kurikulum smk

8
ADA APA DENGAN KURIKULUM SMK? Usaha terus-menerus peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan antara lain dengan menetapkan Standar nasional pendidikan. UU Sisdiknas Pasal 35 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Secara khusus, pasal 36 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.. Standar Nasional Pendidikan diperkuat melalui Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang standar isi yang merupakan penjabaran kurikulum sekolah. Bab III dari peraturan ini, mulai pasal 5 sampai pasal 18, berisi tentang Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Pasal 6 PP ini menyebutkan bahwa Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika; e. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. Terkait dengan kurikulum SMK, Pasal 7 PP 19/2005 menyebutkan bahwa [ayat 1] Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C,

Upload: kamil

Post on 08-Jun-2015

5.008 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kurikulum Smk

ADA APA DENGAN KURIKULUM SMK?

Usaha terus-menerus peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan antara lain dengan menetapkan Standar nasional pendidikan. UU Sisdiknas Pasal 35 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Secara khusus, pasal 36 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik..

Standar Nasional Pendidikan diperkuat melalui Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang standar isi yang merupakan penjabaran kurikulum sekolah. Bab III dari peraturan ini, mulai pasal 5 sampai pasal 18, berisi tentang Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Pasal 6 PP ini menyebutkan bahwa Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. kelompok mata pelajaran estetika;

e. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Terkait dengan kurikulum SMK, Pasal 7 PP 19/2005 menyebutkan bahwa

[ayat 1] Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan.

[Ayat 2] Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.

[Ayat 6] Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan

Page 2: Kurikulum Smk

dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.

[Ayat 7] Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/ MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.

[Ayat 8] Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/ Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.

Selanjutnya, pasal 10 ayat 1 menyebutkan Beban belajar untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing.

Pasal 11 ayat 2 dan 3 menyatakan Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur pendidikan formal kategori standar dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester. Beban belajar untuk SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat pada jalur pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit semester.

Pasal 13 ayat 1, 2, dan 3 menyebutkan bahwa Kurikulum untuk SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat, SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, pendidikan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, pendidikan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran pendidikan estetika, atau kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Pasal 16 ayat 1 menyatakan bahwa Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.

Pasal 17 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang

Page 3: Kurikulum Smk

pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.

Sebagai lanjutan dari peraturan perundang-undangan ini, muncullah Permen 22 tentang standar isi yang merupakan penjabaran dari kurikulum satuan pendidikan. Pasal 1 Permen ini menyebutkan bahwa Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Dalam Permen 22/2006 dibahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, yang secara keseluruhan mencakup:1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan

kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,2. beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah,3. kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan

4. kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan

Struktur kurikulum SMK/MAK sebagaimana tersebut dalam Permen 22, meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Struktur kurikulum SMK/MAK disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Struktur kurikulum ini belum menyebutkan pembagian jam per pekan pembalajaran. Sekolah harus menyusun sendiri pembagian jam per pekan dalam silabus untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan standar minimal sebagaimana tercantum dalam tabel berikut;

Struktur kurikulum SMK/MAK disajikan pada Tabel Struktur Kurikulum SMK/MAK

Komponen Durasi Waktu (Jam)

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 192

2. Pendidikan Kewarganegaraan 192

3. Bahasa Indonesia 192

4. Bahasa Inggris 440 a)

Page 4: Kurikulum Smk

Komponen Durasi Waktu (Jam)

6. Ilmu Pengetahuan Alam

6. 1 IPA

6. 2 Fisika

6. 2. 1 Fisika Kelompok Pertanian

6. 2. 2 Fisika Kelompok Teknologi

6. 3 Kimia

6. 3. 1 Kimia Kelompok Pertanian

6. 3. 2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan

6. 4 Biologi

6. 4. 1 Biologi Kelompok Pertanian

6. 4. 2 Biologi Kelompok Kesehatan

192 a)

192 a)

276 a)

192 a)

192 a)

192 a)

192 a)

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a)

8. Seni Budaya 128 a)

9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192

10. Kejuruan

10. 1 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

202

10. 2 Kewirausahaan 192

10. 3 Dasar Kompetensi Kejuruan b) 140

10. 4 Kompetensi Kejuruan b) 1044 c)

B. Muatan Lokal 192

C. Pengembangan Diri d) (192)

Keterangan notasia) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program

keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan.

Page 5: Kurikulum Smk

b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian.

c) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam.

d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.

Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut.

1. Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.

2. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.

3. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.

4. Pendidikan SMK/MAK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.

5. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.

6. Beban belajar SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.

7. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.

8. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.

Lantas apa masalah yang timbul dari struktur kurikulum ini? Struktur Kurikulum ini belum membagi jam per pekan. Sekolah harus membagi

Page 6: Kurikulum Smk

sendiri jam ajar per pekan sekaligus pembagian jam setiap kompetensi dan kompetensi dasar. Pemerintah memberi Contoh pembagian jam ajar per pekan dengan pola yang masih menimbulkan permasalahan ketika pola pembagian itu dibreakdown per pekan per mata pelajaran. Model untuk program normatif dan adaptif sebagaimana berikut:

STUKTUR KURIKULUM SMK NEGERI 3 JAKARTABIDANG KEAHLIAN :BISNIS MANAJEMENPEOGRAM KEAHLIAN :AKUNTANSI

NO

PROGRAM MATA PELAJARANDURASI WAKTU ( JAM )

TINGKAT ITINGKA

T IITINGKAT

III JUMLAHI PROGRAM NORMATIF          1 Pendidikan Agama   80 56 56 1922 Pendidikan kewarganegaraan   80 56 56 1923 Bahasa Indonesia   80 56 56 1924 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 80 56 56 192

JUMLAH JAM NORMATIF   320 224 224 768           

II PROGRAM ADAPTIF          1 Bahasa Inggris   200 112 140 4522 Matematika   160 112 140 412

3Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi 120 84   204

4 Kewirausahaan   80 56 56 1925 Seni Budaya 80 48 1286 Ilmu Pengetahuan Alam   80 56 56 1927 Ilmu Pengetahuan Sosial   80 56   136

Struktur ini, bila dibreakdown tiap pekan pembelajaran dengan hitungan setahun 38 pekan, menjadi sebagai berikut: