berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri...

59
t. PEMANDANGAN UMUM FRAKsl KARYA PEMBANGUNAN DPRRI TERHADAP RANCANGAN UNDANG-lJND{\NG REPUBLIK INDONESIA TENTANG IKEPARIWISATAANI 0 D 0 . Dlaampallcan ofeh : Dn. H. Mansyocr .Sjah Arkiaaa: Anggota FKP DPRRJ No.348 : .... JalC'ana, 7 Junl 1990

Upload: others

Post on 31-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

t.

PEMANDANGAN UMUM FRAKsl KARYA PEMBANGUNAN DPRRI

TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-lJND{\NG REPUBLIK INDONESIA

TENTANG

IKEPARIWISATAANI

0 D 0

. Dlaampallcan ofeh :

Dn. H. Mansyocr .Sjah Arkiaaa: Anggota FKP DPRRJ No.348 :

.... JalC'ana, 7 Junl 1990

Page 2: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

sc.:~::;r,i.rn.11,T : JL. JENO. GATOT SUBROTO • JAKARTA 10no TF.lP. 6fl014l!l, !-iM141!1. 6001424

t«'l.~""l:-.i'Y~'•tl<''ll...,.....4 .... 1 T •r.........-·-------------------1' l!:l•JJ\Nf11i, tlGJ.\.N UMf. l~J

·i;·nrr::·.1 t\i1 ff(J\ PEHW\NGUNAN flf'H-'RI f\ '1' A r:

1<J1.t·l1 .. J;1•1(i.r\N U:~LiJ\NG· UN f.l/UW f<EF.11.JBLJ K I NJXlNE~:: I A .CENTAt,lO I\ Ef';· rn \.n SATAAN

'f '.1•·ir;:' .,,., 'H.1:~}'

t; ~. ~1r;c:} t.c:, i.1J·· 1{- ~·~ l Dr::;. H. Mr.tnf'-1jof,r S.jr.1h ArkianP 11 o . p, - :J '·! r,

:i3·i:.:11::.11~u:d_.j:1j•CJ1: ... 11 cl; ~·.1,,:i .. -i. AL::i::1.:L l~rnu · Rlrt ih\.lJn Wr. ~l/t:-.. ·:;r::•larn.::11·. pr-ig:i drtr.1. ~;;.--.L:1111 t;fd: .. ilite:ca bagi kit.a f;eka.lion.

Y.:me tt~:i:·L,nr1JL1t ~:;.':11..Hl::· . .c":: tJi.1;11:iin.=:1n Sid&n1.~. '(a.np t.erhnrinat ::;r.,Jd<:tra hent.1?.r·). Parposr.el selakti Wakil Perner:i.nt1:ii1, :::>.::i.udt:ti''h-sr;lt~d;:tr•'..i Anggc t,;'J DPH y:;,.ng tf;rhorme.t, Sid.::•rtt?: yanr l:all'd. n~uli·:.1ki:.n.

M·:d .. :;ilu.i :.::Jdung y1:,mg muJ :I.a ini kami atas nama FKP mr:rn[u.i;)r;,k r•,'H«:t ht.dir:.n L~c:l~~11..i.f1n untuk bucsmna···samc1 meman,iei.tkan pu,i i f>yukuc Rf.!'hCJ.• ... n.rr:1.c rl.llclJ • • :.: •. ·;: Ki..ll'.'•3no atri.10 rc;.hm.:J.t d;,:tn kar·1...n:~ . .:i. ~:~,~~ ~-~··· do.r;:it r•;9nghrldiri :::i.d.::mg Par.i.purna DPR-Ki pe.da ba.ri ini, .~., .. i, .· m•=no~-::n1.1,;:,.rlH:n·1 ~- ,·. r:c:t<1d.:.1ngr.m Umurn Fr.:1k.si-· Fraksi r.1ta::1 Hr.JU tentanp l..E:..pf.ir:tvda.:lttuu1 ~;;;:in:·: u~l.cd1 d.i.l~jukfan cd.eh Pemerintah,

Sttud.'-J.t'd Pimpir:.~}n ~~1.ddng, S1:1.u::br;:, Wak:LJ. Pr~Lfl;;t•j1itr:1h, dan :3J.dang ya.ng !;.:,~;.ll. rr.ul i6Jrnn ..

f)tJrLf{.a.n t4n·,,-·.:n.ai.-, PX'E::Si(lr::~J~L J~.I No. R .. 09/P(J/XI 11119(39 tan1?g,211 :~~f'1 L1,;nK~t11r.:ie1: 1 ~JGS ~"~~-~;;.:;:r int .. :lh t;e lo.h in.:::nyarnpo ikan kepo.da DPR·· 1U HUU L.;~o~·:•n[J. ;,c·,: ... . : ' , ... t.:t.~.1n untuk r:-:e:nd.apE.itk.;tn p~mh<.ihi'ir~;:1.n dr1n persetuju~n D~R-RI.

;),:;l.;::q1.;iutnya 1:...adi:l tan1~g.;;..1. 10 t11-t:ret 1880 Sauda.ra Menteri Pr.irpo.::;tr:: l. ;,;.t,6.~0; ;:c·,T.i·' · ' .. 1: ~ :, 1+ .. r .1 HI t<":] o.h rnrmyampaj kan ketera.ng~m di'lft p•.:n;lelr.:J.E:lf,1;.l. r:~.:L .:::...p.~:.t:C •. dsat.a.an ;l::i.l .. :,:-:. :3i·trm'g Paripurnt:t OPR-f(l.

l~!JO i.ni dLi.:iuJ:r.-tr1 01Ed1 P1~rnerintah kP.pada DPR-RI d1:mf?,!'\n tu,iua.r1 d'l. .s.ampini? mernon·,ihi ket~ntu;.:i.n arnanat GBHN yang telah dtJabhrkt:in d&l.mn R~pelit~ V juga dimaksudkbn agar dapat memberikan kekuat~n dnn dus~r hLkum l a~i penyelenggaraun kegiatan kepariwisatnan.

Fl{i::; mr,·nybr J·<Lika.n pengh1:1ry,ar-.m ke.pada PemerJntah yr.1nP. tf:'.ldri u,,,~11 1.1r.~•:'•F.:d . .;,:,pl\:.•n1 :1. U K•::J.··':lrhd.s6t.:ta.ri dt1n s·~·la.n,iutny.<! ak~n d ihnh.--,~; b1.~r~::;.J:n.~1-··.~;.:iu1;;, [')\ nw~lr.:,1tl:i tJ~hap-t.~lho.J) pembahaf;an s0Lt:.ig,:;,irnc:1na. dit~~tE1'f.·kFln ul1::r l ~1\>'' 'J'r:,r1~:ih DPHI<l.

..

Page 3: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

FKP memahami bahwa. Pemerint.ah dalam menyusun RlJU ini telah beruaaha untuk mengh.impun berbagai masukan ael'ta · telah rnempertimbangkan d1:m rnengk.a,i inya dengan SE'~ksama, narnun mat:'lih perlu dibahas dan di.eempurnakci.n, c>lel') kal"'ena RUU ini E.:lkan mengatur· penyeleng.,e.araan kegiatan yang mempunyai dampak yang luas terhC1dap ber·bagai. s;:,gi· iteh:i.dupan masyarakat, bangsa dan Negara. Sesuai pengamatan FKP tentang perkembangan kegiatan kepariwieataan di Indonesia dewaaa ini sudah menunjukkan adanya kemajuan.

Hal ini ditandai dengan adanya upaya-upaya penyediaan berbagai ekomodasi clan fasiltae, makin meningkatnya jumlah kunjungan wiaatawan, mulai m(fJningkatnya kualitas pelayanan. Namun bila. dibandingkan dengan faailit&s yang dimiliki berbagai negara khususnya di kowr.J.san ASli:AN serta rnemperhatikan kebutuhr.i.n dan tantanga.n pembangunan kepariwisataan di masa yang akan datang, maka kegiatan kepariwisataan di Indoriesia masih perlu mendap~t dorongan untuk lebih meningkat. baik ku.al i taa maupun kuant i to.snya.

Oleh karena itu dengan diajukannya RUU tentang Kepariwisat&an ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada Pemerintah, usaha­us,,....i.ha. kepariwisataan maupun masyaraka.t untuk memacu upaya pembangunan kepariwisata~n di Indonesia.

Saudara Pimpinan Sidang, Saudara Wakil Pemerintah. clan ~~idang yang kami mul iakan.

FKP menyadari bahwa RUU yang kita bahas ini mempunyai arti yang penting, bukan hanya dalam pembangunan aekto:ral semata-mata tetapi juga dalam pembangunan regional eerta pembangunan nasional dan .eelanjutnya benar-benar. <la.pat memberikan dampak terhadap pemerataan pembangunan ke eeluruh tanah air. Selanjutnya FKP pun triengkaji bc':ihwa substansi permasalahan kepariwisataan bersifat sangat luas, multi dimensional dan kompleks sehingga rnemerlukan penclekatan yang bersifat · lintas sektoral;

Dal am · hubungan ini FKP ter lebih dahulu akan menyampaik<:in pol.a pikir yang mendasari aikap FKP dal.am membahas RUU ini. Pola pikir yang dimaksud rnerupakan landasan yang mempunyai relevansl. dengan pemhahasan RUU Kepariwisataan ini yaitu :

1. Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup merUP<1.kan pedoman, penuntun dan arah dalam pelaksanaan pembangunan kepariwieataan, . sehingga. pelakeanaari pembangunan tereebut benar-b.enar merupakan upaya untuk mewujudkan masya.rakat yang sejahtera. lahir batin, adil dan merata. FKP berpendapat bahwa Pancasila. sebagai satu-eatunya aaas dalam . kehidupa.n bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tidak cukup hanya diakui, tetapi wa.j ib diama.Lkan a.gal'.' gerak, eemangat d4n langkah pembangunan kepariwisataan dapat dilaksanakan sebagai upaya pengamalan nilai-nil~i Panoasila. · FKP berpendapat bahwr:t pembangunan 'kepariwisataan yang di.iiwa.i oleh nilai-nilai Pancasila terssbut hendaknya memjliki beberapa aspek yang rel.ev~n deng&n pembahasan RUU ini antara lain aspek prosperity, dimana keaejahteraan merupakan tujuan Yang hendak dicapai dan aspek security. dimana keamanen dan ketertiban yang dicapai merupakan kondisi sekaligu8 eebagai J:irasya:rat keberhae.U.c:m pembangunan tersebut. Pembangunan kepar-iwisataan yang sebcJBaimana dl.kernukakan di atas hendaknyo. clitujukan untuk rn~noapai 4 tujuan nasional y&itu :

Page 4: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

1. Helindungi segenap bangsa Indonesia darah.

2. Nemajukan kesej~hteraan umurn. 3. Henoerdaskan kehidupan bangsa. 4. Ikut melakeana~&n ketertiban dunia

kemerdekaan abadi dan keadilan soeial.

dan seluruh tumpah

yang berdaearkan

2. UUD 1945 sebagai landasan strukt.ural pem·ban,qµnan bangsa hendaknya dapat. membe.rikan corak bagi pembanguna kepariwisat~an. Corak yang dimaksud tertuang dalam Pasal 33 lJUD 1945. dimana aaas kekelua:rgaan mf.irl1pakan prinsip dasar yang hendaknya dilakeanakan dalam penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan sekaligue sebagai pencerminan dari demokraei ekonomi. Semangat kekelua.rgaan yang tE:lrcantum dalam Pasal 33 UUD 1945 tereebut henclaknya .dapat menjiwai setiap penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan . Behingga dengan demikian dapat dihindari berbagai: dampak neaat.if yang mungkin tirnbul. Di sisi lain. kepariwisataan yang berdasarkan Pancasila baik sebagai falsafah dan pandanii(an hidup Bangew. yang dtnamis. maupun sebagai ideologi ·pembangunan nasional, akr.tn eenantiasa mengupayakan teta:p kokohnya kep~ibadian dan ,iatidiri ban€i{sa. FKl? be?'pendir·ian, pe laks&naan demokrasi ekonomi teraebut aeyogyanya dilaksanakan, sehingga dengan demikian dapat dihindari. dampak-dampak negatif yang merugikan dalam. peny~leng~araan kegiatan kepariwisataan tersebut yang berupa :

1) free £ight liberalism 2) etatieme 3) pamuaatan kakuasaan dalam satu tanga.n dalam bentu~ monopoli

yang merugikan.

Sehubungan deng_cm itu dalam pelakaanaan demokraai ekonomi peranan 3 bangun ekonomi yaitu BUMN, Koperasi dan Swaata hend~knya diberikan keeampatan yang sama serta diupayakan saling menunjang dalam penye1enggaraa.n usaha kepariwisataan.

3. Dal.am GBHN"1988 ditegaekan tentang pembangunan. kepariwisataan tersebut eebagai berikut : ·

a. Pembangunan pa-riwisata perlu ditingkatkan unt.uk melll.Perluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devis& aerta memperkenalkan alam dan kebuclay~an Indonesia. Pembinaan serta pengembangan par.iwisata dilakukan densan tetap memperhatikan terpeliharanya kebudayaan dan kepribadian naaional aerta kelestarian linskungan hidup. ·

b. Pembinaan clan pengembangan pariwieata dalam neareri ditingkatkan denga.n tujuan . J.ebih meng.f?n&lkan· alam dan kebud&Yaan bangsa dalam rangka memupuk cinta tanah air dan menanamkan Jiwa, aemangat serta nilai-nilai 1945, di s.aaiping untuk memperluas lapa.ngan kerja.

c. Dalam rangka pengt:imbang,.fm pariwisata perlu diambil langkah­langka.h clan penBa.tur·an yana lebih terli:re.h berd~sarkan k~bijakeanaan yan~ terpadu, antara lain berupa peningkatan keg.:la. t<!ln pr-orrioP.J i de.n pend i.d ikan kep~r i.wisataan, pf!Jnyediaan sarana dart praea.rana serta · peningkatan mutu dan kelancaran pelayanan.

4. Selanjutnya dalam Repelita V sebagai penj8bar&n daripada GBHN ditegaekan tentan~ pemban«un~n kepariwisataan seba~ai berikut: "Pembangunan kepariwisata.an aesuai GBHN terue di lan,iutkan dan

3

Page 5: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

ditingkatkan dengan mengembangkan dan mendayagunakan surnber dan potensi kepariwisataan naaional menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan untuk memperrbee:ar penerimaan dev if:ia, mempet'luas dan memerata'.tan kesempatan berusaha, lapangan kerja, tFJrutama bagi masyarake.t a~tempat, mendorong pembangunan daerah aerta me.mperkenalkan a lam, nilai dan budaya br.mgsn. Perlu diperhatikan pula bahwa dalam pembangunan kepariwisataan teta.p di~iaga terpeliha.ranya kepr·ibadian bangsa dan keleet~1rian serta mutu lingkungan hidup. Sela.in itu pembangunan kepariwisataan perlu dilakukan secara menyeluruh dan terpa.clu dengan sektor-·eel<·tor pembanaunan lainnya serta antar berba[.(ai uaaha kepariwieataan dan antar usaha-usaha kepariwisataan yang kecil, mc::mengah do.n b~sar. agar da:pat sa:J.ing menunjang."

Sehubung.an dengF.tn prinsip-·prinsip pembanguna?} kepariwisr..i.taan yang ter·tuang dal~m· Repelita diatas, malt.a pemhangunFJ.n kepariwisataan teraebut. hendaknya mengacu dan dapat mendorong terwujudnya trilogi pemban~unan yaitu :

l. Pernerataan t:•f.imbangunan dan hasilnya dalam menuju pada terciptanya keadilan soeial bagi seluruh rakyat Indonesi.a.

2. Pr;rturnbuhan ekonomi yang r.:ukup tinggi. 3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

5. Pola :pikir tersebut di atas se,:ici.lan dengan Pro~ram IJmum GOLKAR yang eenantiaea mens.sa.risbawahi pahwa pembanaunan nasion.:il, merupakan pengamalan Pancasi.la dan mengacu pada UUD 1945 dan GBHN. Dalam kaitan itu maka dalam :pembangunan kepariwisatar.:1.n, pet'lu diupayakan untuk mampl.l menumbuh kemba.ngkan kesempatC\n berueaha clan bekerjf~ sert,8. pemeratr..1.an pembangun;;m hai.k sektoral maupun t·egional. Pembang\lmm · bidang kepar:Lwisataan lingkupnya eangat kompleks karana manyentuh berbagai aap~k kehidupan manusia dan mesyara~at .. aukan sa.ia ~spek ekonomi' . melainlvm .iuea akan m~nyang~ut a~pek eo~ial bud~ya? pel~Btarian lingkungan hidup, ketertiban, keamanan, disiplin noeional, hubungan antar banssa .~an 'aebaga~ny~. oieh ~ebab i~u 'pena~sanannya h.endaknyr..t !ii lakukan me la l:ui pendekatan multi disip.l, in, kebijakan lintas sektol:'al yang melibatkan berbagai lembaga baik Pemerintah mauptlJ1 ew&str1. Keberhasilan kepa~iwiaataan nasional pada akhirnya akan Bangat ditentukan oleh koordinasi yang ~erdaya ~una dan berhaail guna, yang mampu memF.1.du.kan b1~rbagai keunggula.n komparatit' yang kit& miliki menjadi suatu asset yang siap untuk diBajikan, di.tawarkan sebrigai jasa · k~pariw'isataan yans menarik. J{Eipa~'iwiesataan ·:Yang ... bersi fat multi dimensional t.ersebut .• mernerlukan tek.nik · dan s~j.,;,.maQ.a,jeil'l~.;r,r . yanR, .. mamp\l-. memaduk<J.n rJecara ef :lsien antara. eumt..ei·~~·~ m· -~ ~~mo"'ei';~{.f.l!!Ya · :l.nsani. da.n

. berbagai' earana, pra.t=;a;r•ana yang memr ·~;;Jf:i;~l;.i!.i}.,.,i?,Y,.da~A ·sej 9-I'ah, s~hj.ngga, .. beni'ir-benar dapat memberi a --~oangannya kepada pembangunan nasional, .· dengan memenuhi . berbagr.ii persya.r·atan Yc!\ng sekalii:7,us · me;ri.jadL .. f~asaran stratesi kepariwi::-.i,.J.taan nasional. .· · ·: ·

S&udara Pimpinan Sidang. Saudar~ Wakil Pemerintah. dan Sidang yang kami mulia.k.a~.

Berdaaarkan pola pikir tersebut diatas, .maka clalam kesempatan ini .FKP menyarnpai.k:an beberapa pokok pikiran/panr;J1c1.ng&n atrategis yang diran.gkum d~lam 7 butir aebagai b~rikut

... ....,,. '

. ;'

Page 6: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

1. DB 1(1.rn pengembangan kepariwisataan, ·seyogyany& ctapat · d ihindari kemungkimm timbulnya berbagai dampak negatif terhadap kehidupan eosial budaya masyarakat. Keanekarasaman eosial buclaya diberbagai daerah, merupakan kekayaan bangaa sebagai pencerminan bhineka tunggal ika bangsa Indonesia yang diupayak.an aeoptimal mungkin untuk dapat dipertahankan. bahkan harus dapat. dijamin k~testal"'tannya. Sebagai upaya. untuk mempertahankan harkat dan martabat bans6a. unsur-unaur sosio hultural yang berbentuk tatanan eosial, seni budaya dan lain­lain yang bersifa.t non fisik, merupakan manifeataai kepribadian bangsr:t clan eekEJ.ligus juga· merupakan modal dalam :pengembangan dan. :-penini;tka.tan pemye le.nggaraan keµiatan k.f:~pariwisataan. Penyel~nggaraan kegiatan kepariwisataan tersebut, hendaknya dapat memberikan dorongan positif terhadap pensembansan sosial budaya. dalam meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan bangsa, dapat memperk~~oh dan memperkuat jati diri bangsa.

Sehubungan dengan itu tata nilai·kehidupan eosial dan budaya yang akan ber·ubah aeiring dengan huk.um perubahan sebagaimana dituntut oleh pembangunan dan dinamika maeyarakat, hendaknva. diupayakan agar tetap bergerak sesuai tujuan kepariwisataari nac;.iona.l. berlandaakan faleaf~h dan pandangan hidup bangsa yang perlu dijaga kelestariannya aecara dinamis.

2. Pengembansan penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan hendaknya dapat men~ng,katkan kualita6 lingkungan ·hidup baik yang ber·sifat fisik maupun non iisik dF.:i.lam arti yang l uaa. FKP memandang bahwa peng~manan ·lingkungan hidup perlu diperhatikan dalam pengembangan kepariwiaataa.n. Oleh karen~ itu dalarn penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan pengelolaan lingkungan hi.dup eebaiknya dilakukan sedemikian rupa sehingga me?'upakan upa.ya tet'padu,. dalam pemanfaatan '· penata.an, peme 1 i.hara.an. pensawasan pengendal i.an, pemul ihan dan pen?embangan lingkungan hidup. Diaamping i tu hendaknYFJ. diperhatikan faktor tata ruang wisata yang timbul aebagai akibat dari interakei aritara manusia denaan makhluk hidup latnnya. ataupun densan lingungan alam.·Sehubungan dengan itu ma.ealah sumber daya yang merupakan .salah aatu unsur dari lingkungan · hidup perlu pula mandapat per·hatian yang meliputi sumb€<r daya insani.. sumber daya alam hayr..ti, S\lmber day& alam non hayati, dan aumber day·a buatan. Keeemuanya :i,tu hendaknya. dijFt.g:a · dan clilesta:rikan dalam rang,ka upaya mencapai keberhac•ilan dalam penyelengg.araan kegtatan kepariwisi:i.taan.

3. Penyelenggaraan· kegiatan kepariwieataan dapat mendorong tumbuhriya demokrael ekonomi yang tercermin dalam Pe.sal 3:3 UUD 1945, dimana asas kekeluars~an .tidak · saja menjiwai penyelenggaraan kegiatan kep8riwisataan. tet~pi juga memberikan eemangat kepada penyelenggara kegiatan ke:pi:iriw;i.sataan itu sendiri. Sehubungan dengan itu pern.nr.i.n 3 bangun ekonomi yaitu BUMN, Koper.asi: clan Swast.a hendaknya diberikan kesempatan yang samh serta diupayakan saling rnenun,i ang dalarn peny.:: lenag;.:i.r.aa.n kegiatan kepariwisataan. · Karena itu perlu diperhatikan dalam penyelenggara&n kegiatan ker~riwiaataan tetap dimantapkan 8 ciri positif dan dihindari 3 ciri negatif dalam penyelenggaraan demokrasi ekonomi. Sebag&i upaya memantapkan B ciri positif clan 3 ciri negatif dat•i dernokr.asi ekonomi te:reebut maka pt<:r-lu diberi perlindungan kepada pengusaha kecil/sedang yang· bekerja di bidang kepariwisataan aehingga dapat terhindar dari persaingan yang merugikan/tidak seh4t.

fj

Page 7: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

·'·l. i'"····11:i.~.ngrnl. 11 k»:,,tniwi6iLtar.1n !1,:;;nd•::1kn~·,:1 '-~fapat m(~mbuka kes~:111path111

i;: ·'.

k,: r.:i "' ;.!.::.11 .1. .. ·;p;,,,·1,--(<:.n kc• ("j ;·,, kt~::::.:;mpfatcAn be1·\.113r.'lhf.i ,,,,:1upLu1 k.r;• :~t:•tci~:.: !; t~ .:: n rn·· 111i:"~ ,.,, I ('1 h 1•c::n1.1;;1 pt.·L t. .::.in bi:J// 1. r·;.:d':.Y l.t. t J ndr.1w:: ~'1 i c:... P :;; ,.., f· F~111L•'l,· .. : •"J.n ·i..r:'LtYf:J: •. ~ 1 li·ff!,i:l.t.,!'1ffn kl:! g it-J. tan ]>1'.;f>i.:11.' iw i f;r.1.t •• ::1nn h.:.1·ut:i d,-:i j~ .:·1 \; IYii .. 0,1 •i ·j ~.i•:li<idl kt": r.. :i [p;. h•;. L t •::r·f:fi but, rxih k an le bi h d;.~r i itu [J-.:U11:: f•;\ tri~1.;·1 :;><.:.' h-'il,! . .\l i ri"i.d. i. I'.' ;.11-C: cl,.::1rf16 d ~·r j 'l;,r· i loJJ1 p1c;mb;;.nJ:{U{liJ.f;

hi;:1·l<·J.:.dc..c1yh i '. ·•.1>·· .. t. r.1.; \~ u j ·1:;·:ik i:J.Ci d~ 1 <:tm p.:.my0lt.=;nggi.'H'1.1,;,-n lt tJ g i .:Lt a.1 i

i·<···_.!"i 1 •• ::~r· ·::: .·:n. d·i:~;d1:1vi.n;:; d1 .• .:i! bi.;t:i.c l,;;i.n(!Y.'.'.t yo.it.u :::to.biJ.itn.<:.; )·,;_u.~ .i.r,n;:J. i ,·.l.: . .-i'I P•'-'f"i~u.i:J·.,.L~h.;.n ·"~k::.n•:>m i. p,.-, n1:~ ri:l 1,.:J <.•, 1 !-: .• :: :··;,.-: 1(1 (,,.-) t.1.1 n m:..·111pV1"r.:.J. i;< h P''~kt.t r .i fJ.tJ n, pf~mi:n-~d~ai..ln

: ........ :.: ... :-;1L:.:1 b.··,"n· .. ·,h.-.. 1~ .. ri pu11l1·.:rat.:.1.;:.t.n 1..t:bi';Jll.~>fJ.ton mt:rnpr~<·olt!h r.:..•.'-·11Ji.:([";-.t.:··n lli·; !'Upi;d;..:-.\r, ;~~':.lt.u J•;,{lf,;J,.-:J.t.::tn ·,,,r,;.1ng p1-;:t•lu Clicipta.kb.rt G•:: l:;a~.<-J i up.:::.vr:1 11.•·nd.n·c:ing d r..ri m::rnl.~'';111r;.1.:...ng k.r.in ·U-.1 :i.1n b•: r1l:~;o.h.;;. d.;-ngan 1C1.~:1i·,t,0'7:i. k.:.n i:~rn·t i::;;j pr..r; i. r~•:: llV.Jf.i·· lu.::l::my.:i. kr.~r·ada ma . .sy.:-; t"al<.i.:i. r:..

·1xct.1.;ik iku·c bf.;:c·p•~•>:::.n d.:.i.l";dl1 L:: .. :L:l•·1J n.-~1.i.1"1;;1 J:c::pariwi~.:J.t.~an. '1'i:11bu lrly :, u:';c.l1.:1 · ·u~$l. ti.:;. :,; .. l ::-.-y;J. rr.i J.: D t te .::·bi:~but. <:i.ko.n m,:imf·1; H1Cl'11.w1b1.;d·tr~lJ.rt cl;_,1;rp1:. l.> •::: kcrni: . .,-r1l ,·ti:· ng;::.n m•:ny«r.:1p tr.:-nhf!(.:l. ker j a.. bh i l~ L:"':1n,~1.n.g n., .. L~J.,.l.rc~ t.ic.ii..di: l.•:r<1 .. F<i1n1~(.

lua.';;

~·:;., J .;1 h .~.b vu i:;i.l~;•:l.l'•«r1 u tr-..rn11 ln:•f;t;;l'.' :i.wi i:;;,=i't,.:t.::1n l:idalah rnr:.:n ingkr..it ka n : ,l\i;1b1:! r· ··~ 1: ·..: ~.:'; .l • () i''~ h J:.:,,r·<. rn.1. i. t·u :.:;r.;ktor kE:par J w i 1:;;_, rJa.an :·;.~y.;ff1u,n.v.CJ. .. ; .. ,_.? . ..: .. :·.; .. , .. .. ll1•'.;r.dcn:·o1 u _r .• ::rt1.nnbl1h.'.H• ·~h.:)no;•,i. Y';IW 1!:~pu1·, ff,.;,;r:b~·:i.· iX.EJn f.:~·llWr->.'.iC1'-/i"'-lfl y i..-n,u.. t.;<'.: r"u~ . llV.:..n i ngko. t kc: f>.cid;-~ L·•'·!~,.-J,:i.r'<• l1• .. n n:-•: 1 :~1.'1:r·l:1 tr1l.J.rr~.1:..n pond.:q:.iatan mr.l.SYi;lr.:.i.l~<J~:.

I'.'.: ny.:;. l.f: t.} :~::n ~·· ,_ . .=-~i: 1 I .• ;:.·; i ,,,.(; :'tn .!-~ c~ pti c iw i G~.i Lei;, n per l u d i.i l:.• di krJ ri . I).~ ;:;.<:-; i :-.•; ·:, L 6 n ,"!;,(:; i::·u I>.i. i I. l ':J..O:k· 1 (.':~ ~;:twit,.;; J• I Jr;; vi f.Pl , C.l l <;:.. ~ .. :.:·, r• Q u pa v i-j

/JU(,

1.,. ,,,,_.j.f.'L.::,;;· .. 1,. ......... ,: .• n :·,n1.~::..r· j,~J;1 1/n~~ t1i:·rd1.a~a•'kan ;;J.f:i'.ti.'; r:;;1J.i.ni:r •• ":, <.t.? i" t .. i :__. ,: , .:; :e1_,., ...• ', I 'uig J 1r.1 J·1rt.:i l: mo nc ho1·m~'.\t ·i. , ::it: r·t.a :_:;.:i J. i ng 1 .. •1:.:r•1:r1··,;:,._.!· ... :··~, t::.:'. i.:1l:,:-rzt .-L,;.>.:Jl 1 .. :.~r,umb-uhlu .... n iklirn './a.rip, ccindu;~;iv•::' '·· :·1 :. •, .,_ ·L ..... ~ j .• 1~ ,:, r1 'i :< p::ri; __ ,, ,,1 . .i. i .:.. .1 ,"i:,i"n b:~t~~-·-~t i br.tn dur i i.:t, y;ir-.;~

:.,,.;.,j.--.~~·'.1!·1·::·,.n i: .. •ii':~·cl,'!lu.:.~11'1 .i··~.:··:.l.' ;1i-'Ji..·1n ,"J.b:·1di. df.J.n 1~~;€;.dj_.J<:tn eOLi<1l.

.-~·-" .l. (,, ..... \.....\ .L, • ·' .. i---,""J I"' h : ~· .-. l.'ti 1;•: ... : :.-:··\·/1. ·i ·j ·l.:. \.J ,:·.: r1 ~ ... : .i .l ... i . .... ~·: ;. t, '· ~ l-:·'':, -i:' j 1..\ ,~·,_n 1J .. :;.Ln b,in L.~B i.=1 , ~~ t_:-k t. 0 l., i fJ f il ;., n d .:; k."·1 .~ . . rl i . .- ~· ... ·• ;\:1.'· 1:1.u111·;1.i.l iJ•,~ n kc;;.; .:;r./ .>; r<:.i.n c1].; .:~ n t 0 rt i b 1 n.dnun , .1~.;,·;:i.1:·.'.:I n ··'.11. 1_;~:, ... ,~ .. ,· .. '"·· lio-::·:· c1L m<c11,1;h;1·;··rar.1:ti, k1e;tf.;:nr.ramo.n >'•".1r:

>1.·:;l;.J- • 1"···1· ..... ,, . 1.... v· .. . r I . ' ·1 .. kc-'11,·:. i,.~ T.. r:' .. r. . ~ ~ ~ r·J,· ........ J... J.;.-!' 1A t .... : .••. 1J .... 1.l.it. i l.i,·:.J./::-··~'• .. JC J',.._t.li .h,1.~ .• i-i. l'..1 1~J..fl fl(-J.,Sl(Jf'li ... 1 l

~ ... :b·'.Ji;·:.:1.:i f,:.1: • .1 :"r: .:·',• .. u .. :·· \.:,J. r·;~i•1' .:"1r1.un.ur1 1: .. ;: .... 11.g~'!!:'.1. i.i ,-..: •. y .:, ti: ·:.·r i ~ '·:-' :::· k-:11~ .·))"1 ~r ,.; l. ,:.1J-; .:~, i ,_ 1; :: ,. ~.:,: :i c :1_.~l 1 , 1w: nj um in k1:. t.t:' rt :i. b;.J.J 1 dr..t f1

\:·.·':· ::\m·-·: i ,:-;_n :-1 .. ,1c l <:"J lV1 .1 :.:. l"i,:, .· i ·; r:: i.: i .:, J , .. : .:. tu 1-.:i..:::::f11:: k ki::: hi duf'a n bH n g .sr.1, .:1::.ti:.:1 J:.:.:r;: , ... J." _; vn :::.;-;. ·-:, •'•r .• n 1 :cn.:Ld .. ;!V·:· · u11:·;ni;.1a1:\' '" i pi:: r.'cff1c;,.n pr:;;r1t i ng d.:l la n1 1.::-•,,\;.j ..:..-.ll:::ir1 c it;:.···1.~· 'L t .. .J. p,'--:.' .. i u.;;.: l•.1 ... :..(, t· ... :1.ng:::;ri t,i;:rti1::but ..

t.t:'!; -- ... • ·i:

_: 1 . • : : ... t.- .:iJ~ T' ·i l~ 1 r·z1 n /p::rn d;:. n(Ui r1 ya flf!. J"1f!U 1-t.~~nt,.::.n:'. Yn!l'.\l'.'i.Wi f...at;:.,,1.n1 t11'~nd;.;kny.fa.

d .. .i.f:· .. ·.1 ·t: HH3 ft~;.lt'i p ur1~~·. ,::: ::... 'L .J. ~· 1.:; i ... (J.. t:;.:·tz ~~.~~:.: i.J. .. ti '..l i CL i:.... lt .!.. .LfJ. t e~c> ~-5 ·i · .r. L t . .i"ud F..J..Y 1":.J.

.:. 1. ·:y :u.·.:.d\..:-: .. t, m .. : .. mr.>1:~ chat i k~ n l :i.n1-d:un.i:.r,:1n hidur, scr•to. di narn i k'-1.

~·~·.':o.1."1,1J/~J.·~·.J. 1•1 °Lf.'Jf>i'(;: . .": J ,:'.:,l,. I,,(: .. :.

:~: . u.;i-'JJ'.:. ~-/.:1!: j.1 r~·.:0~ri;.Yr· :i.r1 r.;~. :i, cl.':. '1 ·> .!.':.::,-,: :•··•.1n: >r.dri::i. mu l.ii.1.k.';fi ..

l\.c: ha iJ:; l'i.1, 1 f.Jni..i.'.l ;·1,_, .... ur ,.J :. ni;~ Jr:':r.i1.,ai-.r.·iJ ;;.;:· : .. I .. •..lt:.:,n 1r;.::nd,~·~·.:d'.

r.r::n1;dng K.:.~pl:l.r i wisa tnfan t:ud.'1 h Ho l in.i. ·r.iuk.::Jn t';o.j h

d -~~:1·: ~1r1 L,~~.,~u·; t ! ,.:.~!J cl i c ._., ··,(L~:~ .i <~·-· .1.-/c.·.:..r.

J; .:; -r·1 · ri:_:. b.:; i'J;;,c.·t1d).-,ng:nyn t1<.:: r·b.:1g.:d f r:::no111~:.:n.:; yo.ng 1r;. "n 'i r. H !.: n. ;·. n y:, 1. ,1h111i 1 1 :-,n ;, .. -. ·1-ca ;.~r:, drJ.e ·c.:i h d 1:.t.n .;, n t. ht'

1:

Page 8: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

Ilf;./;'C.1.~·a, ter.apj .j'\,.lg.-:i '-• 1 eh kcn"ern:t pt.<ckembangan tekno iogi c.i::.n berbc:q:~ai kema,juan e!tonomi, yrmg dialami oleh btirbagni hcinpsi'J. P1:Y'k1?mbangan po 1. it i.k yang <::e.nderung menu;i u pr.:1.da perdarna ian d1 .. m iJ.1,

s.-;~r-t;,;,. kema~i uan :pernbangunan. nai::;iona). ·kit.a yang. akan membawa bang:;~~ k.itr.1 pr.Hla kemakmuran, yang te:cus men:i.ngkat d;;,n merata. mewa.j·i..bkr.:rn kj.t.a untuk mem:i;-.1•?.I·h~tikan F.1ektor ke:pa.r"iWif;at..:w.n fJF.::br.Jgcd. :=nifitu c;ektor ;;r;mg memi 1 tki 'kemampn,;in mem.rnj ang ketr.mgguhan perekonurrd.rin dan pembangunan nasional. Menghadapi e~a industrialisani y~ng akan datang, menempatkan pa:r.iwisa.ta sebagai si.11:1tu sektor· pernb1;1ngun~n yang mutlek pP-rlu untuk dipacu. Hal ini d:ltun.iang dengan ada.nya berbagai kemudahr..1.n­kemudehan yang dioip~akan oleh berbagai negara mengakibatkun sektor pariwieata makin berk6mbang dan bersainj.

DaL~m posisi demikianlah kehadiran RUU Kepariwisataan merr."up.'.ikan suatu bagian panting daripada pembangunan kepariwisataan. Oleh eebab i.tu pembr..i.hasan RUU Kep9.riwisataa.n :i.tu tidak bolr~h berdiri ~andir~, teta:pi hendaknya mengkaitkannya dalam kffl'angko. pembangunan nae.ionC:t.l.

s~~dara Pimpinan Si~ang. Saudara Wakil Pemerintah, }~ideinfi. yang kami mu l iakan.

!3ete lah.. FKP menguraikan po la pikir eerta pok•,, •. pcH .. , ..... pikir-an kepariwieataan nasionr:tl p~~rkenankan FKP untuk memberikr.m ~· .. -:nggapan dan per·tanyaan terhadap b1~berapa materi RUU. sebr.igai berlkut :

1. Dasar pemikirem . a.pa yang. me.landaei rumusan kepariwisatr":l.an sebagaimana tertuarig pr.i.da RUfJ Bab I Pasal 1. Apakah Pemerintab eepend19.pat dengan FKP bahwa mar-;ih ada berbagai pengertian yang dap£1t di.kembangkan dc..n ditc:m1pun~ dalam rumusan pt:mgertir.rn dasax· 1';.E.1pr.1ri.wi.sataan sehi ng~n mr..m1pu mencerminkan kese l.urutw.n po.le~ pikir sert.;J 1:i<::lr1r.:U:•l'1n strat1;igi.e-:; seba!i{aimana FKP utarakan di. <:i. t, n.s . Kiranya PAme~intsh sepend~pat dengan FKP untuk menyimak ulang pF.tngertian-pengertian y.o,n~ tF.i.rtuang dalam Bab I Pasal 1 RUU KepF.1.r·iwisntaan. Pengerti~1.n-pemger·ti~n tE'lrF.ebut m-<:u:dh pt·r 11~. di Sf.;'tnp1.1rnakn.n. Pe:ngert tan-pengert ian sebaga. iman.:1 ter.kandung dalam RUU Kepartwisataan ti::rr·seb'l.lt, bersi fat sl'lmpi t dan kurang memberikan bobot bagi kegiatan kepariwi8ataan pada w~ktu yan~ ~kRn d"l.tang. 'rujuan perj aJ.anc.n untuk bertamasya bersenang-eenar.1,

sebagaimana terccint,urn dala.m RUU terse but, memberikan m~.knt1 yang sempi t bagi f'engemb<.ingan kF:gi.ata.n kepariwiHataan sendi.:ri. Motivaei yang mendorong seeeorang bepergian adalah sebenarnya tuntuta.n kepenti.nei;.:t.n hidup Y·~rng heraneka. t·agam bukan eemata­tnhta untuk bertamar:::ya at.au bersr::nang-::;enang. Demikian juga titik tol&k pada obyek pariwisata sebagai satu­e~tunya · yang mBndorong orang untuk berpariwieata perl11 dipertanyakan, baik subetansinya maupun pengertiannya.

2. FKP berpendapat bahwa koordinaBi lintas ~ektoral di semtia jenjang dari Pue~t sarr~ai ke daerah di seluruh wilayah Nuaantara merupakan salah satu kunci keberhasilan sektor ini. Untuk mencapai sas;:"tran st·r·,:iteg:Ls s1::bagaimana dihHrapkan FKP rneminta penj Fdasa.n sampa i ~~ej auh me.na Pasal ;35 RfJU Kep;;ir iw:i.S<ttaan te ln.h dap;:.tt me:•mrmuhi harapan k i'ta ber-e;ama untuk mi::.n,iarrd.n berfu.ngsinyao: koordinas:l secetra efektif dan efieien.

'i'

Page 9: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

8'l-:J? rnelihar, mF.lgn.lhh koord:inasi lint<:ts sektori'J.l, m1:,upun koordinasi ~ntara daerah kurang mendapat tempat dal~m RUU Kepariwisataan ini. · Masalah koordinasi hanya dapat dilakukan dengan baik apabilu disertai ·dengan pelimpahan urusan dan wewenang baik d&lam mern~tapkan kebijr..1ksom:i.an maupun melaksanakany&.. Oleh karena itu FKP ber·pendo.pat bahwa penyerahan urusan kepada d.o.J.er·~J.b seperti. dimaksud dalrun Pa~al 35 harus disertai dengan i:•r::r1.~11:-:r·ahc~n ke·wena\·uian ba:i.k did.am penentuan kt<biJo.l:.s;;.•lu.:...<. rnaupun dalam operaS'ionaln-y1:1.

3. Dalam penyelenggaraan kegiatan kep~riwisataan per~n ~erta UHaha-usaha kepariwisataan turut menantukan keb~rhaeil&nnya .. Dalam pola pikir FKP telah dikemukakan bahwa 3 pelaku ekonomi yaitu BUHN. Sw&5t& dan Koperasi sebagai pelaksana demokraBi ekonomi hendeknya dapat diberikan kesempatan.yang 8ama d~n saling membantu dal.a~ pelaksanaan usaha kepariwi~at0an tersebut. Dengan demikian penc~rapa1. a.:::;aa demok1•aBi ekonomi bendakny.::. r-•ula di lak:ukan do.lam penye lengl!{al'aan \.H:::<:1hi:>.

l\.~ycu: iwisataan sebaga i bagian dar i kebij aksanaan Pernbangum.i.n N..:J.e i0nal. Paea l 10 ayat ( 1) dari RUU i nl yang rnenya t.;:i.k,:m bahwa: " Penye lenggaraan Wieato. di lakf;anakan oleh bo.dan ut:v=..iha yang, .b~i:!"~ntuk Perserci;:,.n Terbatas" belum memenuhi hnr.apr.~n SF.lbapa·imana diam~natkan oleh dem<:1krasi ekonomi t.t;n-t:leb-ut,. 1:1·¥.P mengharap~an penjelas~" Pemerintah tantRn~ dasar pemikiran apa saja y.:mg melaudasi Patial !..O ayat t !. ) NlJU ini.

4. Manajemen kepariwieataan NaBion~l merupakan tuntutan yang per 1.u diwu .. iudkan menainaat fungainya dalam pengkoo:rdinasian maupun dalam operasionalisc:isi perencanaan, persiapa.n kegiat<m kep<:-tr.'iwieataan pada umumnya, PY'OQ.f'am serta kegiatan promosi kepF.:lriw'isataan pada khueu~nya. Apakah Pemerintah eependapat dengan FKP ba.hwasanya ~pek yang pe.nting ~ perllu mempero.Leh penfampungannya pada. RIJO. · Hasaiati · lain yang pa:r-lu mendapat perhatian adaro.i.. masaJ.ah :pr·omosi, batk promcisi inveE.1tasi maupun promosi pemasaran ..i.,,,, ;;.· rangka pe laksanaan. S'Uat·u marn.1gmnent kepariwieataan NaaionaJ. FKP melihat. bahwa Pemerintah sudah ·melaksanakan kegiata.n promosi · ini .• nam~n be lum seba.ei;aimana yang diharapkan.. ;_; l . .: :. eebab i t\l FKP memanda.np. hal · ini per lu di tua.ri11kan dala.m HUU inj, sehingga dapat memberikan bobot hukurn dalam penyelenggara~n kegiat&n kepariwisat~an.

5. t1asa .Lah ta ta ruang adalah m.::c.sala.h ,panting: dalam pengembr.m1;ran dunia kepariwisata.an. Oleh eebab itu masalah ini harus menj&di perhatian. FKP · memintakan penjelasan Pemerintah aejauhmana usaha-usahe yang sudah dil~kukan oleh P~merintah dalam penentuan tata :ruang, dikaitkan dengan koneep l\awaB.:tn Pariwisata.

6. RUU Kepaiiwisat&an ini diharapkan bukan saJa memberikan daAar hukurn bagi penyalenggaraan kegiatan kepa,riwisata.an, tete.pi ,iuga. akan menyelesa ikan ~~rmasalahan-permai=;alahan yang rnungk ir1 timbul dalam bidang ini. OJ eh seb1.1.b i tu E'KP mc"lmint<"Jk.an p~njelasan sej.-!.luh rna.nu. RUU :i.n:I. mamberikr.m perlindunc,.·n ln~p;:id."1 peln.ku maupun pi:mg~Juna ja.e:;n k.ep,!u·iwisatuCJ.n. ~)ejauh man._. dapat d:\ ,iamin penga1·uh kepariwisataan terhadap po la kehidupan soeial, kes~hfi~&n. tenasa kerja wanita, budaya, keasamaan d~n soei"il. ekonomi khuausnya masalah pemil:l.kan tanah yang . akan dikonversi untuk keperlu~n kepariwieataan, sehingRa tidak sampai rnenimbulkan d~:tmpak neg,:i.tif. Sela.in itu FKP rnint"1 penjelaean Pemerint~h, sampai eeberapa jauh upay~ yang

Page 10: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

dilakukan Pemerintah dalam memantapkan pela.ksanaan Pasal 32 UUD 1945 tentang kebudayaan nasional dalam hubungan dengan kepa:rlwisc-,t.aun.

7. Dalam rangk.a mengikutsertakan masyarakat sejauhmana Pemerint1-1h teldh memikirkun adanya :pendapat yang be"rkembr.tng di masyara.kat mengenai perlunya dibentuk euatu lembaga atau badan pertimbangan dalam rangka meningkatkan peranan kepariwisataF.:1.n di satu pihak dan peran aerta masyarakat di lain pihak. Ba.gaimana pula pt3ngaturan J1?-bih lanjut; dengan adanya lembc:1.ga atau badan yang eudah ada baik p&da tingkat pusat maupun pada t,ingke;t daerr:th. Sejauhmana. pula badan yr.i.ng bersifat nasional tersebut r.:i.kan rna.mpu mengantisipasi ·pros:pek p8rkernbangan dunia industr·i kepariwisataa.n Ycing mi:: 1.eba:r·kan sayapnya ba ik domP-st ik r·E;:g:i.()nal maupun internasional.

s~udara Pimpinan Sidang, :3audara Waki.l Pt;;m1:ir1ntah, SidanB yang kami muliakan.

Memperhatikan pola pikir ~erta pokok-pokok pikiran strategie rn,3.upun maea.lah-mr.:lsa'1ah yr.mg dir;.,iukan baik berbentuk per.nyataan eikap, ·maupun pe.rtanyaan-·pert.anya&n atas RUU Kepariwiso.taan ma.ka FKP menyambut baik HW ini dr:tn sia:p untuk rnembahas bersarna Pt::irner int;;1h dengc:1.n F.':raksi-fraJrni 1.ainnya p.::i.da ·t ingkat pernbicara.an berikutnya. sehingga dapat menghasilkan suatu UU Kepariwisataan yl';tn{J. seeiuai dengan tuntutan :pembangunan nasional. Se lain i tu FKP tetap ber·prins:lp bahwa keglatan kepariwieataan tersebut harus bermuara k~pad9 keeejahteraan rakyat yang adil tjan merata dimana nilai-nilai Panc8sila harus tetap menjiwai seluruh kegiatan kepariwisataan teraebut. Apa yang dikemukakan tersebut fj_kan tetap merupakan pegl'J.nr.ian FKP dci.lam pe.mbahasan RUU · ini. Hal­bal lain yang mendetail akc:i.n dJso.rnpa:ikan da.lam pemhioaraan tingk~t-tingkat berikutnya.

Dl:.:miki~mlc!h Pemandangan rJmum F'KP frii. Kepada Pemerintab yang aka.n rnernberikan tanggapan atas bal-h•ll YF·.mg dikernukakan di at;ou~; FKP ucapkan banyak terima kasih.

Kepada · So.udat'a Pimpinan ~Hdang para Angpr.>to. Dewan dan Hadiri.n ~~eka.liF.:1.n yang teJ.ah menaikuti dengtm ::-;aba.r· dan eecan:~ sekearna Pemandanzan Umurn Fl\P ini, kami ur.-apkan jnga b,,,.ny.::i.k terima k~.sih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Jakarta, 7 Juni 1980

FRAKSI KARYA PEMBANGUNJ\N Dfi:WAN PERWAKILAN RAKYAT R.I.

Page 11: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT R.l. FRAKSI ABRI

=============================

fl;t!!AliQ.AN.GhtLl.lM.lJtLFR...AtS§I A~fll

I.EfUl~IM.E

BA!iC~JLVtmti~N.Q.~fi@ R&PJJBL..lJS 1 N_QQN_t'..~H-~

IfN..IA.tig

K EPARI W.IS.f\_TA~N

Saudara Ketua Sidang yang kami hormati,

Sa1,idara Menteri Pariwisata, Pos dan r~:i"lekomunii~c.si y::rng

mewakili Pemerintah beserta Staf yang kami hormati,

Sidang Dewan yang kami muliakan.

Terlebih dahulu mHrilah kita panjatkan puji syukur ke Had i rat Tuh;;in Yang Maha Esa, hanya karet1a Berkah dan Rahmat Nya-lah kita semua dapat hadir bersama dalam Sidang Dewan yan9 mulia ini dalam keadaan sehat wal'afiat untuk mengemban tugas-tugas legislatif.

Fraksi ABRI menyambut 9ernbira dan menyqmpaikan penghargaan kepada Pemerintah yang telah mengajukan Rancangan Undang-Undang tentang ~epariwisataan melalui Amanat Presiden Republik Indonesia No. R-09/PU/XII/1989 tertangga 1 29 Des ember 1989 dan di i kuti dengan ~eterangan Pemerintah yang disampaikan oleh Saudara Menteri Pariwisata, Pos dan Telel,omunikasi ctalam Sidan9 Par1purna DPR-RI tanggal 10 Maret 1990.

Sikap Fraksi ABRI tersebut terutama karena selama ini belum adanya produk hukum berupa Undang-Undang yang memayungi perkembangan Kepariwisataan Nasional. Ma.suknya Rancangan Undan9-Und~n9 ini' bersamaan waktunya pula dengan usaha-usaha Pemerintah meninghathan pero1ehan devisa dimana pariwisata merupakan salah satu andalan. Fraksi ASRI berpendapat bahwa pi::ngaJueir-,

Page 12: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

Rancangan Undang-Undang tentang ~epariwisataan ini juga tepat waktunya dalam menyongsong era tinggal landas serta peristiwa-per-istiwa penting kepariwisataan yang akan terjadi da'Jam tahun 1991 yaitu "Tahun l\unjungan Wisata Ind,:>nesia 1991" dan tahun 1992 ya1tu "Tahun k.unjungan Wisata ASEAN 1992".

Pembangunan ~epariwisataan merupakan usaha menyeluruh dan terpadu dengan sektor-sektor pembangunan lainnya serta antara berbagai usaha kepariwisataan dan antara uaaha-usaha kepariwisataan yang kecil. menen9ah dan besar yang saling menunjang. Oleh harena itu ad an ya Undan9-Undang ten tang ~~epar i w i sataan di rasakan sangat perlu dan telah lama didambakan. Rancangan Undang-Undang tentang Kepariwisataan yang akan kita bahas bersama nanti diharapkan dapat mengatur institusi, tanggung jawab dan kewenangan. dalam penyelenggaraan Pariwisata Nasional baik dirnasa kini maupun masa mendatang mengatur peranan dan fungsi Pariwisata bagi kehidupan bangsa dan pembangunan Nasional.

Saudara ~etua, Saudara Menteri dan Sidang yang ham1 mulia"an.

Sejak diajukannya Rancangan Undang-Undang tentang i-..epariwisataan oleh Pemerintah 1-.epada Dew;;Ln, terdapat tanggapan yang 1 uas dar i l1a 1 angan masyaral ... at ba i I\ dar, mereka yang berkecirnpung Jalam ke9iatan hepariwisataan maupun yang t; dak, sepe rt i l~a 1 angan Perguruan Ti ngg i , para cendihiawan Pencinta Lingkungan serta media masa. Berbaga i pert emu an, s~m i nar, 1 okakarya dan s i mpos i um te1ah diselen99arakan dal~m menyongsong dimulainya pembahasan Rancangan Undang-Undang ini di DPR-RI.

Frah.oi AE3RI men8har93i part~ :~ipasi mssyarakat, yang secara spontan i l...ut menyumbangli.an pi h. i ran da 1 am men9atur ke9iatan ~epariwitiataan Nasional dan ihut memecahkan masa 1ah-masa1 ahnya. Pandangan-pandangan serta sumbangan pikiran ini merupakan masukan yang sct,ngat berharga t>agi ha1ni da lam membahas Rancangan Undang-Undang tentang Kepariwisataan.

Page 13: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

~ '· ~- ~, ~•II~ -~ 1..;:iU

1. t.11 J t:l o 1 1, ~ n a i k an s e k i tar 1 o 5 j u ta d a l am p e r i o d"' 8 tahun. Di KawaSian ASIA-PASIFII\ antara tahun 19·J~ sampai dengan ~~~un 1988 menurut data dari Werle Tourism Organis~tion (WTO), pertumbuhan wisatawunnya pa'ling tin99i ~'ib~ndinghan hawasan, lainnya yaitu

_ seh i tar rata-rata 13, 2% pertahun. Di 1-.awasan in i pqdo tahun 1982 hanya 20 juta orang wisatawan dan pada tahun 1988 meningkat menjadi 42 juta orang.

Perkembangan yang sama juga dialami di ~awasuri ASEAN, tahun 1~84 jumlah wisatawan 10,3 juta orang dan pada tahun 1988 men i ngkat menj ad i 14, 6 j uta orang, dimana jum1ah wipatawan yang datang ke Indonesia sebanyak t,3 juta orang atau berada pada urutan he­empat dari enam ne~ara ASEAN.

Meningkatnya arus wisatawan dunia ~e berbagai kawasan dapat diperh1rakan ahan terjad·i mada m.:ts" me n d at an g • Be p e r a p a f a I, t o r y an g me mp e n 9 a r u h i diantaranya adalah

a. Semakin tinggi tingkat penghasilan.

b. Melahukan perjalanan wisata sudah merupahan salah satu hebutuhan bagi manusia modern dalam menghadapi ~-~jtmuhan sehari--hari, disamping sifat manusia yang selalu ingin tahu hal-hal yang belum mereka ~enal sebelumnya.

c. Informasi· yang semakin merata melalui sarana yang canggih.

d. Kemudahan dan pemberiari pelayanan yang semahin, bai~ terutama transportasi udara.

Sat u h a 1 yang sang at d i p e r h i tu n g k a n o 1 e h w i s a t a w a , -, da1am melakukan parjalanannya adalah jaminan heamanan

3

..

Page 14: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

d.: ... n 1,es8·la111c:.itan ·tempat yC;tng al,an menjadi tujuan l,unj ungan, '·r-~rmasuk j al Lff mas uh. m~upun h.e 1 uar benar­be11ar mernbl'ffi jaminan bebas dari sega1a bentul, gangguan l.L~.:1111u11<-u1, sepe::r-ti perang, pemberontahan, huru-hQra m<:1uµun l-1::1~LL3Uhc:111 lain1:1ya. Beben:qJa contoh rnenunjuh.kan IJ <:1 t1 w a s u a t u n e g a r a y a r i g s e rn u l u r· a rr 1 a i d i 1, u n j u n 9 i wisc1tt .. 1w.:;1n, t.it;a-tiba saj<:r berl,urang bat11,an sep1 dari 1,unjLmga11 v1isataw,an 1,arena adanya gangguan h.euman<:1n, sebal i"nya juga dapat tEir·jadi suatu negara semula 1,u rang meridapat kunj ungan w i sa tawan ti ba- ti ba rnenj ad i ramai oler1 w·isatawan ~;arEina adanya jaminan heamanan dan h.eselamatan yang lebir1 baik. Oisini· h.ite:1 rnelihat betapa eratnya hubungan antara h.eamanan dan situasi politih dengan duhia pariwisata hhususnya hehadiran wisatawan, sedanghan pengaruh adanya resesi yang pernah melanda dunia sekitar tahun 1982 ternyata relatif hec i 1 .

Menyada r i betapa bes'arnya po tens i par i w i sat a da lam pereLonomian negara, tidak mustahil terjadi semacam

·-persaingan ye:tng semakin ketat, setiap negara berusaha l,eras men i ngha ti;. an pe l ayanan, hemudahan dan be rbagct i l'adilitas lainnya bagi hepentingan wis<:itawun. Indonesia yang rnemiliki potensi pariwisata sudah selc.1yah.nya memnnfaathan peluang yang terbul,~1 lebar t e r- s e bu t , s e p e r t i yang t e 1 a h d i 1 a k u 1, a n s e 1 ei rn a i n i melalui berba9ai kebijul,sanaan untul' meningl,atl,an jurnlah masL1Lnya wisatawan rnanca negara, antari:i lain benJpa h.ebi.jtih.sanaan terpadu ·"EPPRES No.15 Tahun 1983 tentang Beb.:1s Visa, Pernbul\aan Pi ntu Masul\ dar i Udara dan Laut, Pembuhaan Perluasan Jalur Penerbangan.

Sengaja kami memberikan garnbaran pariwisata di dunia, Asia Pasifih dan ASEAN, khusus tentang semakin ~uatnya arus wisatawan, bukan semata-mata untuk menunj ukhan besarnya po tens i pasar bag i pengernbangan ~epariwisataan Nasional, tet~pi sekaligus untuk mengingatkan hita semua agar secara dini mempersiaph.an diri tentang kemungkinan dampak negatif bagi kehidupan bangsa dan negara. Sebagai salah satu penghasil oevisa, pariwisata memilih.i sifat yang berbeda yaitu me mas uh k an • w i sat aw an d a r ·i l u a r neg e r i . S i fat i n i l a. h yang perlu rnenjadi salah satu pertimbangan dalarn rnenyusun produl~ huh.um hepariwisataan yang bersifat nasional disamping dapat merumuskan tatanan yang memberi manfaat bagi sebesar-besarnya ke~akmuran rah.yat sel,a l i gus j uga dapa t rnengant is i pas i dampak neg at if· yang t i d a 1, k i ta i n (3 i n ''an .

4

..

Page 15: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

s i dang Dewan yang kami horm;;1t ii

Ne9ara Re pub l i k Indonesia terd i r,i dar ·i rang ha i .:in kepu1auan yang terletah. di h.hatulistiwa, memi1H~i berbagai ragam suku bangsa dan hebudayaan, diserta tata hehidupan, seni budaya keindahan alam, merupahan modal dalam pengembangan dan pembangunan pariwisata.

Pariwisata dalam r·angJ.-a pembangunan nasional mempunya i perana11 pent i ng bag i heh i du pan bangsa untuh mewujudkan cita-cita bangsa dan hesatuan bangsa, mempertebal rasa c·inta tanah air serta memperh.ol,oh hepribadian nasional sebagai jatidiri bangsa dalam rangka mewujudkan Wawasan Nusantara. Disamping itw pengembangan dan pembangunan Pariwisata diharaph.an me r u p a k a n s a 1 a h s a t u a n d a 1 a n p e n g 11 a s i 1 d e v, i s a .

.. Den9an pen9e 1o1 aan sumber po tens i pari w i sat a yang ada dah diduhung faktor ~eamanan yang mantap serta memanfaathan perkembangan teknologi dewasa ini yang berak i bat l eb i h- terbuhZinya hubungan antar bangs a,· mal-.a pen9embang~n dan pembangunan ~epariwisataan ahan mempunya i mas a de pan yang cerah. Dal am rangha pengembangan dan pembangunan kepariwisataan haruslah tetap merupak.an bagian yang menunjang pemban9unan nasional, maka rujuhan pada pasal-pasal UUD 45 yang terhait perlu mend

0

apat perhatian, disamping petunjuf,-' petunjuk GBHN yang mengamanatkan, tentang pembangunan hepariwisataan. Oleh karenanya pembangunan Kepariwisataan harus merupahan usaha bersama berdasar atas kekeluargaan dalam rangha mening~athan sebes~r­b es a r n ya h. em a km u ran r a f, ya t . Pen gem bang an d an pemban9unan ~epariwisataan diharapkan dapat pula memperluas lapangan herja terutama bagi masyarah.at setampat ser'ta mendorong pembangunan daerah. Dengan usaha pen9~mban9an ~epariwisataan nantinya tidah. hanya untuk meningkat~an penerimaan devisa tetapi juga diarahkan untuh m,mupuh cinta tanah air, menanamkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai luhur 'bangsa dalam rangl;.a memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, memelihara, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa da lam rangka memupuk dan mempertahanf,an jatidiri bangsa. Pengembangan dan pembangunein h.epar i wi sataan j uga mencakup sek tor-sek tor 1 a ·in yang ditangani oleh Departemen lain harena mencahup ba1h aspek polotih, budaya hankam disamping aspek ekonomi s end i r i . Me n g i n g a t p e n g em b a:n g an . p em ban 9 u n an I'. e Par i w i sat a an me me r 1 t..' /, an k et er pad u an d a 1 am pelaksanaannya maka kebijaksanaan pembit':i.:lan dan pen9elolaan Pariwiaftt~ sebaiknya dirumuskan secara

5

Page 16: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

terpadu dengan Oepartemen terhait dengan mengil<.utsertkan masyarahat dalam suatu badan, yang pada pelaksanaannya melibath.an seluruh ma~yar&hat untuk ih.ut berperan akti f. ' , Bertumpu· pada arah kebijaksanaan pembang~nan seperti ter~ebut diatas diharaphan dampa~-damp~k negatif ahibat pemban9unan dapat dihindathan, serta hasi1 pembangunan ~epariwisataan akan mendu~un9 pemerataan pembangunan dan mengh i l angkan h.esenj angan sos i a 1 •. , Oleh karenan~a langhah-langhah pengembangan pembangunan kepariwisataan di"harapfq1n agar nantiny;;t tidak menyimpang dari tujuan nasional serta petunju~, uuo 45 dan GBHN; perlu diikat dalam suatu produh huhum y a n g . a ~" a n d i 9 u n a k a n s e b a g a i d a s a r · h u k u m .u n t u 1, merumuskan lan9kah-lang~ah hebijaksanaan da1am menangani pelaksanaan pembangunan ~epariwisataan.

Hadirin, perserta Sidang yang kami hormati,

Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar dalam bidqng ~epariwisataan. Kehayaan budaya dan alam merupakan daya tarik tersendiri ba9i wisata asing; oleh karenanya tidah1ah mengherankan apabila da1am wahtu dehat telah ber~embang demikian pesatnya bidang ",apariwisataan dengan hadi rnya 1, 6 ju ta wi satawan mancanegara Cwisman) ke Indonesia tahun 1989, melebihi tar'get yang ditentuhan ialah 1,4 juta. Pe1uang ini telah dimanfaatkan sebaik-baH•nya oleh Pemorintah dengan lebih men9galahhan SAPTA PESONA guna menyongsong VIY tahun 19·91, ·dalam rangka menin9katkan pero1ehan devisa. Kondisi 'demikian di~hawatir~an dapat mewarna1 p u l a d a 1 am. p e r u mu a n R U U t~ e p a r i w i s a t a a n , s e h 1 n g g a baberapa materinya masih terasa adanya hecenderungan lebih banyak untuh mening~atka~ devis~ da1am waktu yang tidak terlalu lama. Seyogyanya Pembangurtan sub sehtor pariwisata dengan upaya pengembangan/perl~ernbangan kepariwisataan tetap dalam kontek pembangunan nasional, dengan orientasi pemban9unan jangka pa~jang.

Berpedoman pada t~juan pembangunan nasiona~ demi k i an hendaknya agar perhemban9an i ndustr ·, pariwisata. tid~k berorientasi terhadap kebutuhan pen i ng~a'tan dev i.sa da 1 am j angha pend eh yang dapa t berak i bat mengorbankan n i la i dan 1,epent i ngan tr ad is ·1

~erta kebutuhan peme l i haraan : 1 i nghungan ·hi dup. Pendekatan pemban~unan hepariwisataan yang ber9rientasi jangka pendek, ·selain bertentangan dengan 1'aidah hons t i tu s i Jug a men g an du n g 1, e r aw an a n j a n g h a pan j Li n g

6

Page 17: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

karena.dapat menciptahan melebarnya kesenjangan sosial. Pe·mbangunan dan pengembangan k.epa r i w i sa ta an yang berorientasi pada peninghatan devisa dalam wahtu dehat, ahan menjurus pada upaya memacu penciptaan ih.lim berusaha bagi investor d~lam nager·i maupun asing. ~eliad i ran investor ~'e daerah-daerah yang didu~ung dan dipacu untuk dapat menanam~an modal di daerah sering menimbulhan permasalahan harena cenderung menempatkan rah.yat banyah; seba9ai penyedia jasa murah. Sehingga dipe1-oleh hesan bahwa masyarah.at set.empat hanya menunjan9 dan mendukung pembangunan dalam pengemoangan pariwisata tanpa memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari hasil pengembangan pariwisata terutama yang berada di daerahnya.

r-.1 ran ya Pemeri ntal1 sopendapat pu la dengan F .-ai...s ·i ABRI perlunya dicantumkan dalam Raricangan Undang-Undang

·· Kepariwisataan yang mengatur tentang perl indun9;111 hul·.um bag i mas ya r a I\ at set em pat d a l am 1-. e p u tu s an pen en tu an obyek wisata dan kawasan wisata.

Pernbangunan dan pengembangan hepar i sawataan yans sa l ah satu aspehnya ada 1 ah f enomena ekonom i tentuny<..~ tidak ah.an 1epas dari j iwa dan semangat UUD 1945 khususnya Pasa1 33 sebagai perwujudan Demokrasi Ek-0nomi, Olah karenanya seyogyanya secara jelas penataaan usaha kepar i w·i sataan da 1 am Rancangan Undang­Undang hepariwisataan dalam memberikan f,esempatan berusaha yang ieluas-luasnya kepada masyarahat termasuh hadirnya koperasi, li.iranya Pemerintah sependapat dengan

·.Frahsi ABRI untuk dapat dicantumkan dalam Rancangan Undang-Undang ~epariwisataan mengingat masalah ini sangat prinsipial.

Sidang Dewan yang hami hormat1,

Pada kesempa~an yang berbahagia ini ingin pu1a kiranya Fraksi ABRI menyampaihan suatu masalah yang per l u di pert i mbangh.an da 1 am rumusan Rancangan Undang­Undang Kepariwisataan.

Ki ta i-.etahu i bersama bahwa h.ehad i ran w i satawa11 mane a negani ~angat didambahan, dalam rangh.a meningl·,;:!tl,an perolehan devisa. Rencana telah disusun dan target telah ditentukan) promosi digalahkan obyel, 1 ..... isCir,a disiapkan. Namun ha" dan 1-.ewajiban wisatawan dul.::rn. Rancangan Undang-Undang ~epariwisataan belum diatur secara j e 1 as. Meng i nga t mas al ah in i menyangJ,ut mane a

7

Page 18: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

ne9ara hiranya Pemerintah sependapat dengan Fraksi A8RI bi la hal ini juga menja.di perhatian hi ta bersamR lH1tu1, d a pat p u l a · d i rum u i:; 1 ... an d a 1 am R an ca n g a n U n d a n g - u n d a 1 i y 1-.epar i w i sataan. Pembangunan dan pengembangan industri pariwisata m~l~i p roses p e re n can a a n , p e n y i a pan , p e 1 a ~' s an a an d \:"1 n penqawasannya tentu melibatkan bebe1~apa Departem.::r, lair1nya. Mengingat masalah h.oordinasi dewasa ini masih mer,upah.an kenda 1 a da ·1 am pembangunan, maha seycgyany;~

perlu adanya suatu wadah yang dapat d1gunakan dalam koordinasi sebelum dijadikan sebagai rurnusan ~ebijahsanaan dalam pengembangan dan pembangunan kepariwisataan.

Sidan9 Dewan yang hami hormati,

Selanjutnya hami memaauhi materi Rancangan Undang­Undang l<._epariwisa'taan. Mengenai JUDUL, dalam batasan PARIWISATA yang tercantum pada Bab I ~ETENTUA~ UMUM, Pasal 1 ayat (2). dirurnushan sebagai"berikut : "Pariwisata adalah segala s0suatu yana berhubungan den9an wisata termasu~ obyek wisat~ dan usaha lainnya yang menunjang bidang ter-sebut". Dari rumusan ten;t;but maka par i w·i sata sud ah menc.;akup secara h.ese1uruhan semua 1-.egiatan yang berhut:iungan dengan wisata termasu~. didalamnya obyeh wisata sE:rta usaha lainnya yang menunjang, materi Rancangan Undang­Undang tentang ~epariwisataan secara keseluruhan ternyata mencah.up semua yang telah dirumushan t;leh batasan PARIWISATA tersebut. 1-:.EPARIWISATAAN yang tercantum pada ayat ( 3) di be1· i 1,ar: batasan sebagai berikut : "l\epariwisata;:tn .adalah segaL:.i s e s u a t u y a n g b e r h u b u n g a n d e n g a n p e n y e 1 a n ~1 g '1 r h a '' par i w i sat a " . Deng an rum us an t e r .s e but ma 1, a KEPARIWISATAAN memilihi cahupan yang lebih luas ~aren~ menyangku~' semua yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata sepert·i i,eimigrasian, anghutan darat, laut dan udara, keamanan, ja1'1n, te 1 ehornun i has i , l i str i k dan 1 a in sebaga i nya. l'. i ran ya Pemerintah sependapat dengan Fraksi ABRI bahwa heseluruhan kegiatan yang berhubungan dengar penyelen99araan pariwisata tersebut meskipun sangat erat dengan penyelenggaraan pariwisata, tida~ per1u diatur dalam produf.. huh.um yang akan dibahas seharang i n i , ~ a r e n a s u d a h ad a p r o d u I.; . h u k u m n y a s e n d i r i .

. Bertitih tolak dari pengertian PARIWISATA dan KEPARIWISATAAN seperti itulah pada kesempatan ini Fraksi ABRI in9in mendapatl-.;an penjelasan 1ebih 1anjut

a

Page 19: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

tentang keterhait.an ant.:na judul, definisi dan mater·i Rancangan Undang-Undang,

Ten tang di!-- tum M9n9..i.n9J\.t-, F ral,s i ABRI berpendapat pe,r 1 unya di cantum~,an pas al 33 uuo i 945 yang me rupakan 1 andasan konst i tus i onu 1 i::la 1 am member i a rah pemb ·i naan dan pengembangan riar i w i sa ta. Ha 1 tersebut di land as i pemildran bahwa parivvisatr:t adalah fenomena (.::l.ono;ni seb'-l~ai bagian yang tidi:ik terpisah~.;an dar1 tatanan ekonomi Nasional sebaga·imana digar'iskan oleh Pa~:.~.1 s:; UUD 1945 d~n Penjelasannya.

Berikutnya ·tentang ~:etentuan Umum mengenai batasan Wisata yang dirumuskan sebagai berikut : "Wisata adalah hegiatan atau bagian dar-i kegiatan tersebut yan 1;

bertujuan untuh semata-mata bertamasya atau bersenan9-senan9 menH.mati obyeh wisata". Perkembangan motivasi me 1 ahu~,an per ja 1 anan wi sata henyataannya sudah sernal--, 1 n luas, seperti berlibur dan berekreasi, menambah dan memperluas pengetahuan, pengalaman dan pergau1an, untuh 1,epent i ngan kesehatan, o 1 ah raga, ber-z i arah, 1-..unj ungan 1 ... eluar9a, bernostalgia, kepentingan usaha dan lain­lain. Fraksi ABRI agak khawatir dengan batasan wisata yang tercantum da 1 am Ketentuan Umum RUU in i , seal,an­ahan pariwisata 1ebih menonjolkan bisnis atau usaha untuk memberi kan suasana bersenang-senang yang konotasinya mengar·ah timbulnya ha1-ha1 yan9 negatif. W i sat a da lam pengert i <'inn ya ada beberapa unsur ya i tu heg i a tan me 1 aksanal;.an pe r-j a 1 a nan Jan pe rs i nggahan yang bersifat sementara, berada diternpat tujuan dan tidah bermuk im secara tetap serta tidah untuh bermata pencaharian atau untuh mencari nafhah. Sehubungan dengan ha l te rst:ibut F raks ·1 ABRI beranggapan per l unya dirumuskan h.embc.1i batasan wisata dengan memasukkan mo t i v a s i d a n u n s u r ·- u n s. u r y a n g t e r h a n d u n g d a l a m pengertian wisata ter-sebut. Selanjutnya yang tided, halah penting adaluh batasan tentang wisatawan, dimana w i oatawan agal' berbeda dE;ngan orang 1 a in yang me l al,ul,an perjalanan yang bL~kan i..mtuk tujuan wisatq,. d.:i1am t·1al yang berkaitan dbngan ke·imigrasian atau ijin masul, kedalam w·ilayah suatu negara, sebagai acuan f.irany,: dapa~ d1pertimbanghan rumusan World Tourism Organ ·1 sat ion.

Se 1 an ju tn ya kam i be n.11 i h pad a A.§_<l §. __ g_q_n~I.1LJ .. Y..!ll.!., 1-.hususriya pas al 3 ya i tu ten tang tuJ uan psnye l engga raan kepariwisataan. : Dalam rumusan yang menyangkut tentang tLijuan penyelen99ara~n kepariwisataan dirasa belum lenghap, rumusan l ebi h banyat, rnenyangkut aspek ekonorni, aspel--.

9

Page 20: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

budaya yang dinilai sangat panting sebagai s~lah s~tu tujuan penye1en99araan kepariwisataan kiranya per1u ditonjolkan~ Kiranya Pemerintah.sependapat den9an Fra~,si ABRI :bahwa penye1en99araan kepariwisataan juga ditujuhan untuk maningkatkan kualitas kebudayaan bangsa seperti yang sudah c;iiamanathan oleh GBHN tahun 1.988 tentang pariwisata. selain itu perlu juga ditegashan bahwa salah satu tujuan penyelen99araan kepariswisataan u n tu h men i n g k at k an rn i n at at au has rat mas ya r a I, at Indonesia melakukan perjalanan wisata atau menjad1 w i sa ta wan, khususnya bag i generas i muda da lam rangl"~i mempertebal keci~taan terhadap tanah airnya.

Sidang Dewan yang kami hormati, Sebagai produk hukum yang mengatur tentang

pariwis~ta tentunya harus ada kejelasan linghup kegiatan kepariwisataan, agar tidah menimbul~an keragu­raguan apa sebenarnya yang ahan diatur. Setelah materi rancangan diikuti dan dipelajari 1,eseluruhan, Frahsi ABRI belum menemukan secara jelas dan tegas 1,egiatan apa sebenarnya yang ada dalam pariwisata. Menurut pengamatan kami 1ingl-\up 1,egiatan pariwisata ada1al1

a. kegiatan yang dila~ukan oleh wisatawan.

b. Kegiatan mendukung hebutuhan wisatawan . . c. ~egiatan penyediaan dan p~nyebaran informasi

pariwisata.

Kiranya hal tersebut perlu dipertimbanghan untuh lebih memperjelas materi yang akan diatur dalam Rancangan Undang-Undang ini.

Tentang obyek wisata, dalam menentukan pen99olon9annya masih mernerlukan peninjauan kembali, harana sesuatu yung manli l i 1._ i day a tar i h tertentu bag i wisatawan ada yang berwujud secara fisik dengan sifat statis seperti danau, sungai, gunung, candi dan lain­lain, selain itu ada yang bersifat dinamis seperti kehidupan sehari-hari masyarakat tertentu, ~dat istiadat, upacara tradisional. Masih dalam ~aitar. dengan obyek wisata, Fraksi ABRI ingin mendapatl,an penJelasan labih lanjut tentan9 Pasal 4 ayat (2) yaitu yang d·imaksud dengan "Pemeri ntah menetap~1.an obyel·. W'isata selain sebagaimana didalam ayat ( 1) huruf b", karena tidak adanya penjelasan lebih lanjut. Oemikhu1 pula yang berkaitan dengan pembangunan obyek wisata yang tercantum pada Pasa1 6, ada satu hal yang penting untuk diperhatikan yaitu k.eil--utsertaan masyarakat

10

Page 21: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

setempat, ag~r da 1 am pe 1 ahsanaannya ti dak men i mbu 11,an permasalahan.

Ten tang !J.~atia E!i!J?.{:i.£J..w_iJHtt.i.'!f\D, F rah.s i ABR I i ng in mendapath.an penjela.san 1ebih lanjut tentang ketentuan

. Pasa1 10 ayat ( 1). Ap.:::1 sebenarnya y<.Hl9 menj~icJ·I pert i mbangan bahwa pen ye 1 enggaraan w i sat a ha rus o 1 eh badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas. Ha1 yang sama juga pada Pasal 25, tentang usaha impresariat hanya o 1 eh badan us aha berbentuk Pe rseroan Ter ba ta:;;;. Bagaimana dengan kelc>mpoh-kelompoh hiburan rahyat sepert i kasen i an tr ad is i ona 1 , pe rtunj ukkan hetramp i h.rn dan 1ain-lain yang selama ini tidak mengena1 bad.:in usal1a L1erbentuh Perseroan Terbatas ? Apahah mereL~t harus ter i hat me la l u i k.ontral .. dengan Perseroan Terbatas tertentu dalam melakukan k.egiatan atau usahanya ';

.. Kiranya masalah ini memerlukan peninjauan dan pemikiran ·yang mendalam agar produh hukum ini dapat mencerminkan aspek keadilan dan pemerataan berusaha sekaligus dapat mendorong peran serta masyarakat dalam puriwisata.

Selanjutnya perkenankan kami menyoroti tentang fi.rJ!.!'.! -~~r~t.e f:i~§.'.l'...~U:.9h.{.! .. t. sepert i yang tertuang da 1 am Bab V Pasa 1 29. Fraks i ABRI sependar>at dengan rumusan ter$ebut dimana dalam penyelenggaraan kepariwisataan hesempatan selua.s-lusanya dimilild oleh macyarakat, artinya masyarakat menjadi pelaku utama dalam par i wi sat a sedanghan Peme r i ntah htirf ungs i menc i ptakan i~lim agar peran serta tersebut dapat diwujudhan secara nyata. Sej a 1 ~m dt.::ngan pemi '' i ran tersebut rnaka ti mbu l "ontrad i ks i dengan beberapa 11.etentuan sepert i ket1arusan badan usaha dalam bentuh Perseroan Terbatas yang tertuang dalam Pasal 10 dan Pa&al 25 dan telah disinggung terdahulu.

T e n tang P.e m l~j_n 9_a n k h us u s n y a Pa s a 1 .::; :2 a y a t ( 1 ) ya i tu ""'erka i tan wewenang Pcmer i ntah rn.:~netanh.nn ~;awns an tertentu sebagai kawasan wisata. Dalam rumusannya untuh menetapkan ~H~atu ka\'iasan te ,-tentu me rd ad ·i 1,a1"asan wis~ta l~bih ditekanhan pada potensi sebagai tujuan wi s~ita dan kemungk i nanny a untuk men i n9kaU~an 1,eh i dupa11 ehonomi di hawasan yang bersangkutan, dengan ~ata lain hanya aspek el~onomi saj a. Bag a i man a dengan asp eh 1 ~in $epert i 1ingl,ungan1 hi dup 1 sos i al budaya serta h;;fo dan hep~ntingan masyarakat di kawasan yang bersangkutan ? Kir·anya Pemerintah dapat memberikan penJelasan tentang hal tersebut. Selain itu Fraksi ABRI juga ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang 1 .. emun9kinan suatu h.awasan wisata telah berkembang s e de m i I, i an r u r.n1 d an k emu d i an men i m bu 1 ~q; 11 be r b a g a i

1 1

Page 22: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

\

dampak yang me rug i han kepent i ngan bangsa dan neg a ra, apul;.ah da lam ~1,eadaan demi h.'i an ti dah per 1 u di bent i l~an pengernbangannya melalui penetapan Pemerintah ? Se l anj utnya ten tang KfJ.t.~.n t.~J!.O. P.i.9JiiJ1£1. yang di a tu r d i.'t L:l::1 BAB VIII yang memuat Pasa1 36 s/d Pasal 40. Maten n11nL1san Pasa 1-pasa 1 l\etentuan Pi dana di rasakan ku rang tegas d~n cenderung luJbur, antara 1 a in. :

1. Pasal 37 yang memuat ketentuan bahwa barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan dalam Pasal 24 dan Pasal 2~ dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda setinggi-tingginya Rp 50.000·.ooo.- (limapuluh juta rupiah). Pelanggaran terhadap Pasal 24 dan Pasal 25 jelas, harena rumusan Pasal 24 dan Pasal 25 be1um jelas delih. pidananya.

2. Pas al 38 merumu~l\an unsu r 1,1;:, 1 al a i an sebaga i man a rumusan Pasal 39 juga menyanghut unsur he1alaian. Dala~ Pasal 39 hanya diancam dengan pidana kurun9an saja, sedangkan dalam Pasal 39 selain pidana l\urungan dijatuhi a1ternatif pidana denda.

~iranya Pemerintah akan sependapat dengan Fraksi ABRI, bahwa Ketentuan Pidana perlu dirumuskan kembali sehingga akan lebjh tegas terutama man9enai rumusan delik pidananya dan juga adanya alternatif pidana denda bagi hala1aian yang dibuat seseorang.

Saudar-a Ketua~ Saudara Menteri dan Sidang Dewan yang ~,ami mu 1 i akan,

Oemikianlah tanggapan, pendapat dan saran Fral,si ABRI yang disampaikan paJa Tingkat Pembicaraan sekarang ini. Saran-$aran lain dan rinvian atau rumusan saran­saran yang ~ami kemukakan tadi akan kami ajukan dalam Pemb i caraan Ti ngh.at I I I yang at,an datang.

Walaupun secara pokok-pokok 1 namun Fraksi ABRI mengharap~;.an hi rar1ya Pemer i ntah dan semua pi hal, dapat rnemahami ana yano menj ad i s i hap dan pandangan F ral;,s ·i ABRI, yang tentunya nanti akan digunahan ~ebagai masukan da1am PE1mbahasan p;.;1da Pembicaraan Ting~,at se1anjutnya.

1 2

Page 23: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

Dengan ini pula Fraksi f..13RI menyarnpaihan te r- i makas i h yang sebesa r-b;,;sarnya ~;,,epada. semua pi hah yan9 telah memberikan sumbang pikir. baik L:ingsung maupun tidak lan9sun9, sehingga mP.mbantu Frah.s.i ABRI da 1 am menyusun Nas kah P(;:mw1dangan Urnum in ·i •

Fraks i AOf\! 1n~11ycid;;:i,r i b~hwa produk huhum berupa Undang-Undang ini merupakan hal yang baru dibidung hepariwisataan, sehubungan dengan itu Fraksi ABRI menQajak semlJa pihak baik Pemerintah maupun Fra1,~·i­fraksi di DPR-RI·serta segenap lapisan masyarakat untuk bersama-sama meny~kseskan pembahasan Rancangan Und~ng­Undang tentang ~epariwisataan in1 dengan penuh semangat pengabdian, kebersamaant ~eterbuhaan dan dengan pendekatan yang saling asih, saline asah dan saling asuh.

Kepada Sidang Dewan yang mulia, kami ucapl;.an terimakasih atas kesabaran mengi kuti pembacaan Pemandangan Umum Fral-.si ABRI ini. M~hi rnya, mari 1uh k i ta panjatkan doa semoga Tuhan Yang Maha Esa se 1a1 u melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita se~alian serta diberikan petunjuk dalam rnenghadapi tugas konstitusional, sehingga dapat diselesaih.an sesuai dengan jadwal.

l ,., .;;

,

Ja~,arta, 7 Juni 1990

Juru bicara,

ttd.

--d...JL!i_P._J_T_Q_ NOMOR ANGGOTA A-472

Page 24: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

FRAKSI PERSATUAN PEMBANGUNAN l.>EWAN PERWA:KJLAN RAKYAT Jff PlJJILJK INDONESJA

JL. JCND. GATOT SUllllOTO TELP. 6601428 • 6801430 JAKARTA

-.- ;;:.."-::::;-_;;;_..-::::::::.:: .. :..:..:..:;;..:..:;:::::..:~::::;::.:;:":":""'..:::::::-:;=.-=====:-:::..::. ····-~·.. . ..... '·

PEMANDANGAN UMUM

FRAKSI PERSATUAN PEMBANGUNAN DPR-RI

TE RH A DAP

!~CANCAN UNDANG-UND.ANG

T£NTANC KEPARIWISATAAN

•k. ··/(

•k ·'· ·'· ·'· ,. " ,, ·'· i'\ ·'· " I\

·'· ;'r '"/\' " ... k ·'· .. A ..

" ·'· ·'· _,_ " " "

.. ,1\ ;'\ ·k ,., .. ;'\ ;\--

·'· .. k "'k I\

*'/\ •k ";\-

··- ;r ~( I\

,J,. '"/~ '"/( i'~ "k ?'(

·'· •'- ·'· " " " 1'\ "#' .... ·'· " ... " -;',· ;'• -'· ··- ·'· "

,, ,. 'r ··-" 7.·

·'· ·'· ·'-" I\ ,, ;r ·'· ·'· " " i'\ ··A~ ...

" .J. -J.- ·'· " " ,r ;<r ·.r "I• ,., 'r ·k -/r ·k

* DISAMPAIKAN OLEH JURU DICARA FPP DPR-RI

DRS. MOH. HUSNIJ~ THAMRIN

ANCGOTA DPR-RI NOMOR 29

DIHADAPAN SIDANG PARIPURNA DPR-RI

TANGCAL 7 JUNI 1990

Page 25: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

FRAl<SI PE RSA TUAN PEMBANGUNAN Dl~WAN PIWWAKILAN HAKYAT kEPVDLIK JNDONESIA

JL. JENO. GA TOT SUSAOTO TELP. 5B01428 • 6801430 JAKARTA

PEMANDANGAN UMUM

FRAKSI. PERSATUAN PEMBANGUNAN DPR-RI

T E R ll A D A P RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANC KEPARIWISATAAN

Disampaikan Olch .: DRS. MOH. HUSNIE THAMRIN

ANGGOTA DPR-RI Nomor 29

B ISMILLAHIRR.AHMANIRRA!UEM.

ASSALi\MU I ALAil(U.M WR. WB.

u.:\..... _fl\.9? ~ ( ~'--7;;, £J:, u)Ll' ~ .J .0\ _J\

. ~~ \....\ . J:--d_\,_~ ~\__, "°'uh_,, ~ l ~

Saudara Ketua,

Saudara Menteri Pariwisata, Pos, dan Tclckomunikasi se

laku Wakil Pemorintah,

Dan Sidang Dewan yang kami muliakan.

Dengan rasa kesadaran iman dan keikhlasan bertaqwa, ma

rilah pertama-tama kita mempersembahkan puji dan syukur kcb~

dira t ALLAH SWT. karena hanya clengan tahma t dan karunia NYA k:i:_

ta semun dapa t rnemghadiri Si dang Pa ripurna DPR-RI pada h.'.1 ri

ini untuk rnendcmgnrkan Pemandani~an Umum yang disnmpaikan oleh

Fraksi-Fraksi tcrhuJap RUU tcntang Kepariwisataan.

Kernudian salnm dun salaw::it sernoga tercurah pada Junj Lmgan ki-

ta Na bi Beaar Muhammnd SAW. yang merupakan rahmi:lt:an l:i.l 'ala

m:i;.n.

Fraksi kami, Fraksi ........ .

Page 26: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

Fraksi kami, Fral<si Persatuan Pembangunan tidal< lupa

mcnyampaik.:.m ucapan t:erima kasih · kepada Saudara KetLra yang t~­

lah mcmberikan ke ::;ernpa t<Jn kcpada Fraks i Pers atw:m Pembangun­

an untuk mcnyumpaikan Pemandangan Urnum pada hari ini.

Juga ucapan turimakasih kepada Pemerintah yang telah borke­

nan menyampaikan RUU tentang Kepariwisataan kepada DPR untuk

dibicarakan lebih lanjut. Diajukannya RUU tentang Kepariwi­

sat::wn ini, walaupun olch Fr.aksi k.:1mi dinilai sedikit ~1gilk tcr

lambat, perlu cJisrnnbut dcngnn penuh perhatian.

Menurut pemantauan F:raksi kmni, diajukannyn RUU ini te

lah pula menc!apat snrnbutan y;1ug hangnt dari masyar.ikac, khu­

susnya bagi masyarnkat yang terlibat baik langsung maupun t?:_

dak langsung dalam kcgL:itan biclimg pariwisata. Hal ini ter­

bukti dengun dindaknnnya berbagai macam Seminar di berbneai

tempat yang bermak~;uJ hendak memberikan masukan yang bcrhar-

ga dalam pt.!mb..:1hasan RUU tersebut. Fraksi kami sangat meng-

hargai ini~iacif dan pr~karsa masyarakat tersebut. Dan ini

membukt ikun, uahwa nwsyarak.:1 t kit a t idak pernah t ingr;al diam

terhadap bcrbagai mas al.ah na!:iional, termasuk pernbuatan pro­

cluk perundang-tu1d.:111gan dalam lembnga legislatif ini.

Prakarsa dan inisiatif masyarakat itu perlu didorong-

dc:in dikembanc:,kan . terus, sehingga masyarakat tidnk sajn

merasa terlibat dalam setiap proses pengambilan keputusan se­

cara nasional, tetapi sekaligus ikut bertanggungjawab terha­

dap masalah-masalah nasional. Iklim yan~ dcmikian sangat cl! perlukan untuk mc.numbuh-kemb.ingkan kehidupan Demokrasi Pane~

sila secara s~hat dan dinamis. Menghalang-halangi pr<Jkarsa

dan inisiatif masynrakat yang ber[Jifat konstruktif, apnlngi

sampai mcm<Jtikannya; sama halnya dengan membunuh kehidupan

Demokrnsi l,ancaslla itu sendiri. Memang harus diakui ...... .

Page 27: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

J

Memang harus dinkui, kadang...:kadang melalui forum Semi

n ar dan at:Du D.iskusi , kita sering menden1~11r krit:Lkan at;1u

pandangan yang bersifat agak kerns, tet:npi Fraksi l<ami yakin

bahwa hal itu semua didorone olch rasa r.angi~unr,j aw.:1b masyil-

rakat terhaclap bDngsa clan negara. Karena i.tu biigi Frnksi ka

mi, setiap kritika11 dan pandangan yang timbul dari rna.syara -

kat selal~ menjadi inspirasi perjuangan politik kami, scpan­

jang hal itu tetap berpedoman kepada Pancasila dnn UUD 1945.

Saudara Ketua,

Saudara Wakil Pemerintah,

Sidang yang kami hormati.

Sebagaimana telah kita maklumi bersmna, RUU tcntang Ke~

parl.wisataan tclah diBarnpaikan olch Pemerintah kepnd~1 DPR d~:

ngan Amanat Presiden No. R.09/PU/XII/1989 tnnggal 29 Desem -

ber 1989, yang kemudian disusul dengan Keterangan Pemerintah

yang disarnpaikan oleh Manteri Pariwisata, Pos, dan Telekomu-

nikasi dalam Sidang Paripurna DPR-RI tanggnJ. 10 Mnrct 1990.

Fraksi Persatuan Pembangunan menila:l, bnhwa clengan s~

rnnkin pesntnya perkcmbangnn pariwisata nnsional nkhir-3khir-

ini, sangat memerluk<'ln adanyn suntu undang-undang yang dnpnt

rnendukung kehadiran industri pariwisata IndonesL:i. Tanpa ad~

nya suatu undang-undang ynng menga tur pert umbuhan clan perkel2)

bangan industri pariwisata kitr'l, bulrnn saja tidak nknn dnpat

memberikan lanclasan hukum yang kuat; tetapi Fraksi kami mcnc;

khawatirkan aruh pnBembangan dan perkembangan kcpariwisataan

nasional mungkin dnpat menghancurkan nilai-nilai budaya ban11

sa dan keyakinan bcragama.

Kekhawatiran Fraksi kami sangat beralasan, karena pariwisatn

tidak jarang digumbArkan dan dikesanknn dengan hal-hal yang

b · f t 1 'g l··rnoL r" · rrsi ·a .) 'd 1 •••••.••••.•

Page 28: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

burs if .J t: 11 g Limi.na· 11 dc:ng<.m iw.:.!ngonyampingkan hurkat d4n m.::i re a­

bat niLLL l>uday .. a 1Han.u::;i.a. K.:ldane-k.::1dnng, kcpariwis.:Lt:<Ji.m Ji­

ki.Lit:k~m J~nt:!..un hul-h.:.tl yanr, bertcntangan dengun nilai-nilui

agama. Cone oh ct:.:ncang h.:11 i.ni, telah banyak terj adi Ji neg~

Ml:!lalui k~ttiLLtan pariwisata, dapat: pulu terj<.1di bcrb.:t­

g.:li ccutt::iforn1;.isi tt.!knolor;i d~n informasi, di samping kemung -

kinan Jiman(uuck~nnya p.::n:iwisutu ~eb<:.lgai sar<.ma pi;nyelundupan,

::.;ublo!r::;;iv, Nubika, p~nyubanm penyakit, <lan· pcdagang;_m obac bi--

Ucl •

CBllN Tahun. 19BB tel;;ih mengum.:.tnatkan kcpada kitn bah-

kung::.1n 1'. Ol~h k.:.n·1.:n.::i itu p1..!mbangunan ke:pariwisat:nan tidak

boleh bo.:!t·t:t::nt<lngun dc!ngan rurnus.::m dalmn CBHN ters~but.

Ini bl."!Ln-ti p~111ban~unan kepi.lciwisutaan di Indonesia lwrus bt:.~r

\vut:<.Jk kemunu:~i:.:i~m 1 dim;..ina nilni-nilai kemanusiaan yang adil

J"'n b.::rad;;.J.b haru:::. nu.;;ncui:J.t Ji cengah-tengah melaj unyi:i dunia -

ki::pariwi~.:;1cu~1n nu:;; ional s~rta t~rpeliharanya lingkungan yang

harmonis. Scbagui b.::ingsu yung mempl.ll1yai Idiologi Pancasi-

la, di m;.ma nilui-niL1i .'.lgwn:.:1 mendapac tempac yun13 tc:rhormat

J~•n dL.1g1.tngkun, Fruk~i P~r.sat:uan Pcmbangunan .sek.::.tli-kali ti­

J~d~ m~ngh12ndak i i.~ r.:.d1 pent!;C!llibi.ingun dan P.erkembangan kep.::n. .. iwi­

:;; ac.::HHl kit~t mcluncur tajm11 ke aruh Y';tng menghµcu.rlqm niL.1i -·

n .L lu i k2ni.:mus L.1ar1 yang .:idi 1 Jun beradub berda.:>ut"kan Kc-Tuhun

Peng~mbang,,:_.n J<.in pt:;!:cke1r1bangan k~pariwis4taan Indon\;: -.,

.::> iu hLn"1.1.::> cec:up b~r~H,ia Jal ~m ruung l ingl>;up P;;mcas ila, di ma-

na nilui-nilui .......... ,

Page 29: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

5

na nilai-nilai agama harus mewarnai kebidupan kepctriwisataan

nasional. Kita sama sekali tiduk boleh terpukau dcnl~an hi­

ruk pik.uknya pcrkcmbanr,nn kepariwisataan dunL1, .schi.ngr:a kL­

ta rela dan mumpu mengorbankan nilai-nilai luhur kemanusinan

dan kcyakinan borng.::1mn. Lebih-lebih laci, jika kita hen-

dak melih.::1t scc.:i1-.1 jerrd.h dan juj,ur tentanr, kebudayaan bang-

sn kita, dimnnn kebuduya.:in ini mcrupakan salah satu daya tu-

rik kepariw:Lsata.:in yan13. dapat kita saj ikan kepncla pgrrra wis~~

tawan, khususnya kepada wisatawan mancanegara; maka kebuda-

yaan bangsa kita itu bersumber dan berakar pacla nilai-nilai

· dari kehidupan beragama. Kiranya tepatlah ungkap.:m yang bo_E

laku dalam masynrc1kat k:Lta, bahwa "adat berscndikan synra,

syara' berscndiknn Kitalrnllah". '

Fraksi knmi menyadari, dengan datangnya wisatawan dn

ri mancanegara ke berbagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Tn

nah Air kita, maka akun terjadi interaksi dan akulturusi an

tara budaya nasional dun budaya asing.

Fraksi Persatuan Pcmbangunan tidak menolak masuknya budayu

asing ya~g bersifut positif clan dapat mendukung perkembnnc-

an budaya nasionul yung bersifat religius. Tctapi kcnyata-

an memperlihatkan, tidak ~~mun budnyn asing itu b~rsifat p~

sitif bagi budaya nasional kita yang bersifat religius tadi.

Ti<lak jarang ada yang bcrsifac ncgatif dan destruktif.

Ccgah-tangkal terhadap budaya:asing yang bcrsifat ne

gatif dan descruktif adalah menjndi tanggung-jawab kita se-

mua. Scbagni bangsil, kit.i t.idak bolch meni~orbanlrnn harkat

dan martabat serta kC!pr.ibCLdian bangsa ynng berkarakter kea-

gamaan, hanya karenu klta ingin mengembangkan kepariwisuta-

an semata; atau karcna kita ingin memperoleh devisu dari ke

giatan industri pariwisata.

Kita mcmang memerluk~n ...... . I '

Page 30: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

6

Kita mcmang rnernerlukan dcvl.sa, dan kegiatan indu.stri . .

p.:iriwisata rncrup<1kan saL1h satu sumbe't" pcngl11lsil dcvis_a.

Tetapi kita lc~bih perlu lngi merneU.hara d;1n nwmpcrt<1hanlrnn-

budaya dan k.~pdbadinn b.:ings.:i yang bcrsifat reli.g.i.U!> itu.

AJal.:ih suatu pei~buutan y;mg tidak terpuji, apabila lirnbah bu

daya asing ynng bcrsifat negatif dan destruktif dapar: rnc·nce-

mari budoya nas ioiw 1 dan mornl banesa sebn~aj. akibat d;1 ri in

terak::>i dnn nkulturasi ;111tar bu<l.:iya c.lalam proses lcei_~L.1tnn ke

pariwisataan.

Fraksi kami berpendapat, dalam menyelenggarukan kcgi-

atan pariwisata nasional, kita tidak sekedar menjual budaya

Indonesia kepada para wisatawan mancancgara, tetapi berba-

rengan dengan itu, upay;i untuk meningkatkc:in kctahanan bud<1ya

nasional mutlak perlu dilnkukan. Kar.cnanya 1 F r.:1ksi Per.sat~.

an Pt.rnibungunan memandang ~;.:in!-~at perlu untuk rncncantumkan P11-

!; a 1 32 UUO 191-t 5 s cbagai n a lah sat u dn ri .kon.s Ldernn "menf~ i.nga t"

clari RUU ter:;ebut; sehing1~n Pas.:11 J2 UUD J.9115 .i.tu dapat men-••

j 1.1di lanclasan hukum cblmn ll'Cnceeah d'm nennnp,kill bud:1yi1 nsi1v~ vnnrr.,

bersifat ncgat:if c.lcin destruktif. Mohan tClng~~npan Pernerintnh.

Saudurn Ketua, Sc.tudarn Mcnteri Pariwis:-1t,:m, Por.; cL111

Tc lekornun i.k<l s i, Sid<ing Dewan yang kami mul i ak~m.

Karena pcngembangan keeia tan indus t ri pariw:i.sa ta dapa t memba

wa darnpak neg[1ti.f jika tidak dikendalikan secara terwt, mnka

numusia yang uic:i.pt.'.lkan oleh ALLAH SWT. sebagai khalifah di.

muk.a burni wnj i.b rnemL~l i.hilril rnkhrnat yanr, cliturunk<in J\l.LAll ~;tv'l'

kepada urn.mat m;111ut; Lt ·

Dalam kaitan ini, Fraksi Persntuan PembangunLJn mcngi­

k ut i dengan pen uh pL:rbat ian 1terhadap pcrkembangan dan pengc.~

bangan kcpariwLsataan ....... .

Page 31: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

7

b.:.ini>tn k1..:pur.i.v1i:rnca;Jn. k:LC<..L ukhir-.:ikhir ini. Ada t,t.:j<•la yltog

kLi:r.ang ::;di::.Lc di su111cncaru Due rah 'l'uj ua.n Wi:;JaC~l (D'l'W), di ma-

nu p1.:rken1bdng.:1n kepuri.wis<JCann seciikit tcloh mc::ngar.:.th

.:.1pa y~~ng ui:;1..~bul d0ng.:1n "::ieXUlll tou·ri.Sm11•

D.:.1ci inforn1~.1si Y~Ln!!, cL1puc dikumpulk.:m olch Fr.:1ksi Pi::£

::.:L1Cu.:ln P2mbuiit,un.:rn , ped<.etutungan di:in p~ngem!J:1ngan !<1.:pariwi-

saca.:.in di T~njung· Pinang (Ri~u) dun sC:!kicarnya suduh mu la i

n1L:ngar.:.1h p.:.ida .::ip.::1 yung dL;ebut dengun "sexuul tourLrn1 11 tadi.

\Hsac.:.i~Jan t1ta11c.:.1neg.:iru y;.1ng berkunj ung kc Tanj ung Pinang clan

d~a:ruh s0kic:;irnya, terutan1.:.i pada akhir pel<an lcbih ~enung

tin~1:'..'-ll dan rncmt,inap dl komplC:!k 11 d.:ieruh hitum" d.:.1ri p.::1dd me-

ri.::ka rn .. mginup di hoH:l wtuu ukomodasi lainny.:1 yang t.:c:r:;ediu.

Jika infortuusi y.:.mg dikumpulk<:ln oleh Fraksi k.:.1mi :i.ni bi,;:nu'r I

Mohon pt.!nj i::las<.:i.n Pemerinti..!h I

Dc.il.::w1 kaic..:.:in ini pula, Fraks~ kami melihut uda beber;J

p4 i10.:;cer fl;..iriwisuc.::t Indonesia yang lebih menonj ol.k;.m gaiubar

:::eorung \v~nit<i cancik y1.mg berpakaiun adac ucau g.;tmbur w<:tni­

cu c;:inc ik dt.!ngun lat.:ar be lakang rumah ada t setempa c ,cbri pa du

duya c;..irik (oby0k) wisaca icu scndiri. Dari gambar yang cer

di..lp.:.ic Julwu po:.;t1.:r-posti;;r itu, terl<L!::>an seolah-oluh l..byu ca­

rik p.:.tri\Ji::;ucu yang ht:.md,d-: kit a j ual kepada wisatawan manca-

n~gara udaluh w~nita cuntik ybng berpakaian aJat. AL:ml'kah u

buiknya .::ip<Jtila post12r-poster kepariwisat.:wn kita mt:nggarnbil.£.

k..in · k1.!inJ.:.d1.:..in :..iL.un, flor~1, fauna, d.::m b~rbugui dayu t~n-ik p~

r i iv i ::; ~ ta 1 a inn yd .

LI .

g~rahk'-'n neg.:.n.-a kit.:.. yo.n(:'.. tercinca ini dengan keindi.ihan l..llam

yang menakj ubkan, ........... .

Page 32: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

yang mcn::ikj ublwn. Heh inggu dapu c ki ta j adikan day a ta rik pa -

· · l)i"bu~n J)Ulnu Y"ll~ 1·11embcncung StfJU1_1 ri.\.;1s,,r:;.1 yung 1111.:rnpcsona. ... ... ... ... o o

jung L~ri~ kh~culisciwu dengan dicopang kekayaan flora dan

f.:rnn.:..t. Ji~crc.'.li de:ngun berbugui budaya daenih yang uernafas­

kan k..:;ugi.!Lll.:..t.'.ln; -- sungr,uh uwrupukan modal ucam.:.i cl.:ilam pt:ngcrn-

bungun kepuriwisacuan kita.

Ui ucus t<~luh l\"rn1i singgu.ng, bahw4 pengcrnbG1n13an kcpu­

riwi:::;~1tc.1::1L1 rwsiorwl dupat mcn1bawa dampuk negatif tcrh.ad.:.ip bu­

d~iya b.::mg.:;a :;;.::bag.al akibut duri cerj adiny<.t inteni.k:;i (.fin akul

curi.l::ii uncuni bud;,.tya ;;tLling do.n budaya nasional m~Ld.ui kc:gi­

.;.lt:an pu ri.v.;isc:it:a. Numun h::trus pula diakui, ·. buhwa pcngembang­

w1 ct,:iu p.::r.k0mb;.rng.~n kepariwisutuan di Indonesia j ut,i.4 <lupat

prih.::1cin cerh.::idap p(.;;ng0mbangun k4wasan pariwisata di Puncai­

Kuca (PulLJu Bali) dun kawusan puriwisata wilayah Pw1cuk (Ja­

\v.:.1 Bu rat) y.:1ng telah menimbulkan kerusakan lingkung<..m.

Padulrn l Cl.Si-JN Tahun 1988 clan Undang-undang Nouior Lr T.:ihun 1982

ci..::ntang Kc:cc:.:t1L'.u:.n-Kcc12ncuan Pokok Pcngelolaan Lingkungan Hi-

<lup s i.!C.:.t C.:.l c Ci,!.aS menyc:buc k.::rn I bahwa perubangunan mis ion al udi:l_

1.:.111 p.;.:wbangunan yang bun,n.i.wasan lingkungan, yc:iitu up4ya .::1:..i-

ra bij ak::uin.:.t dalwu pc:mbangunan yan.g )?.erlc,_~s~~am~_unr,~n

rneningk;:ick.:1n wutu hidup.

untuk

Si:;d.:.ingk.:in ::i urub er dayi:.l si::baeaimanu d,imaks uJ di-.l lum pem­

b.:rngunan yung b~rw.::1wi.ls~in lingkungc.m ad4luh anca.r<.t lain sum­

bii:r d~iyu m.:1nu:::L1. Dcngan d~miki<~n, j :Lku. pcl11pangun4n yung Dt:!£

\J.:.tw<L::;~.n l:Lngkungun LH:rtuj uun untuk rneninglq.lL";lrnr~ ·m1.1tu hidup,

tencu di 1

dalet'mnya .... , ..... , .

..

Page 33: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

L <.:!11Cu Ji cL.i Lrnu1y~1 CL.!rtll;1 .s uk un t;;lra la in rnut u kehiclup~m 1w<L1u.::>w

d.:.rn. lin1),ungunnyn. !lul ini sesuai benar de;ngan cuj uun Pcm-

k~n d~dwu GUHN Tahun 1988, yaitu tercipcanya kualita.s 111.:mu-

na ti::nu:.rwn tdun si::j .:thtera lahir dan bathin, d:dam ta cu kchi -

dupun 1nu.syurukuc bangs~ dun negara yang·berdasarkan Puncasi­

L.!, di.1 lct111 .su;..1.s.:i1rn l(.;;hiclupun Bangsa Indonesia yung si:::rba ber-

:::; L.1. 1n.m Ll::l L1 di.;r1(;'..i.1!1 111u s y~1l'~1k:..it , man us ia dengun ;;i LH11 l int'.,kunt

Ac.1.s J{1.s.:.:ir _icu pulu, rn<-drn pernbangunan dan kegiatan k~

[U£"h,1i.s.::iu1an Indoni..:::;iu lrnru::; ::iur1~~uh-::;ungguh benJ<.1WW:.icm line_

kw1g~n. yang oluh CllHN T~hun 1988 sccara tegas mengumanackun

b.::th\vU d.'.d.::tm r'-lnglrn p~ningkatan USUhU ·kepariWiSUCU4!1 perlU d~

c2g~·d1 l11.d-ll;:i l y~ing d~i p:~ t 111c.:rugikan kehidupan mas yar.:ikat d<.in

c·crhad.;1p "k.:J::;w; Cimi..lcan", diuwna pengcu1bangan kav1<.1~.:in pi.'lri.­

\visac~i di wil.:.1y.c1h ir.u t.:.:luh menin1bulk~n kerugian 1111.l:;;yi.lr.:.ikat

D~n:i 11 kt1~L1.s C:i .. rnacan'' dan mungkin ka:::;us-kwsu~~ -

1£iinny"4, cimbul p(!:rtw1yu.:1n di benak kit a : " Apak".:.ih pe:nge~

1.J~ng~n k12p<..ri\vi::i<.:tt:a.:.in di Indonesia dituj \,.llrnn :;ernat:.:J.-m~ta ~2

cuk ui<.:mua:;kan l<openc ingan pltra wis<Jt4wan mancunef~ura s;U a

dl.;!ngan lfli:!rugikan masyar.'.!kuc ~\..:Ce111pat ?".

'1'encu ~.:.ij.:J j.::iw; .. dJny.:1 : "'l'lDAK''. KarcnCl kusus-kasus ~epert:i

icu ciJ.;ik s12suJi d1..:n1,>"'n uru.:Jnuc GBHN 'rahun 1988 s~rc~i ~ndane_

undung Nomo·r ti- 'l'.:ihun 1982 C<:J.di.

Scluin icu, FrQksi., ........ .

...

Page 34: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

10

:i~la i.n iru, Fr..:ik:..;i kami j uga mt:ncatat: dengan p~uh k~

prihuti11un d[dH pt:nd.:.i.yagun::wn pancai-pantai yang tclLdL dije_

Jik4n :..o..:Li;:12,.1i k~L\v.:..~~ff1 hotel uCi.iU !H:1riwi~uca deng.::m b<.1tu:HL11-

nikmuc i kl:rnl.i1.ili d.:.1n rn2rusd clirugikan. Sebenarny<.t pa nc;ii ud..:±

l~d1 k.:nva!::i.:.in cipc.::.iun ALLAH SWT ywng harus cerbuku cbn (.idpd.t

dinikmaci ol~h .sc:rnu.:.t 1.:tpL;;.:rn musyarukut:.

Acas da.s4r pemikiran itulah, maka Fraksi Pers::ituan -

P0rnb.::intunan ak.::tn 111engupuy.:.ik<.1n ugcir Undang-undung Nomor t, T~

1Hu·1 1982 dijudik.:.in sul~1h ti4tu konsider.::m ''Mengingnt" dari -

R!JU c~ntung K~puriwis<.~c;;wn yang sed.:ing kit:a bulrns ini.

Ll i ::>~Hnping kcmungkinan akan t in1bulny a dnrn16":1k n&.:'.g~1 c if

d.:.:iri ·p.:::rq_;.eml;unt!;c.tn clan perk(;111bungan kepariwisar.:aan, muk~i s12-

c;ua juj ur pul.:i h.:.irus diukui bahwa keg,iutan induscri p4riw!-_

::;;ica uk.:.111 llh:rnba~v.:.i dwllp.:.1k po::;iti.f terhadc1p pembangurwn n.-Lsi-

onul 1 khu::;u.:mya p~mb.:.1ll£LUHU1 dalwn bi.dang ekonomi. K.:~rt:na kl:

giucan p.:.trh..-i.s.:JCi.l cl1fX1C ULJ.ngh.:.tsilk<Jn devisu yung n1;;no.ng Sdflg.:.1c kitu

buc. uhk.::i.n.

l'uru pi.ik.:tr l!konomi 1uernperkirakan bahwa dL:wu:;;a ini s~

rol~hun devisu Ji ::;ektor Non Migas; .secclah kayu olahan,tek

!:itil, cl;'n kur0c. Pocensi pariwisata sebagai .surnb~r devisa

y:lng tt::rbaharui mt::nj <.tdi rn.:.1kin diperhitungkan karcn.J .Sl:kuri-U1~

lrnr~mt,ny.:.i aJ"' 3 (cig:d al.:.,~w1 pokok, /aitu :

1. Adanyu k-.!n1~·n.irwn j ungku panj ang dari .pendaputan kayu oL:.th

tin k~u·en;.i n11.:ntvl..sny~1 ::;um/JL:r bulrnn b.:.1kunyu;

2. 'l'ingginy.;i kanJwigan impor di:lri ekspor tekstil;

3. p,~rkL:111bilH/Ji:Hl IJ.:.diun i;uu!;ticu:;;i duri' karet alun1,· scrta fluk

cua~i h~1rl],~1 kolllodit:i priml!r di P_a~al:'_·'dunia'. .:·,

Dalam posisi d~mikiun,, ..... . . ' ... '

Page 35: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

11

Dul;.itu fh)~isi demikian, kita mencatat: kemajuan yang

dic~qn1i o1eh SL:kcor Parh1isaca dalam 5 (lima) tahun tui:- -

~tkhir, d;.m pocL:n::;inyu di nw:rn dep.;m. Karena pc.:mbangunan c:Lin

kegiacan iOULISC!'i puriwi:>Uta. mempuny~i peng.'lruh yang S<:!O{XUt

b.::.:;;ur c:erhuq~JP pi::rcumbuh.:.m ekonomi nasional, mak.:i pc:nt:mpac­

un Pas::.11 33 :.iy.::it.: (1) dun ayac (3) UUD 191t5 dalmn kon:.1ideran

''M~n~inguc" mi::nj adi Sl.:Uldldn mutlak, Sebab pe:mbangun;;in eko­

nomi' n.:i::iion~~l 11.:.i:i:us meng<JCU pada pelaksanaan Pu.s4l 33 UUD

l9t15 y.:..ng ml:rup.:.ik.;m L.tnda~i..ln yu·ridi~ yang s;.mg.:J.t kukuh.

Juga haru::i diingut bahw.:.l kegiat:an indus.tri pariwis.:.iti..l pc:ida

llal<.eku cnya m0 J:"upakun mac i.t nmt ui d.:iri pembang unan ckonomi-

Mohon tangt:;up.:..n Pemc-:rintah I

Had i rin dan S id.'..lnt:; D12wan yang kmni mul iakan.

Unt uk mcnggd lakkun k<:g ia tun ind us tri p.:rriwi:;;;i t: a Ji

Tunuh Air, b~~Lugai langkuh posit:if telah dilakukan oleh Pe

m<..!rinc.::ih <:1nCcir.::t l.:lin tcrcatat pembebasan vi~>.:1 masuk kc Indo

l1(!SLl uncuk ~vis~.!LHv•m dciri bl.!bcrapa negara tt::rtentu.

S<..!11:.:.;n CiJ r.i..l it u Ji dc~L:w1 111..:0eri, Pemerin t ah te lah memperkcn.;.i.!_

k:..in pL·ot_\ru111 "Sapca Pe:;;on.:.1 11 yang kemudi~n disusul cleng;.m pe!]_

c.:.man~an "'f"'hw1 Sad.:.i r Wi!l:..tC .:111

, yang tel ah dimul ~1 i ::; cj .:.ik t.:n -

hun. 1989 y.:.ing L:1lu. Pcrnben~1h.:Jn dunia puriwisac:a na::>ian.:.il c1l'-<.m

1Hi;nc~1p:..li puncdkny.:i di:;ngan akan dis(;! lenggaralrnnnyu ''Vis i c In

don~::.L.i Y~ur 1991 11, diruarw di dalamnya tcrkandung berbaga1-

Internucion.:.tl Event ::iC!perti Konperensi PATA; ATF, PATA TRA­

VEL N.AR'l', ·F'csciv.:.tl I.sciqL.il, dun lain-lain.

Ni.:!l~lui ''Visi r:.; Indonesia Ye~r 1991" 1

Idea ukHn d4-

p:..ti.: m~lihuc <.bn 111cnyak::;ikan scjc:1uh m.:Jna dampak yang Jip~ro-

1..:h d.:.iri p:i:·ofp· . .::rni ' 1Supt.c1 P~sonu 11 dan "Tahun Sadar Wi:;;at:u''.

L~bih dari padi..l icu, dengun ~kan diselenggarakaAnya ''Visi~-

Asean Y~ar J,.992 ". 1 •••••••••••.•

Page 36: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

.. ') J. ...

Asi;.;;m \'l.!<.u 109:!.", kitu :.H.:mua akan d<Jpat menyaksikan s0jauh-

lll'-Jn.:1 kebcr.h.u::;il.:m pembangunan pariwisata Indonesi.:i j iku di­

b~ndingkan d~ngun negura-nagara Asean lainnya. Dari b~rba­

gai kegiacan it u, Pemerin cah menghurapkan agar kunj ungan ~ ... ~

sacuw.:m mancw10gara sw11p;.1i i:lkhir R~pelica V 111~ncap,1i 2,5 !Ji.I!~

pai 3,5 jucu o~ung.

Jika di S.:JCU pih<lk P~merincuh berusaha unt:uk mem;Jju-

kan dunia pariwisuta nasional dengan mengharapkan pcncupai­

L:in j uml~h kunj ungan wisatawan nwncanegara st:p(;rti c~rsebut

di at:as, namun di lain pihak Fruk5i P~rsatua.n Pembangunan -

jug~i mencatac U(:!Cllpa akcJ..fnya para pelaku industri p~1riwi5~

t.:.:i nas ion .. 1 l u1cngorganisir dan mengelola wisatawan na:.> ionul

untuk berwi:::;.::1ta ke lwn nc::gcri (out going tourism).

SC:!hubung~in di,;,!ngan itu, Frak.si kami' ingin mempcroleh­

penj elasan dari Perncrincih berapa jumluh wisut[IW.:in In done -

::.1ia yang m~lukukun 0L1t going tourism sctiap t.whun, berapa

jumluh yung diperkirukan sampui akhir Repelitu V nanti, don

berapa dip1Jrkir.:.1kun p-::ngcluaran (expenditure) mercka !.Jit111p;,ii

akhir Rcpelita V di lu.:ir Jama' ah Haj i ?

Dari berb;..igui. kegi~1tun ycrng dilakukan oleh Pt.:merin -

tuh untuk m~rn.:.:ijukan indu~>tri pariwisata nasion.:.il itu, nu1ka

mi:::nurut het)ldC Fniksi kami apa bil,a ~idak didukung dengan k~

eLican prorno~;i ynng intcnsif di luur 'negcrli, tentLl ~asaran­

nya sulic dic~p~i. Duri bcrbagai kegiatan p~omo~i yang tc­

L1h dilakulrnn oleh Pemc.:::rinc.'.lh terkc.san bahwa pasaran p<.lriw!:_

suta incerna~ional lebih banyuk m~ngenal Pulau Bali dari da

erah· Indonesia luinnya. Di:;mikL:m in c:ens ifnya mernpromo.!l i - .

kan Pulau ~~li, scolQh-oluh ada gambaran di luar negeri blih

" I I wu·Indonesia ad~luh .... ~ .....

Page 37: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

13

wu Indoni.::sia .'.ldulah bagian dari Pulau Bali; bukun ;;;~bulik ...

nya yang ~~hurusnya Puluu liuli adalah bagian duri Indonesia.

Dcngan di~ecapkannya bcberapu propinsi sebagai Daerah .Tuju­

an Wis.:.icu (DTW), :;;udi..Lh Woktunyu Pemcrintuh mernpromo;;ilrnn Da

erah 'l'uj wm ihsaca lainnya sej ajar dengan Pulau Bali.

J ika ciclak, Fr.:1ksi k.:lmi rn(.mgkhuwatirkan Daer~h 'l'uj uan Wis'1-

ta lainnyu ukun kccinggulun d~ngan Pulau Bali, sehin~gu pc­

ngembangun dan perkemb.:.ingun puriwisata lndon0sia hunya di-I

nikmat: i oleh Pulau Bali, yang b.:;rarti Trilog:L Pen1b;m~un.:in, -

khususnya dari aspek pcmerut . .:.:i.:m belum t:erwuj ud sebagaimunu

L..::bih-lebih lagi dengan keterbacasan kcmul!lpw.in Plllau

Bali .::iebugui km;asan. wisata, akan dapat menimbulki:;Ln kcj en uh

an. Di lain pihuk, Da12rah 'l'uj uan Wisata (DTW) lninnyu yang

ngi k~jenuhan yung ccrjaJi di Pulau Bali, upubila duya ta-

rik wisaca icu dipromo~ikun ~ecaru seirnbang dcngun Pulau B~

li. Si;hubung<:tn deng.:m hi.tl icu, Fraksi kami ingin memperoleh

penjelas4n duri Pemerincah sejauh mana usaha yang celah dan

<:ikan uilukukun untuk mi:.:mpromosikan Daerah Tuj uan Wisata lain

nyn sc;:caru ~eirnbang dcngan Pulau Bali '~

:..;ucu <:1::;pek d;n-i Trilogi Pewbangunan, di,kaickun dcngan "Visit . '

Indonesia Ye<.tr 1991 1' n<:inci, ternyata hingga kini m~.'.;ih acla

·r

b(!berupa propin::>i di nct;uru l<.ita yang bclum ditetupkan seba­

g.;,ii Da..:nth '1'uj uan WisuC<t. Dengan bolum ditetapl<anny.:.1 bebera

p.:i propinsi scbagui Di.ler<.ih Tujuan Wisata, bukan s.:.iju akan d!:!_

pac, m~:n iu1bulk<.in kecernburuan an tar p·ropins i, tetapi d.:i lam m8-

m.::tsuki 11 Vis i c In done:.> iu Year 1991" prop.ins i-provin s i c crse -

but cidcik ukan dikcnal olch pasurun wisaca riwncunegara .

..

Page 38: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

''Visit Indonesia Year 1991" merupakan suatu momentum

yang sungat berharga bagi Daerah Tujuan Wisata d:L tanah air

kita. Knrenanya npa bila ada wilayah (propinsi) ynng bel~1

ditetapkan sebavii Dae.rah Tuj wm Wisata, maka mercka tidnk -

dapat memanfaatkan momentum itu secara maksimal. Sehubung<m

dengan hal itu, Fraksi kami ingin memperolch penjelasan duri

Pemerintah ntas hal tersebut ?

Sekulipun ada bcbernpn propinsi yang beltlffi ditct<1pkan

sebagai Daerah Tujuan Wisata, tidak berarti propinsi itu ti­

dak dap.:i.t dikunj ungi oleh wisatawan. Namun ten tu ada d,icrah

daerah di negura kita, yang karena sesuatu alasan dinyatakan

tertutup untuk dikunjungi olch para wisatawan, baik wisata -

wan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Dalam f<.aitan

ini Fraksj_ kami ingin mempcroleh penjelasan dari Pemcrintah,

apa kretcria yang dipergunakan untuk menentuk.qn suatu daerah

dinyntakan seb.:~gai tertutup untuk para wisatawan dan siapa(D~

partemen mann) yang berwenang menetapkan hal tersebut ?

Masalah tersebut kami kemukakan, karena Fraksi Persa

tuan Pcmbangunan memperoleh keterangan dari scmentnru pela­

ku industri pariwisata nasional, bahwa terdapat keti<lak-se­

ragaman di kalangan Aparat Pemerintah dalam menjelaskan su­

atu wilayah dinyat<ikan sebagai dae.rah tertutup untuk dikun­

j ungi oleh para wisatawan.

Saudara Ketua, Saudara Menteri Pariwisata, Pos dan

Telekomunikusi, Sidang Dewan yang kami muliakan.

Di atas kami telah menyinggung kemungkinan timbulnya

dampak negatif dari kegiatan pariwisata terhadap budnya na-

sional sebagai.aktba~ ....... .

Page 39: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

J.).

~ional sebagai ukibat duri inter~ksi dan akulturasi dcngun­

budayu asing. Dumpak negatif lainnya yang kami khawatirkan

Julum ikhtiur kita yang hcnduk mcnggalukkan pariwisutu nasi t

1..mul ad<.llah dil.i.:.mgkitkannya atuu dihidupl~annya kembuli buda

ya-budaya tuu bangsa kica, yang kalau kita ukur dari aqidah

ugama rang kica unut dapat dikategorikan sebagai perbuatan

syirik. S~bagai contoh i~ilah budaya "Munyanggar Banu~" yMg

dihiJup-hiqupkan kembali di Kalim.:mtan Selatan.

Budaya t ua yung sudah lama kit a tinggalkan dan mcnga~

dung hal--h.:il yang bersifut syirik, tidak boleh kita hidup -

kan. kcmbali h.:.my.:l demi ffll!t1Jaj ukan pariwis,lta, yang lwlak L"ikun

di~uguhka.n. kepud~! para wisatawan. Mcmbangkitkan kembali b~

J4ya syirik demi memburu devisi.l adalah suatu perbuatan y<rng I

c idak diriqhoi ALLAH S~-J'T,

K a r e n u iculah, F r a k s i Persatuan . Pcml>angun "

an bcrpendapuc buhwa cigwu.:.i hat·u~ dij adikan salah ::mt u filter

yang tungg~1 dulam pengembangan pariwisata kita.

Kebuduywm nasionul yung hcndak Idea kctengahkan dun Idea S.':,!.

guhkan kepada para wisatawan, baik wisatawan nusantara mau-

pun wi::>ut.Jwan nwnc.:-mcgara haruslah kcbudayaan yang t iduk rrw-

ngandung nilai-nilai yang bersifac syirik.

Uncuk icu adalah ~ungac arif apubila tokoh-tokoh dan

pemuku-pemuka agwm~ dimint~tkan pcndapac mereka terlL'.bih dahu ' .,. 'i'' •

lu sebehui1 ~esuacu budaya dijadikari s~bagai salah satu duya

carik pariwisata.

i>eri..ln<:tn tokoh dun pemuka <lguma ini semc:ddn dirasakan sangat

pencing apabila dilih4t dan dtkaickun dengan ketentw:tn Pas,il

4 .:tyat (2) LWU yang 111enycbutk.:.tn bahwo Pcmerint:ah mcnccdpk'ln I

obyek wisaca sela4\i ..... , ... I O

Page 40: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

16

obyek wisaca seluin ~eba~airuana dimaksud dalam ayat (1) hu-

ruf b. Di..!ngan ket t.!r 1 iba tan pi.li·u col~oh dan pemuka ugamu d.:i-

lam pengembangun puriwisuca nasional, akan terhindarlah ke­

mungkinan disaj ilqmnyu buuaya ye.mg bersifac syirik cud:i. seba

gai saluh ~<itu daya tarik wisaca.

Dal<:1m kaitannya dengan ketentuan Pasal L~ ayat (2) RUU,

Fraksi kami ingin memperolch penjelasan dari Pemerintah, da­

ya carik (obyck) wisata dfHl lugi yang diperkirukan c:ik.;in dice

c.:.:ipkan oleh Pernerintah selain yang disebuckan dalam RUU itu?

Hal ini perlu kami kct:ahui agar terhindar dari 1<.emungkinan­

disaj ikannnyu suacu daya carik wisata yang bersifut syirik,

yang dapac mL:n imbulk;.m bent uran antara budaya yang bcrsifat

r121 igi us dL!ngun b uday a sy irik it u, di samping dwpat menimbul

kan kerawanun sosiul.

Uncuk mc:.:ngakomocJasikan perunan dari tokoh-tokoh agru1a,

disamping cencunya peranan dari kaum budayawan serta masyar~

kac yang cerlib~c dalam kegiacan industri pariwisata, kira­

ny~ perlu RUU ini mencantumkan adan~a semacam Dewan PerCim -

b.::mg<:m Pari\visuc:.;1 yung dipirupin oleh sec.rang Menteri yw1g beE_

c.::mggungj a\y•ib du lam pernbinaan pariwisata nasional.

· Disamping tokoh-t:okoh masyarakac, m'fka: keanggo.caqn dewan ini

cerdiri pula dari unsur-unsur Pemerintah.

,. . . , ..•.

D~ngan ud~nya.Dewan scmacam ini, bukan sa~a akan ter­

hindar kcrnungkinan penetapan suatu budaya yang bersif~ic syi­

rik dan budaya negacif lainnya seperti budaya yang dalam pe~

nyel~nggaraannya mengandung ...... .

Page 41: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

·i 7

nyelenggaruannya mengandung unsur-unsur pemborosan, d-"n bud;i

ya yang ciduk lllanusiawi untuk dijadikan sebagai sali..!h sacu

dayL! car ik w:is.:ic u; te t .:1p i seka ligus dapa,t dihind~rri kernung -

kin.un ciitc:capk.:.mnya suacu wili.lyah untuk dijudikan kawusan w!_

saca yang dapac merugikan n~~yarakat seccmpac. P~wan semd­

cam ini akaru d~1pao i11engl1inda rkan terj a din ya ".kas us Cima can"

dun k~sus-kasus lainnya.

Duduknyu cokoh-cokoh masyarakac dalam Dewun ini, akan dapac

mencegah seci.:1r;.i dj.ni kernungkinan dij adikannya kemiskinan dan

kecerbelukangan masyurakat Indonesia sebagai saluh satu daya

tarik wisuca. Mohon canggapan Pemerincah acas hal tersebucl

Sidang Dewan yung kami muliakun.

Sec~lah kwui meneliti sccara cermat tc.:rhlldi~p RUU ini,

111ak.::1 tidak t:cdikitpun cergwnbar - .siapa sebenarny.:i yw:ig ~£.

c.:mg2,ungj u~vi..lb t(;)rhad.:'..lp pembinaan pariwisata di tanah air ki­

c.:i. DisEidari bahwu da lum operas ionalnya kegiatan pariwisa-

ca 1112ncakup lint.:is sekcoro:tl .ye:rng cukup bany<.tk. Dia tidak

hunyu scked~r menyentuh uspek ekonomi dari kehidupan manusiu,

t~tapi j ugu a::JpL:l-~ susila d.'.ln sosial, aspek budaya, linr;kung­

.::in hidup, scrca terkait pula dcngan rnasalah-masalah kcimigr~

::;ian, bca cukui, pertan.:1han, ke-c;Ja~i;-.'.ll1an, .. perdag4ngan, kccc~

nugctkerj Ui.Jn, de.in b~hkan masalah pcr_tahanan dlin ke.amanun.

S<.::f(a lipun meliput i lint as· sekt;9ral yang cukup b.:inyak,

c idi.lk bl.!n1rt i b1..Lhwa kcgiati:Ln in dust ri pa riwisaca nas ion al l~

lu h.:n:us b.:!r::Jifut menganibang, tanpa penunggungjawab y~ing je­

L1s y.::.ing .;.ik.:rn rn~lakukun p<.;:rnbina4n tC;.: chadap kehidupan dunia· -

p~riwisacct Indonesia.

Apobila t tdak ti'da . . · ........... .

/.'•,,'

Page 42: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

18

Apabila tidak a<la penanggungjawab terhadap kehidupan pariw~

suta nasj.on!:il kita, maka Fraksi kami khawatir aknn terjadi-

nya kebij nksana.;m yang c umpang t indih an tar Ins tans i Pe me -

rint<~h dalam mena-ca kehidupan dunia pariwisata. Menurut he

mat F mksi karni, RUU ini lrnrus secara tegas menug<1skan seo

rang Menteri untuk melakukan pembinaan terhadap kehidupM pa

riwisata nasional, y<lng tencuny<l dalam melaksanakan cugus -

itu Menteri yang bersangkutan harus melakukan koordinasi d~

ngan instansi-instansi Pcmerintah yang terkait sesuai clcngan

lintus sektoral yang ada. Mohan tanggapan Pemerintah

Sidling Dewan yang terhornwt.

Dari berbagai masukan yang diterima oleh F'raksi Per-

satuan Pembangunan, ternyata beberapa definisi y<:ing diformu

lasikan dalam RUU ini antara lain definisi tcntang wisata,

belwn menggambarkan pengertian yang lengkap dan benar.

Dari definisi yang dirumuskan dalam RUU tentang wisata, ter

gambar secara jelas, hanya mereka yang melakukan perjalanan

dengan tujuan sen~ta-mata bertamasya atau bersenang-senang

menikmati obyek wisata, dapat dikategorikan sebagai wisat.:i-

wan.

Paduhul pengertian wisata dewasa ini yang telah dia-

kui 8ecar;;i luas oleh dunia pariwis~ta int:.ernasional tidak ' I

hanya meliputi hal terse but saj a, t.~capi j angkauunnya sangat

luas. Rumusan umum yang telah diterima •. :wisata · harus nenga.0_

dung sekunrng-k urangn ya un s ur me lLikukan perj E.J Linun t.la ri uu­

t u tempat ke tempat lain dengan tinggal sementara waktu dan

c idak berc uj u~m mcncari nafkah di tempat yang dikunj ungi.

Di samping hal itu, terdapat: pula bcrbagai rumusan -

du lam RUU tersebuc yc.i.ng karni nilai belum sej alan dengun ru-

musan yang terdapat .......... .

. 1'-

Page 43: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

19

musan yang terdapat dalam CBI-IN Tahun 1988, antara lain du-

pat dibaca dal.:.1m konsideran 1'Menimbang 11 -- Asa!J (Pa:;;al 2

RUU), Tuj uan (Pasal 3 RUU) .

Hal lain yang sangat menarik perhatian Fraksi kwni, ada

lah kete1;1cuun yang terdapat dalam Pasal 10 j o. Pas.al 25 RUU

yang menyebutkan bahwa penyelenggara wisata dan usaha impr~

sariat hanya dapat dilakukan oleh Badan Usaha yang berben -

tuk Perseroan Terbatas. Walaupun ketentu.:in ymg sC1I1gat kef)at ini

t:id.:ik berlaku untuk pengusahaan obyek wisata sel:>agaimana d,;i;_

rumuskan dalam Pasal 14 RUU. Perumusan Pasal 10 j o. P<:1sal

2 5 RUU sungguh ban yak mengundang pertanyaan bagi Praksi ka­

mi. Betapa tidak. Pasal 33 UUD 1945 telah dengan tcgas

mengakui adanya 3 (tiga) Pilar Ekonomi yang bertindal~ seba­

gai Pelaku - Pelaku Ekonomi Nasional, yaitu BUMN, Swastu,· -

dun Kope:ras i. Tetapi rumusan Pasal 10 dan Pasal 25 RUU se

cara sadfir hanya mcngukui BUMN dan Swasta, serta secant ::ia-

dar pula h(!ndak rnenghilangkan eksistensi Koperasi.

Akhir-akhir ini Presiden telah berusaha mem.Jcu kehi-

dupan Kopcrasi di tanah air kita, antara lain berusaha agar

Koper.:.isi dapat memperoleh saham sebesar 25 "/u dari BUMN dan

Swasta. Dalam beberapa bagian dari CBHN Tahun 1988 secara

tegas mengarnanatkan agar ketiga Pelaku Ekonomi Nasional t(!r

sebut: dapat saling bekerj a sama secara baik.

Apabila rumusan Pasal 10 dan Pasal ·25 RUU tersebut diterima

maka buk.;:in saja kit:a sernua telah melal<ukan diskriminasi da­

lam bent uk kegiata.n usaha, tetapi secara sadar pula kit a be!

niar. henduk meu1bunuh eksistensi dan peranan koperasi, serta

secura sadar pula kita mengingkari amanat Pasal 33 UUD 19Li-5

dan CBI-IN Tahun 1988.

Jika pada hari-ha~i ........... ·

Page 44: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

20

Jika pada hari-hari terakfrl.i r in i, mn sy ara1rn t lxrnyro<: rr~

n~oroti keberadann konglomerat dalam krlitannya dengan mas~

lah keadilan sosial dan pemerataan, serta kesenjangan sosial; I~ >

maka rumusan Pasal 10 dan Pasal 25 RUU ini justeru memberi

kesempatan yang lebih besar lagi kepada :konglomerat untuk I

m e 1 ump uh k an cksistensi dan peranan koper.1si .secnra -

resmi dalam undang-undang. Lal u t imbul pertanyaan : "Apa-

kah pembangunan kepariwisntaan nasional kita semata-mata di

penmtukkan bagi kaum konglomerat ?"

Agc_:iknya, karena adanya rumusan Pcisal 10 dan Pasal 25

RUU ini, mcnyebabkan Sdr. H. Kodhyat, SH (Direktur Lemba~~a

Studi Pariwisata Indonesia) dalam mnkalahnya yang disnmpai-

lean dalam Seminar Schari tentang RW KenariwisAtacin nacla

tan~gal 9 ~ei 1990 di Jnknrtn, bcrkata :

" Kami merasa sedih bahwa pengembangan pariwisata S£_

ring kali justeru merugikan masyarakat ........ Bahkan ·

seringkali mcnj adi penyebab masyarakat kehilangan sl!!l

ber penghasilan mereka ............ ' 1

Senada dengan S<lr. H. Kodhyat, SH; maka Sdr. Adi Sasono se­

bagai seorang pengamat ekonomi dan sosial dalam makalAhnya­

yang disampaikan dalam kesempatan yang sama; berkata :

"Kita jur;a rnencr.itat peng.:ilaman negara kita dnn neg!:!_

ra-negara b~rkembang lain, yang berhasil di dnlam me ngundang lebih banyak wisata~an asing, namun gagal -

di dalam melindungi dan memajukan potensi ekonomi r.:~~ yat j e la ta secara se imbang dengan kemaj uc:m ckonorni. y<,mg

terj adi, clan cenderung menghasilkan pcngunsaan y<rng

makln memusat dari sumber daya pariwisata ".

Pada bagian lain dari makalahnyf.l S<lr.. Adi Sasoso, ber.kata

" Pendekatrm pembangunan kepariwisatac:m yang berori­

entasi komcrsial dan jangka pendek, selain bertenta~:!l}

an dengan kaidah .............. .

Page 45: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

21

an dengan kaidnh konstitusi, juga mengandung kerawa~

an jangka panjang, karena dnpat menciptakan kesenj01_Jl

an sosial yang melebar. Dalam hubungan ini, kopera­

si yang dapat menjamin dengan lebih adil peran serta

rakyat hendaknya diperankan secara nyata, dengan me­

ngembnngkan berbagai sistem penclukung yang dibutuh -

kannya ".

Terlepas dari sikap setuj u atau tidak setuj u terha­

dap pendapat kedua pengamat tcrsebut di atas, Fraksi Persa-

tuan Pc!mbangunan ingin mendapatkan penj el as an dari Pemerin -

tah, apa sebenarnya yang melatar-belakangi perumusan Pasal

10 dan Pasal 25 RUU tersebut ?

Lebih-lebih lagi j ika dikaitkan dengan Pasal 37 RUU

yang menyebutkan untara lain bahwa barang siapa dengan sc-

ngaj a melanggar ketentuan dalam Pasal 25 dipidana dengan pf_

dana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda sctingg2:_

tingginya Rp. 50.000.000,00 (limapuluh jutn rupiah).

Ini berarti, apabila. Koperasi melakukan usaha impresariat,

maka pengurus Koperasi tersebut akan meringkuk selama 5 (li

ma) tahun di penj ara a tau membayar clenda Rp. 50 jut a.

Beginikah nasi~ yang hnrus dialami oleh Koperasi kita yang

justeru merupakan salah satu Pelaku Utama Ekonomi Nasional?

Fraks i kami t idak dapat membayangkan betapa s e di.hnyn , para

pendiri Negara Republik Indonesia tercinta ini, yang telah

berhasil menyus\.ll1 UUD 19l~5. apabila mendengar Koperasi ha­

rus dipidana dengan pidana penjara selama 5 tahun Htau den-

da Rp. 50 juta hanya karena Koperasi menyelenggarakan usa-

ha impresariat

Saudara Ketua, Snudara Menteri Pariwisatan, Pos dan

Telekomunilrns i, Sidang Dewan yang kami mulial<c:m.

' :1... Masalah. pendidikan ........... .

Page 46: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

22

M~salah pendidikan .merupakan salah satu rnasalah nasi­

onal yang sangat besar, dan rnerupakan bagian yang terpent ing I

dari pembangunan nasional <lalam rangka menccrdaskan kchidup­

an bangsa. GBHN Tahun 1988 mernuat be~bagai petunj uk ten tang

usaha peningkatan kualitas manusia clan kualitaf> masyarc1kat ,

yang menurut hemat Fraksi Persatuan Pembangunan hnnya dnpat

dicapai melal4i usnha pendidikan.

Syukur alhamdulillah, negara kita telah mempunyai Un­

dang-und.Jng Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistim PendilHkan Na-

sional. Dengan telah adanya undang-undang terse but, maka s~

rnua j enis dan j enj ang pendidikan di negara kita harus bcrmu-

ara pada undang-undang tersebut, tentunya termas1.1k pendidik-

an di bidang kepariwisataan.

Merujuk }Jada Pasal 16 RUU ini, di sini tcrlihat pend!_

dikan di bidang kepariwisataan hanya merupakan usaha pcnun­

jang belaka dari kegiatan industri pariwisata, sama halnyo

dengan usaha penyediaan angkutan wisata.

Dalarn kaitan ini, Fraksi Persatuan Pembangunan ingin memper-

oleh penj elasan dari Pemerintah, apakah masalah pcndidikan -

ini tidak cukup diatur dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989

ten tang Si st im Pendidikan Nasional s aj a, tan pa perl u di se but

knn dalam RUU tentang Kcpariwisataan ini ?

Dengan demikian posisi pendidikan tidak hanya sekedar penu~

jang kegiatan industri pariwisata~ tetapi pendidikan bennr­

benar merupakan usaha mencerdaskan kehidupan bungsa. Kesan

lebih jauh, dengan dicanturnkannya bidang pencliclikan ini da­

lam usaha kegiatan kepariwisataan sejajar dengan penyediann

akomodasi, makan -min um, angkutan wisata; maka pendidikan ke -

par~~isataan itu bersifat komersial.

Lebih-lebih lagi ............ . 11

•l

•' ··'

······-······--·-······-····-···-··--···-·---------·--·············-···----·--·····-···--·--------·--------··--···--·------ -------·--··;.------·-··-····--··--·

Page 47: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

23

Lcbih-lebi.h lagi perumu~Hln Pas al 16 huruf d RUU j ika

dikuit:kan dengan ketentuan Pasal 21 RUU yang menyebut:kan bah

wa penyelenggaraan usaha penunj ang dilakukan berdasarkan ~in

usaha, kccu~li beberapu jenis usaha yang merupakan u~aha.r~

mah r: angga. Dengmt ket:entuan Pasal 21 RUU ini, mak.a sema

kin j ela::.; bahwa penclidikan k.epariwisat~an sebagaim.::ma dise-

buc dalam Pasal 16 huruf d RUU merupakan usaha komersial,1<~

rena harus rnemiliki izin usaha. Menurut hemat Fraksi ka-

mi, j ika masalah pendidikan ii.~gin tetap dipertahankan dalam

rurnusan RUU, maka sebaiknya ditempatkan tersendiri, bukan -

digabungkan dengan bagian dari usaha penunj ang pariwisat:a.

Berbeda. dengan usaha impresariat sebagaimana tercantum <la-

lam Pasal 23, 24, 25 dun Pasal 26 RUU, sebagai usaha kepar-

riwisataan telah diacur tersendiri, sehingga tcrkesan usaha

impresariat lebih pencing dari masalah pendidikan l

Padahal disadari, bahwa dalam industri pariwisata, -

sumber daya manusiu memegang peranan yang sangat pcnting u~

cuk n~nggerukkan kegiatan industri pariwisata itu sendiri.

Betapapun besarnya potensi pariwisata yang kita miliki tan­

pa didukung dan d:Lgerakkan oleh surnber day.fl manusia, maka -

pocensi pariwisacu icu cidak ada manfaatnya. Sumbcr daya

manusia terasa semak:i.n pcmting dengan adanya kebutuhan tena

ga terdidik yang bekerj a langsung dalam keg iacan in dust ri -

pariwisata sebanyak 113.000 -(serat~s t~gabelas ribu) orang, ' ,, .,

di lain pihak Pcrguruang Tinggi yang menghasilkan tenaga ter

didik itu hanya mampu mengkontribusikan s~banyak 45.000 (em

pat puluhlima ribu) orang selama Rcpelita V. Schingga ccr­

j adilah kekurangan tenaga terdidik dimaksud. Karena itulah

masalah pendidikan t:idak bisa di.gatcgorikan sebagai us aha

penunjang kepariwisata[.lll seCMta ye,ing bersifac kom.~rsial pula.

1,,1 Sioang. ~~y;~n .. Yw;i,g .. , ...... .

Page 48: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

21+

S:Lcbng· Dewan yang k..::Lmi mul iakan.

Ma.::Htl.:Jh lain y.:.mg hendak kami. soroti adaluh masalah-

imp re sa riat sebagaiu1ana di at ur dalam Pa sal 2 3 RUU. Dari ke -

tentuan Pasal 23 cersebut tcrgumbar, bahwa usaha impresari-

ut semata-mata diarahlrnn untuk mengimport artis niburan da­

ri 1 uar negeri. ,'l'et api c idak t.ercermin us aha unt uk mengi -

rimkan artis hiburan Indonesia ke luar negeri. Padahal po­

te~1si artis hiburan Indonesia cukup besar. Jika kit:a berha

sil mengir.imkan artis hiburan ke luar negeri akan berarti P£:.

rnasukan de visa bagi negara, dan di lain' pihak art is hibunm

kit a rnendapat perlindungan hukum sebagaimana me st in ya.

Dengan tidilk <licantumkanny.:i pe,ngiriman artis hiburan Indone

sia ke luar negeri dalarn RUU ini, seolah-olah kita mengaba~

kan paten s i n1e reka :.;ekal igus t idak mendorong bcrkemb.:mgnya

arcis hiburan yang profesional. Mahon penjelasan Pemerin -

tah ata~ hal ini I

Sidang Dewan yang terharmat.

Memajukan in<lustri pariwisata di Tanah Air tidak ha-

nya mem4sarlrnn berbagai produk wisata yang kita miliki, te-

capi di~ sekaligus adalah usaha pembinaan yang intensif,

Pembinaan itu bukan saj a diliikukan terhadap pengembangrm pr~

duk-praduk wisata, tetapi juga lebih penting adalah pembin!

an terhadnp surnber daya m.:inusia. yurtg menghasilkan produk

produk wisata tersebut, seperti penari, pemahat, peuwtung,

dan lain-lain.

Diketahui bahwa selama ini dengan berkembangnya keg~

atan pariwisata kica, daerah y~ng berpotensi pariwisata te­

lah memreroleh manfaat lcingsung berupa pendapatun dun pema-

s ukan dev~P,4 I

',.,.

secnra. , ......... . . I

Page 49: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

25

sukan devisa secara nasional. Dalam kaitan ini, Fraksi Per

satwm ingin mendapatkan penj e lasan Pemerintah, .sej auh mana

pendapatun daerah dun devisa tersebut sebagian diulokasikan

sebagai anggaran pembinaan terhadap seniman 1 penari, pema-

hat, pematbng, dayn turik (obyek) wisata lainnya, scrta usa

ha promosi ?

Sependapar.:kaI-i Pemerintah, apabila masalah pembinaan terse -

but juga diatur dalam RUU ini, sehingga pendapatan yang be£

asal dan bersumber dari kegiatun kepari~isataan sebagian d!

pat dikembalikan untuk menunj ang kegiatan pariwisata itu

sendiri. ?

pula

Fraksi kami juga mencatat bahwa dulafu RUU ini telah

diatur mengenai ketentuan pidana. Dari berbngai ke-

tencuan !:ianksi hukum yang dirumuskan dalarn RUU ini, ternya-

ta ketentuan Pasal 11 RUU yang ~enyebutkan bahwa Pen~eleng­

gara Wisata dalam kegiatan waj ib menyediakan dan n-enggun~m .

tenaga Pemandu Wisata, tidak diikuti sanksi hukum apa bila

penyelenggaru wisata t idak menyediakan dan menggunakan tena

ga ~emandu Wisata. Lebih-lemih lagi ketentuan Pasal 11 itu

maupun penj elasannya ti.idak secant tegas menyebutkan ten tang

tenaga Pemundu Wisata itu, harus warga·negaru Indonesia atau

tidak. Dan apa pula tindakan yang akan diambil ap"tbila w:!:_

satawan manc.::megara yang diorganisir oleh Biro Perj alanan -

Asing merubawa sendiri tenaga Peman.du Wisata yang berasal da

ri negara nwreka .sendil.·i .. MQhon. ;penj elasari Pemerin tah ?

Sebelurn kani mengakhiriPeman<langan Urnum ini, rnasih -

ada satu rnasalah yung hendak kami ketengahkan yaitu rnasaluh

\Hsata Rernaja. Kita menyadari bahwa potensi Wisaca· Remaja

cukup besar di t£in;;1h Ltir kita dan dalam rangka mcwuj udkan -

Wawasan Nusantara, peranan.: .. "· lr1/

Page 50: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

26

Wawasan Nusantara, perannn Wisata Remaja tersebut perlu di­

kembangkan terus. Namun RUU tentang Ke pa riwisa.tnan ini be -

lum menyentuh masnlah tadi. Mohan tnnggnpnn Pemcrintnh

Saudara Ketua,

Saudara Menteri Pariwisata, Pos, dnn Telekomunikasi,

H~dirin, dart Sidang Dewan yang mulia.

Demikianlah beberapa hal yang tclah kami snmpniknn

dalam kesempatan Pernandangan Umum ini clan kirnnyn Pcmcrin­

tah dapat memberikan tanggapan clan pcnjelasan pada wnkttrnya

nan ti.

Atas kesabaran Saudara-suudara tmtuk mendcngarkan P~

mandangan Umum Fraksi Persatuan Pembangunan. kami ucapkan -

terimakasih. Semoga ALLAH SWT senantiasa mcmberiknn kcred­

haan clan maghfirah kepada kita semua. Amin Ya Rahbal Alarnfu.

WABILLAHIT TAUFIQ WAL HIDAYAH,

WASSALAMU'ALAIKUM WR. WB

set.fpp/428/v/90

Jakarta, 7 Juni 1990

FRAKSI PERSATUAN PEMBANGUNAN DPR-RI

Juru Bicara,

DRS. MOH. HUSNIE THAMRIN

ANGGOTA DPR-RI NOMOR 79

Page 51: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

PEM.:u'IDI.NGi~J UM!Jl)l

FIWGJI PiJ.1.·11,\I rn:H ... ;mASI Il-lDOlUi!SI.:'.

H-'.NCMJG."J:./ UJJD,:.JiG-U~JD:-.:.:IG

TEWP:~BG

ICEP AIU Vil SJ/P MJJ

--~----------.-.- .. ~ .... ----·----------------

As oal a.rnuru. a.ikum W r • Wb •

Dibacaku.n oleh

'illG°f~oto.. Nomor

'l'anggal

Saud;;.ra Pimpinan Sidang, yang terhormat

DJEJ:frJY SUH!'J-tSO , srr. 393. 7 Juni 1990.

Saudara iienteri Parpo:3tel, y<mg mcwakili Pemerintah beserta seluruh sto.f

yan1~ hadi:r, yanc torhorwat

lla.J . .irin sidang Paripurna yang kami hormati.

M E H D E JC .. ~ I I !

Terlebih dahulu izinkru·1lah kami lllencc~jak seluruh llad.irin ya:.1g kami hor

rr.ati untuk beroama-:::iama momanjatka.n puji s~rukiu:- kehadira:t 'ruhan Yang Maha

Ena bri.hwa bcrkat don r.:-t.ldw1at-Hyo.. ki ta davat had.ir clisini dalam keadaan s_~

hnt wala.fiat, {IUJli'.l. mcmcl.one-o.rkan Pcmandangan Umum I'raksi-Frr..ksi terhc.i.dap

J:mcang:::in Undane;-Und::...n~· tontang Kepariwi.::iutuai1.

Pa.:.la kesempatan yan,.:; p.::mtinc ini pe:ck<.mo.n.ktmlah ka'Ill. utas nama ll'ra.ksi PDI

untuk nonyaiup.J.i!ca.n rasa tol'irna kasih kop<lda Yang terhormat Sauctara }'impi_E!

an Siclang atas kesou1x1tan yu.J.g d.iborik<:1J1 kepada Frakoi i'DI untuk ruenyaJlll?_<;!­

ikru-1 l)er.Ki.ndangan Umurn .Jl'rn.ksi PDI pada saat sckdrar1g ini.

Hasa terima. lrn~1ih yang sama cla.n pone;har:g&"m ya.ne tinggi jugc. kami sarnpai.­

kan kep<~da Peme:cinta.h melo.lui l'ienteri Parpostel yane toln.h ::ncpgajukan Rf~

C.J.1c:uT UNJ).'l.JIG...UIW.'..'JG ten tanc; ICEPfdU\·/IS,\111/1..\fl Den~an .\manat Presidon Nomore

R.09/PU/XII/1909 tanggal 29 De:lember 1909, :3erta ICE'l.1El.1i!NG:LrJ PEl'·'LP.RHJ'I'/llI I'·~

NCEiLI R'JIC;1.NG~'..iJ UHD; .•. fG-UND;J,TG 'I'EiJ'l1:\NG KE:fliuUWISiiTfl.AN ywig telah disampa];

kan o lob Y one; torhorrnat Saud:::i.ra Montori Parpostel dihaU.apan Sidang Pari -

purna DPR-RI pada ta.nc;r;aJ. 10 Murct 1990.

Had.irin don sidang yang kami nml.Laka.ri,

Frak:s.i l)DI aangat gernbira clrm pomi.b b:d1.:i.,,;ia mcnyumbut keha.d.irnn R/1 . .NCilNG/'J~

Ulm; . .}JG-illT.D_"J.JG tenta.1g KEP.JU'·JU.:it'I<,L.:i•f iili.

Beta.pa tidn.k •••.• /2

Page 52: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

- 2 -

I3etapa tid.a.k, ka.rena clalam ku.run waktu hampir mendekati 45 ta.hun sejak -

berdirinya Negara Kes~l.tua.n Republik Indonesia yang di proklarnirkan pad.a

tanggal 17 .lgustus 1945 ~ ba:ru. oaat sekarane inili:i.h ki ta a.kan .~ecara · ber~

mar-sama meuibahas satu R.i.IHC!J'lG•\l'! Ul.ffi.rnG-t.JHDf\.NG KEP,UUWISJ.T.l'..AN lV.SIOlV.L,

yang selanjutnya jika setelah disetujui oleh DPR..;HI dan dis~-an sebagai

Undang-Undang oleh Prc~siden HI, clean ri1enjadi Unda.ng...Undang Kepariwisataan

Nasional yang .akan kita pergwiakan bersama ·sebagai pegangan dalam menuru -

buh kembangkan kepariwisa'taan Indopesia.

Dioana Undang-W1dang tentung Kepariwisata.an ini nantinya adalah merupok.D.n

dan seb~ai LA1\JDAS.:\H, · I.:-.EKU,\TJJJ sorta. D1 .. SJJl HUKUM YAHG LE'BIH KUKUH tcrb.a.dc.p

seluruh kegiatan kepaxiwisataan nasional di ma.aai-mana yang al<:an datang.

Donga.n dernikic:m, ada. clan keberadaan Undani-Und~1g tentang Kepa:dwisataan

ini, suncguh memp1.myai arti dan tompat .yang sa.n6at hald.ki, Dorta dapat

dun sa.ngc;up menjawab scmua tantangan Kepru.·iwisata.a.n di negara. k.i ta untuk

kuru.n waktu yang panjang dan lama.

Monurut FrakE1i PDI J ini borarti di dalam proses pem~ Rancangan Un­

dang-undang ini, sangat dituntut pemikiranp ketekunan, kebijaksanaan ser­

ta wawasan berjangka po.nja.ng yang dilandasi penuh rasa ta.nggung jawab ates

akibat terhadap bangsa dan negara Indonesia. d.engan segala yang dika.ndw'.lg

U.id.alrunnya yang k.i ta cintai.

SauU.a.ra Pimpinan, Sau.d.ara Mcnteri Parpostel,

lla.ciirin clan Sidimg yang kami mulialcan.

J3era:ngkat dari pernikira.n dan sikap atas, Fraksi PD! berpendirian bahwa

P.J1C:.s11;~ Q.a(l UUD 1945 yang telal1 rnenjadi kebula.tan. tekad. ld ta bersa.ma,

dimana harus dila.ksanako.n ElF.C:JLI. JVltHUU dan KONSli!ICUEN, harus merasuk m~

dan menjiwai Rancc..ngan Undang-Undang ini sejak mulai dari konsideran, bai­

tang tubuh, penjclasan umum clan penjelasa.n pasal clomi p~walnya. Sela.in cl~

ri hal tersebut diatas, Hru1cr.n~ru1 Undang-Unda.ng ini harus merupa.ka.n pen~~

baran da.n pelaksanaan d.'..ll'i arnanat Ketetapan MPR-RI.Nornor: II/MPR/1988

tcntang Ga.ris-Ga.:t'is ilesar Haluan Negara, sub soktor Pariwisa.ta don fida.k

bortonta.neun dengan Undang~ndang Dasa.r 1945. Srunpai sa.at seka.rung i:ni di tangan DPR tolah ada dua: ba.han rc-1smi dari Pem_£

rintah ten tang RUU Kepariwisata.an ini yai tu : N;\SIC;li RUU ton tang KF .. P.'illIW1,

SA'l1,.,"J'1 da.n KE.I1ERANG;iN PEf·m:FtDJTAH yang tela.h d.isarnpaikan oleh Yang terhor­

mat Saudara Menteri Pariwisata, Pas dan Telekomunik.asi, dnlam Sidang Pa.ri

purna DPR yang 1 al u.

Dari kedl.la ba.ha.n •••• ~ ./ 3

..

Page 53: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

... 3 -

Dari kedua bahun rcsm.i tor;:; _,but, Pralmi PDI tela.h menelaah dan mcnJiskusl,

kan secara seksama clan menc.l<."1.lam, m.unun domikian sejauh rnanakah kcdua ba -

han. resmi torsebut tela.h U.ijiwal oleh Pancasila clan UUIJ 1945 P scrta nari! -

pai sejo.uh manakah kcclua buha.n r.Jsn:i tersebi..~t sudr.1.b morupakan penjab:c-...ra.n

dan pelaksan.<:k1.11 d.ari ar>ic:u1at GDlil~ ? •

111ralrni PDI mt:lnemu:4, du.a hal yang borheda, a.nto..ra lain pailu. 1\l!.'J'l<.:lt,'.J~G;JJ l'f:J1~

HIN'riJ-I untuk. scbagian bc:Jar 1.I1EL;Jl 1l1EHJ1.Si1. DIJIWl\.I oleh scm~u1eat E'JlC,'lSIL:-.,

U1JJJ 1945 clan G.Dill~ SU.J SEK'.l101i: P;'JII\·JI::;,'~'I'lL.

Sed.angkan pad.a ~~i~SK,Jl nuu 'l'EN'J\'J,TG ICE.P.~.HIWISl' .. 'L'~\..'l..N, Fraksi PDI rnenornui sob~

lilmya yai tu r3u; .. s:~.N: .. lmrt ... NCU,UJ 9 dan kalaupun ad.a hal-!1al y0.."1/S agak li1<:.:nd.e­

kat1 penjiwaan. Pancasila, U1JD 1945 dan GlmN terasa masih mongi.l.Ilibang,.

Sehincma I<'ra.ksi PIH moncoba socara terus rnonerus c1enga11 tckt'.n bcrusa.ha

mcmcocok.kan bail:. dalri111 konuidernn, batang tubuh maupun penjelasnn HUU to~q

t:.mg Kepaciwisataan yang ff1anal<:ar1 yanc suda.h Gosuai seperti a.pa yang di

1Haksud clc:n.c;:m penjola0an Pcruorintah itu.

Hw:lirin dan Sidang Dewan ya.n(£ kami rnuliaka.n.

Derkai ton doneun perma.sala.han tcr:sebu t d.iatas, pads. lcesempJ.tan yang baik

ini, . Fraksi PDI mcngajukan bebcrapa. tanggapan dan pertanyaa..'1 untuk ruendar-­

pCJ.t kejolasa.n dari Pomerh1tah.

Suneb'Ul'l rn0rupa.kan SU<.1.tu ya.ne Gaugat idial didalarn keterangan Pemerintah

yro:irs mengataltan, bo.hwa 11 di dll.1..a.m praktek Kepariwisataan lfasional ha.rus

CTampu menjadi sarana untuk MENGli.:J •• \/lU·Jrr;.FUGJJ CI'rA-CI1r: .. lliJ'lGSA, dalam Ulewu­

ju<l.ktu1 ICEADIL:1.N SOSI/J.. bagi SEI,UHUH n:JCY.A'r INDONJESiil, mclesta.riko.n clan

1"!emperkokoh J·:1.TIDIHI IIANGSA, aorta dapat menja<l.i pir:mti untuk ikut sorta

i"U.~ICIPr:..'.C.:11-T Iffivl1I!J'lTIU:J~ DUUI:~ yanc berdas::i.:rlcan atn.s IG.CT·1EllDrn:C:;.iU~? ~-::EADI1~:.N

SO.SI.IL guna mewujutlk3.r1 perdrun.a.i.on abadi diantara bungsa--bangsa lll dunia".

DalaJil hubuncan ini Frr.t.lrni PDI, :wjalan dong•m k0terang<m PemerL1tah .bahwa

Pariwisata yang ajang ke1~·iatannya tcruta.iua m.)liputi peina.nfaatan clan pembJ.

nu.nn fa.ktor alw:1 cb.n buclaya banesa, mclm .li':caksi PDI berpendi~i&1 p8rlu ki

i:anya di tcunbal1 bobor:::..pa pa::ial dari UVD 1945 untuk dicantumkan cli c.lalam

konsideran J\'IENGD1G.i•T dari HUU ini. Paaal-Pnsal yrui~ kami r.-iaksuu adalah

- Pasal 27 (2), Pasal 32, Pa.sal 33 (1,2,3,), dengan dicantumkannya Pasal­

pasal ini Ii'raksi PDI ya.kin bahwa apa yan{S dimaksudkan cl(mga.n ketoranga.n

Pemerintah tcmtang PJ.i1! li.LJ:JGD :LUJ llUD.S,i. D • .NG3.'1., Ml!']Ul'JGKll.'llJ(JJ~ KESEJ i .. : l'fiia·c..,\N

ILi.ICY Nr serta PE:l:'..if.'Jl :.:::'rIP il:J~Arr di dalam pembongunan kepariwi:Jataan

akan terwujud boni:tr-bonat' aoaua.i dcnea.n arnunat UUD 1945.

Dan bagi ••••.•.• /4

Page 54: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

- 4 -

1. Dan bagi Pralrni PDI hnl ini morupc..kan acuan dasar Ji tlal ar:1 pe1.1bahaDa.n HUU

l~epa.riwisataan y1JJ1.1-~ s0Jang ki ta balias bersam:'.!. ookarang ini.

:.~cpc1Jdapatkuh Pomcrinta.h dm1c;an pcndirio.n Y.:ami?.

ri011yadarl aka.n Kepariwisata.a.n 1~id.alab monyangkut borbricai u.spck kchhlupan

bangs.:i. cla.'1 negara sortfl belajar d:•xi pengala.mn.n selru.1a ini, Pfi-1.lrni PfJI be_::;:

pc:ndapat adalD.lt ,'J,..i.JC:~T ;:rJ M~S • .lL'. mn.nakalu Undru1i:i;-Undane Nornor 5 'l1ahun 1960

tonto.ng Pcro.tura.n nasar Pokok-Pokok .tgraria, Undane-Undo.ng Nomor ~ 'I'ahun

1902 tontang Kctontuan·-Kotontur.m .l'okok Penc;elolao.n Liilr;lnm;co.n H:Lclup, Un

dang-Unchng Nomor 5 '.fia.hw·1 1974 tcntang Pokok-Pokok Pemerintah31"1 di Daoral1

dic::mtumkan pula didal<:4a konsidera.ri Mengin~at.

Hal ini kami ajul-::an 1len[!'.an p0rti£aba.ngan. perlu adanya kcpas-tian hukum yane;

dapat wenjamin anpek-aspolc yon::; b0rkai tM dengan penyelen[!;g~raa.n kepariwi­

sataan tersebut.

Dan di Gamping i tu agar di dalam sintililatika RUU ini dapat socara urut me­

ngalir da.ri k:onsiueran, batang tubuh U.an ponjelasannya.

Hadirin da'1 SiJang yang kam.i horr:i.ati.

E'rc.ksi PDI mengharapkan pula penjelasan dari :cemerinta.h tentang porscpsi

clan konsopsi I~0pariwisata.:i.n In<.lonenia yane; akan dilaksan::i.Jcan, ap!J.kal1 ~

- 'rlisatawan untuk Indonesia., utau Indonesia untuk \o/isatawa.n, atau muncldn

ada yang lain '? •

Menuru t hema.t kami secaca 1~1um dalarn RUU ini ti tik berat penyelengcara.an

kepariwisataa.'1 dibal;asi 1mda sogolongan or·nc saja yang rnompv.nyo.i kcr,1anipu­

an yong lebih, baik modal maupun pengeti:l.huan sorta mencjomc.m. Sedangkan b.~

gi rEi.kyat kocil disoki tnrnya apal8.l:;.i yang lomah moclal maupWl pene;et.o.huru1

modern t:l.da.k diberi keGorapatan untuk r11<JMPEHOLgJI IN:F'ORM.ASI terhadap pomanf.~

a.tan daerahnya untul: ;ucnjadi Jae:rah pa.riwL:io:ta.

Sedangk~ berdasarkan pasal 33 ayat ( l) da.ri UUD 1945 yang tel ah ki t3. sep_S­

kati bersma diai;w.natkan ~

PE!!IEKUNOMI1\.N DI~1JS'UN Sl!a\G11I US/llfil l3EI~SiJ·l1i. DERDJ\.S·Jt ,w;.s .'.Z:l.s I".""EKELU.JlG:i.:,H.

Yanc s~lanjutnya dala.;ii penjolasan pa:::i.:i.l 33 UUD i945 di muat antara lain $

D~i.1111'1 PASAL 33 TE:rl.CiJ.J'I'Ul'i D:"SiJ1 DH·lOTQ(.'\.SI T!~KONOMI ~ PRODUKSI DIIiliTIJ :J-C!JI OLE!I

SEMU1\, UN'I'UJC SEJ'·JU;, DD3i~'vJ:JI PH1JlIN,·J~ NN .. U PE:NILII\:f~! ;\NCGOT.'\.-/J:JGCO'I'i.. M.·,~y;;._flt}. ·

IC .. T. ICEM!JQl1UTL\.H f'L\.SY :'JL\IC\'l'L;J·l Y :·J1G DIUT 1'J,L'UGU:I, BUXAN KEM! J<l'lUR;UJ OR/J~G SE -

01-l.:\.NG. sgo;JJ ITU PD.:tlli:l".:01'JOMI.'.il DISUSUN S:E:J.1/,G,~I US1JL1. DEl:lS:'J·L~ mm.o •• s:·.R ;l'l'.\S

AZl\.S KEK8LU1UtG; .... !l. ILl·TGUlJ PEHUSAIL,'l.N Y/JllG SEb1J.U DENG:'J:J I'I'U L'.LtJ-f JWPEJUSI.

PlilU~CONOMLi.N llB1Ul!'.Si1H _;"\.'J1,,8 DEMOKR.m: EKONOf'iI, 1mM.\KMlJRIJf lli\GI S8fvill.'~ 01-WJ~C l.

SgDfuJ ITU •••••••••• /5 .

..

Page 55: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

- 5 -'·

SED;i.B ITU C~\B;\NG-C,'JJi\.NG PRODUKSI Y,\.NG :?li.'NTING BAGI NEG,ill.:i. D.UJ Y.UJG MF.NGU­

;~S.U HIDUP OIL'JIJG DANYAK Hi.HUS DIKUJ.S,'i.I OLEH NEGlffi,\. IC.\L/.U TID/\J.C, 'l'.\MPU1C

PHODUICSI JATUH JCEr.1.NG.:IN O!L;.NG SIDR.!J~G YANG BERKU.:.SA DllN lL'JCYl;,T Y,\NG 131.

NY•J'.: DITII'!DASIHY~' ..

Dalara UU RI No. 4 Tahu.n 1982 tontana ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolar­

an lingkune;an hillup paoal 6, ayat (1) mengataka.n :

SETI:i.P ORJJ.~G MEMPUNY:J: JL\K D;.N iGiM!JII3.'.N UNTUK DERPER..i.N SE:RTA D,'lLi1.M R.tl.NG­

IC PEHGBLOLl.;..N LINGKUHG.UJ 1UDUP •

Disini tcrsurat i:J£J.upun tcrsirat ba.hw2. perekonor.Uan i tu di:3UBun scb<:1gai

US.;'JUi. DERS.'J'U'. be:r:dusar atn.s :..z.>.S 1rnm1u:.nc:1.:\N dan bentuk perusahann y~·

s0o~ai .:i.dalah ICOPER.'1.Sl, s0bab kalau tidak, tampuk produksi jatu.h ketanga."1

Ofu'JifG SEORANG Y:.uc BERKUil.SA dan rcicyat ban.yak DITDW,'illH:Yll.

Di clalaru ketorangan Pemorintah maupun daJ.am batang tubuh RUU ICepariwisat~

an ini seolah-oln.h tabu untuk momasukkan pas<:U.-pa.sal yang men/i':acu pa.da -

UUD 1945. Hal ini dapat kita lihat sebagai berikut :

1. Dalam korwidcr.:iru1y01 ticlak termuat pasal 33 UUD 1945.

2. Dalru;i keterangan f'ernerintah halrunan 6 alinea terakhir dilcateka.n bahwa

HUU Kepariwi~atuan ini ui1tuk mendorong dan mcngembangk911 iklim beruDa.­

ha dongan liler..berikan pai:·tisipasi yang seluas-luasnya bagi US.'JUi. ~~\/A;:;'.!',\.

ikut ber-peran dalam bidang usa.."ia pariwisata, •••• , dan seteru.snya.

3. Lebih tcgas lar;i pad.a paso.l 10 a.yat (1) maupun pasal 25 IlUU terbaca -

yang bnrhak mony~longgarukan baik muJ.ai perencuna.::i.n sa.mpai denga.n men_e

atur pen.yelengga.raan par·iwisata ini ha.nya diserahkan k;epa<l.a PJ.'.:H.SERO:JJ

'r.ERI3i:~'l'AS yang merupaku.n salah satu l3ENTUIC us_uu Y.1lliG DERBi"J)~'1.N 11UHU11.

Dan untuk tuntaonya pad.a paaaJ. 4 ayat ( 2) RUU yang berbunyi

· PEMErtilh\JI Y.'~UG DISl!J:t:U-II UNTUJC Il[8lfu'.11APIG1N OBYEK WIS.\T:1..

S~dangk.:111 menuru~ homat Frak~i PDI di daJ.a.m pasal 33 tersebut jelas di<lfie:

natkan :

l. BAil\J;i. PRODUKSI DIKER.J~'JG\N OLEH SEMU1\ (anggota masya.rakat) ~ Ini bera.rti

rakyat a.tau L1asy.:i.ro.kat dilibatka.n socara akt,if tidak hanya berpartisi­

pa.si saja, yang bei·konotasi TID.'.K I3EllINISIATIF karena inislatif sudah

dari Swasta por:1ilik U1odal besar atau Pamerintah, tetapi tu.rut mula.i d_§.

ri awaJ. menetapkan idee sa.mpai keprocluksi. Dan hasil produksi terse -

but riinikr:iati olc;:h scmua anggota. i:aasyara.kat seco.ra 00.il.

2. DIBiJi./.:i.H PIMPIII:JT D:'.lf PElJILilC:JJ ." .. HGGO'rJ'i.-iANGGOTA M.'.SYlJU\lCllT, menurut pa­

ngertian li'raksi PDI : raJcyut mempunyai hak dalam menejemen mnupun mu::i.­

ra un.tuk u1cng:~wusinya. llakyat disini dapat diartika.u anggota rnasyai:·a -

kat a.tau wakil-wa.kil rakyc~t (DPRD, DPR-RI).

Suara untuk., •• / 6,.

Page 56: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

- 6 -

SU..1.rn. untul<: pcnililam i.ni adalah tmtuk mengawa:Ji apakah usaha terseout

telah berfungsi soslal seperti apa yang dim.a.ksud..

3. KEM.AKJYIUR.;1N Nii.SY;J:L'U:C:fll Y.'JIJG DIUTtJ·'L\K:lN J3UK.\N ICE1'11JCi'1UHiUJ OWi.NG SEOHANG.

Fro.ksi PDI uenila.i ini Cl.da.lah sasaran usah.a tersebut yaitu bahwa ha.al].

nya harus dapat dinikmati oleh masya.ra.kat. Dan l¢lau torjadi perbeda.an

kepentingan unt.ara kepc:oti~o.n masyarakat disatu pihak d.an kepent:Lngan

orang scora.ng clila.in pihak, maim kopentingan masyarakatlah yang dida­

hulukan.

4. SELJ,i.D ITU INl.EKON'ONI.m DISUSUN SEBAGAI US;\JL\ BERS;J·L\ JJEHDI.S:J1 /.'11.",S ,·,_zfG

ICEICELUi'i.RGl1.i."lN.

·Pcngcrtian perokonorrda.n disusun bera.rti tidak. dilepas dari peneertian

pasar bcbas, tetapi di[Jus·un clan mulai clari idee, perencana.an, pemban~

an fisik, berproduksi, dilepas kekonsumen, srunpa.i kcpacla dinih1n.ti ha­

silnyo.., anggota masya.rakat turut mengatur menyu.sun secara alctif. Dan

dalara pengerti.211 seba.gai US.JL l3El?.8/UvJ:L, pengertian li':-cal<:Si PDILyanc; :J.::.i.- . ma:Jyu.ra.ka t c __:_r.1). c

at ini diartika.n denga.n turut 1aeillili.ki saham usaha d.:i.maksud. rnemiliki -.1:.;JJ_,,

5. n:J~GUN Pl!:fl.US:i.I-L\J'JIJ y,,.NG SESU:~r DENCJ.N ITU L'\.L.'JI JCOPER.:.sr tsb.

Koperasi yane diamo.natkan oleh pasal 33 UUD 1945 sama sckali tidak di-

sin{Jgu.ng malah <.lihila.ngkan baik dala.w Kcterangan Pemerintah, maupun

HUU Kepariwisataan. MuJD.h.-lllUdoha.n ini merupakan suatu kelupa.an yang ti

da.k disengaja dari pad.a suatu lcelupaan yang sengaja, karcma ka.mi pe:rc3.:

ya yanc; terhorrnat :.Jo..udara Montori Pa.rpostol dan seluruh jaja.ra.-mya ma­

sih merup.:ikan patriot yan0 ak.an tetap berpihak kepada kepentinca.n rak­

yat do.ri paila kcponti.n~pn ora.nrr, soora.ng.

Denean melihat isi dari koter::Ulfpn Pemorinta.h maupun ini Jari bat.:ing tu -

buh RUU tentane Kopariwisata.an i.ni .F'raksi PDI bertanya apn.kuh hal i tu te­

l ah sesuai dengan ini dan jiwa. Fasal 33 UUD 1945. Hara.pan ki ta untu.k •. oo-,

ngurungi kesenjancan sosial yang tUlnbuh, sebagai ald.bat dari pembangu.nan !!},C

lalui RUU tentang Kopariwisata.an ini belum akax:.1 te:rcapai • Contoh yang

konkrit a.<lalah maoalah tcu1ah Cirn.::i.can, Nia.a dan di tempn.t-teL'.lpat yang lain,

U.immi.u. rukyat tidak tcrlibat a.ktif, baik dalam menentukan poruntukan ta -

r.a.h po:r·to.nian r:ieroka mcnjadi claera11 tujuan wisc::.ta oaupun usaha di bidang

kopm:·iwina.taan di cla.1)rah teracbut karcna yane mcngusahalca.;1 atlalah peuti.li.!£

)orrdlik i;10J.~ besar, maka o.kibatnya. rukyat morasa dirugika.n dun membawa

r::ia.salall ini ke Lcr:1bai;a DHt-lU.

Untuk mengh.indari •••• /7.

Page 57: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

- 7 ...,

Untuk menghibdari hal tersebut diato.s dan unt"* llelliksa.na.kan UUD 1945 seci!

ra mumi dan konseku.en ~ca pa.sal 10 ayat ( 1) mi3'.up~J. pasal 25 dari mm in.i

dimasukka.n ben:tuk usaha Kopera.si didalamnya.

Dnlw:l mcJ:l.O:fupkan obyek wisata dilak:uka.n borsamai-sar.ia antnra rn.kyat atau W2:

kil rah.-yat setempat (DPiU:);. .. borsaau:i Pemerinta.b. Dengan demikian keterliba_!

an aktif dari aasya.rak:at dapat terga.mbar dalai:1 RUU tentang Kepa:riwisataan

dirna.ksud.

Saudara Pimpinan, Saudara J'l'.enteri, clan anggota Sida.ng yanc; ka.mi hor:nati ~

Da.lai.1 rnemberi pengertian a.tau dcfinisi torhadap pengertia.n wisata a.palca.h

tida.k sebo.i.knya kita meni;ikuti scsun.i dengan pengertian atau dcfinisi In -

ternasional yang dianut oleh 'v/TO dimana Indonesia' mcnjadi salah satu ang/!S.

tanya sob~ai berik:ut : ••

;,a.. Dalam RUU Kepariwiso.taan, Dab I Kotentua.n UmUD, w,:igka I, tertera : ;1Wi.;..

· sata ad.a1a.b kegiatan perjala.na.n atau bagian de.r:i., k,e$.atan tersebut yang

bertujuqn untuk seLlata.-mata bertruna.sya atau bersena.n~senang menikmatl

obyok w:S.sa.te.11 ,

Menga:pa bea;i tu sem1)1 t ki ta momberikan def1n.isi tenta.ng p~nge:rtiJm kata

"Wi:;ia·~a11 ,

Frak~i PD:J: mPn€>"1l~ulkM ~~a+! Q.ef .inisi 11Wisata11 :\,epjJi. 4!pr.mlua.'J. dun t~tfi.P

dapat menja.wab tarrl;anga.n jarria.n, yaitlJ : kegiatan p~:pjalana..vi ya.rig bertUr­

juan ; ;r;·okrea,;:Ji~ l.ih1.iti<:1,n, kef.lehatan, studi, ke~aiaa.an, qla.h-;vaga, kesc:­

nian, h\l.bUl'lgan clagang (b1,1.sinesn), kunju.nca.n kepada sanak keluarga, ha.n­

da.i taulan, konperensi, mosi.

Sependapatkah Pemerintah dcmgan saran Fra.ksi. PDI ini ? •

b. O.DYEK \JIS.i!l'A apaka.h tidak seyor.;yanya digant:l denc;an n;;.y;\ T:JUK WIS.\TA? •

. ~lasan ya.rtCT diujuknn oleh Prakni POI adalal1 ba.hwa :Oi\Y;'; TARIK WIS,\TA ber

rnakna lcpih lua.s, bu.kan hanya ya'1g dapat dilih.:it dan atau diraba (kcin­

dahan hutan, candi, ker.aton tua, da.ne.u., dan lain-la.in) tetapi adu j'U(;a

yang talc dapat dilihut ata.u diraba, tetapi ha.nya dapat dir~akan (hawa

yang sejuk, keram.a.h-tamahan).

Dat;a.i.r.1a.na ta.nggapan l)crnerintuh ? ;

Dalam RUU' Kepariwir.:1ataa.n pasal 6 tortulis Peruba.."1gWJan obyck wisata dila.--

kukan clengan I'IJEMJ?EiU-L'i.'UJ(,1N :

a. l\eraampuan untu.k mcrangsane peninekat.an perkcmbanga.n ekonor.U dan ::iosial

budaya;

b. ;,dat istiadat, pandangan dM nilai.-nilai yang hid up dalam masya.rakat;

c. Kelestarian, •••• / 8.

Page 58: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

""'1"•''1 , •.

- 8 -

c-! Kelcsta.rian lingku.ngan hidup;

d, Kelane;sungan usaha kopa.ri¥isatc:i.a.n itu senJiri.

Cukupkah dengan MEl1P.illR.lC . .T..IK;il~ saja butir (a) sampai dengan ( d) diatas da.-

pat terwujud ?. T idakka.h per lu di tar:tbah clongan Mli'.J:IDOROHC ? ~

Mohan tancgc.pon Pem0rintah atas hal ini.

DalEILl IlUU Kepa.riwisataan ini beluiu terlihat secara tega;.:; pengaturan ten

tane ~/isatawan Nusantaro..

Menurut pendapat Fraksi PDI haJ. ini perlu diatur sesuai dcnean GDIIN, yai­

tu diarahkan untuk me1:iupuk rasa cinta Tanah :•ir <la.n bangsa serta mena.'1am-

" ~..:.:.;:f:·:i.n jhm, scmangat dan nila.i-nila.i luhur bangsa clala.m ranglca lebih mer:1pe_:;:

'.· ~~~;~~§11 persatua.n dan kesatuan Nasional di sar::ipine untuk meningkatka.ri kegi-. ,,.,,.,\.

':'~ ekonomi. · Dnf~1.Iiuma pendapat Pemcrintah ? • ........ ; ~

Sauclar.a Pimpinan, Saud.ara i'fonteri.Pa.riwisata, Pos dan Telekornunikasi, ser

ta HaJ.irin yang kru:-.i :o.u_liakan.

Demikianla.h pa.nclanga.n ur.mr.1 Ji'r3.koi PDI terhadap RUU tenta.ng Kepariwioatann

yan13 Jca;:;ii sajikan soco.ra 'timum, .smlan{Skan usul, ::iaran dan pomlapat yung S.£ cxca lebih torinci telah kai:Ji sia)kan secara tcr.tulis didalar.1 Lu.fta.r In .....

ventarisasi MaBala.h (DIM) yang merupakan bae;ian yang tak terpisahkan de

ngan Per:1andnng:::i.n Ur.rn.m kruni ini.

Dan somua i tu alran karni rn11nf18.ika.n sn.::i.t ki tn. be:csarna. membahas pad.a tinGl<.:at

rir>uhi nr:i:rann bP.rikutnya.

Scbelw;1 Fra.ksi PDI r..1e1·1~akhiri Pe:r;iancla.ne;an UUJUV.! ini, ijinkanlah k.::uill. menl!e

jak rcka.n-:r:ekan yang torllormat dari 'D'raksi ·.nnr, yang terhormat li'rakoi

Ka.rya Perabanc;unan, yan1~ terhormat Praksi Persatuan Pembanc,unan, agQl.r did..§:

lru:1 pembicaraan pe1:1bahas.::m .8.UU tent1.U115 Kepn.riwisataan ini untuk terus me­

norus 1t10ningkatkan ra[;o, kebcrs:cunaan, keterbukaan, suacana keakraban, yang

dijiwai oleh mwJyawara.h untuk ruufa.kat. Sehinc;g_a apa yang tene;ru1 iaonjadi

tugas ki ta bersarna dapat k.ita r::u;1pungkan, i.mtuk ki ta persombahkan kepada

peubnnG'tlnan dunia Kepariwieatrw.n, Nu::m dan Dnngsa.

Kepooo. yang torboruat :3a.uclara Monteri Parpostel oelaku wn.kil Pemcrinta.h,

yang kaiui ketahui selarua ini telah men~eubarit;kan iklim dan suasana kctcr­

bu.kaan, keaejukan dan akor:iodatif v Praksi EDI juga menghil:1bau untuk terus

di tin,z~mtka.n dalar.1 pro.sos poubaha::ian HUU ini selanjutnya.

Kcpa.da ser:ma pihak yang telah karai sebutkan diatas karni sru;1pail<:an ra.sa to ·-riIJa ka.sih yang sobeun.r-besarnya atas kenediaan tersebut.

Sebagai.mana •••••••• /9.

Page 59: berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190827-024833-7753.pdf · l': ri .::~, C': ~~ D u: A R v A p E M B A N G. u N A w~ DEV'/;\N PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

...... ,.

- 9

Sebagaima.na imbauan yru~e disan11)aikan dalam ketera.ngan Pef.lerintah, bahwa

RUU ini agar dapat ki ta rru:11;unglcan sebelum Ila.ngsa Indonesia menperingati

dan r.ierayalmn ha:ci P:roklain•wi Ker.1orc1eka.an Republik Indonot:Jia 1 7 .\c;u::1 tun

1990, ke-45 yang aka.n datarii;, kami li'ralcsi PDI akan berusa.ha kcras elem ber­

S\.U1gguh-sungguh i:Je1;1enuhi imbauan Poraerintah tersebut.

Nan1un J.i·raksi PDI percaya, bahwa Per;1crintClhpun sepentlapat, suatu perser:abal1-

an Hari Ulanrs 'l'ahun kc.."-45. yang munc;a.ndung nilai khusus ini, Udale rnempunyai

a.rti jika nilai porserubal~ tersebut tidak sempurna i:iaupun tida.k yang ter­

baik r.1a.nurut ki ta boraai:1a.

Bila hal ini terjruli Prakoi PDI I:leni;hirabau kepada sooua pihak janr,anla.h cli

paksa.ka.n atau r.1emaksakan.

Kiranya. jauh lobih axif bila tertunJ.a beberapa saat, namun persembaha.n te,E

scbut adalah hasil karya yang terbaik dalam usa.ha meningkatkan per.1bangunan

ynn::; sodang ki ta lalct"mnakan dalar:1 menuju masyarakat aclil dm tlllkt'ltlr clan .·~

makmur yang berkeadilan.

iJchirnya ata.s i)erhatia.n hadirin elem Sid.a.ng yang kami muliaka.n terhadap Pe­

mandanga.n Umum :F'raksi FDI ini, karni sar;1paikan ucapa.n terima kasih yang uo­

bosa.r-besarnya. Seraoe;a r11uhan Ya.nc Maha Eoa meridhoi da.n melindi.mgi lcl ta se

muanya.

MEFtDEKh!!!

J a.karta, 7 Juni 1990.

PIMPiii,'JJ Ii'H.:UCSI

E:Jt'J:l,i.l DE2'10l<IL·;.;.:n IiIDONESL~ DPR-111

K E 'l' u ;.» SE!CRBr:.nrs,

T.'.l'.D. 'r. T.D.

nns. MlL11I:US Wf1UTUJJ