kumpulan materi daurah syaikh haitsam sarhan di masjid al barkah, cileungsi, kompleks radio rodja...

432
T I G A L A N D A S A N U T A M A وأدلتهاصىلثة ا ثPenulis : Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab harluarmhhar

Upload: darto-kloning

Post on 31-Oct-2015

323 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

Materi dan latihan yang disampaikan oleh Syaikh Haitsam Sarhan pada daurah 2 hari di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

TIGA LANDASAN UTAMA

ثالثة األصىل وأدلتها

Penulis :

Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab harluarmhhar

Page 2: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013
Page 3: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 3Tiga Landasan Utama 3

DAFTAR ISI

Isi Hal

Pendahuluan 4

1. Mengenal Allah Azza Wa Jalla 10

2. Mengenal Islam 19

3. Mengenal Nabi Muhammad 30

Page 4: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama4Tiga Landasan Utama 4

PENDAHULUAN

Saudaraku,

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada anda.

Ketahuilah, bahwa wajib bagi kita untuk mendalami empat masalah, yaitu:

1. Ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalilnya.

2. Amal, yaitu menerapkan ilmu ini.

3. Da'wah, yaitu mengajak orang lain kepada ilmu ini.

4. Sabar, yaitu tabah dan teguh dalam mengahadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkan dan berdakwah kepadanya.

Dalilnya, firman Allah ta‟ala:

Demi masa. Sesungguhya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-

Page 5: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 5Tiga Landasan Utama 5

menasehati supaya menta'ati kebenaran, dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Surah Al-„Ashr: 1-3).

Imam Asy-Syafi’i (1) rahimahullahu ta‟ala, mengatakan: “Seandainya Allah hanya menurunkan surat ini saja sebagai hujjah buat makhluk-Nya, tanpa hujjah lain, sungguh telah cukup surat ini sebagai hujjah bagi mereka.”

Dan Imam Al-Bukhari (2) rahimahullahu ta‟ala, mengatakan: “Bab: Ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan. Dalilnya firman Allah ta‟ala:

“Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu.” (QS. Muhammad: 19).

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan terlebih dahulu untuk berilmu (berpengetahuan)… (3) Sebelum ucapan dan perbuatan.

(1). Abu Abdillah: Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ Al-Hasyimi

Al-Qurasyi Al-Mutthalibi (150-204H=767-820M). salah seorang imam empat. Dilahirkan di ghaza (Palestina) dan meninggal di Cairo. Diantara karya ilmiahnya: Al-Um, Ar-Risalah dan Al-Musnad.

(2). Abu Abdillah: Muhamad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah Al-Bukhari (194-256H=810-870M). seorang ulama ahli hadis, untuk mengumpulkan hadits, ia telah menempuh perjalanan panjang; mengunjungi Khurasan, Irak, Mesir, dan Syam. Kitab-kitab yang disusunnya antara lain: Al-Jami’ Ash-shahih (yang lebih dikenal dengan Shahih Al-Bukhari), At-Taarikh, Adhu’afa’, Khalq Af’aal Al-Ibaad.

(3) Al-Bukhari dalam Shahihnya, kitab Al-'Ilm, bab 10.

Page 6: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama6Tiga Landasan Utama 6

Saudaraku,

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada anda.

Dan ketahuilah, bahwa wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk mempelajari dan mengamalkan ketiga perkara ini:

1. Bahwa Allah-lah yang menciptakan kita dan memberi rizki kepada kita. Allah tidak membiarkan kita begitu saja dalam kebingungan, tetapi mengutus kepada kita seorang Rasul; maka barangsiapa mentaati Rasul tersebut pasti akan masuk surga, dan barangsiapa menentangnya pasti akan masuk neraka.

Allah ta‟ala berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir‟aun, maka Fir‟aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.” (QS. Al-Muzammil: 15-16).

2. Bahwa sesungguhnya Allah tidak rela, jika dalam ibadah yang ditujukan kepada-Nya, Dia dipersekutukan dengan sesuatu apapun, baik dengan seorang malaikat yang terdekat atau dengan seorang Nabi yang diutus menjadi Rasul.

Page 7: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 7Tiga Landasan Utama 7

Firman Allah ta‟ala:

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah seorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS. Al-Jin: 18).

3. Bahwa barangsiapa yang mentaati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam serta mentauhidkan Allah, tidak boleh mencintai orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, sekalipun mereka itu keluarga terdekat. Allah ta‟ala berfirman:

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya.

Page 8: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama8Tiga Landasan Utama 8

Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” (QS. Al-Mujadilah: 22).

Saudaraku,

Semoga Allah membimbing anda untuk taat kepada-Nya.

Ketahuilah bahwa Islam yang merupakan tuntunan Nabi Ibrahim 'alaihis salam adalah ibadah kepada Allah semata dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh ummat manusia dan hanya untuk itulah sebenarnya mereka diciptakan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta‟ala:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS.Adz-Dzariyat: 56).

Ibadah, dalam ayat ini, artinya: tauhid. Dan perintah Allah yang paling agung adalah tauhid, yaitu memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata. Sedangkan larangan Allah yang paling besar adalah syirik, yaitu: menyembah selain Allah di samping menyembah-Nya.

Allah ta‟ala berfirman:

Page 9: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 9Tiga Landasan Utama 9

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (QS.An-Nisa: 36).

Kemudian apabila anda ditanya: "apakah tiga landasan utama yang wajib diketahui oleh manusia? Maka hendaklah anda menjawab: yaitu mengenal Tuhan Allah 'Azza wa Jalla, mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam.

Page 10: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama10Tiga Landasan Utama 10

MENGENAL ALLAH 'Azza Wa Jalla

Apabila anda ditanya: "siapakah Tuhanmu?, Maka katakanlah: "Tuhanku adalah Allah yang telah memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala ni‟mat yang dikaruniakan-Nya. Dan Dialah sembahanku, tiada bagiku sesembahan yang haq selain Dia.

Allah ta‟ala berfirman:

“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-fatihah: 2).

Semua yang ada selain Allah disebut alam, dan saya adalah bagian dari semesta alam ini.

Selanjutnya, jika anda ditanya: "dengan perantaraan apakah anda mengenal Tuhan? Maka hendaklah anda menjawab: "melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: malam, siang, matahari dan bulan. Sedangkan diantara ciptaan-Nya ialah: tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala makhluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya.

Page 11: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 11Tiga Landasan Utama 11

Allah ta'ala berfirman:

“Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. Fushshsilat: 37).

Dan juga firman-Nya:

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian Dia bersemayam di atas „Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, yang mengikutinya dengan cepat. Dan (diciptakan-Nya pula) matahari , bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah Tuhan semesta alam.” (QS. Al-A‟raf: 54).

Tuhan inilah yang haq untuk disembah. Dalilnya, firman Allah ta‟ala:

Page 12: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama12Tiga Landasan Utama 12

“Hai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan air hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 21-22).

Ibnu Katsir (4) rahimahullahu ta‟ala, mengatakan: hanya pencipta segala sesuatu yang ada inilah yang berhak dengan segala macam ibadah(5).

Dan macam-macam ibadah yang diperintahkan Allah itu, antara lain: Islam (6), Iman, Ihsan, do‟a, khauf (takut), raja‟ (pengharapan), tawakkal, raghbah (penuh minat), rahbah (cemas), khusyu‟ (tunduk), khasyyah (takut), inabah (kembali kepada Allah), isti‟anah (memohon pertolongan), isti‟adzah (memohon perlindungan), istighatsah (memohon pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan), dzabh

(4) Lihat Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anul Adzhim, (Cairo: Maktabah Dar At-turats,

1400H), jilid I, hal. 57.

(5) Lihat Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anul Adzhim, (Cairo: Maktabah Dar At-turats, 1400H), jilid I, hal. 57.

(6) Islam, yang dimaksud disini, adalah: syahadat, shalat, shiyam, zakat dan haji.

Page 13: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 13Tiga Landasan Utama 13

(menyembelih), nazar, dan macam-macam ibadah lainnya yang diperintahkan oleh Allah.

Allah Subahanahu wa ta‟ala berfirman:

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah Allah).” (QS. Al-Jin: 18).

Karena itu, barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka ia adalah musyrik dan kafir. Firman Allah ta‟ala:

“Dan barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.” (QS. Al-Mu‟minun: 117).

Dalil dari macam-macam ibadah: 1. Dalil do’a:

Firman Allah ta‟ala:

Page 14: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama14Tiga Landasan Utama 14

“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo‟alah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu". Sesungguhnya, orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”(QS. Ghafir: 60).

Dan diriwayatkan dalam hadits:

عاء مخ العبادة (( )) الد“Do‟a itu adalah sari ibadah (7).

2. Dalil khauf (takut) :

Firman Allah ta‟ala:

“Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 175).

3. Dalil raja’ (pengharapan):

Firman Allah ta‟ala:

“Untuk itu, barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan (7) Hadits riwayat At-Tirmizi dalam Al-Jami’ Ash-Shahih, kitab -Da’awat, bab I.

Dan maksud hadits ini: bahwa segala macam ibadah, baik yang umum maupun yang khusus, yang dilakukan seorang mu’min, seperti: mencari nafkah yang halal untuk keluarga, menyantuni anak yatim dll. Semestinya diiringi dengan permohonan ridha Allah dan pengharapan balasan ukhrawi. Oleh karena itu do’a (permohonan dan pengharapan tersebut) disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sari atau otak ibadah, karena senantiasa harus mengiringi gerak ibadah.

Page 15: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 15Tiga Landasan Utama 15

seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110).

4. Dalil tawakkal (berserah diri):

Firman Allah ta‟ala:

"Dan hanya kepada Allah hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-banar orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 23).

Dan juga firman-Nya:

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3).

5. Dalil raghbah (penuh minat), rahbah (cemas) dan khusyu’ (tunduk); Firman Allah ta‟ala:

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo‟a kepada Kami dengan harap (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya‟: 90).

Page 16: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama16Tiga Landasan Utama 16

6. Dalil khasy-yah (takut):

Firman Allah ta‟ala:

“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, dan takutlah kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 150).

7. Dalil inabah (kembali kepada Allah):

Firman Allah ta‟ala:

“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya) sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat di tolong lagi.” (QS. Az-Zumar: 54).

8. Dalil isti’anah (memohon pertolongan):

Firman Allah ta‟ala:

“Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 4).

Dan diriwayatkan dalam hadits:

(( )) إذا است عنت فاستعن بالل

Page 17: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 17Tiga Landasan Utama 17

“Apabila kamu memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah” (8) .

9. Dalil isti’adzah (memohon perlindungan):

Firman Allah ta‟ala:

“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh.” (QS. Al-Falaq: 1).

Dan firman-Nya:

“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Manusia, Raja manusia.” (QS. An-Nas: 1-2).

10. Dalil istighatsah (memohon pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan):

Firman Allah ta‟ala:

“(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu.” (QS. Al-Anfal: 9).

(8) Hadits riwayat At-Tirmizi dalam Al-Jami’ Ash-Shahih, kitab Syafa'at Al-Qiyamah

War-Raqaiq Wal-Wara’, bab 59. dan riwayat Imam Ahmad Musnad (Beirut; Al-Maktab Al-Islami, 1403 H), jillid I, hal. 293, 303, 307.

Page 18: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama18Tiga Landasan Utama 18

11. Dalil dzabh (menyembelih):

Firman Allah ta‟ala:

“Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku (sembelihanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (kepada Allah).” (QS.Al-An‟am:162-163).

Dan dalil dari sunnah:

)) لعن الل من ذبح لغي الل ((“Allah melaknat orang yang menyembelih

(binatang) bukan karena Allah” (9).

12. Dalil nadzar:

Firman Allah ta‟ala:

“Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.” (QS. Al-Insan: 7).

(9 ) Hadits riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al-Adhahi, bab 8. dan riwayat Imam

Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108 dan 152.

Page 19: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 19Tiga Landasan Utama 19

MENGENAL ISLAM

Islam, ialah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan pada segala perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.

Dan agama Islam, dalam pengertian tersebut mempunyai tiga tingkatan, yaitu: Islam, Iman dan Ihsan; masing-masing tingkatan ada rukun-rukunnya.

Tingkatan Pertama: Islam. Adapun tingkatan Islam, rukunnya ada lima:

1. Syahadat (pengakuan dengan hati dan lisan) bahwa: “Laa Ilaaha Illallaah – Muhammad Rasulullah” (Tiada sesembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah).

2. Mendirikan shalat.

3. Menunaikan zakat.

4. Puasa pada bulan Ramadhan.

5. Dan Haji ke Baitullah Al-Haram.

Dalil syahadat: Firman Allah ta‟ala:

“Allah menyatakan bahwasannya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang

Page 20: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama20Tiga Landasan Utama 20

menegakkan keadilan. (juga menyatakan yang demikian itu) para Malaikat dan orang-orang yang berilmu. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali-Imran: 18).

“Laa Ilaaha Illallah”, artinya: tiada sesembahan yang haq selain Allah.

Syahadat ini mengandung dua unsur. Meniadakan dan menetapkan. “La Ilaaha”, adalah meniadakan segala bentuk sesembahan selain Allah, “Illallah”, adalah menetapkan bahwa ibadah (penghambaan) itu hanya untuk Allah semata, tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu di dalam ibadah kepada-Nya, sebagaimana tiada sesuatu apapun yang boleh dijadikan sekutu di dalam kakuasaan-Nya.

Tafsir makna syahadat tersebut diperjelas oleh firman Allah ta‟ala:

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung-jawab terhadap apa yang kamu sembah, tetapi aku menyembah Tuhan yang telah menjadikanku, karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku". Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.” (QS. Az-Zukhruf: 26-28).

Page 21: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 21Tiga Landasan Utama 21

Dan firman Allah ta‟ala:

“Katakanlah (Muhammad): "Hai Ahli Kitab! Marilah berpegang teguh kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. Ali Imran: 64).

Adapun dalil syahadat bahwa Muhammad itu Rasulullah, adalah firman Allah ta‟ala:

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang yang mukmin.” (QS. At-Taubah: 128).

Syahadat bahwa Muhammad adalah Rasulullah, berarti: mentaati apa yang diperintahkannya, membenarkan apa yang diberitakannya, menjauhi apa

Page 22: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama22Tiga Landasan Utama 22

yang dilarang serta dicegahnya, dan beribadah kepada Allah dengan apa yang disyari'atkannya.

Dalil shalat, zakat dan tafsir kalimat tauhid:

Firman Allah ta'ala:

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah, dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan agama) dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5).

Dalil shiyam:

Firman Allah ta‟ala:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Dalil haji:

Firman Allah ta‟ala:

Page 23: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 23Tiga Landasan Utama 23

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Dan barangsiapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 97).

Tingkatan kedua: Iman.

Iman itu lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang paling tinggi ialah syahadat. “La Ilaha Illallah”, sedang cabang yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan sifat malu adalah salah satu cabangnya iman.

Rukun iman ada enam yaitu:

1. Iman kepada Allah.

2. Iman kepada para Malaikat-Nya.

3. Iman kepada kitab-kitab-Nya.

4. Iman kepada para Rasul-Nya.

5. Iman kepada hari akhirat.

6. Iman kepada qadar (10), yang baik maupun yang buruk.

Dalil keenam rukun ini, firman Allah ta‟ala:

(10) Qadar ialah: takdir, ketentuan Ilahi, yaitu: iman bahwa segala sesuatu yang terjadi di

alam semesta ini adalah diketahui, dicatat, dikehendaki dan dijadikan oleh Allah ta’ala.

Page 24: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama24Tiga Landasan Utama 24

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malalikat, kitab-kitab dan Nabi-Nabi…” (QS.Al-Baqarah: 177).

Dan firman Allah ta‟ala:

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir).” (QS. Al-Qamar: 49).

Tingkatan ketiga: Ihsan. Ihsan, rukunnya hanya satu, yaitu:

)) أن ت عبد الل كأنك ت راه, فإن ل تكن ت راه فإنو ي راك (( “Beribadahlah kepada Allah dalam keadaan

seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (11).

Dalilnya, firman Allah ta‟ala:

(11) Pengertian Ihsan tersebut merupakan penggalan dari hadits Jibril, yang dituturkan oleh

Umar bin Al-Khattab radhiallahu ‘anhu, sebagaimana akan disebutkan.

Page 25: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 25Tiga Landasan Utama 25

“Sesunggunya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. An-Nahl:128).

“Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan (melihat) pula perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Asy-syuaraa‟: 217-220).

“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur‟an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya…”. (QS. Yunus: 61).

Adapun dalilnya dari sunnah, ialah hadits Jibril (12) yang masyhur, yang diriwayatkan dari Umar bin Al-Khattab radhiallahu „anhu:

(12) Disebutkan hadits Jibril, karena Jibrillah yang datang kepada Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam dengan menanyakan kepada beliau tentang Islam, Iman, Ihsan dan masalah hari kiamat. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan pelajaran kepada kaum Muslimin tentang masalah-masalah agama.

Page 26: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama26Tiga Landasan Utama 26

“Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi shallallahu „alaihi wa sallam tiba-tiba muncul ke arah kami seorang laki-laki, sangat putih pakaiannya, hitam pekat rambutnya tidak tampak pada tubuhnya tanda-tanda sehabis dari bepergian jauh dan tiada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Lalu orang itu duduk di hadapan Nabi shallallahu „alaihi wa sallam dengan menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut beliau serta meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha beliau, dan berkata:

سالم ! د, أخبن عن ال يا مم“Ya Muhammad, beritahukanlah aku tentang

Islam!”.

Maka Nabi menjawab:

الة, وت ؤت الزكاة, دا رسول الل وتقيم الص )) أن تشهد أن ال إلو إال الل وأن مم مضان, وتج الب يت إن استطعت إليو سبيال ((وتصوم ر

“Yaitu: bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang haq selain Allah serta Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, melakukan shiyam pada bulan Ramadhan dan melaksanakan haji ke Baitullah jika mampu untuk mengadakan perjalanan ke sana.”

Lelaki itupun berkata: صدقت “Benarlah engkau.”

Kata Umar: “Kami merasa heran kepadanya, ia bertanya kepada beliau, tetapi juga membenarkan beliau.” Lalu ia berkata:

يان !أخبن ع ن ال

Page 27: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 27Tiga Landasan Utama 27

“Beritahu aku tentang iman!”

Beliau menjawab:

ره وشره (( )) أن ت ؤمن بالل ومالئكتو وكتبو ورسلو والي وم اآلخر وت ؤمن بالقدر خي “Yaitu: beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya,

kitab-kitab-Nya, Rasul-rsul-Nya dan hari akhirat serta beriman kepada qadar yang baik dan yang buruk.”

Orang itu pun berkata lagi: “Benarlah engkau.” Kemudian ia berkata:

حسان ! أخبن عن ال“Beritahu aku tentang ihsan!”

Beliau mejawab:

كأنك ت راه, فإن ل تكن ت راه فإنو ي راك (()) أن ت عبد الل “Yaitu: beribadahlah kepada Allah dalam keadaan

seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”

Ia berkata lagi:

اع أخبن عن الس ة !“Beritahulah aku tentang waktu hari kiamat!”

beliau menjawab:

ائل (( ها بأعلم من الس )) ما المسؤول عن “Orang yang ditanya tentang hal tersebut tidak

lebih tahu daripada orang yang menanyakannya.”

Maka orang itupun berkata:

Page 28: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama28Tiga Landasan Utama 28

ن عن أماراتا !أخب “Beritahukanlah aku (sebagian dari) tanda-tanda

kiamat itu!”

Beliau menjawab:

م ة رب ت ه ا, وأن ت ر اا اة الع راة العال ة رع اء الش اء ي تط اولون )) أن تل د ايان (( الب ن

“Yaitu: apabila ada budak wanita melahirkan tuan puterinya dan apabila kamu melihat orang-orang tak beralas kaki, tak berpakaian sempurna, melarat lagi penggembala domba, saling bangga-membanggakan diri dalam membangun bangunan yang tinggi.”

Kata Umar: “Lalu pergilah orang laki-laki itu, sementara kami berdiam diri saja dalam waktu yang lama, sehingga Nabi bertanya:

يا عمر, أتدري من السائل ؟“Hai Umar! Tahukah kamu, siapakah orang yang

bertanya itu?”

Saya menjawab: “Allah dan Rasulnya lebih mengetahui.”

Beliau pun bersabda:

ىذا جبيل, أتاكم ي علمكم أمر دينكم

Page 29: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 29Tiga Landasan Utama 29

“Dia adalah Jibril, telah datang kepada kalian untuk mengajarkan urusan agama kalian.” (13).

(13 ) Hadits riwayat Muslim dalam shahih-nya, kitab al-Iman, bab 1 hadits ke-1. dan

diriwayatkan juga hadits dengan lafadz seperti ini dari Abu Hurairah oleh Al-Bukhari dalam shahihnya, kitab Al-Iman, bab 37, hadits ke-1.

Page 30: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama30Tiga Landasan Utama 30

MENGENAL NABI MUHAMMAD Shallallahu „Alaihi Wa Sallam

Beliau adalah Muhammad bin Abdullah, bin Abdul Mutthalib, bin Hasyim. Hasyim adalah termasuk suku Quraisy, suku Quraisy termasuk bangsa Arab, sedang bangsa Arab termasuk keturunan Nabi Ismail, putera Nabi Ibarahim Al-Khalil. Semoga Allah melimpahkan kepadanya dan kepada Nabi kita sebaik-baik shalawat dan salam.

Beliau berumur 63 tahun; diantaranya 40 tahun sebelum beliau menjadi Nabi dan 23 tahun sebagai Nabi serta Rasul.

Beliau diangkat sebagai Nabi dengan “Iqra” (14)dan diangkat sebagai Rasul dengan surah “Al- Mudatssir.”

Tempat asal beliau adalah Makkah. Beliau diutus oleh Allah untuk menyampaikan peringatan untuk menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid. Firman Allah ta‟ala:

“Wahai orang yang berkemul (berselimut)! Bangunlah, lalu sampaikanlah peringatan. Dan Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa (menyembah berhala)

(14) Yakni surat Al-'Alaq: 1-5.

Page 31: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 31Tiga Landasan Utama 31

tinggalkanlah. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah.” (QS. Al-Mudatstsir:1-7).

Pengertian: “Sampaikanlah peringatan”, ialah: menyampaikan

peringatan untuk menjauhi syirik dan mengajak kepada tauhid.

“Tuhanmu Agungkanlah”: agungkanlah Ia dengan berserah diri dan beribadah kepada-Nya semata.

“Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah”, artinya: jauhkan serta bebaskan dirimu darinya dan orang-orang yang memujanya.

Beliaupun melaksanakan perintah ini dengan tekun dan gigih selama sepuluh tahun, mengajak kepada tauhid. Setelah sepuluh tahun itu, beliau dimi‟rajkan (diangkat naik) ke atas langit dan disyari‟atkan kepada beliau shalat lima waktu. Beliau melakukan shalat di Makkah selama tiga tahun. Kemudian, sesudah itu, beliau diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah.

Hijrah, pengertiannya, ialah: pindah dari lingkungan syirik ke lingkungan Islami.

Hijrah ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan ummat Islam. Dan kewajiban tersebut hukumnya tetap berlaku sampai hari kiamat.

Dalil yang menunjukkan kewajiban hijrah, yaitu firman Allah ta‟ala:

Page 32: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama32Tiga Landasan Utama 32

“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan Malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri (15) ,(kepada mereka) Malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini? Mereka menjawab: "adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Makah)". Para Malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu? Orang-orang itu tempat tinggalnya neraka Jahannam dan Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. Kecuali mereka yang tertindas, baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), mereka itu mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan Allah adalah Maha Pema‟af lagi Maha Pengampun.” (QS. An-Nisa‟: 97-99).

Dan firman Allah ta‟ala:

“Hai hamba-hamba-Ku yang beriman!, sesungguhnya, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja.” (QS. Al-Ankabut: 56).

(15) Yang dimaksud dengan dzhalim terhadap diri mereka sendiri dalam ayat ini, ialah

orang-orang penduduk Makkah yang sudah masuk Islam tetapi mereka tidak mau hijrah bersama Nabi, padahal mereka mampu dan sanggup. Mereka ditindas dan dipaksa oleh orang-orang kafir supaya ikut bersama mereka pergi ke perang badar, akhirnya ada diantara mereka yang terbunuh.

Page 33: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 33Tiga Landasan Utama 33

Al Baghawi (16) rahimahullah, berkata: “Ayat ini, sebab turunnya, adalah ditujukan kepada orang-orang muslim yang masih berada di Makkah, yang mereka itu belum juga berhijrah. Karena itu, Allah menyeru kepada mereka dengan sebutan orang-orang yang beriman.”

Adapun dalil dari sunnah yang menunjukkan kewajiban hijrah, yaitu sabda Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam:

قط ع الت وب ة ح ت تطل ع الش م م ن )) قط ع الت وب ة, وال ت ن قطع الجرة حت ت ن ال ت ن مغربا ((

“Hijrah tetap akan berlangsung selama pintu taubat belum ditutup, sedang pintu taubat tidak akan ditutup sebelum matahari terbit dari barat".

Setelah Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam menetap di Madinah, disyari‟atkan kepada beliau zakat, puasa, haji, adzan, jihad, amar ma‟ruf dan nahi mungkar serta syari‟at-syari‟at Islam lainnya.

Beliau pun melaksanakan perintah untuk menyampaikan hal ini dengan tekun dan gigih selama sepuluh tahun. Sesudah itu wafatlah beliau, sedang agamanya tetap dalam keadaan lestari.

Inilah agama yang beliau bawa. Tiada suatu kebaikan yang tidak beliau tunjukkan kepada umatnya. Dan tiada suatu keburukan yang tidak

(16) Abu Muhammad: Al-Husain bin Mas’ud bin Muhammad Al-Farra’, atau Ibnu Al-

Farra’, Al-Baghawi (436-510H= 1044-1117 M). seorang pakar ahli dalam bidang fiqh, hadits dan tafsir. Diantara karyanya: At-Tahdzib (fiqh), Syarh As-sunnah (hadits), Lubab At-Ta'wil fi ma’alim at-tanzil (tafsir).

Page 34: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama34Tiga Landasan Utama 34

beliau peringatkan supaya dijauhi. Kebaikan yang beliau tunjukkan ialah tauhid serta segala yang dicintai dan diridhai Allah; sedang keburukan yang beliau peringatkan supaya dijauhi ialah syirik serta segala yang dibenci dan dimurkai Allah.

Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam diutus oleh Allah kepada seluruh umat manusia, dan diwajibkan kepada seluruh jin dan manusia untuk mentaatinya.

Allah ta‟ala berfirman:

“Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.” (QS. Al-A‟raf: 158).

Dan melalui beliau, Allah telah menyempurnakan agama-Nya untuk kita. Firman Allah ta‟ala:

“Pada hari ini (17), telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni‟mat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Ma‟idah: 3).

Adapun dalil yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu „alaihi wa sallam juga wafat, ialah firman Allah ta‟ala:

(17) Maksudnya, adalah hari Jum’at ketika wuquf di Arafah, pada waktu haji wada’.

Page 35: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 35Tiga Landasan Utama 35

“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka pun akan mati (pula). Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantahan dihadapan Tuhanmu.” (QS. Az-Zumar: 30-31).

Manusia sesudah mati akan dibangkitkan kembali. Dalilnya, firman Allah ta‟ala:

“Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu, dan dari padanya Kami akan mengeluarkan kamu kali yang lain.” (QS. Thaha: 55).

Dan firman Allah ta‟ala:

“Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (dari padanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.” (QS. Nuh: 17-18).

Setelah manusia dibangkitkan, mereka akan dihisab dan diberi balasan sesuai dengan perbuatan mereka.

Firman Allah ta‟ala:

Page 36: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama36Tiga Landasan Utama 36

“Dan hanya kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan (pahala) yang lebih baik lagi (surga).” (QS. An-Najm: 31).

Barangsiapa yang tidak mengimani hari kebangkitan ini, maka dia adalah kafir.

Firman Allah ta‟ala:

“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Tidak demikian. Demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”(QS. At-Taghabun: 7).

Allah telah mengutus semua Rasul sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan.

Sebagaimana firman Allah ta‟ala:

“(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah (diutusnya) rasul-rasul itu.” (QS. An-Nisa‟: 165).

Page 37: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 37Tiga Landasan Utama 37

Rasul pertama adalah Nabi Nuh „alaihis salam(18), dan Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam, serta beliaulah penutup para Nabi.

Dalil yang menunjukkan bahwa Rasul pertama adalah Nabi Nuh, firman Allah ta‟ala:

“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya”. (QS. An-nisa‟:163)

Dan Allah telah mengutus kepada setiap umat seorang Rasul, mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad, dengan memerintahkan kepada mereka untuk beribadah kepada Allah semata dan melarang mereka beribadah kepada thaghut. Allah ta‟ala berfirman:

“Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada setiap ummat seorang Rasul (untuk menyerukan):

(18) Selain dalil dari Alqur’an yang disebutkan penulis, yang menunjukkan bahwa Nabi

Nuh adalah Rasul pertama, disana ada juga hadits shahih yang menyatakan bahwa Nabi Nuh adalah rasul pertama yang diutus kepada penduduk bumi ini, seperti hadits riwayat Al-Bukhari dalam shahihnya, kitab Al-Anbiya’, bab III, dan riwayat Muslim dalam shahihnya, kitab Al-Iman bab: 84.

Adapun Nabi Adam ‘alaihis salam, menurut sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al-ghifari radhiallahu 'anhu, beliau adalah nabi pertama. Dan disebutkan dalam hadits ini bahwa jumlah para Nabi ada 124 ribu orang, dari jumlah tersebut sebagai Rasul 315 orang, dan dalam riwayat lain disebutkan lebih dari 312 orang. Lihat: Imam Ahmad, Al-Musnad, jilid V, hal. 178, 179 dan 265.

Page 38: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama38Tiga Landasan Utama 38

"Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thaghut itu.” (QS. An-Nahl:36).

Dengan demikian, Allah telah mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya supaya bersikap kafir kepada thaghut dan hanya beriman kepada-Nya saja.

Ibnu Al-Qayyim (19) Rahimahullah ta‟ala telah menjelaskan pengertian thaghut dengan mengatakan:

، أو مطاع ( ه من معب ود ، أو متب وع ) الطاغوت: ما تاوز بو العبد حد“Thaghut, ialah segala sesuatu yang diperlakukan

manusia secara melampaui batas (yang telah ditentukan oleh Allah), seperti dengan disembah, atau diikuti, atau dipatuhi.”

Thaghut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada lima:

1. Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah,

2. Orang yang disembah, sedang ia sendiri rela,

3. Orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya.

4. Orang yang mengaku mengetahui sesuatu yang ghaib.

(19) Abu Abdillah: Muhamad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’ad Az-zur’i Ad-dimasyqi,

terkenal dengan Ibnu Al-qayyim atau Ibnu Qayim al-Jauziyah (691-751 H = 1292-1350 M). seorang ulama yang giat dan gigih dalam mengajak ummat Islam pada zamannya untuk kembali kepada tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah serta mengikuti jejak para salafus shaleh. Mempunyai banyak karya tulis, antara lain: Madarij-assalikin, Zaad Al-Ma’ad, Thariq Al-Hijratain wa Baab As-sa’adatain, At-tibyan fi Aqsam Al-Qur’an, Miftah Dar As-sa’adah.

Page 39: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama 39Tiga Landasan Utama 39

5. Orang yang memutuskan sesuatu tanpa berdasarkan hukum yang telah diturunkan oleh Allah.

Allah ta‟ala berfirman:

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada buhul tali yang amat kuat, yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 256).

Ingkar kepada semua thaghut dan iman kepada Allah saja, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tadi, adalah hakikat syahadat “La Ilaha Illallah”.

Dan diriwayatkan dalam hadits, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:

سالم، وعموده الصالة، وذروة سن )) مر ال ((الل امو الهاد سبيل رأس ىذا ا“Pokok agama ini adalah Islam (20), dan tiangnya

adalah shalat, sedang ujung tulang punggungnya adalah jihad fi sabilillah (21).

(20) Silahkan melihat kembali pengertian Islam yang disebutkan oleh penulis pada hal 23.

(21) Hadits shahih riwayat At-thabrani dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma dan riwayat At-tirmizi dalam Al-Jami’ As-Shahih, kitab Al-Iman, bab VIII.

Page 40: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Tiga Landasan Utama40Tiga Landasan Utama 40

Hanya Allahlah yang Maha Tahu. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.

Page 41: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1 1

Page 42: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

23

Seba

b m

empe

laja

ri ta

uhid

Alh

anifi

ah a

dala

h ag

ama

yang

luru

s ya

ng ja

uh d

ari k

esyi

rikan

yan

g di

ban

gun

di a

tas

keik

hlas

an d

an ta

uhid

. Ta

uhid

sec

ara

baha

sa b

eras

al d

ari k

ata

wah

hada

yuw

ahhi

du y

ang

bera

rti m

enja

dika

n se

suat

u m

enja

di s

atu.

A

dapu

n se

cara

istil

ah: m

enge

saka

n Al

lah

deng

an a

pa-a

pa y

ang

mer

upak

an k

ekhu

susa

n Al

lah

baik

itu

dala

m u

luhi

yah,

rubu

biya

h, m

aupu

n as

ma

was

ifat.

Mac

am-m

acam

tauh

id:

1. T

auhi

d ru

bubi

yah:

yai

tu m

enge

saka

n Al

lah

dal

am s

egal

a pe

rbua

tan-

Nya

ata

u m

enge

saka

n Al

lah

bahw

a D

iala

h ya

ng b

erku

asa,

m

enci

pta

dan

men

gatu

r.

2. T

auhi

d ul

uhiy

ah: y

aitu

men

gesa

kan

Alla

h da

lam

per

ibad

atan

ata

u m

enge

saka

n Al

lah

deng

an p

erbu

atan

-per

buat

an h

amba

. 3.

Tau

hid

asm

a w

a si

fat:

yaitu

men

gesa

kan

Alla

h de

ngan

apa

yan

g A

llah

nam

akan

dan

sifa

tkan

bag

i diri

-Nya

yan

g te

rdap

at d

alam

kita

b-N

ya (A

l Qur

’an)

dan

lisa

n R

asul

-Nya

. Yai

tu d

enga

n m

enet

apka

n ap

a-ap

a ya

ng A

llah

teta

pkan

bag

i diri

-Nya

sen

diri

dan

men

afik

kan

apa-

apa

yang

Alla

h na

fikka

n da

ri di

ri-N

ya ta

npa

mer

ubah

dan

men

iada

kan,

dan

tanp

a m

emba

gaim

anak

an d

an m

enye

rupa

kan

(Alla

h de

ngan

m

akhl

uk-N

ya.)

Syiri

k ad

alah

men

yem

bah

Alla

h Ta

'ala

ber

sam

a se

lain

-Nya

dan

syi

rik m

erup

akan

dos

a ya

ng p

alin

g be

sar.

Al u

shuu

lu a

tsts

alaa

stah

Men

geta

hui N

abi M

uham

mad

, ga

ris

ketu

runa

nnya

, kel

ahira

nya,

um

urny

a, k

enab

ian

dan

kera

sula

nya,

neg

rinya

, hik

mah

diu

tusn

ya,

wak

tu d

a’w

ahny

a te

rhad

ap ta

uhid

, isr

a da

n m

i'raj

, di m

ana

dan

kapa

n di

waj

ibka

n sh

alat

, hi

jrah,

huk

um d

an w

aktu

nya,

kap

anka

h di

syar

iatk

an s

isa

dari

pada

sya

riat?

Lam

a be

rda’

wah

, waf

atny

a, a

pa y

ang

diba

wa

oleh

nya

dari

agam

a, k

eum

uman

risa

lahn

ya b

agi j

in d

an

man

usia

, kes

empu

rnaa

n ag

ama

dan

cuku

pnya

ni

kmat

.

Men

geta

hui a

gam

a Is

lam

bes

erta

dal

il-da

lilnya

, pen

gerti

an Is

lam

, tin

gkat

an-

tingk

atan

dal

am a

gam

a Is

lam

, ruk

un-

ruku

n Is

lam

, pen

gerti

an s

yaha

dat,

ruku

n-ru

kun

iman

, cab

ang-

caba

ng k

eim

anan

, ih

san,

dal

il-da

lil tin

gkat

an d

alam

aga

ma,

ta

nda-

tand

a ha

ri ki

amat

.

Men

geta

hui A

llah

Ta'a

la, s

iapa

Rab

bmu?

Den

gan

apa

kam

u m

enge

tahu

i Rab

bmu?

Rab

b di

alah

yan

g di

ibad

ahi,

mac

am-m

acam

ibad

ah y

ang

Alla

h pe

rinta

hkan

, huk

um b

agi m

erek

a ya

ng y

ang

mem

alin

gkan

ses

uatu

ibad

ah k

epad

a se

lain

Alla

h

bese

rta d

aliln

ya.

2

AL

USH

UU

LU A

TSTS

ALAA

TSAH

Empa

t per

kara

yan

g w

ajib

dip

elaj

ari b

eser

ta d

aliln

ya (

sura

t al-'

asr )

Saba

r B

erda

’wah

B

eram

al d

enga

n ilm

u

Ilmu

Mak

sud

penu

lis

deng

an s

abar

dis

ini

adal

ah s

abar

m

enun

tut i

lmu,

be

ram

al, d

an

berd

a’w

ah.

Saba

r dia

tas

keta

atan

se

perti

mel

aksa

naka

n sh

alat

, sab

ar

men

jauh

i mak

siat

se

perti

riba

,sab

ar a

tas

takd

ir Al

lah

yang

m

enya

kitk

an s

eper

ti ke

faki

ran

Yang

per

tam

a ka

li di

da’w

ahka

n,

da’w

ahny

a pa

ra

Nab

i dan

Ras

ul,

tingk

atan

yan

g pa

ling

tingg

i dal

am

berd

a’w

ah a

dala

h da

’wah

kep

ada

tauh

id d

an

mem

bera

ntas

ke

syiri

kan

Syar

at-s

yara

t be

rda’

wah

: ikh

las,

m

emilik

i ilm

u sy

aria

t,men

geta

hui

kead

aan

yang

di

da’w

ai, h

ikm

ah,

saba

r.

Mer

ealis

asik

an il

mu

men

jadi

am

alan

, jik

a tid

ak m

aka

ilmu

akan

hi

lang

( se

oran

g ’a

lim y

ang

tidak

men

gam

alka

n ilm

unya

, mak

a di

a di

azab

terle

bih

dahu

lu

sebe

lum

par

a pe

nyem

bah

berh

ala )

yaitu

men

geta

hui A

llah,

m

enge

tahu

i Nab

i, da

n m

enge

tahu

i aga

ma

Isla

m

dise

rtai d

alil-

daliln

ya

Tiga

per

kara

yan

g w

ajib

dip

elaj

ari d

an d

iam

alka

n

Ber

lepa

s di

ri da

ri ke

syiri

kan

dan

pela

kuny

a, y

aitu

den

gan

hati

(mem

benc

inya

) dan

den

gan

lisan

(uca

pan;

”s

esun

gguh

nya

saya

ber

lepa

s di

ri da

ri ap

a ya

ng k

alia

n se

mba

h”),

sert

a de

ngan

ang

gota

tubu

h (

tidak

turu

t m

enye

rtai

mer

eka

dala

m h

ari r

aya

mer

eka,

upa

cara

ada

t m

erek

a, d

an p

akai

an (k

ekhu

susa

n) m

erek

a).

Ikhl

as (

tauh

id u

luhi

yah)

(T

auhi

d ru

bubi

yah)

bah

wa

men

gesa

kan

Alla

h da

lam

ru

bubi

yah

berk

onse

kwen

si u

ntuk

men

gesa

kan-

Nya

da

lam

Ulu

hiya

h

Page 43: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

33

Seba

b m

empe

laja

ri ta

uhid

Alh

anifi

ah a

dala

h ag

ama

yang

luru

s ya

ng ja

uh d

ari k

esyi

rikan

yan

g di

ban

gun

di a

tas

keik

hlas

an d

an ta

uhid

. Ta

uhid

sec

ara

baha

sa b

eras

al d

ari k

ata

wah

hada

yuw

ahhi

du y

ang

bera

rti m

enja

dika

n se

suat

u m

enja

di s

atu.

A

dapu

n se

cara

istil

ah: m

enge

saka

n Al

lah

deng

an a

pa-a

pa y

ang

mer

upak

an k

ekhu

susa

n Al

lah

baik

itu

dala

m u

luhi

yah,

rubu

biya

h, m

aupu

n as

ma

was

ifat.

Mac

am-m

acam

tauh

id:

1. T

auhi

d ru

bubi

yah:

yai

tu m

enge

saka

n Al

lah

dal

am s

egal

a pe

rbua

tan-

Nya

ata

u m

enge

saka

n Al

lah

bahw

a D

iala

h ya

ng b

erku

asa,

m

enci

pta

dan

men

gatu

r.

2. T

auhi

d ul

uhiy

ah: y

aitu

men

gesa

kan

Alla

h da

lam

per

ibad

atan

ata

u m

enge

saka

n Al

lah

deng

an p

erbu

atan

-per

buat

an h

amba

. 3.

Tau

hid

asm

a w

a si

fat:

yaitu

men

gesa

kan

Alla

h de

ngan

apa

yan

g A

llah

nam

akan

dan

sifa

tkan

bag

i diri

-Nya

yan

g te

rdap

at d

alam

kita

b-N

ya (A

l Qur

’an)

dan

lisa

n R

asul

-Nya

. Yai

tu d

enga

n m

enet

apka

n ap

a-ap

a ya

ng A

llah

teta

pkan

bag

i diri

-Nya

sen

diri

dan

men

afik

kan

apa-

apa

yang

Alla

h na

fikka

n da

ri di

ri-N

ya ta

npa

mer

ubah

dan

men

iada

kan,

dan

tanp

a m

emba

gaim

anak

an d

an m

enye

rupa

kan

(Alla

h de

ngan

m

akhl

uk-N

ya.)

Syiri

k ad

alah

men

yem

bah

Alla

h Ta

'ala

ber

sam

a se

lain

-Nya

dan

syi

rik m

erup

akan

dos

a ya

ng p

alin

g be

sar.

Al u

shuu

lu a

tsts

alaa

stah

Men

geta

hui N

abi M

uham

mad

, ga

ris

ketu

runa

nnya

, kel

ahira

nya,

um

urny

a, k

enab

ian

dan

kera

sula

nya,

neg

rinya

, hik

mah

diu

tusn

ya,

wak

tu d

a’w

ahny

a te

rhad

ap ta

uhid

, isr

a da

n m

i'raj

, di m

ana

dan

kapa

n di

waj

ibka

n sh

alat

, hi

jrah,

huk

um d

an w

aktu

nya,

kap

anka

h di

syar

iatk

an s

isa

dari

pada

sya

riat?

Lam

a be

rda’

wah

, waf

atny

a, a

pa y

ang

diba

wa

oleh

nya

dari

agam

a, k

eum

uman

risa

lahn

ya b

agi j

in d

an

man

usia

, kes

empu

rnaa

n ag

ama

dan

cuku

pnya

ni

kmat

.

Men

geta

hui a

gam

a Is

lam

bes

erta

dal

il-da

lilnya

, pen

gerti

an Is

lam

, tin

gkat

an-

tingk

atan

dal

am a

gam

a Is

lam

, ruk

un-

ruku

n Is

lam

, pen

gerti

an s

yaha

dat,

ruku

n-ru

kun

iman

, cab

ang-

caba

ng k

eim

anan

, ih

san,

dal

il-da

lil tin

gkat

an d

alam

aga

ma,

ta

nda-

tand

a ha

ri ki

amat

.

Men

geta

hui A

llah

Ta'a

la, s

iapa

Rab

bmu?

Den

gan

apa

kam

u m

enge

tahu

i Rab

bmu?

Rab

b di

alah

yan

g di

ibad

ahi,

mac

am-m

acam

ibad

ah y

ang

Alla

h pe

rinta

hkan

, huk

um b

agi m

erek

a ya

ng y

ang

mem

alin

gkan

ses

uatu

ibad

ah k

epad

a se

lain

Alla

h

bese

rta d

aliln

ya.

Page 44: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

44

Penu

tup

Ath

aghu

t M

acam

-mac

am ji

had

Keba

ngki

tan

sete

lah

mat

i, hi

sab

atas

am

alan

-am

alan

, kuf

urny

a or

ang

yang

men

dust

akan

har

i ke

bang

kita

n,tu

gas

para

Ras

ul d

an

da’w

ah m

erek

a, R

asul

yan

g pe

rtam

a da

n te

rakh

ir, d

ua ru

kun

tauh

id: k

ufur

terh

adap

thag

hut

dan

iman

kep

ada

Alla

h Ta

'ala

, pe

nger

tian

thag

hut,

pem

impi

n th

aghu

t, si

fat k

ufur

terh

adap

th

aghu

t, m

akna

Laa

ilah

a ill

alla

h,

Isla

m a

dala

h po

kok

agam

a, ti

ang

agam

a ad

alah

sha

lat,

punc

ak d

ari

agam

a ad

alah

jiha

d.

Yaitu

seg

ala

sesu

atu

yang

m

elam

pui b

atas

, bai

k ya

ng

diib

adah

i (ba

tu d

an p

ohon

), di

ikut

i (u

lam

a-ul

ama

yang

diik

uti)

atau

di

taat

i (pe

mim

pin

yang

kel

uar d

ari

keta

atan

kep

ada

Alla

h). T

hagh

ut

itu s

anga

t ban

yak

akan

teta

pi

pem

impi

n m

erek

a ad

a lim

a: 1

) ib

lis, 2

) mer

eka

yang

diib

adah

i da

lam

kea

daan

ridh

a, 3

) mer

eka

yang

men

yeru

man

usia

unt

uk

men

yem

bah

kepa

da d

iriny

a se

ndiri

, 4) m

erek

a ya

ng m

enga

ku

men

geta

hui i

lmu

ghai

b, 5

) mer

eka

yang

ber

huku

m d

enga

n hu

kum

se

lain

Alla

h.

oran

g-or

ang

kafir

dan

m

unaf

ik

tere

alis

asi

deng

an

hati,

lisan

, an

ggot

a ba

dan

dan

ha

rta.

Se

tan

An –

nafs

(jiw

a)

tere

alis

asi

deng

an s

urat

al

-'asr

( be

rilm

u,

bera

mal

de

ngan

ya,

da’w

ah

deng

an il

mu

dan

bers

abar

).

syub

hat:

Sh

ahw

at

bid'

ah

syiri

k be

sar

(men

gelu

arka

n da

ri Is

lam

) dan

sy

irik

keci

l

dosa

kec

il ( s

egal

a ke

hara

man

ya

ng ti

dak

berd

ampa

k pa

da

huku

man

ya

ng

khus

us)

: dos

a be

sar

( seg

ala

bent

uk

dosa

yan

g be

rdam

pak

pada

hu

kum

an

yang

kh

usus

)

Per

tany

aan:

men

gapa

kita

har

us b

elaj

ar ta

uhid

? M

enga

pa k

ita h

arus

bel

ajar

ush

uulu

tsts

alas

ah?

Apa

itu u

hsuu

lu ts

tsal

atsa

h se

cara

ring

kas?

Apa

faed

ah b

elaj

ar u

shuu

lu A

ts ts

alaa

sah?

Apa

kei

stim

ewaa

n ki

tab

syai

kh M

uham

mad

bin

Abd

ul W

ahab

? Ap

a se

bab

tudu

han-

tudu

han

buru

k ka

pada

Bel

iau?

Page 45: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

55

Do’a

ibad

ah (

do’a

den

gan

perb

uata

n) m

emal

ingk

anny

a ke

pada

sela

in A

llah

adal

ah

syiri

k be

sar,

sepe

rti m

erek

a ya

ng sh

alat

, ber

puas

a da

n ha

ji un

tuk

sela

in A

llah.

doa

mas

aala

h ( d

o’a

perm

inta

an)

- Pe

rkar

a ya

ng ti

dak

bisa

disa

nggu

pi k

ecua

li Al

lah,

m

emal

ingk

anya

kep

ada

sela

in A

llah

adal

ah sy

irik

besa

r, se

pert

i mer

eka

yang

mem

inta

ana

k, re

zki,

dan

huja

n ke

pada

sela

in A

llah.

Perk

ara

yang

bisa

dip

enuh

i ole

h se

oran

g ha

mba

yan

g ha

nya

dibe

nark

an a

pabi

la d

ia h

idup

, had

ir, m

ampu

da

n di

yaki

ni b

ahw

a itu

han

yala

h se

bab

mac

am-m

acam

seba

b 1.

Be

nar:

mey

akin

i apa

yan

g Al

lah

jadi

kan

seba

b se

baga

i seb

ab( s

ecar

a sy

aria

t sep

erti

ruki

yah

dan

seca

ra h

issiy

ah (

sesu

atu

yang

dap

at d

igap

ai

deng

an p

anca

indr

a at

au p

enge

tahu

an) s

eper

ti be

roba

t 2.

Sy

irik

keci

l: m

eyak

ini s

esut

u ya

ng A

llah

tidak

ja

dika

n se

bab

seba

gai s

ebab

. 3.

Sy

irik

besa

r: m

eyak

ini b

ahw

a se

bab

berp

enga

ruh

deng

an se

ndiri

nya

terh

adap

kej

adia

n di

ala

m in

i.

Mac

am –

mac

am D

oa

4

Penu

tup

Ath

aghu

t M

acam

-mac

am ji

had

Keba

ngki

tan

sete

lah

mat

i, hi

sab

atas

am

alan

-am

alan

, kuf

urny

a or

ang

yang

men

dust

akan

har

i ke

bang

kita

n,tu

gas

para

Ras

ul d

an

da’w

ah m

erek

a, R

asul

yan

g pe

rtam

a da

n te

rakh

ir, d

ua ru

kun

tauh

id: k

ufur

terh

adap

thag

hut

dan

iman

kep

ada

Alla

h Ta

'ala

, pe

nger

tian

thag

hut,

pem

impi

n th

aghu

t, si

fat k

ufur

terh

adap

th

aghu

t, m

akna

Laa

ilah

a ill

alla

h,

Isla

m a

dala

h po

kok

agam

a, ti

ang

agam

a ad

alah

sha

lat,

punc

ak d

ari

agam

a ad

alah

jiha

d.

Yaitu

seg

ala

sesu

atu

yang

m

elam

pui b

atas

, bai

k ya

ng

diib

adah

i (ba

tu d

an p

ohon

), di

ikut

i (u

lam

a-ul

ama

yang

diik

uti)

atau

di

taat

i (pe

mim

pin

yang

kel

uar d

ari

keta

atan

kep

ada

Alla

h). T

hagh

ut

itu s

anga

t ban

yak

akan

teta

pi

pem

impi

n m

erek

a ad

a lim

a: 1

) ib

lis, 2

) mer

eka

yang

diib

adah

i da

lam

kea

daan

ridh

a, 3

) mer

eka

yang

men

yeru

man

usia

unt

uk

men

yem

bah

kepa

da d

iriny

a se

ndiri

, 4) m

erek

a ya

ng m

enga

ku

men

geta

hui i

lmu

ghai

b, 5

) mer

eka

yang

ber

huku

m d

enga

n hu

kum

se

lain

Alla

h.

oran

g-or

ang

kafir

dan

m

unaf

ik

tere

alis

asi

deng

an

hati,

lisan

, an

ggot

a ba

dan

dan

ha

rta.

Se

tan

An –

nafs

(jiw

a)

tere

alis

asi

deng

an s

urat

al

-'asr

( be

rilm

u,

bera

mal

de

ngan

ya,

da’w

ah

deng

an il

mu

dan

bers

abar

).

syub

hat:

Sh

ahw

at

bid'

ah

syiri

k be

sar

(men

gelu

arka

n da

ri Is

lam

) dan

sy

irik

keci

l

dosa

kec

il ( s

egal

a ke

hara

man

ya

ng ti

dak

berd

ampa

k pa

da

huku

man

ya

ng

khus

us)

: dos

a be

sar

( seg

ala

bent

uk

dosa

yan

g be

rdam

pak

pada

hu

kum

an

yang

kh

usus

)

Per

tany

aan:

men

gapa

kita

har

us b

elaj

ar ta

uhid

? M

enga

pa k

ita h

arus

bel

ajar

ush

uulu

tsts

alas

ah?

Apa

itu u

hsuu

lu ts

tsal

atsa

h se

cara

ring

kas?

Apa

faed

ah b

elaj

ar u

shuu

lu A

ts ts

alaa

sah?

Apa

kei

stim

ewaa

n ki

tab

syai

kh M

uham

mad

bin

Abd

ul W

ahab

? Ap

a se

bab

tudu

han-

tudu

han

buru

k ka

pada

Bel

iau?

Page 46: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

66

M

acam

-mac

am ta

kut

Hara

m :

sepe

rti p

utus

asa

dar

i rah

mat

Al

lah

dan

taku

t yan

g m

enga

ntar

kan

kepa

da m

enig

galk

an y

ang

waj

ib d

an

mel

akuk

an y

ang

hara

m.

Mub

ah (b

oleh

) : ta

kut s

ecar

a ta

biat

, misa

l ta

kut t

erha

dap

api,

singa

, dan

mus

uh

Waj

ib

(tak

ut

yang

te

rsem

buny

i):

dipa

lingk

an

kepa

da

sela

in

Alla

h ad

alah

sy

irik

besa

r, ta

kut

yang

di

mak

sud

adal

ah

taku

t ib

adah

, tu

nduk

, m

enga

gung

kan,

ke

patu

han.

Page 47: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

77

M

acam

-Mac

am P

enye

mbe

lihan

Men

yem

belih

unt

uk se

lain

Alla

h

Men

yem

belih

unt

uk A

llah

ta'a

la

Sepe

rti,

sese

mbe

lihan

unt

uk k

urba

n id

ul a

dha,

ata

u ha

dyu

(sem

belih

an h

aji,)

aqi

qah,

sede

kah.

Di

peru

ntuk

an k

epad

a se

lain

Alla

h m

erup

akan

syiri

k be

sar

Syiri

k be

sar

Men

yem

belih

un

tuk

peng

huni

ku

bur

atau

un

tuk

jin.

Bole

h

Men

yem

belih

un

tuk

di m

akan

, m

emul

iaka

n ta

mu,

at

au

untu

k di

jual

6

M

acam

-mac

am ta

kut

Hara

m :

sepe

rti p

utus

asa

dar

i rah

mat

Al

lah

dan

taku

t yan

g m

enga

ntar

kan

kepa

da m

enig

galk

an y

ang

waj

ib d

an

mel

akuk

an y

ang

hara

m.

Mub

ah (b

oleh

) : ta

kut s

ecar

a ta

biat

, misa

l ta

kut t

erha

dap

api,

singa

, dan

mus

uh

Waj

ib

(tak

ut

yang

te

rsem

buny

i):

dipa

lingk

an

kepa

da

sela

in

Alla

h ad

alah

sy

irik

besa

r, ta

kut

yang

di

mak

sud

adal

ah

taku

t ib

adah

, tu

nduk

, m

enga

gung

kan,

ke

patu

han.

77

M

acam

-Mac

am P

enye

mbe

lihan

Men

yem

belih

unt

uk se

lain

Alla

h

Men

yem

belih

unt

uk A

llah

ta'a

la

Sepe

rti,

sese

mbe

lihan

unt

uk k

urba

n id

ul a

dha,

ata

u ha

dyu

(sem

belih

an h

aji,)

aqi

qah,

sede

kah.

Di

peru

ntuk

an k

epad

a se

lain

Alla

h m

erup

akan

syiri

k be

sar

Syiri

k be

sar

Men

yem

belih

un

tuk

peng

huni

ku

bur

atau

un

tuk

jin.

Bole

h

Men

yem

belih

un

tuk

di m

akan

, m

emul

iaka

n ta

mu,

at

au

untu

k di

jual

6

M

acam

-mac

am ta

kut

Hara

m :

sepe

rti p

utus

asa

dar

i rah

mat

Al

lah

dan

taku

t yan

g m

enga

ntar

kan

kepa

da m

enig

galk

an y

ang

waj

ib d

an

mel

akuk

an y

ang

hara

m.

Mub

ah (b

oleh

) : ta

kut s

ecar

a ta

biat

, misa

l ta

kut t

erha

dap

api,

singa

, dan

mus

uh

Waj

ib

(tak

ut

yang

te

rsem

buny

i):

dipa

lingk

an

kepa

da

sela

in

Alla

h ad

alah

sy

irik

besa

r, ta

kut

yang

di

mak

sud

adal

ah

taku

t ib

adah

, tu

nduk

, m

enga

gung

kan,

ke

patu

han.

Page 48: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

88

Mac

am-m

acam

naz

ar

Naz

ar k

husu

s

Naz

ar u

mum

Se

mua

m

uslim

m

asuk

di

da

lam

nya

(mer

eka

men

unai

kan

naza

r)

Sebe

lum

men

guca

pkan

huk

umnn

ya h

aram

di

seba

bkan

lara

ngan

Nab

i unt

uk b

erna

zar

atau

mak

ruh

Sete

lah

diuc

apka

n w

ajib

( di

penu

hi a

tau

dite

bus)

Seca

ra b

ahas

a: j

anji,

dan

mew

ajib

kan

Istil

ah: k

etet

apan

seo

rang

muk

alaf

ata

s di

rinya

se

ndiri

unt

uk m

elak

ukan

ses

uatu

yan

g as

alny

a tid

ak w

ajib

.

Naz

ar k

epad

a se

lain

Alla

h. N

azar

ini

kea

daan

ya s

eper

ti be

rsum

pah

deng

an s

elai

n Al

lah,

tid

ak t

erja

di (

tid

ak d

i pe

nuhi

dan

tid

ak d

i te

bus

deng

an t

ebus

an s

umpa

h) d

an

tebu

sany

a ad

alah

ber

taub

at.

Naz

ar k

epad

a Al

lah

Naz

ar

taat

w

ajib

di

penu

hi (

bag

i Al

lah

saya

be

rnaz

ar

untu

k sa

lat d

ua ra

kaat

Naz

ar

mak

siat

hara

m

un

tuk

dipe

nuhi

da

n w

ajib

un

tuk

dila

ngga

r, da

n di

teb

us s

eper

ti

tebu

san

mel

angg

ar

sum

pah

( un

tuk

Alla

h sa

ya b

erna

zar u

ntuk

m

encu

ri)

Naz

ar m

ubah

(bol

eh)

dibe

ri pi

lihan

an

tara

di

tuna

ikan

da

n in

i leb

ih u

tam

a at

au d

i te

bus

deng

an

kafa

roh

(teb

usan

) su

mpa

h

(bag

i Al

lah

saya

ber

naza

r un

tuk

mem

inum

jus l

emon

Naz

ar

kare

na

mar

ah

lagi

be

nci

Naz

ar

mak

ruh

huku

mny

a m

akru

h un

tuk

dipe

nuhi

,dan

di

suna

hkan

unt

uk d

ilang

gar

kala

u di

lang

gar

mak

a ha

rus

di t

ebus

( b

agi

Alla

h sa

ya

bern

azar

un

tuk

be

rpal

ing

dala

m sa

lat)

Naz

ar m

utla

k at

au n

azar

ya

ng

tidak

di

se

but.

Dite

bus

deng

an t

ebus

an

mel

angg

ar s

umpa

h( b

agi

Alla

h sa

ya

bern

azar

ke

mud

ian

diam

)

Page 49: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

9 9

Al

khos

yah

adal

ah ta

kut y

ang

terb

angu

n di

ata

s ilm

u at

as k

eagu

ngan

yan

g di

taku

ti da

n ke

sem

purn

aan

keku

asaa

nya.

Penj

elas

an R

ukun

Iman

dan

Ihsa

n

Iman

seca

ra b

ahas

a ad

alah

pen

gaku

an d

an p

embe

nara

n

Seca

ra is

tilah

ada

lah

perk

ataa

n de

ngan

lisa

n, k

eyak

inan

den

gan

hati,

am

alan

den

gan

angg

ota

tubu

h, b

erta

mba

h de

ngan

ket

aata

n se

rta

berk

uran

g de

ngan

mak

siat

Aka

l

N

alur

i

Iman

kep

ada

wuj

ud A

llah

F

itrah

S

yaria

t

Iman

kep

ada

Tauh

id R

ubub

iyah

Im

an k

epad

a Al

lah

:

iman

kep

ada

Tauh

id U

luhi

yah

Iman

kep

ada

Tauh

id A

sma

Was

ifat

Im

an k

epad

a pa

ra M

alai

kat,

mer

eka

adal

ah a

lam

gho

ib y

ang

Alla

h ci

ptak

an d

ari c

ahay

a, m

erek

a se

lalu

taa

t ke

pada

Alla

h d

an t

idak

ber

mak

siat

kepa

daN

ya, m

erek

a

mem

iliki

arw

ah (r

uh y

ang

suci

), Ja

sad

(yan

g m

enja

dika

n M

alai

kat s

ebag

ai R

asul

yan

g m

emili

ki s

ayap

– s

ayap

), ak

al d

an h

ati (

ketik

a ha

ti m

erek

a te

rkej

ut p

ara

mal

aika

t

bert

anya

apa

yan

g di

kata

kan

Rab

kalia

n),k

ita b

erim

an k

epad

a m

erek

a se

cara

glo

bal d

an d

enga

n ap

a ya

ng A

llah

berit

ahuk

an k

epad

a ki

ta a

tas

nam

a-na

ma

mer

eka

(sep

erti

Jibril

, Mik

ail,

dan

Israf

il) si

fat-

sifat

dan

am

alan

-am

alan

mer

eka

seca

ra d

etai

l .

Iman

kep

ada

kita

b-ki

tab

: kita

ber

iman

bah

was

anya

dia

ada

lah

kala

m A

llah

seca

ra n

yata

dan

dia

ditu

runk

an b

ukan

seb

agai

mak

hluk

dan

Alla

h m

enur

unka

n ki

tab

bers

ama

setia

p Ra

sul d

an d

aliln

ya ("

Sesu

nggu

hnya

kam

i tel

ah m

engu

tus

Rasu

l kam

i den

gan

petu

njuk

dan

kam

i men

urun

kan

kepa

da m

erek

a ki

tab

dan

nera

ca k

eadi

lan

–All

Hadi

d:25

-"),

kita

ber

iman

den

gann

ya s

ecar

a gl

obal

, dan

den

gan

sega

la a

pa y

ang

Alla

h ka

bark

an k

epad

a ki

ta d

ari n

ama

– na

maN

ya d

an k

abar

– k

abar

did

alam

nya,

huku

m –

huk

um y

ang

tidak

dih

apus

dan

bah

was

anya

Al –

Qur

an p

engh

apus

kita

b –

kita

b te

rdah

ulu.

Kita

b –

ktab

Alla

h ya

ng d

iket

ahui

Al –

Qur

'an,

Tau

rat,

Injil

, Zab

ur,

suhu

f Ibr

ohim

, Suh

uf M

usa

Iman

kep

ada

para

Ras

ul y

aitu

kita

ber

iman

bah

wa

mer

eka

man

usia

bia

sa ti

dak

ada

sedi

kitp

un k

ekhu

susa

n Ru

bubi

yah

dan

mer

eka

ham

ba A

llah

yang

tida

k di

ibad

ahi,

seba

gai

para

Ras

ul,

mer

eka

tidak

bol

eh d

idus

taka

n, A

llah

men

gutu

s m

erek

a da

n m

ewah

yuka

n ke

pada

mer

eka

sert

a m

erek

a di

perk

uat

deng

an m

ukjiz

at,

dan

bahw

asan

ya m

erek

a te

lah

men

yam

paik

an a

man

at, m

enas

ehat

i um

at, b

erda

'wah

ser

ta b

erjih

ad d

ijala

n Al

lah

deng

an s

eben

ar –

ben

ar ji

had,

kita

ber

iman

kep

ada

mer

eka

seca

ra g

loba

l dan

den

gan

sega

la a

pa y

ang

Alla

h be

ritah

ukan

kep

ada

kita

dar

i nam

a –

nam

a m

erek

a, s

ifat –

sifa

t mer

eka,

kab

ar te

ntan

g m

erek

a, s

erta

muk

jizat

yang

Alla

h pe

rkua

t den

gann

ya d

an b

ahw

asan

ya a

wal

par

a N

abi a

dala

h Ad

am d

an a

wal

par

a Ra

sul a

dala

h N

uh s

erta

pen

utup

par

a N

abi d

an R

asul

ada

lah

Muh

amm

ad

Page 50: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

10 10

Shal

alla

ahu

'Ala

ihi W

asal

lam

dan

bah

wa

syar

iat s

ebel

umny

a se

mua

nya

tela

h di

hapu

s den

gan

syar

iat N

abi M

uham

mad

dan

Ulu

l Azm

i ada

lim

a se

baga

iman

a di

sebu

tkan

dala

m su

rat A

s Syu

ra d

an A

l Ahz

ab (M

uham

mad

, Nuh

, Ibr

ahim

, Mus

a, d

an Is

a).

Iman

kep

ada

hari

Akhi

r ter

kand

ung

di d

alam

nya

iman

kep

ada

sega

la a

pa y

ang

tela

h di

kaba

rkan

ole

h na

bi M

uham

mad

men

gena

i kej

adia

n se

tela

h m

ati s

eper

ti fit

nah

kubu

r, pe

niup

an s

angk

akal

a, k

eban

gkita

n m

anus

ia d

ari k

ubur

mer

eka,

tim

bang

an a

mal

, buk

u ca

tata

n am

al, J

emba

tan

Shira

th, H

audh

(tel

aga)

, Sya

faat

, syu

rga,

ner

aka,

tand

a –

tand

a ha

ri ki

amat

, pen

glih

atan

kau

m m

ukm

inin

terh

adap

rob

mer

eka

pada

har

i kia

mat

dan

di S

urga

Iman

kep

ada

takd

ir ba

ik d

an b

uruk

. Ter

diri

atas

em

pat t

ingk

atan

1.

Ilmu

yaitu

iman

bah

wa

Alla

h su

bhan

ahu

Wat

a'al

a m

enge

tahu

i seg

ala

sesu

atu

seca

ra g

loba

l dan

seca

ra d

etai

l

2.

Kita

abah

(pen

ulisa

n) y

aitu

iman

bah

wa

Alla

h Su

bhan

ahu

Wat

a'al

a te

lah

men

ulis

takd

ir se

gala

sesu

atu

sam

pai h

ari k

iam

at

3.

Mas

yiah

(keh

enda

k) y

aitu

iman

bah

wa

apa

yang

Alla

h ke

hend

aki p

asti

terja

di s

erta

apa

yan

g Al

lah

tidak

keh

enda

ki p

asti

tidak

terja

di d

an s

eora

ng h

amba

mem

iliki

kehe

ndak

aka

n te

tapi

ber

ada

diba

wah

keh

enda

k Al

lah

4.

Al K

halq

(pen

cipt

aan)

yai

tu im

an b

ahw

asan

ya se

gala

yan

g ad

a m

erup

akan

mak

hluk

Alla

h ba

ik se

cara

dza

t, sif

at m

aupu

n ge

rak

Ihsa

n, d

ia m

emili

ki sa

tu ru

kun

dan

dua

tingk

atan

Ting

kata

n pe

rtam

a : i

bada

h de

ngan

per

saks

ian

yaitu

ibad

ah y

ang

dise

rtai

cin

ta, h

arap

an, k

erin

duan

terh

adap

apa

– a

pa y

ang

ada

disis

i Alla

h da

n di

a ad

alah

ibad

ahny

a

para

Nab

i dan

Ras

ul

Ting

kata

n ke

dua

: iba

dah

peng

awas

an y

aitu

ibad

ah y

ang

dise

rtai

den

gan

rasa

taku

t. Ti

ngka

tan

ini t

idak

kel

uar s

eora

ng m

uslim

dar

inya

.

Page 51: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1111

Rasu

lulla

h be

rsab

da( b

aran

g si

apa

yang

men

ipu

kam

i mak

a bu

kan

dari

golo

ngan

kam

i) N

ama

: ...

......

......

......

......

......

......

.....

Jum

lah

Haf

alan

Kita

b Ta

uhid

: ...

......

......

......

......

......

......

.....

Jum

lah

Haf

alan

Ush

uulu

Tsa

lats

ah

: ...

......

......

......

......

......

......

......

D

alil

dari

Al Q

ur’a

n da

n Su

nnah

U

raia

n/In

dika

tor

Il Ilm

u se

belu

m b

eruc

ap d

an b

eram

al

Men

ingg

alny

a N

abi M

uham

mad

K

eum

uman

Ris

alah

Nab

i Muh

amm

ad

E

mpa

t mas

ail (

perk

ara)

Bar

ang

siap

a m

endu

stak

an k

eban

gkita

n m

aka

dia

k

ufur

Aga

ma

para

Nab

i int

inya

Sat

u

H

ijroh

dar

i Neg

eri k

ufur

A

gam

a Is

lam

tela

h Se

mpu

rna

R

oghb

ah (h

arap

an),

Roh

bah

(taku

t), K

husy

u'

Mem

alin

gkan

ibad

ah k

epad

a se

lain

Alla

h ad

alah

sy

irik

Page 52: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1212

Y

ang

men

cipt

a D

ia y

ang

berh

ak d

iibad

ahi

K

hauf

(tak

ut)

Ro

dja'(

hara

pan)

K

hasy

ah (t

akut

+)

Ta

wak

al

pe

nyem

belih

an

N

azar

M

anus

ia ji

ka m

enin

ggal

dib

angk

itkan

N

abi p

erta

ma

N

abi t

erak

hir

Tu

lisla

h ap

a ya

ng A

nda

keta

hui d

i baw

ah in

i :

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 5.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 6.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Kita

bel

ajar

Tau

hid

deng

an b

eber

apa

seba

b

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Kita

bel

ajar

Ush

uulu

tsal

atsa

h de

ngan

beb

erap

a se

bab

B

uah

mem

pela

jari

Ush

uulu

tsal

atsa

h

Page 53: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1313

U

shuu

lu ts

alat

sah

seca

ra S

ingk

at

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Em

pat P

erka

ra

Sea

ndai

nya

Alla

h tid

ak m

enur

unka

n hu

jjah

kecu

ali…

……

..

Mac

am –

mac

am sa

bar

D

an b

ahw

asan

ya m

asjid

-mas

jid

M

a’al

lahi

aha

da (b

ersa

ma

Alla

h se

oran

g pu

n)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Tiga

Per

kara

Pe

relis

asia

n be

rlepa

s diri

dar

i syi

rik

A

l han

iifia

h

Y

a'bud

uun

(mer

eka

men

yem

bah)

Page 54: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1414

Ta

uhid

seca

ra b

ahas

a

Ta

uhid

seca

ra is

tilah

Ta

uhid

Rub

ubiy

ah,

T

auhi

d U

luhi

yah

Ta

uhid

Asm

a W

asifa

t

Mac

am –

mac

am D

o'a

Mac

am –

mac

am D

o'a m

asal

ah (d

o'a p

erm

inta

an)

Mac

am –

mac

am m

anus

ia d

alam

key

akin

an

terh

adap

seba

b

Syar

at –

syar

at m

emin

ta to

long

kep

ada

mak

hluk

Ta

wak

al

K

hasy

ah

M

acam

– m

acam

naz

ar

Page 55: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1515

Mac

am –

mac

am p

enye

mbe

lihan

Mac

am –

mac

am ta

kut

Is

lam

Syar

at d

iterim

anya

ibad

ah

la

aIla

aha

Illal

lah

M

uham

mad

ada

lah

Rasu

ulul

lah

Huk

um p

ende

kata

n di

anta

ra a

gam

a be

serta

dal

ilnya

Im

an se

cara

bah

asa

Im

an se

cara

istil

ah

Im

an k

epad

a A

llah

Dal

il –

dalil

im

an te

ntan

g ke

bera

daan

Alla

h

Im

an k

epad

a M

alai

kat

Page 56: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1616

Im

an k

epad

a K

itab

Im

an k

epad

a Ra

sul

Im

an k

epad

a ha

ri ak

hir

Ting

kata

n Im

an k

epad

a ta

kdir

Ti

ngka

tan

ihsa

n

Bu

dak

pere

mpu

an te

lah

mel

ahirk

an tu

anny

a

G

aris

ketu

runa

n N

abi M

uham

mad

Ba

ngun

lah

lalu

ber

ilah

perin

gata

n da

n Tu

hanm

u A

gung

kanl

ah (a

l-mud

atsir

2-3

)

D

an p

akai

anm

u su

cika

nlah

dan

ber

hala

– b

erha

la

jauh

ilah

(alm

udtsi

r 4-5

)

Hijr

ah

W

aktu

ditu

tupn

ya p

intu

taub

at

K

epad

a sia

pa N

abi M

uham

mad

diu

tus

At

Tho

ghuu

t

H

ukum

mel

akna

t set

an

Pe

mim

pin

Thag

hut

Mac

am –

mac

am ji

had

Page 57: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

TIGA LANDASAN UTAMA

ثالثة األصىل وأدلتها

Penulis :

Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab harluarmhhar

TERJEMAHAN MATAN

AL-QAWA’IDUL ARBA’

Page 58: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013
Page 59: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1AL-QAWA’IDUL ARBA’

بسم الله الرحمن الرحيم

TERJEMAHAN MATAN AL-QAWA’IDUL ARBA’

PENDAHULUAN

Saya meminta kepada Allah Yang Maha Pemurah, Rabbnya arsy yang besar, agar Dia selalu menolongmu di dunia dan akhirat, menjadikanmu sebagai orang yang diberkahi dimanapun kamu berada, serta menjadikanmu ke dalam golongan orang-orang yang jika dia diberi nikmat maka dia bersyukur, jika diuji dengan musibah maka dia bersabar, dan jika dia berdosa maka segera beristighfar, karena ketiga sifat ini merupakan tanda kebahagiaan hidup.

Ketahuilah –semoga Allah menuntunmu untuk selalu taat kepada-Nya-, sesunguhnya al-hanifiah yang merupakan ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salam adalah beribadah kepada Allah secara ikhlas dalam melaksanakan ibadah kepada-Nya. Allah berfirm an :

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzariyaat : 56).

Jika kamu telah mengetahui bahwasanya Allah menciptakanmu untuk beribadah kepada-Nya, maka ketahuilah bahwa ibadah tidaklah disebut ibadah kecuali bila disertai dengan tauhid. Sebagaimana shalat, tidaklah disebut shalat kecuali dengan adanya thaharah. Bila ibadah dicampuri syirik, maka rusaklah ibadah tersebut, sebagaimana (rusaknya shalat) tatkala hadats menghinggapi thaharah. Allah berfirman :

” Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid

Page 60: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

2 AL-QAWA’IDUL ARBA’

Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka itu kekal di dalam neraka”. (QS. At-Taubah : 17)

Jika kamu telah mengetahui bahwa tatkala kesyirikan masuk ke dalam sebuah ibadah maka akan merusak ibadah tersebut, bisa menghapuskan amalan tersebut, sehingga pelakunya menjadi orang-orang yang kekal di dalam neraka, jika kamu mengetahui semua itu maka kamu pasti mengetahui bahwa kewajibanmu yang terpenting adalah mengetahui kesyirikan tersebut. Semoga Allah berkenan untuk membebaskan kamu kerusakan ini, yaitu kesyirikan kepada Allah yang Allah telah berfirman tentangnya:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisaa’ : 48)

Dan pengetahuan tentang kesyirikan ini bisa kamu dapatkan dengan mengetahui empat kaidah yang Allah Ta’ala telah nyatakan dalam kitab-Nya:

KAIDAH PERTAMA

Kamu harus mengetahui bahwa orang-orang kafir yang diperangi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka meyakini bahwa Allah Ta’ala adalah Pencipta, Pemberi rizki, Yang menghidupkan, Yang mematikan, Yang memberi manfa’at, Yang memberi mudarat, Yang mengatur segala urusan (tauhid rububiyah). Akan tetapi semua keyakinan mereka tersebut tidaklah memasukkan mereka ke dalam Islam. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

“Katakanlah: ‘Siapa yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapa yang kuasa [menciptakan] pendengaran dan penglihatan, dan siapa yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapa yang mengatur segala urusan?’ Maka mereka akan menjawab:’Allah’. Maka katakanlah:’Mengapa kamu tidak bertakwa [kepada-Nya]”. (QS. Yunus : 31).

Page 61: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

6 AL-QAWA’IDUL ARBA’

“Wahai Rasulullah, buatlah bagi kami Dzatu Anwath seperti yang mereka (musyrikin) miliki ….” sampai akhir hadits.

KAIDAH KEEMPAT

Sesungguhnya kaum musyrikin di zaman kita lebih parah kesyirikannya dibandingkan kaum musyrikin zaman dahulu. Hal itu karena kaum musyrikin dahulu, mereka mengikhlaskan ibadah kepada Allah ketika mereka ditimpa kesusahan, akan tetapi mereka berbuat syirik ketika mereka dalam keadaan lapang. Sedangkan kaum musyrikin di zaman kita, mereka perbuatan syirik mereka berlangsung terus-menerus, baik dalam keadaan lapang maupun dalam kesusahan. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

“Maka apabila mereka naik kapal mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka [kembali] mempersekutukan [Allah]“. (QS. Al-Ankabut : 65-66).

3AL-QAWA’IDUL ARBA’

KAIDAH KEDUA

Mereka (musyrikin) berkata: Kami tidak berdo’a kepada mereka (Nabi, orang-orang shalih, dan selainnya) dan mengharap kepada mereka kecuali agar kami bisa dekat dengan Allah dan agar mereka bisa memberikan syafa’at kepada kami. Maksud kami kepada Allah, bukan kepada mereka, namun hal tersebut dilakukan dengan cara melalui syafaat dan mendekatkan diri kepada mereka.

Dalil tentang pendekatkan diri adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata):”Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar”. (QS. Az-Zumar : 3).

Dalil tentang syafa’at adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfa’atan, dan mereka berkata:”Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah”. (QS. Yunus : 18).

Syafa’at itu ada 2 macam:

1. Syafa’at manfiyah (yang ditiadakan/ditolak).

2. Syafa’at mutsbatah (yang ditetapka adanya/diterima).

Syafa’at manfiyah adalah syafa’at yang diminta dari selain Allah pada hal-hal yang tidak ada yang bisa memberikannya kecuali Allah. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah [di jalan Allah] sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah : 254).

Page 62: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

4 AL-QAWA’IDUL ARBA’

Syafa’at mutsbatah adalah syafa’at yang diminta dari Allah. Pemberi syafa’at itu dimuliakan dengan syafa’at, sedangkan orang yang akan diberikan syafa’at adalah orang yang diridhai ucapan dan perbuatannya oleh Allah, setelah memperoleh izin-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Siapakah yang mampu memberi syafa’at disamping Allah tanpa izin-Nya?”. (QS. Al-Baqarah : 255).

KAIDAH KETIGA

Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus kepada kaum yang mempunyai sembahan yang berbeda-beda. Diantara mereka ada yang menyembah para malaikat, di antara mereka ada yang menyembah para nabi orang-orang shaleh, di antara mereka ada yang menyembah pepohonan dan bebatuan, dan di antara mereka ada yang menyembah matahari dan bulan.

Akan tetapi mereka semua diperangi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau tidak membedakan di antara mereka. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan dien ini menjadi milik Allah semuanya”. (QS. Al-Baqarah : 193).

Dalil adanya penyembahan kepada matahari dan bulan adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah [pula] kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah”. (QS. Fushilat : 37).

Dalil adanya penyembahan kepada para malaikat adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan [ingatlah] hari [yang di waktu itu] Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat:”Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?” Malaikat-malaikat itu menjawab:”Maha Suci Engkau.Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.Maka

5AL-QAWA’IDUL ARBA’

pada hari ini sebahagian kamu tidak berkuasa [untuk memberikan] kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan kepada sebahagian yang lain.Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim:”Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu”. (QS. Saba’ : 40-42).

Dalil adanya penyembahan kepada para Nabi adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan [ingatlah] ketika Allah berfirman:”Hai ‘Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:”Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Ilah selain Allah”. ‘Isa menjawab:”Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku [mengatakannya]. Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” (QS. Al-Maidah : 116).

Dalil akan adanya penyembahan kepada orang-orang saleh adalah firman Allah Ta’ala:

“Mereka yang mereka menyembah kepada mereka, sembahan mereka tersebut senantiasa mencari wasilah kepada Rabb mereka, siapa di antara mereka yang paling dekat, mereka mengharapkan rahmat-Nya, dan khawatir akan siksaan-Nya, sesungguhnya siksaan Rabbmu adalah suatu hal yang harus ditakuti.” (QS. Al-Isra`: 57)

Dalil akan adanya penyembahan kepada pepohonan dan bebatuan adalah firman Allah Ta’ala:

“Bagaimana pendapat kalian tentang Al-Lata dan Uzza, serta Manat (sebagai sembahan) yang ketiga.” (QS. An-Najm: 19-20)

Dan juga hadits Abi Waqid Al-Laitsi, dia berkata:

“Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuju (perang) Hunain, dan ketika itu kami baru saja lepas dari kesyirikan. Sementara itu, kaum musyrikin mempunyai sebuah pohon bidara yang mereka biasa berdiam di sisinya dan mereka menggantungkan pedang-pedang mereka di situ. Pohon tersebut bernama Dzatu Anwath. Lalu kami melalui pohon bidara tersebut dan sebagian kami mengatakan:

Page 63: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

4 AL-QAWA’IDUL ARBA’

Syafa’at mutsbatah adalah syafa’at yang diminta dari Allah. Pemberi syafa’at itu dimuliakan dengan syafa’at, sedangkan orang yang akan diberikan syafa’at adalah orang yang diridhai ucapan dan perbuatannya oleh Allah, setelah memperoleh izin-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Siapakah yang mampu memberi syafa’at disamping Allah tanpa izin-Nya?”. (QS. Al-Baqarah : 255).

KAIDAH KETIGA

Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus kepada kaum yang mempunyai sembahan yang berbeda-beda. Diantara mereka ada yang menyembah para malaikat, di antara mereka ada yang menyembah para nabi orang-orang shaleh, di antara mereka ada yang menyembah pepohonan dan bebatuan, dan di antara mereka ada yang menyembah matahari dan bulan.

Akan tetapi mereka semua diperangi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau tidak membedakan di antara mereka. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan dien ini menjadi milik Allah semuanya”. (QS. Al-Baqarah : 193).

Dalil adanya penyembahan kepada matahari dan bulan adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah [pula] kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah”. (QS. Fushilat : 37).

Dalil adanya penyembahan kepada para malaikat adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan [ingatlah] hari [yang di waktu itu] Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat:”Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?” Malaikat-malaikat itu menjawab:”Maha Suci Engkau.Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.Maka

5AL-QAWA’IDUL ARBA’

pada hari ini sebahagian kamu tidak berkuasa [untuk memberikan] kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan kepada sebahagian yang lain.Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim:”Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu”. (QS. Saba’ : 40-42).

Dalil adanya penyembahan kepada para Nabi adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan [ingatlah] ketika Allah berfirman:”Hai ‘Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:”Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Ilah selain Allah”. ‘Isa menjawab:”Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku [mengatakannya]. Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” (QS. Al-Maidah : 116).

Dalil akan adanya penyembahan kepada orang-orang saleh adalah firman Allah Ta’ala:

“Mereka yang mereka menyembah kepada mereka, sembahan mereka tersebut senantiasa mencari wasilah kepada Rabb mereka, siapa di antara mereka yang paling dekat, mereka mengharapkan rahmat-Nya, dan khawatir akan siksaan-Nya, sesungguhnya siksaan Rabbmu adalah suatu hal yang harus ditakuti.” (QS. Al-Isra`: 57)

Dalil akan adanya penyembahan kepada pepohonan dan bebatuan adalah firman Allah Ta’ala:

“Bagaimana pendapat kalian tentang Al-Lata dan Uzza, serta Manat (sebagai sembahan) yang ketiga.” (QS. An-Najm: 19-20)

Dan juga hadits Abi Waqid Al-Laitsi, dia berkata:

“Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuju (perang) Hunain, dan ketika itu kami baru saja lepas dari kesyirikan. Sementara itu, kaum musyrikin mempunyai sebuah pohon bidara yang mereka biasa berdiam di sisinya dan mereka menggantungkan pedang-pedang mereka di situ. Pohon tersebut bernama Dzatu Anwath. Lalu kami melalui pohon bidara tersebut dan sebagian kami mengatakan:

Page 64: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

6 AL-QAWA’IDUL ARBA’

“Wahai Rasulullah, buatlah bagi kami Dzatu Anwath seperti yang mereka (musyrikin) miliki ….” sampai akhir hadits.

KAIDAH KEEMPAT

Sesungguhnya kaum musyrikin di zaman kita lebih parah kesyirikannya dibandingkan kaum musyrikin zaman dahulu. Hal itu karena kaum musyrikin dahulu, mereka mengikhlaskan ibadah kepada Allah ketika mereka ditimpa kesusahan, akan tetapi mereka berbuat syirik ketika mereka dalam keadaan lapang. Sedangkan kaum musyrikin di zaman kita, mereka perbuatan syirik mereka berlangsung terus-menerus, baik dalam keadaan lapang maupun dalam kesusahan. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

“Maka apabila mereka naik kapal mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka [kembali] mempersekutukan [Allah]“. (QS. Al-Ankabut : 65-66).

3AL-QAWA’IDUL ARBA’

KAIDAH KEDUA

Mereka (musyrikin) berkata: Kami tidak berdo’a kepada mereka (Nabi, orang-orang shalih, dan selainnya) dan mengharap kepada mereka kecuali agar kami bisa dekat dengan Allah dan agar mereka bisa memberikan syafa’at kepada kami. Maksud kami kepada Allah, bukan kepada mereka, namun hal tersebut dilakukan dengan cara melalui syafaat dan mendekatkan diri kepada mereka.

Dalil tentang pendekatkan diri adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata):”Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar”. (QS. Az-Zumar : 3).

Dalil tentang syafa’at adalah firman Allah Ta’ala:

“Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfa’atan, dan mereka berkata:”Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah”. (QS. Yunus : 18).

Syafa’at itu ada 2 macam:

1. Syafa’at manfiyah (yang ditiadakan/ditolak).

2. Syafa’at mutsbatah (yang ditetapka adanya/diterima).

Syafa’at manfiyah adalah syafa’at yang diminta dari selain Allah pada hal-hal yang tidak ada yang bisa memberikannya kecuali Allah. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah [di jalan Allah] sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah : 254).

Page 65: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

117

Page 66: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

2 18

AL

QO

WA

IDU

L A

L A

RBA

’ (4

QO

IDA

H) :

RIN

GK

ASA

N K

ASY

FU S

YU

BHA

T, M

ENG

APA

KIT

A T

IDA

K B

ELA

JAR

PER

TAM

A K

ALI

KIT

AB

KA

SYFU

SY

UBH

AT

SI

APA

MER

EKA

WA

LI-W

ALI

ALL

AH

? SY

AIK

HU

L IS

LAM

BER

KA

TA :

BAR

AN

G S

IAPA

YA

NG

LA

GI B

ERTA

KW

A M

AK

A D

IALA

H W

ALI

ALL

AH

Tida

k m

emin

ta su

rga

kecu

ali k

epad

a A

llah,

beg

itu p

ula

rizki

tida

k di

min

ta k

ecua

li ke

pda

Alla

h da

n be

rgan

tung

ke

pada

Nya

Berk

aita

n de

ngan

ta

uhid

Ru

bubi

ah

Syuk

ur n

ikm

at

Nik

mat

ada

lah

ujia

n.

Dal

ilnya

"kam

i aka

n m

engu

ji ka

lian

deng

an

keba

ikan

dan

keb

uruk

an

seba

gai f

itnah

".

Kal

au d

ia d

iber

i be

rsyu

kur

Sum

ber k

ebah

agia

an

Den

gan

hati

men

gaku

i dan

men

gikr

arka

n

Berk

aita

n de

ngan

ta

uhid

U

luhi

ah

Den

gan

lisan

(dan

den

gan

nikm

at R

abbm

u m

aka

sebu

tlah)

D

enga

n an

ggot

a ba

dan

: Mem

perg

unak

an n

ikm

at se

suai

de

ngan

car

a be

rsyu

kur k

epad

a Sa

ng p

embe

ri ni

kmat

, m

ensy

ukur

i ha

rta y

aitu

mem

perg

unak

anny

a da

lam

ke

taat

an k

epad

a sa

ng p

embe

ri ni

kmat

, dan

men

syuk

uri

Ilmu

deng

an m

enga

jark

anny

a ke

pada

ora

ng –

ora

ng

yang

mem

butu

hkan

nya

baik

den

gan

lisan

mau

pun

perb

uata

n.

benc

i: hu

kum

nya

hara

m d

an te

rjadi

den

gan

hati,

lisa

n da

n an

ggot

a ba

dan

Kea

daan

man

usia

ket

ika

ditim

pa m

usib

ah

Kal

au d

ia d

iuji

bers

abar

Sa

bar h

ukum

nya

waj

ib se

cara

ijm

a ( k

esep

akat

an)

Ridh

o hu

kum

nya

mus

taha

b/ su

nnah

Be

rsyu

kur h

ukum

nya

mus

taha

b (d

icin

ta d

an d

icin

ta) d

an in

i pal

ing

tingg

i ked

uduk

anny

a.

Jika

berd

osa

deng

an c

ara

mem

inta

am

pun

Al H

anifi

yah

(tauh

id) a

dala

h ag

ama

Ibro

him

dan

bah

was

anya

Alla

h m

enci

ptak

an k

ita u

ntuk

ber

ibad

ah k

epad

aNya

. Iba

dah

tidak

din

amak

an ib

adah

ke

cual

i den

gan

tauh

id, j

ika

syiri

k m

enca

mpu

ri ib

adah

mak

a ak

an m

erus

akny

a da

n m

engh

ancu

rkan

am

alan

sehi

ngga

men

jadi

kan

pela

kuny

a te

rmas

uk

oran

g –

oran

g ya

ng k

ekal

di n

erak

a da

n ya

ng p

alin

g pe

ntin

g un

tuk

anda

ket

ahui

dar

i itu

yai

tu m

enge

tahu

i em

pat k

aida

h ya

ng A

llah

sebu

tkan

dal

am

kita

bNya

.

Men

gapa

kita

bel

ajar

ta

uhid

?

Bahw

a or

ang

– or

ang

kafir

diz

aman

Ras

ulul

lah

yang

Ras

ulul

lah

mem

eran

gi m

erek

a, m

erek

a m

enga

kui T

auhi

d ru

bubi

yah

dan

tidak

men

gaku

i Ta

uhid

Ulu

hiya

h

Empa

t kai

dah

Bahw

a or

ang

– or

ang

kafir

di z

aman

Ras

ulul

lah

yang

dip

eran

gi o

leh

belia

u, m

erek

a tid

ak m

eyak

ini k

etik

a be

ribad

ah k

epad

a be

rhal

a –

berh

ala

bahw

asan

ya b

erha

la –

ber

hala

itu

mem

beri

man

faat

dan

mem

beri

mud

hara

t aka

n te

tapi

unt

uk p

ende

kata

n da

lam

men

cari

syaf

aat

Bahw

a N

abi S

hala

llaah

u 'al

aihi

Was

alla

m d

atan

g ke

pada

man

usia

den

gan

mac

am –

mac

am b

entu

k pe

ribad

atan

. Bel

iau

tidak

mem

beda

kan

mer

eka?

O

rang

– o

rang

mus

yrik

di z

aman

kita

lebi

h b

esar

kes

yirik

anny

a da

ripad

a or

ang

– or

ang

mus

yrik

terd

ahul

u

Page 67: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

3 19

Mac

am –

mac

am sy

afaa

t

Seca

ra b

ahas

a be

rarti

men

jadi

kan

yang

satu

men

jadi

dua

Se

cara

istil

ah m

enga

mbi

l per

anta

ra k

epad

a se

lain

did

alam

m

enga

mbi

l man

faat

ata

u m

enol

ak m

udha

rat

Mut

sbat

ah (t

etap

) yai

tu y

ang

dim

inta

dar

i Alla

h, sy

arat

– sy

arat

nya

: Iz

in A

llah

deng

an sy

afaa

t Ri

dho

Alla

h at

as y

ang

mem

beri

syaf

aat

Ridh

o A

llah

yang

dib

eri s

yafa

at

Dal

ilnya

("b

etap

a ba

nyak

mal

aika

t di

lang

it tid

ak b

isa

mem

beri

syaf

aat s

edik

itpun

kec

uali

sete

lah

Alla

h m

embe

ri iz

in k

epad

a or

ang

– or

ang

yang

dik

ehen

daki

dan

yan

g di

ridho

i)

Syaf

aat y

ang

dim

ampu

i se

oran

g ha

mba

dib

enar

kan

deng

an e

mpa

t sya

rat :

hid

up,

mam

pu, h

adir,

dan

key

akin

an

itu h

anya

seba

gai s

ebab

Syaf

aat

yang

te

rtola

k ya

itu

syaf

aat

yang

di

tiada

kan

oleh

Al Q

ur'an

yai

tu y

ang

dim

inta

ke

pada

sel

ain

Alla

h ya

ng t

idak

dim

ampu

i ke

cual

i A

llah

dan

syaf

aat

yang

did

alam

nya

terd

apat

syiri

k.

Khu

sus k

epad

a N

abi y

ang

tidak

ada

seor

ang

pun

yang

be

rsek

utu

deng

anny

a

Syaf

aat u

dzm

a

Syaf

aat N

abi k

epad

a pa

man

nya

Abu

Tha

lib

supa

ya d

iring

anka

n az

abny

a

Syaf

aat N

abi M

uham

mad

di

pint

u su

rga

Um

um

Kep

ada

Nab

i Muh

amm

ad s

hala

lalla

ahu

'alai

hi W

asal

lam

da

n N

abi

lai

nnya

, M

alai

kat,

oran

g –

oran

g be

rtauh

id

dan

anak

– a

nak

keci

l yan

g m

enin

ggal

di w

aktu

Bay

i

Syaf

aat

untu

k m

enai

kan

dera

jat

oran

g –

oran

g ya

ng b

erta

uhid

(Y

a A

llah

ampu

nila

h A

bu S

alam

ah d

an

naik

anla

h de

raja

tnya

di S

urga

)

Syaf

aat

bagi

m

erek

a ya

ng

haru

s m

asuk

ne

raka

un

tuk

tidak

mem

asuk

inya

dar

i or

ang

– or

ang

berta

uhid

Syaf

aat

bagi

m

erek

a ya

ng

mas

uk

nera

ka

supa

ya

kelu

ar

dari

nera

ka d

ari

oran

g –

oran

g be

rtauh

id

Page 68: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

420

Nam

a : .

......

......

......

......

......

.....

.

Apa

kah

And

a m

engh

afal

Qow

aid

Arb

a' :

......

......

......

......

......

....

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Men

gapa

kita

mem

peja

ri Q

owai

d

M

enga

pa k

ita ti

dak

bela

jar K

asyf

u' sy

ubha

t ter

lebi

h da

hulu

?

Wal

i – w

ali A

llah

bese

rta d

aliln

ya

1.

Ber

kaita

n de

ngan

tauh

id ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

B

erka

itan

deng

an ta

uhid

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Bag

aim

ana

men

syuk

uri n

ikm

at

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Kea

daan

man

usia

ket

ika

ditim

pa m

usib

ah b

eser

ta

huku

mny

a

Su

mbe

r keb

ahag

iaan

Sy

afaa

t sec

ara

baha

sa

Sy

afaa

t sec

ara

istil

ah

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Syar

at –

syar

at sy

afaa

t

k

aida

h pe

rtam

a

K

aida

h ke

dua

K

aida

h ke

tiga

Page 69: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

521

K

aida

h ke

empa

t

Tu

lisla

h sa

tu d

alil

dari

Al Q

ur'a

n at

au S

unna

h te

rhad

ap a

pa y

ang

di se

butk

an d

ibaw

ah in

i D

alil

dariA

l-Qur

‟an

dan

sunn

ah

Am

al

N

ikm

at it

u ad

alah

ujia

n

Peng

akua

n or

ang

– or

ang

kafir

terh

adap

tauh

id

Rub

ubiy

ah

M

emin

ta p

ende

kata

n

Sy

afaa

t yan

g di

tola

k

Sy

afaa

t yan

g di

teta

pkan

Dal

il te

ntan

g la

rang

an b

erib

adah

kep

ada

Mat

ahar

i da

n B

ulan

D

alil

lara

ngan

ber

ibad

ah k

epad

a M

alai

kat

D

alil

lara

ngan

ber

ibad

a ke

pada

par

a N

abi

D

alil

lara

ngan

bar

ibad

a ke

pada

ora

ng –

ora

ng so

leh

D

alil

lara

ngan

men

yem

bah

batu

dan

poh

on

Sesu

nggu

hnya

mus

yrik

in o

rang

– o

rang

kaf

ir m

erek

a ik

hlas

dal

am k

eada

an te

rjepi

t dan

m

enye

kutu

kan

Alla

h da

lam

kea

daan

lapa

ng

Page 70: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

623

22

Tul

iskan

mac

am –

mac

am sy

afaa

t sec

ara

terp

erin

ci d

iser

tai b

agan

!

Page 71: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 1

Page 72: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013
Page 73: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 11

DAFTAR ISI

(Klik pada pelajaran yang dikehendaki)

1. Pelajaran Pertama [Surah Al-Fatihah] 2. Pelajaran Kedua [Ma'na dan Syarat La Ilaha Illa Allah] 3. Pelajaran Ketiga [Rukun Iman] 4. Pelajaran Keempat [Pembagian Tauhid dan Syirik] 5. Pelajaran Kelima [Rukun Islam] 6. Pelajaran Keenam [Syarat-syarat Shalat] 7. Pelajaran Ketujuh [Rukun-rukun Shalat] 8. Pelajaran Kedelapan [Kewajiban-kewajiban Shalat] 9. Pelajaran Kesembilan [Bacaan Tasyahud] 10. Pelajaran Kesepuluh [Sunnah-sunnah Shalat] 11. Pelajaran Kesebelas [Hal-hal yang Membatalkan Shalat] 12. Pelajaran Kedua Belas [Syarat-syarat Wudhu'] 13. Pelajaran Ketiga Belas [Hal-hal yang Wajib dan Sunnah

dalam Wudhu'] 14. Pelajaran Keempat Belas [Hal-hal yang Membatalkan

Wudhu'] 15. Pelajaran Kelima Belas [Akhlak Mulia] 16. Pelajaran Keenam Belas [Adab-adab Islamiyah] 17. Pelajaran Ketujuh Belas [Waspada Terhadap Syirik dan

Maksiat] 18. Pelajaran Kedelapan Belas [Penyelenggaraan Jenazah

dan Tata Cara Shalat Jenazah]

Page 74: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat2 2

Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta. Kejayaan terakhir untuk orang-orang bertaqwa. Semoga Allah subhanahuwata'ala senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepada hamba dan rasul-Nya, nabi kita Muhammad Sholallohu'alaihiwasallam kepada segenap keluarga dan shahabat beliau.

Selanjutnya...

(Berikut ini) penjelasan singkat tentang sebagian hal-hal yang wajib diketahui oleh masyarakat umum tentang Islam, saya beri judul:

"Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat" [الدروس المهمة لعامة األمة]

Saya memohon kepada Allah subhanahuwata'ala agar buku ini

bermanfaat bagi kaum muslimin; dan semoga (Allah subhanahuwata'ala) menerimanya (sebagai amal shaleh) dari saya, sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Page 75: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 33

Pelajaran Pertama

Surah Al-Fatihah

Yaitu: mempelajari surah Al-Fatihah dan sedapat mungkin dari surah-surah pendek, dari surah Az-Zalzalah sampai surah An-Naas, dengan cara talqin (mengikuti bacaan guru), memperbaiki bacaan dan hafalannya serta menjelaskan hal-hal yang wajib difahami. Pelajaran Kedua

Ma'na dan Syarat La Ilaha Illa Allah. Yaitu: Penjelasan tentang arti persaksian "La Ilaha Illa Allah,

Muhammad Rasulullah".

La Ilaha: Tidak ada Ilah1), berarti meniadakan seluruh sesembahan selain Allah.

Illa Allah: Selain Allah, berarti menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata dan tidak menjadikan sekutu bagi-Nya.

Syarat-syarat (sahnya persaksian) La Ilaha Illa Allah sebagai berikut:

1. Ilmu yang tidak dicampuri dengan kejahilan. 2. Keyakinan yang tidak dicampuri dengan keraguan. 3. Ikhlas yang tidak dicampuri dengan syirik. 4. Kejujuran yang tidak dicampuri dengan dusta. 5. Cinta yang tidak dicampuri dengan kebencian. 6. Ketaatan yang tidak dicampuri dengan pembangkangan. 7. Penerimaan yang tidak dicampuri dengan penolakan.

Page 76: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat4 4

8. Pengingkaran terhadap seluruh yang disembah selain Allah.

Syarat-syarat diatas terhimpun pada dua bait syair berikut ini:

Ilmu, keyakinan dan Ikhlas serta kejujuran bersama Cinta dan taat serta menerimanya. Ditambah (syarat) yang kedelapan (adalah pengingkaran) terhadap seluruh yang disembah selain Allah Pelajaran Ketiga

Rukun Iman

Rukun Iman ada enam: 1. Beriman kepada Allah 2. Beriman kepada para Malaikat-Nya 3. Beriman kepada Kitab-kitab Nya 4. Beriman kepada para Rasul-Nya 5. Beriman kepada Hari Akhirat 6. Beriman kepada Qadar / Taqdir (ketentuan Allah, baik dan buruknya).

Pelajaran Keempat

Pembagian Tauhid dan Syirik. Tauhid itu terbagi tiga bagian, yaitu: 1. Tauhid Rububiyah. 2. Tauhid Uluhiyah. 3. Tauhid Asma' dan Sifat.

Page 77: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 55

Syirik itu terbagi tiga bagian, yaitu: 1. Syirik Akbar (besar). 2. Syirik Ashghar (kecil). 3. Syirik Khafiy (tersembunyi).

Syirik Akbar berakibat runtuhnya seluruh amal perbuatan dan kekal di Neraka, bagi orang yang mati dalam keadaan syirik.

Sebagaimana firman Allah subhanahuwata'ala :

هم ما كانوا ي عملون ولو أشركوا لبط عن Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya

lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (Surah Al-An'am: 88).

ي عمروا مساجد اهلل شاىدين على ما كان للمشركني أن أنفسهم بالكفر أولئك حبطت أعمالم وف النار ىم

خالدون

Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya dan mereka kekal didalam Neraka. (Surah At-Taubah: 17 ).

Orang yang mati (sedang ia masih melakukan syirik akbar ini), ia tidak akan diampuni, haram baginya Syurga. Sebagaimana firman Allah subhanahuwata'ala :

Page 78: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat6 6

إن اللو ال ي غفر أن يشرك بو وي غفر ما دون ذلك لمن يشاء ت رى إثا عظيما ومن يشرك باللو ف قد اف

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang memperse-kutukan Allah, maka sungguh ia berbuat dosa yang besar. (Surah An-Nisa: 48).

إنو من يشرك باللو ف قد حرم اللو عليو النة ومأواه النار وما أنصار للظالمني من

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Syurga dan tempatnya di neraka, tidak ada bagi orang-orang zhalim seorang penolongpun. (Surah Al-Ma'idah: 72).

Diantara bentuk-bentuk (Syirik Akbar ini) ialah: Berdo'a kepada orang mati, kepada berhala-berhala, memohon pertolongan dari mereka, bernadzar untuk mereka, menyembelih untuk mereka dan sebagainya.

Syirik Ashghar ialah: (Perbuatan) yang penamaan-nya ditetapkan oleh nash-nash Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai syirik, akan tetapi tidak termasuk jenis syirik akbar; seperti : Riya' dalam beberapa perbuatan, bersumpah dengan selain Allah, ucapan "Masya Allah wa sya'a Fulan" (Apa yang dikehendaki Allah dan dikehendaki Fulan) dan sebagainya.

Page 79: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 77

Berdasarkan sabda Rasulullah Sholallohu'alaihiwasallam:

رك األصغر،فسئل عنو؟ ف قال :أخوف ما أخوف عليكم الش الرياء

Sesuatu yang paling aku takutkan (menimpa) kamu adalah Syirik Ashghar. Lalu beliau Sholallohu'alaihiwasallam ditanya tentang (Syirik Ashghar), beliau menjawab: (Ia adalah) Riya'". (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ath-Thabrani serta Al-Baihaqi, dari Mahmud bin Lubaid Al-Anshari Radhiyallohu’anhu, dengan sanad yang baik. Diriwayatkan pula oleh Ath-Thabrani dengan beberapa sanad yang baik dari Mahmud bin Lubaid, dari Rafi' bin Khudaij, dari Nabi Sholallohu'alaihiwasallam.)

من حلف بشيء دون اللو ، فقد أشرك Barang siapa yang bersumpah dengan sesuatu selain Allah,

maka ia telah berbuat syirik. (Diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang shahih, dari Umar bin Khattab Radhiyallohu’anhu)

Dan diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi dengan sanad yang shohih dari hadits Ibnu Umar Radhiyallohu’anhu dari Nabi Sholallohu'alaihiwasallam, bahwa beliau bersabda:

من حلف بغي اللو ، فقد كفر أو أشرك "Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka

sungguh ia telah kafir atau berbuat syirik". Dan sabda beliau:

Page 80: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat8 8

ما شاء :ماشاء اللو وشاء فالن ، ولكن قولوا :ال ت قولوا اللو ، ث شاء فالن

Janganlah kamu mengatakan "Jika dikehendaki Allah dan dikehendaki Fulan", akan tetapi katakanlah "Jika dikehendaki Allah, kemudian dikehendaki Fulan. (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih, dari Hudzaifah bin Al-Yaman Radhiyallohu’anhu )

(Syirik Ashghar) ini tidak berakibat riddah (keluar dari agama Islam), tidak pula berakibat kekal di Neraka, akan tetapi ia (Syirik Ashghar) tidak sesuai dengan kesempurnaan Tauhid yang diwajibkan.

Syirik Khafiy: Dalilnya adalah sabda Nabi Sholallohu'alaihiwasallam :

سيح

أال أخبكم با ىو أخوف عليكم عندي من املال؟ قالوا ج ، ي قوم :قال .ب لي يارسول اهلل :الد رك الفي الش

الرجل ف يصلي ف ي زين صالتو لماي ري من نظر الرجل إليو "Maukah kamu aku beritahukan apa yang paling aku

takutkan (menimpa) kamu lebih dari (takutku atasmu) terhadap Al-Masih Ad-Dajjal? Mereka (para shahabat) menjawab: Mau, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: (ia itu adalah) syirik khafiy (syirik yang tersembunyi), bahwa seseorang berdiri, lalu shalat, kemudian ia membaguskan shalatnya, karena ia melihat ada orang yang sedang memperhatikannya". (Diriwayatkan oleh Imam

Page 81: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 99 Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad, dari Abi Sa'id Al-Khudriy Radhiyallohu’anhu)

Syirik dapat juga dibagi dua saja: Syirik Akbar dan Syirik Ashghar. Sedang Syirik Khafiy dapat masuk pada kedua syirik tersebut. Syirik Khafiy dapat masuk pada Syirik Akbar, seperti Syirik orang-orang munafik, karena mereka menyembunyikan akidah mereka yang batil; dan menampakkan ke-Islaman mereka, atas dasar riya' dan takut atas kepentingan diri mereka.

Sedang Syirik Ashghar, seperti riya', sebagaimana (yang telah dijelaskan) dalam hadits Mahmud bin Lubaid Al-Anshari yang telah lalu; dan hadits Abu Sa'id diatas.

Wallahu Waliyyut Taufiq (Hanya Allah lah yang dapat memberi pertolongan).

Pelajaran Kelima

Rukun Islam

Rukun Islam ada lima: 1. Persaksian bahwa tidak ada Ilah (sesembahan yang haq)

selain Allah dan Muhammad utusan Allah 2. Menegakkan Shalat 3. Menunaikan Zakat 4. Berpuasa pada bulan Ramadhan 5. Menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram bagi orang yang

mampu

_____________________ 1) Ilah adalah Dzat yang disembah dengan cinta, takut, harapan dan ketaatan kepada-Nya (Muraji' Tarjamah)

Page 82: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat10 10

Pelajaran Keenam

Syarat-syarat Shalat. 1. Islam 2. Akal (berakal) 3. Tamyiz 2) (Mampu membedakan antara baik dan buruk) 4. Tidak berhadats 5. Menghilangkan najis 6. Menutup aurat 7. Tiba waktu shalat 8. Menghadap Kiblat 9. Niat

Pelajaran Ketujuh

Rukun-rukun Shalat Rukun-rukun Shalat ada empat belas, yaitu:

1. Berdiri, jika mampu 2. Takbiratul-Ihram 3. Membaca surah Al-Fatihah 4. Ruku' 5. I'tidal setelah ruku' 6. Sujud atas tujuh anggota tubuh3) 7. Bangkit dari sujud 8. Duduk antara dua sujud. 9. Thuma'ninah (tenang) pada seluruh gerakan 10. Tertib (runtut) pada (pelaksanaan) rukun-rukun (Shalat)

_________________________ 2) Tamyiz ialah: Kondisi akal anak kecil jika sudah sampai berumur tujuh tahun (Muraji' Tarjamah) 3) Yaitu: Dua telapak tangan, dua lutut, dua telapak kaki dengan menempelkan ujung jari-jari,dahi dan hidung. (Muraji' Tarjamah)

Page 83: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 1111

11. Tasyahud Akhir. 12. Duduk (pada Tasyahud Akhir) 13. Bershalawat untuk Nabi Sholallohu'alaihiwasallam 14. Dua kali salam.

Pelajaran Kedelapan

Kewajiban-kewajiban Shalat

Hal-hal yang wajib dalam shalat ada delapan, yaitu: 1. Seluruh ucapan takbir, selain Takbiratul-Ihram

2. Ucapan ده ع اللو لمن ح Allah Maha Mendengar) س

orang yang memuji-Nya) bagi imam dan munfarid (orang yang shalat sendiri)

3. Ucapan رب نا ولك المد (Ya Rabb kami, hanya untuk

Mu segala puji)

4. Ucapan سبحان رب العظيم (Maha suci Allah Yang

Maha Agung) dikala ruku'

5. Ucapan سبحان رب األعلي (Maha Suci Allah Yang

Maha Tinggi) dikala sujud

6. Ucapan رب اغفرل (Ya Allah, ampunilah aku), dikala duduk antara dua sujud

7. Tasyahud Awal 8. Duduk pada Tasyahud Awal.

Page 84: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat12 12

Pelajaran Kesembilan

Bacaan Tasyahud

Bacaan Tasyahud sebagai berikut:

الم عليك أي ها النب التحيات للو والصلوات والطيبات السالني نا وعلى عباد اللو الص الم علي .ورحة اللو وب ركاتو الس

دا عبده ورسولو أشهد أ ن ال إلو إال اللو وأشهد أن مم

"Segala penghormatan hanya milik Allah, demikian pula seluruh keselamatan dan kebaikan. Semoga keselamatan untukmu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga keselamatan untuk kami dan untuk para hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang diabdi) selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya ".

Kemudian setelah itu membaca shalawat untuk Nabi عليو وسلماهللصلي , sebagai berikut:

د كما صليت على د وعلى آل مم اللهم صل على مميد اللهم بارك على يد م إب راىيم وعلى آل إب راىيم إنك ح

د كما باركت على إب راىيم و د وعلى آل مم على آل مميد يد م إب راىيم إنك ح

Page 85: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 1313

"Ya Allah berikanlah keselamatan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah berikan keselamatan kepada Nabi Ibrahim dan kepada keluarga Nabi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Dan berkahilah Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah berkahi Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim, sesungguh nya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia ".

Pada Tasyahud Akhir (ia membaca bacaan Tasyahud Awal diatas, kemudian menambahkannya) dengan memohon perlindungan kepada Allah سبحانو و تعال dari adzab Jahannam dan adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.

Setelah itu ia memilih do'a yang dikehendaki, terutama do'a-do'a ma'thur (yang diriwayatkan dari Rasulullah صلي اهلل عليو وسلم), misalnya do'a berikut ini:

علي ذكرك وشكرك وحسن عبادتك. اللهم إن اللهم أعننوب إال أنت فاغفرل را والي غفر الذ ظلمت ن فسي ظلما كثي

ت الغفور الرحيم مغفرة من عندك وار حن إنك أن

Tolonglah aku untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu serta untuk membaguskan ibadah kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku dengan penganiayaan yang banyak (banyak berbuat dosa dan maksiat), sedang tak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau, maka ampunilah aku dengan maghfirah (ampunan) dariMu dan rahmatilah aku,

Page 86: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat14 14 sesungguhnya hanya Engkaulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Adapun pada Tasyahud Awal, setelah selesai membaca dua Kalimah Syahadah, ia berdiri ke raka'at ketiga, pada shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Dan jika ia membaca shalawat, maka hal itu lebih baik, atas dasar keumuman hadits-hadits yang menerangkan hal itu.

Pelajaran Kesepuluh

Sunnah-sunnah Shalat Sunnah-sunnah shalat antara lain: 1. Istiftah (Membaca bacaan iftitah setelah Takbiratul-Ihram,

sebelum membaca Al-Fatihah). 2. Bersedekap, meletakkan telapak tangan kanan diatas

tangan kiri, diatas dada, pada saat berdiri sebelum ruku' dan setelahnya.

3. Mengangkat kedua tangan dengan merapatkan jari-jari, tangan terbuka sepadan dengan kedua pundak, atau kedua telinga, pada saat Takbir Pertama, pada saat ruku', pada saat bangkit dari ruku' dan pada saat berdiri dari Tasyahud Awal ke raka'at ketiga.

4. Membaca Tasbih (bacaan) ruku' dan sujud, lebih dari satu kali.

5. Membaca do'a memohon maghfirah (ampunan) lebih dari satu kali, pada saat duduk antara dua sujud.

6. Mengupayakan agar kepala lurus dengan punggung, pada saat ruku'.

Page 87: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 1515

7. Pada saat sujud kedua lengan berjauhan dari kedua pinggang dan perut (berjauhan) dari kedua paha.

8. Pada saat sujud mengangkat kedua hasta / siku dari tempat sujud.

9. Duduk diatas telapak kaki kiri (yang dibaringkan), dan menegakkan telapak kaki kanan pada Tasyahud Awal dan ketika duduk antara dua sujud.

10. Duduk Tawarruk pada Tasyahud Akhir (dengan cara duduk diatas pinggul dan meletakkan kaki kiri dibawah kaki kanan serta menegakkan telapak kaki kanan).

11. Menegakkan telapak kaki kanan dikala duduk. 12. Membaca Shalawat dan Tabrik (do'a mohon berkah)

untuk Nabi Muhammad dan keluarga beliau, untuk Nabi Ibrahim dan keluarga beliau, pada saat Tasyahud Awal.

13. Membaca do'a pada Tasyahud Akhir. 14. Membaca dengan jahar (mengeraskan suara) pada

shalat Fajr [Subuh], shalat Jum'at, shalat Iedain (Iedul Fitri dan ledul Adha), shalat Istisqa' (minta hujan) dan pada dua raka'at pertama dari shalat Maghrib dan Isya.

15. Membaca dengan sirr (tidak mengeraskan suara) pada shalat Zhuhur, Ashar, pada raka'at ketiga dalam shalat Maghrib dan pada dua raka'at terakhir dalam shalat Isya.

16. Membaca (ayat-ayat) Al-Qur'an setelah (membaca) surah Al-Fatihah.

Perlu diperhatikan sunnah-sunnah shalat yang diriwayatkan (dari Rasulullah صلي اهلل عليو وسلم) selain yang telah kami sebutkan diatas. Seperti: Membaca bacaan lanjutan dari bacaan "Rabbanaa

Page 88: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat16 16 walakal-hamd" pada saat bangkit dari ruku', (yakni) bagi imam, ma'mum dan munfarid. (Bacaan lanjutan tersebut) adalah sunnah. Termasuk pula (sunnah shalat) adalah meletakkan kedua telapak tangan pada kedua lutut dengan merenggakan jari-jari tangan pada saat ruku'.

Pelajaran Kesebelas

Hal-hal Yang Membatalkan Shalat. Hal-hal yang membatalkan shalat ada delapan, yaitu: 1. Berbicara dengan sengaja, sedang ia ingat (sadar) dan

mengetahui (hukum tidak bolehnya berbicara dalam shalat). Adapun orang yang lupa dan jahil (tidak mengetahui hukumnya), maka shalatnya tidak batal

2. Tertawa 3. Makan 4. Minum 5. Membuka aurat 6. Menyimpang jauh dari arah Qiblat 7. Banyak bergerak (dengan gerakan-gerakan yang tidak

perlu) dan berturut-turut 8. Batal Wudhu'

Pelajaran Kedua Belas

Syarat-syarat Wudhu'. Syarat-syarat wudhu' ada sepuluh, yaitu: 1. Islam. 2. Akal (berakal).

Page 89: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 1717

3. Tamyiz (membedakan antara yang baik dan buruk). 4. Niat. 5. Meneruskan niat dengan tidak berniat untuk

menghentikannya sampai selesai wudhu'nya. 6. Hal-hal yang mewajibkan untuk wudhu telah hilang. 7. Istinja' (bersuci dengan air) atau istijmar (bersuci dengan

batu) sebelum wudhu (bagi yang selesai buang air). 8. Air (yang dipakai berwudhu) suci dan mubah. 9. Menghilangkan apa yang menghalangi sampainya air

kekulit. 10. Tiba waktu shalat, bagi orang yang hadatsnya terus

menerus (karena sakit). Pelajaran Ketiga Belas

Hal-hal Yang Wajib dan Sunnah Dalam Wudhu'. Hal-hal yang wajib dalam berwudhu' ada enam, yaitu: 1. Membasuh muka, termasuk berkumur-kumur dan

menghirup air dengan hidung 2. Membasuh kedua telapak tangan sampai siku 3. Mengusap seluruh kepala, termasuk kedua telinga 4. Membasuh kedua kaki, sampai mata kaki 5. Tertib (berurutan) 6. Muwalah (langsung antara membasuh anggota wudhu' yang satu dengan yang lainnya, dengan tidak diselah-selahi waktu yang panjang).

Disunnahkan (dalam berwudhu') untuk mengulangi sampai tiga kali, yaitu ketika membasuh muka, kedua tangan dan kedua kaki,

Page 90: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat18 18 demikian pula ketika berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung. Dan wajib (melakukan semua itu) sebanyak satu kali saja. Adapun mengusap kepala, maka tidak disunnahkan untuk diulangi, sebagaimana yang telah diterangkan oleh hadits-hadits yang shahih. Pelajaran Keempat Belas

Hal-hal Yang Membatalkan Wudhu' Hal-hal yang membatalkan wudhu' ada enam : 1. Sesuatu yang keluar dari dua jalan (dubur dan

kemaluan). 2. Sesuatu najis yang keluar dari tubuh. 3. Hilang akal (tidak sadar) disebabkan oleh tidur atau

lainnya. 4. Menyentuh kemaluan ataupun dubur dengan tangan

tanpa pembatas. 5. Makan daging unta. 6. Riddah (keluar dari Agama Islam) -Semoga Allah تعال

melindungi kita dan seluruh kaum muslimin dari سبحانو و hal itu.

Catatan Penting:

1. Adapun memandikan jenazah, maka yang benar adalah bahwa ia (memandikan jenazah) tidak membatalkan wudhu'. Hal ini adalah pendapat kebanyakan Ulama, karena tidak adanya dalil yang menyatakan hal itu (yakni bahwa batal wudhu' karena memandikan jenazah). Keculali jika orang yang memandikan jenazah itu menyentuh kemaluan si mayit dengan tangannya tanpa pembatas, maka ia wajib

Page 91: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 1919

wudhu'. Dan yang wajib bagi orang yang memandikan jenazah adalah tidak menyentuh kemaluan si mayit, melainkan dengan pembatas.

2. Demikian pula halnya dengan menyentuh wanita (atau bersentuhan dengan wanita), sama sekali tidak membatalkan wudhu', baik sentuhan tersebut disertai dengan syahwat ataupun tidak disertainya, selama ia (kemaluannya) tidak mengeluarkan sesuatu. Hal ini adalah pendapat yang paling benar dari dua

pendapat para Ulama, karena Rasulullah صلي اهلل عليو وسلم pernah mencium sebagian isteri-isteri beliau, kemudian beliau shalat tanpa berwudhu' lagi.

Adapun firman Allah سبحانو و تعال dalam dua ayat di surah An-Nisa' dan surah Al-Ma'idah (yang mencantumkan nash):

أو المستم النساء"Atau kamu telah menyentuh perempuan ". (Surah An-

Nisa': 43 dan surah Al-Ma'idah: 6) Maka yang dimaksud dengan (nash tersebut) adalah jima'

(bersetubuh), menurut pendapat terkuat dari dua pendapat para Ulama. Ini adalah pendapat Ibnu 'Abbas رضي اهلل عنو dan banyak Ulama Salaf dan Khalaf.

Wallahu Waliyyut-Taufiq (Dan hanya Allah yang berkuasa memberi taufiq).

Page 92: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat20 20

Pelajaran Kelima Belas

Akhlak Mulia. Berakhlak dengan akhlak yang di|syari'atkan bagi setiap

muslim, seperti: 1. Jujur 2. Bertanggung jawab 3. Menjaga kesucian 4. Malu 5. Berani 6. Dermawan 7. Menepati janji 8. Menjauhi seluruh yang diharamkan Allah 9. Berlaku baik dengan para tatangga

10. Membantu orang-orang yang memerlukan bantuan, sesuai kemampuan.

Dan akhlak-akhlak lainnya yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai akhlak yang disyariatkan. Pelajaran Keenam Belas

Adab-adab Islamiyah. Beradab dengan adab-adab Islamiyah antara lain: 1. Mengucapkan salam. 2. Berseri-seri. 3. Makan dan minum dengan tangan kanan.

4. Membaca Basmalah ( بسم اهلل) disaat mulai (makan).

Page 93: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 2121

5. Membaca Hamdalah ( المد للو) disaat selesai makan.

6. Menguacapkan المد للو setelah bersin.

7. Menjawab orang bersin, jika ia mengucapkan المد للو

,(dengan mengucapkan padanya ي ر حك اهلل Semoga Allah merahmatimu).

8. Memperhatikan adab-adab yang disyari'atkan pada saat: Masuk mesjid. Keluar mesjid. Keluar masuk rumah. Bepergian / dalam perjalanan. Dengan kedua orang tua. Dengan para kerabat dan para tetangga. Dengan orang-orang yang lebih tua. Dengan orang-orang yang lebih muda. Mengucapkan Tahni'ah (selamat) kepada orang yang

mendapat kelahiran anak. Mengucapkan selamat, mendo'akan agar mendapat

berkah kepada orang yang menikah. Mengucapkan Ta'ziyah (ucapan duka cita) terhadap

orang yang mendapat musibah. Disaat berpakaian, membuka pakaian dan dalam beralas

kaki.

Page 94: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat22 22

Pelajaran Ketujuh Belas

Waspada Terhadap Syirik Dan Maksiat. Diantara bentuk-bentuk maksiat yang harus diwaspadai

adalah:

1. Tujuh macam yang membinasakan, yaitu: Berbuat syirik. Melakukan sihir. Membunuh jiwa yang diharamkan Allah, kecuali

dengan kebenaran. Memakan riba. Memakan harta anak yatim. Lari dari medan perang Menuduh (berbuat zina) wanita mu'minah yang suci.

2. Durhaka terhadap kedua orang tua. 3. Memutuskan hubungan silaturrahmi dengan para

kerabat. 4. Menjadi saksi palsu. 5. Mengucapkan sumpah dusta. 6. Mengganggu / menyakiti tetangga. 7. Berbuat zhalim terhadap sesama manusia, dalam hal

darah, harta dan kehormatan / nama baik mereka. 8. Minum-minuman yang memabukkan. 9. Berjudi. 10. Ghibah / Bergunjing (menyebutkan aib orang lain sedang

ia tidak hadir). 11. Mengadu domba (menyebarkan permusuhan). 12. Dan dosa-dosa lainnya yang dilarang oleh Allah dan

Rasul-Nya صلي اهلل عليو وسلم.

Page 95: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 2323

Pelajaran Kedelapan Belas

Penyelenggaraan Jenazah Dan Tata Cara Shalat Jenazah.

Penjelasan tentang tata cara penyelenggarakan dan shalat jenazah sebagai berikut:

Pertama: Jika telah diyakini kematian seseorang, maka kedua matanya dipejamkan, kedua rahangnya di rapatkan.

Kedua: Wajib hukumnya memandikan mayit muslim, kecuali bila ia syahid, wafat di medan perang, maka ia tidak dimandikan dan tidak dishalati, lalu di makamkan dengan pakaiannya. Karena Nabi صلي اهلل عليو وسلم tidak memandikan dan tidak menshalati orang-orang yang wafat (syahid) pada perang Uhud.

Ketiga: Tata cara memandikan mayit: 1. Aurat mayit itu ditutup, kemudian ia ditinggikan (tempatnya). 2. Tekan perutnya dengan perlahan (agar kotorannya keluar). 3. Orang yang memandikan mayit hendaklah membalut telapak

tangannya dengan sepotong kain atau sejenisnya, lalu mensucikan mayit itu dari najisnya.

4. Membasuh anggota wudhu'nya, sebagaimana ia wudhu' untuk shalat.

5. Membasuh kepala dan janggutnya dengan air yang dicampur dengan daun bidara atau sejenisnya.

6. Membasuh bagian kanannya, lalu bagian kirinya. Ulangi basuhan itu dua sampai tiga kali. Pada setiap basuhan hendaklah menekan perutnya.

7. Bila najis yang keluar, maka hendaklah ditutup dengan peralatan kedokteran.

8. Setelah itu ulangi wudhu'nya.

Page 96: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat24 24

9. Bila ia belum bersih dengan (dibasuh) tiga kali, ditambah lagi sampai lima kali, sampai tujuh kali, lalu badannya dikeringkan dengan kain / handuk.

10. Hendaklah ia diberi minyak wangi pada lipatan-lipatan tubuhnya, dan anggota sujudnya (anggota badan yang rapat di tempat sujud). Dan apabila seluruh badannya diberi wangi, maka hal itu lebih baik lagi.

11. Kain kafannya diasapi dengan asap kayu-kayu wangi. 12. Jika kumis dan kukunya panjang, hendaklah dipotong. 13. Jika mayit itu wanita, maka rambutnya diikat tiga dan

diulurkan kebelakang

Keempat: (Tata cara) mengkafani mayit: 1. Yang terbaik pada kafan mayit pria adalah tiga lapis kain

putih yang tidak terdiri dari kemeja dan sorban. 2. Jika ia dikafani dengan kemeja dan sarung, kemudian

dibalut dengan kain sekali saja, maka hal itu boleh. 3. Jenazah wanita dikafani dengan lima kain: Pakaian,

kerudung, sarung dan dibalut dengan kain dua lapis. 4. Jenazah anak-anak pria dikafani dengan satu lapis kain

sampai tiga kain. Dan anak-anak wanita dikafani dengan satu pakaian, kemudian dua lapis kain.

5. Yang wajib pada kafan seluruh mayit adalah satu kain yang menutupi seluruh tubuhnya.

6. Jika mayit itu wafat dalam keadaan berihram (sedang memakai pakaian Ihram dalam ibadah Haji / Umrah), maka ia dimandikan dengan air dan daun bidara, lalu dikafani dengan kain Ihramnya, sarung dan selendang-nya atau lainnya. Muka dan kepalanya tidak ditutup, tidak pula diberi minyak wangi. Karena ia akan dibangkitkan dalam keadaan ber-Talbiyah, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah لي اهلل عليو وسلمص dalam hadits shahih.

Page 97: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 2525

7. Jika mayit itu wanita yang sedang Ihram, maka ia dikafani sebagaimana mayit wanita lainnya, tetapi ia tidak diberi minyak wangi dan tidak ditutup mukanya dengan cadar, tidak pula dipakaikan sarung tangan. Muka dan tangannya ditutup dengan kain kafan, sebagaimana kafan wanita lainnya, seperti penjelasan tata cara mengafani mayit wanita diatas. Kelima: Yang paling berhak.

1. Yang paling berhak memandikan, menshalati dan mengubur mayit pria adalah orang yang telah menerima wasiat untuk itu, kemudian bapaknya, lalu kakeknya, kemudian yang terdekat dan terdekat dari kerabatnya yang pria.

2. Yang paling berhak memandikan mayit wanita adalah wanita yang menerima wasiat untuk itu, kemudian ibunya, lalu neneknya, kemudian yang terdekat dan terdekat dari kerabatnya yang wanita.

3. (Yang paling berhak memandikan) bagi suami isteri adalah pasangannya. Karena Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي اهلل عنو dimandikan oleh isteri beliau. Demikian pula halnya dengan Ali bin Abi Thalib رضي اهلل عنو memandikan mayit isteri beliau Fatimah رضي اهلل عنها

Keenam: Tata Cara Shalat Jenazah.

(Yaitu: Dengan melakukan) Takbir empat kali. 1. Setelah Takbir pertama membaca surah Al-Fatihah, jika ia

membaca surah pendek, satu atau dua ayat setelah (Al-Fatihah), maka hal itu baik, berdasarkan hadits shahih yang menjelaskan hal itu, riwayat Ibnu 'Abbas رضي اهلل عنه ما

Page 98: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat26 26

2. Kemudian Takbir kedua, lalu membaca shalawat, sebagaimana shalawat dalam Tasyahud.

3. Kemudian Takbir ketiga, lalu membaca do'a berikut ini:

، وصغينا وكبينا، اللهم نا وميتنا وشاىدناوغائب اغفر لي اللهم من أحي يتو منا فأحيو علي اإلسالم، .وذكرنا وأن ثانافر لو, وارحو اللهم اغ .ومن ت وف يتو منا ف ت وفو علي اإليان ع مدخلو, واغسلو ,وعافو, واعف عنو وأكرم ن زلو, ووس

طايا كما و من ال ي ن قي الث وب بالماء والث لج والب رد, ون قرا م نس, وأبدلو دارا خي را األب يض من الد ن داره, وأىال خي

عذاب القب وعذاب من أىلو, وأدخلو النة, وأعذه من اللهم ال ترمنا ,وافسح لو ف ق به ون ور لو فيو ,النار

أجره وال تضلنا ب عده

Ya Allah, ampunilah kami yang masih hidup dan orang yang telah mati dari kami, orang yang hadir dan orang yang tidak hadir, anak-anak kecil kami dan orang-orang dewasa kami, kaum pria dan wanita kami. Ya Allah, siapa yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah ia atas Islam. Dan siapa yang Engkau wafatkan dari kami, wafatkanlah ia atas iman. Ya Allah, ampunilah ia, rahmati, peliharalah, ma'afkan-lah ia, muliakan tempat tinggalnya, luaskan tempat masuknya, basuhlah ia dengan air es dan salju,

Page 99: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 2727 sucikanlah ia dari dosa-dosa, seperti kain putih yang disucikan dari kotoran, gantikan tempat tinggalnya dengan tempat tinggal yang lebih baik, gantikan keluarganya dengan keluarga yang lebih baik. Masukkanlah ia kedalam Syurga, peliharalah ia dari adzab kubur dan neraka. Lapangkanlah ia dan berilah ia cahaya di dalam kuburnya. Ya Allah, janganlah Engkau menahan pahalanya untuk kami dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggalnya.

4. Setelah itu takbir keempat 5. Lalu salam satu kali kekanan

Disunnahkan mengangkat kedua tangan pada setiap kali takbir

Jika jenazahnya wanita, maka do'anya: "Allahummaghfirlahaa".. (merubah kata ganti orang ketiganya)."

Jika jenazahnya dua orang, maka do'anya: "Allahummaghfirlahumaa"... dst (merubah kata ganti orang ketiganya).

Jika jenazahnya lebih dari dua orang, maka do'anya: "Allahummaghfirlahum " ... dst (merubah kata ganti orang ketiganya).

Jika jenazahnya anak-anak, maka do'a untuknya dirubah dengan do'a berikut:

عا ما با. اللهم اللهم اجعلو ف رطا وذخرا لوالديو، وشفي ل بو موازي ن هما وأعظم بو أجورها، وألقو بصالح ث ق

Page 100: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat28 28

، واجعلو ف كفالة إب راىيم عليو سلف المؤمننيالم، وقو برحتك عذاب الحيم الس

Ya Allah, jadikanlah ia orang yang bersegera kepada kebaikan dan tabungan bagi kedua orang-tuanya, serta pemberi syafaat yang diterima. Ya Allah, beratkanlah dengannya timbangan kedua orang-tuanya dan besarkan-lah dengannya balasan keduanya serta ikutkan ia dengan orang-orang shalih terdahulu dari orang-orang beriman. Jadikanlah ia dalam tanggungan Ibrahim Alaihis-Salam; dan peliharalah ia dengan rahmat-Mu dari adzab neraka Jahim.

Sunnahnya, imam berdiri lurus dengan kepala jenazah pria; dan lurus dengan bagian tengah jenazah wanita.

Dan jika jenazahnya banyak, maka yang terdekat dengan imam adalah jenazah pria dan yang terdekat kearah kiblat adalah jenazah wanita. Jika diantara jenazah-jenazah itu ada jenazah anak-anak, maka jenazah anak pria dikedepankan (lebih dekat dengan Imam) dari pada jenazah wanita, kemudian jenazah wanita, lalu jenazah anak-anak wanita.

Kepala anak pria lurus dengan kepala jenazah pria dewasa. Bagian tengah jenazah wanita lurus dengan kepala jenazah pria. Jenazah anak wanita lurus dengan kepala jenazah wanita dewasa.

Seluruh ma'mum shalat jenazah berdiri di belakang Imam, kecuali jika ada seorang ma'mum yang tidak mendapat tempat di belakang Imam, maka ia berdiri disebelah kanan Imam.

Page 101: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat 2929

مد والمد للو وحده والصالة والسالم علي نبيو م وآلو وصحبو

Akhirnya, segala puji hanya milik Allah semata, shalawat dan salam untuk Nabi-Nya Muhammad, keluarga dan para shahabat beliau.

Kompilasi PDF by www.agussuwasono.com

Page 102: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Beberapa Pelajaran Penting Untuk Segenap Ummat30

Page 103: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

123

22

Tul

iskan

mac

am –

mac

am sy

afaa

t sec

ara

terp

erin

ci d

iser

tai b

agan

!

Page 104: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

2 24

Jum

lah

Haf

alan

Kita

b Ta

uhid

:du

ruus

u m

uhim

mah

(beb

erap

a pe

laja

ran

pent

ing)

N

ama

:

Tulis

lah

apa

yang

kam

u ke

tahu

i dib

awah

ini

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Men

gapa

kita

har

us b

elaj

ar D

urus

Muh

imm

ah

(beb

erap

a pe

laja

ran

pent

ing)

Met

ode

men

ghaf

al q

uran

setia

p ha

ri

Kita

b ta

fsir

apa

yang

per

lu k

ita p

elaj

ari

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

men

iada

kan

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

men

iada

kan

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

men

iada

kan

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

men

iada

kan

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

5.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

men

iada

kan

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

6.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

men

iada

kan

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

7.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

men

iada

kan

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

8.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Syar

at-s

yara

t Laa

Ilaa

ha Il

lalla

h

S

yair

syar

at-s

yara

t Laa

Ill

aha

Illal

lah

Apa

mak

na m

engi

lmui

syah

adat

Laa

Ilaa

ha

Illal

lah

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Cont

oh sy

irik

besa

r

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Cont

oh sy

rik k

ecil

Page 105: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

3 25

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

5.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 6.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

7.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 8.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Syar

at-s

yara

t sha

lat

Siap

akah

yan

g di

mak

sud

deng

an m

umay

yiz?

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

M

acam

-mac

am h

adas

t da

n ca

ra

men

ghila

ngka

nya

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

M

engh

ilang

kan

najis

terd

iri a

tas

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Mac

am-m

acam

men

utup

aur

at

1.

8

. 2.

9.

3.

10

. 4.

11.

5.

12

. 6.

13.

7.

Ruk

un-ru

kun

shal

at

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. B

agai

man

a di

keta

hui o

rang

yan

g le

mah

yan

g tid

ak m

ampu

ber

diri

dala

m sh

alat

?

Bag

aim

ana

agar

ora

ng te

nang

(tum

anin

ah)

dala

m m

elak

sana

kan

shal

at?

1.

5.

2.

6.

3.

7.

Waj

ib-w

ajib

shal

at

Page 106: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

4 26

4.

.

Uca

pan

syah

adat

1.

8.

2.

9.

3.

10.

4.

11.

5.

12

6.

13 .

7.

Suna

h-su

nah

shal

at

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Tem

pat-t

empa

t ber

doa

di d

alam

shal

at

1.

5

. 2.

6.

3.

7

. 4.

Pem

bata

l-pem

bata

l sha

lat

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 5.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Ger

akan

-ger

akan

dal

am sh

alat

serta

sebu

tkan

se

tiap

cont

oh d

ari m

asin

g-m

asin

g ge

raka

n

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. Se

bab-

seba

b su

jud

sahw

i

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. M

acam

-mac

am ra

gu

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. M

acam

-mac

am ra

gu d

alam

sala

t

1.

2.

3.

4.

Syar

at-s

yara

t wud

hu

Page 107: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

527

5.

6.

7.

8.

9.

Mak

na m

elan

gsun

gkan

huk

um n

iat d

alam

w

udhu

?

M

akna

terp

utus

yan

g m

engh

arus

kan

wud

hu ?

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

5.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

6.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Fard

hu w

udu

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

5.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 6.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Pem

bata

l pem

bata

l wud

hu

M

akna

Alm

uwal

a(tid

ak te

rput

us) d

alam

wud

hu

Si

fat t

ayam

um

Si

fat m

andi

waj

ib

Si

fat m

andi

bes

ar y

ang

mus

taha

b

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Mac

am-m

acam

men

ghila

ngka

n na

jis b

ersa

ma

cont

ohny

a

Si

fat s

hala

t may

yit

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Ziar

ah y

ang

disy

aria

tkan

di M

adin

ah

Page 108: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

628

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

5.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 1.

6.

2.

7.

3.

8.

4.

9.

5.

10.

A

khla

k-ak

hlak

yan

g di

syar

iatk

an

1.

6.

2.

7.

3.

8.

4.

.

9.

5.

1

0.

Ada

b-ad

ab Is

lam

H

ukum

nya

Am

alan

H

ukum

nya

Am

alan

Syiri

k ke

cil

Sy

irik

besa

r

Shal

at o

rang

kaf

ir

Syiri

k K

hofi

(ters

embu

nyi)

Sh

alat

ana

k ke

cil

Sh

alat

ora

ng g

ila

Sh

alat

dan

terd

apat

pad

anya

naj

is

Sa

hala

t tan

pa w

udhu

kar

ena

lupa

Shal

at d

alam

kea

daan

terb

uka

kedu

a lu

tutn

ya

M

engh

adap

kib

lat

Sh

alat

di a

tas k

enda

raan

Shal

at se

tela

h ke

luar

wak

tu

Sh

alat

dal

am k

eada

an d

uduk

Mel

afaz

kan

niat

Tasy

ahud

dal

am sh

alat

Mem

baca

Al F

atih

at p

ada

setia

p ra

kaat

shal

at

Sh

alat

sunn

ah d

alam

kea

daan

junu

b

Shal

awat

Ibro

him

iah

B

erbi

cara

dal

am sh

alat

Mem

baca

AlQ

ur'an

dal

am su

jud

M

enam

bah

satu

raka

at d

alam

shal

at

M

enol

eh d

alam

shal

at

Lu

pa d

alam

suju

d sa

hwi

M

enin

ggal

kan

ruku

n di

bel

akan

g Im

am

M

ende

ngar

bun

yi d

alam

per

utny

a

Rag

u da

lam

wud

hu sa

at m

elak

sana

kan

shal

at

R

agu

dite

ngah

shal

at

R

agu

men

ingg

alka

n ru

kun

sete

lah

shal

at

Lu

pa m

enga

taka

n R

abbi

ghfir

li

Lupa

tasy

ahud

aw

al la

lu b

erdi

ri

L

upa

takb

iratu

l ihr

am

M

enda

pat i

mam

dal

am ru

ku d

an ti

dak

mem

baca

Al

Fatih

ah

N

iat m

engu

lang

wud

hu k

emud

ian

shal

at

N

iat m

emut

us w

udhu

kem

udia

n m

enye

mpu

rnak

anny

a

Page 109: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

7 29

Be

rwud

hu se

belu

m is

tinja

Wud

hu k

etik

a m

akan

dag

ing

unta

M

encu

ci d

ua b

etis

dal

am w

udhu

Berw

udhu

& d

i ata

s tan

gann

ya te

rdap

at a

dona

n m

enut

up a

nggo

ta w

udhu

nya

M

enye

la –

nye

la je

nggo

t

Men

gam

bil a

ir ya

ng b

aru

untu

k m

encu

ci te

linga

Mem

basu

h an

ggot

a W

udhu

lebi

h da

ri tig

a ka

li

Mem

basu

h an

ggot

a w

udhu

mas

ing

– m

asin

g se

kali

M

emba

suh

kepa

la le

bih

dari

satu

kal

i

Men

cuci

dua

tela

pak

tang

an se

belu

m w

udhu

A

paka

h m

eman

dika

n m

ayyi

t mem

bata

lkan

w

udhu

?

Apa

kah

men

gant

uk m

emba

talk

an w

udhu

Shal

at se

tela

h be

rena

ng

Sa

hala

t set

elah

man

di b

esar

& ti

dak

berw

udhu

Men

suci

kan

kenc

ing

anak

per

empu

an

M

ensu

cika

n ke

ncin

g an

ak la

ki -

laki

Men

ingg

alka

n ta

kbir

dala

m sh

alat

jena

zah

Zi

arah

wan

ita k

e ku

bura

n

Ziar

ah sy

uhad

a pe

rang

bad

ar

Zi

arah

ke

kubu

r Nab

i

Perb

edaa

n A

ntar

a :

Sunn

ah

Waj

ib

Ruk

un

syar

at

Page 110: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

8

Page 111: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

KITAB TAUHID

كتاب التوحيد الذي هو حق هللا على العبيد

Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab - haRluaRmhhaR -

Page 112: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid2Kitab Tauhid 2

KATA PENGANTAR

دغ، أضأز ؾأ الضاإل ٠داعق دسايت عد راي ي داحل

ي وسغ ال دس اهلل الإ يإ ال أ دبعا دش أ دغأ،

يضز بشؾ ٢ آيع ع ض ٢ اهللؾ، ٣ دتا

:دعا ب. أدب

Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan.

Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidullah, menurut tuntunan Islam, yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti.

Allah Ta‟ala berfirman:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik lagi dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl: 97).

Page 113: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 3Kitab Tauhid 3

Berdasarkan pada pentingnya peranan tauhid dalam kehidupan manusia, maka wajib bagi setiap muslim memperlajarinya.

Tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam semesta ini adalah Allah; bukan sekedar mengetahui bukti-bukti rasional tentang kebenaran wujud (keberadaan) Nya, dan wahdaniyah (keesaan) Nya, dan bukan pula sekedar mengenal Asma‟ dan Sifat-Nya.

Iblis mempercayai bahwa Tuhannya adalah Allah; bahkan mengakui keesaan dan kemaha-kuasaan Allah dengan meminta kepada Allah melalui Asma‟ dan Sifat-Nya. Kaum jahiliyah kuno yang dihadapi Rasulullah juga meyakini bahwa Tuhan Pencipta, Pengatur, Pemelihara dan Penguasa alam semesta ini adalah Allah. (Lihat Al Qur‟an: 38: 82, 31: 25, 23: 84-89). Namun, kepercayaan dan keyakinan mereka itu belumlah menjadikan mereka sebagai makhluk yang berpredikat muslim, yang beriman kepada Allah .

Dari sini timbullah pertanyaan: “Apakah hakikat tauhid itu?

Tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Maksudnya yaitu: menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekwen dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepada-Nya.

Untuk inilah sebenarnya manusia diciptakan Allah, dan sesungguhnya misi para Rasul adalah untuk menegakkan tauhid dalam pengertian tersebut di atas, mulai dari Rasul pertama sampai Rasul

Page 114: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid4Kitab Tauhid 4

terakhir, yaitu Nabi Muhammad . (Lihat Al Qur‟an: 16: 36, 21: 25, 7: 59, 65, 73, 85, dan lain-lain).

Maka buku di hadapan pembaca ini mempunyai arti penting dan berharga sekali untuk mengetahui hakikat tauhid dan kemudian menjadikannya sebagai pegangan hidup.

Buku ini ditulis oleh seorang ulama yang giat dan tekun dalam kegiatan da‟wah Islamiyah. Beliau adalah syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi, yang dilakhirkan di Uyainah, tahun 1115 H (1703 M), dan meninggal di Dir‟iyyah (Saudi Arabia) tahun 1206 H (1792 M).

Keadaan umat Islam -dengan berbagai bentuk amalan dan kepercayaan- pada masa hidupnya, yang menyimpang dari makna tauhid, telah mendorong syaikh Muhammad bersama para muridnya untuk melancarkan da‟wah Islamiyah guna mengingatkan umat agar kembali kepada tauhid yang murni.

Maka, untuk tujuan da‟wahnya beliau menulis sejumlah kitab dan risalah, yang di antaranya:

1. Kasyf Asy Syubuhat

2. Tafsir Al fatihah

3. Tafsir syahadah “La Ilaha Illah”

4. Kitab Al kabair

5. Ushul Al Iman

6. Ushul Al Islam

7. Al Masa‟il Al lati kholafa fiha Rasulullah ahlal Jahiliyah

Page 115: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 5Kitab Tauhid 5

8. Aadab Al Masy-yi Ilash Sholah (Ala madzhabil Imam Ahmad bin Hambal)

9. Al Amru bil ma'ruf wan Nahyu „anil Munkar

10. Mukhtashar Siraturrasul

11. Kitab tauhid alladzi huwa Haqqullah „alal „ibad.

Buku terakhir inilah yang terjemahannya ada di tangan pembaca.

Dan melalui buku ini, beliau berusaha untuk menjelaskan hakikat tauhid, dan penerapannya dalam kehidupan seorang muslim.

Dalam bab I, penulis menjelaskan hakikat tauhid dan kedudukannya; dalam bab 2 & 3 menerangkan tentang keistimewaan tauhid dan pahala yang diperoleh darinya; dalam bab 4 mengingatkan agar takut terhadap perbuatan yang bertentangan dengan tauhid, serta membatalkannya, yaitu syirik akbar, atau perbuatan yang mengurangi kesempurnaan tauhid, yaitu syirik ashghar; dalam bab 5 menjelaskan tentang kewajiban berda‟wah kepada tauhid; dan dalam bab 6 menjelaskan tentang makna tauhid dan syahadat “la Ilaha Illallah”.

Upaya pemurnian tauhid tidak akan tuntas hanya dengan menjelaskan makna tauhid, akan tetapi harus dibarengi dengan penjelasan tentang hal-hal yang dapat merusak dan menodai tauhid. Untuk itu, pada bab-bab berikutnya, penulis berusaha menjelaskan berbagai macam bentuk tindakan dan perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi kesempurnaan tauhid, dan menodai kemurniannya, yaitu apa yang disebut dengan syirik, baik syirik

Page 116: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid6Kitab Tauhid 6

akbar maupun syirik asghar, dan hal- hal yang tidak termasuk syirik tetapi dilarang oleh Islam, karena menjurus kepada kemusyrikan, disertai pula dengan keterangan tentang latar belakang historis timbulnya syirik.

Terakhir, penulis menyebutkan dalil-dalil dari Al Qur‟an dan As Sunnah, yang menerangkan tentang keagungan dan kekuasaan Allah, untuk menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang paling berhak dengan segala ibadah yang dilakukan manusia, dan Dialah Tuhan yang memiliki segala sifat kemuliaan dan kesempurnaan.

Satu hal yang unik dalam metode pembahasan buku ini, bahwa penulis tidak menerangkan atau membahas tauhid dengan cara yang lazim kita kenal dalam buku- buku masa kini. Pada setiap bab, penulis hanya menyebutkan ayat ayat Al Qur‟an dan hadits-hadits serta pendapat-pendapat ulama salaf; kemudian beliau menjabarkan bab-bab itu dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan penting yang terkandung dan tersirat dari dalil-dalil tersebut.

Akan tetapi, justru dengan demikian, buku ini menjadi lebih penting, sebab pembahasannya mengacu kepada kitab dan Sunnah yang menjadi sumber hukum bagi umat Islam.

Mengingat amat ringkasnya beberapa permasalahan yang dijabarkan oleh penulis, maka dengan memohon taufiq Allah, penerjemah memberikan sedikit keterangan dan penjelasan dengan diapit oleh tanda dua kurung siku “[…]” atau melalui catatan kaki.

Page 117: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 7Kitab Tauhid 7

Apa yang diharapkan oleh penulis bukanlah sekedar mengerti dan memahami, tapi lebih dari itu, yaitu: sikap dan pandangan hidup tauhidi yang tercermin dalam keyakinan, tutur kata dan amalan.

Semoga buku ini bermanfaat bagi kita dalam usaha mewujudkan ibadah kepada Allah dengan semurni-murninya.

Hanya kepada Allah kita menghambakan diri, dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan.

Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad , keluarga dan para sahabatnya.

Penerjemah

Page 118: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid8Kitab Tauhid 8

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 3 Daftar Isi 9 Bab1: Tauhid,hakikat dan kedudukannya 13 Bab2: Keistimewaan tauhid dan dosa dosa

yang diampuni karenanya 22

Bab3: Mengamalkan tauhid dengan semurni- murninya bisa menyebabkan masuk surga tanpa hisab

28

Bab 4: Takut kepada syirik 34 Bab5: Dakwah kepada syahadat “La Ilaha

Illallah” 38

Bab6: Penjelasan tentang makna tauhid dan syahadat“La Ilaha Illallah” 45

Bab7: Memakai gelang dan sejenisnya untuk menangkal bahaya adalah perbuatan syirik

51

Bab 8: Ruqyah dan Tamimah 55 Bab9: Minta berkah kepada pepohonan,

bebatuan atau yang sejenisnya 59

Bab10: Menyembelih binatang bukan karena Allah 65

Bab11: Menyembelih binatang karena Allah, dilarang dilakukan di tempat penyembelihan yang bukan karena Allah

70

Bab12: Bernadzar untuk selain Allah adalah syirik 74

Bab13: Meminta perlindungan kepada selain Allah adalah syirik 76

Bab14: Berdo‟a kepada selain Allah adalah 78

Page 119: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 9Kitab Tauhid 9

syirik Bab15: [Ibadah itu hak milik Allah ] 83 Bab16:[Malaikat makhluk yang perkasa

bersujud kepada Allah] 89

Bab17: Syafa‟at 95 Bab18: [Nabi tidak dapat memberi hidayah

kecuali dengan kehendak Allah] 100

Bab19: Penyebab utama kekafiran adalah berlebih lebihan dalam mengagungkan orang orang shaleh

105

Bab 20: Larangan beribadah kepada Allah di sisi kuburan 111

Bab 21: Berlebih lebihan terhadap kuburan orang orang shaleh menjadi sebab dijadikannya sesembahan selain Allah

118

Bab 22: Upaya Rasulullah dalam menjaga tauhid dan menutup setiap jalan yang menuju kepada syirik

121

Bab 23: Penjelasan bahwa sebagian umat ini ada yang menyembah berhala 124

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan

sejenisnya 138

Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan

kepada bintang 152

Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161 Bab 33: [Tawakkal kepada Allah] 165 Bab 34: Merasa aman dari siksa Allah dan 168

Page 120: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid10Kitab Tauhid 10

berputus asa dari Rahmat-Nya Bab 35: Sabar terhadap takdir Allah

adalah bagian dari Iman 170

Bab 36: Riya‟ 174 Bab 37 : Beramal shaleh untuk

kepentingan dunia adalah syirik 178

Bab 38: Mentaati ulama dan umara‟ dalam menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal berarti mempertuhankan mereka

181

Bab 39: [Berhakim kepada selain Allah] 184 Bab 40: Mengingkari sebagian Asma‟ dan

Sifat Allah 189

Bab 41: [ingkar terhadap ni‟mat Allah] 192 Bab 42: [Larangan menjadikan sekutu

buat Allah] 194

Bab 43: Tidak rela terhadap sumpah yang menggunakan nama Allah 197

Bab 44: Ucapan: “Atas kehendak Allah dan kehendakmu” 198

Bab 45: Mencaci masa berarti mencaci Allah 202

Bab 46: Penggunaan gelar “qadhi qudhat” [hakimnya para hakim] 204

Bab 47: Memuliakan nama-nama Allah 206 Bab 48: Bersenda gurau dengan menyebut

nama Allah, Al Qur‟an atau Rasulullah

208

Bab 49: [Mensyukuri ni‟mat Allah] 211 Bab 50: [Memberi nama yang

diperhambakan kepada selain Allah] 218

Bab 51: [Penetapan Al Asma‟ul Husna hanya untuk Allah] 221

Bab 52: Larangan mengucapkan “As 223

Page 121: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 11Kitab Tauhid 11

salamu alallah” Bab 53: Ucapan “Ampunilah aku jika

engkau menghendaki” 225

Bab 54: Larangan mengucapkan “Hambaku” 227

Bab 55: Larangan menolak permintaan yang menyebut nama Allah 229

Bab 56: Larangan meminta sesuatu dengan menyebut nama Allah kecuali surga

231

Bab 57: Ucapan “Seandainya” 232 Bab 58: Larangan mencaci maki angin. 235 Bab 59: [Larangan berprasangka buruk

kepada Allah] 237

Bab 60: Mengingkari takdir 241 Bab 61: Orang yang menggambar

(Mushawwir) 245

Bab 62: Larangan banyak bersumpah 248 Bab 63: Perjanjian Allah dan perjanjian

Nabi-Nya 252

Bab 64: Larangan bersumpah mendahului Allah 257

Bab 65: Larangan menjadikan Allah sebagai wasilah kepada mahluk-Nya 259

Bab 66: Upaya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menjaga kesucian tauhid

261

Bab 67: [Keagungan dan kekuasaan Allah ] 264

Daftar Istilah 271

Page 122: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid12Kitab Tauhid 12

BAB 1 TAUHID

[HAKIKAT DAN KEDUDUKANNYA]

Firman Allah :

“Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah (1) kepada-Ku.” (QS. Adz –Dzariyat: 56 ).

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul

pada setiap umat (untuk menyerukan): “Beribadalah kepada Allah (saja) dan jauhilah thaghut” (2) . (QS. An – Nahl: 36).

(1 ) Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah ta‟ala dengan mentaati segala

perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan inilah hakekat agama Islam, karena Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah semata, yang disertai dengan kepatuhan mutlak kepada-Nya, dengan penuh rasa rendah diri dan cinta.

Ibadah berarti juga segala perkataan dan perbuatan, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridhai oleh Allah. Dan suatu amal akan diterima oleh Allah sebagai ibadah apabila diniati dengan ikhlas karena Allah semata; dan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

(2 ) Thoghut ialah : setiap yang diagungkan - selain Allah – dengan disembah, ditaati, atau dipatuhi ; baik yang diagungkan itu berupa batu, manusia ataupun setan.

Page 123: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 13Kitab Tauhid 13

“Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kecuali hanya kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan, dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al – Isra‟: 23-24).

Menjauhi thoghut berarti mengingkarinya, tidak menyembah dan

memujanya, dalam bentuk dan cara apapun.

Page 124: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid14Kitab Tauhid 14

“Katakanlah (Muhammad) marilah kubacakan apa

yang diharamkan kepadamu oleh Tuhanmu, yaitu “Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang tuamu, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rizki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya). Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun dia adalah kerabat(mu). Dan penuhilah janji Allah. Yang demikian

Page 125: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 15Kitab Tauhid 15

itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” ( QS. Al An‟am: 151-153).

Ibnu Mas‟ud berkata: “Barang siapa yang ingin melihat wasiat Muhammad yang tertera di atasnya cincin stempel milik beliau, maka supaya membaca firman Allah : “Katakanlah ( Muhammad ) marilah kubacakan apa yang diharamkan kepadamu oleh Tuhanmu, yaitu “Janganlah kamu berbuat syirik sedikitpun kepadaNya, dan “Sungguh inilah jalan-Ku berada dalam keadaan lurus, maka ikutilah jalan tersebut, dan janganlah kalian ikuti jalan-jalan yang lain. (3) ”

Mu‟adz bin Jabal berkata:

ك، ؾاز٢ سع باي ـدز تن)) :ي ا ا زدت، أاذعا

ابع٢ ايع اهلل لس ي زض ا سل ايعباد ع٢ اهلل؟ قت: اهلل د،

، قا ا، ٦غ ا بنسػ ال دبع أ ادبع٢ ايع اهلل ل: سأع

ا : تا، ق٦غ ب ىسػ ال برع ال أ ٢ اهللع ادبعاي لس

؟ قاعاي سػبأ الؾ، أاهلل ضز ((ا هتؾ سػبت ال )): ا“Aku pernah diboncengkan Nabi di atas keledai,

kemudian beliau berkata kepadaku: “wahai Muadz,

(3 ) Atsar ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abi Hatim.

Page 126: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid16Kitab Tauhid 16

tahukah kamu apakah hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya, dan apa hak hamba-hamba-Nya yang pasti dipenuhi oleh Allah? Aku menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”, kemudian beliau bersabda: “Hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya ialah hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, sedangkan hak hamba yang pasti dipenuhi oleh Allah ialah bahwa Allah tidak akan menyiksa orang-orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, lalu aku bertanya: "ya Rasulullah, bolehkah aku menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang? beliau menjawab: “Jangan engkau lakukan itu, karena khawatir mereka nanti bersikap pasrah.” (HR. Bukhari, Muslim).

Pelajaran penting yang terkandung dalam bab ini:

1. Hikmah diciptakannya jin dan manusia oleh Allah .

2. Ibadah adalah hakekat (tauhid), sebab pertentangan yang terjadi antara Rasulullah dengan kaumnya adalah dalam masalah tauhid ini.

3. Barangsiapa yang belum merealisasikan tauhid ini dalam hidupnya, maka ia belum beribadah (menghamba) kepada Allah . inilah sebenarnya makna firman Allah:

Page 127: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 17Kitab Tauhid 17

“Dan sekali-kali kamu sekalian bukanlah penyembah (Tuhan) yang aku sembah.” (QS. Al Kafirun: 3).

4. Hikmah diutusnya para Rasul [adalah untuk menyeru kepada tauhid, dan melarang kemusyrikan].

5. Misi diutusnya para Rasul itu untuk seluruh umat.

6. Ajaran para Nabi adalah satu, yaitu tauhid [mengesakan Allah saja].

7. Masalah yang sangat penting adalah: bahwa ibadah kepada Allah tidak akan terealisasi dengan benar kecuali dengan adanya pengingkaran terhadap thaghut.

Dan inilah maksud dari firman Allah :

“Barang siapa yang mengingkari thaghut dan

beriman kepada Allah, maka ia benar-benar telah berpegang teguh kepada tali yang paling kuat.” (QS. Al Baqarah: 256).

8. Pengertian thaghut bersifat umum, mencakup semua yang diagungkan selain Allah .

9. Ketiga ayat muhkamat yang terdapat dalam surat Al An‟am menurut para ulama salaf penting kedudukannya, di dalamnya ada 10 pelajaran penting, yang pertama adalah larangan berbuat kemusyrikan.

Page 128: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid18Kitab Tauhid 18

10. Ayat-ayat muhkamat yang terdapat dalam surat Al Isra mengandung 18 masalah, dimulai dengan firman Allah:

“Janganlah kamu menjadikan bersama Allah sesembahan yang lain, agar kamu tidak menjadi terhina lagi tercela.” (QS. Al Isra‟: 22).

Dan diakhiri dengan firmanNya:

“Dan janganlah kamu menjadikan bersama Allah sesembahan yang lain, sehingga kamu (nantinya) dicampakkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan tercela, dijauhkan (dari rahmat Allah).” (QS. Al Isra‟: 39).

Dan Allah mengingatkan kita pula tentang pentingnya masalah ini, dengan firman-Nya:

“Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu.” (QS. Al Isra‟: 39).

11. Satu ayat yang terdapat dalam surat An–Nisa‟, disebutkan di dalamnya 10 hak, yang pertama Allah memulainya dengan firman-Nya:

Page 129: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 19Kitab Tauhid 19

“Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah (saja), dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” (QS. An Nisa‟: 36 ).

12. Perlu diingat wasiat Rasulullah di saat akhir hayat beliau.

13. Mengetahui hak-hak Allah yang wajib kita laksanakan.

14. Mengetahui hak-hak hamba yang pasti akan dipenuhi oleh Allah apabila mereka melaksanakannya.

15. Masalah ini tidak diketahui oleh sebagian besar para sahabat (4).

16. Boleh merahasiakan ilmu pengetahuan untuk maslahat.

17. Dianjurkan untuk menyampaikan berita yang menggembirakan kepada sesama muslim.

18. Rasulullah merasa khawatir terhadap sikap menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah.

19. Jawaban orang yang ditanya, sedangkan dia tidak mengetahui adalah: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.

(4) Tidak diketahui oleh sebagian besar para sahabat, karena Rasulullah

menyuruh Muadz agar tidak memberitahukannya kepada meraka, dengan alasan beliau khawatir kalau mereka nanti akan bersikap menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah. Sehingga tidak mau berlomba-lomba dalam mengerjakan amal shaleh. Maka Mu‟adz pun tidak memberitahukan masalah tersebut, kecuali di akhir hayatnya dengan rasa berdosa. Oleh sebab itu, di masa hidup Mu‟adz masalah ini tidak diketahui oleh kebanyakan sahabat.

Page 130: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid20Kitab Tauhid 20

20. Diperbolehkan memberikan ilmu kepada orang tertentu saja, tanpa yang lain.

21. Kerendahan hati Rasulullah , sehingga beliau hanya naik keledai, serta mau memboncengkan salah seorang dari sahabatnya.

22. Boleh memboncengkan seseorang di atas binatang, jika memang binatang itu kuat.

23. Keutamaan Muadz bin Jabal.

24. Tauhid mempunyai kedudukan yang sangat penting.

Page 131: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 21Kitab Tauhid 21

BAB 2

KEISTIMEWAAN TAUHID DAN DOSA-DOSA YANG DIAMPUNI KARENANYA

Firman Allah :

“Orang-orang yang beriman dan tidak menodai

keimanan (5) mereka dengan kedzhaliman (kemusyrikan) (6), mereka itulah orang-orang yang mendapat ketentraman dan mereka itulah orang-orang yang mendapat jalan hidayah.” (QS. Al An‟am: 82).

Ubadah bin Shamit menuturkan: Rasulullah bersabda:

ي وسغ ال دس اهلل الإ يإ ال أ دغ )) دبا عدش أ،

يضز يضز اهلل دب٢ عطع أ، كيأ تن، يا إا س٢

(5 ) Iman ialah: ucapan hati dan lisan yang disertai dengan perbuatan, diiringi

dengan ketulusan niat karena Allah, dan dilandasi dengan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah .

(6 ) Syirik disebut kezhaliman karena syirik adalah menempatkan suatu ibadah tidak pada tempatnya, dan memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya.

Page 132: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid22Kitab Tauhid 22

ع ١ذاي اهلل خدأ لس ازاي لس ١ذاي حز ا ن٢ ا

(( عاي

“Barangsiapa yang bersyahadat (7) bahwa tidak ada sesembahan yang hak (benar) selain Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba dan Rasul-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, serta Ruh dari pada-Nya, dan surga itu benar adanya, neraka juga benar adanya, maka Allah pasti memasukkanya kedalam surga, betapapun amal yang telah diperbuatnya.” (HR. Bukhari & Muslim).

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula hadits dari Itban bahwa Rasulullah bersabda:

ق از٢ ايع سس اهلل إؾ )) د وير بػتب اهلل الإ يإ ال ا

(( اهلل

“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang orang yang mengucapkan إال اهلل dengan ال إيikhlas dan hanya mengharapkan (pahala melihat) wajah Allah”.

Diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri bahwa Rasulullah bersabda:

(7 ) Syahadat ialah: persaksian dengan hati dan lisan, dengan mengerti

maknanya dan mengamalkan apa yang menjadi tuntutannya, baik lahir maupun batin.

Page 133: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 23Kitab Tauhid 23

ق)) ض ا ، قب ىعدأ ىسنذا أ٦غ ، عبا ز٢ : قا

، قاهلل الإ يإ : ال٢ضا ا، ر يك ىادبع ن با ز: ا

ق ع عبايط اتايط أ ي ٢ض : اا قزاأل سغ سا

١ؿن ؾ عبايط ـ١ؿن ؾ اهلل الإ يإ ال ، ب تاي، الإ يإ ال ـ

(( اهلل

“Musa berkata: “Ya Rabb, ajarkanlah kepadaku sesuatu untuk mengingat-Mu dan berdoa kepada-Mu”, Allah berfirman:” ucapkan hai Musa إال اهلل Musa ال إيberkata: “ya Rabb, semua hamba-Mu mengucapkan itu”, Allah menjawab:” Hai Musa, seandainya ketujuh langit serta seluruh penghuninya –selain Aku- dan ketujuh bumi diletakkan dalam satu sisi timbangan dan kalimat إال اهلل diletakkan pada sisi lain ال إيtimbangan, niscaya kalimat إال اهلل lebih berat ال إيtimbangannya.” (HR. Ibnu Hibban, dan Hakim sekaligus menshahihkan-nya).

Tirmidzi meriwayatkan hadits (yang menurut penilaiannya hadits itu hasan) dari Anas bin Malik ia berkata: "aku mendengar Rasulullah bersabda:

ق )) ا، ثاخ ضزاأل ابسكب تتأ ، يآد ا اب: ٢ايعت اهلل ا

ابسكب وتتأا، ي٦غ ب ىسػت ال تكي ((٠سؿػا

“Allah berfirman: “Hai anak Adam, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sejagat raya, dan engkau ketika mati dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun, pasti Aku akan

Page 134: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid24Kitab Tauhid 24

datang kepadamu dengan membawa ampunan sejagat raya pula”.

Kandungan bab ini:

1. Luasnya karunia Allah .

2. Besarnya pahala tauhid di sisi Allah .

3. Dan tauhid juga dapat menghapus dosa.

4. Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al An‟am.

5. Perhatikan kelima masalah yang ada dalam hadits Ubadah.

6. Jika anda memadukan antara hadits Ubadah, hadits Itban dan hadits sesudahnya, maka akan jelas bagi anda pengertian kalimat إال ال إي

juga kesalahan orang-orang yang tersesat اهللkarena hawa nafsunya.

7. Perlu diperhatikan syarat-syarat yang disebutkan dalam hadits Itban, (yaitu ikhlas semata-mata karena Allah, dan tidak menyekutukan-Nya).

8. Para Nabipun perlu diingatkan akan keistimewaan إال اهلل .ال إي

9. Penjelasan bahwa kalimat إال اهلل berat ال إيtimbangannya mengungguli berat timbangan seluruh makhluk, padahal banyak orang yang mengucapkan kalimat tersebut.

10. Pernyataan bahwa bumi itu tujuh lapis seperti halnya langit.

Page 135: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 25Kitab Tauhid 25

11. Langit dan bumi itu ada penghuninya.

12. Menetapkan sifat-sifat Allah apa adanya, berbeda dengan pendapat Asy‟ariyah (8).

13. Jika anda memahami hadits Anas, maka anda akan mengetahui bahwa sabda Rasul yang ada dalam hadits Itban: “sesungguhnya Allah mengharamkan masuk neraka bagi orang-orang yang mengucapkan إال اهلل ال إيdengan penuh ikhlas karena Allah, dan tidak menyekutukan-Nya”, maksudnya adalah tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, bukan hanya mengucapkan kalimat tersebut dengan lisan saja.

14. Nabi Muhammad dan Nabi Isa adalah sama-sama hamba Allah dan Rasul-Nya.

(8 ) Asy‟ariyah adalah salah satu aliran teologis, pengikut Syekh Abu Hasan

Ali bin Ismail Al Asy‟ari (260 – 324 H = 874 – 936 M). Dan maksud penulis di sini ialah menetapkan sifat sifat Allah sebagaimana yang disebutkan dalam Al qur‟an maupun As sunnah. Termasuk sifat yang ditetapkan adalah kebenaran adanya wajah bagi Allah, mengikuti cara yang diamalkan kaum salaf shaleh dalam masalah ini, yaitu: mengimani kebesaran sifat sifat Allah yang dituturkan Al qur‟an dan As sunnah tanpa tahrif, ta‟thil, takyif dan tamtsil. Adapun Asy‟ariyah, sebagian mereka ada yang menta‟wilkannya (menafsirinya dengan makna yang menyimpang dari makna yang sebenarnya) dengan dalih bahwa hal itu jika tidak dita‟wilkan bisa menimbulkan tasybih (penyerupaan) Allah dengan makhluk-Nya, akan tetapi perlu diketahui bahwa Syekh Abu Hasan sendiri dalam masalah ini telah menyatakan berpegang teguh dengan madzhab salaf shaleh, sebagaimana beliau nyatakan dalam kitab yang ditulis di akhir hidupnya, yaitu "Al Ibanah „an ushulid diyanah" (editor: Abdul Qodir Al Arnauth, Bairut, makatabah darul bayan, 1401 H) bahkan dalam karyanya ini beliau mengkritik dan menyanggah tindakan ta‟wil yang dilakukan oleh orang-orang yang menyimpang dari madzhab salaf.

Page 136: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid26Kitab Tauhid 26

15. Mengetahui keistimewaan Nabi Isa, sebagai Kalimat Allah(9).

16. Mengetahui bahwa Nabi Isa adalah ruh di antara ruh-ruh yang diciptakan Allah.

17. Mengetahui keistimewaan iman kepada kebenaran adanya surga dan neraka.

18. Memahami sabda Rasul: “betapapun amal yang telah dikerjakannya”.

19. Mengetahui bahwa timbangan (di hari kiamat) itu mempunyai dua daun.

20. Mengetahui kebenaran adanya Wajah bagi Allah.

(9 ) Kalimat Allah maksudnya bahwa Nabi Isa itu diciptakan Allah dengan

firman-Nya “Kun” (jadilah) yang disampaikan-Nya kepada Maryam melalui malaikat Jibril.

Page 137: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 27Kitab Tauhid 27

BAB 3 MENGAMALKAN TAUHID DENGAN SEBENAR-

BENARNYA DAPAT MENYEBABKAN MASUK SURGA TANPA HISAB

Firman Allah :

“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang

dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif (berpegang teguh pada kebenaran), dan sekali-kali ia bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan).” (QS. An Nahl: 120).

“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan

dengan Rabb mereka (sesuatu apapun)”. (QS. Al Mu‟minun: 59).

Husain bin Abdurrahman berkata: “Suatu ketika aku berada di sisi Sa'id bin Zubair, lalu ia bertanya: “siapa di antara kalian melihat bintang yang jatuh semalam? kemudian aku menjawab: “aku”, kemudian kataku: “ketahuilah, sesungguhnya aku ketika itu tidak sedang melaksanakan shalat, karena aku disengat kalajengking”, lalu ia bertanya kepadaku: “lalu apa yang kau lakukan? aku menjawab: “aku minta diruqyah (10)”, ia bertanya lagi: “apa yang

(10) Ruqyah, maksudnya di sini, ialah: penyembuhan dengan bacaan ayat ayat

Al qur‟an atau doa doa.

Page 138: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid28Kitab Tauhid 28

mendorong kamu melakukan hal itu? aku menjawab: “yaitu: sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Asy Sya‟by kepada kami”, ia bertanya lagi: “dan apakah hadits yang dituturkan kepadamu itu? aku menjawab: “dia menuturkan hadits kepada kami dari Buraidah bin Hushaib:

(( ١س أ ع الإ ١قز ال ))

“Tidak boleh Ruqyah kecuali karena ain (11) atau terkena sengatan”.

Sa'id pun berkata: “sungguh telah berbuat baik orang yang telah mengamalkan apa yang telah didengarnya, tetapi Ibnu Abbas menuturkan hadits kepada kami dari Rasulullah , beliau bersabda:

طايس ع باي تأس، ؾاأل ع تقسع )) ع باي،

الدايس دايس ، عع ادض ي عؾز ذ، إدسأ ع ظي باي،

ي ك، ؾتأ أ تعؾ ر: ضا ا ذإؾ تسع، ؾق٢

ي ك، ؾعع ادض وتأ ر: خدا ؿيأ عبض ع،

اضد، ؾيص خدؾ ض ، ثابرع ال ابطس سػب ١ذاي

ك، ؾو٦يأ ؾ اعاي اهلل ضا زبشؾ راي ع: ؾكعب ا

ق، ا نسػ ؾ الضاإل ا ؾدي راي ع: ؾكعب ا

٦غ اهللب ، سبخأؾ اهلل ضز ع زسد، ؾا٤غا أسنذا،

كؾ ٢ ع ته ال ست ال قستط ال راي )) :ا

(11) Ain, yaitu: pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang,

melalui pandangan matanya. Disebut juga penyakit mata.

Page 139: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 29Kitab Tauhid 29

كؾ (( نت بز كؾ ؿش ب ١اغهع ا أ اهلل ع: ادا

ك، ؾ ٢عذ ق ث (( تأ)) : ا كؾ سآخ دز ا ع: ادا

ك، ؾ عذ أ اهلل ا وكبض )) : ا ((١اغهع ب

“Telah diperlihatkan kepadaku beberapa umat, lalu aku melihat seorang Nabi, bersamanya sekelompok orang, dan seorang Nabi, bersamanya satu dan dua orang saja, dan Nabi yang lain lagi tanpa ada seorangpun yang menyertainya, tiba-tiba diperlihatkan kepadaku sekelompok orang yang banyak jumlahnya, aku mengira bahwa mereka itu umatku, tetapi dikatakan kepadaku: bahwa mereka itu adalah Musa dan kaumnya, tiba-tiba aku melihat lagi sekelompok orang yang lain yang jumlahnya sangat besar, maka dikatakan kepadaku: mereka itu adalah umatmu, dan bersama mereka ada 70.000 (tujuh puluh ribu) orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa lebih dahulu." kemudian beliau bangkit dan masuk ke dalam rumahnya, maka orang- orang pun memperbincangkan tentang siapakah mereka itu? Ada di antara mereka yang berkata: "barangkali mereka itu orang-orang yang telah menyertai Nabi dalam hidupnya, dan ada lagi yang berkata: "barangkali mereka itu orang-orang yang dilakhirkan dalam lingkungan Islam hingga tidak pernah menyekutukan Allah dengan sesuatupun, dan yang lainnya menyebutkan yang lain pula.

Kemudian Rasulullah keluar dan merekapun memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Maka beliau bersabda: “Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah minta ruqyah, tidak melakukan

Page 140: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid30Kitab Tauhid 30

tathayyur (12) dan tidak pernah meminta lukanya ditempeli besi yang dipanaskan, dan mereka pun bertawakkal kepada tuhan mereka." kemudian Ukasyah bin Muhshan berdiri dan berkata: mohonkanlah kepada Allah agar aku termasuk golongan mereka, kemudian Rasul bersabda: “ya, engkau termasuk golongan mereka”, kemudian seseorang yang lain berdiri juga dan berkata: mohonkanlah kepada Allah agar aku juga termasuk golongan mereka, Rasul menjawab: “Kamu sudah kedahuluan Ukasyah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kandungan bab ini:

1. Mengetahui adanya tingkatan-tingkatan manusia dalam bertauhid.

2. Pengertian mengamalkan tauhid dengan semurni-murninya.

3. Pujian Allah kepada Nabi Ibrahim, karena beliau tidak pernah melakukan kemusyrikan.

4. Pujian Allah kepada tokoh para wali Allah (para shahabat Rasulullah) karena bersihnya diri mereka dari kemusyrikan.

5. Tidak meminta ruqyah, tidak meminta supaya lukanya ditempeli dengan besi yang panas, dan tidak melakukan tathayyur adalah termasuk pengamalan tauhid yang murni.

6. Tawakkal kepada Allah adalah sifat yang mendasari sikap tersebut.

(12) Tathayyur ialah: merasa pesimis, merasa bernasib sial, atau meramal nasib

buruk karena melihat burung, binatang lainnya atau apa saja.

Page 141: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 31Kitab Tauhid 31

7. Dalamnya ilmu para sahabat, karena mereka mengetahui bahwa orang-orang yang dinyatakan dalam hadits tersebut tidak akan mendapatkan kedudukan yang demikian tinggi kecuali dengan adanya pengamalan.

8. Semangatnya para sahabat untuk berlomba-lomba dalam mengerjakan amal kebaikan.

9. Keistimewaan umat Islam dalam kwantitas dan kwalitasnya.

10. Keutamaan para pengikut Nabi Musa.

11. Umat-umat terdahulu telah ditampakkan kepada Nabi Muhammad .

12. Setiap umat dikumpulkan sendiri-sendiri bersama para Nabinya.

13. Sedikitnya orang-orang yang mengikuti ajakan para Nabi.

14. Nabi yang tidak mempunyai pengikut akan datang sendirian pada hari kiamat.

15. Manfaat dari pengetahuan ini adalah tidak silau dengan jumlah yang banyak dan tidak kecil hati dengan jumlah yang sedikit.

16. Diperbolehkan melakukan ruqyah disebabkan terkena ain dan sengatan.

17. Luasnya ilmu para ulama salaf, hal itu bisa diketahui dari ucapan Sa'id bin Zubair: “Sungguh telah berbuat baik orang yang mengamalkan apa yang telah didengarnya, tetapi…”, dengan demikian jelaslah bahwa hadits yang pertama tidak bertentangan dengan hadits yang kedua.

Page 142: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid32Kitab Tauhid 32

18. Kemuliaan sifat para ulama salaf, karena ketulusan hati mereka, dan mereka tidak memuji seseorang dengan pujian yang dibuat-buat.

19. Sabda Nabi: “Engkau termasuk golongan mereka” adalah salah satu dari tanda-tanda kenabian Beliau.

20. Keutamaan Ukasyah.

21. Penggunaan kata sindiran (13).

22. Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad .

(13) Karena beliau bersabda kepada seseorang: “Kamu sudah kedahuluan

Ukasyah”, dan tidak bersabda kepadanya: “Kamu tidak pantas untuk dimasukkan ke dalam golongan mereka”.

Page 143: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 33Kitab Tauhid 33

BAB 4 TAKUT KEPADA SYIRIK

Firman Allah :

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa

syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya”. (QS. An Nisa‟: 48).

Nabi Ibrahim berkata:

“Dan jauhkanlah aku dan anak cucuku dari perbuatan (menyembah) berhala”. ( QS. Ibrahim: 35 ).

Diriwayatkan dalam suatu hadits, bahwa Rasulullah bersabda:

ك؟ ؾع ٦ط، ؾسػؾاأل ىسايػ هع افخا أ فخأ )) : ا

(( ا٤ايس

“Sesuatu yang paling aku khawatirkan dari kamu kalian adalah perbuatan syirik kecil, kemudian beliau ditanya tentang itu, dan beliaupun menjawab: yaitu riya.”(HR. Ahmad, Thabrani dan Abu Dawud).

Diriwayatkan dari Ibnu Mas‟ud bahwa Rasulullah bersabda:

Page 144: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid34Kitab Tauhid 34

عد ات )) (( ازاي خا دد اهلل د

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah, maka masuklah ia ke dalam neraka.”( HR. Bukhari).

Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir bahwa Rasulullah bersabda:

ب ىسػ كي ١ذاي خا د٦غ ب ىسػ ال اهلل كي ))

(( ازاي خا د٦غ

“Barangsiapa yang menemui Allah (mati) dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada-Nya, pasti ia masuk surga, dan barangsiapa yang menemui-Nya (mati) dalam keadaan berbuat kemusyrikan maka pasti ia masuk neraka”.

Kandungan bab ini:

1. Syirik adalah perbuatan dosa yang harus ditakuti dan dijauhi.

2. Riya‟ termasuk perbuatan syirik.

3. Riya‟ termasuk syirik kecil (14).

(14) Syirik ada dua macam: pertama: syirik akbar (besar) yaitu:

memperlakukan sesuatu selain Allah sama dengan Allah, dalam hal-hal yang merupakan hak khusus bagi-Nya. Kedua: syirik ashghar (kecil), yaitu: perbuatan yang disebutkan dalam Al Qur‟an dan Al hadits sebagai suatu syirik, tetapi belum sampai ke tingkat syirik akbar. Adapun perbedaan diantara keduanya:

a. Syirik akbar menghapuskan seluruh amal, sedang syirik kecil hanya menghapuskan amal yang disertainya saja.

Page 145: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 35Kitab Tauhid 35

4. Riya‟ adalah dosa yang paling ditakuti oleh Rasulullah terhadap orang-orang shaleh.

5. Dekatnya surga dan neraka.

6. Dekatnya surga dan neraka telah sama-sama disebutkan dalam satu hadits.

7. Barangsiapa yang mati tidak dalam kemusyrikan maka pasti ia masuk surga, dan barangsiapa yang mati dalam kemusyrikan maka pasti ia masuk neraka, meskipun ia termasuk orang yang banyak ibadahnya.

8. Hal yang sangat penting adalah permohonan Nabi Ibrahim untuk dirinya dan anak cucunya agar dijauhkan dari perbuatan menyembah berhala.

9. Nabi Ibrahim mengambil ibrah (pelajaran) dari keadaan sebagian besar manusia, bahwa mereka itu adalah sebagaimana perkataan beliau:

“Ya Rabb, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak orang.” (QS. Ibrahim: 36).

b. Syirik akbar mengakibatkan pelakunya kekal di dalam neraka, sedang

syirik kecil tidak sampai demikian.

c. Syirik akbar menjadikan pelakunya keluar dari Islam, sedang syirik kecil tidak menyebabkan keluar dari Islam

Page 146: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid36Kitab Tauhid 36

10. Dalam bab ini mengandung penjelasan tentang makna إال اهلل sebagaimana dalam ال إيhadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, [yaitu: pembersihan diri dari syirik dan pemurnian ibadah kepada Allah].

11. Keutamaan orang yang dirinya bersih dari kemusyrikan.

Page 147: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 37Kitab Tauhid 37

BAB 5 DAKWAH KEPADA SYAHADAT

“LA ILAHA ILLALLAH”

Firman Allah :

“Katakanlah: ”inilah jalan (agama) ku, aku dan

orang-orang yang mengikutiku, aku berdakwah kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS. Yusuf: 108).

Ibnu Abbas berkata: ketika Rasulullah mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman beliau bersabda kepadanya:

قتأت وإ )) عدا ت أ ه، ؾابتهاي أ ا يإ

إؾ -ا اهللدس ٢ أييف زا١: إ - اهلل الإ يإ ال أ ٠ادغ

اتؾ ظخ ع ضستاؾ اهلل أ عأؾ ويري ىاعطأ

ضستاؾ اهلل أ عأؾ ويري ىاعطأ إ، ؾ١ي ن ؾ

إ، ؾا٥سك٢ ؾع دستؾ ا٥غأ رخؤت ١قدؾ ع

ايأ ا٥سن اىإؾ ويري ىاعطأ إؾ عاي ٠عد لات،

ب ظي (( ابذس اهلل با

Page 148: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid38Kitab Tauhid 38

“Sungguh kamu akan mendatangi orang-orang ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) maka hendaklah pertama kali yang harus kamu sampaikan kepada mereka adalah syahadat La Ilaha Illallah –dalam riwayat yang lain disebutkan: “supaya mereka mentauhidkan Allah”- jika mereka mematuhi apa yang kamu dakwahkan, maka sampaikan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam, jika mereka telah mematuhi apa yang telah kamu sampaikan, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat, yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang-orang yang fakir. Dan jika mereka telah mematuhi apa yang kamu sampaikan, maka jauhkanlah dirimu dari harta pilihan mereka, dan takutlah kamu dari doanya orang-orang yang teraniaya, karena sesungguhnya tidak ada tabir penghalang antara doanya dan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits yang lain, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Sahl bin Sa‟d , bahwa Rasulullah disaat perang Khaibar bersabda:

يضز اهلل بش الدا زدغ ١اايس عأل )) اهلل بش،

يضز أ تي ند اعاي اتب، ؾد٢ ع اهلل حتؿ،

ع أ دس ن اهلل ض٢ زا عدا غشبؾا أا، ؾا

ع كا، ؾا ك؟ ؾبايط بأ ب ع أ )): ا هتػ :

أسب، ؾا يعد ع ؾ لؿب، ؾب تأؾ يا إضزأ، ؾع

ك، ؾ١اايس اعأ، ؾعد ب ه ي أن )) :ا وض٢ زع رؿا

Page 149: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 39Kitab Tauhid 39

ـ٢ تتس الض٢ اإليإ عاد ، ثتاسطب ص ب سبخأ، بذا

الدز وب اهلل د أل اهلل، ؾ٢ ؾايعت اهلل لس ع

.قدأ ند (( عاي سس وي سا خداس

“Sungguh akan aku serahkan bendera (komando perang) ini besok pagi kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan dia dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, Allah akan memberikan kemenangan dengan sebab kedua tangannya”, maka semalam suntuk para sahabat memperbincangkan siapakah di antara mereka yang akan diserahi bendera itu, di pagi harinya mereka mendatangi Rasulullah . Masing-masing berharap agar ia yang diserahi bendera tersebut, maka saat itu Rasul bertanya: “di mana Ali bin Abi Thalib? Mereka menjawab: "dia sedang sakit pada kedua matanya, kemudian mereka mengutus orang untuk memanggilnya, dan datanglah ia, kemudian Rasul meludahi kedua matanya, seketika itu dia sembuh seperti tidak pernah terkena penyakit, kemudian Rasul menyerahkan bendera itu kepadanya dan bersabda: “melangkahlah engkau ke depan dengan tenang hingga engkau sampai ditempat mereka, kemudian ajaklah mereka kepada Islam (15), dan sampaikanlah kepada mereka akan hak-hak Allah dalam Islam, maka demi Allah, sungguh Allah

(15) Ajaklah mereka kepada Islam, yaitu kepada pengertian yang sebenarnya

dari kedua kalimat syahadat, yaitu: berserah diri kepada Allah, lahir dan batin, dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, yang disampaikan melalui Rasul-Nya.

Page 150: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid40Kitab Tauhid 40

memberi hidayah kepada seseorang dengan sebab kamu itu lebih baik dari unta-unta yang merah.” (16).

Kandungan bab ini:

1. Dakwah kepada “La Ilaha Illallah” adalah jalannya orang-orang yang setia mengikuti Rasulullah .

2. Peringatan akan pentingnya ikhlas [dalam berdakwah semata-mata karena Allah], sebab kebanyakan orang kalau mengajak kepada kebenaran, justru mereka mengajak kepada [kepentingan] dirinya sendiri.

3. Mengerti betul akan apa yang didakwahkan adalah termasuk kewajiban.

4. Termasuk bukti kebaikan tauhid, bahwa tauhid itu mengagungkan Allah.

5. Bukti kejelekan syirik, bahwa syirik itu merendahkan Allah.

6. Termasuk hal yang sangat penting adalah menjauhkan orang Islam dari lingkungan orang orang musyrik, agar tidak menjadi seperti mereka, walaupun dia belum melakukan perbuatan syirik.

7. Tauhid adalah kewajiban pertama.

8. Tauhid adalah yang harus didakwahkan pertama kali sebelum mendakwahkan kewajiban yang lain termasuk shalat.

(16) Unta-unta merah adalah harta kekayaan yang sangat berharga dan menjadi

kebanggaan orang arab pada masa itu.

Page 151: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 41Kitab Tauhid 41

9. Pengertian “supaya mereka mentauhidkan Allah” adalah pengertian syahadat.

10. Seseorang terkadang termasuk ahli kitab, tapi ia tidak tahu pengertian syahadat yang sebenarnya, atau ia memahami namun tidak mengamalkannya.

11. Peringatan akan pentingnya sistem pengajaran dengan bertahap.

12. Yaitu dengan diawali dari hal yang sangat penting kemudian yang penting dan begitu seterusnya.

13. Salah satu sasaran pembagian zakat adalah orang fakir.

14. Kewajiban orang yang berilmu adalah menjelaskan tentang sesuatu yang masih diragukan oleh orang yang belajar.

15. Dilarang mengambil harta yang terbaik dalam penarikan zakat.

16. Menjaga diri dari berbuat dzalim terhadap seseorang.

17. Pemberitahuan bahwa do‟a orang yang teraniaya itu dikabulkan.

18. Di antara bukti tauhid adalah ujian yang dialami oleh Rasulullah dan para sahabat, seperti kesulitan, kelaparan maupun wabah penyakit.

19. Sabda Rasulullah : “Demi Allah akan aku serahkan bendera …” adalah salah satu dari tanda-tanda kenabian beliau.

Page 152: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid42Kitab Tauhid 42

20. Kesembuhan kedua mata Ali, setelah diludahi Rasulullah adalah salah satu dari tanda-tanda kenabian beliau.

21. Keutamaan sahabat Ali bin Abi Thalib .

22. Keutamaan para sahabat Rasul, [karena hasrat mereka yang besar sekali dalam kebaikan dan sikap mereka yang senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan amal shaleh] ini dapat dilihat dari perbincangan mereka di malam [menjelang perang Khaibar, tentang siapakah di antara mereka yang akan diserahi bendera komando perang, masing-masing mereka menginginkan agar dirinyalah yang menjadi orang yang memperoleh kehormatan itu].

23. Kewajiban mengimani takdir Allah, karena bendera tidak diserahkan kepada orang yang sudah berusaha, malah diserahkan kepada orang yang tidak berusaha untuk memperolehnya.

24. Adab di dalam berjihad, sebagaimana yang terkandung dalam sabda Rasul: “berangkatlah engkau dengan tenang”.

25. Disyariatkan untuk mendakwahi musuh sebelum memeranginya.

26. Syariat ini berlaku pula terhadap mereka yang sudah pernah didakwahi dan diperangi sebelumnya.

27. Dakwah harus dilaksanakan dengan bijaksana, sebagaimana yang diisyaratkan dalam sabda Nabi: “… dan sampaikanlah

Page 153: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 43Kitab Tauhid 43

kepada mereka tentang hak-hak Allah dalam Islam yang harus dilakukan”.

28. Wajib mengenal hak-hak Allah dalam Islam (17).

29. Kemuliaan dakwah, dan besarnya pahala bagi orang yang bisa memasukkan seorang saja ke dalam Islam.

30. Diperbolehkan bersumpah dalam menyampaikan petunjuk.

(17) Hak Allah dalam Islam yang wajib dilaksanakan ialah seperti: shalat,

zakat, puasa, haji dan kewajiban-kewajiban lainnya.

Page 154: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid44Kitab Tauhid 44

BAB 6 PENJELASAN TENTANG MAKNA

TAUHID DAN SYAHADAT “LA ILAHA ILLALLAH”

Firman Allah :

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri

mencari jalan kepada tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah), dan mereka mengharapkan rahmat-Nya serta takut akan siksa-Nya; sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti.” (QS. Al Isra‟: 57).

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapak

dan kaumnya: "sesungguhnya aku membebaskan diri dari apa yang kalian sembah, kecuali (Allah) Dzat yang telah menciptakan aku, karena hanya Dia yang akan menunjukkan (kepada jalan kebenaran).” (QS. Az Zukhruf: 26-27).

Page 155: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 45Kitab Tauhid 45

“Mereka menjadikan orang-orang alim dan pendeta-

pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan (mereka mempertaruhkan pula) Al Masih putera Maryam; padahal mereka itu tiada lain hanyalah diperintahkan untuk beribadah kepada satu sembahan, tiada sembahan yang haq selain Dia. Maha suci Allah dari perbuatan syirik mereka.” (QS. At Taubah: 31).

“Di antara sebagian manusia ada yang

menjadikan tuhan-tuhan tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Allah.” (QS. Al Baqarah: 165).

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, bahwa Rasulullah bersabda:

ق )) ب سؿن اهلل الإ يإ ال ا اي سس اهلل د دبعا

(( ٢ اهللع ابطس د

“Barangsiapa yang mengucapkan إال اهلل dan ال إيmengingkari sesembahan selain Allah, maka haramlah

Page 156: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid46Kitab Tauhid 46

harta dan darahnya, adapun perhitungannya terserah kepada Allah”.

Keterangan tentang bab ini akan dipaparkan pada bab-bab berikutnya.

Adapun kandungan bab ini menyangkut masalah yang paling besar dan paling mendasar, yaitu pembahasan tentang makna tauhid dan syahadat.

Masalah tersebut telah diterangkan oleh bab ini dengan beberapa hal yang cukup jelas, antara lain:

1. Ayat dalam surat Al Isra‟. Diterangkan dalam ayat ini sanggahan terhadap orang-orang musyrik, yang memohon kepada orang-orang yang shaleh, oleh karena itu, ayat ini mengandung suatu penjelasan bahwa perbuatan mereka itu adalah syirik besar (18).

2. Ayat dalam surat At taubah. Diterangkan dalam ayat ini bahwa orang-orang ahli kitab telah menjadikan orang-orang alim dan pendeta- pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan dijelaskan pula bahwa mereka hanya diperintahkan untuk menyembah kepada satu sesembahan, dan menurut penafsiran yang sebenarnya mereka itu hanya diperintahkan untuk taat kepadanya dalam hal-hal yang tidak bermaksiat kepada Allah, dan tidak berdoa kepadanya.

(18) Dapat diambil kesimpulan dari ayat dalam surat Al Isra‟ tersebut bahwa

makna tauhid dan syahadat “La Ilaha Illallah” yaitu: meninggalkan apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik, seperti menyeru (memohon) kepada orang-orang shaleh dan meminta syafaat mereka.

Page 157: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 47Kitab Tauhid 47

3. Kata-kata Nabi Ibrahim kepada orang-orang kafir: “sesungguhnya saya berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali (saya hanya menyembah) Dzat yang menciptakanku”.

Di sini beliau mengecualikan Allah dari segala sesembahan.

Pembebasan (dari segala sembahan yang batil) dan pernyataan setia (kepada sembahan yang haq, yaitu: Allah) adalah makna yang sebenarnya dari syahadat “La Ilaha Illallah”.

Allah berfirman:

“Dan Nabi Ibrahim menjadikan kalimat

syahadat ini kalimat yang kekal pada keturunannya, agar mereka ini kembali (kepada jalan yang benar).” (QS. Az Zukhruf: 28).

4. Ayat dalam surat Al Baqarah yang berkenaan dengan orang-orang kafir, yang dikatakan oleh Allah dalam firman-Nya:

“Dan mereka tidak akan bisa keluar dari

neraka”. (QS. Al Baqarah: 167).

Disebutkan dalam ayat tersebut, bahwa mereka menyembah tandingan-tandingan selain Allah, yaitu dengan mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai kecintaan yang besar kepada Allah, meskipun

Page 158: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid48Kitab Tauhid 48

demikian kecintaan mereka ini belum bisa memasukkan mereka ke dalam agama Islam (19).

Lalu bagaimana dengan mereka yang cintanya kepada sesembahan selain Allah itu lebih besar dari cintanya kepada Allah?

Lalu bagaimana lagi orang-orang yang cuma hanya mencintai sesembahan selain Allah, dan tidak mencintai Allah?

5. Sabda Rasulullah :

(( اهلل سس د ا عبد نؿس ب إال اهلل ال إي قا

ع٢ اهلل (( سطاب د اي

“Barangsiapa yang mengucapkan إال اهلل dan ال إيmengingkari sesembahan selain Allah, maka haramlah harta dan darahnya, adapun perhitungannya terserah kepada Allah”.

Ini adalah termasuk hal yang penting sekali yang menjelaskan pengertian إال اهلل Sebab . ال إيapa yang dijadikan Rasulullah sebagai pelindung darah dan harta bukanlah sekedar mengucapkan kalimat itu dengan lisan atau memahami arti dan lafadznya, atau mengetahui akan kebenarannya, bahkan bukan pula karena tidak meminta kecuali kepada Allah saja, yang tiada sekutu bagi-Nya, akan tetapi

(19) Dari ayat dalam surat Al Baqarah tersebut diambil kesimpulan bahwa

penjelasan makna tauhid dan syahadat “La Ilaha Illallah” yaitu: pemurnian tauhid kepada Allah yang diiringi dengan rasa rendah diri dan penghambaan hanya kepada-Nya.

Page 159: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 49Kitab Tauhid 49

harus disertai dengan tidak adanya penyembahan kecuali hanya kepada-Nya.

Jika dia masih ragu atau bimbang, maka belumlah haram dan terlindung harta dan darahnya.

Betapa besar dan pentingnya penjelasan makna إال اهلل ,yang termuat dalam hadits ini ال إيdan betapa jelasnya keterangan yang dikemukakannya, dan kuatnya argumentasi yang diajukan bagi orang-orang yang menentangnya.

Page 160: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid50Kitab Tauhid 50

BAB 7 MEMAKAI GELANG DAN SEJENISNYA

UNTUK MENANGKAL BAHAYA ADALAH PERBUATAN SYIRIK (20).

Firman Allah :

“Katakanlah (hai Muhammad kepada orang-orang

musyrik): terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemadharatan kepadaku, apakah berhala berhala itu dapat menghilangkan kemadharatan itu? atau jika Allah menghendaki untuk melimpahkan suatu rahmat kepadaku apakah mereka mampu menahan rahmat-Nya? katakanlah: cukuplah Allah bagiku, hanya kepada-Nyalah orang-orang yang berserah diri bertawakkal.” (QS. Az Zumar: 38).

(20) Dimulai dengan bab ini, penulis hendak menerangkan lebih lanjut tentang

pengertian tauhid dan syahadat “La Ilaha Illallah”, dengan menyebutkan hal hal yang bertentangan dengannya, yaitu : syirik dan macam macamnya, baik yang akbar maupun yang ashghor, karena dengan mengenal syirik sebagai lawan tauhid akan jelas sekali pengertian yang sebenarnya dari tauhid dan syahadat “La Ilah Illah”.

Page 161: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 51Kitab Tauhid 51

Imran bin Husain menuturkan bahwa Rasulullah melihat seorang laki-laki memakai gelang yang terbuat dari kuningan, kemudian beliau bertanya:

(( ؟ قرا ا : اي ك، ؾ١ا ا الإ ىدصت ا الإا ؾعص: ا

((ا دبأ تشؾا أ وع ت ي وإا، ؾ

“Apakah itu? orang laki-laki itu menjawab: “gelang penangkal penyakit”, lalu Nabi bersabda: “lepaskan gelang itu, karena sesungguhnya ia tidak akan menambah kecuali kelemahan pada dirimu, dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu maka kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” (HR. Ahmad dengan sanad yang bisa diterima)

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir, dalam hadits yang marfu‟, Rasulullah bersabda:

ي اهلل تأ الؾ ١ت لعت )) (( ي اهلل عد الؾ ١عد لعت ،

(( ىسغأ دكؾ ١ت لعت )) يف زا١:

“Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (21)

maka Allah tidak akan mengabulkan keinginannya, dan barangsiapa yang menggantungkan Wada‟ah (22)

(21) Tamimah: sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak sebagai penangkal

atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang, dan lain sebagainya.

(22) Wada‟ah: sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah kerang; menurut anggapan orang-orang jahiliyah dapat digunakan sebagai penangkal penyakit. Termasuk dalam pengertian ini adalah jimat.

Page 162: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid52Kitab Tauhid 52

maka Allah tidak akan memberikan ketenangan kepadanya” dan dalam riwayat yang lain Rasul bersabda: “Barangsiapa yang menggantungkan tamimah maka ia telah berbuat kemusyrikan”.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ia melihat seorang laki-laki yang di tangannya ada benang untuk mengobati sakit panas, maka dia putuskan benang itu seraya membaca firman Allah:

“Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman

kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sesembahan lain)". (QS. Yusuf: 106).

Kandungan bab ini:

1. Larangan keras memakai gelang, benang dan sejenisnya untuk tujuan-tujuan seperti tersebut di atas.

2. Dikatakan bahwa sahabat Nabi tadi apabila mati sedangkan gelang (atau sejenisnya) itu masih melekat pada tubuhnya, maka ia tidak akan beruntung selamanya, ini menunjukkan kebenaran pernyataan para sahabat bahwa syirik kecil itu lebih berat dari pada dosa besar.

3. Syirik tidak dapat dimaafkan dengan alasan tidak tahu.

4. Gelang, benang dan sejenisnya tidak berguna untuk menangkal atau mengusir suatu penyakit, bahkan ia bisa mendatangkan bahaya, seperti sabda Nabi Muhammad : “…

Page 163: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 53Kitab Tauhid 53

karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu”.

5. Wajib mengingkari orang-orang yang melakukan perbuatan di atas.

6. Penjelasan bahwa orang yang menggantungkan sesuatu dengan tujuan di atas, maka Allah akan menjadikan orang tersebut memiliki ketergantungan pada barang tersebut.

7. Penjelasan bahwa orang yang menggantungkan tamimah telah melakukan perbuatan syirik.

8. Mengikatkan benang pada tubuh untuk mengobati penyakit panas adalah bagian dari syirik.

9. Pembacaan ayat di atas oleh Hudzaifah menunjukkan bahwa para sahabat menggunakan ayat-ayat yang berkaitan dengan syirik akbar sebagai dalil untuk syirik ashghar, sebagaimana penjelasan yang disebutkan oleh Ibnu Abbas dalam salah satu ayat yang ada dalam surat Al Baqarah (23).

10. Menggantungkan Wada‟ah untuk mengusir atau menangkal penyakit, termasuk syirik.

11. Orang yang menggantungkan tamimah didoakan: “semoga Allah tidak akan mengabulkan keinginannya” dan orang yang menggantungkan wada'ah didoakan: “semoga Allah tidak memberikan ketenangan pada dirinya.”

(23) Penjelasan Ibnu Abbas ini akan disebutkan dalam bab 42

Page 164: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid54Kitab Tauhid 54

BAB 8 RUQYAH DAN TAMIMAH

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim bahwa Abu Basyir Al Anshari bahwa dia pernah bersama Rasulullah dalam suatu perjalanan, lalu beliau mengutus seorang utusan untuk menyampaikan pesan:

((تعق الإ ٠دالق أ ست ٠دالق سعب ١بقز ؾ كب ال أ))

“Agar tidak terdapat lagi dileher unta kalung dari tali busur panah atau kalung apapun harus diputuskan".

Ibnu Mas‟ud menuturkan: aku telah mendengar Rasulullah bersabda:

قايس إ )) (( ىسغ ١يايت ا٥ايت٢

“Sesungguhnya Ruqyah, Tamimah dan Tiwalah adalah syirik.”(HR. Ahmad dan Abu Dawud).

TAMIMAH adalah sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak untuk menangkal dan menolak penyakit „ain. Jika yang dikalungkan itu berasal dari ayat-ayat Al Qur‟an, sebagian ulama salaf memberikan keringanan dalam hal ini; dan sebagian yang lain tidak memperbolehkan dan melarangnya, di antaranya Ibnu Mas‟ud (24) .

(24) Tamimah dari ayat Al Qur‟an dan Al Hadits lebih baik ditinggalkan,

karena tidak ada dasarnya dari syara‟; bahkan hadits yang melarangnya bersifat umum, tidak seperti halnya ruqyah, ada hadits lain yang

Page 165: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 55Kitab Tauhid 55

RUQYAH (25) yaitu: yang disebut juga dengan istilah Ajimat. Ini diperbolehkan apabila penggunaannya bersih dari hal-hal syirik, karena Rasulullah telah memberikan keringanan dalam hal ruqyah ini untuk mengobati „ain atau sengatan kalajengking.

TIWALAH adalah sesuatu yang dibuat dengan anggapan bahwa hal tersebut dapat menjadikan seorang istri mencintai suaminya, atau seorang suami mencintai istrinya.

Dalam hadits marfu‟ dari Abdullah bin „Ukaim Rasulullah bersabda:

٦غ لعت )) (( يإ نا

“Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (dengan anggapan bahwa barang tersebut bermanfaat atau dapat melindungi dirinya) maka Allah akan menjadikan orang tersebut selalu bergantung kepadanya.”(HR. Ahmad dan At Turmudzi).

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ruwaifi‟ Rasulullah pernah bersabda kepadanya:

دكع أ اعاي سبخأ، ؾوب ت ا٠احل ع، يعؿا ز ))

ا دش إ، ؾعع أ ١ابد عدس٢ بذتاض ا، أست دكت ، أتشي

(( ٤سب

membolehkan. Di samping itu apabila dibiarkan atau diperbolehkan akan membuka peluang untuk menggunakan tamimah yang haram.

(25) Ruqyah: penyembuhan suatu penyakit dengan pembacaan ayat ayat suci Al Qur‟an, atau doa-doa.

Page 166: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid56Kitab Tauhid 56

“Hai Ruwaifi‟, semoga engkau berumur panjang, oleh karena itu sampaikanlah kepada orang-orang bahwa barangsiapa yang menggulung jenggotnya, atau memakai kalung dari tali busur panah, atau bersuci dari buang air dengan kotoran binatang atau tulang, maka sesungguhnya Muhammad berlepas diri dari orang tersebut”.

Waki‟ meriwayatkan bahwa Said bin zubair berkata: “Barang siapa yang memotong tamimah dari seseorang maka tindakannya itu sama dengan memerdekakan seorang budak.”

Dan waki‟ meriwayatkan pula bahwa Ibrahim (An Nakha‟i) berkata: “mereka (para sahabat) membenci segala jenis tamimah, baik dari ayat-ayat Al Qur‟an maupun bukan dari ayat-ayat Al Qur‟an.”

Kandungan bab ini:

1. Pengertian ruqyah dan tamimah.

2. Pengertian tiwalah.

3. Ketiga hal diatas merupakan bentuk syirik dengan tanpa pengecualian.

4. Adapun ruqyah dengan menggunakan ayat-ayat Al Qur‟an atau do‟a-do‟a yang telah diajarkan oleh Rasulullah untuk mengobati penyakit „ain, sengatan serangga atau yang lainnya, maka tidak termasuk syirik.

5. Jika tamimah itu terbuat dari ayat-ayat Al Qur‟an, dalam hal ini para ulama berbeda pendapat, apakah termasuk ruqyah yang diperbolehkan atau tidak?

Page 167: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 57Kitab Tauhid 57

6. Mengalungkan tali busur panah pada leher binatang untuk mengusir penyakit „ain, termasuk syirik juga.

7. Ancaman berat bagi orang yang mengalungkan tali busur panah dengan maksud dan tujuan di atas.

8. Besarnya pahala bagi orang yang memutus tamimah dari tubuh seseorang.

9. Kata-kata Ibrahim An Nakhai tersebut di atas, tidaklah bertentangan dengan perbedaan pendapat yang telah disebutkan, sebab yang dimaksud Ibrahim di sini adalah sahabat sahabat Abdullah bin mas‟ud (26).

(26) Sahabat Abdullah bin Mas‟ud antara lain: Al Qamah, Al Aswad, Abu

Wail, Al Harits bin Suwaid, „Ubaidah As Salmani, Masruq, Ar Rabi‟ bin Khaitsam, Suwaid bin ghaflah. Mereka ini adalah tokoh generasi tabiin.

Page 168: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid58Kitab Tauhid 58

BAB 9 MENGHARAPKAN BERKAH DARI

PEPOHONAN, BEBATUAN ATAU YANG SEJENISNYA

Firman Allah :

“Maka apakah patut kalian (hai orang-orang

musyrik) menganggap Al lata dan Al Uzza dan Manat yang ketiga, (27). Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki- laki dan untuk Allah (anak) perempuan? yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang diada-adakan oleh kamu dan bapak-bapak kamu; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaa-sangkaan dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka; padahal sesungguhnya tidak datang kepada mereka petunjuk dari Tuhan mereka.” (QS. An Najm: 19-23).

(27) Al Lata, Al Uzza dan Manat adalah nama berhala-berhala yang dipuja

orang arab jahiliyah dan dianggapnya sebagai anak anak perempuan Allah.

Page 169: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 59Kitab Tauhid 59

Abi Waqid Al Laitsi menuturkan: “Suatu saat kami keluar bersama Rasulullah menuju Hunain, sedangkan kami dalam keadaan baru saja lepas dari kekafiran (masuk Islam), disaat itu orang-orang musyrik memiliki sepokok pohon bidara yang dikenal dengan Dzatu Anwath, mereka selalu mendatanginya dan menggantungkan senjata-senjata perang mereka pada pohon tersebut, di saat kami sedang melewati pohon bidara tersebut, kami berkata: “ya Rasulullah, buatkanlah untuk kami Dzatu anwath sebagaimana mereka memilikinya”. Maka Rasulullah menjawab:

ب تايا قن دب طؿ راي ت، قا ايطإ سبنأ اهلل ))

٢ضي ا٥سضإ

ن ض بنستي (( هبق ا

“Allahu Akbar, itulah tradisi (orang-orang sebelum kalian) demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian benar-benar telah mengatakan suatu perkataan seperti yang dikatakan oleh Bani Israel kepada Musa: “buatkanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka memiliki sesembahan, Musa menjawab: sungguh kalian adalah kaum yang tidak mengerti (faham)” kalian pasti akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian.”(HR. Turmudzi, dan dia menshahihkannya).

Page 170: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid60Kitab Tauhid 60

Kandungan dalam bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat An Najm (28).

2. Mengetahui bentuk permintaan mereka (29).

3. Mereka belum melakukan apa yang mereka minta.

4. Mereka melakukan itu semua untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah, karena mereka beranggapan bahwa Allah menyukai perbuatan itu.

5. Apabila mereka tidak mengerti hal ini, maka selain mereka lebih tidak mengerti lagi.

6. Mereka memiliki kebaikan-kebaikan dan jaminan maghfirah (untuk diampuni) yang tidak dimiliki oleh orang-orang selain mereka.

7. Nabi Muhammad tidak menerima alasan mereka, bahkan menyanggahnya dengan sabdanya: “Allahu Akbar, sungguh itu adalah tradisi orang-orang sebelum kalian dan kalian akan mengikuti mereka”. Beliau bersikap keras

(28) Dalam ayat ini, Allah menyangkal tindakan kaum musyrikin yang tidak

rasional, karena mereka menyembah ketiga berhala tersebut yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan tidak pula dapat menolak madharat. Dan Allah mencela tindakan dzalim mereka dengan memilih untuk diri mereka jenis yang baik dan memberikan untuk Allah jenis yang buruk dalam anggapan mereka. Tindakan mereka itu semua hanyalah berdasarkan sangkaan- sangkaan dan hawa nafsu, tidak berdasarkan pada tuntunan para Rasul yang mengajak umat manusia untuk beribadah hanya kepada Allah dan tidak beribadah kepada selain-Nya.

(29) Yaitu: mereka meminta dibuatkan Dzatu Anwath sebagaimana yang dimiliki oleh kaum musyrikin, untuk diharapkan berkahnya.

Page 171: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 61Kitab Tauhid 61

terhadap permintaan mereka itu dengan ketiga kalimat ini.

8. Satu hal yang sangat penting adalah pemberitahuan dari Rasulullah bahwa permintaan mereka itu persis seperti permintaan Bani Israel kepada nabi Musa: “buatkanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka mempunyai sesembahan-sesembahan …”

9. Pengingkaran terhadap hal tersebut adalah termasuk di antara pengertian إال اهلل yang ال إيsebenarnya, yang belum difahami oleh mereka yang baru masuk Islam.

10. Rasulullah menggunakan sumpah dalam menyampaikan petunjuknya, dan beliau tidak berbuat demikian kecuali untuk kemaslahatan.

11. Syirik itu ada yang besar dan ada yang kecil, buktinya mereka tidak dianggap murtad dengan permintaannya itu.

12. Perkataan mereka:“…sedang kami dalam keadaan baru saja lepas dari kekafiran (masuk islam) …” menunjukan bahwa para sahabat yang lain mengerti bahwa perbuatan mereka termasuk syirik.

13. Diperbolehkan bertakbir ketika merasa terperanjat, atau mendengar sesuatu yang tidak patut diucapkan dalam agama, berlainan dengan pendapat orang yang menganggapnya makruh.

Page 172: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid62Kitab Tauhid 62

14. Diperintahkan menutup pintu yang menuju kemusyrikan.

15. Dilarang meniru dan melakukan suatu perbuatan yang menyerupai perbuatan orang-orang Jahiliyah.

16. Boleh marah ketika menyampaikan pelajaran.

17. Kaidah umum, bahwa di antara umat ini ada yang mengikuti tradisi-tradisi umat sebelumnya, berdasarkan Sabda Nabi “itulah tradisi orang orang sebelum kamu … dst”

18. Ini adalah salah satu dari tanda kenabian Nabi Muhammad, karena terjadi sebagaimana yang beliau kabarkan.

19. Celaan Allah yang ditujukan kepada orang Yahudi dan Nasrani, yang terdapat dalam Al qur‟an berlaku juga untuk kita.

20. Sudah menjadi ketentuan umum di kalangan para sahabat, bahwa ibadah itu harus berdasarkan perintah Allah [bukan mengikuti keinginan, pikiran atau hawa nafsu sendiri]. Dengan demikian, hadits di atas mengandung suatu isyarat tentang hal-hal yang akan ditanyakan kepada manusia di alam kubur. Adapun “Siapakah Tuhanmu? sudah jelas; sedangkan “Siapakah Nabimu? berdasarkan keterangan masalah-masalah ghaib yang beliau beritakan akan terjadi; dan “Apakah agamamu? berdasarkan pada ucapan mereka: “buatkanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka itu mempunyai sesembahan-sesembahan … dst”

Page 173: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 63Kitab Tauhid 63

21. Tradisi orang-orang ahli kitab itu tercela seperti tradisinya orang-orang musyrik.

22. Orang yang baru saja pindah dari tradisi-tradisi batil yang sudah menjadi kebiasaan dalam dirinya, tidak bisa dipastikan secara mutlak bahwa dirinya terbebas dari sisa-sisa tradisi tersebut, sebagai buktinya mereka mengatakan: “kami baru saja masuk islam” dan merekapun belum terlepas dari tradis- tradisi kafir, karena kenyataannya mereka meminta dibuatkan Dzatu Anwath sebagaimana yang dipunyai oleh kaum musyrikin.

Page 174: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid64Kitab Tauhid 64

BAB 10 MENYEMBELIH BINATANG BUKAN

KARENA ALLAH

Firman Allah :

“Katakanlah, bahwa sesungguhnya shalatku,

penyembelihanku, hidupku dan matiku hanya semata-mata untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya, demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS. Al An‟am: 162-163).

“Maka dirikanlah shalat untuk Rabbmu, dan

sembelihlah kurban (untuk-Nya).” (QS. Al Kautsar: 2).

Ali bin Abi Thalib berkata: “Rasulullah bersabda kepadaku tentang empat perkara:

اهلل ع، يداي عي اهلل ع، ياهلل سػي حبذ اهلل عي ))

آ (( ضزاأل از سغ اهلل عا، يثدش٣

“Allah melaknat orang-orang yang menyembelih binatang bukan karena Allah, Allah melaknat orang-

Page 175: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 65Kitab Tauhid 65

orang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat orang-orang yang melindungi orang yang berbuat kejahatan, dan Allah melaknat orang-orang yang merubah tanda batas tanah.” (HR. Muslim).

Thariq bin Syihab menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:

اببذ ؾ دز ١ذاي خد : ااي، قاببذ ؾ دز ازاي خد,

؟ قاهلل ضا ز ويذ ـن ا ال ؾ ي ٢ قع الدز س:

ق، بسق :ادسا ألايكا، ؾ٦غ ي بسك٢ تس دسأ شذ ظ: يا

ا دا ؾاببذ بسكا، ؾاببذ ي بس: قا ياي، قبسقأ ٤غ دع

ازاي خدؾ بض ك، ؾبس: قسآلخا يايق، ا بسقأل تا ن:

(( ١ذاي خدؾ كا عبسك، ؾ اهلل ا د٦غ دألس

“Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat, dan ada lagi yang masuk neraka karena seekor lalat pula, para sahabat bertanya: "bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah? Rasul menjawab: “ada dua orang berjalan melewati sekelompok orang yang memiliki berhala, yang mana tidak boleh seorangpun melewatinya kecuali dengan mempersembahkan sembelihan binatang untuknya terlebih dahulu, maka mereka berkata kepada salah satu di antara kedua orang tadi: "persembahkanlah sesuatu untuknya! ia menjawab: "saya tidak mempunyai apapun yang akan saya persembahkan untuknya", mereka berkata lagi: persembahkan untuknya walaupun seekor lalat! maka iapun mempersembahkan untuknya seekor lalat, maka mereka lepaskan ia untuk meneruskan perjalanannya, dan iapun masuk ke dalam neraka karenanya,

Page 176: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid66Kitab Tauhid 66

kemudian mereka berkata lagi kepada seseorang yang lain: persembahkalah untuknya sesuatu! ia menjawab: "aku tidak akan mempersembahkan sesuatu apapun untuk selain Allah, maka merekapun memenggal lehernya, dan iapun masuk ke dalam surga.” (HR. Ahmad).

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang makna ayat:

... 2. Penjelasan tentang makna ayat:

3. Orang yang pertama kali dilaknat oleh Allah

berdasarkan hadits diatas adalah orang yang menyembelih karena selain Allah.

4. Dilaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, hal itu bisa terjadi bila ia melaknat kedua orang tua seseorang, lalu orang tersebut melaknat kedua orang tuanya.

5. Dilaknat orang yang melindungi pelaku kajahatan, yaitu orang yang memberikan perlindungan kepada seseorang yang melakukan kejahatan yang wajib diterapkan kepadanya hukum Allah.

6. Dilaknat pula orang yang merubah tanda batas tanah, yaitu merubah tanda yang membedakan antara hak milik seseorang dengan hak milik

Page 177: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 67Kitab Tauhid 67

tetangganya, dengan digeser maju atau mundur.

7. Ada perbedaan antara melaknat orang tertentu dengan melaknat orang-orang ahli maksiat secara umum.

8. Adanya kisah besar dalam hadits ini, yaitu kisah seekor lalat.

9. Masuknya orang tersebut ke dalam neraka dikarenakan mempersembahkan seekor lalat yang ia sendiri tidak sengaja berbuat demikian, tapi ia melakukan hal tersebut untuk melepaskan diri dari perlakuan buruk para pemuja berhala itu.

10. Mengetahui besarnya bahaya kemusyrikan dalam pandangan orang-orang mukmin, bagaimana ketabahan hatinya dalam menghadapi eksekusi hukuman mati dan penolakannya untuk memenuhi permintaan mereka, padahal mereka tidak meminta kecuali amalan lakhiriyah saja.

11. Orang yang masuk neraka dalam hadits ini adalah orang Islam, karena jika ia orang kafir, maka Rasulullah tidak akan bersabda: “ … masuk neraka karena sebab lalat ...”

12. Hadits ini merupakan suatu bukti bagi hadits shahih yang mengatakan:

ج ازاي ع اىسغ ندس٢ أيإ بسقأ ١اجل))

((ويذ

Page 178: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid68Kitab Tauhid 68

“Surga itu lebih dekat kepada seseorang dari pada tali sandalnya sendiri, dan neraka juga demikian.”

13. Mengetahui bahwa amalan hati adalah tolok ukur yang sangat penting, walaupun bagi para pemuja berhala.

Page 179: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 69Kitab Tauhid 69

BAB 11 MENYEMBELIH BINATANG KARENA ALLAH

DILARANG DILAKUKAN DI TEMPAT PENYEMBELIHAN YANG BUKAN KARENA

ALLAH

Firman Allah :

“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mu‟min), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mu‟min serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu). Mereka sesungguhnya bersumpah: “kami tidak menghendaki selain kebaikan.” Dan Allah menjadikan saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). Janganlah kamu dirikan shalat di masjid itu selama-lamanya.

Page 180: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid70Kitab Tauhid 70

Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu lakukan shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri. ” (QS. At Taubah: 107 –108).

Tsabit bin Dhahhak berkata:

بب البإ حبر أ دز زر)) كؾ باي أط، ؾ١ا )) :ا

ن ؾ ا ثأ ثا ذاي ا ، قا: الاي؟ قدبع ١ا ؾ)) :ا

ن ك، ؾا: الاي؟ قادعأ دا عؾ ا : )) اهلل ضز ا

اب و ا الؾ ال اهلل ١ؿع ؾ زري ا٤ؾ ال إؾ ؛ىزرب فأ

(( آد

“Ada seseorang yang bernadzar akan menyembelih unta di Buwanah (30), lalu ia bertanya kepada Rasulullah , maka Nabi bertanya: “apakah di tempat itu ada berhala-berhala yang pernah disembah oleh orang-orang Jahiliyah? Para sahabat menjawab: tidak, dan Nabipun bertanya lagi: “apakah di tempat itu pernah dirayakan hari raya mereka? Para sahabatpun menjawab: "tidak, maka Nabipun menjawab: “laksanakan nadzarmu itu, karena nadzar itu tidak boleh dilaksanakan dalam bermaksiat kepada Allah, dan dalam hal yang tidak dimiliki oleh seseorang.” (HR. Abu Daud, dan Isnadnya menurut persyaratan Imam Bukhari dan Muslim).

Kandungan bab ini: (30) Buwanah: nama suatu tempat di sebelah selatan kota Makkah, sebelum

Yalamlam; atau anak bukit sebelah Yanbu‟.

Page 181: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 71Kitab Tauhid 71

1. Penjelasan tentang firman Allah yang telah disebutkan di atas(31).

2. Kemaksiatan itu bisa berdampak negatif, sebagaimana ketaatan berdampak positif.

3. Masalah yang masih meragukan hendaknya dikembalikan kepada masalah yang sudah jelas, agar keraguan itu menjadi hilang.

4. Diperbolehkan bagi seorang mufti untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum berfatwa untuk mendapatkan keterangan yang jelas.

5. Mengkhususkan tempat untuk bernadzar tidak dilarang selama tempat itu bebas dari hal-hal yang terlarang.

6. Tidak diperbolehkan mengkhususkan tempat, jika di tempat itu ada berhala-berhala yang pernah disembah pada masa jahiliyah, walaupun semuanya sudah dihilangkan.

7. Tidak diperbolehkan mengkhususkan tempat untuk bernadzar, jika tempat itu pernah digunakan untuk melakukan perayaan orang-orang jahiliyah, walaupun hal itu sudah tidak dilakukan lagi.

8. Tidak diperbolehkannya melakukan nadzar di tempat-tempat tersebut, karena nadzar tersebut termasuk katagori nadzar maksiat.

(31) Ayat ini menunjukkan pula bahwa menyembelih binatang dengan niat

karena Allah dilarang dilakukan di tempat yang dipergunakan oleh orang-orang musyrik untuk menyembelih binatang, sebagaimana shalat dengan niat karena Allah dilarang dilakukan di masjid yang didirikan atas dasar maksiat kepada Allah.

Page 182: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid72Kitab Tauhid 72

9. Harus dihindari perbuatan yang menyerupai perbuatan orang-orang musyrik dalam acara-acara keagamaan dan perayaan-perayaan mereka, walaupun tidak bermaksud demikian.

10. Tidak boleh bernadzar untuk melaksanakan kemaksiatan.

11. Tidak boleh seseorang bernadzar dalam hal yang tidak menjadi hak miliknya.

Page 183: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 73Kitab Tauhid 73

BAB 12

BERNADZAR UNTUK SELAIN ALLAH ADALAH SYIRIK

Firman Allah :

“Mereka menepati nadzar dan takut akan suatu

hari yang azabnya merata di mana-mana.” (QS. Al Insan: 7).

“Dan apapun yang kalian nafkahkan, dan apapun

yang kalian nadzarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah: 270).

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dari Aisyah radhiallahuanha bahwa Rasulullah bersabda:

عؾ اهلل ع أ زر )) الؾ اهلل ؿع أ زر ،

((ؿع

“Siapa yang bernadzar untuk mentaati Allah maka ia wajib mentaatinya, dan barangsiapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah maka ia tidak boleh bermaksiat kepada-Nya (dengan melaksanakan nadzarnya itu).”

Page 184: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid74Kitab Tauhid 74

Kandungan bab ini:

1. Menunaikan nadzar adalah wajib.

2. Apabila sudah menjadi ketetapan bahwa nadzar itu ibadah kepada Allah, maka menujukannya kepada selain Allah adalah syirik.

3. Dilarang melaksanakan nadzar yang maksiat.

Page 185: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 75Kitab Tauhid 75

BAB 13 MEMINTA PERLINDUNGAN KEPADA SELAIN

ALLAH ADALAH SYIRIK

Firman Allah :

“Bahwa ada beberapa orang laki-laki dari manusia

yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, maka jin-jin itu hanya menambah dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin: 6).

Khaulah binti Hakim menuturkan: "aku mendengar Rasulullah bersabda:

كؾ الـص ص )) ايت اهلل اتهب ذعأ)) : ا ا سغ اتا

(( ويذ يـص سس٢ تس ٤غ سك ، يلخ“Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, lalu ia

berdo‟a:

ا خل غس ات ات اهلل ايتا ذ به أع

(aku berlindung dengan kalam Allah yang maha sempurna dari kejahatan semua mahluk yang Ia ciptakan) maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya sampai dia beranjak dari tempatnya itu.” (HR. Muslim).

Page 186: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid76Kitab Tauhid 76

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang maksud ayat yang ada dalam surat Al Jin (32).

2. Meminta perlindungan kepada selain Allah adalah syirik.

3. Hadits tersebut di atas, sebagaimana disimpulkan oleh para ulama, merupakan dalil bahwa kalam Allah itu bukan makhluk, karena minta perlindungan kepada makhluk itu syirik.

4. Doa ini sangat utama walaupun singkat.

5. Sesuatu yang bisa mendatangkan kebaikan dunia, baik dengan menolak kejahatan atau mendatangkan keberuntungan tidak berarti sesuatu itu tidak termasuk syirik.

(32) Dalam ayat ini Allah memberitahukan bahwa ada di antara manusia

yang meminta perlindungan kepada jin agar merasa aman dari apa yang mereka khawatirkan, akan tetapi jin itu justru menambah dosa dan rasa khawatir bagi mereka, karena mereka tidak meminta perlindungan kepada Allah. Dengan demikian, ayat ini menunjukkan bahwa isti‟adzah (meminta perlindungan) kepada selain Allah adalah termasuk syirik dan terlarang.

Page 187: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 77Kitab Tauhid 77

BAB 14 MINTA PERTOLONGAN DAN BERDO‟A KEPADA

SELAIN ALLAH ADALAH SYIRIK Firman Allah :

“Dan janganlah kamu memohon/berdo‟a kepada

selain Allah, yang tidak dapat memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan bahaya kepadamu, jika kamu berbuat hal itu maka sesungguhnya kamu dengan demikian termasuk orang-orang yang dzalim (musyrik).” (QS. Yunus: 106).

“Dan jika Allah menimpakan kepadamu suatu

bahaya, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 107).

Page 188: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid78Kitab Tauhid 78

“Sesungguhnya mereka yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki kepadamu, maka mintalah rizki itu kepada Allah dan sembahlah Dia (saja) serta bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu sekalian dikembalikan.” (QS. Al Ankabut: 17 ).

“Dan tiada yang lebih sesat dari pada orang yang

memohon kepada sesembahan-sesembahan selain Allah, yang tiada dapat mengabulkan permohonannya sampai hari kiamat dan sembahan-sembahan itu lalai dari (memperhatikan) permohonan mereka. Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan mereka.” (QS. Al Ahqaf: 5-6).

“Atau siapakah yang mengabulkan (do‟a) orang-

orang yang dalam kesulitan di saat ia berdo‟a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu sekalian menjadi khalifah di bumi? Adakah sesembahan (yang haq) selain Allah? Amat sedikitlah kamu mengingat-(Nya).” (QS. An Naml: 62).

Page 189: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 79Kitab Tauhid 79

Imam At-thabrani dengan menyebutkan sanadnya meriwayatkan bahwa: “pernah ada pada zaman Rasulullah seorang munafik yang selalu menyakiti orang-orang mu‟min, maka salah seorang di antara orang mu‟min berkata: “marilah kita bersama-sama memohon perlindungan kepada Rasulullah supaya dihindarkan dari tindakan buruk orang munafik ini”, ketika itu Rasulullah menjawab:

إ ب اخػتط ال إ )) (( اهللب اخػتطا

“Sesungguhnya aku tidak boleh dimintai perlindungan, hanya Allah sajalah yang boleh dimintai perlindungan”.

Kandungan bab ini:

1. Istighatsah itu pengertiannya lebih khusus dari pada berdo‟a(33).

2. Penjelasan tentang ayat yang pertama (34).

3. Meminta perlindungan kepada selain Allah adalah syirik besar.

4. Orang yang paling shaleh sekalipun jika melakukan perbuatan ini untuk mengambil hati orang lain, maka ia termasuk golongan orang-orang yang dzalim (musyrik).

5. Penjelasan tentang ayat yang kedua (35). (33) Istighatsah ialah: meminta pertolongan ketika dalam keadaan sulit supaya

dibebaskan dari kesulitan itu. (34) Ayat pertama menunjukkan bahwa dilarang memohon kepada selain Allah,

karena selain-Nya tidak dapat memberikan manfaat dan tidak pula dapat mendatangkan bahaya kepada seseorang.

Page 190: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid80Kitab Tauhid 80

6. Meminta perlindungan kepada selain Allah tidak dapat mendatangkan manfaat duniawi, di samping perbuatan itu termasuk perbuatan kafir.

7. Penjelasan tentang ayat yang ketiga (36).

8. Meminta rizki itu hanya kepada Allah, sebagaimana halnya meminta surga.

9. Penjelasan tentang ayat yang keempat (37).

10. Tidak ada orang yang lebih sesat dari pada orang yang memohon kepada sesembahan selain Allah.

11. Sesembahan selain Allah tidak merasa dan tidak tahu kalau ada orang yang memohon kepadanya.

12. Sesembahan selain Allah akan benci dan marah kepada orang yang memohon kepadanya pada hari kiamat.

(35) Ayat kedua menunjukkan bahwa Allah-lah yang berhak dengan segala

ibadah yang dilakukan manusia, seperti doa, istighatsah dan sebagainya. Karena hanya Allah yang Maha Kuasa, jika Dia menimpakan sesuatu bahaya kepada seseorang, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia sendiri, dan jika Dia menghendaki untuk seseorang suatu kebaikan, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Tidak ada seorangpun yang menghalangi kehendak-Nya.

(36) Ayat ketiga menunjukkan bahwa hanya Allah yang berhak dengan ibadah dan rasa syukur kita, dan hanya kepada-Nya seharusnya kita meminta rizki, karena selain Allah tidak mampu memberikan rizki.

(37) Ayat keempat menunjukkan bahwa doa (permohonan) adalah ibadah. Karena itu, barangsiapa yang menyelewengkannya kepada selain Allah, maka dia adalah musyrik.

Page 191: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 81Kitab Tauhid 81

13. Permohonan ini dianggap ibadah kepada sesembahan selain Allah.

14. Pada hari kiamat sesembahan selain Allah itu akan mengingkari ibadah yang ditujukan kepada mereka.

15. Permohonan kepada selain Allah inilah yang menyebabkan seseorang menjadi orang yang paling sesat.

16. Penjelasan tentang ayat yang kelima (38).

17. Satu hal yang sangat mengherankan adalah adanya pengakuan dari para penyembah berhala bahwa tidak ada yang dapat mengabulkan permohonan orang yang berada dalam kesulitan kecuali Allah, untuk itu, ketika mereka berada dalam keadaan sulit dan terjepit, mereka memohon kepada-Nya dengan ikhlas dan memurnikan ketaatan untuk-Nya.

18. Hadits di atas menunjukan tindakan preventif yang dilakukan Rasulullah untuk melindungi ketauhidan, dan etika sopan santun beliau kepada Allah.

(38) Ayat kelima menunjukkan bahwa istighatsah (mohon pertolongan) kepada

selain Allah – karena tidak ada yang kuasa kecuali Dia – adalah bathil dan termasuk syirik.

Page 192: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid82Kitab Tauhid 82

BAB 15 TIDAK SEORANGPUN YANG BERHAK DISEMBAH

SELAIN ALLAH

Firman Allah :

“Apakah mereka mempersekutukan (Allah) dengan

berhala-berhala yang tidak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang, dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.” (QS. Al A‟raf: 191-192).

“Dan sesembahan-sesembahan yang kalian mohon

selain Allah, tidak memiliki apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak akan mendengar seruanmu itu; kalaupun mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu; dan pada hari kiamat meraka akan mengingkari kemusyrikanmu, dan tidak ada yang

Page 193: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 83Kitab Tauhid 83

dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui. ” (QS. Fathir: 13-14).

Diriwayatkan dalam shahih (Bukhari dan Muslim) dari Anas bin Malik , ia berkata:

دسأ باي رغ)) ك، ؾتاعبز تسطن، حؿ ـن )): ا

تيـص، ؾ(( با ذغ ق “Ketika perang uhud Rasulullah terluka

kepalanya, dan pecah gigi gerahamnya, maka beliau bersabda: “Bagaimana akan beruntung suatu kaum yang melukai Nabinya? Kemudian turunlah ayat: “Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka itu”. (QS. Ali Imran: 128).”

Dan diriwayatkan dalam shahih Bukhari dari Ibnu Umar bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda ketika beliau berdiri dari ruku‟ pada rakaat yang terakhir dalam shalat shubuh:

الؾ عاي اي )) دعب (( االؾا دس ي اهلل عض )) :كا

اهلل صأؾ (( دشاي وا يبز “Ya Allah, laknatilah si fulan dan sifulan”, setelah

beliau mengucapkan: ع د ض ا يو ايش د زب س اهلل ي setelah itu turunlah firman Allah:

Page 194: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid84Kitab Tauhid 84

“Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka itu”.

Dalam riwayat yang lain: “Beliau mendoakan semoga Shafwan bin Umayah, Suhail bin Amr, dan Al Harits bin Hisyam dijauhkan dari rahmat Allah”, maka turunlah ayat:

“Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan

mereka itu”.

Diriwayatkan pula dalam shahih Bukhari dari Abu Hurairah ia berkata: “ketika diturunkan kepada Rasulullah firman Allah :

“Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang

terdekat.” (QS. Asy Syu‟ara: 214).

Beliau berdiri dan bersabda: “Wahai orang-orang Quraisy, tebuslah diri kamu sekalian (dari siksa Allah dengan memurnikan ibadah kepadaNya). Sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa dihadapan Allah untuk kalian. Wahai Abbas bin Abdul Muthalib, sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah, wahai Shafiyah bibi Rasulullah, sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti, wahai Fatimah binti Rasulillah, mintalah kepadaku apa saja yang kau kehendaki, tapi sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti”.

Page 195: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 85Kitab Tauhid 85

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang kedua ayat tersebut diatas (39).

2. Kisah perang uhud.

3. Rasulullah, pemimpin para rasul, dalam shalat subuh telah membaca qunut sedang para sahabat dibelakangnya mengamini.

4. Orang-orang yang beliau doakan semoga Allah menjauhkan rahmat-Nya dari mereka adalah orang-orang kafir.

5. Mereka telah melakukan perbuatan yang tidak dilakukan oleh orang-orang kafir yang lain, antara lain melukai kepala Rasulullah, dan berupaya untuk membunuh beliau, serta mengoyak-ngoyak tubuh para korban yang terbunuh, padahal yang terbunuh itu adalah sanak famili mereka.

6. Terhadap peristiwa itulah Allah menurunkan firman-Nya kepada beliau:

7. Allah berfirman:

(39) Kedua ayat tersebut menunjukkan kebatilan syirik mulai dari dasarnya,

karena makhluk yang lemah ini, yang tidak mempunyai kekuasaan apa-apa, tidak dapat dijadikan sebagai sandaran sama sekali; dan menunjukkan pula bahwa Allah lah yang berhak dengan segala macam ibadah yang dilakukan manusia.

Page 196: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid86Kitab Tauhid 86

“Atau Allah terima taubat mereka, atau menyiksa mereka.” (QS. Ali Imran: 128).

Kemudian Allah pun menerima taubat mereka, dengan masuknya mereka ke dalam agama Islam, dan menjadi orang-orang yang beriman.

8. Dianjurkannya melakukan qunut nazilah, yaitu: qunut yang dilakukan ketika umat Islam dalam keadaan marabahaya.

9. Menyebutkan nama-nama mereka beserta nama orang tua mereka ketika didoakan terlaknat di dalam shalat, tidak membatalkan shalat.

10. Boleh melaknat orang kafir tertentu di dalam qunut.

11. Kisah Rasulullah ketika diturunkan kepada beliau firman Allah “Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat”.

12. Kesungguhan Rasulullah dalam hal ini, sehingga beliau melakukan sesuatu yang menyebabkan dirinya dituduh gila, demikian halnya apabila dilakukan oleh orang mukmin pada masa sekarang.

13. Rasulullah memperingatkan keluarganya yang paling jauh kemudian yang terdekat dengan sabdanya: “sedikitpun Aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti” sampai beliau bersabda: “wahai Fatimah putri Rasul, aku tidak bisa berbuat untukmu apa-apa dihadapan Allah nanti”.

Page 197: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 87Kitab Tauhid 87

Jika beliau sebagai pemimpin para rasul telah berterus-terang tidak bisa membela putrinya sendiri pemimpin kaum wanita di jagat raya ini, dan jika orang mengimani bahwa apa yang beliau katakan itu benar, kemudian jika dia memperhatikan apa yang terjadi pada diri kaum khawash (40) dewasa ini, maka akan tampak baginya bahwa tuhid ini sudah ditinggalkan, dan tuntunan agama sudah menjadi asing.

(40) Kaum Khowash ialah: orang-orang tertentu yang ditokohkan dalam

masalah agama, dan merasa bahwa dirinya patut diikuti, disegani dan diminta berkah doanya.

Page 198: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid88Kitab Tauhid 88

BAB 16 MALAIKAT MAKHLUK YANG PERKASA, BERSUJUD

KEPADA ALLAH (41)

Firman Allah :

“Sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari

hati mereka (malaikat), mereka berkata: "apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: "perkataan yang benar, dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Saba‟: 23).

Diriwayatkan dalam kitab shahih Imam Bukhari, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

ا تشدأب ١ه٥الامل تبسق ا٤ايط ؾ ساأل ٢ اهللكا قذإ ))

ؿ٢ ؾع ١طض أ، نيكا ياعكخ ،ويذ رؿ ا

(41) Bab ini menjelaskan bukti lain yang menunjukkan kebatilan syirik dan

hanya Allah yang berhak dengan segala macam ibadah. Karena apabila para malaikat, sebagai makhluk yang sangat perkasa dan paling kuat, bersujud di hadapan Allah yang Maha tinggi dan Maha besar ketika mendengar firman-Nya, maka tidak ada yang berhak dengan ibadah, puja dan puji, sanjungan dan pengagungan kecuali Allah.

Page 199: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 89Kitab Tauhid 89

عايط مستطا عطؾ كعا بره عايط مستط،

ؿض ؿؾ – ضعب مؾ ؾسش، ؾؿهب ا – عابؾأ ب ددبا يا إكؾ ١هاي عطؾ يإ سا اآلخك ، ثتشت ٢ ٢

ط٢ يا عك٢ تس ،تشت ايه أ ساسايط ا نزدا أبس، ؾا

ك أ بق ابايػ كيا أبزا، بره، ؾنزد أ با قا

ع ك، ؾ١برن ١ا٥ا ق دق ظي: أا ي ا رن ا ا؟ رنا

(( ا٤ايط تعض تاي ١هاي وتب مدؿؾ

“Apabila Allah menetapkan suatu perintah di atas langit, para malaikat mengibas-ngibaskan sayapnya, karena patuh akan firman-Nya, seolah-olah firman yang didengarnya itu bagaikan gemerincing rantai besi (yang ditarik) di atas batu rata, hal ini memekakkan mereka (sehingga jatuh pingsan karena ketakutan), “sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati-hati mereka, mereka berkata: “apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: “ (perkataan) yang benar, dan Dialah yang maha tinggi lagi maha besar”, ketika itulah (syetan-syetan) pencuri berita mendengarnya, pencuri berita itu sebagian diatas sebagian yang lain - Sufyan bin Uyainah (42) menggambarkan dengan telapak tangannya, dengan direnggangkan dan dibuka jari jemarinya - ketika mereka (penyadap berita) mendengar berita itu, disampaikanlah kepada yang ada di bawahnya, dan

(42) Sufyan bin Uyainah bin Maimun Al Hilali, salah seorang periwayat hadits

ini.

Page 200: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid90Kitab Tauhid 90

seterusnya, sampai ke tukang sihir dan tukang ramal, tapi kadang-kadang syetan pencuri berita itu terkena syihab (meteor) sebelum sempat menyampaikan berita itu, dan kadang-kadang sudah sempat menyampaikan berita sebelum terkena syihab, kemudian dengan satu kalimat yang didengarnya itulah tukang sihir dan tukang ramal itu melakukan seratus macam kebohongan, mereka mendatangi tukang sihir dan tukang ramal seraya berkata: bukankah ia telah memberi tahu kita bahwa pada hari anu akan terjadi anu (dan itu terjadi benar), sehingga ia dipercayai dengan sebab kalimat yang didengarnya dari langit”.

An – Nawwas bin Sam‟an menuturkan bahwa Rasulullah , bersabda:

ترخأ سايب هت ساألب س ٢ أايعت اهلل ادزا أذإ ))

ق ، أ١ؿدز اتايط ؾخ ٠ددغ ٠دع: زا ا ذإ، ؾ اهلل ا

كعؾ اتايط أ ويذ عض أ ها، ؾدذا ضسخا

سبد س ، ثادزا أب س اهلل ه، ؾسبد ضأز عؾس

، ن١ه٥ال٢ ايع ته٥ال يأض ا٤طب سا ا قاذا: ا بز ا

: قسبد ك؟ ؾسبا د يك، ؾسبهاي ايع لشاي ا

ا ق ج ن سأ ح٢ سيإ سايب سبد ت، ؾسبد ا

(( اهلل

“Apabila Allah hendak mewahyukan perintah-Nya, maka Dia firmankan wahyu tersebut, dan langit-langit bergetar dengan kerasnya karena takut kepada Allah , dan ketika para malaikat mendengar firman tersebut mereka pingsan dan bersujud, dan di antara

Page 201: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 91Kitab Tauhid 91

mereka yang pertama kali bangun adalah Jibril, maka Allah sampaikan wahyu yang Ia kehendaki kepada Jibril, kemudian Jibril melewati para malaikat, setiap ia melewati langit maka para penghuninya bertanya kepadanya: “apa yang telah Allah firmankan kepadamu? Jibril menjawab: “Dia firmankan yang benar, dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar, dan seluruh malaikat yang ia lewati bertanya kepadanya seperti pertanyaan pertama, demikianlah sehingga Jibril menyampaikan wahyu tersebut sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh Allah kepadanya.”

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat yang telah disebutkan di atas (43).

2. Ayat tersebut mengandung argumentasi yang memperkuat kebatilan syirik, khususnya yang berkaitan dengan orang-orang shaleh, dan ayat itu juga memutuskan akar-akar pohon syirik yang ada dalam hati seseorang.

3. Penjelasan tentang firman Allah: “mereka menjawab: “(perkataan) yang benar” dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (44)”

(43) Ayat ini menerangkan keadaan para malaikat, yang mana mereka adalah

makhluk Allah yang paling kuat dan amat perkasa yang disembah oleh orang-orang musyrik. Apabila demikian keadaan meraka dan rasa takut mereka kepada Allah ketika Allah berfirman, maka apakah pantas mereka dijadikan sesembahan selain Allah? Tentu tidak pantas, dan makhluk selain mereka lebih tidak pantas lagi.

(44) Firman Allah ini menunjukkan: bahwa Kalamullah bukanlah makhluk (ciptaan), karena mereka berkata: “Apakah yang telah difirmankan oleh

Page 202: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid92Kitab Tauhid 92

4. Menerangkan tentang sebab pertanyaan para malaikat tentang wahyu yang difirmankan Allah.

5. Jibril kemudian menjawab pertanyaan mereka dengan perkataan: “Dia firmankan yang benar …”

6. Menyebutkan bahwa malaikat yang pertama kali mengangkat kepalanya adalah Jibril.

7. Jibril memberikan jawaban tersebut kepada seluruh malaikat penghuni langit, karena mereka bertanya kepadanya.

8. Para malaikat penghuni langit jatuh pingsan ketika mendengar firman Allah.

9. Langitpun bergetar keras ketika mendengar firman Allah itu.

10. Jibril adalah malaikat yang menyampaikan wahyu itu ke tujuan yang telah diperintahkan Allah kepadanya.

11. Hadits di atas menyebutkan tentang adanya syetan-syetan yang mencuri berita wahyu.

12. Cara mereka mencuri berita, sebagian mereka naik di atas sebagian yang lain.

13. Peluncuran syihab (meteor) untuk menembak jatuh syetan-syetan pencuri berita.

Tuhanmu? menunjukkan pula bahwa Allah Maha Tinggi di atas seluruh makhluk-Nya, dan Maha Besar yang kebesaran-Nya tidak dapat dijangkau oleh pikiran mereka.

Page 203: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 93Kitab Tauhid 93

14. Adakalanya syetan pencuri berita itu terkena syihab sebelum sempat menyampaikan berita yang didengarnya, dan adakalanya sudah sempat menyampaikan berita ke telinga manusia yang menjadi abdinya sebelum terkena syihab.

15. Adakalanya ramalan tukang ramal itu benar.

16. Dengan berita yang diterimanya ia melakukan seratus macam kebohongan.

17. Kebohongannya tidak akan dipercaya kecuali karena adanya berita dari langit (melalui syetan penyadap berita).

18. Kecenderungan manusia untuk menerima suatu kebatilan, bagaimana mereka bisa bersandar hanya kepada satu kebenaran saja yang diucapkan oleh tukang ramal, tanpa memperhitungkan atau mempertimbangkan seratus kebohongan yang disampaikannya.

19. Satu kebenaran tersebut beredar luas dari mulut ke mulut dan diingatnya, lalu dijadikan sebagai bukti bahwa apa yang dikatakan oleh tukang ramal itu benar.

20. Menetapkan sifat sifat Allah (seperti yang terkandung dalam hadits di atas), berbeda dengan faham Asy‟ariyah yang mengingkarinya.

21. Penjelasan bahwa bergetarnya langit dan pingsannya para malaikat itu disebabkan karena rasa takut mereka kepada Allah .

22. Para malaikat pun bersujud kepada Allah.

Page 204: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid94Kitab Tauhid 94

BAB 17 S Y A F A‟A T (45)

Firman Allah :

“Dan berilah peringatan dengan apa yang telah

diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dikumpulkan kepada Rabb mereka (pada hari kiamat), sedang mereka tidaklah mempunyai seorang pelindung dan pemberi syafaatpun selain Allah, agar mereka bertakwa.” (QS. Al an‟am: 51).

“Katakanlah (hai Muhammad): "hanya milik Allah

lah syafaat itu semuanya.” (QS. Az zumar: 44).

“Tiada seorang pun yang dapat memberi syafaat di

sisi Allah tanpa seizin-Nya.” (QS. Al baqarah: 225).

(45) Syafaat telah dijadikan dalil oleh kaum musyrikin dalam memohon kepada

malaikat, nabi dan wali. Kata mereka: “Kami tidak memohon kepada mereka kecuali untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan syafaat kepada kami di sisi-Nya”, maka dalam bab ini diuraikan bahwa syafaat yang mereka harapkan itu adalah percuma, bahkan syirik; dan syafaat hanyalah hak Allah semata, tiada yang dapat memberi syafaat kecuali dengan seizin-Nya bagi siapa yang mendapat ridha-Nya.

Page 205: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 95Kitab Tauhid 95

“Dan berapa banyak malaikat di langit, syafaat

mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengiizinkan (untuk diberi syafaat) bagi siapa saja yang dikehendaki dan diridhai-Nya.” (QS. An Najm: 26).

“Katakanlah: “serulah mereka yang kamu anggap

(sebagai tuhan) selain Allah, mereka tak memiliki kekuasaan seberat dzarrahpun di langit maupun di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu andil apapun dalam (penciptaan) langit dan bumi, dan sama sekali tidak ada di antara mereka menjadi pembantu bagi-Nya. Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah, kecuali bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu …” (QS. Saba‟: 22).

Abu Abbas (46) mengatakan: “Allah telah menyangkal segala hal yang menjadi tumpuan kaum

(46) Taqiyuddin Abu Abbas ibnu Taimiyah: Ahmad bin Abdul Halim bin

Abdus Salam bin Abdullah An Numairi Al Harrani Ad Dimasqi. Syaikhul Islam, dan tokoh yang gigih sekali dalam gerakan dakwah Islamiyah. Dilahirkan di Harran, tahun 661 H (1263 M) dan meninggal di Damaskus tahun 728 H (1328 M).

Page 206: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid96Kitab Tauhid 96

musyrikin, selain diri-Nya sendiri, dengan menyatakan bahwa tidak ada seorangpun selain-Nya yang memiliki kekuasaan, atau bagiannya, atau menjadi pembantu Allah.

Adapun tentang syafa‟at, maka telah ditegaskan oleh Allah bahwa syafaat ini tidak berguna kecuali bagi orang yang telah diizinkan untuk memperolehnya, sebagaimana firman-Nya:

“Dan mereka tidak dapat memberi syafa‟at, kecuali

kepada orang yang diridhai Allah.” (QS. Al Anbiya‟: 28).

Syafa‟at yang diperkirakan oleh orang-orang musyrik itu tidak akan ada pada hari kiamat, sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Al qur‟an.

Dan diberitakan oleh Nabi : “bahwa beliau pada hari kiamat akan bersujud kepada Allah dan menghaturkan segala pepujian kepada-Nya, beliau tidak langsung memberi syafaat lebih dahulu, setelah itu baru dikatakan kepada beliau: “Angkatlah kepalamu, katakanlah niscaya ucapanmu pasti akan didengar, dan mintalah niscaya permintaanmu akan dikabulkan, dan berilah syafa‟at niscaya syafa‟atmu akan diterima”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Abu Hurairah bertanya kepada beliau: “siapakah orang yang paling beruntung mendapatkan syafa‟atmu? Beliau menjawab: “yaitu orang yang mengucapkan la Ilaha Illallah dengan ikhlas dari dalam hatinya”. (HR. Bukhari dan Ahmad)

Page 207: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 97Kitab Tauhid 97

Syafa‟at yang ditetapkan ini adalah syafaat untuk Ahlul Ikhlas Wattauhid (orang-orang yang mentauhidkan Allah dengan ikhlas karena Allah semata) dengan seizin Allah; bukan untuk orang yang menyekutukan Allah dengan yang lain-Nya.

Dan pada hakikatnya, bahwa hanya Allah lah yang melimpahkan karunia-Nya kepada orang-orang yang ikhlas tersebut, dengan memberikan ampunan kepada mereka, dengan sebab doanya orang yang telah diizinkan oleh Allah untuk memperoleh syafa‟at, untuk memuliakan orang tersebut dan menempatkannya di tempat yang terpuji.

Jadi, syafa‟at yang ditiadakan oleh Al qur‟an adalah yang di dalamnya terdapat kemusyrikan. Untuk itu, Al Qur‟an telah menetapkan dalam beberapa ayatnya bahwa syafaat itu hanya ada dengan izin Allah; Dan Nabi pun sudah menjelaskan bahwa syafaat itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bertauhid dan ikhlas karena Allah semata”.

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat-ayat di atas (47).

(47) Ayat pertama dan kedua menunjukkan bahwa syafaat seluruhnya adalah

hak khusus bagi Allah.

Ayat ketiga menunjukkan bahwa syafaat itu tidak diberikan kepada seseorang, tanpa adanya izin dari Allah.

Ayat keempat menunjukkan bahwa syafaat itu diberikan oleh orang yang diridhai Allah dengan izin dari-Nya. Dengan demikian syafaat itu adalah hak mutlak Allah, tidak dapat diminta kecuali dari-Nya; dan menunjukkan pula kebatilan syirik yang dilakukan oleh kaum musyrikin dengan

Page 208: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid98Kitab Tauhid 98

2. Syafa‟at yang dinafikan adalah syafa‟at yang di dalamnya terdapat unsur-unsur kemusyrikan.

3. Syafa‟at yang ditetapkan adalah syafa‟at untuk orang-orang yang bertauhid dengan ikhlas, dan dengan izin Allah.

4. Penjelasan tentang adanya syafa‟at kubra, yaitu: Al Maqam Al Mahmud (kedudukan yang terpuji).

5. Cara yang dilakukan oleh Rasulullah ketika hendak mendapatkan syafaat, beliau tidak langsung memberi syafaat lebih dahulu, tapi dengan bersujud kepada Allah, menghaturkan segala pujian kepada-Nya. Kemudian setelah diizinkan oleh Allah barulah beliau memberi syafaat.

6. Adanya pertanyaan: “siapakah orang yang paling beruntung mendapatkan syafa‟at beliau?

7. Syafa‟at itu tidak diberikan kepada orang yang menyekutukan Allah.

8. Penjelasan tentang hakikat syafa‟at yang sebenarnya.

mendekatkan diri kepada malaikat, nabi atau orang orang shaleh, untuk meminta syafaat mereka.

Ayat kelima mengandung bantahan terhadap kaum musyrikin yang mereka itu menyeru selain Allah, seperti malaikat dan makhluk-makhluk lainnya, karena menganggap bahwa makhluk-makhluk itu bisa mendatangkan manfaat dan menolak madharat; dan menunjukkan bahwa syafaat tidak berguna bagi mereka, karena syirik yang mereka lakukan, tetapi hanya berguna bagi orang yang mengamalkan tauhid, dan itupun dengan izin Allah.

Page 209: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 99Kitab Tauhid 99

BAB 18 NABI TIDAK DAPAT MEMBERI HIDAYAH KECUALI DENGAN KEHENDAK ALLAH (48)

Firman Allah :

“Sesungguhnya kamu (hai Muhammad) tidak akan

dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu cintai, tetapi Allah lah yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS. Al qashash: 56).

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari, dari Ibnu Musayyab, bahwa bapaknya berkata: “Ketika Abu Thalib akan meninggal dunia, maka datanglah Rasulullah , dan pada saat itu Abdullah bin Abi Umayyah, dan Abu Jahal ada disisinya, lalu Rasulullah bersabda kepadanya:

(( اهلل دا عب وي ازسأ ١ن اهلل الإ يإ ال ، قا ع ))

(48) Bab ini merupakan bukti adanya kewajiban bertauhid kepada Allah.

Karena apabila Nabi Muhammad sebagai makhluk termulia dan yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah, tidak dapat memberi hidayah kepada siapapun yang beliau inginkan, maka tidak ada sembahan yang haq melainkan Allah, yang bisa memberi hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Page 210: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid100Kitab Tauhid 100

“Wahai pamanku, ucapkanlah “la ilaha illallah” kalimat yang dapat aku jadikan bukti untukmu dihadapan Allah”.

Tetapi Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu Jahal berkata kepada Abu Thalib: “Apakah kamu membenci agama Abdul Muthalib? Kemudian Rasulullah mengulangi sabdanya lagi, dan mereka berduapun mengulangi kata-katanya pula. Maka ucapan terakhir yang dikatakan oleh Abu Thalib adalah: bahwa ia tetap masih berada pada agamanya Abdul Muthalib, dan dia menolak untuk mengucapkan kalimat: "la ilaha illallah", kemudian Rasulullah bersabda: “sungguh akan aku mintakan ampun untukmu kepada Allah, selama aku tidak dilarang”, lalu Allah menurunkan firman-Nya:

“Tidak layak bagi seorang Nabi serta orang-orang

yang beriman memintakan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik.” (QS. Al Bara‟ah: 113).

Dan berkaitan dengan Abu Thalib, Allah menurunkan firman-Nya:

“Sesungguhnya kamu (hai Muhammad tak

sanggup memberikan hidayah (petunjuk) kepada orang-orang yang kamu cintai, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al Qashash: 57).

Page 211: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 101Kitab Tauhid 101

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat 57 surat Al Qashash (49).

2. Penjelasan tentang ayat 113 surat Al Bara‟ah (50).

3. Masalah yang sangat penting, yaitu penjelasan tentang sabda Nabi : “Ucapkanlah kalimat la ilaha illallah”, berbeda dengan apa yang difahami oleh orang-orang yang mengaku dirinya berilmu (51).

4. Abu Jahal dan kawan-kawannya mengerti maksud Rasulullah ketika beliau masuk dan berkata kepada pamannya: “ucapkanlah kalimat la ilaha illallah”, oleh karena itu, celakalah orang yang pemahamannya tentang asas utama Islam ini lebih rendah dari pada Abu Jahal.

(49) Ayat ini menunjukkan bahwa hidayah (petunjuk) untuk masuk Islam itu

hanyalah di Tangan Allah saja, tidak ada seorangpun yang dapat menjadikan seseorang menapaki jalan yang lurus ini kecuali dengan kehendak-Nya; dan mengandung bantahan terhadap orang-orang yang mempunyai kepercayaan bahwa para nabi dan wali itu dapat mendatangkan manfaat dan menolak madharat, sehingga diminta untuk memberikan ampunan, menyelamatkan diri dari kesulitan, dan untuk kepentingan kepentingan lainnya.

(50) Ayat ini menunjukkan tentang haramnya memintakan ampun bagi orang-orang musyrik; dan haram pula berwala‟ (mencintai, memihak dan membela) mereka.

(51) Penjelasannya ialah: diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan apa yang menjadi konsekwensinya, yaitu: memurnikan ibadah hanya kepada Allah, dan membersihkan diri dari ibadah kepada selain Nya, seperti: malaikat, nabi, wali , kuburan, batu, pohon, dan lain lain.

Page 212: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid102Kitab Tauhid 102

5. Kesungguhan Rasulullah dalam berupaya untuk mengislamkan pamannya.

6. Bantahan terhadap orang-orang yang mengatakan bahwa Abdul Muthalib dan leluhurnya itu beragama Islam.

7. Permintaan ampun Rasulullah untuk Abu Thalib tidak di kabulkan, ia tidak diampuni, bahkan beliau dilarang memintakan ampun untuknya.

8. Bahayanya Berkawan dengan orang-orang berpikiran dan berprilaku jahat.

9. Bahayanya mengagung-agungkan para leluhur dan orang-orang terkemuka.

10. “Nama besar” mereka inilah yang dijadikan oleh orang-orang jahiliyah sebagai tolok ukur kebenaran yang mesti dianut.

11. Hadits di atas mengandung bukti bahwa amal seseorang itu yang dianggap adalah di akhir hidupnya; sebab jika Abu Thalib mau mengucapkan kalimat tauhid, maka pasti akan berguna bagi dirinya di hadapan Allah.

12. Perlu direnungkan, betapa beratnya hati orang-orang yang sesat itu untuk menerima tauhid, karena dianggap sebagai sesuatu yang tak bisa diterima oleh akal pikiran mereka; sebab dalam kisah di atas disebutkan bahwa mereka tidak menyerang Abu Thalib kecuali supaya menolak untuk mengucapkan kalimat tauhid, padahal Nabi sudah berusaha semaksimal mungkin, dan berulang kali memintanya untuk mengucapkannya. Dan

Page 213: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 103Kitab Tauhid 103

karena kalimat tauhid itu memiliki makna yang jelas dan konsekwensi yang besar, maka cukuplah bagi mereka dengan menolak untuk mengucapkannya.

Page 214: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid104Kitab Tauhid 104

BAB 19 PENYEBAB UTAMA KEKAFIRAN ADALAH

BERLEBIH-LEBIHAN DALAM MENGAGUNGKAN ORANG-ORANG SHALEH

Firman Allah :

“Wahai orang-orang ahli kitab, janganlah kalian

melampaui batas dalam agama kalian, dan janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.” (QS. An nisa‟: 171).

Dalam shahih Bukhari ada satu riwayat dari Ibnu Abbas yang menjelaskan tentang firman Allah :

“Dan mereka (kaum Nabi Nuh) berkata: "janganlah

sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Tuhan-tuhan kamu, dan janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, Suwa‟, Yaghuts, Ya‟uq maupun Nasr.”(QS. Nuh: 23).

Beliau (Ibnu Abbas) mengatakan: “Ini adalah nama orang-orang shaleh dari kaum Nabi Nuh, ketika mereka meniggal dunia, syetan membisikkan kepada kaum mereka agar membuat patung-patung mereka yang telah meninggal di tempat-tempat dimana, disitu

Page 215: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 105Kitab Tauhid 105

pernah diadakan pertemuan-pertemuan mereka, dan mereka disuruh memberikan nama-nama patung tersebut dengan nama-nama mereka, kemudian orang-orang tersebut menerima bisikan syetan, dan saat itu patung-patung yang mereka buat belum dijadikan sesembahan, baru setelah para pembuat patung itu meninggal, dan ilmu agama dilupakan, mulai saat itulah patung-patung tersebut disembah”.

Ibnul Qayyim berkata (52): “banyak para ulama salaf mengatakan: “setelah mereka itu meninggal, banyak orang-orang yang berbondong-bondong mendatangi kuburan mereka, lalu mereka membuat patung-patung mereka, kemudian setelah waktu berjalan beberapa lama akhirnya patung-patung tersebut dijadikan sesembahan”.

Diriwayatkan dari Umar bahwa Rasulullah bersabda:

، دبا عا أ، إس ٢ بط٣ عازؿاي تسطا أن ست ال ))

(( يضز اهلل دبا عيكؾ

“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah: Abdullah (hamba

(52) Abu Abdillah: Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa‟d Az Zur‟I

Ad Dimasqi, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah. Seorang ulama besar dan tokoh gerakan da‟wah Islamiyah; murid syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Mempunyai banyak karya ilmiyah. Dilahirkan tahun 691 H (1292 M) dan meninggal tahun 751 H (1350 M).

Page 216: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid106Kitab Tauhid 106

Allah) dan Rasulullah (Utusan Allah).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan Rasulullah bersabda:

ن وا أإ، ؾػاي انإ )) (( ايػ هبق ا

“Jauhilah oleh kalian sikap berlebih-lebihan, karena sesungguhnya sikap berlebihan itulah yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu majah dari Ibnu Abbas ).

Dan dalam shahih Muslim, Ibnu Mas‟ud berkata: bahwa Rasulullah bersabda:

ا ((ثالا ثايق -عتاي و ))

“Binasalah orang-orang yang bersikap berlebih-lebihan.” (diulanginya ucapan itu tiga kali).

Kandungan dalam bab ini:

1. Orang yang memahami bab ini dan kedua bab setelahnya, akan jelas baginya keterasingan Islam; dan ia akan melihat betapa kuasanya Allah itu untuk merubah hati manusia.

2. Mengetahui bahwa awal munculnya kemusyrikan di muka bumi ini adalah karena sikap berlebih-lebihan terhadap orang-orang shaleh.

3. Mengetahui apa yang pertama kali diperbuat oleh orang-orang sehingga ajaran para Nabi menjadi berubah, dan apa faktor penyebabnya?

Page 217: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 107Kitab Tauhid 107

padahal mereka mengetahui bahwa para Nabi itu adalah utusan Allah.

4. Mengetahui sebab-sebab diterimanya bid‟ah, padahal syari‟at dan fitrah manusia menolaknya.

5. Faktor yang menyebabkan terjadinya hal di atas adalah tercampur-aduknya kebenaran dengan kebatilan; Adapun yang pertama ialah: rasa cinta kepada orang-orang shaleh.

Sedang yang kedua ialah: tindakan yang dilakukan oleh orang-orang „alim yang ahli dalam masalah agama, dengan maksud untuk suatu kebaikan, tetapi orang-orang yang hidup sesudah mereka menduga bahwa apa yang mereka maksudkan bukanlah hal itu.

6. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Nuh (53).

7. Mengetahui watak manusia bahwa kebenaran yang ada pada dirinya bisa berkurang, dan kebatilan malah bisa bertambah.

8. Bab ini mengandung suatu bukti tentang kebenaran pernyataan ulama salaf bahwa bid‟ah adalah penyebab kekafiran.

9. Syetan mengetahui dampak yang diakibatkan oleh bid‟ah, walaupun maksud pelakunya baik.

10. Mengetahui kaidah umum, yaitu bahwa sikap berlebih-lebihan dalam agama itu

(53) Ayat ini menunjukkan bahwa sikap yang berlebih-lebihan dan melampaui

batas terhadap orang-orang shalih adalah menyebabkan terjadinya syirik dan tuntunan agama para Nabi ditinggalkan.

Page 218: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid108Kitab Tauhid 108

dilarang, dan mengetahui pula dampak negatifnya.

11. Bahaya dari perbuatan sering mendatangi kuburan dengan niat untuk suatu amal shalih.

12. Larangan adanya patung-patung, dan hikmah dibalik perintah menghancurkannya (yaitu: untuk menjaga kemurnian tauhid dan mengikis kemusyrikan).

13. Besarnya kedudukan kisah kaum nabi Nuh ini, dan manusia sangat memerlukan akan hal ini, walaupun banyak di antara mereka yang telah melupakannya.

14. Satu hal yang sangat mengherankan, bahwa mereka (para ahli bid‟ah) telah membaca dan memahami kisah ini, baik lewat kitab-kitab tafsir maupun hadits, tapi Allah menutup hati mereka, sehingga mereka mempunyai keyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh kaum Nabi Nuh adalah amal ibadah yang paling utama, dan merekapun beranggapan bahwa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya hanyalah kekafiran yang menghalalkan darah dan harta.

15. Dinyatakan bahwa mereka berlebih-lebihan terhadap orang- orang shaleh itu tiada lain karena mengharapkan syafaat mereka.

16. Mereka menduga bahwa orang-orang berilmu yang membuat patung itu bermaksud demikian.

Page 219: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 109Kitab Tauhid 109

17. Pernyataan yang sangat penting yang termuat dalam sabda Nabi: “Janganlah kalian memujiku dengan berlebih-lebihan, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin Maryam”. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada beliau yang telah menyampaikan risalah dengan sebenar-benarnya.

18. Ketulusan hati beliau kepada kita dengan memberikan nasehat bahwa orang-orang yang berlebih-lebihan itu akan binasa.

19. Pernyataan bahwa patung-patung itu tidak disembah kecuali setelah ilmu [agama] dilupakan, dengan demikian dapat diketahui nilai keberadaan ilmu ini dan bahayanya jika hilang.

20. Penyebab hilangnya ilmu agama adalah meninggalnya para ulama.

Page 220: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid110Kitab Tauhid 110

BAB 20

LARANGAN BERIBADAH KEPADA ALLAH DI SISI KUBURAN ORANG-ORANG SHALEH

Diriwayatkan dalam shahih [Bukhari dan Muslim], dari Aisyah radhiallahuanha. bahwa Ummu Salamah radhiallahuanha bercerita kepada Rasulullah tentang gereja yang ia lihat di negeri Habasyah (Ethiopia), yang di dalamnya terdapat rupaka-rupaka (gambar-gambar), maka Rasulullah bersabda:

ذإ و٦يأ )) ٢ ا عب حايايؿ دبايع ، أحايايؿ دايس ؾ اتا

دذط سبق دع لاخل ازسغ و٦ي، أزايؿ وت ا ؾزؾا،

(( اهلل”Mereka itu, apabila ada orang yang shaleh atau

hamba yang shaleh meninggal, mereka bangun di atas kuburannya sebuah tempat ibadah, dan mereka membuat di dalamnya rupaka-rupaka, dan mereka adalah sejelek-jelek makhluk disisi Allah”.

Mereka dihukumi beliau sebagai sejelek-jelek makhluk karena mereka melakukan dua fitnah sekaligus; yaitu fitnah memuja kuburan dengan membangun tempat ibadah di atasnya dan fitnah membuat rupaka-rupaka (patung-patung).

Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Aisyah juga berkata: ketika Rasulullah akan diambil nyawanya, beliaupun segera menutup mukanya dengan kain, dan ketika nafasnya terasa sesak maka

Page 221: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 111Kitab Tauhid 111

dibukanya kembali kain itu. Ketika beliau dalam keadaan demikian itulah beliau bersabda:

((دادط ا٥بأ زبا قرد٣، اتازؿاي د٢ ايع اهلل ١عي))

“Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani, yang telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat peribadatan”.

Beliau mengingatkan umatnya agar menjauhi perbuatan mereka, dan jika bukan karena hal itu, Maka pasti kuburan beliau akan ditampakkan, hanya saja beliau khawatir kalau kuburannya nanti dijadikan tempat peribadatan.

Imam Muslim meriwayatkan dari Jundub bin Abdullah, dimana ia pernah berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda lima hari sebelum beliau meninggal dunia:

دق اهلل إ، ؾالخ ه ي ه أ ٢ اهلليإ أسبأ إ ))

سبإ ردا اتن الخ ردات الخ ا ردت تن ي، ا

ن إ ال، أالخ سها ببأ تردتال الخ تأ هبق ا

ان زبا ايكردتت الؾ ال، أدادط ا٥بأ زبق ردتا

(( ويذ ع انأ إؾ دادط

“Sungguh, Aku menyatakan setia kepada Allah dengan menolak bahwa aku mempunyai seorang khalil (kekasih mulia) dari antara kalian, karena sesungguhnya Allah telah menjadikan aku sebagai kekasih-Nya, sebagaimana Ia telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya; seandainya aku menjadikan seorang kekasih dari umatku, maka aku

Page 222: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid112Kitab Tauhid 112

akan jadikan Abu Bakar sebagai kekasihku. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya umat-umat sebelum kalian telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat ibadah, dan ingatlah, janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai tempat beribadah, karena aku benar-benar melarang kalian dari perbuatan itu”.

Rasulullah di akhir hayatnya - sebagaimana dalam hadits Jundub - telah melarang umatnya untuk tidak menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah. Kemudian ketika dalam keadaan hendak diambil nyawanya –sebagaimana dalam hadits Aisyah- beliau melaknat orang yang malakukan perbuatan itu. dan shalat di sekitar kubur termasuk pula dalam pengertian menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, walaupun tidak dibangun masjid; dan inilah maksud dari kata-kata Aisyah radhiallahuanha:“… dikhawatirkan akan dijadikan sebagai tempat ibadah.”

Dan para sahabat pun belum pernah membangun masjid (tempat ibadah) disekitar kuburan beliau, karena setiap tempat yang digunakan untuk shalat berarti telah dijadikan sebagai masjid, bahkan setiap tempat yang dipergunakan untuk shalat disebut masjid, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasul :

دذط ضزاأل ي تعد )) (( ازطا “Telah dijadikan bumi ini untukku sebagai masjid

dan alat suci”.

Page 223: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 113Kitab Tauhid 113

Dan Imam Ahmad meriwayatkan hadits marfu‟ dengan sanad yang jayyid, dari Ibnu Mas‟ud , bahwa Nabi Muhammad bersabda:

ا٤سأ ١اعايط نزدت اعاي ازسغ إ )) راي،

(( دادط زبكاي ردت

“Sesungguhnya, termasuk sejelek-jelek manusia adalah orang yang masih hidup saat hari kiamat tiba, dan orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah (masjid).” (HR. Abu Hatim dalam kitab shahihnya).

Kandungan bab ini:

1. Larangan membangun tempat beribadah (masjid) di sisi kuburan orang-orang yang shaleh, walupun niatnya baik.

2. Larangan keras adanya rupaka-rupaka (gambar/ patung) dalam tempat ibadah.

3. Pelajaran penting yang dapat kita ambil dari sikap keras Rasulullah dalam masalah ini, bagaimana beliau menjelaskan terlebih dahulu kepada para sahabat, bahwa orang yang membangun tempat ibadah di sekitar kuburan orang shaleh termasuk sejelek-jelek makhluk di hadapan Allah; kemudian, lima hari sebelum wafat, beliau mengeluarkan pernyataan yang melarang umatnya menjadikan kuburan-kuburan sebagai tempat ibadah; terakhir, beberapa saat menjelang wafatnya, beliau masih merasa belum cukup dengan tindakan-tindakan yang telah diambilnya, sehingga

Page 224: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid114Kitab Tauhid 114

beliau melaknat orang-orang yang melakukan perbuatan ini.

4. Rasulullah melarang pula perbuatan tersebut dilakukan di sisi kuburan beliau, walaupun kuburan beliau sendiri belum ada.

5. Menjadikan kuburan nabi-nabi sebagai tempat ibadah merupakan tradisi orang-orang Yahudi dan Nasrani.

6. Rasulullah melaknat mereka karena perbuatan mereka sendiri.

7. Rasulullah melaknat mereka dengan tujuan memberikan peringatan kepada kita agar tidak berbuat hal yang sama terhadap kuburan beliau.

8. Alasan tidak ditampakkannya kuburan beliau karena khawatir akan dijadikan sebagai tempat ibadah.

9. Pengertian “menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah” ialah: [melakukan suatu ibadah, seperti: shalat di sisi kuburan, meskipun tidak dibangun di atasnya sebuah tempat ibadah].

10. Rasulullah menggabungkan antara orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah dengan orang yang masih hidup disaat kiamat tiba, dalam rangka memberikan peringatan pada umatnya tentang perbuatan yang menghantarkan kepada kemusyrikan sebelum terjadi, disamping mengingatkan pula bahwa akhir kehidupan dunia adalah merajalelanya kemusyrikan.

Page 225: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 115Kitab Tauhid 115

11. Khutbah beliau yang disampaikan lima hari sebelum wafatnya mengandung sanggahan terhadap dua kelompok yang kedua-duanya termasuk sejelek-jelek ahli bid‟ah, bahkan sebagian ulama menyatakan bahwa keduanya di luar 72 golongan yang ada dalam umat Islam, yaitu Rafidhah (54) dan Jahmiyah(55). Dan sebab kemusyrikan dan penyembahan kuburan terjadi adalah orang-orang Rafidhah. Merekalah orang pertama yang membangun tempat ibadah di atas kuburan.

12. Rasulullah [adalah manusia biasa] merasakan beratnya sakaratul maut.

13. Beliau dimuliakan oleh Allah dengan dijadikan sebagai kekasih (khalil) [sebagaimana Nabi Ibrahim].

14. Pernyataan bahwa khalil itu lebih tinggi derajatnya dari pada habib (kekasih).

15. Pernyataan bahwa Abu Bakar adalah sahabat Nabi yang paling mulia.

(54) Rafidhah adalah salah satu sekte dalam aliran syi‟ah. Mereka bersikap

berlebih-lebihan terhadap Ali bin Abi Thalib dan Ahlul bait, dan mereka menyatakan permusuhan terhadap sebagian besar sahabat Rasulullah, khususnya Abu Bakar dan Umar.

(55) Jahmiyah adalah aliran yang timbul pada akhir khilafah Bani Umayyah. Disebut demikian, karena dinisbatkan kepada nama tokoh mereka, yaitu Jahm bin Shafwan At Tirmidzi, yang terbunuh pada tahun 128 H. di antara pendapat aliran ini adalah menolak kebenaran adanya Asma‟ dan Sifat Allah, karena menurut anggapan mereka Asma dan Sifat adalah ciri khas makhluk, maka apabila diakui dan ditetapkan untuk Allah berarti menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya.

Page 226: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid116Kitab Tauhid 116

16. Hal tersebut merupakan isyarat bahwa Abu Bakar akan menjadi Khalifah (sesudah beliau).

Page 227: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 117Kitab Tauhid 117

BAB 21 BERLEBIH-LEBIHAN TERHADAP KUBURAN

ORANG-ORANG SHALEH MENJADI PENYEBAB DIJADIKANNYA SESEMBAHAN SELAIN ALLAH

Imam Malik meriwayatkan dalam kitabnya Al Muwattha‟, bahwa Rasulullah bersabda:

ث سبق عذت ال اي )) ٢ قع اهلل بكغ دت، اغدبعا

(( دادط ا٥بأ زبا قردات

“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah. Allah sangat murka kepada orang-orang yang telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat ibadah”.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dengan sanadnya dari sufyan dari Mansur dari Mujahid, berkaitan dengan ayat:

“Jelaskan kepadaku (wahai kaum musyrikin)

tentang (berhala yang kamu anggap sebagai anak perempuan Allah) Al lata dan Al Uzza.” (QS. An Najm: 19).

Ia (Mujahid) berkata: “Al latta adalah orang yang dahulunya tukang mengaduk tepung (dengan air atau minyak) untuk dihidangkan kepada jamaah haji. Setelah meninggal, merekapun senantiasa mendatangi kuburannya.”

Page 228: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid118Kitab Tauhid 118

Demikian pula penafsiran Ibnu Abbas sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnul Jauza‟: “Dia itu pada mulanya adalah tukang mengaduk tepung untuk para jamaah haji.”

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas , ia berkata:

دادطا ايع ردتاي زبكاي اتسا٥ش اهلل ضز عي ))

(( زسايط

“Rasulullah melaknat kaum wanita yang menziarahi kuburan, serta orang-orang yang membuat tempat ibadah dan memberi lampu penerang di atas kuburannya.” (HR. para penulis kitab Sunan).

Kandungan dalam bab ini:

1. Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan berhala (56).

2. Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan ibadah (57).

3. Rasulullah dengan doanya itu, tiada lain hanyalah memohon kepada Allah supaya dihindarkan dari sesuatu yang dikhawatirkan terjadi [pada umatnya, sebagaimana yang telah

(56) Berhala adalah sesuatu yang diagungkan selain Allah, seperti kuburan,

batu, pohon dan sejenisnya. (57) Mengagungkan kuburan dengan dijadikannya sebagai tempat ibadah

adalah termasuk pengertian ibadah yang dilarang oleh Rasulullah.

Page 229: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 119Kitab Tauhid 119

terjadi pada umat-umat sebelumnya] yaitu: sikap berlebih-ebihan terhadap kuburan beliau, yang akhirnya kuburan beliau akan menjadi berhala yang disembah.

4. Dalam doanya, beliau sertakan pula apa yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu dengan menjadikan kuburan para Nabinya sebagai tempat beribadah.

5. Penjelasan bahwa Allah sangat murka [terhadap orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah].

6. Di antara masalah yang sangat penting untuk dijelaskan dalam bab ini adalah mengetahui sejarah penyembahan Al lata berhala terbesar orang-orang jahiliyah.

7. Mengetahui bahwa berhala itu asal usulnya adalah kuburan orang shaleh [yang diperlakukan secara berlebihan dengan senantiasa dikunjungi oleh mereka].

8. Al latta nama orang yang dikuburkan itu, pada mulanya adalah seorang pengaduk tepung untuk disajikan kepada para jamaah haji.

9. Rasulullah melaknat para wanita penziarah kubur.

10. Beliau juga melaknat orang-orang yang memberikan lampu penerang di atas kuburan.

Page 230: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid120Kitab Tauhid 120

BAB 22 UPAYA RASULULLAH DALAM MENJAGA TAUHID DAN MENUTUP JALAN YANG MENUJU KEPADA

KEMUSYRIKAN

Firman Allah :

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul

dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) untukmu, amat belas kasihan lagi penyayang kepada orang orang mu‟min.” (QS. At Taubah: 128).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

زبق هتا بعذت ال )) دع سبا قعذت الا، ا عؾا،

(( تن حس ػبت هتالؾ إؾ

“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, dan janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, ucapkanlah shalawat untukku, karena sesungguhnya ucapan shalawat kalian akan sampai kepadaku dimana saja kalian berada.” (HR. Abu Daud dengan sanad yang baik, dan para perawinya tsiqah).

Page 231: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 121Kitab Tauhid 121

Dalam hadits yang lain, Ali bin Al Husain menuturkan, bahwa ia melihat seseorang masuk ke dalam celah-celah yang ada pada kuburan Rasulullah , kemudian berdo‟a, maka ia pun melarangnya seraya berkata kepadanya: “Maukah kamu aku beritahu sebuah hadits yang aku dengar dari bapakku dari kakekku dari Rasulullah , beliau bersabda:

دع سبا قردتت ال )) زبق هتب الا، إؾ ا عؾا،

(( تن حس ػب هطت

“Janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, dan janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, dan ucapkanlah doa salam untukku, karena doa salam kalian akan sampai kepadaku dari mana saja kalian berada.” (Diriwayatkan dalam kitab Al Mukhtarah).

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al Bara‟ah (58).

2. Rasulullah telah memperingatkan umatnya dan berusaha dengan sungguh-sungguh dalam menjauhkan umatnya dari jalan yang menuju kepada kemusyrikan, serta menutup setiap jalan yang menjurus kepadanya.

(58) Ayat ini, dengan sifat sifat yang disebutkan di dalamnya untuk pribadi

Nabi Muhammad , menunjukkan bahwa beliau telah memperingatkan umatnya agar menjauhi syirik, yang merupakan dosa paling besar, karena inilah tujuan utama diutusnya Rasulullah .

Page 232: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid122Kitab Tauhid 122

3. Rasulullah sangat menginginkan keimanan dan keselamatan kita, dan amat belas kasihan lagi penyayang kepada kita.

4. Larangan Rasulullah untuk tidak menziarahi kuburannya dengan cara tertentu, [yaitu dengan menjadikannya sebagai tempat perayaan], padahal menziarahi kuburan beliau termasuk amalan yang amat baik.

5. Rasulullah melarang seseorang banyak melakukan ziarah kubur.

6. Rasulullah menganjurkan untuk melakukan shalat sunnah di dalam rumah.

7. Satu hal yang sudah menjadi ketetapan dikalangan kaum salaf, bahwa menyampaikan shalawat untuk Nabi tidak perlu masuk ke dalam kuburannya.

8. Alasannya karena shalawat dan salam seseorang untuk beliau akan sampai kepada beliau dimanapun ia berada, maka tidak perlu harus mendekat, sebagaimana yang diduga oleh sebagian orang.

9. Nabi di alam barzakh, akan ditampakkan seluruh amalan umatnya yang berupa shalawat dan salam untuknya.

Page 233: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 123Kitab Tauhid 123

BAB 23 PENJELASAN BAHWA SEBAGIAN UMAT INI ADA

YANG MENYEMBAH BERHALA

Firman Allah :

“Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al kitab? Mereka beriman kepada Jibt dan Thaghut (59), dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekkah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.” (QS. An nisa‟: 51).

(59) Terdapat bebarapa penafsiran dari kalangan salaf, tentang makna Jibt,

antara lain: berhala, sihir, tukang sihir, tukang ramal, Huyai bin Akhthab dan Ka‟ab bin Al Asyraf (kedua orang ini adalah tokoh orang-orang Yahudi di zaman Rasulullah ). Dengan demikian, pengertian umum mencakup makna ini semua, sebagaimana yang dikatakan oleh Al Jauhari dalam Ash Shihah: “Jibt adalah kata-kata yang dapat digunakan untuk berhala, tukang ramal, tukang sihir dan sejenisnya …”

Demikian halnya dengan kata-kata thaghut, terdapat beberapa penafsiran, yang menunjukkan pengertian umum. Antara lain: syetan, syetan dalam wujud manusia, berhala, tukang ramal, Ka‟ab Al Asyraf.

Ibnu Jarir Ath Thabari, dalam menafsirkan ayat ini, setelah menyebutkan beberapa penafsiran ulama salaf, mengatakan: “… Jibt dan Thaghut ialah dua sebutan untuk setiap yang diagungkan dengan disembah selain Allah, atau ditaati, atau dipatuhi; baik yang diagungkan itu batu, manuisa ataupun syetan.

Page 234: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid124Kitab Tauhid 124

“Katakanlah:”maukah aku beritakan kepadamu

tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari pada (orang-orang fasik) itu dihadapan Allah, yaitu orang-orang yang dilaknati dan dimurkai, dan di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi, dan orang-orang yang menyembah Thaghut.” (QS. Al maidah: 60).

“…Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: “sungguh kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atas gua mereka.” (QS. Al kahfi: 21).

Dari Abu Said , Rasulullah bersabda:

ن ض عبتتي )) ا خد ٢ يت، س٠ركايب ٠رايك رس هبق ا

اي، قتخدي بق سشد اهلل ضا زا: ؟ ق٣ازؿاي د، اي : ا

(( ؟ ؾ

“Sungguh kalian akan mengikuti (meniru) tradisi umat-umat sebelum kalian selangkah demi selangkah sampai kalaupun mereka masuk kedalam liang biawak niscaya kalian akan masuk ke dalamnya pula.” para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, orang-orang Yahudi dan Nasranikah? Beliau menjawab: “siapa lagi?” (HR. Bukhari dan Muslim).

Page 235: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 125Kitab Tauhid 125

Imam Muslim meriwayatkan dari Tsauban , bahwa Rasulullah bersabda:

قازػ تأس، ؾضز األ٣ يش اهلل إ )) بازػا تأ إا،

ه ؼبض ي ا شا سس: األـصن تعأا،

ضباأل عب ١طا به ال أ تأل بز تيأض إ، ١ا ال أ،

دع ع طط تكب حبتطؾ طؿ٣ أض ا بز إ،

ق : ا دس ال إؾ ا٤كق تكا قذإ إ دشا وتعأ إ،

عب ١طب هأ ال أ وتأل ١ا دع ع طضأ ال أ، ا

تكب حبتطؾ طؿ٣ أض ا، ازقأب ع عتاد ي،

كعب و كعب ه٢ تس (( اكعب كع ببطا،

“Sungguh Allah telah membentangkan bumi kepadaku, sehingga aku dapat melihat belahan timur dan barat, dan sungguh kekuasaan umatku akan sampai pada belahan bumi yang telah dibentangkan kepadaku itu, dan aku diberi dua simpanan yang berharga; merah dan putih (imperium Persia dan Romawi), dan aku minta kepada Rabbku untuk umatku agar jangan dibinasakan dengan sebab kelaparan (paceklik) yang berkepanjangan, dan jangan dikuasakan kepada musuh selain dari kaum mereka sendiri, sehingga musuh itu nantinya akan merampas seluruh negeri mereka. Lalu Rabb berfirman: “Hai Muhammad, jika aku telah menetapkan suatu perkara, maka ketetapan itu tak akan bisa berubah, dan sesungguhnya Aku telah memberikan kepadamu untuk umatmu untuk tidak dibinasakan dengan sebab paceklik yang

Page 236: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid126Kitab Tauhid 126

berkepanjangan, dan tidak akan dikuasai oleh musuh selain dari kaum mereka sendiri, maka musuh itu tidak akan bisa merampas seluruh negeri mereka, meskipun manusia yang ada di jagat raya ini berkumpul menghadapi mereka, sampai umatmu itu sendiri sebagian menghancurkan sebagian yang lain, dan sebagian meraka menawan sebagian yang lain.”

Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al Barqani dalam shahihnya dengan tambahan:

كامل ٥١األ ت٢ أع افخأ إ )) ذإ، ـايط ع عقا كاي ٢ يإ عؾس ي ١ا تأ س لش٢ تس ١اعايط كت ال،

نسػايب ٦ؾ دبع٢ تتس، ثاأل تأ ا ا ؾ هض إ،

ب أ عص ، نثالث ابرن تأ ، الباي اتا خأ،

دعب ب صت ال، ، ال٠زؿ لش٢ ايع تأ ١ؿا٥ط ا

ىازبت اهلل سأ تأ٢ ت، سؿايخ ال يرخ سك

(( ٢ايعت

“Dan yang aku khawatirkan terhadap umatku tiada lain adalah adanya pemimpin yang menyesatkan, dan ketika terjadi pertumpahan darah di antara mereka, maka tidak akan berakhir sampai datangnya hari kiamat, dan hari kiamat tidak akan kunjung tiba kecuali ada di antara umatku yang mengikuti orang musyrik, dan sebagian lain yang menyembah berhala, dan sungguh akan ada pada umatku 30 orang pendusta, yang mengaku sebagai Nabi, padahal aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi lain setelah aku, meskipun demikian akan tetap ada segolongan dari umatku yang tetap tegak

Page 237: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 127Kitab Tauhid 127

membela kebenaran, dan mereka selalu mendapat pertolongan Allah taala, mereka tak tergoyahkan oleh orang-orang yang menelantarkan mereka dan memusuhi mereka, sampai datang keputusan Allah ”.

Kandungan dalam bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat An Nisa‟(60).

2. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al Maidah (61).

3. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al Kahfi (62).

4. Masalah yang sangat penting sekali, yaitu pengertian tentang beriman terhadap Jibt dan Thaghut, apakah sekedar mempercayainya dalam hati, atau mengikuti orang-orangnya, sekalipun membenci hal tersebut dan mengerti akan kebatilannya? [sebagai buktinya], apa

(60) Ayat ini menunjukkan bahwa apabila orang-orang yang diturunkan kepada

mereka Al Kitab mau beriman kepada Jibt dan Thaghut, maka tidak mustahil dan tidak dapat dipungkiri bahwa umat ini yang telah diturunkan kepadanya Al Qur‟an akan berbuat pula seperti yang mereka perbuat, karena Rasulullah telah memberitahukan bahwasanya akan ada di diantara umat ini orang-orang yang berbuat seperti apa yang diperbuat oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.

(61) Ayat ini menunjukkan bahwa akan terjadi di kalangan umat ini penyembahan thaghut, sebagaimana telah terjadi penyembahan thaghut di kalangan ahli kitab.

(62) Ayat ini menunjukkan bahwa ada di antara umat ini orang yang membangun tempat ibadah di atas atau di sekitar kuburan, sebagaimana telah dilakukan oleh orang-orang sebelum mereka.

Page 238: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid128Kitab Tauhid 128

yang dikatakan oleh Ahli kitab kepada orang-orang kafir (kaum Musyrikin Makkah) bahwa mereka lebih benar jalannya dari pada orang-orang yang beriman.

5. Iman kepada Jibt dan Thaghut pasti akan terjadi di kalangan umat ini (umat Islam), sebagaimana yang ditetapkan dalam hadits Abu Said. Dan inilah yang dimaksud dalam bab ini.

6. Pernyataan Rasulullah bahwa akan terjadi penyembahan berhala dari kalangan umat ini.

7. Satu hal yang amat mengherankan adalah munculnya orang yang mendakwahkan dirinya sebagai Nabi, seperti Al Mukhtar bin Abu Ubaid Ats tsaqafi(63); padahal ia mengucapkan dua kalimah syahadat, dan menyatakan bahwa dirinya termasuk dalam umat Muhammad, dan ia meyakini bahwa Rasulullah itu haq dan Al Qur‟an juga haq, yang di dalamnya diterangkan bahwa Muhammad adalah penutup para Nabi. Walaupun demikian ia dipercayai banyak orang, meskipun adanya kontradiksi yang jelas sekali. Ia hidup pada akhir masa sahabat dan diikuti oleh banyak orang.

8. Rasulullah menyampaikan kabar gembira bahwa al haq (kebenaran Allah dan ajaran-Nya) tidak akan dapat dilenyapkan sama sekali, sebagaimana yang terjadi pada masa lalu,

(63) Al Mukhtar bin Abu Ubaid bin Mas‟ud Ats Tsaqafi. Termasuk tokoh yang

memberontak terhadap kekuasaan Bani Umayyah dan menonjolkan kecintaan kepada Ahlu bait. Mengaku bahwa ia adalah nabi dan menerima wahyu. Dibunuh oleh Mush‟ab bin Az Zubair pada tahun 67 H (687 M).

Page 239: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 129Kitab Tauhid 129

tetapi masih akan selalu ada sekelompok orang yang berpegang teguh dan membela kebenaran.

9. Bukti kongkritnya adalah: mereka walaupun sedikit jumlahnya, tetapi tidak tergoyahkan oleh orang-orang yang menelantarkan dan menentang mereka.

10. Kondisi seperti ini akan berlangsung sampai hari kiamat.

11. Bukti bukti akan kenabian Muhammad yang terkandung dalam hadits ini adalah:

Pemberitahuan beliau bahwa Allah telah membentangkan kepadanya belahan bumi barat dan timur, dan menjelaskan makna dari hal itu; kemudian terjadi seperti yang beliau beritakan, berlainan halnya dengan belahan selatan dan utara.

Pemberitahuan beliau bahwa beliau diberi dua simpanan yang berharga.

Pemberitahuan beliau bahwa do‟anya untuk umatnya dikabulkan dalam dua hal, sedangkan hal yang ketiga tidak dikabulkan.

Pemberitahuan beliau bahwa akan terjadi pertumpahan darah di antara umatnya, dan kalau sudah terjadi tidak akan berakhir sampai hari kiamat.

Pemberitahuan beliau bahwa sebagian umat ini akan menghancurkan sebagian yang lain, dan sebagian mereka menawan sebagian yang lain.

Page 240: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid130Kitab Tauhid 130

Pemberitahuan beliau tentang munculnya orang-orang yang mendakwahkan dirinya sebagai Nabi pada umat ini.

Pemberitahuan beliau bahwa akan tetap ada sekelompok orang dari umat ini yang tegak membela kebenaran, dan mendapat pertolongan Allah.

Dan itu semua benar-benar telah terjadi seperti yang telah diberitahukan, padahal semua yang diberitahukan itu di luar jangkauan akal manusia.

12. Apa yang beliau khawatirkan terhadap umatnya hanyalah munculnya para pemimpin yang menyesatkan.

13. Perlunya perhatian terhadap makna dari penyembahan berhala.

Page 241: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 131Kitab Tauhid 131

BAB 24 HUKUM S I H I R

Firman Allah :

“Demi Allah, sesungguhnya orang-orang Yahudi itu

telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukar (kitab Allah) dengan sihir itu, maka tidak akan mendapatkan bagian (keuntungan) di akhirat.” (QS. Al Baqarah: 102).

“Dan mereka beriman kepada Jibt dan Thaghut.”

(QS. An nisa‟: 51).

Menurut penafsiran Umar bin Khathab : Jibt adalah sihir, sedangkan Thaghut adalah syetan.

Sedangkan Jabir berkata: Thaghut adalah para tukang ramal yang didatangi syetan; yang ada pada setiap kabilah.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

اي، قاتكبامل عبا ايطبتاد )) اهلل ضا زا: ق ؟ا : ا

اهللب ىسايػ سشايط، ، لشايب الإ اهلل سس تاي ظؿاي تق،

بايس نأ نأا، تاي ا ـسايص يايت، فرق،

(( اتؤاي تالاؾػاي اتؿشاي

Page 242: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid132Kitab Tauhid 132

“Jauhilah tujuh perkara yang membawa kehancuran! para sahabat bertanya: “Apakah ketujuh perkara itu ya Rasulullah?”, beliau menjawab:” yaitu syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan sebab yang dibenarkan oleh agama, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari peperangan, menuduh zina terhadap wanita yang terjaga dirinya dari perbuatan dosa yang tidak memikirkan untuk melakukan dosa serta beriman kepada Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Diriwayatkan dari Jundub bahwa Rasulullah bersabda dalam hadits marfu‟:

(( ـايطب ١بسق ساسايط دس ))

“Hukuman bagi tukang sihir adalah dipenggal lehernya dengan pedang.” (HR. Imam Turmudzi, dan ia berkata: "pendapat yang benar hadits ini adalah perkataan sahabat").

Dalam shahih Bukhari, dari Bajalah bin Abdah, ia berkata: “Umar bin Khathab telah mewajibkan untuk membunuh setiap tukang sihir, baik laki-laki maupun perempuan, maka kami telah membunuh tiga tukang sihir.”

Dan dalam shahih Bukhari juga, Hafsah radhiallahuanha telah memerintahkan untuk membunuh budak perempuannya yang telah menyihirnya, maka dibunuhlah ia, dan begitu juga riwayat yang shahih dari Jundub.

Imam Ahmad berkata: “diriwayatkan dalam hadits shahih, bahwa hukuman mati terhadap tukang sihir

Page 243: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 133Kitab Tauhid 133

ini telah dilakukan oleh tiga orang sahabat Nabi (Umar, Hafsah dan Jundub).

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al Baqarah (64).

2. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat An Nisa‟(65).

3. Penjelasan tentang makna Jibt dan Thaghut, serta perbedaan antara keduanya.

4. Thaghut itu terkadang dari jenis Jin, dan kadang terkadang dari jenis manusia.

5. Mengetahui tujuh perkara yang bisa menyebabkan kehancuran, yang dilarang secara khusus oleh Nabi.

6. Tukang sihir itu kafir.

7. Tukang sihir itu dihukum mati tanpa diminta taubat terlebih dahulu.

8. Jika praktek sihir itu telah ada di kalangan kaum muslimin pada masa Umar, bisa dibayangkan bagaimana pada masa sesudahnya?

(64) Ayat pertama menunjukkan bahwa sihir haram hukumnya, dan pelakunya

kafir, di samping mengandung ancaman berat bagi orang yang berpaling dari kitab Allah, dan mengamalkan amalan yang tidak bersumber darinya.

(65) Ayat kedua menunjukkan bahwa ada di antara umat ini yang beriman kepada tukang sihir (Jibt), sebagaimana ahli kitab beriman kepadanya, karena Rasulullah telah menegaskan bahwa akan ada di antara umat ini yang mengikuti dan meniru umat-umat sebelumnya.

Page 244: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid134Kitab Tauhid 134

BAB 25 MACAM MACAM SIHIR

Imam Ahmad meriwayatkan: telah diceritakan kepada kami oleh Muhammad bin Ja‟far dari Auf dari Hayyan bin „Ala‟ dari Qathan bin Qubaishah dari bapaknya, bahwa ia telah mendengar Rasulullah bersabda:

(( تبذاي ٠ساي مساي ١اؾعاي إ ((

“Iyafah, Tharq dan Thiyarah adalah termasuk Jibt.”

Auf menafsirkan hadits ini dengan mengatakan: "Iyafah" adalah: meramal nasib orang dengan menerbangkan burung.

"Tharq" adalah: meramal nasib orang dengan membuat garis di atas tanah.

"Jibt" adalah sebagaimana yang telah dikatakan oleh Hasan: suara syetan. (Hadits tersebut sanadnya jayyid).

Dan diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, An Nasa‟i, dan Ibnu Hibban dalam shahihnya dengan hanya menyebutkan lafadzh hadits dari Qabishah, tanpa menyebutkan tafsirannya.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda:

اد، شسشايط ١بعغ ظبتاق دكؾ ذاي ١بعغ ظبتاق ))

(( ادا ش

Page 245: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 135Kitab Tauhid 135

“Barangsiapa yang mempelajari sebagian dari ilmu nujum (perbintangan) sesungguhnya dia telah mempelajari sebagian ilmu sihir. Semakin bertambah (ia mempelajari ilmu nujum) semakin bertambah pula (dosanya).” (HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih).

An Nasa'i meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

سشض ـدكا ؾؾ حؿ ث ٠ـدكع ـدكع )) ـدكؾ سشض ،

ىسغأ ٦غ لـعت ، يإ نا (( ـ

“Barangsiapa yang membuat suatu buhulan, kemudian meniupnya (sebagaimana yang dilakukan oleh tukang sihir) maka ia telah melakukan sihir, dan barangsiapa yang melakukan sihir maka ia telah melakukan kemusyrikan, dan barangsiapa yang menggantungkan diri pada sesuatu benda (jimat), maka ia dijadikan Allah bersandar kepada benda itu”.

Dari Ibnu Mas‟ud bahwa Rasulullah bersabda:

كعا اي ه٦بأ الأ )) (( اعاي ب ١ايايك ١اي ؟

“Maukah kamu aku beritahu apakah Adh-h itu? ia adalah perbuatan mengadu-domba, yaitu banyak membicarakan keburukan dan menghasut di antara manusia.” (HR. Muslim).

Dan ibnu Umar menuturkan, bahwa Rasulullah bersabda:

باي إ )) ((ا سشطي ا

Page 246: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid136Kitab Tauhid 136

“Sesungguhnya di antara susunan kata yang indah itu terdapat kekuatan sihir.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kandungan bab ini:

1. Di antara macam sihir (Jibt) adalah iyafah, tharq dan thiyarah.

2. Penjelasan tentang makna iyafah, tharq dan thiyarah.

3. Ilmu nujum (perbintangan) termasuk salah satu jenis sihir.

4. Membuat buhulan, lalu ditiupkan kepadanya termasuk sihir.

5. Mengadu domba juga termasuk perbuatan sihir.

6. Keindahan susunan kata [yang membuat kebatilan seolah-olah kebenaran dan kebenaran seolah-olah kebatilan] juga termasuk perbuatan sihir.

Page 247: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 137Kitab Tauhid 137

BAB 26 DUKUN, TUKANG RAMAL DAN SEJENISNYA

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya, dari salah seorang istri Nabi , bahwa Rasulullah bersabda:

عبزأ ٠الؾ ي بكت ي قدؿؾ ٤غ ع يأطا ؾاؾس٢ عتأ ))

((ا

“Barangsiapa yang mendatangi peramal dan menanyakan kepadanya tentang sesuatu perkara dan dia mempercayainya, maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari.”

Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

٢ نتأ )) ب قدؿا ؾا ٢ ع صا أب سؿن دكؾ كا

(( دش

“Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun, dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad .” (HR. Abu Daud).

Dan diriwayatkan oleh empat periwayat (66) dan Al Hakim dengan menyatakan: “Hadits ini shahih menurut kriteria Imam Bukhari dan Muslim” dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

(66) Yakni: Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai‟ dan Ibnu Majah.

Page 248: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid138Kitab Tauhid 138

أت٢ )) عساؾا أ ص ا أ ؾكد نؿس ب ا ك ب ا ؾؿدق نا

د ش (( ع٢

“Barangsiapa yang mendatangi peramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad ”.

Abu Ya‟la pun meriwayatkan hadits mauquf dari Ibnu Mas‟ud seperti yang tersebut di atas, dengan sanad Jayyid.

Al Bazzar dengan sanad Jayyid meriwayatkan hadits marfu‟ dari Imran bin Hushain, bahwa Rasulullah bersabda:

ظي )) سشض ، أي هت أ هت ، أي ست أ ست ا

ي سشض أ ٢ نتأ ، ٢ ع صا أب سؿن دكؾ قدؿا ؾا

(( دش

“Tidak termasuk golongan kami orang yang meminta dan melakukan Tathayyur, meramal atau minta diramal, menyihir atau minta disihirkan, dan barangsiapa yang mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad .

Hadits ini diriwayatkan pula oleh At Thabrani dalam Mu‟jam Al Ausath dengan sanad hasan dari Ibnu Abbas tanpa menyebutkan kalimat: “dan barangsiapa mendatangi …dst”.

Page 249: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 139Kitab Tauhid 139

Imam Al Baghawi (67) berkata: “Al Arraf (peramal) adalah orang yang mengaku dirinya mengetahui banyak hal dengan menggunakan isyarat-isyarat yang dipergunakan untuk mengetahui barang curian atau tempat barang yang hilang dan semacamnya. Ada pula yang mengatakan: "ia adalah Al Kahin (dukun) yaitu: orang yang bisa memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib yang akan terjadi di masa yang akan datang". Dan ada pula yang mengatakan: "ia adalah orang yang bisa memberitahukan tentang apa yang ada di hati seseorang”.

Menurut Abu Abbas Ibnu Taimiyah: “Al Arraf adalah sebutan untuk dukun, ahli nujum, peramal nasib dan sejenisnya yang mengaku dirinya bisa mengetahui hal-hal ghaib dengan cara-cara tersebut.”

Ibnu Abbas berkata tentang orang-orang yang menulis huruf-huruf أبا داد sambil mencari rahasia huruf, dan memperhatikan bintang-bintang: “Aku tidak tahu apakah orang yang melakukan hal itu akan memperoleh bagian keuntungan di sisi Allah”.

Kandungan bab ini:

1.Tidak dapat bertemu dalam diri seorang mukmin antara iman kepada Al Qur‟an dengan percaya kepada tukang ramal, dukun dan sejenisnya.

2.Pernyataan Rasul bahwa mempercayai ucapan dukun adalah kufur.

(67) Abu Muhammad Al Husain bin Mas‟ud bin Muhammad Al Farra‟, atau

Ibn Farra‟ Al- Baghawi. Digelar Muhyi Sunnah. Kitab-kitab yang disusunnya antara lain: syarh as sunnah, al jami‟ baina ash shahihain. Lahir pada tahun 436 H (1044 M), dan meninggal tahun 510 H (1117 M).

Page 250: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid140Kitab Tauhid 140

3.Ancaman bagi orang yang minta diramalkan.

4.Ancaman bagi orang yang minta di-tathayyur-kan.

5.Ancaman bagi orang yang minta disihirkan.

6. Ancaman bagi orang yang menulis huruf-huruf .[untuk mencari pelamat rahasia] أباداد

7. Perbedaan antara Kahin dan Arraf, [bahwa kahin/dukun ialah orang yang memberitahukan tentang perkara-perkara yang akan terjadi di masa mendatang yang diperoleh dari syetan penyadap berita di langit].

Page 251: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 141Kitab Tauhid 141

BAB 27 NUSYRAH

Diriwayatkan dari Jabir , bahwa Rasulullah ketika ditanya tentang Nusyrah, beliau menjawab:

ايػ ع )) (( ا

“Hal itu termasuk perbuatan syetan.” (HR.Ahmad dengan sanad yang baik, dan Abu Daud).

Imam Ahmad ketika ditanya tentang nusyrah, menjawab: “Ibnu Mas‟ud membenci itu semua.”

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari, bahwa Qatadah menuturkan: "Aku bertanya kepada Sa'id bin Musayyab: “Seseorang yang terkena sihir atau diguna-guna, sehingga tidak bisa menggauli istrinya, bolehkah ia diobati dengan menggunakan Nusyrah? Ia menjawab:

إ ب عأب ال )) أ، ؾحالؾاإل ب دسا ا (( ع ؾ عؿا

“Tidak apa-apa, karena yang mereka inginkan hanyalah kebaikan untuk menolak madharat, sedang sesuatu yang bermanfaat itu tidaklah dilarang.”

Diriwayatkan dari Al Hasan ia berkata: “tidak ada yang dapat melepaskan pengaruh sihir kecuali tukang sihir.”

Ibnul qayyim menjelaskan: “Nusyrah adalah penyembuhan terhadap seseorang yang terkena sihir. Caranya ada dua macam:

Page 252: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid142Kitab Tauhid 142

Pertama: dengan menggunakan sihir pula, dan inilah yang termasuk perbuatan syetan. Dan pendapat Al Hasan di atas termasuk dalam kategori ini, karena masing-masing dari orang yang menyembuhkan dan orang yang disembuhkan mengadakan pendekatan kepada syetan dengan apa yang diinginkannya, sehingga dengan demikian perbuatan syetan itu gagal memberi pengaruh terhadap orang yang terkena sihir itu.

Kedua: Penyembuhan dengan menggunakan Ruqyah dan ayat-ayat yang berisikan minta perlindungan kepada Allah , juga dengan obat-obatan dan doa-doa yang diperbolehkan. Cara ini hukumnya boleh.

Kandungan bab ini:

1.Larangan Nusyrah.

2.Perbedaan antara Nusyrah yang dilarang dan yang diperbolehkan. Dengan demikian menjadi jelas masalahnya.

Page 253: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 143Kitab Tauhid 143

BAB 28 TATHAYYUR

Firman Allah :

“Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi mereka tidak mengetahui.” (QS. Al A‟raf: 131).

“Mereka (para Rasul) berkata: “kesialan kalian itu adalah karena kalian sendiri, apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib sial)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Yasin: 19).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

ال ٠سط ال دع ال )) ال ))أخسدا, شاد ط (( سؿؾ ال ١ا

(( غ ال ٤

“Tidak ada „Adwa, Thiyarah, Hamah, Shafar.” (HR. Bukhari dan Muslim), dan dalam riwayat Imam Muslim terdapat tambahan: “dan tidak ada Nau‟, serta ghaul.” (68).

(68) Adwa: penularan penyakit. Maksud sabda Nabi di sini ialah untuk menolak

anggapan mereka ketika masih hidup di zaman jahiliyah, bahwa penyakit berjangkit atau menular dengan sendirinya, tanpa kehendak dan takdir Allah . Anggapan inilah yang ditolak oleh Rasulullah , bukan

Page 254: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid144Kitab Tauhid 144

keberadaan penjangkitan atau penularan; sebab, dalam riwayat lain, setelah hadits ini, disebutkan:

سؾ )) سؿا تن رذامل ا (( دضاأل ا

“… dan menjauhlah dari orang yang terkena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa.” (HR. Bukhari).

Ini menunjukkan bahwa penjangkitan atau penularan penyakit dengan sendirinya tidak ada, tetapi semuanya atas kehendak dan takdir Ilahi, namun sebagai insan muslim di samping iman kepada takdir tersebut haruslah berusaha melakukan tindakan pencegahan sebelum terjadi penularan sebagaimana usahanya menjauh dari terkaman singa. Inilah hakikat iman kepada takdir Ilahi.

Thiyarah: merasa bernasib sial atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang lainnya, atau apa saja.

Hamah: burung hantu. Orang-orang jahiliyah merasa bernasib sial dengan melihatnya, apabila ada burung hantu hinggap di atas rumah salah seorang di antara mereka, dia merasa bahwa burung ini membawa berita kematian tentang dirinya sendiri, atau salah satu anggota keluarganya. Dan maksud beliau adalah untuk menolak anggapan yang tidak benar ini. Bagi seorang muslim, anggapan seperti ini harus tidak ada, semua adalah dari Allah dan sudah ditentukan oleh-Nya.

Shafar: bulan kedua dalam tahun hijriyah, yaitu bulan sesudah Muharram. Orang-orang jahiliyah beranggapan bahwa bulan ini membawa nasib sial atau tidak menguntungkan. Yang demikian dinyatakan tidak ada oleh Rasulullah. Dan termasuk dalam anggapan seperti ini: merasa bahwa hari rabu mendatangkan sial, dan lain-lain. Hal ini termasuk jenis thiyarah, dilarang dalam Islam.

Nau‟: bintang; arti asalnya adalah: tenggelam atau terbitnya suatu bintang. Orang-orang jahiliyah menisbatkan turunnya hujan kepada bintang ini, atau bintang itu. Maka Islam datang mengikis anggapan seperti ini, bahwa tidak ada hujan turun karena suatu bintang tertentu, tetapi semua itu adalah ketentuan dari Allah .

Ghaul: hantu, salah satu makhluk jenis jin. Mereka beranggapan bahwa hantu ini dengan perubahan bentuk maupun warnanya dapat menyesatkan seseorang dan mencelakakannya. Sedang maksud sabda Nabi di sini bukanlah tidak mengakui keberadaan makhluk seperti ini, tetapi menolak anggapan mereka yang tidak baik tersebut yang akibatnya takut kepada

Page 255: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 145Kitab Tauhid 145

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Anas bin Malik , ia berkata: Rasulullah telah bersabda:

اايق (( أؿ ايبذع ٠سط ال دع ال )) ؟ قأا ايؿ: )): ا

(( ١باي ١ايه

“Tidak ada „Adwa dan tidak ada Thiyarah, tetapi Fa‟l menyenangkan diriku”, para sahabat bertanya: “apakah Fa‟l itu? Beliau menjawab: “yaitu kalimah thayyibah (kata-kata yang baik)”.

Abu Daud meriwayatkan dengan sanad yang shahih, dari Uqbah bin Amir, ia berkata: “Thiyarah disebut-sebut dihadapan Rasulullah , maka beliaupun bersabda:

أؿا ايطسأ )) ندس٣ أأا زذإا، ؾط دست ال، سها

تأ الإ اتطشاي بتأ ال : ايكؾ الإ ات٦ايط عؾد ال،

تأ (( وب الإ ٠ق ال س ال،

“Yang paling baik adalah Fa‟l, dan Thiyarah tersebut tidak boleh menggagalkan seorang muslim dari niatnya, apabila salah seorang di antara kamu melihat sesuatu yang tidak diinginkannya, maka hendaknya ia berdo‟a: “Ya Allah, tiada yang dapat

selain Allah, serta tidak bertawakkal kepada-Nya, inilah yang ditolak oleh beliau; untuk itu dalam hadits lain beliau bersabda: “Apabila hantu beraksi manakut-nakuti kamu, maka serukanlah adzan.” Artinya: tolaklah kejahatannya itu dengan berdzikir dan menyebut Allah. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al Musnad.

Page 256: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid146Kitab Tauhid 146

mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tiada yang dapat menolak kejahatan kecuali Engkau, dan tidak ada daya serta kekuatan kecuali atas pertolongan-Mu”.

Abu Daud meriwayatkan hadits yang marfu‟ dari Ibnu Mas‟ud , bahwa Rasulullah bersabda:

ىسغ ٠س، ايىسغ ٠ساي )) ، الا إا بر اهلل هي،

(( نايتب

“Thiyarah itu perbuatan syirik, thiyarah itu perbuatan syirik, tidak ada seorangpun dari antara kita kecuali (telah terjadi dalam hatinya sesuatu dari hal ini), hanya saja Allah bisa menghilangkannya dengan tawakkal kepada-Nya.” (HR.Abu Daud).

Hadits ini diriwayatkan juga oleh At Tirmidzi dan dinyatakan shahih, dan kalimat terakhir ia jadikan sebagai ucapannya Ibnu Mas‟ud.

Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar , bahwa Rasulullah bersabda:

٠ازؿا نا: ؾايق (( ىسغأ دكؾ تادس ع ٠ساي تدز ))

؟ قويذ ىسال خإ سخ ال : ايكت أ)) : ا الإ سط ال،

ىسط (( ىسغ الإ يإ ال،

“Barangsiapa yang mengurungkan hajatnya karena thiyarah ini, maka ia telah berbuat kemusyrikan”, para sahabat bertanya: “lalu apa yang bisa menebusnya? Rasulullah menjawab:”hendaknya ia berdoa: “ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikan dari-Mu, dan

Page 257: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 147Kitab Tauhid 147

tiada kesialan kecuali kesialan dari-Mu, dan tiada sesembahan kecuali Engkau”.

Dan dalam riwayat yang lain dari Fadhl bin Abbas, Rasulullah bersabda:

(( ىدز أ اىكا أ ٠سا ايإ ))

“Sesugguhnya Thiyarah itu adalah yang bisa menjadikan kamu terus melangkah, atau yang bisa mengurungkan niat (dari tujuan kamu)”.

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang kedua ayat tersebut di atas; surat Al A‟raf 131, dan Yasin 19.

2. Pernyataan bahwa tidak ada „Adwa.

3. Pernyataan bahwa tidak ada thiyarah.

4. Pernyataan bahwa tidak ada hamah.

5. Pernyataan bahwa tidak ada Shafar.

6. Al Fa‟l tidak termasuk yang dilarang oleh Rasulullah, bahkan dianjurkan.

7. Penjelasan tentang makna Al Fa‟l.

8. Apabila terjadi tathayyur dalam hati seseorang, tetapi dia tidak menginginkannya, maka hal itu tidak apa-apa baginya, bahkan Allah akan menghilangkannya dengan bertawakkal kepada-Nya.

9. Penjelasan tentang doa yang dibacanya, saat seseorang menjumpai hal tersebut.

Page 258: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid148Kitab Tauhid 148

10. Ditegaskan bahwa thiyarah itu termasuk syirik.

11. Penjelasan tentang thiyarah yang tercela dan terlarang.

Page 259: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 149Kitab Tauhid 149

BAB 29 ILMU NUJUM (PERBINTANGAN)

Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari Qatadah bahwa ia berkata:

ا٤طي ١: شخالجي ذاي ر اهلل لخ )) ، اطػا يدز،

أخأ ويذ سا غؾ أت ا، ؾ٣ بدت اتالع اعأق،

بؿ (( ب ي ا ال ع ـهت،

“Allah menciptakan bintang-bintang ini untuk tiga hikmah: sebagai hiasan langit, sebagai alat pelempar syetan, dan sebagai tanda untuk petunjuk (arah dan sebagainya). Maka barangsiapa yang berpendapat selain hal tersebut maka ia telah melakukan kesalahan, dan menyia-nyiakan nasibnya, serta membebani dirinya dengan hal yang diluar batas pengetahuannya”.

Sementara tentang mempelajari tata letak peredaran bulan, Qatadah mengatakan makruh, sedang Ibnu Uyainah tidak membolehkan, seperti yang diungkapkan oleh Harb dari mereka berdua. Tetapi Imam Ahmad memperbolehkan hal tersebut (69).

Abu Musa menuturkan: Rasulullah bersabda:

(69) Maksudnya, mempelajari letak matahari, bulan dan bintang, untuk

mengetahui arah kiblat, waktu shalat dan semisalnya, maka hal itu diperbolehkan.

Page 260: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid150Kitab Tauhid 150

١ذاي خد ال ١ثالث )) سداي د، سايس عاطق، مدؿ،

(( سشايطب

“Tiga orang yang tidak akan masuk surga: pecandu khamr (minuman keras), orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan, dan orang yang mempercayai sihir (70)”. (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).

Kandungan bab ini:

1. Hikmah diciptakannya bintang-bintang.

2. Sanggahan terhadap orang yang mempunyai anggapan adanya fungsi lain selain tiga tersebut.

3. Adanya perbedaan pendapat dikalangan ulama tentang hukum mempelajari ilmu letak peredaran bulan.

4. Ancaman bagi orang yang mempercayai sihir (yang di antara jenisnya adalah ilmu perbintangan), meskipun ia mengetahui akan kebatilannya.

(70) Mempercayai sihir yang di antara macamnya adalah ilmu nujum

(astrologi), sebagaimana yang telah dinyatakan dalam suatu hadits: “barangsiapa yang mempelajari sebagian dari ilmu nujum, maka sesungguhnya dia telah mempelajari sebagian dari ilmu sihir…” lihat bab 25.

Page 261: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 151Kitab Tauhid 151

BAB 30 MENISBATKAN TURUNNYA HUJAN KEPADA

BINTANG

Firman Allah :

“Dan kalian membalas rizki (yang telah

dikaruniakan Allah) kepadamu dengan mengatakan perkataan yang tidak benar.” (QS. Al Waqi‟ah: 82).

Diriwayatkan dari Abu Malik Al Asy‟ari bahwa Rasulullah bersabda:

ذاي سأ تأ ؾ عبزأ )) ، ابطساألب سد: ايؿنست ال ١ا

ابطاأل ؾ عاي ذايب ا٤كطتضاال، ، ت٢ املع ١اساي،

ق كا تت بق بتت ا يذإ ١شا٥: ايا كاي ا بسا ضع ١ا ا

سق ا (( بسد عزد،

“Empat hal yang terdapat pada umatku yang termasuk perbuatan jahiliyah yang susah untuk ditinggalkan: membangga-banggakan kebesaran leluhurnya, mencela keturunan, mengaitkan turunnya hujan kepada bintang tertentu, dan meratapi orang mati”, lalu beliau bersabda: “wanita yang meratapi orang mati bila mati sebelum ia bertubat maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan ia dikenakan pakaian yang berlumuran dengan cairan tembaga,

Page 262: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid152Kitab Tauhid 152

serta mantel yang bercampur dengan penyakit gatal.” (HR. Muslim).

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Zaid bin Khalid ia berkata: Rasulullah mengimami kami pada shalat subuh di Hudaibiyah setelah semalaman turun hujan, ketika usai melaksanakan shalat, beliau menghadap kepada jamaah dan bersabda:

ا قاذ زدت )) ، قعأ يضز ا: اهللاي؟ قهبز ا : ا

أ، ؾساؾن ب ؤ ادبع حبؾأ ق ا ا اهلل كؿا بس:

بنهايب ساؾن ب ؤ وير، ؾتسز أ، ق ا : ا

رن ٤ا بس (( بنهايب ؤ ب ساؾن ويرا، ؾرنا

“Tahukah kalian apakah yang difirmankan oleh Rabb pada kalian? Mereka menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”, lalu beliau bersabda: “Dia berfirman: “pagi ini ada di antara hamba-hamba-Ku yang beriman dan ada pula yang kafir, adapun orang yang mengatakan: hujan turun berkat karunia dan rahmat Allah, maka ia telah beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang, sedangkan orang yang mengatakan: hujan turun karena bintang ini dan bintang itu, maka ia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang”.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas yang maknanya yang antara lain disebutkan demikian:

Page 263: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 153Kitab Tauhid 153

ق)) :١اآل ر اهلل صأا، ؾرن ارن ٤ مدؾ دك: يكعب ا

“… Ada di antara mereka berkata: „sungguh, telah benar bintang ini, atau bintang itu‟, sehingga Allah menurunkan firman-Nya:

إىل قي .

“Maka aku bersumpah dengan tempat-tempat peredaran bintang” sampai kepada firman-Nya:” Dan kamu membalas rizki (yang telah dikaruniakan Allah) kepadamu dengan perkataan yang tidak benar” (71).

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang maksud ayat dalam surat Al Waqi‟ah (72).

2. Menyebutkan adanya empat perkara yang termasuk perbuatan jahiliyah.

3. Pernyataan bahwa salah satu di antaranya termasuk perbuatan kufur (yaitu menisbatkan turunnya hujan kepada bintang tertentu).

4. Kufur itu ada yang tidak mengeluarkan seseorang dari Islam.

(71) Surat Al Waqi‟ah, ayat 75 – 82. (72) Dalam ayat ini Allah mencela orang-orang musyrik atas kekafiran mereka

terhadap ni‟mat yang dikaruniakan Allah dengan menisbatkan turunnya hujan kepada bintang; dan Allah menyatakan bahwa perkatan ini dusta dan tidak benar, karena turunnya hujan adalah karunia dan rahmat dari-Nya semata.

Page 264: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid154Kitab Tauhid 154

5. Di antara dalilnya adalah firman Allah yang disabdakan oleh Nabi dalam hadits qudsinya: “Pagi ini, di antara hamba-hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir …” disebabkan turunnya ni‟mat hujan.

6. Perlu pemahaman yang mendalam tentang iman dalam kasus tersebut.

7. Begitu juga tentang kufur dalam kasus tersebut.

8. Di antara pengertian kufur, adalah ucapan salah seorang dari mereka: “sungguh telah benar bintang ini atau bintang itu.”

9. Metode pengajaran kepada orang yang tidak mengerti masalah dengan melontarkan suatu pertanyaan, seperti sabda beliau: “tahukah kalian apa yang difirmankan oleh Rabb kepada kalian?

10. Ancaman bagi wanita yang meratapi orang mati.

Page 265: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 155Kitab Tauhid 155

BAB 31 [CINTA KEPADA ALLAH]

Firman Allah :

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang

mengangkat tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintai-Nya sebagaimana mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al Baqarah: 165).

“Katakanlah: "jika babak-bapak, anak-anak,

saudara-saudara, istri-istri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tinggal yang kamu sukai; itu lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan daripada berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” (QS. At taubah: 24).

Page 266: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid156Kitab Tauhid 156

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah bersabda:

اعاي داي دي يإ بسأ ن٢ أتس ندسأ ؤ ال ))

(( عدأ

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya”.

Juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Anas Rasulullah bersabda:

٠الس ب دد ؾ ن خالث )) اإل اهلل ه : أا

ا ض يإ بسأ يضز ا ي الإ بش ال ٤سامل بش أا، أ،

أ سها ن اهلل ركأ أ دعب سؿهاي ؾ دع أ سه

اإل ٠الس دسأ دذ ال ))يف زا١: (( از ايؾ فرك ٢ ... تس ا

(( إىل آخس

“Ada tiga perkara, barangsiapa terdapat di dalam dirinya ketiga perkara itu, maka ia pasti mendapatkan manisnya iman, yaitu: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lain, mencintai seseorang tiada lain hanya karena Allah, benci (tidak mau kembali) kepada kekafiran setelah ia diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana ia benci kalau dicampakkan kedalam api”.

Dan disebutkan dalam riwayat lain: “Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman, sebelum …”dst.

Page 267: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 157Kitab Tauhid 157

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas , bahwa ia berkata:

اهللؾ بسأ )) اهلل ؾ ضػبأ، اهلل٢ ؾاي، ٣ ؾادع،

ا تإ، ؾاهلل ويرب اهلل ١ال ا اإل عط دبع دذ ي، إ ا

ويرن ه٢ تس ؾ تالؾ تسجن ع ازؾ دق، ١ا

ايد س٢ أع اعاي ا٠اخؤ ا ((٦غ ٢ أ عدذ ال ويذا،

“Barangsiapa yang mencintai seseorang karena Allah, membenci karena Allah, membela karena Allah, memusuhi karena Allah, maka sesungguhnya kecintaan dan pertolongan Allah itu diperolehnya dengan hal-hal tersebut, dan seorang hamba tidak akan bisa menemukan lezatnya iman, meskipun banyak melakukan shalat dan puasa, sehingga ia bersikap demikian. Pada umumnya persahabatan yang dijalin di antara manusia dibangun atas dasar kepentingan dunia, dan itu tidak berguna sedikitpun baginya”.

Ibnu Abbas menafsirkan firman Allah :

املد٠.قا :

“ … Dan putuslah hubungan di antara mereka.” (QS. Al baqarah: 166). Ia mengatakan: yaitu kasih sayang.

Kandungan bab ini:

Page 268: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid158Kitab Tauhid 158

1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Baqarah (73).

2. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah (74).

3. Wajib mencintai Rasulullah lebih dari kecintaan terhadap diri-sendiri, keluarga dan harta benda.

4. Pernyataan “tidak beriman” bukan berarti keluar dari Islam.

5. Iman itu memiliki rasa manis, kadang dapat diperoleh seseorang, dan kadangkala tidak.

6. Disebutkan empat sikap yang merupakan syarat mutlak untuk memperoleh kecintaan Allah. Dan seseorang tidak akan menemukan kelezatan iman kecuali dengan keempat sikap itu.

7. Pemahaman Ibnu Abbas terhadap realita, bahwa hubungan persahabatan antar sesama manusia pada umumnya dijalin atas dasar kepentingan duniawi.

8. Penjelasan tentang firman Allah: “… Dan terputuslah segala hubungan antara mereka sama sekali. (75)”

(73) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mempertuhankan selain

Allah dengan mencintainya seperti mencintai Allah, maka dia adalah musyrik.

(74) Ayat ini menunjukkan bahwa cinta kepada Allah dan cinta kepada yang dicintai Allah wajib didahulukan di atas segala-galanya.

Page 269: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 159Kitab Tauhid 159

9. Disebutkan bahwa di antara orang-orang musyrik ada yang mencintai Allah dengan kecintaan yang sangat besar.

10. Ancaman terhadap seseorang yang mencintai kedelapan perkara diatas [orang tua, anak-anak, paman, keluarga, istri, harta kekayaan, tempat tinggal dan perniagaan] lebih dari cintanya terhadap agamanya.

11. Mempertuhankan selain Allah dengan mencintainya sebagaimana mencintai Allah adalah syirik akbar.

(75) Ayat ini menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang yang telah dibina

orang-orang musyrik di dunia akan terputus sama sekali ketika di akhirat, dan masing-masing dari mereka akan melepaskan diri darinya.

Page 270: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid160Kitab Tauhid 160

BAB 32 [TAKUT KEPADA ALLAH]

Firman Allah :

“Sesungguhnya mereka itu tiada lain hanyalah

syetan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik) karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku saja, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 175).

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, membayar zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah (saja), maka mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At Taubah: 18).

Page 271: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 161Kitab Tauhid 161

“Dan di antara manusia ada yang berkata: "kami

beriman kepada Allah, tetapi apabila ia mendapat perlakuan yang menyakitkan karena (imannya kepada) Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai adzab Allah, dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata:“Sesungguhnya kami besertamu” bukankah Allah mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?” (QS. Al ankabut: 10).

Diriwayatkan dalam hadits marfu‟ dari Abu Sai'd , Rasulullah bersabda:

اهلل طدطب اعاي قست أ كاي ـعق إ )) دشت أ،

اهلل مش٢ زع ع رت أ، ال اهلل مشز ، إاهلل وتؤ ا ي٢

ـسس فسس سذ سن دس ال، (( ازن ١ا

“Sesungguhnya termasuk lemahnya keyakinan adalah jika kamu mencari ridha manusia dengan mendapat kemurkaan Allah, dan memuji mereka atas rizki yang Allah berikan lewat perantaraannya, dan mencela mereka atas dasar sesuatu yang belum diberikan Allah kepadamu melalui mereka, ingat sesungguhnya rizki Allah tidak dapat didatangkan oleh ketamakan orang yang tamak, dan tidak pula dapat digagalkan oleh kebenciannya orang yang membenci”.

Page 272: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid162Kitab Tauhid 162

Diriwayatkan dari Aisyah, radhiallahuanha. Bahwa Rasulullah bersabda:

٢ عقزأ ع اهلل قز اعاي طدطب ا اهللقز ظتاي ))

اعاي ع اهلل طدض اهلل طدطب اعا ايقز ظتاي ،

(( اعاي ع طدضأ

“Barangsiapa yang mencari Ridha Allah sekalipun berakibat mendapatkan kemarahan manusia, maka Allah akan meridhainya, dan akan menjadikan manusia ridha kepadanya, dan barangsiapa yang mencari ridha manusia dengan melakukan apa yang menimbulkan kemurkaan Allah, maka Allah murka kepadanya, dan akan menjadikan manusia murka pula kepadanya.” (HR. Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran (76).

2. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah (77).

3. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al „Ankabut (78).

(76) Ayat ini menunjukkan bahwa khauf (takut) termasuk ibadah yang harus

ditujukan kepada Allah semata, dan di antara tanda kesempurnaan iman ialah tiada merasa takut kepada siapapun selain Allah saja.

(77) Ayat ini menunjukkan bahwa memurnikan rasa takut kepada Allah adalah wajib, sebagaimana shalat, zakat dan kewajiban lainnya.

Page 273: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 163Kitab Tauhid 163

4. Keyakinan itu bisa menguat dan bisa melemah.

5. Tanda-tanda melemahnya keyakinan antara lain tiga perkara yang disebutkan dalam hadits Abu Sai'd diatas.

6. Memurnikan rasa takut hanya kepada Allah adalah termasuk kewajiban.

7. Adanya pahala bagi orang yang melakukannya.

8. Adanya ancaman bagi orang yang meninggalkannya.

(78) Ayat ini menunjukkan bahwa merasa takut akan perlakuan buruk dan

menyakitkan dari manusia dikarenakan iman kepada Allah adalah termasuk takut kepada selain Allah; dan menunjukkan pula kewajiban bersabar dalam berpegang teguh dengan jalan Allah.

Page 274: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid164Kitab Tauhid 164

BAB 33

[TAWAKKAL KEPADA ALLAH]

Firman Allah :

“Dan hanya kepada Allah hendaklah kamu

bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al Maidah: 23).

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman (dengan

sempurna) itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya, serta hanya kepada Rabbnya mereka bertawakkal.” (QS. Al Anfal: 2).

“Wahai Nabi, cukuplah Allah (menjadi pelindung)

bagimu, dan bagi orang-orang mu‟min yang mengikutimu.” (QS. Al Anfal: 64).

Page 275: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 165Kitab Tauhid 165

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At thalaq: 3).

“Cukuplah Allah bagi kami, dan Allah adalah

sebaik-baik pelindung.” (QS. Ali Imran: 173).

Kalimat ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim saat beliau dicampakkan ke dalam kobaran api, dan diucapkan pula oleh Nabi Muhammad di saat ada yang berkata kepada beliau: “Sesungguhnya orang-orang Quraisy telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, tetapi perkataan itu malah menambah keimanan beliau.” (QS. Ali Imran: 173).

Kandungan bab ini:

1. Tawakkal itu termasuk kewajiban.

2. Tawakkal itu termasuk syarat-syarat iman.

3. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Anfal (79).

4. Penjelasan tentang ayat dalam akhir surat Al Anfal (80).

(79 ) Ayat ini menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah merupakan sifat

orang-orang yang beriman kepada Allah; dan menunjukkan bahwa iman dapat bertambah dan dapat pula berkurang.

(80 ) Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi dan orang-orang beriman yang mengikutinya supaya bertawakkal kepada Allah, karena Allah lah yang akan mencukupi keperluan mereka.

Page 276: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid166Kitab Tauhid 166

5. Penjelasan tentang ayat dalam surat At-Thalaq (81).

6. Kalimat:

mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena telah diucapkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad ketika dalam situasi yang sulit sekali.

(81 ) Ayat ini menunjukkan kewajiban bertawakkal kepada Allah dan pahala

bagi orang yang melakukannya.

Page 277: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 167Kitab Tauhid 167

BAB 34 MERASA AMAN DARI SIKSA ALLAH DAN

BERPUTUS ASA DARI RAHMAT-NYA

Firman Allah :

“Maka apakah mereka merasa aman dari azab

Allah (yang tiada terduga-duga)? tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A‟raf: 99).

“Dan tiada yang berputus asa dari rahmat Rabnya

kecuali orang-orang yang sesat.” (QS. Al Hijr: 56).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah ketika ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau menjawab:

اهللب ىسايػ )) اهلل حز عأاي، ((اهلل سه األ،

“Yaitu: syirik kepada Allah, berputus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar Allah”.

Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ibnu Mas‟ud , ia berkata:

اهللب اىسغ: اإلسا٥بهاي سبنأ )) ، اهلل سه األ،

اهلل ١سز طكاي (( اهلل حز عأاي،

Page 278: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid168Kitab Tauhid 168

“Dosa besar yang paling besar adalah: mensekutukan Allah, merasa aman dari siksa Allah, berputus harapan dari rahmat Allah, dan berputus asa dari pertolongan Allah.” (HR. Abdur Razzaq).

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al A‟raf (82).

2. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Hijr (83).

3. Ancaman yang keras bagi orang yang merasa aman dari siksa Allah.

4. Ancaman yang keras bagi orang yang berputus asa dari rahmat Allah.

(82) Ayat ini menunjukkan bahwa merasa aman dari siksa adalah dosa besar

yang harus dijauhi oleh orang mu‟min. (83) Ayat ini menunjukkan bahwa bersikap putus asa dari rahmat Allah

termasuk pula dosa besar yang harus dijauhi. Dari kedua ayat ini dapat disimpulkan bahwa seorang mu‟min harus memadukan antara dua sikap; harap dan khawatir, harap akan rahmat Allah dan khawatir terhadap siksa-Nya.

Page 279: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 169Kitab Tauhid 169

BAB 35 SABAR TERHADAP TAKDIR ALLAH

ADALAH BAGIAN DARI IMAN KEPADA-NYA

Allah berfirman:

“Tiada suatu musibah yang menimpa seseorang

kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At Taghabun: 11).

„Alqomah (84) menafsirkan Iman yang disebutkan dalam ayat ini dengan mengatakan:

أ عؾ ١بؿامل بؿت دايس )) ٢ قسؾ اهلل دع ا

((ط

“Yaitu: orang yang ketika ditimpa musibah, ia meyakini bahwa itu semua dari Allah, maka ia pun ridha dan pasrah (atas takdir-Nya).

(84) „Al Qomah bin Qais bin Abdullah bin Malik An Nakhai, salah seorang

tokoh dari ulama tabiin, dilahirkan pada masa hidup Nabi dan meninggal tahun 62 H (681 M).

Page 280: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid170Kitab Tauhid 170

Diriwayatkan dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

اث )) بطاي ؾ ع، ايسؿن ا ب اعاي ؾ ا ١اساي،

(( ت٢ املع

“Ada dua perkara yang masih dilakukan oleh manusia, yang kedua-duanya merupakan bentuk kekufuran: mencela keturunan, dan meratapi orang mati.”

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits marfu‟, dari Ibnu Mas‟ud , bahwa Rasulullah bersabda:

ظي )) ددداي بسق ا باجل لغ، ٣ عدا بعد،

اجل (( ١ا

“Tidak termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek pakaian, dan menyeru dengan seruan orang-orang jahiliyah”.

Diriwayatkan dari Anas sesungguhnya Rasulullah bersabda:

ايد ؾ ١بكعياب ي اهلل ذع سداي دبعب اهلل ادزا أذإ)) ا ذإا،

ايك ب ٢اؾ٢ تس برب ع وطأ سايػ دبعب ادزأ (( ١ا

“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya, maka Ia percepat hukuman baginya di dunia, dan apabila Ia menghendaki keburukan pada seorang hamba-Nya, maka Ia tangguhkan dosanya sampai ia penuhi balasannya nanti pada hari kiamat.” (HR. Tirmidzi dan Al Hakim).

Page 281: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 171Kitab Tauhid 171

Nabi Muhammad bersabda:

٤الايب عع ع ا٤صذاي عع إ )) ا ق بسا أذ٢ إايعت اهلل إ،

قايس ؾ قز ، ؾالتاب (( طدايط ؾ طدض ا،

“Sesungguhnya besarnya balasan itu sesuai dengan besarnya ujian, dan sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum, maka Ia akan mengujinya, barangsiapa yang ridha akan ujian itu maka baginya keridhaan Allah, dan barangsiapa yang marah/benci terhadap ujian tersebut, maka baginya kemurkaan Allah.” (Hadits hasan menurut Turmudzi).

Kandungan dalam bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taghabun (85).

2. Sabar terhadap cobaan termasuk iman kepada Allah .

3. Disebutkan tentang hukum mencela keturunan.

4. Ancaman keras bagi orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek baju, dan menyeru kepada seruan jahiliyah [karena meratapi orang mati].

5. Tanda apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya.

(85) Ayat ini menunjukkan tentang keutamaan sabar atas segala takdir Allah

yang pahit, seperti musibah; dan menunjukkan bahwa amal termasuk dalam pengertian iman.

Page 282: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid172Kitab Tauhid 172

6. Tanda apabila Allah menghendaki keburukan kepada hamba-Nya.

7. Tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.

8. Dilarang bersikap marah dan tidak sabar atas cobaan ketika diuji oleh Allah .

9. Pahala bagi orang yang ridha atas ujian dan cobaan.

Page 283: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 173Kitab Tauhid 173

BAB 36 RIYA (86)

Firman Allah :

“Katakanlah: “sesungguhnya aku ini hanyalah

seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: „bahwa sesungguhnya sesembahan kamu adalah sesembahan yang Esa‟, maka barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah ia berbuat kemusyrikan sedikitpun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (QS. Al Kahfi: 110).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam hadits marfu‟, bahwa Rasulullah bersabda: Allah berfirman:

ىسايػ ع ا٤نس٢ ايػغا أأ )) ؾ ع ىسغأ الع ع ،

(( نسغ تنست سغ

“Aku adalah Sekutu Yang Maha cukup sangat menolak perbuatan syirik. Barangsiapa yang mengerjakan amal perbuatan dengan dicampuri

(86) Riya‟ adalah berbuat baik karena orang lain.

Page 284: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid174Kitab Tauhid 174

perbuatan syirik kepada-Ku, maka Aku tinggalkan ia bersama perbuatan syiriknya itu.” (HR. Muslim).

Diriwayatkan dari Abu Said dalam hadits marfu‟ bahwa Rasulullah bersabda:

ب نسبخأ الأ )) دايد حطاي دع هع فخأ ا ؟ ا

، قاهلل ضا ز٢ : باايق دايس ك ؿداي ىسايػ )): ا

ي تالؾ ص ؾؿؾ سا ((يإ دز سع ٣

“Maukah kalian aku beritahu tentang sesuatu yang bagiku lebih aku khawatirkan terhadap kamu dari pada Al Masih Ad Dajjal (87)? para sahabat menjawab:

(87) Al Masih Ad Dajjal ialah seorang manusia pembohong terbesar yang akan

muncul pada akhir zaman, mengaku sebagai Al Masih bahkan mengaku sebagai tuhan yang disembah. Kehadirannya di dunia ini termasuk di antara tanda-tanda besar akan tibanya hari kiamat. Sedang keajaiban-keajaiban yang bisa dilakukannya merupakan cobaan dari Allah untuk umat manusia yang masih hidup pada masa itu. Disebutkan dalam shahih Muslim bahwa masa kemunculannya di dunia nanti selama 40 hari, di antara hari-hari tersebut; sehari bagaikan setahun, sehari bagaikan sebulan, sehari bagaikan seminggu, kemudian hari-hari lainnya sebagaimana biasa; atau kalau kita jumlahkan sama dengan satu tahun dua bulan dua pekan. Hadits-hadits tentang Ad Dajjal ini telah diriwayatkan oleh banyak sahabat, antara lain: Abu Bakar Ash Shiddiq, Abu Hurairah, Mu‟adz bin Jabal, Jabir bin Abdillah, Abu SA‟id Al Khudri, An Nawwas bin Sam‟an, Anas bin Malik, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Aisyah, Ummu Salamah, Fatimah binti Qais dan lain lain. Masalah ini bisa dirujuk dalam:

-Shahih Bukhari: kitab Al fitan bab: 26 –27: kitab At Tauhid bab 27, 31.

-Shahih Muslim: kitab Al fitan bab: 20, 21, 22, 23, 24, 25.

-Shahih At Turmudzi: kitab Al fitan bab: 55, 56, 57,58, 59, 60,61,62.

-Sunan Abu Dawud: kitab malahim bab: 14, 15.

-Sunan Ibnu Majah: kitab Al Fitan bab: 33.

Page 285: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 175Kitab Tauhid 175

“baik, ya Rasulullah.”, kemudian Rasulullah bersabda: “syirik yang tersembunyi, yaitu ketika seseorang berdiri melakukan shalat, ia perindah shalatnya itu karena mengetahui ada orang lain yang melihatnya” (HR. Ahmad).

Kandungan bab ini:

1. 1-Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Kahfi (88).

2. Masalah yang penting sekali, yaitu: pernyataan bahwa amal shalih apabila dicampuri dengan sesuatu yang bukan karena Allah, maka tidak akan diterima oleh Allah .

3. Hal itu disebabkan karena Allah adalah sembahan yang sangat menolak perbuatan syirik karena sifat ke –Mahacukupan–Nya.

4. Sebab yang lain adalah karena Allah adalah sekutu yang terbaik.

-Musnad Imam Ahmad: jilid I hal 6, 7 ; jilid 2 hal : 33, 37, 67, 104, 124, 131 ; jilid 5 hal : 27, 32, 43, 47.

-Dan kitab-kitab hadits lainnya. (88) Ayat ini menunjukkan bahwa amal ibadah tidak akan diterima oleh Allah

kecuali bila memenuhi dua syarat:

Pertama: ikhlas semata-mata karena Allah, tidak ada syirik di dalamnya sekalipun syirik kecil seperti riya‟.

Kedua: sesuai dengan tuntunan Rasulullah , karena suatu amal disebut shalih jika ada dasar perintahnya dalam agama.

Ayat ini mengisyaratkan pula bahwa ibadah itu tauqifiyah, artinya berlandaskan pada ajaran yang dibawa Rasulullah , tidak menurut akal maupun nafsu seseorang.

Page 286: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid176Kitab Tauhid 176

5. Rasulullah sangat khawatir apabila sahabatnya melakukan riya‟.

6. Penjelasan tentang riya dengan menggunakan contoh sebagai berikut: seseorang melakukan shalat karena Allah, kemudian ia perindah shalatnya karena ada orang lain yang memperhatikannya.

Page 287: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 177Kitab Tauhid 177

BAB 37 MELAKUKAN AMAL SHALEH UNTUK

KEPENTINGAN DUNIA ADALAH SYIRIK

Firman Allah :

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia

dan perhiasaannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan, mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, serta sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud: 15 –16).

Dalam shahih Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

، ١ؿاخل دبع ظع، تزايد دبع ظع، تازايد دبع ظعت ))

قز عأ ، إ١اخل دبع ظعت ظع، تطدض طع ي إ،

ظهتا الؾ وا غذإ، عب رخأ دبع٢ يب، طؼكتا ؾ ضسؾ ا

ضأز حعغ، أاهلل بض ن ، إاد٠ قسبػ، ١اضساحل ؾ ا

Page 288: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid178Kitab Tauhid 178

ن ١اضساحل ؾ ا ن إ، ن ١اق ايطؾ ا ، إ١اق ايطؾ ا

ي ذؤ ي ذأتاض (( عؿػ ي عؿغ إ،

“Celaka hamba dinar, celaka hamba dirham, celaka hamba khamishah, celaka hamba khamilah (89), jika diberi ia senang, dan jika tidak diberi ia marah, celakalah ia dan tersungkurlah ia, apabila terkena duri semoga tidak bisa mencabutnya, berbahagialah seorang hamba yang memacu kudanya (berjihad di jalan Allah), kusut rambutnya, dan berdebu kedua kakinya, bila ia ditugaskan sebagai penjaga, dia setia berada di pos penjagaan, dan bila ditugaskan di garis belakang, dia akan tetap setia di garis belakang, jika ia minta izin (untuk menemui raja atau penguasa) tidak diperkenankan (90), dan jika bertindak sebagai pemberi syafaat (sebagai perantara) maka tidak diterima syafaatnya (perantaraannya)”.

Kandungan bab ini:

1. Motivasi seseorang dalam amal ibadahnya, yang semestinya untuk akhirat malah untuk kepentingan duniawi [termasuk syirik dan

(89) Khamishah dan khamilah adalah pakaian yang terbuat dari wool atau

sutera dengan diberi sulaman atau garis-garis yang menarik dan indah. Maksud ungkapan Rasulullah dengan sabdanya tersebut ialah untuk menunjukkan orang yang sangat ambisi dengan kekayaan duniawi, sehingga menjadi hamba harta benda. Mereka itulah orang-orang yang celaka dan sengsara.

(90) Tidak diperkenankan dan tidak diterima perantaraannya, karena dia tidak mempunyai kedudukan atau pangkat dan tidak terkenal; sebab perbuatan dan amal yang dilakukannya diniati karena Allah semata.

Page 289: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 179Kitab Tauhid 179

menjadikan pekerjaan itu sia-sia tidak diterima oleh Allah].

2. Penjelasan tentang ayat dalam surat Hud (91).

3. Manusia muslim disebut sebagai hamba dinar, hamba dirham, hamba khamishah dan khamilah [jika menjadikan kesenangan duniawi sebagai tujuan].

4. Tandanya apabila diberi ia senang, dan apabila tidak diberi ia marah.

5. Rasulullah mendo‟akan: “celakalah dan tersungkurlah”.

6. Juga mendoakan: “jika terkena duri semoga ia tidak bisa mencabutnya”.

7. Pujian dan sanjungan untuk mujahid yang memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebut dalam hadits.

(91 ) Ayat ini menjelaskan tentang hukum orang yang motivasinya hanya

kepentingan dan keni‟matan duniawi, dan akibat yang akan diterimanya baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Page 290: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid180Kitab Tauhid 180

BAB 38 MENTAATI ULAMA DAN UMARA DALAM

MENGHARAMKAN YANG HALAL DAN MENGHALALKAN YANG HARAM BERARTI

MEMPERTUHANKAN MEREKA

Ibnu Abbas berkata:

: قق، أا٤ايط ٠ازذس هع ـصت أ وغ )) ضز ا

اهلل : قيكت، (( سع سهب بأ ا

“Aku khawatir kalian ditimpa hujan batu dari langit, karena aku mengatakan: “Rasulullah bersabda”, tetapi kalian malah mengatakan: “Abu Bakar dan Umar berkata”.

Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan: “Aku merasa heran terhadap orang-orang yang tahu tentang isnad hadits dan keshahihannya, tetapi mereka menjadikan pendapat Sufyan sebagai acuannya, padahal Allah telah berfirman:

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi

perintahnya takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa siksa yang pedih.” (QS. An nur: 63).

Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan fitnah itu? Fitnah disitu maksudnya adalah syirik,

Page 291: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 181Kitab Tauhid 181

bisa jadi apabila ia menolak sabda Nabi akan terjadi dalam hatinya kesesatan sehingga dia celaka”.

Diriwayatkan dari „Ady bin Hatim bahwa ia mendengar Rasulullah membaca firman Allah :

“Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-

rahib mereka sebagai tuhan tuhan selain Allah.” (QS. Al At Taubah: 31).

Maka saya berkata kepada beliau: “Sungguh kami tidaklah menyembah mereka”, beliau bersabda:

سشتؾ اهلل سا أ سش ظيأ )) اهلل سا س ش،

٢، ق: بتك؟ ؾ شتؾ (( تادبع وت: ؾا

“Tidakkah mereka mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah, lalu kalian pun mengharamkanya; dan tidakkah mereka itu menghalalkan apa yang diharamkan Allah, lalu kalian menghalalkannya? Aku menjawab: ya, maka beliau bersabda: “itulah bentuk penyembahan kepada mereka.” (HR. Imam Ahmad dan At Tirmidzi menyatakan hasan).

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat dalam surat An nur (92).

2. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah (93).

(92) Ayat ini mengandung suatu peringatan supaya kita jangan sampai

menyalahi Kitab dan Sunnah.

Page 292: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid182Kitab Tauhid 182

3. Perlu diperhatikan arti ibadah yang sebelumnya telah diingkari oleh „Ady bin Hatim.

4. Pemberian contoh kasus yang dikemukakan oleh Ibnu Abbas dengan menyebut nama Abu Bakar dan Umar, dan yang dikemukakan oleh Ahmad bin Hanbal dengan menyebut nama Sufyan.

5. Hal tersebut telah berkembang sedemikian rupa, sehingga banyak terjadi pada kebanyakan manusia penyembahan terhadap orang-orang shaleh, yang dianggapnya sebagai amal yang paling utama, dan dipercayainya sebagai wali [yang dapat mendatangkan suatu manfa‟at atau bencana], serta penyembahan terhadap orang-orang alim melalui ilmu pengetahuan dan fiqh [dengan diikuti apa saja yang dikatakan, baik sesuai dengan firman Allah dan sabda Rasul-Nya atau tidak].

Kemudian hal ini berkembang lebih parah lagi, dengan adanya penyembahan terhadap orang-orang yang tidak shaleh, dan terhadap orang-orang bodoh yang tidak berilmu [dengan diikuti pendapat-pendapatnya, bahkan bid‟ah dan syirik yang mereka lakukan juga diikuti].

(93) Ayat dalam surat At Taubah ini menunjukkan bahwa barangsiapa mentaati

seseorang dengan menyalahi hukum yang telah ditetapkan Allah berarti telah mengangkatnya sebagai tuhan selain Allah.

Page 293: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 183Kitab Tauhid 183

BAB 39 [BERHAKIM KEPADA SELAIN ALLAH DAN

RASULNYA]

Firman Allah :

“Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang

mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu, dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada Thaghut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari Thaghut itu, dan syetan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh- jauhnya. Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik itu menghalangi (manusia) dari (mendekati) kamu dengan sekuat-kuatnya. Maka bagaimanakah halnya, apabila mereka

Page 294: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid184Kitab Tauhid 184

ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu seraya bersumpah: “Demi Allah, sekali kali kami tidak menghendaki selain penyelesain yang baik dan perdamaian yang sempurna.” (QS. An nisa: 60).

“Dan apabila dikatakan kepada mereka (orang-orang munafik): “janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi” (94), mereka menjawab: “sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS. Al baqarah: 11).

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka

bumi ini sesudah Allah memperbaiki.” (QS. Al A‟raf: 56).

“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan tidak ada yang lebih baik hukumnya daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin.” (QS. Al Maidah: 50).

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar sesungguhnya Rasulullah bersabda:

ه٢ تس ندسأ ؤ ال )) (( ب ت٦ا دا يعبت ا

(94) Maksudnya: janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi dengan

kekafiran dan perbuatan maksiat lainnya.

Page 295: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 185Kitab Tauhid 185

“Tidaklah beriman (dengan sempurna) seseorang di antara kamu, sebelum keinginan dirinya mengikuti apa yang telah aku bawa (dari Allah).” (Imam Nawawi menyatakan hadits ini shahih).

As Sya‟by menuturkan: “pernah terjadi pertengkaran antara orang munafik dan orang Yahudi. Orang Yahudi itu berkata: “Mari kita berhakim kepada Muhammad”, karena ia mengetahui bahwa beliau tidak menerima suap. Sedangkan orang munafik tadi berkata: “Mari kita berhakim kepada orang Yahudi”, karena ia tahu bahwa mereka mau menerima suap. Maka bersepakatlah keduanya untuk berhakim kepada seorang dukun di Juhainah, maka turunlah ayat:

... اآل١

Ada pula yang menyatakan bahwa ayat di atas turun berkenaan dengan dua orang yang bertengkar, salah seorang dari mereka berkata: “Mari kita bersama-sama mengadukan kepada Nabi Muhammad , sedangkan yang lainnya mengadukan kepada Ka‟ab bin Asyraf”, kemudian keduanya mengadukan perkara mereka kepada Umar . Salah seorang di antara keduanya menjelaskan kepadanya tentang permasalahan yang terjadi, kemudian Umar bertanya kepada orang yang tidak rela dengan keputusan Rasulullah : “Benarkah demikian? Ia menjawab: “Ya, benar”. Akhirnya dihukumlah orang itu oleh Umar dengan dipancung pakai pedang.

Page 296: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid186Kitab Tauhid 186

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat An Nisa‟ (95), yang di dalamnya terdapat keterangan yang bisa membantu untuk memahami makna Thaghut.

2. Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al Baqarah (96).

3. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al A‟raf (97).

4. Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al Ma‟idah (98).

(95) Ayat ini menunjukkan kewajiban berhakim kepada Kitabullah dan Sunnah

Rasulullah, dan menerima hukum keduanya dengan ridha dan tunduk. Barangsiapa yang berhakim kepada selainnya, berarti berhakim kepada thagut, apapun sebutannya. Dan menunjukkan kewajiban mengingkari thaghut, serta menjauhkan diri dan waspada terhadap tipu daya syetan. Dan menunjukkan pula bahwa barangsiapa yang diajak berhakim dengan hukum Allah dan Rasul-Nya haruslah menerima; apabila menolak maka dia adalah munafik, dan apapun dalih yang dikemukakan seperti menghendaki penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna bukanlah merupakan alasan baginya untuk menerima selain hukum Allah dan Rasul-Nya.

(96) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mengajak berhukum kepada selain hukum yang diturunkan Allah, maka ia telah berbuat kerusakan yang sangat berat di muka bumi, dan dalih mengadakan perbaikan bukan alasan sama sekali untuk meninggalkan hukum-Nya; menunjukkan pula bahwa orang yang sakit hatinya akan memutar balikkan nilai-nilai, di mana yang hak dijadikan batil dan yang batil dijadikan hak.

(97) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mengajak berhukum kepada selain hukum Allah, maka ia telah berbuat kerusakan yang sangat berat di muka bumi, dan menunjukkan bahwa perbaikan di muka bumi adalah dengan menerapkan hukum yang diturunkan Allah.

(98) Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang menghendaki salain hukum Allah, berarti ia menghendaki hukum Jahiliyah.

Page 297: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 187Kitab Tauhid 187

5. Penjelasan As Sya‟by tentang sebab turunnya ayat yang pertama (yang terdapat dalam surat An Nisa‟).

6. Penjelasan tentang iman yang benar dan iman yang palsu [Iman yang benar, yaitu: berhakim kepada kitab Allah dan sunnah Rasulullah, dan iman yang palsu yaitu: mengaku beriman tetapi tidak mau berhakim kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah, bahkan berhakim kepada thaghut].

7. Kisah Umar dengan orang munafik [bahwa Umar memenggal leher orang munafik tersebut, karena dia tidak rela dengan keputusan Rasulullah ].

8. Seseorang tidak akan beriman (sempurna dan benar) sebelum keinginan dirinya mengikuti tuntunan yang dibawa oleh Rasulullah .

Page 298: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid188Kitab Tauhid 188

BAB 40 MENGINGKARI SEBAGIAN NAMA DAN SIFAT

ALLAH

Firman Allah :

“Dan mereka kafir (ingkar) kepada Ar Rahman (Dzat

Yang Maha Pengasih). Katakanlah: “Dia adalah Tuhanku, tiada sesembahan yang hak selain dia, hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat.” (QS. Ar Ra‟dan: 30).

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari, bahwa Ali bin Abi Thalib berkata:

ب اعا ايثدس )) ((؟ يضز اهلل بره أ دست، أؾسعا

“Berbicaralah kepada orang-orang dengan apa yang difahami oleh mereka, apakah kalian menginginkan Allah dan Rasul-Nya didustakan?

Abdur Razaq meriwayatkan dari Ma‟mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas, bahwa ia melihat seseorang terkejut ketika mendengar hadits Nabi Muhammad yang berkenaan dengan sifat-sifat Allah , karena merasa keberatan dengan hal tersebut, maka Ibnu Abbas berkata:

(( ابػت دع ه هش دع ١قز دذ؟ ٤الؤ مسا ؾ

Page 299: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 189Kitab Tauhid 189

“Apa yang dikhawatirkan oleh mereka itu? Mereka mau mendengar dan menerima ketika dibacakan ayat-ayat yang muhkamat (jelas pengertiannya), tapi mereka keberatan untuk menerimanya ketika dibacakan ayat-ayat yang mutasyabihat (sulit difahami) 99.

Orang-orang Quraisy ketika mendengar Rasulullah menyebut “Ar Rahman”, mereka mengingkarinya, maka terhadap mereka itu, Allah menurunkan firmanNya:

“Dan mereka kafir terhadap Ar Rahman”.

Kandungan bab ini:

1. Dinyatakan tidak beriman, karena mengingkari (menolak) sebagian dari Asma‟ dan Sifat Allah.

2. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Ar Ra‟d(100).

(99) Perkataan Ibnu Abbas disebutkan penulis setelah perkataan Ali yang

menyatakan bahwa seyogyanya tidak usah dituturkan kepada orang-orang apa yang tidak mereka mengerti, adalah untuk menunjukkan bahwa nash-nash Al Qur‟an maupun hadits yang berkenaan sifat Allah tidak termasuk hal tersebut, bahkan perlu pula disebutkan dan ditegaskan, karena keberatan sebagian orang akan hal tersebut bukanlah menjadi faktor penghalang untuk menyebutkannya, sebab para ulama semenjak zaman dahulu masih membacakan ayat-ayat dan hadits-hadits yang berkenaan dengan sifat Allah di hadapan orang-orang umum maupun khusus.

(100) Ayat ini menunjukkah kewajiban mengimani segala Asma‟ dan Sifat Allah, dan mengingkari sesuatu darinya adalah kufur.

Page 300: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid190Kitab Tauhid 190

3. Tidak dibenarkan menyampaikan kepada manusia hal-hal yang tidak difahami oleh mereka.

4. Hal itu disebabkan karena bisa mengakibatkan Allah dan Rasul-Nya didustakan, meskipun ia tidak bermaksud demikian.

5. Ibnu Abbas menolak sikap orang yang merasa keberatan ketika dibacakan sebuah hadits yang berkenaan dengan sifat Allah dan menyatakan bahwa sikap tersebut bisa mencelakakan dirinya.

Page 301: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 191Kitab Tauhid 191

BAB 41 [INGKAR TERHADAP NI‟MAT ALLAH]

Firman Allah :

“Mereka mengetahui ni‟mat Allah (tetapi) kemudian

mereka mengingkarinya.” (QS. An Nahl: 83).

Dalam menafsiri ayat di atas Mujahid mengatakan bahwa maksudnya adalah kata-kata seseroang: “Ini adalah harta kekayaan yang aku warisi dari nenek moyangku.”

Aun bin Abdullah mengatakan: “Yakni kata mereka „kalau bukan karena fulan, tentu tidak akan menjadi begini‟.”

Ibnu Qutaibah berkata, menafsiri ayat di atas: “mereka mengatakan: ini adalah sebab syafa‟at sembahan- sembahan kami”.

Abul Abbas (101) - setelah mengupas hadits yang diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid yang di dalamnya terdapat sabda Nabi: “sesungguhnya Allah berfirman: “pagi ini sebagian hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir …, sebagaimana yang telah disebutkan di atas – (102) ia mengatakan:

(101) Abu Al Abbas Ibnu Taimiyah. (102) Telah disebutkan pada bab 30.

Page 302: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid192Kitab Tauhid 192

“Hal ini banyak terdapat dalam Al qur‟an maupun As sunnah, Allah mencela orang yang menyekutukan-Nya dengan menisbatkan ni‟mat yang telah diberikan kepada selain-Nya”.

Sebagian ulama salaf mengatakan: “yaitu seperti ucapan mereka: anginnya bagus, nahkodanya cerdik, pandai, dan sebagainya, yang bisa muncul dari ucapan banyak orang.

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang firman Allah yang terdapat dalam surat An Nahl, yang menyatakan adanya banyak orang yang mengetahui ni‟mat Allah tapi mereka mengingkarinya.

2. Hal itu sering terjadi dalam ucapan banyak orang. [Karena itu harus dihindari].

3. Ucapan seperti ini dianggap sebagai pengingkaran terhadap ni‟mat Allah.

4. Adanya dua hal yang kontradiksi (mengetahui ni‟mat Allah dan mengingkarinya), bisa terjadi dalam diri manusia.

Page 303: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 193Kitab Tauhid 193

BAB 42

[LARANGAN MENJADIKAN SEKUTU BAGI ALLAH.]

Firman Allah :

“Maka janganlah kamu membuat sekutu untuk

Allah padahal kamu mengetahui (bahwa Allah adalah maha Esa). ” (QS. Al Baqarah: 22).

Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan: “membuat sekutu untuk Allah adalah perbuatan syirik, suatu perbuatan dosa yang lebih sulit untuk dikenali dari pada semut kecil yang merayap di atas batu hitam, pada malam hari yang gelap gulita. Yaitu seperti ucapan anda: „demi Allah dan demi hidupmu wahai fulan, juga demi hidupku‟, Atau seperti ucapan: „kalau bukan karena anjing ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri itu‟, atau seperti ucapan: „kalau bukan karena angsa yang dirumah ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri tersebut‟, atau seperti ucapan seseorang kepada kawan-kawannya: „ini terjadi karena kehendak Allah dan kehendakmu‟, atau seperti ucapan seseorang: „kalaulah bukan karena Allah dan fulan‟.

Oleh karena itu, janganlah anda menyertakan “si fulan” dalam ucapan-ucapan di atas, karena bisa menjatuhkan anda kedalam kemusyrikan.” (HR. Ibnu Abi Hatim).

Page 304: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid194Kitab Tauhid 194

Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab , bahwa Rasulullah bersabda:

(( ىسغأ أ سؿن دكؾ اهلل سػب ـس ))

“Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut selain Allah, maka ia telah berbuat kekafiran atau kemusyrikan.” (HR. Turmudzi, dan ia nyatakan sebagai hadits hasan, dan dinyatakan oleh Al Hakim shahih).

Dan Ibnu Mas‟ud berkata:

(( اقادؾ سػب ـسأ أ يإ بسا أباذن اهللب ـسأ أل ))

“Sungguh bersumpah bohong dengan menyebut nama Allah, lebih Aku sukai daripada bersumpah jujur tetapi dengan menyebut nama selain-Nya.”

Diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa Rasulullah bersabda:

يكت ال )) الؾ ا٤غ اهلل ا٤ا غا يق هي، ث اهلل ا٤ا غا

(( الؾ ا٤غ

“Janganlah kalian mengatakan: „atas kehendak Allah dan kehendak si fulan‟, tapi katakanlah: „atas kehendak Allah kemudian atas kehendak si fulan.” (HR. Abu Daud dengan sanad yang baik).

Diriwayatkan dari Ibrahim An Nakha‟i bahwa ia melarang ucapan: “Aku berlindung kepada Allah dan kepadamu”, tetapi ia memperbolehkan ucapan: “Aku berlindung kepada Allah, kemudian kepadamu”, serta ucapan: „kalau bukan karena Allah kemudian karena

Page 305: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 195Kitab Tauhid 195

si fulan‟, dan ia tidak memperbolehkan ucapan: „kalau bukan karena Allah dan karena fulan‟.

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang maksud “membuat sekutu untuk Allah”.

2. Penjelasan para sahabat bahwa ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah yang berkaitan dengan syirik akbar itu mencakup juga tentang syirik ashghar (kecil).

3. Bersumpah dengan menyebut nama selain Allah adalah syirik.

4. Bersumpah menggunakan nama selain Allah walaupun dalam kebenaran, itu lebih besar dosanya daripada sumpah palsu dengan menggunakan nama Allah.

5. Ada perbedaan yang jelas sekali antara ( ) yang berarti “dan” dengan ( ث ) yang berarti “kemudian”.

Page 306: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid196Kitab Tauhid 196

BAB 43

ORANG YANG TIDAK RELA TERHADAP SUMPAH YANG MENGGUNAKAN NAMA ALLAH

Diriwayatkan dari Ibnu Umar , bahwa Rasulullah bersabda:

ها٥آبا بؿشت ال )) مدؿؾ هللاب ـس ، اهللب ي ـس ,

ضسؾ (( اهلل ظؾ ضس ي ،

“Janganlah kalian bersumpah dengan nama nenek moyang kalian! Barangsiapa yang bersumpah dengan nama Allah, maka hendaknya ia jujur, dan barangsiapa yang diberi sumpah dengan nama Allah maka hendaklah ia rela (menerimanya), barangsiapa yang tidak rela menerima sumpah tersebut maka lepaslah ia dari Allah ” (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang hasan).

Kandungan bab ini:

1. Larangan bersumpah dengan menyebut nama nenek moyang.

2. Diperintahkan kepada orang yang diberi sumpah dengan menyebut nama Allah untuk rela menerimanya.

3. Ancaman bagi orang-orang yang tidak rela menerimanya.

Page 307: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 197Kitab Tauhid 197

BAB 44 UCAPAN SESEORANG: “ATAS KEHENDAK ALLAH

DAN KEHENDAKMU”

Qutaibah berkata:

ك، ؾ ب٢ ايتا أد أ )) يكت نسػت ه: إا ا٤ا غ:

ت٦غ اهلل يكت، ا أادزا أذإ باي سأ، ؾ١بعهاي:

ث اهلل ا٤ا غ)) ا:يك أ (( ١بعهاي بز ))ا: يك ا أؿش

(( ت٦غ

“Bahwa ada seorang Yahudi datang kepada Rasulullah , lalu berkata: “Sesungguhnya kamu sekalian telah melakukan perbuatan syirik, kalian mengucapkan: „atas kehendak Allah dan kehendakmu‟ dan mengucapkan: „demi Ka‟bah‟, maka Rasulullah memerintahkan para sahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan: „demi Rabb Pemilik ka‟bah‟, dan mengucapkan: „atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu‟. (HR. An Nasa'i dan ia nyatakan sebagai hadits shahih).

Ibnu Abbas menuturkan:

ق الدز أ )) كؾ ،ت٦غ اهلل ا٤ا غ : بي ا ي تعدأ)): ا

د (( دس اهلل ا٤ا غا؟

Page 308: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid198Kitab Tauhid 198

“Bahwa ada seorang lelaki berkata kepada Nabi : "atas kehendak Allah dan kehendakmu", maka Nabi bersabda: “apakah kamu telah menjadikan diriku sekutu bagi Allah? Hanya atas kehendak Allah semata”.

Diriwayatkan oleh Ibnu majah, dari At Thufail saudara seibu Aisyah, radhiallahuanha. ia berkata:

“Aku bermimpi seolah-olah aku mendatangi sekelompok orang-orang Yahudi, dan aku berkata kepada mereka: „Sungguh kalian adalah sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: Uzair putra Allah‟. Mereka menjawab: „Sungguh kalian juga sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: "Atas kehendak Allah dan kehendak Muhammad". Kemudian aku melewati sekelompok orang-orang Nasrani, dan aku berkata kepada mereka: "Sungguh kalian adalah sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: "Al Masih putra Allah". Mereka pun balik berkata: "Sungguh kalian juga sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: "Atas kehendak Allah dan Muhammad". Maka pada keesokan harinya aku memberitahukan mimpiku tersebut kepada kawan-kawanku, setelah itu aku mendatangi Nabi Muhammad , dan aku beritahukan hal itu kepada beliau. Kemudian Rasul bersabda: “Apakah engkau telah memberitahukannya kepada seseorang? aku menjawab: „ya‟. Lalu Rasulullah bersabda yang diawalinya dengan memuji nama Allah :

ب سبخا أؤ٣ زأز الؿط إ، ؾدعا بأ )) ، ه سبخأ ا

ن ١ن تق هإ رن ع ا ا، ع انأ ا أرنا

Page 309: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 199Kitab Tauhid 199

يكت الؾ دش ا٤غ اهلل ا٤ا غا: يق هي، اهلل ا٤ا غا:

(( دس

“Amma ba‟du, sesungguhnya Thufail telah bermimpi tentang sesuatu, dan telah diberitahukan kepada sebagian orang dari kalian. Dan sesunguhnya kalian telah mengucapkan suatu ucapan yang ketika itu saya tidak sempat melarangnya, karena aku disibukkan dengan urusan ini dan itu, oleh karena itu, janganlah kalian mengatakan: "Atas kehendak Allah dan kehendak Muhammad", akan tetapi ucapkanlah: "Atas kehendak Allah semata.”

Kandungan bab ini:

1. Hadits di atas menunjukkan bahwa orang Yahudi pun mengetahui tentang perbuatan yang disebut syirik ashghar.

2. Pemahaman seseorang akan kebenaran tidak menjamin ia untuk menerima dan melaksanakannya, apabila ia dipengaruhi oleh hawa nafsunya. [Sebagaimana orang-orang Yahudi tadi, dia mengerti kebenaran, tetapi dia tidak mau mengikuti kebenaran itu, dan tidak mau beriman kepada Nabi yang membawanya].

3. Sabda Rasulullah : “Apakah engkau menjadikan diriku sekutu bagi Allah? Sebagai bukti adanya penolakan terhadap orang-orang yang mengatakan kepada beliau: "Atas kehendak Allah dan kehendakmu", jika demikian sikap beliau, lalu bagaimana dengan orang-orang yang mengatakan:

Page 310: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid200Kitab Tauhid 200

... اىض ب ذيأ ا ي لداي سنا أ

“Wahai makhluk termulia, tak ada seorangpun bagiku sebagai tempatku berlindung kecuali engkau ..” dan dua bait selanjutnya.

4. Ucapan seseorang: “atas kehendak Allah dan kehendakmu” termasuk syirik ashghar, tidak termasuk syirik akbar, karena beliau bersabda: “kalian telah mengucapkan suatu ucapan yang karena kesibukanku dengan ini dan itu aku tidak sempat melarangnya”.

5. Mimpi yang baik termasuk bagian dari wahyu.

6. Mimpi kadang menjadi sebab disyariatkannya suatu hukum.

Page 311: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 201Kitab Tauhid 201

BAB 45

BARANGSIAPA MENCACI MASA MAKA DIA TELAH MENYAKITI ALLAH

Firman Allah :

“Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tak lain

hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita kesuali masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al Jatsiah: 24).

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

ق )) آد ابذؤ٢: ايعت اهلل ا سايد بط، بقأ سا ايدأ،

(( سايد اهلل إؾ سا ايدبطت ال )): (( يف زا١ ازاي اي

“Allah berfirman: “Anak Adam (manusia) menyakiti Aku, mereka mencaci masa, padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Akulah yang menjadikan malam dan siang silih berganti”. Dan dalam riwayat yang lain dikatakan: “Janganlah kalian mencaci masa, karena Allah adalah Pemilik dan Pengatur masa.” (103).

(103)Orang-orang Jahiliyah, kalau mereka tertimpa suatu musibah, bencana

atau malapetaka, mereka mencaci masa. Maka Allah melarang hal tersebut,

Page 312: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid202Kitab Tauhid 202

Kandungan bab ini:

1. Larangan mencaci masa.

2. Mencaci masa berarti menyakiti Allah .

3. Perlu renungan akan sabda Nabi : “Karena Allah sesungguhnya adalah Pemilik dan Pengatur masa” (104).

4. Mencaci mungkin saja dilakukan seseorang, meskipun ia tidak bermaksud demikian dalam hatinya.

karena yang menciptakan dan mengatur masa adalah Allah Yang Maha Esa. Sedangkan menghina pekerjaan seseorang berarti menghina orang yang melakukannya. Dengan demikian, mencaci masa berarti mencela dan menyakiti Allah sebagai Pencipta dan Pengatur masa.

(104)Sabda beliau itu menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah dengan takdir Allah, karena itu wajib bagi seorang muslim untuk beriman dengan qadha dan qadar, yang baik maupun yang buruk, yang manis maupun yang pahit.

Page 313: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 203Kitab Tauhid 203

BAB 46 PENGGUNAAN GELAR “QADHI

QUDHAT”(HAKIMNYA PARA HAKIM) DAN SEJENISNYA

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

طت دز اهلل دع اض عخأ إ )) الإ واي ، الىالاأل و٢

قا ضؿا: ج غ -(( اهلل ا دز غغأ))يف زا١: -اغ ا

كاي ٢ اهللع (( جبخأ ١ا

“Sesungguhnya nama (gelar) yang paling hina di sisi Allah adalah “Rajanya para raja”, tiada raja yang memiliki kekuasaan mutlak kecuali Allah” – Sufyan(105) mengemukakan contoh dengan berkata: "seperti gelar Syahan Syah" - dan dalam riwayat yang lain dikatakan: “Dia adalah orang yang paling dimurkai dan paling jahat di sisi Allah pada hari kiamat …”

Kandungan bab ini:

1. Larangan menggunakan gelar “Rajanya para raja”.

2. Larangan menggunakan gelar lain yang sejenis dengan gelar di atas, seperti contoh yang dikemukakan oleh Sufyan “Syahan Syah”.

(105) Yakni: Sufyan bin Uyainah.

Page 314: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid204Kitab Tauhid 204

3. Hal itu dilarang, [karena ada penyetaraan antara hamba dengan Khaliqnya] meskipun hatinya tidak bermaksud demikian.

4. Larangan ini tidak lain hanyalah untuk mengagungkan Allah .

Page 315: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 205Kitab Tauhid 205

BAB 47 MEMULIAKAN NAMA-NAMA ALLAH DAN MENGGANTI NAMA UNTUK TUJUAN INI

Diriwayatkan dari Abu Syuraih bahwa ia dulu diberi kunyah (sebutan, nama panggilan) “Abul Hakam”, Maka Nabi bersabda kepadanya:

هشاي اهلل إ )) ك، ؾهشاي يإ، ا ؿتا اخذإ ق : إا

ك، ؾكسؿاي الن قس، ؾب تهشؾ تأ ٤غ ؾ ا ا :

حس: غت؟ قدياي وا يا، ؾر طسأ ط، ، اهلل دبع،

ق ، قحس: غت؟ قسبنأ : ؾا (( حسغ بأ تأ: ؾا

“Allah adalah Al Hakam, dan hanya kepada-Nya segala permasalahan dimintakan keputusan hukumnya”, kemudian ia berkata kepada Nabi : “Sesungguhnya kaumku apabila berselisih pendapat dalam suatu masalah mereka mendatangiku, lalu aku memberikan keputusan hukum di antara mereka, dan kedua belah pihak pun sama-sama menerimanya”, maka Nabi bersabda: “Alangkah baiknya hal ini, apakah kamu punya anak?” Aku menjawab: “Syuraih, Muslim dan Abdullah”, Nabi bertanya: “siapa yang tertua di antara mereka? “Syuraih” jawabku, Nabi bersabda: “kalau demikian kamu Abu Syuraih”. (HR. Abu Daud dan ahli hadits lainnya).

Page 316: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid206Kitab Tauhid 206

Kandungan bab ini:

1. Wajib memuliakan Nama dan Sifat Allah [dan dilarang menggunakan nama atau kunyah yang ma‟nanya sejajar dengan nama Allah] walaupun tidak bermaksud demikian.

2. Dianjurkan mengganti nama yang kurang baik untuk memuliakan Nama Allah.

3. Memilih nama anak yang tertua untuk kunyah (nama panggilan).

Page 317: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 207Kitab Tauhid 207

BAB 48 BERSENDA GURAU DENGAN MENYEBUT NAMA

ALLAH, ALQUR‟AN ATAU RASULULLAH

Firman Allah :

“Dan jika kamu tanyakan kepada orang-orang

munafik (tentang apa yang mereka lakukan) tentulah mereka akan menjawab: "sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja", katakanlah: "apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman.” (QS. At Taubah: 65 – 66).

Diriwayatkan dari Ibnu Umar , Muhammad bin Kaab, Zaid bin Aslam, dan Qatadah, suatu hadits dengan rangkuman sebagai berikut: “Bahwasanya ketika dalam peperangan tabuk, ada seseorang yang berkata: “Belum pernah kami melihat seperti para ahli membaca Alqur‟an (qurra‟) ini, orang yang lebih buncit perutnya, dan lebih dusta mulutnya, dan lebih pengecut dalam peperangan”, maksudnya adalah Rasulullah dan para sahabat yang ahli membaca Al Qur‟an. Maka berkatalah Auf bin Malik kepadanya: “kau pendusta, kau munafik, aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah ”, lalu berangkatlah Auf bin Malik kepada Rasulullah untuk memberitahukan hal

Page 318: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid208Kitab Tauhid 208

ini kepada beliau, akan tetapi sebelum ia sampai , telah turun wahyu kepada beliau.

Dan ketika orang itu datang kepada Rasulullah , beliau sudah beranjak dari tempatnya dan menaiki untanya, maka berkatalah ia kepada Rasulullah: “ya Rasulullah, sebenarnya kami hanya bersenda gurau dan mengobrol sebagaimana obrolan orang yang mengadakan perjalanan untuk menghilangkan penatnya perjalanan”, kata Ibnu Umar: “sepertinya aku melihat orang tadi berpegangan sabuk pelana unta Rasulullah, sedang kedua kakinya tersandung-sandung batu, sambil berkata : “kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”, kemudian Rasulullah bersabda kepadanya:

“Apakah dengan Allah, ayat-ayat -Nya, dan Rasul-

Nya kamu selalu berolok-olok.”

Rasulullah mengatakan seperti itu tanpa menoleh, dan tidak bersabda kepadanya lebih dari pada itu.

Kandungan bab ini:

1. Masalah yang sangat penting sekali, bahwa orang yang bersenda gurau dengan menyebut nama Allah, ayat ayat -Nya dan Rasul-Nya adalah kafir.

2. Ini adalah penafsiran dari ayat di atas, untuk orang yang melakukan perbuatan itu, siapapun dia.

Page 319: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 209Kitab Tauhid 209

3. Ada perbedaan yang sangat jelas antara menghasut dan setia Allah dan Rasul-Nya. [Dan melaporkan perbuatan orang-orang fasik kepada waliyul amr untuk mencegah mereka, tidaklah termasuk perbuatan menghasut tetapi termasuk kesetiaan kepada Allah dan kaum muslimin seluruhnya].

4. Ada perbedaan yang cukup jelas antara sikap memaafkan yang dicintai Allah dengan bersikap tegas terhadap musuh-musuh Allah.

5. Tidak setiap permintaan maaf dapat diterima. [Ada juga permintaan maaf yang harus ditolak].

Page 320: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid210Kitab Tauhid 210

BAB 49 [MENSYUKURI NI‟MAT ALLAH]

Firman Allah :

“Dan jika kami melimpahkan kepadanya sesuatu

rahmat dari kami, sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata “ini adalah hakku.” (QS. Fushshilat: 50).

Dalam menafsirkan ayat ini Mujahid mengatakan: “ini adalah karena jerih payahku, dan akulah yang berhak memilikinya.”

Sedangkan Ibnu Abbas mengatakan: “ini adalah dari diriku sendiri”.

Firman Allah :

“(Qarun) berkata: sesungguhnya aku diberi harta

kekayaan ini, tiada lain karena ilmu yang ada padaku.” (QS. Al Qashash: 78).

Qotadah -dalam menafsirkan ayat ini- mengatakan: “Maksudnya: karena ilmu pengetahuanku tentang cara cara berusaha”.

Ahli tafsir lainnya mengatakan: “Karena Allah mengetahui bahwa aku orang yang layak menerima

Page 321: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 211Kitab Tauhid 211

harta kekayaan itu”, dan inilah makna yang dimaksudkan oleh Mujahid: “aku diberi harta kekayaan ini atas kemulianku”.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda:

أ اهلل ادزأ٢، ؾعأ عسقأ فسب: أا٥سضإ ب ١ثالث إ ))

ك، ؾفسب٢ األتأا، ؾه يإ حعب، ؾتب بسأ ٤غ : أا

؟ قويإ طس : يا طس دد، زرق راي ع بر،

، قب اعاي ا طا سي عأ، ؾزرق ع بر، ؾشط: ؾا

ا، قطا سدد اي أ: ؾا ؟ قويإ بسأ ا – سكايب أ ب: اإلاك، ؾا٤سػع ١اق عأؾ –غو إضشام ا، ؾ وي اهلل ىاز: با

ق ك، ؾعسق٢ األتأ: ؾا ؟ قويإ بسأ ٤غ : أا ، طس سع: غا

، زرق ع برؾ شط، ؾب اع ايزرق راي ع بر

كا، ؾطا سسعغ عأ امل : أا ؟ قويإ بسأ ا أ سك: ايبا

س ٠سكب عأ، ؾباإل ، قالا ٢ تأا، ؾؾ وي اهلل ىاز: با

ك٢، ؾعاأل ؟ قويإ بسأ ٤غ : أا سؿب يإ اهلل دس : أا

، قسؿب يإ اهلل دسؾ شط، ؾاعاي ب سؿبأؾ امل أ: ؾا ا

ق؟ ويإ بسأ ر رتأا، ؾداي ا٠غ عأ، ؾ: ايػا دي ا

ها، ؾر ري ا باإل ادا ري، ري سكايب ادا ادا

(( ايػ

Page 322: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid212Kitab Tauhid 212

“Sesungguhnya ada tiga orang dari bani Israil, yaitu: penderita penyakit kusta, orang berkepala botak, dan orang buta. Kemudian Allah ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang malaikat.

Maka datanglah malaikat itu kepada orang pertama yang menderita penyakit kusta dan bertanya kepadanya: “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?”, ia menjawab: “Rupa yang bagus, kulit yang indah, dan penyakit yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku”. Maka diusaplah orang tersebut, dan hilanglah penyakit itu, serta diberilah ia rupa yang bagus, kulit yang indah, kemudian malaikat itu bertanya lagi kepadanya: “Lalu kekayaan apa yang paling kamu senangi?”, ia menjawab: “onta atau sapi”, maka diberilah ia seekor onta yang sedang bunting, dan iapun didoakan: “Semoga Allah memberikan berkah-Nya kepadamu dengan onta ini.”

Kemudian Malaikat tadi mendatangi orang kepalanya botak, dan bertanya kepadanya: “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?”, ia menjawab: “Rambut yang indah, dan apa yang menjijikkan di kepalaku ini hilang”, maka diusaplah kepalanya, dan seketika itu hilanglah penyakitnya, serta diberilah ia rambut yang indah, kemudian malaikat tadi bertanya lagi kepadanya: “Harta apakah yang kamu senangi?”. ia menjawab: “sapi atau onta”, maka diberilah ia seekor sapi yang sedang bunting, seraya didoakan: “Semoga Allah memberkahimu dengan sapi ini.”

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang buta, dan bertanya kepadanya: “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?”, ia menjawab: "Semoga Allah berkenan mengembalikan penglihatanku sehingga aku

Page 323: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 213Kitab Tauhid 213

dapat melihat orang”, maka diusaplah wajahnya, dan seketika itu dikembalikan oleh Allah penglihatannya, kemudian malaikat itu bertanya lagi kepadanya: “Harta apakah yang paling kamu senangi?”, ia menjawab: “kambing”, maka diberilah ia seekor kambing yang sedang bunting.

Lalu berkembang biaklah onta, sapi dan kambing tersebut, sehingga yang pertama memiliki satu lembah onta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.

Sabda nabi berikutnya:

، قت٦ تزؾ ؾ فسب٢ األتأ إ ث)) دق هط د: زا

باحل ب تعكا ي ؽالب ال، ؾسؿض ؾ ا ، وب ث اهللب الإ اي

اي طاحل داجل طاحل اي اىعأ رايب ويأضأ ا سع، با

ك، ؾسؿض ؾ ب ؼبتأ ك، ؾ٠سجن مك: احلا أ: ني ا

اهلل اىعأا ؾسك، ؾاعاي ىزرك فسبأ هت ي! أوؾسعأ

امل ك؟ ؾا إ :ا ا املر تثزا ك، ؾسابن ا عسابن ا : إا

يإ اهلل ىسؿا ؾباذن تن . قتا ن٢ ا ؾ عسق٢ األتأ:

ك، ؾتزؾ ي ا ا ق ج: ري ا ا، ر ع دا ز ج ع دزا،

كؾ يإ اهلل ىسؿا ؾباذن تن : إا . قتا ن٢ ا ٢ تأ:

كؾ تزؾ ٢ ؾعاأل دق بض اب هط د: زا ب تعكا

باحل ي ؽالب ال، ؾسؿض ؾ ا ويأض، أوب ث اهللب الإ اي

ك، ؾسؿض ا ؾب ؼبتأ ا٠غ ىسؿب وع دز رايب تن د: قا

Page 324: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid214Kitab Tauhid 214

ت٦ا غ رد، ؾسؿب يإ اهلل دس٢ ؾعأ ال اهلل، ؾت٦ا غ عد،

ك، ؾي ترخأ ٤ػب اي ىددأ ،تتا ابإ، ؾواي وط: أا

(( وباس٢ ؾع طدض وع اهلل قز دكؾKemudian datanglah malaikat itu kepada orang

yang sebelumnya menderita penyakit kusta, dengan menyerupai dirinya di saat ia masih dalam keadaan berpenyakit kusta, dan berkata kepadanya: “Aku seorang miskin, telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga tidak akan dapat meneruskan perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian dengan pertolongan anda. Demi Allah yang telah memberi anda rupa yang tampan, kulit yang indah, dan kekayaan yang banyak ini, aku minta kepada anda satu ekor onta saja untuk bekal meneruskan perjalananku”, tetapi permintaan ini ditolak dan dijawab: “Hak hak (tanggunganku) masih banyak”, kemudian malaikat tadi berkata kepadanya: “Sepertinya aku pernah mengenal anda, bukankah anda ini dulu orang yang menderita penyakit lepra, yang mana orangpun sangat jijik melihat anda, lagi pula anda orang yang miskin, kemudian Allah memberikan kepada anda harta kekayaan? Dia malah menjawab: “Harta kekayaan ini warisan dari nenek moyangku yang mulia lagi terhormat”, maka malaikat tadi berkata kepadanya: “jika anda berkata dusta niscaya Allah akan mengembalikan anda kepada keadaan anda semula”.

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya berkepala botak, dengan menyerupai dirinya di saat masih botak, dan berkata kepadanya

Page 325: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 215Kitab Tauhid 215

sebagaimana ia berkata kepada orang yang pernah menderita penyakit lepra, serta ditolaknya pula permintaannya sebagaimana ia ditolak oleh orang yang pertama. Maka malaikat itu berkata: “jika anda berkata bohong niscaya Allah akan mengembalikan anda seperti keadaan semula”.

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta, dengan menyerupai keadaannya dulu di saat ia masih buta, dan berkata kepadanya: “Aku adalah orang yang miskin, yang kehabisan bekal dalam perjalanan, dan telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga aku tidak dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini, kecuali dengan pertolongan Allah kemudian pertolongan anda. Demi Allah yang telah mengembalikan penglihatan anda, aku minta seekor kambing saja untuk bekal melanjutkan perjalananku”. Maka orang itu menjawab: “Sungguh aku dulunya buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang anda sukai, dan tinggalkan apa yang tidak anda sukai. Demi Allah, saya tidak akan mempersulit anda dengan mengembalikan sesuatu yang telah anda ambil karena Allah”. Maka malaikat tadi berkata: “Tahanlah harta kekayaan anda, karena sesungguhnya engkau ini hanya diuji oleh Allah , Allah telah ridha kepada anda, dan murka kepada kedua teman anda.” ( HR. Bukhari dan Muslim ).

Page 326: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid216Kitab Tauhid 216

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat di atas (106).

2. Pengertian firman Allah: “… Pastilah ia berkata: ini adalah hakku”.

3. Pengertian firman Allah: “sesungguhnya aku diberi kekayaan ini tiada lain karena ilmu yang ada padaku”.

4. Kisah menarik, sebagaimana yang terkandung dalam hadits ini, memuat pelajaran-pelajaran yang berharga dalam kehidupan ini.

(106) Ayat di atas menunjukkan kewajiban mensyukuri ni‟mat Allah dan

mengakui bahwa ni‟mat tersebut semata-mata berasal dari Allah, dan menunjukkan pula bahwa kata-kata seseorang terhadap ni‟mat Allah yang dikaruniakan kepadanya: “Ini adalah hak yang patut kuterima, karena usahaku” adalah dilarang dan tidak sesuai dengan kesempurnaan tauhid.

Page 327: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 217Kitab Tauhid 217

BAB 50 [NAMA YANG DIPERHAMBAKAN KEPADA SELAIN

ALLAH]

Firman Allah :

“Ketika Allah mengaruniakan kepada mereka

seorang anak laki-laki yang sempurna (wujudnya), maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah dalam hal (anak) yang dikaruniakan kepada mereka, Maha Suci Allah dari perbuatan syirik mereka.” (QS. Al A‟raf: 190).

Ibnu Hazm berkata: “Para ulama telah sepakat mengharamkan setiap nama yang diperhambakan kepada selain Allah, seperti: Abdu Umar (hambanya umar), Abdul Ka‟bah (hambanya Ka‟bah) dan yang sejenisnya, kecuali Abdul Muthalib. (107)”

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan: “Setelah Adam menggauli istrinya Hawwa, ia pun hamil, lalu iblis mendatangi mereka berdua seraya berkata: “Sungguh, aku adalah kawanmu berdua yang telah mengeluarkan kalian dari surga. Demi

(107) Maksudnya: mereka belum sepakat mengharamkan nama Abdul

Muthalib, karena asal nama ini berhubungan dengan perbudakan.

Page 328: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid218Kitab Tauhid 218

Allah, hendaknya kalian mentaati aku, jika tidak maka akan aku jadikan anakmu bertanduk dua seperti rusa, sehingga akan keluar dari perut istrimu dengan merobeknya, demi Allah, itu pasti akan ku lakukan ”, itu yang dikatakan iblis dalam rangka menakut-nakuti mereka berdua, selanjutnya iblis berkata: “Namailah anakmu dengan Abdul harits (108)”. Tapi keduanya menolak untuk mentaatinya, dan ketika bayi itu lahir, ia lahir dalam keadaan mati. Kemudian Hawwa hamil lagi, dan datanglah iblis itu dengan mengingatkan apa yang pernah dikatakan sebelumnya. Karena Adam dan Hawwa cenderung lebih mencintai keselamatan anaknya, maka ia memberi nama anaknya dengan “Abdul Harits”, dan itulah penafsiran firman Allah :

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan pula, dengan sanad

yang shahih, bahwa Qatadah dalam menafsirkan ayat ini mengatakan: “Yaitu, menyekutukan Allah dengan taat kepada Iblis, bukan dalam beribadah kepadanya.” (109).

(108) Al Harits adalah nama Iblis. Dan maksud Iblis adalah menakut-nakuti

mereka berdua supaya memberi nama tersebut kepada anaknya ialah untuk mendapatkan suatu macam bentuk syirik, dan inilah salah satu cara Iblis memperdaya musuhnya, kalau dia belum mampu untuk menjerumuskan seseorang manusia ke dalam tindakan maksiat yang besar akibatnya, akan dimulai untuk menjerumuskannya terlebih dahulu dari tindakan maksiat yang ringan atau kecil.

(109) Maksudnya: mereka tidaklah menyembah Iblis, tetapi mentaati Iblis dengan memberi nama Abdul Harits kepada anak mereka, sebagaimana yang diminta Iblis. Dan perbuatan ini disebut perbuatan syirik kepada Allah.

Page 329: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 219Kitab Tauhid 219

Dan dalam menafsirkan firman Allah:

Artinya: “Jika engkau mengaruniakan anak laki-

laki yang sempurna (wujudnya)” (110), Mujahid berkata: “Adam dan Hawwa khawatir kalau anaknya lahir tidak dalam wujud manusia”, dan penafsiran yang sama diriwayatkannya pula dari Al Hasan (Al Basri), Sai'd (Ibnu Jubair) dan yang lainnya.

Kandungan bab ini:

1. Dilarang memberi nama yang diperhambakan kepada selain Allah.

2. Penjelasan tentang maksud ayat di atas (111).

3. Kemusyrikan ini [sebagaimana dinyatakan oleh ayat ini] disebabkan hanya sekedar pemberian nama saja, tanpa bermaksud yang sebenarnya.

4. Pemberian anak perempuan dengan wujud yang sempurna merupakan ni‟mat Allah [yang wajib disyukuri].

5. Ulama Salaf menyebutkan perbedaan antara kemusyrikan di dalam taat dan kemusyrikan di dalam beribadah.

(110) Surat Al A‟raf: 189. (111) Ayat ini menunjukkan bahwa anak yang dikaruniakan Allah kepada

seseorang termasuk ni‟mat yang harus disyukuri, dan termasuk kesempurnaan rasa syukur kepada-Nya bila diberi nama yang baik, yang tidak diperhambakan kepada selain-Nya, karena pemberian nama yang diperhambakan kepada selain-Nya adalah syirik.

Page 330: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid220Kitab Tauhid 220

BAB 51

[MENETAPKAN AL ASMA‟ AL HUSNA HANYA UNTUK ALLAH DAN TIDAK MENYELEWENGKANNYA]

Firman Allah :

“Hanya milik Allah-lah Al Asma‟ Al Husna (nama-

nama yang baik), maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut Asma-Nya itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyelewengkan Asma-Nya. Mereka nanti pasti akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. ” (QS. Al A‟raf: 180).

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang maksud firman Allah:

Artinya: “menyelewengkan Asma-Nya.” ia

mengatakan, bahwa maksudnya adalah: “berbuat syirik (dalam Asma-Nya), yaitu orang-orang yang menjadikan Asma-asma Allah untuk berhala mereka, seperti nama Al Lata yang berasal dari kata Al Ilah, dan Al Uzza dari kata Al Aziz.”

Page 331: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 221Kitab Tauhid 221

Dan diriwayatkan dari Al A‟masy (112) dalam menafsirkan ayat tersebut ia mengatakan: “Mereka memasukkan ke dalam Asma-Nya nama-nama yang bukan dari Asma-Nya.”

Kandungan bab ini:

1. Wajib menetapkan Asma Allah [sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya].

2. Semua Asma Allah adalah husna (Maha Indah).

3. Diperintahkan untuk berdoa dengan menyebut Asma husna-Nya.

4. Diperintahkan meninggalkan orang-orang yang menentang Asma-asma-Nya dan menyelewengkannya.

5. Penjelasan tentang bentuk penyelewengan Asma Allah.

6. Ancaman terhadap orang-orang yang menyelewengkan Asma Al Husna Allah dari kebenaran.

(112) Abu Muhammad: Sulaiman bin Mahran Al Asdi, digelari Al A‟masy.

Salah seorang tabi‟in ahli tafsir, hadits dan faraidh, dan banyak meriwayatkan hadits. dilahirkan th. 61 H (681 M), dan meninggal th. 147 H (765 M).

Page 332: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid222Kitab Tauhid 222

BAB 52 LARANGAN MENGUCAPKAN:

“AS SALAMU „ALALLAH”

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas ia berkata:

ا نذا إن)) ٢ اهللع الا: ايط، ق٠الايؿ ؾ باي عا

ك، ؾالؾ ال٢ ؾع ال، ايطادبع ا يكت : ال باي ا

(( الايط اهلل إ، ؾ٢ اهللع الايط

“Ketika kami melakukan shalat bersama Nabi Muhammad kami pernah mengucapkan:

ؾال ع٢ ؾال عباد، ايطال ع٢ اهلل ايطال

yang artinya: “semoga keselamatan untuk Allah dari hamba-hambanya”, dan “ semoga keselamatan untuk sifulan dan sifulan”, maka Nabi bersabda: “janganlah kamu mengucapkan:

ع٢ اهلل ايطال

yang artinya “keselamatan semoga untuk Allah”, karena sesungguhnya Allah adalah (Maha pemberi keselamatan).

Page 333: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 223Kitab Tauhid 223

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang makna Assalam (113).

2. Assalam merupakan ucapan selamat.

3. Hal ini tidak sesuai untuk Allah.

4. Alasannya, [karena As Salam adalah salah satu dari Asma‟ Allah, Dialah yang memberi keselamatan, dan hanya kepada-Nya kita memohon keselamatan.

5. Telah diajarkan kepada para sahabat tentang ucapan penghormatan yang sesuai untuk Allah (114).

(113) As Salam: salah satu Asma‟ Allah, yang artinya: Maha Pemberi

keselamatan. As Salam berarti juga keselamatan, sebagai doa kepada orang yang diberi ucapan selamat. Karena itu tidak boleh dikatakan: “As Salamu Alallah”.

(114) Ucapan penghormatan yang sesuai untuk Allah yaitu: “At Tahiyyatu lillah, Washshalawatu Wath thayyibat”.

Page 334: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid224Kitab Tauhid 224

BAB 53

BERDOA DENGAN UCAPAN: “YA ALLAH AMPUNILAH AKU JIKA ENGKAU MENGHENDAKI”

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah bersabda:

إ ساز ، ايت٦غ إ ي سؿاغ : ايندسأ ك ال ))

(( ي سه ال اهلل إؾ ١يأطامل صع، يت٦غ

“Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berdo‟a dengan ucapan: “Ya Allah, Ampunilah aku jika Engkau menghendaki”, atau berdo‟a: “Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau menghendaki”, tetapi hendaklah meminta dengan mantap, karena sesungguhnya Allah tidak ada sesuatupun yang memaksa-Nya untuk berbuat sesuatu”.

Dan dalam riwayat Muslim, disebutkan:

(( اعأ ٤غ اظعت ال اهلل إؾ ١بغايس ععي ))

“Dan hendaklah ia memiliki keinginan yang besar, karena sesungguhnya Allah tidak terasa berat bagi-Nya sesuatu yang Ia berikan”.

Kandungan bab ini:

1. Larangan mengucapkan kata: “jika engkau menghendaki” dalam berdoa.

2. Karena [ucapan ini menunjukkan seakan-akan Allah merasa keberatan dalam mengabulkan permintaan hamba-Nya, atau merasa terpaksa untuk memenuhi permohonan hamba-Nya].

Page 335: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 225Kitab Tauhid 225

3. Diperintahkan untuk berkeinginan kuat dalam berdoa.

4. Diperintahkan untuk membesarkan harapan dalam berdoa.

5. Karena [Allah Maha Kaya, Maha luas karunia-Nya, dan Maha Kuasa untuk berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya].

Page 336: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid226Kitab Tauhid 226

BAB 54

LARANGAN MENGUCAPKAN: “ABDI ATAU AMATI (HAMBAKU)”

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

وبز عط: أندسأ ك ال )) وبز ٧ق، د: ضكي،

ال تأ دب: عندسأ ك ال، ت: ؾكي، اتتؾا

(( الغ

“Janganlah salah seorang di antara kalian berkata: (kepada hamba sahaya atau pelayannya): “Hidangkan makanan untuk gustimu, dan ambilkan air wudhu untuk gustimu”, dan hendaknya pelayan itu mengatakan: “tuanku, majikanku”; dan janganlah salah seorang di antara kalian berkata: (kepada budaknya): “hamba laki-lakiku, dan hamba perempuanku”, dan hendaknya ia berkata: “bujangku, gadisku, dan anakku”.

Kandungan bab ini:

1. Larangan mengatakan “Abdi atau Amati”, yang berarti hambaku.

2. Larangan bagi seorang hamba sahaya untuk memanggil majikannya dengan ucapan: “Rabbi” yang berarti: “gusti pangeranku”, dan larangan bagi seorang majikan mengatakan kepada

Page 337: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 227Kitab Tauhid 227

hamba sahayanya atau pelayannya “زبو ”أطعyang artinya: “hidangkan makanan untuk gusti pangeranmu”.

3. Dianjurkan kepada majikan atau tuan untuk memanggil pelayan atau hamba sahayanya dengan ucapan “fataya” (bujangku), fatati (gadisku), dan ghulami (anakku).

4. Dan dianjurkan kepada pelayan atau hamba sahaya untuk memanggil tuan atau majikannya dengan panggilan “sayyidi” (tuanku) atau “maulaya" (majikanku).

5. Tujuan dari anjuran di atas untuk mengamalkan tauhid dengan semurni-murninya, sampai dalam hal ucapan.

Page 338: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid228Kitab Tauhid 228

BAB 55 LARANGAN MENOLAK PERMINTAAN ORANG YANG

MENYEBUT NAMA ALLAH

Ibnu Umar menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:

عأؾ اهللب أض )) رعأؾ اهللب اذعتاض ، ،

بدأؾ انعد ي إ، ؾ٦اؾها ؾؾسع هيإ عؾ ،

دذت (( تأاؾن دق ها أس٢ تتس ا يعادؾ ٦اؾها تا

“Barangsiapa yang meminta dengan menyebut nama Allah, maka berilah; barangsiapa yang meminta perlindungan dengan menyebut nama Allah maka lindungilah; barangsiapa yang mengundangmu maka penuhilah undangannya; dan barangsiapa yang berbuat kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikan itu (dengan sebanding atau lebih baik), dan jika engkau tidak mendapatkan sesuatu untuk membalas kebaikannya, maka doakan ia, sampai engkau merasa yakin bahwa engkau telah membalas kebaikannya.” (HR. Abu Daud, dan Nasai dengan sanad yang shahih).

Kandungan bab ini:

1. Perintah untuk mengabulkan permintaan orang yang memintanya dengan menyebut nama Allah [demi memuliakan dan mengagungkan Allah].

Page 339: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 229Kitab Tauhid 229

2. Perintah untuk melindungi orang yang meminta perlindungan dengan menyebut nama Allah.

3. Anjuran untuk memenuhi undangan [saudara seiman].

4. Perintah untuk membalas kebaikan [dengan balasan sebanding atau lebih baik darinya].

5. Dalam keadaan tidak mampu untuk membalas kebaikan seseorang, dianjurkan untuk mendoakannya.

6. Rasulullah menganjurkan untuk mendoakannya dengan sungguh-sungguh, sampai ia merasa yakin bahwa anda telah membalas kebaikannya.

Page 340: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid230Kitab Tauhid 230

BAB 56 MEMOHON SESUATU DENGAN

MENYEBUT NAMA ALLAH

Jabir menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:

(( ١اجل الإ اهلل دب أط ال ))

“Tidak boleh dimohon dengan menyebut nama Allah kecuali surga.” (HR. Abu Daud).

Kandungan bab ini:

1. Larangan memohon sesuatu dengan menyebut nama Allah kecuali apabila yang dimohon itu adalah surga. [Hal ini, demi mengagungkan Allah serta memuliakan Asma dan Sifat-Nya.

2. Menetapkan kebenaran adanya Wajah bagi Allah (sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya).

Page 341: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 231Kitab Tauhid 231

BAB 57

UCAPAN “SEANDAINYA”

Firman Allah :

“Mereka (orang-orang munafik) mengatakan:

"seandainya kita memiliki sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya (kita tak akan terkalahkan) dan tidak ada yang terbunuh di antara kita di sini (perang Uhud). Katakanlah: "Kalaupun kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji (keimanan) yang ada dalam dadamu, dan membuktikan (niat) yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi segala hati.” (QS. Ali Imran: 154).

“Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-

saudaranya dan mereka takut pergi berperang: "seandainya mereka mengikuti kita tentulah mereka sudah terbunuh. Katakanlah: "Tolaklah kematian itu

Page 342: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid232Kitab Tauhid 232

dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Ali Imran: 168).

Diriwayatkan dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

ع فساس)) صذعت ال اهللب عتاض وعؿا ٢ ٤غ وابؾأ إ،

هي تعؾ أ : يكت الؾ رن ا رنا اهلل زد: قق هيا،

ايػ ع حتؿت ي إ، ؾعؾ ا٤ا غ (( ا

“Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu), dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah, dan jika kamu tertimpa suatu kegagalan, maka janganlah kamu mengatakan: "seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu'', tetapi katakanlah: "ini telah ditentukan oleh Allah, dan Allah akan melakukan apa yang Ia kehendaki", karena kata “seandainya” itu akan membuka pintu perbuatan syetan.”

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran (115).

(115) Kedua ayat di atas menunjukkan adanya larangan untuk mengucapkan

kata “seandainya” atau “andaikata” dalam hal-hal yang telah ditakdirkan oleh Allah terjadi, dan ucapan demikian termasuk sifat-sifat orang munafik; juga menunjukkan bahwa konsekwensi iman ialah pasrah dan ridha kepada takdir Allah, serta rasa khawatir seseorang tidak akan dapat menyelamatkan dirinya dari takdir tersebut.

Page 343: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 233Kitab Tauhid 233

2. Larangan mengucapkan kata “andaikata” atau “seandainya” apabila mendapat suatu musibah atau kegagalan.

3. Alasannya, karena kata tersebut (seandainya /andaikata) akan membuka pintu perbuatan syetan.

4. Petunjuk Rasulullah [ketika menjumpai suatu kegagalan atau mendapat suatu musibah] supaya mengucapkan ucapan yang baik [dan bersabar serta mengimani bahwa apa yang terjadi adalah takdir Allah].

5. Perintah untuk bersungguh-sungguh dalam mencari segala yang bermanfaat [untuk di dunia dan di akhirat] dengan senantiasa memohon pertolongan Allah.

6. Larangan bersikap sebaliknya, yaitu bersikap lemah.

Page 344: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid234Kitab Tauhid 234

BAB 58 LARANGAN MENCACI MAKI ANGIN

Diriwayatkan dari Ubay bin Ka‟ab , bahwa Rasulullah bersabda:

حايس ابطت ال )) (( ايكؾ سها ت تأا زذإ،

“Janganlah kamu mencaci maki angin. Apabila kamu melihat suatu hal yang tidak menyenangkan, maka berdoalah:

إ اي )) حايس ر سخ ويأطا ا سخا، ا ؾ سخ،

تسأ حايس ر سغ وب ذع، ا ؾ سغ، تسا أ سغا،

(( ب

“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang untuknya Kau perintahkan ia, dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, dan keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan yang untuknya Kau perintahkan ia. ” (HR. Turmudzi, dan hadits ini ia nyatakan shahih).

Kandungan bab ini:

1. Larangan mencaci maki angin.

2. Petunjuk Rasulullah untuk mengucapkan doa, apabila manusia melihat sesuatu yang

Page 345: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 235Kitab Tauhid 235

tidak menyenangkan [ketika angin sedang bertiup kencang].

3. Pemberitahuan Rasulullah bahwa angin mendapat perintah dari Allah. [Oleh karena itu, mencaci maki angin berarti mencaci maki Allah, Tuhan Yang menciptakan dan memerintahkan-nya].

4. Angin yang bertiup itu kadang diperintah untuk suatu kebaikan, dan kadang diperintah untuk suatu keburukan.

Page 346: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid236Kitab Tauhid 236

BAB 59

[LARANGAN BERPRASANGKA BURUK TERHADAP ALLAH]

Firman Allah :

“Mereka berprasangka yang tidak benar terhadap

Allah , seperti sangkaan jahiliyah, mereka berkata: "apakah ada bagi kita sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, katakanlah: "sungguh urusan itu seluruhnya di Tangan Allah. ” (QS. Ali Imran: 154).

“Dan supaya dia mengadzab orang-orang munafik

laki-laki dan orang-orang munafik perempuan, dan orang-orang Musyrik laki laki dan orang-orang musyrik perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah, mereka akan mendapat giliran (keburukan) yang amat buruk, dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al Fath: 6).

Page 347: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 237Kitab Tauhid 237

Ibnu Qayyim dalam menafsirkan ayat yang pertama mengatakan: “Prasangka di sini maksudnya adalah bahwa Allah tidak akan memberikan pertolongan-Nya (kemenangan) kepada Rasul-Nya, dan bahwa agama yang beliau bawa akan lenyap.”

Dan ditafsirkan pula: “bahwa apa yang menimpa beliau bukanlah dengan takdir (ketentuan) dan hikmah (kebijaksanaan) Allah.”

Jadi prasangka di sini ditafsirkan dengan tiga penafsiran:

Pertama : mengingkari adanya hikmah Allah.

Kedua : mengingkari takdir-Nya.

Ketiga : mengingkari bahwa agama yang dibawa Rasulullah akan disempurnakan dan dimenangkan Allah atas semua agama.

Inilah prasangka buruk yang dilakukan oleh orang-orang munafik dan orang-orang musyrik yang terdapat dalam surat Al Fath.

Perbuatan ini disebut dengan prasangka buruk, karena prasangka yang demikian tidak layak untuk Allah , tidak patut terhadap keagungan dan kebesaran Allah, tidak sesuai dengan kebijaksanaan-Nya, Puji-Nya, dan janji-Nya yang pasti benar.

Oleh karena itu, barangsiapa yang berprasangka bahwa Allah akan memenangkan kebatilan atas kebenaran, disertai dengan lenyapnya kebenaran; atau berprasangka bahwa apa yang terjadi ini bukan karena Qadha dan takdir Allah; atau mengingkari adanya suatu hikmah yang besar sekali dalam takdir-Nya, yang dengan hikmah-Nya Allah berhak untuk dipuji; bahkan mengira bahwa yang terjadi hanya

Page 348: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid238Kitab Tauhid 238

sekedar kehendak-Nya saja tanpa ada hikmah-Nya, maka inilah prasangka orang orang kafir, yang mana bagi mereka inilah Neraka “Wail”.

Dan kebanyakan manusia melakukan prasangka buruk kepada Allah , baik dalam hal yang berkenaan dengan diri mereka sendiri, ataupun dalam hal yang berkenaan dengan orang lain, bahkan tidak ada orang yang selamat dari prasangka buruk ini, kecuali orang yang benar-benar mengenal Allah, Asma dan sifat-Nya, dan mengenal kepastian adanya hikmah dan keharusan adanya puji bagi-Nya sebagai konsekwensinya.

Maka orang yang berakal dan yang cinta kepada dirinya sendiri, hendaklah memperhatikan masalah ini, dan bertaubatlah kepada Allah, serta memohon maghfirah-Nya atas prasangka buruk yang dilakukannya terhadap Allah .

Apabila anda selidiki, siapapun orangnya pasti akan anda dapati pada dirinya sikap menyangkal dan mencemoohkan takdir Allah, dengan mengatakan hal tersebut semestinya begini dan begitu, ada yang sedikit sangkalannya dan ada juga yang banyak. Dan silahkan periksalah diri anda sendiri, apakah anda bebas dari sikap tersebut?

ااد وايخإ ال إؾ الإ ١عع ذ را ت رت إؾ

“Jika anda selamat (selamat) dari sikap tersebut, maka anda selamat dari malapetaka yang besar, jika tidak, sungguh aku kira anda tidak akan selamat.”

Page 349: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 239Kitab Tauhid 239

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran (116).

2. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Fath (117) .

3. Disebutkan bahwa prasangka buruk itu banyak sekali macamnya.

4. Penjelasan bahwa tidak ada yang bisa selamat dari prasangka buruk ini kecuali orang yang mengenal Asma‟ dan sifat Allah, serta mengenal dirinya sendiri.

(116) Ayat pertama menunjukkan bahwa barangsiapa yang berprasangka

bahwa Allah akan memberikan kemenangan yang terus-menerus kepada kebatilan, disertai dengan lenyapnya kebenaran, maka dia telah berprasangka yang tidak benar kepada Allah dan prasangka ini adalah prasangka orang-orang Jahiliyah; menunjukkan pula bahwa segala sesuatu itu ada di Tangan Allah, terjadi dengan qadha dan qadar-Nya serta pasti ada hikmah-Nya; dan menunjukkan bahwa berbaik sangka kepada Allah adalah termasuk kewajiban tauhid.

(117) Ayat kedua menunjukkan kewajiban berbaik sangka kepada Allah dan larangan berprasangka buruk kepada-Nya; dan menunjukkan bahwa prasangka buruk kepada Allah adalah perbuatan orang-orang munafik dan musyrik yang mendapat ancaman siksa yang sangat keras.

Page 350: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid240Kitab Tauhid 240

BAB 60 MENGINGKARI QADAR (KETENTUAN

ALLAH TA‟ALA)

Ibnu Umar berkata: “Demi Allah yang jiwa Ibnu Umar berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang memiliki emas sebesar gunung Uhud, lalu dia infakkan di jalan Allah, niscaya Allah tidak akan menerimanya, sebelum ia beriman kepada qadar (ketentuan Allah)”, dan Ibnu Umar membaca sabda Rasulullah :

اإل)) ضز بتن ته٥ال اهللب ؤت أ ا ساآلخ اي

(( سغ سخ زدكايب ؤت

“Iman yaitu hendaklah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada Qadar baik dan buruknya.” (HR. Muslim).

Diriwayatkan bahwa Ubadah Ibnu Shamit berkata kepada anaknya: “Hai anakku, sungguh kamu tidak akan bisa merasakan lezatnya iman sebelum kamu meyakini bahwa apa yang telah ditakdirkan menimpa dirimu pasti tidak akan meleset, dan apa yang telah ditakdirkan tidak menimpa dirimu pasti tidak akan menimpamu, aku telah mendengar Rasulullah bersabda:

ك, ؾكاي اهلل لا خ أ إ )) ك، ؾبت: اني ا ا اذ ب: زا

؟ قبتنأ (( ١اعايط ك٢ تتس ٤غ ن سادك بت: انا

Page 351: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 241Kitab Tauhid 241

“Sesungguhnya pertama kali yang diciptakan Allah adalah Qalam, kemudian Allah berfirman kepadanya: “tulislah”, maka Qalam itu menjawab: "Ya Tuhanku, apa yang mesti aku tulis? Allah berfirman: “Tulislah ketentuan segala sesuatu sampai datang hari kiamat.”

Hai anakku, aku juga telah mendengar Rasulullah bersabda:

(( ظا ؾر س٢ غع ات ))

“Barangsiapa yang meninggal dunia tidak dalam keyakinan seperti ini, maka ia tidak tergolong ummatku”.

Dan dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan:

ت : انتب، ؾذس٣ ؾ ي , ؾكا ا خل اهلل ايك أ و )) إ

)) ١ ا ايك إي٢ نا٥ ا ايطاع١ ب

“Sesungguhnya pertama kali yang diciptakan Allah adalah Qalam, kemudian Allah berfirman kepadanya: “tulislah! Maka ditulislah apa yang terjadi sampai hari kiamat”.

Diriwayatkan oleh Ibnu Wahb bahwa Rasulullah bersabda:

(( ازايب اهلل قسسأ سغ سخ زدكايب ؤ ي ؾ ))

“Maka barangsiapa yang tidak beriman kepada qadar (ketentuan Allah) baik dan buruknya, maka Allah pasti akan membakarnya dengan api neraka”.

Page 352: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid242Kitab Tauhid 242

Diriwayatkan dalam Musnad dan Sunan(118), dari Ibnu Dailami ia berkata: “Aku datang kepada Ubay bin Kaab, kemudian aku katakan kepadanya: "Ada sesuatu keraguan dalam hatiku tentang masalah qadar, maka ceritakanlah kepadaku tentang suatu hadits, dengan harapan semoga Allah menghilangkan keraguan itu dari hatiku”, maka ia berkata:

بذ دسأ بد ج تكؿأ ي )) زدكايب ؤ٢ تتس و اهلل با قا

وـ٦دي ه ي وابؾا أ أ عت ه ي ىأخا أ،

وبؿي (( ازاي أ تها ير س٢ غع ت ي،

“Seandainya kamu menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, Allah tidak akan menerimanya darimu, sebelum kamu beriman kepada qadar, dan kamu meyakini bahwa apa yang telah ditakdirkan mengenai dirimu pasti tidak akan meleset, dan apa yang telah ditakdirkan tidak mengenai dirimu pasti tidak akan menimpamu, dan jika kamu mati tidak dalam keyakinan seperti ini, pasti kamu menjadi penghuni neraka".

Kata Ibnu Dailami selanjutnya: “Lalu aku mendatangi Abdullah bin Mas‟ud, Hudzaifah bin Yaman dan Zaid bin Tsabit, semuanya mengucapkan kepadaku hadits yang sama dengan sabda Nabi Muhammad di atas.” (HR. Al Hakim dan dinyatakan shahih).

(118) Musnad di sini maksudnya adalah kitab koleksi hadits yang disusun oleh

Imam Ahmad. Dan sunan maksudnya ialah kitab koleksi hadits yang disusun oleh Abu dawud dan Ibnu majah.

Page 353: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 243Kitab Tauhid 243

Kandungan bab ini:

1. Keterangan tentang kewajiban beriman kepada qadar.

2. Keterangan tentang cara beriman kepada qadar.

3. Amal Ibadah seseorang sia-sia, jika tidak beriman kepada qadar.

4. Disebutkan bahwa seseorang tidak akan merasakan iman sebelum ia beriman kepada qadar.

5. Penjelasan bahwa makhluk pertama yang diciptakan Allah yaitu Qalam.

6. Diberitahukan dalam hadits bahwa –dengan perintah dari Allah- menulis ketentuan-ketentuan sampai hari kiamat.

7. Rasulullah menyatakan bahwa dirinya lepas dari orang yang tidak beriman kepada qadar.

8. Tradisi para ulama salaf dalam menghilangkan keraguan, yaitu dengan bertanya kepada ulama.

9. Dan para ulama salaf memberikan jawaban yang dapat menghilangkan keraguannya tersebut, dengan hanya menuturkan hadits dari Rasulullah.

Page 354: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid244Kitab Tauhid 244

BAB 61 “MUSHAWWIR”

[PARA PENGGAMBAR MAKHLUK YANG BERNYAWA]

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

ق )) اهلل ا ، ٠زا ذكدؾ كدن لد بذ ظأ :

(( ٠سعا غكدي ، أ١با سكدي أ

“Allah berfirman: “Dan tiada seseorang yang lebih dzalim dari pada orang yang bermaksud menciptakan ciptaan seperti ciptaan-Ku, oleh karena itu. Maka cobalah mereka menciptakan seekor semut kecil, atau sebutir biji-bijian, atau sebutir biji gandum.”

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah, radhiallahuanha bahwa Rasulullah bersabda:

كاي ا ابرع اعاي دغأ )) ك راي ١ا (( اهلل لدب ٦ا

“Manusia yang paling pedih siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang membuat penyerupaan dengan makhluk Allah ”.

Sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:

زؾ ٠زؾ هب ي عذ، از ايؾ زؿ ن )) برعظ ؿا

(( د ا ؾب

Page 355: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 245Kitab Tauhid 245

“Setiap mushawwir (perupa) berada di dalam neraka, dan setiap rupaka yang dibuatnya diberi nafas untuk menyiksa dirinya dalam neraka Jahannam”.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas dalam hadits yang marfu‟, Rasulullah bersabda:

حا ايسؾ ذؿ أ ـا نايد يف ٠زؾ زؾ )) ظي،

(( ذاؾب

“Barangsiapa yang membuat rupaka di dunia, maka kelak (pada hari kiamat) ia akan dibebani untuk meniupkan ruh ke dalam rupaka yang dibuatnya, namun ia tidak bisa meniupkannya”.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Al Hayyaj, ia berkata: sesungguhnya Ali bin Abi Thalib berkata kepadaku:

ع وجعبأ الأ )) الإ ٠زؾ عدت ال أ اهلل ضز ع جعا ب٢

تطط سبق الا (( تض الا إؾسػا

“Maukah kamu aku utus untuk suatu tugas sebagaimana Rasulullah mengutusku untuk tugas tersebut? Yaitu: janganlah kamu biarkan ada sebuah rupaka tanpa kamu musnahkan, dan janganlah kamu biarkan ada sebuah kuburan yang menonjol kecuali kamu ratakan.”

Page 356: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid246Kitab Tauhid 246

Kandungan bab ini:

1. Ancaman berat bagi para perupa makhluk yang bernyawa.

2. Hal itu disebabkan karena tidak berlaku sopan santun kepada Allah , sebagaimana firman Allah : “Dan Tiada seseorang yang lebih dzalim dari pada orang yang menciptakan ciptaan seperti ciptaan-Ku”.

3. Firman Allah: “Maka cobalah mereka ciptakan seekor semut kecil, atau sebutir biji-bijian, atau sebutir biji gandum.” Menunjukkan kekuasaan Allah, dan kelemahan manusia.

4. Ditegaskan dalam hadits bahwa para perupa adalah manusia yang paling pedih siksanya.

5. Allah akan membuat ruh untuk setiap rupaka yang dibuat guna menyiksa perupa tersebut dalam neraka Jahannam.

6. Perupa akan dibebani untuk meniupkan ruh ke dalam rupaka yang dibuatnya.

7. Perintah untuk memusnahkan rupaka apabila menjumpainya.

Page 357: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 247Kitab Tauhid 247

BAB 62 LARANGAN BANYAK BERSUMPAH

Firman Allah :

“Dan jagalah sumpahmu.” (QS. Al Maidah: 89).

Abu Hurairah berkata: “Aku mendengar Rasulullah bersabda:

(( بطهي ١كش ١عطي ١كؿ ـاحل ))

“Sumpah itu dapat melariskan barang dagangan namun dapat menghapus keberkahan usaha.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Diriwayatkan dari Salman bahwa Rasulullah bersabda:

؛ أغط يأ ابرع ي نص ال اهلل ه ال ١ثالث ))

ش ا سبهتط ا٥ع، الإ ستػ ال تاعكب اهلل عد دز،

(( ب الإ عب ال ب

“Tiga orang yang mereka itu tidak diajak bicara dan tidak disucikan oleh Allah (pada hari kiamat), dan mereka menerima adzab yang pedih, yaitu: orang yang sudah beruban (tua) yang berzina, orang miskin yang sombong, dan orang yang menjadikan Allah sebagai barang dagangannya, ia tidak membeli atau menjual kecuali dengan bersumpah.” (HR. Thabrani dengan sanad yang shahih).

Page 358: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid248Kitab Tauhid 248

Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Imran bin Husain ia berkata: Rasulullah bersabda:

قا (( راي ث راي ، ثسق تأ سخ ))

إ ث ))؟ ثاالث أ تس سق دعب سنذأ زدأ العسا: ؾ

دػتط ال دػ ق ندعب ، تؤ ال د،

(( ايطؾ سع ؾ ال زر“Sebaik-baik umatku adalah mereka yang hidup

pada masaku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya lagi” – Imran berkata: “Aku tidak ingat lagi apakah Rasulullah menyebutkan generasi setelah masa beliau dua kali atau tiga?” – “Kemudian akan ada setelah masa kalian orang-orang yang memberikan kesaksian sebelum ia diminta, mereka berkhianat dan tidak dapat dipercaya, mereka bernadzar tapi tidak memenuhi nadzarnya, dan badan mereka tampak gemuk-gemuk”.

Diriwayatkan pula dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Mas‟ud bahwa Nabi Muhammad bersabda:

٤ذ ، ث راي ث راي ، ثسق اعاي سخ ))

(( تادغ دسأ ٠ادغ لبطت ق

“Sebaik-baik manusia adalah mereka yang hidup pada masaku, kemudian generasi yang datang berikutnya, kemudian generasi yang datang berikutnya lagi, kemudian akan datang orang-orang

Page 359: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 249Kitab Tauhid 249

dimana di antara mereka kesaksiannya mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului kesaksiannya.”

Ibrahim (An Nakhai) berkata: “Mereka memukuli kami karena kesaksian atau sumpah (yang kami lakukan) ketika kami masih kecil”.

Kandungan bab ini:

1. Adanya wasiat dari Allah untuk menjaga sumpah.

2. Penjelasan Rasulullah bahwa sumpah itu dapat melariskan barang dagangan, tapi ia juga dapat menghapus keberkahan usaha itu.

3. Ancaman berat bagi orang yang selalu bersumpah, baik ketika menjual atau membeli.

4. Peringatan bahwa dosa itu bisa menjadi besar walaupun faktor yang mendorong untuk melakukannya itu kecil (119).

5. Larangan dan celaan bagi orang yang bersumpah tanpa diminta.

6. Pujian Rasulullah untuk ketiga generasi atau keempat generasi (sebagaimana tersebut dalam suatu hadits), dan memberitakan apa yang akan terjadi selanjutnya.

7. Larangan dan celaan bagi orang yang memberikan kesaksian tanpa diminta.

(119) Seperti orang yang sudah beruban (tua) yang berzina, atau orang melarat

yang congkak, semestinya mereka tidak melakukan perbuatan dosa ini, karena faktor yang mendorong mereka untuk berbuat demikian adalah lemah atau kecil.

Page 360: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid250Kitab Tauhid 250

8. Orang-orang salaf (terdahulu) memukul anak-anak kecil karena memberikan kesaksian atau bersumpah (120).

(120) Hal tersebut dilakukan oleh orang-orang salaf untuk mendidik anak-anak

agar tidak gampang bersaksi dan menyatakan sumpah, yang akhirnya akan menjadi suatu kebiasaan; kalau sudah menjadi kebiasaan, dengan ringan ia akan bersaksi atau bersumpah sampai dalam masalah yang tidak patut baginya untuk bersumpah. Dan banyak bersumpah itu dilarang, karena perbuatan ini menunjukkan suatu sikap meremehkan dan tidak mengagungkan nama Allah.

Page 361: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 251Kitab Tauhid 251

BAB 63 PERJANJIAN DENGAN ALLAH DAN NABINYA

Firman Allah :

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji, dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu sesudah mengukuhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (QS. An Nahl: 91).

Buraidah berkata: “Apabila Rasulullah mengangkat komandan pasukan perang atau batalyon, beliau menyampaikan pesan kepadanya agar selalu bertakwa kepada Allah, dan berlaku baik kepada kaum muslimin yang bersamanya, kemudian beliau bersabda:

ات، قاهلل ب ضؾ اهلل اضا بصاغ )) ص، اغاهللب سؿن ا الا

ػت زدػت الا، جت الا، تكت الا، ديا ىدع تكا يذإا،

ؿخ خال٢ ثيإ عادؾ نسػامل ا تأؾ – الخ أ – ا

(( ع ن ، باقؾ ىابدأ

Page 362: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid252Kitab Tauhid 252

“Seranglah mereka dengan “Asma" Allah, demi di jalan Allah), perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah, seranglah dan janganlah kamu menggelapkan harta rampasan perang, jangan mengkhianati perjanjian, jangan mencincang korban yang terbunuh, dan jangan membunuh anak-anak. Apabila kamu menjumpai musuh- musuhmu dari kalangan orang-orang musyrik, maka ajaklah mereka kepada tiga hal: mana saja yang mereka setujui, maka terimalah dan hentikanlah penyerangan terhadap mereka.

٢ يإ عاد ، ث باقؾ ىابدأ إ، ؾالض٢ اإليإ عاد ث ))

سادامل از٢ ديإ ازد شايت ويا ذعؾ إ أ سبخأ،

سادا ي ؾ (( سادامل٢ ا ع ع،

Ajaklah mereka kepada agama Islam; jika mereka menerima maka terimalah mereka, kemudian ajaklah mereka berhijrah dari daerah mereka ke daerah orang-orang muhajirin, dan beritahu mereka jika mereka mau melakukannya maka bagi mereka hak dan kewajiban sama seperti hak dan kewajiban orang-orang muhajirin,

يشت ا أبأ إؾ)) ابسعأن ه أ سبخأا ؾا

ايعت اهلل هس عسذ طامل ؾ ي ه ال٢،

ذ أ الإ ٤غ ٤ؿاي ١ايػ دا (( طامل عا

Tetapi, jika mereka menolak untuk berhijrah dari daerah mereka, maka beritahu mereka, bahwa mereka akan mendapat perlakuan seperti orang-orang badui dari kalangan Islam, berlaku bagi mereka hukum Allah, tetapi mereka tidak mendapatkan bagian dari

Page 363: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 253Kitab Tauhid 253

hasil rampasan perang dan fai, kecuali jika mereka mau bergabung untuk berjihad dijalan Allah bersama orang-orang Islam.

باقؾ ىابدأ إ، ؾ١صاجل يأاضا ؾبأ إؾ ))

(( اتق اهللب عتاضا ؾبأ إ، ؾع ن

Dan jika mereka menolak hal tersebut, maka mintalah dari mereka jizyah (121), kalau mereka menerima maka terimalah dan hentikan penyerangan terhadap mereka. Tetapi jika semua itu ditolak maka mohonlah pertolongan kepada Allah dan perangilah mereka.

١ذ اهلل ١ذ ي عذت أ ىادزأؾ ؿس أ تساؾا سذإ))

ب ١ذ اهلل ١ذ ي عذت ال، ؾب وتذ ي عاد هي،

أ هابشؾأ ١ذ ها ذسؿدت أ هإؾ وابشؾأ ١ذ

(( ب ١ذ اهلل ١ا ذسؿدت أ

Dan jika kamu telah mengepung kubu pertahanan mereka, kemudian mereka menghendaki darimu agar kamu membuat untuk mereka perjanjian Allah dan Rasul-Nya, maka janganlah kamu buatkan untuk mereka perjanjian Allah dan Rasul-Nya, akan tetapi buatlah untuk mereka perjanjian dirimu sendiri dan perjanjian sahabat-sahabatmu, karena sesungguhnya melanggar perjanjianmu sendiri dan sahabat-

(121) Jizyah adalah uang yang diambil dari orang-orang kafir sebagai tanda

ketundukan mereka kepada negara Islam dan sebagai ganti perlindungan Negara Islam atas jiwa dan harta mereka.

Page 364: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid254Kitab Tauhid 254

sahabatmu itu lebih ringan resikonya dari pada melanggar perjanjian Allah dan Rasul-Nya.

، اهلل ه٢ سع يـصت أ ىادزأؾ ؿس أ تساؾا سذإ))

اهلل ه٢ سع يـصت الؾ ال وإؾ وه٢ سع يصأ هي،

(( ؟ ال أ اهلل هس ؾ بؿت أزدتDan jika kamu telah mengepung kubu pertahanan

musuhmu, kemudian mereka menghendaki agar kamu mengeluarkan mereka atas dasar hukum Allah, maka janganlah kamu mengeluarkan mereka atas dasar hukum Allah, tetapi keluarkanlah mereka atas dasar hukum yang kamu ijtihadkan, karena sesungguhnya kamu tidak mengetahui apakah tindakanmu sesuai dengan hukum Allah atau tidak.” (HR. Muslim).

Kandungan bab ini:

1. Perbedaan antara perjanjian Allah dan perjanjian Nabi-Nya dengan perjanjian kaum muslimin.

2. Petunjuk Rasulullah untuk memilih salah satu pilihan yang paling ringan resikonya dari dua pilihan yang ada.

3. Etika dalam berjihad, yaitu supaya menyeru dengan mengucapkan: “bismillah fi sabilillah”.

4. Perintah untuk memerangi orang-orang yang kafir kepada Allah.

5. Perintah untuk senantiasa memohon pertolongan Allah dalam memerangi orang-orang kafir.

Page 365: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 255Kitab Tauhid 255

6. Perbedaan antara hukum Allah dan hukum hasil ijtihad para ulama.

7. Disyariatkan bagi seorang komandan dalam kondisi yang diperlukan seperti yang tersebut dalam hadits, untuk berijtihad dalam menentukan hukum tertentu, walaupun ia tidak tahu apakah ijtihadnya sesuai dengan hukum Allah atau tidak?

Page 366: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid256Kitab Tauhid 256

BAB 64

LARANGAN BERSUMPAH MENDAHULUI ALLAH

Jundub bin Abdullah berkata: Rasulullah bersabda:

ق )) دز ا ك، ؾالؿي اهلل سؿػ ال اهلل: اهلل ا را ايذ :

(( وع تبسأ ي تسؿغ دق ؟ إالؿي سؿغأ ال أ ٢ عيأت

“Ada seorang laki-laki berkata: “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan, maka Allah berfirman: “siapa yang bersumpah mendahului-Ku, bahwa aku tidak mengampuni sifulan? Sungguh Aku telah mengampuni-Nya dan Aku telah menghapuskan amalmu.” (HR. Muslim).

Dan disebutkan dalam hadits riwayat Abi Hurairah bahwa orang yang bersumpah demikian itu adalah orang yang ahli ibadah. Abu Hurairah berkata: “Ia telah mengucapkan suatu ucapan yang menghancurkan dunia dan akhiratnya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Kandungan bab ini:

1. Peringatan untuk tidak bersumpah mendahului Allah.

2. Hadits di atas menunjukkan bahwa neraka itu lebih dekat kepada seseorang dari pada tali sendal jepitnya.

Page 367: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 257Kitab Tauhid 257

3. Begitu juga surga.

4. Buktinya adalah apa yang telah dikatakan oleh Abu Hurairah di atas: “Ia telah mengucapkan perkataan yang membinasakan dunia dan akhiratnya.”

5. Kadang-kadang seseorang mendapatkan ampunan dari Allah disebabkan karena adanya sesuatu yang ia benci.

Page 368: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid258Kitab Tauhid 258

BAB 65 LARANGAN MENJADIKAN ALLAH SEBAGAI

PERANTARA KEPADA MAKHLUKNYA

Diriwayatkan dari Jubair bin Muth‟im bahwa ada seorang badui datang kepada Rasulullah dengan mengatakan: “Ya Rasulullah, orang-orang pada kehabisan tenaga, anak istri kelaparan, dan harta benda pada musnah, maka mintalah siraman hujan untuk kami kapada Rabbmu, sungguh kami menjadikan Allah sebagai perantara kepadamu, dan kami menjadikanmu sebagai perantara kepada Allah”. Maka Nabi bersabda:

شبض )) شب، ضاهلل ا ا ش، ؾاهلل ا ؾ ويذ فس٢ عتس حبط ا

ق ، ثابشؾأ د ا زدت! أوش: ععأ اهلل أغ ؟ إا اهلل

.حداحل سنذ (( دس٢ أع اهللب عؿػتط ال ، إويذ

“Maha suci Allah, maha suci Allah” – beliau masih terus bertasbih sampai nampak pada wajah para sahabat (perasaan takut akan kemarahan beliau), kemudian beliau bersabda: “Kasihanilah dirimu, tahukah kalian siapa Allah itu? Sungguh kedudukan Allah itu jauh lebih Agung dari pada yang demikian itu, sesungguhnya tidak dibenarkan Allah dijadikan sebagai perantara kepada siapapun dari makhluk-Nya.” (HR. Abu Daud).

Kandungan bab ini:

1. Rasulullah mengingkari seseorang yang mengatakan:“Kami menjadikan Allah sebagai perantara kepadamu.”

Page 369: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 259Kitab Tauhid 259

2. Rasulullah marah sekali ketika mendengar ucapan ini, dan bertasbih berkali-kali, sehingga para sahabat merasa takut.

3. Rasulullah tidak mengingkari ucapan badui “kami menjadikanmu sebagai perantara kepada Allah”.

4. Penjelasan tentang makna sabda Rasul “Subhanallah” [yang artinya: Maha Suci Allah].

5. Kaum muslimin menjadikan Rasulullah sebagai perantara [pada masa hidupnya] untuk memohon [kepada Allah ] siraman hujan.

Page 370: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid260Kitab Tauhid 260

BAB 66

UPAYA RASULULLAH DALAM MENJAGA KEMURNIAN TAUHID, DAN MENUTUP SEMUA

JALAN YANG MENUJU KEPADA KEMUSYRIKAN

Abdullah bin Asy Syikhkhir berkata: “Ketika aku ikut pergi bersama suatu delegasi Bani Amir menemui Rasulullah , kami berkata:

كا، ؾدض تأ )) ٢، قايعت ىازبت اهلل د: ايطـا ا كؾأا:

الكؾ ك، ؾالا طععأ, ال هيق ضعب أ هيكا بي: قا

ايػ هسذتط (( ا

“Engkau adalah sayyiduna (tuan kami), maka beliau bersabda:” Sayyid (Tuan) yang sebenarnya adalah Allah ”, kemudian kami berkata: „Engkau adalah yang paling utama dan paling agung kebaikannya di antara kita. Beliau bersabda: “Ucapkanlah semua atau sebagaian kata-kata yang wajar bagi kalian, dan janganlah kalian terseret oleh syetan.” (HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih).

Dikatakan oleh Anas bin Malik bahwa ada sebagian orang berkata:

سا خ، اهلل ضا ز)) سخ ابا دضا، كا، ؾدض ابا : ا

ايػ هتط ال هيكا بي، قاعا ايا أ ا ، أا

Page 371: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 261Kitab Tauhid 261

اهلل ضز اهلل دب، عدش تيـص مؾ عؾست أ بسا أ،

(( . اهلل يصأ تاي

“Ya Rasulullah, wahai orang yang paling baik di antara kami, dan putra orang yang terbaik di antara kami, wahai tuan kami dan putra tuan kami”, maka Rasulullah bersabda: “Saudara-saudara sekalian! Ucapkanlah kata-kata yang wajar saja bagi kamu sekalian, dan janganlah sekali-kali kalian terbujuk oleh syetan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya, aku tidak senang kalian mengagungkanku melebihi kedudukanku yang telah diberikan Allah kepadaku.” (HR. An Nasai dengan sanad yang jayyid).

Kandungan bab ini:

1. Peringatan kepada para sahabat agar tidak bersikap berlebih-lebihan terhadap beliau (122).

2. Orang yang dipanggil dengan panggilan “Engkau adalah tuan kami” hendaknya ia menjawab: “Tuan yang sebenarnya adalah Allah.

3. Rasulullah memperingatkan kepada para sahabat agar tidak terseret dan terbujuk oleh syetan, padahal mereka tidak mengatakan kecuali yang sebenarnya.

(122) Bab ini menunjukkan bahwa tauhid tidak akan sempurna dan murni,

kecuali dengan menghindarkan diri dari setiap ucapan yang menjurus kepada perlakuan yang berlebih-lebihan terhadap makhluk, karena dikhawatirkan akan menyeret ke dalam kemusyrikan.

Page 372: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid262Kitab Tauhid 262

4. Rasulullah (tidak menginginkan sanjungan dari para sahabat yang melampaui kedudukan yang sebenarnya), dengan sabdanya: “Aku tidak senang kamu sekalian mengangkatku melebihi kedudukan (yang sebenarnya) yang telah diberikan kepadaku oleh Allah .”

Page 373: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 263Kitab Tauhid 263

BAB 67

[KEAGUNGAN DAN KEKUASAAN ALLAH ]

Firman Allah :

“Dan mereka (orang-orang musyrik) tidak

mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat, dan semua langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari segala perbuatan syirik mereka.” (QS. Az zumar: 67).

Ibnu Mas‟ud berkata: “Salah seorang pendeta Yahudi datang kepada Rasulullah seraya berkata:

(( ، عبؾ٢ إع اتايط عذ اهلل أ دذا ، إدشا

عبؾ٢ إع قزاأل عبؾ٢ إع سذايػ، ، عبؾ٢ إع ا٤امل،

عبؾ٢ إ٣ عسايج ، وا اي: أك، ؾعبؾ٢ إع لداي سا٥ض،

: أسق ، ثسباحل كا يكدؿت راد تد٢ بتس باي وشكؾ

“Wahai Muhammad, sesungguhnya kami dapati (dalam kitab suci kami) bahwa Allah akan meletakkan langit di atas satu jari, pohon-pohon di atas satu jari, air di atas satu jari, tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari, kemudian

Page 374: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid264Kitab Tauhid 264

Allah berfirman: “Akulah Penguasa (raja)”, maka Rasulullah tertawa sampai nampak gigi geraham beliau, karena membenarkan ucapan pendeta Yahudi itu, kemudian beliau membacakan firman Allah:

“Dan mereka (orang-orang musyrik) tidak mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat.” (QS. Az Zumar: 67).

Dan dalam riwayat Imam Muslim terdapat tambahan:

بذاي)) ا ، أوا اي: أكؾ ص ، ثعبؾ٢ أع سذايػ ا

(( اهلل

“Gunung-gunung dan pohon-pohon di atas satu jari, kemudian digoncangkannya seraya berfirman: “Akulah penguasa, Akulah Allah.”

Dan dalam riwayat Imam Bukhari dikatakan:

ايجس٣ ع٢ إؾبع املا٤ ات ع٢ إؾبع، ايط ضا٥س )) ذع

ايدل ع٢ إؾبع ((

“Allah letakkan semua langit di atas satu jari, air serta tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda:

Page 375: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 265Kitab Tauhid 265

كاي اتايط اهلل)) دب رخأ ث ١ا ٢، ثاي

ث ؟سبهتامل ؟ أازباجل ، أوا اي: أك

، أوا اي: أك ، ثايػب رخأ ، ثعبايط قزاأل

((؟ سبهتامل ؟ أازباجل

“Allah akan menggulung seluruh lapisan langit pada hari kiamat, lalu diambil dengan tangan kanan-Nya, dan berfirman: “Akulah penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang sombong? Kemudian Allah menggulung ketujuh lapis bumi, lalu diambil dengan tangan kiri-Nya dan berfirman: “Aku lah Penguasa, mana orang-orang yang berlaku lalim? Mana orang-orang yang sombong?

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas , ia berkata:

الإ سايس ن ؾ عبايط قزاأل عبايط اتطا اي ))

(( ندسأ د ؾ ١يدسدن

“Tidaklah langit tujuh dan bumi tujuh di Telapak Tangan Allah Ar Rahman, kecuali bagaikan sebutir biji sawi diletakkan di telapak tangan seseorang di antara kalian.”

Ibnu Jarir berkata: “Yunus meriwayatkan kepadaku dari Ibnu Wahb, dari Ibnu Zaid, dari bapaknya (Zaid bin Aslam), ia berkata: Rasulullah bersabda:

زدن الإ ضسايه ؾ عبايط اتا ايط )) ؾ تكيأ ١عبض ا

(( عست

Page 376: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid266Kitab Tauhid 266

“Ketujuh langit berada di Kursi, tiada lain hanyalah bagaikan tujuh keping Dirham yang diletakkan di atas perisai.”

Kemudian Ibnu Jarir berkata: “Dan Abu Dzar berkata: "Aku mendengar Rasulullah bersabda:

سظ ب تكيأ ددس ١كشن الإ ؽسايع ؾ ضسا ايه ))

(( ضزاأل ٠الؾ

“Kursi yang berada di Arsy tiada lain hanyalah bagaikan sebuah gelang besi yang dibuang ditengah tengah padang pasir.”

Diriwayatkan dari Ibnu Mas‟ud bahwa ia berkata:

ايد ا٤ايط ب )) ت تايا ع ١ا٥طا خ ا ا٤ض ن ب،

ع ١ا٥طخ ا٤ض ا ١ا٥طخ ضسهاي ١عابايط ا٤ايط ب،

ع ا ع ١ا٥طخ ا٤اي ضسهاي ب، ا ، ا٤امل مؾ ؽسعاي،

(( هايعأ ٤غ ٢ عؿد ، الؽسعاي مؾ اهلل

“Antara langit yang paling bawah dengan yang berikutnya jaraknya 500 tahun, dan antara setiap langit jaraknya 500 tahun, antara langit yang ketujuh dan Kursi jaraknya 500 tahun, antara Kursi dan samudra air jaraknya 500 tahun, sedang Arsy itu berada di atas samudra air itu, dan Allah berada di atas Arsy, tidak tersembunyi bagi Allah suatu apapun dari perbuatan kalian.” (HR. Ibnu Mahdi dari Hamad bin Salamah, dari Aisyah, dari Zarr, dari Abdullah bin Mas‟ud).

Page 377: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 267Kitab Tauhid 267

Atsar ini diriwayatkan dari berbagai macam jalur sanad, demikian yang dikatakan oleh imam Ad Dzahabi.

Al Abbas bin Abdul Muthalib berkata: Rasulullah bersabda:

, عأ يضز ا: اهلل؟ قضزاأل ا٤ايط ب ن زدت ))

ق : با ١ض ١ا٥طخ ٠سطا ا٢٤ ضيإ ا٤ض ن ،

١ض ١ا٥طخ ٠سط ، ١ض ١ا٥طخ ٠سط ا٤ض ن ـجن،

ا بن العأ ؿضأ ب سشب ؽسعاي ١عابايط ا٤ايط ب

ضزاأل ا٤ايط ويذ مؾ اهلل، ٤غ ٢ عؿد ظي،

عأ (( آد ب ا

“Tahukah kalian berapa jarak antara langit dan bum? Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”, beliau bersabda: “Antara langit dan bumi itu jaraknya perjalanan 500 tahun, dan antara langit yang satu dengan yang lain jaraknya perjalanan 500 tahun, sedangkan tebalnya setiap langit adalah perjalanan 500 tahun, antara langit yang ketujuh dengan Arsy ada samudra, dan antara dasar samudra dengan permukaannya seperti jarak antara langit dengan bumi, dan Allah di atas itu semua, dan tiada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu apapun dari perbuatan anak Adam.” ( HR. Abu Daud dan ahli hadits yang lain).

Page 378: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid268Kitab Tauhid 268

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang ayat tersebut di atas (123).

2. Pengetahuan tentang sifat-sifat Allah, sebagaimana yang terkandung dalam hadits pertama, masih dikenal di kalangan orang-orang Yahudi yang hidup pada masa Rasulullah , mereka tidak mengingkarinya dan tidak menafsirkannya dengan penafsiran yang menyimpang dari kebenaran.

3. Ketika pendeta Yahudi menyebutkan tentang pengetahuan tersebut kepada Rasulullah, beliau membenarkannya, dan turunlah ayat Al Qur‟an menegaskannya.

4. Rasulullah tersenyum ketika mendengar pengetahuan yang agung ini disebutkan oleh pendeta Yahudi.

5. Disebutkan dengan tegas dalam hadits ini adanya dua tangan bagi Allah, dan bahwa seluruh langit itu diletakkan di tangan kanan-Nya, dan seluruh bumi diletakkan di tangan yang lain pada hari kiamat.

6. Dinyatakan dalam hadits bahwa tangan yang lain itu adalah tangan kiri-Nya.

7. Disebutkan dalam hadits keadaan orang-orang yang berlaku lalim, dan berlaku sombong pada hari kiamat.

(123) Ayat ini menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah , dan kecilnya

seluruh makhluk dibandingkan dengan Nya; menunjukkan pula bahwa siapa yang berbuat syirik, berarti tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya.

Page 379: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 269Kitab Tauhid 269

8. Dijelaskan bahwa seluruh langit dan bumi di telapak tangan Allah itu bagaikan sebutir biji sawi yang diletakkan di tangan seseorang.

9. Kursi itu lebih besar dari pada langit.

10. Arsy itu lebih besar dari pada Kursi.

11. Arsy itu bukanlah Kursi, dan bukanlah samudra air.

12. Jarak antara langit yang satu dengan langit yang lainnya perjalanan 500 tahun.

13. Jarak antara langit yang ketujuh dengan Kursi perjalanan 500 tahun.

14. Jarak antara Kursi dan samudra perjalanan 500 tahun.

15. Arsy sebagaimana dinyatakan dalam hadits, berada di atas samudra tersebut.

16. Allah berada di atas Arsy.

17. Jarak antara langit dan bumi itu perjalanan 500 tahun.

18. Tebal masing-masing langit itu perjalanan 500 tahun.

19. Samudra yang berada di atas seluruh langit itu, antara dasar dengan permukaannya, jauhnya perjalanan 500 tahun, dan hanya Allah lah yang maha mengetahui.

Segala Puji hanya milik Allah semata, Rabb sekalian alam, semoga shalawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad , keluarganya serta para sahabatnya.

Page 380: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid270Kitab Tauhid 270

DAFTAR ISTILAH „Adh-h = „Idhah: sihir, dusta, tindakan mengadu

domba, menghasut dan memfitnah.

„Adhih (ism fa‟il): Tukang sihir.

„Adwa: Penjangkitan atau penularan penyakit.

„Ain: Pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang melalui matanya, kena mata.

„Alaihissalam: Semoga salam sejahtera senantiasa dilimpahkan (Allah) kepadanya.

Allah akbar: Allah Maha besar.

Atsar: ada dua pengertian:

1. Hadits.

2. Perkataan atau perbuatan yang dinisbatkan kepada sahabat atau tabi‟in.

„Azimah: Lihat ruqyah.

„Azza wa Jalla: Maha Mulia dan Maha Agung.

Barzakh: Alam ghaib setelah manusia meninggal dunia sampai hari kiamat, atau alam kubur.

Dinar: Nama satuan uang, pada zaman Rasulullah yang terbuat dari emas.

Dirham: Nama satuan uang, pada zaman Rasaulullah yang lebih kecil nilainya daripada dinar, yang terbuat dari perak.

Fai‟: harta yang diperoleh kaum muslimin dari musuh tanpa melalui peperangan, karena ditinggal lari oleh pemiliknya.

Page 381: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 271Kitab Tauhid 271

Fa‟l: Rasa optimis; harapan bernasib baik dan sukses.

Ghanimah: Harta yang diambil alih oleh kaum muslimin dari musuh mereka ketika dalam peperangan; rampasan perang.

Ghaul: Hantu (gendruwo), salah satu jenis jin.

Hadits: Tuntunan dan tradisi yang diajarkan Rasalullah melalui sabda, sikap, perbuatan dan persetujuan beliau; sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi , baik berupa perkataan, perbuatan, sikap, atau persetujuan.

Hamah: Burung hantu.

Hasan: Hadits yang tingkatannya di bawah hadits shahih, karena daya hafal atau kecermatan dan ketelitian orang yang meriwayatkannya masih kurang, tetapi bila banyak atau ada berbagai jalan dalam meriwayatkannya maka hadits tersebut meningkat menjadi shahih.

Ibadah: Penghambaan diri kepada Allah dengan mentaati segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah , disertai dengan penuh rasa kerendahan hati dan penuh rasa cinta.

Iman: Ucapan hati dan lisan yang disertai dengan perbuatan, diiringi dengan ketulusan niat karena Allah, dan dilandasi dengan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah .

Isnad: Silsilah orang-orang yang meriwayatkan hadits dari Rasulullah .

Page 382: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid272Kitab Tauhid 272

Istinja‟: Bersuci atau membersihkan diri setelah buang hajat kecil atau besar.

Iyafah: Meramal nasib baik dengan menerbangkan burung, apabila terbang ke arah kanan berarti ada alamat baik. Sedang bedanya dengan thiyarah adalah kalau thiyarah itu meramal nasib buruk, atau merasa bernasib sial dengan melihat burung, hewan atau lainnya.

Jahiliyah: Kebodohan, yaitu suatu zaman yang ciri utamanya ialah mengagungkan selain Allah dengan disembah, dipuja, dipatuhi dan ditaati; ciri lainnya kebobrokan mental dan kerusakan akhlak, seperti zaman sebelum Islam.

Ja‟iz: mubah: tidak dilarang dan tidak pula dianjurkan.

Jayyid: Suatu tingkatan sanad di atas hasan.

Jibt: Sihir; sebutan yang bisa digunakan untuk sihir, tukang sihir, tukang ramal, dukun, berhala dan yang sejenisnya.

Jizyah: Semacam pajak yang dipungut dari orang-orang non muslim yang mampu lagi dewasa, sebagai ganti daripada zakat yang dipungut dari orang-orang Islam, atas segala perlindungan dan ketentraman yang diberikan oleh kaum muslimin.

Al Khalil: kekasih mulia, tingkatannya lebih tinggi daripada habib (kekasih).

Khamilah: Pakaian yang berbulu atau berbeludru; pakaian tersebut terbuat dari wool.

Page 383: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 273Kitab Tauhid 273

Khamisah: Pakaian yang terbuat dari wool atau sutera dengan sulaman yang indah lagi menarik.

Kunyah (baca: kun-yah) : Nama panggilan untuk kehormatan, seperti: Abu al – Abbas, Abu Abdillah, Abu Ahmad, dll. Biasanya diambil dari nama anak yang pertama.

Makruh: Sesuatu yang apabila dikerjakan kurang baik, tetapi apabila ditinggalkan akan mendapat pahala.

Marfu‟: Hadits yang disampaikan oleh Rasulullah ; sesuatu yang dinisbatkan kepada Rasulullah baik itu berupa ucapan, perbuatan, sikap atau persetujuan, meskipun yang menisbatkan itu seorang sahabat atau tabi‟in.

Mauquf: Sesuatu yang dinisbatkan kepada seorang sahabat, baik itu berupa ucapan, perbuatan atau persetujuan; perkataan yang diucapkan seorang sahabat atau perbuatan yang dilakukannya atau persetujuannya terhadap apa yang dilakukan seorang tabi‟in.

Mufti: Orang yang memberikan fatwa atau petunjuk atas suatu masalah.

Nadzar: Ungkapan seseorang dengan ucapan bahwa ia akan melakukan sesuatu untuk Allah jika tercapainya sesuatu baginya

Nau‟: Bintang; arti asalnya: tenggelamnya atau terbitnya suatu bintang.

Nusyrah: tindakan untuk menyembuhkan atau mengobati orang yang terkena sihir dengan mantera atau jampi.

Page 384: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid274Kitab Tauhid 274

Qadha = qadar: Ketetapan ilahi, artinya bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini diketahui, dicatat, dikehendaki dan diciptakan oleh Allah .

Qunut: Membaca doa dalam shalat, dilakukan sebelum ruku‟ atau sesudahnya pada rakaat terakhir, terutama pada waktu nazilah (dalam keadaan ada bahaya).

Radhiyallahu „anhu; „anha; „anhuma: semoga Allah senantiasa melimpahkan keridhaan kepadanya (laki-laki; wanita; mereka berdua).

Risywah: Uang sogok; kolusi.

Riya‟: Melakukan suatu amal dengan cara tertentu supaya diperhatikan orang lain dan dipujinya; contohnya: seseorang melakukan shalat, lalu memperindah shalatnya ketika dia mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya.

Ruqyah: Usaha penyembuhan suatu penyakit dengan pembacaan ayat-ayat Al Qur‟an, doa-doa, atau mantera-mantera.

Sakrat al maut: rasa pedih dan sakit yang dirasakan seseorang ketika dicabut nyawanya; sekarat.

Sanad: lihat Isnad.

Shafar: Bulan kedua dalam tahun hijriyah, yaitu bulan sesudah bulan Muharram.

Shahih: Hadits yang diriwayatkan secara bersinambung oleh orang-orang yang terpercaya (prilaku, daya hafal dan kecermatannya) mulai dari awal sanad sampai

Page 385: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 275Kitab Tauhid 275

yang terakhir, bebas dari suatu keganjilan atau sebab yang menjadikan hadits tersebut lemah.

Shallallahu „alaihi wasallam: semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam sejahtera kepada beliau.

Subhanahu wa ta‟ala: Maha suci Allah dan Maha tinggi.

Subhanallah: Maha suci Allah.

Syahadat: Persaksian dengan hati dan lisan bahwa “Tiada sembahan yang hak selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”, dengan mengerti maknanya dan mengamalkan apa yang menjadi tuntutannya, baik zhahir maupun batin.

Syafaat: Perantaraan, yaitu perantaraan yang akan dilakukan oleh Rasulullah kepada Allah , dan hal itu dengan seizin-Nya, untuk meringankan beban umat manusia ketika di padang mahsyar (pada hari kiamat) dan inilah yang dinamakan syafaat al kubra (terbesar) atau disebut juga al Maqam al mahmud ; untuk memasukkan ke dalam surga bagi mereka yang berhak mendapatkan surga; untuk tidak memasukkan ke neraka bagi ahli tauhid dari umatnya yang berdosa yang semestinya masuk neraka; untuk mengeluarkan dari neraka orang-orang ahli tauhid yang berdosa yang sudah masuk neraka; untuk menambahkan pahala dan meningkatkan derajat bagi orang-orang penghuni surga; dan perantaraan kepada Allah untuk meringankan siksa bagi sebagian

Page 386: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid276Kitab Tauhid 276

orang kafir dan ini khusus untuk paman beliau Abu Thalib.

Ta‟ala: Maha Tinggi.

Ta‟awwudz: Meminta perlindungan kepada Allah dengan mengucapkan A‟udzu billah min …” (aku berlindung kepada Allah dari …).

Tahmid: Memuji Allah ta‟ala dengan mengucapkan “Alhamdulillah” (segala puji hanya milik Allah).

Tahrif: Menyelewengkan suatu nash dari Al Qur‟an atau Hadits dengan merobah lafazhnya atau membelokkan maknanya dari makna yang sebenarnya.

Takbir: mengagungkan Allah dengan mengatakan “Allah Akbar” (Allah Maha besar).

Takyif: Mempertanyakan bagaimana sifat Allah itu; atau menentukan bahwa hakikat sifat Allah itu begini atau begitu.

Tamimah: Sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan dari rasa dengki seseorang, dsb. Dan termasuk dalam hal ini apa yang dinamakan dengan haikal.

Tamtsil: Menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk-Nya.

Tathayyur: Berfirasat buruk; merasa bernasib sial; atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang lain, atau apa saja.

Page 387: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid 277Kitab Tauhid 277

Ta‟thil: Mengingkari seluruh atau sebagian sifat-sifat Allah. Sedang perbedaannya dengan tahrif, bahwa ta‟thil tidak mengakui makna sebenarnya yang terkandung oleh suatu nash dari Al Qur‟an atau Al Hadits. Adapun tahrif ialah merobah lafadznya atau memberikan tafsiran yang menyimpang dari makna sebenarnya yang dikandung oleh nash tersebut. Lihat tahrif.

Ta‟wil: ada tiga pengertian:

1. Hakikat atau kenyataan yang sebenarnya dari suatu perkataan atau berita. Seperti kata-kata ta‟wil yang tersebut dalam Al Qur‟an 7 : 3, 53: 7, 39 : 10, dan sebagainya.

2. Penafsiran, seperti kata-kata para ahli tafsir: “ta‟wil dari firman Allah …”, artinya : penafsiran dari firman Allah…

3. Penyimpangan suatu kata dari makna yang sebenarnya ke makna yang lain. Dan inilah yang dimaksud dengan ta‟wil yang sering disebutkan dalam pembahasan teologis.

Tiwalah: Guna-guna; sesuatu yang dibuat untuk supaya suami mencintai isterinya atau sebaliknya.

Thaghut: Setiap sesuatu yang diagungkan – selain Allah – dengan disembah, atau ditaati, atau dipatuhi, baik yang diagungkan itu batu, manusia, atau syetan.

Tharq: Meramal dengan membuat garis di atas tanah. Caranya antara lain, seperti yang dilakukan orang-orang Jahiliyah, yaitu: dengan membuat

Page 388: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Kitab Tauhid278Kitab Tauhid 278

garis-garis yang banyak secara acak (sembarangan), lalu dihapus dua-dua, apabila yang tersisa dua garis itu tandanya akan sukses atau bernasib baik, tetapi apabila tinggal satu garis saja itu tandanya akan gagal atau bernasib sial.

Ulama: Ilmuwan; secara khusus: orang ahli dalam bidang agama Islam.

Umara‟: Pemimpin; penguasa.

Wada‟ah: Sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah kerang, menurut anggapan orang-orang Jahiliyah bisa digunakan sebagai penangkal penyakit.

Page 389: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

130

Page 390: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

231

Kita

b T

auhi

d 67

Bab

(Pen

ulis

tida

k m

enul

iska

n m

uqad

dim

ah (p

embu

kaan

) un

tuk

kita

b ta

uhid

kar

ena

belia

u m

encu

kupk

an d

enga

n te

rjem

ahan

saja

at

au k

aren

a hi

lang

dar

i seb

agia

n sa

linan

ata

u m

engi

kuti

Imam

Buk

hari

supa

ya b

elia

u m

enja

dika

n m

anus

ia b

ersa

ndar

kep

ada

Al Q

ur'a

n da

n su

nnah

. D

an in

ilah

kita

b ta

uhid

.

Bab

waj

ibny

a Ta

uhid

(hak

ekat

dan

ked

uduk

anny

a)

Pe

mbu

kaan

(Lim

a B

ab)

Keu

tam

aan

Tauh

id d

an d

osa

– do

sa y

ang

diam

puni

kar

enan

ya

Bar

angs

iapa

yan

g m

erea

lisas

ikan

tauh

id d

enga

n se

mur

ni –

mur

niny

a pa

sti m

asuk

syur

ga ta

npa

hisa

b Ta

kut k

epad

a sy

irik

Dak

wah

kep

ada

syah

adat

Laa

Ilaah

a Ill

alla

h Ta

fsir

Tauh

id d

an sy

ahad

at L

aa Il

aaha

Illa

llah

Taf

sir

Tau

hid

(Sem

bila

n B

ab)

Term

asuk

syi

rik m

emak

ai g

elan

g, b

enan

g da

n se

jeni

snya

seba

gai p

engu

sir a

tau

pena

ngka

l mar

a ba

haya

B

ab te

ntan

g ru

kyah

dan

tam

imah

B

ab te

ntan

g m

erek

a ya

ng m

engh

arap

kan

berk

ah k

epad

a po

hon,

bat

u da

n se

jeni

snya

B

ab m

enye

mbe

lih b

inat

ang

buka

n ka

rena

Alla

h B

ab m

enye

mbe

lih b

inat

ang

kare

na A

llah

dila

rang

dila

kuka

n di

tem

pat y

ang

dipe

rgun

akan

unt

uk m

enye

mbe

lih b

inat

ang

buka

n ka

rena

Alla

h B

ab te

rmas

uk s

yirik

ber

naza

r buk

an k

aren

a A

llah

Bab

term

asuk

syi

rik Is

ti'ad

zah

atau

mem

inta

per

lindu

ngan

kep

ada

sela

in A

llah

Bab

term

asuk

syi

rik Is

tigho

tsah

ata

u be

rdoa

kep

ada

sela

in A

llah

Bab

firm

an A

llah

( "ap

akah

mer

eka

men

yem

bah

sela

in A

llah

yang

tida

k m

enci

pta

seda

ngka

n m

erek

a di

cipt

a" )

Rus

akny

a Ib

adah

(Em

pat

Bab

)

Bab

firm

an A

llah

( "sa

mpa

i ket

ika

hati

mer

eka

ters

adar

......

..")

Bab

Sya

faat

B

ab fi

rman

Alla

h ( "

sesu

nggu

hnya

eng

kau

tidak

dap

at m

embe

ri p

etun

juk

kepa

da o

rang

yan

g ka

mu

cint

ai")

. B

ab p

enje

lasa

n se

bab

man

usia

kuf

ur d

an m

enin

ggal

kan

agam

a m

erek

a ad

alah

pen

gkul

tusa

n or

ang

sole

h

Seba

b K

ekuf

uran

(Em

pat

Bab

)

Bab

lara

ngan

ker

as b

agi o

rang

yan

g be

ribad

ah k

epad

a A

llah

diat

as k

ubur

an o

rang

sale

h te

rlebi

h la

gi o

rang

yan

g be

ribad

ah k

epad

a ku

bura

n Si

kap

berle

bih

– le

biha

n te

rhad

ap k

ubur

an o

rang

sole

h ak

an m

enja

dika

nnya

seba

gai b

erha

la y

ang

dise

mba

h B

ab ti

ndak

an R

asul

ulla

h Sh

alal

lahu

'Ala

ihi W

asal

lam

dal

am m

embe

nten

gi T

auhi

d da

n m

enut

up se

tiap

jala

n m

enuj

u ke

syiri

kan

B

anta

han

oran

g –

oran

g ya

ng m

enga

taka

n ba

hwa

umat

ini t

idak

aka

n m

eyem

bah

berh

ala

Bab

bah

wa

seba

gian

dik

alan

gan

umat

ini a

da y

ang

men

yem

bah

berh

ala

Bab

huk

um te

ntan

g si

hir

B

ab p

enje

lasa

n je

nis –

jeni

s sih

ir B

ab te

ntan

g D

ukun

, tuk

ang

ram

al d

an se

jeni

snya

Page 391: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

332

Huk

um A

n N

usyr

oh (p

engo

bata

n si

hir d

enga

n si

hir)

A

mal

an –

am

alan

seta

n (E

nam

Bab

)

Bab

huk

um A

t Tah

toyy

ur (m

eram

al se

suat

u m

elal

ui p

eran

tara

an b

urun

g)

Bab

tent

ang

Ilmu

Perb

inta

ngan

(Ast

rolo

gi)

Bab

men

isba

tkan

turu

nnya

huj

an k

epad

a bi

ntan

g B

ab fi

rman

Alla

h ( "

Dan

dia

ntar

a m

anus

ia a

da y

ang

men

gam

bil s

elai

n Al

lah

seba

gai t

andi

ngan

tand

inga

n")

A

mal

an –

am

alan

Hat

i (Se

mbi

lan

Bab

)

Bab

firm

an A

llah

( "M

erek

a itu

han

yala

h se

tan

yang

men

akut

– n

akut

i wal

i – w

aliN

ya" )

B

ab fi

rman

Alla

h ( "

Bert

awak

alla

h ka

lian

kepa

da A

llah

jika

kalia

n be

rim

an" )

B

ab fi

rman

Alla

h ( "

Apak

ah m

erek

a m

eras

a am

an d

ari m

akar

Alla

h?")

B

ab te

rmas

uk im

an k

epad

a A

llah

saba

r ter

hada

p ta

kdir

Alla

h B

ab p

enje

lasa

n te

ntan

g R

iya

Bab

term

asuk

syi

rik, b

ila m

otiv

asi s

eseo

rang

ber

amal

dem

i kep

entin

gan

duni

awi

Bab

bar

angs

iapa

yan

g m

enta

ati U

lam

a da

n U

mar

oh d

alam

kea

daan

men

ghar

amka

n ya

ng

diha

ram

kan

Alla

h da

n m

engh

alal

kan

yang

dih

arom

kan

Alla

h be

rarti

dia

tela

h m

empe

rtuha

nkan

m

erek

a (B

erhu

kum

kep

ada

sela

in A

llah

dan

Ras

ulN

ya)

Bab

men

ging

kari

seba

gian

dar

i Asm

a da

n si

fat A

llah

Tind

akan

men

ging

kari

nikm

at A

llah

Lar

anga

n –

lara

ngan

dal

am u

capa

n da

n be

ntuk

ke

syir

ikan

( du

a pu

luh

enam

bab

)

Lara

ngan

mem

pers

ekut

ukan

Alla

h O

rang

yan

g tid

ak p

uas d

enga

n su

mpa

h de

ngan

nam

a A

llah

Huk

um m

engu

capk

an a

tas k

ehen

dak

Alla

h da

n ke

hend

akm

u

Siap

a m

enca

ci m

assa

mak

a di

a te

lah

men

yaki

ti A

llah

Huk

um m

emak

ai g

elar

hak

im d

ari s

egal

a ha

kim

M

emul

iaka

n na

ma

– na

ma

Alla

h Ta

'ala

dan

men

ggan

ti na

ma

untu

k tu

juan

ini

Huk

um o

rang

yan

g m

engo

lok

– ol

okan

sesu

atu

yang

terd

apat

did

alam

nya

nam

a A

llah,

Al Q

ur'an

da

n R

osul

(M

ensy

ukur

i nik

mat

Alla

h da

n m

enga

kui b

eras

al d

ariN

ya)

(Mem

beri

nam

a ya

ng d

iper

sem

bahk

an k

epad

a se

lain

Alla

h)

(Men

etap

kan

Al A

sma'u

l Hus

na h

anya

unt

uk A

llah

dan

tidak

men

yele

wen

gkan

nya)

La

rang

an m

engu

capk

an A

ssal

amu

Alla

llah

(kes

elam

atan

ata

s Alla

h)

Do'

a de

ngan

Ya

Alla

h Am

puni

lah

aku

jika

EngK

au k

ehen

daki

La

rang

an m

engu

capk

an 'a

bdi w

a'am

ati (

Ham

ba le

laki

ku d

an h

amba

wan

itaku

) La

rang

an m

enol

ak o

rang

yan

g m

emin

ta d

enga

n na

ma

Alla

h Ti

dak

pant

as d

imin

ta d

enga

n w

ajah

Alla

h ke

cual

i syu

rga

Page 392: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

4 33

Huk

um u

capa

n an

daik

ata

Lara

ngan

men

cela

ang

in

Lara

ngan

ber

pras

angk

a bu

ruk

terh

adap

Alla

h B

ab te

ntan

g or

ang

yang

men

ging

kari

Takd

ir B

ab te

ntan

g or

ang

yang

mem

buat

gam

bar

Bab

lara

ngan

ban

yak

bers

umpa

h B

ab k

ewaj

iban

Alla

h da

n R

asul

Nya

B

ab h

ukum

ber

sum

pah

atas

Alla

h B

ab la

rang

an m

enja

dika

n A

llah

seba

gai p

eran

tara

kep

ada

mak

hluk

Nya

B

ab ti

ndak

an p

reve

ntif

Nab

i dal

am m

enja

ga k

emur

nian

Tau

hid

dan

men

utup

sega

la ja

lan

yang

da

pat m

emba

wa

kepa

da k

esyi

rikan

Pe

nutu

p ( S

atu

Bab

)

(Kea

gung

an d

an K

ekua

saan

Alla

h T

a'al

a)

Tim

bang

an p

enul

is d

alam

kita

b in

i

Page 393: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

534

Apa

kah

kam

u m

emili

ki k

itab

Qau

lul m

ufid

:....

...

Jum

lah

hafa

lan

kita

b ta

uhid

:....

......

.. N

ama

:.....

......

......

......

Penu

lis ti

dak

mem

nyeb

utka

n m

ukad

imah

dal

am k

itabn

ya d

enga

n be

bera

pa se

bab

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Bag

aim

ana

mem

bant

ah m

erek

a ya

ng m

enga

taka

n ba

hwa

di d

alam

kita

b ta

uhid

han

ya te

rdap

at ta

uhid

ulu

hiya

h sa

ja?

jaw

ab ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Seba

b pe

nulis

men

cant

umka

n ba

b in

i dal

am k

itab

tauh

id

Nam

a B

ab

Bab

Perta

ma

Ked

ua

Ket

iga

Kee

mpa

t

K

elim

a

K

eena

m

N

abi I

broh

im b

erha

k di

sebu

t seb

agai

Imam

kar

ena

bebe

rapa

per

kara

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 5.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

6.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Pe

nyem

baha

n te

rbag

i men

jadi

: pe

nyem

baha

n ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Dal

ilnya

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

peny

emba

han

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...D

aliln

ya ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

peny

emba

han

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...D

aliln

ya ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Apa

yan

g A

llah

sand

arka

n ke

pada

Diri

Nya

send

iri te

rbag

i men

jadi

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. da

lilny

a ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

dan

peny

anda

ran

......

......

......

......

......

......

......

.. da

n da

lilny

a ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Mak

na m

erea

lisas

ikan

tauh

id y

aitu

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Page 394: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

635

dan

terja

di d

enga

n ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Qad

ha (k

etet

apan

) ter

bagi

men

jadi

Q

adha

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

da

n Q

adha

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

A

pa p

erbe

daan

di a

ntar

a ke

duan

ya

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

B

agai

man

a A

llah

men

etap

kan

apa

yang

tela

h di

cint

aiN

ya

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

M

enye

butk

an k

euta

maa

n ta

uhid

tida

k be

rarti

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Pene

tapa

n ke

utam

aan

yang

khu

sus t

idak

bea

rati.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Apa

kah

nabi

Muh

amm

ad m

emili

ki w

asia

t yan

g te

rtulis

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. M

enga

pa Ib

nu M

as‟u

d m

enga

taka

n ba

hwas

anya

itu

adal

ah w

asia

tnya

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Hak

ham

ba a

tas A

llah

dise

but h

ak ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

dan

dalil

nya

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Um

at in

i ada

lah

umat

terb

anya

k ...

......

......

......

......

......

......

......

.. da

n ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

da

lilny

a ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

M

enga

pa d

ikhu

susk

an k

epad

a M

uadz

unt

uk b

erha

ti –

hati

dari

doa

oran

g ya

ng d

i zol

imi .

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Men

gapa

dis

ebut

kan

tidak

mem

inta

ruky

ah d

an ti

dak

mem

inta

ber

iktiw

a (p

engo

bata

n de

ngan

car

a m

enye

ngat

kan

besi

yan

g te

lah

diba

kar)

tanp

a pe

rgi k

e D

okte

r dan

m

embe

kam

mis

alny

a ...

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Pe

rbed

aan

anta

ra

Syir

ik k

ecil

Syir

ik b

esar

Page 395: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

7 36

Tu

liska

n hu

kum

am

alan

di b

awah

ini

H

ukum

nya

A

mal

an

Huk

umny

a A

mal

an

M

emin

ta ik

tiwa

M

emin

ta ru

kyah

Riy

a

Pe

rgi k

e do

kter

Tath

oyyu

r (m

eram

al k

esia

lan

deng

an b

urun

g)

M

embe

ri ka

bar g

embi

ra k

epad

a M

uslim

Tida

k m

emin

ta ru

kyah

Men

yem

buny

ikan

ilm

u

Page 396: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

837

Mac

am –

mac

am sy

afaa

t

Seca

ra b

ahas

a be

rarti

men

jadi

kan

yang

satu

men

jadi

dua

Se

cara

istil

ah m

enga

mbi

l per

anta

ra k

epad

a se

lain

did

alam

m

enga

mbi

l man

faat

dan

ata

u m

enol

ak m

udha

rat

Mut

sbat

ah (y

ang

dite

tapk

an) y

aitu

yan

g di

min

ta d

ari A

llah,

sya

rat –

sy

arat

nya

: Iz

in A

llah

deng

an sy

afaa

t R

idho

Alla

h at

as y

ang

mem

beri

syaf

aat

Rid

ho A

llah

yang

dib

eri s

yafa

at

Dal

ilnya

"be

tapa

ban

yak

mal

aika

t di

lang

it tid

ak b

isa

mem

beri

syaf

aat s

edik

itpun

kec

uali

sete

lah

Alla

h m

embe

ri iz

in k

epad

a or

ang

– or

ang

yang

dik

ehen

daki

dan

yan

g di

ridho

i

Syaf

aat y

ang

mam

pu

dila

kuka

n ol

eh se

oran

g ha

mba

dib

enar

kan

deng

an

empa

t sya

rat :

hid

up,

mam

pu, h

adir,

dan

ke

yaki

nan

itu h

anya

seba

gai

seba

b

Syaf

aat

yang

te

rtola

k ya

itu

syaf

aat

yang

di

tiada

kan

oleh

Al Q

ur'an

yai

tu y

ang

dim

inta

ke

pada

se

lain

A

llah

yang

tid

ak

mam

pu

dila

kuka

n ke

cual

i ole

h A

llah

dan

syaf

aat y

ang

di d

alam

nya

terd

apat

syiri

k.

Khu

sus k

epad

a N

abi y

ang

tidak

ada

seor

ang

pun

yang

be

rsek

utu

deng

anN

ya

Syaf

aat u

dzm

a

Syaf

aat N

abi k

epad

a pa

man

nya

Abu

Tha

lib

supa

ya d

iring

anka

n da

ri ad

zab

Syaf

aat N

abi M

uham

mad

di

pint

u sy

urga

Um

um

Kep

ada

Nab

i Muh

amm

ad s

hala

lalla

ahu

'alai

hi W

asal

lam

da

n se

mua

Nab

i , M

alai

kat,

oran

g –

oran

g be

rtauh

id d

an

anak

– a

nak

keci

l yan

g m

enin

ggal

diw

aktu

Bay

i

Syaf

aat

untu

k m

enai

kan

dera

jat

oran

g –

oran

g ya

ng b

erta

uhid

(Y

a A

llah

ampu

nila

h A

bu S

alam

ah d

an

naik

anla

h de

raja

tnya

di S

urga

)

Syaf

aat

bagi

m

erek

a ya

ng

haru

s m

asuk

ne

raka

un

tuk

tidak

mem

asuk

inya

dar

i or

ang

– or

ang

berta

uhid

Syaf

aat

bagi

m

erek

a ya

ng

mas

uk

nera

ka

supa

ya

kelu

ar

dari

nera

ka d

ari

oran

g –

oran

g be

rtauh

id

Page 397: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

938

mac

am –

mac

am ri

ya

huku

mny

a sy

irik

kecil

(riy

a ya

ng ri

ngan

) din

amak

an ri

ya k

aren

a um

umny

a riy

a be

rasa

l dar

i pan

dang

an w

alau

pun

bisa

terja

di d

ari p

ende

ngar

an. R

asul

ulla

h be

rsab

da (b

aran

gsia

pa y

ang

bera

mal

aga

r dili

hat m

anus

ia d

an u

ntuk

di

puji

mak

a Al

lah

akan

mem

buka

aib

nya

di h

adap

an m

anus

ia. B

aran

g sia

pa y

ang

bera

mal

agar

did

enga

r man

usia

da

n un

tuk

dipu

ji m

aka

Alla

h ak

an m

embu

ka a

ibny

a di

had

apan

man

usia

.

pada

asa

l (aw

al) i

bada

h m

aka

ibad

ahny

a ba

tal

riy

a ya

ng m

uncu

l tib

a –

tiba

(per

teng

ahan

ibad

ah)

Ri

ya se

tela

h m

elak

ukan

ibad

ah, m

aka

ini t

idak

ber

peng

aruh

sedi

kitp

un te

rhad

ap ib

adah

kec

uali

jika

di d

alam

nya

men

imbu

lkan

per

mus

uhan

sepe

rti m

enye

but –

nye

but p

embe

rian

dan

men

ghin

a se

tela

h be

rsed

ekah

mem

biar

kann

ya

mel

awan

nya

w

ajib

dan

ibad

ah sa

h

ibad

ah sa

ling

berk

aita

n an

tara

aw

al d

an a

khir

mak

a ib

adah

nya

bata

l sep

erti

shal

at

ibad

ah sa

ling

terp

isah

anta

ra a

wal

da

n ak

hir m

aka

yang

terd

apat

riya

di

dala

mny

a ba

tal s

eper

ti za

kat

Page 398: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

10

39

perb

edaa

n an

tara

syiri

k ke

cil d

an

syiri

k be

sar

syiri

k be

sar

1.

men

gelu

arka

n da

ri ag

ama

2. m

engh

apus

sem

ua a

mal

an

3. p

elak

unya

kek

al d

alam

ner

aka

sela

ma

– la

man

ya

4. m

engh

alal

kan

dara

h da

n ha

rtan

ya

5. a

dany

a da

lil y

ang

men

unju

kkan

bah

wa

itu

adal

ah sy

irik

besa

r 6.

mey

akin

i bah

wa

seba

b m

emili

ki p

enga

ruh

ters

embu

nyi d

i ala

m.

syiri

k ke

cil :

1.

tid

ak m

enge

luar

kan

dari

agam

a 2.

tid

ak m

engh

apus

sem

ua a

mal

an a

kan

teta

pi m

engh

apus

am

alan

yan

g kh

usus

3.

pe

laku

nya

tidak

kek

al d

idal

am n

erak

a se

lam

a –

lam

anya

4.

tid

ak m

engh

alal

kan

dara

h da

n ha

rta

5.

adan

ya d

alil

yang

men

unju

kkan

bah

wa

itu

syiri

k ke

cil

6.

mey

akin

i apa

yan

g Al

lah

tidak

jadi

kan

seba

b se

baga

i seb

ab

7.

sem

ua y

ang

mer

upak

an p

eran

tara

kep

ada

syiri

k be

sar a

dala

h sy

irik

keci

l 8.

se

mua

yan

g di

sebu

tkan

ole

h sy

aria

t sec

ara

umum

bah

wa

itu a

dala

h sy

irik/

kufu

r dan

be

lum

dik

etah

ui o

leh

piki

ran

mak

a as

alny

a ad

alah

syiri

k ke

cil y

ang

tidak

men

gelu

arka

n da

ri ag

ama.

Page 399: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

11

40

Mac

am –

mac

am ta

wak

al

Yaitu

ben

arny

a be

rsan

dar k

epad

a Al

lah

sert

a pe

rcay

a de

ngan

-N

ya d

an m

enga

mbi

l seb

ab –

seba

b ya

ng d

isyar

iatk

an

Mem

alin

gkan

nya

kepa

da se

lain

Alla

h (

syiri

k be

sar)

yai

tu ta

wak

al ib

adah

dan

ke

tund

ukan

& b

ersa

ndar

seca

ra m

utla

k at

as o

rang

yan

g di

taw

akal

i dar

i sisi

dia

m

eyak

ini b

ahw

a di

tang

anny

a bi

sa

men

gam

bil m

anfa

at &

men

olak

m

udho

rot.

Syiri

k ke

cil (

ters

embu

nyi)

misa

lnya

be

rsan

dar k

epad

a se

seor

ang

dala

m

rizki

nya

& m

ata

penc

ahar

iann

ya

bers

amaa

n de

ngan

per

asaa

n bu

tuh

&

dia

tidak

mey

akin

i bah

wa

dia

seke

dar

seba

b ba

hkan

men

jadi

kann

ya d

i ata

s se

bab

Bole

h (p

erw

akila

n) y

aitu

ber

sand

ar

kepa

da se

seor

ang

terh

adap

uru

san

yang

di

a w

akilk

an k

epad

anya

dan

Nab

i M

uham

mad

tela

h m

ewak

ilkan

uru

sann

ya

baik

khu

sus m

aupu

n um

um

Page 400: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1241

Nam

a :..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Jum

lah

Haf

alan

Kita

b Ta

uhid

: ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. Bag

ian

Ked

ua(T

afsi

r Tau

hid)

Se

bab

penu

lis m

enca

ntum

kann

ya

Judu

l

(Jan

ganl

ah e

ngka

u tu

naik

an sh

alat

di M

asjid

te

rseb

ut se

lam

a –

lam

anya

–su

rat A

t Tau

bah

: 108

) be

rada

dib

awah

bab

tida

k m

enye

mbe

lih k

epad

a A

llah

dite

mpa

t pen

yem

belih

an u

ntuk

sela

in A

llah

(Mer

eka

mem

enuh

i naz

arny

a –A

l Ins

an :

7) b

erad

a di

baw

ah b

ab n

azar

kep

ada

sela

in A

llah

H

ukum

nya

Am

alan

H

ukum

nya

Am

alan

Men

ggan

tung

jim

at

M

elak

nat s

ecar

a m

u‟ay

yan

(tent

u)

B

ersu

ci d

enga

n ko

tora

n he

wan

ata

utul

ang

C

inci

n pe

rnik

ahan

Taba

ruk

deng

an A

l Qur

‟an

ketik

a m

emba

cany

a

Men

gusa

p be

batu

an N

abi

Is

tigho

tsah

den

gan

mak

hluk

Men

gkhu

susk

an te

mpa

t unt

uk n

azar

Ber

naza

r kep

ada

sela

in A

llah

M

engh

adiri

har

i ray

a ka

um k

afir

Ta

kut k

epad

a Ji

n

Naz

ar m

aksi

at

M

engg

antu

ng a

yat –

aya

t Al Q

ur‟a

n

Men

ggan

tung

kai

n at

au se

ndal

Jim

at d

ari A

l Qur

‟an

M

engg

antu

ng k

ain

untu

k ke

inda

han

M

inum

air

zam

– z

am su

paya

sem

buh

M

engu

sap

haja

r asw

ad

M

enye

but k

emun

gkar

an u

ntuk

men

anam

kan

kew

aspa

daan

Men

ghan

curk

an h

arta

kar

na m

asla

hat

N

azar

kep

ada

sela

in A

llah

Naz

ar M

aksi

at

Perb

edaa

n an

tara

Naz

ar T

aat

Page 401: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

13 42

.T

ulis

lah

apa

yang

kam

u ke

tahu

i dar

i kal

imat

– k

alim

at d

ibaw

ah in

i :

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

U

ngka

pan

Alla

dzi F

ator

oni (

yan

g M

engh

idup

kank

u)

U

laai

ka L

adzii

na Y

ad’u

una

(mer

eka

oran

g –

oran

g ya

ng

mer

eka

sem

bah)

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

M

enci

ntai

mer

eka

sepe

rti m

enci

ntai

Alla

h 1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Mac

am –

mac

am c

inta

bes

erta

huk

umny

a

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Men

cint

ai k

aren

a A

llah

tere

alis

asi d

enga

n ...

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

... R

uhba

anah

um (R

ahib

mer

eka)

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. Ah

baar

ohum

(pen

deta

mer

eka)

Ar

baab

an (T

uhan

– tu

han)

1.

..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Mac

am –

mac

am sy

irik

besa

r

1.

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Syar

at d

ibol

ehka

nnya

Ruk

yah

1.

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Seba

b la

rang

an ji

mat

dar

i Al Q

ur‟a

n

......

......

......

......

......

......

......

...at

au m

ence

gahn

ya ..

......

......

......

......

......

......

......

......

H

aram

nya

jimat

unt

uk m

enga

ngka

t bal

a

Al W

ahiin

a (p

enan

gkal

pen

yaki

t)

Tida

k m

enam

bah

kecu

ali w

ahna

(keh

inaa

n)

M

aa a

flaht

a ab

ada

(kam

u tid

ak a

kan

beru

ntun

g se

lam

anya

) 1.

..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. A

paka

h se

oran

g m

uslim

dia

mpu

ni k

aren

a ke

bodo

hann

ya

......

......

......

......

......

......

......

... A

l Wad

‟ah

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Ta

mim

ah

At

Tiw

alah

Page 402: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

14 43

La

a W

ad’A

llaah

u La

hu (s

emog

a A

llah

tidak

mem

berik

an

kete

nang

an b

agin

ya

1.

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Mac

am –

mac

am m

anus

ia d

alam

men

gam

bil s

ebab

.T

ulis

lah

apa

yang

kam

u ke

tahu

i ten

tang

:

1.

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Seba

b m

empe

laja

ri K

itab

Tauh

id

Ib

adah

bila

din

isba

tkan

kep

ada

amal

an

Ib

adah

bila

din

isba

tkan

kep

ada

oran

g ya

ng b

eram

al

H

ak –

hak

yan

g se

pulu

h

Jiw

a ya

ng d

ihar

amka

n A

llah

Ill

a Bi

l Haq

(kec

uali

deng

an h

aq)

Bi

quro

bil a

rdh

(sep

enuh

bum

i)

Um

at d

idal

am A

l Qur

‟an

La

m A

kun

Fii S

hola

ah (s

aya

tidak

did

alam

shal

at)

Ar

roht

(jum

lah

bebe

rapa

man

usia

)

Tida

k ad

a R

ukya

h ke

cual

i dar

i „ai

n

Al H

umm

ah

At

Tat

oyyu

r

Tida

k m

enga

mpu

ni y

ang

men

yeku

tuka

nNya

Dan

men

gam

puni

sela

in sy

irik

Ja

uhka

nlah

aku

dan

ket

urun

anku

As S

hona

m

Al

Wat

sn

R

uhu

min

h (R

uh d

ariN

ya)

D

an k

alim

atN

ya

K

amu

dida

hulu

i ole

h U

kasy

ah

D

an ti

dak

men

cam

pura

dukk

an d

enga

n ke

zolim

an

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Bag

aim

ana

taku

t ter

hada

p sy

irik

Page 403: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

15 44

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

R

iya

dan

Sum

‟ah

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Oba

t Riy

a

M

engh

arap

waj

ah A

llah

Ka

rooi

mu

Amwa

alih

im (h

arta

mer

eka

yang

pal

ing

berh

arga

)

Syar

at –

syar

at b

erda

kwah

Kho

waa

riqu

‘ada

at (d

iluar

keb

iasa

an)

Tu

liska

n m

acam

– m

acam

riya

seca

ra d

etai

l (de

ngan

bag

an)!

!!

Page 404: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1645

N

ama

:.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Jum

lah

Haf

alan

Kita

b Ta

uhid

: ...

......

......

......

......

......

......

......

Bag

ian

Ket

iga

(Bat

alny

a Ib

adah

)

Se

bab

Penu

lis M

enca

ntum

kann

ya

Nam

a B

ab

Bag

ian

Bab

XIII

Bab

XIV

Bab

XV

Bab

XV

I

A

paka

h bo

leh

men

doak

an

oran

g ka

fir

deng

an

keha

ncur

an

seca

ra

umum

...

......

....

Ber

ikan

da

lil

terh

adap

ap

a ya

ng

anda

ka

taka

n ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Bag

aim

ana

men

doak

an o

rang

– o

rang

kaf

ir ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Se

butk

an a

yat y

ang

ters

ebut

dia

tas b

ahw

a ak

ar p

ohon

syiri

k di

poto

ng d

ari h

ati .

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

dan

siap

a ya

ng m

enga

taka

nnya

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

A

llah

mem

bata

lkan

setia

p ap

a ya

ng d

ijadi

kan

oleh

kau

m m

usyr

ikin

seba

gai t

empa

t ber

gant

ung

dari

tuha

n –

tuha

n m

erek

a da

lam

firm

anN

ya ..

......

......

......

......

......

. D

an A

llah

men

iada

kan

untu

k se

lain

Nya

.....

......

......

......

......

......

......

...at

au...

......

......

......

......

......

......

......

......

at

au ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

ata

u ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Bag

aim

ana

anda

m

emba

ntah

or

ang

yang

m

enga

taka

n ba

hwa

oran

g –

oran

g ka

fir

sebe

lum

ke

nabi

an

mer

upak

an

ahli

fatra

h ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Siap

a ya

ng b

ersa

ksi d

enga

n ke

kufu

ran

Abd

ul M

utth

alib

dan

Abu

Tha

lib ..

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Ti

dak

berm

anfa

at ta

ubat

Abu

Tha

lib d

an d

aliln

ya

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Jika

dik

atak

an ta

ubat

nya

berm

anfa

at m

aka

mak

na k

etik

a aj

al m

enje

mpu

t Abu

Tha

lib y

aitu

.....

......

......

......

..

Page 405: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

1746

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

M

enga

pa p

eriw

ayat

had

ist m

enga

taka

n di

a di

ata

s aga

ma

tidak

men

gata

kan

saya

di a

tas a

gam

a....

......

......

......

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

D

enga

n ap

a A

bu Ja

hal d

an o

rang

ber

sam

anya

ber

dalil

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Ba

gaim

ana

men

ggab

ungk

an a

ntar

a pe

rkat

aan

ulam

a di

suna

hkan

men

talq

in y

ang

sakr

atul

mau

t den

gan

Laa

ilaah

a Ill

alla

h de

ngan

tida

k m

engu

capk

an “

kata

kanl

ah”

deng

an h

adis

t uca

pkan

lah

Laa

Ilaah

a Ill

alla

h ...

......

. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Tu

lisla

h H

ukum

setia

p ha

l yan

g te

rseb

ut d

i baw

ah in

i!

Huk

umny

a A

mal

an

Huk

umny

a A

mal

an

Q

unut

Naw

azil

Ta

was

ul d

enga

n ke

dudu

kan

Nab

i Muh

amm

ad

M

emin

taka

n am

pun

untu

k or

ang

– or

ang

mus

yrik

Men

yebu

t yan

g di

doak

an d

alam

shal

at

Ta

qlid

Mem

inta

syaf

aat d

ari o

rang

yan

g te

lah

men

ingg

al

M

enta

lqin

ora

ng y

ang

men

jela

ng a

jal

M

engu

njun

gi o

rang

saki

t yan

g m

usyr

ik

Pe

rant

ara

– pe

rant

ara

berd

akw

ah

M

emin

ta d

oa d

ari o

rang

yan

g m

asih

hid

up

M

elak

nat m

u‟ay

yan

(terte

ntu)

Men

doak

an k

ebur

ukan

ata

s ora

ng te

rtent

u (m

enye

but o

rang

per

oran

g)

M

elak

nat s

ecar

a um

um o

rang

– o

rang

kaf

ir

Tulis

lah

apa

yang

kam

u ke

tahu

i ter

hada

p ha

l – h

al b

erik

ut!

M

akna

nya

Kal

imat

Qitm

ir 1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Dal

il ba

tilny

a m

enye

mba

h be

rhal

a da

lam

firm

an A

llah

( apa

kah

mer

eka

men

yeku

tuka

n…..)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Dal

il ba

tilny

a m

enye

mba

h se

lain

Alla

h

M

eluk

ai d

an m

emat

ahka

n gi

gi se

rinya

(nab

i Muh

amm

ad)

Page 406: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

18 47

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Apa

kah

hikm

ah d

ibal

ik te

rluka

nya

nabi

muh

amm

ad

shal

lalla

hu‟a

laih

i was

alla

m

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Pem

bagi

an m

anus

ia d

alam

mey

akin

i seb

ab

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Huk

um y

ang

men

ggan

tung

ben

ang

dan

sela

inny

a

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Men

gika

t jen

ggot

M

enga

pa ti

dak

bole

h be

rsuc

i den

gan

tula

ng

Pe

nyer

upaa

n di

poto

ng d

enga

n di

beba

skan

(bud

ak)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Mac

am –

mac

am ta

baru

k

B

atas

an ta

baru

k ya

ng d

ilara

ng

A

paka

h ka

lian

mem

perh

atik

an la

tta d

an u

zza

. Al

latta

Al’u

zza

D

zaat

u An

wat

h(te

mpa

t men

ggan

tung

sesu

atu)

Key

akin

an te

rhad

ap sa

haba

t dan

apa

huk

um m

ence

la m

erek

a 1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

M

ence

la m

erek

a be

rarti

men

cela

Sh

olaa

ti (s

hola

tku)

Nusu

uki (

sem

belih

anku

)

Mah

yaay

a (h

idup

ku)

M

amaa

ti (m

atik

u)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Awwa

lu M

uslim

in (o

rang

yan

g pe

rtam

a m

enye

rahk

an d

iri)

La

knat

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. M

elak

nat k

edua

ora

ng tu

anya

Page 407: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

19 48

Aa

waa

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Muh

ditsa

n

G

hoyy

aro

Man

aaro

Ard

h (m

erub

ah m

enar

a bu

mi)

M

acam

– m

acam

pen

yem

belih

an

La

a Yu

jaww

izuhu

(tid

ak m

elam

paui

nya)

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Men

gapa

tida

k m

enye

mbe

lih u

ntuk

Alla

h di

tem

pat

peny

embe

lihan

unt

uk se

lain

Alla

h

Tem

pat M

asjid

Dhi

ror

1. .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3. .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

4.

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Tuju

an d

iban

gun

Mas

jid D

hiro

r

N

azar

seca

ra b

ahas

a

N

azar

seca

ra is

tilah

Naz

ar k

epad

a se

lain

Alla

h

Tere

alisa

sinya

naz

ar

Bu

waan

ah

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Apa

yan

g tid

ak d

imili

ki b

ani A

dam

Men

gapa

ada

naz

ar ta

at d

an a

da y

ang

diha

ram

kan

Sa

ya b

erlin

dung

den

gan

kalim

at A

llah

Na

stagh

iitsu

(kita

ber

istig

hotsa

h) k

epad

a Ra

sul A

llah

M

enga

pa b

elia

u be

rkat

a tid

ak b

erist

igho

tsah

deng

an sa

ya

Tulis

kan

huku

m n

azar

seca

ra d

etai

l dise

rtai d

enga

n ba

gan

!

Page 408: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

20 49

Nam

a :..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

... Ju

mla

h H

afal

an K

itab

Tauh

id :

......

......

......

......

......

......

......

.... A

paka

h ka

mu

mem

iliki

kita

b Q

aulu

h M

ufid

: ...

......

......

.....

Seba

b Pe

nulis

Men

cant

umka

nnya

N

ama

Bab

B

agia

n IV

B

ab X

VII

Bab

XV

III

Bab

XIX

B

ab X

X

Bag

ian

V

G

hulu

w Te

rhad

ap o

rang

– o

rang

sale

h m

erup

akan

pan

gkal

kes

yirik

an z

aman

seka

rang

dan

zam

an d

ahul

u (b

enar

, sal

ah)

Fitn

ah te

rhad

ap k

ubur

sepe

rti fi

tnah

terh

adap

ber

hala

bahk

an le

bih

para

h (b

enar

ata

u sa

lah)

Ib

rohi

m „A

laih

issa

lam

Kha

lilul

lah

dan

Muh

amm

ad S

halla

llaah

u „A

laih

i Was

alla

m H

abib

ulla

h (b

enar

ata

u sa

lah)

M

engh

iasi

kub

uan,

men

eran

giny

a, m

enga

purin

ya, m

enul

is d

i ata

snya

, mem

bang

un k

ubah

, mel

etak

kan

kain

di a

tas

batu

kub

uran

dan

mel

ayan

i pen

ziar

ahny

a de

ngan

m

embe

rikan

uan

g ke

pada

pel

ayan

nya

(waj

ib a

tau

hara

m)

Apa

kah

doa

Nab

i M

uham

mad

Sha

lalla

ahu

„Ala

ihi

Was

alla

m t

erka

bul

(jang

anla

h ja

dika

n ku

bura

nku

seba

gai

wat

sn/y

ang

dise

mba

h ...

......

......

....

dan

dalil

nya

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Huk

um w

anita

zia

rah

kubu

r ....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Si

apa

Ula

ma

yang

ber

kata

dem

ikia

n ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Zi

arah

yan

g di

syar

iatk

an d

i Mad

inah

yai

tu ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Apa

al

asan

Pe

nulis

da

lam

m

enda

tang

kan

tiga

ayat

di

ba

wah

ba

b ba

hwa

seba

gian

um

at

ini

akan

m

enye

mba

h w

asan

(ber

hala

) ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

A

paka

h K

era

dan

Bab

i mer

upak

an k

etur

unan

mer

eka

yang

diru

bah

wuj

udny

a ...

......

......

......

......

......

......

......

......

....

dan

dalil

nya

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Dal

am h

adis

t Tsa

uban

ada

dua

per

kara

dar

i doa

nab

i yan

g di

kabu

lkan

: 1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. D

an d

itola

k pe

rmin

taan

yan

g ke

tiga

yaitu

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Nab

i Muh

amm

ad S

halla

llaah

u „A

laih

i Was

alla

m m

emba

tasi

ket

akut

an a

tas u

mat

nya

dala

m ..

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Aya

t yan

g U

dzm

a (A

gung

) bag

i sua

tu k

elom

pok

bahw

asan

ya m

erek

a ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Bag

aim

ana

anda

m

emba

ntah

ba

hwas

anya

pe

nulis

m

elar

ang

ziar

ah

kubu

r N

abi

Muh

amm

ad

Shal

lalla

ahu

„Ala

ihi

Was

alla

m

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Page 409: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

2150

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Tulis

lah

Huk

um A

mal

an d

ibaw

ah in

i!

Huk

umny

a A

mal

an

Huk

umny

a A

mal

an

Be

rdia

m d

iri d

i sisi

kub

uran

Berd

oa k

epad

a A

llah

diat

as k

ubur

an

M

embu

at p

atun

g

M

emba

ngun

Mas

jid d

iata

s kub

uran

Sh

alat

sunn

ah d

i Rum

ah

Zi

arah

kub

uran

Nab

i Muh

amm

ad sh

alla

llahu

‟ala

ihi

was

alla

m

Ta

syab

buh

atau

men

yeru

pai o

rang

kaf

ir

Shal

at d

i Kub

uran

M

engi

kuti

atsa

r (pe

ning

gala

n) N

abi

Muh

amm

ad sh

alla

llahu

‟ala

ihi w

asal

lam

Men

yelid

iki k

ubur

an o

rang

– o

rang

shal

eh

M

enye

lidik

i bek

as –

bek

as N

abi M

uham

mad

sh

alla

llahu

‟ala

ihi w

asal

lam

Ziar

ah W

anita

kep

ada

kubu

ran

Nab

i Muh

amm

ad

shal

lalla

hu‟a

laih

i was

alla

m

Tulis

lah

apa

yang

And

a ke

tahu

i ter

hada

p ha

l ber

ikut

Mak

nany

a K

alim

at

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Baga

iman

a ki

ta m

enci

ntai

ora

ng sh

aleh

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Pem

bagi

an m

anus

ia d

alam

men

yika

pi o

rang

– o

rang

sh

aleh

A

hlul

kita

b

Al

Ghu

luw

(pen

gkul

tusa

n)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

4.

...

......

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Ker

usak

an –

ker

usak

an g

hulu

w

1.

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Ghu

luw

terh

adap

nab

i Isa

„ala

ihiss

alam

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. ....

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. ....

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. ....

......

......

......

......

....

Cont

oh g

hulu

w te

rhad

ap o

rang

– o

rang

shal

eh p

ada

zam

an

seka

rang

Page 410: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

22 51

1.

......

......

. ....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

... ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

4.

......

......

......

... ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Kau

m n

abi N

uh „a

laihi

ssala

m m

embu

at b

eber

apa p

erka

ra

1.

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

.... .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Al It

ro’ (

sanj

unga

n)

Di

hila

ngka

n ke

taku

tan

dari

hati

mer

eka

Al

‘Ali

(Yan

g M

aha T

ingg

i) 1.

...

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 3.

...

......

. ....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

... ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Faed

ah (h

ingg

a ket

ika d

ihila

ngka

n ke

taku

tan

dari

hati

mer

eka –

Sur

at A

s Sab

a‟ :

28)

So

fwan

(Bat

u be

sar y

ang

halu

s)

Se

ratu

s ked

usta

an

M

acam

– m

acam

men

curi

berit

a

Al ‘A

ziz

Sy

afaa

t sec

ara b

ahas

a

Syaf

aat s

ecar

a isti

lah

1.

......

......

.... .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

. ....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Syar

at –

syar

at sy

afaa

t bes

erta

dali

lnya

Or

ang

yang

pal

ing

baha

gia d

enga

n sy

afaa

t

Haki

kat S

yafa

at

M

enga

pa d

isyar

iatka

n sy

afaa

t

Hida

yah

yang

dite

tapka

n

Hida

yah

yang

diti

adak

an

Or

ang

yang

kam

u ci

ntai

Ah

lu fa

trah

1.

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

... ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Perk

ataa

n Ah

lu S

unna

h ter

hada

p ah

lu F

atrah

(zam

an

terp

utus

nya w

ahyu

)

Page 411: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

2352

Tu

liska

n m

acam

– m

acam

syaf

aat s

ecar

a de

tail

dise

rtai B

agan

!

Page 412: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

2453

N

ama

:.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. Ju

mla

h H

afal

an K

itab

Tauh

id :

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...B

agia

n (a

mal

an –

amal

an se

tan)

Se

bab

Penu

lis M

enca

ntum

kann

ya

Nam

a Ba

b

Ba

gian

ke

VI

Bab

XX

IV

Bab

XX

V

Bab

XX

VI

Bab

XX

VII

Bab

XX

VIII

Ba

b X

XIX

Ba

b X

XX

Dal

ilnya

C

iri –

cir

i Pen

yihi

r

Tu

lisla

h hu

kum

am

alan

di b

awah

ini !

Huk

umny

a A

mal

an

Huk

umny

a A

mal

an

Be

rtany

a ke

pada

Duk

un

M

emba

ca ra

mal

an b

inta

ng

G

hiba

h

Mem

beli

Maj

alah

yan

g di

dala

mny

a ad

a ra

mal

an b

inta

ng

Ta

thoy

yur

M

erek

a ya

ng d

ihal

angi

Tiy

aroh

A

pa p

erbe

daan

ant

ara

Al F

a‟lu

dan

Tat

hoyy

ur

A

t Tat

hoyy

ur

Al F

a’lu

A

t Tat

hoyy

ur

Al F

a’lu

Page 413: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

2554

Tu

lisla

h ap

a ya

ng k

amu

keta

hui t

erha

dap

hal b

erik

ut

Pe

njel

asan

Si

hir

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Mac

am –

mac

am si

hir b

eser

ta h

ukum

nya

Is

ytha

rooh

u (m

embe

linya

), M

in K

hala

aq (m

enda

pat

bagi

an)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Apa

kah

peny

ebut

an ju

mla

h m

emili

ki m

aksu

d se

rta b

erik

an

cont

ohny

a da

n m

enga

pa d

isebu

tkan

jum

lah

dan

tidak

di

sebu

tkan

mak

sud

Al

Mau

biqo

ot(M

embi

nasa

kan)

Lari

dari

pepe

rang

an

M

enud

uh b

erzi

na w

anita

bai

k –

baik

Al Iy

aafa

h

At T

hurq

K

ufur

terh

adap

apa

yan

g di

turu

nkan

kep

ada

Nab

i M

uham

mad

Dan

han

yala

h ya

ng m

embi

nasa

kan

Al M

utha

natti

’un(

ekstr

im)

Pe

rbed

aan

anta

ra T

hana

ttu‟,

Ghu

lu d

an Ij

tihad

Men

gam

bil k

ubur

an se

baga

i Mas

jid

M

enge

luar

kan

kubu

rann

ya

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

.... .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Tida

k di

kelu

arka

n ku

bura

n N

abi M

uham

mad

Sha

lalla

ahu

„Ala

ihi W

asal

lam

kar

ena

bebe

rapa

ala

san

1.

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

4.

...

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

5.

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

6.

...

......

... ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Baga

iman

a K

ita m

enen

tang

ata

s ora

ng –

ora

ng y

ang

mem

bole

hkan

men

gubu

r ora

ng –

ora

ng sh

aleh

di M

asjid

de

ngan

ala

san

bah

wa

kubu

ran

Nab

i Sha

lalla

ahu

„Ala

ihi

Was

alla

m a

da d

i Mas

jid

O

rang

yan

g pa

ling

buru

k ad

alah

Ahl

u Bi

d‟ah

Page 414: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

2655

As

Sur

j (m

enyi

narin

ya d

enga

n la

mpu

– la

mpu

)

Ya L

uttu

sawi

k (m

embu

at a

dona

n ga

ndum

)

Dar

i diri

kal

ian

send

iri

B

erat

tera

sa b

agin

ya se

tiap

yang

men

impa

kal

ian

Sang

at m

engi

ngin

kan

atas

kal

ian

Kep

ada

oran

g –

oran

g m

ukm

in

Pe

ngas

ih d

an p

enya

yang

Jika

lau

kalia

n be

rpal

ing

Rum

ah k

alia

n se

baga

i kub

uran

Kub

uran

saya

seba

gai t

empa

t per

ayaa

n m

usim

an

Sh

alaw

at d

ari A

llah

Sa

lam

kal

ian

sam

pai k

epad

a sa

ya

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Syar

at –

syar

at z

iara

h ya

ng d

isya

riatk

an k

e ku

bura

n

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

5.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

6.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Bag

aim

ana

kam

u m

emba

ntah

ora

ng y

ang

men

gata

kan

bahw

a sy

irik

tidak

aka

n te

rjadi

pad

a um

at in

i ata

u di

jazi

rah

Ara

biah

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Man

faat

(apa

kah

kam

u tid

ak m

elih

at o

rang

– o

rang

yan

g di

beri

bagi

an d

ari A

l Kita

b-A

n N

isa

: 51)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Faed

ah (k

atak

anla

h wa

hai M

uham

mad

mak

a ka

lian

Aku

kaba

rkan

tant

ang

oran

g –

oran

g ya

ng le

bih

buru

k pe

mba

lasa

nnya

dar

i ora

ng –

ora

ng y

ang

fasik

di s

isi A

llah-

Al M

aida

h : 6

0)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Faed

ah (d

an o

rang

– o

rang

yan

g be

rkua

sa a

tas u

rusa

n m

erek

a be

rkat

a de

mi A

llah

sung

guh

kam

i aka

n m

emba

ngun

di

atas

gua

mer

eka

sebu

ah M

asjid

– A

l Kah

fi : 2

1)

Al

Jib

t

Page 415: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

27 56

D

an o

rang

–or

ang

yang

men

guas

ai a

tas u

rusa

n m

erek

a

Al

Kud

zah

Bil K

udza

h

Dili

patk

an b

umi k

epad

aku

Pe

rben

daha

raan

mer

ah d

an p

utih

Den

gan

seta

hun

Bi

sana

tin B

iam

mah

Pace

klik

yan

g m

erat

a

Fa

yasta

biih

u Ba

idho

otuh

um (m

engh

abisi

selu

ruh

keku

asaa

n ka

umM

uslim

in)

Ti

ga P

uluh

ora

ng p

endu

sta

Pe

nutu

p pa

ra N

abi

M

usuh

sela

in d

ari m

erek

a se

ndiri

Sam

pai k

eput

usan

Alla

h tib

a

Page 416: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

2857

Nam

a :..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

... Ju

mla

h H

afal

an K

itab

Tauh

id :

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Se

bab

Penu

lis m

enca

ntum

kann

ya

Nam

a Ba

b Ba

b

X

XX

I

X

XX

II

X

XX

III

XX

XIV

X

XX

V

XX

XV

I

X

XX

VII

XX

XV

III

XX

XIX

Tu

liska

n hu

kum

am

alan

di b

awah

ini !

Huk

umny

a A

mal

an

Huk

umny

a A

mal

an

M

enci

ntai

Nab

i Muh

amm

ad

M

enin

ggal

kan

kem

ungk

aran

Tak

ut d

ikrit

ik

M

enci

ntai

ana

k da

n or

ang

tua

Is

bal p

akai

an u

ntuk

ber

amal

Aza

n de

ngan

Imba

lan

M

enin

ggal

kan

shal

at ta

kut d

ari r

iya

M

enin

ggal

kan

seba

b

Berg

antu

ng k

epad

a do

kter

Berd

oa u

ntuk

dise

gera

kan

huku

man

Tu

lisla

h ap

a ya

ng k

amu

keta

hui t

enta

ng h

al –

hal

ber

ikut

!

Pe

rkat

aan

Ahl

u su

nnah

dal

am h

adist

- ha

dist

anca

man

Peng

ertia

n do

sa b

esar

Apa

kah

dosa

bes

ar te

rhitu

ng a

tau

terb

atas

A

paka

h do

sa b

esar

terh

apus

den

gan

amal

an sa

leh

atau

tida

k bo

leh

tidak

har

us

berta

ubat

dan

dal

ilnya

Apa

kah

dosa

bes

ar b

ertin

gkat

– ti

ngka

t

A

paka

h do

sa b

esar

lebi

h be

sar d

ari s

yirik

kec

il, b

agai

man

a bi

la d

igab

ungk

an

sem

uany

a

Apa

kah

sah

berta

ubat

dar

i seb

agia

n sa

ja d

ari d

osa

besa

r

Page 417: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

2958

H

ukum

pel

aku

dosa

bes

ar d

an a

paka

h di

cint

ai a

tau

dibe

nci

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Mac

am –

mac

am w

ilaya

h(pe

rtolo

ngan

) Alla

h ke

pada

ham

baN

ya

Si

apak

ah w

ali –

wal

i Alla

h

Tida

k be

riman

sala

h se

oran

g di

anta

ra k

alia

n

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

.... .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 4.

. .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

5.

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

6.

..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Men

gapa

kita

men

cint

ai R

asul

ulla

h

1.

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

. ....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

... ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

4.

...

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Bag

aim

ana

bent

uk m

enci

ntai

nya

A

paka

h m

eleb

ihka

n ro

dja

(har

apan

) ata

u kh

auf (

taku

t)

W

a ta

qath

oat b

ihim

ul a

sbab

(ket

ika

seba

b –

seba

b te

rput

us b

agi m

erek

a)

M

emak

mur

kan

Mas

jid

Fa

’asa

Ula

aika

(mud

ah –

mud

ahan

mer

eka)

1.

...

......

... ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. M

acam

– m

acam

ilm

u pe

rbin

tang

an b

eser

ta h

ukum

nya

N

amim

ah d

an a

pa h

ubun

gann

ya d

enga

n si

hir

A

l Bay

an (r

etor

ika)

dan

apa

hub

unga

nnya

den

gan

sihi

r

Al ‘A

roof

Al K

ahiin

1.

...

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

.... .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. H

ukum

mem

pela

jari

Aba

a Ja

d (h

uruf

– h

uruf

unt

uk si

hir)

An

Nus

roh(

obat

i sih

ir de

ngan

sihi

r)

Ro

julu

n Bi

hi T

ib (l

aki –

laki

yan

g pa

dany

a te

rdap

at p

engo

bata

n)

1.

......

......

.... .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

... ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 4.

...

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Tida

k di

oaba

ti si

hir d

enga

n si

hir s

eper

tinya

dise

babk

an o

leh

bebe

rapa

ala

san

Th

ooiru

hum

‘Ind

alla

h (s

ial m

erek

a di

sisi

Alla

h)

Th

ooiru

kum

Ma’

akum

(ras

a si

al k

alia

n da

ri ka

lian)

Laa

‘Adw

a (ti

dak

ada

peny

akit

yang

men

jala

r)

La

a Ti

aroh

(tid

ak a

da ra

sa si

al d

enga

n bu

rung

)

Page 418: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

30 59

La

a H

amm

ah (t

idak

ada

rasa

sial

den

gan

buru

ng h

antu

)

Laa

Shof

far (

tidak

ada

kes

iala

n de

ngan

bul

an sa

far)

La

a Na

ua W

ala

Gho

ula

(tida

k ad

a ra

sa si

al d

enga

n bi

ntan

g at

au m

akhl

uk

halu

s)

At

Tia

roh

(ras

a sia

l den

gan

buru

ng) t

erce

la

Ba

gaim

ana

men

ggab

ungk

an a

ntar

a La

a ‘A

dwa

(tida

k ad

a pe

nyak

it ya

ng

men

jala

r) de

ngan

bol

ehny

a la

ri da

ri w

abah

pen

yaki

t kus

ta

Ba

gaim

ana

men

ggab

ungk

an a

ntar

a La

a Ti

aroh

(ras

a sia

l den

gan

buru

ng) d

an

tidak

ada

kes

iala

n ke

cual

i pad

a tig

a ha

l

Oba

t Tha

toyy

ur

W

amaa

Min

na Il

la (d

an ti

dakl

ah k

ita ti

dak

terk

ecua

li)

H

ikm

ah d

ari m

enci

ptak

an b

inta

ng-b

inta

ng

Wat

aj ‘A

luun

a Ri

zqok

um A

nnak

um T

ukad

zdzib

uun

(dan

kam

u m

emba

las

rezk

i kep

adam

u de

ngan

men

gata

kan

perk

ataa

n ya

ng ti

dak

bena

r – A

l W

aqia

h : 8

2)

Y

ang

term

asuk

per

kara

– p

erka

ra ja

hiliy

ah

La

a Ya

truku

unah

unna

(Tid

ak m

enin

ggal

kan

mer

eka)

Men

isbat

kan

turu

nnya

huj

an k

epad

a bi

ntan

g

An N

iyaa

ha

Al

Qiy

aam

ah

Si

rbal

Min

Qoo

thiro

on W

adar

’ih (p

akai

an y

ang

berlu

mur

an d

enga

n ca

iran

tem

baga

serta

man

tel y

ang

berc

ampu

r den

gan

peny

akit

gata

l – g

atal

)

(Laa

) Uqo

osim

(Aku

ben

ar –

ben

ar b

ersu

mpa

h)

Ti

dakl

ah m

emeg

angn

ya k

ecua

li or

ang

– or

ang

suci

Ditu

runk

an d

ari R

obb

sem

esta

ala

m

A

pa y

ang

disy

aria

tkan

ket

ika

huja

n

Page 419: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

3160

N

ama

:.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Jum

lah

Haf

alan

Kita

b Ta

uhid

: ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Tau

hid

Asm

a W

a Si

fat

M

enga

pa p

enul

is m

enul

is B

ab in

i? ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

A

paka

h ay

at –

aya

t Asm

a W

aa S

ifaat

term

asuk

Muh

kam

(pas

ti)at

au M

utas

yabb

ih (S

amar

)? ..

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Men

gapa

Ibnu

Abb

as b

erka

ta sa

ya te

rmas

uk y

ang

Roos

ikhi

n da

lam

ilm

u ya

ng m

enge

tahu

i tak

wiln

ya?

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

A

paka

h da

lam

Al Q

ur‟a

n te

rdap

at a

pa y

ang

tidak

dip

aham

i mak

nany

a? ..

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Men

gapa

kita

men

ingg

alka

n be

rbic

ara

yang

tida

k bi

sa d

ipah

ami o

leh

pend

enga

r? ..

......

......

......

......

......

......

. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

A

paka

h na

ma

Alla

h A

‟laam

(tan

da) a

tau

sifa

t? ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Apa

kah

nam

a A

llah

salin

g m

enye

rupa

i ata

u sa

ling

berb

eda

– be

da?

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

A

paka

h na

ma

Alla

h te

rbat

asi?

jela

skan

bes

erta

dal

ilnya

! ....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

M

ana

yang

lebi

h ba

nyak

, nam

a at

au si

fat A

llah?

Ber

ikan

dal

il te

rhad

ap a

pa y

ang

kam

u ka

taka

n! ..

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Tul

isla

h ap

a ya

ng k

amu

keta

hui t

enta

ng h

al –

hal

ber

ikut

!

Mak

nany

a K

alim

at

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. Se

bab

mem

pela

jari

Asm

a W

a Si

fat

Page 420: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

32 61

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

M

acam

– m

acam

pen

ging

kara

n be

serta

huk

umny

a

Al A

sma

(nam

a –

nam

a A

llah)

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

M

enun

juka

n na

ma

Alla

h

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Baga

iman

a su

paya

sem

purn

a im

an k

epad

a na

ma

– na

ma

Alla

h

Pe

mba

gian

sifa

t – si

fat A

llah

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Kita

ung

kapk

an d

enga

n Ta

hrif

(mem

alin

gkan

) tid

ak

deng

an T

a’wi

l

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Kita

ung

kapk

an d

enga

n Ta

msil

(men

yam

akan

) tid

ak

deng

an T

asbi

h (m

enye

rupa

kan)

Den

gan

apa

men

taky

if (m

emba

gaim

anak

an)

Ya

kfur

uuna

Bi R

ohm

aan

(mer

eka

kafir

terh

adap

Yan

g M

aha

Peng

asih

)

Maa

Far

oqo

(Apa

kek

haw

atira

n m

erek

a)

Jika

dise

butk

an se

ndiri

nya

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Ji

ka d

isebu

tkan

ber

sam

a M

utas

yabb

ih ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Mak

na M

uhka

m

Jika

dise

butk

an se

ndiri

nya

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Ji

ka d

isebu

tkan

ber

sam

a M

utas

yabb

ih ..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Mak

na M

utas

yabb

ih

M

engh

itung

nam

a A

llah

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Ri

ngka

san

kaid

ah A

sma

Wa

Sifa

t kem

bali

kepa

da

Tu

liska

n se

bagi

an k

aida

h da

lam

Asm

a W

a Si

fat!

Page 421: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

3362

Al K

hasy

yah

M

enja

dika

n fit

nah

man

usia

sepe

rti a

zab

Alla

h (A

l Ank

abut

:10)

Ala

mat

lem

ahny

a ke

yaki

nan

K

amu

mem

uji m

erek

a at

as ri

zki A

llah

En

gkau

men

cela

mer

eka

kare

na A

llah

tidak

mem

berim

u

Taw

akka

l 1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Pem

bagi

an T

awak

kal s

erta

pen

jela

san

huku

m se

tiap

bagi

an

Al

lah

men

cuku

pkan

mu

dan

oran

g ya

ng b

ersa

mam

u (A

l Anf

al :

4)

D

an m

anus

ia b

erka

ta k

epad

a m

erek

a “s

esun

gguh

nya

man

usia

...

......

......

......

......

......

......

......

......

Apa

yan

g di

kata

kan

ketik

a na

ik k

enda

raan

Buah

men

ghaf

al B

ab S

abar

“B

aran

g sia

pa y

ang

berim

an m

aka

Alla

h m

embe

ri pe

tunj

uk

kepa

da h

atin

ya”

(At T

agho

obun

: 11)

Ked

uany

a M

enja

dika

n m

erek

a ku

fur

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Kea

daan

man

usia

ket

ika

ditim

pa m

usib

ah b

eser

ta h

ukum

nya

Pe

rbed

aan

anta

ra sa

bar d

an ri

dho

Be

rdoa

den

gan

doa

oran

g ja

hiliy

ah

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Men

gapa

nab

i Muh

amm

ad ta

kut a

tas u

mat

nya

terh

adap

Riy

a m

eleb

ihi t

akut

nya

terh

adap

Daj

jal

M

otiv

asi m

anus

ia b

eram

al k

aren

a ke

pent

inga

n du

niaw

i 1.

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2. .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Pe

mba

gian

man

usia

did

alam

ber

amal

unt

uk d

unia

dan

akh

irat

jela

skan

bes

erta

huk

umny

a

Page 422: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

34 63

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Ta

’isah

(cel

akal

ah) d

an In

taka

sah

(ters

ungk

urla

h)

Sy

iikah

Wa

Fala

h In

taqo

syah

(bi

la d

ia te

rtusu

k du

ri tid

ak a

da

yang

mau

men

gam

bil d

urin

ya)

Tu

uba

(ber

baha

gial

ah)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. M

acam

– m

acam

taat

terh

adap

Ula

ma

dan

Pem

impi

n da

lam

m

aksi

at k

epad

a A

llah

jela

skan

bes

erta

huk

umny

a

Man

faat

(eng

kau

mel

ihat

ora

ng –

ora

ng m

unaf

ik)

M

acam

– m

acam

ker

usak

an d

i muk

a bu

mi

“A

paka

h hu

kum

jahi

liah

yang

mer

eka

kehe

ndak

i” (A

l Mai

dah

: 50

)

“D

an si

apak

ah y

ang

lebi

h ba

ik h

ukum

nya

dari

huk

um A

llah”

(Al

Mai

dah

: 50)

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Fala

mm

a At

aahu

ma

(dan

tatk

ala

Alla

h m

embe

ri ke

pada

ke

duan

ya se

oran

g an

akya

ng se

hat)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

5.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

6.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Sisi

yan

g m

enun

jukk

an b

atiln

ya k

isah

din

isba

tkan

kep

ada

Ada

m

dan

Haw

a da

n ka

lau

kisa

hnya

ben

ar m

aka

mak

nany

a ad

alah

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

5.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

Kita

men

olak

ata

s mer

eka

yang

mem

bole

hkan

pen

amaa

n de

ngan

A

bdul

Mut

thol

ib k

aren

a na

bi M

uham

mad

per

nah

men

gata

kann

ya

W

alill

aahi

Asm

a (b

agi A

llah

Nam

a –

nam

a)

Al

Hus

na

B

erdo

alah

den

gann

ya (n

ama)

Yuul

hidu

un (m

engi

ngka

ri)

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. M

enga

pa ti

dak

dika

taka

n sa

lam

(kes

elam

atan

) ata

s Alla

h

Page 423: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

35 64

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. M

anfa

at m

enye

but a

lasa

n

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

..

Men

gapa

kita

tida

k m

enga

taka

n “y

a A

llah

ampu

nila

h ak

u jik

a En

gkau

keh

enda

ki”

Tu

liska

n m

acam

– m

acam

ilha

d (p

enyi

mpa

ngan

) sec

ara

deta

il

Page 424: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

3665

Nam

a :..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. Ju

mla

h H

afal

an K

itab

Tauh

id :

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.... L

aran

gan

– la

rang

an d

alam

Laf

adz

M

enga

pa P

enul

is d

atan

g de

ngan

Bab

ini .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

men

gapa

tida

k m

engi

ngat

kan

lara

ngan

ber

sum

pah

deng

an K

a‟ba

h ke

cual

i ora

ng Y

ahud

i ter

sebu

t.....

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.....

Tulis

lah

Huk

um a

mal

an b

erik

ut!

H

ukum

nya

Am

alan

H

ukum

nya

Am

alan

Be

rsum

pah

deng

an A

llah

dala

m k

eada

an b

ohon

g

Perk

ataa

n ap

a ya

ng d

ikeh

enda

ki A

llah

& a

pa

yang

kam

u ke

hend

aki

Be

rnam

a de

ngan

Qoo

dhi A

l Qud

ho (h

akim

dar

i se

gala

hak

im)

Be

rsum

pah

deng

an se

lain

Alla

h se

cara

juju

r

Be

rkun

yah

Be

rnam

a de

ngan

nam

a A

llah

M

engo

lok

– ol

ok d

enga

n A

llah

M

engu

lang

aki

kah

untu

k m

erub

ah n

ama

Ri

dho

deng

an y

ang

tela

h di

teta

pkan

Men

ghad

iri c

elaa

n at

au m

engo

lok

- olo

k

Al Is

titsn

a (p

enge

cual

ian)

dal

am d

oa

Be

rnam

a d

enga

n A

bdul

Mut

holib

Tulis

lah

apa

yang

And

a ke

tahu

i ter

hada

p ha

l – h

al b

erik

ut!

M

akna

nya

Kal

imat

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Pem

bagi

an p

enya

ndar

aan

nikm

at k

epad

a se

bab

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Pem

bagi

an R

ela

bers

umpa

h de

ngan

nam

a A

llah

bese

rta

huku

mny

a

M

enga

mbi

l tan

ding

an –

tand

inga

n se

dang

kal

ian

men

geta

huin

ya

Su

mpa

h G

hom

uus (

boho

ng)

Pe

rbed

aan

anta

ra h

uruf

waaw

(dan

) den

gan

Tsum

mah

(k

emud

ian)

Inna

kum

Laa

Ant

umul

qoum

(Ses

ungg

uhny

a ka

lian

adal

ah

Page 425: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

37 66

kaum

)

Men

cega

h ak

u un

tuk

berb

uat b

egin

i ata

u be

gitu

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Pem

bagi

an m

ence

la m

assa

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Apa

kah

Dah

ar (m

assa

) mer

upak

an n

ama

Alla

h? Je

lask

anla

h se

cara

gam

blan

g de

ngan

dis

erta

i dal

il

Ad

zalla

h (m

eluk

ai A

llah)

Tida

k m

embi

nasa

kan

kam

i kec

uali

mas

sa

D

an a

ku a

dala

h m

assa

A

paka

h na

ma

Alla

h Su

bhan

ahu

Wat

a‟al

a M

ukht

asso

hata

u tid

ak?

M

anha

zala

h (b

aran

g si

apa

bers

enda

gur

au)

Sy

arat

– sy

arat

taub

at y

ang

men

golo

k - o

lok

Bi

nis’

atin

(den

gan

angi

n)

Ta

nkib

u Ri

jlaih

i (te

rsan

dung

ked

ua k

akin

ya)

dibe

rika

n ke

pada

ku ti

ada

lain

kar

ena

ilmu

yang

ada

pa

daku

”(A

l Qos

has :

78)

Kal

ian

cipt

akan

dar

i jiw

a ya

ng sa

tu

D

ijadi

kan

darin

ya is

triny

a

Liya

skun

a Ila

iha

(Sup

aya

tena

ng k

epad

anya

)

Tagh

syaa

ha (m

engg

aulin

ya)

B

erdo

a ke

pada

Alla

h R

abb

mer

eka

Se

anda

inya

dib

erik

an k

epad

a ki

ta se

oran

g ya

ng sh

aleh

Al J

izya

h

Al G

hulu

ul

Al

Gho

niim

ah

Al

Fai

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Perja

njia

n an

tara

ora

ng m

uslim

dan

kaf

ir

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Huk

uman

unt

uk o

rang

– o

rang

yan

g m

engg

amba

r

Page 426: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

38 67

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

5.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. Pe

mba

gian

ber

sum

pah

atas

nam

a A

llah

K

ami m

emin

ta A

llah

seba

gai p

eran

tara

kep

adam

u

Wai

haka

(cel

akal

ah k

amu)

As S

ayyi

d (tu

a)

Ar

sy

Ku

rsi

Page 427: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

39 68

Nam

a :..

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. Jum

lah

Haf

alan

Kita

b Ta

uhid

: ...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.. La

rang

an –

lara

ngan

dan

Pen

utup

Men

gapa

Pen

ulis

men

utup

kita

bnya

den

gan

bab

Wam

aa Q

odar

ulla

h (d

an o

rang

– o

rang

mus

yrik

tida

k m

enga

gung

kan

Alla

h)

Tu

lisla

h hu

kum

am

alan

– a

mal

an b

erik

ut in

i!

Huk

umny

a A

mal

an

Huk

umny

a A

mal

an

M

enga

bulk

an o

rang

yan

g m

emin

ta d

enga

n na

ma

Alla

h

Mem

inta

den

gan

nam

a A

llah

M

ence

la a

ngin

Men

ghad

iri u

ndan

gan

M

engg

amba

r

Ber

pras

angk

a bu

ruk

kepa

da A

llah

M

enga

mbi

l Jiz

yah

dari

sela

in Y

ahud

i &

Nas

hara

h

Men

gole

ksi g

amba

r

M

embu

nuh

anak

kec

il da

n w

anita

di m

edan

pe

rang

Mut

ilasi

dal

am m

embu

nuh

Tu

lisla

h ap

a ya

ng A

nda

keta

hui t

erha

dap

hal –

hal

ber

ikut

!

Mak

nany

a K

alim

at

M

emin

ta d

enga

n A

llah

M

emin

ta d

enga

n w

ajah

Alla

h 1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 5.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

6.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Syar

at –

syar

at m

engh

adiri

und

anga

n

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Man

faat

mem

bala

s pem

beria

n

1.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 2.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

3.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 4.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Peng

guna

an k

ata

Lau

(sea

ndai

nya)

bes

erta

dal

ilnya

Page 428: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

40 69

5.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 6.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

Se

oran

g M

ukm

in y

ang

kuat

Pa

da se

mua

nya

(muk

min

yan

g le

mah

& k

uat)

ada

keba

ikan

Yan

g pe

rtam

a A

llah

cipt

akan

ada

lah

pena

Har

i kia

mat

Ting

kata

n Q

odar

1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Apa

bua

h da

ri im

an k

epad

a Q

odar

D

idal

am ji

wak

u se

diki

t mas

alah

Qod

ar

O

rang

yan

g pa

ling

kera

s aza

bnya

Tida

k ad

a ga

mba

r kec

uali

engk

au m

engh

apus

nya

Ti

dak

ada

kubu

ran

yang

dib

angu

n ke

cual

i eng

kau

mer

atak

anny

a 1.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

2.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

. 3.

...

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

....

4.

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

.

Ting

kata

n m

enja

ga su

mpa

h

As

yim

atu

zaan

(tua

rent

a ya

ng b

erzin

a)

Te

mpa

t kem

bali

oran

g –

oran

g ya

ng m

emba

ngka

ng

M

erek

a be

rsak

si da

n tid

ak d

imin

tai p

ersa

ksia

n 1.

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

2. .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

3.

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

4. .

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

5.

....

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

......

...

Syar

at –

syar

at b

oleh

nya

mem

ukul

ana

k ke

cil

Ta

kwa

A

l Jai

z da

n Sa

riiya

h

Be

rper

angl

ah d

enga

n m

enye

but n

ama

Alla

h

Page 429: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Catatan

Page 430: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Catatan

Page 431: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Catatan

Page 432: Kumpulan Materi Daurah Syaikh Haitsam Sarhan di Masjid Al Barkah, Cileungsi, Kompleks Radio Rodja 23-24 Maret 2013

Catatan