l a p o r a n - pdii.lipi.go.id · dan 6) peningkatan kualitas pelayanan publik. tim reformasi...

44
semangat baru SEMANGAT PERUBAHAN LAPORAN PELAKSANAAN PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH JAKARTA 2017 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA tahun 2017 REFORMASI BIROKRASI

Upload: truongliem

Post on 09-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

semangatbaru

SEMANGATPERUBAHAN

L A P O R A NP E L A K S A N A A N

PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH

JAKARTA

2017

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

tahun 2017

REFORMASI BIROKRASI

Page 2: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

TIM PENYUSUN

Penanggungjawab:

Kepala PDII LIPI

Ketua:

Ketua Tim RB PDII LIPI

Ketua Tim ZI PDII LIPI

Koordinator Tim Agen Perubahan ZI PDII LIPI

Penyusun:

Fajar Suryono

Wahid Nashihuddin

Dwi Ridho Aulianto

Seno Yudhanto

Rizkiya Anisyah Putri

Donna Revilia

Alamat: Gedung A PDII LIPI

Jl. Gatot Subroto No.10, Jakarta 12710 Telp: (021) 573 346 5/ 5250719; Faks: (021) 573 346 7

pdii.lipi.go.id

Page 3: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah‐Nya, Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi PDII LIPI Tahun 2017 telah selesai disusun.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi gambaran terhadap proses pembangunan Reformasi Birokrasi di

lingkungan PDII LIPI sebagai bahan evaluasi lembaga dalam menetapkan kebijakan yang terkait dengan

peningkatan kesadaran pegawai terhadap pemberantasan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan

publik di PDII LIPI.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi salah satu alat dan sarana efektif lembaga untuk mengetahui

progress capaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pembangunan Zona Integrritas di lingkungan PDII

LIPI. Sesuai dengan amanat yang teruang dalam Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program Reformasi Birokrasi. Peraturan

tersebut menargetkan tercapainya 3 (tiga) sasaran hasil utama yaitu peningkatan kapasitas dan

akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan public serta

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 52 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih

Melayani (WBK/ WBBM) di Lingkungan Instansi Pemerintah untuk melakukan evaluasi dan melakukan

perbaikan mutu pelayanan informasi secara berkelanjutan, kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas

pelayanan kepada masyarakat secara konsisten dan berkesinambugan, serta menerima segala saran

dan kritik perbaikan untuk hal tersebut.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan

pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan PDII LIPI ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak-

pihak yang berkepentingan, salam dan terima kasih.

Jakarta, 29 Desember 2017

Kepala PDII LIPI

Ir. Sri Hartinah, M.Si.

Page 4: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

1 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi PDII LIPI tahun 2017 ini merupakan kelanjutan Laporan

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi PDII LIPI tahun 2016 dengan aspek utama pelaporan adalah proses

pembangunan Zona Integritas yang difokuskan pada penerapan 6 (enam) Area Perubahan, yakni:

Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan,

Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit.

Beberapa kegiatan berkaitan dengan percepatan Reformasi Birokrasi telah diupayakan dalam rangka

penerapan Reformasi Birokrasi antara lain dengan kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis dan workshop

Zona Integritas. Kegiatan Reformasi Birokrasi telah dilaksanakan secara terus-menerus sejak tahun 2012-

2016. Pada tahun 2017, PDII melalui program jargon perubahan “IDAMAN” dalam Pembangunan Zona

Integritas sudah mulai dilaksanakan dalam rangka membangun Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan LIPI. Harapan besar dari jargon tersebut

bukan hanya sebatas formalitas, namun upaya untuk menuju ke arah perubahan yang lebih baik.

Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai Internal (TPI) Zona Integritas, dalam hal ini terdiri atas

para auditor dari Inspektorat LIPI memberikan penilaian yang cukup terhadap kondisi pelaksanaan Zona

Integritas di PDII LIPI, yakni 78,81 dan secara ketentuan sudah memenuhi syarat minimal untuk

dikategorikan ke satuan kerja yang berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Namun hal ini masih

perlu perbaikan dan peningkatan dari beberapa aspek terutama pada aspek pengawasan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi itu sendiri. Hal ini merupakan cambuk sekaligus kabar gembira

bagi Tim Reformasi Birokrasi PDII khususnya untuk semakin berbenah lebih baik lagi di tahun yang akan

datang.

Page 5: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

2 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

BAB I

PENDAHULUAN

Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan penataan terhadap sistem

penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara

cepat, tepat, dan profesional. Dalam perjalanannya, banyak kendala yang dihadapi, diantaranya adalah

masih adanya penyalahgunaan wewenang, praktek KKN dan lemahnya pengawasan. Oleh karena itu,

reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna

dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program Reformasi Birokrasi. Peraturan tersebut

menargetkan tercapainya 3 (tiga) sasaran hasil utama yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas

organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan publik.

Dalam rangka menyelaraskan instrumen-instrumen evaluasi Reformasi Birokrasi dengan Zona Integritas

serta menyederhanaan pada indikator proses dan indikator hasil yang lebih fokus dan akurat agar dapat

diterapkan secara lebih mudah dan terintegrasi, maka keluarlah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi No. 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas

Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/ WBBM) di Lingkungan

Instansi Pemerintah.

Dalam rangka mengakselerasi pencapaian sasaran hasil tersebut, maka PDII LIPI perlu menyusun

RoadMap penerapan reformasi birokrasi yang dapat menjadi pedoman pelaksanaan bagi seluruh sivitas

yang berada pada bagian/ bidang/ subbagian/ subbidang dengan secara konkrit melalui upaya

pembangunan Zona Integritas dalam rangka PDII menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/ Wilayah Birokrasi

Bersih Melayani (WBK/ WBBM), RoadMap reformasi birokrasi PDII LIPI dapat dilihat dalam gambar.

Gambar 1.1. RoadMap Reformasi Birokrasi PDII

PDII: Mewujudkan budaya dan etos kerja serta Layanan Publik berpedoman pada peraturan yang berlaku

PDII: Menuju WBK-WBBM

PDII: Bersih, akuntabel dan efektif-efisien

PDII: Memiliki karyawan berintegritas, kompeten dan profesional

PDII: Berkualitas, bersinergi, bebas KKN, berkinerja tinggi

2015

2016

2017

2018

2019

Page 6: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

3 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

Adapun RoadMap Reformasi Birokrasi PDII berdasarkan gambar 1.1 antara lain:

1. Tahun 2015: Mewujudkan budaya dan etos kerja serta layanan publik berpedoman pada peraturan yang

berlaku;

2. Tahun 2016: PDII Menjuju WBK dan WBBM;

3. Tahun 2017: Mewujudkan PDII sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dengan pelaksanaan layanan

yang akuntabel, efektif dan efisien;

4. Tahun 2018: Terwujudnya PDII sebagai WBBM dengan tingkat kompetensi dan profesionalitas SDM

yang tinggi;

5. Tahun 2019: PDII meningkatkan layanan publik yang berkualitas, berdaya saing serta memberikan

kepuasan dan kepercayaan publik.

PDII LIPI merupakan salah satu instansi yang terus-menerus melakukan upaya pembangunan Zona

Integritas sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 52 Tahun 2014 dengan upaya yang maksimal walaupun

masih banyak kendala teknis yang dihadapi. Dalam laporan ringkas ini kami sampaikan beberapa capaian

dalam pembangunan Zona Integritas di PDII LIPI pada tahun 2017, yang tentu saja masih banyak hal-hal

yang perlu ditingkatkan kembali untuk masa yang akan datang.

Page 7: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

4 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

BAB II

CAPAIAN PROGRAM REFORMASI BIROKRASI

Reformasi Birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap

sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),

ketatalaksanaan (bussiness process) dan sumber daya manusia aparatur. Ketiga sasaran Reformasi

Birokrasi adalah 1) Birokrasi yang bersih dan akuntabel; 2) Birokrasi yang efektif dan efisien; serta 3)

Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.

Untuk mewujudkan ketiga sasaran reformasi birokrasi sebagaimana disebutkan di atas, PDII LIPI

menetapkan area perubahan reformasi birokrasi yaitu: 1) Manajemen Perubahan; 2) Penataan Tata

Laksana; 3) Penataan Sistem Manajemen SDM; 4) Penguatan Akuntabilitas; 5) Penguatan Pengawawasan;

dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program

pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan PDCA. Hal ini jelas terlihat dan terpantau mulai dari

perencanaan sampai dengan aksi perubahan yang dilakukan. Adapun area perubahan yang telah ditetapkan

kemudian dijabarkan menjadi rencana aksi untuk pencapaian program reformasi birokrasi dan quick win

layanan PDII LIPI yang masing-masing area dijelaskan dalam sub-bab berikut, strategi untuk mempercepat

capaian reformasi birokrasi dapat dilihat dalam gambar 2.

Gambar 2. Strategi Mempercepat Capaian Reformasi Birokrasi PDII LIPI

Quick Win

Ren-cana Aksi

B.

Efektif dan

Efisien

B.

Bersih dan

Akun-tabel

B.

Pela-yanan Publik

berkua-litas

Arahan/

Pedoman: Revolusi Mental,

RPJMN 2015-2025, RKP,

Renstra LIPI Roadmap RB LIPI, UU, PP, Permen PAN-

RB

Inovasi

Repositori dan

InaSTI sebagai prioritas

6 Area Peruba-

han

Kegi-atan

Berda-sarkan pedo-man

Page 8: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

5 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

2.1 Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan di PDII LIPI bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten

mekanisme kerja, pola pikir (mind-set), kompetensi, serta budaya kerja (culture-set) individu pada PDII

LIPI yang dibangun menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan Zona Integritas.

Tabel 2.1 merupakan capaian proses pembangunan Zona Integritas melalui analisis PDCA yang termuat

dalam area 1; Manajemen Perubahan, sebagai berikut:

Tabel 2.1. Capaian Pembangunan Zona Integritas pada Manajemen Perubahan di PDII LIPI

Plan Do Check Act

Pembentukan Tim Pakta Integritas Monev PDII; Monev Jasil Tindak lanjut Audit

Penyusunan SK Tim Kerja ZI

Sosialisasi ZI kepada Civitas

Pengawasan Inspektorat Penghargaan OMBUDSMAN RI (Pelayanan PDII) Penyusunan SK Agen

Perubahan Kegiatan Agen

Perubahan

Pengawasan BPK RI

Penyusunan SK PME Audit ISO 9001:2008

Penerbitan Surat Edaran Pelaksanaan ZI

Beberapa upaya yang telah dilakukan berdasar indikator dalam rangka menerapkan Manajemen

Perubahan PDII LIPI tahun 2017 tersebut antara lain, sebagai berikut:

a. Penyusunan Tim Kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1) Menyusun tim untuk melakukan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/ WBBM. PDII LIPI

telah membetuk Tim pembangunan Zona Integritas menuju WBK. WBBM dengan diterbitkannya

SK Kepala PDII LIPI No. 262/JI.3/HK/II/2017 tanggal 10 Februari 2017.

2) Penentuan anggota tim selain pimpinan dipilih melalui penunjukan secara langsung oleh Kepala

PDII LIPI dengan memperhatikan masukan, pertimbangan dan tahapan tertentu. Penentuan

Anggota Tim Zona Integritas di PDII LIPI selain Pimpinan dipilih melalui struktural, PME dan

faktor senior dan yunioritas berdasar Nota Dinas Kepala PDII LIPI No. 1930/JI.3/UM/I/2016

tentang Penetapan Kepala PDII LIPI dan Kriteria Tim Kerja PDII LIPI yang teridiri atas, Tim ZI,

Tim Agen Perubahan dan Tim PME dan Tim Audit Internal ISO 9001:2008 penyusunan Tim

Kerja ZI PDII dan juga dengan bukti notulensi rapat koordinasi Pimpinan pada tanggal 9

Februari 2017.

b. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/ WBBM.

Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/ WBBM dilakukan

dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1) Dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas PDII LIPI menuju WBK/ WBBM telah

disusun;

2) Dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/ WBBM telah memuat

target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/

WBBM; dan

3) Terdapat mekanisme atau media untuk melaksanakan rencana sosialisasi pembangunan Zona

Integritas menuju WBK/ WBBM.

Mekanisme yang telah dilaksanakan antara lain adalah melalui kegiatan sosialisasi

pembangunan Zona integritas dengan mengundang narasumber yang berkompeten di

bidangnya, kegiatan tersebut telah terlaksana pada saat agenda Rapat Kerja PDII LIPI tahun

2017 pada tanggal 12 April 2017 di Cianjur. Dalam acara tersebut, dihadiri oleh seluruh pegawai

PDII LIPI termasuk pegawai non-ASN. Bentuk sosialisasi lain adalah melalui kegiatan Tim Agen

Perubahan dengan media visual berupa poster kampanye perubahan yang secara berkala di

pasang pada papan khusus pada lift di gedung PDII LIPI.

Page 9: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

6 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

c. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/ WBBM

Dalam perjalanan proses pembangunan Zona Integritas PDII LIPI belum sepenuhnya dilakukan

pemantauan dan evaluasi berkala, sehingga dalam hal ini belum optimal. Pemantauan dan evaluasi

ini sangat diperlukan dan penting untuk mengambil kebijakan serta untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan dan kendala yang mungkin dihadapi.

d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja

Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1) Pimpinan berperan sebagai role model dalam pelaksanaan pembangunan Zona Integritas

menuju WBK/ WBBM; antara lain melalui partisipasi aktif para pimpinan dalam kedisiplinan

penyusunan SKP, pelaporan SPT dan LHKASN serta yang sedang dalam proses LHKPN.

2) Agen Perubahan telah ditetapkan, melalui pertimbangan dan kriteria tertentu, antara lain yakni

dengan melihat kinerja pegawai yang bersangkutan, hasil catatan kehadiran pegawai, dan sikap

serta tanggung jawab pegawai yang kemudian dilakukan screening oleh Pimpinan dan juga

dengan penilaian pegawai lain sesuai dengan intruksi pada Nota Dinas Kepala Bagian Tata

Usaha PDII LIPI No. 500/JI.3.04/KP/IV/2017 tanggal 10 April 2017 tentang Pemilihan Tim Agen

Perubahan PDII LIPI tahun 2017, sehingga hasilnya ditetapkan dengan surat keputusan Kepala

PDII LIPI Nomor: 506/JI.3/HK/IV/2017, tanggal 11 April 2017 tentang Pembentukan Tim Agen

Perubahan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi

Bersih dan Melayani PDII LIPI tahun 2017.

3) Budaya kerja dan pola pikir sesuai dengan kondisi ideal telah dibangun di lingkungan PDII LIPI.

Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah melalui budaya kerja yang dituangkan melalui

jargon perubahan PDII yang diberi nama “IDAMAN” yang rinciannya dapat dilihat dalam tabel.

Tabel 2.2 Budaya Kerja PDII LIPI “IDAMAN”

No Budaya Kerja Konisi Saat Ini

(Eksisting) Konisi yang Diharapkan

(Ideal) Kegiatan yang sudah

dilakukan

1 IKHLAS

a. Bekerja adalah ibadah.

Anggapan bahwa bekerja belum merupakan bagian dari ibadah karena dianggap bekerja hanya untuk mencari penghasilan/ uang semata.

Bekerja adalah amanah, dan efeknya adalah untuk mencari nafkah, yang bisa diartikan melaksanakan amanah yang baik dan mencari nafkah untuk keluarga adalah ibadah.

Sosialisasi melalui arahan langsung dengan penekanan di setiap kali pertemuan awal bulan oleh Pimpinan atau MC yang ditunjuk. Mengadakan kegiatan siraman rohani (Ceramah menyambut Ramadhan).

b. Menjawab salam dan mengucapkan terima kasih.

Budaya salam dan terima kasih belum sepenuhnya dilakukan setiap pegawai di dalam lingkungan kerja.

Setiap pegawai biasa mengucapkan salam dan terima kasih setiap kali melakukan kegiatan pelayanan baik internal maupun eksternal.

Workshop Komunikasi Efektif, pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari di kantor melalui Nota Dinas Kepala PDII LIPI tanggal 15 Des 17 No. 1606/JI.3/UM/XII/2017

c. Selalu tersenyum dalam pelayanan.

Pegawai cenderung kurang senyum karena berbagai latar dan kondisi.

Budaya senyum harus dibiasakan sejalan dengan sapa, salam, sopan dan santun dalam melayani.

Workshop Komunikasi Efektif, pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari di kantor.

d. Tidak mengeluh.

Keluh kesah dalam melaksanakan pekerjaan kadang masih muncul dengan berbagai alasan.

Bekerja sepenuh hati sesuai dengan amanah dan tanggung jawab yang diemban masing-masing tanpa berkeluh kesah.

Workshop Komunikasi Efektif, pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari di kantor.

e. Melayani tanpa imbalan.

Melayani dengan sedikit berharap ada sesuatu yang bisa didapatkan.

Melayani sepenuh hati sesuai dengan amanah dan tanggung jawab yang diemban masing-masing tanpa mengharap imbalan dan pamrih.

Workshop Komunikasi Efektif, pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari di kantor.

Page 10: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

7 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

f. Cepat melayani tanpa diminta (responsif).

Pelayanan kurang resposif, cenderung menunggu permintaan pelanggan dulu.

Lebih responsif dan tanpa menunggu permintaan pelanggan serta bersikap proaktif.

Workshop Komunikasi Efektif, pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari di kantor.

2 DISIPLIN

a. Menjalan-kan ibadah tepat waktu.

Sebagian melaksanakan ibadah (sholat) belum tepat waktu dan belum diprioritaskan.

Setiap pegawai muslim melaksanakan ibadah (sholat) tepat waktu dan lebih baik jika berjamaah. Membiasakan sholat di awal waktu, termasuk saat rapat.

Telah dilakukan penekanan dan himbauan sholat tepat waktu melalui Nota Dinas Kepala PDII No. 833/JI.3/UM/VI/2016 tanggal 8 Juni 2016.

b. Datang/ pulang kerja tepat waktu.

Sebagian kecil pegawai datang/ pulang kerja belum tepat waktu, terlambat masuk dan pulang kantor lebih awal tanpa alasan.

Seluruh pegawai datang dan pulang kerja tepat waktu, terlambat dan pulang lebih awal diminimalisir.

Menyampaikan laporan data rekap kehadiran dan kekurangan jam kerja pegawai melalui alamat: bit.ly/DataKehadiranPDIILIPI

c. Mengena-kan seragam.

Belum semua pegawai disiplin mengenakan seragam sesuai hari yang ditetapkan, termasuk tertib mengenakan ID card.

Seluruh pegawai mengenakan seragam sesuai hari yang ditetap-kan termasuk tertib mengenakan ID card.

Ditekankan dengan diterbitkannya Nota Dinas Kepala PDII LIPI No. 1105/JI.3/KP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017.

d. Tidak membuang sampah sembarangan.

Sampah sudah dibuang pada tempat sampah, namun menumpuk menunggu cleaning service membuang.

Meningkatkan kepekaan terhadap kebersihan sekitar tempat kerja oleh seluruh pegawai (tidak hanya mengandalkan cleaning service).

Dikeluarkannya Nota Dinas Kepala PDII LIPI No. 1042/JI.3/UM/VII/2016 tanggal 22 Juli 2016 tentang Himbauan Budaya Jum’at Bersih.

e. Mengerja-kan tugas tepat waktu.

Tepat waktu selama ini diartikan apabila ditagih baru dikerjakan, cenderung menunggu batas waktu terakhir.

Tepat waktu adalah diselesaikan sebelum waktu yang ditentukan, sehingga jauh hari sudah dikerjakan secara bertahap.

Dibentuk Tim Monev Pelaksanaan ZI melalui SK kepala PDII LIPI No. 1217/JI.3/KP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017.

f. Berpenam-pilan rapi dan bersih.

Kerapian penampilan fisik sudah baik namun kera-pian dan kebersihan tem-pat kerja masih belum opti-mal karena berfikir bahwa kerapian dan kebersihan tempat kerja adalah peker-jaan clenaning service.

Perlu adanya kesadaran bahwa kerapian dan kebersihan tempat kerja adalah tanggung jawab bersama.

Pengadaan kaca cermin di depan pintu masuk litf dan dikeluarkannya Nota Dinas Kepala PDII LIPI No. 1042/JI.3/UM/VII/2016 tanggal 22 Juli 2016 tentang Himbauan Budaya Jum’at Bersih.

3 AMANAH

a. Ucapan sesuai tindakan.

Ucapan belum sesuai dengan tindakan, komitmen yang merupakan janji belum bisa ditepati.

Komitmen antara ucapan dan tindakan sesuai dan selaras.

Seminar Pelayanan Budaya Prima dengan Nota Dinas Kepala PDII, 7 Okt 15. No. 749/JI.3/UM/X/2015,

b. Menyelesaiakan pekerjaan tepat waktu.

Tepat waktu selama ini diartikan apabila ditagih baru dikerjakan.

Tepat waktu adalah diselesaikan sebelum waktu yang ditentukan.

Dibentuk Tim Monev Pelaksanaan ZI melalui SK kepala PDII LIPI No. 1217/JI.3/KP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017.

c. Memberikan informasi yang jelas dan benar.

Informasi yang disampaikan beberapa pegawai belum lengkap dan belum jelas.

Setiap pegawai memaha-mi alur, sehingga mampu memberikan informasi yang jelas dan lengkap.

Seminar Pelayanan Budaya Prima dengan Nota Dinas Kepala PDII, 7 Okt 15. No. 749/JI.3/UM/X/2015

d. Dapat menerima kritik.

Kritik merupakan suatu hal yang belum bisa diterima secara lapang dada dan terbuka.

Menjadikan kritik sebagai sarana perbaikan dan evaluasi sehingga bisa diterima lapang dada.

Seminar Pelayanan Budaya Prima dengan Nota Dinas Kepala PDII, 7 Okt 15. No. 749/JI.3/UM/X/2015

e. Selalu meminta maaf bila melakukan kesalahan.

Budaya maaf apabila melakukan kesalahan sudah diterapkan pada beberapa pegawai.

Budaya maaf perlu diterapkan secara totalitas ke seluruh pegawai.

Seminar Pelayanan Budaya Prima dengan Nota Dinas Kepala PDII, 7 Okt 15. No. 749/JI.3/UM/X/2015

Page 11: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

8 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

4 MANDIRI

a. Berusaha maksimal mencapai target yang ditetapkan.

Target belum dilakukan secara maksimal, pekerjaan asa jadi.

Kesesuaian antara rencana dan target harus seimbang.

Dibentuk Tim Monev Pelaksanaan ZI melalui SK kepala PDII LIPI No. 1217/JI.3/KP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017.

b. Profesional dan tidak mengeluh.

Profesional masih perlu ditingkatkan tetapi jusru masih ada keluh kesah.

Bekerja dengan profesional dan ikhlas melayani.

Seminar Pelayanan Budaya Prima dengan Nota Dinas Kepala PDII, 7 Okt 15. No. 749/JI.3/UM/X/2015

c. Meningkat-kan kemam-puan diri.

Peningkatan kompetensi diri hanya diartikan secara formal.

Kompetensi diri bisa diasah melalui berbagai sarana.

Workshop Komunikasi Efektif melalui Nota Dinas Kepala PDII LIPI,15 Des 17 No. 1606/JI.3/UM/XII/2017

d. Berjiwa Inovatif.

Pegawai belum memiliki inisiatif untuk berkreasi secara inovatif dalam bekerja, masih menggu-nakan cara-cara lama yang belum efektif-efisien.

Mencari wawasan baru, sehingga muncul kreativitas, ide dan inovasi baru yang mendukung dalam pekerjaan.

Workshop Komunikasi Efektif melalui Nota Dinas Kepala PDII LIPI,15 Des 17 No. 1606/JI.3/UM/XII/2017

e. Berwawa-san ke depan.

Belum semua pegawai memiliki wawasan ke depan, dan cenderung stagnan menunggu instruksi.

Setiap pegawai memiliki wawasan ke depan dalam mengemban tugas dan pengembangan karier masing-masing.

Workshop Komunikasi Efektif melalui Nota Dinas Kepala PDII LIPI,15 Des 17 No. 1606/JI.3/UM/XII/2017

f. Mempunyai keahlian di bidang tugas.

Setiap pegawai belum memiliki kemampuan di bidang tugas yang diembannya.

Tiap pegawai memiliki kemampuan sesuai bidang tugas dengan mengikuti pelatihan.

Workshop Komunikasi Efektif melalui Nota Dinas Kepala PDII LIPI,15 Des 17 No. 1606/JI.3/UM/XII/2017

g. Tidak men-campurkan urusan pribadi dalam pekerjaan.

Urusan pribadi masih seringkali dibawa dalam pekerjaan, sehingga cenderung mengganggu proses dalam pelayaan dan kondisi psikis pegawai.

Urusan pribadi merupa-kan hak masing-masing pegawai, seharusnya dikelola secara baik dan disesuaikan pada tempat yang tepat.

Seminar Pelayanan Budaya Prima dengan Nota Dinas Kepala PDII, 7 Okt 15. No. 749/JI.3/UM/X/2015

5 AKUNTABEL

a. Membuat laporan sesuai data.

Data yang dilaporkan sebagian kecil masih ada manipulasi, belum sesuai data yang ada.

Laporan yang disampaikan harus sesuai data.

Dibentuk Tim Monev ZI melalui SK kepala PDII LIPI No. 1217/JI.3/KP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017.

b. Proaktif menyampaikan ide untuk kemajuan.

Belum semua pegawai proaktif menyampaikan aspirasi dan ide.

Pegawai memiliki andil dan proaktif dalam menyampaikan ide untuk kemajuan PDII.

Dibentuk Tim Monev ZI melalui SK kepala PDII LIPI No. 1217/JI.3/KP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017.

c. Menyele-saikan masalah bersama-sama (tim).

Penyelesaian masalah belum sepenuhnya dilaku-kan secara bersama, lebih cenderung oleh beberapa atau sebagian kecil person.

Penyelesaian dan pembahasan suatu permasalahan dilakukan secara bersama dalam tim.

Dibentuk Tim Monev ZI melalui SK kepala PDII LIPI No. 1217/JI.3/KP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017.

6 NORMATIF

a. Bekerja sesuai prosedur dan keten-tuan yang berlaku.

Melakukan pekerjaan tidak sistematis, belum sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Pekerjaan dilakukan secara sistematis, berurutan dan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Dibentuk Tim Monev ZI melalui SK kepala PDII LIPI No. 1217/JI.3/KP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017.

b. Menyampaikan hasil pekerjaan kepada yang ber-hak/ berke-pentingan.

Hasil pekerjaan baru akan disampaikan apabila diminta.

Pelaporan atas hasil pekerjaan dilakukan setiap pekerjaan selesai dilaksanakan.

Dibentuk Tim Monev ZI melalui SK kepala PDII LIPI No. 1217/JI.3/KP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017.

Page 12: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

9 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

e. Seluruh pegawai terlibat dan ikut serta dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/ WBBM.

Bahwa dalam hal ini seluruh pegawai PDII LIPI telah ikut serta dalam proses pembangunan Zona

Integritas di lingkungan PDII LIPI, antara lain dengan kegiatan penandatanganan Pakta Integritas

oleh seluruh pegawai di lingkungan PDII LIPI serta pencanangan Pakta Integritas Pembangunan

Zona Integritas PDII LIPI tahun 2017 oleh Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, pada tanggal 12 April

2017 di Cianjur bersamaan dengan pelaksanaan agenda Rapat Kerja PDII LIPI tahun 2017.

2.2 Penataan Tata Laksana

Penataan tatalaksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan

prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur pada Zona Integritas Menuju WBK/ WBBM. Tabel

2.3 merupakan gambaran kondisi yang diingnkan, kondisi saat ini serta langkah yang dilakukan untuk

melakukan penataan tata laksana di PDII-LIPI.

Tabel 2.3. Capaian Pembangunan Zona Integritas pada Penataan Tata Laksana di PDII LIPI

Plan Do Check Act

Penyusunan Proses Bisnis PDII Entreprise Architechture

Penggunan e-Office/ Layanan Interaktif: Pengembangan ISSN Online

Suvei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Kerjasama layanan melalui PNBP: PDII Corner

Penyusunan SOP PDII Sistem Membership

artikel digital Survei Indeks Persepsi Korupsi (IPK)

Portal layanan info Hasil Penelitian

Kemasan Digital, Audit Internal-Eksternal ISO 9001:2008

Layanan interaktif melalui

WAG Penerbit Ilmiah:

286 Anggota

Database Integral

Portal Layanan Simpeg

Intra (intra.lipi.go.id

e-Monev

Beberapa upaya yang telah dilakukan berdasar pada indikator di bawah ini, yaitu:

a. Prosedur Operasional tetap (SOP) Kegiatan Utama Pengukuran indikator ini dilakukan dengan

mengacu pada kondisi yang seharusnya telah dilakukan, seperti:

1) Prosedur operasional tetap mengacu kepada peta proses bisnis di lingkungan Satuan Kerja.

PDII LIPI telah menerapkan dan melaksanakan ketetapan SOP PDII LIPI sejak tahun 2015

berdasarkan proses bisnis yang terjadi di PDII LIPI.

2) Prosedur operasional tetap telah diterapkan.

PDII LIPI menerapkan SOP dalam setiap kegiatan proses bisnis yang ada di PDII LIPI secara

umum, mulai dari SOP pelayanan internal hingga SOP pada pelayanan yang bersifat publik

(eksternal), dalam hal ini adalah SOP Pelayanan Perpustakaan dan SOP Pelayanan ISSN yang

menjadi ujung tombak PDII LIPI sebagai salah satu lembaga pelayanan publik berskala

nasional.

3) Prosedur operasional tetap akan terus dievaluasi.

Seiring diterapkannya SOP PDII LIPI, juga dikembangkan EA (Enterprise Architecture), yakni

cetak biru organisasi yang berisi proses bisnis, data, aplikasi dan infrastruktur IT, yang

dirancang dan diterapkan secara terpadu untuk membantu berjalannya kegiatan organisasi

dengan lebih efektif dan efisien. PDII LIPI sudah berhasil memetakan seluruh proses bisnis yang

terjadi di lingkungan PDII LIPI ke dalam suatu sistem terpadu.

Page 13: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

10 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

b. E-Office Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya akan

dan telah dilakukan, yaitu:

1) Sistem pengukuran kinerja berbasis sistem informasi.

PDII LIPI telah menerapkan aplikasi melalui web: intra.lipi.go.id dan sistem penyimpanan

internal PDII dengan nama SATU, Sistem Arsip Tata Usaha PDII LIPI melalui satu.pdii.lipi.go.id;

2) Sistem kepegawaian berbasis sistem informasi.

PDII LIPI telah menerapkan sistem informasi kepegawaian melalui web khusus terkait dengan

kepegawaian, yakni: simpeg.bok.lipi.go.id dan penerapan laporan kehadiran elektronik melalui

link: bit.ly/DataKehadiranPDIILIPI; dan

3) Sistem pelayanan publik berbasis sistem informasi.

PDII LIPI telah menerapkan sistem informasi pelayanan publik yang berupa LARAS (Library

Archives and Analysis System) dan ISJD (Indonesian Scientific Journal Database), bahkan

sudah dilakukan suatu pembaruan sistem pada ISJD tersebut dengan nama ISJD Neo.

Kemudian PDII LIPI juga telah berhasil membangun InaSTI (Indonesia Science Technology

Index). Sebagai lembaga pengindeks jurnal ilmiah yang berperan sebagai lembaga pengindeks

tingkat nasional. Selain sebagai pengindeks jurnal ilmiah nasional terakreditasi, InaSTI juga

memiliki peran dalam menentukan kompetensi peneliti di Indonesia melalui h indeks yang

dikeluarkan dalam bentuk database yang bisa diakses melalui laman tersebut. Penilaian h

indeks peneliti saat ini masih mengacu pada h indeks yang dikeluarkan oleh Google Scholar,

yaitu menilai indeks peneliti berdasarkan naskah yang telah dipublikasikan dan seberapa sering

naskah tersebut disitasi. Semakin tinggi h indeks, maka semakin banyak karya tulis ilmiah yang

telah dipublikasikan dan semakin banyak karya tulis ilmiah tersebut disitasi oleh peneliti lain.

Untuk h indeks, peneliti dapat memasukkan nama diri untuk mengetahui h-indeks peneliti

tersebut melalui laman: //inasti.lipi.go.id/.

c. Keterbukaan Informasi Publik Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi

yang seharusnya telah dilakukan, seperti:

1) Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik akan dan diterapkan, dengan menunjuk PPID

yang kompeten dan profesional. PDII LIPI masuk dalam Tim PPID yang dikoordinasikan oleh

Tim PPID LIPI, yakni berdasarkan SK Kepala LIPI No. 29/A/2016, tanggal 4 Januari 2016

tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Satuan Kerja di Lingkungan LIPI.

2) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukan informasi publik secara

terstruktur dan rutin. Kegiatan monitoring dan evaluasi PPID telah dilaksanakan pada 28 April

2016 dalam rapat koordinasi restrukturisasi PPID LIPI. Kemudian pada 25 Agustus 2016 dalam

rapat penilaian mandiri Keterbukaan Informasi Publik 2016 dan pada 21 Desember 2016

workshop evaluasi kinerja pelayanan informasi publik LIPI. LIPI menempati peringkat 7 (tujuh)

dalam hal keterbukaan informasi publik di Indonesia untuk kategori lembaga pemerintah non-

Kementerian.

2.3 Penataan Sistem Manajemen SDM

Penataan sistem manajemen SDM aparatur di lingkungan PDII LIPI bertujuan untuk meningkatkan

profesionalisme SDM aparatur di PDII LIPI pada Zona Integritas Menuju WBK/ WBBM. Tabel 2.4

merupakan capaian yang telah diraih dengan matrik PDCA dalam rangka Penataan Sistem Manajemen

di PDII LIPI.

Tabel 2.3. Capaian Pembangunan Zona Integritas pada Penataan Sistem Manajemen SDM di PDII LIPI

Plan Do Check Act

Penyusunan Analisis Beban Kerja (ABK) PDII

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM

Evaluasi SDM Teguran, Rotasi, Mutasi dan Promosi SDM

Penyusunan Analisis Jabatan (Anjab) PDII

Diklat, mengikuti konferensi Luar Negeri

Penilaian SKP Penghargaan

Penyusunan Training Needs Analysis (TNA) PDII

Evaluasi hasil Teguran dan Rotasi

Page 14: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

11 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

Beberapa upaya yang telah dilakukan berdasar indikator, yaitu:

a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi.

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan,

seperti:

1) Kebutuhan SDM mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja selama jangka 5

(lima) tahun. Dokumen peta jabatan dan dokumen informasi faktor jabatan PDII LIPI tahun 2017

sebagai acuan utama dalam penyusunan daftar kebutuan SDM PDII LIPI tahun 2014-2019.

2) Penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah

disusun per jabatan. Penempatan pegawai hasil rekrutan tahun 2014 yang berjumlah 7 pegawai

sebagian besar sudah menempati formasi sebagaimana rencana awal formasi, sedangkan

beberapa diantaranya adalah penyesuaian formasi lama yang ditinggalkan oleh pegawai lama

karena pension dan/ atau rotasi atau mutasi.

3) Monitoring dan evaluasi terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan

jabatan di lingkungan Satuan Kerja memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja. Secara

umum pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pegawai baru hasil rekrutan tahun 2014

telah dilakukan namun belum detail.

b. Pola Mutasi Internal Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang

seharusnya dilakukan, seperti:

1) Dalam melakukan pengembangan karier pegawai, akan dilakukan mutasi pegawai antar-

jabatan.

2) Dalam melakukan mutasi pegawai antar-jabatan dengan memperhatikan kompetensi jabatan

dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan; dan

3) Monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan.

c. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan,

seperti:

1) Melakukan Training Need Analysis untuk melakukan pengembangan kompetensi pegawai.

Dokumen pengembangan pegawai PDII LIPI telah disusun berdasarkan TNE selama 5 (lima)

tahun. Kegiatan pelatihan ini diprioritaskan bagi pegawai yang sudah menduduki jabatan

fungsional tertentu.

2) Dalam menyusun rencana pengembangan kompetensi pegawai, Satuan Kerja

mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai. Pola pengembangan kompetensi

pegawai PDII LIPI telah mengacu pada hasil kinerja, dilihat dari prestasi SKP dan kompetensi

lain yang sesuai dengan bidang pengembangan.

3) Persentase kesenjangan kompetensi pegawai yang ada dengan standar kompetensi yang

ditetapkan untuk masing-masing jabatan. Secara umum tidak ada kesenjangan signifikan,

artinya setiap pegawai telah menempati posisi yang sesuai dengan standar kompetensinya.

4) Pegawai memperoleh kesempatan/ hak untuk mengikuti diklat maupun pengembangan

kompetensi. Setiap pegawai PDII LIPI memiliki hak yang sama dalam memperoleh kesempatan

pengembangan kompetensi dan pelatihan/ diklat sesuai dengan proporsi pembiayaan dan minat

pegawai yang bersangkutan.

5) Dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi, dilakukan upaya pengembangan kompetensi

kepada pegawai melalui lembaga pelatihan, in-house training, coaching, atau mentoring dan

lain-lain. PDII LIPI melakukan kerjasama pelatihan dengan beberapa instansi, antara lain

instansi internal LIPI (P2SMTP, Pusbindiklat, BOSDM, BU dan BKHH) dan instansi eksternal

LIPI (PPM dan lembaga pelatihan lain yang sesuai kompetensi dan kebutuhan pelatihannya).

6) Dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya

dengan perbaikan kinerja. Monitoring telah dilakukan oleh atasan langsung melalui laporan

kegiatan SDM dan akan tetap dipantau dan dievaluasi dalam kegiatan-kegiatan pegawai yang

bersangkutan selanjutnya.

Page 15: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

12 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

d. Penetapan Kinerja Individu

Hal yang telah dilakukan sesuai dengan indikator berikut ini adalah, seperti:

1) Terdapat penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja. Penetapan kinerja individu

dalam hal ini adalah SKP menjadi kewajiban bagi setiap pegawai PDII LIPI dan ini juga sebagai

prasyarat dalam pemberian tunjangan kinerja pegawai. Penetapan kinerja individu dibuat per

tahun.

2) Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level di

atasnya. SKP masing-masing pegawai di PDII LIPI atau penetapan kinerja individu telah sesuai

dengan penetapan kinerja pada masing-masing bidang. SKP merupakan turunan dari

penetapan kinerja bidang/ bagian.

3) Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodik. SKP pegawai PDII LIPI idealnya

dilakukan secara periodik setiap bulan sebagai laporan bulanan, namun dalam pelaksanaannya

PDII LIPI melakukan pengukuran SKP pegawai pada setiap setengah tahun sekali atau setiap

satu semester sekali.

4) Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian reward (pengembangan

karier individu). SKP pegawai menjadi salah satu syarat dalam pemberian tunjangan kinerja

pegawai dan besar kecilnya nilai SKP pegawai ini telah disesuaikan dengan besaran tunjangan

kinerja yang akan diperoleh, sehingga hal ini merupakan salah satu pemberian reward pegawai

berdasar pengukuran SKP pegawai.

e. Penegakan Aturan Disiplin/ Kode Etik/ Kode Perilaku Pegawai.

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan di

lingkungan PDII LIPI, seperti pelaksanaan aturan disiplin/ kode etik/ kode perilaku telah

dilaksanakan/ diimplementasikan. Penegakan aturan disiplin telah dilakukan PDII LIPI pada

pegawainya melalui mekanisme yang berlaku. Penegakan disiplin dalam hal kekurangan jam kerja

pegawai PDII LIPI tahun 2017 sudah dilakukan melalui teguran secara lisan kepada 17 pegawai

yang masuk dalam kategori pelanggaran kekurangan jam kerja yakni, 5 (lima) pegawai masuk

kategori kekurangan jam setara dengan 5 (lima) hari atau lebih, 9 (Sembilan) pegawai masuk

kategori kekurangan jam setara dengan 6-11 hari dan 3 (tiga) pegawai masuk dalam kategori

kekurangan jam setara dengan 11-15 hari.

f. Sistem Informasi Kepegawaian Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi

yang seharusnya dilakukan, seperti pelaksanaan sistem informasi kepegawaian telah dimutakhirkan

secara berkala. Pemutakhiran data telah dilakukan secara berkala setiap bulan, bahkan setiap

kali ada perubahan dan pembaruan serta unggah data digital pegawai PDII LIPI melalui

simpeg.bok.lipi.go.id.

2.4 Penguatan Akuntabilitas

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung-

jawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai misi dan tujuan

organisasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah. Tabel 2.5 di bawah ini merupakan capaian yang telah diraih dalam rangka penataan

Penguatan Akuntabilitas di PDII LIPI.

Tabel 2.5. Capaian Pembangunan Zona Integritas pada Penguatan Akuntabilitas di PDII LIPI

Plan Do Check Act

Usulan Diklat Pengelola Akuntabilitas Keuangan

Pelaksanaan Kegiatan Akuntabilitas

Evaluasi Temuan Inspektorat LIPI

Penggunaan sistem e-Billing

Penyusunan Rencana Kerja

Penilaian SKP yang diturunkan dari PK

Evaluasi Temuan BPK RI

Rancangan desain sistem layanan online

Page 16: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

13 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

Beberapa upaya yang telah dilakukan berdasar indikator-indikator sebagai berikut:

a. Keterlibatan Pimpinan

Dalam penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja, salah satu komponen yang termasuk di

dalamnya adalah dokumen perencanaan strategis PDII LIPI. Dokumen ini menyajikan arah

pengembangan yang diinginkan dengan memperhatikan kondisi PDII LIPI saat ini termasuk sumber

daya yang dimiliki, strategi pencapaian, serta ukuran keberhasilan. Agar penjabaran dokumen

perencanaan strategis ini dapat terlaksana dengan baik dibutuhkan keterlibatan pimpinan instansi.

Beberapa hal yang akan dilakukan oleh pimpinan instansi, sebagai berikut:

1) Melibatkan pimpinan secara langsung pada saat penyusunan perencanaan.

Penyusunan dokumen rencana kerja PDII telah melibatkan pimpinan secara langsung, dalam

hal ini adalah pada saat kegiatan Rapat Kerja tahun 2017 PDII LIPI pada tanggal 12-14 April

2017 di Cianjur.

2) Melibatkan secara langsung pimpinan saat penyusunan penetapan kinerja.

Penetapan kinerja sebagaimana penyusunan rencana kerja, juga melibatkan pimpinan PDII LIPI

secara langsung bahkan pimpinan memberikan banyak saran dan masukan atas penetapan

kinerja PDII LIPI pada saat pelaksanaan Rapat Kerja tahun 2017 PDII LIPI pada tanggal 12-14

April 2017 di Cianjur.

3) Pimpinan akan memantau pencapaian kinerja secara berkala.

Pemantauan capaian kinerja secara berkala dilakukan setiap triwulan, melalui laporan yang

disusun oleh Tim PME. Adapun Tim PME telah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi

setiap triwulan dalam rangka memberikan masukan dan evaluasi terhadap capaian kinerja PDII

LIPI secara umum.

b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja. Pengelolaan akuntabilitas kinerja terdiri dari pengelolaan data

kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.

1) Memiliki dokumen perencanaan. PDII LIPI sudah memiliki dokumen perencaan dan pengelolaan

keuangan dan anggaran tahun 2017 yang dituangkan dalam Dokumen Rencana Implementatif

PDII LIPI.

2) Dokumen perencanaan telah berorientasi pada hasil. PDII LIPI memiliki dokumen perencaan

dan pengelolaan keuangan dan anggaran tahun 2017 dan telah berorientasi pada hasil yang

dituangkan dalam Dokumen Rencana Implementatif PDII LIPI.

3) Indikator kinerja telah memiliki kriteria Specific, Measurable, Acheivable, Relevant and Time

bound (SMART). Dokumen indikator kinerja PDII telah disusun dan memenuhu kriteria SMART

tersebut, dimana 12 indikator pengelolaan keuangan dan anggaran menjadi salah satu

pedoman utama.

4) Menyusun laporan kinerja tepat waktu. Laporan Kinerja (LKJ) PDII tahun 2017 sedang disusun

sebelum batas waktu yang ditentukan.

5) Pelaporan kinerja yang akan disusun dan diselesaikan sebelum batas akhir telah memuat dan

memberikan informasi tentang kinerja. Laporan kinerja PDII LIPI telah memberikan informasi

secara lengkap terkait dengan kinerja PDII LIPI tahun 2017.

6) Berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang menangangi akuntabilitas kinerja. Pegawai yang

menangani akuntabilitas kerja telah diberikan kesempatan dan diupayakan untuk

mengembangkan kompetensi melalui berbagai kegiatan pengembangan, seperti workshop,

bimbingan teknis, seminar dan FGD terkait dengan pengelolaan keuangan dan anggaran.

Page 17: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

14 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

2.5 Penguatan Pengawasan

Penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan

bebas KKN pada masing-masing instansi pemerintah. Tabel 2.6 merupakan capaian yang diraih dalam

melakukan kegiatan Penguatan Pengawasan di PDII LIPI sebagai berikut:

Tabel 2.6. Capaian Pembangunan Zona Integritas pada Penguatan Pengawasan di PDII LIPI

Plan Do Check Act

Identifikasi Benturan Kepentingan, WBS dan Gratifikasi

Pengadaan Banner-Banner Terkait Benturan Kepentingan, WBS dan Gratifikasi

Evaluasi Benturan Kepentingan, WBS dan Gratifikasi

Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Benturan Kepentingan, WBS dan Gratifikasi

Beberapa upaya yang telah dilakukan berdasar indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan

penguatan pengawasan, yaitu:

a. Pengendalian Gratifikasi.

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan,

seperti:

1) Memiliki public campaign tentang pengendalian gratifikasi.

Terkait dengan gratifikasi PDII LIPI telah mempercayakan sepenuhnya kepada Tim WBS LIPI

sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Kepala LIPI No. 1 tahun 2015 tentang Pengelolaan

Pengaduan WBS di Lingkungan LIPI, namun PDII LIPI tetap memberikan kampanye terhadap

pencegahan grativikasi melalui media berupa poster, banner ataupun melalui media website

resmi.

2) Mengimplementasikan pengendalian gratifikasi.

Implementasi pengendalian gratifikasi telah dilakukan minimal dengan melakukan sosialisasi

melalui media poster dan banner tentang gratifikasi yang dipasang di lokasi yang strategis yang

biasa dijangkau oleh pihak internal maupun eksternal PDII LIPI.

b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan,

seperti: PDII LIPI tengah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan pengaduan mengingat

laporan hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) PDII LIPI tahun 2017 yang baru terselesaikan

pada akhir bulan November 2017 serta PDII LIPI mengadakan kegiatan bimbingan teknis SPIP

dengan mengundang narasumber yang berkompeten di bidangnya dalam rangka penyusunan

dokumen SPIP yang akan diterapkan di PDII bersinergi dengan penyusunan bisnis proses melalui

Nota Dinas PPK No. 332/JI.3.03/UM/X/2017 tanggal 4 Oktober 2017 tentang Bimbingan

Penyusunan Dokumen SPIP yang diikuti oleh 24 pegawai di lingkungan PDII LIPI pada tanggal 5-6

Oktober 2017, serta Nota Dinas PPK No. 336/JI.3.03/UM/X/2017 tanggal 5 Oktober 2017 tentang

Undangan RDK Penyusunan Dokumen SPIP dalam rangka mendukung kegiatan Bimbingan Teknis

SPIP tersebut.

c. Whistle-Blowing System

Kegiatan yang telah dilakukan, seperti:

1) Menerapkan Whistle-Blowing System.

PDII LIPI menerapkan melalui sosialisasi media poster dan banner yang dipasang pada tempat

dan lokasi strategis.

2) Melakukan evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System.

PDII LIPI secara umum hanya melakukan sosialisasi, adapun untuk evaluasi penerapannya

diserahkan sepenuhnya kepada Tim WBS sebagaimana diatur dalam Perka LIPI No. 1 tahun

2015 tentang Pengelolaan Pengaduan WBS di Lingkungan LIPI.

3) Menindaklanjuti hasil evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System.

Secara umum PDII LIPI tidak menindaklanjuti, kewenangan tindaklanjut ada pada Tim WBS

sebagaimana telah diatur dalam Perka LIPI No. 1 tahun 2015 tentang Pengelolaan Pengaduan

WBS di Lingkungan LIPI.

Page 18: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

15 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

d. Penanganan Benturan Kepentingan

Kegiatan yang telah dilaksanakan, seperti:

1) Identifikasi benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama.

PDII LIPI telah melakukan identifikasi benturan kepentingan secara detail terkait dengan tugas

dan fungsi utama pegawai di lingkungan PDII LIPI serta berkaitan dengan pihak ketiga dalam

hal ini rekanan pengadaan barang/ jasa.

2) Sosialisasikan penanganan benturan kepentingan.

PDII LIPI telah melakukan kegiatan sosialisasi terkait dengan penanganan benturan

kepentingan melalui kegiatan pertemuan awal bulan Oktober 2017 melalui Nota Dinas Kepala

PDII LIPI No. 1219/JI.3/UM/IX/2017 tanggal 27 september 2017 yang diikuti oleh seluruh civitas

pegawai di lingkungan PDII LIPI termasuk di dalamnya pegawai non-ASN.

3) Implementasikan penanganan benturan kepentingan.

PDII LIPI telah mengimplementasikan penanganan benturan kepentingan.

4) Evaluasi atas penanganan benturan kepentingan.

PDII LIPI telah melakukan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan.

5) Tindaklanjut hasil evaluasi atas penanganan benturan kepentingan.

PDII LIPI telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan benturan kepentingan atas

evaluasi yang telah dilakukan, antara lain dengan penerbitan Nota Dinas Kepala PDII LIPI No.

1931/JI.3/UM/I/2016 tentang Kode Etik Pegawai di lingkungan PDII LIPI, penempatan secara

terpisah pegawai PDII LIPI yang masih memiliki hubungan kerabat, pemasangan banner anti

grativikasi dank ode etik penggunaan asset Negara.

2.6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas dan inovasi

pelayanan publik pada masing-masing instansi pemerintah secara berkala sesuai kebutuhan dan

harapan masyarakat. Disamping itu, peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan untuk

membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pelayanan publik dalam rangka

peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan keluhan masyarakat sebagai sarana untuk

melakukan perbaikan pelayanan publik. Tabel 2.7 merupakan capaian yang telah diraih dalam rangka

melakukan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di PDII LIPI.

Tabel 2.6. Capaian Pembangunan Zona Integritas pada Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di PDII LIPI

Plan Do Check Act

Penyusunan Maklumat Pelayanan

Layanan Terpadu Audit Pelayanan Publik Tinjauan manajemen

Penyusunan Standar Pelayanan PDII

Layanan Berbasis Online Audit Internal Layanan Tindak lanjut audit internal dan eksternal

SurveiIKM dan IPK Perbaikan Sistem Layanan

Beberapa upaya yang telah dilakukan berdasar indikator yang perlu dilakukan untuk menerapkan

peningkatan kualitas pelayanan publik, yaitu:

a. Standar Pelayanan Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang

seharusnya dilakukan, seperti:

1) Memiliki kebijakan standar pelayanan.

PDII LIPI telah memiliki kebijakan Standar Pelayanan dengan SK Kepala PDII LIPI No.

650/JI.3/HK/V/2017, tanggal 19 Mei 2017.

2) Memaklumatkan standar pelayanan;

Maklumat standar pelayanan PDII LIPI telah disahkan pada tanggal 9 Januari 2017 dan telah

ditampilkan dalam ruang pelayanan ISSN PDII LIPI website resmi PDII LIPI sebagai bukti

jaminan PDII LIPI memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Page 19: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

16 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

3) Memiliki SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan.

SOP di masing-masing standar pelayanan telah diterapkan dalam proses bisnis di lingkungan

PDII LIPI, termasuk dalam pelaksanaan standar pelayanan.

4) Melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP.

PDII LIPI sejauh ini masih mengembangkan Enterprice Architecture (EA) berbasis framework

sambil mereviu SOP yang ada saat ini.

b. Budaya Pelayanan Prima

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan,

seperti:

1) Melakukan sosialisasi/ pelatihan berupa kode etik, estetika, capacity building dalam upaya

penerapan budaya pelayanan prima.

Secara khusus kegiatan pelatihan tersebut dalam bentuk Workshop Komunikasi Efektif melalui Nota

Dinas Kepala PDII LIPI No. 1606/JI.3/UM/XII/2017 tanggal 15 Desember 2017 yang diikuti oleh 20 pegawai

yang merupakan perwakilan dari masing-masing bidang di lingkungan PDII LIPI serta serta kegiatan Pra-

Jabatan Golongan III CPNS LIPI tanggal 13-16 Desember 2015 di Bogor yang diwakili oleh 7

(tujuh) pegawai PDII LIPI yang memuat di dalamnya kode etik pegawai yang dituangkan dalam

ANEKA serta kegiatan pada saat pertemuan khusus menjelang Ramadhan oleh seluruh Civitas

pegawai PDII LIPI melalui Nota Dinas Kepala PDII LIPI No. 645/JI.3/UM/V/2017 tanggal 18 Mei

2017 tentang Internalisasi Budaya Kerja dan Pola Pikir serta Pelayanan Prima.

2) Memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media.

PDII LIPI telah memiliki website resmi, yakni pdii.lipi.go.id yang di dalamnya telah memuat

berbagai macam fitur tentang informasi pelayanan publik termasuk akses jurnal baik dalam

maupun luar negeri. PDII LIPI juga telah menyediakan aplikasi web berbasis android yang bisa

diunduh langsung melalui playstore dan bisa dioperasikan melalui smartphone.

3) Memiliki sistem reward and punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi

kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar.

PDII LIPI telah melakukan reward kepada pegawai dalam kategori pegawai terdisiplin dengan

indikator utama pada sikap, disiplin dan kinerja. Di samping itu PDII LIPI juga memberikan

reward berupa tunjangan kinerja dengan besaran tertentu bagi pegawai yang memiliki kinerja

baik dengan dibuktikan dengan nilai SKP yang baik, dan ini telah dilakukan secara rutin setiap

tahun. Adapun untuk pemberian punishment, PDII LIPI telah melaksanakan melalui surat

teguran baik secara lisan, tertulis dengan surat peringatan I hingga III, bahkan sampai dengan

proses pemberhentian pegawai.

4) Memiliki sarana layanan terpadu/ terintegrasi.

Sarana terpadu yang dimiliki PDII LIPI adalah layanan meja informasi yang memberikan

panduan untuk semua aspek layanan PDII LIPI.

5) Melakukan inovasi pelayanan

Inovasi layanan yang telah dilakukan oleh PDII adalah dengan dirilisnya sistem ISJD Neo pada

tahun 2016 dan memperoleh 10 besar pada kegiatan kompetisi inovasi pelayanan public yang

diselenggarakan oleh LIPI, dengan kelebihan memberikan sistem keanggotaan dimana tersedia

fasilitas untuk mengunduh fulltext secara gratis, sedangkan di tahun 2017 PDII LIPI ikut

berpartisipasi di ajang yang sama melalui inovasi dengan nama Layanan Penelusuran Online

dan Pengemasan Informasi Ilmiah Digital PDII LIPI dan memperoleh posisi 6 (enam) besar

dalam kompetisi tersebut.

Page 20: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

17 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

c. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan,

seperti:

1) Melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan.

Kegiatan SKM ini dilakukan pada bulan Januari-Desember 2017 melalui penyebaran kuesioner

SKM secara online kepada pengguna, khususnya pengguna jasa ISSN dan layanan

perpustakaan. Pada tahun 2017 ini diketahui sejumlah 223 responden yang merespon dan

mengisi kusioner SKM. Hasil survei menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik PDII LIPI

masih dalam kategori baik, dengan nilai 81,378. Hasil nilai tersebut tentunya menjadi perhatian

bagi lembaga mengingat tahun 2016 nilai IKMnya lebih baik dari saat ini, yakni sebesar 81,769

(berdasarkan peraturan lama memiliki kategori sangat baik). Lembaga harus mengoptimalkan

sumber dayanya guna meningkatkan kualitas pelayanannya yang lebih baik di masa

mendatang. Hasil survey kepuasan masyakat dapat diakses secara terbuka. Hasil survei

kepuasan masyarakat ini telah dipublikasikan melalui intra.lipi.go.id dan melalui website resmi

PDII LIPI sebagai informasi kepada masyarakat terkait dengan nilai indeks kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan oleh PDII LIPI khususnya di tahun 2017.

2) Melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat.

Hasil tindak lanjut sedang dalam proses pelaksanaan, mengingkat waktu antara selesainya

laporan IKM dengan penyelesaian laporan ini sangatlah terbatas, sehingga saran atas hasil IKM

yang telah direkomendasikan belum sepenuhnya dilakukan upaya tindaklanjutnya.

Page 21: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

18 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

BAB III

ANALISIS DAN EVALUASI

Berdasarkan penilaian Lembar Kerja dan Evaluasi (LKE) yang telah dilakukan oleh Tim Penilai Internal (TPI)

ZI bahwa; area I (Manajemen Perubahan) mendapatkan nilai sebesar 3,61 poin dari 5 poin nilai maksimal

atau 72,28%. Hasil tersebut merupakan nilai yang masih harus ditingkatkan untuk masa yang akan datang,

sehingga perlu upaya serius untuk meningkatkan melalui sub-kegiatan yang terkait dengan manajemen

perubahan yang sistematis serta dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Pada area 2 (Penataan

Tata Laksana), setelah dilakukan evaluasi pada LKE, terlihat nilai yang muncul adalah 3,42 poin dari nilai

maksimal 5 poin atau sebesar 68,40%. Nilai pada area 3 (Penataan Sistem Manajemen SDM) adalah 9,60

poin dari nilai maksimal 15 poin atau 64,02%. Pada area 4 (Penguatan Akuntabilitas): 8,54 poin dari nilai

maksimal 10 poin atau 85,44%. Nilai yang didapatkan pada area 5 (Penguatan Pengawawasan) adalah 6,31

poin dari 15 poin nilai maksimal atau 42,04%. Pada area 6 (Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik) nilai

yang muncul adalah 7,33 poin dari 10 poin maksimal atau 73,27%. Lebih jelas sebagaimana disajikan dalam

bentuik tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1. Hasil Penilaian LKE Zona Integritas PDII LIPI oleh TPI ZI tahun 2017

No Komponen Hasil

Penilaian TPI

Nilai

Maksimal*)

%

Capaian

A Komponen Pengungkit

1. Manajemen Perubahan 3,61 5,00 72,28

2. Penata Tata Laksana 3,42 5,00 68,40

3. Penataan Sistem Manajemen SDM 9,60 15,00 64,02

4. Penguatan Akuntabilitas 8,54 10,00 85,44

5. Penguatan Pengawasan 6,31 15,00 42,04

6. Peningkatan Kualitas Layanan Publik 7,33 10,00 73,27

Nilai Komponen Pengungkit 38,81 60,00 64,68

B Komponen Hasil

1 Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN 20,00 20,00 100,00

a Nilai Survei Persepsi Korupsi 15,00 15,00 100,00

b Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan dan TL 5,00 5,00 100,00

2 Kualitas Pelayanan Publik 20,00 20,00 100,00

Nilai Komponen Hasil 40,00 40,00 100,00

Nilai Pembangunan Zona Integritas 78,81 100,00 78,81

*) Nilai Minimal WBK: 75,00, nilai WBBK: 80,00.

Dari hasil penilaian tersebut disimpulkan bahwa pembangunan Zona Integritas PDII LIPI sudah memenuhi

kriteria untuk diusulkan sebagai satuan kerja yang memperoleh predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

Kemenpan RB RI di tahun 2017, namun melihat kondisi yang masih banyak dibenahi dan dievaluasi kembali

serta belum dilakukannya visitasi oleh Tim Penilai ZI dari Kemenpan RB pada tahun 2017, maka predikat

tersebut secara resmi belum disematkan kepada PDII LIPI, sehingga di tahun mendatang menjadi satu

tantangan untuk lebih meningkatkan kinerja dalam proses pembangunan Zona Integritas di lingkungan PDII

LIPI. Adapun untuk mengejar predikat WBBM, Tim Zona Integritas PDII LIPI hanya cukup menambah 1,19

poin lagi untuk meningkatkan terutama pada komponen pengungkit.

Berdasarkan pada rencana aksi dan pencapaian program reformasi birokrasi yang telah dilakukan oleh PDII

LIPI pada tahun 2017, maka dilakukan pemetaan untuk menganalisis dan evaluasi capaian Reformasi

Birokrasi yang telah dilaksanakan dengan mengacu pada 6 (enam) area perubahan. Hasil evaluasi perlu

dilakukan optimalisasi sebagaimana masukan dari Tim Penilai Internal (TPI) Zona Integritas LIPI yang

tertuang dalam Surat No. 485/WK.1/AP.05/XII/2017 tanggal 20 Desember 2017 serta analisis dari Tim

Monev Zona Integritas PDII LIPI dalam matriks tabel sebagai berikut:

Page 22: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

19 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

Tabel 3.1. Analisis Evaluasi dan Rencana Tindaklanjut Pembangunan Zona Integritas PDII LIPI

Manajemen Perubahan

Penata Tata Laksana

Penataan Sistem

Manajemen SDM

Penguatan Akuntabilitas

Penguatan Pengawasan

Peningkatan Kualitas

Layanan Publik

Saran Tim Penilai Internal Zona Integritas

Monitoring dan evaluasi pembangunan ZI agar dilakukan secara berkala (bulanan/ triwulan) dan dilakukan tindaklanjut atas hasil monev tersebut.

Meningkatkan inovasi dalam operasionalisasi manajemen SDM yang menggunakan teknologi informasi.

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembnagan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja secara berkala (bulanan/ triwulan)

Meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja antara lain malalui bimbingan teknis/ diklat mengenai sistem akuntabilitas kinerja.

Melakukan monitoring dan evaluasi atas implementasi pengendalian gratifikasi, penanganan pengaduan masyarakat, kebijakan whistle-blowing system (WBS) dan penanganan benturan kepentingan serta menindaklanjuti semua hasil evaluasi tersebut.

Survei Persepsi Korupsi dan Survei Persepsi Kualitas Pelayanan agar terus dilakukan serta mempublikasikan hasilnya melalui berbagai media secara berkala.

Meningkatkan peran pimpinan sebagai role model.

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemenfataan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja, operasionalisasi SDM dan pemberian layanan kepala public secara berkala (bulanan/ triwulan)

Melakukan analisis terhadap kesenjangan kompetensi pegawai yang ada dengan standar kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan.

Hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dipublikasikan minimal meliputi hasil survey tiap periode dan konsidi yang dilekuhkan oleh pelanggan.

Agen perubahan agar membuat rencana kerja tahunan, disosialisasikan kepada seluruh pegawai dan dilakukan monitoring.

Melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik (bulanan/ triwulan)

Rencana Tindaklanjut Tim Zona Integritas PDII LIPI

Meningkatkan kegiatan internal di Tim Agen Perubahan 2018Perubahan

Melaksanakan dan mengim-plementasikan Enterprise Architecture

Melakukan analisis kesenjangan SDM terhadap jabatan

Merencanakan kegiatan bimtek dan diklat untuk peningkatakan kompetensi akuntabilitas kinerja

Melanjutkan penyusunan dokumen SPIP

Melanjutkan Survey Persepsi Korupsi secara berkala dan mempublikasikan hasilnya.

Melakukan komunukasi di Tim ZI, Tim Agen Peruba-han dan Tim Monev ZI 2018 secara intens dan berkala

Melanjutkan penyusunan dokumen Bisnis Proses kegiatan masing-masing bidang di lingkungan PDII LIPI

penyusunan analisis beban kerja PDII LIPI 2018

Melanjutkan kegiatan audit internal dan eksternal melalui ISO 9001:2015 di tahun 2018.

Melanjutkan Survey Kepuasan Mayarakat secara berkala dan mempublikasikan hasilnya.

Page 23: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

20 Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

BAB IV

PENUTUP

Reformasi birokrasi yang dilaksanakan di PDII LIPI merupakan salah satu upaya untuk mencapai good

governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan

pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber

daya manusia aparatur. Tujuan reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang

profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani

publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

Pemberantasan korupsi harus dilakukan melalui sinergitas penindakan dan pencegahan. Keberhasilan

upaya pencegahan korupsi selama ini masih kurang optimal. Salah satu di antaranya adalah Program

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) sebagai bagian dari Inpres No. 5 Tahun 2004 yang masih minim

implementasinya. Untuk mewujudkan WBK/ WBBKM, perlu lebih dahulu dilakukan pembangunan Zona

Integritas (ZI), yang didahului dengan pernyataan komitmen bersama untuk tidak melakukan tindak pidana

korupsi, kolusi, dan nepotisme melalui penandatanganan dokumen pakta integritas oleh seluruh pimpinan

dan jajarannya dilanjutkan oleh seluruh sivitas PDII yang akan dilakukan secara bertahap kemudian

melaksanakan apa yang telah diikrarkan tersebut dalam bentuk tindakan konrkit dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara sebagai aparatur negara maupun sebagai masyarakat dan warga Negara

Indonesia.

Pembangunan Zona Integritas (ZI) PDII LIPI dalam rangka menuju WBK/ WBBKM diharapkan dapat menjadi

model pencegahan korupsi yang lebih efektif, karena di sinilah akan dilakukan berbagai upaya pencegahan

korupsi secara konkrit dan terpadu serta pelayanan terhadap masyarakat secara prima. Perpaduan yang

sinergi antara pencegahan korupsi dan peningkatan pelayanan publik yang semakin prima.

Page 24: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2017 | PDII LIPI

L A M P I R A N

Page 25: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

LEMBAR KERJA EVALUASI ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WBK/WBBM

INSTANSI : PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH

TAHUN : 2017 Lembar Kerja Evaluasi Zona Integritas

Pilihan

JawabanJawaban Nilai %

Dokumen Pendukung dan

PenjelasanKeterangan

A. PROSES (60)

I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5,0 3,61 72,28%

1 1,0 1,00 100,00%

a.

Apakah unit kerja telah

membentuk tim untuk melakukan

pembangunan Zona Integritas?

Y/T Ya 1 SK Tim ZI 2015, 2016, 2017 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam unit kerja

b.

Apakah penentuan anggota Tim

selain pimpinan dipilih melalui

prosedur/ mekanisme yang jelas?

A/B/C A 1

Rapat Pimpinan bersama dengan

Tim PME PDII: Notulen, absensi,

nota dinas; bukti integritas

personil: SKP

a. Dengan prosedur/ mekanisme yang jelas;

b. Sebagian menggunakan prosedur;

c. Tidak di seleksi

2 1,0 0,83 83,33%

a.

Apakah ada dokumen rencana

kerja pembangunan Zona

Integritas menuju WBK/WBBM?

Y/T Ya 1 Dokumen ZI PDIIYa, apabila ada dokumen rencana kerja pembangunan

Zona Integritas menjuju WBK/WBBK

b.

Apakah dalam dokumen

pembangunan terdapat target-

target prioritas yang relevan

dengan tujuan pembangunan

WBK/WBBM?

A/B/C B 0,5 Dokumen ZI PDII

a. Semua target-target prioritas relevan dengan tujuan

pembangunan WBK/WBBM;

b. Sebagian target-target prioritas relevan dengan

tujuan pembangunan WBK/WBBM;

c. Tidak ada target-target prioritas yang relevan

dengan tujuan pembangunan WBK/WBBM

c.

Apakah terdapat mekanisme atau

media untuk mensosialisasikan

pembangunan WBK/WBBM?

Y/T Ya 1

Sosialisasi: Nota Dinas, Daftar

Hadir, Notulen, foto dokumentasi

dan Media: Poster dan foto

dokumentasi.

Ya, apabila ada media sosialisasi pembangunan

WBK/WBBM

3 2,0 1,11 55,67%

a.

Apakah seluruh kegiatan

pembangunan sudah

dilaksanakan sesuai dengan

rencana?

A/B/C/D B 0,67 Renja ZI dan Rencana Aksi ZI

a. Semua kegiatan pembangunan telah dilaksanakan

sesuai dengan rencana;

b. Sebagian besar kegiatan pembangunan telah

dilaksanakan sesuai dengan rencana;

c. Sebagian kecil kegiatan pembangunan telah

dilaksanakan sesuai dengan rencana;

d. Belum ada kegiatan pembangunan yang dilakukan

sesuai dengan rencana

Dokumen Rencana Pembangunan

Zona Integritas (1)

Pemantauan dan Evaluasi

Pembangunan WBK/WBBM (2)

PENILAIAN

Tim Kerja (1)

Page 26: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

b.

Terdapat monitoring dan evaluasi

terhadap pembangunan Zona

Integritas

A/B/C/D C 0,33 Laporan ZI tahun 2016

a. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal

atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit

WBK/WBBM dilakukan bulanan;

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal

atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit

WBK/WBBM dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal

atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit

WBK/WBBM dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal

atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit

WBK/WBBM dilakukan tahunan

c.Apakah hasil Monitoring dan

Evaluasi telah ditindaklanjuti?A/B/C/D B 0,67 Dokumen tindak lanjut ada

a. Jika semua laporan monitoring dan evaluasi tim

internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit

WBK/WBBM telah ditindaklanjuti;

b. Jika sebagian besar laporan monitoring dan

evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan

kegiatan Unit WBK/WBBM telah ditindaklanjuti;

c. Jika sebagian kecil laporan monitoring dan evaluasi

tim internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan

Unit WBK/WBBM telah ditindaklanjuti;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal

atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit

WBK/WBBM belum ditindaklanjuti

4 1,0 0,67 66,75%

a.

Apakah pimpinan berperan

sebagai role model dalam

pelaksanaan Pembangunan

WBK/WBBM?

Y/T Tidak 0 Pajak Tahunan, SKP

Ya, jika pimpinan memberi teladan nyata. misalnya

mengisi/ mencatat kehadiran setiap hari seperti

pegawai lain.

b.Apakah sudah ditetapkan agen

perubahan?Y/T Ya 1

SK Tim AP 2016, 2017, kriteria

Tim Agen, SKP tim Agen dan Data

Kehadiran

Ya, jika agen perubahan sudah ditetapkan

c.

Apakah telah dibangun budaya

kerja dan pola pikir di lingkungan

organisasi?

Y/T Ya 1

Agenda pelaksanaan budaya kerja

dan pola pikir (Identifikasi Budaya

Kerja IDAMAN dan Rencana

Tindak Tim Agen Perubahan.

Ya, jika dilakukan pelatihan budaya kerja dan pola

pikir

Perubahan Pola Pikir dan Budaya

Kerja (1)

Page 27: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

d.

Apakah anggota organisasi terlibat

dalam pembangunan Zona

Integritas menuju WBK/WBBM?

A/B/C/D B 0,67

Dokumen Sosialisasi

Pembangunan ZI, Pengisian SKP

masing-masing Pegawai,

Penerapan Data Kehadiran

Elektronik, Pakta Integritas

a. Jika semua anggota terlibat dalam pembangunan

Zona Integritas menuju WBK/WBBM dan usulan-

usulan dari anggota diakomodasikan dalam

keputusan;

b. Jika sebagian besar anggota terlibat dalam

pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

c. Jika sebagian kecil anggota terlibat dalam

pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

d. Jika belum ada anggota terlibat dalam

pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM

II. PENATAAN TATALAKSANA (5) 5,0 3,42 68,40%

1 1,5 1,17 78,00%

a.Apakah SOP mengacu pada peta

proses bisnis instansiA/B/C/D A 1

Dokumen Pendukung Peta Proses

Bisnis; SOP Layanan

Perpustakaan dan Layanan ISSN

berbasis ISO 9001:2008 dalam

bentuk dokumen digital.

a. Jika semua SOP unit telah mengacu peta proses

bisnis dan juga melakukan inovasi yang selaras;

b. Jika semua SOP unit telah mengacu peta proses

bisnis;

c. Jika sebagian besar SOP unit telah mengacu peta

proses bisnis;

d. Jika sebagian kecil SOP unit telah mengacu peta

proses bisnis

b.Prosedur operasional tetap (SOP)

telah diterapkan A/B/C/D B 0,67

SOP Layaan ISSN: Foto

Dokumentasi, output ISSN online;

Layanan Perpustakaan:

Permintaan Artikel Digital,

Layanan Membership Online,

Layanan Pelanggan Online via

BBM, WA, Twitter, fb.

a. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang

ditetapkan organisasi dan juga melakukan inovasi

pada SOP yang diterapkan;

b. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang

ditetapkan organisasi ;

c. Jika unit telah menerapkan sebagian besar SOP

yang ditetapkan organisasi ;

d. Jika unit telah menerapkan sebagian kecil SOP

yang ditetapkan organisasi

c.Prosedur operasional tetap (SOP)

telah dievaluasiA/B/C/D B 0,67

Dokumen Revisi SOP Layanan

ISSN dan SOP Layanan

Perpustaan

a. Jika seluruh SOP utama telah dievaluasi dan telah

ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan

perbaikan SOP

b. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi

dan telah ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau

usulan perbaikan SOP

c. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi

tetapi belum ditindaklanjuti;

d. Jika sebagian kecil SOP utama telah dievaluasi

Prosedur Operasional Tetap (SOP)

Kegiatan Utama (1,5)

Page 28: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

2 2,0 0,75 37,50%

a.

Apakah sistem pengukuran kinerja

unit sudah menggunakan

teknologi informasi?

A/B/C B 0,5

Intra LIPI.go.id: Laporan Keluaran

per Triwulan di Tahun 2016 dan

aplikasi e-monev keuangan

a. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja yang

menggunakan teknologi informasi dan juga melakukan

inovasi;

b. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja

terpusat yang menggunakan teknologi informasi;

c. Belum memiliki sistem pengukuran kinerja yang

menggunakan teknologi informasi

b.

Apakah operasionalisasi

manajemen SDM sudah

menggunakan teknologi

informasi?

A/B/C B 0,5 SIMPEG

a. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM

yang menggunakan teknologi informasi dan juga

melakukan inovasi;

b. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM

yang menggunakan teknologi informasi secara

terpusat;

c. Belum memiliki operasionalisasi manajemen SDM

yang sudah menggunakan teknologi informasi

c.

Apakah pemberian pelayanan

kepada publik sudah

menggunakan teknologi

informasi?

A/B/C B 0,5 ISJD, Penelusuran

a. Jika unit memberikan pelayanan kepada publik

dengan menggunakan teknologi informasi dan juga

melakukan inovasi;

b. Jika unit memberikan pelayanan kepada publik

dengan menggunakan teknologi informasi secara

terpusat;

c. Belum memberikan pelayanan kepada publik

dengan menggunakan teknologi informasi

d

Apakah telah dilakukan monitoring

dan dan evaluasi terhadap

pemanfaatan teknologi informasi

dalam pengukuran kinerja unit,

operasionalisasi SDM, dan

pemberian layanan kepada

publik?

A/B/C/D D 0

Melalui Audit Internal dan

Eskternal SMM ISO 9001:2008

(cek dokumen Rapat Tinjauan

Manajemen)

a. Jika laporan monitoring dan evaluasiterhadap

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran

kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian

layanan kepada publik dilakukan bulanan;

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran

kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian

layanan kepada publik dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran

kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian

layanan kepada publik dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap

pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran

kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian

layanan kepada publik dilakukan tahunan

E-Office (2)

Page 29: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

3 1,5 1,50 100,00%

a.Kebijakan tentang keterbukaan

informasi publik telah diterapkanY/T Ya 1

SK Kepala LIPI No.443 tentang

Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi LIPI.; Daftar

Informasi Publik PDII

Ya, jika kebijakan tentang keterbukaan informasi

publik sudah diterapkan

b.

Melakukan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan kebijakan

keterbukaan informasi publik

Y/T Ya 1 Laporan monev KIPYa, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik

III. 15,0 9,60 64,02%

1 2,0 1,78 89,00%

a.

Apakah kebutuhan pegawai yang

disusun oleh unit kerja mengacu

kepada peta jabatan dan hasil

analisis beban kerja untuk masing-

masing jabatan?

Y/T Ya 1

Peta Jabatan; Penataan dan

penyusunan kebutuhan pegawai

berdasarkan Anjab.

Ya, jika kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit

kerja mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis

beban kerja untuk masing-masing jabatan

b.

Apakah penempatan pegawai

hasil rekrutmen murni mengacu

kepada kebutuhan pegawai yang

telah disusun per jabatan?

A/B/C/D B 0,67 SK Penerimaan CPNS

a. Jika semua penempatan pegawai hasil rekrutmen

murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah

disusun per jabatan;

b. Jika sebagian besar penempatan pegawai hasil

rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai

yang telah disusun per jabatan;

c. Jika sebagian kecil penempatan pegawai hasil

rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai

yang telah disusun per jabatan;

d. Tidak ada penempatan pegawai hasil rekrutmen

murni yang mengacu kepada kebutuhan pegawai yang

telah disusun per jabatan.

c.

Apakah telah dilakukan monitoring

dan dan evaluasi terhadap

penempatan pegawai rekrutmen

untuk memenuhi kebutuhan

jabatan dalam organisasi telah

memberikan perbaikan terhadap

kinerja unit kerja?

Y/T Ya 1 Laporan monev CPNS 2015 ada

Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan dan evaluasi

terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk

memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi telah

memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja

2 2,0 1,55 77,67%

Keterbukaan Informasi Publik (1,5)

Perenc. Kebutuhan Pegawai

sesuai Kebutuhan Organisasi (2)

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN

SDM (15)

Pola Mutasi Internal (2)

Page 30: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

a.

Dalam melakukan pengembangan

karier pegawai, apakah telah

dilakukan mutasi pegawai antar

jabatan?

Y/T Ya 1 SK Mutasi a.n. Suprianti YusupYa, jika ada dilakukan mutasi pegawai antar jabatan

sebagai wujud dari pengembangan karier pegawai

b.

Apakah dalam melakukan mutasi

pegawai antar jabatan telah

memperhatikan kompetensi

jabatan dan mengikuti pola mutasi

yang telah ditetapkan?

A/B/C/D C 0,33

a. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah

memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti

pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi dan juga

unit kerja memberikan pertimbangan terkait hal ini;

b. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah

memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti

pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi;

c. Jika sebagian besar mutasi pegawai antar jabatan

telah memperhatikan kompetensi jabatan dan

mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan

organisasi;

d. Jika sebagian kecil semua mutasi pegawai antar

jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan

mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi

c.

Apakah telah dilakukan monitoring

dan evaluasi terhadap kegiatan

mutasi yang telah dilakukan dalam

kaitannya dengan perbaikan

kinerja?

Y/T Ya 1

Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi

terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam

kaitannya dengan perbaikan kinerja

3 3,0 1,00 33,33%

a.

Apakah Unit Kerja melakukan

Training Need Analysis Untuk

pengembangan kompetensi?

Y/T Ya 1 Dokumen TNA PDII tersediaYa, jika sudah dilakukan Training Need Analysis

Untuk pengembangan kompetensi

b.

Dalam menyusun rencana

pengembangan kompetensi

pegawai, apakah

mempertimbangkan hasil

pengelolaan kinerja pegawai?

A/B/C/D B 0,67

Dokumen Rencana

Pengembangan Kompetensi

Pegawai

a. Jika semua rencana pengembangan kompetensi

pegawai mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja

pegawai;

b. Jika sebagian besar rencana pengembangan

kompetensi pegawai mempertimbangkan hasil

pengelolaan kinerja pegawai;

c. Jika sebagian kecil rencana pengembangan

kompetensi pegawai mempertimbangkan hasil

pengelolaan kinerja pegawai;

d. Belum ada rencana pengembangan kompetensi

pegawai yang mempertimbangkan hasil pengelolaan

kinerja pegawai

Pengembangan Pegawai |Berbasis

Page 31: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

c.

Persentase kesenjangan

kompetensi pegawai yang ada

dengan standar kompetensi yang

ditetapkan untuk masing-masing

jabatan

A/B/C/D D 0 Belum ada dokumen

a. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai

dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar

<25% ;

b. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai

dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar

>25%-50% ;

c. Jika sebagian besar kompetensi pegawai dengan

standar kompetensi yang ditetapkan untuk masing-

masing jabatan >50%-75%;

d. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai

dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar

>75%-100%

d.

Pegawai di Unit Kerja telah

memperoleh kesempatan/ hak

untuk mengikuti diklat maupun

pengembangan kompetensi

lainnya.

A/B/C/D C 0,33 Laporan Kegiatan Pegawai TW 1

a. Jika seluruh pegawai di Unit Kerja telah

memperoleh kesempatan/hak untuk mengikuti diklat

maupun pengembangan kompetensi lainnya;

b. Jika sebagian besar pegawai di Unit Kerja telah

memperoleh kesempatan/hak untuk mengikuti diklat

maupun pengembangan kompetensi lainnya;

c. Jika sebagian kecil pegawai di Unit Kerja telah

memperoleh kesempatan/hak untuk mengikuti diklat

maupun pengembangan kompetensi lainnya;

d. Belum ada pegawai di Unit Kerja telah memperoleh

kesempatan/hak untuk mengikuti diklat maupun

pengembangan kompetensi lainnya

e.

Dalam pelaksanaan

pengembangan kompetensi,

apakah unit kerja melakukan

upaya pengembangan kompetensi

kepada pegawai (dapat melalui

pengikutsertaan pada lembaga

pelatihan, in-house training, atau

melalui coaching, atau mentoring,

dll)?

A/B/C/D B 0,67 Dokumen usulan diklat SDM

a. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan

kompetensi kepada seluruh pegawai;

b. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan

kompetensi kepada sebagian besar pegawai;

c. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan

kompetensi kepada sebagian kecil pegawai;

d. Jika unit kerja belum melakukan upaya

pengembangan kompetensi kepada pegawai

Page 32: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

f.

Apakah telah dilakukan monitoring

dan evaluasi terhadap hasil

pengembangan kompetensi dalam

kaitannya dengan perbaikan

kinerja?

A/B/C/D D 0Laporan kegiatan pegawai (per

kegiatan) oleh atasan langsung

a. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil

pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja dilakukan bulanan;

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil

pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil

pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan

perbaikan kinerja dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi laporan

monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan

kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja

dilakukan tahunan

4 4,0 2,26 56,50%

a.

Terdapat penetapan kinerja

individu yang terkait dengan

kinerja organisasi

A/B/C/D B 0,67 Perjanjian Kinerja PDII

a. Jika seluruh penetapan kinerja individu yang terkait

dengan kinerja organisasi ;

b. Jika sebagian besar penetapan kinerja individu yang

terkait dengan kinerja organisasi ;

c. Jika sebagian kecil penetapan kinerja individu yang

terkait dengan kinerja organisasi ;

d. Belum ada penetapan kinerja individu yang terkait

dengan kinerja organisasi

b.

Ukuran kinerja individu telah

memiliki kesesuaian dengan

indikator kinerja individu level

diatasnya

A/B/C/D B 0,67Perjanjian Kinerja PDII (per

Bidang)

a. Jika seluruh ukuran kinerja individu telah memiliki

kesesuaian dengan indikator kinerja individu level

diatasnya ;

b. Jika sebagian besar ukuran kinerja individu telah

memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu

level diatasnya ;

c. Jika sebagian kecil ukuran kinerja individu telah

memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu

level diatasnya ;

d. Belum ada ukuran kinerja individu telah memiliki

kesesuaian dengan indikator kinerja individu level

diatasnya

c.Pengukuran kinerja individu

dilakukan secara periodikA/B/C/D/E D 0,25 SKP Tahun 2016 setiap tahun.

a. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara

bulanan

b. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara

triwulanan

c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara

semesteran

d. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara

tahunan

e. Pengukuran kinerja individu belum dilakukan

Penetapan Kinerja Individu (4)

Page 33: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

d.

Hasil penilaian kinerja individu

telah dijadikan dasar untuk

pemberian reward

(pengembangan karir individu,

penghargaan dll).

A/B/C/D B 0,67Daftar nilai SKP sebagai dasar

pemberian tunkin 2017

a. Hasil penilaian kinerja individu seluruhnya telah

dijadikan dasar pemberian reward

b. Hasil penilaian kinerja individu sebagian besar telah

dijadikan dasar pemberian reward

c. Hasil penilaian kinerja individu sebagian kecil telah

dijadikan dasar pemberian reward

d. Hasil penilaian kinerja individu belum dijadikan

dasar pemberian reward

5. 3,0 2,01 67,00%

a.

Aturan disiplin/ kode etik/ kode

perilaku telah dilaksanakan/

diimplementasikan

A/B/C/D B 0,67SK Pemberhentian, Nota Dinas

Kode Etik Pegawai PDII

a. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh

aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan

organisasi dan juga membuat inovasi terkait aturan

disiplin/kode etik/kode perilaku yang sesuai dengan

karakteristik unit kerja.

b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh

aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang ditetapkan

organisasi ;

c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian

besar aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang

ditetapkan organisasi ;

d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian

kecil aturan disiplin/kode etik/kode perilaku yang

ditetapkan organisasi

6. 1,0 1,00 100,00%

a.

Data informasi kepegawaian unit

kerja telah dimutakhirkan secara

berkala.

A/B/C/D A 1

Updating data aplikasi SIMPEG:

Log ubah data dan tambah data

bulanan.

a. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara bulanan;

b. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara triwulan;

c. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara semesteran;

d. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara tahunan

IV. PENGUATAN AKUNTABILITAS (10) 10,0 8,54 85,44%

1 5,0 5,00 100,00%

a.

Apakah pimpinan terlibat secara

langsung pada saat penyusunan

Perencanaan

Y/T Ya 1 Rumusan Raker, Pakta IntegritasYa, jika pimpinan terlibat secara langsung pada saat

penyusunan Perencanaan

b.

Apakah pimpinan terlibat secara

langsung pada saat penyusunan

Penetapan Kinerja

Y/T Ya 1 Penetapan KinerjaYa, jika pimpinan terlibat secara langsung pada saat

penyusunan Penetapan Kinerja

c.Apakah pimpinan memantau

pencapaian kinerja secara berkalaY/T Ya 1

Penyusunan LKJ, Pembahasan

LKJ, Monev DIPA

Ya, jika pimpinan memantau pencapaian kinerja

secara berkala

Penegakan aturan disiplin/kode

etik/kode perilaku pegawai(3)

Sistem Informasi Kepegawaian (1)

Keterlibatan Pimpinan (5)

Page 34: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

2 5,0 3,54 70,88%

a.Apakah dokumen perencanaan

sudah adaA/B/C A 1 Rentif

a. Jika unit kerja telah memiliki seluruh dokumen

perencanaan (Rencana Strategis, Rencana Kerja

Tahunan dan Penetapan Kinerja);

b. Jika unit kerja hanya memiliki Rencana Strategis

dan Penetapan Kinerja;

c. Jika unit kerja belum memiliki dokumen

perencanaan

b.Apakah dokumen perencanaan

telah berorientasi hasilA/B/C/D A 1 Rentif

a. Jika seluruh dokumen perencanaan telah

berorientasi hasil;

b. Jika sebagian besar dokumen perencanaan telah

berorientasi hasil;

c. Jika sebagian kecil dokumen perencanaan telah

berorientasi hasil;

d. Belum ada dokumen perencanaan yang berorientasi

hasil

c.Apakah terdapat Indikator Kinerja

Utama (IKU) A/B/C B 0,5 LKJ 2016

a. Jika unit kerja memiliki IKU yang ditetapkan

organisasi dan juga membuat IKU tambahan yang

sesuai dengan karakteristik unit kerja ;

b. Jika unit kerja memiliki IKU yang ditetapkan

organisasi;

c. Jika unit kerja belum memiliki IKU

d.Apakah indikator kinerja telah

SMARTA/B/C/D B 0,67 LKJ 2016

a. Jika seluruh indikator kinerja unit kerja telah

SMART;

b. Jika sebagian besar indikator kinerja unit kerja telah

SMART;

c. Jika sebagian kecil indikator kinerja unit kerja telah

SMART;

d. Belum ada indikator kinerja unit kerja yang SMART

e.Apakah laporan kinerja telah

disusun tepat waktuY/T Ya 1

Bukti serah terima dokumen

laporan

Ya, jika unit kerja telah menyusun laporan kinerja tepat

waktu

f.

Apakah pelaporan kinerja telah

memberikan informasi tentang

kinerja

A/B/C/D A 1 LKJ 2016

a. Jika seluruh pelaporan kinerja telah memberikan

informasi tentang kinerja;

b. Jika sebagian besar pelaporan kinerja telah

memberikan informasi tentang kinerja;

c. Jika sebagian kecil pelaporan kinerja telah

memberikan informasi tentang kinerja;

d. Belum ada pelaporan kinerja yang memberikan

informasi tentang kinerja

Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

(5)

Page 35: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

g.

Apakah terdapat upaya

peningkatan kapasitas SDM yang

menangani akuntabilitas kinerja

A/B/C/D D 0Usulan pelatihan, laporan dan

surat tugas

a. Jika unit kerja berupaya meningkatkan seluruh

kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja;

b. Jika unit kerja berupaya meningkatkan sebagian

besar kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas

kinerja

c. Jika unit kerja berupaya meningkatkan sebagian

kecil kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas

kinerja;

d. Unit kerja belum berupaya meningkatkan kapasitas

SDM yang menangani akuntabilitas kinerja

h

Pengelolaan akuntabilitas kinerja

dilaksanakan oleh SDM yang

kompeten

A/B/C B 0,5 Sertifikat

a. Jika pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan

oleh seluruh SDM yang kompeten;

b. Jika pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan

oleh sebagian SDM yang kompeten;

c. Pengelolaan akuntabilitas kinerja belum

dilaksanakan oleh seluruh SDM yang kompeten

V. PENGUATAN PENGAWASAN (15) 15,0 6,31 42,04%

1 3,0 1,50 50,00%

a.Telah dilakukan public campaign

tentang pengendalian gratifikasiA/B/C B 0,5 Melalui banner

a. Public campaign telah dilakukan secara berkala

b. Public campaign dilakukan tidak secara berkala

c. Belum dilakukan public campaign

b.Pengendalian gratifikasi telah

diimplementasikanA/B/C B 0,5 Melalui web PDII

a. Jika unit kerja mengimplementasikan pengendalian

gratifikasi sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

dan juga membuat inovasi terkait pengendalian

gratifikasi yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja mengimplementasikan pengendalian

gratifikasi sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja belum mengimplementasikan

pengendalian gratifikasi

2 3,0 1,76 58,50%

Pengendalian Gratifikasi (3)

Penerapan SPIP (3)

Page 36: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

a.Telah dibangun lingkungan

pengendalianA/B/C/D B 0,67 Laporan workshop SPIP

a. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan

pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi dan juga membuat inovasi terkait

lingkungan pengendalian yang sesuai dengan

karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan

pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi ;

c. Jika unit kerja membangun sebagian besar

lingkungan pengendalian sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi ;

d. Jika unit kerja membangun sebagian kecil

lingkungan pengendalian sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi

b.Telah dilakukan penilaian risiko

atas pelaksanaan kebijakanA/B/C/D B 0,67 Peta Resiko SPIP

a. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas

seluruh pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi

terkait lingkungan pengendalian yang sesuai dengan

karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas

seluruh pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi;

c. Jika melakukan penilaian risiko atas sebagian besar

pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi;

d. Jika melakukan penilaian risiko atas sebagian kecil

pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi

c.

Telah dilakukan kegiatan

pengendalian untuk meminimalisir

risiko yang telah diidentifikasi

A/B/C B 0,5 RTP SPIP

a. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian

untuk meminimalisir resiko sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi

terkait kegiatan pengendalian untuk meminimalisir

resiko yang sesuai dengan karakteristik unit kerja ;

b. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian

untuk meminimalisir resiko sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja belum melakukan seluruh kegiatan

pengendalian untuk meminimalisir resiko

Page 37: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

d.

SPIP telah diinformasikan dan

dikomunikasikan kepada seluruh

pihak terkait

A/B/C B 0,5 belum ada laporan

a. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan

kepada seluruh pihak terkait

b. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan

kepada sebagian pihak terkait

c. Belum ada pihak terkait yang mendapatkan

informasi dan komunikasi mengenai SPI

3 3,0 0,50 16,75%

a.Kebijakan Pengaduan masyarakat

telah diimplementasikan A/B/C/D B 0,67

Kotak Saran Pengaduan

Masyarakat, SK PPID

a. Jika unit kerja mengimplementasikan seluruh

kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi

terkait pengaduan masyarakat yang sesuai dengan

karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh

kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian

besar kebijakan pengaduan masyarakat sesuai

dengan yang ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan

sebagian kecil kebijakan pengaduan masyarakat

sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

b.Hasil penanganan pengaduan

masyarakat telah ditindaklanjuti A/B/C/D D 0 Tindak Lanjut Pengaduan

a. Jika seluruh hasil penanganan pengaduan

masyarakat ditindaklanjuti oleh unit kerja;

b. Jika sebagian besar Hasil penanganan pengaduan

masyarakat ditindaklanjuti oleh unit kerja;

c. Jika sebagian kecil Hasil penanganan pengaduan

masyarakat ditindaklanjuti oleh unit kerja;

d. Jika seluruh hasil penanganan pengaduan

masyarakat belum ditindaklanjuti oleh unit

c.

Telah dilakukan monitoring dan

evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat

A/B/C/D D 0Laporan monev pengaduan

masyarakat ada

a. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat dilakukan bulanan;

b. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat dilakukan triwulan;

c. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat dilakukan semesteran;

d. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat dilakukan tahunan

Pengaduan Masyarakat (3)

Page 38: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

d.

Hasil evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat telah

ditindaklanjuti

A/B/C C 0Dokumen tind lanjut pengaduan

ada

a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti oleh unit

kerja;

b. Jika sebagian hasil evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti oleh unit

kerja;

c. Jika belum ada hasil evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti unit kerja

4 3,0 1,25 41,75%

a.Apakah Whistle Blowing System

sudah di internalisasi ?Y/T Ya 1 Melalui banner

Ya, jika Whistle Blowing System telah di internalisasi

di unit kerja

b.Whistle Blowing System telah

diterapkan A/B/C/D B 0,67 Melalui web PDII

a. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan

Whistle Blowing System sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi

terkait pelaksanaan Whistle Blowing System yang

sesuai dengan karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan

Whistle Blowing System sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi ;

c. Jika unit kerja menerapkan sebagian besar

kebijakan Whistle Blowing System sesuai dengan

yang ditetapkan organisasi ;

d. Jika unit kerja menerapkan sebagian kecil

kebijakan Whistle Blowing System sesuai dengan

yang ditetapkan organisasi

c.

Telah dilakukan evaluasi atas

penerapan Whistle Blowing

System

A/B/C/D D 0 Belum ada dokumennya

a. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing

System dilakukan bulanan;

b. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing

System dilakukan triwulan;

c. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing

System dilakukan semesteran;

d. Jika evaluasi atas penerapan Whistle Blowing

System dilakukan tahunan

Whistle-Blowing System (3)

Page 39: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

d.

Hasil evaluasi atas penerapan

Whistle Blowing System telah

ditindaklanjuti

A/B/C/D D 0 Belum ada dokumennya

a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penerapan Whistle

Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

b. Jika sebagian besar hasil evaluasi atas penerapan

Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit

kerja;

c. Jika sebagian kecil hasil evaluasi atas penerapan

Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit

kerja;

d. Jika belum ada hasil evaluasi atas penerapan

Whistle Blowing System yang ditindaklanjuti unit kerja

5 3,0 1,30 43,20%

a.

Telah terdapat identifikasi/

pemetaan benturan kepentingan

dalam tugas fungsi utama

Y/T Ya 1 Melalui bannerYa, Jika unit kerja telah mengidentifikasi/memetakan

benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama

b.

Penanganan Benturan

Kepentingan telah

disosialisasikan/ internalisasi

A/B/C/D D 0 Belum ada dokumennya

a. Jika penanganan Benturan Kepentingan

disosialiasikan/diinternalisasikan ke seluruh unit kerja

b. Jika penanganan Benturan Kepentingan

disosialiasikan/diinternalisasikan ke sebagian besar

unit kerja;

c. Jika penanganan Benturan Kepentingan

disosialiasikan/diinternalisasikan ke sebagian kecil unit

kerja

d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum

disosialiasikan/diinternalisasikan ke seluruh unit kerja

c.

Penanganan Benturan

Kepentingan telah

diimplementasikan

A/B/C/D C 0,33 Melalui web PDII

a. Jika penanganan Benturan Kepentingan

diimplementasikan ke seluruh unit kerja

b. Jika penanganan Benturan Kepentingan

diimplementasikan ke sebagian besar unit kerja;

c. Jika penanganan Benturan Kepentingan

diimplementasikan ke sebagian kecil unit kerja

d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum

diimplementasikan ke seluruh unit kerja

d.

Telah dilakukan evaluasi atas

Penanganan Benturan

Kepentingan

A/B/C B 0,5Laporan monev benturan

kepentingan

a. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi

secara berkala oleh unit kerja;

b. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi

tidak secara berkala oleh unit kerja;

c. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum

dievaluasi oleh unit kerja

Penanganan Benturan

Page 40: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

e.

Hasil evaluasi atas Penanganan

Benturan Kepentingan telah

ditindaklanjuti

A/B/C/D C 0,33 Laporan Tindak lanjut ada

a. Jika seluruh hasil evaluasi atas Penanganan

Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit

kerja;

b. Jika sebagian besar hasil evaluasi atas

Penanganan Benturan Kepentingan telah

ditindaklanjuti oleh unit kerja;

c. Jika sebagian kecil hasil evaluasi atas Penanganan

Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit

kerja;

d. Jika belum ada hasil evaluasi atas Penanganan

Benturan Kepentingan yang ditindaklanjuti unit kerja

VI. 10,0 7,33 73,27%

1 3,0 2,13 71,00%

a.Terdapat kebijakan standar

pelayananA/B/C A 1 SK Standar Pelayanan

a. Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan

yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi

terkait standar pelayanan yang sesuai dengan

karakteristik unit kerja ;

b. Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan

yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja belum memiliki kebijakan standar

pelayanan

b.Standar pelayanan telah

dimaklumatkanA/B/C/D B 0,67

Selebaran Maklumat Pelayanan

ISSN

a. Jika unit kerja memaklumatkan seluruh standar

pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

dan juga membuat inovasi terkait maklumat standar

pelayanan yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

b. Jika unit kerja memaklumatkan seluruh standar

pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja memaklumatkan sebagian besar

standar pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi ;

d. Jika unit kerja telah memaklumatkan sebagian kecil

standar pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan

organisasi

Standar Pelayanan (3)

PENINGKATAN KUALITAS

PELAYANAN PUBLIK (10)

Page 41: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

c.Terdapat SOP bagi pelaksanaan

standar pelayananA/B/C/D B 0,67

SOP Pelayanan Perpustakaan

dan SOP Pelayanan ISSN

a. Jika unit kerja menerapkan seluruh SOP sesuai

dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat

inovasi terkait SOP yang sesuai dengan karakteristik

unit kerja;

b. Jika unit kerja menerapkan seluruh SOP sesuai

dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja menerapkan sebagian besar SOP

sesuai dengan yang ditetapkan organisasi ;

d. Jika unit kerja menerapkan sebagian kecil SOP

sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

d.Dilakukan reviu dan perbaikan

atas standar pelayanan dan SOPA/B/C B 0,5

Dokumen Revisi SOP Layanan

ISSN dan SOP Layanan

Perpustaan

a. Jika unit kerja melakukan reviu dan perbaikan atas

standar pelayanan dan SOP sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi dan juga unit kerja berinisiatif

melakukan reviu dan perbaikan atas standar

pelayanan dan SOP ;

b. Jika unit kerja melakukan reviu dan perbaikan atas

standar pelayanan dan SOP sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi ;

c. Jika unit kerja belum melakukan reviu dan

perbaikan atas standar pelayanan dan SOP

2 3,0 2,30 76,80%

a.

Telah dilakukan sosialisasi/

pelatihan dalam upaya penerapan

Budaya Pelayanan Prima

A/B/C/D A 1Poster, Notulen, Daftar hadir

tersedia

a. Seluruh sosilisasi/pelatihan telah dilakukan dalam

upaya penerapan budaya pelayanan prima

b. Sebagian besar sosialisasi/pelatihan telah dilakukan

dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima

c. Sebagian kecil sosialisasi/pelatihan telah dilakukan

dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima

d. Seluruh sosilisasi/pelatihan belum dilakukan dalam

upaya penerapan budaya pelayanan prima

b.

Informasi tentang pelayanan

mudah diakses melalui berbagai

media

A/B/C A 1Media sosial pelayanan

perpustakaan dan ISSN

a. Informasi pelayanan dapat diakses melalui berbagai

media (misal: papan pengumuman, website, media

sosial, media cetak, media televisi, radio dsb)

b. Informasi pelayanan dapat diakses melalui

beberapa media (misal: papan pengumuman,

selebaran, dsb)

c. Informasi pelayanan sulit diakses melalui berbagai

media

Budaya Pelayanan Prima (3)

Page 42: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

c.

Telah terdapat sistem

punishment (sanksi)/ reward bagi

pelaksana layanan serta

pemberian kompensasi kepada

penerima layanan bila layanan

tidak sesuai standar

A/B/C B 0,5Daftar penilaian penghargaan

pelaksana layananan

a. Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana

layanan serta pemberian kompensasi kepada

penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar

dan sudah diimplementasikan

b. Telah terdapat sistem sanksi/reward bagi pelaksana

layanan serta pemberian kompensasi kepada

penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar

ada namun belum diimplementasikan

c. Belum terdapat sistem sanksi/reward bagi

pelaksana layanan serta pemberian kompensasi

kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai

standar

d.Telah terdapat sarana layanan

terpadu/ terintegrasiA/B/C/D B 0,67 Printscreen layanan terpadu

a. Apabila seluruh pelayanan sudah dilakukan secara

terpadu

b. Apabila sebagian besar pelayanan sudah dilakukan

secara terpadu

c. Apabila sebagian kecil pelayanan sudah dilakukan

secara terpadu

d. Apabila tidak ada pelayanan yang dilakukan secara

terpadu

e. Terdapat inovasi pelayanan A/B/C/D B 0,67 Neo ISJD

a. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang

seluruhnya berbeda dengan unit kerja lain;

b. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang

sebagian besar sama dengan unit kerja lain;

c. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan

sama dengan unit kerja lain ;

d. Jika unit kerja belum memiliki inovasi pelayanan

3 4,0 2,89 72,33%

a.Dilakukan survey kepuasan

masyarakat terhadap pelayananA/B/C A 1

Laporan IKM 2016 dan SK

tersedia

a. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

dilakukan secara berkala

b. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

tidak berkala

c. Belum ada survey kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan

Penilaian Kepuasan terhadap

Pelayanan (4)

Page 43: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

b.

Hasil survey kepuasan

masyarakat dapat diakses secara

terbuka

A/B/C B 0,5Laporan bisa diakses melalui Web

PDII

a. Hasil survei kepuasan masyarakat dapat diakses

melalui berbagai media (misal: papan pengumuman,

website, media sosial, media cetak, media televisi,

radio dsb)

b. Hasil survei kepuasan masyarakat dapat diakses

melalui beberapa media (misal: papan pengumuman,

selebaran, dsb)

c. Hasil survei kepuasan masyarakat sulit diakses

melalui berbagai media

c.Dilakukan tindak lanjut atas hasil

survey kepuasan masyarakatA/B/C/D B 0,67 Dokumen TL tersedia

a. Dilakukan tindak lanjut atas seluruh hasil survey

kepuasan masyarakat

b. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar hasil

survey kepuasan masyarakat

c. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil hasil

survey kepuasan masyarakat

d. Belum dilakukan tindak lanjut atas hasil survey

kepuasan masyarakat

60,0 38,81

B. HASIL (40)

I. 20,0 20,00 100%

1. 15,0 0-4 4 15,00 100% Laporan IPK 2017Diisi dengan nilai hasil Survei Eksternal atas Persepsi

Korupsi

2. 5,0 0-100% 100 5,00 100% Data Laporan TLHP

II. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (20) 20,0 20,00 100%

1. 20,0 0-4 4 20,00 100% Laporan IKM 2016Diisi dengan Nilai Hasil Survei Eksternal Kualitas

Pelayanan

40,0 40,00 1

78,81

TOTAL HASIL

NILAI EVALUASI PEMBANGUNAN ZONA

INTEGRITAS

Persentase temuan hasil

pemeriksaan (Internal dan eksternal)

yang ditindaklanjuti (5)

Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan

(Survei Eksternal) (20)

Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survei

Eksternal) (15)

PEMERINTAH YANG BERSIH DAN

BEBAS KKN (20)

TOTAL PENGUNGKIT

Page 44: L A P O R A N - pdii.lipi.go.id · dan 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Tim Reformasi Birokrasi PDII LIPI telah merancang program pembangunan Zona Integritas dmelalui pendekatan

Alamat: Gedung A PDII LIPI

Jl. Gatot Subroto No.10, Jakarta 12710 Telp: (021) 573 346 5/ 5250719; Faks: (021) 573 346 7

pdii.lipi.go.id

semangatbaru

SEMANGATPERUBAHAN