kurikulum muatan lokal pelestarian laut
TRANSCRIPT
Abdul Azis, M.Pd
Manajemen Pendidikan
Program Pascasarjana
Unversitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Page 1
A. LATAR BELAKANG
1. Kondisi dan potensi pulau Madura.
Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur.
Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali),
dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa.
Secara politis, Madura selama berabad-abad telah menjadi subordinat daerah
kekuasaan yang berpusat di Jawa. Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah
pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singhasari, dan
Majapahit. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu
bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik,
dan Surabaya. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada
paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial
Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindia-
Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian
dari provinsi Jawa Timur.
Secara keseluruhan, Madura termasuk salah satu daerah miskin di provinsi Jawa
Timur. Tidak seperti Pulau Jawa, tanah di Madura kurang cukup subur untuk dijadikan
tempat pertanian. Kesempatan ekonomi lain yang terbatas telah mengakibatkan
pengangguran dan kemiskinan. Faktor-faktor ini telah mengakibatkan emigrasi jangka
panjang dari Madura sehingga saat ini banyak masyarakat suku Madura tidak tinggal di
Madura. Penduduk Madura termasuk peserta program transmigrasi terbanyak.
Pertanian subsisten (skala kecil untuk bertahan hidup) merupakan kegiatan
ekonomi utama. Jagung dan singkong merupakan tanaman budi daya utama dalam
pertanian subsisten di Madura, tersebar di banyak lahan kecil. Ternak sapi juga
merupakan bagian penting ekonomi pertanian di pulau ini dan memberikan pemasukan
Abdul Azis, M.Pd
Manajemen Pendidikan
Program Pascasarjana
Unversitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Page 2
tambahan bagi keluarga petani selain penting untuk kegiatan karapan sapi. Perikanan
skala kecil juga penting dalam ekonomi subsisten di sana.
Tanaman budi daya yang paling komersial di Madura ialah tembakau. Tanah di
pulau ini membantu menjadikan Madura sebagai produsen penting tembakau dan
cengkeh bagi industri kretek domestik. Sejak zaman kolonial Belanda, Madura juga
telah menjadi penghasil dan pengekspor utama garam. Walaupun saat ini budi daya
tembakau sudah tidak komersial lagi yang mungkin diakibatkan oleh beberapa
kebijakan pemerintah serta perubahan iklim yang tidak menentu yang juga berakibat
pada menurunnya kualitas tembakau serta garam dipulau ini.
Seprti yang disebutkan diatas bahwa perikanan walaupun hanya skala kecil
namun hal ini dapat menopang perekonomian masyarakat Madura. Keaneka ragaman
sumber daya laut dan pantai yang sangat kaya, bervariasi dari hutan bakau, lamun, ikan,
gas bumi, terumbu karang dan biota laut lainnya. Sumber daya alam ini merupakan
potensi dan aset penting dalam peningkatan pendapatan daerah dan nelayan lokal.
Peningkatan produksi hasil-hasil laut terus dipacu dengan menggunakan teknologi
modern dan dalam upaya memenuhi permintaan yang terus meningkat, nelayan bahkan
menggunakan teknologi yang bahkan merusak ekosistim laut, seperti yang di beritakan
oleh salah satu stasiun telivisi local bahwa nelayan di Madura telah menggunakan bahan
peledak untuk menangkap ikan (Madura Chenel.com)
Kesadaran lingkungan harus ditumbuhkembangkan pada masyarakat. Untuk
menumbuhkembangkan kesadaran lingkungan di tengah-tengah masyarakat, terdapat
beberapa alternatif yang dapat dilakukan. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu
upaya alternative yang dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kesadaran
lingkungan. Tekanan sosial masyarakat lokal yang menggantungkan hidupnya pada
sumberdaya alam dapat ditumbuhkembangkan melalui upaya-upaya tersebut diatas.
Melalui program pendidikan lingkungan, dapat menumbuhkan pengertian, kesadaran
dan tekanan sosial di dalam masyarakat lokal.
Abdul Azis, M.Pd
Manajemen Pendidikan
Program Pascasarjana
Unversitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Page 3
2. Muatan Lokal (Mulok) Pendidikan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di mana kita berada dalam suatu
kesatuan ruang, dengan semua benda atau materi, daya, kekuatan atau peluang, dalam
keadaan atau tatanan alam dengan seluruh makhluk hidup termasuk manusia dengan
sikap dan perilakunya. Hubungan di antara semuanya itu menentukan kelangsungan peri
kehidupan secara keseluruhan serta kesejahteraan bagi manusia, termasuk kesejahteraan
makhluk hidup lainnya. Keberlangsungan kehidupan itu hanya mungkin terjadi jika
hubungan timbal-balik di antara semua yang ada dalam komponen sistem itu, baik
hayati maupun non hayati, berlangsung secara harmoni, sinergi dan saling mendukung.
Pendidikan lingkungan adalah suatu proses tanpa akhir, guna mendorong dan
mengembangkan mental, moral, etika, fisik, sikap dan perilaku agar menghasilkan
kelangsungan diri, kabahagiaan dan kesejahteraan yang dapat dinikmati oleh semua
pengada dalam sistem di mana seseorang berada di dalamnya. Pendidikan Kebaharian
merupakan proses pembentukan manusia masa depan yang dapat mengelola potensi
kelautan yang ada di pulau Madura melalui pembelajaran lingkungan, dan Kebaharian
selain pengetahuan maka siswa juga akan memperoleh perubahan sikap menjadi lebih
peduli lingkungan dan keterampilan mengatasi masalah lingkungan serta memiliki
wawasan tentang bagaimana mengelola sumber daya kelautan di Madura.
3. Ruang Lingkup Potensi Bahari
Secara geografis, pulau Madura tidak lebih luas dari Bali namun Madura
memiliki lebih dari 20 puluh pulau yang tersebar di Kab. Sumenep. Layaknya Bali,
pulau Madura juga dikelilingi oleh laut. Oleh karena itu, program Muatan Lokal yang
dipilih adalah yang berkaitan dengan kondisi bahari di lingkungan sekitar. Muatan
Lokal ini ini juga sekaligus merupakan unggulan lokal daerah sesuai dengan program
Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Berikut ini adalah program Muatan Lokal yang wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik.
Program Muatan Lokal Konservasi dan Pemberdayaan Potensi Bahari
Abdul Azis, M.Pd
Manajemen Pendidikan
Program Pascasarjana
Unversitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Page 4
Kelas X Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Memahami prinsip-prinsip
dan asas ekologi kebaharian
1. Menjelaskan prinsip ekologi laut
2. Menjelaskan asas ekologi laut
3. Menjelaskan pupulasi, komunitas dan ekosistem
laut.
Memahami
keanekaragaman hayati laut
dan pemanfaatannya.
1. Menjelaskan keaneragaman hayati laut
2. Menjelaskan prinsip dasar teknologi budidaya ikan
3. Mampu melakukan budidaya ikan laut.
B. TUJUAN
Melalui pendidikan lingkungan hidup dan Kebaharian secara bertahap
diharapkan dapat dicapai perubahan sikap dan perilaku siswa, sehingga menjadi insan
yang peduli akan lingkungan dan sadar akan pentingnya lingkungan bagi kelangsungan
hidup manusia serta mampu mengelola sumber daya kelautan yang ada di pulau
Madura.
C. PROSEDUR PEMBELAJARAN.
1. Sarana Pendukung.
a. Alat/teknologi budidaya ikan
i. Kerangka/rakit
ii. Pelampung.
iii. Kurungan.
iv. Jangkar.
Abdul Azis, M.Pd
Manajemen Pendidikan
Program Pascasarjana
Unversitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Page 5
v. Alat penangkapan ikan.
2. Langkah Pembelajaran
Pendahuluan:
A. Apersepsi
� Mengkondisikan kelas untuk proses pembelajaran
� Mengecek kehadiran siswa
B. Motivasi
� Pre test (lisan) untuk menjajagi pemahaman siswa
� Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai
Kegiatan Inti:
A. Menjelaskan topik tentang pentingnya menjaga lingkungan kebaharian, Topik-
topik tersebut meliputi:
� Pengertian kepedulian lingkungan dan potensi kebaharian
� Fungsi dan manfaat pelestarian lingkungan dan potensi kebaharian
� Ancaman kerusakan lingkungan
� Pemanfaatan potensi kebaharian
� Praktek dan pengetahuan terapan bidang kelautan/kebaharian
B. Siswa melakukan Tanya jawab tentang topik yang telah di jelaskan.
C. Siswa mengerjakan tugas untuk mengevaluasi pemahaman siswa tentang
pentingnya pelestarian lingkungan bahari
Abdul Azis, M.Pd
Manajemen Pendidikan
Program Pascasarjana
Unversitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Page 6
D. Siswa menyimak tayangan slide tentang kegiatan yang tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan.
E. Siswa memberikan tanggapan dan saran terhadap tayangan tersebut.
F. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan melakukan:
1. Identifikasi dan mencari informasi tentang kelautan, jenis-jenis sumber daya
yang dihasilkan, apa yang dapat merusak kelestarian laut dan bagaimana
cara menanggulanginya
2. Melakukan budidaya ikan laut
a) Menentukan lokasi yang pas untuk budidaya ikan laut
b) Menentukan jenis ikan apa yang dapat dibudidayakan di peraiaran laut
Madura.
c) Persiapan sarana budidaya
i. Kerangka/rakit
ii. Pelampung.
iii. Kurungan.
iv. Jangkar.
d) Rancangan tata letak kerangka jaring apung
e) Pengelolaan sarana dan ikan peliharaan
i. Pengelolaan Sarana
ii. Pengelolaan Ikan
Abdul Azis, M.Pd
Manajemen Pendidikan
Program Pascasarjana
Unversitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Page 7
f) Operasional Budidaya
i. Benih
ii. Pendederan
iii. Pembesaran
iv. Pakan
g) Pengendalian hama dan penyakit
h) Panen.
G. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok
H. Tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari
Penutup:
a. Mengumpulkan hasil kerja siswa
b. Melakukan refleksi hasil kerja siswa
c. Tindak lanjut; Tindak lanjut dari materi ini adalah siswa dengan dipandu guru
melakukan sosialisasi akan pentingnya pelestarian lingkungan dan kebaharian
demi keberlangsungan kehidupan.