lahir yang diperdebatkan

2
LAHIR YANG DIPERDEBATKAN Ikatan Mahasiswa muhammadiyah (IMM) lahir pada tanggal 14 maret 1964 bertepatan dengan 29 syawwal 1384, lahirnya IMM paling belakang terbentuknya dibandingkan dengan organisasi ortonom lainnya Sebenarnya ada dua faktor terbentuknya IMM, yaitu: Faktor internal Yaitu keinginan dari muhammadiyah itu sendiri untuk mengembangkan ideologi, paham dan cita-citanya. Untuk itu, muhammadiyah berintraksi dengan berbagai lapisan dan golongan masyarakat, salah satunya mahasiswa. Dengan cara, muhammadiyah menyediakan wadah untuk menarik dan mengembangkan potensi mahasiswa. Namun demikian, muhammadiyah belum bisa menyediakan wadah, karena pada saat itu muhammadiyah belum meiliki perguruan sendiri. Jadi pada saat itu, muhammadiyah diwadahi oleh lembaga ortonom yang sudah ada. Pada 18 november 1955, muhammadiyah berhasil mendirikan perguruan tingginya sendiri, namun cita-citanya untuk mendirikan organisasi bagi mahasiswa tersebut belum bisa terwujud karena pada saat itu, muhammadiyah masih anggota istimewa masyumi dan terikat ikrar abadi yang salah satu isinya HMI adalah satu-satunya organissi mahasiswa islam. Sejak kegiatan pendidikan perguruan tinggi muhammadiyah berkembang pada tahun 1960, kembali muncul ide tentang perlunya mendirikan organisasi yang khusus menagani dan mewadahi mahasiswa. Akhirnya, dari beberapa proses dan desakan dan atas usulan dari Drs. M. Dzatman Al-kindi, akhirnya PP pemuda muhammadiyah mendirikan organisasi yang dinamai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang diresmikan pada 14 maret 1964, ditandai penandatanganan enam penegasan yang berbunyi: 1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasisswa islam 2. Menegakkan bahwa kepribadian muhammadyah adalah landasan perjuangan IMM. 3. Menegaskan bahwa fungsi IMM adalah eksponen mahasiswa dalam muhammadiyah

Upload: beni-ksatria

Post on 16-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

imm

TRANSCRIPT

LAHIR YANG DIPERDEBATKANIkatan Mahasiswa muhammadiyah (IMM) lahir pada tanggal 14 maret 1964 bertepatan dengan 29 syawwal 1384, lahirnya IMM paling belakang terbentuknya dibandingkan dengan organisasi ortonom lainnyaSebenarnya ada dua faktor terbentuknya IMM, yaitu:Faktor internalYaitu keinginan dari muhammadiyah itu sendiri untuk mengembangkan ideologi, paham dan cita-citanya. Untuk itu, muhammadiyah berintraksi dengan berbagai lapisan dan golongan masyarakat, salah satunya mahasiswa. Dengan cara, muhammadiyah menyediakan wadah untuk menarik dan mengembangkan potensi mahasiswa.Namun demikian, muhammadiyah belum bisa menyediakan wadah, karena pada saat itu muhammadiyah belum meiliki perguruan sendiri. Jadi pada saat itu, muhammadiyah diwadahi oleh lembaga ortonom yang sudah ada.Pada 18 november 1955, muhammadiyah berhasil mendirikan perguruan tingginya sendiri, namun cita-citanya untuk mendirikan organisasi bagi mahasiswa tersebut belum bisa terwujud karena pada saat itu, muhammadiyah masih anggota istimewa masyumi dan terikat ikrar abadi yang salah satu isinya HMI adalah satu-satunya organissi mahasiswa islam.Sejak kegiatan pendidikan perguruan tinggi muhammadiyah berkembang pada tahun 1960, kembali muncul ide tentang perlunya mendirikan organisasi yang khusus menagani dan mewadahi mahasiswa. Akhirnya, dari beberapa proses dan desakan dan atas usulan dari Drs. M. Dzatman Al-kindi, akhirnya PP pemuda muhammadiyah mendirikan organisasi yang dinamai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang diresmikan pada 14 maret 1964, ditandai penandatanganan enam penegasan yang berbunyi:1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasisswa islam2. Menegakkan bahwa kepribadian muhammadyah adalah landasan perjuangan IMM.3. Menegaskan bahwa fungsi IMM adalah eksponen mahasiswa dalam muhammadiyah4. Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi mahasiswa islam yang mengindahkan segala hukum, UU peraturan serta dasar falsafah negara5. Menegaskan bahwa ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah6. Menegaskan bahwa amal IMM adalah lillahitaala dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat.Faktor eksternalKeadaan islam pada saat itu masih tidak sesuai, beserta ancaman dari pengaruh ideologi PKI, kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan konflik antar golongan, serta tirani kepemimpinan yang merajalela saat itu.Banyak juga pengamat politik pada saat itu yang mengatakan pada saat itu kehidupan politik diwarnai tiga kekuatan besar yang diikuti organisai mahasiswa. Tiga kekuatan besar itu ialah presiden soekar