laibilitas jangka pendek dan jangka panjang
DESCRIPTION
LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG. Laibilitas Jangka Pendek. Suatu laibilitas diklasifikasikan sebagai laibilitas jangka pendek jika : Entitas mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya ; - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
LAIBILITAS JANGKA PENDEK DAN JANGKA
PANJANG
Suatu laibilitas diklasifikasikan sebagai laibilitas jangka pendek jika:
a) Entitas mengharapkan akan menyelesaikan laibilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya;
b) Entitas memiliki laibilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
c) Laibilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan; atau
d) Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian laibilitas selama sekurangkurangnya 12 Bulan setelah periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasi laibilitas yang tidak termasuk kategori tersebut sebagai laibilitas jangka panjang.
Laibilitas Jangka Pendek
1. Pinjaman bank dan pinjaman lainnya yang segera jatuh tempo.
2. Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak tanggal laporan posisi keuangan.
3. Utang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
4. Uang muka penjualan.
Contoh Laibilitas jangka pendek :
5. Utang pembelian aset tetap, pinjaman bank dan rupa-2 utang lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun.
6. Penyisihan utang pajak7. Utang dividen8. Pendapatan yang ditangguhkan dan uang
muka dari pelanggan9. Kewajiban kontinjen.
Contoh Laibilitas jangka pendek :
Contoh : Utang Usaha
Tanggal 1 Desember 2011 PT Abadi membeli barang dagangan sebesar Rp. 40.000.000,- secara kredit dan jumlah PPN 10%.
Jurnal : Saat pembelian : Pembelian 40,000,000 Uang Muka PPN 4,000,000
Utang usaha 44,000,000
Saat pelunasan : Utang usaha 44,000,000
Kas / setara kas 44,000,000
Pasal 6
Besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk:
1. Biaya pembelian bahan;2. Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa
termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang;
3. Bunga, sewa, dan royalti;4. Biaya perjalanan;5. Biaya pengolahan limbah;6. Premi asuransi;7. Biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan
atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;8. Biaya administrasi; dan9. Pajak kecuali Pajak Penghasilan;
a. biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain:
Tanggal 1 Desember 2011 PT Lestari membeli barang dagangan sebesar Rp. 100.000.000,- (termasuk PPN 10%) secara kredit sesuai perjanjian kedua belah pihak.
Utang tersebut berjangka 90 hari dengan bunga 12 % per tahun.
Saat pembelian :Pembelian 90,909,091 Uang Muka PPN 9,090,909
Utang usaha 100,000,000
Saat akhir tahun (belum dibayar) : Beban bunga 1,000,000
Utang bunga 1,000,000
Pada saat pelunasan 90 hari dari tanggal transaksi : Beban bunga 2,000,000 Utang usaha 100,000,000 Utang bunga 1,000,000
Kas/bank 103,000,000
Pasal 23
Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan:
1. Dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g;
2. Bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f;
3. Royalti; dan 4. Hadiah, Penghargaan, Bonus, dan
sejenisnya selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf e;
sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah brutoatas:
Contoh : Utang dividen
Pada tanggal 15 Desember 2011, PT Maju mengumumkan akan membayar dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp. 20.000.000,-
Saat pengumuman :Saldo Laba 23,000,000
Utang dividen 20,000,000 Utang PPh 23 3,000,000
Pada saat pembayaran dividen : Utang dividen 20,000,000
Kas / bank 20,000,000
Pada saat penyetoran ke bank : Utang PPh 23 3,000,000
Kas / bank 3,000,000