kritik hadis-hadis yang disampaikan oleh para...

195
KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA KHATIB DI SEMARANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh : M Reza Syaokani 1113034000207 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2018 M

Upload: doanngoc

Post on 07-Mar-2019

270 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA

KHATIB DI SEMARANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin untuk memenuhi salah satu persyaratan

guna memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh :

M Reza Syaokani

1113034000207

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2018 M

Page 2: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

2

KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA

KHATIB DI SEMARANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin

untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S. Ag.)

Disusun oleh:

M Reza Syaokani

NIM : 1113034000207

Pembimbing:

Rifqi Muhammad Fatkhi, MA

NIP : 19770120 200312 1 003

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Kritik Hadis-Hadis yang Disampaikan Oleh Para

Khatib di Semarang” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu, 17 Januari 2018. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.

Ag.) pada Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir.

Jakarta, 17 Januari 2018

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota

Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA

NIP. 19711003 199903 2 001

Sekretaris Merangkap Anggota

Dra. Banun Binaningrum, M.Pd

NIP. 19680618 199903 2 001

Penguji I

Drs. Harun Rasyid, M.A

NIP. 19600902 198703 1 001

Penguji II

Dr. Ala`i

NIP. 19740510 200501 1 009

Pembimbing

Rifqi Muhammad Fatkhi, MA

NIP : 19770120 200312 1 003

Page 4: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

iv

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhamad Reza Syaokani

NIM : 1113034000207

Program Studi : Ilmu Qur`an dan Tafsir

Judul Skripsi : “Kritik Hadis-Hadis yang Disampaikan oleh para Khatib di

Semarang”

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian surat pernyataan ini saya dibuat, dengan segala akibat yang timbul

di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Ciputat, 16 Oktober 2017

Muhamad Reza Syaokani

NIM : 1113034000207

Page 5: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

i

ABSTRAK

M Reza S

Kritik Hadis-Hadis yang Disampaikan Oleh Para Khatib di Semarang

Penyampaian atau pengajaran yang efektif dalam menyebarkan ilmu-ilmu

agama adalah ketika didalam suatu majelis tersebut terdapat banyak yang hadir.

Salah satunya adalah shalat Jum’at dimana salah satu rukunnya yaitu khutbah dua

kali. Di dalam prakteknya masih banyak terdapat khatib yang tidak melakukan

verifikasi tentang teks khutbah yang akan disampaikan, dalam hal ini penulis fokus

pada hadis nabi. Sehingga tidak jarang khatib itu tanpa sadar menyampaikan atau

menyebarkan hadis lemah (ḍa’īf) atau bahkan sampai pada tingkat hadis palsu

(mauḍū).

Sebagai salah satu landasan dalam kegiatannya, hadis-hadis yang disampaikan

sangat perlu dikaji lebih lanjut sehingga dapat diketahui kualitas dari hadis-hadis

tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode takhrij hadis dan

melakukan kegiatan kritik sanad.

Setelah penulis melakukan penelitian, penulis mendapatkan 21 hadis dari 4

khutbah di 3 masjid jami’. Dari 21 hadis tersebut terdapat 12 hadis yang berkualitas

ṣaḥīḥ, 5 hadis berkualitas ḥasan dan 4 hadis berkualitas ḍa’īf. Kesimpulannya

adalah hadis-hadis yang disampaikan khatib dalam khutbah jum’at di Semarang

walaupun ada beberapa yang berkualitas ḍa’īf dan ḥasan, akan tetapi mayoritas

berkualitas Ṣaḥīḥ.

Page 6: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Kritik Hadis-Hadis yang Disampaikan oleh Para Khatib di Semarang”.

Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali mengalami kesulitan

yang terkadang mematahkan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Walaupun

demikian penulis menyadari betul bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

menyisakan banyak hal yang tidak dapat penulis masukan di dalamnya. Tugas akhir

ini dapat terselesaikan berkat kontribusi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah memberikan bantuan baik dalam bentuk dukungan moril maupun materi

selama penulis melaksanakan kegiatan penelitian. Ucapan terima kasih sebesar-

besarna penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer, MA., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

beserta seluruh jajarannya

3. Ibu Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA. Dan Ibu Dra. Banun Binaningrum M.Pd.,

selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Ilmu Qur’an dan Tafsir

Page 7: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

iii

4. Bapak Rifqi Muhammad Fatkhi, MA. Selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dengan penuh kesabaran dan memberikan banyak ilmu serta

dukungan dan motifasi dalam menyelasaikan skripsi ini. Pimpinan dan

seluruh staf perpustakaan Fakultas Ushuluddin, perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah.

5. Para dosen yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu. Terima

kasih atas ketulusan ilmu yang telah diberikan, semoga ilmu yang telah

diajarkan menjadi amal bagi mereka semua dan membawa berkah dan

manfaat bagi penulis

6. Orang tua Bapak Achmad Faisal dan Ibu Tuti Alawiyah tercinta yang

senantiasa setia, sabar dalam membesarkan, membimbing juga selalu

mendo`akan, memberi kasih sayang dan dukungan kepada penulis.

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 Jurusan Ilmu Qur’an dan Tafsir

serta teman-teman Asrama Sulaimaniyah yang senantiasa memberikan

dukungan dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

Sekali lagi penulis haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua

pihak yang ikut serta memberikan partisipasinya sehingga skripsi ini akhirnya

terselesaikan juga. Semoga bantuan, dukungan do`a mereka menjadi amal salih

yang mendapatkan curahan rahmat dan magfirah serta balasan yang berlipat dari

Allah SWT.

Ciputat, 20 Desember 2017

Page 8: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATAPENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 7

C. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................................ 7

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9

F. Metodologi Penelitian ...................................................................... 9

G. Kajian Pustaka ................................................................................ 10

H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 11

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA DAN MASYARAKAT

SEMARANG JAWA TENGAH

A. Letak Geografis Kota Semarang .................................................... 13

B. Demografi Kota Semarang ............................................................ 14

1. Kependudukan ........................................................................ 14

2. Ekonomi .................................................................................. 15

3. Pendidikan ............................................................................... 16

Page 9: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

v

4. Bidang Agama ......................................................................... 18

C. Teks dan Ototritas........................................................................... 20

1. Definisi Teks ............................................................................ 20

2. Deinisi Otoritas ......................................................................... 25

BAB III ANALISA HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA

KHATIB

A. Kegiatan Takhrij ............................................................................. 30

1. Posisi Hadis dalam Literatur Hadis .......................................... 30

2. Akurasi Pengutipan Khatib....................................................... 39

B. Kualitas Hadis Khutbah Jum’at ...................................................... 40

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 70

B. Saran ............................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Dalam penulisan skripsi ini, Transliterasi Arab-Latin yang digunakan

berpedoman pada buku pedoman penulisan skripsi yang terdapat dalam “Buku

Pedoman Akademik Program Strata 1 tahun 2013-2014 UIN Syarif Hidayatullah”.

A. Konsonan

Arab Latin Keterangan

Tidak Dilambangkan - ا

B Be ب

T Te ت

Ts Te dan Es ث

J Je ج

Ḥ Ha dengan titik di bawah ح

Kh Ka dan ha خ

D De د

Dz De dan Zet ذ

R Er ر

Z Zet ز

S Es س

Sy Es dan ye ش

Ṣ Es dengan titik di bawah ص

Ḍ De dengan titik di bawah ض

Ṭ Te dengan titik di bawah ط

Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ

Koma terbalik di atas ‘ ع

Page 11: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

vii

G Ge غ

F Fa ف

Q Qi ق

K Ka ك

L El ل

M Em م

N En ن

W We و

H Ha ه

Apostrof ’ ء

Y Ye ي

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥah A A ا

Kasrah I I ا

Ḍammah U U ا

Contoh:

لئ س jalasa dan : جلس : su’ila

2. Vokal Rangkap

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Page 12: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

viii

Fatḥah dan ya’ sukun Ai A dan I ـ ي

Fatḥah dan wau sukun Au A dan U ـ و

Contoh:

ḥaula =حول laitsa dan : ليث

3. Vokal Panjang

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

اـ Fatḥah dan alif Ā A dengan garis di atas

يـ Kasrah dan ya’ Ī I dengan garis di atas

وـ Ḍammah dan wau Ū U dengan garis di atas

Contoh:

yaqūlu : يق ول qīla dan : ق يل qāla : قال

C. Ta’ Marbuṭah

1. Transliterasi untuk ta’ marbuṭah berharakat

Ta’ marbuṭah yang mendapat harakat fatḥah, kasrah, dan ḍammah,

transliterasinya ialah “t”.

2. Transliterasi untuk ta’ marbuṭah sukun

Ta’ marbuṭah yang mendapat harakat sukun, transliterasinya ialah “h”.

Contoh:

Qatādah : قتادة

3. Transliterasi untuk ta’ marbuṭah jika diikuti oleh kata yang menggunakan

kata sandang “al-” dan bacaannya terpisah maka ta’ marbuṭah

ditransliterasikan dengan “h”.

Page 13: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

ix

Contoh:

ة رو نلم اة نيد لما : al-Madīnah al-Munawwarah

D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydīd)

Transliterasi Syaddah atau Tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan tanda tasydīd (ـــ), dalam transliterasi dilambangkan dengan

huruf yang sama (konsonan ganda).

Contoh:

ح farraḥa : فر

لز ن : nazzala

E. Kata Sandang Alif-Lam “ال”

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf alif-lam

Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas kata sandang yang .”ال“

diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah.

1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya, yaitu “ال” diganti huruf yang sama dengan huruf yang mengikuti

kata sandang tersebut dan dihubungkan dengan tanda sambung (-).

Contoh:

ل ج الر : ar-rajul

ة دي الس : as-sayyidah

2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Kata

Page 14: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

x

sandang ditulis terpisah dengan huruf yang mengikutinya dan dihubungkan dengan

tanda sambung (-).

Contoh:

م للقا : al-qalam

ة فسللفا : al-falsafah

F. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah yaitu menjadi apostrof (’) hanya berlaku

bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzah terletak di awal

kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh:

ء يش : syai’un ت رم أ : umirtu

Page 15: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam tradisi Islam, hadis nabi menduduki posisi kedua dalam hirarki sumber

ajaran-ajaran Islam setelah al-Qur’an. al-Qur’an sebagaimana diketahui adalah

kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan bahasa

arab. Sebagai sebuah perkataan, tentu di dalamnya terdapat ayat-ayat yang jelas dan

tidak jelas yang masih membutuhkan penafsiran. Posisi dan tugas nabi disini ialah

sebagai penafsir atas ketidakjelasan ayat-ayat al-Qur’an ini. Penjelasan dan

penafsiran tersebut kemudian disebut dengan hadis.

Hadis menurut bahasa, berarti khabar, jadīd, dan qarīb. Khabar artinya berita.

Jadīd artinya baru dan Qarib artinya dekat.1 Para sahabat, ketika Rasulullah SAW

wafat, jika dihadapkan kepada banyak kasus dan permasalahan, mereka selalu

merujuk kepada hadis setelah tidak ditemukan jawaban yang pasti dalam al-Qur’an.

Hal ini dilakukan oleh para khalifah yang empat dan juga para sahabat nabi

lainnya.2

Sejumlah ahli hadis berpendapat bahwa hadis adalah sabda, pekerjaan,

ketetapan Nabi SAW. Sedangkan ahli-ahli hadis yang lain berpendapat bahwa hadis

tidak hanya berarti sabda, pekerjaan dan ketetapan Nabi SAW saja, tetapi mencakup

1 Muhammad Noor Sulaiman PL, Antologi Ilmu Hadis, (Jakarta: Gaung Persada Press,

2008), Cet. 1, hal. vii 2 Muhammad Noor Sulaiman PL, Antologi Ilmu Hadis, (Jakarta: Gaung Persada Press,

2008), Cet. I, hal. vii

Page 16: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

2

perkataan, pekerjaan dan ketetapan Sahabat dan Tabi’in3. Jadi jumlah hadis yang

besar itu tidak selamanya berarti hadis Nabi SAW saja, tetapi juga mencakup

pendapat-pendapat para sahabat dan tabi’in. Dan ini jumlahnya sangat banyak.

Definisi para ulama hadis adalah perkataan, perbuatan, ketetapan (taqrir) dan sifat-

sifat nabi.4 Sedangkan menurut ahli ushul fiqih, sunnah adalah hal-hal yang berasal

dari Nabi Muhammad SAW yang bukan berasal dari al-Qur’an, pekerjaan ataupun

ketetapannya. Menurut ahli Fiqih, sunnah adalah hal-hal yang berasal dari Nabi

Muhammad SAW baik ucapan maupun pekerjaan, tetapi hal itu tidak wajib

dikerjakan.5

Penerapan al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan umat Islam yang beriman

terhadap keduanya seperti proses simbiosis mutualisme, dimana antara yang satu

dengan yang lainnya saling membutuhkan. Dengan demikian dapat dipahami

bahwa antara hadis nabi dan al-Qur’an saling melengkapi satu sama lain.6

Dengan demikian, untuk memahami ajaran Islam secara keseluruhan tidak

cukup hanya dengan memahami al-Qur’an saja, namun dibutuhkan hadis nabi

sebagai penjelas terhadap al-Qur’an. Para ulama sepakat bahwa hadis sejalan

dengan al-Qur’an, menjelaskan yang samar, merinci yang global, membatasi yang

mutlak, mengkhususkan yang umum, dan menguraikan hukum yang belum

dijelaskan secara detail oleh al-Qur’an.7

3 M.M. Azami, Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994),

cet. I, hal. 644 4 Muhammad Ajjaj al-Khatib, Pokok-Pokok Ilmu Hadis, penerjemah, H. M. Qodirun Nur,

Ahmad Musyafiq (Jakarta: Media Pratama, 1998), Cet. I, hal. 3 5 M.M. Azami, Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994),

cet. I, hal. 14 6 Yusuf Qordowi, Kajian Kritis Pemahaman Hadis, (Jakarta: Islamuna Press), Cet. I, hal.

254 7 Muhammad Ajjaj al-Khatib, Uṣūl al-Ḥadīts, (Beirut: Dār al-Fiqr), Cet. I, hal. 25

Page 17: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

3

Pada zaman dewasa ini, dimana banyak sekali golongan-golongan yang

menggunakan hadis untuk kepentingan golongan tersebut. Tanpa didasari apakah

hadis tersebut ṣaḥīḥ8, ḍa’īf 9 ataupun mauḍū’10. Hadis-hadis itu adakalanya populer

di masyarakat, bahkan menjadi dasar amalan ibadah mereka, padahal setelah diteliti

hadis-hadis tersebut ternyata palsu. Adapula hadis-hadis yang justru dianggap oleh

sebagian masyarakat sebagai hadis palsu, ternyata setelah diteliti hadis itu ṣaḥīḥ.

Dan ada pula hadis yang ditinggalkan oleh sebagian masyarakat karena dinilai ḍa’īf,

padahal kelemahan hadis itu tidak parah dan didukung oleh dalil-dalil lain yang

lebih kuat, sehingga hadis tersebut tetap layak untuk menjadi landasan beramal.11

Keadaan seperti ini dikarenakan jauhnya jarak antara zaman pembukuan hadis

dengan wafatnya Nabi SAW, yang mengakibatkan banyaknya upaya-upaya untuk

memalsukan hadis. Banyak sekali hadis-hadis ḍa’īf ataupun mauḍū’ yang beredar

di masyarakat, namun dikarenakan keterbatasan, mereka tidak mengetahui bahwa

hadis tersebut bukan berasal dari Rasulullah SAW.12 Dalam ilmu hadis, terdapat

istilah hadis Masyhur.13 Secara bahasa kata Masyhur merupakan ismi maf’ul dari

8 Hadis Ṣaḥiḥ adalah hadis yang bersambung sanadnya, yang diriwayatkan oleh rawi yang

‘adil dan ḍabith dari rawi lain yang juga ‘adil dan ḍabith sampai akhir sanad, dan hadis itu tidak

janggal serta tidak mengandung cacat (‘illat). Lihat Nuruddin ‘Itr, ‘Ulumul Hadis, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. II, hal. 240 9 Hadis ḍa’īf adalah hadis yang kehilangan salah satu syaratnya sebagai hadis ṣaḥīḥ. Syarat-

syarat hadis ṣaḥīḥ yaitu: perawinya ‘adil, dabith ( meskipun tidak sempurna), sanadnya bersambung,

padanya tidak terdapat kerancuan, padanya tidak terdapat ‘illat. Lihat Nuruddin ‘Itr, ‘Ulumul Hadis,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. II, hal. 291 10 Hadis mauḍū’ adalah hadis yang diada-adakan dan dibuat-buat. Lihat Nuruddin ‘Itr,

‘Ulumul Hadis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. II, hal. 3308 11 Ali Mustafa Yaqub, Hadis-Hadis Bermasalah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2006), Cet. IV,

hal. xii 12 Syams al-Din Muhammad ibn Abd al-Rahman al-Sakhawi, Al-Maqashid Al-Hasanah fi

Bayankathir min Al-Hadis Al Mustahirah ‘ala Al- Sunnah, (Beirut: Dār al-Kitāb al-‘Arabī, 1405 H),

Cet. I, juz. 1, hal. 1. 13 Dinamai hadis masyhur karena hadis ini tersebar dalam masyarakat. Sebagian ulama

menamai dengan masyhur, segala hadis ahad yang populer dalam masyarakat, walaupun tidak

mempunyai sanad sama sekali, baik Shahih, daif maupun maudu’. Lihat Teungku Muhammad

Page 18: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

4

kata Syahara, yang berarti al-Ma’ruf yaitu diketahui.14 Sedangkan menurut istilah

adalah:

كلطبقةومليبلغحدالتواتر 15 مارواهثالثةفاكثريف

“Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi atau lebih, pada setiap

tingkatan sanad selama tidak sampai kepada tingkatan mutawatir”

Definisi di atas menjelaskan, bahwa hadis masyhur adalah hadis yang memiliki

perawi sekurang-kurangnya tiga orang pada setiap tingkatan sanad. Selama tidak

pada tingkatan mutawatir.

Hadis masyhur terbagi menjadi dua bagian, yaitu ṣaḥīḥ dan ḍa’īf. Dikatakan

ṣaḥīḥ atau ḍa’īf bukan karena kemasyhurannya, melainkan perawi dari hadis

tersebut.16

Definisi hadis masyhur di atas merupakan definisi secara pustaka. Sedangkan

yang penulis maksud adalah definisi secara operasional yakni hadis-hadis yang

disampaikan atau diketahui oleh masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia populer mempunyai dua pengertian, yaitu diketahui oleh masyarakat dan

mudah dipahami. Jadi hadis yang masyhur atau populer adalah hadis yang didengar

atau disampaikan oleh para pemuka agama sehingga masyarakat mengenal atau

mengetahui hadis tersebut.

Habsyi Ash-Shiddiqy, Pokok-Pokok Ilmu Dirayah Hadis, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), Cet. IV,

hal. 86 14 Ahmad Warson al-Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap,

(Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1984), hal. 261 15 Mahmud Thahan, Taysir Musṭalaḥ al-Ḥadīs, hal. 22 16 Teungku Muhammad Habsyi Ash-Shiddiqy, Pokok-Pokok Ilmu Dirayah Hadis, (Jakarta:

Bulan Bintang, 1976), Cet. IV, hal. 70

Page 19: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

5

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya Allah SWT telah memerintahkan

kepada kita untuk meneliti atau memverifikasi segala sesuatu hal yang akan

diterima maupun disampaikan, sebab ditakutkan terdapat kelompok yang

menggunakan hadis-hadis palsu demi kepentingan kelompok tersebut. Proses ini

dilakukan agar kita tidak termasuk orang-orang yang telah dipersiapkan neraka

kelak di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi :

ح ش ي خام ن س ع ت ث ن يه اب ن ه بـ يـ ر ة ق ال ح د ثـ ن ااب ن ل يع ة ق ال ثـ ن اح س ن ب ن م وس ىح د يـ ح د ر ع ل ىم ص ر ب ن س ع د ب ن ع ب اد ة ال ن ص ار يو ه و أ نه س ع قـ ي س ت يمال ي ش ان أ ب يـ ي د ث س ع ت ق ول

تا بـ يـ النار أ و ن عام م ض ج ب ةم تـ ع م دافـ ل يـ تـ بـ وأ ك ذ ع ل ي ك ذ ب م ن ع ل ي ه و س لم يـ ق ول الل ص لىالل ر س ول 17 نم ج ه يف

“Telah menceritakan kepada kami Hasan b. Musa telah menceritakan kepada

kami Ibnu Lahi'ah berkata; telah menceritakannya kepadaku Ibnu Hubairoh

berkata; saya telah mendengar seseorang dari Himyar menceritakan kepada Abu

Tamim Al Jaisyani telah mendengar Qais b. Sa'd b. 'Ubadah Al Anshori ketika

berada di Mesir berkata; saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam

bersabda: "Barangsiapa yang berdusta sekali dengan sengaja maka bersiaplah

menempati tempat tidurnya di neraka atau rumahnya di Jahannam."

Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi awal kepada masyarakat

Islam tentang beberapa hadis yang disampaikan oleh para khatib, dimana hadis-

hadis itu bisa berkualitas ḍa’īf.18

Sebagai penilitian pendahuluan, penulis pada tanggal 17 Februari 2017

mengikuti khutbah di Masjid al-Huda, Tembalang, Semarang. Di dalam

khutbahnya, khatib menyampaikan satu hadis tanpa didahului oleh sanad dan juga

perawinya. Yaitu:

17 Abī ‘Abdillah Aḥmad bin Ḥanbal, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, (Riyaḍ: Baitul Afkār),

hal. 1084, no. hadis 15561 18 Ali Mustafa Yaqub, Hadis-Hadis Palsu Seputar Ramadhan, (Jakarta: Pustaka Firdaus,

2003), Cet. I, hal. 9

Page 20: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

6

ي ان ال و ط ن م ن اإل ح ب

Hadis ini termasuk hadis populer dikalangan masyarakat. Namun para ulama

hadis sepakat bahwa hadis tersebut adalah hadis mauḍu’ (palsu). Imam al-Suyuti

misalnya, ketika mengomentari hadis tersebut beliau berkata, lam aqif ‘alaih (saya

tidak menemukannya). Begitu pula imam al-Sakhawi juga mengatakan seperti itu,

meskipun menurutnya substansi hadis ini ṣaḥīḥ.

Imam Hasan b. Muhammad al-Shagani, pengarang kitab al-Masyāriq, seperti

dinukil oleh Imam al-‘Ajlūnī, juga menegaskan bahwa hadis tersebut mauḍu’.

Begitu pula Imam Syeikh Muhammad Darwisy al-Hut. Karenanya, kepalsuan hadis

tersebut tampaknya tidak perlu dipermasalahkan lagi.19

Penulis memilih kota Semarang sebagai tempat penelitian, dikarenakan

Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kota

Semarang terbagi atas 16 wilayah kecamatan dan 177 kelurahan. Luas wilayah kota

kota Semarang tercatat 373,70 km2. Dengan luas tersebut Semarang menjadi kota

metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan

Medan.20

Semarang dikenal sebagai kota dengan masyarakat multikultur. Hal ini dilihat

dari perpaduan etnis dan suku yang tinggal di kota ini salah satu contohnya yaitu

tempat peribadatan dari berbagai kepercayaan yang berdiri disana. Seperti Masjid

Agung Jawa Tengah tempat beribadah agama Islam. Klenteng Sam Poo Kong

19 Ali Mustafa Yaqub, Hadis-Hadis Bermasalah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2006), Cet.

IV, hal. 74-75 20 Katalog 1102001.3374, Kota Semarang Dalam Angka, (Semarang: BPS, 2016), hal. 2.

Page 21: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

7

tempat beribadah agama Kong Hu Cu, Gereja Katedral Santa Perawan Maria

tempat beribadah agama Kristen, Pura Giri Natha tempat beribadah agama Hindu

dan Vihara Buddhagaya Watugong tempat beribadah agama Budha. Keragaman

budaya yang sudah melekat dari masa lalu membuat masyarakat terbiasa hidup

berdampingan. Kondisi ini menjadi kekuatan bagi masyarakat Semarang. Mereka

tidak mudah diprovokasi dan konflik sosial jarang terjadi. Oleh karena itu,

Semarang memiliki julukan “Kota ATLAS” yang berarti kota Aman, Tertib,

Lancar, Asri dan Sehat. Julukan tersebut tidak serta merta langsung disandarkan,

akan tetapi julukan ATLAS merupakan representasi dari masyarakat-

masyarakatnya.21

B. Identifikasi Masalah

Dari paparan latar belakang di atas, maka dapat diketahui identifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Peran para khatib di Semarang dalam menyebarkan hadis.

2. Akurasi para khatib dalam mengutip sebuah hadis.

3. Kualitas hadis-hadis yang diterima oleh masyarakat Semarang.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini berangkat dari realitas bahwa di

era modern ini, banyak sekali hadis-hadis ḍa’īf maupun mauḍu’ dimana hadis-hadis

tersebut berkembang di masyarakat. Agar pembahasan dalam skripsi ini terarah dan

21 Rockefeller Foundation, Semarang Tangguh: Bergerak Bersama Menuju Semarang

Tangguh, (Semarang, Mei 2016), Cet I, hal. 40.

Page 22: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

8

menghindari pembahasan-pembahasan yang tidak fokus, maka penulis membatasi

permasalahannya pada:

1. Pembahasan hadis-hadis yang disampaikan oleh para khatib di Semarang.

2. Penelitian ini akan memaparkan hadis-hadis yang disampailan oleh khatib

pada khutbah Jum’at di tiga masjid besar sebanyak 4 khutbah. Pertama

Masjid Agung Jawa Tengah, karena masjid ini dapat menampung 16.000

jama’ah dan merupakan masjid provinsi bagi provinsi Jawa Tengah. Kedua

Masjid Baiturrahman, Masjid ini diresmikan oleh presiden Soeharto pada

15 Desember 1974. Selain sebagai tempat peribadatan, masjid ini juga

menjadi pusat dakwah Islam. Keberadaan masjid ini menjadi kebanggaan

warga Semarang, apalagi lokasinya berada di Simpang Lima yang

merupakan pusat kota Semarang. Ketiga Masjid al-Azhar, Masjid ini dapat

menampung lebih dari 10.000 jama’ah. Masjid ini juga merupakan masjid

pusat bagi warga sekitar dan tak jarang kegiatan-kegiatan islami besar

dilakukan disana.22

Setelah itu penulis akan mengumpulkan hadis-hadis tersebut untuk di-takhrīj

dan memetakan berdasarkan kualitas hadisnya. Peneliti memilih khutbah Jum’at

dikarenakan pada waktu tersebut banyak kaum muslimin yang berkumpul dan

penyebaran agama yang ideal ialah ketika banyak kaum muslimin berkumpul

didalam satu tempat dan waktu yang sama.

22 Katalog 1102001.3374, Kota Semarang Dalam Angka, (Semarang: BPS, 2016), h. 326.

Page 23: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

9

Berdasarkan pembatasan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis akan

merumuskannya dengan sebuah pertanyaan, yaitu: Bagaimana kualitas hadis-hadis

yang disampaikan oleh para khatib di 3 masjid jami’ Semarang, Jawa Tengah?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hadis-hadis apa saja yang disampaikan oleh para khatib

di kabupaten Semarang.

2. Untuk mengetahui kualitas hadis-hadis yang dijadikan dalil oleh khatib di

kabupaten Semarang.

3. Untuk menambah khazanah keilmuan penulis untuk menentukan kualitas

sebuah hadis.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini anatara lain sebagai berikut:

1. Dari Segi Akademis: Diharapkan penelitian ini dapat memberikan

informasi dan memperkaya khazanah keislaman khususnya dibidang hadis-

hadis yang sering dan populer digunakan serta didengar oleh masyarakat.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi sebagai

acuan pengembangan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan hadis-

hadis yang berkembang di masyarakat.

F. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari suatu objek

yang dapat diambil dan diteliti. Data yang diperlukan dalam penelitian ini

Page 24: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

10

bersumber dari dokumen perpustakaan tertulis (library research) maka

pengumpulannya ialah dengan cara menelususi kitab-kitab, buku ilmiah, dan

referensi tertulis lainnya.23 Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mencari

informasi seputar hadis dari kitab-kitab hadis. Sebagai data primer, yakni kitab

Ṣaḥīḥ Bukhārī, Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan Abī Dāud, Sunan Ibnu Mājah, Sunan Tirmidzī,

Sunan Nasā`ī. Dan kitab-kitab hadis lainnya seperti Mauṣū’ah Aṭrāf al-ḥadīs,

Mu’jam Mufahras li Alfāz al-ḥadīs al-Nabawī, Tuḥfatul al-Asyrāf serta buku-buku

umum lainnya yang berkaitan dengan penelitian sebagai data sekunder. Adapun

objek kajian dalam penelitian ini adalah hadis-hadis yang terdapat dalam teks

khutbah. Data-data terkumpul kemudian diolah dan dibahas dengan menggunakan

metode analisa takhrīj.

Sedangkan teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan

Skripsi, Tesis dan Pedoman Akademik Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 2006/2007

yang diterbitkan oleh fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah.

G. Kajian Pustaka

Setelah mencari dan menulusuri kumpulan tulisan dalam bentuk skripsi, tesis,

dan disertasi di perpustakaan UIN Jakarta, penulis menemukan banyak tulisan-

tulisan yang berkaitan dengan kepopuleran hadis di masyarakat. Terlepas dari

skripsi, tesis, dan disertasi, penulis juga menemukan tema kepopuleran hadis dalam

bentuk buku.

23 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002), hal. 3.

Page 25: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

11

Salah satu tulisan yang mengangkat tema kepopuleran hadis di masyarakat

yaitu penelitian skripsi yang dilakukan oleh Rizza Kurniatillah yang berjudul

“Hadis-Hadis Populer di Majelis Ta’lim Kecamatan Sawangan Kota Depok” tahun

2012 pada program studi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Menurut penulis skripsi ini kurang komprehensif, dikarenakan di dalamnya

hanya disebutkan hadis-hadisnya saja, tanpa melakukan penelitian lanjutan seperti

takhrij, dan juga tidak diklasifikasikan berdasarkan kualitas dari hadis itu sendiri.

Kemudian skripsi yang dilakukan oleh Deni Rahman S yang berjudul

“Popularitas Hadis-Hadis Mauḍū’” tahun 2007 pada program studi Tafsir Hadis

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Disini penulis juga menemukan beberapa kekurangan, salah satunya yaitu

penelitian ini hanya fokus pada hadis-hadis mauḍū’ saja dan tidak bersifat

universal.

Kemudian buku yang di tulis Ali Mustafa Yakub yang berjudul “hadis-hadis

bermasalah”. Didalamnya penulis memaparkan beberapa hadis populer yang

didalamnya terdapat masalah baik dari segi sanad maupun matannya.

Tulisan yang mengangkat tema kepopuleran hadis di masyarakat lainnya

adalah yang di tulis oleh al-Ajluni yaitu Kasyf al-Khafa` wa Muzīl al-Ilbās.

Didalamnya penulis menyuguhkan hadis-hadis populer yang ada pada masanya.

Adapun sistem penulisannya yaitu dikelompokkan berdasarkan tema.

Page 26: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

12

Adapula kitab yang membahas tentang hadis-hadis mutawatir, yaitu yang

ditulis oleh imam Suyuṭi yang berjudul al-Azhar al-Mutanātsirah fi al-akbār al-

Mutawaṭṭirah.

Kemudian kitab yang ditulis oleh Ja’far al-Kittānī yang berjudul Naḍam al-

Mutanāsirah bin al-Hadīts al-Mutawaṭṭir. Yang membahas tentang hadis-hadis

populer pada masa itu yang mutawattir.

H. Sistematika Penulisan

Agar penelitian ini lebih sistematis dalam penguraiannya, maka penulisan

skripsi ini ditulis perbab, yaitu:

Bab pertama yakni bab pendahuluan, penulis perlu membahas latar belakang

masalah yaitu gambaran umum penelitian yang akan diteliti, pembatasan dan

rumusan masalah agar penelitiannya lebih fokus, kajian pustaka hal ini sangatlah

penting agar masalah yang dibahas dalam penelitian ini tidak sama dengan

penelitian yang sudah ada, kemudian metodologi penelitian agar penelitian menjadi

lebih terstruktur dan juga sistematika penulisan dari penelitian ini.

Bab kedua, penulis mencoba membahas tentang kondisi wilayah Semarang dari

berbagai aspek, seperti aspek geografis, aspek keagamaan. Disini penulis mencoba

mendeskripsikan kondisi beragama di Semarang. Serta definisi dari teks dan

otoritas. Dimana keduanya merupakan poin penting dalam penyebaran agama

Islam.

Selanjutnya pada bab ketiga peneliti mengumpulkan data hadis-hadis yang

didapat dari tiga masjid besar di Semarang yang digunakan oleh para khatib dan

Page 27: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

13

mengumpulkannya menjadi satu. Selanjutnya penulis akan meniliti hadis tersebut

dengan cara men-takhrīj hadis-hadis yang disampaikan. Setelah itu penulis akan

melakukan kritik sanad dan menverifikasi keakuratan dalam menyampaikan hadis.

Setelah penelitian tersebut selesai maka peneliti memberikan kesimpulan guna

mengetahui dari pembatasan dan perumusan masalah. Kemudian menuliskan saran

agar kita mengetahui kelemahan kita dalam penelitian ini dan memberikan jalan

terhadap peneliti selanjutnya pada karya-karya yang lain.

Page 28: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

14

BAB II

GAMBARAN UMUM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH DAN

KONSEP TEKS DAN OTORITAS

A. Letak Geografis Kota Semarang

Dalam bab ini penulis akan memaparkan objek kajian penelitian guna

memberikan penjelasan awal mengenai objek yang berkaitan dengan judul skripsi

ini. Baik itu berupa geografisnya maupun keadaan masyarakatnya.

Kota Semarang terletak antara garis 6°50`-7°10`Lintang Selatan dan garis

109°35`-110°50` Bujur Timur. Dibatasi sebelah barat dengan kabupaten Kendal,

sebelah timur dengan kabupaten Demak, sebelah selatan dengan Semarang dan

sebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan panjang garis pantai meliputi 13,6

km. Ketinggian kota Semarang terletak antara 0,75 sampai dengan 358,00 di atas

garis pantai.

Secara administratif, kota Semarang terbagi atas 16 wilayah kecamatan dan

177 kelurahan. Luas wilayah kota Semarang tercatat 373,70 km2. Luas yang ada,

terdiri dari 39,56 km2 (10,59 %) tanah sawah dan 334,14 km2 (89,41 %) bukan

lahan sawah. Menurut penggunaannya, luas tanah sawah terbesar merupakan tanah

sawah tadah hujan (53,12 %), dan hanya sekitar 19,97 % nya saja yang dapat

ditanami dua kali. Lahan kering sebagian besar digunakan untuk tanah pekarangan

atau tanah untuk bangunan dan halaman sekitar 42,17 % dari total lahan bukan

sawah.1

1 Katalog 1102001.3374, Kota Semarang Dalam Angka, (Semarang: BPS, 2016), h. 2.

Page 29: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

15

Kota Semarang dengan luas wilayah sebesar 73,70 km2 terdiri dari 16

kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah

Kecamatan Mijen yaitu 57,55 km2, diikuti oleh Kecamatan Gunungpati dengan luas

wilayahnya sebesar 54,11 km2, sedangkan kecamatan yang terkecil wilayahnya

adalah Kecamatan Semarang Selatan yaitu sebesar 5,9 km2.2

B. Demografi Kota Semarang

1. Kependudukan

Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2016, jumlah penduduk kota

Semarang tercatat sebesar 1.595.267 jiwa dengan pertumbuhan penduduk selama

tahun 2016 sebesar 0,65 %. Kondisi tersebut memberi arti bahwa pembangunan

kependudukan, khususnya usaha untuk menurunkan jumlah kelahiran, memberikan

hasil yang nyata.

Sekitar 71,55 % penduduk kota Semarang berumur produktif (15-64) tahun,

sehingga angka beban tanggungan, yaitu peerbandingan antara penduduk usia

produktif dengan penduduk usia tidak produktif (0-14 dan 65 tahun ke atas) pada

tahun 2016 sebesar 9,77 % yang berarti 100 orang penduduk usia produktif

menanggung 40 orang penduduk usia tidak produktif.

Dalam kurun waktu 5 tahun (2012-2016), kepadatan penduduk cenderung naik

seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Di sisi lain, penyebaran penduduk di

masing-masing kecamatan belum merata. Di wilayah kota Semarang, tercatat

Kecamatan Semarang Selatan sebagai wilayah terpadat, sedangkan Kecamatan

Mijen merupakan wilayah yang kepadatannya paling rendah.

2 Katalog 1102001.3374, Kota Semarang Dalam Angka, (Semarang: BPS, 2016), h. 10.

Page 30: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

16

2. Ekonomi

Peran daerah dalam mendukung perekonomian nasional cukup besar. Namun

sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional, peran tersebut menjadi

belum optimal. Fenomena perekonomian saat ini cenderung menuntut adanya peran

aktif dari para eksekutif untuk lebih banyak menggali potensi perekonomian

daerahnyam serta memainkan peranan yang lebih besar dalam merangsang aktifitas

ekonomi daerah.

Pembangunan di kota Semarang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

yang adil, makmur, merata material dan spiritual. Dalam rangka mendukung

pembangunan daerah Propinsi Jawa Tengah, serta bertujuan mengembangkan

potensi perekonomian daerah secara optimal. Pertumbuhan ekonomi disamping

dapat berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita, juga akan berpengaruh

pada pendapatan pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh angka PDRB.

Beberapa tahun terakhir selalu terjadi kenaikan, ini berarti daerah semakn mampu

menggali potensi ekonomi yang ada, sehingga akan semakin besar PDRB-nya

Ada 2 sektor yang cukup besar sumbangannya dalam Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, yaitu sektor perdagangan, hotel,

restoran dan sektor industri pengolahan.3

Sejalan dengan laju perkembangan dan pertumbuhan penduduk, untuk sektor

tenaga kerja ini diprioritaskan pada penciptaan perluasan dan pemerataan

kesempatan kerja serta perlindungan tenaga kerja. Dari data yang ada, berikut tabel

persentase penduduk bekerja menurut mata pencaharian:

3 Katalog 1102001.3374, Kota Semarang Dalam Angka, (Semarang: BPS, 2016), h. 623.

Page 31: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

17

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Mata Pencaharian Tahun 20164

No Mata Pencaharian Jumlah persentase

1 Buruh Industri 25,65%

2 PNS dan TNI/Polri 13,76%

3 Pedagang 20,23%

4 Buruh Bangunan 12,02%

5 Pensiunan 5,77%

6 Petani Sendiri 3,91%

7 Angkutan 3,71%

8 Buruh Tani 2,69%

9 Nelayan 0,39%

10 Lainnya 11,87%

Sumber Data: Katalog 1102001.3374, Semarang Dalam Angka

3. Pendidikan

Pembangunan pada sektor pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

manusia Indonesia yang cerdas dan terampil yang diikuti rasa percaya diri serta

sikap dan perilaku inovatif, disamping itu merupakan proses budaya untuk

meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung seumur hidup dan

didalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Perkembangan tingkat

partisipasi sekolah haruslah diimbangi dengan penydiaan sarana fisik pendidikan

maupun tenaga guru yang memadai.

4 Katalog 1102001.3374, Kota Semarang Dalam Angka, (Semarang: BPS, 2016), h. 124.

Page 32: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

18

Pembangunan budaya diupayakan untuk pembinaan, pengembangan dan

kelestarian budaya daerah sebagai budaya nasional. Kelompok-kelompok seni

budaya, termasuk budaya tradisional terus dimotivasi dan didorong semangatnya

untuk menekuni seni yang diminati, dengan menonjolkan pengembangan kreasi

dalam rangka memenuhi keinginan masyarakat yang haus akan inovasi. Bahkan

Pemerintah Daerah kota Semarang telah memberikan suatu tempat yaitu Raden

Saleh dimana disana tersedia berbagai fasilitas, seperti panggung tertutup dan

sanggar.5

Banyaknya Murid Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2016

Sumber Data: Katalog 1102001.3374, Semarang Dalam Angka

5 Katalog 1102001.3374, Kota Semarang Dalam Angka, (Semarang: BPS, 2016), h. 185.

37372

99274

65935

31466

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

TK SD SMP SMA

Page 33: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

19

Jumlah Sekolah di Kota Semarang Tahun 2016

Sumber Data: Katalog 1102001.3374, Semarang Dalam Angka

4. Agama

Kerukunan umat beragama merupakan modal yang sangat berharga bagi

kelangsungan kehidupan seluruh masyarakat Indonesia. Kerukunan umat beragama

adalah sesuatu yang dinamis yang dapat berubah sesuai dengan perilaku para

pendukungnya. Oleh karena itu perilaku para pemimpin agama dan juga tokoh

masyarakat memegang peranan penting dalam menjaga suasana kondusif. Disinilah

arti pentingnya hubungan antar umat beragama yaitu hubungan komunikatif yang

tidak terbatas pada tokoh agama saja tetapi juga melibatkan para tokoh masyarakat

dan pejabat pemerintahan.

Kemajemukan masyarakat merupakan suatu hal yang unik. Masyarakat

majemuk dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu: pertama, kemajemukan

masyarakat yang didasarkan pada ukuran ekonomi. Kedua, kemajemukan dalam

hal pekerjaan yang berlainan. Ketiga, adalah kemajemukan menurut adat, yaitu

SD; 512

SMP; 181

SMA; 73SMK; 89

0

100

200

300

400

500

600

SD SMP SMA SMK

Page 34: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

20

aturan-aturan untuk berperilaku yang dianggap tepat bagi suatu masyarakat sesuai

dengan waktu dan tempat yang digunakan. Forum lintas agama di kota Semarang

merupakan wadah yang unik. Forum lintas agama di kota Semarang di dalamnya

terdapat unsur pejabat pemerintah kota, unsur tokoh agama, unsur toko masyarakat

dan unsur tokoh organisasi keagamaan yang berlatar belakang dari berbagai agama.

Pemerintah kota Semarang memfasilitasi Forum lintas agama ini untuk menunang

program kerja yang diarahkan untuk terciptanya harmonisasi dengan sesama

ciptaan Tuhan menuju kesejahteraan lahir batin.

Aktifitas forum lintas agama di kota Semarang ini menjadi daya tarik sendiri

bagi para pegiat hubungan lintas agama di Jawa Tengah pada khususnya dan

Indonesia pada umumnya. Oleh karenanya forum lintas agama merupakan kearifan

lokal Semarang yang dapat dijadikan sebagai salah satu model hubungan antar umat

beragama di Indonesia. Gesekan kepentingan masyarakat terkadang juga bermuatan

isu agama. Pemerintah kota Semarang sangat fokus untuk meminimalisir gesekan

yang mungkin terjadi dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat termasuk di

dalamnya tokoh atau pemuka agama. Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat

dituntut untuk ikut serta memecahkan preblematika ini. Untuk mewadahi berbagai

kepentingan yang terkait dengan hubungan lintas agama, di Semarang sudah

terdapat berbagai forum dan juga paguyuban di antaranya adalah Forum Kerukunan

Umat Beragama (FKUB), Paguyuban Petamas (Pemerintah Tokoh Agama Tokoh

Page 35: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

21

Masyarakat), Interfaith, Forkhagama (Forum Keadilan dan Hak Asasi Umat

Beragama).6

Terdapat bermacam-macam agama di muka bumi ini adalah kenyataan yang

tak terelakkan. Kaum skeptis, positivis dan naturalis berkata, adanya macam-

macam agama dengan doktrin tang berbeda-beda itu justru menunjukan bahwa

tidak ada satu pun agama yang benar dan layak dipercaya. Cukuplah perbedaan dan

perselisihan itu merobohkan keseluruhan bangunan agama. Sebab, tidak satu pun

kriteria pun yang dapat memastikan kebenarannya. Penganut relativisme dengan

polos berpendapat bahwa semua agama sama benarnya. Kebenaran bukan

monopoli satu agam tertentu. Tidak boleh pemeluk suatu agama menyalahkan atau

menganggap sesat penganut agama lain.7

C. Teks Hadis dan Otoritas Khatib

1. Definisi Teks

Dalam bahasa-bahasa Eropa, teks berarti suatu jalinan relasi-relasi semantis

struktural yang melampaui batas-batas kalimat dalam pengertian gramatikal, suatu

makna yang didukung oleh akar kata utamanya dari bahasa Latin. Tidak demikian

halnya dalam bahasa Arab. Jika diteliti berbagai makna yang terdapat dalam kamus

Lisān al-‘Arab karya Ibnu al-Manzhur bisa disimpulkan bahwa makna utama dari

kata an-Nashsh adalah tampak dan tersingkap8

6 Ali Imron HS, “Kearifan Lokal Hubungan Antar Umat Beragama di Kota Semarang”,

vol. 5 No. 1, Riptek 2011, hal. 7 7 Syamsuddin Arif, Orientalis dan Diabolisme Pemikiran, (Jakarta: Gema Insani, 2008),

Cet. 1, h. 81 8 Nasr Hamid Abu Zaid, Teks Otoritas Kebenaran, terj. Sunarwoto Dema, (Yogyakarta:

Lkis, 2012), hal. 180.

Page 36: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

22

Abu Zaid menyatakan bahwa teks-teks agama merupakan teks-teks linguistik.

Pendapat bahwa teks-teks bersifat ketuhanan, dan bersikukuh dengan watak

ketuhanannya itu, membawa konsekuensi bahwa manusia dengan metodenya tidak

mampu memahaminya selama tidak ada campur tangan Tuhan. Pandangan yang

demikian, yang dikatakan oleh orang-orang Sufi, menjadikan teks-teks agama

tertutup bagi pemahaman manusia. Namun, jika dipahami bahwa teks-teks agama

merupakan teks-teks manusiawi lantaran ia terkait dengan bahasa dan peradaban

dalam rentang masa sejarah tertentu, maka teks-teks tersebut sudah tentu

merupakan teks historis yang tidak lepas dari sistem budaya di mana teks dianggap

sebagai bagian darinya.9 Teks-teks yang menghasilkan pengetahuan dalam bahasa

Arab dibatasi oleh otoritas teks, dan tugas akal terbatas hanya memunculkan teks

dari teks-teks yang mendahului. al-Qur’an adalah teks pokok dan sentral dalam

budaya karena mencakup semua teks yang mendahuluinya yang darinya lahirlah

teks Sunnah yang kemudian mengalami transformasi. Berkat asy-Syafi’i dari teks

yang notabennya sebagai penjelas menjadi teks yang berisi hukum. Dari kedua teks

itu (al-Qur’an dan Sunnah) lahirlah teks Ijma’ yang juga menjadi teks hukum dan

datanglah Qiyās (analogi hukum) untuk menetapkan proses produksi teks-teks.10

Sedangkan menurut ‘Ali Harb11, teks bukan sekedar medium bagi ilmu

pengetahuan, melainkan ia sendiri adalah obyek pengetahuan yang berdiri sendiri.

9 Nasr Hamid Abu Zaid, Kritik Wacana Agama, (Yogyakarta: LkiS, 2003), hal. 215-216. 10 Nasr Hamid Abu Zaid, Teks Otoritas Kebenaran, terj. Sunarwoto Dema, (Yogyakarta:

Lkis, 2012), hal. 9 11 ‘Ali Harb adalah seorang pemikir kelahiran Lebanon pada tahun 1941. Perhatian utama

‘Ali Harb adalah dalam bidang pemikiran bukan pada sastra atau seni, walaupun ia banyak

menggunakan teori sastra dan filsafat dalam teori tentang teks. Pergumulannya dengan aliran Barat

Kontemporer dan analisanya yang sedemikian kontroversi terhadap Islam membuat ‘Ali Harb

disejajarkan dengan pemikir muslim kontroversial, radikal dan transformatif seperti Muḥammad

Arkoun (Aljazair), Muḥammad ‘Ābid al-Jābirī (Maroko), Naṣr Ḥāmid abū Zayd (Mesir), dan lain-

Page 37: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

23

Bagi ‘Ali Harb teks adalah segala sesuatu yang eksis atau menyerupai definisi teks

yang dikemukakan oleh Jacques Derrida yaitu teks adalah lapangan sekaligus

wahana kreativitas berpikir kritis. Adapun konsepsi ‘Ali Harb tentang teks adalah

yang pertama teks merupakan simbolisasi, dimana teks bukanlah wilayah dangkal

yang transparan maknanya atau kedalaman yang di dalamnya tersimpan suatu

makna, melainkan bagian yang kedalamannya beragam sehingga tidak bisa

dipastikan. Adapun yang kedua ialah teks merupakan wacana dan bukan realitas,

‘Ali Harb menilai bahwa teks adalah wujud yang independen, baik dari unsur

penyusunnya maupun realitas-realitas luar supaya bisa dieksiskan di tengah-tengah

realitas yang ada. Teks baginya adalah wacana yang sempurna setelah diakui dan

diresmikan. Sedangkan yang ketiga ialah pada dasarnya semua teks apapun

bentuknya adalah sama. Hal yang membuat sebuah teks tampak berbeda dengan

yang lainnya, ada pada sisi kekuatan dan kekokohan yang melandasinya. Adapun

kekuatan teks, terletak pada penghalangannya. Sebuah teks terasa kian kokoh ketika

ia tidak jelas dan samar. Ia pun makin tampak kuat, apabila tersedia keragaman dan

perbedaan di dalamnya. Karena itu dalam pandangan ‘Ali Harb, tidak ada bedanya

antara teks al-Qur’an atau hadis dengan teks-teks lain.12

Ketika seseorang berinteraksi dengan teks, maka ia harus bertolak dari dua

segi: Segi pertama, adalah segi historis yang dalam arti semiologis bertujuan untuk

menempatkan teks-teks tersebut pada konteksnya dalam upaya menyingkap

maknanya yang asli, kemudian memasuki konteks historis, dan selanjutnya konteks

lain. Bashri Asy’ari, “Kritik ‘Ali Harb Terhadap Pembacaan Teks”, Mutawātir: Jurnal Keilmuan

Tafsir Hadis Volume 2, No. 2 (Desember 2012), hal. 165 12 Bashri Asy’ari, “Kritik ‘Ali Harb Terhadap Pembacaan Teks”, Mutawātir: Jurnal

Keilmuan Tafsir Hadis Volume 2, No. 2 (Desember 2012), hal. 167-171

Page 38: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

24

bahasa yang khusus dari teks-teks tersebut. Segi kedua, adalah segi konteks sosio-

kultural pada masa itu yang menjadi pendorong untuk adanya suatu interpretasi

kepada teks-teks tersebut. Keduanya semata-mata untuk membedakan antara

“makna asli” yang bersifat historis dengan “signifikansi” yang mungkin dipahami

dari makna-makna itu.13

Satu hal yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun adalah suatu kenyataan

bahwa perintah-perintah Tuhan selalu bertumpu pada teks, sedang teks itu sendiri

sepenuhnya bersandar pada alat perantara yaitu bahasa. Bahasa inilah yang menjadi

sumber silang pendapat sepanjang masa, karena ia tidak lain dan tidak bukan adalah

hasil kesepakatan komunitas dan ciptaan budaya manusia. Dengan begitu

tampaknya bahasa memiliki realitas objektif tersendiri, karena maknanya tidak

dapat ditentukan secara efektif dan sepihak, baik oleh pengarang maupun oleh

pembaca. Oleh karena kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh masyarakat

penentu makna, maka pemahaman teks tidak dapat ditentukan oleh kelompok yang

mana pun, baik oleh pengarang, maupun pembaca secara sepihak. Pemahaman teks

seharusnya merupakan produk interaksi yang hidup antara pengarang, teks, dan

pembaca. Ijtihad sebenarnya terkandung arti adanya peran aktif dan interaksi yang

hidup dan dinamis anatara ketiga elemen pelaku tersebut.14

Ketika proses pemahaman teks yang sesungguhnya bersifat interpretatif

ditutup, maka seseorang atau kelompok telah memasuki wilayah tindakan yang

bersifat sewenang-wenang. Jika seorang pembaca mencoba menutup rapat-rapat

13 Hilman Latief, Nasr Hamid Abu Zaid Kritik Teks Keagamaan, (Yogyakarta: Elsaq Press,

2003), hal. 127. 14 Khaled M. Abou Fadhl, Atas Nama Tuhan “Dari Fiqih otoriter ke Fiqih Otoritatif), terj.

R. Cecep Lukman Yasin, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2004), hal. XI

Page 39: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

25

teks dalam pangkuan makna tertentu atau memaksa tafsiran tunggal, maka tindakan

ini berisiko tinggi untuk melanggar integritas pengarang dan bahkan integritas teks

itu sendiri.15

Sering kali sikap-sikap menentang khususnya dalam kancah pemikiran,

disebabkan oleh ketidaktahuan atau adanya proses kekaburan yang timbul dari

anggapan buruk bahwa apa yang ada dalam pikiran identik dengan apa yang ada

dalam kenyataan. Tingkat kerancuan ini dan ketidakpahaman yang ditimbulkannya

serta penentangan dan permusuhan sebagai kelanjutannya kian bertambah

kompleks ketika apa yang ada dalam pikiran tersebut merupakan sesuatu yang kuno

dan berakar dalam. Sebab kekunoan itu telah memberinya sifat kepurbaan, suatu

sifat yang membuatnya bernilai otoritatif dan tidak dapat diotak-atik atau didekati,

karena merupakan otoritas suci.16

Interpretasi terhadap teks-teks agama (al-Qur’an dan hadis), bagi wacana

agama, merupakan salah satu mekanisme yang sangat penting untuk melontarkan

konsep-konsep dan pandangan-pandangannya. Interpretasi yang sejati, yaitu yang

menghasilkan makna teks, menuntut pengungkapan makna melalui analisis atas

berbagai level konteks. Namun, wacana agama biasanya mengabaikan beberapa

level konteks ini, tidak mengabaikan keseluruhannya, demi memproteksi pelacakan

makna yang telah ditentukan sebelumnya. Satu hal yang pasti adalah bahwa upaya

membongkar fenomena mengapa konteks diabaikan merupakan langkah mendasar

untuk membangun kesadaran ilmiah terhadap teks-teks agama dan norma-norma

15 Khaled M. Abou Fadhl, Atas Nama Tuhan “Dari Fiqih otoriter ke Fiqih Otoritatif), hal.

XII 16 Nasr Hamid Abu Zaid, Teks Otoritas Kebenaran, terj. Sunarwoto Dema, (Yogyakarta:

Lkis, 2012), hal. 85.

Page 40: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

26

pembentukan maknanya. Teks agama tidak terpisah dari struktur budaya tempat ia

terbentuk. Sumber teks tersebut tidak mengenyampingkan sama sekali hakikat

keberadaannya sebagai teks linguistik dengan segala implikasi kebahasaannya.

Teks terkait dengan ruang dan waktu dalam pengertian historis dan sosiologis. 17

Bahasa merupakan medium penting dalam teks agama. Setiap teks memiliki

bahasanya sendiri, atau medium sekundernya, di dalam sistem bahasa yang umum.

Melalui bahasa sekunder inilah teks-teks agama melontarkan ideologi baru,

ideologi yang pakai teks agama untuk merekonstruksi kesadaran pembacanya.

Namun, meskipun ideologi tersebut baru, namun tidak baru sama sekali, sebab

bagaimanapun juga teks pada akhirnya cenderung pada ideologi yang cenderung

memberikan harapan-harapan awalnya bagi perkembangan kebudayaan.18

2. Definisi Otoritas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud otoritas adalah

kekuasaan yang sah yang diberikan kepada lembaga dalam masyarakat yang

memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya. Diartikan juga sebagai

dominasi, kekuasaan, kekuatan dan pengaruh. Pembahasan otoritas nampaknya

sangat penting bagi Abou Fadhl19, karena baginya tanpa otoritas maka yang terjadi

17 Nasr Hamid Abu Zaid, Teks Otoritas Kebenaran, hal. 111. 18 Nasr Hamid Abu Zaid, Teks Otoritas Kebenaran, hal. 121-122 19 Khaled M Abou Fadhl adalah seorang pemikir hukum Islam kelahiran Kuwait pada tahun

1963. Sejak umur enam tahun, ia telah belajar di Madrasah al-Azhar Mesir yang saat itu sedang

mengalami masa transisi dari paham moderat ke paham Wahabi. Sehingga sampai pada usia remaja,

Khaled sangat getol menyebarkan dan membela paham yang lahir di Saudi Arabia ini, namun

kemudian ia berubah 180 derajat mengkritik paham ini karena dinilai telah mengekang kebebasan

berpikir dan bertindak sewenang-wenang. Selain mengajar di beberapa universitas dan melayani

undangan dan permintaan selaku narasumber pada beberapa seminar dan forum diskusi, Khaled juga

melakukan advokasi pada bidang pembelaan HAM, hak-hak imigran dan diangkat oleh Presiden

Amerika Serikat, George W. Bush sebagai salah satu anggota Komisi Internasional Kebebasan

Beragama. Khaled juga melayani di Dewan Penasehat Watch Timur Tengah. Yusriandi,

Page 41: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

27

adalah beragama secara subjektif, relatif dan individual. Secara umum sifat dasar

otoritas adalah menempatkan kemampuan untuk membuat pihak lain melakukan

sesuatu atau tidak melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan pihak yang

mempunyai otoritas.20

Khaled M Abou Fadhl mendefinisikan otoritas dengan dua bentuk yaitu

otoritas yang bersifat koersif21 dan otoritas yang bersifat persuasif. Otoritas koersif

merupakan kemampuan untuk mengarahkan perilaku orang lain dengan cara

membujuk, mengambil keuntungan, mengancam, atau menghukum. Sehingga

orang yang berakal sehat akan berkesimpulan bahwa untuk tujuan praktis mereka

tidak punya pilihan lain kecuali harus menurutinya. Sedangkan otoritas persuasif

melibatkan kekuasaan yang bersifat normatif. Ia merupakan kemampuan untuk

mengarahkan keyakinan atau perilaku seseorang atas dasar kepercayaan.22

Sementara itu meminjam terminologi Richard Friedman, Abou Fadhl

membedakan antara “memangku otoritas” dan “memegang otoritas”. Menurut

Friedman memangku otoritas diartikan suatu otoritas didapatkan dengan jabatan

struktural dan cenderung memaksa kepada orang lain untuk menerima otoritas

tersebut. Dalam kasusu ini tidak dikenal adanaya ketundukan atas keputusan

pribadi, karena seseorang bisa saja berbeda pendapat dengan yang memangku

otoritas, namun tidak memiliki pilihan lain kecuali mentaatinya. Sedangkan

Hermeneutika Hadis Abou el Fadhl dalam Hermeneutika al-Qur’an dan Hadis, (Yogyakarta:

elSAQ Press, 2010), hal. 413 20 Ahmad Fakhruddin Fajrul Islam, “Konsep Otoritas dan Otoritarianisme Penafsiran

Khaled M. Abou Fadhl”, Tafaqquh: Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman Volume 4, No. 1 (Juni

2016), hal. 32 21 Koersif adalah bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan dengan menggunakan

tekanan sehingga salah satu pihak yang berinteraksi berada dalam keadaan lemah 22 Khaled M. Abou Fadhl, Atas Nama Tuhan “Dari Fiqih otoriter ke Fiqih Otoritatif), hal.

37

Page 42: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

28

pemegang otoritas adalah suatu otoritas yang didapatkan tanpa jabatan struktural

dan paksaan, melainkan karena kapabilitas dan akseptabilitas seseorang yang

akhirnya memunculkan kesadaran orang lain untuk menerimanya.

Dengan menggunakan teori otoritas tersebut Abou Fadhl mencoba

mengonstruksi gagasan tentang pemegang otoritas dalam diskursus ke-Islaman.

Dalam konstruksinya konsep otoritas Islam sebagai wujud menjembatani kehendak

Tuhan, Abou Fadhl memperhatikan tiga hal berikut: pertama berkaitan dengan

kompetensi. Kedua berkaitan dengan penetapan makna. Ketiga berkaitan dengan

perwakilan. Menempatkan otoritas dalam diskursus ke-Islaman bukan tanpa sebab,

karena dengan sikap kesewenang-wenangan terhadap gagasan otoritas akan

menggiring pada sikap otoritarianisme.23

Penentuan makna atau pengambilan kesimpulan secara sepihak oleh pembaca

akan menggantikan dan sekaligus menghilangkan peran pengarang dan teks.

Penentuan makna secara sepihak inlah sebagai jenis kesewenang-wenangan

penafsiran. Dengan begitu apa yang dimaksud oleh Khaled dengan otoritarianisme

adalah tindakan seseorang, kelompok atau lembaga yang menutup rapat-rapat atau

membatasi keinginan tuhan, atau keinginan terdalam maksud teks dalam suatu

batasan ketentuan tertentu, dan kemudian menyajikan ketentuan-ketentuan tersebut

sebagai suatu hal yang tidak dapat dihindari, final, dan merupakan hal akhir yang

tidak dapat dibantah.24

23 Ahmad Fakhruddin Fajrul Islam, “Konsep Otoritas dan Otoritarianisme Penafsiran

Khaled M. Abou Fadhl”, hal. 34 24 Khaled M. Abou Fadhl, Atas Nama Tuhan “Dari Fiqih otoriter ke Fiqih Otoritatif), hal.

XIII

Page 43: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

29

Otoritarianisme juga ditandai dengan penyatuan pembaca dengan teks.

Sehingga penetapan pembaca itu akan menjadi perwujudan ekslusif teks tersebut.

Akibatnya teks dan konstruksi pembaca akan menjadi satu dan serupa. Dalam

proses ini teks tersebut akan tunduk kepada pembaca dan secara efektif pembaca

menjadi pengganti teks. Dengan demikian pembaca hanya akan melahirkan

penafsiran yang otoriter. Lebih jauh lagi melahirkan fanatisme yang mengkultuskan

pada penafsiran-penafsiran itu sehingga menganggap hasil penafsirannya memiliki

kompetensi yang sama dengan teks asal (al-Qur’an dan Sunnah).25

Tuhan, al-Qur’an dan Nabi adalah pemegang otoritas dalam Islam pada

kenyataannya, ketiganya merupakan pemegang otoritas yang sebenarnya.26 Al-

Qur’an dan sunah nabi tidak bersuara tanpa menggunakan wakil-wakilnya, dan

wakil tersebut adalah manusia. Keberwenangan Tuhan selalu diwakili dan

dinegosiasikan oleh manusia. Dan karena perwakilan oleh manusia ini tidak bisa

lagi dihindari, proses negosiasinya pasti akan melibatkan keseimbangan yang rumit

antara keberwenangan dan otoritarianisme. Namun beberapa wakil ini (manusia)

menundukkan keinginannya dan menyerahkan sebagian keputusannya kepada

sekelompok orang atau wakil dari golongan tertentu. Mereka melakukan hal

tersebut karena mereka memandang wakil dari golongan tersebut memiliki otoritas.

Ambiguitas sikap ulama dalam menafsirkan hukum Tuhan bersumber pada

krisis otoritas. Setelah wafatnya nabi, orang-orang Islam mulai memperdebatkan

tentang orang yang paling berhak untuk menerima otoritas. Perdebatan ini

25 Ahmad Fakhruddin Fajrul Islam, “Konsep Otoritas dan Otoritarianisme Penafsiran

Khaled M. Abou Fadhl”, hal. 34 26 Khaled M. Abou Fadhl, Atas Nama Tuhan “Dari Fiqih otoriter ke Fiqih Otoritatif), hal.

45

Page 44: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

30

seringkali melibatkan pembenaran teologis dan pertarungan antar kelompok yang

merasa sama-sama berhak atas predikat pewaris nabi. Masing-masing kelompok

berusaha untuk mendapatkan legitimasi dari kaum muslimin sebagai pihak yang

mampu menafsirkan kehendak Tuhan. Pada awalnya para tokoh Quraisy, keluarga

nabi dan sahabat dekat nabi menjadi orang yang dianggap berhak untuk menerima

otoritas. Namun sejak lahirnya para profesional hukum (fuqaha) dan

berkembangnya kitab-kitab fiqih, otoritas nabi terwujud secara tegas dalam konsep

hukum Islam dan para penjaganya yaitu fuqaha. Para ahli hukum Islam telah

menjadi sumber legitimasi tekstual yang didasarkan pada kemampuan membaca,

memahami dan menafsirkan kehendak Tuhan yang terungkap di dalam teks yang

dipandang sebagai perwujudan kehendak Tuhan.27

Dari teori-teori diatas bila diaplikasikan dalam penelitian ini, maka yang

dimaksud adalah teks hadis yang disampaikan oleh seseorang yang memiliki

otoritas. Dalam hal ini yang dimaksud adalah khatib. Ia dapat mempengaruhi

pemikiran jama’ah. Dengan demikian apabila khatib menyampaikan hadis-hadis

mauḍū’, maka tidak sedikit dari jama’ah yang mugkin percaya bahwa hadis tersebut

bukan hadis mauḍū’. Dan dampaknya akan menjadi fatal bila hadis-hadis mauḍū’

dijadikan sebagai rujukan dalam menjadi sandaran hukum agama.

27 Khaled M. Abou Fadhl, Atas Nama Tuhan “Dari Fiqih otoriter ke Fiqih Otoritatif),

hal. 97-98

Page 45: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

31

BAB III

ANALISIS HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA KHATIB

DI SEMARANG

A. Kegiatan Takhrij

Takhrij Hadis adalah penelusuran atau pencarian hadis pada berbagai kitab hadis

sebagai sumber asli yang didalamnya dikemukakan secara lengkap matan dan

sandanya.1 Adapun metode yang penulis pakai ialah awal matan dan lafadz. Setelah

penulis mendapatkan hadis-hadis di lapangan2 maka didapati data sebagai berikut:

No Nama Masjid Jumlah Hadis

1 Masjid Baiturrahman 3

2 Masjid Agung Jawa Tengah 13

3 Masjid al-Azhar 5

Jumlah 21

Dari jumlah keseluruhan, hadis yang terdapat di kitab Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

berjumlah 7, Ṣaḥīḥ Muslim berjumlah 8, Sunan Abū Dāud berjumlah 4, Sunan al-

Tirmidzī berjumlah 8, Sunan al-Nasā`ī berjumlah 7, Sunan ibnu Majāh berjumlah

7, dan kitab lainnya berjumlah 19.

1. Posisi Hadis dalam Literatur Hadis

- Hadis Pertama

أ م ن س إ نال م ف ل م ت اع فـ ق ال د ر ه م ل ه و ل ل ف ين ام ن س

ل ق ال واال م ف س ر ون م اال م ف ل م ن ت مأ ت د ي ت

ايـ و م ا د م ه ذ او س ف ك ه ذ او أ ك ل م ال ه ذ او ق ذ ف ش ت م ه ذ ق د ي ت اةو ي امو ز ك ةو ص ل ق ي ام ة ب ص ال

1 Nawir Yuslem, Ulumul Hadis, (Jakarta: PT Mutiara Widya. 2001), hal. 395 2 Lihat di Lampiran

Page 46: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

32

يـ ق ض ىم ا ح س ن ات ه قـ ب ل أ ن ف ن ي ت ح س ن ات ه ف إ ن ام ن ح س ن ات ه و ه ذ ام ن افـ يـ ع ط ىه ذ ه ذ ه ل ي ع و ض ر ب النار ط ر ح يف ع ل ي ه ث ه م ف ط ر ح ت خ ط اي م ن ذ أ خ

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṭrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

terdapat pada Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan Tirmidzī, Misykāh al Maṣābih li al-Tibrīzī, al-

Silsilah al- Ṣaḥīḥah li al-Bānī.3

- Hadis Kedua

ي ب يـ ؤ م ن أ ح د ك م ح ت ل ع ل ي ه و س لم أ نه ق ال ص لىالل النب ب ن م ال كع ن أ ن س ع ن يه أ و ل خ ه ل ار ه م ا ل نـ ف س ي ب

Di dalam kitab al-Mu’jam al-Mufahras dipaparkan bahwa hadis dengan matan

diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda.

Yaitu Ṣaḥīḥ Bukhārī, Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan Tirmidzī, Sunan Nasā`ī, Musnad Aḥmad

bin Ḥanbal, ibnu Majāḥ.4

- Hadis ketiga

ه تـ ع لم ال ق ر آن و ع لم يـ ر ك م م ن خ Di dalam kitab Mausū'ah Al- Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

Ṣaḥīḥ Bukhārī, Sunan Abū Dāud, Sunan Tirmidzī, Sunan ibnu Majaḥ, Musnad

Aḥmad bin Ḥanbal, Sunan Darimī, Majmu’ al-Zawā`id li al-Haitsamī, Misykāh al-

3 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 1, hal. 71 4 A.J Wensink, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfād al-Ḥadīts, (Leiden: Beril, 1936), Juz. 1,

hal. 407

Page 47: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

33

Maṣābih li al-Tibrīzī, al-Targhīb wa al-Tarhīb, Fatḥul Bārī li ibn Ḥajar, al-Silsilah

al-Ṣaḥīḥah li al-Bānī, Jāmi’ Masānīd Abī Ḥanīfah, Ḥilyah al-Auliyā li Abī Nu’aim,

Tafsir al-Qurṭubī.5

- Hadis Keempat

ت ظ ه ر ه ال ق ر آن قـ ر أ م ن ل ه ف أ ح لو اس ل ه ح ر ام ه و ح رم ح ال و ش فع ه ة ال نب ه الل أ د خ ر ةيف ل م ن ع ش أ ه النار ل ه ب ت و ج ق د ك له م بـ ي ت ه

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan

diatas terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda.

Yaitu Sunan Tirmidzī, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, Mu’jam al-Kabīr li al-

Ṭabrānī, al-Targīb wa al-Tarhīb, Misykāh al-Maṣābiḥ li al-Tibrīzī.6

- Hadis Kelima

يـ و م ال ق ي ام ة ش ف يعال ص ح اب اقـ ر ء واال ق ر آن ف إ نه ي ت

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

Ṣaḥīḥ Muslim, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, Sunan al-Kubrā al-Baihaqī, Mu’jam

al-Kabīr li al-Ṭabrānī , Targīb wa al-Tarhīb, Misykāh al-Maṣābiḥ li al-Tibrīzī,

Sunan Sa’īd bin Manṣūr, Syarḥ al-Sunah al-Bagawī.7

5 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṯrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 4, hal. 662 6 Abū Ḥājir Muaḥmmad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 8, hal. 467 7 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 2, hal. 94

Page 48: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

34

- Hadis Keenam

الناس ي ش ك ر ل م ن الل ي ش ك ر ل

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

Sunan Abu Daūd, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, Mu’jam al-Kabīr li al-Ṭabrānī,

Targīb wa al-Tarhīb, Syarh al-Sunah al-Bagawī, Sunan al-Kubrā al-Baihaqī,

Jāmi’ Masānid Abī Hanīfah, al-Adāb al-Mufrad al-Bukhārī, Kasyful Khafā` al-

‘Ajlūnī, al-Silsilah al- Ṣaḥīḥah li al-Bānī. 8

- Hadis Ketujuh

الل م اه فـ ق ال ت أ نن ب ق د تـ تـ ف طر ح ت اللي ل يـ ق وم م ن ك ان ع ل ي ه و س لم ن ع ص لىالل ت ص ع ا ش ة مل أ أ ن ب أ ح أ ف ال ق ال و م ات خر ذ ن ب ك م اتـ ق دم م ن ل ك الل غ ف ر الل و ق د ر س ول اي ك ون ه ذ

ع ب داش ك ورا

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

hanya terdapat di kitab Ṣaḥīḥ Bukharī.9

- Hadis Kedelapan

ل ل م ؤ م دإ ل ل ح ذ اك رو ل ي س يـ ك له خ ر ه ر ال م ؤ م ن إ نأ م بال م أ ص ابـ ت ه ع ج ن إ ن ف ك ان ش ك ر س راء رال ه يـ ف ك ان خ ص بـ ر أ ص ابـ ت ه ض راء رال ه و إ ن يـ خ

8 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 7, hal. 411 9 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 6, hal. 347

Page 49: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

35

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat dalam kitab Ṣaḥīḥ Muslim, Misykāh al-Maṣābiḥ li al-Tibrīzī, Targīb wa

al-Tarhīb, Fathul Bārī li ibn Ḥajar, Tafsir ibnu Katsīr, Sunan Sa’īd bin Manṣūr,

al-Mugnī li al-‘Arāqī.10

- Hadis Kesembilan

م ر ال ج و أ ع اد ل ك ل لذ يتـ و ضأ و ق ال ت ك ص ال ز أ ت ك السنة و أ ج أ ص ب ت ي ع د رل لذ يمل تـ ن

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

hanya terdapat di kitab Sunan Nasā`ī.11

- Hadis Kesepuluh

ك ان ت ع ل ي ه و س لم ق ال الل ص لىالل ع ن ه أ نر س ول الل ي ه ر يـ ر ة ر ض أ ب اابـ ن اه اج اء اع ن م ع ه م ن ر أ ت م ر ىإ ن اذ ه ال خ و ق ال ت ب ن ك ب ب ت ه اإ ن اذ ه ب ل ص اح اه افـ ق ال ت د ب ن إ ح ب ف ذ ه ب ب ب الذ ب ن ك ب

مفـ ق ض ىب ه ل ل ك بـ ر ىف د او د ع ل ي ه السال ت اإ ل ت اع ل ىس ل ي م ان ب فـ ت ح اك م مخ ر ج االسال ن د او د ع ل ي ه م ه الل تـ ف ع ل يـ ر ح ك الصغ ر ىل نـ ه م افـ ق ال ت ك ن أ ش قه بـ يـ لس ب اـ ت ون ه فـ ق ال بـ ر ت افـ ق ض ىو ف أ خ ابـ نـ ه

ب ه ل لصغ ر ىDi dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan Nasā`ī, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, Ṣaḥīḥ Bukhārī, Fathul

Bārī li ibnu Hajar, Misykāh al-Maṣābiḥ li al-Tibrīzī .12

10 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 5, hal. 433 11 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 6, hal. 657 12 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 6, hal. 379

Page 50: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

36

- Hadis Kesebelas

السم اء ف يـ ر ح ك م م ن ال ر ض ف الراح ون يـ ر ح ه م الرح ن ار ح وام ن

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

Sunan Abu Daūd, Sunan Tirmidzī, Musnad Aḥmad bin ḥanbal, Fathul Bārī li ibnu

Hajar, Misykāh al-Maṣābiḥ li al-Tibrīzī, Sunan al-Kubrā al-Baihaqī, Sunan Sa’īd

bin Manṣūr, Kasyful Khafā` al-‘Ajlūnī, Tārīkh Bagdādi li al-Khaṭīb al-Bagdādi.13

- Hadis Kedua Belas

ه فـ و ت وبع ن د م ك فـ ه و غ ض ب بـ ق ت س إ نر ح ت ال ل ق ي ل ق ك ت ابقـ ب ل أ ن ت ب ال ع ر ش إ نالل ك ق

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

Ṣaḥīḥ Bukhārī, Ṣaḥīḥ Muslim, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, Sunan Sa’īd bin

Manṣūr, Mustadrak al-Ḥākim, Tafsīr al-Qurṭubī. 14

- Hadis Ketiga Belas

ن واأ د بـ ه م س د ك م و أ ح ر م واأ و ل أ ك

13 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 5, hal. 157 14 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 6, hal. 699

Page 51: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

37

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṭrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di kitab Sunan Ibnu Mājah, al-Ḍu’afā li al-‘Uqailī.15

- Hadis keempat Belas

ي ه أ خ ع و ن ك ان ا لع ب د ف ا لع ب د م ا ع و ن ف هللا و

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan Tirmidzī, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, Sunan Abu Dāud,

Sunan ibnu Majaḥ, Mustadrak al-Ḥākim, Misykāh al-Maṣābiḥ li al-Tibrīzī, al-

Bidāyah wa al-Nihāyah li ibn Abī Katsīr. 16

- Hadis Kelima Belas

يـ ع ن يه ال م ر ء تـ ر ك ه م ال ال م ن إ س ح س م ن

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

Sunan Tirmidzī, Sunan ibnu Majaḥ, Syarh Sunah al-Bagawī, Ḥilyah al-Auliyā li

Abī Nu’aīm, Mujmā’ al-Zawā`id al-Haitsamī. 17

15 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 2, hal. 123 16 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 8, hal. 584 17 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 3, hal. 433

Page 52: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

38

- Hadis Keenam Belas

له جزاءإلالنة ليس احلجاملربور

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

Ṣaḥīḥ Bukhārī, Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan Tirmidzī, Sunan Nasā`ī, Sunan ibnu Majaḥ,

Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, Tārīkh Bagdādi li al-Khatīb al-Bagdādi, Sunan al-

Kubrā al-Baihaqī, Mujmā’ al-Zawā`id al-Haitsamī, Sahīh ibnu Khuzaimah, Targīb

wa al-Tarhīb, Sunan Sa’īd bin Manṣūr, Musnad Rabī’ bin Habīb, Tafsīr al-Qurṭubī,

al-Silsilah al- Ṣaḥīḥah li al-Bānī, al-Ḍu’afā li al-‘Uqailī.18

- Hadis Ketujuh Belas

ه اد ر ة ج و ال م ر أ ة احل جو ال ع م ال ك ب ري و الصغ ري و الضع يف

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab hadis dengan jalur periwayatan yang berbeda. Yaitu

Sunan Nasā`ī, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, Sunan al-Kubrā al-Baihaqī, Mujmā’ al-

Zawā`id al-Haitsamī, al-Dar al-Mantsūr li al-Suyuṭī, Sunan Sa’īd bin Manṣūr. 19

- Hadis Kedelapan Belas

ث ةال غ از يو احل اجو ال م ع ت م ر و ج لث ال و ف د الل ع ز

18 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 4, hal. 562 19 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 4, hal. 504

Page 53: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

39

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kita hadis. Yaitu Sunan Nasā`ī, Sunan al-Kubrā al-Baihaqī,

Ṣaḥīḥ ibnu Khuzaimah, Mustadrak al-Hākim, al-Muṭālib al-‘Āliyah li ibn Ḥajar,

Sunan Sa’īd bin Manṣūr, Ḥilyah al-Auliyā li Abī Nu’aīm, Kasyful Khafā` al-

‘Ajlūnī.20

- Hadis Kesembilan Belas

ت ه أ مه او ل د ك م ر ج ع يـ ف س ق و مل فـ ل م يـ ر ف ث اال بـ ي ت ح جه ذ م ن Di dalam kitab al-Mu’jam al-Mufahras dipaparkan bahwa hadis dengan matan

diatas terdapat di beberapa kitab. Yaitu Ṣaḥīḥ Bukhārī, Sunan Nasā`ī, Sunan ibnu

Majah, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal.21

- Hadis Kedua Puluh

ع ف م ا ة ض الل ب س ب ع س ب يل النـف ق ة يف ك احل ج النـف ق ة يف

Di dalam kitab Mausū'ah Al-Aṯrāf dipaparkan bahwa hadis dengan matan diatas

terdapat di beberapa kitab. Yaitu Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, Sunan al-Kubrā al-

Baihaqī, Targīb wa al-Tarhīb, Sunan Sa’īd bin Manṣūr, Mujma’ al-Zawā`id li al-

Haitsamī. 22

20 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 10, hal. 434 21 A.J Wensink, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfād al-Ḥadīts, (Leiden: Beril, 1936), Juz. 1,

hal. 418 22 Abū Ḥājir Muḥammad al-Sa’īd bin Basyūni Zaglūl, Mausū’ah Aṭrāf al-Ḥadīts al-Nabawī

al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr, 1989), Juz. 10, hal. 105

Page 54: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

40

- Hadis Kedua Puluh Satu

“Seorang mukmin adalah lembut, maka tidak ada kebaikan bagi seseorang

yang tidak lembut atau tidak bisa dilembuti” (HR. Ahmad)

Di dalam kitab Mu’jam al-Mufahras dipaparkan bahwa hadis dengan matan

diatas terdapat di beberapa kitab. Yaitu Musnad Aḥmad b. Ḥanbal dan Sunan al-

Kubrā al-Baihaqī.23

2. Akurasi Pengutipan Khatib

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat khatib dalam

mengutip hadis dari kitab aslinya. Karena dalam prakteknya, antara hadis yang

disampaikan oleh khatib dengan hadis yang berada di kitab aslinya tidak sama atau

khatib tidak mengutip secara keseluruhan. Setelah penulis teliti dengan melihat

langsung ke kitab aslinya, terdapat beberapa hadis yang berbeda.

Dari jumlah keseluruhan hadis-hadis yang disampaikan ditemukan 8 hadis

yang tidak akurat. Baik dari perbedaan kata maupun panjang teks yang

disampaikan. Dari data ini didapatkan bahwa tingkat akurasi khatib dalam mengutip

hadis adalah 64%. Disini penulis hanya memaparkan satu contoh saja, sisanya

penulis tuliskan di lampiran.

- Akurat

ص لىالل النب ب ن م ال كع ن أ ن س ي ع ن يـ ؤ م ن أ ح د ك م ح ت ل ع ل ي ه و س لم أ نه ق ال يه أ و ل خ به ل نـ ف س ل ار ه م اي ب

23 A.J Wensink, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfād al-Ḥadīts, (Leiden: Beril, 1936), Juz. 1,

hal. 76

Page 55: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

41

Kitab Musnad Ahmad

ب ن م أ ن س ع ن قـ ت اد ة ي د ث س ع ت ثـ ن اش ع ب ة ق ال ثـ ن ام مد ب ن ج ع ف رح د ص لىاح د النب ل كع ن ه 24 ل نـ ف س ل ار ه م اي ب يه أ و ل خ ي ب يـ ؤ م ن أ ح د ك م ح ت ل ع ل ي ه و س لم أ نه ق ال الل

- Tidak Akurat

اب يـ و م ال ق ي ام ة ش ف يعال ص ح هاقـ ر ء واال ق ر آن ف إ نه ي ت Teks di kitab Musnad Ahmad

أ م ا أ ب مع ن س ال أ ب ز ي دع ن ث ريع ن ك ب ن أ ب ثـ ن اي ي ن ح د ثـ ن اأ ب ثـ ن اع فان ح د م ح د ي ل ة ال ب اه

ع ل ي ه و س لم اقـ ر ء واال ق ر آن ف إ ن الل ص لىالل ر س ول ق ال ش ف يعق ال ب ه اقـ ر ء واه ي ت ايـ و م ال ق ي ام ة ل ص اح أ ك أ و اغ ي ايـ ت ان ك أ نـه م يـ و م ال ق ي ام ة ف إ نـه م اي ت ي ان ر ان ع م ر او ي ن ال بـ ق ر ة و آل أ و نـالزه ام ت ان ه م اغ م

ط ري ص و ا م ن اف ر ق ان ابـ ر ك ك أ نـه م ذ ه ااقـ ر ء واس ور ة ال بـ ق ر ة ف إ نأ خ أ ص ح اب م ع ن ي اجان ةو تـ ر ك ه افت ط يع ه اال ب ط ل ة 25 ت س ر ةو ل ح س

Pada hadis diatas antara teks yang disampaikan oleh khatib dengan teks yang

ada di kitab asli berbeda. Didalam khutbah khatib menyampaikan hadis dengan kata

jama’ yaitu اب هل ص ح . Sedangkan dalam kitab asli kata tersebut berbentuk mufrad

yaitu ب ه .ل ص اح

B. Kualitas Hadis Khutbah Jum’at

Untuk menyederhanakan penelitian ini, penulis hanya memaparkan sanad dari

perawi yang dikutip oleh para khatib. Dari 21 hadis terdapat 11 hadis yang sudah

jelas kualitas ṣaḥīḥ nya karena termuat didalam Ṣaḥīḥ Bukhārī dan Ṣaḥīḥ Muslim.

Oleh karenanya penulis tidak melakukan penelitian lanjutan untuk hadis-hadis

24 Abī ‘Abdillah Aḥmad bin Ḥanbal, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, (Riyād: Bait al-Afkār,

1998), hal. 903 25 Abī ‘Abdillah Aḥmad bin Ḥanbal, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal, (Riyād: Bait al-Afkār,

1998), hal. 1640

Page 56: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

42

tersebut. Karena dalam kitab Muqaddimah ibn Ṣalaḥ, disana dijelaskan bahwa kitab

Ṣaḥīḥ al-Bukhārī dan Muslim adalah kitab yang paling benar setelah al-Qur’an.26

Adapun hadis-hadisnya adalah sebagaimana pada tabel berikut:

No.

Hadis

Teks

ق ال و 1 س ر ون م اال م ف ل س أ ت د

إ نال م ف ل م ت اع فـ ق ال د ر ه م ل ه و ل ل ف ين ام ن س ل اال م ف م ن

او أ ك ل م ال ه ذ او ق ذ ف ش ت م ه ذ ق د ي ت ي امو ز ك اةو ةو ص يـ و م ال ق ي ام ة ب ص ال ي ت أ مت افـ ه ذ او ض ر ب د م ه ذ او س ف ك ف ه ذ ح س ن ات ه ف إ ن ام ن ح س ن ات ه و ه ذ ام ن يـ ع ط ىه ذ ن ي ت

النار ط ر ح يف ع ل ي ه ث ه م ف ط ر ح ت خ ط اي م ن ذ يـ ق ض ىم اع ل ي ه أ خ ح س ن ات ه قـ ب ل أ ن

ل ار ه م 2 يه أ و ل خ ي ب يـ ؤ م ن أ ح د ك م ح ت ه ل ل نـ ف س اي ب

تـ ع لم ال ق ر آن و ع لم ه 3 يـ ر ك م م ن خ

اب 5 يـ و م ال ق ي ام ة ش ف يعال ص ح هاقـ ر ء واال ق ر آن ف إ نه ي ت

تـ تـ 7 ح ت اللي ل يـ ق وم م ن ك ان ع ل ي ه و س لم الل ص لىالل ع ا ش ة مل ف أ نن ب م اه فـ ق ال ت ق د طر ب أ ح أ ف ال ق ال و م ات خر ذ ن ب ك م اتـ ق دم م ن ل ك الل غ ف ر الل و ق د ر س ول اي ت ص ن ع ه ذ

أ ك ون ع ب داش ك ورا أ ن ك له 8 ر ه ر ال م ؤ م ن إ نأ م بال م أ ص ابـ ت ع ج ل ل م ؤ م ن إ ن دإ ل ل ح ذ اك رو ل ي س يـ ه س راء خ

رال ه يـ ف ك ان خ ص بـ ر أ ص ابـ ت ه ض راء رال ه و إ ن يـ ف ك ان خ ش ك ر

اه افـ 10 د ب ن إ ح ب ف ذ ه ب ب اء الذ اابـ ن اه اج م ع ه م ن ام ر أ ت ب ت ه اإ ن اق ال ت ك ان ت ل ص اح مفـ ق ض ى د او د ع ل ي ه السال ت اإ ل فـ ت ح اك م ب ن ك ب ر ىإ ن اذ ه ب ال خ و ق ال ت ب ن ك ب ذ ه ب

ه فـ ق ال بـ ر ت مف أ خ االسال ت اع ل ىس ل ي م ان ب ن د او د ع ل ي ه م اب ه ل ل ك بـ ر ىف خ ر ج ـ ت ون ابـ نـ ه افـ ق ض ىب ه و الل تـ ف ع ل يـ ر ح ك الصغ ر ىل افـ ق ال ت نـ ه م ك ن أ ش قه بـ يـ لس ه ب

ل لصغ ر ى12 غ ض ب بـ ق ت س إ نر ح ت ال ع ر ش ع ن د ه فـ و ق ك ت اب ه فـ ه و يف ك ت ب ال ل ق الل هللا 14 ي ه و أ خ ع و ن ك ان ا لع ب د ف ا لع ب د م ا ع و ن ف

26 Abī ‘Amr ‘Utsmān bin ‘Abdurrahman al-Syahrazūrī, Muqaddimah ibn Ṣalaḥ, (Beirūt:

Dār al-Kutub), hal. 9

Page 57: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

43

له جزاءإلالنة 16 ليس احلجاملربور ت ه أ مه 19 او ل د ك م ر ج ع يـ ف س ق و مل فـ ل م يـ ر ف ث اال بـ ي ت ح جه ذ م ن

No Hadis Kualitas Keterangan

1,2,3,5,7,8,10,12,14,16,19 Ṣaḥīḥ Termuat dalam kitab

Ṣaḥīḥ al-Bukhārī dan

Muslim

14 Ṣaḥīḥ Semua perawi dinilai

tsiqah

6,9,17,18,20 Ḥasan Terdapat perawi yang

maqbul akan tetapi

tidak sampai pada

tingkatan tsiqah

4,13,15,21 Ḍa’īf Terdapat perawi yang

ḍa’īf

Selanjutnya penulis akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk hadis-hadis

yang tidak termuat dalam kitab Ṣaḥīḥ Bukhārī dan Muslim. Setelah penulis teliti

dari 10 hadis yang tidak termuat dalam Sahih Bukhārī dan Muslim, 1 hadis

berkualitas ṣaḥīḥ, 5 hadis berkualitas ḥasan dan 4 hadis berkualitas ḍa’īf. Yaitu

diantaranya:

- Hadis No. 4 Jalur Tirmidzi

ثـ ن ا رب ن ع ل يح د بـ ر ن ح ج ر ة ب ن م ع اص ع ن ز اذ ان ب ن ك ث ري ع ن س ل ي م ان ب ن ح ف ص أ خ ي ع ن ض م ع ل

ب ن ت ظ ه ر ه و ال ق ر آن قـ ر أ م ن و س لم ع ل ي ه الل ص لىالل ول ر س ق ال ق ال ط ال بأ ب ل ه ف أ ح لاس و ح رم ح ال و ش فع ه ال نة ب ه الل أ د خ ل ه ح ر ام ه ر ةيف ل م ن ع ش النار ل ه ج ب ت و ق د ك له م بـ ي ت ه أ ه

‘Alī bin Ḥujr

Nama lengkapnya ialah ‘Alī b. Hujr b. Iyās b. Khālid al-Sa’dī, Abū al-Hasan

al-Marwazī. Guru-gurunya adalah Ismā’īl b. Ja’far, Ibn Mubārak, Ḥafs bin

Sulaimān, Syarīk bin ‘Abdullah. Sedangkan murid-muridnya adalah Bukhārī,

Page 58: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

44

Muslim, Tirmidzī, Nasā`ī, Abū Bakr b. Khuzaimah, Ḥasan b. Sufyān. Beliau wafat

pada tahun 244 H. Menurut Muhammad bin ‘Alī bin Hamzah al-Marwazī dan al-

Nasā`ī, ‘Alī bin Ḥujr adalah orang yang Ḥāfiẓ.27

Ḥafs bin Sulaimān

Nama lengkapnya adalah Ḥafs bin Sulaimān al-Asadī, Abū ‘Umar al-Kūfī.

Guru-gurunya adalah ‘Abdul Malik b. ‘Umair, Laits b. Abī Sulaim, Katsīr b.

Syinẓīr, Katsīr b. Zādzān. Sedangkan murid-muridnya adalah Abū Syu’aib, ‘Alī b.

‘Ayyasy, ‘Ali b. Ḥujr, ‘Alī b. Yazīd, Hisām b. ‘Amr. Beliau wafat pada tahun 180

H. Abū Hātim dan Muslim menilai bahwa Ḥafs bin Sulaimān adalah Matrūk.

Sedangkan ibn al-Madīnī menilainya ḍa’īf.28

Oleh karena itu Ḥafs bin Sulaimān adalah perawi yang ḍa’īf.

Katsīr b. Zādzān

Nama lengkanya adalah Katsīr b. Zādzān al-Nakha’ī al-Kūfī. Guru-gurunya

adalah Salman Abī Hazm al-Asyja’ī, ‘Āṣim b. Ḍamrah, ‘Abdurrahmān b. Abī

Nu’aim. Sedangkan murid-muridnya adalah Hafs b. Sulaimān, Hammād b. Wāqid.

Menurut Abī Hātim dan Abū Zur’ah, Katsīr b. Zādzān adalah perawi yang

majhūl.29

27 Abī al-Faḍl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 148 28 Abī al-Faḍl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal 450 29 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 24, hal. 108-110

Page 59: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

45

‘Āṣim b. Ḍamrah

Nama lengkapnya adalah ‘Āṣim b. Ḍamrah al-Kūfī. Guru-gurunya adalah

‘Alī bin Abī Ṭālib, Sa’īd bin Jubair. Sedangkan murid-muridnya adalah Mundzir

b. Ya’lā, Ḥakam b. ‘Utaibah, Katsīr b. Zādzān, Habīb b. Abī Tsābit.

‘Alī b. al-Madīnī dan al-Ijlī menilai ‘Āṣim b. Ḍamrah adalah perawi yang

tsiqah. Sedangkan al-Nasā`ī menilainya Laisa bihi Ba`s.30

‘Ali b. Abī Ṭālib

Nama lengkapnya adalah ‘Alī b. Abī Ṭālib Abū al-Hasan al-Hāsyimī Amīrul

Mu’minīn. Guru-guru beliau adalah Nabi Muhammad SAW, Abī Bakr al-Siddīq,

‘Umar b. Khaṭṭāb, Fāṭimah bt. Rasulullah SAW. Sedangkan murid-muridnya adalah

Ibrāhīm b. Abdullah, Aswad b. Yazīd, Jābir b. ‘Abdullah, Hasan b. ‘Alī, Husein b.

‘Alī, Nu’mān b. Sa’id dan masih banyak lagi. Beliau wafat pada umur 58 tahun 40

H. Alī merupakan salah satu dari Khulafa al-Rāsyidīn. Menurut Ibn Hajar al-

‘Atsqalānī, ‘Ali b. Abī Tālib adalah sahabat yang Jalīl. Sedangkan menurut al-

Dzahabī, Alī merupakan salah satu dari ‘Asyarah al-Mubasyarah31

Dikarenan ada beberapa perawi yang dinilai ḍa’īf, maka kualitas dari hadis ini

adalah ḍa’īf.

- Hadis no. 6 Jalur Aḥmad b. Ḥanbal

الن ه ر يـ ر ة ع ن أ ب دع ن م مد ب ن ز ي ل مع ن ثـ ن االرب يع ب ن م س ثـ ن اع ب د الرح ن ح د ص لىالل ح د ب ي ش ل م ن الل ي ش ك ر ل الناس ع ل ي ه و س لم ق ال ك ر

30 Abī al-Faḍl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal 253 31 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 20, hal. 472-485

Page 60: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

46

‘Abdurrahmān

Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahmān b. Sallām b. ‘Ubaidillah b. Sālim, al-

Jumāḥī, Abū Ḥarb Al-Baṣrī. Guru-guru beliau adalah Hammād b. Salamah, Sa’īd

b. ‘Ubaid b. Muslim, Sufyān b. ‘Uyaynah, Rabī’ b. Muslim, Yaḥya b. Sulaim.

Sedangkan murid-muridnya adalah Muslim, Ibrāhim b. Hāsyim al-Bagawī, Abū

Ḥātim Muhammad b. Idrīs al-Rāzī, Mūsa b. Hārūn dan lainnya. Beliau wafat di kota

Basrah pada tahun 232 H. Menurut Abū Ḥātim, ‘Abdurrahmān b. Sallām adalah

perawi yang ṣadūq, sedangkan ibnu Ḥibbān menilainya tsiqah.32

‘Abdurrahmān b. Sallām merupakan perawi maqbūl, akan tetapi derajatnya

tidak sampai pada tingkatan tsiqah.

Rabī’ bin Muslim

Nama lengkapnya adalah Rabī’ b. Muslim al-Jumaḥī, Abū Bakr al-Baṣrī. Guru-

gurunya adalah Muhammad b. Ziyād, Ḥasan Baṣrī, Khaṣīb b. Jaḥdar dan lainnya.

Sedangkan murid-muridnya adalah Ibn al-Mubārak, Abū Dāud al-Ṭayālisī, Khālid

b. Ḥārits, ‘Abdurrahman b. Sallām al-Jumaḥī, Muslim b. Ibrāhīm. Beliau wafat

pada tahun 167 H.

‘Abdullah b. Aḥmad, al-‘Ijlī dan ibnu Ḥibbān menilainya tsiqah33

Muhammad b. Ziyād

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. Ziyād al-Qurasyī al-Jumaḥī, Abū al-

Hārits al-Madanī. Guru-gurunya adalah ‘Abdullah b. Hārits, ‘Abdullah b. Zubair,

32 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 17, hal. 162-163 33 Abī al-Faḍl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal 595

Page 61: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

47

‘Abdullah b. ‘Umar, Abī Hurairah, ‘Ā`isyah. Sedangkan murid-muridnya adalah

Ibrāhīm b. Ṯahmān, Ḥammād b. Zaid, Salīm b. Hayyan, Syu’bah, ‘Abbād b.

Manṣūr, Rabī’ b. Muslim. Menurut Aḥmad bin Ḥanbal dan Isḥāq b. Manṣūr,

Muḥammad b. Ziyād adalah perawi tsiqah. Sedangkan Abū Ḥātim menilainya

Ṣadūq.

Muhammad b. Ziyād adalah perawi yang ṣadūq

Abū Hurairah

Abū Hurairah merupakan nama panggilan beliau seorang sahabat Rasulullah

yang sangat terkenal dengan periwayatan hadisnya yang mencapai 5374 hadis dari

kalangan tua34. Nama lengkap beliau ‘Abdurrahman b. Ṣakhr ad-Dawsi al-Yamani.

Mengenai nama beliau terdapat perbedaan di satu sisi ada yang berpendapat

Abdurrahman b. Ṣakhr pada sisi lain mengatakan Abdu Syams dan Abdu ‘Amru b.

‘Abdu ghanam.35 Beliau wafat tahun 57 H36 Kedua nama tersebut merupakan

sebutan abu Hurairah Sebelum masuk Islam. Guru beliau adalah Abū Bakar,

‘Aisyah, Faḍl b. ‘Abbas. Sedangkan muridnya Jābir, Ibn ‘Abbas, Abū Zur’ah b.

‘Amr, ‘Ubaidullah b. ‘Utbah, Sa’īd b. Musayyab, Abdurrahman b. Ya’kūb, Abū

Ṣalih, Abū Ḥazim, Abu Salamah37. Menurut Ibnu ‘Umar, Abū Hurairah lebih baik

dariku dan lebih tahu tentang hadis sedangkan menurut Ibnu Ḥajar, Abū Hurairah

adalah sahabat yang besar dan ḥāfiẓ.38

34 Ibn hajar al-asqalani, Taqrib al-tahdzib, (Beirut : Ar-Risalah) hal.599 35 Abū Bakar Aḥmad bin Ali bin Manjuwaih al-Ashbahani, Rijal Shahih Muslim, (Beirut:

Dar al-Ma’rifah) jilid. 2, hal.400 36Ibn ‘Abdil-Barr, al-Isti’ab Fi ma’rifat al-Shahaabi, (Beirut: Dar al-Fikr), jilid. 2, hal. 476 37 Abī Bakr Aḥmad bin ‘Ali bin Manjuwaih al-Aṣbahāni, Rijāl Ṣaḥīḥ Muslim,(Beirut: Dar

al-Ma’rifah) jilid. 2, hal. 400 38 Aḥmad bin hajar al-‘atsqalānī, Tahdzib al-tahdzib, (Beirut : MuassasahAr-Risālah), Juz.

12, hal. 237-240

Page 62: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

48

Dari penelitian diatas, terdapat perawi yang tidak sampai pada tingkatan tsiqah,

oleh karena itu, kualitas dari hadis tersebut adalah ḥasan.

- Hadis no. 9 Jalur Abū Dāud

ب ب ن س ع دع ن اللي ث ف عع ن ع ب د الل ب ن ن بـ ر ن أ خ ال م س يب ثـ ن ام مد ب ن إ س ح ق ك ح د ر ب ن س و اد ة ع ن ق ا ر ي س ع يدال د أ ب ة و ل ي س ع ط اء ب ن ي س ارع ن الصال س ف رف ح ض ر ت يف ن خ ر ج ر ج ال م ع ه م ام اءل

ة و ال و ض وء ف أ ع اد أ ح د ه االصال ال و ق ت اال م اء يف و ج د ث و فـ تـ ي مم اص ع يداط ي باف ص لي اث خ ر ا ي ع د مل الل السنة و أ تـ ي ار س ول أ ص ب ت ي ع د ل لذ يمل ل ه فـ ق ال ع ل ي ه و س لم ف ذ ك ر اذ ل ك ص لىالل ز أ ت ك أ ج

م رتـ ن ر ال ج و أ ع اد ل ك ل لذ يتـ و ضأ و ق ال ت ك ص ال

Muḥammad bin Ishāq

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. Ishāq b. Muhammad b. ‘Abdurrahman

b. ‘Abdullāh b. al-Musayyab al-Makhzūmī al-Musayyabī, Abū ‘Abdullāh al-

Madanī. Guru-gurunya adalah ibn ‘Uyaynah, Anas b. ‘Iyāḍ, ‘Abdullāh b. Nāfī’,

Yazīd b. Hārūn, Muhammad b. Fulaih. Sedangkan murid-muridnya adalah Muslim,

Abū Dāud, Abū Ḥātim, Abū Zur’ah, Mūsā b. Ishāq, Ibrāhīm al-Harbī, ‘Abdullah b.

Aḥmad dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 236 H. Menurut Ṣāliḥ b. Muhammad

dan ibn Qāna’, Muhammad bin Ishāq adalah perawi yang tsiqah. 39

‘Abdullah bin Nāfi’

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. Nāfi’ b. Abī Nāfi’ al-Ṣāig al-Qurasyī al-

Makhzūmī, Abū Muhammad al-Madanī. Guru-gurunya adalah Usāmah b. Zaid,

Khālid b. Ilyās, ‘Abdullah b. ‘Umar, ‘Abdullah b. Nāfi’, al-Mughīrah b.

‘Abdirrahmān. Sedangkan murid-muridnya adalah Aḥmad b. Ḥasan al-Tirmidī,

39 Abī al-Faḍl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 503

Page 63: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

49

Zubair b. Bakr, Sulaimān b. Dāud, Qutaibah b. Sa’id, Muhammad b. Isḥāq dan

lainnya. Beliau wafat pada tahun 216 H.

Abū Bakr b. Abī Khaitsamah dan al-Dārimī menilai bahwa ‘Abdullah b. Nāfi’

adalah perawi yang tsiqah. Sedangkan Abū Zur’ah dan al-Nasā`ī menilainya

ṣadūq.40

‘Abdullah bin Nāfi’ adalah perawi yang ṣadūq.

Laits bin Sa’id

Nama lengkapnya adalah Laits b. Sa’id b. ‘Abdurrahman al-Fahmī, Abu al-

Ḥārits, Imām al-Miṣrī. Guru-gurunya adalah Nāfi’, ibn ‘Ajlān, Zuhair, Hisyām b.

‘Urwah, ‘Aṭa b. Abī Rabāh, ‘Ubaidullah b. Abī Ja’far, Qatādah. Sedangkan murid-

muridnya adalah Syu’aib, Muhammad b. ‘Ajlā, Hisyām b. Sa’ad, ibn Lahī’ah, Abū

Salamah, ‘Abdullah b. Nāfi’ dan masih banyak lagi. Beliau wafat di hari Jum’at

bertepatan dengan Nisfu Sya’ban pada tahun 175 H. Menurut ibn Sa’ad, Abū Dāud,

ibn Abī Khaitsamah dan ibn al-Madīnī, Laits bin Sa’id adalah perawi yang tsiqah.41

Bakr b. Sawādah

Nama lengkapnya adalah Bakr b. Sawādah b. Tsumāmah al-Judzāmī, Abū

Tusmāmah al-Miṣrī. Guru-gurunya adalah ‘Abdullah b. ‘Umar, ‘Abdurrahman b.

Jubīr, Sa’īd b. Musayyāb, al-Zuhrī dan lainnya. Sedangkan murid-muridnya adalah

Ja’far b. Rabī’ah, Laits, ibn Lahī’ah ‘Amr b. Ḥārits dan lainnya. Beliau wafat pada

40 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 16, hal. 208-211 41 Abī al-Faḍl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 481-484

Page 64: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

50

tahun 128 H. ‘Utsmān bin Sa’īd dan al-Nasā`ī mengatakan bahwa Bakr b. Sawādah

adalah perawi tsiqah, sedangkan ibn Yūnūs menilainya faqīh.42

Bakr b. Sawādah adalah perawi tsiqah.

‘Aṭā bin Yasār

Nama lengkapnya adalah ‘Aṭā b. Yasār al-Hilālī, Abū Muhammad al-Madanī.

Guru-gurunya adalah Ubay b. Ka’ab, Usāmah b. Zaid, Jābir b. ‘Abdullah, Zaid b.

Tsābit, ‘Abdullah b. Salām, Abī Rāfi’, Abī Sa’īd al-khudrī dan lainnya. Sedangkan

murid-muridnya adalah ‘Ubaidullah b. Miqsam, Muhammad b. Abī Hirmalah,

Muslim b. Abī Maryam, Hilāl b. ‘Alī, Abū Salamah. Beliau wafat pada tahun 97 H.

Ishāq b. Manṣūr, Abū Zur’ah dan Muhammad b. Sa’ad menilai ‘Aṭā bin Yasār

adalah perawi tsiqah.43

Abī Sa’īd al-Khudrī

Nama lengkapnya adalah Sa’ad b. Mālik b. Sinān b. ‘Ubaid b. Tsa’labah b.

‘Ubaid b. al-Abjar, Abu Sa’īd al-Khudrī. Beliau adalah sahabat Rasulullah SAW.

Guru-gurunya adalah Nabi Muhammad SAW, Jābir b. ‘Abdullah, Zaid b.

tsābit,’Abdullah b. Sallām, ‘Abdullah b. ‘Abbās, ‘Alī, ‘Umar, Mu’āwiyah b. Abī

Sufyān. Sedangkan murid-muridnya adalah Ismā’īl b. Abī Idrīs, Sa’īd b. Jubair,

Ṣāliḥ b. Dīnār, ‘Aṯa b. Yasār, ‘Ikrimah, ‘Uqbah dan lainnya. Beliau wafat di

Madinah pada tahun 74 H. Menurut Hanzalah b. Abī Sufyan, tidak ada satu pun

hadis sahabat yang lebih faqīh dari Abī Sa’īd al-Khudrī.44

42 Abī al-Faḍl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal. 244 43 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 20, hal. 125-127 44 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 10, hal. 294-300

Page 65: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

51

Dari penelitian diatas, terdapat perawi yang tidak sampai pada tingkata tsiqah,

oleh karena itu, kualitas dari hadis ini adalah ḥasan.

- Hadis no. 11 jalur Aḥmad b. Ḥanbal

ل غ ب ه النب يـ بـ ر وب ن ال ع اص ع ب د الل ب ن ع م ع ن ق اب وس أ ب روع ن ع م ي ان ع ن ثـ ن اس ف لىالل ص ح دل السم اء و الرع يـ ر ح ك م أ ه ل ال ر ض الراح ون يـ ر ح ه م الرح ن ار ح واأ ه ل ي ه و س لم ق ال ن ةم ن م ش ج ح

ق ط ع ه ابـ تـت ه و ص ل ه او ص ل ت ه و م ن الرح ن م ن

Sufyān

Nama lengkapnya adalah Sufyān b. Sa’īd b. Masrūq al-Tsaurī, Abū ‘Abdullah

al-Kūfī. Guru-gurunya adalah Ibrāhīm b. ‘Abdul A’lā, Usāmah b. Zaid, Aslam al-

Minqarī, ‘Umar b. Ya’lā, ‘Amr b. Dīnār, ‘Amr b. Qais. Sedangkan murid-muridnya

adalah Abān b. Taglīb, Aḥmad b. ‘Abdullah, Isḥāq b. Yūsuf al-Azraq, Abū Usāmah,

Sufyān b. ‘Uyaynah, Sulaimān b. Bilāl dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 161 H

di kota Basrah.

Menurut Syu’bah, Sufyan adalah Amīrul Mu`minīn di bidang Hadis.

Sedangkan menurut Waqī, ia adalah perawi yang ḥāfiẓ. Menurut Sufyān b.

‘Uyaynah, ia adalah aṣḥāb al-Ḥadīs.45

‘Amr

Nama lengkapnya adalah ‘Amr b. Dīnār al-Makkī, Abū Muhammad al-Atsrām

al-Jumaḥī. Guru-gurunya adalah Jābir b. ‘Abdullah al-Anṣārī, Sālim b. ‘Abdullah

b. ‘Umar, Sa’īd b. Jubīr, Sa’īd b. Musayyab, Sulaimān b. Yasār, Abī Qābūs, Abī

45 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 11, hal. 154-169

Page 66: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

52

Hurairah. Sedangkan murid-muridnya adalah Abān b. Yazīd, Ismā’īl b. Muslim al-

Makkī, Ja’far b. Muhammad al-Ṣādiq, Sa’īd b. Basyīr, Sufyān b. ‘Uyaynah, Sufyan

al-Tsaurī, dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 116 H. Menurut ‘Abdurrahman b.

Ḥakim, Abū Ḥātim, al-Nasā`ī, ‘Amr b. Dīnār adalah perawi tsiqah.46

‘Amr b. Dīnār adalah perawi yang tsiqah.

Abī Qābūs

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. ‘Abdullah b. ‘Amr b. al-‘Āsī al-

Sahimī. Gurunya yaitu ayahnya ‘Abdullah b. ‘Amr. Sedangkan murid-muridnya

adalah anaknya Syu’aib, Ḥākim b. Ḥārits al-Fahmī dan lainnya. Ibn Ḥibbān

menyebutkan dalam tsiqahnya.47

Abī Qābūs adalah perawi yang tsiqah.

‘Abdullah b. ‘Amr

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. ‘Amr b. al-‘Āṣī b. Wātsil, b. Hāsyim, b.

Su’aid, b. Sa’ad al-Qurasyī, Abū Muhammad. Guru-gurunya adalah Nabi

Muhammad SAW, Abū Bakr, ‘Umar, ‘Abdurrahman b. ‘Auf, Mu’adz b. Jabbal,

Abī Dardah. Sedangkan murid-muridnya adalah Anas b. Mālik, Abū Umāmah,

Sa’īd b. Musayyib, ‘Urwah b. Zubair, ‘Ikrimah, anaknya Muhammad b. ‘Abdullah

b. ‘Amr. Beliau wafat di bulan Dzulhijjah pada tahun 65 H. Menurut Abū Hurairah

tidak ada yang lebih banyak menyampaikan hadis Nabi Muhammad SAW

dibanding aku, kecuali ‘Abdullah b. ‘Amr48

46 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 22, hal. 5-12 47 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 611 48 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 393

Page 67: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

53

Dari penelitian diatas semua perawi dinilai tsiqah. Oleh karena itu, kualitas dari

hadis diatas adalah ṣaḥīḥ.

- Hadis no. 13 Jalur Ibnu Majāḥ

ثـ ن اس ع يد ب ن ع م ار ة أ خ ثـ ن اع ل يب ن ع ياشح د ق يح د ب ن ال و ل يد الد م ش ثـ ن اال ع باس ب ن بـ ح د احل ار ث ر ن أ ن س ع ت د ك النـع م ان ر م واأ و ل أ ك ع ل ي ه و س لم ق ال الل ص لىالل ر س ول ع ن ب ن م ال كي د ث م س

ن واأ د بـ ه م س و أ ح

‘Abbās bin Walīd

Nama lengkapnya adalah ‘Abbās b. Walīd b. Ṣibḥi al-Khalāl al-Sulamī,

Abū Faḍl al-Dimasyqī. Guru-gurunya adalah Zaid b. Yaḥya b. ‘Ubaid al-Dimasyqī,

‘Alī b. ‘Ayyasy, Yaḥya b. Ṣāliḥ, ‘Abbās b. ‘Abdurrahman. Sedangkan murid-

muridnya adalah ibnu Mājah, Abū Ḥātim, Abū Zur’ah, Ḥasan b. Sufyān, Sulaimān

b. Ayūb dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 248 H. Menurut Abū Ḥātim, ‘Abbās

bin Walīd adalah seoarang syeikh. Sedangkan menurut al-Ajrī, ia adalah orang

‘Ālim. Ibnu Ḥajar al-‘Atsqalānī menilainya ṣadūq.49

‘Abbās bin Walīd adalah perawi yang ṣadūq.

‘Alī bin ‘Ayyasy

Nama lengkapnya adalah ‘Alī b. ‘Ayyasy b. Muslim al-Alhanī, Abū al-Ḥasan

al-Ḥimsī al-Bakā`ī. Guru-gurunya adalah Ismā’īl b. ‘Ayyāsy, Sa’īd b. ‘Umārah,

Sufyān b. ‘Uyaynah, Abī Mu’Awiyah, Syu’aib b. Abī Ḥamzah. Sedangkan murid-

muridnya adalah al-Bukhārī, Ibrāhīm b. Haitsam, Aḥmad b. Ḥanbal, ‘Abbās b.

49 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 295

Page 68: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

54

Walīd, Abū Zur’ah, ‘Alī b. ‘Utsmān, Qāsim b. Hāsyim dan lainnya. Beliau wafat

pada tahun 219 H.

Al-Ijlī, al-Nasā`ī, al-Dāruquṭnī dan ibn Ḥibbān menilai ‘Alī bin ‘Ayyasy adalah

seorang tsiqah.50 Oleh karena itu ‘Alī bin ‘Ayyasy adalah seoarang perawi yang

tsiqah.

Sa’īd bin ‘Umārah

Nama lengkapnya adalah Sa’īd b. ‘Umārah b. Ṣafwān b. ‘Amr b. Abī Kuraib

al-Kala’ī al-Syāmī al-Ḥimṣī. Guru-gurunya adalah Hārits b. Nu’mān, Sa’īd b. Jabīr,

Hisyām b. Gāzi. Sedangkan murid-muridnya adalah Salamah b. Bisyr, ‘Abdullah

b. ‘Abdul Jabbār, Alī b. ‘Ayyasy, Qāsim b. Ḥabīb al-Dimasyqī. Menurut Ibnu Ḥajar

al 'Asqalāni, Sa’īd bin ‘Umārah adalah seoarang yang ḍa’īf. Menurut al-Azdī, ia

adalah perawi yang matrūk. Seddangkan ibn Ḥazm menilainya Majhūl.51

Sa’īd bin ‘Umārah adalah seorang perawi yang ḍa’īf.

Ḥārits bin Nu’mān

Nama lengkapnya adalah Ḥārits b. Nu’mān b. Sālim al-Laits. Guru-gurunya

adalah Anas, Ḥasan Baṣrī, Ṭāwūs, Sa’īd b. Jubir. Sedangkan murid-muridnya

adalah Sa’īd b. ‘Umarah, Junādah b. Marwān al-Ḥimṣī. Al-Bukhārī, al-‘Uqailī dan

al-Azdī mengatakan bahwa Ḥārits bin Nu’mān seorang yang munkar.52

Ḥārits bin Nu’mān adalah seorang perawi yang munkar.

50 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 21, hal. 81-85 51 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 11, hal. 13-16 52 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal. 338

Page 69: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

55

Anas b. Mālik

Nama lengkapnya beliau adalah Anas b. Malik b. al-Naḍar b. Ḍamḍam b. Zaid

b. Harm b. Jandab b. ’Amir b. Ganam b. ’Adi b. al-Najar al-Anshari al-Najari.

Sedangkan nama kunyahnya adalah Abū Ḥamzah al-Madanī. Para guru-gurunya

adalah: Nabi Muhammad SAW. Ubai b. Ka’ab, Zaid b. Arqām, Zaid b. Tsābit,

Abdullah b. Rabah, Abu Bakar al-Ṣiddiq, Abdullah b. Mas’ūd, Abdullah b. ‘Abbās,

Umar b. al-Khaṭṭāb, ’Utsman b. ’Affān, dan masih banyak yang lainnya. Para

murid-murid beliau adalah: Sa’id b. Jubair, Sa’id b. al-Musayyāb, ’Ashim b. ’Umar

b. Qatādah, ’Aqmir al-Sya’bī, Muhammad b. Yaḥya b. Ḥibbān, Muhammad b.

Sirin, Marwan al-Ashfar, Mālik b. Dinār, dan masih banyak yang lainnya. Menurut

Al-Zuhrī, Anas bin Malik adalah ”khadimnya nabi SAW”. Sedangkan menurut

Khusain Bin Waqid, Anas bin Malik adalah orang yang di doakan oleh nabi agar

banyak hartanya, banayak keturunannya, dan panjang umurnya. Menurut ’Ubad bin

Mansur dari Ayyub, Anas bin Malik adalah salah satu sahabat yang ikut perang

Khuzdaibah, Khaibar, dan beliau juga menyaksikan nabi haji dan fathu Mekkah.53

Dari hasil penelitian ditemukan perawi yang memiliki kualitas ḍa’īf. Oleh

karena itu, kualitas dari hadis ini adalah ḍa’īf.

- Hadis no. 15 Jalur Ibnu Majāḥ

قـ رة ب ن ثـ ن اال و ز اع يع ن ح د ب ن ش اب ور ثـ ن ام مد ب ن ش ع ي ب ثـ ن اه ش ام ب ن ع مارح د ع ب د الرح ن ح د يل ع يـ و ع ل ي ه و ب ن ح الل ص لىالل ر س ول ق ال ه ر يـ ر ة ق ال أ ب س ل م ة ع ن أ ب ع ن ر ي الزه ن س لم م ن

يـ ع ن يه ال م ر ء تـ ر ك ه م ال م ال ن إ س ح س

53 Yusuf Al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamal fi asma al-Rijāl (Beirut: Dār al-Fikr, 1994), cet. Ke-

1. Juz 3, hal. 352.

Page 70: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

56

Hisyām bin ‘Ammār

Nama lengkapnya adalah Hisyām b. ‘Ammār b. Nuṣair b. Maysarah b. Abān

al-Sulamī, Abu al-Walīd al-Dimasyqī. Guru-gurunya adalah Ṣadaqah bi Khālid,

Hātim b. Ismā’īl, ‘Abdurrahman b. Zaid b. Aslam, Mālik b. Anas, Walīd b. Muslim,

Ibn ‘Uyaynah. Sedangkan murid-muridnya adalah al-Bukhārī, Abū Dāud, al-

Nasā`ī, Ibnu Mājah, Muhammad b. Syu’aib, Ibnu Sa’ad, Abū Ḥātim, Abu Zur’ah

dan lainnya. Beloau wafat pada tahun 245 H. Menurut Ibrāhīm b. Junaid, Abū

Ḥātim, al-‘Ijlī dan al-Dāruquṭnī, Hisyām bin ‘Ammār adalah seorang yang tsiqah.54

Hisyām bin ‘Ammār adalah perawi tsiqah.

Muhammad bin Syu’aib

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. Syu’aib b. Syābūr al-Qurasyī al-

Mawī, Abū ‘Abdullah al-Syāmī al-Dimasyqī. Guru-gurunya adalah Ibrāhīm b.

Sulaimān, Syaibān b. ‘Abdurrahmān, ‘Abdurrahmān b. Ḥassān, ‘Abdurrahman b.

‘Amr al-Awzā’ī, ‘Utsmān b. Muslim. Sedangkan murid-muridnya adalah Sa’īd b.

‘Amr, ‘Abdullah ibn Mubārak, ‘Īsā b. Yūnus, Muhammad b. Zur’ah, Muhammad

b. Hasyim, Hisyām b. ‘Ammār dan lainnya. Beliau wafat di kota Syam pada tahun

200 H. Menurut ‘Abdullah b. Aḥmad b. Ḥanbal, Isḥāq b. Rāhawaih, Abū Ḥātim,

Abū ‘Ubaid al-Ajarī dan Ibnu Ḥibbān, Muhammad bin Syu’aib adalah perawi

tsiqah.55

Muhammad bin Syu’aib adalah perawi tsiqah.

54 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 4, hal. 276-277 55 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 25, hal. 370-374

Page 71: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

57

Al-Awzā’ī

Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahmān b. ‘Amr b. Abī ‘Amr, Abū ‘Amr al-

Awzā’ī. Guru-gurunya adalah Usāmah b. Laits, Ismā’īl b. ‘Ubaidillah, Ayyūb b.

Mūsā, Tsābit b. Tsaubān, Rabī’ah b. Yazīd, Qurrah b. ‘Abdurrahman. Sedangkan

murid-muridnya adalah Isḥāq b. Ibrāhīm b. Muhammad al-Fazārī, Sufyan al-Tsaurī,

Salamah b. ‘Ayyār, Syu’bah b. Ḥajāj, Muhammad b. Syu’aib b. Syābūr dan lainnya.

Beliau wafat di kota Syam pada tahun 157 H. Menurut Ibnu Ḥibbān, al-‘Ijlī, Ibnu

Ḥajar al 'Asqalāni dan al-Dzahabī, Al-Awzā’ī adalah seorang yang tsiqah dan

ḥāfiẓ.56

Al-Awzā’ī adalah seorang perawi tsiqah.

Qurrah bin ‘Abdurrahman

Nama lengkapnya adalah Qurrah b. ‘Abdurrahman b. Ḥaywīl b. Nāsyirah b.

‘Abd b. ‘Āmir al-Ma’āfirī, Abū Muhammad al-Miṣrī. Guru-gurunya adalah Zuhrī,

Abū Zubair, Rabī’ah, ‘Āmir b. Yaḥya, Yaḥya b. Sa’īd. Sedangkan murid-muridnya

adalah al-Awzā’ī, Sa’īd b. ‘Abdul ‘Azīz, Laits, ibn Lahī’ah, Syu’aib b. Syābūr dan

lainnya. Beliau wafat pada tahun 147 H. Menurut al-Juzjānī dan Abū Zur’ah,

Qurrah bin ‘Abdurrahman seorang yang munkar dan majhūl. Sedangkan menurut

ibn Abī Khaitsamah ia seoarang yang ḍa’īf.57

Zuhrī

Muhammad b. Muslim b. ‘Ubaidillah b. ‘Abdillah b. Syihāb al-Qurasyī al-

Zuhrī. Guru-gurunya adalah ‘Abdullah b. ‘Umar b. Khaṭṭāb, ‘Abdullah b. Ja’far,

56 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 17, hal. 307-315 57 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 438

Page 72: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

58

Sahl b. Sa’ad, Abī Salamah, ‘Urwah b. Zubair. sedangkan murid-muridnya adalah

‘Aṯa` b. Abī Rabāh, Abū Zubair, ‘Amr b. Dīnār, Ibn Juraij, Muhammad b. al-

Munkadir, Hisyām b. ‘Urwah dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 124 H. Menurut

ibn Sa’ad dan ibn Ḥajar al-‘Atsqalānī, Muhammad b. Muslim adalah seorang ḥāfiẓ

dan fāqih.58

Muhammad b. Muslim adala seorang yang ḥāfiẓ dan fāqih.

Abū Salamah

Nama lengkapnya adalah Abū Salamah b. ‘Abdurrahmān b. ‘Auf al-Qurasyī

al-Zuhrī al-Madanī. Namanya adalah ‘Abdullah, ada yang mengatakan Ismā’īl.

Guru-gurunya adalah Usāmah b. Zaid, Anas b. Mālik, Ja’far b. ‘Amr, ‘Abdullah b.

Salām, ‘Abdullah b. ‘Abbās, Abū Hurairah. Sedangkan murid-muridnya adalah

Kilāb b. ‘Alī, Ismā’īl b. Umayyah, Sa’īd b. Abī Sa’īd, Abū Hazm, ‘Amr b. Dīnār,

Gaylān b. Anas dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 94 H. Menurut Abū Zur’ah

dan Ibnu Ḥibbān, Abū Salamah adalah seorang perawi tsiqah.59

Abū Salamah adalah seoarang perawi tsiqah

Abū Hurairah60

Dari penelitian diatas, ditemukan perawi yang dinilai ḍa’īf. Oleh karena itu,

kualitas hadis diatas adalah ḍa’īf.

58 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 696-697 59 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 33, hal. 370-376 60 Lihat di halaman 46

Page 73: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

59

- Hadis no. 17 Jalur Aḥmad b. Ḥanbal

ثـ م مد ب ن إ بـ ر اه يم ب ن احل ار ث ح د يـ و ة ع ن اب ن ال اد ع ن ح بع ن اب ن و ه ح دث ن ان اه ار ون ق ال لتـي م ي ه اد ق ال ه ج ك ان إ ن ع ل ي ه و س لم أ نه ق ال الل ص لىالل ر س ول ه ر يـ ر ة ع ن أ ب اع ن ل ك ب ري و الضع يف

ر ة و ال م ر أ ة احل جو ال ع م

Hārūn

Nama lengkapnya adalah Hārūn b. Ma’rūf al-Marwazī, Abū ‘Alī al-Khazzāz.

Guru-gurunya adalah Bisyr b. Sirrī, Ḥātim b. Ismā’īl, ‘Abdullah b. Mubārak,

‘Abdullah b. Wahb, Husyaim ibn Basyīr, Walīd b. Muslim. Sedangkan murid-

muridnya adalah Muslim, Abū Dāud, Aḥmad b. Ḥanbal, Muhammad b. ‘Abdullah

b. Mubārak, Mūsā b. Hārūn, Ya’qūb b. Syaibah, Abu Ḥātim, Abu Zur’ah dan

lainnya. Beliau wafat pada tahun 231 H. Alī b. Husain b. Hibbān, Abū Zur’ah, Abu

Hātim dan al-‘Ijlī menilai Hārūn Tsiqah.61

Hārūn b. Ma’rūf al-Marwazī adalah seorang perawi tsiqah

Ibn Wahb

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. Wahab b. Muslim al-Qurasyī, Abū

Muhammad al-Miṣrī. Guru-gurunya adalah Ḥaywah b. Syuraih, Sa’īd b. Abī

Ayyūb, Laits b. Sa’ad, Ibn Lahī’ah, ‘Iyāḏ b. ‘Abdullah, Sulaimān b. Bilāl, ibn

‘Uyaynah. Sedangkan murid-muridnya adalah ‘Alī al-Madanī, Ibrāhīm b. Mundzir,

Qutaibah, Hārūn b. Ma’rūf, Muhammad b. Salamah al-Murādī dan lainnya. Beliau

wafat pada tahun 197 H. Menurut Ibn Abī Khaitsamah dan Abū Zur’ah, ibn Wahb

adalah seorang yang tsiqah. Sedangkan Ibn Abī Ḥātim mengatakan ṣadūq.

61 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 30, hal. 107-109

Page 74: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

60

‘Abdullah b. Wahab adalah seorang perawi yang maqbul akan tetapi tidak

sampai pada tingkatan tsiqah.

Ḥaywah

Nama lengkapnya adalah Ḥaywah b. Syuraih b. Ṣafwān b. Mālik, Abū Zur’ah

al-Miṣrī. Guru-gurunya adalah Bakr b. ‘Amr, Rabīah b. Yazīd, Abū ‘Uqail, Abī

Aswad. Sedangkan murid-muridnya adalah Laits, ibn Lahi’ah, Nāfi’ b. Yazīd, Ibn

Wahb, Ibn Mubārak, Abū ‘Āṣim. Belia wafat pada tahun 158 H. Menurut Ḥarb, ibn

Ma’īn dan Abū Ḥātim, Ḥaywah adalah seorang yang tsiqah.62

Ḥaywah b. Syuraih adalah seorang perawi tsiqah.

Ibn Hādi

Nama lengkapnya adalah Yazīd b. ‘Abdullah b. Usāmah b. al-Hādi al-Laitsī,

Abū ‘Abdullah al-Madanī. Guru-gurunya adalah Irāhīm b. Sa’ad, Tsa’labah b. Abī

Mālik, Ziyād b. Abī Ziyād, Salamah b. Dīnār, ‘Abdullah b. Yūnus, Muhamad b.

Ibrāhīm. Sedangkan murid-muridnya adalah Haywah b. Syuraih, Sa’īd b. Abī Bilāl,

Sufyān b. ‘Uyaynah, Laits b. Sa’ad, Mālik b. Anas dan lainnya. Beliau wafat pada

tahun 139 H. Abū Bakr b. abī Khaitsamah, al-Nasā`ī, ibn Abī Ḥātim, dan ibn

Ḥibbān mengatakan Yazīd b. ‘Abdullah adalah seorang yang tsiqah.63

Yazīd b. ‘Abdullah adalah perawi tsiqah.

Muhammad b. Ibrāhīm

Nama lengkapnya adalah Muḥammad b. Irāhīm b. Hārits b. Khālid b. Ṣakhr b.

Ka’ab al-Qurasyī al-Taimī, Abū ‘Abdullah al-Madanī. Guru-gurunya adalah Abī

62 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal 508-510 63 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 32, hal. 169-172

Page 75: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

61

Sa’īd al-Khudrī, Jābir b. ‘Abdullah, Anas b. Mālik, Maḥmūd b. Labīd, Abī Ḥazm.

Sedangkan murid-muridnya adalah Muhammad b. ‘Amr b. ‘Alqamah, Hisyām b.

‘Urwah, Yazīd b. al-Hadī, al-Awzā’ī, Usāmah b. Zaid dan lainnya.beliau wafat pada

tahun 120 H. Menurut ibn Ma’īn, Abū Ḥātim, al-Nasā`ī dan ibn khirāsy,

Muhammad b. Irāhīm adalah seorang yang tsiqah.64

Muhammad b. Irāhīm adalah seorang perawi tsiqah.

Abi Hurairah65

Dari penelitian diatas terdapat periwayat yang tidak sampai pada tingkatan

tsiqah. Oleh kerena itu, kualitas hadis ini adalah ḥasan.

- Hadis no. 18 Jalur Nasā`ī

م ر م بع ن ثـ ن ااب ن و ه ح د ع يس ىب ن إ بـ ر اه يم ق ال بـ ر ن س ع أ خ أ ب يه ق ال ة ع ن ي ل ب ن أ ب س ه ت

ع ل ي ه و س لم الل ص لىالل ر س ول ق ال ه ر يـ ر ة يـ ق ول أ ب س ع ت يـ ق ول أ ب س ع ت و ف د الل ص ال حق ال ث ةال غ از يو احل اجو ال م ع ت م ر و ج لث ال ع ز

‘Īsā bin Ibrāhīm

Nama lengkapnya adalah ‘Īsā b. Ibrāhīm b. ‘Īsā b. Matsrūd al-Matsrūdī, Abū

Mūsā al-Miṣrī. Guru-gurunya adalah Sufyān b. ‘Uyaynah, ‘Abdullah b. Wahb,

‘Abdurrahmān b. Qāsim, Yaḥya b. Khalaf. Sedangkan murid-muridnya adalah Abū

Dāud, al-Nasā`ī, ‘Alī b. Sa’īd, Abū Bakr ‘Abdullah b. Abī Dāud, Ahmam b. Dāud

b. Sulaimān dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 261 H. Menurut al-Nasā`ī dan

Abū Ḥātim, ‘Īsā b. Ibrāhīm adalah perawi yang ṣadūq.66

64 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 488-489 65 Lihat di halaman 46 66 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 22, hal. 582-584

Page 76: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

62

‘Īsā b. Ibrāhīm adalah perawi yang maqbul. Akan tetapi tidak sampai pada

tingkatan tsiqah.

Ibn Wahb

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. Wahab b. Muslim al-Qurasyī, Abū

Muhammad al-Miṣrī. Guru-gurunya adalah Ḥaywah b. Syuraih, Sa’īd b. Abī

Ayyūb, Laits b. Sa’ad, Ibn Lahī’ah, ‘Iyāḍ b. ‘Abdullah, Sulaimān b. Bilāl, ibn

‘Uyaynah. Sedangkan murid-muridnya adalah ‘Alī al-Madanī, Ibrāhīm b. Mundzir,

Qutaibah, Hārūn b. Ma’rūf, Muhammad b. Salamah al-Murādī dan lainnya. Beliau

wafat pada tahun 197 H. Menurut ibn Abī Khaitsamah ia adalah perawi tsiqah.

Sedangkan Abū Zur’ah dan ibn Abī Ḥātim menilai bahwa ia ṣadūq.67

‘Abdullah b. Wahab adala perawi maqbul. Akan tetapi tidak sampai pada

tingkatan tsiqah.

Makhramah

Nama lengkapnya adalah Makhramah b. Bukair b. ‘Abdullah b. al-Asyajj al-

Qurasyī. Abū Miswar al-Madanī. Guru-gurunya adalah Bukair b. ‘Abdullah, ‘Āmir

b. ‘Abdullah b. Zubair. sedangkan murid-muridnya adalah ‘Abdullah bin Lahī’ah,

‘Abdullah b. Mubārak, ‘Abdullah b. Wahb, Qudāmah ibn Muhammad al-

Khasyramī, Mālik b. Anas. Beliau wafat pada tahun 159 H. Menurut Abū Ḥātim

dan ibn Ḥibbān, Makhramah adalah tsiqah.68

Makhramah b. Bukair adalah perawi tsiqah.

67 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 454 68 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 27, hal. 324-327

Page 77: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

63

Abīhi

Nama lengkapnya adalah Bukair b. ‘Abdullah b. al-Asyajj al-Qurasyī, Abū

‘Abdullah al-Madanī. Guru-gurunya adalah Mahmūd b. Labīd, Abī Umāmah b.

Sahl, Sa’īd b. Musayyab, Sulaimān b. Yasār, Kuraib, Abī Burdah. Sedangkan

murid-muridnya adalah Laits, Ibn Ishāq, ‘Abdullah b. Sa’īd, Ja’far b. Rabī’ah,

Makhramah b. Bukair, Yazīd b. Abī Habīb. Beliau wafat pada tahun 122 H.

Menurut Ḥarb, al-Daurī, Abū Ḥātim dan al-‘Ijlī, Bukair b. ‘Abdullah adalah seorang

yang tsiqah.69

Bukair b. ‘Abdullah adalah seorang perawi tsiqah.

Suhail

Nama lengkapnya adalah Suhail b. Abī Ṣāliḥ, Abū Yazīd al-Madanī. Guru-

gurunya adalah ayahnya, Sa’īd b. Musayyab, ‘Abdullah b. Dīnār, ‘Aṭa` b. Yazīd al-

Laits, ibn Munkadir, al-A’masy, Rabī’ah. Sedangkan murid-muridnya adalah

Yahya b. Sa’īd al-Anṣārī, Mūsā b. ‘Uqbah, Syu’bah, Ibn Juraij, Sufyān b.

‘Uyaynah, Sulaimān b. Bilāl, Abū Mu’āwiyah dan lainnya. Menurut ibn ‘Uyainah

dan al-Nasā`ī, suhail adala perawi tsabat, sedangkan menurut Abū Ḥātim, ia adalah

perawi yang ṣadūq.70

Suhail b. Abī Ṣaliḥ adalah perawi yang maqbul. Akan tetapi tidak sampai pada

tingkatan tsiqah.

69 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal. 248 70 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 128-129

Page 78: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

64

Abī Sālih

Nama lengkapnya adalah Dzakwān Abū Ṣāliḥ al-Sammāni al-Zayyāti al-

Madanī. Guru-gurunya adalah Jābir b. ‘Abdullah, Sa’ad b. Abī Waqāṣ, ‘Abdullah

b. ‘Abbās, Abī Hurairah, Abī Sa’īd al-Khudrī, Ummu Ḥabībah, Ummu Salamah.

Sedangkan murid-muridnya adalah Zaid b. Aslam, Abū Ḥazm, Sulaimān al-

A’masy, ‘Abdullah b. Dīnār, ‘Amr b. Dīnār, Muslim b. Abī Maryam dan lainnya.

Beliau wafat di kota Madinah pada tahun 101 H. Menurut ‘Abdullah b. Aḥmad b.

Ḥanbal, Abū Bakr b. Abī Khaitsamah, Abū Zur’ah dan Abū Ḥātim, Abī Sālih adalah

seorang yang tsiqah.71

Dzakwān Abū Ṣāliḥ al-Sammāni adalah seorang perawi tsiqah.

Abī Hurairah72

Dari penelitian diatas didapatkan perawi yang tidak sampai pada tingkatan

tsiqah. Oleh karena itu, kualitas hadis tersebut adalah ḥasan.

- Hadis No. 20 Jalur Aḥmad b. Ḥanbal

ثـ ن اأ ب وع و ان ب ن ع يس ىح د ر ثـ ن اب ك ع ح د ز ه ري ع ن أ ب ع ن ثـ ن اع ط اء ب ن السا ب ة ة ح د ب د الل ب ن بـ ر ي د س ب يل النـف ق ة يف ك احل ج ع ل ي ه و س لم النـف ق ة يف الل ص لىالل ر س ول ق ال أ ب يه ق ال م ا ة اع ن لل ب س ب ع

ع ف ض

Bakr bin ‘Īsa

Nama lengkapnya adalah Bakr b. ‘Īsa al-Rasibī, Abū Bisyr. Guru-gurunya

adalah Syu’bah, Abī ‘Awānah, Jāmi’ b. Maṯar. Sedangkan murid-muridnya adalah

71 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 8, hal. 513-517 72 Lihat di halaman 46

Page 79: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

65

Aḥmad b. Ḥanbal, Abū Mūsā dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 204 H. Menurut

al-Nasā`ī, dan ibn Ḥibbān, Bakr b. ‘Īsa adalah seorang yang tsiqah.73

Bakr b. ‘Īsa seorang perawi tsiqah.

Abū ‘Awānah

Nama lengkapnya adalah Waḏāh b. ‘Abdullah al-Yasykurī, Abū ‘Awānah al-

Wasaṯī. Guru-gurunya adalah Ibrāhīm b. Muhājir, Bisyr b. Numair, Jābir b. Yazīd,

Ziyād b. ‘Alaqah, ‘Aṯa b. Sā`ib, Qatadah, ‘Utsmān b. Mughīrah. Sedangkan murid-

muridnya adalah Ibrāhīm b. Hajāj, khālid b. Khidāsy, Sa’īd b. Manṣūr, Suwaid b.

‘Amr, Syu’bah, Sahal b. Bakār dan lainnya. Beliu wafat pada tahun 176 H. Menurut

Abū Zur’ah dan al-‘Ijlī, Abū ‘Awānah adalah seorang yang tsiqah. Sedangkan Abū

Ḥātim dan ibn Sa’ad menilainya ṣadūq.74

Abū ‘Awānah adalah perawi yang maqbul. Akan tetapi tidak sampai pada

tingkatan tsiqah.

‘Aṭa bin Sā`ib

Nama lengkapnya adalah ‘Aṭa b. Sā`ib b. Mālik, Abū al-Sā`ib, dikatakan Abū

Zaid, Abu Yazīd, Abū Muhammad, al-Kūfī. Guru-gurunya adalah Anas b. Mālik,

Ḥasan Basrī, Sa’ad b. ‘Ubaidah, Ayahnya Sā`ib al-Tsaqafī, Abī Salamah b.

‘Abdurrahmān b. ‘Auf. Sedangkan murid-muridnya adalah Jarir b. ‘Abdulhamīd,

Ja’far b. Ziyād, Ḥammad b. Zaid, Zuhair b. Mu’āwiyah, Sufyān al-Tsaurī, Syu’bah,

Abū ‘Awānah dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 136 H. Menurut ‘Abdullah b.

73 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal. 245 74 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 30, hal. 441-448

Page 80: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

66

Aḥmad b. Ḥanbal dan al-Nasā`ī, ‘Aṭa bin Sā`ib adalah seorang yang tsiqah.

Sedangkan ibn Ḥajar menilainya ṣadūq.75

‘Aṭa b. Sā`ib adalah perawi maqbul. Akan tetapi tidak sampai pada tingkatan

tsiqah.

Abī Zuhair

Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahmān b. Magrā b. ‘Iyāḏ b. Ḥārits, b.

‘Abdullah al-Dawsī, Abū Zuhair al-Kūfī. Guru-gurunya adalah Azhar b. ‘Abdullah

al-Awdī, Abī Burdah, Sulaimān al-A’masy, ‘Abdul Malik b. Sa’īd, Yazīd b. Kaisān.

Sedangkan murid-muridnya adalah Aḥmad b. Sa’īd b. Jarīr al-Aṣbahānī, ‘Abbās b.

Ismā’īl, ‘Amr b. Rāfi’, Muhammad b. al-Mubārak al-Sūrī dan lainnya. Menurut

Abū Zur’ah, Abī Zuhair adalah seorang yang ṣadūq. Sedangkan Abū ‘Ubaid al-

Ajurī menilainya tsiqah76

Abī Zuhair adalah perawi maqbul. Akan tetapi tidak sampai pada tingkatan

tsiqah.

‘Abdullah bin Buraidah

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. Buraidah b. Ḥuṣaib al-Aslamī, Abū Sahl

al-Marwazī. Guru-gurunya adalah Anas b. Mālik, ayahnya (Buraidah b. Ḥuṣaib),

Sa’īd b. Musayyab, Samurah b. Jundab, Mu’awiyah b. Abī Sufyān, Mughīrah b.

Syu’bah. Sedangkan murid-muridnya adalah Basyīr b. al-Muhājir, Tsawāb b.

75 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 20, hal. 86-90 76 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 17, hal. 418-422

Page 81: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

67

‘Utbah, Khālid b. ‘Ubaid, Zubair b. Junādah, Sa’ad b. ‘Ubaidah dan lainnya. Ishāq

b. Manṣūr, Abū Ḥātim dan al-‘Ijlī menilainya tsiqah.77

‘Abdullah bin Buraidah adalah seorang perawi tsiqah.

Abi

Nama lengkapnya adalah Buraidah b. Ḥuṣaib b. ‘Abdullah b. al-Ḥārits al-

Aslamī, Abū ‘Abdullah. Gurunya adalah Nabi Muhammad SAW. Sedangkan

murid-muridnya adalah anaknya (‘Abdullah dan Sulaimān), ‘Abdullah b. Aus al-

Khuzā’ī, al-Sya’bī, Malīḥ b. Usāmah. Menurut ibn Sa’ad beliu wafat pada tahun 63

H pada zaman Khalifah Yazīd b. Mu’āwiyah.78

Dari penelitian diatas ditemukan adanya perawi yang tidak sampai pada

tingkatan tsiqah. Oleh karena itu, kualitas dari hadis ini adalah ḥasan.

- Hadis No. 21 Jalur Aḥmad b. Ḥanbal

ثـ ن ا ثـ ن اق ال ه ار ون م ن أ ن و س ع ت ه الل ع ب دق ال م ع ر وفب ن ه ار ون ح د بب ن الل ع ب د ح د ق ال و ه بـ ر ن أ خ رأ ب و ع ن ص خ ع ن ح از مأ ب ع ن ص ال حأ ب أ نه ر يـ ر ة أ ب م ؤ ل فال م ؤ م ن ق ال و س لم ل ي ه ع الل ص لىالنب يـ ر و ل ل ف يـ ؤ و ل ي ل ف ل ف يم ن خ

Hārūn

Nama lengkapnya adalah Hārūn b. Ma’rūf al-Marwazī, Abū ‘Alī al-Khazzāz.

Guru-gurunya adalah Bisyr b. Sirrī, Ḥātim b. Ismā’īl, ‘Abdullah b. Mubārak,

‘Abdullah b. Wahb, Husyaim ibn Basyīr, Walīd b. Muslim. Sedangkan murid-

muridnya adalah Muslim, Abū Dāud, Aḥmad b. Ḥanbal, Muhammad b. ‘Abdullah

77 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 14, hal. 328-332 78 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal. 219

Page 82: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

68

b. Mubārak, Mūsā b. Hārūn, Ya’qūb b. Syaibah, Abu Ḥātim, Abu Zur’ah dan

lainnya. Beliau wafat pada tahun 231 H. Menurut ‘Alī b. Husain b. Hibbān, Abū

Zur’ah, Abu Ḥātim dan al-‘Ijlī, Hārūn b. Ma’rūf al-Marwazī adalah seorang yang

tsiqah. 79

Hārūn b. Ma’rūf al-Marwazī adalah seorang perawi tsiqah.

‘Abdullah b. Wahab

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. Wahab b. Muslim al-Qurasyī, Abū

Muhammad al-Miṣrī. Guru-gurunya adalah Ḥaywah b. Syuraih, Sa’īd b. Abī

Ayyūb, Laits b. Sa’ad, Ibn Lahī’ah, ‘Iyāḍ b. ‘Abdullah, Sulaimān b. Bilāl, ibn

‘Uyaynah. Sedangkan murid-muridnya adalah ‘Alī al-Madanī, Ibrāhīm b. Mundzir,

Qutaibah, Hārūn b. Ma’rūf, Muhammad b. Salamah al-Murādī dan lainnya. Beliau

wafat pada tahun 197 H. Ibn Abī Khaitsamah menilainya tsiqah. Abū Zur’ah

mengatakan bahwa ‘Abdullah b. Wahab adalah seorang yang fāqih. Sedangkan ibn

Abū Ḥātim menilainya ṣadūq.80

‘Abdullah b. Wahab adalah perawi yang maqbul. Akan tetapi tidak sampai

pada tingkatan tsiqah.

Abū Ṣakhr

Nama lengkapnya adalah Humaid b. Ziyād, Abū Ṣakhr al-Kharrāṭ. Guru-

gurunya adalah Dzakwān Abī Ṣāliḥ, Zaid bin Aslam, Sa’īd bin Abī Sa’īd, Syarīk b.

‘Abdullah, ‘Umar b. Isḥāq. Sedangkan murid-muridnya adalah Bakr b. Sulaim,

‘Abdullah b. Suwaid, ‘Abdullah b. Lahī’ah, ‘Abdullah bin Wahab. Beliau wafat

79 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 30, hal. 107-109 80 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 454

Page 83: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

69

pada tahun 189 H. Menurut Isḥāq b. Manṣūr, Humaid b. Ziyād adalah seseorang

yang su`ul hifzī. sedangkan al-Nasā`ī dan Aḥmad bin Sa’ad menilainya ḍa’īf.81

Humaid b. Ziyād Abū Ṣakhr adalah seorang perawi ḍa’īf.

Abū Ḥāzim

Nama lengkapnya adalah Salamah b. Dīnār, Abū Ḥāzim al-A’raj al-Madanī.

Guru-gurunya adalah Sahal b. Sa’ad, Abū Umāmah, ‘Abdullah b. Abī Qatādah,

Nu’mān b. Abī ‘Ayyāsy, Abū Ṣāliḥ. Sedangkan murid-muridnya adalah Zuhrī,

‘Abdullah b. ‘Umar, Hisyām b. Sa’ad, Ḥumaid b. Ziyād, Usāmah b. Zaid. Menurut

Aḥmad b. Ḥanbal, Abū Ḥātim, al-Nasā`ī dan ibn Khuzaimah, Abū Ḥāzim adalah

seorang yang tsiqah.82

Abū Ḥāzim adalah seorang perawi tsiqah.

Abū Ṣāliḥ83

Abū Hurairah84

Dari penelitian diatas, ditemukan adanya perawi yang dinilai ḍa’īf. Oleh karena

itu, kualitas dari hadis ini adalah ḍa’īf.

81 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 7, hal. 366-370 82 Abī al-Faḍl Aḥmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 71 83 Lihat di halaman 62 84 Lihat di halaman 46

Page 84: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

70

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan dan bahas pada bab

sebelumnya terkait kualitas hadis yang disampaikan oleh para khatib dalam khutbah

Jum’at di tiga masjid besar kota Semarang, maka penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa jumlah hadis yang penulis dapatkan dari khutbah Jum’at selama satu bulan

di tiga masjid besar kota Semarang yaitu sebanyak 21 hadis. Dari 21 hadis terdapat

11 yang sudah pasti kesahihannya karena termuat dalam Ṣaḥīḥ al-Bukhārī dan

Muslim. Sedangkan dari sisanya, 1 hadis berkualitas ṣaḥīḥ, 5 hadis berkualitas

ḥasan dan 4 hadis berkualitas ḍa’īf . Apabila di prosentasekan maka hasilnya adalah

hadis ṣaḥīḥ sebanyak 57%, hadis ḥasan sebanyak 24% dan hadis ḍa’īf sebanyak

19%.

Oleh karena itu penyebaran hadis-hadis melalui khutbah Jum’at di 3 masjid

jami’ di kota Semarang mayoritas berkualitas ṣaḥīḥ.

B. Saran-saran

1. Penilitian hadis yang disampaikan oleh khatib pada khutbah Jum’at ini penulis

anggap sebagai langkah awal untuk mengetahui hadis-hadis apa saja yang

berkembang di masyarakat Semarang. Penulis berharap agar anggota ta’mir atau

pun bagian DKM memberikan semacam pelatihan kepada para khatib agar para

khatib akurat dalam menyampaikan hadis-hadis yang hendak disampaikan. Serta

tidak menyampaikan hadis-hadis mauḍu.

Page 85: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

71

2. Penulis berharap agar anggota ta’mir atau pun bagian DKM mangadakan

evaluasi kepada para khatib, sehingga apabila khatib menyampaikan hadis

mauḍu, kejadian tersebut tidak akan terulang.

3. Penilitian yang dilakukan oleh penulis ini tentunya masih jauh dari kata

sempurna, sehingga kemungkinan terdapat kesalahan dalam penyajian data

maupun substansinya. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan

saran yang dapat dijadikan sebagai masukan atau pertimbangan untuk kemudian

dapat memberikan hasil yang lebih baik.

Page 86: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

72

DAFTAR PUSTAKA

Abu Zaid, Nasr Hamid, Kritik Wacana Agama, (Yogyakarta: Lkis,2001)

Abu Zaid, Nasr Hamid, Teks Otoritas Kebenaran, Terj. Sunarwoto Dema,

(Yogyakarta: Lkis, 2012).

Ahmad Bin Hanbal, Abi Abdillah, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Riyadh: Bait al-

Afkar, tth).

Al-‘Atsqalānī, Aḥmad Ibn ‘Alī Ibn Ḥajar, Tahdzīb al-Tahdzīb, (Beirut: Muassasah

al-Risālah, tth)

Azami, Muhammad M, Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 1994), cet ke-1.

Al-Bukhārī, Abū ‘Abdullah bin al-Ḥasan, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, (Riyadh: Bait al-Afkar,

tth).

Fadl, Khaled Muhammad Abou, Atas Nama Tuhan, terj. R. Cecep Lukman Yasin,

(Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2004).

J. Wensijk, al-Mu’jam al-Mufahrās li alfādz al-Ḥadīts, (Leiden: Beril, 1936).

Khatib, Muhammad Ajjaj, Pokok-Pokok Ilmu Hadis, (Jakarta: Media Pratama, 1998),

cet ke-1.

Khatib, Muhammad Ajjaj, Uṣūl al-Ḥadīts, (Beirut: Dar al-Fiqr, tth), cet ke-1.

Latief, Hilman, Nasr Hamid Abu Zaid Kritik Teks Keagamaan, (Yogyakarta: Elsaq

Press, 2003).

Ibn Mājaḥ, Abū ‘Abdullah Muhammad ibn Yazīd, Sunan Ibn Mājaḥ, (Beirut: Dār

al-Iḥyā al-Kutub, tth).

Page 87: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

73

Al-Mizzī, Abū ‘Abdullah Yūsuf, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā`i al-Rijāl, (Beirut:

Muassasah al-Risālah, tth).

Munawwir, Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap,

(Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1984).

Mutawātir, Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis, Volume 2, Desember, 2012

Al-Naisābūrī, Abū al-Ḥasan Muslim ibn al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim,

(Beirut: Dār al-Fikr, 1994).

Al-Nasā`ī, Abū ‘Abd al-Raḥmān ibn Syu’aib, Sunan al-Nasā`ī, (Riyadh: Maktabah

al-Ma’ārif, tth).

Prastowo, Andi, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian, (Yogyakarta: ar-Ruz Media, 2011), cet ke-1.

Qordowi, Yusuf, Kajian Kritis Pemahaman Hadis, (Jakarta: Islamuna Press, tth),

cet ke-1.

Riptek, Kearifan Lokal Hubungan Antar Umat Beragama di Kota Semarang, Vol. 5, 2011.

Sakhawi, Syamsuddin Muhammad ibn Abd al-Rahman, al-Maqashid al-Hasanah

fi Bayankathir min al-Hadits al-Mustahirah ‘ala sl-Sunnah, (Beirut: Dar

al-Kitab al-‘Arabi, tth), cet ke-1.

Shiddiqy, Teungku Muhammad Habsyi, Pokok-Pokok Ilmu Dirayah Hadis,

(Jakarta: Bulan Bintang, 1976), cet ke-4.

Sulaiman PL, Noor Muhammad, Antologi Ilmu Hadis, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2008), cet ke-1.

Ibn Surah, Abū ‘Īsā Muhammad, Sunan al-Tirmidzī, (Beirut: Dār al-Garb al-

Islamī,1996).

Al-Syahrazūrī, Abū ‘Amr ‘Utsmān ibn ‘Abdurrahman, Muqaddimah ibn Ṣalāḥ,

(Beirut: Dār al-Kutub, tth).

Al-Syaibānī, Aḥmad bin Ḥanbal Abū ‘Abdullah, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal,

(Riyadh: Bait al-afkār,1998).

Page 88: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

74

Syamsuddin, Arif, Orientalis dan Diabolisme Pemikiran, (Jakarta: Gema Insani,

2008).

Tafaqquh, Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman, Volume 4, Juni, 2016.

Thahan, Mahmud, Taisir Musthalah al-Hadis, (tt, tpn, tth).

Yaqub, Ali Mustafa, Hadis-Hadis Bermasalah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2006),

cet ke-4.

Yaqub, Ali Mustafa, Hadis-Hadis Palsu Seputar Ramadhan, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2003), cet ke-1.

Zaglūl, Abū Ḥājr Muhammad al-Sa’īd ibn Basyūnī, Mausū’ah al-Aṭrāf al-Ḥadīts

al-Nabawī al-Syarīf, (Beirut: Dār al-Fikr,1989).

Katalog, Kota Semarang Dalam Angka, (Semarang: BPS, 2016).

Page 89: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 90: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

AKTUALISASI KESALEHAN PASCA RAMADHAN

Oleh :Drs. H. Multazam Ahmad, MA. *)

Waktu : Jum’at, 7 Juli 2017

“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka Balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan “ Sebagai hamba Allah SWT yang beriman, pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala kenikmatan yang telah diberikan kita semua, baik berupa nikmat islam, nikmat iman, dan nikmat sehat. Yang kedua, mrilah kita berkhtiar sekuat tenaga untuk menjalankan segala perintah Allah SWT dan juga berikhtiar sekuat tenaga pula untuk mencegah segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. Ramadhan yang kita tunggu-tunggu kedatangannya dulu saat itu, kini telah pergi meninggalkan kita. Bulan yang penuh dengan ampunan dari Allah telah berada dibelakang punggung kita, bulan rahmah, bulan maqfirah dan pembebasan dari api neraka yang dijanjikan telah usai. Maka kini, saat ini kita kembali menginstropeksi diri kita masing-masing, apakah dalam dalam keseharian diluar Ramadhan kita masing-masing, apabila dalam keseharian di luar Ramadhan kita masih konsisten dengan Taqwa atau kembali ke karakter awal masing-masing, maka marilah kita tetap tingkatkan takwa kepada Allah SWT yakni semaksimal mungkin melaksanakan perintah Allah dan semaksimal mungkin menjahui larangan Allah SWT. Ramadhan mendidik kita untuk memiliki ketaqwaan yang sempurna. Semua itu adalah media atau sarana pelatihan jiwa dan pembinaan rohani bagi manusia jika ingin memetik kemenangan di hari yang fitrah ini. Tugas kita selanjutnya adalah menerapkan hasil dari latihan jiwa dan pembinaan rohani itu dalam kehidupan kesehariannya. Kesungguhan melaksanakan semua proses pedidikan yang telah diajarkan, merupakan bagian dari manifestasi masyarakat beriman yang terdidik. Jika hari ini masih dalam suasana merayakan kemenangan kembali kepada fitrah, karena telah lulus menempuh berbagai ketentuan puasa, maka lebih dari itu kita dituntut untuk mampu menjalani berlalunya Ramadhan. Idealnya, puasa Ramadhan dapat membentuk integritas miral dan kesalehan shaimin, agar puasa kita tidak berhenti pada tataran ritual formal, tanpa subtansi. Ibadah puasa Ramadhan yang sering dimaknai berbasis imanan wa ihtisaban, memiliki keyakinan yang kuat dan harapan positif meraih pahala dan ridha Allah SWT, pasca ramadhan perlu diaktualisasikan kesalahan yang antara lain : Pertama, kesalehan spiritual. Hal ini diwujudkan melalui amaliah-amaliah Ramadhan yang penuh ketaatan, dan ketekunan. Selama Ramadhan kita

Page 91: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

dilatih untuk membiasakan diri untuk memenuhi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, melalui shalat kita berjamaah, berdoa, berdzikir, iktikaf, tadarus Al Qur’an dan sebagainya. Kesalehan spiritual seperti ini dipandang sangat positif bagi peneguhan ketahanan mental. Artinya orang yang memiliki kesalehan spiritual, selalu menjadikan Allah SWT sebagai sandaran vertikal dalam mengatasi problema kehidupan. Kedua, kesalehan moral. Selama puasa kita perlu dididik dan dilatih untuk jujur, sabar, amanah, disiplin dan berakhlak mulia. Kejujuan dan kesabaran merupakan benteng keutamaan yang membuat seseorang tidak mudah menggadaikan integritas diri hanya untuk memperoleh kesenangan duniawi sesaat. Ketiga, kesalehan sosial. Ramadhan dapat menghadirkan suasana kebersamaan dan persodaraan yang tinggi. Hal ini dapat dibuktikan suasana dengan banyak anjuran untuk melakukan kebaikan termasuk anjuran sedekah, infaq dan zakat. Aktualisasi kesalehan sosial ini akan terlihat pasca ramadhan, seberapa jauh dan seberapa besar shaimin peduli kepada sesama dengan memberi nilai tabah dan manfaat bagi umat manusia.” “Seorang mukmin adalah lembut, maka tidak ada kebaikan bagi seseorang yang tidak lembut atau tidak bisa dilembuti” (HR. Ahmad) Aksi dan amal sosial luludan ramadhan harus diorientasikan kepada kemaslahatan kemanusiaan, keuatamaan dan kebangsaan. Kesalehan sosial idealnya membuahkan kohesi dan harmoni sosial. Keempat, kesalehan intelektual, wahyu Al Quran yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada Ramadhan adalah perintah mebaca (QS al-Alaq (96) : 1-5). 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah 3. Bacalah, dan tuhanmulah yang maha pemurah. 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (1589) 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tdak diketahuinya. (1589) Maksudnya : Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. Selama Ramadhan, shaimin dilatih untuk membaca Al Quran intensif, tadarus, belajar menyimak dan menelaah aneka siraman rohani, baik melalui media cetak maupun elektronik. Kesalehn intelektual ini perlu diaktualisasikan dengan mengembangkan budaya literasi melalui peneguhan etos membaca, belajar, berdiskusi, dan sabagainya, yang dapat mengasah dan mengembangkan nalar positif sekaligus memenuhi kebutuhan akal. Kelima, kesalehan manajerial. Puasa mendidik shaimin cerad mengelola waktu secara efektif dan efisien.

Page 92: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Agenda Ramadhan mulai dari bangun malam untuk santap sahur, sholat subuh berjamaah, bekerja, beribadan dan beraktivitas lainnya menghendaki manajeman eaktu yang disiplin, penuh perencanaan. Esensi puasa itu sendiri adalah mengelola hawa nafsu perut, syahwat di bawah perut , perkataan, hati , pikiran dan tindakan dengan baik dan benar. Oleh karena itu, aktualisasi multi kesalehan pasca ramadhan harus menjaga komitmen semua untuk mewujudkannya dalam rangka meneguhkan derajad dan kwalitas Taqwa setinggi-tingginya. Kesalehan tersebut harus menjadi keyakinan hati dan menifetasi dari spirit Idul fitri. Subtansi ibadah Ramadhan yang dilalui selama sebulan ini akan berfungsi jika multikesalehan tersebut diaktualisasikan dalam kehidupan sebagai wujud keberhasilan puasa kita. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi renungan untuk kita bersama.

Page 93: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Naskah Khutbah Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman Simpanglima Semarang

tanggal 14 Juli 2017 M / 20 Syawal 1438 H

KESIAPAN DIRI MENERIMA PERUBAHAN

Oleh : Dr. H. Rozihan, SH. M.Ag. *)

الحمد هلل الذى انزل على عبده الكتاب ولم يجعل له عوجا قيما لينذر بأ سا شديدا من لدنه ويبشر المؤمنين الذين

يعملون الصلحت ان لهم اجرا حسنا. اشهد ان الاله اال هللا البرالكريم الرؤف الرحيم واشهد ان محمدا عبده ورسوله

وسهممه على سا ر النبين وكل عال وعلى سا ر الصالحين اما حبيبه وخليله الهادى الى صراط مستقيم صلوات هللا

بعد فيا عبادهللا اوصيكم بتقوى هللا كما قال تعالى فى كتابه الكريم يا ايها الذين امنوا اتقوهللا حق تقاته والتموتن اال

م بسم هللا الرحمن الرحيم وانتم مسلمون واعلموا ان هللا يقول وبقوله يهتدى المهتدون اعوذ باهلل من الشيطن الرجي

االرض بعد موتها قد بينا لكم االيت لعلكم تعقلون وقال ايضا وكذلك جعلنكم امة وسطا لتكونوا هللا يحي اعلموا ان

شهداء على الناس ويكون الرسول عليكم شهيدا وما جعلنا القبلة التى كنت عليها اال لنعلم من يتبع الرسول ممن ينقلب

..صدق هللا العظيم على عقبيه االية..

Para hadirin sidang jamaah jum’ah yang dimuliakan oleh Allah SWT

Pada waktu yang singkat ini, marilah kita pertajam mata hati kita masing-masing

sebagai wujud takwa kita kepada Allah SWT. Pada suatu ketika Nabi ditanya : Di

mana letak takwa itu ya Rasulullah ?. Kemudian Rasul memberi isyarat ke arah

dada beliau, lalu bersabda : Takwa itu ada di dalam dada kita masing-masing.

Maksudnya adalah jiwa dan hati kita ini harus selalu kita jadikan “lunak”, artinya

kita jinak dan lunakkan hati kita agar tidak menjadi orang yang berhati keras dan

membatu karena Al Qur’an telah memberikan isyarat kepada kita bahwa hati

manusia itu laksana tanah, sebagaimana termaktub di dalam surat Al Hadid/57 :

17 yang artinya:

Artinya : “Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi

sesudah matinya. Sesungguhnya kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda

kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya”.

Allah menggambarkan jiwa dan hati manusia itu seperti tanah, tanah tersebut akan

menjadi keras dan membatu jika tidak disiram, maka siraman rohani menjadi salah

satu kebutuhan hidup manusia sebagaimana yang kita laksanakan yakni setiap

Jum’at kita mendengarkan khutbah Jum’at dalam rangka menyirami rohani kita

agar menjadi orang-orang yang rendah hati, tawadlu’ dan tidak sombong dengan

seluruh kepemilikan kita. Manusia yang rendah hati, tawadlu’ dan tidak sombong

akan mudah menerima petunjuk dan kebenaran, siap menerima kritik. Adapun hati

yang keras laksana batu atau tanah yang keras sulit untuk menerima sentuhan

dan tetesan air hujan.

Manusia yang berhati keras ini digambarkan oleh Al Qur’an ketika terjadi

perpindahan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah di Makkatul Mukarromah,

sikap orang-orang Yahudi yang memusuhi Islam dan tidak mau bersahabat, sikap

Page 94: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

netralpun tidak mereka tunjukkan bahkan justru memusuhi Nabi Muhammad SAW.

Orang Yahudi ini di dalam Al Qur’an diberi predikat “Sufaha’” yakni orang yang

lemah akalnya. Yang jadi pertanyaan adalah : mengapa Nabi lebih suka shalat

menghadap ke Mekah daripada Yerussalem ?. Secara historis kota Mekah jauh

lebih tua dibandingkan dengan Yerussalem. Yerussalem dijadikan kota suci agama

Tuhan setelah jatuh ke tangan Nabi Dawud + 300 tahun yang lalu. Sementara

Mekah dan Ka’bah disebut sebagai rumah suci yang pertama kali didirikan untuk

umat manusia sebagaimana firman Allah yang termaktub di dalam surat Ali

Imran/3 : 96 yang artinya :

Artinya : “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat

beribadat) manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan

menjadi petunjuk bagi semua manusia”.

Ahli Kitab mengatakan bahwa rumah ibadah yang pertama dibangun berada di

Baitul Maqdis, oleh karena itulah Allah kemudian membantahnya.

Apakah tujuan Mekah dijadikan sebagai rumah yang pertama kali dibangun ?

karena Allah SWT memberkati kota itu sebagai petunjuk bagi seluruh alam

semesta.

Para hadirin sidang Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Allah SWT tidak menjelaskan mengapa arah yang dituju dalam shalat adalah

Ka’bah, karena sesungguhnya kiblat adalah pusat/arah kesatuan bagi seluruh umat

manusia, bisa jadi perintah mengarahkan shalat ke arah Ka’bah karena Mekah

posisinya berada di tengah-tengah (wasath) dari seluruh daerah di penjuru dunia

ini, hal ini diisyaratkan dalam Al Qur’an surat Al Baqarah/2 : 143 yang

artinya :

Artinya : “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat

yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar

Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak

menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami

mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot.

Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang

yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.

Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”.

Allah telah menjadikan kota Mekah dan manusia sebagai umat penengah (wasath)

agar manusia itu menjadi patron/saksi atas perbuatan orang yang menyimpang

dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat. Rasul-pun menjadi saksi manusia

atas diri kita masing-masing, oleh karena itu Allah menetapkan arah kiblat itu

dalam rangka mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang

membelot/keras hatinya.

Page 95: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Hadirin sidang Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Ka’bah berada di posisi tengah di belahan dunia ini menjadikan manusia agar tidak

berpihak ke kiri ataupun ke kanan, diharapkan mampu menghantarkan manusia

berlaku adil, oleh karenanya Al Qur’an menyebutnya dengan bahasa “Wasath”,

karena dengan posisi di tengah inilah agar mampu dilihat dari arah manapun dari

sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, terkait posisi “wasath” ini maka

khatib mengajak saudara-saudara muslim semuanya, hendaknya kita mampu

memposisikan diri pada posisi tengah-tengah artinya tidak ke kanan ataupun ke

kiri. Begitu pula negara kita tercinta Indonesia, sudah seharusnya di posisi

“wasath”, pemerintah hendaknya mampu memposisikan diri sebagai wasath.

Kita saksikan di media massa bahwa Perppu yang saat ini sedang ramai

diperbincangkan alangkah baiknya didiskusikan ulang, pemerintah dengan posisi

“wasath” ini bisa memfasilitasi elemen-elemen yang berkompeten karena NKRI

bukanlah milik sekelompok orang maupun organisasi tertentu, tetapi NKRI adalah

milik seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, alangkah baiknya dan perlu

dibicarakan kembali persoalan-persoalan yang tengah hangat ini melalui lembaga-

lembaga yang memiliki otoritas. Allah SWT telah mengajarkan kepada kita,

sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabat beliau

yang ketika itu kalah dalam perang Uhud, Nabi tidak serta merta menghukum atas

kealpaan yang telah dilakukan, tetapi Rasul tetap memberikan maaf kepada

sahabatnya yang khilaf dalam menjalankan tugas dan diajak berdiskusi kembali.

Pesan Al Qur’an dalam surat Ali Imran/3 : 159 yang artinya :

Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka,

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam

urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertawakkal kepada-Nya.

Maksud ayat di atas adalah Nabi diperintahkan oleh Allah SWT untuk berlaku adil,

lunak, dan lemah lembut kepada siapapun, bangsa Indonesia adalah bagian dari

umat Muhammad karena beliau diutus semata-mata untuk menjadi rahmat bagi

seluruh alam semesta, artinya Indonesia merupakan bagian dan sasaran

dihadirkan serta diutusnya Rasulullah oleh Allah SWT di dunia ini.

Hadirin sidang Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Oleh sebab itu, alangkah indahnya kita mengikuti ajaran Nabi Muhammad yang

sungguh sangat “wasath” posisinya ini, ayat di atas mengajarkan kita untuk tidak

berlaku keras atau kaku, karena jika kita masih bersikeras maka orang-orang tentu

tidak akan mau mendekat pada kita. Allah juga mengajarkan kepada kita untuk

mudah memaafkan orang lain dan bahkan mendo’akan mereka. Persoalan-

Page 96: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

persoalan bangsa yang terjadi sekarang ini sudah semestinya segera

dimusyawarahkan melalui lembaga yang memiliki otoritas, kita sampaikan aspirasi

kepada mereka. Dengan demikian mudah-mudahan apa yang sekarang diresahkan

oleh masyarakat akan memperoleh jalan keluar dan dapat diselesaikan secara

bijak.

Para hadirin sidang Jamaah Jum’ah yang berbahagia

Umat yang “wasath” memiliki cara pandang antara Tuhan dan dunia, antara

kehidupan rohani dan jasmani/lahiriyah. Pandangan Islam tentang hidup “wasath”

adalah pandangan dunia dan akhirat, negara dan rakyat, penguasa dan yang

dikuasai. Oleh karena itu, manusia tidak boleh tenggelam dalam kehidupan

materialisme, keangkuhan, dan ke-egoan. Marilah kita memohon ke hadirat Allah

SWT, sebagaimana ditegaskan di dalam Al Qur’an surat Al Baqarah/2 : 143 mudah-

mudahan kita mampu mewujudkan yakni menjadi umat “wasath” yang mampu

dilihat dari seluruh penjuru yang berbeda. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin. *****

والعصرهللمنالشيطنالرجيمبسمهللاالرحمنالرحيماستعذباهللمنالشيطنالرجيماعوذبذاقرأتالقرانفافا

اناالنسانلفىخسراالالذينامنواوعملواالصالحاتوتواصواباالحقوتواصواباالصبراقولقولهذا

واستغفروهانههوالغفورالرحيم

----------------------------------------

*) Dr. H. Rozihan, SH. M.Ag.; Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Islam

Sultan Agung (UNISSULA) Semarang

Page 97: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Naskah Khutbah Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman Simpanglima Semarang

tanggal 21 Juli 2017 M / 27 Syawal 1438 H

MEWASPADAI KEBANGKRUTAN

Oleh : Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA. *)

الحمد هلل الذي خلق االنسان ليعبدوا هللا مخلصين له الدين اشهد ان ال اله اال هللا وحده ال

شريك واشهد ان محمدا عبده ورسوله الذي ارسله هللا رحمة للعالمين اللهم صل وسلم على

سيدنا وحبيبنا وشفيعنا وقرة اعيننا محمد صلى هللا عليه وعلى اله واصحابه وسلم اما بعد فيا

باد هللا اوصيكم ونفسي بتقوى هللا فقد فاز المتقون قال هللا تعالى وهو اصدق القاءلين ع

وسارعوا الى مغفرة من ربكم وجنة عرضها السموات واألرض اعدت للمتقين صدق هللا

العظيم

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, Rabbul 'Alamin. Mari kita syukuri

anugerah dan karunia-Nya. Karena anugrah Allah, kita sehat afiat, dapat

melaksanakan tugas dna kewajiban sebagai manusia, hamba Allah, dan khalifah-

Nya di muka bumi ini dengan baik. Shalawat dan salam mari terus kita witidkan,

sebagai bukti cinta kita dan komitmen untuk meneladani Rasulullah Muhammad

saw. Semoga meluber kepada keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau yang

senantiasa menjunjung tinggi komitmen pada ajaran beliau.

Saudaraku, sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang

terbaik, kita musti faham bahwa misi utamanya, adalah untuk beribadah atau

mengabdi kepada Allah Yang Menciptakan kita (QS. Adz Dzariyat : 56). Ibadah,

adalah untuk investasi dan tabungan akhirat kita. Karena itu, Allah memandu kita

melalui Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW, utusan yang ditugasi untuk

membawa risalah Al Qur'an dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Al Qur'an sebagai wahyu yang membacanya adalah ibadah, isinya secara garis

besar menuntun jalan hidup manusia agar misi pengabdian kepada Allah tersebut

mampu mewujudkan kasih sayang Allah di alam raya ini. Karena diutusnya

Muhammad saw sebagai Rasulullah, membawa ajaran wahyu Al-Qur'an, adalah

Page 98: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

merealisasi kasih sayang pada seluruh penghuni alam raya ini (QS. Al Anbiya' :

107).

Karena itu aktivitas ibadah ini, ada dua macam, pertama, yang diatur rambu dan

tata cara (kaifiyat)-nya, dan tidak boleh diotak-atik atau diubah-ubah. Ini disebut

ibadah mahdlah (ibadah murni) atau ritual vertikal, seperti : shalat, puasa, puasa,

dan haji. Kedua, ibadah sosial yang tidak diatur tata cara pelaksanaannya secara

detail, tetapi memungkinkan untuk dikembangkan. Sebenarnya zakat, dalam batas

tertentu, selain diatur terutama terkait dengan batasan muzakki, yang secara

substantif diwajibkan pada orang kaya (تؤخذ من اغنيا هم) apapun pekerjaan, profesi,

atau jalan rizki yang diperolehnya, yang penting diperoleh dari dan dengan cara

yang halal, maka ketika melampaui nishab atau batas kepemilikan minimal dan

rentang aman satu tahun maka wajib dikeluarkan zakatnya. Selain itu,

pentasarrufan zakat kepada para mustahiq, bisa dikembangkan secara

lebih fokus dan diorientasikan untuk merubah mustahiq menjadi muzakki.

Saudaraku, bagi Anda yang rajin tentu sudah berusaha menjalankan ibadah shalat

dengan tekun, khusyu', dan ikhlas, berpuasa sebulan penuh di bulan suci

Ramadlan, membayar zakat baik zakat fitrah maupun zakat mal, yang biasanya

agak "alot" atau dalam bahasa Jawa "owel" mengeluarkannya. Apalagi yang

menganut "aliran" bahwa kewajiban zakat itu setelah dikurangi semua kebutuhan

hidup dan bebas dari utang, maka boleh jadi, ada di antara kita meskipun sehari-

hari mengendarai mobil, bawaan "wajib" nya minimal "dua buah" hp android atau

smartphone. Atau sepeda motornya juga bagus, rumah lumayan bagus. Apalagi

yang sudah berkesempatan melaksanakan ibadah haji atau sedang bersiap-siap

melaksanakannya tahun ini.

Saudaraku, Islam mengajarkan kepada kita, amalan ibadah mahdlah (ritual-

vertikal) saja tidak cukup. Karena itu, harus dibuktikan dengan amalan ibadah

sosial, yang tidak hanya terbatas pada ibadah sosial-kebendaan (maliyah-

ijtima'iyah) saja, akan tetapi ibadah sosial yang lainnya, tidak kalah pentingnya

sebagai wujud dan konkretisasi nilai-nilai Islam dan resonansi (pemancaran) dari

ibadah kita dalam wujud nyata. Allah 'Azza wa Jalla mengingatkan :

Page 99: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

ن الناس وباءوا بغضب م ن هللا وحبل م لة أين ما ثقفوا إال بحبل م ن هللا ضربت عليهم الذ

لك بأنهم كانوا يكفرون بآيات هللا ويقتلون ا لك وضربت عليهم المسكنة ذ ذ ألنبياء بغير حق

كانوا يعتدون .بما عصوا و

"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka

berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan

mereka kembali mendapat kemurkaan sari Allah dan mereka diliputi kerendahan.

Yang demikian itu, karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh

para Nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka

durhaka dan melampaui batas" (QS. Ali Imran: 112).

Saudaraku, beramal baik yang mahdlah atau ghairu mahdlah, dan sudah

dilengkapi dengan amalan sosial, ternyata juga belum menjamin bahwa itu semua

akan mampu "menyelamatkan" masa depan kita. Karena memang amalan kita itu

sangatlah tidak seberapa. Kita, seperti kata Rasulullah SAW, hanya

mengandalkan kasih sayang dan kemurahan pertolonhan Allah pada kita. Lebih

dari itu, kita juga harus memiliki kesadaran untuk mengelola amalan kita itu,

melalui cara berkomunikasi dengan sesama. Komunikasi yang salah akan dapat

menjadikan kita bangkrut dan amalan kita akan hilang melayang tanpa

meninggalkan bekas (atsar) sama sekali.

Suatu saat Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :

عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم: "أتدرون ما

المفلس؟" قالوا: المفلس فينا من ال درهم له وال متاع فقال:" إن المفلس من أمتي من يأتي

يوم القيامة بصهمة وصيام وزكاة، ويأتي وقد شتم هذا وقذف هذا وأكل مال هذا وسفك دم

ى هذا من حسناته، وهذا من حسناته فإن فنيت حسناته قبل أن يقضي هذا و ضرب هذا فيعط

رواه الترمذي ما عليه أخذ من خطاياهم فطرحت عليه ثم طرح في النار".

“Riwayat dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw bersabda : "Apakah kalian

mengetahui siapa orang yang bangkrut?" Mereka menjawab: "Orang yang bangkrut di

kami adalah orang yang tidak mempunyai uang dirham dan kekayaan". Beliau

bersabda: "Sesungguhnya orang yang bangkrut dari ummatku adalah orang-orang

Page 100: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

yang kelak datang di hari kiamat dengan (membawa pahala) shalat, puasa, dan zakat.

Akan tetapi dia datang juga dengan mengumpat (Jawa, misuhi), menuduh ini (yang

baik dikatakan buruk), memakan harta ini (secara tidak benar), menjmlahkan darah

ini, memukul ini, dan mereka itu diberikan pahala dari kebaikan orang yang

melakukannya. Maka apabila kebaikannya itu sudah rusak (habis), sebelum ia

dihakimi, maka diambilkan dari kesalahan mereka, maka ia akan dilempar karena

prilakunya itu, dan dilempar ke neraka" (Riwayat Muslim dan at-Tirmidzi)”.

Saya yakin Saudara-saudaraku tidak ada yang ingin menjadi orang yang bangkrut

di akhirat nanti. Kita sudah berusaha meskipun dengan berat hati, karena diterpa

kemalasan akibat dibisiki oleh iblis dan syetan yang terus menggoda kita, bahkan

kadang bercampur dengan ria karena ingin ibadah kita diketahui dan dilihat orang

lain. Karena itu, mari kita jaga hati dan fikiran kita dengan selalu berbuat, bertutur

kata yang baik kepada orang lain. Diawali dari pertama, sikap al-basasah (sumeh,

ajer, friendly) atau at-tabassum (senyum, berwajah manis) dengan orang lain. Ini

adalah sadaqah kita tanpa harus mengeluarkan uang. Kedua, mari kita jaga lisan

kita, yang menurut Al Ghazali adalah paling tajam di dunia ini agar hanya bisa

berkata yang baik, atau diam. Karena diam adalah emas. Atau lisan yang

senantiasa berdzikir kepada Allah dalam berbagai kesempatan. Ketiga, mari kita

berbuat sesuatu yang bermanfaat kepada orang kain. Karena ini "investasi" kita

menjadi manusia yang terbaik.

Semoga kita tidak termasuk golongan hamba-hamba Allah yang terancam

kebangkrutan, dan tetap istiqamah menjalankan ibadah baik mahdlah atau ghairu

mahdlah, dan makin khusyu' dan tawadlu' kepada Allah. Semoga hidup kita

nyaman dan bahagia.

والعصر ان االنسان لفي خسر اال الذين امنوا وعملوا الصالحت وتواصوا بالحق وتواصوا

بالصبر بارك هللا لي ولكم ولساءر الموءمنين والموءمنات والمسلمين والمسلمات واستغفروه

ان هللا هو الغفور الرحيم

Allah a'lam bi sh-shawab.

----------------------------------------

*) Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA.; Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Tengah,

Direktur Program Pasca Sarjana UIN Walisongo Semarang & Ketua II Bidang

Pendidikan YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah

Page 101: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Naskah Khutbah Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman Simpanglima Semarang

tanggal 28 Juli 2017 M / 04 Dzulqa’dah 1438 H

KESUCIAN DAN TANTANGAN

MASA DEPAN

Oleh : Dr. HM. Navis Junalia, MA. *)

الحمد هلل الذي خلق االنسان وعلمه للبيان الشمس والقمربحسبان والنجم والشجريسجدان. اشهد ان ال اله اال هللا وحده

ال شريك له واشهد ان سيدنا محمداعبده ورسوله اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه

تم واتقوا هللا ما استطعتم واعتصموا بقول هللا تعالى فى كتابه اجمعين اما بعد فيا ايها الحاضرون اتقوا هللا حيثما كن

الكريم اعوذ باهلل من الشيطن الرجيم ومن يسلم وجهه الى هللا وهو محسن فقد استمسك بالعروة الوثقى والى هللا عا

قبة االمور. صدق هللا العظيم

Hadhirinal Jum’ah Rohimakumullah

Marilah kita manfaatkan waktu yang pendek dan penuh barokah ini guna

melakukan introspeksi sejenak dan muhasabah secara jujur, apakah sampai detik

ini kita betul-betul telah menjadi hamba Allah yang baik dan hidup kita senantiasa

dihiasi dengan amal-amal salih ataukah justru kita berada di dalam kegelapan

penuh dengan kemaksiyatan. Kita patut bertanya apakah setiap nikmat dari Allah

yang tidak dapat kita hitung ini mampu kita manfaatkan dan gunakan sesuai

petunjuk Sang Pemberi Nikmat yakni Allah SWT. Kitapun juga pantas untuk

bertanya tentang amal kita yang kelak akan kita haturkan di hadapan Allah apakah

semakin meningkat dan berbobot ataukah justru semakin hari makin menurun dan

investasi/tabungan yang kita miliki semakin berkurang. Muhasabah/introspeksi

seperti ini sangat penting untuk terus menerus kita lakukan, sekiranya hal ini kita

lakukan dengan sepenuh hati dan penuh keikhlasan maka insya-Allah akan

mencapai hasil yang maksimal, manakala hal itu masih kurang maka harus terus

kita coba untuk meningkatkan diri, apabila kita salah maka kitapun harus siap

untuk memperbaiki diri, dan jika kita telah berada pada jalur yang benar maka

tentu kita tidak akan terkena penyakit takabur, terlena, besar kepala, dan akhirnya

kita akan menjadi orang yang terkutuk di hadapan Allah SWT.

Hadhirinal Jum’ah Rohimakumullah

Sekiranya kita berani lebih jauh melakukan introspeksi bahwa selama bulan Syawal

kita berada di dalam sebuah arena tempat kita berpacu, bermusabaqah, dan

berlomba-lomba menanam/menabung amal-amal yang baik dan bermanfaat bagi

pribadi, keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Namun mari kita bertanya,

apakah selama bulan Syawal amal kita benar-benar sesuai sesuai dengan filosofi

“Syawal” yakni penuh dengan peningkatan diri ataukah justru mengalami

penurunan ?. Secara umum tentu hal ini membutuhkan penelitian tetapi orang

Page 102: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

akan sulit menolak bahwa selama bulan Syawal justru dijumpai amaliyah-amaliyah

umat Islam relatif ada tantangan berat yakni berupa penurunan diri. Jika di bulan

Ramadhan kita merasakan bahwa Allah SWT berada di dalam sanubari kita

sehingga setiap kita akan berbuat senantiasa diilhami oleh kesadaran akan

kehadiran Allah SWT. Pada 1 (satu) bulan yang lalu kita juga merasakan setiap

kita memiliki nikmat lebib berupa harta benda, kita merasa enteng melakukan

sadaqah, infaq dan pemberdayaan kepada para fakir miskin, tetapi barangkali pada

bulan Syawal ini para Takmir dan Pengurus organisasi Islam mengeluh lantaran

pemasukan dari infak dan sadaqah menurun secara signifikan. Jika saja satu bulan

yang lalu kita masih ingat betul dan nyaris tidak menyaksikan perselisihan ataupun

cekcok antar umat Islam, namun bisa saja dalam bulan ini kita mulai menyaksikan

bagaimana umat Islam satu dengan yang lain sudah mulai ada tensi-tensi/

tegangan sehingga kita merasa khawatir bahwa nilai-nilai kesucian kita menjadi

terganggu. Oleh karena itu, saat ini pantas bagi kita untuk selalu memperbaharui

dengan cara merefresh kesadaran bahwa setiap kesucian tentu akan menjadi

masalah ketika dihadapkan pada masa depan, kita ingat betul bagaimana peristiwa

turunnya ayat yang diterima oleh junjungan Nabi Besar Muhammad SAW pada

surat Al Maidah/5 : 3 yang berbunyi :

Artinya : “......pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan

telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama

bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat

dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Hadhirinal Jum’ah Rohimakumullah

Sungguh para sahabat begitu senang dan gembira karena ayat ini pertanda telah

sempurna, hal ini mengandung arti bahwa kehidupan umat Islam juga telah

sempurna. Namun ada seorang sahabat yang sangat sensitif dan peka yakni Abu

Bakar Ash Shiddiq RA, di tengah-tengah orang yang sedang bergembira justru

beliau menangis. Para sahabat lalu bertanya : “Wahai Abu Bakar, saatnya kita

bergembira karena ayat terakhir sudah turun sempurna, mengapa engkau

menangis ?. Lalu Abu Bakar Ash Shiddiq berkata : “Ketika sesuatu itu sudah

mencapai kesempurnaan maka selanjutnya ada kecenderungan untuk menurun”.

Setiap sesuatu yang telah bergerak pada titik kulminasi maka justru kemudian

akan mengalami perkembangan yang stagnan. Demikian umur manusia, ketika

orang sudah mencapai titik kesempurnaan usia maka dia akan mengalami

penurunan dan bahkan Al Qur’an mengisyaratkan manusia akan menjadi

lemah dan rambutpun akan memutih, hal ini sebagai tanda bahwa kehebatannya

sudah mulai menurun dan akan segera hilang. Oleh karena itu, mari kita jadikan

Page 103: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

momentum kesucian kita lantaran dosa-dosa kita telah diampuni oleh Allah SWT

melalui puasa Ramadhan, namun di sisi lain kita dihadapkan pada tantangan yang

lebih serius dalam rangka membangun masa depan yang lebih baik.

Allah SWT sudah mewanti-wanti hamba-Nya untuk melihat masa lalu untuk

dijadikan ibrah dan dengan ibrah tersebut diharapkan mampu membangun

masyarakat yang lebih baik lagi, dari sinilah ketika kita melihat masa depan dan

anatomi kehidupan umat Islam maka ada sekian banyak tantangan yang mesti kita

waspadai dan bahkan perlu untuk kita jawab sehingga kita berada dalam satu

situasi dimana keber-Islaman kita tidak berkurang dan selalu istiqamah dan

mengalami peningkatan yang signifikan. Tantangan-tantangan itu antara lain :

1) Setiap kali manusia masih hidup, oleh Allah disertai potensi-potensi nafsu dan

di dalamnya ada 2 (dua) pilihan, yakni apakah akan mempertahankan kebaikan

atau justru akan memenangkan keburukan. Sungguh Allah SWT telah memberikan

tuntunan bahwa manusia akan beruntung manakala mampu mensucikan jiwa dan

memenangkan kebenaran di atas potensi-potensi kemaksiyatan yang tumbuh di

dalam jiwa kita. Kitapun mendapatkan pelajaran yang sangat indah bahwa ketika

umat Islam melakukan peperangan melawan kaum kafir Quraisy pada perang

Badar dan memperoleh kemenangan atas ijin dan pertolongan Allah SWT, maka

umat Islam pulang ke Madinah dalam suasana gembira dan mengatakan : narji’u

ila jihadil akbar, tetapi Rasulullah kemudian menjawab : tarji’u min jihadil asghor

ila jihadil akbar (engkau sesungguhnya baru pulang dari peperangan yang kecil

menuju peperangan yang jauh lebih besar). Para sahabat bertanya : Apa yang

dinamakan jihad yang besar itu ya Rasulullah ?. Rasul menjawab : Jihadun nafs,

engkau harus berani untuk, mengendalikan, dan menata hawa nafsumu sehingga

tidak terjebak pada perbuatan-perbuatan buruk.

Saat ini kita dihadapkan pada tantangan yang sangat berat bahwa nafsu menjadi

sebuah kosa kata penting untuk selalu kita insyafi dan sadari bersama yakni

sebuah gejolak jiwa yang ingin mendapatkan kenikmatan sesaat dengan

melupakan kenikmatan yang langgeng, seringkali meninggalkan kebenaran-

kebenaran Ilahi demi sebuah kenikmatan duniawi, bahkan berani menjangkau

sesuatu yang dilarang oleh Allah demi sebuah kenikmatan sesaat dan saat ini kita

banyak menyaksikan di sana sini ambisi-ambisi pada sektor politik seringkali harus

meninggalkan kebenaran, ambisi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi pribadi

menjadikan dia ringan dan tega mematikan kesempatan pada teman dan orang

lain. Di saat dia harus memenuhi kebutuhan rumah tangganya maka diapun

merasa ringan untuk merugikan fihak lain dengan cara mencuri, merampok, dan

membegalnya. Begitu banyak orang tidak memiliki empati ketika temannya

mengalami musibah, diapun lewat dengan perasaan nyaman dan enak guna

menghindari investigasi dari fihak kepolisian.

Hadhirinal Jum’ah Rohimakumullah

Jiwa seperti adalah jiwa yang kerdil, Islam mengajarkan kita untuk bagaimana

memenang-kan kebenaran, antara lain : 1) Kebenaran ketauhidan; tidak ada yang

Page 104: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

pantas untuk menjadi sandaran hidup kita kecuali Allah SWT. Kegelisahan, gundah

gulana, kebingungan dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomi, sesungguhnya

mereka itu sedang mengalami masalah karena jiwa berserah diri hanya kepada

Allah sudah mulai menipis di dalam jiwanya. Sebagaimana disampaikan di awal

khutbah yakni firman Allah dalam surat Luqman/ 13 : 22 yang berbunyi :

Artinya : “Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia

orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada

buhul tali yang kokoh. dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan”.

Sekiranya kita mampu mempertahankan keimanan bahwa tidak ada Tuhan kecuali

Allah SWT karena Dia-lah satu-satunya Tuhan yang pantas untuk disembah dan

tempat bersandar, maka tidak ada rasa kegelisahan menyelimuti diri kita karena

Allah selalu bersama kita dan yang senantiasa berserah diri kepada-Nya serta

berada di jalur-jalur kebaikan, sungguh dia telah berpegang pada tali yang kokoh

yang akan selalu dibimbing menuju ridho Allah SWT.

2) Setiap muslim sudah saatnya untuk berbenah diri bahwa keimanan kita tidak

akan sempurna tanpa berani mencintai sesama muslim sebagaimana mencintai diri

kita sendiri.

اليؤمناحدكمحتىيحبالخيهاولجارهمايحبلنفسه

“Tidak sempurna iman seseorang sehingga dia mampu mencintai saudara-

saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”. (HR. Ahmad)

Mari kita renungkan tantangan ke-2 ini yang secara horizontal diwujudkan dalam

bentuk kecerdasan sosial dan sekiranya kita mampu mewujudkan dalam

kehidupan kita maka sungguh rugi manakala hidup kita tidak memiliki teman dan

sungguh rugi apabila di antara teman kita menangis dan merana lantaran terusik

dengan kehadiran kita, sungguh rugi bagi kita manakala kita tidak mampu

membuat teman kita itu tersenyum.

Filosofi-filosofi dasar seperti ini menunjukkan sebuah ajaran Islam bahwa

keindahan hidup seorang muslim ditatar sejauhmana dia berani menciptakan

keindahan, cinta kasih, harmoni dalam komunikasi antara umat Islam dengan

sesamanya maupun dengan non muslim. Pantas kiranya pada tantangan yang ke-

2 ini kita berani menjadi contoh bagaimana indahnya Islam yang mengutamakan

keselamatan, kedamaian, keamanan, menebar cinta kasih dalam setiap kehidupan,

dan menjadi asset memecahkan masalah-masalah kemanusiaan.

Inilah 2 (dua) tantangan yang mudah-mudahan mampu menjadikan inspirasi

untuk menumbuhkan dan membangun keberanian kita guna memenangkan

agama Allah di atas segala-galanya serta untuk memberanikan diri menciptakan

Page 105: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

kehidupan yang penuh cinta kasih, tolong menolong hingga akhirnya Islam

menjadi agama yang berwibawa dan pantas dihormati dalam kehidupan manusia

di dunia ini. Kita berdoa kepada Allah SWT, semoga nilai-nilai ini mampu terserap

dalam jiwa kita dan kita diberi kekuatan oleh Allah untuk mewujudkan di kehidupan

kita sehari-hari. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin. *****

Allah a'lam bi ash-shawab

----------------------------------------

*) Dr. HM. Navis Junalia, MA.; Dosen Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN)

Walisongo Semarang

Page 106: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Imam Dalam Keluarga

Oleh Dr. H. M. Nafis Yunalia, MA

Jum’at, 7 Juli 2017

Kaum muslimin yang Dimuliakan Allah

Melalui waktu yang amat pendek tapi penuh berkah ini, marilah kita

segarkan kembali seluruh usaha kita untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kita

kepada Allah SWT, yakni seberapa jauh kedekatan hati kita kepada Allah SWT

sehingga semakin bisa merasakan kehadiran-Nya dala kehidupan kita; seberapa

tajam pikiran dan itelektualitas kita sehingga semakin dapat menangkap tanda-

tanda kebesaran Allah yang terhampar di alam semesta ini; dan seberapa banyak

amal-amal baik kita sehingga semakin mendekat gambaran ideal kehidupan yang

islami. Dengan kualitas ketaqwaan sebagaimana tersebut, maka dapat dipastikan

kita akan menjadi hamba Allah yang mulia.

Kaum Muslimmin yang Berbahagia

Dengan kemuliaan yang tinggi sebagai hasil dari kualitas ketaqwaan hanya

mungkin kita capai apabila kita menjadikan al-Qur’an sebagai imam, guru, sumber

inspirasi, kompas dan pengendali peri kehidupan secara menyeluruh, baik dalam

skala pribadi, sosial maupun budaya. hal tersebut didasarkan pada firman Allah

SWT:

ب ريا ك را أ نل م أ ج ت ل ح يـ ع م ل ون ٱلص ٱلذ ين ٱل م ؤ م ن ن ر أ قـ و م و يـ ب ش ى ه د ىل لت اٱل ق ر ء ان يـ ه ذ إ نه

“Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling

lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mu’min yang

mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”. (QS. Al-

Isra’: 9)

Berdasarkan ayat diatas, para ulama sepakat dan sudah sepantasnya tidak

timbul keraguan sedikitpun bahwa al-Qur’an akan menghantarkan manusia yang

memahami dan mengamalkannya keada kesuksesan, kesejahteraan dan

kebahagiaan hidup. Pada ayat lain, Allah juga mengingatkan sebagai berikut:

ن ن الصد ور و ه دىو ر ح ةل ل م ؤ م ف اءل م ايف ر ب ك م و ش اء ت ك م م و ع ظ ةم ن ج ق د االناس أ يـه ي “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan mu dan

penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta

rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Yunus: 57)

Ayat tersebut dan berbagai ayat lain yang menerangkan posisi al-Qur’an

memberi kepahaman yang mendasar bahwa al-Qur’an tidak hanya berisi nilai-nilai

yang mengajak manusia kepada kesuksesan dan kebahagiaan, melainkan juga

Page 107: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

memberi inspirasi, ketentuan umum dan (untuk beberapa kasus) petunjuk teknis

prosedur pencapaiannya.

Kaum Muslimin yang Terhormat

Pertanyaan besar sekaligus persoalan serius yang muncul ke permukaan

adalah kalau memang betul al-Qur’an menjadi guru kesuksesan dan kebahagiaan,

kenapa kehidupan umat Islam tidak menggambarkan kesuksesan dan kebahagiaan

tersebut? Kalau benar al-Qur’an sebagai pendorong kemajuan, kenapa kehidupan

umat islam tidak mencerminkan kemajuan; tetapi sebaliknya kehidupan mereka

lebih banyak melukiskan kemunduran, keterbelakangan, kemiskinan dan

kebodohan. Sebagai jawaban pertanyaan dan persoalan tersebut tidak seluruhnya

salah dan juga tidak seluruhnya benar. Sejarah telah membuktikan bahwa mulai

masa Nabi sampai sekarang, ketika umat Islam mengamalkan al-Qur’an secara

komprehensif dan konsisten mereka telah mampu menghadirkan kemajuan-

kemajuan di berbagai bidang kehidupan baik ilmu pengetahuan, politik, sosial,

ekonomi maupun kebudayaan. Bahkan tidak kurang dari 600 tahun (6 abad) umat

Islam menjadi penentu gerak peradaban manusai secara internasional. Prestasi

Dinasti Abbasiyah dan beberapa dinasti lain menjadi saksi kemajuan tersebut.

Namun demikian, sejarah juga mencatat bahwa ketika umat Islam semakin jauh dari

nilai-nilai al-Qur’an, maka tidak saja mereka mundur dan terbelakang, bahkan

menjadi kelompok yang terisolir dan tertindas. Terusirnya umat Islam dari daratan

Spanyol, penjajahan bangsa Eropa atas negara-negara Islam, hegemoni budaya

barat terhadap peradapan manusia modern menjadi bukti keterpurukan umat Islam.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Belajar dari kenyataan sejarah tersebut, kiranya menjadikan kita arif bahwa

kita harus kembali pada fondasi dasar ketetapan Allah SWT, bahwa sumber

kemajuan, kesuksesan dan kebahagiaan tidak kemana-mana, melainkan kembali

berpegang teguh kepada al-Qur’an. Semangat kembali pada al-Qur’an disini sama

sekali bukan berarti bahwa kita harus bersikap tertutup, ignorance dan acuh tak acuh

terhadap berbagai kemajuan peradaban manusia. Sebaliknya, berbagai kemajuan

tersebut justru dapat digunakan untuk mempermudah dan mempertajam

pembacaan, pengkajian dan pemaknaan kita terhadap al-Qur’an. Hadirnya VCD

tentang cara praktis belajar al-Qur’an, dan perangkat Maktabah Syamilah

membuktikan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berguna

dalam mempercepat keberhasilan studi al-Qur’an.

Kaum Muslimiin yang Berbahagia

Oleh sebab itu, perlu menjadi kesadaran dan greget semangat kita bersama

bahwa membaca, mempelajari, memahami dan mengamalkan al-Qur’an tidak dapat

ditunda-tunda lagi. Kesadaran dan greget semangat tersebut akan menghantarkan

kita menjadi manusia yang terbaik dan terpuji. Sebagaimana diisyaratkan

Rasulullah Muhammad SAW:

Page 108: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

تـ ع لم ال ق ر آن و ع لم ه ر ك م م ن يـ ع ل ي ه و س لم خ الل ص لىالل ر س ول ق ال ق ال ي ع ل ع ن

“Diriwayatkan ‘Ali bahwa Rasulullah bersabda: “sebaik-baik kalian adalah yang

mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya (pada pihak lain)”. (HR. Darimi)

Pada hadis lain

ت ظ ه ر ه ال ق ر آن قـ ر أ م ن و س لم ع ل ي ه الل ص لىالل ر س ول ق ال ل ه ح ف أ ح لو اس ل ه ح ر ام ه و ح رم ال ب ه الل أ د خ و ش فع ه ال نة ر ةيف ل م ن ع ش النار ل ه و ج ب ت ق د ه م ك لبـ ي ت ه أ ه

"Barangsiapa membaca Al-Qur`an kemudian dia menghafalnya dan menghalalkan

apa yang dihalalkan Al-Qur`an serta mengharamkan apa yang diharamkan Al-

Qur`an, niscaya dengannya Allah akan memasukkannya ke dalam surga dan dapat

memberi syafa'at kepada sepuluh keluarganya yang wajib masuk neraka."(HR.

Tirmidzi)

اقـ ر ء واال ق ر آن ف ع ن ع ل ي ه و س لم يـ ق ول الل ص لىالل ر س ول س ع ت يـ و م أ ب وأ م ام ة ال ب اه ل يق ال إ نه ي ت يعال ص ح اب ال ق ي ام ة ش ف

“Dari Abi Umamah, dia berkata; saya mendengar Rasulullah bersabda: “Bacalah

al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat

(pertolongan) kepada para sahabatnya (para ahli al-Qur’an)”. (HR. Ahmad)

Tempat paling strategis pembudayaan al-Qur’an sebagaimana tersebut

adalah keluarga. Keluargalah tempat awal terjadinya proses pembentukan nilai

pada kepribadian seorang anak manusia. Keluargalah tempat awal bersemai

generasi baru yang akan menentukan corak kemajuan masa depan. Demikian juga

keluargalah tempat awal tumbuhnya harapan kebangkitan Islam. Oleh sebab itu,

pembudayaan al-Qur’an di lingkungan keluarga perlu kita jadikan agenda prioritas

untuk membangun masa depan Islam sehingga Islam akan kembali bersinar dan

menuntun umat menuju kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan masa depan

baik di duna maupun akhirat. Amin ya Robbal ‘Alamin

Page 109: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Syukur dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan

Oleh KH. Hanif Ismail, Lc.

Jum’at, 14 Juli 2017

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Melalui mimbar jum’ah yang mulia ini, saya ingin menyampaikan pesan dan

mengajak kaum muslimin yang dimuliakan Allah khususnya diri saya sendiri,

marilah senantiasa kita jaga dan kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT,

dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya,

karena taqwa inilah yang akan menghantarkan kita untuk memperoleh perbaikan

dan kebahagiaan hidup kita baik di dunia maupun di akhirat nanti. Diantara cara

meningkatkan taqa dan sekaligus melaksanakan perintah Allah SWT adalah

bersyukur atau menjadi hamba Allah yang syakur (yang banyak syukurnya).

Allah SWT berfirman dalam QS. Lukman/31: 14:

ي ك و ل و ال د اش ك ر ل ع ام ن أ ن نو ف ص ال ه يف ناع ل يو ه ي ه ح ل ت ه أ مه و ه ن س ان ب و ال د ن ااإل و و صيـ ر يـ ص

إ ل امل

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang

ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang

bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bnersyukurlah

kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah

kembalimu.”

Juga firman dalam QS. Al-Baqarah/2: 152:

أ ذ ك ر ك م و اش ك ر وا ف اذ ك ر ون ف ر ون ت ك و ل ل “maka ingatah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan

bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat Ku.”

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Mengapa kita harus bersyukur? Sebagai makhluk Allah, kita diciptakan hidup

di dunia ini penuh dengan limpahan sifat Rahman dan RahimNya. Allah SWT

menciptakan kita sebagai manusia tapi sekaligus menyiapkan segala apa yang

dibutuhkannya untuk hidup di dunia ini, tertama sebagai hajat hidup primernya:

meliputi bahan-bahan sandang, pangan dan tempat tinggal yang juga meliputi

tanah, air dan udara serta cahaya matahari, bulan dan bintang-bintang tanpa

membeda-bedakan; apakah mereka itu mukmin atau kafir, taat atau maksiat, baik

atau jahat, pejabat atau rakyat, kaya atau miskin dsb.

Allah SWT berfirman dalam QS. Lukman/31: 20:

Page 110: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

ب غ ع ل ي ك م ن ع م ه ظ اه ر ة و أ س ال ر ض و م ايف السم او ات ل ك ممايف س خر تـ ر و اأ نالل أ مل ط ن ة و ب

“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukan untuk

(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan

menyempurnakan untukmu nikmat-Nya yang nampak dan yang tidak

nampak”.

Dalam QS. Al-Jatsiyah ayat 12 Allah SWT berfirman:

ف يه ب مر ٱلف لك ل ت جر ى ل ك م ٱلب حر ٱلذ ىس خر م نف ٱلل تـ غ وا ضل ه ۦو ل ع لك مه ۦو ل تـ بـ ت شك ر ون

“Allahlah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat

berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari

sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur”.

Ayat-ayat ini menunjukan bahwa alam semesta; langit, bumi dan segala apa

yang ada didalamnya merupakan nikmat Allah SWT untuk memenuhi hajat hidup

manusia agar bisa bertahan dan memperoleh kesejahteraan dalam hidupnya di

dunia.

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Nikmat Allah yang diberikan kepada manusia tak terbilang dan tak terhingga,

karena ada yang kasat mata tapi juga lebih banyak yang tak terjangkau oleh indera

manusia. Banyak yang wujudnya kita ketahui, tapi juga jauh lebih banyak yang

keberadaannya tidak kita ketahui dan kita sadari. Oleh karena itu Allah SWT

menegaskan lewat firmannya dalam QS. Ibrahim ayat 34:

ك فار ل ظ ل وم نس ان اإ ناإل ت ص وه الل ل ن ع م ت م اس أ ل ت م وه و إ نتـ ع دوا ك ل و آت ك مم ن“Dan jika kamu menghitung nimat Allah, tidak lah dapat kamu

menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat

mengingkari (nikmat Allah).”

Lalu bagaimana seharusnya bersyukur itu? Para ulama memberikan pengertian

apa atau bagaimana bersyukur itu. Imam al-Nawawi mengatakan:

ه م ع تـ ع ظ ي م ن ع م ة امل ب ن ع م ع ت اف ر ا إل ح ق يـ ق ة الشك

“Esensi syukur adalah pengakuan atas nikmat yang diberikan oleh

Sang Maha Pemurah diserati sikap mengagungkan-Nya”.

Page 111: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Imam al-Qusyairi mengatakan: hakikat bersyukur adalah memuji Sang

Pemberi kebaikan dengan mengingat-ingat anugerah yang diberikan-Nya.

Imam al-Syibli menjelaskan: Syukur adalah kesadaran akan Sang Pemberi

nikmat, bukan memandang nikmat itu sendiri.

Sementara Imam al-Junaid mengatakan: Syukur adalah jika orang tidak

menggunakan nikmat Allah untuk bermaksiat kepada-Nya. Dengan memahami

pengertian-pengertian yang diberikan oleh para ulama, maka bersyukur adalah

tidak hanya sekedar memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah saja, tapi

juga mengakui bahwa sumber kenikmatan itu berasal dari Allah Yang Maha

Pemurah. Oleh karena itu tidak boleh meremehkan nikmat tersebut walaupun

ukuran atau jumlahnya sangat kecil dan tidak boleh pula digunakan untuk hal-hal

yang tidak diridhai oleh Allah SWT.

Kita yakin sumber nikmat itu berasal dari Allah SWT, namun bisa saja

sampainya nikmat tersebut kepada kita melalui berbagai cara, misalnya hubungan

kerja, tolong menolong dan interaksi lainnya sesama manusia, sehingga bersyukur

kepada Allah tidak berarti meniadakan berterima kasih kepada manusia yang telah

berjasa atau berbuat baik kepada kita. Bahkan orang yang tidak mau berterima kasih

kepada sesama berarti tidak bersyukur kepada Allah SWT. Sebagaimana

diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

الناس ي ش ك ر ل م ن الل ي ش ك ر ل “Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak mau berterima kasih

kepada sesama manusia”.

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, sikap syukur menumbuhkan hubungan

kemasyarakatan menjadi lebih kokoh, harmonis dan saling hormat menghormati.

Karena tidak ada manusia yang sempurna, memiliki dan bisa menyelesaikan segala

persoalan dengan sendirinya. Masing-masing diberikan kelebihan oleh Allah SWT,

baik berupa ilmu, harta maupun tenaga. Kepandaian seorang ilmuwan tak lepas dari

jasa guru-guru yang pernah mengajarinya, demikian juga kekayaan seorang

saudagar/pengusaha sangat terkait dengan tenaga buruh dan keryawan yang

membantunya. Bahkan pejabat negara seperti Presiden, anggota DPR maupun

DPRD juga karena suara rakyat yang diberikan kepadanya. Apabila semua orang

mau bersykur kepada Allah SWT dan menyadari atas kelemahan dan

kekurangannya masing-masing, lalu menggunakan nikmat Allah, sebagai kelebihan

yang diberikan kepadanya, sesuai dengan fungsi dan perannya yang diridhai Allah,

tentu tidak akan ada sikap arogansi, kesombongan dan egoisme yang tinggi dalam

kehidupan kita didalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kita akan bahagia

dan sejahtera. Bahkan nikmat yang diberikan Allah kepada kita sebagai pribadi atau

Page 112: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

kepada bangsa dan negeri kita yang tercinta ini akan terus berkembang menjadi

lebih baik. Kalau sekarang kita masih merasakan krisis ekonomi, pasti Allah akan

mengangkatnya dari keterpurukannya dan menjauhkan kita dari berbagai bencana

dan kehancuran. Karena Allah menyatakan dengan tegas dalam QS. Ibrahim ayat

7:

اب ل ش د ي د ك ف ر ت إ نع ذ نك م و ل ئ ن ش ك ر ت ل ز ي د و إ ذ ت ذن ر بك م ل ئ ن “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambahkan

nikmat kepadamu. Dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka

sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih”.

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Nikmat Allah terutama yang berupa kekayaan dan harta benda, apabila tidak

disyukuri akan menjebak diri kita pada mental meterialistik, hidup dalam pola

konsumeristik yang diperbudak oleh harta dan kekayaan. Dan pada gilirannya akan

menjauhkan diri kita dari jati diri sebagai manusia yang mulia. Sungguh tak tahu

diri dan merugi orang yang tidak mau bersyukur kepada Allah SWT, apalagi

sebagaimana telah kita ketahui bahwa sesungguhnya manfaat dari sikap bersyukur

itu akan kembali kepada orang yang bersyukur itu sendiri. Dan sedikitpun Allah

tidak akan mengambil keuntungan dan tidak pula mendapatkan kerugian dari sikap

hamba-Nya, apakah dia bersyukur atau bahkan justru sebaliknya.

Alangkah buruk dan hinanya akibat yang dialami orang-orang yang tidak mau

bersyukur dan menukar kenikmatan Allah dengan kekufuran. Cukup banyak kisah

yang diungkapkan al-Qur’an tentang kehancuran yang telah Allah timpakan pada

umat-umat terdahulu, ada kisah kaum Tsamud, Saba’, Ashabu Madyan, Fir’aun,

Qorun dan sebainya. Diantara mereka, ada yang Allah binasakan dengan hujan batu

dan angin kencang selama beberapa hari dan malam berturut-turut, ada juga yang

dibinsakan dengan banjir bandang, ditenggelamkan ke dasar lautan, ditelan bumi,

diturunkan hama dan penyakit dan sebagainya.

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Banyak kisah-kisah yang Allah SWT abdikan dalam al-Qur’an hingga kini

sebagai Tamtsil Adzab di dunia atas kedurhakaan manusia yang tidak mau

mensyukuri nikamt Allah SWT dan sekaligus sebagai ‘Ibrah (pelajaran) bagi orang-

orang yang mempunyai mata hati.

Musibah memamng sering menimpa kita dan negeri kita tercinta, mulai gempa

bumi, gelombang tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan berbagai

penyakit yang sebelumnya tak pernah kita kenal, seperti antrak, chikungunya, flu

burung dan sebagainya. Namun tentunya kita tidak ingin sengsara, kita juga tidak

ingin negeri kita hancur kerena dilaknat oleh Allah SWT. Oleh karena itu marilah

kita terus menerus berusaha menyukuri segala nikmat karunia Allah yang telah

Page 113: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

dicurahkan kepada kita dengan seoptimal mungkin. kita gunakan umur, harta

benda, kesehatan dan kemampuan tenaga serta ilmu yang kita miliki untuk berbakti

kepada Allah, memberikan kemaslahatan dan kemanfaatan bagi diri sendiri,

keluarga dan masyarakat.

Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Kita tentu akan malu dan merasa tak berarti, kalau kita sadar sebagai orang

yang beriman dan sebagai umatnya Nabi Muhammad SAW tahu apa yang

dilakukan Baginda Rasulullah SAW dalam kehidupan malam harinya seperti yang

diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Aisyah ra.

ع م اه فـ ق ال ت ق د تـ تـ ف طر ح ت اللي ل يـ ق وم م ن ك ان ع ل ي ه و س لم الل ص لىالل اأ نن ب ن ع ه ذ ت ص ا ش ة مل

أ ك ون ع ي أ ن ب أ ح أ ف ال ق ال و م ات خر ذ ن ب ك م اتـ ق دم م ن ل ك الل غ ف ر الل و ق د ب داش ك ورار س ول “Sesungguhnya Rasulullah SAW pada suatu malam berdiri (melakukan) shalat

hingga kedua kaki beliau bengkak, lalu aku bertanya: mengapa engkau (wahai

Rasulullah) melakukan hal seperti ini, sedangkan Allah SWT telah mengampuni

dosa-dosa mu yang sudah lewat dan yang akan datang? Rasulullah SAW

menjawab: tidakkah aku ini hamba yang banyak syukurnya?”

Jika kita membaca hadis ini lalu introspeksi pada diri kita sendiri yang masih

banyak dan sering melakukan perbuatan maksiat dan dosa, kita masih sering iri dan

benci atas nikmat yang diperoleh saudara kita, kita tidak mau melihat orang-orang

yang tidak lebih baik dan lebih kesulitan dari pada kita, kita masih selalu tidak puas

dan mudah marah serta berlanjut dengan tindak kriminal hanya karena secuil roti

dan materi yang tak berarti dihadapan Allah. Sungguh sangat naif diri kita ini,

apabila Allah SWT masih berkenan menggerojok nikmat-nikmat-Nya kepada kita.

Alangkah indahnya hidup seorang mukmin, kalau kita benar-benar seperti yang

dinyatakan oleh Rasulullah SAW:

ك ل أمره إ ن ن ؤم الم مر وسل معجبال عليه صل ىالل الل هيبقالقالرس ول وليسذاكعنص خير ه

ضر وإ نأصابته شكرفكانخيراله اء سر إ نأصابته ن ؤم لم ل حدإ ال )رواهمسلم(ل صبرفكانخيراله اء

“dari Shuhaib berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:

"perkara orang mu`min mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan

itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mu`min, bila tertimpa kesenangan, ia

bersyukur dan syukur itu baik baginya dan bila tertimpa musibah, ia bersabar dan

sabar itu baik baginya”. Subhanallah!

Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan kekuatan

kepada kita agar kita mampu menjadi hamba-hamba-Nya yang banyak bersyukur

dan sabar dalam menghadapi kehidupan yang fana ini. Amin ya Rabbal ‘Alamin

Page 114: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Ukhuwah Islamiyah dan Kehidupan Keberagaman

Oleh KH. Ubaidillah Shadaqoh, S.H

Jum’at, 21 Juli 2017

Hadirin sidang Jum’ah Rahimakumullah

Sungguh tak terhingga kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada

kita masyarakat Jawa Tengah pada khususnya dan mayarakat Indonesia pada

umumnya. Segala tanaman dapat tumbuh di bumi pertiwi ini. Berbagai jenis barang

tambang dapat digali dari perut bumi. Gunung-gunung menjulang sebagai peneduh

dan sumber mata air. Daratan dihamparkan dan lautpun dibentangkan. Tidak ada

bumi yang sekaya dan seindah yang kita pijak, tidak ada tanah yang semurah dan

seramah dengan penghuninya, yang melebihi nusantara ini.

Namun karunia nikmat yang besar ini tidak akan memberikan kesejahteraan

dan kemakmuran bagi penghuninya, dan bahkan akan menjadikan malapetaka

apabila tidak kita syukuri dengan penuh kesadaran bahwa semua karunia ini

diciptakan oleh Allah SWT untuk seluruh penghuninya di masa kini dan untuk

generasi yang akan datang, anak-anak, cucu-cucu kita semuanya. Andai dulu orang

tua kita tidak menanam maka kita tidak akan memetik buah. Andai orang dahulu

menebang seluruh pohon dan menguras kekayaan di perut bumi ini maka kita akan

miskin, lapar dan mati kelaparan. Hidup saling bergantung, hanya orang-orang yang

sombong yang merasa dapat hidup tanpa bantuan dan kebaikan orang lain.

Sebagaimana firman Allah:

ورا ختاال فخح ب من ك ن مح ال يح ان الل

“Sesungguhnya Allah tidak senang pada orang yang sombong dan

membanggakan diri” (QS. An-Nisa/ 4: 36)

Hadirin Sidang Jum’ah Yang Dimuliakan Allah

NKRI yang kita cintai ini sebagian besar penghuninya adalah kaum

muslimin. Maka tidak akan ada artinya NKRI ini tanpa ada kesatuan dan

kebersamaan kaum muslimim. Kita telah sepakat dengan “Bhineka Tunggal Ika”

berbeda dalam suku, agama dan lain-lain tapi tetap satu bangsa yaitu Indonesia,

namun sangat aneh daan naif apabila ukhuwah seagama yaitu Islam tidak dapat

diwujudkan. Jika kita tidak dapat menjaga Ukhuwwah Islamiyah maka semboyan

yang tertera di lambang negara hanya merupakan semboyan palsu yang menutupi

Page 115: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

kedustaan kita. Dan lebih berat dari itu adalah kurang percaya pada Allah SWT,

sebagaimana disebutkan pada QS. Al-Hujurat:13

الل ر م ك م ع ند رو أ نث ىو ج ع ل ن اك م ش ع وبو قـ ب ا ل ل تـ ع ار ف واإ نأ ك ن اك مم نذ ك خ ل ق إ ن االناس أ يـه ي ع ل يمخ ب ري أ تـ ق اك م إ نالل

Lita’arafuu berarti saling mengenal pada perbedaan dan persamaan,

persamaan didalam asal-usul bahwa kita sama-sama makhluk yang lemah dari

tanah dan kembali ke tanah, maka dari arah mana kita mengaku paling baik, paling

mulia, paling benar dan paling kuat. (al-Qusyairi)

Sidang jama’ah Rahimakumullah

Terdapat beberapa hal yang menjadikan Ukhuwah Islamiyah ini semua, di

antaranya adalah:

1. Perbedaan Madzhab

Perbedaan yang sifatnya furu’iyyah (cabang) dan bukan ushul (pokok)

dijadikan alasan untuk menjaga jarak dan memisahkan diri. Ketidakcocokan ini

dibesar besarkan sehingga dianggap sebagai perbedaan dasar atau ushul.

Contoh perbedaan dalam mengucapkan usholli dalam niat shalat, perbedaan

bilangan rakaat shalat tarawih, sikap berdiri pada waktu shalat, tinggi pakaian

waktu shalat, penentuan awal atau akhir ramadhan. Bukankah kita telah mengetahui

perintah Rasullallah sudah terjadi pada masa kehidupan beliau.

ا م ع ه م ام اءفـ تـ ي مم ة و ل ي س الصال س ف رف ح ض ر ت يف ن خ ر ج ر ج ال ق ال ر ي س ع يدال د أ ب ع يداص ع ن ا ي ع د ة و ال و ض وء و مل ف أ ع اد أ ح د ه االصال ال و ق ت اال م اء يف و ج د الل خ ط ي باف ص لي اث أ تـ ي ار س ول ث ر

ص ال ز أ ت ك السنة و أ ج أ ص ب ت ي ع د ل لذ يمل ل ه فـ ق ال ع ل ي ه و س لم ف ذ ك ر اذ ل ك ل لذ يت ص لىالل و ق ال ك م رتـ ن ر ال ج و أ ع اد ل ك تـ و ضأ

“dari Abu Sa'id Al-Khudri dia berkata; Ada dua orang mengadakan perjalanan

jauh, lalu waktu shalat tiba sementara mereka tidak mempunyai air, maka

keduanya bertayammum dengan menggunakan tanah yang bersih dan keduanya

shalat, kemudian keduanya mendapatkan air dalam masa waktu shalat tersebut,

maka salah seorang dari keduanya mengulangi shalat dengan berwudhu dan yang

lainnya tidak, kemudian keduanya mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi

wasallam dan mengisahkan perjalanan mereka, maka Rasulullah Shallallahu

alaihi wasallam bersabda kepada yang tidak mengulang shalat: "Kamu telah

melaksanakan sunnah dan shalat kamu sempurna (tidak perlu diulang) ", dan

Page 116: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

beliau bersabda kepada yang berwudhu dan mengulangi shalat: "Kamu

mendapatkan pahala dua kali”.(HR. Abu Daud)

Demikian pula pada waktu perang ahzab, Nabi berkata: “Janganlah

seorangpun di antara kalian melaksanakan shalat Ashar kecuali telah sampai pada

qabilah Bani Quraidlah”, kemudian beberapa sahabat menjumpai waktu Ashar

sebelum sampai ke bani Quraidlah. Diantara mereka kemudian shalat Ashar (karena

memang sudah masuk shalat Ashar). Dan ada pula yang berkeras untuk shalat ashar

setelah sampai di bani quraidlah (karena teks dzahir perintah Nabi memang

demikian). Setelah kabar perselisihan tersebut sampai kepada Nabi tidak ada

seorang sahabat pun yang disalahkan.

Pada masa sahabat Nabi pun banyak sekali perbedaan pemahaman dan

perbedaan itu tidak menjadikan permusuhan. Sahabat Umar menghukumi iddahnya

wanita yang mengandung dan di tinggal mati oleh suaminya habis ketika sudah

melahirkan. Sahabat Ali menghukumi bahwa iddahnya habis setelah empat bulan

sepuluh hari dengan syarat sudah melahirkan.

Bahkan perbedaan hukum furu’ telah terjadi pada masa sebelum Nabi

Muhammad SAW. Pada masa Nabi Dawud AS dan Nabi Sulaiman AS. Ada dua

wanita yang masing masing membawa anak. Salah satu anak dibawa lari oleh

serigala Nabi Dawud menghukumi bahwa anak yang masih hidu adalah anaknya

wanita yang lebih tua. Karena wanita yang muda tidak terima dengan hukum yang

diputuskan oleh Nabi Dawud AS maka mereka mendatangi Nabi Sulaiman untuk

banding. Ternyata Nabi Sulaiman menghukumi bahwa anak tersebut milik wanita

yang lebih muda.

وسل مقالكانتامرأتان عليه صل ىالل رس ولالل أن عنه يالل ماابناه ماجاءمعنأب يه ريرةرض عه

وقالتال خرىإ ن ماذه بت هاإ ن ماذهبب ابن ك إ حداه مافقالتل صاح فذهبب ابن ئب دالذ فتحاكمتاإ لىداو بب ابن ك

ل لك برىفخرجتاعلىس الس لمفقضىب ه عليه ين ك فقالائت ون يب الس ماالس لمفأخبرتاه دعليه داو ليمانبن

غرى)رواهاحمد( ل لص ه وابن هافقضىب ه كالل غرىالتفعليرحم مافقالتالص بينه أش قه

Maka jika perbedaan yang kecil ini menjadikan kendala dalam merajut

Ukhuwah Islamiyah, siapa lagi yang kita contoh. Masihkah kita bermujadalah atau

berdebat dengan dalil hadis atau al-Qur’an, maknanya dan bahkan keabsahannya?

Kata kritikus; orang lain sampai ke bulan sementara kita masih berdebat sudah

tampakkah bulan?

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

2. Perbedaan golongan, Status, Partai atau Kepentingan

Alam demokrasi menjamin warga negara untuk berserikat, berkumpul

bersuara. Maka menjamurlah kelompok-kelompok, partai, jama’ah. Kelompok satu

mencerca dan mengolok-olok kelompok lain dengan terbuka di muka umum dan

bahkan disiarkan di media dengan dalih kebebasan bersuara, bebas melakukan apa

Page 117: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

saja. Namun kita tidak ingat bahwa kebabasan tidak bebas dari tanggung jawab.

Bahkan perbedaan politik pun ditarik menjadi perbedaan dalam madzhab agama,

dan perbedaan madzhab yang masih dalam lingkup furu’ ditarik-tarik menjadi isu

perbedaan dalam ushul atau akidah keimanan. Terjadilah apa yang terjadi; saling

fasiq memfasiqkan, kufur mengkufurkan. Agama tidak kita kemas dengan dunia

yang menarik sehingga banyak orang yang masuk justru agama kita jadikan

bungkus duni. Ingatlah kita betapa tajam perselisihan Sayyidina Ali ra dengan

sahabat lain. Namun ketika beliau ditanya, “apakah orang-orang yang brseberangan

dengan engkau wahai Ali adalah orang-orang musyrik?” beliau menjawab, “mereka

telah menjauhi kemusyrikan.” Ditanya lagi, “apakah mereka orang-orang

munafiq?” jawab beliau “orang munafiq tidak ingat/zikir kepada Allah kecuali

sedikit dan sebentar saja.” Ditanya lagi, “lantas siapa mereka?” jawab beliau,

“mereka adalah saudara-saudaraku yang menentangku.

Sebab selanjutnya adalah hilangnya kasih sayang kepada sesama. Hal ini

dapat kita dengar dan lihat dari rumah kita masing-masing melalui pesawat televisi.

Pembunuhan dari model yang kuno sampai mutilasi, penipuan sampai perampokan.

Bahkan semakin sedikit orang yang memperhatikan teriakan orang yang meminta

tolong. Tentunya kejahatan semacam itu hanya dilakukan oleh orang yang tidak

berilmu dan tidak berpangkat. Dan sudah pasti hal tersebut merupakan cermin dari

masyarakat kita. Orang yang berilmu lain kejahatannya dengan orang yang tidak

berilmu. Orang yang berpangkat lain kejahatannya dengan orang yang punya

kedudukan. Semua ini karena hilangnya rasa rahmat kasih sayang dalam hati.

Mencintai sesama dianggap kerugian besar.

Rasulullah SAW bersabda:

يرحمك ممنف ىالس ماء)رواهاحمد( وامنف ىالرض ارحم حمن م الر ه ونيرحم م اح الر

“kasihanilah orang-orang yang berada di bumi maka Allah yang maha rahman akan

berbelas kasihan kepadamu. Belas kasih Allah kepada kita tergantung belas kasih

kita kepada sesama.” (HR. Ahmad bin Hanbal)

Hadirin Sidang Jum’ah Rahimakumullah

Marilah kita muhasabah ala al-nafs jaga Ukhuwah Islamiyah dengan

berbagai perbedaan yang telah ada. Bunga itu indah karena berwarna-warni.

Pelangi adalah ciptaan Tuhan yang Maha Besar

الل عنأب يه ريرةقالقالرس ول عنالعرج ناد عنأب يالز د حم أخبرنام يد وسل محد ثنايز عليه صل ىالل

ر إ ن فوقالعرش نده وع فه تاب ه الخلقكتبف يك اقضىالل حمت يسبقتغضب ي)رواهاحمد(لم

Page 118: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Peran Keluarga Dalam Membangun Moral Bangsa

Oleh Drs. H. Musman Tholib, M. Ag

Jum’at, 28 Juli 2017

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang berbahagia

Alhamdulillah segala puji dan syukur kita persembahkan ke khadirat Allah

SWT atas hidayah dan taufiq-Nya kita dapat membedakan mana yang haq dan mana

yang batil. Marilah pada kesempatan yang membahagiakan ini kita terus tingkatkan

ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh menjalankan

perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Hadirin Jum’at yang Berbahagia

Bangsa dan negara adalah merupakan kumpulan keluarga-keluarga. Karena itu,

keberhasilan pembangunan negara dimulai dari keberhasilan pembanguna

keluarga.

Kalau ingin negara sejahtera, bangunlah keluarga sejahtera

Kalau ingin negara makmur, bangunlah keluarga yang makmur

Kalau bangsa ini menjadi bangsa yang bermoral dan bermanfaat, bangunlah

keluarga yang bermoral dan bermanfaat

Kalau ingin bangsa dan negara ini hidup dalam suasana religius/agamis,

bangunlah keluarga yang agamis/keluarga yang islami

Peran keluarga yang pertama dan utama adalah pembangunan akhlak termasuk

di dalamnya pembangunan moral, sebagaimana hadis Nabi SAW.

أكرمواأولدكموأحسنواآدبم

“Diriwayatkan oleh Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah bersabda:

Muliakanlah anak-anakmu dan hendaklah kamu luhurkan akhlaknya” (HR. Ibnu

Majah)

Bagaimana peran keluarga dalam membangun moral bangsa? Moral bang yang

seperti apa?

Page 119: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Bangsa Indonesia memiliki ideologi dan falsafah negara yaitu Pancasila. Maka

moral bangsa tidak lain adalah moral Pancasila. Moral Pancasila harus ditanamkan

sejak dini hari dari pusat pendidikan yang pertama dan utama yaitu di lingkungan

keluarga. Moral Pancasila yang merupakan acuan pokok dalam berbangsa dan

bernegara tergantung umat Islambegaimana mengisinya. Yang jelas rumusannya

dari sila-sila Pancasila kalau disimpulkan dalam perilaku dan moral bangsa

tercakup harmonisasi 4 hubunga, yaitu:

1. Hubungan manusia dengan Tuhannya atau dengan Allah yang Maha Kuasa.

2. Hubungan manusia dengan sesama manusia (orang lain).

3. Hubungan manusia dengan dirinya.

4. Hubungan manusia dngan alam sekitarnya.

Empat hubungan itu harus berjalan serasi dan harmonis, tidak pincang

memberatkan yang satu melupakan dan meniadakan yang lain. Sebagai muslim

empat hubungan itu telah dituntunkan sangat indah melalui setiap rukun dalam

rukun Islam. Seperti kewajiban mejalankan shalat. Shalat yang sempurna adalah

sholat yang berimplikasi kepada terjalinnya empat hubungan. Khusyu’ mengabdi

kepada Allah yang membawa dampak tanha ‘anil fahsya waal munkar,

sebagaimana disebutkan QS. Al-Ankabut: 45 :

الصالة إ نالصالة تـ نـ ه ىع و أ ق م م ن ال ك ت اب إ ل ي ك ي ش اء و ال م ات ل م اأ وح الل ن ال ف ح ر ن ك ر و ل ذ ك نـ ع ون يـ ع ل م م ات ص و الل بـ ر أ ك

Buah dari sholat memiliki perilaku membawa kedamaian, kesejahteraan

kepada dirinya dan lingkungannya. Selalu membawa kebaikan dan mencegah

serta menjauhi hal-hal yang menimbulkan kerusakan. Itulah sholat yang

sempurna. Dengan demikian tidak akan muncul pertanyaan usil: “baik mana

orang yang shalat tetapi dengan tetangga tidak peduli dibanding orang yang tidak

sholat tetapi dengan tetangga sangat peduli?”

Page 120: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Masing-masing ada kebaikannya dan masing-masing ada kekurangannya.

Sebagai manusia harus menyadari yang baik adalah bagaimana melengkapi dan

menyempurnakan empat hubungan itu dengan baik tidak saling menuding, saling

merasa lebih, dan itulah moral bangsa yang harus dibangun. Kemudian sejauhmana

peran keluarga dalam membangun moral bangsa? Orang tua berkewajiban dan

bertanggung jawab sebagai muslim untuk menanamkan moral bangsa kepada putra-

putrinya sejak dini di lingkungan keluarga. Bagaimana orang tua mampu

mewujudkan terlaksananya empat hubungan yang serasi dan harmonis mulai dari

keluarganya?

1. Membekali dengan pendidikan

Orang tua membekali anak-anaknya dengan pendidikan agama dan umum

dalam rangka membentuk anak yang beriman, berakhlak mulia/bermoral, cerdas

dan terampil.

Allah SWT sangat menyayangi hamba-Nya memberikan arahan yang sangat

tepat, supaya sebuah keluarga menurunkan generasi yang lebih tangguh,

sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Nisa: 9:

خ ل ف ه م ذ ر ي تـ ر ك و ام ن الذ ي ن ل و ش و ل و ل ي خ اف واع ل ي ه م فـ ل يـ تـق واهللا ع افاخ يـ ق ول و اقـ و لس د ي داةض

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatirkan

terhadap kesejahteraan mereka oleh sebab itu maka bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah mengucapkan perkataan yang benar”.

Agar anak mampu menjalin hubungan yang baik kepada Allah SWT maka

hendaknya menanamkan ketakwaan kepada Allah sejak dini. Pendidikan orang tua

kepada anak-anaknya wajib ditanamkan sejak anak masih dalam kandungan

ibunya. Kemudian setelah lahir orang tua memberikan keteladanan, dengan

melakukan segala kegiatan yang diwarnai pelaksanaan ibadah secara tertib. Setiap

kegiatan diawali dengan membaca basmalah dan mengakhirinya dengan membaca

hamdalah. Dengan melihat praktek keagamaan yang dilakukan oleh orang tua,

Page 121: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

maka anak-anak akan secara otomatis meniru dan mengikuti kegiatan tersebut,

sehingga kemudian akan terbiasa dengan kegiatan yang berwarna keagamaan.

Orang tua melatih dan mendidik sesuai dengan tuntunan Islam, dimulai melatih

untuk dapat mengurus dirinya sendiri, mulai membersihkan tempat tidurnya,

menata perlengkapan sekolahnya, menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya.

Selanjutnya bagaimana hormat kepada orang tuanya dan kepada siapa saja yang

lebih tua di lingkungannya. Demikian juga dibiasakan untuk suka memberi dan

menolong orang lain sebagai realisasi pendidikan dalam hadits Nabi SAW

ي ه أ خ ع و ن ا لع ب د ف ك ان ا لع ب د م ا ع و ن ف هللا و

“Allah senantiasa akan menolong hamba-Nya selama hamba itu mau menolong

saudaranya” (HR. Ahmad bin Hanbal)

2. Menanamkan Disiplin

Menanamkan sikap disiplin sangat penting, agar tercipta suasana saling

menghargai diantara anggota keluarga, sehingga ada batasan antara orang tua yang

bertanggung jawab dan anak-anak yang patuh. Dalam kaitan inilah penanaman

akhlak yang terpuji oleh orang tua kepada anak-anaknya sangat terasa gunanya.

Bila hal ini terjadi, maka terbentuklah keluarga yang tua menyayangi yang muda

dan yang muda hormat dan sopan santun kepada orang yang lebih tua.

Dalam menanamkan disiplin ini meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat

sebagaimana ditegaskan dalam sabda Nabi SAW:

يـ ع ن يه ال م ر ء تـ ر ك ه م ال ال م ن إ س ح س م ن

“Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW: Termasuk kesempurnaan Islam

seseorang yaitu meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya”. (HR.

Ibnu Majah)

Hal-hal yang tidak bermanfaat yang sangat mengganggu dalam belajarnya,

dalam ibadahnya, dalam pergaulannya dan sebagainya sehingga anak-anak sudah

Page 122: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

dibiasakan dapat memilah-milih sejak melihat acara TV, radio, bacaan dan teman

pergaulannya. Disinilah peran orang tua dalam mengontrol, membimbing dan

mengarahkan kepada hal-hal yang bermanfaat.

3. Pembudayaan Perilaku Anak Sholeh dalam Hidup dan Kehidupannya

Pembudayaan perikehidupan anak sholeh merupakan suatu sikap dan tindak

yang menumbuhkan pembentukan anak shaleh.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa peran keluarga dalam pembentukan bangsa

adalah sangat strategis.

1. Pendidikan agama maupun umum merupakan bekal utama dalam pembinaan

moral baik.

2. Keteladanan dan pembiasaan perilaku yang terpuji dalam keluarga sangat

berpengaruh kepada kepribadian anak yang bermoral/akhlak mulia.

3. Pembudayaan perikehidupan anak shaleh supaya menjadi cita dan aplikasi

dalam kehidupan keluarga.

Demikian semoga keberhasilan mendidik anak dalam keluarga akan

mengantarkan kepada bangsa yang bermoral dan bermartabat.

Page 123: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Khatib : Ustad Fathurrahman

Waktu : Jum’at, 7 Juli 2017

Hadirin Kaum Muslimin Jama’ah Sholat Jum’ah Rahimakumullah

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

karunia, taufik, hidayah serta kekuatan kepada kita sehingga alhamdulillah sampai

saat ini kita masih diberi kemampuan dan semangat untuk terus melaksanakan

tugas-tugas serta aktifitas kehidupan termasuk hadir memenuhi panggilan Allah

yaitu melaksanakan Sholat Jum’at pada siang hari ini. Sesuai dengan nilai-nilai

dasar keimanan yang kita pegang teguh, seluruh aktifitas kehidupan yang kita

lakukan senantiasa kita arahkan dalam rangka upaya meraih dua kemenangan hidup

yaitu bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Karena itulah cita-cita dasar dan arah

perjuangan hidup seorang mukmin sebagaimana diarahkan oleh Allah dalam al-

Qur’an surat al-Qashash 77:

نالدنيا يبكم رةوالتنسنص الد اراآلخ ف يماآتاكالل وابتغ

“Dan carilah dengan menggunakan segala anugerah yang Allah berikan kepadamu

bekal untuk kehidupan akhiratmu serta jangan engkau abaikan kehidupanmu di

dunia”

Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi

Agung Muhammad SAW beserta para keluarganya, para sahabatnya juga untuk

para pengikutnya yang setia.

Hadirin Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia

Sebagai upaya mendasar untuk meraih dua kemenangan hidup tersebut,

marilah senantiasa kita memelihara dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah

SWT dengan sebenar-benarnya taqwa, sebagaimana Allah SWT berpesan dalam

firman-Nya:

ون سل م وأنت مم إ ال وت ن ت قت هوالتم حق ينامن واات ق واالله يأيهاال ذ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dengan

sebenar-benarnya taqwa, dan janganlah kalian mati kecuali kalian dalam keadaan

Islam” (QS. Ali Imran: 102)

Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah

Salah satu wujud ketaqwaan kepada Allah yang menghantar kita kepada

peraihan kemenangan hidup adalah kemampuan diri kita untuk membangun diri

menjadi “al-Mabrur” sebagaimana tersirat dalam sabda Rasulullah SAW:

جزاءإالالجنة له ليس المبرور الحج

Page 124: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

“Sesungguhnya haji yang mabrur tiada balasan baginya kecuali surga”.(HR. Ahmad

bin Hanbal)

Mabrur berasal dari kata “Birran” yang berarti “kebaikan”, dengan

demikian “al-Mabrur” tiada lain adalah orang yang perilakunya hanya dipenuhi

dengan kebaikan-kebaikan.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Ada beberapa sikap dan kemampuan dasar yang harus dimiliki dan

dipelihara dalam kehidupan seseorang agar mampu menjadi “al-Mabrur”. Hal

tersebut diajarkan oleh Allah dan digemblengkan setiap tahun kepada hamba-Nya

yang terpanggil sebagaimana dapat kita tangkap melalui pentakafuran terhadap

nilai-nilai pesan ajaran yang terkandung didalam rangkaian pelaksanaan ibadah haji

(tawaf, sa’i, wukuf di Padang Arafah) yang baru saja selesai dilaksanakan oleh

sebagian umat Islam pada bulan Dzulhijjah ini.

Sikap dan kemampuan dasar yang pertama adalah penguatan tauhid dan

aqidah, sebagaimana tersirat dalam syarit tawaf. Dalam tawaf seseorang harus

mengelilingi Ka’bah dari satu titik awal dan sampai kembali ke titik awal tersebut.

Hal ini mengandung pesan ajaran penguatan tauhid “inna lillahi wa inna ilaihi

raaji’un”, (kita berasal dari Allah dan kelak akan kembali ke asalnya yaitu Allah).

Demikian pula selama tawaf seseorang harus senantiasa mengukurkan posisi

dirinya hanya kepada satu titik ukur yaitu Ka’bah. Hal ini mengandung pesan ajaran

bahwa selama kita melakukan perjalanan kehidupan pun hendaknya senantiasa

mengukurkan posisi dan dan siapa diri kita hanya kepada satu alat ukur yaitu ajaran-

ajaran Allah sebagai wujud dari kokohnya aqidah kita.

Sikap dan kemampuan dasar yang kedua tersirat dalam syari’at ibadah sa’i

yang berintikan dimilikinya kekokohan sikap tawakkaltu ‘ala Allaah (bertawakkal

kepada Allah) dalam menjalani seluruh kehidupan. Seperti kita ketahui bahwa

syari’at ibadah sa’i diambil dari peristiwa yang ditimpakkan kepada istri Nabiyullah

Ibrahim AS Siti Hajar ketika harus mampu mengemban tanggung jawab

menyelamatkan bayi Ismail ketika haus kelaparan di teriknya padang pasir. Dalam

peristiwa ini Siti Hajar telah mampu memadukan ketulusan hatinya dalam

menghadapi tantangan dan tanggung jawab kehidupan disertai kerelaan dan

semangat pantang menyerah untuk berupaya serta dikuatkan dengan keyakinan

terhadap ke-Maha-an Allah serta mengharap pertolongan Allah. Dengan berbekal

ini semua Siti Hajar mondar-mandir dari bukit Shofa ke bukit Marwah, dan allah

menerima sikap tawakkalnya tersebut dengan menurunkan kekuasaan serta

pertolongan-Nya berupa keluarnya air dari kedalaman tanah yang sampai saat ini

tidak pernah habis yang kita kenal dengan “air zam-zam”. Demikianlah melalui

Page 125: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

peristiwa tersebt Allah mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kekokohan

sikap tawakkal dalam menghadapi dan membangun kemenangan hidup.

Sikap dan kemampuan yang ketiga adalah kemampuan mengoreksi dan

mengevaluasi diri atau bemuhasabah. Ajaran ini dapat kita terima dari syari’at

Wukuf di Padang Arafah. Sebagaimana kita ketahui bahwa selama berwukuf

seseorang diajarkan untuk memperbanyak dzikir dan perenungan diri seraya

memohon ampun dari segala kesalahan kepada Allah SWT. Demikian pula ketika

seseorang ingin terjaga dari kemabruran maka hendaknya dia harus memiliki

kemampuan untuk bermuhasabah setiap saat, sehingga keadaan dan kualitas

perilaku dirinya akan senantiasa terkoreksi.

Sikap dan kemampuan yang keempat tersirat dalam syari’at ibadah lempar

Jumrah, yang dasar pensyari’atannya diambil dari peristiwa bagaimana Nabi

IbrahimAS mensikapi godaan iblis ketika menghalangi ketaatan dan ketaqwaannya

kepada Allah untuk melaksanakan perintah penyembelihan putra tercintanya

Ismail. Dengan kekokohan iman, taqwa dan ketaatannya kepada Allah, Ibrahim

mampu menghadapi sang penggoda dengan sikap tegas yang terwujud dalam

hardikannya:

بسمهللاهللااكبررجماللشياطين

“dengan menyebut asma Allah yang Maha Besar, terkutuk dan enyahlah wahai

Setan”

Inti dari ajaran ini adalah kemampuan untuk mewaspadai dan bersikap tegas

dalam menghadapi godaan. Orang yang ingin terpeliharadari kemabrurannya

hendaklah harus memiliki kemampuan dalam mewaspadai dan menghadapi godaan

dengan sikap tegas, karena ketika godaan dihadapi dengan setengah hati, dapat

dipastikan yang akan menang adalah sang penggoda. Godaan setiap saat akan terus

datang, baik godaan hawa nafsu, godaan setan dan bahkan dalam abad kehidupan

saat ini godaan lebih banyak datang dari sesama manusia.

Secara sangat dapat dipahami bahwa bila seseorang memiliki kekokohan

tauhid dan aqidah, ketawakalan yang kuat, didukung dengan kemampuan

mengoreksi dan mengevaluasi dirinya, diperkuat lagi dengan kemampuan

mewaspadai godaan dengan tegas, maka seharusnya orang yang demikian akan

senantiasa terpelihara dalam perilaku yan penuh kebaikan atau terpelihara

kemabrurannya.

Jama’ah Shalat Jum’ah Rahiamkumullah

Demikianlah renungan singkat di siang Jum’at ini, dengan satu kesimpulan:

1. Cita-cita dasar perjuangan kehidupan orang yang beriman adalah meraih

dua kemenangan hidup yaitu bahagia di dunia dan di akhirat; dengan

Page 126: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

demikian maka seluruh aktivitas kehidupannya harus selalu diarahkan

dalam meraih dua kemenangan tersebut.

2. Dalam rangka upaya meraih dua kemenangan hidup tersebut, hendaknya

manusia senantiasa memelihara dan meningkatkan ketaqwaannya kepada

Allah SWT, yang salah satunya dengan upaya membangun dirinya menjadi

seseorang yang perilakunya hanya dipenuhi dengan kebaikan (al-Mabrur).

3. Ada sikap dan kemampuan dasar yang harus dimiliki dan dipelihara dalam

kehidupan agar seseorang terpelihara kemabrurannya, yaitu:

a. Keutuhan dan kekokohan tauhid dan aqidah.

b. Keutuhan dan kekokohan sikap tawakkal kepada Allah

c. Kemampuan mengoreksi san mengevaluasi diri setiap saat

d. Memiliki kewaspadaan dan kemampuan dalam menghadapi godaan

dengan sikap tegas

Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan dan petunjuk-Nya kepada kita

untuk menjadikan hamba-Nya yang siap meraih dua kemenangan hidup melalui

kemampuan diri untuk menjaga ketaqwaan dan kemabruran diri

Page 127: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Khatib : ustad Nursidin

Waktu : Jum’at, 18 Agustus 2017

Jama’ah sidang Jum’ah Rahimakumullah

Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kita nikmat dari segala macam nikmat. Terutama nikmat Islam, nikmat Iman dan

nikmat Sehat wal ‘afiyat sehingga kita dapat hadir untuk tunduk, taat akan

perintahnya yaitu melakukan Shalat Jum ‘at berjamaah. Dan tak lupa pula al-Khatib

mengajak kepada segenap hadirin yang Shalat berjama’ah di masjid ini untuk selalu

mengikuti jejak langkah Nabi kita, Nabi Muhammad SAW, untuk selalu

melaksanakan sabdanya nabi besa Muhammad SAW, dan selalu membasahi

bibirnya untuk selalu bershalawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW

dengan harapan kita mengikuti jejak langkahnya, kita melaksanakan daripada

syariatnya, kita membasahi bibir kita untuk bershalawat kepada beliau kelak agar

kita mendapatkan syafaatnya pada hari kiamat. Amin yaa Rabbal ‘Alamin

Dan tak lupa juga al-Khatib mengajak kepada diri khatib khususnya dan

para jama’ah pada umumnya untuk selalu meningkatkan kualitas taqwa kita

kepadad Allah SWT, didalam artian taqwa yaitu melaksanakan perintah Allah dan

menjauhi semua larangannya.

Jama’ah Sidang Jum’ah Rahimakumullah

Pada keempatan kali ini, al-Khatib ingin membacakan beberapa hadis

berkaitan dengan keutamaan orang-orang yang melaksanakan Haji atau Umroh.

Kenapa al-Khatib ingin membacakan hadis tentang keutamaan Haji dan Umroh

dengan harapan yang pertama membuat motivasi dan semangat bagi yang belum

pernah haji untuk niat memenuhi panggilan Allah ke Baitullah untuk

menyempurnakan rukun islam yang kelima yaitu menunaikan ibadah haji. Apabila

sudah mampu maka hukumnya wajib untuk menunaikan ibadah haji. Semoga yang

Allah panggil pada tahun ini untuk melaksanakan Haji semoga diberik kekuatan

dan keselamatan dan Allah berikan haji yang mabrur.

Jamaah Sidang Jum’ah Rahimakumullah

Yang pertama daripada orang yang menunaikan ibadah haji sebagaimana

yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

والع مرة الحج والمرأة يف والض ع ير غ والص الكب ير هاد ج

"Jihad orang yang sudah tua, anak kecil, orang yang lemah dan seorang wanita

adalah melakukan haji dan umrah."

Jadi orang yang melaksanakan Haji dan Umrah kata Nabi sama pahalanya

dengan orang yang Jihad fi Sabilillah, dengan orang orang yang berperang di jalan

Allah SWT. Begitu pula orang yang meninggal pada saat melaksanakan haji, maka

Page 128: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

orang tersebut termasuk orang yang mati syahid yang diberikan keistimewaan di

akhirat seperti yang diberikan kepada orang-orang yang berjihad di jalan Allah

SWT.

Yang kedua daripada keutamaan orang yang melaksanakan Haji dan Umrah

sebagaimana yang tercantum dalam sunan Nasa’i bahwasanya Rasulullah SAW

bersabda:

ر عتم والم يوالحاج الغاز ثلثة وجل عز الل وفد

“Utusan Allah ada tiga, yaitu; orang yang berperang, orang yang melakukan haji,

dan orang yang melakukan umrah."

Dan bagi orang-orang yang melaksnakan Haji dan Umrah, maka niscaya

Allah akan mengabulkan hajat-hajatnya. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu

Umar bahwa Rasulullah bersabda yang artinya:

“Orang yang berperang di jalan Allâh, orang yang mengerjakan ibadah hajji dan

umrah adalah para tamu Allâh. Allâh memanggil mereka dan mereka menjawab

panggilan-Nya. Mereka meminta kepada Allâh, maka Dia berikan permintaan

mereka.”

Kenapa harus melakukan Haji dan Umrah agar hajat-hajat kita diterima sedangkan

Allah dalam firman-Nya mengatakan:

بلك م ادع ون يأستج

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan (permintaan) bagimu”

Ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Allah mengabulkan hajat-

hajatnya yaitu dipercepat hajatnya, diterima hajatnya bagi yang melaksanakan Haji

dan Umrah.

Yang ketiga daripada keutamaan orang yang melaksanakan Haji dan Umrah

ialah sebagaimana hadis yang diriwayatakan oleh Imam Ahmad bahwa Nabi SAW

bersabda:

ه أ م هذاالبيتفلميرف ثولميفس قرجعكماولدته منحج

"Barang siapa mengerjakan haji ke Baitullah, dan (dalam melaksanakannya) ia

tidak berbuat rafast (jima, dan berkata kotor) serta kefasikan, jika ia kembali maka

seperti baru dilahirkan oleh ibunya."

Dalam artian Allah ampuni dosa-dosanya, bahkan dikatakan ulama sepakat

bahwasanya orang yang melaksanakan Haji akan diampuni segala dosanya baik

dosa kecil maupun dosa besar.

Kemudiaan keutamaan dari orang yang melaksanakan Haji adalah seperti

hadis Nabi SAW yang berbunyi:

Page 129: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

عف)رؤهاحمد( ائة ض م ب سبع الل ف يسب يل كالن فقة ف يالحج الن فقة

“Nafkah untuk haji seperti nafkah fi sabilillah dengan tujuhratus kali lipatnya."

Inilah sedikit dari keutamaan-keutamaan orang yang melaksanakan ibadah Haji dan

Umrah, mudah-mudahan khutbah yang singkat ini memberikan semangat kita

khususnya yang telah mampu melaksanakan ibadah Haji untuk mengerjakan dan

menjalani rukun islam yang kelima yaitu menunaikan ibadah Haji. Amiin amin Yaa

Rabbal ‘Alamin

Page 130: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Khatib : Ustad Amin

Waktu : Jum’at, 8 September 2017

Saudara-saudara jama’ah sidang Jum’ah Rahimakumullah

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan kepada kita nikmat yang luar biasa banyaknya. Shalawat seiring salam

semoga tercurah kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW beserta

pada keluarga, sahabat-sahabatnya dan seluruh umatnya yang istiqomah

menjalankan syariatnya hingga hari kiamat.

Hadirin sidang Jum’ah Rahimakumullah

Melalui khutbah Jum’ah yang mulia ini, dan juga dalam waktu yang relatif singkat

ini, pertama-tama izinkan khatib untuk berwasiat khususnya kepada pribadi dan

umumnya kepada seluruh kaum muslimin agar selalu senantiasa saling

mengingatkan dan meningkatkan rasa taqwa kita kepada Allah SWT. Yakni

senantiasa mengerjakan perintah-perintah Allah, dan menjauhi apa-apa yang

dilarangnya. Kemudian mari sama-sama dikesempatan kita ibadah Jum’ah pada

saat ini yang merupakan Jum’at yang pertama dibulan Dzulhijjah. Saat ini, kita

sama-sama perkokoh Ukhuwah Islamiyah kita dengan cara memperbagus akhlaq,

baik dengan sesama kita, terhadap sesama makhluk Allah SWT yang pada akhirnya

akan membawa kita menjadi manusia-manusia yang berakhlaq kepada Allah SWT.

Hadirin jama’ah sidang Jum’ah Rahimakumullah

Setiap hari kita melaksanakan perintahnya Allah, baik itu yang sifatnya wajib

maupun sunnah. Tentu dan sudah pasti yang kita harapkan dan kita inginkan adalah

kita ini menjadi orang-orang yang sejahtera, selamat baik itu di dunia maupun nanti

di akhirat. Maka oleh karena itu, orang tua kita maupun guru-guru kita dulu

mengajarkan agar tidak bosen-bosen untuk berdoa. Dengan doa yang sering kita

sebut sebagai doa sapu jagad “Rabbana Atina fi al-Dunya hasanah wa fi al-Akhirati

hasanah wa qina ‘Adza bannar. Ini doa pendek tapi yakin kita pasti hafal

sebelumnya. Intinya kita memohon kepada Allah SWT pada doa tersebut, agar kita

ini dijadikan oleh Allah SWT menjadi orang-orang yang baik baik di dunia maupun

di akhirat.

Hadirin jama’ah Sidang Jum’ah Rahimakumullah

Oleh karena itu, untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut, tugas kita sebagai umat

islam sudah sepatutnya untuk selalu mengerjakan perintah dan menjauhi larangan

Allah.

Semoga kita selalu istiqamah untuk selalu menjadi hambanya Allah yang taat, dan

selalu dijauhkan dari hal-hal yang dapat menjerumuskan kita kedalam kekufuran.

Amiin amiin ya rabbal alamiiin....

Page 131: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Khatib :Ustad Usman

Waktu : Jum’at, 15 September 2017

Jamaah sidang jum’ah rahimakumullah

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, Rabbul 'Alamin. Mari kita syukuri anugerah

dan karunia-Nya. Karena anugrah Allah, kita sehat afiat, dapat melaksanakan tugas dna

kewajiban sebagai manusia, hamba Allah, dan khalifah-Nya di muka bumi ini dengan baik.

Shalawat dan salam mari terus kita witidkan, sebagai bukti cinta kita dan komitmen untuk

meneladani Rasulullah Muhammad saw. Semoga meluber kepada keluarga, sahabat, dan

para pengikut beliau yang senantiasa menjunjung tinggi komitmen pada ajaran beliau.

Tidak sama orang taat dengan orang kafir dengan orang jahil, tidak sama. Mudah-mudahan

kita berada di kelompok orang yang taat kepada Allah SWT. Karena orang yang taat, Allah

jelaskan di dalam al-Qur’an pada surat sajdah ayat 19 yang artinya:

“ adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka akan mendapat

surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala atas apa yang telah mereka kerjakan”.

Jamaah sidang jum’ah rahimakumullah

Kira-kira apa yang membedakan orang mumin yang taat dengan orang munafik? Bisa-bisa

antara orang mumin dengan orang kafir, KTP-nya bisa sama. Dalam arti dalam kolom

agama, sama-sama beragama Islam. Tapi yang sesungguhnya Allah telah membedakan

orang mu’min yang taat dengan orang munafik, fasik sekalipin agama di KTP-nya sama.

Yang membedakan antara orang mumin dengan orang fasik :

1. Imannya

Kalo orang mu’min yang benar, imannya diucapkan oleh mulut, diyakini oleh hati,

diamalkan oleh anggota badan. Ini imannya orang mu’min yang benar. Akan tetapi

imannya orang fasik, orang munafik hanya diucapkan oeh lisan saja. Hatinya tetap

tidak percaya. Bahkan orang kafir itu sekalipun hatinya tidak beriman tapi lisannya

Page 132: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

mengucapkan ia beriman. Ucapan, hati, dengan perbuatan tidak akan sejalan.

Tidak akan setara. Marilah pada kesempatan kali ini kita introspeksi diri, sudah

sama kah, sudah sejalan kah kita antara apa yang kita ucapkan dengan apa yang

ada di hati. Agar kita berbeda dengan orang kafir, munafik dan fasik. Perbaiki

iman, sampai mempunyai iman yang istiqamah, iman yang kokoh tidak mudah

goyah. Sampai godaan sakaratul maut sekali pun iman kita tetap kokoh. Yaitu

caranya dengan selalu berdzikir dimana pun dan kapan pun kita berada. Iman kita

akan semakin sempurna.

2. Ibadahnya

Kalo orang mu’min ibadahnya istiqamah. rutin, terus menerus. Kalo orang fasik

ibadahnya sewaktu-waktu saja. Lebih sering absennya, sering bolosnya, sering

kosongnya. Kalo orang mu’min akan menganggap tidak ada yang lebih penting

dari ibadah. Kalo orang fasik tidak. Orang fasik menganggap ibadah hanya sekedar

ingin dilihat orang saja. Karena yang ia inginkan bukan ridha Allah melainkan

hanya ingin disanjug oleh orang saja. Karena apabila dilihat orang lain dia abadah,

dan apabila tidak ada yang melihat, dia tidak ibadah. Kalo orang ingin shalatnya

untuk ridha Allah, maka ia akan terus menerus tanpa melihat kondisi sekitar.

Karena ia yakin Allah akan selalu melihat, memantau hambanya.

3. Wafatnya

Kalo orang mumin yang taat, wafatnya insya Allah akan husnul khatimah. Kalo

orang fasik, kafir, munafik wafatnya suul khatimah. Orang mumin itu karena

imannya sudah kokoh, tidak goyah, sampai puncak sakaratul maut pun ibahnya

terus-terusan, tidak putus. Lagi sehat ibadah, lagi sakit ibadah, lagi renggang

ibadah, lagi sibuk ibadah, siang ibadah, malam ibadah saatnya ibadah tetap ibadah.

Sampai akhir hayatnya pun tetap ibadah. Kalo orang fasik, boro-boro sakaratul

maut, baru digoda dengan pekerjaan saja, ibadahnya sudah terbangkalai, malas-

malasan apalagi kalo sudah digoncang dengan sakaratul maut. Naudzubillah.

Semoga kita diberikan istiqamah untuk selalu beribadah kepada Allah SWT dan

suatu saat nanti, ketika hendak menghadap Allah, kita dalam keadaan husnul

khatimah. amiiinnn

Page 133: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Teks Hadis Khutbah Jum’at

- Hadis Pertama

ق ال واال م س ر ون م اال م ف ل أ ت د ع ل ي ه و س لم ق ال الل ص لىالل ه ر يـ ر ة أ نر س ول أ ب ف ع ن ل ف ين ام ن س

ل ةو يـ و م ال ق ي ام ة ب ص ال ي ت أ مت م ن س

ل إ نال م ف م ت اع فـ ق ال ش ت م ص د ر ه م ل ه و ل ق د ي ت ي امو ز ك اةو ام ن ح س ن ات ه و ه ذ ام ن افـ يـ ع ط ىه ذ ه ذ او ض ر ب د م ه ذ او س ف ك ه ذ او أ ك ل م ال ه ذ او ق ذ ف ه ذ

خ ط اي م ن ذ يـ ق ض ىم اع ل ي ه أ خ ح س ن ات ه قـ ب ل أ ن ف ن ي ت ه م ف ط ح س ن ات ه ف إ ن ط ر ح يف ع ل ي ه ث ر ح ت النار

“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah

bertanya kepada para sahabat: "Tahukah kalian, siapakah orang yang

bangkrut itu?" Para sahabat menjawab; 'Menurut kami, orang yang bangkrut

diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.'

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya umatku

yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat,

puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta

orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya

diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya

habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya,

sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada

orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka”. (HR. Tirmidzī)

- Hadis Kedua ه ل نـ ف س ل ار ه م اي ب يه أ و ل خ ي ب يـ ؤ م ن أ ح د ك م ح ت ل

“Tidak (sempurna) iman seseorang sehingga mencintai saudaranya atau

tetangganya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri” (HR. Ahmad)

- Hadis Ketiga

ال ق ر تـ ع لم م ن يـ ر ك م خ و س لم ع ل ي ه الل ص لى الل ر س ول ق ال ق ال ي ع ل و ع لم هآع ن ن

“Diriwayatkan ‘Alī bahwa Rasulullah bersabda: “sebaik-baik kalian adalah

yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya (pada pihak lain)”. (HR.

Dārimī)

- Hadis Keempat

Page 134: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

ت ظ ه ر ه ال ق ر آن قـ ر أ م ن م ل ه ف أ ح لو اس ل ه ر ام ه ح و ح رم ح ال و ش فع ه ل نة اب ه الل أ د خ ر ةيف م ن ع ش ل النار ل ه و ج ب ت ق د ك له م بـ ي ت ه أ ه

"Barangsiapa membaca Al Qur`an kemudian dia menghafalnya dan

menghalalkan apa yang dihalalkan Al Qur`an serta mengharamkan apa yang

diharamkan Al Qur`an, niscaya dengannya Allah akan memasukkannya ke

dalam surga dan dapat memberi syafa'at kepada sepuluh keluarganya yang

wajib masuk neraka."(HR. Tirmidzī)

- Hadis Kelima

الل ر س ول س ع ت أ ب وأ م ام ة ال ب اه ل يق ال اقـ ع ن ع ل ي ه و س لم يـ ق ول ر ء واال ق ر آن ف إ نه ص لىالل يـ و م ال ق ي ام ة ش ف يعال ص ح اب ي ت

“Dari Abi Umamah, dia berkata; saya mendengar Rasulullah bersabda:

“Bacalah al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi

syafaat (pertolongan) kepada para sahabatnya (para ahli al-Qur’an)”. (HR.

Ahmad)

- Hadis Keenam

الناس ي ش ك ر ل م ن الل ي ش ك ر ل “Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak mau berterima kasih

kepada sesama manusia”. (HR. Ahmad)

- Hadis Ketujuh

ع م اه فـ ق ال ت ق د تـ تـ ف طر ح ت اللي ل يـ ق وم م ن ك ان ع ل ي ه و س لم الل ص لىالل ن ع أ نن ب ت ص ا ش ة مل و م ات ذ ن ب ك م اتـ ق دم م ن ل ك الل غ ف ر الل و ق د ر س ول اي أ ه ذ أ ف ال ق ال أ ك ون ع ب داخر أ ن ب ح

ش ك ورا“Sesungguhnya Rasulullah SAW pada suatu malam berdiri (melakukan) shalat

hingga kedua kaki beliau bengkak, lalu aku bertanya: mengapa engkau (wahai

Rasulullah) melakukan hal seperti ini, sedangkan Allah SWT telah

mengampuni dosa-dosa mu yang sudah lewat dan yang akan datang?

Rasulullah SAW menjawab: tidakkah aku ini hamba yang banyak syukurnya?”.

(HR. Bukhārī)

- Hadis Kedelapan

Page 135: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

ع ل ي ه و س الل ص لىالل ر س ول ق ال ي بق ال ص ه بال م ر ال م ؤ م ن إ نأ ع ن رلم ع ج يـ ك له خ م ر ه

أ ص ابـ ت ه ض راء رال ه و إ ن يـ ف ك ان خ ش ك ر أ ص ابـ ت ه س راء ل ل م ؤ م ن إ ن دإ ل ل ح ذ اك ف ك ان ص و ل ي س بـ ر

رال ه يـ خ “Dari Shuhaib berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:

"perkara orang mu`min mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik

dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mu`min, bila tertimpa

kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya dan bila tertimpa

musibah, ia bersabar dan sabar itu baik baginya”. (HR. Muslim)

- Hadis Kesembilan

ا م ع ه م ام اءفـ تـ ي مم ة و ل ي س الصال س ف رف ح ض ر ت يف ن خ ر ج ر ج ال ق ال ر ي س ع يدال د أ ب ع ن

ي ع د ة و ال و ض وء و مل ف أ ع اد أ ح د ه االصال ال و ق ت اال م اء يف و ج د أ تـ ي ا اص ع يداط ي باف ص لي اث ث خ ر السنة و أ أ ص ب ت ي ع د ل لذ يمل ل ه فـ ق ال ع ل ي ه و س لم ف ذ ك ر اذ ل ك الل ص لىالل ج ر س ول ت ك ص ال ز أ ت ك

م رتـ ن ر ال ج و أ ع اد ل ك ل لذ يتـ و ضأ و ق ال “dari Abu Sa'id Al-Khudri dia berkata; Ada dua orang mengadakan

perjalanan jauh, lalu waktu shalat tiba sementara mereka tidak mempunyai

air, maka keduanya bertayammum dengan menggunakan tanah yang bersih

dan keduanya shalat, kemudian keduanya mendapatkan air dalam masa waktu

shalat tersebut, maka salah seorang dari keduanya mengulangi shalat dengan

berwudhu dan yang lainnya tidak, kemudian keduanya mendatangi Rasulullah

Shallallahu alaihi wasallam dan mengisahkan perjalanan mereka, maka

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada yang tidak

mengulang shalat: "Kamu telah melaksanakan sunnah dan shalat kamu

sempurna (tidak perlu diulang) ", dan beliau bersabda kepada yang berwudhu

dan mengulangi shalat: "Kamu mendapatkan pahala dua kali”. (HR. Abu

Dāud)

- Hadis Kesepuluh

ع ن ر أ ت ام ك ان ت ع ل ي ه و س لم ق ال الل ص لىالل ع ن ه أ نر س ول الل ي ه ر يـ ر ة ر ض أ ب اابـ ن اه ام ن ع ه م ال و ق ال ت ب ن ك ب ب ت ه اإ ن اذ ه ب ل ص اح اه افـ ق ال ت د ب ن إ ح ب ف ذ ه ب ب ج اء الذ ر ىإ ن اذ ه ب خ

ت اع ل ىس ل ي م ان ب ن د او د مفـ ق ض ىب ه ل ل ك بـ ر ىف خ ر ج د او د ع ل ي ه السال ت اإ ل فـ ت ح اك م ب ن ك ل ي ه م اع ب

Page 136: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

الص افـ ق ال ت نـ ه م ك ن أ ش قه بـ يـ لس ب اـ ت ون ه فـ ق ال بـ ر ت مف أ خ غ السال ه و الل تـ ف ع ل يـ ر ح ك ر ىل ابـ نـ ه افـ ق ض ىب ه ل لصغ ر ى

“Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu Dari Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam bersabda: "Ada dua orang wanita dengan bayinya masing-masing

lalu datang serigala membawa kabur salah satu dari bayi itu. Maka salah

seorang dari wanita itu berkata; "Yang dibawa kabur serigala itu adalah

anakmu". Dan wanita lainnya berkata; "Justru anakmu yang dibawa kabur

serigala itu". Akhirnya keduanya meminta keputusan kepada Nabi Daud

'Alaihissalam lalu Nabi Daud memutuskan bahwa bayi yang ada itu milik

wanita yang lebih tua. Namun keduanya pergi menemui Nabi Sulaiman b.

Daud 'alahimassalam dan menceritakan peristiwa yang telah terjadi

kepadanya. Maka Sulaiman berkata: "Berikan pisau agar aku potong bayi ini

menjadi dua". Wanita yang lebih muda berkata; "Jangan kamu lakukan.

Semoga Allah merahmatimu, anak itu miliknya". Maka akhirnya Nabi

Sulaiman memutuskan bahwa bayi itu milik wanita yang lebih muda” (HR.

Ahmad)

- Hadis Kesebelas

السم اءالراح ون يـ ف يـ ر ح ك م م ن ال ر ض ف ر ح ه م الرح ن ار ح وام ن “Kasihanilah orang-orang yang berada di bumi maka Allah yang maha

rahman akan berbelas kasihan kepadamu. Belas kasih Allah kepada kita

tergantung belas kasih kita kepada sesama.” (HR. Ahmad)

- Hadis Kedua Belas

الل ر س ول ق ال ه ر يـ ر ة ق ال أ ب ع ن ال ع ر ج د ع ن الز ن أ ب م مدع ن بـ ر ن ثـ ن اي ز يد أ خ ص لىح دك ت اب ه فـ يف ك ت ب ال ل ق ع ل ي ه و س لم ل ماق ض ىالل ه فـ الل ع ن د ه و بـ ق ت س إ نر ح ت ال ع ر ش و ق

غ ض ب

“Telah menceritakan kepada kami Qatadah bahwa Abu Rafi' menceritakan

kepadanya, ia mendengar Abu Hurairah radliyallahu'anhu berkata, "Aku

mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah

menetapkan satu ketetapan sebelum mencipta penciptaan 'rahmat-Ku lebih

mendahului kemurkaan-Ku, dan itu tercatat di sisi-Nya di atas 'arsy”. (HR.

Ahmad)

- Hadis Ketiga Belas

أكرمواأولدكموأحسنواآدبم

Page 137: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

“Muliakanlah anak-anakmu dan hendaklah kamu luhurkan akhlaknya”. (HR.

Ibnu Mājah)

- Hadis Keempat Belas

ي ه أ خ ع و ن ك ان ا لع ب د ف ا لع ب د م ا ع و ن ف هللا و

“Allah senantiasa akan menolong hamba-Nya selama hamba itu mau menolong

saudaranya”. (HR. Ahmad)

- Hadis Kelima Belas

ح س يـ ع ن يه م ن ال م ر ء تـ ر ك ه م ال ال م ن إ س

“Termasuk kesempurnaan Islam seseorang yaitu meninggalkan sesuatu yang

tidak bermanfaat bagi dirinya”. (HR. Ibnu Mājah)

- Hadis Keenam Belas

له جزاءإلالنة ليس احلجاملربور “Sesungguhnya haji yang mabrur tiada balasan baginya kecuali surga”. (HR.

Ahmad)

- Hadis Ketujuh Belas

ر ة و ال م ر أ ة احل جو ال ع م ه اد ال ك ب ري و الصغ ري و الضع يف ج "Jihad orang yang sudah tua, anak kecil, orang yang lemah dan seorang

wanita adalah melakukan haji dan umrah." (HR. Ahmad)

- Hadis Kedelapan Belas

ر ث ةال غ از يو احل اجو ال م ع ت م و ج لث ال و ف د الل ع ز“Utusan Allah ada tiga, yaitu; orang yang berperang, orang yang melakukan

haji, dan orang yang melakukan umrah." (HR. Nasā`ī)

Page 138: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Hadis Kesembilan Belas

ت ه أ مه او ل د ك م ر ج ع يـ ف س ق و مل فـ ل م يـ ر ف ث اال بـ ي ت ح جه ذ م ن "Barang siapa mengerjakan haji ke Baitullah, dan (dalam melaksanakannya)

ia tidak berbuat rafast (jima, dan berkata kotor) serta kefasikan, jika ia

kembali maka seperti baru dilahirkan oleh ibunya."(HR. Ahmad)

- Hadis Kedua Puluh

ع ف م ا ة ض الل ب س ب ع س ب يل النـف ق ة يف ك احل ج النـف ق ة يف “Nafkah untuk haji seperti nafkah fi sabilillah dengan tujuhratus kali

lipatnya." (HR. Ahmad)

- Hadis Kedua Puluh Satu

“Seorang mukmin adalah lembut, maka tidak ada kebaikan bagi seseorang

yang tidak lembut atau tidak bisa dilembuti” (HR. Ahmad)

- Akurasi Pengutipan

- Hadis pertama

الل ص لىالل ه ر يـ ر ة أ نر س ول أ ب ق ال واال م ع ن س ر ون م اال م ف ل أ ت د ع ل ي ه و س لم ق ال ل ف ين ام ن س

ف ل ي امو ز ك اة ةو ص يـ و م ال ق ي ام ة ب ص ال ي ت أ مت م ن س

ل إ نال م ف م ت اع فـ ق ال او د ر ه م ل ه و ل ش ت م ه ذ ق د ي ت ه ذ ح س ن ات ه و ق ذ ف ام ن ح س ن ات ه و ه ذ ام ن افـ يـ ع ط ىه ذ ه ذ او ض ر ب د م ه ذ او س ف ك ه ذ او أ ك ل م ال

ال ط ر ح يف ع ل ي ه ث ه م ف ط ر ح ت خ ط اي م ن ذ يـ ق ض ىم اع ل ي ه أ خ ح س ن ات ه قـ ب ل أ ن ف ن ي ت ارنف إ ن

Teks di Kitab Sunan Tirmidzī

أ أ ب يه ع ن ء ب ن ع ب د الرح ن ع ن ال ع ال ثـ ن اع ب د ال ع ز يز ب ن م مدع ن ب ة ح د ثـ ن اقـ تـ يـ ح د ه ر يـ ر ة أ نر س ول ب ق ا س

ر ون م اال م ف ل أ ت د ع ل ي ه و س لم ق ال االل ص لىالل ر س ول ف ين اي س ل واال م ف ل د ر ه م ل ه و ل ل لل م ن

يـ و م ال ق ي ام ة ب ي ت م ن أ مت م ن س ع ل ي ه و س لم ال م ف ل الل ص لىالل ر س ول ي ام ه ص م ت اع ق ال ت ه و ص ال

ش ت م ه ق د ي ت افـ يـ ق ع د فـ يـ ق و ز ك ات ه و ه ذ او ض ر ب د م ه ذ او س ف ك ه ذ او أ ك ل م ال ه ذ او ق ذ ف ذ ت ص

Page 139: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

ال ط اي م اع ل ي ه م ن يـ ق ت ص ح س ن ات ه قـ ب ل أ ن ف ن ي ت ن ات ه ف إ ن ح س ام ن ح س ن ات ه و ه ذ ام ن ه ذ م ن ذ أ خ 135 النار ط ر ح يف ه م ف ط ر ح ع ل ي ه ث خ ط اي

Pada hadis diatas antara teks yang disampaikan oleh khatib dengan teks yang

ada di kitab asli berbeda.

- Hadis Kelima

يـ و م ال ق ي ام ة ش ف يعال ص ح اب اقـ ر ء واال ق ر آن ف إ نه ي ت Teks di kitab Musnad Ahmad

ثـ ن ا أ م ام ة ال ب اح د أ ب مع ن س ال أ ب ز ي دع ن ث ريع ن ك ب ن أ ب ثـ ن اي ي ن ح د ثـ ن اأ ب ه ع فان ح د ق ال ي ل

ش ف يعايـ و م ال ق ي ع ل ي ه و س لم اقـ ر ء واال ق ر آن ف إ نه ي ت الل ص لىالل ر س ول ر او ي ن اق ال ب ه اقـ ر ء واالزه م ة ل ص اح ام ت ك أ نـه م اغ م أ و اغ ي ايـ ت ان ك أ نـه م يـ و م ال ق ي ام ة اي ت ي ان ر ان ف إ نـه م ع م ال بـ ق ر ة و آل م ن اف ر ق ان ك أ نـه م أ و ان

ت ط يع ه ا ر ةو ل ت س ةو تـ ر ك ه اح س ابـ ر ك ذ ه أ ص ح اب م ااقـ ر ء واس ور ة ال بـ ق ر ة ف إ نأ خ ع ن ي اجان ط ري ص و اف ال ب ط ل ة 136

Pada hadis diatas antara teks yang disampaikan oleh khatib dengan teks yang

ada di kitab asli berbeda. Khatib tidak menyampaikan secara keseluruhan hanya

mengambil sebagian dari teks hadis yang ada.

- Hadis Ketujuh

ع م اه فـ ق ال ت ق د تـ تـ ف طر ح ت اللي ل يـ ق وم م ن ك ان ع ل ي ه و س لم الل ص لىالل اأ نن ب ن ع ه ذ ت ص ا ش ة مل غ ف الل و ق د ر س ول أ ك ون ع ب داش ي أ ن ب أ ح أ ف ال ق ال و م ات خر ذ ن ب ك م اتـ ق دم م ن ل ك الل ك ورار

Teks di kitab Sahih Bukhari

135 Abī ‘Īsā Muhammad ibn ‘Īsā al-Tirmidzī, al-Jāmi’ al-Kabīr, (Beirut: Dār al-Garb al-

Islamī, 1996), Juz. 5, hal. 217 136 Abī ‘Abdillah Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Riyād: Bait al-Afkār,

1998), hal. 1640

Page 140: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

ا أ ب يـ و ة ع ن ح بـ ر ن أ خ ثـ ن اع ب د الل ب ن ي ي ثـ ن ااحل س ن ب ن ع ب د ال ع ز يز ح د ح د ل و د س ع ع ر و ة ع ن س ح ت اللي ل ك ان يـ ق وم م ن ع ل ي ه و س لم الل ص لىالل ع نـ ه اأ نن ب الل ي م اه تـ ع ا ش ة ر ض ق د تـ ف طر

الل غ ف ر الل و ق د ر س ول اي ت ص ن ع ه ذ ع ا ش ة مل ذ ن ب فـ ق ال ت م اتـ ق دم م ن ل ك أ ف ال ق ال و م ات خر ك 137 ع ث ر ك يـ ر ك ع ق ام فـ ق ر أ حل م ه ص لىج ال ساف إ ذ اأ ر اد أ ن ثـ ر ك أ ك ون ع ب داش ك ورافـ ل ما أ ن ب أ ح

Pada hadis diatas khatib hanya menyampaikan sedikit penggalan dari

keseluruhan teks yang ada pada kitab asli.

- Hadis Kesepuluh

ن ر أ ت ام ك ان ت ع ل ي ه و س لم ق ال الل ص لىالل ع ن ه أ نر س ول الل ي ه ر يـ ر ة ر ض أ ب اابـ ن اه اج اء ع ن م ع ه م ب ب ف ذ ه ب ب ب الذ ر ىإ ن اذ ه ب ال خ و ق ال ت ب ن ك ب ب ت ه اإ ن اذ ه ب ل ص اح اه افـ ق ال ت د ن إ ح ب ن ك

ت اع ل ىس ل ي م ان ب ن د او د ع ل ي ه م مفـ ق ض ىب ه ل ل ك بـ ر ىف خ ر ج د او د ع ل ي ه السال ت اإ ل مفـ ت ح اك م االسال اف أ ه و الل تـ ف ع ل يـ ر ح ك الصغ ر ىل نـ ه م افـ ق ال ت ك ن أ ش قه بـ يـ لس ب اـ ت ون ه فـ ق ال بـ ر ت افـ ق ض ىبـ خ نـ ه

ب ه ل لصغ ر ىTeks di kitab Musnad Ahmad

الز ن أ ب ع ن و ر ق اء بـ ر ن ثـ ن اع ل يب ن ح ف صأ خ ه ر يـ ر ة ق ال ح د أ ب ع ن الل د ع ن ال ع ر ج ر س ول ق ال بـ نـ ن ال أ ح د ف أ خ ذ ب اء الذ ل م اج اابـ ن ان م ع ه م ن ن م اام ر أ ت ع ل ي ه و س لم بـ يـ ص لىالل فـ ت ح اك م اإ ل

نـ ه م افـ د او د فـ ق ض ىب ه ل ل ك بـ ر ىف خ ك ن أ ش قه بـ يـ ه ات واالس ت اف د ع اه اس ل ي م ان فـ ق ال الصغ ر ىر ج ق ال ت ت ش قه فـ ق ض ىب ه ل لصغ ر ى138 ابـ نـ ه ال ه و الل يـ ر ح ك

Pada hadis diatas antara teks yang disampaikan oleh khatib dengan teks

yang ada di kitab asli berbeda.

- Hadis Kesebelas

137 Abū ‘Abdullah bin Abī ah- Hasan al-Bukhāri, Sahih al-Bukhāri, (Riyād: Bait al-Afkar,

1998), hal. 685 138 Abī ‘Abdillah Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Riyād: Bait al-Afkār,

1998), hal. 613

Page 141: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

السم اء ف يـ ر ح ك م م ن ال ر ض ف الراح ون يـ ر ح ه م الرح ن ار ح وام ن

Teks di kitab Musnad Ahmad

ر وب ع ب د الل ب ن ع م ع ن ق اب وس أ ب روع ن ع م ي ان ع ن ثـ ن اس ف ل ح د يـ بـ ص لىالل ن ال ع اص غ ب ه النب ل السم اء و ا يـ ر ح ك م أ ه ل ال ر ض الراح ون يـ ر ح ه م الرح ن ار ح واأ ه لع ل ي ه و س لم ق ال ن ةم ن م ش ج رح

ق ط ع ه ابـ تـت ه 139 و ص ل ه او ص ل ت ه و م ن الرح ن م ن Pada hadis diatas antara teks yang disampaikan oleh khatib dengan teks yang

ada di kitab asli berbeda. Khatib tidak menyampaikan secara keseluruhan hanya

mengambil sebagian dari teks hadis yang ada.

- Hadis keempat Belas

ا لع ب د ع و ن ف هللا ي ه و أ خ ع و ن ك ان ا لع ب د ف م ا Teks di kitab Musnad Ahmad

أ ص ال حع ن أ ب ع ن ال ع م ش بـ ر ن أ خ و اب ن ن ري ق ال ثـ ن اال ع م ش ثـ ن اأ ب وم ع او ي ة ح د ح د ب ه ر يـ ر ة ق ال ع ل الل ص لىالل ر س ول الل ق ال نـ ي انـ فس الد ك ر ب ك ر ب ةم ن م ؤ م ن ع ن نـ فس ك ر ب ةي ه و س لم م ن ع ن ه

ع ل ىم ع ي سر ر ة و م ن خ نـ ي او ا الد يف تـ ر ه الل ل ماس م س تـ ر س ال ق ي ام ة و م ن يـ و م ك ر ب الل م ن ري سر س ط ر يقاع ل س ل ك يه و م ن أ خ ع و ن ال ع ب د يف ك ان ال ع ب د م ا ع و ن يف ر ة و الل خ نـ ي او ا الد ف يه يـ ي ه يف ل ت م س

الل بـ ي وت بـ ي تم ن ت م ع قـ و ميف ال نة و م ااج ل ه ب ه ط ر يقاإ ل الل ع ل ماس هل الل ك ت اب ل ون يـ تـ ك ة يـ تـ ه م الرح ة و ح فتـ ه م ال م ال ع ل ي ه م السك ين ة و غ ش نـ ز ل ت نـ ه م إ ل ار س ون ه بـ يـ و و يـ ت د ع ز ذ ك ر ه م الل

ر ع ب ه ن س ب ه 140 ي س ب ه ع م ل ه مل أ ب ط أ ه و م ن ع ن د و ج لف يم ن Khatib tidak menyampaikan secara keseluruhan hanya mengambil sebagian

dari teks hadis yang ada.

139 Abī ‘Abdillah Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Riyād: Bait al-Afkār,

1998), hal. 492 140 Abī ‘Abdillah Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Riyād: Bait al-Afkār,

1998), hal. 560

Page 142: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Hadis keenam Belas

له جزاءإلالنة ليس واحلجاملربور Teks di kitab Musnad Ahmad

ص ال ح أ ب س يع ن ي ان ح دث ن ثـ ن اس ف الل ص لىح د ر س ول ق ال ه ر يـ ر ة ق ال أ ب ع ل ي ه و س لم ع ن الل ا141 نـ ه م م ابـ يـ ر ة ي ك فر ال ع م ر ة إ ل ال ع م أ و ن ر ت ال نة و ال ع م ل ه ج ز اءإ ل ل ي س بـ ر ور احل جال م

Khatib tidak menyampaikan secara keseluruhan hanya mengambil sebagian

dari teks hadis yang ada.

- Hadis Ketujuh Belas

ر ة و ال م ر أ ة احل جو ال ع م ه اد ال ك ب ري و الصغ ري و الضع يف ج

Teks di kitab Musnad Ahmad

يـ و ة ح بع ن اب ن و ه ح دث ن ثـ ن اه ار ون ق ال م مد ب ن إ بـ ر اه يم ب ن ح د ع ن اب ن ال اد ع ن التـي م ي احل ار ث ب ري و الضع يف ه اد ال ك ق ال ه ج ك ان إ ن ع ل ي ه و س لم أ نه ق ال الل ص لىالل ر س ول ه ر يـ ر ة ع ن أ ب ع ن

ر ة 142 و ال م ر أ ة احل جو ال ع م Pada hadis diatas antara teks yang disampaikan oleh khatib dengan teks yang

ada di kitab asli berbeda.

141 Abī ‘Abdillah Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Riyād: Bait al-Afkār,

1998), hal. 555 142 Abī ‘Abdillah Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Riyād: Bait al-Afkār,

1998), hal. 684

Page 143: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Kritik Sanad

Hadis Pertama Jalur al-Tirmidzī

ء ب ن ع ب د ال ال ع ال ثـ ن اع ب د ال ع ز يز ب ن م مدع ن ب ة ح د ثـ ن اقـ تـ يـ رح ن ع ن ح د ه ر يـ ر ة أ نر س ول أ ب أ ب يه ع ن الل م ر س ول ف ين اي س

ق ال واال م ف ل س ر ون م اال م ف ل أ ت د ع ل ي ه و س لم ق ال ن الل ص لىالل د ر ه م ل ه و ل ل

الل ص لىالل ر س ول يـ و م ال ق ي ام ة ب م ت اع ق ال ي ت م ن أ مت م ن س ي ام ه ع ل ي ه و س لم ال م ف ل ت ه و ص ص ال

افـ يـ ق ع د فـ يـ ه ذ او ض ر ب د م ه ذ او س ف ك ه ذ او أ ك ل م ال ه ذ او ق ذ ف ش ت م ه ذ ق د ي ت و ز ك ات ه و ق ت صح س ن ات ام ن أ خ ه ذ ال ط اي م اع ل ي ه م ن يـ ق ت ص ح س ن ات ه قـ ب ل أ ن ف ن ي ت ن ات ه ف إ ن ح س ام ن ه و ه ذ م ن ذ

النار ط ر ح يف ه م ف ط ر ح ع ل ي ه ث خ ط اي

Qutaibah

Nama lengkapnya adalah Qutaibah b. Sa’īd b. Jamīl b. Ṯarīf b. ‘Abdullah al-

Tsaqafī, Abū Rajā` al-Balkhī al-Baglānī. Abū Ahmad b. ‘Adī berkata, nama beliau

ialah Yahya b. Sa’īd, sedangkan Qutaibah hanyalah laqab Mūsa b. Hārūn berkata

bahwasanya Qutaibah dilahirkan pada tahun 148 H dan wafat pada tahun 240 H.

Adapun guru-guru beliau adalah Ibrāhim b. Sa’īd al-Madanī, Ismā’īl b. Abī Uwais,

Ismā’īl b. Ja’far, Hātim b. Ismā’īl al-Madanī, Hammād b. Khālid al-Khayyāṯ dan

lain-lain. Murid-murid beliau adalah Ibrāhim b. Ishāq al-Harbī, Ahmad bin Hanbal,

Ahmad b. Sa’īd al-Dārimī, Ahmad b. ‘Abdurrahmān b. Basyār al-Nasā`ī, Hārits b.

Muhammad b. Abī Usāmah, Muhammad b. ‘Alī al-Hakīm al-Tirmidzī, Yūsuf b.

Mūsa al-Qaṯṯān dan lain-lain. Beliau wafat pada tahun Adapun pendapat para

ulama tentangnya adalah:

- Ahmad b. Abī Khatsamah: Tsiqah

- Al-Nasā`ī: Sadūq

- Ibn Khirāsy: Sadūq

Page 144: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- ‘Abdullah b. Muhammad al-Farhayānī: Sadūq143

‘Abdul ‘Azīz bin Muhammad

Nama lengkapnya ialah ‘Abdul al-‘Azīz b. Muhammad b. ‘Ubaid b. Abī ‘Ubaid

al-Darāwardī, Abū Muhammad al-Madanī. Adapun guru-gurunya adalah Zaid b.

Aslam, Yahya b. Sa’īd al-Ansārī, Hisyām b. ‘Urwah, Ja’far Sādiq, Abī Hāzm b.

Dīnar. Murid-muridnya adalah Syu’bah, ‘Abdullah b. Ja’far al-Raqī, Qutaibah,

Ishāq b. Ibrāhim, Sa’īd b. Mansūr. Beliau wafat pada tahun 187 H.144 Pendapat

ulama tentang ‘Abdul ‘Azīz b. Muhammad:

- Ahmad b. Abī Maryam : Tsiqah Hujah

- Al-Nasā`ī : Laisa bi al-Qawī

- Ibn Abī khaitsamah : Laisa bihī ba`s145

‘Alā bin ‘Abd al-Rahman

Nama lengkapnya ialah ‘Alā b. ‘Abd al-Rahmān b. Ya’qūb al-Huraqī, Abū

Syibl al-Madanī. Guru-guru beliau adalah Anas b. Mālik, Sālim b. ‘Abdullah b.

‘Umar, ‘Abdullah b. ‘Umar b. Khaṯṯāb, ayahnya ‘Abdurrahmān ibn Ya’qūb. Murid-

muridnya adalah Ismā’īl b. Ja’far b. Abī Katsīr, Zuhair b. Muhammad al-Tamīmī,

Sa’īd b. Abī Hilāl, Syu’bah b. Hajāj, ‘Abdul ‘Azīz b. Muhammad al-Darāwardī,

‘Abdul Malik b. Juraij. Beliau wafat pada tahun 132 H. Pendapat ulama tentangnya

ialah:

- Abū Hātim : Sālih

143 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Jilid. 23, hal. 523 144 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Jilid. 18, hal. 194 145 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Jilid. 2, hal 592

Page 145: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Abū Ahmad bin ‘Adī : Tsiqah

- Al-Nasā`ī : Laisa Bihī Ba`s

- Ibn Hibbān : Tsiqah146

‘Abd al-Rahman bin Ya’qūb

Nama lengkap beliau adalah ‘Abd al-Rahman b. Ya’qub al-Juhanī al-Madanī.

Guru-guru beliau adalah Abī Hurairah, Abī Sa’īd, ibn ‘Abbās, ibn ‘Umar.

Sedangkan murid-muridnya adalah anaknya yaitu al-‘Alā`, Muhammad b. Ibrāhīm

al-Tamīmī, Muhammad b. ‘Ajlān, Muhammad b. ‘Amr b. ‘Alqamah. Pendapat

ulama tentang beliau:

- Al-Nasā`ī : Laisa bihī Ba`s

- Ibnu Hibban : Tsiqah

- Al-‘Ijlī : Tsiqah147

Abū Hurairah

Abū Hurairah merupakan nama panggilan beliau seorang sahabat Rasulullah

yang sangat terkenal dengan periwayatan hadisnya yang mencapai 5374 hadis dari

kalangan tua148. Nama lengkap beliau ‘Abdurrahman b. Sakhr ad-Dawsi al-Yamani.

Mengenai nama beliau terdapat perbedaan di satu sisi ada yang berpendapat

Abdurrahman b. Sakhr pada sisi lain mengatakan Abdu Syams dan Abdu ‘Amru b.

‘Abdu ghanam.149 Beliau wafat tahun 57 H150 Kedua nama tersebut merupakan

146 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Jilid. 22, hal. 520-523 147 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Jilid. 2, hal 567-568 148 Ibn hajar al-asqalani, Taqrib al-tahdzib, (Beirut : Ar-Risalah) hal.599 149 Abi Bakar Ahmad bin Ali bin Manjuwaih al-Ashbahani, Rijal Shahih

Muslim,(Beirut:dar al-Ma’rifah) jilid. 2, hal.400 150Ibn ‘Abdil-Barr, al-Isti’ab Fi ma’rifat al-Shahaabi, (Beirut: Dar al-Fikr), jilid. 2, hal.

476

Page 146: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

sebutan abu Hurairah Sebelum masuk Islam. Guru beliau adalah Abū Bakar,

‘Aisyah, Fadl b. ‘Abbas. Sedangkan muridnya Jābir, Ibn ‘Abbas, Abū Zur’ah b.

‘Amr, ‘Ubaidullah b. ‘Utbah, Sa’īd b. Musayyab, Abdurrahman b. Ya’kūb, Abū

Salih, Abū Hazim, Abu Salamah151. Pendapat Ulama tentang Abū Hurairah:

- Ibnu ‘Umar : Abū Hurairah lebih baik dariku dan lebih tahu tentang

hadis

- Ibnu Hajar : Sahabat yang besar dan Hāfidz.152

Hadis Kedua Jalur Ahmad bin Hanbal

ثـ ن ام مد ب ن ج ع ف ر النب ح د ب ن م ال كع ن أ ن س ع ن قـ ت اد ة ي د ث س ع ت ثـ ن اش ع ب ة ق ال ص لىالل ح ده ل نـ ف س ل ار ه م اي ب يه أ و ل خ ي ب يـ ؤ م ن أ ح د ك م ح ت ل ع ل ي ه و س لم أ نه ق ال

Muhammad bin Ja’far

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. Ja’far al-Hudzalī, Abū ‘Abdullāh al-

Basrī. Guru-gurunya adalah antara lain Syu’bah, ‘Abdullah b. Sa’īd, Hisyām b.

Hasān, ‘Utsmān b. Giyāts, Ibn ‘Uyaynah. Sedangkan murid-muridnya adalah

Ahmad b. Hanbal, Ishāq b. Rahawaih, Qutaibah, Abū Bakr b. Khallād, Muhammad

b. Abān, ‘Uqbah b. Mukrām. Beliau wafat pada tahun 193 H. Pendapat ulama

tentangnya:

- Abū Hātim : Tsabat

- Al-‘Ijlī : Tsiqah

151 Abī Bakr Ahmad bin ‘Ali bin Manjuwaih al-Asbahāni, Rijāl Sahih Muslim,(Beirut: Dar

al-Ma’rifah) jilid. 2, hal. 400 152 Ahmad bin hajar al-asqalani, Tahdzib al-tahdzib, (Beirut : MuassasahAr-Risālah), Juz.

12, hal. 237-240

Page 147: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Ibn Mubārak : apabila terdapat ikhtilaf didalam hadis Syu’bah maka

yang akan ditulis adalah Muhammad b. Ja’far153

Syu’bah

Nama aslinya Syu’bah b. al-Hajjaj al-Hāfiḏ abu Bisṯam al-Atakī, beliau tinggal

di Basrah, wafat di awal tahun 160 H154, di Basrah155. Jumlah guru-guru beliau

banyak sekali, penulis tidak menyebutnya semua melainkan hanya sebagian saja,

berikut guru-gurunya, Sulaiman al-A’masy, Salamah b. Kuhail, Sulaiman b.

Abdurrahman, Simak b. Harbī, ‘Asim b. Bahdalah, Abdul A’lā b. ‘Amr, Qatādah.

Sedangkan muridnya ialah Abdul Mālik b. Ibrahim al-Jūdī, Abdul Malik b. al-

Sabah, Ubaidullah al-Asyja’ī, Affān b. Muslim al-Safar, Isya b. Yunus, Kasir b.

Hisyām, Muhammad b. Ja’far Gundarī156, dan lain-lain.

Beliau dinilai oleh Ahmad bin Hanbal atsbatu, menurut Muhammad bin Sa’id

tsiqah ma’mun tsabatan hujjatan.

Qatādah

Nama Lengkapnya adalah Qatādah b. Di’āmah b. Qatādah b. ‘Azīz b. ‘Amr b.

Rabī’ah, Abū al-Khiṯāb al-Basrī. Guru-gurunya adalah Anas b. Mālik, Habīb b.

Sālim, Sālim b. Abī Ja’d, Sa’īd b. Abī Burdah, ‘Abdullah b. Abū ‘Utbah. Sedangkan

murid-muridnya adalah Abān b. Yazīd, Jarīr b. Hazm, Sulaimān al-A’masy,

Sulaiman al-Taimī, Syu’bah b. al-Hajjāj, Hārūn b. Muslim al-Basrī. Beliau wafat

pada tahun 117 H. Pendapat ulama tentangnya:

153 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 4, hal. 531-532 154 Ad-dzahabi, al-Kasyaf fi ma’rifah min Lahu ruwah fi al-Kutub al-Sittah, Jilid. 1 , hal.

485 155 Al-Miziy, Tadzib al-kamal (Baghdad) jilid 12, hal. 495 156 Al-Miziy, Tadzib al-kamal (Baghdad) jilid 12, hal. 489

Page 148: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Gālib al-Qaṯṯān : tidak pernah saya melihat orang yang lebih Hafid dari

Qatādah

- Abū Hilāl : ‘Ālim

- Sufyān bin ‘Uyaynah : Faqīh

- Ishāq bin Mansūr : Tsiqah

Anas bin Mālik

Nama lengkapnya beliau adalah Anas b. Malik b. al-Nadar b. Damdam b. Zaid

b. Harm b. Jandab b. ’Amir b. Ganam b. ’Adi b. al-Najar al-Anshari al-Najari.

Sedangkan nama kunyahnya adalah Abū Hamzah al-Madanī. Para guru-gurunya

adalah: Nabi Muhammad SAW. Ubai b. Ka’ab, Zaid b. Arqām, Zaid b. Tsābit,

Abdullah b. Rabah, Abu Bakar al-Siddiq, Abdullah b. Mas’ūd, Abdullah b. ‘Abbās,

Umar b. al-Khaṯṯāb, ’Utsman b. ’Affān, dan masih banyak yang lainnya. Para

murid-murid beliau adalah: Sa’id b. Jubair, Sa’id b. al-Musayyāb, ’Ashim b. ’Umar

b. Qatādah, ’Aqmir al-Sya’bī, Muhammad b. Yahya b. Hibbān, Muhammad b.

Sirin, Marwan al-Ashfar, Mālik b. Dinār, dan masih banyak yang lainnya. Pendapat

ulama tentangnya:

- Al-Zuhri: Anas bin Malik adalah ”khadimnya nabi SAW”.

- Khusain Bin Waqid: Anas bin Malik adalah orang yang di doakan oleh

nabi agar banyak hartanya, banayak keturunannya, dan panjang

umurnya

Page 149: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- ’Ubad bin Mansur dari Ayyub: bahwa Anas bin Malik adalah salah satu

sahabat yang ikut perang Khuzdaibah, Khaibar, dan beliau juga

menyaksikan nabi haji dan fathu Mekkah.157

Hadis Ketiga Jalur al-Dārimī

ثـ ن اال ح د ثـ ن اع ب د الرح ن ب ن إ س ح ق د ح د ثـ ن اع ب د ال و اح ل م ب ن إ بـ ر اه يم ح د م س بـ ر ن س ع دع م ان ب ن نـأ خ تـ ع لم ال ق ر آن و ع لم ه ر ك م م ن يـ ع ل ي ه و س لم خ الل ص لىالل ر س ول ق ال ق ال ي

ع ل ع ن

Muslim bin Ibrāhim

Nama lengkapnya adalah Muslim b. Ibrāhīm al-Azdī al-Farāhīdī, Abū ‘Amr al-

Basarī. Guru-guru beliau adalah Abān b. Yazīd al-‘Aṯṯār, Ismā’īl b. Muslim al-

‘Abdī, Aswad b. Syaibān, Syu’bah b. al-Hajjāj, ‘Abdul ‘Azīz b. al-Mukhtār, Mālik

b. Salmān. Sedangkan murid-muridnya adalah al-Bukhārī, Abū Dāud, Zaid b.

Akhzam, ‘Abdullah b. ‘Abdurrahman al-Dārimī, ‘Abd b. Humaid. Beliau wafat

pada tahun 222 Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Bakr b. Abī Khaitsamah : Tsiqah Ma`mūn

- Abū Hātim : Lā Yahtāju ilaihi

- ‘Abdurrahmān b. Abī Hātim : Tsiqah Sadūq158

‘Abdul Wāhid

157 Yusuf Al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamal fi asma al-Rijāl (Beirut: Dār al-Fikr, 1994), cet. Ke-

1. Juz 3, hal. 352. 158 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 27, hal. 487-490

Page 150: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya adalah ‘Abdul Wāhid b. Ziyād al-‘Abdī, Abū Bisyr, Abū

‘Ubaidah al-Basrī. Guru-gurunya ialah Ismā’īl b. Sālim al-Asadī, Habīb b. Abī

‘Amrah, Sa’īd b. Iyās, Sulaiman al-A’masy, ‘Abdurrahman b. Ishāq al-Kūfī.

Sedangkan murid-muridnya adalah Ibrāhīm b. al-Hajjāj, ‘Abbās b. al-Wālīd, ‘Affān

b. Muslim, Qutaibah b. Sa’īd, Qais b. Hafs, Muslim b. Ibrāhīm. Beliau wafat pada

tahun 179 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Zur’ah : Tsiqah

- Abū Hātim : Tsiqah

- Al-Nasā`ī : Laisa bihi ba`s

- Muhammad b. Sa’id : Tsiqah Katsīr al-Hadīts159

‘Abdurrahmān bin Ishāq

Nama lengkapnya ialah ‘Abdurrahmān b. Ishāq b. al-Hārits, Abū Syaibah al-

Wasaṯī al-Kūfī. Guru-guru beliau adalah Ishāq b. al-Hārits, ‘Abdurrahmān b. Sa’id,

‘Abdurrahmān b. Abī Lailā, Nu’mān b. Sa’id al-Ansārī. Sedangkan murid-

muridnya adalah Hafs b. Giyāts, ‘Abdullah b. Idrīs, ‘Abdul Wāhid b. Ziyād, Huraim

b. Sufyān. Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Ṯālib : al-Hadīts

- Abū Dāud: Ḏa’īf

- Ibnu Hibbān : Ḏa’īf

- Ya’qūb bin Sufyān : Ḏa’īf

Nu’mān bin Sa’id

159 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 18, hal. 450-455

Page 151: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya adalah Nu’mān b. Sa’id b. Habtar al-Ansārī al-Kūfī. Guru-

gurunya adalah ‘Alī, al-‘Asy’ab b. Qais, Mughīrah b. Syu’bah, Zaid b. Arqam.

Sedangkan menurut Abū Hātim tidak ada yang meriwayatkan hadis darinya kecuali

‘Abdurrahman b. Ishāq al-Kūfī. Para ulama sependapat bahwa Nu’mān b. Sa’id

merupakan da’īf. 160

‘Alī b. Abī Ṯālib

Nama lengkapnya adalah ‘Alī b. Abī Ṯālib Abū al-Hasan al-Hāsyimī Amīrul

Mu’minīn. Guru-guru beliau adalah Nabi Muhammad SAW, Abī Bakr al-Siddīq,

‘Umar b. Khaṯṯāb, Fāṯimah bt. Rasulullah SAW. Sedangkan murid-muridnya adalah

Ibrāhīm b. Abdullah, Aswad b. Yazīd, Jābir b. ‘Abdullah, Hasan b. ‘Alī, Husein b.

‘Alī, Nu’mān b. Sa’id dan masih banyak lagi. Beliau wafat pada umur 58 tahun 40

H. Alī merupakan salah satu dari Khulafa al-Rāsyidīn. Pendapat ulama tentangnya:

- Ibn Hajar al-‘Atsqalānī : Sahabat yang Jalīl

- Al-Dzahabī : Alī merupakan salah satu dari ‘Asyarah al-Mubasyarah161

Hadis Keempat Jalur Tirmidzi

ثـ ن ا رب ن ع ل يح د بـ ر ن ح ج ر ة ب ن م ع اص ع ن ز اذ ان ب ن ك ث ري ع ن س ل ي م ان ب ن ح ف ص أ خ ي ع ن ض م ع ل

ب ن ت ظ ه ر ه و ال ق ر آن قـ ر أ م ن و س لم ع ل ي ه الل ص لىالل ر س ول ق ال ق ال ط ال بأ ب ل ه ف أ ح لاس و ح رم ح ال و ش فع ه ال نة ب ه الل أ د خ ل ه ح ر ام ه ر ةيف ل م ن ع ش النار ل ه ج ب ت و ق د ك له م بـ ي ت ه أ ه

‘Alī bin Hujr

160 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 4, hal. 231 161 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 20, hal. 472-485

Page 152: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya ialah ‘Alī b. Hujr b. Iyās b. Khālid al-Sa’dī, Abū al-Hasan

al-Marwazī. Guru-gurunya adalah Ismā’īl b. Ja’far, Ibn Mubārak, Hafs bin

Sulaimān, Syarīk bin ‘Abdullah. Sedangkan murid-muridnya adalah Bukhārī,

Muslim, Tirmidzī, Nasā`ī, Abū Bakr b. Khuzaimah, Hasan b. Sufyān. Beliau wafat

pada tahun 244 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Muhammad bin ‘Alī bin Hamzah al-Marwazī : Hāfiz

- Nasā`ī : Hāfiz162

Hafs bin Sulaimān

Nama lengkapnya adalah Hafs bin Sulaimān al-Asadī, Abū ‘Umar al-Kūfī.

Guru-gurunya adalah ‘Abdul Malik b. ‘Umair, Laits b. Abī Sulaim, Katsīr b.

Syinzīr, Katsīr b. Zādzān. Sedangkan murid-muridnya adalah Abū Syu’aib, ‘Alī b.

‘Ayyasy, ‘Ali b. Hujr, ‘Alī b. Yazīd, Hisām b. ‘Amr. Beliau wafat pada tahun 180

H. Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Hātim : Matrūk

- Ibn al-Madīnī : Da’īf

- Muslim : Matrūk163

Katsīr b. Zādzān

Nama lengkanya adalah Katsīr b. Zādzān al-Nakha’ī al-Kūfī. Guru-gurunya

adalah Salman Abī Hazm al-Asyja’ī, ‘Āsim b. Damrah, ‘Abdurrahmān b. Abī

Nu’aim. Sedangkan murid-muridnya adalah Hafs b. Sulaimān, Hammād b. Wāqid.

Pendapat ulama tentangnya:

162 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 148 163 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal 450

Page 153: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Abī Hātim : Majhūl

- Abū Zur’ah : Majhūl164

‘Āsim b. Damrah

Nama lengkapnya adalah ‘Āsim b. Damrah al-Kūfī. Guru-gurunya adalah

‘Alī bin Abī Tālib, Sa’īd bin Jubair. Sedangkan murid-muridnya adalah Mundzir

b. Ya’lā, Hakam b. ‘Utaibah, Katsīr b. Zādzān, Habīb b. Abī Tsābit. Pendapat

ulama tentangnya:

- ‘Alī b. al-Madīnī : Tsiqah

- Al-Ijlī : Tsiqah

- Nasā`ī : Laisa bihi Ba`s165

‘Alī b. Abī Ṯālib166 Hadis Kelima Jalur Ahmad bin Hanbal

ثـ ن اع أ م ام ة ال ب ح د أ ب مع ن س ال أ ب ز ي دع ن ث ريع ن ك ب ن أ ب ثـ ن اي ي ن ح د ثـ ن اأ ب فان ح د ق ال ي ل اه

ش ف يعايـ و م ال ق ي ا ع ل ي ه و س لم اقـ ر ء واال ق ر آن ف إ نه ي ت الل ص لىالل ر س ول ب ه اقـ ر ء وام ق ال ة ل ص اح ك أ أ و اغ ي ايـ ت ان ك أ نـه م يـ و م ال ق ي ام ة ف إ نـه م اي ت ي ان ر ان ع م ر او ي ن ال بـ ق ر ة و آل انـالزه ك أ نـه م أ و ام ت ان ه م اغ م

اا أ ص ح اب م ع ن ي اجان ط ري ص و اف م ن ةو تـ ف ر ق ان ابـ ر ك ذ ه قـ ر ء واس ور ة ال بـ ق ر ة ف إ نأ خ ر ةو ل ر ك ه اح س ت ط يع ه اال ب ط ل ة ت س

‘Affān

Nama lengkapnya ialah ‘Affān b. Muslim ‘Abdullāh al-Safār, Abū ‘Utsmān al-

Basrī. Guru-guru beliau adalah Abān b. Yazīd al-‘Aṯṯār, Ismā’il b. ‘Ulayyah, Aswad

b. Syaibān, Sulaiman b. al- Mughīrah, Syu’bah b. al-Hajjaj, ‘Abdul Wāhid b. Ziyād.

164 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 24, hal. 108-110 165 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal 253 166 Lihat Halaman 58

Page 154: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Sedangkan murid-muridnya adalah al-Bukhārī, Ahmad b. Hanbal, Ishāq b.

Rāhawaih, ‘Abdullah b. ‘Abdurrahmān al-Dārimī, ‘Utsmān b. Muhammad b. Abī

Syaibah, Qutaibah b. Sa’īd, Abū Hātim. Beliau wafat pada tahun 220 H di

Baghdad.167 Komentar ulama tentang beliau:

- Al-‘Ijlī : Tsiqah Tsabat

- Abū Hātim : Tsiqah Imām Muttaqīn

- Ibnu Khirāsy : Tsiqah

- Ibnu Qāna’ : Tsiqah ma`mūn168

Abān

Nama lengkapnya adalah Abān b. Yazīd al-‘Aṯṯār Abū Yazīd al-Basrī. Guru-

guru beliau adalah Yahya b. Sa’īd al-Ansārī, Hisyām b. ‘Urwah, ‘Amr b. Dīnār,

Qatādah, Yahya b. Abī Katsīr, ‘Āsim b. Bahdalah. Sedangkan murid-muridnya

adalah Ibn Mubārak, al-Qaṯṯān, Muslim b. Ibrāhīm, Mūsa b. Ismā’īl, Yazīd b.

Hārun, ‘Affan b. Muslim. Pendapat ulama tentangnya:

- Ahmad : Tsabat

- Ibn Ma’īn : Tsiqah

- Al-Nasā`ī : Tsiqah

- Ibn al-Madīnī : Tsiqah169

Yahya bin Abī Katsīr

167 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 20, hal. 160-174 168 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal 118-119 169 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal 56-57

Page 155: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya adalah Yahya b. Abī Katsīr al-Ṯāī, Abū Nasr al-Yamāmī.

Guru-guru beliau adalah Ishāq b. ‘Abdullāh b. Abī Ṯalhah, Anas b. Mālik, Tsābit

b. Abī Qatādah, Tsumāmah b. Kilāb, Jābir b. ‘Abdullāh, Zaid b. Sallām b. Abī

Sallām al-Habasyī. Sedangkan murid-murid beliau adalah Abān b. Yazīd al-‘Aṯṯār,

Ayūb b. ‘Utbah, Jarīr b. Hāzim, Sulaimān b. Arqam, ‘Abdullāh b. Muharrir. Beliau

wafat pada tahun 132 H Pendapat ulama tentangnya:

- Al-‘Ijlī : Tsiqah

- Abū Hātim : Tsiqah170

Zaid

Nama lengkapnya adalah Zaid b. Sallam b. Abī Sallam al-Habasyī al-Damasyqī.

Guru-guru beliu adalah ‘Adī b. Arṯah, ‘Abdullāh nin Farūkh, ‘Abdullah b. Zaid al-

Azraq. Sedangkan murid-muridnya adalah Yahya b. Abī Katsīr dan al-Haḏramī b.

Lāhiq. Pendapat ulama tentangnya:

- Al-Nasā`ī : Tsiqah

- Abū Zur’ah : Tsiqah

- Ya’qūb b. Syaibah : Tsiqah Sadūq

- Al-‘Ijlī : Lā ba`sa bih171

Abī Sallam

Nama lengkapnya adalah Mamṯūr Abū Sallām al-Aswad al-Habasyī al-Bāhilī

al-Damasyqī. Guru-gurunya adalah antara lain Tsaubān, al-Hajāj b. ‘Abdullāh,

Khālid b. Zaid, Abū Umāmah, ‘Abdullāh b. Azraq, ‘Ubaidullah b. Salmān.

170 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 31, hal. 504-510 171 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal 666-667

Page 156: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Sedangkan murid-muridnya adalah Dāud b. ‘Amr, Zaid b. Sallām, Zaid b. Wāqi’,

Abū ‘Imrān al-Ansārī. Pendapat ulama tentangnya:

- Al-‘Ijlī : Tsiqah

- Yahya b. Abī Katsīr : Tsiqah

- Ibnu Hibbān : Tsiqah172

Abī Umāmah

Nama lengkapnya adalah Sudai b. ‘Ajlāni b. Wahab, Abū Umāmah al-Bāhilī.

Beliau adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Guru-guru beliau adalah

Nabi Muhammad SAW, ‘Utsmān b. ‘Affān, ‘Alī b. Abī Tālib, ‘Umar b. Khaṯṯāb,

Mu’ādz b. Jabal, Abū ‘Ubaidah ibn Jarrāh. Sedangkan murid-muridnya adalah

Azhar b. Sa’īd, Sālim b. Abī Ja’d, ‘Amr b. ‘Abdullāh al-Haḏrāmī, Ghailān b.

Ma’syār, Kuhail b. Harmalah, Luqmān b. ‘Āmr, Mamṯūr Abū Sallām. Beliau wafat

pada tahun 81 H. Ibn Hajar al-‘Atsqalānī megatakan bahwa Abū Umāmah

merupakan Sahabat Masyhūr.173

Hadis Keenam Jalur Ahmad b. Hanbal

ثـ ن اع ب د الرح ن ح د النح د ه ر يـ ر ة ع ن أ ب دع ن م مد ب ن ز ي ل مع ن ص لىالل ثـ ن االرب يع ب ن م س ب

الناس ي ش ك ر ل م ن الل ي ش ك ر ل ع ل ي ه و س لم ق ال ‘Abdurrahmān

Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahmān b. Sallām b. ‘Ubaidillah b. Sālim, al-

Jumāhī, Abū Harb Al-Basrī. Guru-guru beliau adalah Hammād b. Salamah, Sa’īd

172 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 28, hal. 484-487 173 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 13, hal. 158-163

Page 157: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

b. ‘Ubaid b. Muslim, Sufyān b. ‘Uyaynah, Rabī’ b. Muslim, Yahya b. Sulaim.

Sedangkan murid-muridnya adalah Muslim, Ibrāhim b. Hāsyim al-Bagawī, Abū

Hātim Muhammad b. Idrīs al-Rāzī, Mūsa b. Hārūn dan lainnya. Beliau wafat di kota

Basrah pada tahun 232 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Hātim : Sadūq

- Ibnu Hibbān : Tsiqah174

Rabī’ bin Muslim

Nama lengkapnya adalah Rabī’ b. Muslim al-Jumahī, Abū Bakr al-Basrī. Guru-

gurunya adalah Muhammad b. Ziyād, Hasan Basrī, Khasīb b. Jahdar dan lainnya.

Sedangkan murid-muridnya adalah Ibn al-Mubārak, Abū Dāud al-Ṯayālisī, Khālid

b. Hārits, ‘Abdurrahman b. Sallām al-Jumahī, Muslim b. Ibrāhīm. Beliau wafat

pada tahun 167 H. Pendapat ulama tentangnya:

- ‘Abdullah b. Ahmad : Syeikh Tsiqah

- Al-‘Ijlī : Tsiqah

- Ibnu Hibbān : Tsiqah175

Muhammad b. Ziyād

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. Ziyād al-Qurasyī al-Jumahī, Abū al-

Hārits al-Madanī. Guru-gurunya adalah ‘Abdullah b. Hārits, ‘Abdullah b. Zubair,

‘Abdullah b. ‘Umar, Abī Hurairah, ‘Ā`isyah. Sedangkan murid-muridnya adalah

174 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 17, hal. 162-163 175 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal 595

Page 158: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Ibrāhīm b. Ṯahmān, Hammād b. Zaid, Salīm b. Hayyan, Syu’bah, ‘Abbād b.

Mansūr, Rabī’ b. Muslim. Pendapat ulama tentangnya:

- Ahmad bin Hanbal : Tsiqah

- Ishāq b. Mansūr : Tsiqah

- Abū Hātim : Sāduq

Abū Hurairah176

Hadis Ketujuh Jalur al-Bukharī

و د ال س أ ب يـ و ة ع ن ح بـ ر ن أ خ ثـ ن اع ب د الل ب ن ي ي ثـ ن ااحل س ن ب ن ع ب د ال ع ز يز ح د ح د س ع ع ر و ة ع ن ع نـ ه اأ نن ب الل ي ح تع ا ش ة ر ض اللي ل ك ان يـ ق وم م ن ع ل ي ه و س لم م اه الل ص لىالل ق د تـ تـ ف طر

و م ات ذ ن ب ك م اتـ ق دم م ن ل ك الل غ ف ر الل و ق د ر س ول اي ت ص ن ع ه ذ ع ا ش ة مل خفـ ق ال ت أ ف ال ق ال ر أ ن ب ع أ ح ر ك ث يـ ر ك ع ق ام فـ ق ر أ حل م ه ص لىج ال ساف إ ذ اأ ر اد أ ن ثـ ر ك أ ك ون ع ب داش ك ورافـ ل ما

Hasan bin ‘Abdul ‘Azīz

Nama lengkapnya adalah Hasan b. ‘Abdul ‘Azīz b. Wazīr b. Ḏābī b. Mālik b.

‘Āmr b. ‘Adī, Abū ‘Alī al-Misrī. Guru-gurunya adalah Ahmad b. Hanbal, Hārits b.

Miskīn, Sunaid b. Dāud, ‘Abdullah b. Yahyā al-Burullusī, ‘Amr b. Abī Salamah.

Sedangkan murid-muridnya adalah al-Bukhārī, ‘Abdurrahman b. Abī Hātim,

Muhammad b. Ishāq al-Sirāj, Yahya b. Muhammad b. Sā’id. Beliau wafat di bulan

Rajab pada tahun 257 H. Pendapat ulama tentangnya:

- ‘Abdurrahman bin Abī Hātim : Tsiqah

176 Lihat di halaman 53

Page 159: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Abū Bakr al-Khaṯīb : Tsiqah177

‘Abdullah bin Yahya

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. Yahya al-Ma’āfirī, Abū Yahya al-Misrī.

Guru-gurunya adalah Haywah b. Syuraih, Sa’īd b. Abī Ayyūb, Mu’āwiyah b. Sālih,

‘Abdurrahman b. Ziyād. Murid-muridnya adalah Hasan b. ‘Abdul ‘Azīz al-Jarawī,

Muhammad b. ‘Abdullah b. Maimūn dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 212 H.

Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Zur’ah : Lā ba’sa bih

- Abū Hātim : Lā ba’sa bih

- Ibnu Hibbān : Tsiqah178

Haywah

Nama lengkapnya adalah Haywah b. Syuraih b. Safwān b. Mālik, Abū Zur’ah

al-Misrī. Guru-gurunya adalah Bakr b. ‘Amr, Rabīah b. Yazīd, Abū ‘Uqail, Abī

Aswad. Sedangkan murid-muridnya adalah Laits, ibn Lahi’ah, Nāfi’ b. Yazīd, Ibn

Wahb, Ibn Mubārak, Abū ‘Āsim. Belia wafat pada tahun 158 H. Pendapat ulama

tentangnya:

- Harb : Tsiqah

- Ibnu Ma’īn : Tsiqah

- Abū Hātim : Tsiqah179

Abi al-Aswad

177 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 6, hal. 196-198 178 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal 456 179 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal 508-510

Page 160: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. ‘Abdurrahmān b. Naufal b. al-Aswad

al-Qurasyiyī al-Asadī, Abū Aswad al-Madanī. Guru-gurunya adalah Bukair b.

‘Abdullah, ‘Urwah b. Zubair, Sālim b. ‘Abdullah, Sulaiman b. Yasār, ‘Umar b.

‘Abdul ‘Azīz. Sedangkan murid-muridnya adalah Usāmah b. Zaid, Haywah b.

Syuraih, Sa’īd b. Abī Ayyūb, Syu’bah, ‘Abdullah b. Lahī’ah, ‘Amr b. al-Hārits.

Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Hātim: Tsiqah

- Al-Nasā`ī: Tsiqah

- Ibnu Hibbān: Tsiqah180

‘Urwah

Nama lengkapnya adalah ‘Urwah b. Zubair b. ‘Awwām b. Khuwailid al-Asadī,

Abū ‘Abdullah al-Madanī. Guru-gurunya adalah ‘Abdullah, ibunya Asmā bt. Abū

Bakr, ‘Ā`isyah, ‘Alī b. Abī Ṯālib, Sa’īd b. Zaid, Zaid b. Tsābit, ‘Abdullah b. ‘Abbās,

Abū Hurairah. Sedangkan murid-muridnya adalah ‘Amr b. ‘Abdullah b. ‘Urwah,

Muhammad b. Ja’far b. Zubair, Abū Burdah, ‘Umar b. ‘Abdul ‘Azīz. Menurut Ibnu

al-Madanī beliau wafat pada tahun 92 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Ibnu Sa’īd: Tsiqah, Faqīh, ‘Ālim, Tsabat

- Al-‘Ijlī: Tsiqah, Sālih

- Khālid b. Nazār : ‘Urwah adalah orang yang paling mengetahui hadis-

hadis ‘Ā`isyah

‘Ā`isyah

180 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 25, hal. 645-647

Page 161: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya adalah ‘Ā`isyah bt. Abū Bakar al-Siddīq wafat tahun 58 H,

ada yang berpendapat Aisyah meninggal tahun 57 H. Nama laqab Humairah181 dan

mempunyai kunyah Umī ‘Abdillah.182 Gurunya dalam periwayatan hadis ialah Nabi

Muhammad SAW, Hamzah b. ‘Umar al-Aslamī, Sa’ad b. Abī Waqas, Umar b.

Khaṯṯāb, Abū Bakar, Jumadah bt. Wahab, Faṯimah bt. Rasulullah. Beliau

mempunyai murid yang banyak diantaranya Abu Hurairah, Masrūq, Sālim Abū

‘Ubaidllah, ‘Abdullah b. al-Zubair, Sulaimān b. Yasīr, al-Qāsim b. Muhammad,

Safiah b. Syaibah, Abū Salamah b. ‘Abdurrahman, ‘Abdullah b. Qais183, dan masih

banyak lagi. Pendapat ulama tentangnya:

- ‘Aṯa b. Abī Rabah : Afqah al-Nās

- Abū Mūsa al-Asy’arī : keutamaan ‘Ā`isyah dengan wanita lain

bagaikan keutamaan roti terhadap semua makanan

- Hisyām b. ‘Urwah : Aku tidak melihat seorang yang lebih ‘Alim

tentang fiqih dari pada ‘Ā`isyah.184

Hadis Kedelapan Jalur Muslim

ب ن ال م غ ري ة و اللف س ل ي م ان ب ان ب ن فـ روخ ج يعاع ن يـ ال دال ز د يو ش ب ن خ ثـ ن اه داب ب ان ظ ح د يـ ل ش ثـ الل ص لح د ر س ول ق ال ي بق ال ص ه ل يـ ل ىع ن ع ب د الرح ن ب ن أ ب ب تع ن ثـ ن اث ىالل ن اس ل ي م ان ح د

ل ل م ؤ م ن دإ ل ل ح ذ اك رو ل ي س يـ ك له خ ر ه بال م ر ال م ؤ م ن إ نأ م إ ع ل ي ه و س لم ع ج ش ك ر أ ص ابـ ت ه س راء ن رال ه يـ ف ك ان خ ص بـ ر أ ص ابـ ت ه ض راء رال ه و إ ن يـ ف ك ان خ

181 Ibn Hajar al-‘Atsqalānī, Taqrīb al-tahdzīb, (Beirut : Ar-Risālah) hal. 678 182 Imam Abī Husain Muslim, Thabaqat, (Riyāḏ) hal. 211 183 Abū Bakar Ahmad bin ‘Ali bin Manjuwaih al-Asbahānī, Rijal Sahih Muslim,(Beirut:

Dar al-Ma’rifah) Juz. 2, hal. 410 184 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 22, hal. 372-377

Page 162: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Haddāb bin Khālid

Nama lengkapnya adalah Hudaibah b. khālid b. Aswad b. Hudaibah al-Qaisī,

al-Tsaubānī, Abū Khālid al-Basrī, ada juga yang mengatakan Haddāb b. Khālid.

Guru-gurunya adalah Abān b. Yazīd al-‘Aṯṯār, Jarīr b. Hāzim, Sulaiman b.

Mughīrah, Suhail b. Abī Hazm, Mubārak b. Faḏālah, Humām b. Yahya. Sedangkan

murid-muridnya adalah al-Bukhārī, Muslim, Abū Dāud, Hasan b. Sulaimān al-

Dārimī, ‘Abdurrahman b. Munīb al-Marwazī, Abū Zur’ah. Beliau wafat pada tahun

239 H. Pendapat ulama tentangnya:

- ‘Ali bin Husain al-Rāzī: Tsiqah

- Yahya b. Ma’īn: Tsiqah

- Abū Hātim: Sadūq

- Ibnu Hibbān: Tsiqah185

Syaibān

Nama lengkapnya adalah Syaibān b. Farūkh, Syaibān b. Abī Syaibah al-Habaṯī.

Guru-gurunya adalah Jarīr b. Hazm, Abān b. Yazīd al-’Aṯṯār, Mahdī b. Maymūn,

Sulaimān b. Mughīrah, ‘Abdul ‘Azīz b. Muslim. Sedangkan murid-muridnya

adalah Muslim, Abū Dāud, al-Nasā`ī, Ja’far b. Muhammad, ‘Abdullah b. Ahmad,

‘Utsmān al-Dārimī, Mūsa b. Hārūn dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 235 H.

Pendapat ulama tentangnya:

- Ahmad b. Sa’id b. Ibrāhīm : Tsiqah

- Abū Zur’ah : Sadūq

185 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 30, hal. 152-154

Page 163: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Abū Syaikh : Tsābit186

Sulaimān b. al-Mughīrah

Nama lengkapnya adalah Sulaimān b. al-Mughīrah al-Qaisī, Abū Sa’īd al-Basrī.

Guru-gurunya adalah Tsābit al-Bunānī, Humaid b. Hilāl, Ibn Sīrīn, Abī Mūsā al-

Hilālī. Sedangkan murid-muridnya adalah al-Tsaurī, Syu’bah, Abū Usāmah, Abū

Dāud, abu al-Walīd Al-Ṯayālisī, Ibn Mubārak, Syaibān b. Farūkh, Hudaibah b.

Khālid. Beliau wafat pada tahun 165 H. Pendapat ulama tentangnya:

- ‘Abdullāh b. Dāud: Saya tidak pernah melihat orang yang lebih

berfadhilah di Basrah dibandingkan Sulaimān

- Abū Ṯālib: Tsabat

- Ishāq b. Mansūr : Tsiqah

- Ibnu Sa’id : Tsiqah Tsabat187

Tsābit

Nama lengkapnya adalah Tsābit b. Aslam al-Bunānī, Abū Muhammad al-Basrī.

Guru-gurunya adalah Anas b. Mālik, SulaimĀn al-Hāsyimī, Syahr b. Hawsyab,

‘Abdullah b. Zubair, ‘Abdullah b. Abī ‘Utbah, ‘Abdurrahmān b. Abī Laila.

Sedangkan murid-muridnya adalah Bisṯām b. Muslim, Jarīr b. Hāzm, Ja’far b.

Sulaimān, Ziyād b. Khaitsamah, Sulaimān b. Mughīrah, Sulaimān al-Taimī dan

lainnya. Beliau wafat pada tahun 123. Pendapat ulama tentangnya :

- Abū Ṯālib : Tsabat

- Ahmad b. ‘Abdullah al-‘Ijlī : Tsiqah

186 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal 184-185 187 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal 108

Page 164: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Abū Hātim : Tsabat

- Al-Nasā`ī : Tsiqah188

‘Abdurrahman bin Abī laila

Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahman b. Abī Laila al-Ansārī al-Awsī, Abū

‘Īsā al-Kūfī. Guru-gurunya adalah ‘Umar, ‘Alī, ‘Utsmān, Mu’ādz b. Jabal, ibn

Mas’ūd, Ubay b. Ka’ab, Bilāl b. Rabāh, Suhaib, Wazīd b. Arqām. Sedangkan

murid-muridnya adalah ‘Amr b. Maimūn, Tsābit al-Bunānī, Hakim b. ‘Uyaynah,

Yazīd b. Abī Ziyād, Abū Ishāq al-Syaibānī, Ismā’īl b. Abī khālid. Pendapat ulama

tentangnya:

- Ishāq b. Mansūr : Tsiqah

- Al-‘Ijlī : Tsiqah189

Suhaib

Nama lengkapnya adalah Suhaib b. Sinān b. Khālid b. ‘Amr, Abū Yahyā. Guru-

gurunya adalah Nabi Muhammad SAW, ‘Ali, ‘Umar. Sedangkan murid-muridnya

dalah Ibrāhīm b. ‘Abdurrahmān b. ‘Auf, Jābir b. ‘Abdullah, Hamzah b. Suhaib,

Sa’īd b. Musayyib, Sulaimān b. Abī ‘Abdullah, ‘Abdullah b. ‘Umar, ‘Abdurrahman

b. Abī Laila. Beliau wafat di Madinah pada tahun 38 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Al-Wāqidī : Beliau adalah Mubaligh bagi orang-orang Madinah190

188 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 4, hal. 342-348 189 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal 548-547 190 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 13, hal. 237-239

Page 165: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Hadis Kesembilan jalur Abū Dāud

ع ب د بـ ر ن أ خ ال م س يب ثـ ن ام مد ب ن إ س ح ق ب ن س ع ح د اللي ث ف عع ن الل ب ن ن ر ب ن س و اد ة ع ن ب ك دع ن م ع ه م ة و ل ي س الصال س ف رف ح ض ر ت يف ن خ ر ج ر ج ال ق ال ر ي س ع يدال د أ ب ام اءع ط اء ب ن ي س ارع ن

ة و ال و ض وء و فـ تـ ي مم اص ع يداط ي باف ص لي ا ف أ ع اد أ ح د ه االصال ال و ق ت اال م اء يف و ج د ث ث خ ر ا ي ع د مل السن أ ص ب ت ي ع د ل لذ يمل ل ه فـ ق ال ع ل ي ه و س لم ف ذ ك ر اذ ل ك الل ص لىالل ز أ ت ك أ تـ ي ار س ول ة و أ ج

م رتـ ن ر ال ج و أ ع اد ل ك ل لذ يتـ و ضأ و ق ال ت ك ص ال

Muhammad bin Ishāq

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. Ishāq b. Muhammad b. ‘Abdurrahman

b. ‘Abdullāh b. al-Musayyab al-Makhzūmī al-Musayyabī, Abū ‘Abdullāh al-

Madanī. Guru-gurunya adalah ibn ‘Uyaynah, Anas b. ‘Iyāḏ, ‘Abdullāh b. Nāfī’,

Yazīd b. Hārūn, Muhammad b. Fulaih. Sedangkan murid-muridnya adalah Muslim,

Abū Dāud, Abū Hātim, Abū Zur’ah, Mūsā b. Ishāq, Ibrāhīm al-Harbī, ‘Abdullah b.

Ahmad dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 236 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Sālih b. Muhammad : Tsiqah

- Ibn Qāna’ : Tsiqah

- ‘Abdullāh al-Sukrī : Sālih191

‘Abdullah bin Nāfi’

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. Nāfi’ b. Abī Nāfi’ al-Sāig al-Qurasyī al-

Makhzūmī, Abū Muhammad al-Madanī. Guru-gurunya adalah Usāmah b. Zaid,

Khālid b. Ilyās, ‘Abdullah b. ‘Umar, ‘Abdullah b. Nāfi’, al-Mughīrah b.

‘Abdirrahmān. Sedangkan murid-muridnya adalah Ahmad b. Hasan al-Tirmidī,

191 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 503

Page 166: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Zubair b. Bakr, Sulaimān b. Dāud, Qutaibah b. Sa’id, Muhammad b. Ishāq dan

lainnya. Beliau wafat pada tahun 216 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Abu Bakr bin Abī Khaitsamah : Tsiqah

- ‘Utsmān b. Sa’īd al-Dārimī : Tsiqah

- Abū Zur’ah : Sadūq

- Al-Nasā`ī : Sadūq192

Laits bin Sa’id

Nama lengkapnya adalah Laits b. Sa’id b. ‘Abdurrahman al-Fahmī, Abu al-

Hārits, Imām al-Misrī. Guru-gurunya adalah Nāfi’, ibn ‘Ajlān, Zuhair, Hisyām b.

‘Urwah, ‘Aṯa b. Abī Rabāh, ‘Ubaidullah b. Abī Ja’far, Qatādah. Sedangkan murid-

muridnya adalah Syu’aib, Muhammad b. ‘Ajlā, Hisyām b. Sa’ad, ibn Lahī’ah, Abū

Salamah, ‘Abdullah b. Nāfi’ dan masih banyak lagi. Beliau wafat di hari Jum’at

bertepatan dengan Nisfu Sya’ban pada tahun 175 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Ibn Sa’ad : Tsiqah

- Abū Dāud : Tsiqah

- Ibn Abī Khaitsamah : Tsiqah

- Ibn al-Madīnī : Tsiqah Tsabat193

Bakr b. Sawādah

Nama lengkapnya adalah Bakr b. Sawādah b. Tsumāmah al-Judzāmī, Abū

Tusmāmah al-Misrī. Guru-gurunya adalah ‘Abdullah b. ‘Umar, ‘Abdurrahman b.

Jubīr, Sa’īd b. Musayyāb, al-Zuhrī dan lainnya. Sedangkan murid-muridnya adalah

192 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 16, hal. 208-211 193 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 481-484

Page 167: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Ja’far b. Rabī’ah, Laits, ibn Lahī’ah ‘Amr b. Hārits dan lainnya. Beliau wafat pada

tahun 128 H. Pendapat ulama tentangnya:

- ‘Utsmān bin Sa’īd : Tsiqah

- Abū Hātim : La ba`sa bih

- Al-Nasā`ī : Tsiqah

- Ibn Yūnus : Fāqih194

‘Aṯā bin Yasār

Nama lengkapnya adalah ‘Aṯā b. Yasār al-Hilālī, Abū Muhammad al-Madanī.

Guru-gurunya adalah Ubay b. Ka’ab, Usāmah b. Zaid, Jābir b. ‘Abdullah, Zaid b.

Tsābit, ‘Abdullah b. Salām, Abī Rāfi’, Abī Sa’īd al-khudrī dan lainnya. Sedangkan

murid-muridnya adalah ‘Ubaidullah b. Miqsam, Muhammad b. Abī Hirmalah,

Muslim b. Abī Maryam, Hilāl b. ‘Alī, Abū Salamah. Beliau wafat pada tahun 97 H.

Pendapat ulama tentangnya:

- Ishāq b. Mansūr: Tsiqah

- Abū Zur’ah : Tsiqah

- Muhammad b. Sa’ad: Tsiqah195

Abī Sa’īd al-Khudrī

Nama lengkapnya adalah Sa’ad b. Mālik b. Sinān b. ‘Ubaid b. Tsa’labah b.

‘Ubaid b. al-Abjar, Abu Sa’īd al-Khudrī. Beliau adalah sahabat Rasulullah SAW.

Guru-gurunya adalah Nabi Muhammad SAW, Jābir b. ‘Abdullah, Zaid b.

tsābit,’Abdullah b. Sallām, ‘Abdullah b. ‘Abbās, ‘Alī, ‘Umar, Mu’āwiyah b. Abī

194 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal. 244 195 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 20, hal. 125-127

Page 168: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Sufyān. Sedangkan murid-muridnya adalah Ismā’īl b. Abī Idrīs, Sa’īd b. Jubair,

Sālih b. Dīnār, ‘Aṯa b. Yasār, ‘Ikrimah, ‘Uqbah dan lainnya. Beliau wafat di

Madinah pada tahun 74 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Hanzalah b. Abī Sufyan : Tidak ada satu pun hadis sahabat yang lebih faqih

dari Abī Sa’īd al-Khudrī196

Hadis Kesepuluh Jalur Ahmad bin Hanbal

ق ال ه ر يـ ر ة ق ال أ ب ع ن د ع ن ال ع ر ج الز ن أ ب ع ن و ر ق اء بـ ر ن ثـ ن اع ل يب ن ح ف صأ خ الل ر ح د س ول م ع ه ن ن م اام ر أ ت ع ل ي ه و س لم بـ يـ ص لىالل بـ نـ ن ال أ ح د ف أ خ ذ ب اء الذ ل م اج اابـ ن ان م فـ ت ح اك م اإ ل

نـ ه م افـ ق ا ك ن أ ش قه بـ يـ ه ات واالس ت اف د ع اه اس ل ي م ان فـ ق ال الصغ ر ىل د او د فـ ق ض ىب ه ل ل ك بـ ر ىف خ ر ج ت ابـ نـ ه و الل ت ش قه فـ ق ض ىب ه ل لصغ ر ىيـ ر ح ك ه ال

‘Alī b. Hafs

Nama lengkapnya adalah ‘Alī b. Hafs al-Madā`inī, Abū Hasan al-Bagdādī.

Guru-gurunya adalah Harīz b. ‘Utsmān, al-Tsaurī, Syu’bah, Warqā` b. ‘Umar,

Sulaimān b. Mughīrah. Sedangkan murid-muridnya adalah Abū Bakr b. Abī

Syaibah, Hajjāj b. Syā’ir, Muhammad b. Ishāq, Muhammad b. Ismā’īl, Abū

Khaitsamah. Pendapat ulama tentangnya:

- Ibn Junaid : Tsiqah

- ‘Utsmān b. Sa’īd : Laisa bih ba`s

- Ibn al-Madīnī : Tsiqah

- Abū Dāud : Tsiqah

196 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 10, hal. 294-300

Page 169: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Ibn Abī Hātim : Sālih197

Warqā`

Nama lengkapnya adalah Warqā` b. ‘Umar b. Kulaib al-Yasykurī, al-Syaibānī,

Abū Basyr al-Kūfī. Guru-gurunya adalah Ismā’īl b. Abī Khālid, Zaid b. Aslam,

Sa’ad b. Sa’īd al-Ansārī, Sulaimān al-A’masy, Syu’bah b. al-Hajjāj, ‘Ubaidullah b.

Abī Yazīd, Muhammad b. al-Munkadir, Abī al-Zinād. Sedangkan murid-muridnya

adalah Adam b. Abī Iyās, ‘Alī b. Qādim, ‘Alī b. Hafs, Muhammad b. Ja’far,

Muhammad b. Sābiq dan lainnya. Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Dāud : Tsiqah

- Ahmad b. Sa’ad b. Abī Maryam : Tsiqah

- Ibn Ma’īn : Tsiqah

- Ishāq b. Mansūr : Sālih198

Abi al-Zinād

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. Dzakwān al-Qurasyī, Abū

‘Abdurrahmān al-Madanī, dikenal dengan sebutan Abi al-Zinād. Guru-gurunya

adalah Abān b. ‘Utsmān, Abī Umāmah, Anas b. Mālik, Sa’īd b. Musayyab,

‘Abdurrahman b. Hurmuz, ‘Urwah b. Zubair. Sedangkan murid-muridnya adalah

Ibrāhīm b. ‘Uqbah, Ziyād b. Sa’ad, Sufyān al-Tsaurī, Sufyan b. ‘Uyaynah, Warqā`,

Mūsa b. ‘Uqbah dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 130 H. Pendapat ulama

tentangnya:

- ‘Abdullah b. Ahmad b. Hanbal : Tsiqah

197 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 156 198 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 30, hal. 433-437

Page 170: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Ahmad : Sālih

- Abū Zur’ah al-Damasyqī : Tsiqah

- Ibn Abī Maryam : Hujjah

- Al-‘Ijlī :Tsiqah199

Al-A’raj

Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahmān b. Hurmuz al-A’raj, Abū Dāud al-

Madanī. Guru-gurunya adalah Sulaimān b. ‘Arīb, ‘Abdullah b. ‘Abbas, ‘Abdullah

b. Ka’ab, ‘Abdul Mālik b. Mughīrah, Abī Sa’īd al-Khudrī. Sedangkan murid-

muridnya adalah Zaid b. Aslam, Hārits b. ‘Abdirrahman, Asīd b. Yazīd, Sa’ad b.

Ibrāhīm, Abū al-Zinād, Safwan b. Sulaim dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 117

H. Pendapat ulama tentangnya:

- Muhammad b. Sa’ad : Tsiqah

- Al-‘Ijlī : Seorang Tābi’in yang tsiqah

- Abū Zur’ah : Tsiqah200

Abi Hurairah201

Hadis Kesebelas Jalur Ahmad bin Hanbal

ل غ يـ بـ ر وب ن ال ع اص ع ب د الل ب ن ع م ع ن ق اب وس أ ب روع ن ع م ي ان ع ن ثـ ن اس ف ص لىالل ب ح د ه النب ل السم اء و ا يـ ر ح ك م أ ه ل ال ر ض الراح ون يـ ر ح ه م الرح ن ار ح واأ ه لع ل ي ه و س لم ق ال ن ةم ن م ش ج رح

ق ط ع ه ابـ تـت ه و ص ل ه او ص ل ت ه و م ن الرح ن م ن

Sufyān

199 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 14, hal. 476-482 200 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 17, hal. 467-471 201 Lihat di halaman 53

Page 171: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya adalah Sufyān b. Sa’īd b. Masrūq al-Tsaurī, Abū ‘Abdullah

al-Kūfī. Guru-gurunya adalah Ibrāhīm b. ‘Abdul A’lā, Usāmah b. Zaid, Aslam al-

Minqarī, ‘Umar b. Ya’lā, ‘Amr b. Dīnār, ‘Amr b. Qais. Sedangkan murid-muridnya

adalah Abān b. Taglīb, Ahmad b. ‘Abdullah, Ishāq b. Yūsuf al-Azraq, Abū Usāmah,

Sufyān b. ‘Uyaynah, Sulaimān b. Bilāl dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 161 H

di kota Basrah. Pendapat ulama tentangnya:

- Syu’bah: Sufyan adalah Amīrul Mu`minīn di bidang Hadis

- Waqī’: Hāfiz

- Sufyān b. ‘Uyaynah : Ashāb al-Hadīs

- Bisyr b. Hārits: Fāqih202

‘Amr

Nama lengkapnya adalah ‘Amr b. Dīnār al-Makkī, Abū Muhammad al-Atsrām

al-Jumahī. Guru-gurunya adalah Jābir b. ‘Abdullah al-Ansārī, Sālim b. ‘Abdullah

b. ‘Umar, Sa’īd b. Jubīr, Sa’īd b. Musayyab, Sulaimān b. Yasār, Abī Qābūs, Abī

Hurairah. Sedangkan murid-muridnya adalah Abān b. Yazīd, Ismā’īl b. Muslim al-

Makkī, Ja’far b. Muhammad al-Sādiq, Sa’īd b. Basyīr, Sufyān b. ‘Uyaynah, Sufyan

al-Tsaurī, dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 116 HPendapat ulama tentangnya:

- ‘Alī b. al-Madīnī : Tsabat

- Nu’aim b. Hammad : Fāqih, ‘Ālīm

- ‘Alī b. Sulaimān : Tsabat

202 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 11, hal. 154-169

Page 172: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- ‘Abdurrahman b. Hakim, Abū Hātim, al-Nasā`ī : Tsiqah203

Abī Qābūs

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. ‘Abdullah b. ‘Amr b. al-‘Āsī al-

Sahimī. Gurunya yaitu ayahnya ‘Abdullah b. ‘Amr. Sedangkan murid-muridnya

adalah anaknya Syu’aib, Hākim b. Hārits al-Fahmī dan lainnya. Pendapat ulama

tentangnya:

- Ibn Hibbān: Tsiqah204

‘Abdullah b. ‘Amr

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. ‘Amr b. al-‘Āsī b. Wātsil, b. Hāsyim, b.

Su’aid, b. Sa’ad al-Qurasyī, Abū Muhammad. Guru-gurunya adalah Nabi

Muhammad SAW, Abū Bakr, ‘Umar, ‘Abdurrahman b. ‘Auf, Mu’adz b. Jabbal,

Abī Dardah. Sedangkan murid-muridnya adalah Anas b. Mālik, Abū Umāmah,

Sa’īd b. Musayyib, ‘Urwah b. Zubair, ‘Ikrimah, anaknya Muhammad b. ‘Abdullah

b. ‘Amr. Beliau wafat di bulan Dzulhijjah pada tahun 65 H. Pendapat ulama

tentangnya:

- Abū Hurairah: Tidak ada yang lebih banyak menyampaikan hadis Nabi

Muhammad SAW dibanding aku, kecuali ‘Abdullah b. ‘Amr205

203 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 22, hal. 5-12 204 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 611 205 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 393

Page 173: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Hadis Kedua Belas Jalur Ahmad bin Hanbal

الل ر س ول ق ال ه ر يـ ر ة ق ال أ ب ع ن ال ع ر ج د ع ن الز ن أ ب م مدع ن بـ ر ن ثـ ن اي ز يد أ خ ص لىالل ح ده فـ و ق ع ن د ك ت اب ه فـ ه و يف ك ت ب ال ل ق ال ع ل ي ه و س لم ل ماق ض ىالل غ ض ب بـ ق ت س إ نر ح ت ع ر ش

Yazīd

Nama lengkapnya adalah Yazīd b. Hārūn b. Zādzī, Abū Khālid al-Wāsaṯī. Guru-

gurunya adalah Sulaimān al-Taimī, Ismā’īl b. Abī Khālid, Muhammad b. Ishāq,

Warqā` b. ‘Umar, Sufyān b. Husain, Abān, Syu’bah. Sedangkan murid-muridnya

adalah Ahmad b. Hanbal, Ishāq b. Rāhawaih, Musammad b. Sallām, ‘Abbās al-

‘Anbarī, Abū Qudāmah, Abū Mas’ūd al-Rāzī dan lainnya. Beliau wafat pada tahun

206 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Ṯālib : Hāfiz

- Ibn al-Madīnī : Tsiqah

- Ibn Ma’īn : Tsiqah

- Abū Hātim : Tsiqah206

Muhammad

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. Ishāq b. Yasār b. Khiyār, Abū

‘Abdullah al-Qurāsyī, Abū Bakar. Guru-gurunya adalah Abān b. Sālih, ‘Abdullah

b. Dzakwān, Ibrāhīm b. ‘Uqbah, Ibrāhīm b. Muhājir, Husain b. ‘Abdullah, Sulaimān

b. ‘Abdullah, Syu’bah. Sedangkan murid-muridnya adalah Ahmad b. Khālid al-

Wahbī, Sufyān al-Tsaurī, Sufyān b. ‘Uyaynah, Syarīk b. ‘Abdullah, ‘Abdullah b.

Idrīs. Beliau wafat pada tahun 150 H. Pendapat ulama tentangnya:

206 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 4, hal. 431-433

Page 174: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Ahmad bin Hanbal : Hasanul Hadīts

- Yahya b. Ma’īn : Tsiqah

- Al-‘Ijlī : Tsiqah

- Ibnu Hibbān : Tsiqah

- Ibn al-Madinī : Sālih207

Abī al-Zinād208

Al-A’raj209

Abū Hurairah210

Hadis Ketiga Belas jalur Ibnu Majah

ثـ ن اع ل يب ن ع ياش ق يح د ب ن ال و ل يد الد م ش ثـ ن اال ع باس ثـ ن اس ع يد ب ن ح د ب ن ح د احل ار ث بـ ر ن ع م ار ة أ خ ر م واأ أ ك ع ل ي ه و س لم ق ال الل ص لىالل ر س ول ع ن ب ن م ال كي د ث أ ن س س ع ت د ك م النـع م ان و ل

ن واأ د بـ ه م س و أ ح

‘Abbās bin Walīd

Nama lengkapnya adalah ‘Abbās b. Walīd b. Sibhi al-Khalāl al-Sulamī,

Abū Fadl al-Dimasyqī. Guru-gurunya adalah Zaid b. Yahya b. ‘Ubaid al-Dimasyqī,

‘Alī b. ‘Ayyasy, Yahya b. Sālih, ‘Abbās b. ‘Abdurrahman. Sedangkan murid-

muridnya adalah ibnu Mājah, Abū Hātim, Abū Zur’ah, Hasan b. Sufyān, Sulaimān

b. Ayūb dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 248 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Hātim : Syeikh

207 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 24, hal. 405-414 208 Lihat di halaman 77 209 Lihat di halaman 77 210 Lihat di halaman 53

Page 175: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Al-Ajrī : ‘Ālim

- Ibnu Hajar al 'Asqalāni : Sadūq211

‘Alī bin ‘Ayyasy

Nama lengkapnya adalah ‘Alī b. ‘Ayyasy b. Muslim al-Alhanī, Abū al-Hasan

al-Himsī al-Bakā`ī. Guru-gurunya adalah Ismā’īl b. ‘Ayyāsy, Sa’īd b. ‘Umārah,

Sufyān b. ‘Uyaynah, Abī Mu’Awiyah, Syu’aib b. Abī Hamzah. Sedangkan murid-

muridnya adalah al-Bukhārī, Ibrāhīm b. Haitsam, Ahmad b. Hanbal, ‘Abbās b.

Walīd, Abū Zur’ah, ‘Alī b. ‘Utsmān, Qāsim b. Hāsyim dan lainnya. Beliau wafat

pada tahun 219 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Al-‘Ijlī : Tsiqah

- Al-Nasā`ī : Tsiqah

- Al-Dāruquṯnī : Tsiqah

- Ibnu Hibbān : Tsiqah212

Sa’īd bin ‘Umārah

Nama lengkapnya adalah Sa’īd b. ‘Umārah b. Safwān b. ‘Amr b. Abī Kuraib

al-Kala’ī al-Syāmī al-Himsī. Guru-gurunya adalah Hārits b. Nu’mān, Sa’īd b. Jabīr,

Hisyām b. Gāzi. Sedangkan murid-muridnya adalah Salamah b. Bisyr, ‘Abdullah

b. ‘Abdul Jabbār, Alī b. ‘Ayyasy, Qāsim b. Habīb al-Dimasyqī. Pendapat ulama

tentangnya:

- Ibnu Hajar al 'Asqalāni : Da’īf

- Ibnu Hazm : Majhūl

211 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 295 212 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 21, hal. 81-85

Page 176: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Al Azdī : Matrūk213

Hārits bin Nu’mān

Nama lengkapnya adalah Hārits b. Nu’mān b. Sālim al-Laits. Guru-gurunya

adalah Anas, Hasan Basrī, Ṯāwūs, Sa’īd b. Jubir. Sedangkan murid-muridnya

adalah Sa’īd b. ‘Umarah, Junādah b. Marwān al-Himsī. Pendapat ulama tentangnya:

- Abū hātim: Laisa bi Qawī

- Al-Bukhārī: Munkar

- Al-‘Uqailī: Munkar

- Al-Azdī: Munkar214

Anas bin Mālik215

Hadis Keempat Belas Jalur Ahmad bin Hanbal

ثـ ن اال ثـ ن اأ ب وم ع او ي ة ح د ه ح د أ ب ص ال حع ن أ ب ع ن ال ع م ش بـ ر ن أ خ و اب ن ن ري ق ال ع م ش ر يـ ر ة ق ال الل نـ ي انـ فس الد ك ر ب ك ر ب ةم ن م ؤ م ن ع ن نـ فس ع ل ي ه و س لم م ن الل ص لىالل ر س ول ك ر ب ةم ن ق ال ع ن ه

ري سك ر ع ل ىم ع س ي سر ر ة و م ن خ نـ ي او ا الد يف تـ ر ه الل ل ماس م س تـ ر س ال ق ي ام ة و م ن يـ و م ع ل ي ه ب الل ر س ل يه و م ن أ خ ع و ن ال ع ب د يف ك ان ال ع ب د م ا ع و ن يف ر ة و الل خ نـ ي او ا الد ف يه ع ل ماك يف ط ر يقايـ ل ت م س

ك ت اب ل ون الل يـ تـ بـ ي وت بـ ي تم ن ت م ع قـ و ميف ال نة و م ااج ل ه ب ه ط ر يقاإ ل ار س ون ه اس هل الل لل و يـ ت د يـ تـ ه م ع ل ي ه م السك ين ة و غ ش نـ ز ل ت نـ ه م إ ل ك ة و ذ ك ر ه م ابـ يـ ه الرح ة و ح فتـ ه م ال م ال ع ن د و ج لف يم ن ع ز لل

ر ع ب ه ن س ب ه ي س ب ه ع م ل ه مل أ ب ط أ و م ن

Abū Mu’āwiyah

213 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 11, hal. 13-16 214 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal. 338 215 Lihat di halaman 55

Page 177: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. Khāzim al-Tamīmī al-Sa’dī, Abū

Mu’āwiyah al-Ḏarīrū al-Kūfī. Guru-gurunya adalah Ibrāhīm b. Ṯahmān, Ismā’īl b.

Abī Khālid, Abī Burdah, Ja’far b. Burqān, Sa’ad b. Sa’īd, Sulaimān al-A’masy,

Suhail ibn Abī Sālih. Sedangkan murid-muridnya adalah anaknya Ibrāhīm b. Abī

Mu’āwiyah, Ahmad b. Hanbal, Asad b. Mūsā, Abū Khaitsamah dan lainnya. Beliau

wafat pada tahun 195 H. Pendapat ulama tentangnya:

- ‘Abbās al-Dūrī: Tsabat

- Ya’qūb b. Syaibah: Tsiqah

- Al-Nasā`ī: Tsiqah

- Ibnu Hibbān: Tsiqah216

Al-A’masy

Nama lengkapnya adalah Sulaimān b. Mihrān al-Asadī al-Kāhilī, Abū

Muhammad al-Kūfī al-A’masy. Guru-gurunya adalah Zaid b. Wahb, Abī ‘Amr al-

Syaibānī, Qais b. Abī Hāzm, Sa’ad b. ‘Ubaidah, Sulaimān b. Mushar, Abī Sālih.

Sedangkan murid-muridnya adalah Zubaid al-Yāmī, Sulaimān al-Taimī, Syu’bah,

‘Abdullah b. Idrīs, ibn Mubārak dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 145 H.

Pendapat ulama tentangnya:

- Al-‘Ijlī: Tsiqah Tsabat

- Al-Nasā`ī: Tsiqah

- Ibnu Hibbān: Tsiqah

- Ibnu Hajar al 'Asqalāni: Tsiqah Hāfiz217

216 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 25, hal. 123-130 217 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 109-110

Page 178: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Abī Sālih

Nama lengkapnya adalah Dzakwān Abū Sālih al-Sammāni al-Zayyāti al-

Madanī. Guru-gurunya adalah Jābir b. ‘Abdullah, Sa’ad b. Abī Waqās, ‘Abdullah

b. ‘Abbās, Abī Hurairah, Abī Sa’īd al-Khudrī, Ummu Habībah, Ummu Salamah.

Sedangkan murid-muridnya adalah Zaid b. Aslam, Abū Hazm, Sulaimān al-

A’masy, ‘Abdullah b. Dīnār, ‘Amr b. Dīnār, Muslim b. Abī Maryam dan lainnya.

Beliau wafat di kota Madinah pada tahun 101 H. Pendapat ulama tentangnya:

- ‘Abdullah b. Ahmad b. Hanbal: Tsiqah

- Abū Bakr b. Abī Khaitsamah: Tsiqah

- Abū Zur’ah: Tsiqah

- Abū Hātim: Tsiqah, Sālih218

Abi Hurairah219

Hadis Kelima Belas jalur Ibnu Mājah

قـ رة ب ن ثـ ن اال و ز اع يع ن ح د ب ن ش اب ور ثـ ن ام مد ب ن ش ع ي ب ثـ ن اه ش ام ب ن ع مارح د ع ب د الرح ن ح در س ق ال ه ر يـ ر ة ق ال أ ب س ل م ة ع ن أ ب ع ن ر ي الزه يل ع ن يـ و الل ص لب ن ح ول ع ل ي ه و س لم م ن ىالل

يـ ع ن يه ال م ر ء تـ ر ك ه م ال م ال ن إ س ح س

Hisyām bin ‘Ammār

Nama lengkapnya adalah Hisyām b. ‘Ammār b. Nusayr b. Maysarah b. Abān

al-Sulamī, Abu al-Walīd al-Dimasyqī. Guru-gurunya adalah Sadaqah bi Khālid,

Hātim b. Ismā’īl, ‘Abdurrahman b. Zaid b. Aslam, Mālik b. Anas, Walīd b. Muslim,

218 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 8, hal. 513-517 219 Lihat di halaman 53

Page 179: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Ibn ‘Uyaynah. Sedangkan murid-muridnya adalah al-Bukhārī, Abū Dāud, al-

Nasā`ī, Ibnu Mājah, Muhammad b. Syu’aib, Ibnu Sa’ad, Abū Hātim, Abu Zur’ah

dan lainnya. Beloau wafat pada tahun 245 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Ibrāhīm b. Junaid: Tsiqah

- Abū Hātim: Tsiqah

- Al-‘Ijlī: Tsiqah

- Al-Dāruquṯnī: Tsiqah220

Muhammad bin Syu’aib

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. Syu’aib b. Syābūr al-Qurasyī al-

Mawī, Abū ‘Abdullah al-Syāmī al-Dimasyqī. Guru-gurunya adalah Ibrāhīm b.

Sulaimān, Syaibān b. ‘Abdurrahmān, ‘Abdurrahmān b. Hassān, ‘Abdurrahman b.

‘Amr al-Awzā’ī, ‘Utsmān b. Muslim. Sedangkan murid-muridnya adalah Sa’īd b.

‘Amr, ‘Abdullah ibn Mubārak, ‘Īsā b. Yūnus, Muhammad b. Zur’ah, Muhammad

b. Hasyim, Hisyām b. ‘Ammār dan lainnya. Beliau wafat di kota Syam pada tahun

200 H. Pendapat ulama tentangnya:

- ‘Abdullah b. Ahmad b. Hanbal: ‘Āqil

- Ishāq b. Rāhawaih: Tsiqah

- Abū Hātim: Tsabat

- Abū ‘Ubaid al-Ajarī: Tsabat

220 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 4, hal. 276-277

Page 180: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Ibnu Hibbān: Tsiqah221

Al-Awzā’ī

Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahmān b. ‘Amr b. Abī ‘Amr, Abū ‘Amr al-

Awzā’ī. Guru-gurunya adalah Usāmah b. Laits, Ismā’īl b. ‘Ubaidillah, Ayyūb b.

Mūsā, Tsābit b. Tsaubān, Rabī’ah b. Yazīd, Qurrah b. ‘Abdurrahman. Sedangkan

murid-muridnya adalah Ishāq b. Ibrāhīm b. Muhammad al-Fazārī, Sufyan al-Tsaurī,

Salamah b. ‘Ayyār, Syu’bah b. Hajāj, Muhammad b. Syu’aib b. Syābūr dan lainnya.

Beliau wafat di kota Syam pada tahun 157 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Ibnu Hibbān: Tsiqah

- Al-‘Ijlī: Tsiqah

- Ibnu Hajar al 'Asqalāni: Tsiqah Jalīl

- Al-Dzahabī: Syeikh Islam, Hāfiz222

Qurrah bin ‘Abdurrahman

Nama lengkapnya adalah Qurrah b. ‘Abdurrahman b. Haywīl b. Nāsyirah b.

‘Abd b. ‘Āmir al-Ma’āfirī, Abū Muhammad al-Misrī. Guru-gurunya adalah Zuhrī,

Abū Zubair, Rabī’ah, ‘Āmir b. Yahya, Yahya b. Sa’īd. Sedangkan murid-muridnya

adalah al-Awzā’ī, Sa’īd b. ‘Abdul ‘Azīz, Laits, ibn Lahī’ah, Syu’aib b. Syābūr dan

lainnya. Beliau wafat pada tahun 147 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Al-Juzjānī: Munkar al-Hadīts

221 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 25, hal. 370-374 222 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 17, hal. 307-315

Page 181: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Ibn Abī Khaitsamah: Ḏa’īf

- Abū Zur’ah: Munkar

- Abū Hātim: Laisa bi qawi

- Al-Nasā`ī: Laisa bi qawi223

Zuhrī

Muhammad b. Muslim b. ‘Ubaidillah b. ‘Abdillah b. Syihāb al-Qurasyī al-

Zuhrī. Guru-gurunya adalah ‘Abdullah b. ‘Umar b. Khaṯṯāb, ‘Abdullah b. Ja’far,

Sahl b. Sa’ad, Abī Salamah, ‘Urwah b. Zubair. sedangkan murid-muridnya adalah

‘Aṯa` b. Abī Rabāh, Abū Zubair, ‘Amr b. Dīnār, Ibn Juraij, Muhammad b. al-

Munkadir, Hisyām b. ‘Urwah dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 124 H.

Pendapat ulama tentangnya:

- Ibn Sa’ad: Tsiqah, Faqīh

- Ibnu Hajar al 'Asqalani: Faqīh, Hafīz224

Abī Salamah

Nama lengkapnya adalah Abū Salamah b. ‘Abdurrahmān b. ‘Auf al-Qurasyī

al-Zuhrī al-Madanī. Namanya adalah ‘Abdullah, ada yang mengatakan Ismā’īl.

Guru-gurunya adalah Usāmah b. Zaid, Anas b. Mālik, Ja’far b. ‘Amr, ‘Abdullah b.

Salām, ‘Abdullah b. ‘Abbās, Abū Hurairah. Sedangkan murid-muridnya adalah

Kilāb b. ‘Alī, Ismā’īl b. Umayyah, Sa’īd b. Abī Sa’īd, Abū Hazm, ‘Amr b. Dīnār,

Gaylān b. Anas dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 94 H. Penadapat ulama

tentangnya:

223 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 438 224 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 696-697

Page 182: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Abu Zur’ah: Imām, Tsiqah

- Ibnu Hibbān: Tsiqah225

Abū Hurairah226

Hadis Keenam Belas Jalur Ahmad bin Hanbal

ع الل ص لىالل ر س ول ق ال ه ر يـ ر ة ق ال أ ب ص ال حع ن أ ب س يع ن ي ان ح دث ن ثـ ن اس ف ل ي ه و س لم ح دنـ ه احل ج م ابـ يـ ر ة ي ك فر ال ع م ر ة إ ل ال ع م أ و ن ر ت ال نة و ال ع م ل ه ج ز اءإ ل ل ي س بـ ر ور ام ال م

Sufyān

Nama lengkapnya adalah Sufyān b. ‘Uyaynah b. Abī ‘Imrān, Abū Muhammad

al-Kūfī. Guru-gurunya adalah ‘Abdul malik b. ‘Umair, Bayān b. Bisyr, Sulaimān

al-Taimī, Suhail, Sumayya, ‘Abdullah b. Dīnār. Sedangkan murid-muridnya adalah

al-A’masy Ibn Juraij, Syu’bah, al-Tsaurī, Muhammad b. Idrīs b. Syafī’ī, Ahmad b.

Hanbal, ‘Alī ibn al-Madīnī, ibn Abī Syaibah, Abū Khaitsamah dan lainnya. Beliau

wafat di kota Kuffah pada tahun 198 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Al-‘Ijlī: Tsiqah Tsabat

- Ibn al-Madīnī: Imām Hadīts

- Ibn Wahhāb: Saya tidak pernah meliahat satupun orang yang lebih

mengetahui kitabullah dibanding ibn ‘Uyaynah227

Sumayya

225 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 33, hal. 370-376 226 Lihat di halaman 53 227 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 59-60

Page 183: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya adalah Sumayya, Maulā Abī Bakr b. ‘Abdirrahmān b. Hārits

b. Hisyām al-Makhzūmī, Abū ‘Abdillah al-Madanī. Guru-gurunya adalah Ibn

Musayyab, Abī Sālih Dzakwān, Nu’mān b. Abī ‘Ayyāsy. Sedangkan murid-

muridnya adalah ‘Abdul Malik, Yahyā b. Sa’īdibn ‘Ajlān, ‘Ubaidullah b. ‘Umar,

Sufyān b. ‘Uyaynah, Sufyan al-Tsaurī, ‘Umar b. Muhammad al-Munkadir dan

lainnya. Beliau wafat pada tahun 130 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Ahmad b. Hanbal: Tsiqah

- Abū Hātim: Tsiqah

- Al-Nasā`ī: Tsiqah

- Ibn al-Madīnī: Tsabat228

Abī Sālih229

Abū Hurairah230

Hadis Ketujuh Belas Jalur Ahmad bin Hanbal

م مد ب ن إ بـ ر اه يم ب ن احل يـ و ة ع ن اب ن ال اد ع ن ح بع ن اب ن و ه ح دث ن ثـ ن اه ار ون ق ال ح د التـي م ي ار ث الل ص ل ر س ول ه ر يـ ر ة ع ن أ ب ه اد ال ك ب ري ع ن ق ال ه ج ك ان إ ن ع ل ي ه و س لم أ نه ق ال ىالل و الضع يف

ر ة و ال م ر أ ة احل جو ال ع م

Hārūn

Nama lengkapnya adalah Hārūn b. Ma’rūf al-Marwazī, Abū ‘Alī al-Khazzāz.

Guru-gurunya adalah Bisyr b. Sirrī, Hātim b. Ismā’īl, ‘Abdullah b. Mubārak,

‘Abdullah b. Wahb, Husyaim ibn Basyīr, Walīd b. Muslim. Sedangkan murid-

228 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 117 229 Lihat di halaman 85 230 Lihat di halaman 53

Page 184: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

muridnya adalah Muslim, Abū Dāud, Ahmad b. Hanbal, Muhammad b. ‘Abdullah

b. Mubārak, Mūsā b. Hārūn, Ya’qūb b. Syaibah, Abu Hātim, Abu Zur’ah dan

lainnya. Beliau wafat pada tahun 231 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Alī b. Husain b. Hibbān: Tsiqah

- Abū Zur’ah: Tsiqah

- Abu Hātim: Tsiqah

- Al-‘Ijlī: Tsiqah231

Ibn Wahb

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. Wahab b. Muslim al-Qurasyī, Abū

Muhammad al-Misrī. Guru-gurunya adalah Haywah b. Syuraih, Sa’īd b. Abī

Ayyūb, Laits b. Sa’ad, Ibn Lahī’ah, ‘Iyāḏ b. ‘Abdullah, Sulaimān b. Bilāl, ibn

‘Uyaynah. Sedangkan murid-muridnya adalah ‘Alī al-Madanī, Ibrāhīm b. Mundzir,

Qutaibah, Hārūn b. Ma’rūf, Muhammad b. Salamah al-Murādī dan lainnya. Beliau

wafat pada tahun 197 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Ibn Abī Khaitsamah: Tsiqah

- Abū Zur’ah: Fāqih

- Ibn Abī Hātim: Sālih, Sadūq232

Haywah233

Ibn Hādi

231 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 30, hal. 107-109 232 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 454 233 Lihat di halaman 67

Page 185: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya adalah Yazīd b. ‘Abdullah b. Usāmah b. al-Hādi al-Laitsī,

Abū ‘Abdullah al-Madanī. Guru-gurunya adalah Irāhīm b. Sa’ad, Tsa’labah b. Abī

Mālik, Ziyād b. Abī Ziyād, Salamah b. Dīnār, ‘Abdullah b. Yūnus, Muhamad b.

Ibrāhīm. Sedangkan murid-muridnya adalah Haywah b. Syuraih, Sa’īd b. Abī Bilāl,

Sufyān b. ‘Uyaynah, Laits b. Sa’ad, Mālik b. Anas dan lainnya. Beliau wafat pada

tahun 139 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Abū Bakr b. abī Khaitsamah: Tsiqah

- Al-Nasā`ī: Tsiqah

- Ibn Abī Hātim: Tsiqah

- Ibnu Hibbān: Tsiqah234

Muhammad b. Ibrāhīm

Nama lengkapnya adalah Muhammad b. Irāhīm b. Hārits b. Khālid b. Sakhr b.

Ka’ab al-Qurasyī al-Taimī, Abū ‘Abdullah al-Madanī. Guru-gurunya adalah Abī

Sa’īd al-Khudrī, Jābir b. ‘Abdullah, Anas b. Mālik, Mahmūd b. Labīd, Abī Hazm.

Sedangkan murid-muridnya adalah Muhammad b. ‘Amr b. ‘Alqamah, Hisyām b.

‘Urwah, Yazīd b. al-Hadī, al-Awzā’ī, Usāmah b. Zaid dan lainnya.beliau wafat pada

tahun 120 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Ibn Ma’īn: Tsiqah

- Abū Hātim: Tsiqah

- Al-Nasā`ī: Tsiqah

234 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 32, hal. 169-172

Page 186: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Ibn Khirāsy: Tsiqah235

Abi Hurairah236

Hadis Kedelapan Belas Jalur al-Nasā`ī

ع يس ى بـ ر ن ي ل ب ن أ خ س ه س ع ت أ ب يه ق ال م ر م ة ع ن بع ن ثـ ن ااب ن و ه ح د ب ن إ بـ ر اه يم ق ال أ ب

ع ل ي ه و س لم الل ص لىالل ر س ول ق ال ه ر يـ ر ة يـ ق ول أ ب س ع ت يـ ق ول أ ب س ع ت و ف د الل ص ال حق ال ث ةال غ از يو احل اجو ال م ع ت م رع و ج لث ال ز

‘Īsā bin Ibrāhīm

Nama lengkapnya adalah ‘Īsā b. Ibrāhīm b. ‘Īsā b. Matsrūd al-Matsrūdī, Abū

Mūsā al-Misrī. Guru-gurunya adalah Sufyān b. ‘Uyaynah, ‘Abdullah b. Wahb,

‘Abdurrahmān b. Qāsim, Yahya b. Khalaf. Sedangkan murid-muridnya adalah Abū

Dāud, al-Nasā`ī, ‘Alī b. Sa’īd, Abū Bakr ‘Abdullah b. Abī Dāud, Ahmam b. Dāud

b. Sulaimān dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 261 H. Pendapat ulama

tentangnya:

- Al-Nasā’ī: La ba`sa bih

- Abū Hātim: Sadūq237

Ibn Wahb238

Makhramah

Nama lengkapnya adalah Makhramah b. Bukair b. ‘Abdullah b. al-Asyajj al-

Qurasyī. Abū Miswar al-Madanī. Guru-gurunya adalah Bukair b. ‘Abdullah, ‘Āmir

235 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 3, hal. 488-489 236 Lihat di halaman 53 237 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 22, hal. 582-584 238 Lihat di halaman 91

Page 187: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

b. ‘Abdullah b. Zubair. sedangkan murid-muridnya adalah ‘Abdullah bin Lahī’ah,

‘Abdullah b. Mubārak, ‘Abdullah b. Wahb, Qudāmah ibn Muhammad al-

Khasyramī, Mālik b. Anas. Beliau wafat pada tahun 159 H. Pendapat ulama

tentangnya:

- Zaid b. Bisyr: Sālih

- Abū Hātim: Tsiqah

- Al-Nasā`ī: Laisa bihi Ba`s

- Ibnu Hibbān: Tsiqah239

Abīhi

Nama lengkapnya adalah Bukair b. ‘Abdullah b. al-Asyajj al-Qurasyī, Abū

‘Abdullah al-Madanī. Guru-gurunya adalah Mahmūd b. Labīd, Abī Umāmah b.

Sahl, Sa’īd b. Musayyab, Sulaimān b. Yasār, Kuraib, Abī Burdah. Sedangkan

murid-muridnya adalah Laits, Ibn Ishāq, ‘Abdullah b. Sa’īd, Ja’far b. Rabī’ah,

Makhramah b. Bukair, Yazīd b. Abī Habīb. Beliau wafat pada tahun 122 H.

Pendapat ulama tentangnya:

- Harb: Tsiqah, Sālih

- Al-Daurī: Tsiqah

- Abū Hātim: Tsiqah

- Al-‘Ijlī: Tsiqah240

Suhail

239 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 27, hal. 324-327 240 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal. 248

Page 188: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Nama lengkapnya adalah Suhail b. Abī Sālih, Abū Yazīd al-Madanī. Guru-

gurunya adalah ayahnya, Sa’īd b. Musayyab, ‘Abdullah b. Dīnār, ‘Aṯa` b. Yazīd al-

Laits, ibn Munkadir, al-A’masy, Rabī’ah. Sedangkan murid-muridnya adalah

Yahya b. Sa’īd al-Ansārī, Mūsā b. ‘Uqbah, Syu’bah, Ibn Juraij, Sufyān b.

‘Uyaynah, Sulaimān b. Bilāl, Abū Mu’āwiyah dan lainnya. Pendapat ulama

tentangnya:

- Ibn ‘Uyaynah: Tsabat

- Harb: Sālih

- Al-Nasā`ī: Tsabat

- Abū Hātim: Tsiqah Sadūq241

Abī Sālih242

Abī Hurairah243

Hadis Kesembilan Belas Jalur Ahmad bin Hanbal

ثـ ثـ ن ام مد ب ن ج ع ف رح د النح د ه ر يـ ر ة ع ن أ ب از مع ن ح أ ب م ن ص ورع ن ب ص لىالل ن اش ع ب ة ع ن ت ه أ مه او ل د ك م ر ج ع يـ ف س ق و مل فـ ل م يـ ر ف ث اال بـ ي ت ح جه ذ م ن ع ل ي ه و س لم ق ال

Muhammad bin Ja’far244

Syu’bah245

Mansūr

Nama lengkapnya adalah Mansūr b. al-Mu’tamir b. ‘Abdullah b. Rubayya’ah

Abū ‘Attāb al-Sulamī al-Kūfī. Guru-gurunya adalah Tamīm b. Salamah, Sa’ad ibn

241 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 128-129 242 Lihat di halaman 85 243 Lihat di halaman 53 244 Lihat di halaman 54 245 Lihat di halaman 54

Page 189: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

‘Ubaidah, Hasan Basrī, Khālid b. Sa’ad, Khaitsamah b. ‘Abdurrahmān, Salmān Abī

Hāzim, Sa’īd b. Jubair, ‘Amr b. Murrah. Sedangkan murid-muridnya adalah Abān

b. Sālih, Isrāīl b. Yūnus, Ziyād b. ‘Abdullah, Sufyān b. ‘Uyaynah, Sufyan al-Tsaurī,

Syu’bah, Syārik b. ‘Abdullah dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 132 H. Pendapat

ulama tentangnya:

- Abū Bakr b. Abī Khaitsamah: Tsabat

- ‘Abdullah b. Ahmad b. Hanbal: Tsabat

- Abū Bakr al-Atsram: Tsabat

- Abū Hātim: Tsiqah246

Abī Hāzim

Nama lengkapnya adalah Salmān Abū Hāzim al-Asyja’ī al-Kūfī. Guru-gurunya

adalah ibn ‘Umar, Abī Hurairah, ibn Zubair. sedangkan murid-muridnya adalah al-

A’masy, Mansūr, ‘Adī b. Tsābit, Fuḏail b. Gazwān, Muhammad b. Juhādah,

Muhammad b. ‘Ajlān, Hārūn b. Sa’ad dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 101 H.

Pendapat ulama tentangnya:

- Ahmad b. Hanbal: Tsiqah

- Ibnu Ma’īn: Tsiqah

- Ibnu Hibbān: Tsiqah

- Al-‘Ijlī: Tsiqah247

Abī Hurairah248

246 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 28, hal. 546-550 247 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 69-70 248 Lihat di halaman 53

Page 190: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Hadis Kedua Puluh Ahmad b. Hanbal

ع ب د ا ز ه ري ع ن أ ب ع ن ثـ ن اع ط اء ب ن السا ب ثـ ن اأ ب وع و ان ة ح د ب ن ع يس ىح د ر ثـ ن اب ك ة لل ح د ب ن بـ ر ي د الل ص لىالل ر س ول ق ال أ ب يه ق ال ع ن النـف ق ة يف ك احل ج م ا ة ع ل ي ه و س لم النـف ق ة يف الل ب س ب ع س ب يل

ع ف ض

Bakr bin ‘Īsa

Nama lengkapnya adalah Bakr b. ‘Īsa al-Rasibī, Abū Bisyr. Guru-gurunya

adalah Syu’bah, Abī ‘Awānah, Jāmi’ b. Maṯar. Sedangkan murid-muridnya adalah

Ahmad b. Hanbal, Abū Mūsā dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 204 H. Pendapat

ulama tentangnya:

- Al-Nasā`ī: Tsiqah

- Ibnu Hibbān: Tsiqah249

Abū ‘Awānah

Nama lengkapnya adalah Waḏāh b. ‘Abdullah al-Yasykurī, Abū ‘Awānah al-

Wasaṯī. Guru-gurunya adalah Ibrāhīm b. Muhājir, Bisyr b. Numair, Jābir b. Yazīd,

Ziyād b. ‘Alaqah, ‘Aṯa b. Sā`ib, Qatadah, ‘Utsmān b. Mughīrah. Sedangkan murid-

muridnya adalah Ibrāhīm b. Hajāj, khālid b. Khidāsy, Sa’īd b. Mansūr, Suwaid b.

‘Amr, Syu’bah, Sahal b. Bakār dan lainnya. Beliu wafat pada tahun 176 H. Pendapat

ulama tentangnya:

- Abū Zur’ah: Tsiqah

- Abū Hātim: Sadūq, Tsiqah

- Ibn Sa’ad: Sadūq, Tsiqah

249 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal. 245

Page 191: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Al-‘Ijlī: Tsiqah250

‘Aṯa bin Sā`ib

Nama lengkapnya adalah ‘Aṯa b. Sā`ib b. Mālik, Abū al-Sā`ib, dikatakan Abū

Zaid, Abu Yazīd, Abū Muhammad, al-Kūfī. Guru-gurunya adalah Anas b. Mālik,

Hasan Basrī, Sa’ad b. ‘Ubaidah, Ayahnya Sā`ib al-Tsaqafī, Abī Salamah b.

‘Abdurrahmān b. ‘Auf. Sedangkan murid-muridnya adalah Jarir b. ‘Abdulhamīd,

Ja’far b. Ziyād, Hammad b. Zaid, Zuhair b. Mu’āwiyah, Sufyān al-Tsaurī, Syu’bah,

Abū ‘Awānah dan lainnya. Beliau wafat pada tahun 136 H. Pendapat ulama

tentangnya:

- ‘Abdullah b. Ahmad b. Hanbal: Tsiqah

- Ibnu Hajar: Sadūq

- Al-Nasā`Ī: Tsiqah251

Abī Zuhair

Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahmān b. Magrā b. ‘Iyāḏ b. Hārits, b.

‘Abdullah al-Dawsī, Abū Zuhair al-Kūfī. Guru-gurunya adalah Azhar b. ‘Abdullah

al-Awdī, Abī Burdah, Sulaimān al-A’masy, ‘Abdul Malik b. Sa’īd, Yazīd b. Kaisān.

Sedangkan murid-muridnya adalah Ahmad b. Sa’īd b. Jarīr al-Asbahānī, ‘Abbās b.

Ismā’īl, ‘Amr b. Rāfi’, Muhammad b. al-Mubārak al-Sūrī dan lainnya. Pendapat

ulama tentangnya:

250 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 30, hal. 441-448 251 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 20, hal. 86-90

Page 192: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Abū Zur’ah: Sadūq

- Abū ‘Ubaid al-Ajurī: Tsiqah252

‘Abdullah bin Buraidah

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah b. Buraidah b. Husaib al-Aslamī, Abū Sahl

al-Marwazī. Guru-gurunya adalah Anas b. Mālik, ayahnya (Buraidah b. Husaib),

Sa’īd b. Musayyab, Samurah b. Jundab, Mu’awiyah b. Abī Sufyān, Mughīrah b.

Syu’bah. Sedangkan murid-muridnya adalah Basyīr b. al-Muhājir, Tsawāb b.

‘Utbah, Khālid b. ‘Ubaid, Zubair b. Junādah, Sa’ad b. ‘Ubaidah dan lainnya.

Pendapat ulama tentangnya:

- Ishāq b. Mansūr: Tsiqah

- Abū Hātim: Tsiqah

- Al-‘Ijlī: Tsiqah253

Abi

Nama lengkapnya adalah Buraidah b. Husaib b. ‘Abdullah b. al-Hārits al-

Aslamī, Abū ‘Abdullah. Gurunya adalah Nabi Muhammad SAW. Sedangkan

murid-muridnya adalah anaknya (‘Abdullah dan Sulaimān), ‘Abdullah b. Aus al-

Khuzā’ī, al-Sya’bī, Malīh b. Usāmah. Menurut ibn Sa’ad beliu wafat pada tahun 63

H pada zaman Khalifah Yazīd b. Mu’āwiyah.254

252 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 17, hal. 418-422 253 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 14, hal. 328-332 254 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 1, hal. 219

Page 193: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

Hadis Kedua Puluh Satu

ثـ ن ا ثـ ن اق ال ه ار ون م ن أ ن و س ع ت ه الل ع ب دق ال فم ع ر وب ن ه ار ون ح د بب ن الل ع ب د ح د ق ال و ه بـ ر ن أ خ رأ ب و ع ن ص خ ع ن ح از مأ ب ع ن ص ال حأ ب أ نه ر يـ ر ة أ ب م ؤ ل فن ال م ؤ م ق ال و س لم ل ي ه ع الل ص لىالنب يـ ر و ل يـ ؤ ل ف و ل ي ل ف ل ف يم ن خ

Hārūn255

‘Abdullah b. Wahab256

Abū Sakhr

Nama lengkapnya adalah Humaid b. Ziyād, Abū Sakhr al-Kharrāt. Guru-

gurunya adalah Dzakwān Abī Sālih, Zaid bin Aslam, Sa’īd bin Abī Sa’īd, Syarīk b.

‘Abdullah, ‘Umar b. Ishāq. Sedangkan murid-muridnya adalah Bakr b. Sulaim,

‘Abdullah b. Suwaid, ‘Abdullah b. Lahī’ah, ‘Abdullah bin Wahab. Beliau wafat

pada tahun 189 H. Pendapat ulama tentangnya:

- Ishāq bin Mansūr : Da’īf

- Nasā`ī : Da’īf

- Ahmad bin Sa’ad : Da’īf257

Abū Hāzim

Nama lengkapnya adalah Salamah b. Dīnār, Abū Hāzim al-A’raj al-Madanī.

Guru-gurunya adalah Sahal b. Sa’ad, Abū Umāmah, ‘Abdullah b. Abī Qatādah,

Nu’mān b. Abī ‘Ayyāsy, Abū Sālih. Sedangkan murid-muridnya adalah Zuhrī,

‘Abdullah b. ‘Umar, Hisyām b. Sa’ad, Humaid b. Ziyād, Usāmah b. Zaid. Pendapat

ulama tentangnya:

255 Lihat Halaman 91 256 Lihat Halaman 91 257 Abū Abdullāh Yūsuf al-Mizzi, Tahdzīb al-Kamāl fi Asmā’i al-Rijāl, (Beirut: Muassasah

al-Risālah), Juz. 7, hal. 366-370

Page 194: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti

- Ahmad b. Hanbal : Tsiqah

- Abū Hātim : Tsiqah

- Nasā`ī : Tsiqah

- Ibn Khuzaimah : Tsiqah258

Abū Sālih259

Abū Hurairah260

258 Abī al-Fadl Ahmad bin ‘Alī bin Hajr Syihāb al-Dīn al-‘Atsqalānī al-Syāfi’ī, Tahdzīb al-

Tahdzīb, (Beirut: Muassasah al-Risālah), Juz. 2, hal. 71 259 Lihat Halaman 85 260 Lihat Halaman 53

Page 195: KRITIK HADIS-HADIS YANG DISAMPAIKAN OLEH PARA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38307/1/M REZA... · diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti