kuliah pengangkutan iv

17
PERISTIWA HUKUM PENGANGKUTAN Peristiwa hukum dibedakan menjadi 3 : 1. Peristiwa hukum yang terjadi karena perbuatan. 2. Peristiwa hukum yang terjadi karena kejadian. 3. Peristiwa hukum yang terjadi karena keadaan.

Upload: bayard

Post on 24-Feb-2016

73 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PERISTIWA HUKUM PENGANGKUTAN Peristiwa hukum dibedakan menjadi 3 : 1. Peristiwa hukum yang terjadi karena perbuatan . 2. Peristiwa hukum yang terjadi karena kejadian . 3. Peristiwa hukum yang terjadi karena keadaan . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: kuliah pengangkutan iv

PERISTIWA HUKUM PENGANGKUTAN

Peristiwa hukum dibedakan menjadi 3 :

1. Peristiwa hukum yang terjadi karena perbuatan.

2. Peristiwa hukum yang terjadi karena kejadian.

3. Peristiwa hukum yang terjadi karena keadaan.

 

Page 2: kuliah pengangkutan iv

Jika dihubungan dengan pengangkutan, lingkup peristiwa hukum pengangkutan meliputi hal-hal berikut ini :

1. Perbuatan hukum pengangkutan yang dikehendaki oleh pihak-pihak dalam perjanjian pengangkutan.

 2. Kejadian hukum pengangkutan yang tidak dikehendaki oleh pihak-pihak dalam pengangkutan.

3. Keadaan hukum pengangkutan yang juga tidak dikehendaki oleh pihak-pihak dalam pengangkutan.

 

 

Page 3: kuliah pengangkutan iv

PERBUATAN HUKUM PENGANGKUTAN

Objek pembahasan perbuatan hukum pengangkutan meliputi:

1. Cara mengadakan perjanjian pengangkutan

2. Saat Perjanjian Pengangkutan Terjadi dan Mengikat

 

Page 4: kuliah pengangkutan iv

CARA MENGADAKAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN

Diawali dengan perbuatan negosiasi timbal balik antara penumpang / pengirim dengan pihak pengangkut. Negosiasi tersebut bertujuan untuk mencapai adalah “kesepakatan” (consensus) atau “persetujuan kehendak” (toestemming). Negosiasi untuk kehendak tersebut diketahui melalui teori-teori sebagai berikut : 1. Teori Kehendak2. Teori penerimaan3. Teori penerimaan dan penawaran4. Kebiasaan Dalam Pengangkutan.

 

Page 5: kuliah pengangkutan iv

CARA MENGADAKAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN

Diawali dengan perbuatan negosiasi timbal balik antara penumpang / pengirim dengan pihak pengangkut. Negosiasi tersebut bertujuan untuk mencapai adalah “kesepakatan” (consensus) atau “persetujuan kehendak” (toestemming). Negosiasi untuk kehendak tersebut diketahui melalui teori-teori sebagai berikut : 1. Teori Kehendak2. Teori penerimaan3. Teori penerimaan dan penawaran4. Kebiasaan Dalam Pengangkutan.

 

Page 6: kuliah pengangkutan iv

1. Teori Kehendak

- Teori ini bertujuan untuk menentukan secara pasti saat kapan telah terjadi suatu persetujuan kehendak atau kesepakatan yang menjadi dasar mengikatnya perjanjian. - Perjanjian dinyatakan terjadi dan mengikat pada saat pihak-pihak sudah mencapai persetujuan kehendak atau kesepakatan mengenai hal yang diperjanjikan. - Persetujuan kehendak atau kesepakatan tersebut dinyatakan dengan tegas dalam bentuk perkataan yang diucapkan atau dalam bentuk perbuatan nyata yang patut dihormati dan mengikat pihak-pihak. - Persetujuan kehendak atau kesepakatan itu timbul sebagai akibat proses negosiasi antara kedua pihak.

 

Page 7: kuliah pengangkutan iv

2. Teori penerimaan

- Bertujuan untuk menentukan secara pasti saat kapan pihak yang satu menerima penawaran dari pihak yang lain yang menjadi dasar mengikatnya perjanjian.- Perjanjian dinyatakan terjadi dan mengikat saat penawaran yang satu benar-benar diterima oleh pihak yang lain, yang secara konkret dibuktikan dengan perkataan atau perbuatan atau dengan dokumen hukum (bukti menerima).- Penerimaan merupakan pernyataan akhir dari pihak yang satu terhadap penawaran pihak yang lain, baik secara lisan maupun secara tertulis, bukan lagi proses negosiasi, melainkan pernyataan yang bersifat tetap, tidak berubah lg.

 

Page 8: kuliah pengangkutan iv

3. Teori penerimaan dan penawaran

- Teori ini bertujuan untuk menentukan titik temu antara penawaran dan penerimaan sehingga dapat diketahui secara pasti saat perjanjian terjadi dan mengikat pihak-pihak. - Proses penawaran(offer) dari pihak yang satu dihadapkan dengan proses penerimaan (acceptance) oleh pihak yang lain dan sebaliknya guna mencapai kecocokan/ kesesuaian kehendak yang diharapkan oleh pihak-pihak secara timbal balik.- Titik temu penawaran dan penerimaan secara timbal balik menciptakan kesepakatan sebagai perjanjian yang mengikat pihak-pihak.

 

Page 9: kuliah pengangkutan iv

4. Kebiasaan Dalam Pengangkutan.

Proses terjadi perjanjian pengangkutan, yaitu dapat secara langsung antara pengangkut dan pengirim/penumpang, atau secara tidak langsung melalui jasa pengantara, yaitu :

a. Ekspeditur untuk pengangkutan barang b. Agen perjalanan untuk pengangkutan penumpang

 

Page 10: kuliah pengangkutan iv

Apabila perjanjian pengangkutan diadakan secara langsung, penawaran pihak pengangkut dikomunikasikan langsung kepada pihak pengirim/penumpang :

1. Secara lisan di loket penjualan tiket/karcis di kantor perusahaannya atau kantor di stasiun, terminal, pelabuhan, atau bandara, atau melalui telepon.

2. Secara tertulis melalui media cetak atau pengumuman yang ditempelkan di kantor masing-masing perusahaan pengangkutan.

 

Page 11: kuliah pengangkutan iv

Apabila perjanjian pengangkutan diadakan secara langsung, penawaran pihak pengangkut dikomunikasikan langsung kepada pihak pengirim/penumpang :

1. Secara lisan di loket penjualan tiket/karcis di kantor perusahaannya atau kantor di stasiun, terminal, pelabuhan, atau bandara, atau melalui telepon.

2. Secara tertulis melalui media cetak atau pengumuman yang ditempelkan di kantor masing-masing perusahaan pengangkutan.

 

Page 12: kuliah pengangkutan iv

2 . Saat Perjanjian Pengangkutan Terjadi dan Mengikat a. Berdasarkan teori kehendak b. Berdasarkan Teori Penerimaan c. Berdasarkan Ketentuan Undang-undang

 

Page 13: kuliah pengangkutan iv

a. Berdasarkan teori kehendak

Perjanjian dinyatakan terjadi dan mengikat pada saat pihak-pihak sudah mencapai persetujuan kehendak atau kesepakatan mengenai hal-hal yang diperjanjikan.   Persetujuan kehendak atau kesepakatan tersebut dinyatakan dengan tegas dalam bentuk perkataan yang diucapkan atau dalam bentuk perbuatan nyata yang dapat diamati, yang patut dihormati, dan mengikat pihak-pihak, dimana hal tersebut merupakan pernyataan akhir yang bersifat tetap sebagai hasil negosiasi antara pihak-pihak.

 

Page 14: kuliah pengangkutan iv

b. Berdasarkan Teori Penerimaan  Perjanjian dinyatakan terjadi dan mengikat pada saat penawaran disetujui dalam arti diterima secara konkret dengan ucapan perkataan atau perbuatan nyata (menerima) atau dengan dokumen hukum (bukti menerima).  Saat penerimaan penawaran dapat diketahui secara pasti menurut perkataan atau perbuatan nyata itu dilakukan atau menurut tanggal yang tertulis pada dokumen yang bersangkutan, dimana penerimaan itu merupakan pernyataan akhir yang bersifat tetap, tidak berubah lagi dari pihak yang satu terhadap penawaran pihak yang lain, baik secara lisan maupun secara tertulis.

 

Page 15: kuliah pengangkutan iv

Bagaimana cara membuktikan penerimaan sudah terjadi? apabila dilakukan melalui :

1. Surat, surat yang dikirim itulah menjadi dokumen bukti tertulis2. Faksimile, print-out faksimile itulah menjadi dokumen bukti tertulis3. Telepon/HP, print-out rekaman elektronik dikeluarkan operator yang bersangkutan4. SMS, rekaman HP atau rekaman elektronik dikeluarkan operator yang bersangkutan

 

Page 16: kuliah pengangkutan iv

c. Berdasarkan Ketentuan Undang-undang

perjanjian pengangkutan sudah terjadi dan mengikat dengan ketentuan:

1. Perjanjian pengangkutan sudah terjadi dan mengikat sejak biaya pengangkutan dibayar lunas

2. Perjanjian pengangkutan sudah terjadi dan mengikat walaupun biaya pengangkutan dibayar kemudian

3. Dokumen pengangkutan berfungsi sebagai bukti perjanjian pengangkutan sudah terjadi dan mengikat, dan juga berfungsi sebagai bukti pelunasan biaya pengangkutan

 

Page 17: kuliah pengangkutan iv

KETERANGAN :

1. Dalam hal biaya pengangkutan dibayar lebih dahulu, maka dokumen pengangkutan berfungsi sebagai bukti bahwa perjanjian sudah terjadi dan biaya pengangkutan sudah dibayar lunas.

2. Dalam hal biaya pengangkutan dibayar kemudian, maka perjanjian pengangkutan sudah terjadi dan mengikat sejak barang dimuat dalam truk atau sejak penumpang berada dalam kendaraan umum, jika penawaran dilakukan oleh pihak pengangkut.

3. setelah pengangkutan selesai dilakukan, dokumen pengangkutan baru berfungsi sebagai bukti sudah terjadi pengangkutan dan sekaligus berfungsi sebagai bukti bahwa biaya pengangkutan sudah dibayar lunas.