kualifikasi 14 juni 2013

48
Penguji : Dr. Dany M. Handarini, M.A Promotor I : Prof. Johana Endang Prawitasari, Ph.D. Promotor II : Dr. Adi Atmoko, M.Si Promotor III : Dr. M. Ramli, M.A. PENGARUH PERSUASI VERBAL GURU, ATRIBUSI SISWA, DAN NILAI MATEMATIKA TERHADAP EFIKASI DIRI AKADEMIK SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI KOTA MALANG

Upload: rizka-ahsan

Post on 21-Jan-2018

238 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kualifikasi 14 juni 2013

Penguji : Dr. Dany M. Handarini, M.APromotor I : Prof. Johana Endang Prawitasari, Ph.D.Promotor II : Dr. Adi Atmoko, M.Si

Promotor III : Dr. M. Ramli, M.A.

PENGARUH PERSUASI VERBAL GURU, ATRIBUSI SISWA, DAN NILAI MATEMATIKA TERHADAP EFIKASI DIRI AKADEMIK SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI KOTA MALANG

Page 2: Kualifikasi 14 juni 2013

LATAR BELAKANG MASALAH

FAKTABerdasarkan data Human Development Indeks (HDI) Indonesia

sebagaimana laporan United Nations Development Programme (UNDP), tahun 2011 dari 187 negara yang dipublikasikan, Indonesia berada pada urutan ke-124.

The International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA) tahun 2011, kemampuan bidang IPA dan matematika Internasional, pelajar SMP Indonesia berada pada urutan 38 dari 39 negara yang disurvei >Kinerja akademik siswa

Page 3: Kualifikasi 14 juni 2013

LATAR BELAKANG MASALAH

TIMSS tahun 2011; Kemampuan pelajar SMP Indonesia juga berada pada urutan 34 dari 39 negara, pada bidang IPA berada di urutan ke 32 dari 39 negara yang disurvei,.

Salah satu masalah yang paling penting dalam bidang psikologi pendidikan adalah menemukan

bagaimana kinerja siswa dapat ditingkatkan.

Page 4: Kualifikasi 14 juni 2013

TEMUAN PENELITIAN

Onyeizugbo (2010) menunjukkan bahwa efikasi diri secara signifikan memprediksikan kinerja akademik dengan ß = 0,151, p <.01.

Bandura, (1986); Skaalvik & Skaalvik, (2004a), Akama, (2006) menunjukkan bahwa efikasi diri yang tinggi telah dianggap penting bagi kesuksesan kinerja akademik selanjutnya.

Mills et al. (2006) menemukan bahwa efikasi diri secara positif mempengaruhi kecakapan membaca;

Page 5: Kualifikasi 14 juni 2013

TEMUAN PENELITIAN

Lavelle, (2006) menemukan bahwa skor skala efikasi diri yang rendah memprediksi pengertian/ pemahaman dalam menulis dan kualitas hasil tulisan;

Ferla, et. al., (2009) menemukan bahwa efikasi diri akademik adalah prediktor langsung yang lebih baik (dan mediator) untuk prestasi akademik

Atmoko (2008) menjelaskan bahwa merasa mampu adalah salah satu dimensi afeksi yang berkorelasi dengan keterlibatan dan prestasi belajar siswa.

Page 6: Kualifikasi 14 juni 2013
Page 7: Kualifikasi 14 juni 2013

KEGUNAAN PENELITIAN

Page 8: Kualifikasi 14 juni 2013

DEFINISI OPERASIONAL

Efikasi diri akadEmik

ialah penilaian diri seseorang atas kemampuan yang dimiliki untuk mengorganisir dan menjalankan rangkaian perilaku dalam mencapai tujuan pendidikan/belajar atau tugas-tugas akademis. Sumber informasi efikasi diri akademik siswa yakni pengalaman penguasaan, pengalaman vikarius, persuasi verbal guru dan keadaan fisiologis. Penilaian efikasi diri mengacu pada tiga dimensi yakni tingkat kesulitan tugas, keluasan tugas dan kekuatan keyakinan. Efikasi diri akademik memengaruhi fungsi siswa melalui empat proses, yaitu proses kognitif, motivasional, afektif, dan pemilihan tindakan. Efikasi diri akademik siswa berimplikasi pada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang meliputi pemilihan perilaku (behavior), besarnya upaya (effort), kegigihan (persistence), dan ketekunan (perseverance),

Page 9: Kualifikasi 14 juni 2013

Persuasi Verbal Guru adalah proses tindakan guru secara verbal dalam rangka

membujuk atau memengaruhi siswa agar melakukan perubahan sikap, pikiran maupun perilaku sendiri tanpa paksaan guna mencapai tujuan pembelajaran.

Persuasi verbal dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu saran, nasehat, instruksi diri dan interpretasi baru terhadap perlakuan yang diterima dan keberhasilan persuasi verbal guru ditentukan oleh keahliannya dalam melakukan proses persuasi (induksi) dan kredibiltasnya guru serta keterlibatan siswa dalam masalah tersebut.

DEFINISI OPERASIONAL

Page 10: Kualifikasi 14 juni 2013

Atribusi siswa adalah anggapan siswa terkait dengan pengalaman perilakunya, pengalaman itu bisa berupa pengalaman keberhasilan atau kegagalan kemampuan, atribsi siswa terhadap pengalaman keberhasilan atau kegagalannya didasarkan pada kemampuan, usaha, kesulitan tugas dan kemujuran.

DEFINISI OPERASIONAL

Page 11: Kualifikasi 14 juni 2013

Nilai matematika merupakan hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti, mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran matematika di sekolah yang diberikan sebagai hasil proses evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam bentuk angka, nilai matematika adalah kinerja atau prestasi siswa pada mata pelajaran matematika. Nilai yang diperoleh tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat internal maupun eksternal siswa.

DEFINISI OPERASIONAL

Page 12: Kualifikasi 14 juni 2013

LANDASAN TEORI

Teori kognitif sosial (s o c ia l c o g nitive the o ry ) teori ini menjelaskan perubahan perilaku manusia sebagai proses belajar dengan

mengamati (o bve rva tio na l le a rning ), selain itu teori kognitif sosial juga mempertimbangkan

pentingnya kemampuan seseorang untuk menampilkan sebuah perilaku khusus dan

kepercayaan yang dipunyainya untuk menampilkan perilaku tersebut. Kepercayaan ini disebut dengan s e lf-e ffic a c y  (Efikasi Diri)

Page 13: Kualifikasi 14 juni 2013

Person

Behavior Environment

Gambar 2.2 Model determinan yang saling menentukan, diolah dari Bandura 1977.

Page 14: Kualifikasi 14 juni 2013

Penyebab timbal balik tidak berarti bahwa berbagai sumber pengaruh sama kuat,

beberapa mungkin lebih kuat daripada yang lain. Sehingga konsep ini tetap dapat digunakan untuk menjelaskan konsep

interaksi dua arah dengan fokus pada faktor yang paling menentukan (pengaruh

dominan) terhadap variabel yang dipengaruhi.

Page 15: Kualifikasi 14 juni 2013

Person (atribusi & nilai matematika)

Behavior Environment

(efikasi diri akademik) (persuasi verbal guru)

Page 16: Kualifikasi 14 juni 2013

EFIKASI DIRI

Page 17: Kualifikasi 14 juni 2013

Konsep Persuasi

McGuire , 1973 mendefinisikan persuasi adalah mengubah sikap dan perilaku seseorang melalui kata lisan dan tertulis, merupakan salah satu yang sangat menarik dalam pemanfaatan komunikasi.

Perloff (2003) menjelaskan persuasi sebagai proses simbolik dimana komunikator mencoba untuk meyakinkan orang lain untuk mengubah sikap atau perilaku mereka mengenai masalah melalui transmisi pesan, dalam suasana pilihan bebas.

Page 18: Kualifikasi 14 juni 2013

Miller (1984) berpendapat persuasi adalah pesan yang disampaikan kepada orang lain oleh pembicara melalui pengondisian, penguatan atau pengubahan tanggapan mereka terhadap gagasan, isu, konsep atau produk.

Konsep Persuasi

Page 19: Kualifikasi 14 juni 2013

Persuasi Verbal Guru

Persuasi verbal guru dapat didefinisikan dengan mengacu pada pengertian persuasi dan komunikasi verbal sebelumnya. Persuasi verbal guru adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh guru kepada siswa secara verbal dengan tujuan untuk memengaruhi cara berfikir, motivasi dan perilaku belajar siswa sehingga siswa mampu mengubah sikap dan perilakunya sendiri untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran.

Page 20: Kualifikasi 14 juni 2013

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persuasi Verbal Guru

Bandura (1977) menilai bahwa lemahnya persuasi verbal sebagai sumber efikasi diri dimungkinkan karena keahlian persuader dalam melakukan proses induksi selain karena kredibilitas persuader.

Aristoteles (dalam Fisher, 1978; O’Connor, 1988; Efendy, 2004) menekankan faktor e tho s (sumber kepercayaan/kredibel), p a tho s (imbuan emosional) dan lo g o s (imbauan logis) bagi seorang komunikator dalam melakukan komunikasi yang bersifat persuasif.

Page 21: Kualifikasi 14 juni 2013

Littejohn (2009) menjelaskan bahwa rentang penerimaan sebuah pesan melibatkan ego (e g o invo lve m e nt) adalah pemahaman tentang hubungan pribadi dengan masalah.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persuasi Verbal Guru

Maka ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persuasi verbal guru adalah:• Keahlian menginduksi• Kredibilitas guru• Pemahaman individu (persuadee) dengan masalah

Page 22: Kualifikasi 14 juni 2013

Konsep Atribusi

Petri (1981) atribusi dapat diartikan sebagai anggapan orang mengenai sebab-sebab tejadinya suatu tingkah laku

Cara-cara bagaimana orang memberikan penjelasan sebab-sebab kejadian dan implikasi dari penjelasan-penjelasan tersebut, dengan kata lain, atribusi berfokus pada bagaimana orang bisa sampai memperoleh jawaban atas pertanyaan “mengapa”? (Kelly 1973).

Page 23: Kualifikasi 14 juni 2013

PROSES ATRIBUSI

TIGA TAHAP MENDASARI SUATU ATRIBUSI:1. Melihat atau mengamati perilaku, 2. Percaya bahwa perilaku itu sengaja dilakukan, 3. Menentukan apakah mereka melakukan

perilaku penyebabnya adalah dikaitkan dengan situasi internal atau eksternal.

Page 24: Kualifikasi 14 juni 2013

DIMENSI ATRIBUSI

Weiner, (1986, 1992) mengidentifikasi tiga dimensi atribusi kausal: (1) lokus; apakah sebab itu bersifat internal atau eksternal bagi individu ; (2) kemampuan; sejauh mana sebab-sebab itu tetap tak bisa diubah atau dapat diubah; dan (3) daya kontrol, sejauh mana individu dapat mengontrol sebab tersebut.

Page 25: Kualifikasi 14 juni 2013

FUNGSI ATRIBUSI

Menjelaskan apa yang terjadi pada lingkungan fisik dan sosial.

Memprediksi berbagai kejadian Melindungi, memelihara, atau meningkatkan

keyakinan. Membentuk perilaku.

Menurut Kelly, Pittman & Pittman dan Forsyth (dalam Zaden, 1984)

Page 26: Kualifikasi 14 juni 2013

NILAI MATEMATIKA

Skor yang diperoleh siswa yang merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran matematika di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.

Tella (2007) mendefinisikan prestasi belajar sebagai penguasaan pengetahuan yang dikembangkan dalam satu mata pelajaran, yang diukur dengan alat tes yang diberikan guru dan menghasilkan nilai (prestasi).

Page 27: Kualifikasi 14 juni 2013

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perolehan Nilai Matematika

Menurut Najafabadi (2012)

Page 28: Kualifikasi 14 juni 2013

HUBUNGAN VARIABEL PENELITIAN

Page 29: Kualifikasi 14 juni 2013

Burnett (1999) menemukan bahwa pernyataan positif (pujian) telah ditemukan lebih menguntungkan daripada kritik verbal, pesan secara lisan yang positif dan persuasi dari guru dapat mendorong dan memberdayakan keyakinan s e lf-e ffic a c y siswa dalam menjalankan program tertentu,

Pajares (2003) yang menemukan bahwa pesan ve rba l positif dan persuasi dari guru dapat mendorong dan memberdayakan keyakinan efikasi diri siswa dalam menulis.

Pengaruh Langsung Persuasi Verbal Guru terhadap Efikasi Akademik Siswa

Page 30: Kualifikasi 14 juni 2013

Pengaruh Langsung Atribusi terhadap Efikasi Diri Akademik Siswa

Weiner (1992) atribusi individu yang dibuat terkait anggapan keberhasilan atau kegagalan tindakan mereka memengaruhi harapan kinerja.

Bong (2004) menunjukkan bahwa efikasi diri dipengaruhi oleh atribusi yang siswa buat pada keberhasilan dan kegagalan mereka.

Armstrong, dkk (1996) menunjukkan bahwa gaya atribusi yang terkait erat dengan efikasi diri siswa dalam matematika dan bahasa Inggris.

Page 31: Kualifikasi 14 juni 2013

Lanjutan.....

Cheng, et. Al., 2010), dimana hasil analisis hubungan efikasi diri akuntansi, penetapan pencapaian tujuan, atribusi, dan nilai Akuntansi terhadap 124 mahasiswa baru menunjukkan bahwa atribusi yang baik berkontribusi lebih tinggi terhadap rata-rata skor efikasi diri akuntansi.

Page 32: Kualifikasi 14 juni 2013

Pengaruh Langsung Nilai Matematika terhadap Efikasi Diri Akademik Siswa

Pengalaman keberhasilan akan menaikkan efikasi diri siswa, sedangkan pengalaman kegagalan akan menurunkannya, Bandura (1977).

Page 33: Kualifikasi 14 juni 2013

Pengaruh Langsung Persuasi Verbal Guru terhadap Atribusi

Siswa Respon guru yang akan menyebabkan penguatan

spesifik dan penguatan nilai tambah merupakan sebuah motivasi dalam pandangan teori atribusi (Weiner, 1979 & Rotter, 1975)

Dalam keadaan gagal seseorang cenderung mencari sebab kegagalanya dari pada saat ia mencapai keberhasilan (Forsteling, 2001), ketika siswa mengalami kegagalan ia akan mencari sebab-sebab kegagalannya dan perilaku persuasi verbal guru bisa saja dianggap oleh siswa sebagai faktor penyebab terjadinya perilaku siswa tersebut.

Page 34: Kualifikasi 14 juni 2013

Pengaruh Langsung Persuasi Verbal Guru terhadap Nilai

Matematika Kitsantas, et al., (dalam Ramdass &

Zimmerman, 2011) menemukan bahwa umpan balik guru meningkatkan keterampilan menulis dan keterampilan membaca.

Brendgen, et al. (2007) menemukan bahwa kekerasan secara verbal tidak hanya terkait dengan ingatan yang buruk tapi juga berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi akademik dan problem perilaku siswa

Page 35: Kualifikasi 14 juni 2013

Lanj ut an ..... Siswa yang dicap mengalami kesulitan belajar

atau diberi label yang negatif dapat membuat siswa mendistorsi dan membatasi persepsi atas kemampuannya, hal ini menjadi faktor yang memengaruhi atribusi siswa dan akan memengaruhi kinerja akademis mereka, menurut (Goodley dan Renick dalam Banks, 2008).

Panjaitan (2009) menunjukkan bahwa pemberian pujian untuk jawaban siswa yang tepat memicu siswa untuk berani bertanya dan mengajukan pendapat sepanjang rentang transaksi pembelajaran.

Page 36: Kualifikasi 14 juni 2013

Pengaruh Langsung Atribusi terhadap Nilai Matematika

Naghizadeh, et al., (2010) menemukan bahwa pelatihan atribusi terhadap siswa yang pesimis dengan metode ABCDE berpengaruh positif pada kinerja akademik siswa yang kemudian menyebabkan prestasi yang lebih tinggi.

Penelitian pada populasi yang berbeda (Eccles dkk 1986.; Nenty 1998; Bar-Tal 2000; Weiner 2004; Nenty dan Polaki 2005 dalam Nenty 2010) menunjukkan pengaruh signifikan atribusi terhadap kinerja peserta didik.

Page 37: Kualifikasi 14 juni 2013

Pengaruh Tidak Langsung Atribusi terhadap Efikas Diri Akademik melalui Nilai

Matematika Temuan Naghizadeh, et al., (2010) yang

membuktikan bahwa ada hubungan antara atribusi dan kinerja akademik, dan teori sosial kognitif yang menjelaskan bahwa kinerja akademik sebagai sebuah pengalaman penguasaan langsung (a na c tive e x p e rie nc e ) merupakan salah sumber efikasi diri, menunjukkan bahwa ada pengaruh tak langsung antara atribusi terhadap efikasi akademik melalui nilai matematika.

Page 38: Kualifikasi 14 juni 2013

Pengaruh Tidak Langsung Persuasi Verbal Guru terhadap Efikasi Diri Akademik melalui Nilai

Matematika

Kitsantas, et al., (dalam Ramdass & Zimmerman, 2011) dan Brendgen, et al. (2007) membukkan ada pengaruh persuasi verbal guru terhadap prestasi/kinerja akademik, sementara prestasi yang dicapai siswa itu merupakan pengalaman langsung yang menjadi sumber informasi bagi siswa untuk menilai kemampuannya dalam mencapai tujuan belajar selanjutnya (Bandura, 1977),

Page 39: Kualifikasi 14 juni 2013

Pengaruh Tidak Langsung Persuasi Verbal Guru terhadap Efikasi Diri Akademik melalui Atribusi

Ketika siswa mengalami kegagalan ia akan mencari sebab-sebab kegagalannya dan perilaku persuasi verbal guru bisa saja dianggap oleh siswa sebagai faktor penyebab terjadinya kegagalan siswa. Bong (2004) menunjukkan bahwa efikasi diri dipengaruhi oleh atribusi yang siswa buat pada keberhasilan dan kegagalan mereka.

Page 40: Kualifikasi 14 juni 2013

MODEL KONSEPTUAL VARIABEL PENELITIAN

Efikasi Diri Akademik

Siswa(Y)

Persuasi Verbal Guru

(X1)

Atribusi Siswa(X2)

Nilai Matematika

(X3)

X1 Y

X2 Y

X1 X3

X2 X3

X3 Y

X2 X3 Y

X1X3 Y

X1X2 Y

Page 41: Kualifikasi 14 juni 2013

Rancangan PenelitianRancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non-

eksperimen atau penelitian ex post facto, yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk menguji pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain yang telah terjadi secara natural.

Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian korelasional, karena penelitian ini bertujuan menguji pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain yang telah terjadi secara natural pada satu kelompok subyek penelitian.

Page 42: Kualifikasi 14 juni 2013

Populasi dan SampelPopulasi dan SampelPopulasi adalah 70 sekolah SMP dan MTs di

kota Malang dengan daya tampung 9825 siswa.

Sampel ditetapkan 300, berdasarkan pendapat Barrett (2007) bahwa sampel kurang dari 200 dalam analisis SEM akan menimbulkan masalah.

Dengan teknik simple random, yaitu suatu teknik penarikan sampel dimana stiap anggota populasi benar-benar memiliki peluang yag sama secara indepeden untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Page 43: Kualifikasi 14 juni 2013

INSTRUMEN PENELITIANINSTRUMEN PENELITIAN

Masing-masing konstruk akan diukur dengan menggunakan instrumen angket, yakni (1) efikasi diri akademik, (2) atribusi siswa, (3) persuasi verbal guru, dan (4) Efikasi diri akademik siswa. Sedangkan nilai matematika diambil dari raport semester 1 yang telah ada di sekolah

Page 44: Kualifikasi 14 juni 2013

Uji Validitas dan Uji Validitas dan ReliabilitasReliabilitas

Setelah instrumen penelitian ini dibuat, kemudian instrumen-instrumen tersebut diuji kesahihan dan keandalannya.

Pengujian kesahihan dilakukan melalui 1. uji kesahihan isi, 2. uji kesahihan butir, dan 3. uji kesahihan faktor.

Page 45: Kualifikasi 14 juni 2013

ANALISIS DATAANALISIS DATA

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk menguji pengaruh antar variabel model teoritik yang telah dirancang

Page 46: Kualifikasi 14 juni 2013

Analisis Statistik Analisis Statistik DeskriptifDeskriptifPenggunaan analisis statistik

deskriptif untuk mengetahui deskripsi respons den (subyek penelitian) yang diukur melalui item-item yang terdapat pada setiap indikator-indikator skala variabel laten.

Page 47: Kualifikasi 14 juni 2013

Analisis Statistik Analisis Statistik InferensialInferensialStructural Equation Modeling (SEM)

adalah suatu teknik statistik inferensial yang menguji sebuah hubungan kausal yang rumit dan simultan.

Hubungan tersebut dapat dibangun berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya antara beberapa variabel laten eksogenus dengan beberapa variabel laten endogenus.

Page 48: Kualifikasi 14 juni 2013

TERIMAKASIH