kurikulum di australia

14
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pendidikan adalah kunci keberhasilan sebuah negara, bahkan kemajuan sebuah negara salah satunya tergantung dengan bagaimana pemerintahan sebuah negara memuliakan pendidikan dan pemerataannya, karena pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat tanpa memandang gender, status sosial, status ekonomi, etis, suku, dan agama. Suatu sistem pendidikan yang baik adalah sistem pendidikan yang memiliki keunggulan dalam kurikulumnya. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya. Australia, merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan studi banyak siswa dan mahasisswa dari berbagai negara. Negara Kangguru ini juga semakin menjadi favorit bagi para siswa Indonesia yang hendak melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Selain memiliki kualitas pendidikan yang diakui secara internasional, Australia juga relatif dekat dengan Indonesia sehingga orang tua tidak terlalu khawatir melepas anaknya. Untuk menjaga kualitas, setiap program

Upload: nailul-hasibuan

Post on 22-Jul-2015

152 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kurikulum di Australia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan adalah kunci keberhasilan sebuah negara, bahkan kemajuan

sebuah negara salah satunya tergantung dengan bagaimana pemerintahan sebuah

negara memuliakan pendidikan dan pemerataannya, karena pendidikan

merupakan hak asasi setiap warga negara. Setiap warga negara berhak

mendapatkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat tanpa

memandang gender, status sosial, status ekonomi, etis, suku, dan agama.

Suatu sistem pendidikan yang baik adalah sistem pendidikan yang

memiliki keunggulan dalam kurikulumnya. Kurikulum adalah perangkat mata

pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga

penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan

kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan

perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap

jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan

lapangan kerja. Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai

tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan

komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya

dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari

berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama

lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan

sebagaimana mestinya.

Australia, merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan studi banyak

siswa dan mahasisswa dari berbagai negara. Negara Kangguru ini juga semakin

menjadi favorit bagi para siswa Indonesia yang hendak melanjutkan pendidikan

ke luar negeri. Selain memiliki kualitas pendidikan yang diakui secara

internasional, Australia juga relatif dekat dengan Indonesia sehingga orang tua

tidak terlalu khawatir melepas anaknya. Untuk menjaga kualitas, setiap program

Page 2: Kurikulum di Australia

2

studi di Australia mengikuti standar persyaratan pemerintah Australia yang ketat.

Secara hukum, istitusi Australia hanya dapat menawarkan program studi kepada

siswa asing jika institusi dan program studinya terdaftar dan terakreditasi oleh

pemerintah Australia.

Dengan persyaratan ketat seperti itu, program studi di Australia diakui

kualitas dan reputasinya secara global, baik dari bidang pendidikan, pelatihan,

maupun penelitian ilmiahnya. Agar relevan dan up to date, proses pembuatan

program studi melibatkan pihak industri sehingga siswa nantinya benar-benar siap

terjun ke dunia kerja. Sementara itu, untuk mendukung kegiatan belajar, program

studi umumnya juga ditopang oleh tenaga pengajar yang berkualitas, perpustakaan

yang lengkap, laboratorium, dan fasilitas pendukung berteknologi tinggi, serta

faktor pendukung lainnya seperti pelayanan konseling, baik untuk bidang

akademis, karier, dan personal.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan dalam masalah dalam

makalah ini adalah

1. Bagaimana sistem pendidikan di Australia ?

2. Apa perbedaan sistem pendidikan di Australia dan di Indonesia ?

3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih

lanjut sistem pendidikan di Australia.

Page 3: Kurikulum di Australia

3

BAB II

PEMBAHASAN

1. Tujuan Pendidikan

Saat ini Australia makin maju dan menjadi sebuah negara industri yang

demokratis, Australia adalah Negara persemakmuran (Commonwealth) dengan

luas wilayah 7.792.000 dan ibu kota negara Canberra jauh lebih luas dibanding

daratan Indonesia yang hanya 1.906.240, Australia senantiasa mendapatkan

manfaat dari dimensi multibudaya sebagai salah satu negara yang paling beragam

di dunia dengan memiliki kekayaan, gagasan, pikiran, citrarasa serta gaya hidup,

banyak orang Australia yang lahir di negara asing seperti Italia, Yunani, Selaindia

Baru, Inggris, China, Vietnam, Afrika dan Indonesia.

Menjadi negara maju haruslah didukung kemajuan pendidikan yang

mendukung tujuan pendidikan nasional di suatu negara dalam hal ini khususnya di

Australia. Tujuan umum berbagi sektor pendidikan Australia digariskan dalam

undang-undang yang membentuk departemen pendidikan negara bagian,

universitas, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Tujuan umum ini biasanya

dilengkapi dengan tujuan-tujuan yang lebih oleh badan-badan yang relevan.

Tujuan pendidikan ini mengisyaratkan perlunya pengembangan antara pelayanan

kebutuhan individu dan kebutuhan masyarakat melalui sistem pendidikan. Pada

level sekolah, tekanan adalah pada pengembangan potensi murid sebaik mungkin.

Pada tingkat pendidikan tinggi, tekanan yang lebih besar diarahkan pada

pencapaian kebutuhan pendidikan untuk kepentingan ekonomi serta masyarakat

secara umum. Untuk mencapai tujuan umum ini, berbagai sektor pendidikan

tinggi harus mempunyai fokus program yang berbeda-beda. Misalnya, universitas

lebih mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan sektor

pendidikan teknik dan pendidikan lanjutan lainnya lebih memusatkan perhatian

pada pendidikan kejuruan. Pada dasarnya, pemerintah federal Australia tidak

campur tangan langsung tentang tujuan pendidikan kecuali hanya melalui tujuan

umum yang dinyatakan dalam undang-undang, tetapi pemerintah federal

menyediakan hampir seluruh dana pendidikan, dan memberikan arah pendidikan.

Page 4: Kurikulum di Australia

4

Dan perlu diketahui bahwa menurut UUD Australia, setiap pemerintah negara

bagian di Australia bertanggung jawab atas bidang pendidikan pada tingkat

sekolah di bagian tersebut. Pemerintah Australia tidak memiliki kekuasaan dalam

bidang pendidikan, dan hanya dapat membuat kebijakan dalam bidang tersebut

dengan persetujuan dari negara bagian yang bersangkutan. Pendanaan pokok

sekolah dilakukan oleh pemerintah negara bagian, namun pemerintah Australia

juga memberikan dana tambahan untuk program tertentu.

2. Sistem Pendidikan

Pada dasarnya sistem pendidikan di Australia dapat digolongkan menjadi

empat tingkatan, yaitu:

1. Sekolah Dasar (Primary School)

2. Sekolah menengah (Secondary or High School)

3. Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan (Vocational Education and Training)

4. Pendidikan Tinggi (Universitas)

Pendidikan Dasar adalah wajib untuk anak berusia enam sampai 12 tahun

atau 13 tahun, di Australia untuk sekolah ada istilah Coeducational dan

noncoeducational yaitu penggabungan siswa pria dan wanita yang banyak

dilakukan disekolah-sekolah negeri dan pemisahan jenis kelamin (single-sex)

yang banyak ditemui di sekolah-sekolah swasta. Pendidikan menengah dapat

ditempuh oleh seorang siswa selama lima atau enam tahun disebut program wajib

belajar 9 tahun, setelah hingga menamatkan sekolah menegah, banyak para pelajar

terutama pelajar pria mengikuti sekolah kejuruan dengan bentuk pemagangan

(appreniticeship), disinilah juga letak perbedaan dengan sistem pendidikan di

Indonesia, di Australia setiap pelajar diberi kebebasan untuk memilih keahlian

yang mereka sukai, untuk diindonesia ini adalah pendidikan tingkat SMA atau

SMK/STM akan tetapi di Australia pendidikan pemagangan ini ditempuh selama

empat tahun dan paruh waktu (part time) dan bedanya lagi di indonesia, di

Australia saat bersamaan para pelajar dapat juga belajar di perguruan tinggi atau

dikenal dengan TAFE (Technical and Further Education) dan juga CAE (Colleges

of Advanced Education).

Page 5: Kurikulum di Australia

5

Di Australia, sekolah dimulai dengan kindergarten (taman kanak-kanak)

dan dilanjutkan dari kelas 1 sampai kelas 12. Terdapat tiga tingkat sekolah, yaitu:

primary school (sekolah dasar): taman kanak-kanak sampai kelas 6 atau

kelas 7 (tergantung pada negara bagiannya)

high school (sekolah menengah pertama): kelas 7 atau 8 sampai kelas 10

(tergantung pada negara bagiannya)

senior high school/senior secondary school/college (sekolah menengah

atas): kelas 11 sampai kelas 12.

Murid di Australia mulai sekolah pada umur 4,5 tahun sampai 5,5 tahun

(kindergarten). Orang tua murid wajib menyekolahkan anaknya sampai dengan

usia 15 atau 16 tahun (tergantung pada negara bagiannya). Jika anaknya tidak

rajin masuk sekolah, orang tua dikenakan denda/sanksi.

Pada tingkat high school, semakin tinggi tingkat sekolah, murid semakin

bebas memilih mata pelajaran yang akan diambil. Pada tingkat senior secondary

school, murid boleh memilih hampir semua mata pelajaran sesuai dengan

keinginannya. Sebagaian besar dari high school dan senior secondary school juga

menawarkan mata pelajaran yang bersifat kejuruan, seperti perhotelan, turisme,

muatan lokal; teknik kayu, teknik logam (hospitality, tourism, woodworking,

metal working)

Pada akhir kelas 12, murid sekolah mendapatkan Year 12 certificate.

Piagam tersebut disertai transkrip nilai mata pelajaran yang telah diambil dengan

nilai yang diraih. Untuk sebagian besar dari mata pelajaran pada tingkat kelas 12,

nilai siswa dihitung dari tugas sekolah serta hasil ujian di negara bagian yang

dilakukan pada akhir tahun. Nilai tersebut dapat langsung digunakan untuk

mendaftar ke universitas, tanpa perlu diuji lagi.

Di Australia, terdapat public schools (sekolah-sekolah negeri) dan private

schools (sekolah-sekolah swasta). Kurang lebih dua pertiga dari murid bersekolah

di sekolah negeri, sedangkan sisanya bersekolah di sekolah swasta. Private

schools di Australia dibagi menjadi dua kelompok: yang berafiliasi pada agama

Page 6: Kurikulum di Australia

6

(biasanya Katolik atau Protestan, tetapi ada juga sekolah Islam) dan yang tidak

berafiliasi kepada agama (independent schools).

Tahun akademik di Australia dimulai pada akhir bulan Januari dan

berakhir pada pertengahan bulan Desember. Tahun akademik dibagi ke dalam

empat term dimana setiap term yang lamanya kurang lebih 10 minggu. Pada akhir

setiap term, para murid mendapatkan dua minggu liburan, namun pada akhir tahun

semua murid mendapatkan liburan selama kurang lebih enam minggu.

3. Kurikulum Pendidikan

Pusat pengembangan kurikulum (Curriculum Development Centre)

dibentuk oleh pemerintah Commonwealth untuk membantu mengkoordinasi dan

menyiapkan kurikulum, terutama untuk kelas akhir sekolah kejuruan, sebagai

panduan ujian eksternal dan bagi negara-negara bagian dapat mengembangkannya

sesuai dengan kebutuhan negara bagian tersebut. Buku pelajaran dan ujian

disiapkan oleh berbagai badan termasuk seksi kurikulum departemen pendidikan,

Dewan Pendidikan Australia (The Australian Council For Educational

Research/ACER), pusat pengembangan kurikulum (Curriculum Development

Centre/CDC), penerbit-penerbit buku komersil, dan guru-guru bidang studi.

Metodologi pengajaran pada prinsipnya terletak pada masing-masing guru atau

sekolah, tetapi di Australia pada umumnya satu guru mengajar satu mata pelajaran

dan untuk kelas yang beda umur diajar oleh lebih dari satu guru atau team

teaching.

Di semua negara bagian kecuali (ACT) kurikulum ditetapkan oleh

departemen pendidikan. Namun, di ACT terdapat sistem managemen sekolah

School Based Management di mana pihak sekolah bertanggung jawab atas

pembuatan kurikulum dan materi. Dalam sistem tersebut, para guru

mengembangkan kurikulum sendiri untuk mata pelajaran masing-masing. Setiap

tahun, semua kurikulum diajukan kepada departemen pendidikan untuk proses

evaluasi. Jika kurikulum tertentu dianggap tidak memenuhi standar minimal,

pihak departemen dapat meminta agar kurikulum direvesi atau bahkan dapat

menolak kurikulum tersebut.

Page 7: Kurikulum di Australia

7

Di setiap negara bagian kurikulum untuk Year 11 dan Year 12, yaitu

tingkat SMA, dibuat oleh badan khusus di bawah departemen pendidikan, yang

biasnaya disebut Senior Secondary Board. Selain pengembangan kurikulum,

badan tersebut juga bertanggung jawab atas pelaksanaan ujian yang dilakukan

pada akhir Year 12 dan pengeluaran Year 12 Certificate.

Pemerintah Australia ingin menetapkan kurikulum nasional (national

curriculum) dalam berbagai bidang studi, yaitu bahasa Inggris, Sejarah,

Matematika, dan Ilmu Pengetahuan. Dalam hal ini, pemerintah nasional sedang

bekerjasama dengan pemerintah negara bagian, sebab perubahan kurikulum hanya

dapat dilakukan atas persetujuan negara bagian.

4. Kurikulum Matematika

Rancangan Kurikulum Australia untuk matematika pada dasarnya, adalah

konsisten dengan dengan harapan yang diuraikan dalam kurikulum Amerika

Serikat (United States of America (National Council of Teachers of Mathematics

Standards)), kurikulum matematika Selandia Baru dan yang dimiliki oleh

Finlandia dan Kerajaan Inggris Raya (United Kingdom).

Rancangan Kurikulum Australia untuk matematika dibentuk dalam tiga

bahasan isi serta empat bahasan kecakapan/keahlian. Bahasan isi adalah Number

and algebra, Statistics and probability, dan Measurement and geometry. Isi dalam

bahasan-bahasan tersebut menerangkan “ apa “ yang akan diajarkan pada para

siswa. Bahasan kecakapan yaitu – Understanding, Fluency, Problem solving dan

Reasoning – menerangkan mengenai ‘bagaimana’ – cara isinya diselidiki atau

dikembangkan melalui ‘pemikiran’ serta ‘melakukan’ matematika.

Keahlian/kecakapan telah dimasukkan ke dalam uraianan isi dari masing-masing

dari ketiga bahasan isi. Pendekatan ini memastikan bahwa kecakapan atau

keahlian para siswa dalam keterampilan matematika dikembangkan melalui

seluruh kurikulum dan semakin lama meningkat menjadi semakin ahli setelah

sekolah selama bertahun tahun, dan para siswa mengembangkan kemampuan

mereka untuk berpikir dan bertindak secara logis, seperti melakukan analisa,

Page 8: Kurikulum di Australia

8

pembuktian, penilaian, menerangkan, menyimpulkan, memberikan alasan serta

menyamaratakan.

Dokumen kurikulum matematika negara bahasan dan teritori telah ikut

dipertimbangkan pada pengembangan kurikulum matematika. Rancangan

kurikulum telah disesuaikan secara luas dengan dokumen-dokumen tersebut

dalam hubungannya dengan Number and algebra dan Measurement and geometry.

Dalam mengembangkan isi serta standar prestasi telah ikut dipertimbangkan

Program Penilaian Nasional - Literasi dan Menghitung (National Assessment

Program –Literacy and Numeracy (NAPLAN) untuk tahun 2008 dan 2009.

Dalam hal perbedaan, rancangan Kurikulum Australia Dokumen

kurikulum matematika negara bahasan dan teritori telah ikut dipertimbangkan

pada pengembangan kurikulum matematika. Rancangan kurikulum telah

disesuaikan secara luas dengan dokumen-dokumen tersebut dalam hubungannya

dengan Number and algebra dan Measurement and geometry.

Rancangan Kurikulum Australia lebih besar akan bidang statistik dan

probabilitas sebagai pengakuan akan kebutuhan para siswa untuk dapat

menginterpretasikan data dalam abad ke-21 ini. Bahasan kecakapan/keahlian

yang bersifat tertanam memiliki perbedaan yang amat kontras dibanding dengan

dokumen negara bahasan dan teritori yang memiliki unting proses secara terpisah

yang sering disebut ‘bekerja secara matematika (working mathematically)’.

Terdapat bahasan yang terpisah guna memastikan bahwa proses-proses

matematika berada dalam konteks yang sesuai dengan, dan bersangkutpaut

dengan konsep matematika yang seharusnya.

Intinya matematika bukan memberikan penjelasan tetapi dapet memilah dan

memilih meteri dengan melibatkan siswa dan yang memeberikan pengalaman

yang mereka butuhkan untuk mempelajari konsep matematika. Kurikulum

matematika Australia secara garis besar adalah memprioritaskan guru

memutuskan dan mengintrgrasikan bahasan isi metri dan keahlian yang dicapai

siswa dengan menggunakan pola pikir yang luas dapat membantu micro planning

dan memilih tugas atau materi yang tepat bagi siswa sangatlah penting. Jadi pada

Page 9: Kurikulum di Australia

9

dasarnya cakupan materi dan keahlian yang dituntut Kurikulum matematika

Australia sama dengan Kurikulum matematika Indonesia, yang berbeda hanya

pada praktek kegiatan belajar mengajar di kelas dan pencapaian siswa. Dalam hal

ini tingkat kompleksitas masalah, soal penerapan dan penggunaan kata-kata dalam

pembelajaran matematika di Australia lebih tinggi dari indonesia.

5. Managemen Pendidikan

a. Otoritas

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahawasanya berdasarkan Konstitusi

Australia, pendidikan adalah tanggung jawab negara bahasan , pada setian negara

bahasan memiliki seorang Menteri Pendidikan dengan sebuah departemen

pendidikan, akan tetapi kinerja para menteri pendidikan negara bahasan tetap

diawasi oleh Menteri Pendidikan di pusat. Pada beberapa negara bagian,

departemen pendidikan memiliki tanggung jawab utama penyelenggaraan

pendidikan dan sebagai koordinator pendidikan dasar, mengangkat guru dan

karyawan hingga menyelenggarakan gedung, dan mungkin ini tidak jauh beda

dengan Indonesia yang tiap provinsi telah memiliki otonomi sendiri dari

Kementerian Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga Pusat.

b. Tenaga Pendidik

Hampir semua guru prasekolah dan sekolah dasar serta sekolah menengah

dididik pada CAE, untuk di Indonesia dapat disebut PGSD, dan sebahasan di

universitas dan pendidikan guru yang dikelola badan-badan keagamaan, Lama

pendidikan guru berkisar empat tahun dan semua sistem pendidikan guru

memberikan kesempatan kepada guru untuk mendapatkan pendidikan dalam

jabatan (inservice education) termasuk pendidkan kualifikasi keprofesionalan

dengan menyelesaikan beberapa mata kuliah yang telah disetujui.

c. Pendanaan

Fungsi pemerintah dalam pengadaan pendidikan tercermin pada sumber

dana dan sistem pendanaan dari pemerintah pusat (commonwealth) untuk negara-

Page 10: Kurikulum di Australia

10

negara bahasan sebesar 7.700 Dolar Australia, bantuan dari pemerintah pusat ini

di utamakan untuk pembiayaan universitas dan institusi CAE, sedangakan negara

bahasan juga memiliki tanggung jawab untuk pembiayaan pendidikan prasekolah,

sekolah dasar, menengah negeri dan TAPE. Di Australia biaya pendidkan para

pelajar dan mahasiswa ditanggung penuh oleh pemerintah, termasuk uang saku,

hinggapara mahasiswanya dapat menabung dari uang bantuan dari negara, para

pelajar dan mahasiswa diberi wewenang untuk membayarkan sendiri uang sekolah

dari uang yang diberikan negara, bagi pelajar dan mahasiswa yang masih tinggal

dengan orang tua dan pendanaannya dibantu oleh orang tua tetap diberi oleh orang

tua.

Semua public school bebas biaya sekolah. Namun, para orang tua yang

menyekolahkan anaknya di sekolah negeri biasanya diminta untuk membayar

voluntary payment (pembayaran sukarelawan) yang tidak terlalu besar. Sebahasan

besar dari pendanaan pada sekolah-sekolah negeri diberikan oleh pemerintah di

masing-masing negara bagian. Sekolah-sekolah yang berafiliasi pada agama,

khususnya sekolah-sekolah Katolik, cenderung menetapkan biaya sekolah yang

rendah. Sebagian besar pendanaan sekolah-sekolah yang berafilisasi pada agama

diberikan oleh pemerintah, baik pemerintah negara bagian maupun pemerintah

nasional. Independent schools cenderung menetapkan biaya sekolah yang cukup

tinggi, hingga pendanaanya dari pemerintah lebih sedikit. Dalam hal pendanaan

ini, terdapat perbedaan yang besar dengan sistem pendidikan di indonesia. Setiap

lapisan masyarakat dan pemerintah ikut ambil bahasan dalam pendanaan demi

mendukung tercapainya tujuan pendidikan.

6. Standar Lulusan

Pada tingkat SD dan SMP, murid meluluskan setiap year pembelajaran

atas rekomendasi dari guru. Rekomendasi guru berdasarkan perkembangan murid

selama seluruh tahun, dan tidak berdasarkan ujian. Jarang sekali ada murid yang

tidak lulus. Biasanya murid tidak lulus karena umur atau sikap yang dianggap

terlalu muda, bukan karena prestasi belajar yang kurang memuaskan. Semua

murid mendapatkan rapor pada akhir Term dengan nilai prestasi belajar.

Page 11: Kurikulum di Australia

11

Pada tingkat SMA, persyaratan kelulusan ditetapkan oleh Senior

Secondary Board masing-masing Negara bagian. Kelulusan berdasarkan beberapa

faktor. Pertama, murid harus mengambil mata pelajaran yang cukup pada setiap

tahun, biasanya lima mata pelajaran pada Year 12. Mata pelajaran ini sedikit

sekali, namun bahannya cukup mendalami. Kedua, ada persyaratan mengenai

jenis mata pelajaran yang boleh diambil, misalnya wajib mengambil minimal satu

mata pelajaran dari golongan Matematika/Ilmu Pengetahuan dan satu dari

golongan Bahasa/Ilmu Sosial. Syarat lainnya adalah harus mendapatkan nilai pass

(50 persen keatas) untuk semua mata pelajaran.

Di semua negara bagian, kecuali ACT, nilai untuk mata pelajaran tingkat

Year 12 berdasarkan dua atau tiga komponen, yaitu: hasil tugas sekolah, nilai

ujian akhir tahun yang dilaksanakan oleh Senior Secondary Board, dan kadang-

kadang suatu proyek. Nilai dari ujian akhir tahun juga digunakan untuk menjaga

standar kenilaian melalui proses moderation. Jika dalam sekolah tertentu nilai

berdasarkan hasil tugas sekolah tinggi sedangkan nilai berdasarkan ujian akhir

tahun rendah, maka nilai final murid-murid di sekolah tersebut akan dikurangi.

Di ACT, tetap dilakukan ujian akhir tahun pada tingkat Year 12. Namun, nilai

dari ujian itu hanya dilakukan untuk proses moderation yang tersebut diatas. Nilai

final berdasarkan hasil tugas sekolah saja. Senior Secondary Board masing-

masing negara bagian mengeluarkan Year 12 Certificate serta transkrip akademik

bagi semua murid yang lulus Year 12.

Page 12: Kurikulum di Australia

12

BAB II

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Pembagian tingkat usia dalam menempuh sekolah dasar dan menengah, di

Indonesia sekolah dasar ditempuh enam tahun dan sekolah tingkat lanjutaan 3

tahun, akan tetapi di Australia sekolah dasar ditempuh selama antara enam hingga

sembilan tahun, setelah itu pelajar memasuki sekolah kejuruan. Di Australia

adanya kebebasan para siswa untuk memilih satu jurusan keahlian yang mereka

minati untuk di pelajari selama empat tahun di kejuruan dengan pemagangan dan

dapat sambil kuliah diperguruan tinggi dan bahkan dapat sambil bekerja.

Dana Pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah hingga uang saku. Semua

public school bebas biaya sekolah. Sekolah-sekolah yang berafiliasi pada agama,

khususnya sekolah-sekolah Katolik, cenderung menetapkan biaya sekolah yang

rendah. Setiap tenaga kependidikan mendapat mendapatkan pendidikan dalam

jabatan (inservice education) termasuk pendidkan kualifikasi keprofesionalan dan

ditandai dengan pemberian sertifikat.

Penentu kelulusan oleh sekolah, hanya sekolah kejuruan saja yang ada

ujian eksternal. Di semua negara bagian, kecuali ACT, nilai untuk mata pelajaran

tingkat Year 12 berdasarkan dua atau tiga komponen, yaitu: hasil tugas sekolah,

nilai ujian akhir tahun yang dilaksanakan oleh Senior Secondary Board, dan

kadang-kadang suatu proyek. Di ACT, tetap dilakukan ujian akhir tahun pada

tingkat Year 12. Namun, nilai dari ujian itu hanya dilakukan untuk proses

moderation yang tersebut diatas. Nilai final berdasarkan hasil tugas sekolah saja.

Senior Secondary Board masing-masing negara bagian mengeluarkan Year 12

Certificate serta transkrip akademik bagi semua murid yang lulus Year

Page 13: Kurikulum di Australia

13

2. Saran

Adapun saran yang ingin dituliskan penulis adalah agar kiranya

pendidikan di indonesia mampu mengadaptasi kelebihan dari kurikulum Australia

namun tetap memperhatikan karakteristik budaya indonesia. Selain itu,

diharapkan setiap lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah, pihak swasta hingga

masyarakat kecil ikut memperhatikan dan memberi dukungan dalam memajukan

pendidikan di indonesia.

Page 14: Kurikulum di Australia

14

DAFTAR PUSTAKA

, http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum, diakses tanggal 28

November 2012.

,http://www.smpn1awn.sch.id/kreatifitas/artikel/283-kurikulum-

matematika-di-australia.html, , diakses tanggal 28 November 2012.

, www.acara.edu.au/.../AC_INFO_SHEETS_Indonesia. pdf. diakses

tanggal 28 November 2012.