kuliah umum
DESCRIPTION
kuliah umumTRANSCRIPT
Ringkasan Materi Kuliah Umum
Kelompok 15
Nama Anggota Kelompok:
Hendy Ardhian C.- 21411012
David Halim- 21411004
Rinaldi Wijaya- 21411018
Daniel Eka P.- 21411056
James F.- 21411057
Cyprianus W. Ehok- 21411174
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SURABAYA
Insinyur adalah gelar di diberikan kepada orang yang sudah memiliki pengalaman di
bidan kerja bagian teknik. Insinyur juga adalah orang yang bekerja dalam bidang teknik,
dengan kata lain orang-orang yang menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan
masalah praktis menggunakan teknologi. Hampir semua program pendidikan insinyur
berkonsentrasi pada disiplin teknik spesifik beserta pelajaran matematika dan sains. Beberapa
program juga menyertakan ilmu ekonomi, ilmu sosial kemanusiaan, dan lain-lain. Pendidikan
insinyur mempelajari teori-teori dasar dan lanjut dari disiplin teknik yang dipelajari, disertai
dengan praktek di laboratorium dan dunia kerja nyata.
Sertifikasi profesi bertujuan agar kegiatan atau suatu proses kerja yang telah
dibakukan memberikan hasil akhir sebagaimana yang diharapkan karena dilaksanakan oleh
orang yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Dengan adanya sertfikasi ini maka jika
ada seribu pekerjaan yang sama, yang dilakukan diberbagai tempat oleh seribu orang yang
berbeda tetapi memiliki tingkat kompetensi yang sama sebagaimana yang dipersyaratkan,
maka dapat diharapkan akan memberikan hasil yang sama. Ada tiga ranking yang di berikan
pada Sertifikat Keahlian (SKA) adalah
Ahli Muda ( tukang insinyur )
Ahli Madya → setaraf dengan chief engineer,
Ahli Utama → setaraf pakar di bidangnya.
Bukan gelar akademik ( Professor/Doktor nol pengalaman praktek ≠ Ahli Profesi ). Perlu
pembuktian pengalaman kerja, untuk Ahli Muda, perlu kerja dibawah pengawasan minimal
Ahli Madya selama 3 tahun.
Kegunaan di berikan sertifikat keahlian praktek dalam dunia kerja terlebih dunia kerja
kosntruksi pada saat ini sebagai berikut.
Menunjang keberhasilan suatu proyek
Sebagai acuan untuk industri konstruksi di Indonesia
Kemampuan untuk kompetensi secara internasional
Pertanggungjawaban terhadap masyarakat
Memenuhi persyaratan Undang-Undang Republik Indonesia (UUJK No. 18 Tahun
1999 dan PP No. 28, 29, 30 Tahun 2000) dan Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksana Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah dan SK Menteri Kimpraswil
No. 257/KPTS/M/2005 tentang Pengadaan Jasa Konstruksi
Menjadi engineer konstruksi yang profesional berarti harus mampu melakukan
perhitungan yang cermat terhadap segala aspek teknis maupun non-teknis yang berhubungan
dengan konstruksi yang sedang dibangun. Kecermatan ini didasarkan pada kesadaran dan
tanggung jawab bahwa sedikit saja kesalahan yang dilakukan maka dampaknya akan sangat
besar terhadap konstruksi yang sedang dikerjakan, lebih jauh lagi dapat menyebabkan korban
jiwa manusia. Beberapa kasus kegagalan struktur yang pernah terjadi ada baiknya kita
cermati agar hal yang sama tidak terulang lagi. Yang perlu menjadi catatan adalah data yang
saya sajikan berikut ini merupakan hasil observasi pribadi jadi masih sangat mungkin
mengandung kesalahan.
Lesson learn atas kegagalan struktur bangunan adalah:
Komunikasi atas suatu perubahan harus segera dilakukan dengan jelas kepada semua
pihak terkait
Penegasan item cek inspeksi pada bagian yang krusial
Training awal sebelum pekerjaan yang penting dan rawan kesalahan dimulaiKarena peran daktilitas sangat besar pada kemampuan struktur untuk memancarkan energy
pada waktu terjadi gempa besar, maka pendetailan yang baik sangat penting sekali dalam
perencanaan struktur beton Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kurang baiknya
pendetailan adalah :
1. Penampang kurang daktil (secara umum, daktilitas berarti kemampuan struktur untuk
mengalami lendutan yang besar tanpa mengalami keruntuhan.secara teknik, daktilitas
adalah perbandingan antara lendutan sebelum runtuh dengan lendutan saat mulai
rusak)
2. Kerusakan akibat penjangkaran yang kurang panjang
3. Tertekuknya tulangan tekan (artinya perletakan tulangan beton yang tidak sesuai
dengan peruntukanya)
Banyak ahli struktur mengatakan "Dalam Perencanaan Bangunan Di daerah Rawan Gempa
Pendetailan Struktur Sama Pentingya Dengan Analisa Stuktur Bahkan Lebih Penting",
Karena beban gempa itu sangat sulit diperkirakan dan dihitung distribusi gayanya.
Konsep Desain Kapasitas adalah dengan meningkatkan daktalitas elemen- elemen
struktur dan perlindungan elemen- elemen struktur lain yang diharapkan dapat berperilaku
elastik. Salah satunya adalah dengan konsep “strong column weak beam”. Dengan metode
ini, bila suatu saat terjadi goncangan yang besar akibat gempa, kolom bangunan di desain
akan tetap bertahan, sehingga orang- orang yang berada dalam Gedung masing mempunyai
waktu untuk menyelamatka diri sebelum Bangunan roboh seketika. Banyak cara yang bisa
dilakukan untuk mendesain kolom yang kuat antara lain :
Pengaturan jarak antar sengkang,
Peningkatan mutu beton, dan
Perbesaran penampang.
Serta untuk struktur bangunan dengan baja, bisa dimodifkasi sambungan hubungan
antara balok dengan kolom. Berikut ini adalah ilustrasi pembentukan sendi plastis dalam
perencanaan bangunan tahan gempa.
Hal – hal yang di perlukan untuk mendesain dan mengatasi kegegalan akibat desain sana
faktor lainnya pada bidang kontrusi.
Kemampuan untuk menguraikan masalah yang ada sehingga tahu yang mana yang
kritis dan yang mana yang terjadi sebagai akibat masalah yang kritis,
Pemahaman yang baik tentang konsep dasar masalah,
Memahami mekanisme dari masalah;
Cari dari masalah yang ada mana ysng paling kritis,
Cari solusi konseptual dari masalah kritis,
Selesaikan.
Perkembangan desain struktur beton bertulang secara signifikan dimulai sejak
diterbitkannya Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983 dan Buku
Pedoman Perencanaan Untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang
untuk Gedung 1983, dimana respon struktur daktail telah diperhitungkan dengan resiko
gempa rencana atau gempa nominal. Peraturan SNI T–15–1991–03 merupakan langkah maju
dalam perencanaan struktur beton bertulang tahan gempa dimana mekanisme keruntuhan dan
detailing sendi plastis telah diakomodasikan, meskipun pada bab peraturan perencanaan tahan
gempa masih merupakan kombinasi antar peraturan New Zealand NZS 3101-1982 dan ACI
318-1983. Dengan terbitnya peraturan SNI 03–1726–2002 dan SNI 03-2847-2002 maka
desain struktur beton bertulang tahan gempa sepenuhnya telah kompatibel dengan peraturan
ACI 318-99 sehingga memudahkan bagi perencana struktur untuk menggunakan perangkat
lunak. Pada umumnya peraturan SNI T–15–1991–03 lebih konservatif dibandingkan dengan
SNI 03-2847-2002. Untuk keperluan perencanaan struktur beton tahan gempa kedepan perlu
diakomodasikan kriteria desain kinerja struktur sebagai jaminan (assurance) akan perilaku
struktur dari gempa nominal sampai gempa kuat rencana.
Dalam sebuah perencanaan bangunan untuk beton biasanya output yang dihasilkan adalah
fc’ dalam satuan Mpa. Namun dalam spesifikasi teknis suatu proyek, yang tercantumkan
adalah mutu beton dengan menggunakan beton K berapa, semisal K225. Ketika mendesign
jobmix beton untuk digunakan diproyek biasanya digunakan mutu beton K. Samakah Mutu
Beton K dengan fc’ Mpa? Jawabannya tidak sama, karena K adalah kuat tekan karakteristik
beton kg/cm2 dengan benda uji kubus bersisi 15 cm. Sedangkan fc’ dalam Mpa adalah kuat
tekan beton yang disyaratkan Mpa atau kg/cm2 dengan benda uji silinder. Jadi, karena terjadi
perbedaan benda uji maka mutu betonnya menjadi tidak sama. Sebagai hasil contoh, fc’22,5
Mpa itu setara dengan mutu beton berkisar K-271. Apakah kuat tekan Karakteristik itu?
kekuatan tekan karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil-hasil
pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas
sampai 5% saja. Yang diartikan dengan kekuatan tekan beton senantiasa ialah kekuatan tekan
yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus yang bersisi 15 (+0,06) cm pada umur 28
hari. Sedangkan fc’ adalah kuat tekan beton yang disyaratkan (dalam Mpa), didapat
berdasarkan pada hasil pengujian benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
Penentuan nilai fc’ boleh juga didasarkan pada hasil pengujian pada nilai fck yang didapat
dari hasil uji tekan benda uji kubus bersisi 150 mm. Dalam hal ini fc’ didapat dari
perhitungan konversi berikut ini. Fc’=(0,76+0,2 log fck/15) fck, dimana fck adalah kuat tekan
beton (dalam MPa), didapat dari benda uji kubus bersisi 150 mm. Atau perbandingan kedua
benda uji ini, untuk kebutuhan praktis bisa diambil berkisar 0,83.
Selama masa pelaksanaan mutu beton dan mutu pelaksanaan perlu diawasi dan diperiksa
secara continew dengan jalan membuat dan menerima benda uji yang diambil dari campuran
beton. Dimana bentuk dan ukuran dari benda uji yang akan dipergunakan dapat
mempengaruhi kekuatan tekan dari beton. Penggunaan beton pada proyek ini adalah beton
siap pakai (ready mix) karena melihat factor efisiensi pembuatan beton tersebut. Sebelum
dipergunakan, terlebih dahulu diadakan pengetesan dengan pengujian kekentalan adukan
beton ke dalam kubus atau silinder untuk diperiksa kekuatan beton terhadap gaya tekan.
Sebagai perbandingan kekuatan tekan pada