laibilitas jangka pendek dan jangka panjang

15
LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Upload: shira

Post on 15-Jan-2016

135 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG. Laibilitas Jangka Pendek. Suatu laibilitas diklasifikasikan sebagai laibilitas jangka pendek jika : Entitas mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya ; - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA

PANJANG

Page 2: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Suatu laibilitas diklasifikasikan sebagai laibilitas jangka pendek jika:

a) Entitas mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;

b) Entitas memiliki laibilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;

c) Laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan; atau

d) Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian laibilitas selama sekurangkurangnya 12 Bulan setelah periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasi laibilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai laibilitas jangka panjang.

Laibilitas Jangka Pendek

Page 3: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

1. Pinjaman bank dan pinjaman lainnya yang segera jatuh tempo.

2. Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak tanggal laporan posisi keuangan.

3. Utang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.

4. Uang muka penjualan.

Contoh Laibilitas jangka pendek :

Page 4: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

5. Utang pembelian aset tetap, pinjaman bank dan rupa-2 utang lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun.

6. Penyisihan utang pajak7. Utang dividen8. Pendapatan yang ditangguhkan dan uang

muka dari pelanggan9. Kewajiban kontinjen.

Contoh Laibilitas jangka pendek :

Page 5: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
Page 6: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Contoh : Utang Usaha

Tanggal 1 Desember 2011 PT Abadi membeli barang dagangan sebesar Rp. 40.000.000,- secara kredit dan jumlah PPN 10%.

Page 7: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Jurnal : Saat pembelian : Pembelian 40,000,000 Uang Muka PPN 4,000,000

Utang usaha 44,000,000

Saat pelunasan : Utang usaha 44,000,000

Kas / setara kas 44,000,000

Page 8: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Pasal 6

Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk:

Page 9: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

1. Biaya pembelian bahan;2. Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa

termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang;

3. Bunga, sewa, dan royalti;4. Biaya perjalanan;5. Biaya pengolahan limbah;6. Premi asuransi;7. Biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan

atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;8. Biaya administrasi; dan9. Pajak kecuali Pajak Penghasilan;

a. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain:

Page 10: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Tanggal 1 Desember 2011 PT Lestari membeli barang dagangan sebesar Rp. 100.000.000,- (termasuk PPN 10%) secara kredit sesuai perjanjian kedua belah pihak.

Utang tersebut berjangka 90 hari dengan bunga 12 % per tahun.

Page 11: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Saat pembelian :Pembelian 90,909,091 Uang Muka PPN 9,090,909

Utang usaha 100,000,000

Saat akhir tahun (belum dibayar) : Beban bunga 1,000,000

Utang bunga 1,000,000

Pada saat pelunasan 90 hari dari tanggal transaksi : Beban bunga 2,000,000 Utang usaha 100,000,000 Utang bunga 1,000,000

Kas/bank 103,000,000

Page 12: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Pasal 23

Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan:

Page 13: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

1. Dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g;

2. Bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f;

3. Royalti; dan 4. Hadiah, Penghargaan, Bonus, dan

sejenisnya selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf e;

sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah brutoatas:

Page 14: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Contoh : Utang dividen

Pada tanggal 15 Desember 2011, PT Maju mengumumkan akan membayar dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp. 20.000.000,-

Page 15: LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Saat pengumuman :Saldo Laba 23,000,000

Utang dividen 20,000,000 Utang PPh 23 3,000,000

Pada saat pembayaran dividen : Utang dividen 20,000,000

Kas / bank 20,000,000

Pada saat penyetoran ke bank : Utang PPh 23 3,000,000

Kas / bank 3,000,000