lain-lain - bi.go.id · paragraf halaman daftar isi hal. i rekam jejak regulasi lelang dan...

55
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

Upload: dangdang

Post on 09-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

Lain-LainLelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

Page 3: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Tim Penyusun Ramlan Ginting

Chandra Murniadi Gantiah Wuryandani

Siti Astiyah Wahyu Yuwana Hidayat

Komala Dewi Wirza Ayu Novriana

Indri Triyana Tresna Kholilah

Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral (PRES) Bank Indonesia Telp: 021-29817321 Fax: 021-2311580 email: [email protected] Hak Cipta © 2013, Bank Indonesia 2013

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

Lain-Lain

Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

Page 4: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

i

DAFTAR ISI

Paragraf Halaman

Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

Hal. ii

Dasar Hukum Hal. iii

Regulasi Terkait Hal. iii

Regulasi Bank Indonesia Hal. iii

Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

Ketentuan Umum Par. 1 Hal. 1 – 3

Fungsi Bank Indonesia Dalam Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

Par. 2 Hal. 3 – 4

Bentuk dan Jenis Surat Berharga Negara Par. 3 Hal. 4

Lelang Surat Berharga Negara Di Pasar Perdana Par. 4 – 6 Hal. 4 – 17

Penatausahaan Surat Berharga Negara Par. 7 – 16 Hal. 17 – 34

Biaya Par. 17 Hal. 34

Pelaporan Penatausahaan Surat Berharga Negara Par. 18 Hal. 34 – 36

Lampiran Hal. 37 – 49

Lampiran 1 : Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi Lelang

Par. 3 Hal. 37

Lampiran 2 : Surat Permohonan Penggunaan Fasilitas Back Up Terminal Bloomberg

Par. 3 Hal. 38 – 39

Lampiran Surat Permohonan Penggunaan Fasilitas Back Up Terminal Bloomberg

Par. 3 Hal. 39

Lampiran 3 : Daftar Lampiran Par. 3 Hal. 40 – 49

Contoh 1 : Surat Penunjukan Bank Pembayar Par. 3 Hal. 41

Contoh 2 : Surat Kuasa Pendebetan Rekening Giro Valas Par. 3 Hal. 42 – 43

Contoh 3A : Permohonan Setelmen Pembeli (PSJ) SUN dalam Valuta Asing

Par. 3 Hal. 44

Contoh 3B : Permohonan Setelmen Penjual (PSB) SUN dalam Valuta Asing

Par. 3 Hal. 45

Contoh 3C : Koreksi Permohonan Setelmen Penjual (PSJ) SUN dalam Valuta Asing

Par. 3 Hal. 46

Contoh 3D : Koreksi Permohonan Setelmen Penjual (PSJ) SUN dalam Valuta Asing

Par. 3 Hal. 47

Contoh 4 : Laporan Perbedaan Pencataan/ Posisi Kepemilikan SUN dalam Valuta Asing

Par. 3 Hal. 48

Contoh 5 : Laporan Harian Perubahan Pencatatan Kepemilikan SUN dalam Valuta Asing antar Nasabah Pemilik Individual dalam Sub-Registry yang Sama (Inhouse Transfer)

Par. 3 Hal. 49

Page 5: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

ii

Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

10/13/PBI/2008Lelang dan Penatausahaan Surat

Berharga Negara

9/3/PBI/2007Lelang dan Penatausahaan Surat Utang

Negara

7/19/PBI/2005Penerbitan, Penjualan, dan Pembelian

serta Penatausahaan Surat Utang Negara

6/3/PBI/2004Penerbitan, Penjualan, dan Pembelian

serta Penatausahaan Surat Utang Negara

5/4/PBI/2003Penerbitan, Penjualan, dan Pembelian

serta Penatausahaan Surat Utang Negara

2/2/PBI/2000Penatausahaan dan Perdagangan

Obligasi Pemerintah

SE 11/32/DPM 2009Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan

Surat Utang Negara

SE 12/30/DASP 2010Perubahan SE 11/32/DPM 2009

SE 9/4/DPM 2007

SE 10/18/DPM 2008

SE 7/30/DPM 2005

SE 7/31/DPM 2005

SE 6/30/DPM 2004

SE 6/11/DPM 2004

SE 6/10/DPM 2004

SE 5/4/DPM 2003

SE 5/5/DPM 2003

SE 5/33/DPM 2003

Butir I.8,I.10,II.A.1,II.A.2,Angka 8 dan 9 Butir II.A,

Butir II.B.3,II.B.5,II.C.1,II.D.2,II.D.3,III.C.5.a.1,III.C.5.d,III.D.2

Alamat Penyampaian dan

Penyebutan Departemen

Keuangan

Butir II.A.10, II.A.15,Lampiran 1 dan 2

Butir I.3.c,II.2.c,Lampiran 1c

SE 5/6/DPM 2003

SE 5/7/DPM 2003

SE 5/19/DPM 2003

SE 5/8/DPM 2003

Butir II.D.1.d

SE 3/24/DPM 2001

SE 2/2/DPM 2000

SE 2/1/DPM 2000

SE 6/1/DPM 2004

SE 6/3/DPM 2004

- UU RI No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara- UU RI No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

- 10/2/PBI/2008 Scripless Securities Settlement System

Dicabut

Berkaitan

PBI Masih Berlaku

PBI Tidak Berlaku

Keterangan:

Regulasi Terkait

SE Masih Berlaku

SE Tidak Berlaku

Diubah

SE 15/12/DASP 2013Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan

Surat Utang Negara

Angka III.C.1.a, III.C.1.b, III.C.1.e, III.C.2.a, III.C.2.b,

III.C.2.e, III.C.2.M.8)

15/9/PBI/2013Perubahan 10/13/PBI 2008

Pasal 1 angka 2, 12 dan angka 13, Pasal 7 ayat (3),Pasal 9 ayat (2), Pasal 12, Pasal 13 ayat (1) dan (2),

Pasal 16 ayat (3), (4) dan (5)

SE 15/46/DPSP 2013Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan

Surat Utang Negara

Page 6: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

iii

Dasar Hukum : - Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 - Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 - Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara - Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara - Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Regulasi Terkait : - Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara - Undang-Undang No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara - Peraturan Menteri Keuangan Mengenai SUN - Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/2/PBI/2008 tentang Scripless Securities Settlement System

Regulasi Bank Indonesia : - Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/9/PBI/2013 Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor

10/13/PBI/2008 tentang Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara - Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/13/PBI/2008 tentang Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga

Negara - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/46/DPSP 2013 perihal Tata Cara Lelang Surat Utang Negara Di

Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

Page 7: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

1

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara BAB I Ketentuan Umum

1 Pasal 1 10/13/PBI/2008 Angka 1 Pasal 1 15/9/PBI/2012 Angka 2 SE 15/46/DPSP 2013 Romawi I Angka 2 – 4 Pasal 1 10/13/PBI/2008 Angka 3 – 4 SE 15/46/DPSP 2013 Romawi I Angka 7 – 10 Pasal 1 10/13/PBI/2008 Angka 5 - 7

1. Surat Berharga Negara yang selanjutnya disingkat SBN adalah Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariah Negara.

2. Surat Utang Negara yang selanjutnya disingkat SUN adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun dalam valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.

3. Surat Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat SPN adalah SUN yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan, dengan pembayaran bunga secara diskonto.

4. Obligasi Negara adalah SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan pembayaran bunga secara diskonto.

5. Obligasi Negara Ritel yang selanjutnya disebut ORI adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui agen penjual.

6. Surat Berharga Syariah Negara yang selanjutnya disingkat SBSN, atau dapat disebut Sukuk Negara, adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, dalam mata uang rupiah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN.

7. Bank adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dan Bank Umum Syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

8. Dealer Utama adalah Bank dan/atau perusahaan efek yang ditunjuk oleh Menteri sebagai Dealer Utama sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai Sistem Dealer Utama.

9. Lembaga Penjamin Simpanan yang selanjutnya disingkat LPS adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

10. Peserta Transaksi adalah pihak yang berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan dapat melakukan transaksi SUN dengan Pemerintah secara langsung.

11. Peserta BI-SSSS adalah pengguna BI-SSSS yang memenuhi persyaratan dan/atau disetujui oleh Bank Indonesia untuk melakukan kegiatan Transaksi Dengan Bank Indonesia dan/atau Penatausahaan Surat Berharga.

12. Pasar Perdana adalah kegiatan penawaran dan penjualan SBN untuk pertama kali.

13. Pasar Sekunder adalah kegiatan perdagangan SBN yang telah dijual di Pasar Perdana.

14. Peserta Lelang SBN adalah pihak-pihak yang dapat mengikuti lelang SBN sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 8: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

2

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP

2013 Romawi 1 Angka 13 - 15

15. Lelang SUN adalah penjualan SUN di Pasar Perdana oleh Pemerintah yang dilakukan dengan mekanisme lelang.

16. Lelang SUN Tambahan (Greenshoe Option) yang selanjutnya disebut Lelang SUN Tambahan adalah penjualan SUN di Pasar Perdana dalam mata uang rupiah dengan cara lelang yang dilaksanakan pada 1 (satu) hari kerja setelah tanggal pelaksanaan Lelang SUN.

17. Imbal Hasil (Yield) adalah ketentuan yang diharapkan oleh investor dalam persentase per tahun.

18. Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding) adalah pengajuan penawaran pembelian dengan mencantumkan volume dan tingkat imbal hasil (yield) atau harga (price) yang diinginkan penawar.

19. Penawaran Pembelian Non-kompetitif (Non-competitive Bidding) adalah pengajuan penawaran pembelian dengan mencantumkan volume tanpa tingkat imbal hasil (yield) atau harga (price) yang diinginkan penawar.

20. Bank Indonesia– Scripless Securities Settlement System yang untuk selanjutnya disebut BI-SSSS adalah sarana transaksi dengan Bank Indonesia termasuk penatausahaannya dan penatausahaan surat berharga secara elektronik dan terhubung langsung antara peserta BI-SSSS, penyelenggara BI-SSSS dan Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS).

21. Sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement yang selanjutnya disebut Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual.

22. Sub-Registry adalah Bank dan lembaga yang melakukan kegiatan kustodian yang memenuhi persyaratan dan disetujui oleh Bank Indonesia melakukan fungsi penatausahaan surat berharga, termasuk SBN, untuk kepentingan nasabah.

23. Central Registry adalah Bank Indonesia yang melakukan fungsi penatausahaan surat berharga untuk kepentingan peserta BI-SSSS yang memiliki rekening surat berharga.

24. Delivery Versus Payment yang selanjutnya disingkat DVP adalah setelmen transaksi SBN dengan cara setelmen surat berharga melalui BI-SSSS atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang dilakukan bersamaan dengan setelmen dana di Bank Indonesia.

25. Free of Payment yang selanjutnya disingkat FoP adalah setelmen transaksi SBN dengan cara setelmen surat berharga yang dilakukan melalui BI-SSSS atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, sedangkan setelmen dana dilakukan tidak secara bersamaan dengan setelmen surat berharga atau tanpa setelmen dana.

26. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Pasal 1 10/13/PBI/2008 Angka 8 – 10 SE 15/46/DPSP 2013 Romawi I Angka 18 Pasal 1 10/13/PBI/2008 Angka 11 SE 15/46/DPSP 2013 Romawi 1 Angka 22 Pasal 1 15/9/PBI/2013 Angka 12 – 13 Pasal 1 10/13/PBI/2008 Angka 14

Page 9: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

3

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi I Angka 20, 21, 24, 27 – 33

27. Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) adalah pemberian wewenang dari Bank atau Sub-Registry melalui BI-SSSS kepada Peserta Transaksi Lelang SUN untuk dapat melakukan penawaran per hari dalam Lelang SUN untuk dan atas nama Bank atau nasabah Sub-Registry, paling tinggi sebesar jumlah limit bidding yang diberikan.

28. Penatausahaan SUN adalah kegiatan yang mencakup pencatatan kepemilikan, kliring dan setelmen serta agen pembayar bunga (kupon) dan pokok SUN.

29. Sistem Laporan Harian Bank Umum yang selanjutnya disebut Sistem LHBU adalah sarana pelaporan Bank kepada Bank Indonesia secara harian termasuk penyediaan informasi pasar uang dan pengumuman dari Bank Indonesia.

30. Lelang Pembelian Kembali SUN yang selanjutnya disebut Lelang Buyback adalah pembelian kembali SUN di Pasar Sekunder oleh Pemerintah sebelum jatuh tempo dengan cara tunai dan/atau dengan cara penukaran (debt switching) dalam suatu masa penawaran yang telah ditentukan dan diumumkan sebelumnya.

31. Fasilitas Peminjaman SUN adalah fasilitas yang diberikan oleh Menteri kepada Dealer Utama untuk melakukan peminjaman SUN sesuai tata cara yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku.

32. Transaksi SUN Secara Langsung adalah penjualan SUN di Pasar Perdana, atau pembelian kembali SUN di Pasar Sekunder, yang dilakukan oleh Pemerintah dengan Dealer Utama, Bank Indonesia, atau Lembaga Penjamin Simpanan, secara langsung melalui fasilitas Dealing Room pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang – Kementerian keuangan Republik Indonesia.

33. Private Placement adalah kegiatan penjualan SUN di Pasar Perdana dalam negeri yang dilakukan oleh Pemerintah dengan pihak yang disetujui oleh Pemerintah, dengan ketentuan dan persyaratan (terms and conditions) SUN sesuai kesepakatan.

34. Bank Pembayar adalah Bank peserta Sistem BI-RTGS yang memiliki Rekening Giro dalam Rupiah dan/atau valuta asing di Bank Indonesia dan ditunjuk oleh Peserta Transaksi dan Peserta BI-SSSS untuk melakukan pembayaran dan/atau penerimaan dana dalam rangka setelmen transaksi SUN.

35. Rekening Surat Berharga adalah rekening milik peserta BI-SSSS tertentu di BI-SSSS untuk mencatat kepemilikan surat berharga dan/atau instrumen untuk pengelolaan moneter.

36. Rekening Giro adalah rekening pihak eksternal tertentu dalam mata uang Rupiah dan valuta asing yang ditatausahakan di Bank Indonesia dan digunakan untuk penyelesaian akhir transaksi SUN.

BAB II

Fungsi Bank Indonesia Dalam Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

2 Pasal 2 10/13/PBI/2008

Dalam rangka membantu Pemerintah untuk mengelola SBN, Bank Indonesia melakukan hal-hal sebagai berikut : a. memberikan masukan dalam rangka penerbitan SBN termasuk

penyusunan ketentuan dan persyaratan penerbitan SBN;

Page 10: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

4

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

Masukan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi implikasi moneter dari penerbitan SBN agar keselarasan antara kebijakan fiskal termasuk manajemen utang dan kebijakan moneter dapat tercapai.

b. bertindak sebagai agen lelang dalam penerbitan SBN di Pasar Perdana; dan

c. menatausahakan SBN.

BAB III Bentuk dan Jenis Surat Berharga Negara 3 Pasal 3

10/13/PBI/2008 SBN yang ditatausahakan oleh Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c (Paragraf 2 huruf c dalam kodifikasi ini) mempunyai bentuk dan jenis sebagaimana diatur dalam Undang-Undang SUN dan Undang-Undang SBSN yang berlaku.

BAB IV Lelang Surat Berharga Negara Di Pasar Perdana 4 Pasal 4

10/13/PBI/2008

Bank Indonesia melaksanakan lelang SBN di Pasar Perdana berdasarkan pemberitahuan dari Menteri.

5 Pasal 5 10/13/PBI/2008 Ayat (1).a SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.A No. 2a – b SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.B No. 2a – b

(1) Dalam melaksanakan fungsi sebagai agen lelang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b (Paragraf 2 huruf b dalam kodifikasi ini), Bank Indonesia untuk dan atas nama Pemerintah melakukan kegiatan antara lain sebagai berikut :

a. mengumumkan rencana lelang SBN; A. Pelaksanaan Lelang SUN dalam Rupiah

a. Bank Indonesia mengumumkan rencana Lelang SUN dalam Rupiah paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum hari pelaksanaan Lelang SUN dalam Rupiah melalui BI-SSSS, Sistem LHBU, website Bank Indonesia, dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan Bank Indonesia.

b. Pengumuman rencana Lelang SUN dalam Rupiah paling kurang memuat antara lain: 1) jenis dan seri SUN; 2) tanggal pelaksanaan lelang; 3) target indikatif yang ditawarkan; 4) tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo; 5) mata uang; 6) waktu pembukaan dan penutupan penawaran; 7) waktu pengumuman hasil lelang; 8) tanggal setelmen; 9) alokasi untuk Penawaran Pembelian Nonkompetitif

(Non-competitive Bidding) dalam hal dilakukan kombinasi lelang kompetitif dan nonkompetitif; dan

10) daftar nama peserta lelang.

B. Pelaksanaan Lelang SUN Tambahan a. Bank Indonesia mengumumkan rencana Lelang SUN

Tambahan pada saat penetapan hasil Lelang SUN dalam Rupiah oleh Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang kepada Bank Indonesia, LPS, dan peserta Lelang

Page 11: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

5

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.C No. 2a – g

SUN Tambahan melalui BI-SSSS, Sistem LHBU, website Bank Indonesia, dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan Bank Indonesia.

b. Pengumuman rencana Lelang SUN Tambahan paling kurang memuat antara lain: 1) jenis dan seri SUN; 2) daftar nama peserta Lelang SUN Tambahan; 3) tanggal dan waktu pelaksanaan Lelang SUN

Tambahan; dan 4) Harga/Imbal Hasil (Yield) rata-rata tertimbang Lelang

SUN dalam Rupiah.

C. Pelaksanaan Lelang SUN dalam Valuta Asing a. Sebelum pelaksanaan Lelang SUN dalam valuta asing,

Bank Indonesia mengirimkan surat permintaan kepada Peserta Transaksi untuk menyampaikan paling banyak 2 (dua) nama pegawai yang akan ditunjuk untuk melakukan transaksi Lelang SUN dalam valuta asing melalui terminal Bloomberg.

b. Berdasarkan surat Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf a, Peserta Transaksi menyampaikan nama pegawai yang ditunjuk untuk melakukan transaksi Lelang SUN dalam valuta asing melalui surat sebagaimana contoh pada Lampiran I Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 1 dalam kodifikasi ini) dan penyampaiannya dapat didahului melalui faksimile.

c. Surat dan faksimile sebagaimana dimaksud pada huruf b disampaikan kepada Bank Indonesia dengan alamat sebagai berikut: Bank Indonesia c.q. Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Grup Operasi Moneter (GOpM) Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 13 Jl. M.H Thamrin No.2 Jakarta 10350 Nomor Faksimile 021-2310347 Dalam hal terjadi perubahan alamat surat menyurat dan komunikasi akan diberitahukan melalui surat dan/atau media lainnya.

d. Dalam hal terjadi perubahan atau pergantian pegawai yang ditunjuk untuk melakukan transaksi Lelang SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud pada huruf b, Peserta Transaksi menyampaikan pengkinian data melalui surat kepada Bank Indonesia - DPM c.q. GopM dengan menggunakan contoh pada Lampiran II Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 2 dalam kodifikasi ini).

e. Bank Indonesia mengumumkan rencana lelang paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum hari pelaksanaan Lelang SUN dalam valuta asing melalui terminal

Page 12: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

6

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

Pasal 5 10/13/PBI/2008 Ayat (1).b SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.A No. 2c – g

Bloomberg kepada pegawai yang telah ditunjuk Peserta Transaksi, Sistem LHBU, website Bank Indonesia, dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan Bank Indonesia.

f. Pengumuman rencana Lelang SUN dalam valuta asing paling kurang memuat antara lain: 1) jenis dan seri; 2) tanggal pelaksanaan lelang; 3) target indikatif yang ditawarkan; 4) tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo; 5) mata uang; 6) waktu pembukaan dan penutupan penawaran; 7) waktu pengumuman hasil lelang; 8) tanggal setelmen; 9) alokasi untuk Penawaran Pembelian Nonkompetitif

(Non-competitive Bidding) dalam hal dilakukan kombinasi lelang kompetitif dan nonkompetitif; dan

10) daftar nama Peserta Transaksi lelang. g. Dalam hal dilakukan kombinasi lelang kompetitif dan

lelang nonkompetitif, lelang dimaksud dilakukan pada 2 (dua) nama lelang yang berbeda (lelang kompetitif dan lelang nonkompetitif).

b. melaksanakan lelang SBN; A. Pelaksanaan Lelang SUN dalam Rupiah

a. Pada hari pelaksanaan Lelang SUN dalam Rupiah, Peserta Transaksi mengajukan penawaran kuantitas dan tingkat diskonto atau tingkat Imbal Hasil (Yield) atau harga (price) untuk Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding) atau penawaran kuantitas untuk Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding).

b. Peserta Transaksi mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah untuk Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding), dengan ketentuan sebagai berikut: 1) pengajuan penawaran kuantitas dari masing-masing

Peserta Transaksi paling rendah 1.000 (seribu) unit atau Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), dan selebihnya dengan kelipatan 100 (seratus) unit atau Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);

2) penawaran diskonto atau tingkat Imbal Hasil (Yield) diajukan dengan kelipatan 1/100 (satu per seratus) atau 0,01 (nol koma nol satu); dan

3) penawaran harga (price) diajukan dengan kelipatan 0,05% (nol koma nol lima persen).

c. Dalam hal Peserta Transaksi mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah untuk Penawaran Pembelian

Page 13: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

7

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.B No. 2c – f SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.C No. 2h – l

Nonkompetitif (Non-competitive Bidding), pengajuan penawaran kuantitas dilakukan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir b.1).

d. Peserta Transaksi bertanggung jawab atas kebenaran data penawaran pembelian Lelang SUN dalam Rupiah.

e. Peserta Transaksi yang telah mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah tidak dapat membatalkan penawarannya.

B. Pelaksanaan Lelang SUN Tambahan

a. Pada hari pelaksanaan Lelang SUN Tambahan, peserta Lelang SUN Tambahan mengajukan penawaran kuantitas.

b. Dalam hal Peserta Transaksi mengajukan penawaran Lelang SUN Tambahan, pengajuan penawaran kuantitas dilakukan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) b.A.b.1)).

c. Peserta Transaksi bertanggung jawab atas kebenaran data penawaran pembelian Lelang SUN Tambahan.

d. Peserta Transaksi yang telah mengajukan penawaran Lelang SUN Tambahan tidak dapat membatalkan penawarannya.

C. Pelaksanaan Lelang SUN dalam Valuta Asing

a. Pada hari pelaksanaan Lelang SUN dalam valuta asing, Peserta Transaksi mengajukan penawaran sebagai berikut: 1) Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding)

memuat informasi sebagai berikut: a) penawaran kuantitas; b) tingkat diskonto atau tingkat Imbal Hasil (Yield) atau

harga (price); dan c) kode investor sebagaimana kode investor yang

diterbitkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia c.q. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, terdiri atas 7 (tujuh) angka dengan format penulisan sebagai berikut: xxx-yyyy. Contoh penulisan kode investor: 123-0000 123 : 3 (tiga) angka pertama merupakan informasi kode

Peserta BI-SSSS; dan 0000 : 4 (empat) angka terakhir memuat informasi

nomor investor non Bank atau diisi dengan “0000” dalam hal investor adalah Bank.

2) Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding), memuat informasi sebagai berikut: a) penawaran kuantitas; dan b) kode investor sebagaimana dimaksud pada butir 1)c).

b. Peserta Transaksi mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing untuk Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding), dengan ketentuan sebagai berikut: 1) pengajuan penawaran kuantitas dari masing-masing Peserta

Transaksi paling rendah 100 (seratus) unit atau USD100,000.00 (seratus ribu Dolar Amerika) dan selebihnya dengan kelipatan USD10,000.00 (sepuluh ribu Dolar

Page 14: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

8

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

Pasal 5 10/13/PBI/2008 Ayat (1).c Pasal 5 10/13/PBI/2008 Ayat (1).d SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.A No. 3 – 4

Amerika); 2) penawaran diskonto atau tingkat Imbal Hasil (Yield) diajukan

dengan kelipatan 1/100 (satu per seratus) atau 0,01 (nol koma nol satu); dan

3) penawaran harga (price) diajukan dengan kelipatan 0,05% (nol koma nol lima persen).

c. Dalam hal Peserta Transaksi mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing untuk Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding), pengajuan penawaran kuantitas dilakukan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir b.1).

d. Peserta Transaksi bertanggung jawab atas kebenaran data penawaran pembelian Lelang SUN dalam valuta asing.

e. Peserta Transaksi yang telah mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing tidak dapat membatalkan penawarannya.

c. menyampaikan hasil penawaran lelang SBN kepada Menteri; dan

d. mengumumkan keputusan hasil lelang SBN.

A. Penentuan Pemenang Lelang SUN dalam Rupiah Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang menetapkan hasil Lelang SUN dalam Rupiah yang mencakup antara lain: a. pemenang Lelang SUN dalam Rupiah; b. nilai nominal; dan c. tingkat diskonto atau tingkat Imbal Hasil (Yield) atau

harga (price). B. Pengumuman Hasil Lelang SUN dalam Rupiah

a. Bank Indonesia mengumumkan hasil Lelang SUN dalam Rupiah yang telah ditetapkan oleh Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang melalui BI-SSSS, Sistem LHBU, website Bank Indonesia, dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan oleh Bank Indonesia pada akhir hari pelaksanaan Lelang SUN dalam Rupiah.

b. Bank Indonesia menyampaikan pengumuman hasil Lelang SUN dalam Rupiah sebagaimana dimaksud pada huruf a dengan ketentuan sebagai berikut: 1) kepada seluruh Peserta Transaksi paling kurang

memuat: a) jenis dan seri SUN; b) mata uang; c) kuantitas lelang secara keseluruhan; d) tingkat bunga; e) rata-rata tertimbang tingkat diskonto, tingkat

Imbal Hasil (Yield), atau harga (price); dan f) tanggal jatuh tempo.

Page 15: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

9

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.B No. 3 – 4 SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.C No. 3 – 4

2) kepada masing-masing pemenang Lelang SUN dalam Rupiah melalui BI-SSSS paling kurang memuat: a) nama pemenang; b) nilai nominal; dan c) tingkat diskonto, tingkat Imbal Hasil (Yield), atau

harga (price).

C. Penetuan Pemenang Lelang SUN Tambahan Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang menetapkan hasil Lelang SUN Tambahan yang mencakup antara lain pemenang Lelang SUN Tambahan dan nilai nominal.

D. Pengumuman Hasil Lelang SUN Tambahan a. Bank Indonesia mengumumkan hasil Lelang SUN Tambahan yang

telah ditetapkan oleh Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang melalui BI-SSSS, Sistem LHBU, website Bank Indonesia, dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan oleh Bank Indonesia pada akhir hari pelaksanaan Lelang SUN Tambahan.

b. Bank Indonesia menyampaikan pengumuman hasil Lelang SUN Tambahan sebagaimana dimaksud pada huruf a dengan ketentuan sebagai berikut: 1) kepada seluruh Peserta Transaksi paling kurang memuat seri

SUN dan nilai nominal; dan 2) kepada masing-masing pemenang Lelang SUN Tambahan

melalui BI-SSSS paling kurang memuat nama pemenang dan nilai nominal yang dimenangkan.

E. Penentuan Pemenang Lelang SUN dalam Valuta Asing

Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang menetapkan hasil Lelang SUN dalam valuta asing yang mencakup antara lain: a. pemenang Lelang SUN dalam valuta asing; b. nilai nominal; dan c. tingkat diskonto atau tingkat Imbal Hasil (Yield) atau harga

(price).

F. Pengumuman Hasil Lelang Bank Indonesia menyampaikan pengumuman hasil Lelang SUN dalam valuta asing yang telah ditetapkan oleh Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang dengan ketentuan sebagai berikut: a. Kepada seluruh Peserta Transaksi

1) Pengumuman hasil Lelang SUN dalam valuta asing melalui Sistem LHBU, website Bank Indonesia, dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan oleh Bank Indonesia kepada seluruh Peserta Transaksi pada akhir hari pelaksanaan Lelang SUN dalam valuta asing.

2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada angka 1) paling kurang memuat: a) jenis dan seri SUN; b) mata uang; c) kuantitas lelang secara keseluruhan;

Page 16: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

10

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.C No. 5

d) tingkat bunga; e) rata-rata tertimbang tingkat diskonto, tingkat Imbal Hasil

(Yield) atau harga (price); dan f) tanggal jatuh tempo.

b. Kepada masing-masing pemenang Lelang SUN dalam valuta asing

1) Pengumuman hasil Lelang SUN dalam valuta asing melalui terminal Bloomberg kepada masing-masing pegawai yang ditunjuk oleh Peserta Transaksi yang dimenangkan pada Lelang SUN dalam valuta asing.

2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada angka 1) paling kurang memuat: a) nama pemenang; b) nilai nominal; dan c) tingkat diskonto, tingkat Imbal Hasil (Yield) atau harga

(price).

G. Kondisi Gangguan di Peserta Transaksi a. Dalam hal terjadi gangguan pada terminal dan/atau jaringan

Bloomberg yang dimiliki Peserta Transaksi, yang menyebabkan Peserta Transaksi tidak dapat mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing maka Peserta Transaksi yang bersangkutan dapat menggunakan fasilitas back-up terminal Bloomberg yang ada di Bank Indonesia dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Peserta Transaksi mengajukan permohonan penggunaan

fasilitas back-up terminal Bloomberg yang disertai dengan informasi data penawaran Lelang SUN dalam valuta asing, yang akan diajukan melalui fasilitas back-up terminal Bloomberg.

2) Permohonan yang disertai dengan informasi data penawaran Lelang SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud pada angka 1) disampaikan melalui surat dengan menggunakan format sebagaimana contoh Lampiran II Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 2 dalam kodifikasi ini) dan dapat disampaikan terlebih dahulu melalui faksimile paling lambat 30 (tiga puluh) menit sebelum penggunaan fasilitas back-up terminal Bloomberg.

3) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 2) ditujukan kepada Bank Indonesia - Departemen Pengelolaan Moneter c.q. Grup Operasi Moneter dengan alamat sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) a C.c dengan tembusan kepada: Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (DPSP) c.q. Divisi Penyelenggaraan Setelmen Dana dan Setelmen Surat Berharga (PlS) Gedung D, Lantai 3 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta-10350 Telepon: 021-29818842

Page 17: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

11

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

Pasal 5 10/13/PBI/2008 Ayat (2) SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.A No. 1

Faksimile: 021-3501868 4) Fasilitas back-up terminal Bloomberg yang akan digunakan

oleh Peserta Transaksi yang mengajukan permohonan penggunaan fasilitas back-up terminal Bloomberg, terletak di: Ruang Guest Bank Bank Indonesia - DPSP c.q. Divisi PlS dengan alamat sebagaimana dimaksud pada angka 3).

5) Penawaran Lelang SUN dalam valuta asing yang diajukan oleh Peserta Transaksi melalui fasilitas back-up terminal Bloomberg harus sesuai dengan informasi data penawaran Lelang SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud pada angka 1).

6) Segera setelah penawaran selesai dilakukan, Peserta Transaksi menyampaikan data penawaran Lelang SUN dalam valuta asing yang telah diajukan melalui fasilitas back-up terminal Bloomberg kepada Bank Indonesia, untuk dicocokkan dengan informasi data penawaran Lelang SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud pada angka 1).

7) Peserta Transaksi yang mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing melalui fasilitas back-up terminal Bloomberg tidak dapat melakukan perubahan data penawaran yang telah diajukan.

8) Petugas yang ditunjuk oleh Peserta Transaksi untuk mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing melalui fasilitas back-up terminal Bloomberg bertanggung jawab atas kebenaran dan kesesuaian data penawaran Lelang SUN dalam valuta asing yang diajukan.

9) Bank Indonesia dapat menetapkan batas waktu penggunaan fasilitas back-up terminal Bloomberg, dalam hal jumlah Peserta Transaksi yang mengajukan permohonan melebihi jumlah terminal yang tersedia.

b. Peserta Transaksi bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan transaksi melalui back-up terminal Bloomberg sebagaimana dimaksud pada huruf a.

2) Bank Indonesia melaksanakan lelang SBN dengan menggunakan BI-

SSSS atau sarana lain yang ditetapkan Bank Indonesia.

Dalam hal menggunakan sarana lain selain BI-SSSS, Bank Indonesia akan memberitahukan sebelumnya kepada Menteri dan peserta lelang.

Tata Cara Lelang adalah sebagai berikut : A. Lelang SUN Dalam Rupiah

1. Ketentuan dan Persyaratan a. Peserta Transaksi pada Lelang SUN dalam Rupiah adalah

Dealer Utama, Bank Indonesia, dan/atau LPS. b. Peserta Transaksi dapat mengajukan penawaran dengan

ketentuan sebagai berikut: 1) Dealer Utama, Bank Indonesia, dan/atau LPS untuk SPN.

Page 18: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

12

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

2) Dealer Utama dan/atau LPS untuk Obligasi Negara. c. Dealer Utama yang dapat mengikuti Lelang SUN dalam

Rupiah adalah Dealer Utama yang ditunjuk oleh Menteri untuk mengikuti Lelang SUN dalam Rupiah dan sedang tidak dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti Lelang SUN dalam Rupiah.

d. Dealer Utama dapat mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah atas nama diri sendiri dan/atau atas nama pihak lain sesuai Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai lelang SUN dalam mata uang Rupiah dan valuta asing di Pasar Perdana domestik yang berlaku.

e. LPS mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah hanya untuk dan atas nama diri sendiri.

f. Lelang SUN dalam Rupiah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pengajuan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah

dilakukan dengan mengajukan Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding) dan/atau Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding) dalam suatu periode waktu penawaran yang telah ditentukan dan diumumkan sebelumnya.

2) Dalam hal Dealer Utama mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah untuk dan atas nama diri sendiri, baik secara langsung maupun melalui Dealer Utama lain maka penawaran hanya dapat dilakukan dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding).

3) Dalam hal Dealer Utama mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah untuk dan atas nama pihak lain maka pengajuan penawaran dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut: a) pengajuan penawaran pada lelang SPN dilakukan

dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding); dan

b) pengajuan penawaran pada lelang Obligasi Negara dilakukan dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding) dan/atau Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding).

4) Bank Indonesia dapat mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah berupa SPN dengan persyaratan sebagai berikut: a) penawaran dilakukan secara langsung tanpa melalui

Dealer Utama; dan b) penawaran hanya untuk Penawaran Pembelian

Nonkompetitif (Non-competitive Bidding). 5) LPS dapat mengajukan penawaran Lelang SUN dalam

Rupiah berupa SPN dan Obligasi Negara dengan persyaratan sebagai berikut: a) penawaran dilakukan secara langsung tanpa melalui

Dealer Utama; dan

Page 19: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

13

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.B No. 1

b) penawaran hanya untuk Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding).

6) Lelang SUN dalam Rupiah dilaksanakan pada hari Selasa pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB atau pada hari kerja dan waktu lain yang ditetapkan Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang. Setiap perubahan jadwal Lelang SUN dalam Rupiah diumumkan oleh Bank Indonesia melalui Sistem LHBU dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan Bank Indonesia.

7) Sarana yang digunakan untuk pengajuan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah adalah BI-SSSS.

8) Dalam hal Bank mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah melalui Dealer Utama maka Bank yang bersangkutan harus memperhatikan Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) per hari yang diberikan kepada Dealer Utama.

9) Peserta Transaksi yang tidak memiliki Rekening Surat Berharga yang mengajukan penawaran Lelang SUN dalam Rupiah harus menunjuk Sub-Registry untuk pelaksanaan setelmen hasil Lelang SUN dalam Rupiah.

10) Sub-Registry yang ditunjuk untuk pelaksanaan setelmen hasil Lelang SUN dalam Rupiah, harus memperhatikan Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) per hari yang diberikan kepada Dealer Utama untuk kepentingan nasabah Sub-Registry.

11) Penetapan Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) sebagaimana dimaksud pada angka 8) dan angka 10), harus diatur dalam suatu perjanjian antara Bank atau Sub-Registry dengan Dealer Utama.

B. Lelang SUN Tambahan

1. Ketentuan dan Persyaratan a. Peserta Transaksi pada Lelang SUN Tambahan adalah

Peserta Transaksi Lelang SUN dalam Rupiah yang telah menyampaikan Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding) Lelang SUN dalam Rupiah pada 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan Lelang SUN Tambahan.

b. Peserta Transaksi dapat mengajukan penawaran dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Dealer Utama, Bank Indonesia, dan/atau LPS yang

menyampaikan Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding) untuk SPN.

2) Dealer Utama dan/atau LPS yang menyampaikan Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding) untuk Obligasi Negara.

c. Dealer Utama dapat mengajukan penawaran Lelang SUN Tambahan atas nama diri sendiri dan/atau atas nama pihak lain sesuai Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur

Page 20: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

14

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

mengenai lelang SUN dalam mata uang Rupiah dan valuta asing di pasar perdana domestik yang berlaku.

d. LPS mengajukan penawaran Lelang SUN Tambahan hanya untuk dan atas nama diri sendiri.

e. Lelang SUN Tambahan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Bank Indonesia mengadakan Lelang SUN Tambahan

berdasarkan rencana Lelang SUN Tambahan yang ditetapkan oleh Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang.

2) Lelang SUN Tambahan dilaksanakan pada hari kerja pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB atau waktu lain yang ditetapkan Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang.

3) Dalam hal Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang menetapkan waktu lain sebagaimana dimaksud pada angka 2), Bank Indonesia mengumumkan perubahan tersebut melalui Sistem LHBU dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan Bank Indonesia.

4) Sarana yang digunakan untuk pengajuan penawaran Lelang SUN Tambahan adalah BI-SSSS.

5) Bank Indonesia dapat mengajukan penawaran Lelang SUN Tambahan berupa SPN dengan persyaratan sebagai berikut: a) penawaran dilakukan secara langsung tanpa melalui

Dealer Utama; dan b) penawaran hanya untuk Penawaran Pembelian

Nonkompetitif (Non-competitive Bidding). 6) LPS dapat mengajukan penawaran Lelang SUN

Tambahan berupa SPN dan Obligasi Negara dengan persyaratan sebagai berikut: a) penawaran dilakukan secara langsung tanpa melalui

Dealer Utama; dan b) penawaran hanya untuk Penawaran Pembelian

Nonkompetitif (Non-competitive Bidding). 7) Pengajuan penawaran pada Lelang SUN Tambahan

dibatasi paling banyak sebesar Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding) yang tidak dimenangkan pada Lelang SUN dalam Rupiah.

8) Dalam hal Bank mengajukan penawaran Lelang SUN Tambahan melalui Dealer Utama maka Bank yang bersangkutan harus memperhatikan Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) per hari yang diberikan kepada Dealer Utama.

9) Peserta Transaksi yang tidak memiliki Rekening Surat Berharga, yang mengajukan penawaran Lelang SUN Tambahan harus menunjuk Sub-Registry untuk pelaksanaan setelmen hasil Lelang SUN Tambahan.

10) Sub-Registry yang ditunjuk untuk pelaksanaan setelmen hasil Lelang SUN Tambahan, harus memperhatikan Batas

Page 21: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

15

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi II.C No. 1

Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) per hari yang diberikan kepada Dealer Utama untuk kepentingan nasabah Sub-Registry.

11) Penetapan Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) sebagaimana dimaksud pada angka 8) dan angka 10), harus diatur dalam suatu perjanjian antara Bank atau Sub-Registry dengan Dealer Utama.

C. Tata Cara Lelang SUN Dalam Valuta Asing

1. Ketentuan dan Persyaratan a. Lelang SUN dalam valuta asing hanya dapat diikuti oleh:

1) orang perseorangan Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia;

2) perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi baik Indonesia ataupun asing, yang didirikan atau bertempat kedudukan di wilayah Republik Indonesia; atau

3) LPS. b. Para pihak sebagaimana dimaksud pada butir a.1) dan butir

a.2), dapat membeli SUN dalam valuta asing dengan ketentuan sebagai berikut: (2) memenuhi persyaratan administrasi; dan (3) teregistrasi dalam daftar investor yang ditetapkan oleh

Kementerian Keuangan Republik Indonesia c.q. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU);

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai lelang SUN dalam mata uang Rupiah dan valuta asing di pasar perdana domestik.

c. Para pihak sebagaimana dimaksud pada butir a.1) dan butir a.2) yang telah memenuhi ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada huruf b, mengikuti Lelang SUN dalam valuta asing melalui Dealer Utama.

d. Peserta Transaksi Lelang SUN dalam valuta asing adalah Dealer Utama dan/atau LPS.

e. Peserta Transaksi sebagaimana dimaksud pada huruf d, dapat mengajukan penawaran untuk SPN dan/atau Obligasi Negara dalam valuta asing.

f. Dealer Utama yang dapat mengikuti Lelang SUN dalam valuta asing adalah Dealer Utama yang ditunjuk oleh Menteri untuk mengikuti Lelang SUN dalam valuta asing dan sedang tidak dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti Lelang SUN dalam valuta asing.

g. Dealer Utama dapat mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing atas nama diri sendiri dan/atau atas nama pihak lain sesuai Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai lelang SUN dalam mata uang Rupiah dan valuta asing di pasar perdana domestik.

h. LPS mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing

Page 22: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

16

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

hanya untuk dan atas nama diri sendiri. i. Lelang SUN dalam valuta asing dilakukan dengan ketentuan

sebagai berikut: 1) Penawaran Lelang SUN dalam valuta asing dilakukan

dengan mengajukan Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding) dan/atau Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding) dalam suatu periode waktu penawaran yang telah ditentukan dan diumumkan sebelumnya.

2) Dalam hal Dealer Utama mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing untuk dan atas nama diri sendiri, baik secara langsung maupun melalui Dealer Utama lain maka penawaran hanya dapat dilakukan dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding).

3) Dalam hal Dealer Utama mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing untuk dan atas nama pihak lain maka pengajuan penawaran dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut: a) pengajuan penawaran pada lelang SPN dalam valuta

asing dilakukan dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding); dan

b) pengajuan penawaran pada lelang Obligasi Negara dalam valuta asing dilakukan dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding) dan/atau Penawaran Pembelian Nonkompetitif (Non-competitive Bidding).

4) LPS dapat mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing berupa SPN dan Obligasi Negara dalam valuta asing dengan persyaratan sebagai berikut: a) penawaran dilakukan secara langsung tanpa melalui

Dealer Utama; dan b) penawaran hanya untuk Penawaran Pembelian

Nonkompetitif (Non-competitive Bidding). 5) Lelang SUN dalam valuta asing dilaksanakan pada hari

Senin pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB atau pada hari kerja dan waktu lain yang ditetapkan Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang. Setiap perubahan jadwal Lelang SUN dalam valuta asing diumumkan oleh Bank Indonesia melalui Bloomberg, Sistem LHBU, dan/atau sarana komunikasi lain yang digunakan Bank Indonesia.

6) Pengajuan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing dilakukan melalui terminal Bloomberg.

7) Dalam hal Bank mengajukan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing melalui Dealer Utama maka Bank yang bersangkutan harus menetapkan Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) per hari untuk Lelang SUN dalam valuta asing bagi Dealer Utama.

8) Peserta Transaksi yang tidak memiliki Rekening Surat Berharga, yang mengajukan penawaran Lelang SUN

Page 23: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

17

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

dalam valuta asing harus menunjuk Sub-Registry untuk pelaksanaan setelmen hasil Lelang SUN dalam valuta asing.

9) Sub-Registry yang ditunjuk untuk pelaksanaan setelmen hasil Lelang SUN dalam valuta asing, harus menetapkan Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) per hari untuk Lelang SUN dalam valuta asing bagi Peserta Transaksi untuk kepentingan nasabah Sub-Registry.

10) Penetapan Batas Paling Tinggi Nominal Penawaran (Broker Bidding Limit) per hari untuk Lelang SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud pada angka 7) dan angka 9), harus diatur dalam suatu perjanjian antara Bank atau Sub-Registry dengan Dealer Utama.

11) Peserta Transaksi harus menyampaikan penawaran Lelang SUN dalam valuta asing dengan informasi yang lengkap dan benar berdasarkan dokumen instruksi transaksi.

6 Pasal 6 10/13/PBI/2008

Peserta Lelang SBN di Pasar Perdana dapat melakukan penawaran pembelian dalam lelang SBN dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif (Competitive Bidding) dan/atau Penawaran Pembelian Non-kompetitif (Non-competitive Bidding) sesuai ketentuan Menteri yang berlaku.

BAB V Penatausahaan Surat Berharga Negara 7 Pasal 7

10/13/PBI/2008 Ayat (1) – (2) SE 15/46/DPSP 2013 Romawi III.A No. 3

(1) Bank Indonesia melakukan penatausahaan SBN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c (Paragraf 2 huruf c dalam kodifikasi ini) mencakup: a. pencatatan kepemilikan, kliring dan setelmen SBN; dan

Yang dimaksud dengan setelmen SBN adalah setelmen yang terdiri dari setelmen surat berharga dan/atau setelmen dana.

b. agen pembayar bunga (kupon)/imbalan dan pokok/nilai nominal

SBN. (2) Bank Indonesia melakukan penatausahaan SBN atas transaksi

penerbitan SBN di Pasar Perdana dan transaksi SBN di Pasar Sekunder.

A. Setelmen Transaksi SUN dalam Rupiah antar Peserta BI-SSSS di Pasar Sekunder a. Transaksi SUN dalam Rupiah antar Peserta BI-SSSS yang

dilakukan di Pasar Sekunder antara lain berupa transaksi jual/beli putus (outright), transaksi penjualan dengan janji untuk membeli kembali (repurchase agreement atau repo), transaksi penjaminan SUN dalam Rupiah (agunan), dan/atau transaksi peminjaman SUN dalam Rupiah dengan jaminan surat berharga lainnya (securities lending and borrowing).

b. Persyaratan dan prosedur setelmen transaksi SUN dalam Rupiah antar Peserta BI-SSSS di Pasar Sekunder sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan sesuai ketentuan Bank Indonesia yang

Page 24: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

18

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi III.B No. 2c

mengatur mengenai BI-SSSS.

B. Setelmen Transaksi SUN dalam Valuta Asing di Pasar Sekunder 1) Transaksi SUN dalam valuta asing yang dilakukan di Pasar

Sekunder antara lain berupa transaksi jual/beli putus (outright), transaksi penjualan dengan janji untuk membeli kembali (repurchase agreement atau repo), transaksi penjaminan SUN dalam valuta asing (agunan), dan/atau transaksi peminjaman SUN dalam valuta asing dengan jaminan surat berharga lainnya (securities lending and borrowing).

2) Prosedur setelmen transaksi SUN dalam valuta asing di Pasar Sekunder sebagaimana dimaksud pada angka 1) dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a) Pada 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan setelmen:

(1) Peserta BI-SSSS menyampaikan Permohonan Setelmen Penjual (PSJ) atau Permohonan Setelmen Pembeli (PSB) pada 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan setelmen, melalui “Administrative Message” BI-SSSS dengan pengaturan waktu mulai pukul 06.30 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB, dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud pada contoh 3A atau contoh 3B dalam Lampiran III Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 3 dalam kodifikasi ini).

(2) Permohonan setelmen sebagaimana dimaksud pada angka (1) harus diisi secara lengkap dan sesuai (match) antara data PSJ dengan PSB.

(3) Dalam hal permohonan setelmen sebagaimana dimaksud pada angka (1) tidak sesuai (unmatch), Bank Indonesia menginformasikan kepada peserta yang bersangkutan melalui “Administrative Message” BI-SSSS atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia paling lambat pukul 16.00 WIB. Yang dimaksud dengan tidak sesuai (unmatch) adalah: (a) data PSJ dengan data PSB tidak sesuai (unmatch);

atau (b) salah satu peserta tidak mengirimkan permohonan

setelmen sebagaimana dimaksud pada angka (1). (4) Peserta dapat melakukan koreksi PSJ atau PSB melalui

“Administrative Message” BI-SSSS paling lambat pukul 18.00 WIB dengan menyampaikan penyesuaian PSJ atau PSB sebagaimana dimaksud pada contoh 3C atau contoh 3D dalam Lampiran III Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 3 dalam kodifikasi ini).

(5) Penyampaian PSJ dan PSB melalui “Administrative Message” BI-SSSS sebagaimana dimaksud pada angka (1) dan angka (4) dikenakan biaya yang besarnya mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai BI-SSSS.

b) Pada tanggal pelaksanaan setelmen, Bank Indonesia melakukan hal-hal sebagai berikut:

Page 25: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

19

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

(1) menyampaikan penolakan PSJ dan PSB melalui “Administrative Message” BI-SSSS atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia kepada peserta paling lambat pukul 09.00 WIB, apabila koreksi sebagaimana dimaksud pada butir a)(4) masih tidak sesuai (unmatch).

(2) melakukan setelmen atas PSJ dan PSB sebagaimana dimaksud pada butir a)(1) apabila telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir a)(2), dengan prosedur sebagai berikut: (a) Setelmen Dana

i. Setelmen dana dilakukan dengan mendebet Rekening Giro valuta asing Bank atau Bank Pembayar.

ii. Setelmen dana SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud pada angka i. dilakukan berdasarkan: i) posisi saldo Rekening Giro valuta asing pada 1

(satu) hari kerja sebelum tanggal setelmen SUN dalam valuta asing; dan/atau

ii) hasil setelmen dana atas transaksi SUN dalam valuta asing di Pasar Sekunder.

iii. Bank atau Bank Pembayar yang melakukan transaksi SUN dalam valuta asing di Pasar Sekunder harus menyediakan dana dalam denominasi Dolar Amerika (USD) untuk keperluan setelmen.

iv. Dana sebagaimana dimaksud pada angka iii harus telah efektif pada Rekening Giro di Bank koresponden Bank Indonesia di New York (Federal Reserve Bank of New York) pada 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal setelmen SUN dalam valuta asing, dalam hal penyediaan dana dilakukan melalui rekening giro Bank Indonesia di Bank koresponden di New York.

(b) Setelmen Surat Berharga Setelmen surat berharga dilakukan dengan mengkredit Rekening Surat Berharga Peserta BI-SSSS sebesar total nilai nominal SUN dalam valuta asing yang ditransaksikan.

(3) menyampaikan informasi kegagalan setelmen sebagaimana dimaksud pada angka (2) kepada peserta melalui “Administrative Message” BI-SSSS atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia apabila saldo Rekening Giro valuta asing dan/atau Rekening Surat Berharga tidak mencukupi.

3) Dalam hal, pengiriman PSJ dan/atau PSB melalui “Administrative Message” BI-SSSS tidak dapat dilakukan oleh Peserta BI-SSSS karena terjadi kondisi gangguan, berlaku ketentuan sebagai berikut: a) Pengiriman PSJ dan/atau PSB dilakukan oleh Peserta BI-SSSS

Page 26: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

20

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

Pasal 7 15/9/PBI/2013 Ayat (3) SE 15/46/DPSP 2013 Romawi III.A No. 1

melalui fasilitas Guest Bank BI-SSSS. b) Penggunaan fasilitas Guest Bank sebagaimana dimaksud

pada huruf a) mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai BI-SSSS.

c) Dalam hal Peserta BI-SSSS tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan pengiriman PSJ dan/atau PSB melalui fasilitas Guest Bank sebagaimana dimaksud pada huruf a) maka berlaku ketentuan sebagai berikut: (1) Menyampaikan PSJ dan/atau PSB yang disertai surat

pengantar kepada Bank Indonesia - DPSP c.q. Divisi PlS dengan alamat sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 Ayat (5) c.3)a)2), yang dapat didahului dengan faksimile;

(2) PSJ dan/atau PSB harus menggunakan format sebagaimana dimaksud pada contoh 3A dan contoh 3B dalam Lampiran III Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 3 dalam kodifikasi ini); dan

(3) PSJ, PSB, dan surat pengantar harus ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

(3) Penatausahaan SBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

menggunakan BI-SSSS atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

(4) Tata Cara Penatausahaan SUN dalam Rupiah dan Valuta Asing A. Tata Cara Penatausahaan SUN dalam Rupiah

Ketentuan dan Persyaratan Setelmen dan Pencatatan Transaksi SUN dalam Rupiah dengan Pemerintah a. Bank Indonesia melaksanakan pencatatan penerbitan SUN

dalam Rupiah sesuai syarat dan ketentuan atau adendum syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri.

b. Pada tanggal setelmen SUN dalam Rupiah, Bank Indonesia melakukan setelmen: 1) hasil Lelang SUN dalam Rupiah yang dilakukan melalui BI-

SSSS, berdasarkan surat dari Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang mengenai keputusan hasil lelang; dan/atau

2) hasil transaksi SUN dalam Rupiah yang tidak dilakukan melalui BI-SSSS, berdasarkan surat dari Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang mengenai hasil transaksi SUN dalam Rupiah dengan Pemerintah.

c. Peserta Transaksi yang tidak memiliki Rekening Surat Berharga harus menunjuk Sub-Registry untuk pelaksanaan setelmen dan pencatatan kepemilikan SUN dalam Rupiah.

d. Sub-Registry sebagaimana dimaksud pada huruf c harus menunjuk Bank Pembayar untuk pelaksanaan setelmen dana atas transaksi SUN dalam Rupiah.

e. Pada tanggal setelmen, Peserta Transaksi dan Bank Pembayar yang ditunjuk harus menjamin kecukupan dana pada Rekening Giro dalam Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar untuk pelaksanaan setelmen dana hasil transaksi SUN dalam

Page 27: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

21

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi III.B No. 1

Rupiah dengan Pemerintah. f. Pada tanggal setelmen, Peserta Transaksi, Sub-Registry,

dan/atau Bank Pembayar yang ditunjuk harus menjamin: 1) kecukupan seri dan nilai nominal SUN dalam Rupiah pada

Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry untuk pelaksanaan setelmen surat berharga; dan/atau

2) kecukupan dana pada Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar untuk pelaksanaan setelmen dana,

hasil transaksi SUN dalam Rupiah dengan Pemerintah di Pasar Sekunder.

g. Pada hari yang sama dengan pelaksanaan setelmen SUN dalam Rupiah, Sub-Registry wajib mencatat kepemilikan SUN dalam Rupiah atas nama nasabah secara individual pada sistem internal Sub-Registry.

B. Tata Cara Penatausahaan SUN dalam Valuta Asing

Ketentuan dan Persyaratan a. Bank Indonesia melaksanakan pencatatan penerbitan SUN

dalam valuta asing, sesuai syarat dan ketentuan atau adendum syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri.

b. Pada tanggal setelmen SUN dalam valuta asing, Bank Indonesia melakukan setelmen: 1) hasil Lelang SUN dalam valuta asing yang dilakukan

berdasarkan surat dari Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang mengenai keputusan hasil lelang; dan/atau

2) hasil transaksi SUN dalam valuta asing yang dilakukan di Pasar Sekunder berdasarkan instruksi setelmen dari Peserta BI-SSSS.

c. Setelmen dana atas transaksi SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan dengan menggunakan Rekening Giro valuta asing dalam denominasi Dolar Amerika (USD).

d. Peserta BI-SSSS yang tidak memiliki Rekening Giro valuta asing harus menunjuk 1 (satu) Bank Pembayar yang memiliki Rekening Giro valuta asing.

e. Peserta Transaksi yang tidak memiliki Rekening Surat Berharga harus menunjuk Sub-Registry untuk pelaksanaan setelmen dan pencatatan kepemilikan SUN dalam valuta asing.

f. Pada tanggal setelmen, Peserta Transaksi dan Bank Pembayar yang ditunjuk harus menjamin kecukupan dana dalam denominasi Dolar Amerika (USD) pada Rekening Giro valuta asing Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar untuk pelaksanaan setelmen dana hasil Lelang SUN dalam valuta asing oleh Pemerintah.

g. Pada tanggal setelmen, Peserta BI-SSSS harus menjamin kecukupan dana atau surat berharga SUN dalam valuta asing dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 28: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

22

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

1) pembeli menjamin kecukupan dana dalam denominasi Dolar Amerika (USD) pada Rekening Giro valuta asing; dan

2) penjual menjamin kecukupan seri dan nilai nominal SUN dalam valuta asing,

untuk pelaksanaan setelmen atas transaksi SUN dalam valuta asing antar Peserta BI-SSSS di Pasar Sekunder.

h. Dalam hal pada hari yang sama terdapat setelmen hasil Lelang SUN dalam valuta asing dan setelmen transaksi SUN dalam valuta asing di Pasar Sekunder maka setelmen transaksi hasil Lelang SUN dalam valuta asing dilakukan terlebih dahulu daripada setelmen transaksi SUN dalam valuta asing di Pasar Sekunder.

i. Sub-Registry wajib mencatat kepemilikan SUN dalam valuta asing atas nama nasabah secara individual pada sistem internal Sub-Registry pada hari yang sama dengan pelaksanaan setelmen SUN dalam valuta asing.

8 Pasal 8 10/13/PBI/2008

Dalam melaksanakan kegiatan penatausahaan SBN, Bank Indonesia dapat menunjuk atau bekerja sama dengan pihak lain.

Penunjukan pihak lain dilakukan dalam rangka menjalankan fungsi sebagai agen penatausaha SBSN berdasarkan permintaan Menteri. Kerjasama dengan pihak lain antara lain dilakukan dalam rangka penatausahaan SBN melalui BI-SSSS.

9 Pasal 9 10/13/PBI/2008 Ayat (1) Pasal 9 10/13/PBI/2008 Ayat (2)

(1) Pencatatan kepemilikan SBN dilakukan secara book entry.

Yang dimaksud dengan book entry adalah pencatatan kepemilikan dan perpindahan kepemilikan surat berharga tanpa warkat (scripless) dalam suatu jurnal elektronis.

(2) Catatan kepemilikan SBN di BI-SSSS atau sarana lain yang ditetapkan

oleh Bank Indonesia merupakan bukti kepemilikan yang sah.

10 Pasal 10 10/13/PBI/2008

(1) Bank Indonesia melakukan setelmen atas transaksi penerbitan SBN di Pasar Perdana baik yang dilakukan secara lelang maupun non lelang.

(2) Bank Indonesia melakukan setelmen atas transaksi SBN di Pasar Sekunder yang meliputi : a. setelmen atas transaksi SBN antara pelaku pasar dengan

Pemerintah yang dilakukan secara lelang maupun non lelang; dan

Setelmen transaksi SBN dengan Pemerintah mencakup setelmen hasil lelang pembelian kembali (buyback) SBN di Pasar Sekunder, transaksi Fasilitas Peminjaman SBN bagi Dealer Utama dan transaksi lainnya sesuai ketentuan Menteri.

b. setelmen atas transaksi SBN yang dilakukan antar pelaku pasar.

Setelmen transaksi SBN yang dilakukan antar pelaku pasar

Page 29: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

23

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi III.A No. 2

mencakup antara lain setelmen transaksi jual beli putus (outright), jual beli secara bersyarat (repo dan reverse repo), pinjam meminjam surat berharga (securities borrowing and lending) dan pencatatan agunan (pledge).

(3) Setelmen SBN atas transaksi penerbitan SBN di Pasar Perdana baik

yang dilakukan secara lelang maupun non lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan setelmen transaksi SBN yang dilakukan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan oleh Menteri.

(4) Setelmen SBN atas transaksi SBN yang dilakukan antar pelaku pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan sesuai data setelmen yang disepakati oleh pelaku pasar yang bertransaksi.

(5) Setelmen Transaksi SUN dalam Rupiah dengan Pemerintah adalah

sebagai berikut : a. Setelmen Hasil Lelang SUN dalam Rupiah

1) Setelmen hasil Lelang SUN dalam Rupiah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a) Setelmen Lelang SUN dalam Rupiah dilakukan paling lama 5

(lima) hari kerja setelah tanggal pelaksanaan Lelang SUN dalam Rupiah.

b) Setelmen Lelang SUN Tambahan dalam Rupiah dilakukan pada tanggal yang sama dengan pelaksanaan setelmen Lelang SUN dalam Rupiah sebagaimana dimaksud pada huruf a).

2) Setelmen hasil pemenang Lelang SUN dalam Rupiah sebagaimana dimaksud pada angka 1) dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a) Setelmen Dana

Setelmen dana dilakukan melalui Sistem BI-RTGS dengan mendebet Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar, serta mengkredit Rekening Giro Rupiah Pemerintah sebesar nilai setelmen.

b) Setelmen Surat Berharga Setelmen surat berharga dilakukan dengan mengkredit Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk sebesar total nilai nominal SUN dalam Rupiah yang dimenangkan.

3) Dalam hal dana pada Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar tidak mencukupi sampai dengan cut-off warning Sistem BI-RTGS maka setelmen transaksi hasil Lelang SUN dalam Rupiah yang dilakukan melalui Peserta Transaksi atau Bank Pembayar tersebut dinyatakan gagal.

b. Setelmen Hasil Lelang Buyback 1) Setelmen hasil Lelang Buyback dilakukan pada 3 (tiga) hari kerja

setelah tanggal pelaksanaan lelang mulai pukul 10.00 WIB atau sesuai waktu yang ditentukan Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang.

2) Bank Indonesia melakukan setelmen dengan prosedur sebagai

Page 30: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

24

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

berikut: a) Setelmen Lelang Buyback dengan cara tunai

(1) Melakukan pendebetan Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk sampai dengan batas waktu setelmen surat berharga di BI-SSSS, sebesar jumlah seri dan nilai nominal SUN dalam Rupiah yang dibeli kembali oleh Pemerintah.

(2) Melakukan pengkreditan Rekening Surat Berharga Pemerintah atau melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption) atas seri SUN dalam Rupiah yang dibeli kembali oleh Pemerintah.

(3) Melakukan pendebetan Rekening Giro Rupiah Pemerintah dan pengkreditan Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar sebesar nilai setelmen.

b) Setelmen Lelang Buyback dengan cara penukaran (debt switching) (1) Melakukan pendebetan Rekening Surat Berharga Peserta

Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk sampai batas waktu setelmen surat berharga di BI-SSSS, sebesar jumlah seri dan nilai nominal SUN dalam Rupiah yang dibeli kembali oleh Pemerintah.

(2) Melakukan pengkreditan Rekening Surat Berharga Pemerintah atau melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption) atas seri SUN dalam Rupiah yang dibeli kembali oleh Pemerintah.

(3) Melakukan pencatatan penerbitan SUN dalam Rupiah seri penukar dan pengkreditan Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk.

(4) Lelang Buyback dapat menyebabkan terjadi selisih tunai atas beban Pemerintah atau atas beban Peserta Transaksi.

(5) Dalam hal terjadi selisih tunai atas beban Pemerintah, Bank Indonesia melakukan setelmen dana melalui Sistem BI-RTGS dengan mendebet Rekening Giro Rupiah Pemerintah dan mengkredit Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar sebesar selisih tunai.

(6) Dalam hal terjadi selisih tunai atas beban Peserta Transaksi, Bank Indonesia melakukan setelmen dana melalui Sistem BI-RTGS dengan mendebet Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar dan mengkredit Rekening Giro Rupiah Pemerintah sebesar selisih tunai.

3) Dalam hal Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk tidak mencukupi untuk setelmen surat berharga sebagaimana dimaksud pada butir 2)a)(1) dan butir 2)b)(1) maka yang bersangkutan harus menyelesaikan setelmen dimaksud pada jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja sejak tanggal setelmen awal.

Page 31: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

25

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

4) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 3) tidak dapat dipenuhi maka transaksi yang bersangkutan dinyatakan gagal.

c. Setelmen Fasilitas Peminjaman SUN dalam Rupiah 1) Setelmen pemberian Fasilitas Peminjaman SUN dalam Rupiah

kepada Peserta Transaksi dilakukan pada 2 (dua) hari kerja setelah permohonan disetujui oleh Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang.

2) Setelmen pengembalian SUN dalam Rupiah yang dipinjamkan dan yang dijaminkan dalam rangka pemberian Fasilitas Peminjaman SUN dalam Rupiah kepada Peserta Transaksi dilakukan pada tanggal berakhirnya batas waktu peminjaman.

3) Prosedur setelmen Fasilitas Peminjaman SUN dalam Rupiah dilakukan sebagai berikut: a) Setelmen pemberian Fasilitas Peminjaman SUN dalam

Rupiah pada tanggal setelmen pemberian Fasilitas Peminjaman SUN dalam Rupiah dilakukan sebagai berikut: (1) Peserta Transaksi membayar biaya peminjaman SUN

dalam Rupiah (lending fee) melalui Sistem BI-RTGS ke Rekening Giro Rupiah Pemerintah Nomor 500.000003980 ”Menteri Keuangan Penerimaan Penerbitan Surat Berharga Negara”.

(2) Peserta Transaksi menyampaikan bukti pembayaran biaya peminjaman SUN dalam Rupiah sebagaimana dimaksud pada angka (1) kepada Bank Indonesia dengan alamat: Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (DPSP) c.q. Divisi Penyelenggaraan Setelmen Dana dan Setelmen Surat Berharga (PlS)

Gedung D, Lantai 3 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta - 10350 Telepon: 021-29818842 Faksimile: 021-3501868 Dalam hal terjadi perubahan alamat surat menyurat dan komunikasi akan diberitahukan melalui surat dan/atau media lainnya.

(3) Peserta Transaksi atau Sub-Registry yang ditunjuk dan Bank Indonesia atas nama Pemerintah melakukan setelmen pemindahan seri SUN dalam Rupiah yang dijaminkan melalui BI-SSSS dengan mekanisme transfer secara FoP dari Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk ke Rekening Surat Berharga Pemerintah, sebesar nilai nominal seri SUN dalam Rupiah yang dijaminkan paling lambat sebelum cut-off warning BI-SSSS.

(4) Setelah setelmen jaminan sebagaimana dimaksud pada angka (3) berhasil, Bank Indonesia melakukan pencatatan penerbitan seri SUN dalam Rupiah yang dipinjam dan mengkredit Rekening Surat Berharga

Page 32: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

26

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk, sebesar nilai nominal SUN dalam Rupiah yang dipinjam.

b) Setelmen Pengembalian Peminjaman SUN dalam Rupiah Pada tanggal setelmen pengembalian peminjaman SUN dalam Rupiah dilakukan hal-hal sebagai berikut: (1) Bank Indonesia melakukan setelmen pelunasan sebelum

jatuh tempo (early redemption) seri SUN dalam Rupiah yang dipinjam oleh Peserta Transaksi dengan mendebet Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk, sebesar nilai nominal SUN dalam Rupiah yang dipinjam paling lambat pukul 14.00 WIB atau sesuai waktu yang ditentukan Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang.

(2) Dalam hal setelmen pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption) sebagaimana dimaksud pada angka (1) berhasil, Peserta Transaksi atau Sub-Registry yang ditunjuk dan Bank Indonesia atas nama Pemerintah melakukan setelmen pemindahan seri SUN dalam Rupiah yang dijaminkan dengan mekanisme transfer secara FoP dari Rekening Surat Berharga Pemerintah ke Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk, sebesar nilai nominal SUN dalam Rupiah yang dijaminkan, paling lambat sebelum cut-off warning BI-SSSS.

(3) Dalam hal setelmen sebagaimana dimaksud pada angka (1) tidak dapat dilakukan maka setelmen pengembalian SUN dalam Rupiah yang dipinjamkan dinyatakan gagal.

c) Perpanjangan Fasilitas Peminjaman SUN dalam Rupiah (1) Dalam hal Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan

Utang menyetujui perpanjangan Fasilitas Peminjaman SUN dalam Rupiah maka pada tanggal setelmen Peserta Transaksi membayar biaya perpanjangan Fasilitas Peminjaman SUN dalam Rupiah sesuai prosedur sebagaimana dimaksud pada butir a)(1) dan menyampaikan bukti pembayaran sesuai prosedur sebagaimana dimaksud pada butir a)(2).

(2) Pada tanggal jatuh waktu pengembalian peminjaman SUN dalam Rupiah yang diperpanjang dilakukan setelmen sesuai prosedur sebagaimana dimaksud pada huruf b).

d) Proses Penyelesaian Jaminan (1) Atas setelmen pengembalian SUN dalam Rupiah yang

dipinjamkan dinyatakan gagal sebagaimana dimaksud pada butir b)(3), Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang dapat melakukan penawaran penukaran SUN dalam Rupiah yang dijaminkan dengan SUN dalam Rupiah yang dipinjamkan kepada Peserta Transaksi lainnya.

(2) Berdasarkan transaksi penukaran SUN dalam Rupiah oleh Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang

Page 33: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

27

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

sebagaimana dimaksud pada angka (1), Bank Indonesia atas nama Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang dan Peserta Transaksi sebagai lawan transaksi melakukan setelmen melalui BI-SSSS dengan cara transfer FoP.

(3) Dalam hal terdapat selisih tunai dari transaksi pertukaran SUN dalam Rupiah sebagaimana dimaksud pada angka (2), penyelesaian pembayaran dilakukan secara bilateral antara Peserta Transaksi yang membeli jaminan dengan Peserta Transaksi yang gagal setelmen.

d. Setelmen ORI 1) Setelmen ORI dilakukan pada 2 (dua) hari kerja setelah

penetapan hasil penjatahan ORI di Pasar Perdana. 2) Peserta Transaksi dapat menunjuk Bank Pembayar untuk

pelaksanaan setelmen dana. 3) Pada tanggal setelmen, Bank Indonesia melakukan setelmen

penerbitan ORI sebagai berikut: a) Setelmen Dana

Setelmen dana dilakukan melalui Sistem BI-RTGS dengan mendebet Rekening Giro Rupiah Bank Pembayar yang ditunjuk, serta mengkredit Rekening Giro Rupiah Pemerintah sebesar nilai setelmen.

b) Setelmen Surat Berharga Dalam hal setelmen dana berhasil dilakukan, setelmen surat berharga dilakukan dengan mengkredit Rekening Surat Berharga Sub-Registry yang ditunjuk oleh investor individual pembeli ORI sebesar nilai penjatahan ORI.

4) Dalam hal dana pada Rekening Giro Rupiah Bank Pembayar yang ditunjuk tidak mencukupi sampai dengan cut-off warning Sistem BI-RTGS maka setelmen ORI sebagaimana dimaksud pada butir 3)b) tidak dilakukan.

e. Setelmen Hasil Transaksi SUN Secara Langsung dalam Rupiah 1) Setelmen hasil Transaksi SUN Secara Langsung dalam Rupiah

dilakukan pada 2 (dua) hari kerja setelah tanggal pelaksanaan transaksi.

2) Bank Indonesia melakukan setelmen Transaksi SUN Secara Langsung dalam Rupiah dengan prosedur sebagai berikut: a) Penjualan SUN dalam Rupiah di Pasar Perdana Secara

Langsung (1) Melakukan pencatatan penerbitan SUN dalam Rupiah

hasil Transaksi SUN Secara Langsung yang ditetapkan oleh Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang.

(2) Melakukan setelmen sebagai berikut: (a) Setelmen Dana

Setelmen dana dilakukan melalui Sistem BI-RTGS dengan mendebet Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar, serta mengkredit Rekening Giro Rupiah Pemerintah sebesar nilai setelmen.

Page 34: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

28

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

(b) Setelmen Surat Berharga Setelmen surat berharga dilakukan dengan mengkredit Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk sebesar nilai nominal SUN dalam Rupiah.

b) Pembelian Kembali SUN dalam Rupiah di Pasar Sekunder Secara Langsung (1) Setelmen Surat Berharga

(a) Mendebet Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk sebesar nilai nominal seri SUN dalam Rupiah yang dijual kepada Pemerintah.

(b) Melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption) atas seri SUN dalam Rupiah yang dibeli kembali oleh Pemerintah.

(2) Setelmen Dana Setelmen dana dilakukan melalui Sistem BI-RTGS dengan mendebet Rekening Giro Rupiah Pemerintah dan mengkredit Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar sebesar nilai setelmen.

3) Dalam hal dana pada Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar tidak mencukupi sampai dengan cut-off warning Sistem BI-RTGS sebagaimana dimaksud pada butir 2)a)(2)(a) atau Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk tidak mencukupi untuk setelmen surat berharga sebagaimana dimaksud pada butir 2)b)(1)(a) maka setelmen Transaksi SUN dalam Rupiah Secara Langsung dinyatakan gagal.

f. Setelmen Hasil Penjualan SUN dalam Rupiah Dengan Cara Private Placement 1) Setelmen hasil penjualan SUN dalam Rupiah dengan cara

Private Placement dilakukan paling singkat 2 (dua) hari kerja dan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah tanggal kesepakatan transaksi.

2) Peserta Transaksi dapat menunjuk Bank Pembayar untuk pelaksanaan setelmen dana.

3) Bank Indonesia melakukan setelmen hasil penjualan SUN dalam Rupiah dengan cara Private Placement dengan prosedur sebagai berikut: a) melakukan pencatatan penerbitan SUN dalam Rupiah hasil

penjualan secara Private Placement yang ditetapkan oleh Menteri c.q. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang.

b) melakukan setelmen sebagai berikut: (1) Setelmen Dana

Setelmen dana dilakukan melalui Sistem BI-RTGS dengan mendebet Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar, serta mengkredit Rekening Giro Rupiah Pemerintah sebesar nilai setelmen.

(2) Setelmen Surat Berharga Dalam hal setelmen dana berhasil dilakukan, setelmen

Page 35: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

29

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi III.B No. 2a – b

surat berharga dilakukan dengan mengkredit Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk sebesar nilai nominal SUN dalam Rupiah.

(3) Dalam hal dana pada Rekening Giro Rupiah Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar tidak mencukupi sampai dengan cut-off warning Sistem BI-RTGS maka setelmen transaksi Private Placement dimaksud dinyatakan gagal.

(6) Pelaksanaan Setelmen dalam Valuta Asing

a. Penggunaaan Rekening Giro Valuta Asing untuk Pelaksanaan Setelmen Prosedur penggunaan Rekening Giro dalam valuta asing sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 Ayat (4) B.c, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Peserta BI-SSSS yang memiliki Rekening Giro valuta asing harus

menyampaikan surat kuasa pendebetan Rekening Giro valuta asing kepada Bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada contoh 2 dalam Lampiran III Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 3 dalam kodifikasi ini).

2) Surat kuasa sebagaimana dimaksud pada angka 1) diberikan untuk melaksanakan: a) setelmen dana atas transaksi SUN dalam valuta asing; dan b) penyelesaian seluruh kewajiban dan biaya yang timbul

dalam pelaksanaan setelmen transaksi SUN dalam valuta asing.

3) Peserta BI-SSSS yang tidak memiliki Rekening Giro valuta asing sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 Ayat (4) B.d harus menyampaikan dokumen kepada Bank Indonesia yang meliputi: a) surat penunjukan Bank Pembayar sebagaimana dimaksud

pada contoh 1 dalam Lampiran III Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 3 dalam kodifikasi ini); dan

b) surat kuasa pendebetan Rekening Giro valuta asing dari Bank Pembayar kepada Bank Indonesia dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud pada contoh 2 dalam Lampiran III Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 3 dalam kodifikasi ini).

4) Surat Kuasa Bank Pembayar sebagaimana dimaksud pada butir 3)b), diberikan untuk melaksanakan: a) setelmen dana atas transaksi SUN dalam valuta asing;

dan/atau b) penyelesaian seluruh kewajiban dan biaya yang timbul

dalam pelaksanaan setelmen transaksi SUN dalam valuta asing.

5) Dalam hal terdapat perubahan Rekening Giro valuta asing yang digunakan untuk setelmen, Peserta BI-SSSS harus menyampaikan dokumen perubahan dimaksud kepada Bank Indonesia sesuai mekanisme sebagaimana dimaksud pada angka 1) sampai dengan angka 4).

6) Surat sebagaimana dimaksud pada angka 1), angka 3), dan

Page 36: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

30

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

angka 5) disampaikan kepada Bank Indonesia – DPSP c.q. Divisi PlS dengan alamat sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 Ayat (5) c.3)a)2) dan diterima paling lama 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan setelmen transaksi SUN dalam valuta asing.

b. Setelmen Hasil Lelang SUN dalam Valuta Asing 1) Setelmen hasil Lelang SUN dalam valuta asing dilakukan paling

lama 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pelaksanaan Lelang SUN dalam valuta asing.

2) Pada tanggal pelaksanaan setelmen hasil pemenang Lelang SUN dalam valuta asing, dilakukan hal-hal sebagai berikut: a) Setelmen Dana

(1) Setelmen dana dilakukan dengan mendebet Rekening Giro valuta asing Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar, serta mengkredit Rekening Giro valuta asing Pemerintah sebesar nilai setelmen.

(2) Setelmen dana SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud pada angka (1) dilakukan berdasarkan posisi saldo Rekening Giro valuta asing pada 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal setelmen SUN dalam valuta asing dan tidak memperhitungkan setelmen dana hasil transaksi SUN dalam valuta asing di Pasar Sekunder.

(3) Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar yang ditunjuk harus menyediakan dana dalam denominasi Dolar Amerika (USD) untuk pelaksanaan setelmen hasil transaksi Lelang SUN dalam valuta asing di Pasar Perdana.

(4) Dana sebagaimana dimaksud pada angka (3) harus telah efektif pada rekening giro di Bank koresponden Bank Indonesia di New York (Federal Reserve Bank of New York) pada 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal setelmen SUN dalam valuta asing, dalam hal penyediaan dana dilakukan melalui rekening giro Bank Indonesia di Bank koresponden di New York.

b) Setelmen Surat Berharga Setelmen surat berharga dilakukan dengan mengkredit Rekening Surat Berharga Peserta Transaksi dan/atau Sub-Registry yang ditunjuk sebesar total nilai nominal SUN dalam valuta asing yang dimenangkan.

3) Dalam hal saldo Rekening Giro valuta asing Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar sebagaimana dimaksud pada butir 2)a)(2) tidak mencukupi untuk setelmen Lelang SUN dalam valuta asing maka setelmen transaksi hasil lelang yang dilakukan oleh Peserta Transaksi dan/atau Bank Pembayar dinyatakan gagal.

11 Pasal 11 10/13/PBI/2008

(1) Setelmen transaksi SBN baik di Pasar Perdana maupun di Pasar Sekunder dilakukan atas dasar prinsip DVP atau FoP.

(2) Setelmen transaksi SBN secara DVP dilakukan atas dasar sistem setelmen gross to gross atau gross to net.

Yang dimaksud dengan setelmen gross to gross adalah setelmen SBN

Page 37: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

31

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

dimana setelmen surat berharga dan setelmen dana dilakukan berdasarkan transaksi per transaksi (trade by trade). Yang dimaksud dengan setelmen gross to net adalah setelmen SBN dimana setelmen surat berharga dilakukan secara transaksi per transaksi (trade by trade) sedangkan setelmen dana secara netting system.

(3) Setelmen SBN secara FoP di Pasar Perdana dan di Pasar Sekunder dapat dilakukan dalam rangka: a. pemindahbukuan yang dilakukan oleh pemilik SBN dengan

identitas yang sama; b. pengalihan kepemilikan SBN dalam rangka hibah, warisan,

pelunasan kewajiban, tukar menukar, pengalihan karena penetapan pengadilan dan pinjam meminjam; atau

c. transaksi lainnya, sepanjang telah memperoleh persetujuan dari lembaga yang berwenang.

12 Pasal 12 15/9/PBI/2013

Dalam rangka setelmen SBN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 10 ayat (2) (Paragraf 10 ayat (1) dan Paragraf 10 ayat (2) dalam kodifikasi ini), Bank Indonesia berwenang untuk: a. mendebet rekening giro di Bank Indonesia milik:

1. Bank untuk dan atas nama sendiri; dan 2. Bank pembayar untuk dan atas nama pihak lain,

b. mendebet rekening SBN di Bank Indonesia milik: 1. Pemerintah; 2. Bank untuk dan atas nama diri sendiri; dan/atau 3. Sub-Registry untuk dan atas nama pihak lain.

Bank pembayar ditunjuk oleh peserta transaksi SBN yang tidak memiliki rekening giro di Bank Indonesia untuk melakukan setelmen dana.

13 Pasal 13 15/9/PBI/2013 Ayat (1) – (2) Pasal 11 10/13/PBI/2008 Ayat (3)

(1) Bank dan Bank pembayar sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 huruf a (Paragraf 12 huruf a dalam kodifikasi ini) harus menyediakan dana yang cukup dalam rekening giro di Bank Indonesia untuk kepentingan setelmen transaksi SBN yang dilakukan oleh Peserta di Pasar Perdana dan Pasar Sekunder. Yang dimaksud dengan “menyediakan dana yang cukup dalam rekening giro” meliputi penyediaan dana yang cukup pada rekening giro Rupiah dan/atau rekening giro valuta asing di Bank Indonesia.

(2) Dalam hal dana pada rekening giro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencukupi untuk melunasi sebagian atau seluruh kewajibannya sampai dengan batas akhir waktu setelmen dana maka sebagian atau seluruh hasil lelang SBN yang setelmennya dilakukan melalui Bank atau Bank pembayar tersebut dinyatakan gagal.

(3) Bank Indonesia menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Menteri mengenai setelmen yang gagal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

Page 38: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

32

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

14 Pasal 14 10/13/PBI/2008

(1) Bank untuk dan atas nama diri sendiri dan Sub-Registry untuk dan atas nama pihak lain harus menyediakan SBN yang cukup dalam rekening surat berharga di Bank Indonesia untuk kepentingan setelmen transaksi SBN yang dilakukan oleh peserta transaksi SBN di Pasar Sekunder.

(2) Dalam hal SBN dalam rekening surat berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencukupi untuk memenuhi seluruh atau sebagian kewajibannya sampai batas akhir setelmen surat berharga, transaksi tersebut dinyatakan gagal.

(3) Bank Indonesia menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Menteri mengenai setelmen yang gagal sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

15 Pasal 15 10/13/PBI/2008

Atas transaksi SBN yang gagal yang diberitahukan kepada Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) dan/ atau Pasal 14 ayat (3) (Paragraf 13 ayat (3) dan/atau Paragraf 14 ayat (3) dalam kodifikasi ini), Bank Indonesia melakukan tindak lanjut sesuai dengan permintaan atau pemberitahuan Menteri.

16 Pasal 16 10/13/PBI/2008 Ayat (1) – (2) Pasal 16 15/9/PBI/2013 Ayat (3) – (5) SE 15/46/DPSP 2013 Romawi III.A No. 4

(1) Bank Indonesia melakukan pembayaran bunga (kupon)/imbalan dan/atau pelunasan pokok/nilai nominal SBN pada saat jatuh waktu atas beban Pemerintah.

(2) Atas permintaan Pemerintah, Bank Indonesia melakukan pelunasan pokok/nilai nominal SBN sebelum tanggal jatuh waktu atas beban Pemerintah.

(3) Bank Indonesia melakukan pembayaran: a. bunga (kupon)/imbalan; b. pokok/nilai nominal SBN pada tanggal jatuh waktu; dan/atau c. pokok/nilai nominal SBN sebelum tanggal jatuh waktu, sepanjang tersedia dana yang cukup pada rekening giro Pemerintah di Bank Indonesia.

(4) Pembayaran bunga (kupon)/imbalan dan/atau pelunasan pokok/nilai nominal SBN dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan posisi kepemilikan SBN yang tercatat di BI-SSSS atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

(5) Dalam rangka pembayaran bunga (kupon)/imbalan dan/atau pelunasan pokok/nilai nominal SBN, Bank Indonesia berwenang: a. mendebet rekening giro Pemerintah di Bank Indonesia; dan b. mendebet rekening surat berharga pemilik SBN di Bank Indonesia,

terhadap SBN yang telah dinyatakan lunas oleh Pemerintah. (6) Prosedur Pembayaran Kupon/Bunga dan/atau Pelunasan Pokok SUN

dalam Rupiah dan Valuta Asing A. Prosedur Pembayaran Kupon/Bunga dan/atau Pelunasan Pokok SUN

dalam Rupiah a. Bank Indonesia sebagai agen pembayar melakukan pembayaran

kupon/bunga pada tanggal pembayaran kupon/bunga dan pelunasan pokok SUN dalam Rupiah pada tanggal jatuh tempo SUN dalam Rupiah.

b. Pembayaran kupon/bunga dan/atau pelunasan pokok SUN

Page 39: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

33

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

SE 15/46/DPSP 2013 Romawi III.B No. 3

dalam Rupiah sebagaimana dimaksud pada huruf a, dihitung berdasarkan posisi pencatatan kepemilikan SUN dalam Rupiah di Central Registry pada 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal pembayaran kupon/bunga dan/atau tanggal jatuh tempo pelunasan pokok SUN dalam Rupiah.

c. Pembayaran kupon/bunga atau pelunasan pokok SUN dalam Rupiah sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilakukan dengan mendebet Rekening Giro Rupiah Pemerintah dan mengkredit sebesar nilai kupon/bunga dan/atau nilai pokok SUN dalam Rupiah pada: 1) Rekening Giro Rupiah Bank untuk kepemilikan SUN dalam

Rupiah atas nama Bank tersebut; dan/atau 2) Rekening Giro Rupiah Bank Pembayar yang ditunjuk oleh

Sub-Registry untuk kepemilikan SUN dalam Rupiah atas nama nasabah Sub-Registry.

d. Sub-Registry wajib melakukan pembayaran kupon/bunga dan/atau pelunasan pokok SUN dalam Rupiah dengan mengkredit rekening nasabah yang tercatat di Sub-Registry, sebesar nilai kupon/bunga dan/atau nilai pokok SUN dalam Rupiah.

e. Kewajiban pembayaran sebagaimana dimaksud pada huruf d dilakukan oleh Sub-Registry pada tanggal yang sama dengan Bank Indonesia melakukan pembayaran kupon/bunga dan/atau pelunasan pokok SUN dalam Rupiah.

B. Prosedur Pembayaran Kupon/Bunga dan/atau Pelunasan Pokok SUN

dalam Valuta Asing a. Bank Indonesia sebagai agen pembayar melakukan pembayaran

bunga pada tanggal pembayaran bunga dan pelunasan pokok SUN dalam valuta asing pada tanggal jatuh tempo SUN dalam valuta asing.

b. Pembayaran bunga dan/atau pelunasan pokok SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dihitung berdasarkan posisi pencatatan kepemilikan SUN dalam valuta asing di Central Registry pada 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal pembayaran bunga dan/atau tanggal jatuh tempo pelunasan pokok SUN dalam valuta asing.

c. Pembayaran bunga atau pelunasan pokok SUN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilakukan dengan mendebet Rekening Giro valuta asing Pemerintah dan mengkredit sebesar nilai bunga dan/atau nilai pokok SUN dalam valuta asing pada: 1) Rekening Giro valuta asing Bank untuk kepemilikan SUN dalam

valuta asing atas nama Bank tersebut; dan/atau 2) Rekening Giro valuta asing Bank Pembayar yang ditunjuk oleh

Sub-Registry untuk kepemilikan SUN dalam valuta asing atas nama nasabah Sub-Registry.

d. Sub-Registry wajib melakukan pembayaran bunga dan/atau pelunasan pokok SUN dalam valuta asing dengan mengkredit rekening nasabah yang tercatat di Sub-Registry, sebesar nilai

Page 40: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

34

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

bunga dan/atau nilai pokok SUN dalam valuta asing. e. Kewajiban pembayaran sebagaimana dimaksud pada huruf d

dilakukan oleh Sub-Registry dengan menggunakan tanggal valuta pembayaran bunga dan/atau pelunasan pokok SUN dalam valuta asing yang dilakukan Bank Indonesia.

BAB VI Biaya 17 Pasal 17

10/13/PBI/2008 (1) Bank Indonesia mengenakan biaya atas:

a. pelaksanaan lelang SBN kepada Peserta Lelang SBN; dan

Biaya pelaksanaan lelang SBN adalah biaya transaksi yang dikenakan kepada Peserta Lelang SBN yang mengikuti lelang SBN.

b. penatausahaan SBN kepada pemilik rekening SBN di Bank

Indonesia.

Biaya penatausahaan SBN antara lain berupa biaya transaksi dan biaya setelmen SBN serta biaya permohonan informasi terkait transaksi SBN.

(2) Pengenaan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada

ketentuan BI-SSSS yang berlaku.

BAB VII Pelaporan Penatausahaan Surat Berharga Negara 18 Pasal 18

10/13/PBI/2008 SE 15/46/DPSP 2013 Romawi III.A No. 5 SE 15/46/DPSP 2013 Romawi III.B No. 4

Bank Indonesia menyampaikan laporan kegiatan penatausahaan SBN secara berkala kepada Menteri. Laporan antara lain berisi jumlah SBN yang diterbitkan, posisi kepemilikan SBN, bunga (kupon)/imbalan dan/atau pokok/nilai nominal yang dibayarkan, dan data transaksi perdagangan SBN. Prosedur pelaporan penatausahaan SUN dalam Rupiah dilakukan sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai BI-SSSS dan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai perizinan, pelaporan, dan pengawasan Sub-Registry.

Bank Indonesia menyampaikan laporan penatausahaan SUN dalam valuta asing dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Laporan Harian

a) Laporan harian memuat informasi mengenai perubahan pencatatan kepemilikan SUN dalam valuta asing yang terdiri atas saldo awal, mutasi, dan saldo akhir dari masing-masing seri SUN dalam valuta asing.

b) Laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a) disampaikan kepada Peserta BI-SSSS paling lama 1 (satu) hari kerja setelah tanggal setelmen, melalui sarana email atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

c) Dalam hal terdapat perbedaan pencatatan kepemilikan SUN dalam valuta asing antara Bank Indonesia dengan pemilik rekening SUN dalam valuta asing, pemilik rekening SUN dalam valuta asing harus

Page 41: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

35

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

melaporkan perbedaan tersebut kepada Bank Indonesia paling lama 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penerbitan laporan dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud pada contoh 4 dalam Lampiran III Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 3 dalam kodifikasi ini).

d) Bank Indonesia memberikan konfirmasi atas perbedaan pencatatan kepemilikan sebagaimana dimaksud pada huruf c) paling lama 2 (dua) hari kerja setelah batas akhir penyampaian perbedaan pencatatan, melalui “Administrative Message” BI-SSSS atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

e) Dalam hal perbedaan pencatatan kepemilikan SUN dalam valuta asing terdapat pada pemilik rekening SUN dalam valuta asing, maka pemilik rekening SUN dalam valuta asing harus melakukan penyesuaian sesuai dengan ketentuan internal masing-masing pemilik rekening.

f) Dalam hal pemilik rekening SUN dalam valuta asing di Bank Indonesia tidak melaporkan perbedaan pencatatan kepemilikan terhitung paling lama 2 (dua) hari kerja sejak tanggal laporan harian sebagaimana dimaksud pada huruf a) maka pencatatan kepemilikan menggunakan data Bank Indonesia.

2) Laporan Bulanan a) Laporan bulanan memuat posisi kepemilikan pada akhir bulan dari

masing-masing seri SUN dalam valuta asing yang dimiliki pemilik rekening.

b) Laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a) disampaikan kepada Peserta BI-SSSS paling lama 5 (lima) hari kerja pada bulan berikutnya, melalui Sistem Informasi BI-SSSS (SI BI-SSSS), email, atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

c) Dalam hal terdapat perbedaan posisi kepemilikan pada akhir bulan antara Bank Indonesia dengan pemilik rekening SUN dalam valuta asing, pemilik rekening harus melaporkan perbedaan tersebut kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal penerbitan laporan, dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud pada contoh 4 dalam Lampiran III Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 3 dalam kodifikasi ini).

d) Bank Indonesia memberikan konfirmasi atas perbedaan posisi kepemilikan sebagaimana dimaksud pada huruf c) paling lama 5 (lima) hari kerja setelah batas akhir penyampaian perbedaan pencatatan, melalui sarana email atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

e) Dalam hal perbedaan pencatatan kepemilikan rekening SUN dalam valuta asing terdapat pada pemilik rekening maka pemilik rekening harus melakukan penyesuaian sesuai dengan ketentuan internal masing-masing pemilik rekening.

f) Dalam hal pemilik rekening SUN dalam valuta asing di Bank Indonesia tidak melaporkan perbedaan posisi kepemilikan terhitung paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal laporan bulanan sebagaimana dimaksud pada huruf a) maka pencatatan kepemilikan menggunakan data Bank Indonesia.

Page 42: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lain-Lain Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

36

Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan

3) Laporan Pembayaran Bunga dan/atau Pelunasan Pokok a) Bank Indonesia menerbitkan laporan pembayaran bunga dan/atau

pelunasan pokok, apabila terdapat pembayaran bunga dan/atau pelunasan pokok SUN dalam valuta asing.

b) Laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a) disampaikan oleh Bank Indonesia kepada Peserta BI-SSSS paling lama 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal pembayaran bunga dan/atau tanggal jatuh tempo pelunasan pokok, melalui email atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Sub-Registry menyampaikan laporan penatausahaan SUN dalam valuta asing kepada nasabah dan laporan pencatatan kepemilikan SUN dalam valuta asing kepada Bank Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Kepada Nasabah

Prosedur pelaporan penatausahaan SUN dalam valuta asing kepada nasabah dilakukan sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai perizinan, pelaporan, dan pengawasan Sub-Registry.

2) Kepada Bank Indonesia a) Laporan Harian

(1) Sub-Registry menyampaikan laporan harian perubahan pencatatan kepemilikan SUN dalam valuta asing antar nasabah pemilik individual dalam Sub-Registry yang sama (inhouse transfer).

(2) Laporan harian sebagaimana dimaksud pada angka (1) disampaikan pada hari pelaksanaan setelmen, melalui “Administrative Message” BI-SSSS dengan menggunakan format sebagaimana dimaksud pada contoh 5 dalam Lampiran III Surat Edaran Bank Indonesia ini (Lampiran 3 dalam kodifikasi ini).

b) Laporan Bulanan (1) Sub-Registry menyampaikan laporan bulanan data posisi

kepemilikan SUN dalam valuta asing. (2) Laporan bulanan sebagaimana dimaksud pada angka (1)

disampaikan melalui SI BI-SSSS paling lama 2 (dua) hari kerja pada bulan berikutnya.

Page 43: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

LAMPIRAN I

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/46/DPSP TANGGAL 20 NOVEMBER 2013

PERIHAL TATA CARA LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR

PERDANA DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

CONTOH

SURAT PENUNJUKAN PEGAWAI UNTUK TRANSAKSI LELANG

Kepada :

Bank Indonesia – Departemen Pengelolaan Moneter

Grup Operasi Moneter

Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 13

Jl. MH. Thamrin No. 2

Jakarta 10350

Perihal : Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi Lelang

Dengan ini kami menyampaikan data pegawai yang kami tunjuk untuk

pelaksanaan setelmen transaksi SUN dalam valuta asing di pasar perdana

domestik sebagai berikut:

No Nama Pegawai Jabatan [Username]1 Keterangan

Penunjukan2

1

2

Demikian dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

[Kota, tanggal surat dibuat]

[Nama Perusahaan]

Tandatangan

[Nama pejabat berwenang]

KEPALA DEPARTEMEN

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN,

DIAH PBA LUBIS

1 Username yaitu username dari pegawai yang ditunjuk, yang terdaftar pada terminal

Bloomberg 2 Diisi “baru” jika pegawai pertama kali ditunjuk atau “diganti” jika pegawai yang telah

ditunjuk digantikan oleh pegawai lainnya.

37

THI_adinda
TextBox
1
Page 44: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

LAMPIRAN II SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/46/DPSP TANGGAL 20 NOVEMBER 2013

PERIHAL TATA CARA LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR PERDANA DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

CONTOH

SURAT PERMOHONAN

PENGGUNAAN FASILITAS BACK UP TERMINAL BLOOMBERG

Kepada :

Bank Indonesia – Departemen Pengelolaan Moneter

Grup Operasi Moneter

Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 13

Jl. MH. Thamrin No. 2

Jakarta 10350 Perihal : Permohonan Penggunaan Fasilitas Back-Up Terminal Bloomberg

Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk menggunakan

fasilitas back-up terminal Bloomberg di Bank Indonesia mengingat sarana

terminal Bloomberg tidak berfungsi dengan alasan sebagai berikut*):

1. Terminal Bloomberg;

2. Jaringan komunikasi;

3. Lainnya: (sebutkan)

Untuk melengkapi permohonan dimaksud, sebagai bahan konfirmasi

terlampir kami sampaikan informasi data penawaran (bidding) yang akan

kami ajukan dalam penawaran Lelang SUN dalam valuta asing melalui

fasilitas back-up terminal Bloomberg di Bank Indonesia.

Dengan ini kami membebaskan Bank Indonesia dari segala tanggung

jawab sehubungan dengan penggunaan fasilitas back-up terminal Bloomberg

yang kami lakukan di Bank Indonesia, termasuk namun tidak terbatas pada

kesesuaian dan kebenaran transaksi.

Demikian permohonan kami, atas perhatiannya diucapkan terima

kasih.

[Kota, tanggal surat dibuat]

[Nama Perusahaan]

Tandatangan

[Nama pejabat berwenang]

*) Coret yang tidak perlu

38

THI_adinda
TextBox
2
Page 45: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Lampiran Surat Permohonan Penggunaan Fasilitas Back-Up

Terminal Bloomberg

Informasi Data Penawaran Bidding

Data penawaran (bidding) yang telah kami sampaikan pada tanggal … (diisi

dengan tanggal lelang) melalui fasilitas back-up terminal Bloomberg di Bank

Indonesia sebagai berikut:

No. Peserta Lelang [Bid Type]1 Yield Jumlah Kode

Investor

[Kota, tanggal surat dibuat]

[Nama Perusahaan]

Tandatangan

[Nama pejabat berwenang]

KEPALA DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN,

DIAH PBA LUBIS

1 Diisi Competitive atau Non-competitive

39

Page 46: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

LAMPIRAN III

SURAT EDARAN BANK INDONESIA

NOMOR 15/46/DPSP TANGGAL 20 NOVEMBER 2013

PERIHAL TATA CARA LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR

PERDANA DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

DAFTAR LAMPIRAN

Contoh 1 : Surat Penunjukan Bank Pembayar

Contoh 2 : Surat Kuasa Pendebetan Rekening Giro Valas

Contoh 3A : Permohonan Setelmen Pembeli (PSJ) SUN dalam Valuta

Asing

Contoh 3B : Permohonan Setelmen Penjual (PSB) SUN dalam Valuta Asing

Contoh 3C : Koreksi Permohonan Setelmen Penjual (PSJ) SUN dalam

Valuta Asing

Contoh 3D : Koreksi Permohonan Setelmen Penjual (PSJ) SUN dalam

Valuta Asing

Contoh 4 : Laporan Perbedaan Pencatatan/Posisi Kepemilikan SUN

dalam Valuta Asing

Contoh 5 : Laporan Harian Perubahan Pencatatan Kepemilikan SUN

dalam Valuta Asing antar Nasabah Pemilik Individual dalam

Sub-Registry yang Sama (Inhouse Transfer).

40

THI_adinda
TextBox
3
Page 47: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

CONTOH 1

SURAT PENUNJUKAN BANK PEMBAYAR

Kepada :

Bank Indonesia – Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Divisi Penyelenggaraan Setelmen Dana dan Setelmen Surat Berharga

Gedung D, Lantai 3

Jl. MH. Thamrin No. 2

Jakarta 10350

Perihal : Surat Penunjukan Bank Pembayar

Dengan ini kami menyampaikan data/perubahan data*) Bank Pembayar

yang kami tunjuk yaitu:

Nama Bank : .......................................................

Nomor Rekening Giro Valas : .......................................................

Nama Rekening Giro Valas : .......................................................

yang berfungsi sebagai berikut:

1. pembebanan setelmen dana atas transaksi SUN Valas; dan

2. penerimaan kupon (bunga) dan/atau nilai pokok/nominal SUN Valas.

Sehubungan dengan penunjukan Bank Pembayar tersebut di atas,

bersama ini kami sampaikan Surat Kuasa dari Bank Pembayar sebagaimana

terlampir.

Demikian, atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

[Kota], [Tanggal Bulan Tahun]

Tandatangan

[Nama dan jabatan]**)

*) Pilih salah satu **) Diisi nama dan jabatan Pejabat yang berwenang

Meterai,

Rp6.000,-

41

Page 48: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

CONTOH 2

SURAT KUASA PENDEBETAN

REKENING GIRO VALAS

S U R A T K U A S A

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ……………………………………………………………

Jabatan : ……………………………………………………………

bertempat tinggal di (kota), bertindak dalam jabatannya tersebut mewakili

…………1 berdasarkan ............... [pilih sesuai dengan bentuk hukum]2 dan

dengan demikian sah mewakili dan bertindak untuk dan atas nama

…………..3 yang selanjutnya disebut “PEMBERI KUASA”, dengan ini

memberikan kuasa dengan 1 (satu) kali hak substitusi kepada:

1. Nama : ……………………………………………………………4

Jabatan : ……………………………………………………………5

2. Nama : ……………………………………………………………

Jabatan : ……………………………………………………………

3. dst.

masing-masing bertindak dalam jabatannya tersebut dengan demikian sah

mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Bank Indonesia yang

selanjutnya disebut “PENERIMA KUASA”,

------------------------------------- K H U S U S ---------------------------------------

baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama 2 (dua) atau lebih, berwenang

untuk dan atas nama PEMBERI KUASA, melakukan pendebetan Rekening

Giro Valas nomor …....... dengan nama rekening ……….. dalam rangka:

1. setelmen dana atas transaksi SUN dalam valuta asing; dan

2. koreksi atas setelmen transaksi SUN dalam valuta asing yang dilakukan

oleh Bank Indonesia

untuk kepentingan penyelesaian transaksi SUN dalam valuta asing atas

nama ………………………… dengan membercode ………………………..6

1 Diisi nama Bank sesuai dengan Anggaran Dasar 2 Diisi Anggaran Dasar atau Dasar Hukum 3 Diisi nama Bank sesuai dengan Anggaran Dasar 4 Diisi dengan nama pejabat yang berwenang di Bank Indonesia 5 Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang di Bank Indonesia 6 Diisi khusus untuk Sub-Registry, dengan nomor dan nama rekening serta membercode Sub-Registry

yang menunjuk Bank Pembayar

42

Page 49: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

Pemberian kuasa ini berlaku efektif sejak ditetapkannya tanggal

pelaksanaan Lelang SUN dalam valuta asing oleh Bank Indonesia.

Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

[Kota], [Tanggal Bulan Tahun]

PENERIMA KUASA,

PEMBERI KUASA,

[Stempel Perusahaan]

Tandatangan

[Nama dan jabatan]1

Tandatangan

[Nama dan jabatan]2

1 Diisi nama dan jabatan PENERIMA KUASA 2 Diisi nama dan jabatan PEMBERI KUASA

Meterai,

Rp6.000,-

43

Page 50: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

CONTOH 3A

PERMOHONAN SETELMEN PENJUAL (PSJ)

SUN DALAM VALUTA ASING PSJ - Agreement Code: *)

Penjual: *) Pembeli: *)

Agen Bank:

AID Nasabah: **)

Nama Nasabah: **)

Cust.Code: **) Tipe Investor: **)

Seri SUN Valas: *) Jenis Transaksi: *)

Price: *) Yield: *)

Nominal: *) Accrued Interest: *)

Proceed: *) Repo Rate: *) Proceed 2nd Leg: *)

Tanggal Transaksi: *) Tanggal Setelmen: *) Tanggal 2nd Leg: *)

Keterangan:

Keterangan Pengisian Field PSJ PSJ - Agreement Code : CTP number yang telah disepakati

Penjual : Membercode Penjual

Pembeli : Membercode Pembeli

Agen Bank : Nama Bank yang ditunjuk sebagai Bank Pembayar oleh Penjual

AID Nasabah : AID Nasabah

Nama Nasabah : Nama Nasabah

Cust. Code : CR (Client Residen)/ CN (Client NonResiden):

Tipe Investor : IS (Asuransi)/MF (Reksadana/PF (Dana Pensiun)/FD (Yayasan)/IB (Lembaga

Keuangan)/ID (Perorangan)

Seri SUN Valas : Nomor Seri SUN Valas

Jenis Transaksi : SL (Sale/Outright)/RP (Repo)/TF (Transfer Aset)/PL (Pledge)/RR (2nd Leg Repo)/UP (UnPledge))

Price : ###,#####

Yield : ###,####

Nominal : USD#.###,##

Accrued Interest : USD#.###,##

Proceed : USD#.###,##

Repo Rate : ###,##### (diisi hanya bila jenis transaksi merupakan Repo)

Proceed 2nd Leg : USD#.###,## (diisi hanya bila jenis transaksi merupakan Repo)

Tanggal Transaksi : dd/mm/yyyy

Tanggal Setelmen : dd/mm/yyyy

Tanggal 2nd Leg : dd/mm/yyyy (diisi tanggal jatuh tempo jika

transaksi repo/pledge)

Keterangan : Diisi jika diperlukan informasi tambahan

*) : Field yang akan di-match. **) : Diisi jika Penjual merupakan Sub-Registry

44

Page 51: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

CONTOH 3B

PERMOHONAN SETELMEN PEMBELI (PSB)

SUN DALAM VALUTA ASING

PSB - Agreement Code: *)

Pembeli: *) Penjual: *)

Agen Bank:

AID Nasabah: **)

Nama Nasabah: **)

Cust.Code: **) Tipe Investor: **)

Seri SUN Valas: *) Jenis Transaksi: *)

Price: *) Yield: *)

Nominal: *) Accrued Interest: *)

Proceed: *) Repo Rate: *) Proceed 2nd Leg: *)

Tanggal Transaksi: *) Tanggal Setelmen: *) Tanggal 2nd Leg: *)

Keterangan:

Keterangan Pengisian Field PSB PSB - Agreement Code : CTP number yang telah disepakati

Pembeli : Membercode Pembeli

Penjual : Membercode Penjual

Agen Bank : Nama Bank yang ditunjuk sebagai Bank Pembayar oleh Pembeli

AID Nasabah : AID Nasabah

Nama Nasabah : Nama Nasabah

Cust. Code : CR (Client Residen)/ CN (Client NonResiden):

Tipe Investor : IS (Asuransi)/MF (Reksadana/PF (Dana

Pensiun)/FD (Yayasan)/IB (Lembaga Keuangan)/ID (Perorangan)

Seri SUN Valas : Nomor Seri SUN Valas

Jenis Transaksi : SL (Sale/Outright)/RP (Repo)/TF (Transfer Aset)/PL

(Pledge)/RR (2nd Leg Repo)/UP (UnPledge))

Price : ###,#####

Yield : ###,#####

Nominal : USD#.###,##

Accrued Interest : USD#.###,##

Proceed : USD#.###,##

Repo Rate : ###,##### (diisi hanya bila jenis transaksi merupakan Repo)

Proceed 2nd Leg : USD#.###,## (diisi hanya bila jenis transaksi

merupakan Repo)

Tanggal Transaksi : dd/mm/yyyy

Tanggal Setelmen : dd/mm/yyyy

Tanggal 2nd Leg : dd/mm/yyyy (diisi tanggal jatuh tempo jika transaksi repo/pledge)

Keterangan : Diisi jika diperlukan informasi tambahan

*) : Field yang akan di-match. **) : Diisi jika Pembeli merupakan Sub-Registry

45

Page 52: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

CONTOH 3C

KOREKSI PERMOHONAN SETELMEN PENJUAL (PSJ)

SUN DALAM VALUTA ASING PSJ - Agreement Code: *)

Penjual: *) Pembeli: *)

Agen Bank:

AID Nasabah: **)

Nama Nasabah: **)

Cust.Code: **) Tipe Investor: **)

Seri SUN Valas: *) Jenis Transaksi: *)

Price: *) Yield: *)

Nominal: *) Accrued Interest: *)

Proceed: *) Repo Rate: *) Proceed 2nd Leg: *)

Tanggal Transaksi: *) Tanggal Setelmen: *) Tanggal 2nd Leg: *)

Keterangan: “Koreksi PSJ [kesatu/kedua/ketiga/...]***) dan Agreement Code …”

Keterangan Pengisian Field PSJ PSJ - Agreement Code : CTP number yang telah disepakati

Penjual : Membercode Penjual

Pembeli : Membercode Pembeli

Agen Bank : Nama Bank yang ditunjuk sebagai Bank Pembayar oleh Penjual

AID Nasabah : AID Nasabah

Nama Nasabah : Nama Nasabah

Cust. Code : CR (Client Residen)/ CN (Client NonResiden):

Tipe Investor : IS (Asuransi)/MF (Reksadana/PF (Dana Pensiun)/FD (Yayasan)/IB (Lembaga

Keuangan)/ID (Perorangan)

Seri SUN Valas : Nomor Seri SUN Valas

Jenis Transaksi : SL (Sale/Outright)/RP (Repo)/TF (Transfer Aset)/PL (Pledge)/RR (2nd Leg Repo)/UP (UnPledge))

Price : ###,#####

Yield : ###,####

Nominal : USD#.###,##

Accrued Interest : USD#.###,##

Proceed : USD#.###,##

Repo Rate : ###,##### (diisi hanya bila jenis transaksi merupakan Repo)

Proceed 2nd Leg : USD#.###,## (diisi hanya bila jenis transaksi merupakan Repo)

Tanggal Transaksi : dd/mm/yyyy

Tanggal Setelmen : dd/mm/yyyy

Tanggal 2nd Leg : dd/mm/yyyy (diisi tanggal jatuh tempo jika

transaksi repo/pledge)

Keterangan : Diisi jika terdapat koreksi

*) : Field yang akan di-match. **) : Diisi jika Penjual merupakan Sub-Registry ***) : Pilih salah satu

46

Page 53: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

CONTOH 3D

KOREKSI PERMOHONAN SETELMEN PEMBELI (PSB)

SUN DALAM VALUTA ASING

PSB - Agreement Code: *)

Pembeli: *) Penjual: *)

Agen Bank:

AID Nasabah: **)

Nama Nasabah: **)

Cust.Code: **) Tipe Investor: **)

Seri SUN Valas: *) Jenis Transaksi: *)

Price: *) Yield: *)

Nominal: *) Accrued Interest: *)

Proceed: *) Repo Rate: *) Proceed 2nd Leg: *)

Tanggal Transaksi: *) Tanggal Setelmen: *) Tanggal 2nd Leg: *)

Keterangan: “Koreksi PSJ [kesatu/kedua/ketiga]***) dan Agreement Code …”

Keterangan Pengisian Field PSB PSB - Agreement Code : CTP number yang telah disepakati

Pembeli : Membercode Pembeli

Penjual : Membercode Penjual

Agen Bank : Nama Bank yang ditunjuk sebagai Bank Pembayar oleh Pembeli

AID Nasabah : AID Nasabah

Nama Nasabah : Nama Nasabah

Cust. Code : CR (Client Residen)/ CN (Client NonResiden):

Tipe Investor : IS (Asuransi)/MF (Reksadana/PF (Dana

Pensiun)/FD (Yayasan)/IB (Lembaga Keuangan)/ID (Perorangan)

Seri SUN Valas : Nomor Seri SUN Valas

Jenis Transaksi : SL (Sale/Outright)/RP (Repo)/TF (Transfer Aset)/PL

(Pledge)/RR (2nd Leg Repo)/UP (UnPledge))

Price : ###,#####

Yield : ###,#####

Nominal : USD#.###,##

Accrued Interest : USD#.###,##

Proceed : USD#.###,##

Repo Rate : ###,##### (diisi hanya bila jenis transaksi merupakan Repo)

Proceed 2nd Leg : USD#.###,## (diisi hanya bila jenis transaksi

merupakan Repo)

Tanggal Transaksi : dd/mm/yyyy

Tanggal Setelmen : dd/mm/yyyy

Tanggal 2nd Leg : dd/mm/yyyy (diisi tanggal jatuh tempo jika transaksi repo/pledge)

Keterangan : Diisi jika terdapat koreksi

*) : Field yang akan di-match. **) : Diisi jika Pembeli merupakan Sub-Registry ***) : Pilih salah satu

47

Page 54: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

CONTOH 4

LAPORAN PERBEDAAN PENCATATAN/POSISI KEPEMILIKAN

SUN DALAM VALUTA ASING

Kepada :

Bank Indonesia – Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Divisi Penyelenggaraan Setelmen Dana dan Setelmen Surat Berharga

Gedung D, Lantai 3

Jl. MH. Thamrin No. 2

Jakarta 10350

Perihal : Pemberitahuan Perbedaan Data Pencatatan/Posisi*) Kepemilikan SUN

dalam Valuta Asing

Berdasarkan Laporan Pencatatan/Posisi*) Kepemilikan SUN dalam Valuta

Asing (LPS) dari Bank Indonesia tanggal ...... terdapat perbedaan data dengan

rincian sebagai berikut:

No. Jenis

Transaksi **)

Agreement

Code***)

Data Bank

Indonesia

Data Peserta

BI-SSSS

Keterangan

Dengan adanya perbedaan data tersebut, kami mengharapkan Bank Indonesia

dapat melakukan koreksi kepemilikan SUN dalam valuta asing sesuai pencatatan

yang ada pada kami. Selanjutnya, terlampir kami sampaikan PSJ/PSB sebagai

dasar Bank Indonesia dalam melakukan koreksi.

Demikian, terima kasih.

[Kota], [Tanggal Bulan Tahun]

Tandatangan

[Nama dan jabatan]

*) Pilih salah satu **) Diisi transaksi Pasar Perdana atau Pasar Sekunder ***) Diisi apabila transaksi dilakukan di Pasar Sekunder

Meterai,

Rp6.000,-

48

Page 55: Lain-Lain - bi.go.id · Paragraf Halaman Daftar Isi Hal. i Rekam Jejak Regulasi Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara ... Contoh Surat Penunjukan Pegawai Untuk Transaksi

CONTOH 5

LAPORAN HARIAN PERUBAHAN PENCATATAN KEPEMILIKAN SUN

DALAM VALUTA ASING ANTAR NASABAH PEMILIK INDIVIDUAL DALAM

SUB-REGISTRY YANG SAMA (INHOUSE TRANSFER)

PSJ IhT - Agreement Code:

AID Nasabah Penjual: AID Nasabah Pembeli:

Nama Nasabah Penjual:

Nama Nasabah Pembeli:

Cust.Code: Cust.Code:

Tipe Investor: Tipe Investor:

Seri SUN Valas: Jenis Transaksi :

Price: Yield:

Nominal (USD): Accrued Interest:

Proceed (USD): Repo Rate: Proceed 2nd Leg:

Tanggal Transaksi: Tanggal Setelmen: Tanggal 2nd Leg:

Keterangan: “Koreksi PSB [kesatu/kedua/ketiga/...]**) dan Agreement Code …” Penjelasan Pengisian Field dalam PSJ IhT PSJ IhT - Agreement Code : CTP number

AID Nas. Penjual : AID Nasabah Penjual

AID Nas. Pembeli : AID Nasabah Pembeli

Nama Nas. Penjual : Nama Nasabah Penjual

Nama Nas. Pembeli : Nama Nasabah Pembeli

Cust. Code : CR (Client Residen)/ CN (Client NonResiden)

Tipe Investor : IS (Asuransi)/MF (Reksadana)/PF (Dana Pensiun)/FD

(Yayasan)/IB (Lembaga Keuangan)/ ID (perorangan)

Seri SUN Valas : Nomor Seri SUN dalam valuta asing

Jenis Transaksi : SL (Sale), TF (Transfer), RP (Repo), RR (Repo 2nd Leg),

PL (Pledge), UP (UnPledge)

Price : ###,#####

Yield : ###,#####

Nominal : USD#.###,##

Accrued Interest : USD#.###,##

Proceed : USD#.###,##

Repo Rate : ###,##### (diisi hanya bila jenis transaksi merupakan Repo)

Proceed 2nd Leg : USD#.###,## (diisi hanya bila jenis transaksi merupakan Repo)

Tanggal Transaksi : dd/mm/yyyy

Tanggal Setelmen : dd/mm/yyyy

Tanggal 2nd Leg : dd/mm/yyyy (diisi tanggal jatuh tempo jika transaksi

repo/pledge)

Keterangan : Diisi jika terdapat koreksi

KEPALA DEPARTEMEN

PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN

DIAH PBA LUBIS

49