kuliah ke 6-7 - universitas negeri...

20

Upload: others

Post on 14-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Kuliah ke 6-7

[email protected] 1

Page 2: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Setiap orang perlu menjalin hubungan harmonisdan kerjasama dengan orang lain untukmencapai tujuan tertentu.

Dalam suasana aktivitas di tempat kerja,komunikasi interpersonal sangat diperlukansebagai upaya untuk menjaga kualitas hubunganantarmanusia, baik internal maupun eksternal.

Sesama karyawan maupun sesama teman tentusaling memerlukan hubungan dan ikatanemosional. Setiap orang memerlukan pengakuandari orang lain.

[email protected] 2

Page 3: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Kedudukan antara satu karyawan dengankaryawan lain pada hakikatnya saling terkait.

Dinamika di tempat kerja menunjukkanadanya suatu aktivitas, tugas, atau jasapelayanan sebagai sarana berkoordinasiantarkolega membentuk kesatuan sistem daribagian-bagian yang saling bergantung.

Komunikasi antarpersona dapat menjadiperekat untuk menjaga stabilitas hubunganantarmanusia, antarkaryawan dalam kualitaskadar hubungan yang harmonis.

[email protected] 3

Page 4: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabilamengarah kepada suatu kerjasama (cooperation).Bersifat negatif apabila mengarah kepada suatupertentangan (conflict = disosiatif).

Kerjasama dimaksudkan sebagai suatukesepakatan menempuh langkah tertentu untukmencapai tujuan bersama. Biasanya kerja samadapat terbentuk, ketika orang menyadari bahwamereka mempunyai kepentingan-kepentinganyang sama, sehingga merasa saling memperolehkeuntungan apabila saling berbagi dan salingmenolong.

[email protected] 4

Page 5: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Kerukunan yang mencakup gotong–royong dan tolongmenolong dalam kehidupan bermasyarakat. Aktivitas yangdapat dijadikan sebagai contoh kerukunan, ialahberkumpulnya masyarakat ke tempat warga yang sedangtertimpa kesedihan, misalnya salah seorang anggotakeluarga meninggal dunia.

Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenaipertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara duaindividu atau organisasi.

Ko-optasi (Co-optation), yakni suatu proses penerimaanunsur-unsur baru dalam suatu organisasi, sebagai salahsatu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangandalam stabilisasi organisasi yang bersangkutan

Koalisi (Coalition), yakni kombinasi antara dua organisasiatau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.

[email protected] 5

Page 6: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Persiapan fisik, ialah usaha-usaha yang dilakukanuntuk menjaga kondisi fisik (penampilan) agar dalamkondisi prima ketika berbicara di hadapan orang lain

Persiapan mental, ialah usaha-usaha yang dilakukanuntuk menimbulkan keberanian dan kepercayaan diri.

Persiapan materi, ialah usaha-usaha yang dilakukanuntuk menguasai materi yang akan disampaikandihadapan orang yang menjadi partner komunikasiinterpersonal. Persiapan materi dapat dilakukandengan membaca, bertanya, maupun mengumpulkanberbagai informasi yang mendukung temapembicaraan. Dengan persiapan materi yangdilakukan secara sungguh-sungguh, maka akandapat dilakukan pembicaraan secara sistematis,lancar, dan mendalam.

[email protected] 6

Page 7: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Prinsip motivasi, ialah prinsip memberi dorongan danmembangkitkan minat komunikan sasaran untukmengikuti pembicaraan dengan sungguh-sungguh.Caranya adalah dengan meyakinkan pihak komunikanbahwa isi pembicaraan penting bagi kedua belahpihak.

Prinsip perhatian, ialah pemusatan perhatianaudience pada materi pembicaraan. Cara menarikperhatian di antaranya dengan mengetengahkan:◦ Hal-hal aneh◦ Hal-hal lucu◦ Hal-hal aktual

Prinsip ulangan, dalam hal ini khusus untuk informasiyang dianggap lebih penting perlu diulang sehinggamudah tertanam dalam pemahaman pendengar.

[email protected] 7

Page 8: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Prinsip kegunaan, pesan atau materi yangdibicarakan hanyalah hal-hal yang berguna bagipendengar. Informasi yang dirasa besarmanfaatnya, akan tetap diingat oleh pendengar.

Prinsip efisiensi, pembicaraan hanya menyangkutsubstansi yang penting. Teritama apabilapembicaraan dilakukan dengan perantaraanmedia, misalnya dengan telepon seluler, makaharus diseting sedemikian rupa sehinggapembicaraan berlangsung efisien. Singkat danjelas. Hal ini disebabkan, apabila terlalu banyakbasa-basi maupun sendau-gurau yang tidakperlu, berkonsekuensi pada tarip pulsa yangbertambah.

[email protected] 8

Page 9: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Penampilan yang sopan dan ramah akanmembuat kita lebih aman dalam memulaiberkomunikasi ketimbang penuh emosi danrasa curiga. Partner komunikasi akan lebihsenang mendengarkan argumentasi yangdisampaikan dengan sopan. Oleh karena itukita perlu membiasakan diri bersikap sopandan ramah, agar orang lain juga bersikapramah kepada kita. Dengan selalu menjagasopan santun, selanjutnya terjadi sikap salingmenghargai.

[email protected] 9

Page 10: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Apabila mendapatkan pertanyaan, segeramemberikan jawaban yang baik. Untuk memecahkanpersoalan, segera memberi saran sebagai alternatifsolusi.

Tanggap, artinya peka atau sensitif terhadap situasidan kondisi, serta berperilaku secara kondusif sesuaidengan situasi tersebut.

Tanggung jawab, artinya bahwa kita sebagai pelakukomunikasi interpersonal harus bertanggung jawabterhadap dampak atau akibat dari aktivitaspelaksanaan komunikasi, serta hasil proseskomunikasi interpersonal tersebut dapat memberikanmanfaat dan berguna baik bagi diri sendiri maupunorang lain.

[email protected] 10

Page 11: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Level 0 : artinya tidak nampak adanya empati pada diripimpinan, keadaan ini diindikasikan dengan berbagai sikapseperti contoh berikut ini.

Pimpinan menolak pendapat berdasarkan sudutpandang karyawan. Mengabaikan usulan karyawan Membuat pernyataan yang berlawanan dengan

aspirasi karyawan, ”Kalau tidak bersedia menerimatawaran saya, keluar saja dari perusahaan ini, masihbanyak yang antri mendaftar sebagai karyawan.: Menolak berdiskusi, ”Laksanakan saja sesuai

petunjuk saya.”

[email protected] 11

Page 12: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Pimpinan mendengarkan pendapat karyawansambil lalu. Pada level ini, ditunjukkandengan sikap kurang serius terlibat dalamkomunikasi interpersonal. Misalnya, pimpinanmengatakan, ”Ya, terserah anda” sambilmembaca koran, membalikkan badan,mengangkat bahu, mencibir, atau sikapdingin tanpa memandang ke arah karyawan.

[email protected] 12

Page 13: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Pimpinan mengenali secara implisit cara berpikirdan arah pembicaraan karyawan. Artinya bahwapimpinan sebenarnya mengakui kualitaspendapat karyawan, tetapi tidak bersediamengungkapkan pengakuan tersebut. Contohpembicaraan pada level ini sebagai berikut.

Karyawan: ”Saya berpendapat perlunya dilakukanidentifikasi target pasar dan promosi untukmemperkenalkan produk baru perusahaan ini.”

Pimpinan: ”Dari mana anda belajar komunikasibisnis?”

[email protected] 13

Page 14: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Pimpinan menghargai pendapat karyawan.Artinya ada pengakuan secara eksplisit, bahwapendapat karyawan tersebut merupakankontribusi penting untuk memperbaiki keadaandi perusahaan. Pengakuan menghargai pendapatkeryawan, misalnya terungkap dalam kalimatyang diucapkan oleh pimpinan, ”Terimakasih,anda telah menemui saya dan menyampaikaninformasi mengenai perusahaan kita. Apakahanda bersedia menceritakan lebih jauh apa yangmembuat anda bertemu dengan saya?”

[email protected] 14

Page 15: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Pimpinan mengkonfirmasi karyawan. Artinya,pimpinan secara terbuka menyatakan menerimapendapat karyawan. Sebelum pendapat tersebutdilaksanakan, pimpinan bermaksudmengkonfirmasi apakah sudah sesuai dengan ideyang diinginkan karyawan. Misalnya terungkapdalam pernyataan pimpinan, ”Anda menyarankandilakukannya studi untuk mengenali target pasarpotensial, apakah ini berarti bahwa perusahaanperlu melakukan penelitian, atau sekurangnyamenanyakan kepada masyarakat?”

[email protected] 15

Page 16: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Pimpinan berbagi perasaan dan pengalaman(sharing feelings and experience) dengankaryawan. Hal ini menunjukkan adanya komitmenbekerjasama secara sungguh-sungguh.Disamping itu, juga terdapat tindakan danucapan pimpinan yang menunjukkan bahwakaryawan memiliki peran sangat penting bagiperusahaan. ”Ya benar, kita harus salingmemberikan informasi, dan bersama-samaberusaha agar kinerja perusahaan kita menjadilebih baik. Terimakasih.”

[email protected] 16

Page 17: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Ada beberapa jenis pelayanan yang perlu diperhatikan dandiindahkan untuk mendukung kualitas proses komunikasiinterpersonal.

Memberikan informasi, misalnya pemberian informasi jalan atauarah menuju lokasi perusahaan, perubahan atas jadwal yangsudah disepakati, perubahan harga, dan sebagainya.

Konsultasi seperti pemberian saran kepada partner komunikasi,sehingga dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya biaskomunikasi.

Hospitality, diantaranya sambutan yang ramah denganmemberikan minuman dan makanan sebagai bentukpenghargaan persahabatan.

Caretaking, terdiri dari perhatian dan perlindungan atas barang-barang milik partner komunikasi, sehingga mereka merasatenang dan konsentrasi dalam berkomunikasi.

[email protected] 17

Page 18: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh komunikan. Jangan menggunakan istilah yang tidak dimengerti artinya oleh

komunikan. Tidak perlu tergesa-gesa dan terlalu berambisi menyampaikan

informasi sekaligus, pemberian informasi dapat dilakukan secarabertahap.

Jika menyampaikan berita buruk, gunakan kata atau kalimatpersiapan atau pendahuluan, misalnya, “Boleh saya minta waktuuntuk menyampaikan sesuatu?”; “Maaf, apakah anda berkenanbila mengatakan yang sebenarnya?”; “Kita sebagai manusia yangberagama harus dapat menerima kehendakNya, bolehkah sayakatakan kepada anda?”. Kalaimat pendahuluan ini berguna untukmelihat apakah dia (yang diajak berkomunikasi) siap mendengarberita tersebut.

Hindari memakai kata-kata yang bersifat mengancam, seperti“Kalau tidak mengikuti saran saya, tidak apa-apa, tapi awaskalau ada masalah jangan datang ke saya”.

[email protected] 18

Page 19: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Hindari ungkapan yang menunjukkan bahwa kita orang palingberjasa, misalnya “ Semua ini karena usaha saya”; “Kalau tidakada saya, semuanya pasti berantakan”; “Semua orang bisanyacuma menonton”.

Ulangi informasi yang penting, sembari diikuti intonasi suara danbahasa nonverbal yang mendukung. Misalnya anda mengatakan,“Baiklah saya ulangi, kuncinya adalah belajar tekun,” sambilmenepuk bahu komunikan, disertai intonasi yang tegas.

Gunakanlah empati, yaitu dapat merasakan apa yang dirasakanoleh komunikan. Misalnya saja, kita dapat menggunakanpernyataan, “Saya dapat mengerti apabila anda ragu-ragu”.

Menyimpulkan substansi informasi yang disampaikan, sehinggamakna sesungguhnya dari informasi tersebut tidak tenggelamoleh percakapan yang berkembang selama komunikasi.

Berilah kesempatan kepada komunikan untuk bertanya, danberpendapat. Jangan memonopoli pembicaraan.

Berikan nomor telepon. Hal ini menunjukkan adanya komitmenuntuk menjalin kerjasama secara berkelanjutan.

[email protected] 19

Page 20: Kuliah ke 6-7 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/...Komunikasi interpersonal bersifat positif, apabila mengarah kepada suatu kerjasama

Mendengarkan adalah suatu proses yangrumit, yang melibatkan empat unsur:

(1) mendengar, (2) memperhatikan, (3) memahami, dan (4) mengingat.

[email protected] 20