kriteria ilmu

9
Friday, 09 May 2014 Disclaimer DMCA Hubungi Kami Iklan Privacy Policy Tentang Kami Artikel Bagus Home Artikel Info Kata Kesehatan Life style Opini Pendidikan Teknologi Tutorial Umum Zodiak Home » Pendidikan » Pengertian, Karakteristik Ilmu dan Syarat Ilmu Pengertian, Karakteristik Ilmu dan Syarat Ilmu Search...

Upload: maya-lakshita-noorya

Post on 28-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

magister

TRANSCRIPT

Page 1: kriteria ilmu

Friday, 09 May 2014

Disclaimer DMCA Hubungi Kami Iklan Privacy Policy Tentang Kami

Artikel Bagus

Home Artikel Info Kata Kesehatan Life style Opini Pendidikan Teknologi Tutorial Umum Zodiak

Home » Pendidikan » Pengertian, Karakteristik Ilmu dan Syarat Ilmu

Pengertian, Karakteristik Ilmu dan Syarat IlmuMuhammad Risal 5.0 Pengertian, Karakteristik Ilmu dan Syarat Ilmu. . Artikel Pendidikan – Pengertian, Karakteristik Ilmu dan Syarat Ilmu. 

Search...

Page 2: kriteria ilmu

Untuk memahami hakikat ilmu kita perlu mengetahui beberapa diantaranya pengertian, karakteristik dan syarat ilmu. Berikut ini penjelasan ketiga komponen tersebut :

1. Pengertian Ilmu

Apakah ilmu itu? Moh. Nazir, Ph.D (1983:9) mengemukakan bahwa ilmu tidak lain dari suatu pengetahuan, baik natura atau pun sosial, yang sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut kaidah umum. Sedangkan Ahmad Tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai pengetahuan logis dan mempunyai bukti empiris. Sementara itu, Sikun Pribadi (1972:1-2) merumuskan pengertian ilmu secara lebih rinci (ia menyebutnya ilmu pengetahuan), bahwa :

“ Obyek ilmu pengetahuan ialah dunia fenomenal, dan metode pendekatannya berdasarkan pengalaman (experience) dengan menggunakan berbagai cara seperti observasi, eksperimen, survey, studi kasus, dan sebagainya. Pengalaman-pengalaman itu diolah oleh fikiran atas dasar hukum logika yang tertib. Data yang dikumpulkan diolah dengan cara analitis, induktif, kemudian ditentukan relasi antara data-data, diantaranya relasi kausalitas. Konsepsi-konsepsi dan relasi-relasi disusun menurut suatu sistem tertentu yang merupakan suatu keseluruhan yang terintegratif. Keseluruhan integratif itu kita sebut ilmu pengetahuan.”

Di lain pihak, Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek (atau alam obyek) yang sama dan saling keterkaitan secara logis.

Dari beberapa pengertian ilmu di atas dapat diperoleh gambaran bahwa pada prinsipnya ilmu merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan pengetahuan atau fakta yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survai, studi kasus dan lain-lain)

2. Karakteristik Ilmu Di samping memiliki syarat-syarat tertentu, ilmu memiliki pula karakteristik atau sifat yang menjadi ciri hakiki ilmu. Randall dan Buchler mengemukakan beberapa ciri umum ilmu, yaitu : (1) hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama, (2) Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan, dan (3) obyektif tidak bergantung pada pemahaman secara pribadi. Pendapat senada diajukan oleh Ralph Ross dan Enerst Van den Haag bahwa ilmu memiliki sifat-sifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif (Uyoh Sadulloh,1994:44).

Sementara, dari apa yang dikemukakan oleh Lorens Bagus (1996:307-308) tentang pengertian ilmu dapat didentifikasi bahwa salah satu sifat ilmu adalah koheren yakni tidak kontradiksi dengan kenyataan. Sedangkan berkenaan dengan metode pengembangan ilmu, ilmu memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat yang reliable, valid, dan akurat. Artinya, usaha untuk memperoleh dan

Page 3: kriteria ilmu

mengembangkan ilmu dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang memiliki keterandalan dan keabsahan yang tinggi, serta penarikan kesimpulan yang memiliki akurasi dengan tingkat siginifikansi yang tinggi pula. Bahkan dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal

Sementara itu, Ismaun (2001) mengetengahkan sifat atau ciri-ciri ilmu sebagai berikut : (1) obyektif; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkan pada emosional subyektif, (2) koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan; (3) reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi, (4) valid; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal, (5) memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum, (6) akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi, dan (7) dapat melakukan prediksi; ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.

3. Syarat-Syarat Ilmu :Suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu apabila dapat memenuhi persyaratan-persyaratan, sebagai berikut

1. ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti, baik yang berhubungan dengan alam (kosmologi) maupun tentang manusia (Biopsikososial). Ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti. Lorens Bagus (1996) menjelaskan bahwa dalam teori skolastik terdapat pembedaan antara obyek material dan obyek formal. Obyek formal merupakan obyek konkret yang disimak ilmu. Sedang obyek formal merupakan aspek khusus atau sudut pandang terhadap ilmu. Yang mencirikan setiap ilmu adalah obyek formalnya. Sementara obyek material yang sama dapat dikaji oleh banyak ilmu lain.

2. ilmu mensyaratkan adanya metode tertentu, yang di dalamnya berisi pendekatan dan teknik tertentu. Metode ini dikenal dengan istilah metode ilmiah. Dalam hal ini, Moh. Nazir, (1983:43) mengungkapkan bahwa metode ilmiah boleh dikatakan merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interrelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilimiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Almack (1939) mengatakan bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,

Page 4: kriteria ilmu

pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesutu interrelasi. Selanjutnya pada bagian lain Moh. Nazir mengemukakan beberapa kriteria metode ilmiah dalam perspektif penelitian kuantitatif, diantaranya: (a) berdasarkan fakta, (b) bebas dari prasangka, (c) menggunakan prinsip-prinsip analisa, (d) menggunakan hipotesa, (e) menggunakan ukuran obyektif dan menggunakan teknik kuantifikasi. Belakangan ini berkembang pula metode ilmiah dengan pendekatan kualitatif. Nasution (1996:9-12) mengemukakan ciri-ciri metode ilimiah dalam penelitian kualitatif, diantaranya : (a) sumber data ialah situasi yang wajar atau natural setting, (b) peneliti sebagai instrumen penelitian, (c) sangat deskriptif, (d) mementingkan proses maupun produk, (e) mencari makna, (f) mengutamakan data langsung, (g) triangulasi, (h) menonjolkan rincian kontekstual, (h) subyek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti, (i) mengutama- kan perspektif emic, (j) verifikasi, (k) sampling yang purposif, (l) menggunakan audit trail, (m)partisipatipatif tanpa mengganggu, (n) mengadakan analisis sejak awal penelitian, (o) disain penelitian tampil dalam proses penelitian.

3. Pokok permasalahan(subject matter atau focus of interest). ilmu mensyaratkan adanya pokok permasalahan yang akan dikaji. Mengenai focus of interest ini Husein Al-Kaff dalam Kuliah Filsafat Islam di Yayasan Pendidikan Islam Al-Jawad menjelaskan bahwa ketika masalah-masalah itu diangkat dan dibedah dengan pisau ilmu maka masalah masalah yang sederhana tidak menjadi sederhana lagi. Masalah-masalah itu akan berubah dari sesuatu yang mudah menjadi sesuatu yang sulit, dari sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang rumit (complicated). Oleh karena masalah-masalah itu dibawa ke dalam pembedahan ilmu, maka ia menjadi sesuatu yang diperselisihkan dan diperdebatkan. Perselisihan tentangnya menyebabkan perbedaan dalam cara memandang dunia (world view), sehingga pada gilirannya muncul perbedaan ideologi (Husein Al-Kaff, Filsafat Ilmu,)

Kata Kunci :

pengertian karakteristik,makna ilmu dalam kehidupan sesuai kriteria ilmu,Kriteria Ilmu,kriteria ilmu pengetahuan,penjelasan ilmu dan syaratnya,penjelasan karakteristik atau ciri-ciri sejarah sebagai ilmu,mengemukakan ciri-ciri sejarah sebagai ilmu,makna karakteristik,makna ilmu pendidikan pengetahuan,makna ilmu dalam kehidupan sesuai kriteria objektif

0

Related Posts to "Pengertian, Karakteristik Ilmu dan Syarat Ilmu"

Page 5: kriteria ilmu

Seputar tentang Bioteknologi

Contoh Daftar Riwayat Hidup terbaru 2013

Contoh Kata Pengantar terbaru 2013

Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet Kisi-kisi SNMPTN 2013

0 Response on "Pengertian, Karakteristik Ilmu dan Syarat Ilmu"

Perkembangan Filsafat Ilmu pada Tahun 1960Alat Kelami Pria Super Sanggup Angkat Barbel 230 Kg

Page 6: kriteria ilmu

Muhammad Risal on

Artikel Terkini

ilmu memiliki kriteria empiris rasional kebutuhan dan pemenuhannya dalam materi perkembangan peserta didik chord dasar lagu-lagu indonesia khasiat batu pandawa lima apa yang mempengaruhi sel otok dan sel saraf tidak membelah kelemahan guru dalam mengunakan media fungsi telson pada udang artikel kesehatan Doa memudahkan datangnya rizqi harga fortuner second 2011

Vemale.com:Wanita Indonesia , Teknologi Bagus Zodiak , Keluarga, Kesehatan, Kisah nyata

Page 7: kriteria ilmu

Pustaka Sekolah , Artikel IT, Rumus Fisika Dasar Artikel Biologi , Tips Perawatan, Harga Blackberry

Artikel tentang Kesehatan , Jual Jaket Kulit Jasa Like Fanpage Facebook Murah

Copyright © 2014 - Artikel Bagus Visit Muhammad Risal at Ping.sg

Read more: http://www.artikelbagus.com/2011/11/pengertian-karakteristik-ilmu-dan-syarat-ilmu.html#ixzz31CyFdMpv