kuliah 4 bab 4 hak dan kewajiban
DESCRIPTION
materi kuliah pendidikan kewarnegaraan bab 4 semester 2 tentang hak dan kewajiban dari dosen pak Lestanta budiman atau disebut pak Lobo dari UPN "Veteran" JogjakartaTRANSCRIPT
KULIAH KE-4KULIAH KE-4HAK DAN KEWAJIBAN HAK DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARAWARGA NEGARA
Drs. ST Haryono, M.Si.Drs. ST Haryono, M.Si.
A. KOMPETENSISetelah proses pe,belajaran mahasiswa diharapkan mampu mengabalisa dan mengidentifikasi hak dan kewajiban warga negara.
B. INDIKATOR• Melalui pembalajaran mahasiswa diharpakan dapat :• Memahami dan menganalisa pengertian bangsa dan
negara.• Memahami pengertian penduduk dan warga negara.• Mendiskripsikan asas kewarganegaraan.• Menganalisis problem status kewarganegaraan.• Memahami hak warga negara.• Menjelaskan kewajiban warga negara.• Mendiskripsikan kewajiban warga negara.
C. Pengertian Bangsa dan Negara.
1. Pengertian bangsa.
Istilah bangsa adalah terjemahan dari kata nation, dan nation berasal dari bahasa Latin:natio yang artinya suatu yang lahir. Nation dalam istilah bahasa Indonesia artinya bangsa.
Dalam perkembangan selanjutnya konsep bangsa memiliki pengertian dalam arti sosiologis antropologis dan politis.a). Bangsa dalam arti sosiologis antropologis Adalah perkumpulan orang yang saling membutuhkan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah. Persekutuan hidup dalam suatu negara bisa merupakan persekutuan hidup mayoritas dan minoritas. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis diikat oleh ikatan - ikatan seperti ras, tradisi, sejarah, adat istiadat, agama atau kepercayaan, bahasa dan daerah. Ikatan ini disebut ikatan primordial.b). Bangsa dalam arti politis Adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan tunduk pada kedaulatan negara sebagai satu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Bangsa dan negara sudah bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan negara yang bersangkutan. Bangsa dalam arti politik diikat oleh sebuah organisasi kekuasaan yaitu negara dan pemerintahannya. Mereka juga diikat oleh suatu kesatuan wilayah nasional, hukum, dan perundangan yang berlaku di negara tersebut.
c). Bangsa adalah orang-orang yang memiliki asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah, serta berpemerintahan sendiri. Bangsa merupakan kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahsa dan wilayah tertentu di muka bumi (Depdikbud, 1991 :89). Dengan demikian, bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di satu wilayah, yaitu Nusantara/Indonesia.
Unsur-unsur pembentuk bangsa,yaitu :1). Kondisi Objektif, seperti bahasa, agama, sejarah, atau letak
geografis tempat tinggal yang sama.2). Unsur Subjektif, yakni kehendak atau tujuan untuk
membentuk suatu negara.
Dr. Fredrich Hertz dalam bukunya “Nationality in History and Politics” mengemukakan bahwa setiap bangsa mempunyai 4 (empat) unsur aspirasi sebagai berikut:
a) Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
b) Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya.
c) Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau kekhasan.
d) Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.
2. pengertian bangsa menurut para ahli.a. Menurut Ernest Renan, bangsa adalah kelompok
manusia yang berada dalam suatu ikatan batin yang dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah dan cita - cita yang sama.
b. Benedict Anderson melihat bangsa sebagai komunitas persaudaraan yang direkabayangkan. Proses merekabayangkan ini terjadi melalui media yang muncul hanya dari perkembangan kapitalisme-cetak
c. Menurut Otto Bauer, bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter yang tumbuh karena adanya kesamaan nasib.
d. Ernest Gellner, melihat bahwa bangsa adalah salah satu produk transisi masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri
e. Eric Hobsbawn, seorang sejarawan besar, melangkah lebih maju lagi. Bedasarkan pembacaan sejarah. Ia mengambil suatu kesimpulan bahwa, bangsa adlah satu dari sekian banyak tradisi rekaan yang dibentuk untuk menyalurkan insting komunal massa misalnya melalui penghormatan bendera, lagu, pahlawan dan simbol2 lain.
3. Bangsa indonesia.Secara historis dan politis, negara indonesia telah beridiri sejak proklamasi kemerdekaaan pada tanggal 17 agustus 1945 dan mendapatkan pengakuan international pada tahun 1949. Namum secara budaya bangsa indonesia sendiri pada waktu itu belum terbentuk secara nyata karena masih hanya berupa kumpulan suku bangsa yang diwakili oleh para elite politik daerah.Adapun unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor pembentuk bangsa indoseia antara lain sebagai berikut :a. Persamaaan asal keturunan bangsa (etnis), b.Persamaan pola kebudayaanc.Persamaan tempat tinggald.Persamaaan nasib kesejarahan.e.Persamaan cita-cita
SEJARAH TERBENTUKNYA NASION INDONESIA
PERGERAKAN SEBELUM 1928
BERWAWASAN PAROKHIALTERBATAS PADA
DAERAH AGAMA
KEGIATAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN LINGKUP TERBATAS
SOEMPAH PEMOEDA28-10-1928
Lintas daerahLintas agama
Lintas kepentingan
NASIONALISME
MEMBENTUKKESATUANKEBULATAN
KETUNGGALAN
KESIMPULAN
TERBENTUKNYA BANGSA BUKANLAH KENYATAAN YANG BERSIFAT LAHIRIAH, MELAINKAN BERSIFAT ROHANIAH YANG ADANYA HANYA DAPAT DISIMPULKAN BERDASARKAN PERNYATAAN SENASIB SEPENANGGUNGAN DAN KEMAUAN MEMBENTUK KOLEKTIVITAS.
ELEMEN POKOK BANGSA BERUPA :
JIWAKEHENDAKPERASAAN
PIKIRANSEMANGAT
NAMA INDONESIAINDOS = INDIA NESOS = PULAUPULAU – PULAU DEKAT INDIAPENCIPTA
JAMES RICHARDSON LOGAN (1850)(Ahli antropologi Inggris)
KARYA TULIS
“ The Etnologi of The Indian Archipelago”(Ilmu bangsa-bangsa kepulauan Hindia)
JURNAL
“Journal of The Indian Archipelago and Eastern Asia”
Maksud Pencipta untuk memberi nama wilayah Asia Tenggara seluruhnya
DIPOPULERKAN OLEH
ADOLF BASTIAN(ANTROPOLOG DARI JERMAN TAHUN 1884)
JUDUL BUKU
“ INDONESIEN ODER DIE INSEL DES MALAYISCHEN ARCHIPELS “
NAMA INDONESIALanjutan...
4. Negara Berikut adalah pengertian negara dari beberapa ahli kenegaraan.a. Harold J. Laski, Negara adalah suatu masyarakat yang
diintergrasikan karena mempeunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat.
b. Roger H. Soltau, Negara adalah adat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama rakyat.
c. George F. Hagel, Negara merupakan organisasi kesusialaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individu dan universal
d. Max Weber, Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu Negara
e. George Jellineck, Negara adalah organisai kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaaman di wilayah tertentu
f. J.H.A Logemann, Negara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan mangatur masyarakat dengan kekuasaan itu.
5. Teori Terjadinya NegaraTerdapat beberapa teori antara lain sebagai berikut:a) Teori Kenyataan: timbulnya suatu negara ketika telah terpenuhi unsur-unsur negara (daerah, rakyat, dan pemerintah yang berdaulat) maka pada saat itu juga negara sudah menjadi suatu kenyataan.b) Teori Ketuhanan, timbulnya negara karena Tuhan menghendaki. Kalimat Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa (by the grace of god) menunjuk ke arah teori ini, walaupun bangsa Indonesia tidak menganut teori ini.c) Teori Perjanjian, negara timbul karena perjanjian yang diadakan antara manusia yang tadinya hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian ini diadakan agar ada penguasa yang bertugas menjamin kepentingan bersama dapat terpelihara. Perjanjian itu disebut perjanjian masyarakat (contract social) menurut ajaran Rousseau perjanjiandapat juga terjadi antara pemerintah negara penjajah dengan rakyat di daerah jajahan, seperti kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 dan India pada tahun 1947.
d) Teori Penaklukan, suatu negara timbul karena serombongan manusia menaklukan daerah dan rombongan manusia lain. Agar daerah/rombongan itu tetap dapat dikuasai, maka dibentuklah suatu organisasi yang berupa negara.Selain itu suatu negara dapat pula terjadi karena:1) Pemberontakan, perang terhadap negara lain
yang menjajah, seperti Amerika Serikat terhadap Inggris pada tahun 1776-1783.2) Peleburan, (fusi) antara =beberapa negara menjadi satu negara baru, misalnya Jerman bersatu pada tahun 1871.3) Pendudukan, Suatu daerah yang belum ada rakyatnya/pemerintahannya diduduki/dikuasai oleh bangsa/negara lain, misalnya Liberia4) Suatu daerah tertentu melepaskan diri dari yang tadinya menguasainya dan menyatakan dirinya sebagai suatu negara baru (misalnya Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945).
6. Sifat hakiki negara
Negara pada posisi tertentu sebagai organisasi kekuasaan yang pada kenyataannya dapat dilihat dari sifat-sifat negara itu sendiri. Sifat-sifat negara ini meliputi : memaksa, Monopoli, dan mencakup semua. Sifat ini merupakan indikator untuk memahami dan mengetahui teori kekuasaan negara yang diimplementasikan dalam berbagai bentuk.
a. Sifat memaksa
b. Sifat Monopoli
c. Sifat mencakup semua
7. UNSUR-UNSUR NEGARA
a. UNSUR KONSTITUTIF (MUTLAK HARUS ADA)• RAKYAT (POPULATION)• WILAYAH (TERRITORY)• PEMERINTAHAN (GOVERNMENT)• KEDAULATAN (SOVERNITY)
b. UNSUR DEKLARATIF (PENDUKUNG)• KONSTITUSI• PENGAKUAN NEGARA LAIN
8. FUNGSI NEGARA
Melakukan penertiban (Law and Order) Mengusahakan kesejahteraan dan
keamanan Pertahanan Penegakkan keadilan
9. Tujuan negara
Tujuan negara menurut beberapa ahli :
a. Plato: Mamajukan kesusilaan manusia sebagai perseorangan (individu) dan mahluk social
b. Roger H. Soultau: Memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakn daya ciptanya sebebas mungkin
c. Thomas Aquinas: Untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan tenteram dengan taat kepada dan di bawah pimpinan tuhan
10. Bentuk NegaraMenurut teori-teori modern, bentuk negara yang terpenting ialah negara kesatuan (unitarisme) dan negara serikat (federasi).a. Negara Kesatuan ialah suatu negara yang merdeka dan berdaulat dimana di seluruh negara yang berkuasa hanya satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh daerah.Dalam negara Kesatuan pelaksanaan pemerintahan negara dapat dilaksanakan dengan sistem sentralisasi (segala sesuatu dalam negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedang daerah-daerah tinggal melaksanakannya) dan sistem desentralisasi (daerah diberikan kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri (otonom daerah) atau dikenal dengan daerah otonom.Bentuk negara kesatuan pada umumnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Kedaulatan negara mencakup ke dalam dan ke luar yang ditangani pemerintah pusat2. Negara hanya mempunyai satu undang-undang dasar, satu kepala negara, satu dewan menteri dan satu dewan
perwakilan rakyat.3. Hanya ada satu kebijakan yang menyangkut persoalan
politik, ekonomi, sosial budaya, serta hankam.b. Negara Serikat (Federasi) ialah suatu negara yang merupakan gabungan beberapa negara, yang menjadi negara-negara bagian dari negara serikat itu.
D. Penduduk dan Warganegara
1. Warga Negara Indonesia Warga negara memiliki peran yang vital bagi keberlangsungan sebuah negara. Agar dapat memiliki status yang jelas sebagai warga negara, pemahaman akan pengertian, sistem kewarganegaraan serta hal-hal lain yang menyangkut warga negara sangat penting untuk diketahui. Dengan memiliki status sebagai warga negara, orang memiliki hubungan dengan negara, hubungan ini nantinya tercermin dalam peran, hak dan kewajiban secara timbal balik antara warga negara dengan negaranya.
Dalam beberapa literatur, dikenal istilah warga negara, rakyat dan penduduk. Istilah warga negara secara umum mengandung arti peserta, anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas dasar tanggung jawab bersama dan untuk kepentingan bersama (Tim ICCE UIN Jakarta).
Istilah rakyat lebih merupakan konsep politis. Rakyat menunjuk pada orang-orang yang berada di bawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Istilah rakyat umumnya dilawankan dengan penguasa.
Sedangkan penduduk, menurut Soepomo dalam Hartono Hadisoeprapto (1999), adalah orang-orang yang dengan sah bertempat tinggal tetap dalam suatu negara. Sah artinya tidak bertentangan dengan dengan ketentuan-ketentuan mengenai masuk dan mengadakan tempat tinggal tetap dalam negara yang bersangkutan.
Orang yang berada di suatu wilayah negara dapat dibedakan menjadi penduduk dan non penduduk. Adapun penduduk negara dapat dibedakan menjadi warga negara dan orang asing atau bukan warga negara.
PENGHUNI NEGARA
PENDUDUK BUKAN PENDUDUK
WARGA NEGARA WARGA NEGARA ASING
WARGA NEGARA ASLI(PRIBUMI)
WARGA NEGARA KETURUNAN
Orang yg Orang yg berada di berada di wilayah wilayah negaranegara
(PENGHUNI (PENGHUNI
NEGARANEGARA))
Orang yg Orang yg berada di berada di wilayah wilayah negaranegara
(PENGHUNI (PENGHUNI
NEGARANEGARA))
PendudukPendudukMereka yang bertempat tinggal / berdomisili di dalam suatu wilayah negara (menetap). Biasanya penduduk adlh mereka yg lahir secara turun temurun & besar di dalam suatu negara, serta dapat memiliki KTP (krn memiliki domisili tetap).
PendudukPendudukMereka yang bertempat tinggal / berdomisili di dalam suatu wilayah negara (menetap). Biasanya penduduk adlh mereka yg lahir secara turun temurun & besar di dalam suatu negara, serta dapat memiliki KTP (krn memiliki domisili tetap).
Pengertian Penduduk & Warga NegaraPengertian Penduduk & Warga NegaraPengertian Penduduk & Warga NegaraPengertian Penduduk & Warga Negara
Bukan PendudukBukan PendudukMereka yang berada di dalam suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu. Contoh : Turis mancanegara / tamu2 instansi tertentu dalam suatu negara.
Bukan PendudukBukan PendudukMereka yang berada di dalam suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu. Contoh : Turis mancanegara / tamu2 instansi tertentu dalam suatu negara.
Warga NegaraWarga NegaraMereka yang berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota dari suatu negara. Dengan kata lain, warga negara adalah mereka yang menurut undang2 / perjanjian diakui sebagai warga negara / melalui proses naturalisasi.
Warga NegaraWarga NegaraMereka yang berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota dari suatu negara. Dengan kata lain, warga negara adalah mereka yang menurut undang2 / perjanjian diakui sebagai warga negara / melalui proses naturalisasi.
Bukan Warga NegaraBukan Warga Negara(Warga Negara Asing)(Warga Negara Asing)Mereka yang berada di dalam suatu negara ttp secara hukum tidak menjadi warga negara pada negara tsb, namun tunduk pada pemerintah di mana mereka berada. Contoh : Duta besar, Konsuler, Kontraktor asing, Mahasiswa asing).
Bukan Warga NegaraBukan Warga Negara(Warga Negara Asing)(Warga Negara Asing)Mereka yang berada di dalam suatu negara ttp secara hukum tidak menjadi warga negara pada negara tsb, namun tunduk pada pemerintah di mana mereka berada. Contoh : Duta besar, Konsuler, Kontraktor asing, Mahasiswa asing).
Pembedaan rakyatberdasarkan hubungan
dng pemerintah negaranya
Pembedaan rakyatberdasarkan hubungan
dng daerah tertentu di dlm suatu negara
2. ASAS KEWARGANEGARAAN2. ASAS KEWARGANEGARAAN
a.a. BERDASARKAN KELAHIRANBERDASARKAN KELAHIRANb.b. BERDASARKAN PERKAWINANBERDASARKAN PERKAWINANc.c. BERDASARKAN PEWARGANEGARAAN/BERDASARKAN PEWARGANEGARAAN/
NATURALISASINATURALISASI
a.a. BERDASARKAN KELAHIRANBERDASARKAN KELAHIRANb.b. BERDASARKAN PERKAWINANBERDASARKAN PERKAWINANc.c. BERDASARKAN PEWARGANEGARAAN/BERDASARKAN PEWARGANEGARAAN/
NATURALISASINATURALISASI
a. BERDASARKAN KELAHIRANa. BERDASARKAN KELAHIRANa. BERDASARKAN KELAHIRANa. BERDASARKAN KELAHIRAN
1)1) ASAS IUS SOLIASAS IUS SOLI ( (Law Of The SoilLaw Of The Soil )) AAsas kewarganegaraansas kewarganegaraan yang dianut oleh suatu negara yang dianut oleh suatu negara yang berpedoman bahwa semua warga asing yang berpedoman bahwa semua warga asing yang lahir di negaranya adalah warga negaranya.yang lahir di negaranya adalah warga negaranya.
2)2) ASAS IUS SANGUINISASAS IUS SANGUINIS ( (Law Of The BloodLaw Of The Blood))AAsassas kewarganegaraankewarganegaraan yang dianut oleh suatu negara yang dianut oleh suatu negara yang berpedoman bahwa semua warga asing yang lahir yang berpedoman bahwa semua warga asing yang lahir di negaranya adalah bukan warga negaranya, di negaranya adalah bukan warga negaranya, tetapi semua warga negaranya yang melahirkan anak di negeri tetapi semua warga negaranya yang melahirkan anak di negeri mana pun anak tersebut adalah warga negaranya.mana pun anak tersebut adalah warga negaranya.
b. BERDASARKAN PERKAWINANb. BERDASARKAN PERKAWINAN
1)1)ASAS KESATUAN HUKUMASAS KESATUAN HUKUM
Adalah asas kewarganegaraan yang menyangkut masalah perkawinan campuran,Adalah asas kewarganegaraan yang menyangkut masalah perkawinan campuran,perkawinan antara dua warga negara yang berbeda. perkawinan antara dua warga negara yang berbeda. Demi terciptanya keharmonisan dan kesejahteraan keluarga Demi terciptanya keharmonisan dan kesejahteraan keluarga sebaiknya mereka mempunyai kewarganegaraan yang sama, sebaiknya mereka mempunyai kewarganegaraan yang sama, yang tunduk pada hukum yang sama.yang tunduk pada hukum yang sama.
2)2)ASAS PERSAMAAN DERAJATASAS PERSAMAAN DERAJAT
Adalah asas kewarganegaraan yang menyangkut masalah perkawinan campuran,Adalah asas kewarganegaraan yang menyangkut masalah perkawinan campuran, perkawinan antara dua warga negara yang berbedaperkawinan antara dua warga negara yang berbeda tidak menyebabkan perubahantidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masingstatus kewarganegaraan masing-masing pihak.pihak.
c. BERDASARKAN NATURALISASIc. BERDASARKAN NATURALISASIc. BERDASARKAN NATURALISASIc. BERDASARKAN NATURALISASI
1) SISTEM AKTIF
WNA harus melakukan WNA harus melakukan upaya-upaya upaya-upaya hukum secara aktif hukum secara aktif
Untuk dapat memperoleh kewarganegaraan suatu negara.Untuk dapat memperoleh kewarganegaraan suatu negara.
Melekat HAK OPSI yi hak warga asing untuk menerima/memilihMelekat HAK OPSI yi hak warga asing untuk menerima/memilih
tawaran kewarganegaraan dari suatu negara tawaran kewarganegaraan dari suatu negara
2) SISTEM PASIF Dalam sistem ini orang dengan sendirinya dianggap warga Dalam sistem ini orang dengan sendirinya dianggap warga
negara negara tanpa melakukan upaya hukumtanpa melakukan upaya hukum. . Melekat hak Melekat hak REPUDIASIREPUDIASI
yi hak WNA untuk yi hak WNA untuk menolakmenolak kewarganegaraan yang kewarganegaraan yang ditawarkan ditawarkan kepadanyakepadanya
Radja Nainggolan pemain sepak bola asal belgia yang bermain di klub italia cagliari ,walaupun ayah nya adalah WNI ,tetapi setelah ditawarkan oleh pemerintah untuk bermain di
TIMNAS Indonesia dengan berpindah kewarganegaraan menjadi WNI,dia menolaknya karena dia sudah bermain untuk
TIMNAS U23 Belgia.
3. PROBLEM STATUS KEWARGANEGARAAN
a)a) APATRIDE (stateless)APATRIDE (stateless)seseorang tanpa kewarganegaraanseseorang tanpa kewarganegaraan
b)b) BIPATRIDEBIPATRIDE ( double citizenship) ( double citizenship)seseorang memiliki kewarganegaraan gandaseseorang memiliki kewarganegaraan ganda
ASAS SIMULTAN Adalah asas yang dianut oleh negara yang
Menggunakan asas kewarganegaraan ius soli Dan ius sanguinis secara bersamaan apabila menghadapi kasus
WNA lahir dengan ststus apatride atau bipatride
UNDANG – UNDANG RI NOMOR 12 TAHUN 2006UNDANG – UNDANG RI NOMOR 12 TAHUN 2006
Tentang
KEWARGANEGARAANINDONESIA
Tentang
KEWARGANEGARAANINDONESIA
MENGGANTIKAN
KURANG MENJAMINPEMENUHAN HAK ASASI DAN
PERSAMAAN ANTAR WARGA NEGARA
KURANG MEMBERIKAN PERLINDUNGANTERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK2
BERSIFAT DISKRIMINATIF
KELEMAHAN UU RI NO.62 TAHUN 1958
SECARA FILOSOFISSECARA FILOSOFIS
Bersifat DiskriminatifBersifat Diskriminatif
Kurang menjamin pemenuhan hak asasi danKurang menjamin pemenuhan hak asasi dan persamaan antara warganegarapersamaan antara warganegara
Kurang memberikan perlindungan terhadap perempuan Kurang memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak.dan anak-anak.
KELEMAHAN UU RI NO.62 TAHUN 1958
SECARA YURIDISSECARA YURIDISLandasan UU adalah UUDS 1950 yang sudah Landasan UU adalah UUDS 1950 yang sudah
tidak berlaku.tidak berlaku.
SECARA SOSIOLOGISSECARA SOSIOLOGISSudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan Sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan
tuntutan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari masyarakat tuntutan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari masyarakat internasional dalam pergaulan global.internasional dalam pergaulan global.
WARGANEGARA INDONESIAUU UU RI RI NO.12 TAHUN 2006NO.12 TAHUN 2006
SEBELUM UU INI BERLAKU SUDAH JADI WNI
ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SYAH AYAH WNI DAN IBU WNI
ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SYAH AYAH WNA DAN IBU WNI
ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SYAH AYAH WNI DAN IBU WNA
ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SYAH IBU WNI DAN AYAHNYA TIDAK MEMILIKI KEWARGANEGARAAN/NEGARA ASAL AYAHNYA TIDAK MEMBERIKAN KN
ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SYAH AYAH WNI TAPI MENINGGAL DUNIA 300 HARI
ANAK YANG LAHIR DARI DILUAR PERKAWINAN SYAH IBU WNI
ANAK YANG LAHIR DILUAR PERKAWINAN SAH IBU WNA, DIAKUI OLEH AYAH WNI PENGAKUAN SEBELUM ANAK USIA 18 TAHUN
ANAK YANG LAHIR DI WILAYAH NKRI, ORTU TIDAK JELAS STATUS KEWARGANEGARAANNYA.
ANAK YANG LAHIR DI WILAYAH NKRI, ORANG TUA TIDAK DIKETAHUI
ANAK YANG LAHIR DI WILAYAH NKRI, ORTU TIDAK JELAS STATUS KEWARGANEGARAANNYA, TIDAK DIKETAHUI KEBERADAANNYA
ANAK YANG LAHIR DI LUAR WILAYAH NKRI, AYAH DAN IBUNYA WNI, NEGARA TEMPAT LAHIR ANAK TSB MEMBERI KN KEPADA ANAK TSB
AYAH IBU WNA, TELAH DIKABULKAN NATURALISASINYA, MENINGGAL DUNIA SEBELUM MENGUCAPKAN SUMPAH JANJI
ASAS IUS SANGUINIS (Law of the blood)
ASAS IUS SOLI (Law of the soil) secara terbatas bagi anak-anak usia 18 tahun / belum kawin
ASAS KEWARGANEGARAAN TUNGGAL (Mono Nationality)
ASAS KEWARGANEGARAAN GANDA TERBATASbagi anak-anak usia 18 tahun / belum kawin
ASAS KEWARGANEGARAAN INDONESIAUU UU RI RI NO.12 TAHUN 2006NO.12 TAHUN 2006
PEWARGANEGARAANNATURALISASI
NATURALISASI / PEWARGANEGARAANUU UU RI RI NO.12 TAHUN 2006NO.12 TAHUN 2006
USIA 18 TAHUN/SUDAH KAWIN
TELAH BERTEMPAT TINGGAL DI INDONESIA SEKURANG– KURANG KURANGNYA 5 TAHUN BERTURUT–TURUT ATAU 10 TAHUN TIDAK BERTURUT-TURUT
SEHAT JASMANI DAN ROHANI
DAPAT BERBAHASA INDONESIA, MENGAKUI PANCA SILA DAN UUD 1945
TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN PIDANA › 1 TH
JIKA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN RI TIDAK MENJADI BIPATRIDE
MEMPUNYAI PEKERJAAN DAN ATAU PENGHASILAN TETAP
MEMBAYAR UANG PEWARGANEGARAAN KE KAS NEGARA
WNI
KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN RIUU RI NO. 12 TAHUN 2006
Memperoleh KN Negara lain.Memperoleh KN Negara lain.
Tidak menolak / melepaskan KN lain.Tidak menolak / melepaskan KN lain.
Disetujuinya naturalisasi oleh presiden.Disetujuinya naturalisasi oleh presiden.
Masuk dalam tentara asing.Masuk dalam tentara asing.
Masuk dalam dinas negara asing.Masuk dalam dinas negara asing.
Menyatakan sumpah / janji setia kepada Menyatakan sumpah / janji setia kepada negara asingnegara asing..
Ikut dalam pemilihan sesuatu yIkut dalam pemilihan sesuatu ygg bersifat bersifat ketatanegaraan untukketatanegaraan untuk suatu negara asing.suatu negara asing.
Mempunyai paspor negara asingMempunyai paspor negara asing
Bertempat tinggal di luar NKRI selama Bertempat tinggal di luar NKRI selama 5 tahun5 tahun terus menerus tanpa pernyataan terus menerus tanpa pernyataan tetap jadi WNI.tetap jadi WNI.
Perempuan Warganegara Indonesia yang Perempuan Warganegara Indonesia yang kawin dengan laki-laki WNA kehilangan kawin dengan laki-laki WNA kehilangan kewarganegaraan RI, jika menurut hukumkewarganegaraan RI, jika menurut hukum negara asal suaminya, kewarganegaraannegara asal suaminya, kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan tersebut.sebagai akibat perkawinan tersebut.
laki-lakilaki-laki Warganegara Indonesia yang Warganegara Indonesia yang kawin dengan perempuan WNA kehilangan kawin dengan perempuan WNA kehilangan kewarganegaraan RI, jika menurut hukumkewarganegaraan RI, jika menurut hukum negara asal istrinya, kewarganegaraannegara asal istrinya, kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan istri suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat perkawinan tersebut.sebagai akibat perkawinan tersebut.
4. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Seperti yang telah disampaikan di muka, bahwa warga negara merupakan anggota negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya. Dengan demikian, warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya.
Dalam konteks Indonesia, hak warga negara terhadap negaranya telah diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari hak-hak umum yang digariskan dalam UUD 1945.
Hak-hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain:
HAK & KEWAJIBAN WARGA NEGARAHAK & KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Hak Warga NegaraHak Warga Negara
Pekerjaan & Penghidupan layak Ps. 27 (2) UUD 1945Bela negara Ps. 27 (3) UUD 1945 Berpendapat Ps. 28 UUD 1945 HAM Ps. 28A s.d 28J UUD 1945 Kemerdekaan memeluk agama Ps. 29 (2) UUD 1945 Ikut usaha hankamneg Ps. 30 (1) UUD 1945 Pendidikan Ps. 31 (1) UUD 1945 Mengembangkan budaya Ps. 32 (1) UUD 1945 Ekonomi & kesejahteraan sosial Ps. 33 UUD 1945 Mendapat jaminan keadilan sosial Ps. 34 UUD 1945
Kewajiban Warga NegaraKewajiban Warga Negara
Taat Hukum & Pemerintahan Ps. 27 (1) UUD 1945 Bela Negara Ps. 27 (3) UUD 1945 Ikut usaha hankamneg Ps. 30 (1) UUD 1945
Hak dan Kewajiban Negara atau Pemerintah Sebagaimana seorang warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban, maka negara pun mempunyai hak dan kewajiban atas warga negaranya. Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak warga negara terhadap negara. Hak negara atau pemerintah meliputi: 1. Menciptakan peraturan dan undang-undang yang dapat mewujudkan ketertiban dan keamanan bagi keseluruhan rakyat; 2.Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak; 3. Memaksa setiap warga negara untuk taat pada hukum yang berlaku.
Kewajiban negara atau pemerintah sebagaimana yang tersebut dalam tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945 dan kewajiban negara menurut undang-undang serta UUD meliputi: 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; 2. Memajukan kesejahteraan umum; 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa; 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial; 5. Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agama dan kepercayaannya; 6. Membiayai pendidikan, khususnya pendidikan dasar; 7. Mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional; 8. Memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran belanja negara dan belanja daerah; 9. Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia;
10. Memajukan kebudayaan manusia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dengan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya;
11. Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan kebudayaan nasional;
12. Menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara dan menguasai hidup orang banyak;
13. Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat;
14. Memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar; 15. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan;
16. Bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
HAK DAN KEWAJIBANNEGARA DAN WARGANEGARA
HAK
NEGARA WARGA NEGARA
A. HAK MEMAKSA
B. HAK MONOPOLI
C. HAK MENCAKUP SEMUA
A. HAK ASASI PRIBADI PERSONAL RIGHTS
B. HAK ASASI EKONOMI PROPERTY RIGHTS
C. HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN PERLAKUAN YANG SAMA DALAM HUKUM DAN PEMERINTAHAN RIGHTS OF LEGAL EQUALITY
D. HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK
CIVIL AND POLITICAL RIGHTS
E. HAK ASASI SOSIAL DAN KEBUDAYAAN SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS
F. HAK ASASI UNTUK MENDAPATKAN PERLAKUAN DAN TATA CARA PERADILAN DAN PERLINDUNGAN PROCEDURAL RIGHTS
KEWAJIBAN
NEGARA WARGA NEGARA
A. MEMBUAT DAN MENETAPKAN PERATURAN
B. MELAKSANAKAN PERATURAN – PERATURAN YANG TELAH DITETAPKAN TERMASUK MENGONTROL PELAKSANAAN PERATURAN
C. KEWAJIBAN UNTUK MEMELIHARA, MENJAMIN, DAN MELINDUNGI HAK-HAK WARGA NEGARA
UNIVERSAL
A. MENJUNJUNG TIGGI HUKUM BAIK YANG TERTULIS MAUPUN YANG TIDAK TERTULIS
B. MENGAKUI PEMERINTAH YANG SAH, BAIK PEMERINTAH DAERAH MAUPUN PEMERINTAHAN PUSAT
KHUSUS
A. KEWAJIBAN UNTUK IKUT SERTA DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA ATAU PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
B. KEWAJIBAN UNTUK PATUH PADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, HUKUM TAK TERTULIS SERTA HUKUM INTERNASIIONAL TENTANG HAK ASASI MANUSIA
C. KEWAJIBAN UNTUK MENJUNJUNG PEMERINTAHAN
Kesimpulan:
Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah terlibatnya warga (langsung atau perwakilan) dalam setiap perumusan hak dan kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban tersebut sebagai bagian dari kesepakatan mereka yang dibuat sendiri.
Di samping itu, setiap penduduk yang menjadi warga negara Indonesia, diharapkan memiliki karakteristik yang bertanggung jawab dalam menjalankan hak dan kewajibannya. Karakteristik adalah sejumlah sifat atau tabiat yang harus dimiliki oleh warga negara Indonesia, sehingga muncul suatu identitas yang mudah dikenali sebagai warga negara.
Latihan:
1. Bagaimana sikap anda bila menjumpai seseorang atau sekelompok masyarakat yang akan mengubah bentuk negara kita (NKRI) atau dasar negara Pancasila dengan dasar agama atau ideologi lainnya?
2. Apa yang seharusnya dilakukan oleh negara dan warga negara ketika muncul suatu kelompok yang hendak memisahkan diri dari NKRIdengan alasan kebebasan dan demokrasi?
3. Perilaku korup dan anarkis sering diidentikkan dengan negara, mungkinkah perilaku tadi juga terjadi di kalangan warga negara? jelaskan