l k pp lembaga kebijakan pengadaan barang / jasa pemerintah

26
PERAN LPSE DALAM PEMBERANTASAN KKN PENGADAAN BARANG/JASA Robin Asad Suryo. Deputi Monev dan Pengembangan Sistem Informasi LKPP LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Disampaikan pada Rakornas LPSE Kementerian Agama Jakarta, 22 Juli 2014

Upload: cwen

Post on 19-Mar-2016

126 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah. PERAN LPSE DALAM PEMBERANTASAN KKN PENGADAAN BARANG/JASA Robin Asad Suryo . Deputi Monev dan Pengembangan Sistem Informasi LKPP. Disampaikan pada Rakornas LPSE Kementerian Agama Jakarta, 22 Juli 2014. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

PERAN LPSE DALAM PEMBERANTASAN KKN PENGADAAN BARANG/JASA

Robin Asad Suryo.Deputi Monev dan Pengembangan Sistem Informasi LKPP

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Disampaikan pada Rakornas LPSE Kementerian AgamaJakarta, 22 Juli 2014

Page 2: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

POTENSI PENYALAHGUNAAN WEWENANG/KEKUASAAN

• Proses Penyusunan UU• Proses Penentuan Anggaran• Proses Pengangkatan Pejabat Publik

Politik

• Proses Pemberian Izin, Hak dan Konsesi• Proses Pengelolaan SDM (rekrutmen,

mutasi/promosi, dll)

Perijinan, Prosedur

• Proses Penegakan Hukum• Proses “Beking” Pelanggaran Hukum

Penegakan Hukum

• Proses Pengadaan Barang dan Jasa (mark up, manipulasi tender, dll)Pengadaan

• Proses Pemberian Layanan PublikPelayanan Publik

HATI-2!, POWER TENDS TO CORRUPT!

Page 3: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

DEFINISI FRAUD

Fraud - an intentional act by one or more individuals among management, those charged with governance, employees, or third parties, involving the use of deception to obtain an unjust or illegal advantage

-Auditing and Assurance Standards Board, Australia - ASA 240

Page 4: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

POHON FRAUD

Page 5: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

KESEMPATAN

MOTIVASI

SEGITIGA FRAUD

RASIONALISASI

ALASAN TERJADINYA FRAUD

Motivasi atau tekanan seperti masalah

finansial/ekonomi, tekanan dari atasan, dan dari pihak

lain yang lebih kuat.

Rasionalisasi atau pembenaran terhadap yang dilakukan. Misalnya karena merasa penghasilan tidak

cukup, tanggungjawab tidak seimbang dengan

penghargaan

Kesempatan muncul ketika sistem pengawasan

pengendalian dan lemah. Pelaku berpikir tidak akan

mungkin ketahuan

Page 6: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

BAGAIMANA MENGATASI FRAUD

Control Environment

Information & Communication

Risk Assessment

5 Unsur Pengendalian

FRAUD

Control ActivitiesMonitoring

Page 7: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

7

PRINSIP PENGADAAN

BARANG/JASA

Efisien

Efektif

Transparan

TerbukaBersaing

Adil/Tidak Diskriminatif

Akuntabel

PRINSIP PENGADAAN

Page 8: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

ETIKA PENGADAAN DAN GOOD GOVERNANCE

8

Etika

Tertib & Tanggung

JawabProfesional, Mandiri Dan

Jujur

Tidak Saling

Mempengaruhi

Menerima dan

tanggung jawab

Menghindari Conflict Of

Interest

Mencegah Pemborosan

Menghindari Penyalah-

gunaan Wewenang

Tidak menerima,

menawarkan atau

menjanjikan

Ket

entu

an K

ode

Etik

A

hli P

enga

daan

Ket

entu

anG

ood

Gov

erna

nce

Page 9: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

PASAR

• Kolusi Vertikal (PA/KPA, PPK, Panitia Pengadaan-Penyedia);• Kolusi Horizontal (Arisan antar Penyedia);• Monopoli & Premanisme;• Kurangnya Akses Publik ke Pasar Pengadaan

MANAJE-MEN

• Sistem Pengorganisasian Pengadaan yang Lemah;• Perencanaan Pengadaan Tidak Matang• Kurangnya Kompetensi SDM;• Kurangnya Penghargaan;• Integritas yang Lemah;• Tidak Fokus (Pekerjaan Sampingan)

GOVER-NANCE

• PA/KPA, PPK, dan Panitia Pengadaan tidak Transparan & Akuntabel;• Penyalahgunaan Wewenang;• Pengawasan Lemah;• Tidak Efisien (Pemborosan)

PENYIM-PANGAN

• Suap-Menyuap;• Kick Back;• Menyalahi Prosedur;• Mark-up Harga;• Pengaturan Tender;• Kerugian Negara

PERMASALAHAN PENGADAAN

Page 10: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK• Pengadaan Secara Elektronik (e-procurement)

Pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

• Sistem Pengadaaan Secara Elektronik (SPSE)

Sistem aplikasi elektronik yang dikembangkan oleh LKPP untuk memfasilitasi pengadaan barang/jasa

• Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

Unit kerja yang dibentuk di seluruh K/L/D/I untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik serta memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik LPSE adalah Penyelenggara Sistem Pelayanan Pengadaan Secara Elektronik

• Service Level Agreement (SLA)

Kesepakatan yang mengatur batasan kewenangan dan kewajiban LPSE dan LKPP dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan teknologi serta informasi pada sistem pengadaan secara elektronik (SPSE)

Page 11: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

TUJUAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

Meningkatkan

transparansi

Meningkatkan

akuntabilitas

Meningkatkan akses pasar

Mendorong persaingan

usaha yang sehat

Meningkatkan efisiensi proses

pengadaan

Mendukung proses

monitoring dan audit

Memenuhi kebutuhan

akses informasi yang real time

Page 12: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

MANFAAT PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

ULP / PP

Penyedia

Masyarakat

1. Mendapatkan penawaran yang lebih banyak2. Mempermudah proses administrasi3. Mempermudah pertanggungjawaban proses

pengadaan

1. Menciptakan persaingan usaha yang sehat2. Memperluas peluang usaha 3. Membuka kesempatan pelaku usaha mengikuti

lelang 4. Mengurangi biaya transportasi untuk mengikuti

lelang

1. Memberikan kesempatan masyarakat luas untuk mengetahui proses pengadaan

2. Mendapatkan pelayanan yang lebih baik

Page 13: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

No. Uraian Manual Elektronik

1. Proses Administrasi Sulit Mudah

2. Pendaftaran Vendor Berulang-ulang Satu kali saja

3. Penyerahan Dokumen Datang langsung Melalui internet

4. Frekuensi Tatap Muka Sering Hampir tidak ada (No human interaction)

5. Kerahasiaan Peserta Tender Tidak terjamin Terjamin

6. Transparansi Rendah Tinggi

7. Persaingan Relatif tertutup Terbuka

8. Peluang KKN Besar Kecil

9. Waktu Pelelangan 18 – 45 hari 18 hari

10. Efisiensi Rendah 10 – 30%

11. Proses Pemeriksaan Lama Cepat, Akurat

12. Monitoring Sulit Mudah, Akurat

MANUAL VS ELEKTRONIK

Page 14: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

CELAH PENYIMPANGAN DALAM PENGADAAN SEBELUM & SESUDAH IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT

TAHAP KEGIATAN PBJ MODUS OPERANDI PERAN E-PROC/LPSETahap Perencanaan Penggelembungan Harga Penyimpangan dalam perencanaan masih bisa terjadi,

Publikasi Rencana Umum Pengadaan dalam Inaproc melalui Sistem Informasi RUP (SIRUP) dan trasparansi proses pengadaan dapat mereduksi penyimpangan ini.

Sudah tersedia aplikasi Probity Audit yang memungkinkan pengadaan dimonitor sejak pernecanaan.

Rencana Pengadaan yang DiarahkanRekayasa untuk Pemaketan KKN

Penentuan jadwal pengadaan tidak realistisTahap Pembentukan Panitia Panitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit kesempatannya dengan

penggunaan aplikasi eProc.Panitia masih dapat memperketat persyaratan adm/teknis yang tidak relevan, namun dengan e-Proc rekam jejak persyaratan & evaluasi transparan & auditable.

Integritasnya lemahPanitia yang memihak

Panitia yang tidak independenTahap prakualifikasi

Dokumen Aspal

Konsep interopabilitas data/informasi/dokumen dalam eProc dan pengembangan Vendor Management System akan mereduksi kecurangan ini

Yang memenuhi syarat kualifikasi terbatasTahap penyusunan dokumen lelang Dokumen lelang tidak standar Dengan pengembangan E-Dokumen pengadaan dokumen ini

melekat dengan aplikasi sehingga sudah pasti terstandarRekayasa kriteria evaluasi Kekeliruan dokumen dapat dikoreksi banyak pihak karena

kemudahan mendownload dokumenSpesifikasi yang diarahkan

Pengumuman Pengumuman fiktif DENGAN EPROC MODUS INI SUDAH TIDAK BISA DILAKUKAN

Waktu tayang pengumuman sebentarMedia pengumuman sulit diaksesMateri pengumuman terbatas

Page 15: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

Tahap Kegiatan PBJ Modus Operandi Peran e-Proc/LPSEPendaftaran dan Pengambilan Dokumen Lelang

Dokumen Lelang yang diserahkan tidak sama DENGAN EPROC MODUS INI SUDAH TIDAK BISA DILAKUKAN

Lokasi pengambilan dokumen sulit dicari

Pendaftaran dipersulit

Syarat pengambilan dokumen dipersulitPenjelasan (Aanwijzing) Prebid meeting yang terbatas DENGAN EPROC MODUS INI SUDAH TIDAK BISA

DILAKUKAN

-Persekongkolan horisontal antar penyedia di luar sistem bisa terjadi, indikasi persekongkolan dapat dideteksi dengan mudah melalui analisis dokumen penawaran dalam bentuk softfile

Dialog dalam penjelasan sering tidak terdokumentasi dengan jelas

Sesama Penyedia melakukan persekongkolan horizontal

Panitia dan penyedia melakukan persekongkolan vertikalTahap pemasukan dan pembukaan dokumen Relokasi tempat pemasukan dokumen DENGAN EPROC MODUS INI SUDAH TIDAK BISA

DILAKUKAN

-Ada beberapa kasus pemasukan dihambat secara teknis, dapat ditindaklanjuti jika ada indikasi/pengaduan.-Akan dikembangkan LPSE Cloud sehingga aplikasi akan melakukan reroute ke server lain jika terjadi hambatan

Pemasukan dokumen penawaran yang terlambat

Penyerahan dokumen fiktif

Pemasukan dokumen dihalang-halangi

Perubahan dokumen penawaran setelah batas akhirTahap evaluasi penawaran

Penggantian dokumenPenggantian tidak bisa dilakukan, hasil evaluasi dipublikasi luas

Evaluasi lelang tertutup dan tersembunyi -Evaluasi masih belum otomatis-Masih ada panitia yang menyampaikan hasil evaluasi

secara minimHasil evaluasi tidak dipublikasi secara detail dan luasTahap pengumuman

Tanggal pengumuman sengaja ditundaPerubahan jadwal dalam eProc harus disertai alasan yang jelas

Pengumuman yang tidak informatif Konten pengumuman sudah ditentukan aplikasiSanggahan Panitia tidak menanggapi sanggahan penting Dokumentasi sanggahan dan jawabannya auditable

Sanggahan sering terlambat/tidak sampai karena birokrasi persuratan umum yang rumit Pasti sampai karena langsung ditujukan ke Panitia

Lain-lain Alokasi waktu dalam jadwal tidak sesuai ketentuan -Dibuat otomatisasi jadwal dalam sistem

Page 16: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

Tahap Kegiatan PBJ Masalah Peran e-Proc/LPSE

Lain-lainHarga markup Diminimalasi dengan pemanfaatan e-Procurement melalui

e-Purchasing/e-CataloguePenyedia tidak qualified

Kesenjangan nilai hasil pengadaan untuk paket yang sejenis

Rantai distribusi penyedia terlalu panjang

Waktu pengadaan lama

Mutu pengadaan rendah

Banyak terjadi kesalahan prosedur oleh Panitia/ULP

Banyak terjadi subjektivitas dalam evaluasi lelang

Page 17: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

No MODUS FRAUD PENANGANAN

1 Intervensi terhadap file sistem - Management File (SPSE v4)- Apendo 4

2 Mematikan Server/Service; Intervensi Network (mengatur bandwidth)

- Cloud LPSE- Standarisasi LPSE

3 Mengubah waktu/jam Server Implementasi Network Time Protocol (NTP) dan Time Integrity Check

4 Intervensi Database; Information Disclosure

Enkripsi Database

5 Intervensi terhadap Public Key Infrastructure (PKI)

Implementasi Trusted Third Party

6 Pencurian Akun Implementasi Password meter, konsep operasi pengelolaan password

POTENSI FRAUDDI DALAM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

Page 18: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

No MODUS FRAUD PENANGANAN

7 Melakukan backup untuk memanipulasi data

Implementasi Sistem Pengamanan Dokumen (SPAMKODOK) dan Trusted Third Party

8 Mekanisme account remote key Pembuatan admin terminal

9 DoS Aplikasi SPSE Update konfigurasi server

10 Belum terimplementasinya Sistem Manajemen Keamanan Informasi

Implementasi SMKI, standarisasi LPSE

POTENSI FRAUDDI DALAM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

Page 19: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

INDEKS PERSEPSI KINERJA PENGADAAN BARANG /JASA

SECARA ELEKTRONIK

Page 20: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

DIMENSI ASPEK

INTEGRITAS 1. Memiliki komitmen2. Tanggungjawab aktif

TRANSPARANSI 1. Ketersediaan Informasi2. Keteraksesan Informasi3. Independen4. Konsisten

AKUNTABILITAS 1. Ketaatan terhadap prosedur 2. Kejelasan prosedur3. Kompetensi/pemahaman pelaksana terhadap

prosedur4. Kejelasan mekanisme pengaduan publik

Aspek yang Diukur

Page 21: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

Indeks Persepsi PBJP Secara Elektronik

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

4.5

5.0

Transparansi Akuntabilitas Integritas

3.9 3.6 3.5

Indeks Per Dimensi

Page 22: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

Interpretasi

Capaian Indeks Persepsi Integritas PBJP menunjukkan capaian yang memperlihatkan adanya kesenjangan dengan aturan dalam Perpres. Hal

ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal berikut:

Belum Optimalnya

Pemanfaatan Sistem Elektronik

PBJ

Lemahnya Sistem Pengendalian

dan Pengawasan yang tidak

Terintegrasi dalam Proses

Kerja Pokja/ULP

Masih lemahnya Manajemen SDM

dalam Pokja ULP/PP

Belum Adanya Adaptasi Jabatan Fungsional Ahli

Pengadaan

Masih Lemahnya Pengendalian

Konflik Kepentingan

Page 23: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

Rekomendasi

Berdasarkan analisis data tersebut:

Mendorong LKPP untuk melakukan Audit terhadap sistem LPSE secara kontinyu

Mendorong LKPP untuk membangun sistem on going internal audit selama proses pengadaan

Membentuk mekanisme pengawasan publik yang mampu mengawasi proses PBJ.

Membangun sistem perlindungan terhadap PPK/Pokja, untuk mencegah terjadinya intervensi dari berbagai pihak.

Membangun sistem untuk mencegah PPK/Pokja melakukan penyimpangan

Meningkatkan dan memperbaiki SDM PPK/Pokja

Centre of excellence (CoE) dengan mengambil salah satu wilayah untuk menjadi contoh dan pilot project.

Page 24: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

KESIMPULAN

Indeks Persepsi Kinerja Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah: – Transparansi tinggi– Integritas masih rendah

Kesimpulan : – Harapan & kepercayaan terhadap sistem e-

Procurement tinggi– Masih ada keraguan thd integritas SDM pengelola

Page 25: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

SOLUSI MENINGKATKAN INTEGRITAS

Meminimalisir intervensi manusia: Memperbanyak otomatisasi proses oleh sistem Jaminan keamanan/keaslian file dan kehandalan pada sistem & transaksi elektronik Pengembangan/perluasan e-purchasing (melalui e-catalog) Single Sign-On Vendor Management System (VMS) Meningkatkan transparansi & partisipasi publik

Pembinaan dan pengembangan SDM Pengelola Penyempurnaan tata kelola

SOP yang lebih ketat bagi Pengelola Pengadaan Standarisasi LPSE Probity audit

Meningkatkan persaingan usaha: Akuisisi Penyedia Meningkatkan kapabilitas Penyedia

National Single e-Market Place Menyatukan pasar pengadaan nasional

Page 26: L K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

Pengadaan yang kredibel, menyejahterakan bangsa

LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Terima kasih