kuliah 5 - operant conditioning 2015

17
OPERANT CONDITIONING Kuliah 5

Upload: ayu-riana-sari

Post on 02-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Operant Conditioning

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

OPERANT CONDITIONING

Kuliah 5

Page 2: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

Tujuan Instruksional

1. Mahasiswa memahami pengertian Punishment

2. Mahasiswa memahami dan dapat membedakan

Reinforcement dan Punishment

3. Mahasiswa dapat membedakan Punishment dengan

Reinforcement negatif

4. Mahasiswa dapat memahami dan memberikan contoh

punishment yang positif dan negatif dalam kehidupan

sehari-hari

5. Mahasiswa dapat menjelaskan aplikasi operant

conditioning dalam kehidupan sehari-hari

Page 3: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

PUNISHMENT (hukuman)

Punishment adalah penggunaan punisher untuk menekan atau menghentikan suatu respon agar tidak muncul kembali.

Punisher adalah stimulus atau kejadian dimana jika diberikan pada suatu respon akan menurunkan kemungkinan respon tsb akan muncul kembali.

Page 4: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015
Page 5: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

Punishment positif dan negatif

Punishment positif

Perilaku menurun ketika diikuti oleh

stimulus tidak menyenangkan.

Punishment negatif

Perilaku menurun ketika stimulus positif

dihilangkan.

Page 6: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015
Page 7: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

BENTUK HUKUMAN EFEKTIF

VERBAL REPRIMANDS

Berupa cercaan verbal, yg lebih efektif jika diberikan dgn segera, singkat dan disertai kontak mata atau genggaman erat. Idealnya disertai informasi bahwa ybs mampu melakukan TL yg lebih baik.

RESTITUTION dan OVERCORRECTION

Berupa meminta sso untuk melakukan tindakan yg dapat memperbaiki hasil dari TL yg tidak benar.

RESTITUTION : konsekuensi logis, dimana hukuman sesuai dengan kejahatan yg dilakukan.

RESTITUTIONAL OVERCORRECTION : individu yg bersalah harus membuat sst agar lebih baik dari sebelum ia melakukan kesalahan.

POSITIVE-PRACTIVE OVERCORRECTION : individu mengulang TL, tapi kali ini secara benar, bisa dgn cara yg berlebihan.

Page 8: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

TIME-OUT

Berupa menempatkan individu yg melakukan kesalahan dalam suatu lingkungan tanpa reinforcer (membosankan). Kuncinya : perilaku tidak tepat harus berhenti sebelum sso/anak dibebaskan.

IN-HOUSE SUSPENSION

Serupa dgn Time-out namun dgn jangka waktu lebih lama.

RESPONSE COST

Berupa mengambil reinforcer sebelumnya.

Efektif jika dikombinasikan dengan reinforcer untuk perilaku yg tepat dan subjek tidak kehilangan segalanya.

Page 9: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

BENTUK HUKUMAN TIDAK EFEKTIF

HUKUMAN FISIK

Tidak disarankan terutama pada anak usia sekolah.

Dapat menjadi model agresi.

Dapat mengarah pada perilaku yg tidak diharapkan (benci

pada guru, berbohong, melakukan pengrusakan, dll)

HUKUMAN PSIKOLOGIS

Berdampak buruk terutama untuk self esteem dan

kesejahteraan emosi sso.

Page 10: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

EXTRA CLASSWORK

Berupa memberikan tugas atau PR yg berlebihan.

Tidak tepat karena dpt menyebabkan anak tidak suka sekolah.

OUT-OF-SCHOOL SUSPENSION

Berupa tidak masuk sekolah dan lebih parah yaitu pemberhentian dari sekolah, dapat menyebabkan anak terlibat dalam masalah yg lebih besar.

MISSING RECESS

Tidak efektif karena berdasarkan penelitian, anak membutuhkan waktu istirahat atau waktu bebas dari tugas akademik agar dapat lebih berkonsentrasi pada sekolah.

Page 11: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

Hukuman dalam belajar, perlu?

a. Negatif

Bila dampak tdk diantisipasi, menimbulkan hasil sampingan yg tidak menguntungkan.

a. Positif

- Mengurangi respon yg tidak dikehendaki bila respon alternatif yg ada mendapat imbalan

- Mengarahkan kembali suatu perilaku

- Bersifat informatif.

Page 12: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

2. GENERALIZATION

G

Memberikan respon yang sama

pada stimulus yang serupa.

Page 13: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

3. DISCRIMINATION

Suatu respon diikuti oleh

reinforcement namun respon lain

tidak diikuti oleh reinforcement.

Page 14: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

4. EXTINCTION

Suatu respon menurun ketika

tidak lagi mengarah pada

reinforcement.

Page 15: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

Applied Behavior Analysis (ABA) /

Behavior modification

Page 16: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

DISKUSI

1. Perbedaan classical dan operant conditioning ?

2. Hambatan individu / organisme dalam classical dan operant conditioning ?

3. Apakah negative reinforcement dan punishment sama ?

4. Apakah semua TL dapat dijelaskan melalui classical dan operant conditioning?

Page 17: Kuliah 5 - Operant Conditioning 2015

Perbedaan Classical dan Operant

Conditioning

CLASSICAL COND.

1. Tidak ada TL baru

2. TL muncul dari

pemasangan stimulus

netral dgn UCS

3. Generalisasi, diskriminasi

dan extinction berkaitan

dgn stimulus.

OPERANT COND.

1. Muncul TL baru

2. TL muncul dari konsekuensi

TL

3. Generalisasi, diskriminasi

dan esxtinction berkaitan

dgn respon.