kuliah vertigo lk 1
TRANSCRIPT
VERTIGO
Dr. LOUIS KWANDOU,SpS (K)
VERTIGODEFINISI
FISIOLOGI KESEIMBANGAN
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI
DIAGNOSIS VERTIGO
I. DEFINISI
• Vertigo (latin) memutar
• Vertigo = giddiness = dizziness
• Banyak definisi dikemukakan
• Definisi paling tua dan banyak dianut (1893)
Setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh
penderita atau obyek-obyek disekitar
penderita yg bersangkutan dgn kelainan
sistem keseimbangan (ekuilibrium)
• Lainnya :
Vertigo disorientasi (ggn pengamatan)
terhadap ruangan atau
halusinasi gerakan berupa rasa
berputar atau gerakan linear
II. FISIOLOGI & PATOFISIOLOGI
• Seorang dpt berorientasi sekitar ruangan
akibat kerja keseimbangan / ekuilibrium
Alat-alat keseimbangan tubuh (AKT)
- Sistem vestibularis (statokerektik)
- Sistem penglihatan (visual / optik)
- Rasa dalam (proprioseptif)
Cara kerja AKT
• Reseptor mekanis di vestibulum, reseptor
cahaya diretina dan mekanik dikulit, otot
dan persendian merubah, mengubah
rangsangan menjadi bioelektrokimia.
• Saraf aferen (saraf vestibularis, optikus dgn spinoserebelaris) menghantarkan impuls ke pusat-pusat keseimbangan diotak (transmisi)
• Pusat-pusat keseimbangan melakukan proses modulasi, koparasi, integrasi / koordinasi dan persepsi
• Informasi masing-masing indera dipertukarkan
• Informasi harus proporsional dan adekuat
Bagan
Respon 1. Wajar Adaptasi tonus otot-otot
• Otot mata menyesuaikan lapangan
pandang (visual field) bayangan beda
dititik terang.
• Otot esktremitas mempertahankan
tubuh
2. Tdk wajar Jika ada penyimpangan, sentral tdk dpt memproses informasi seperti biasa/wajar Menempuh jalur luar biasa : - ketidak sempurnaan adaptasi otot rasa tdk stabil
nistagmus - tanda peringatan / kegawatan
vertigo mual, muntah, peluh dgn
Stimlus
Reseptor
Aferen
Pusat
Eferen
Efektor
III. JENIS VERTIGO
Berdasarkan kelainan yg mendasari :
Vertigo Fisiologik
Vertigo Patologik
- Vestibuler (True vertigo) Perifer,
Sentral
- Non Vestibuler (Pseudo vertigo)
• Berdasarkan klinis :
Vertigo paroksismal
Vertigo akut
Vertigo kronik
Masing-masing :
- disertai dgn keluhan telinga
- Tanpa disertai dgn keluhan telinga
- Timbulnya dipengaruhi oleh perubahan posisi kepala
Jenis dan penyebab vertigoDIZZENESS
Fisiologik 1.Mabuk gerakan 2.Mabuk angkasa 3.Vertigo ketinggian
Patologik
Vestibuler (True Vertigo)
Non Vestibuler (Pseudo Vertigo)
Perifera. Labirin 1. BPPV 2. Meniere’s 3. Ototoxik 4. labirinititisb. Saraf Vestibuler 1. Neuritis 2. neuroma acustikus
Sentral1. Infark Brainstem2. Tumor Otak3. Radang Otak4. Insufisiensi a vertebro basiler5. Epilepsi6. MS
Syncope1. Aritmia jtg2. Hipotensi orotostatik3. Vasovagal syncope4. Hipoglikemia
Diseguilibrian1. Parkinson’s2. Kel.serebelum 3. Atrofi mulfisistem
Syncope1. Ansietas2. Hiperventilasi3. Histeria 4. Agoratobia5. Depresi
IV. PENYEBAB :
Gejala :
• Bisa sendiri
• Bersama gejala lain :– peluh disertai mual muntah
– jalan sempoyongan, jalan membelok berdiri atau duduk tdk bisa tegak, tidak stabil, posisi kepala miring.
– nistagmus oscillopsia, diplopia
– defisit neurologis
V. DIAGNOSIS
Langkah-langkah Diagnosis
1. Memastikan keluhan vertigo atau
bukan
2. Memastikan jenis vertigo dab letak lesi
3. Mencari penyebab
A. Anamnesis :
• Penting
• > sumber informasi untuk diagnosis
1. Keluhan utama :
Rasa berputar, terapung, kepala
ringan, kecenderungan untuk sentral
2. Intensitas
Ringan
Sedang
Berat
3. Perjalanan dengan waktu paroksimal- Paroksismal- Akut- KronikBerapa lama berlangsung- Detik- Hari- Minggu- Bulan- Diantara serangan bebas atau tdk
4. Pengaruh lingkungan atau situasi
• Serangan timbul atau meningkat oleh
posisi kepala tubuh.
• Stres psikis
• Infeksi saluran napas
5. Keluhan telinga :
• Rasa tertutup / penekanan pada telinga
• Tinnitus
• Tuli
• Diplakusis : nyeri jika mendengar
6. Keluhan lainnya
7. Anamnesis intoksikasi
- Merokok
- Alkohol
- Antikonvulsan
- dsb
B. Pemeriksaan Fisik
1. Mata
- Nistagmus :
Spontan
Gaze
Evoked
Perhatikan arah gerakan cepat
Nistagmus spontan
- Penderita duduk atau baring
- Pandangan ke depan
Nistagmus kelainan sentral
• Arah vertikal
• Circuler (memutar)
• Gaze arah berubah-ubah
• Nistagmoid
Nistagmus/vertigo yg dipengaruhi posisi
Hallpike Maneuver
- Cepat baring kepala tergantung
- Tengokkan ke salah satu sisi 100 – 200
selama 10 – 15 detik
- Duduk 10 – 15 detik
- Ulangi untuk sisi yang lain.
- Orang normal dgn Maneuver tdk timbul
vertigo/nistagmus
- Perbedaan nistagmus akibat kelainan perifer dan sentral
Kerusakan otak kecil (serebelum)
menampilkan gejala, vertigo dan
gejala lainnya mirip kerusakan
vestibuler.
PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN TUBUH
TEST ROMBERG
• Penderita berdiri tegak
• Kaki dirapatkan sejajar bagian depan sedikit terbuka
• Lengan lurus disamping, mula-mula dgn mata terbuka kemudian mata tertutup.
• Baring normal maupun berdiri selama 30 detik atau lebih
kelainan vestibuler
• Mata terbuka tdk jatuh
• Mata tertutup jatuh ke satu sisi
kelainan serebelum• Mata terbuka dan tertutup jatuh
TES MENULIS VERTIKAL
• Duduk depan meja, tangan tdk boleh sentuh meja
• Satu tangan di atas lutut
• Satunya tulis A – B – C – D susun ke bawah
• Mata terbuka kemudian tertutup.
Interpretasi
Deviasi huruf dari atas ke bawah 100 A
B kelainan labirin unilat C
D
Tulisan tdk teratur dan makin besar E
Kelainan serebelum F
TES HIPOTONI• Fleksi ekstensi tungkai dan lengan
TES GERAKAN OTOT BERSAMA (SINERGISME) DAN DISMETRI
• Tes pronasi supirasi (disdiadakokinesis)
• Tes tunjuk hidung dgn jari
• Test tumit lutut tungkai bawah
• Tes ekolalia (Scanning Specch)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS RUTIN
• Tremor n.cranialis
PEMERIKSAAN FISIS UMUM
• Tekanan darah
• Keadaan jantung
PEMERIKSAAN TULI OTOLOGI
• Pendengaran
Perbedaan klinis vertigo vestibular & vertigo nonvestibular
Gejala Vertigo Vestibular
Vertigo Nonvestibular
Sifat vertigo
Serangan
Mual/muntah
Ggn pendengaran
Gerakan pencetus
Situasi pencetus
Rasa berputar
(“true vertigo”)
Episodik
( + )
( + ) / ( - )
Gerakan kepala
( - )
Melayang, hilang keseimbangan
Lightheaded
Kontinyu
( - )
( - )
Gerakan obyek visual
Ramai orang, lalu lintas macet, supermarket
Perbedaan klinis vertigo vestibular tipe perifer dan tipe sentral
Tipe Perifer Tipe Sentral
Bangkitan vertigo
Derajat vertigo
Pengaruh gerakan kepala
Gejala autonom
(mual, muntah, keringat)
Ggn pendengaran
(tinitus, tuli)
Tanda fokal otak
lebih mendadak
Berat
( + )
( ++ )
( + )
( - )
lebih lambat ringan
( - )
( )
( - )
( + )
Vertigo oleh Trauma
• Konkusi Labirin (Paresis vestibuler unilateral mendadak)
• Robekan membran labirin
• Lepas otokonia
• Lesi batang otak, serebelum, saraf kranial
Gangguan vestibuler campuran
VERTIGO AKUT• Vertigo, nausea dan muntah akut setelah
trauma kepala
• Nistagmus
• Gangguan keseimbangan
• Gejala bertambah bila digerakkan
• Gejala mengurang drastis beberpa hari pertama kemudian melambat (gradual)
• Bebas gejala 1 – 6 bulan
VERTIGO PASCA TRAUMA
• Vertigo posisional pasca trauma
• Timbul bbrp hari atau minggu setelah trauma
• Mendadak, singkat, nausia, dicetuskan posisi kepala
• Sembuh spontan dlm 2 bulan
• Umumnya bebas serangan selama 2 tahun
TUMOR
• Tumor-tumor pada sudut
serebelopontin neuroma akustik,
meningioma, tumor epidermoid.
GEJALA
• Tuli, tinitus
• Nyeri kepala
• Rasa tidak seimbang (Disequilibrium), ggn koordinasi
• Kelumpuhan n.kranialis
• Gejala peninggian tekanan intrakranial
STROKE
Gejala yang timbul :
• TIA gejala dalam 24 jam
• RIND gejala lebih 24 jam
STROK BATANG OTAK
• Vertigo
• Diplopia : penglihatan ganda
• Ggn sensibilitas wajah atau anggota gerak
• Bicara cadel (disartri)
• Ataksia
• Ggn lapangan pandang
STROKE SEREBELUM
• Strok daerah vaskularisasi arteri serebelar inferior posterior (PICA)
• Vertigo berat dan disequilibrium
• Sama strok batang otak + ggn serebelum lainnya (tonus, koordinasi)
• Jika terbatas di hemisfer serebeli hanya ggn serebelum saja.
MIGREN BASILER
• Nyeri kepala didahului atau disertai vertigo
• Cenderung wanita
• Usia 30 – 45 tahun