laju pertumbuhan terhadap laju perekonomian
TRANSCRIPT
![Page 1: Laju Pertumbuhan Terhadap Laju Perekonomian](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082511/577c84311a28abe054b7df24/html5/thumbnails/1.jpg)
8/19/2019 Laju Pertumbuhan Terhadap Laju Perekonomian
http://slidepdf.com/reader/full/laju-pertumbuhan-terhadap-laju-perekonomian 1/5
Laju pertumbuhan terhadap Laju perekonomian
Jumlah penduduk adalah salah satu indikator penting dalam suatu Negara. Para ahli
ekonomi klasik yang di pelopori Adam smith bahkan menganggap bahwa jumlah pendudukmerupakan input yang potensial yang dapat digunakan sebagai faktor produksi untuk
meningkatkan produksi suatu rumah tangga perusahaan. Semakin banyak penduduk maka
semakin banyak pula tenaga kerja yang dapat digunakan. Oleh karena jumlah penduduk terus
bertambah, maka banyak yang harus dicanangkan untuk mengatasi keadaan jumlah penduduk
yang semakin bertambah. Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat tersebut, mengundang banyak masalah. Tetapi ini tidak berarti pada zaman dahulu masalah kependudukan tidak ada.
Sejalan dengan perkembangan penduduk dunia, Indonesia juga sebagai negara berkembangyang tidak terlepas dari pertambahan penduduk yang cepat.
Pertumbuhan penduduk yang besar dari tahun ke tahun ini memerlukan tambahan
investasi dan sarana untuk mendukung kesejahteraan rakyat seperti sarana pendidikan,kesehatan, perekonomian dan lain sebagai lainnya. Hal ini tentu saja merupakan masalah bagi
pemerintah dalam usahanya membangun dan meningkatkan taraf hidup rakyatnya demi untuk
menuju masyarakat yang sesuai dengan isi UUD 1945. Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat sekarang ini sangat mempengaruhi perekonomian suatu bangsa, karena kita lihat
sekarang ini kepadatan penduduk di kota-kota besar di Indonesia mempengaruhi tingkat
pendapatan penduduk, jumlah lowongan kerja yang semakin sedikit menyebabkan di
Indonesia pada tahun-tahun terakhir banyak perilaku kriminalitas yang terjadi akibat
penyimpangan status penduduk yang satu dengan yang lain dan ini menimbulkan status sosial
antar masyarakat .
Namun ahli ekonomi lain yaitu Robert Malthus menanggap bahwa pada kondisi
awal jumlah penduduk memang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi namun pada
suatu keadaan optimum pertambahan penduduk tidak akan menaikkan pertumbuhan ekonomimalahan dapat menurunkannya. Pada tahun tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia
menunjukkan angka sebesar 205.135 juta jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 10.380 juta jiwa atau sebesar 5.33 persen dari tahun 1995. Sementara itu persentase penduduk miskin
selama periode 1996- 2008 mengalami fluktuasi dengan kecenderungan mengalami penurunan. Sejalan dengan itu kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk merupakan sasaran utama pembangunan sebagaimana tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Sasaran ini tidak mungkin tercapai bila
pemerintah tidak mecahkan masalah kependudukan : seperti besarnya jumlah pendudukIndonesia dan tidak meratanya penyebaran penduduk di Indonesia. Berbagai usaha untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi telah dilakukan pemerintah melalui
berbagai program diantaranya program keluarga berencana (KB) yang dimulai awal 1970-
an. Begitu pula usaha – usaha yang mengarah pada pemerataan penyebaran penduduk telahdilakukan dengan cara memindahkan penduduk Pulau Jawa diluar Pulau Jawa melalui
program transmigrasi. Selain itu dengan telah diberlakukannya program otonomi daerah,
diharapkan dapat mengurangi perpindahan penduduk terutama provinsi – provinsi di Pulau
Jawa.
RANGKUMAN
![Page 2: Laju Pertumbuhan Terhadap Laju Perekonomian](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082511/577c84311a28abe054b7df24/html5/thumbnails/2.jpg)
8/19/2019 Laju Pertumbuhan Terhadap Laju Perekonomian
http://slidepdf.com/reader/full/laju-pertumbuhan-terhadap-laju-perekonomian 2/5
Pertumbuhan ekonomi merupakan prasyarat untuk mengakselerasikan pembangunan
ekonomi keseluruhan. Intinya, kunci sukses pembangunan adalah terjadinya pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi, pemerataan distribusi pembangunan dan dinamisnya stabilitas
sosial maka perlunya peningkatan dari sisi investasi yang akan menunjang pertumbuhan
ekonomi. Akumulasi dari itu semua tentu akan berdampak terhadap ekonomi secara makro.
Investasi sebagai salah satu penyusun PDB, dan dengan meningkatnya investasi itu tentumeningkatkan PDB pula. Investasipun berbanding lurus terhadap tingkat kemampuan
masyarakat melakukan pengeluaran. Meningkatnya investasi maka jumlah akumulasi
produksi juga meningkat, untuk meningkatkan produksi dibutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak sehingga pengangguran menurun, pendapatan masyarakat meningkat.
Dengan meningkatnya pendapatan maka meningkat pula kemampuan masyarakat
untuk melakukan pengeluaran, semakin banyaklah barang dan jasa yang dibeli. Dimana
artinya kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat. Tingginya laju pertumbuhan
penduduk di beberapa bagian di dunia juga menyebabkan jumlah penduduk meningkat
dengan cepat. Di beberapa bagian di dunia ini telah terjadi kemiskinan dan kekurangan
pangan. Fenomena ini menggelisahkan para ahli, dan masing – masing dari mereka berusahamencari faktor – faktor yang menyebabkan kemiskinan tersebut.
Menurut Candra Mustika sebagai Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Jambi, dalam jurnalnya tentang “ PENGARUH
JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA” , Vol.1, No.4 yang
diterbitkan pada Oktober 2011 secara umum menjelaskan bahwa sejalan dengan itu kebijakan
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk juga merupakan sasaran utama
pembangunan sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM). Upaya ini juga dilakukan karena jumlah penduduk dianggap sebagai sumber daya
manusia yang potensial untuk memajukan perekonomian Negara.
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi dalam meningkatkan produksi
suatu perusahaan, dengan jumlah penduduk yang banyak Indonesia memiliki potensi persediaan tenaga kerja yang cukup banyak tetapi tidak semua yang potensial tersebut dapat
terserap di tiap sektor produksi sehingga menimbulkan pengangguran. Pertumbuhan tenagakerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menyebabkan tingkat
kesempatan kerja cendrung menurun. Meski demikian jumlah penduduk yang bekerja tidak
selalu menggambarkan jumlah kesempatan kerja.
Terkait dengan jurnal diatas ada beberapa cara dalam mengatasi laju pertumbuhan
penduduk , seperti yang ditulis oleh Ida Rafidah dan Arief Wibowo sebagai anggota
Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR dalam jurnalnya yang berjudul
“Peran KB Sebagai Pengontrol L aju Penduduk Terhadap Perekonomian I ndonesia ” .
Secara umum menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang
dengan berbagai jenis masalah yang dihadapi, salah satunya adalah dibidang kependudukan
yaitu masih tingginya pertumbuhan penduduk. Untuk mengatasinya pemerintah
mencanangkan program Keluarga Berencana (KB). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kepatuhan akseptor melakukan Keluarga Berencana (KB) suntik antara lain pendidikan,
pekerjaan, tingkat pengetahuan, sikap, jumlah anak, fasilitas kesehatan, fasilitas umum,
dukungan tenaga kesehatan dan dukungan suami. Dalam hal tersebut terdapat Variabel bebas
![Page 3: Laju Pertumbuhan Terhadap Laju Perekonomian](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082511/577c84311a28abe054b7df24/html5/thumbnails/3.jpg)
8/19/2019 Laju Pertumbuhan Terhadap Laju Perekonomian
http://slidepdf.com/reader/full/laju-pertumbuhan-terhadap-laju-perekonomian 3/5
dalam penelitian ini adalah dukungan suami sedangkan variable terikat dalam penelitian ini
adalah kepatuhan akseptor melakukan Keluarga Berencana (KB) suntik.
Tujuan umum adanya program kelurga berencana Meningkatkan kesejahteraan ibu,
anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang
menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiransekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Tujuan khusus program keluarga
berencana yaitu meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi,
menurunnya jumlah angka kelahiran bayi,meningkatnya kesehatan keluarga berencana
dengan cara penjarangan kelahiran.
Selain program KB tersebut, pemerintah juga memerlukan tambahan investasi untuk
mendukung kesejahteraan rakyat seperti sarana pendidikan, kesehatan, dan khususnya di bidang perekonomian masyarakat. Seperti hal nya dijelaskan oleh Afrizawati Staf Pengajar
Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya , Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN:2085-1375, dalam jurnalnya tentang “Pengaruh Tingkat Penduduk Terhadap Investment
Grade di I ndonesia ” yang diterbitkan pada Edisi Ke-VI, November 2011, secara umum bahwa peranan investasi dalam pertumbuhan ekonomi diprediksi akan semakin meningkat,
hal ini didorong berbagai faktor positif seperti potensi pencapaian investment grade serta
perbaikan iklim investasi dan birokrasi.
Pencapaian investment grade merupakan bentuk pengakuan terhadap kokohnya
fundamental ekonomi makro Indonesia yang berhasil dibangun pemerintah selama beberapa
tahun ini. Istilah investment grade merujuk pada sebuah peringkat yang menunjuk utang
pemerintah atau perusahaan, memiliki rasio yang relatif rendah dari default atau gagal bayar
sehingga memiliki tingkat kepercayaan yang berkelanjutan dalam jangka panjang (Syadullah,
2011: 1). Investment grade diberikan kepada suatu negara yang memiliki fundamental
ekonomi yang kuat, stabilitas politik jangka panjang yang stabil dan memiliki manajemen
anggaran pemerintah serta kebijakan moneter yang solid. Keseluruhan faktor tersebut dapat
diprediksi serta di tandai dengan defisit anggaran yang rendah, rasio hutang rendah daninflasi yang terkendala di berbagai sektor.
Adanya pemberian peringkat label Investment grade dalam hal ini lembaga
pemeringkat internasional yaitu Fitch Ratings akan memberikan pengaruh yang cukup kuat bagi para investor asing untuk menanamkan investasinya ke Indonesia. Lembaga ini
merupakan suatu badan pemerhati dan pemberi peringkat tingkat kelayakan suatu kelayakan
suatu negara utntuk berinvestasi. Kemajuan positif ini dapat membangkitkan harapan bahwa
Indonesia merupakan Negara yang layak dijadikan tempat berinvestasi aman bagi parainvestor. Seperti diketahui sejak krisis moneter tahun 1997, Indonesia kehilangan status
Investment grade, dimana peringkat Indonesia mengalami downgrade, bahkan pernah
dinyatakan default atau gagal, setelah 14 (empatbelas) tahun lepas menyandang investment
grade akhirnya desember 2011 yang lalu, indonesisa mendapatkan kembali peringkattersebut.
Peringkat investasi Indonesia naik dari BB+ menjadi BBB- dengan outlook stable.
Seperti diketahui bahwa investasi merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan
ekonomi suatu negara yang di tandai dengan meningkatnya kegiatan volume investasi baik
penanaman modal asing maupun domestik, sehingga kedepannya akan memberikan efek
positif yang signifikan terhadap perekonomian secara makro, implikasi ini dapat terlihat pada perubahan nilai tukar, imbal hasil obligasi pemerintah dan pasar kredit. Indikator-indikator
![Page 4: Laju Pertumbuhan Terhadap Laju Perekonomian](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082511/577c84311a28abe054b7df24/html5/thumbnails/4.jpg)
8/19/2019 Laju Pertumbuhan Terhadap Laju Perekonomian
http://slidepdf.com/reader/full/laju-pertumbuhan-terhadap-laju-perekonomian 4/5
itu menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia sebenarnya tidak kalah dibandingkan ekonomi
negara-negara yang telah memperoleh peringkat investment grade.
Pertumbuhan ekonomi merupakan prasyarat untuk mengakselerasikan pembangunan
ekonomi keseluruhan. Intinya, kunci sukses pembangunan adalah terjadinya pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi, pemerataan distribusi pembangunan dan dinamisnya stabilitassosial maka perlunya peningkatan dari sisi investasi yang akan menunjang pertumbuhan
ekonomi. Meskipun telah mengalami kenaikan peringkat investasi, Indonesia masih
dihadapkan pada tiga masalah penghambat laju pertumbuhan ekonomi. Ketiga masalah itu
adalah birokrasi, korupsi, dan infrastruktur. Sosiolog asal Jerman, Max Weber, mengatakan
birokrasi merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi dan upaya penciptaan industrimodern. Tanpa birokrasi tidak akan mungkin dicapai ekonomi modern berkelanjutan,
industrialisasi yang cepat, dan take-off into selfsustained growth (Giddens, 1985: 195).
Akumulasi dari itu semua tentu akan berdampak terhadap ekonomi secara makro.Investasi sebagai salah satu penyusun PDB, dan dengan meningkatnya investasi itu tentu
meningkatkan PDB pula. Investasipun berbanding lurus terhadap tingkat kemampuanmasyarakat melakukan pengeluaran. Meningkatnya investasi maka jumlah akumulasi
produksi juga meningkat, untuk meningkatkan produksi dibutuhkan tenaga kerja yang lebih
banyak sehingga pengangguran menurun, pendapatan masyarakat meningkat. Dengan
meningkatnya pendapatan maka meningkat pula kemampuan masyarakat untuk melakukan
pengeluaran, semakin banyaklah barang dan jasa yang dibeli. Dimana artinya kesejahteraan
masyarakat akan semakin meningkat.
KESIMPULAN
Setelah mempelajari dan memahami ketiga jurnal tersebut, kami dapat menarik
kesimpulan bahwa Sumber daya manusia yaitu penduduk dalam konteks pembangunan
ekonomi memiliki peran ganda. Peran ganda penduduk dalam konteks pembangunan
ekonomi adalah sebagai produsen dan juga sebagai permintaan. Sejalan dengan peran gandatersebut, penduduk dapat menjadi faktor pendorong dan juga penghambat pembangunan
ekonomi.
Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan banyak atau
sedikitnya pertumbuhan penduduk tiap tahun dalam kurun waktu tertentu, umumnya 10
tahun. Indonesia merupakan negara yang memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Adapuntindakan yang telah dan dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mengontrol laju
pertumbuhan penduduk adalah:
1. Program keluarga berencana
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi,
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai
dicanangkan pada tahun akhir 1970-an. Tujuan umum adanya program kelurga berencana
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga
![Page 5: Laju Pertumbuhan Terhadap Laju Perekonomian](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082511/577c84311a28abe054b7df24/html5/thumbnails/5.jpg)
8/19/2019 Laju Pertumbuhan Terhadap Laju Perekonomian
http://slidepdf.com/reader/full/laju-pertumbuhan-terhadap-laju-perekonomian 5/5
Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang telah ada
Peningkatan sumber daya manusia yang telah ada dapat dilakukan dengan pendidikanformal maupun informal, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna
mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di
Indonesia menyebabkan tidak meratanya penduduk dalam suatu wilayah. Meskipun
pemerintah telah melakukan berbagai program untuk menekan laju pertumbuhan tersebut,
namun dampak negatif seperti banyaknya tingkat pengangguran akibat tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dengan jumlah lapangan kerja, tidak dapat dihindarkan. Karena tidak
meratanya jumlah penduduk menyebabkan sumber potensial dalam suatu sektor pendapatannegara juga tidak bekerja maksimal. Hal inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di
Indonesia masih tinggi.
3. Tingkat penduduk terhadap investasi
Investasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam pertumbuhan
perekonomian suatu negara. Indonesia sebagai Negara yang memiliki potensi yang besar,dalam hal ini tentunya juga berupaya menarik investor sebanyak-banyaknya. Indonesia
memiliki daya tarik diantaranya dikarenakan memiliki sumber daya manusia yang potensial.
Namun sayangnya, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang belum merata dan belum
banyak terdidik. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah kita dalam
upaya memajukan perekonomian Negara.
Jadi, semakin rendah laju pertumbuhan penduduk suatu negara akan semakin
menguntungkan bagi peningkatan kemakmuran negara tersebut. Laju pertumbuhan penduduk
yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara jika tidak diikuti dengan
peningkatan produksi dan efisiensi dibidang lainnya. Banyaknya jumlah penduduk akan
menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber daya yang belum produktif yang
akibat lanjutnya akan menciptakan masalah sosial yang cukup rumit.