kreativitas guru pendidikan agama islam di era abad 21 · 2020. 10. 8. · ii abstrak andini...

127
KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 (Studi Kasus di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Disusun oleh: Andini Lestari Masnur NIM. 11160110000108 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 09-Aug-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA

ABAD 21

(Studi Kasus di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Disusun oleh:

Andini Lestari Masnur

NIM. 11160110000108

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era
Page 3: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era
Page 4: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era
Page 5: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era
Page 6: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

ii

ABSTRAK

Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan

Agama Islam di Era Abad 21 (Studi Kasus di SMP Azhari Islamic School)’’.

Keywords: Creativity, Islamic Religious Education Teacher, 21st Century

Education

This study aims to determine the creativity of 21st century era Islamic

Religious Education teachers at Azhari Islamic School Lebak Bulus Middle School

and to determine the factors that support and inhibit the creativity of 21st century

Islamic Religious Education teachers at SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus.

The research method used is a qualitative research method. The subjects of this

study were 3 teachers and including the principal. Types of data sources used in the

implementation of this research include field observations / notes, interviews, and

documentation. This type of research uses a model from Miles and Huberman

which is carried out interactively and continuously.

This study concludes that the creativity of 21st century era Islamic

Religious Education teachers at Azhari Islamic School is a teacher capable of

critical thinking by providing PBL-based learning, and has the ability to collaborate,

communicate such as providing student-centered learning, teamwork, and related

learning. with the context of the daily life of students. As well as actively

conducting learning innovations such as teachers making different teaching

materials from material to other material to make it more interesting, some use the

question and answer method or quiz and the seminar method. By displaying fun

material, featuring PPT, interesting photos and videos or animations that illustrate

the related material. 21st century learning is required to be technology-based to

balance the records of the millennial era with the goal that students are accustomed

to 21st century life skills.

The supporting factor for teacher creativity is through Islamic school

activities, namely the presence of the Night of Faith and Faith and Faith (MABITA)

Night, Azhari Student Islamic Boarding School, and Religious Practices such as the

practice of becoming a Prayer Imam, Dhikr, Prayer and Azan Practice which is

done every two Prayer times during the teaching and learning process, namely

Dzuhur and Asr prayers. Where this activity is supported by the creativity of the

teachers in it, therefore at Azhari Islamic School Junior High School often holds

seminars both internally and externally which are held twice a year at the beginning

of the semester. Before entering semester 1 and before entering semester 2 to

develop competencies possessed by teachers. While the inhibiting factors are seen

during the distance learning process, there are some students who often feel bored

in taking part in learning, but the teacher can overcome this by modifying teaching

materials, such as displaying fun material, displaying interesting PPT or animation

and making related learning videos with learning.

Page 7: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

iii

ABSTRAK

Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan

Agama Islam di Era Abad 21 (Studi Kasus di SMP Azhari Islamic School)’’

Kata Kunci: Kreativitas, Guru Pendidikan Agama Islam, Pendidikan abad 21

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas guru Pendidikan

Agama Islam era abad 21 di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus dan faktor-

faktor yang menjadi pendukung dan penghambat kreativitas guru Pendidikan

Agama Islam era abad 21 di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus. Metode

Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini

adalah 3 orang guru dan termasuk kepala sekolah. Jenis sumber data yang

digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini meliputi observasi/catatan lapangan,

wawancara, dan dokumentasi. Jenis penelitian menggunakan model dari Miles dan

Huberman yang mana dilakukan secara interaktif dan terus menerus.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kreativitas guru Pendidikan Agama

Islam era abad 21 di SMP Azhari Islamic School adalah guru mampu Berfikir kritis

dengan memberikan pembelajaran berbasis PBL, dan memiliki kemampuan

berkolaborasi, berkomunikasi seperti memberikan pembelajaran yang berpusat

kepada peserta didik, kerjasama tim, serta pembelajaran yang berkaitan dengan

konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Serta aktif melakukan inovasi

pembelajaran seperti guru membuat bahan ajar yang berbeda dari materi ke materi

lain agar lebih menarik, ada yang menggunakan metode Tanya jawab atau kuis dan

metode seminar. Dengan menampilkan materi yang menyenangkan, menampilkan

PPT, foto dan video yang menarik atau animasi yang menggambarkan materi yang

terkait. Pembelajaran abad 21 dituntut berbasis teknologi untuk menyeimbangkan

catatan zaman milenial dengan tujuan, peserta didik terbiasa dengan kecakapan

hidup abad 21.

Faktor pendukug kreativitas guru adalah melalui kegiatan-kegiatan sekolah

yang islami yaitu adanya kegiatan Malam Bina Iman dan Takwa (MABITA),

Pesantren Siswa Azhari, serta Praktek Keagamaan seperti praktik untuk menjadi

Imam Sholat, Dzikir, Doa dan Praktek Azan yang dilakukan setiap dua waktu sholat

selama proses belajar mengajar yaitu sholat Dzuhur dan Ashar. Yang mana kegiatan

ini didukung oleh kreativitas guru di dalamnya, maka dari itu di SMP Azhari

Islamic School sering diadakan kegiatan seminar baik secara internal maupun

eksternal yang dilakukan sebanyak dua kali setiap tahunnya di awal semester.

Sebelum masuk semester 1 dan sebelum masuk semester 2 untuk mengembangkan

kompetensi yang dimiliki oleh guru. Sedangkan faktor penghambat yang terlihat

selama proses pembelajaran jarak jauh, ada beberapa siswa sering merasa bosan

dalam mengikuti pembelajaran akan tetapi guru dapat mengatasi hal tersebut

dengan memodifikasi bahan ajar, seperti menampilkan materi yang menyenangkan,

menampilan PPT yang menarik atau animasi dan membuat video pembelajaran

yang terkait dengan pembelajaran.

Page 8: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

iv

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم Alhamdulillah Robbil Aaalamiin, Segala puji bagi Allah SWT, atas berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era Abad 21’’, sesuai dengan

waktu yang ditentukan.

Allahumma Sholli ‘ala Muhammad, shalawat serta salam selalu tercurahkan

kepada junjungan mulia Nabi Muhammad SAW, Sang Revolusioner, Sang

Pemimpin, Sang Pencerah bagi umat Islam.

Dalam menyusun skripsi ini penulis mengalami beberapa tantangan dan

hambatan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak yang terkait, semuanya dapat

di atasi dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada

kepada semua pihak yang telah memberi dukungan moril maupun materiil sehingga

skripsi ini dapat selesai. Semoga bantuan yang tidak ternilai ini mendapat imbalan

disisi الله Subhabahu Wa Ta’ala sebagai amal ibadah, Amiin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan

penulis sangat terbatas namun, dengan adanya bimbingan dan arahan serta motivasi

dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh

sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih sedalam-dalamnya kepada

pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada semua yang tercinta

dan tersayang:

1. Ibunda dan Ayahanda yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada

penulis baik secara moril maupun materil selama penyusunan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Ibu Dr. Sururin, M.Ag.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Bapak Drs. Abdul Haris, M.Ag.

4. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Drs. Abdul Haris, M.Ag.

Page 9: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

v

5. Dosen Pembimbing saya selalu meluangkan waktunya dan membimbing

serta mengajarkan kepada penulis dengan sabar, Marhamah Saleh, M.A.

6. Segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah

memberikan ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan.

7. Seluruh staf perpustakaan utama dan perpustakaan FITK UIN SYarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kemudahan-kemudahan dalam

merekomendasikan dan menyediakan sumber bacaan-bacaan.

8. Keluarga tercinta, adik dan kakak yang selalu mensuport penulis dalam

mengerjakan skripsi.

9. Teman-Temanku seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam 2016 yang

telah banyak memotivasi penulis untuk mengerjakan skripsi.

10. Sahabat-sahabat tersayang Ni’mah, Fitri, Bella, Citra, Zakiyyah yang

banyak berperan dalam membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Semoga bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapatkan

imbalan disisi الله Subhabahu Wa Ta’ala sebagai amal ibadah, Aaamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan kedepan,

Aaamiin Yaa Rabbl ‘Alamiin.

Jakarta, 28 Juli 2020

Penulis

Andini Lestari Masnur

Page 10: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………………………. ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv

DAFTAR ISI..................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Indentifikasi Masalah ........................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 8

D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................ 11

A. Kreatifitas Guru .................................................................................................... 11

1. Pengertian Kreativitas Guru .............................................................................. 11

2. Aspek – Aspek Kreativitas Guru ...................................................................... 12

3. Indikator Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar ............................ 13

4. Kreativitas Guru PAI ........................................................................................ 14

5. Karakteristik Guru Kreatif ................................................................................ 15

B. Guru Pendidikan Agama Islam ............................................................................ 17

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam ....................................................... 17

2. Tugas-Tugas Guru Pendidikan Agama Islam ................................................... 20

3. Persyaratan Guru Pendidikan Agama Islam ..................................................... 23

4. Peran guru Pendidikan Agama Islam ................................................................ 26

5. Ciri-ciri Guru Pendidikan Agama Islam Profesional ........................................ 29

C. Pendidikan Era Abad 21 ....................................................................................... 31

1. Pendidikan Abad 21 .......................................................................................... 31

2. Peran Pendidik Abad 21 .................................................................................... 32

3. Model Pembelajaran Abad 21 ........................................................................... 34

4. Keterampilan Abad 21 ...................................................................................... 34

D. Hasil Penelitian yang relevan ............................................................................. 36

Page 11: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

vii

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 39

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 39

B. Metode Penelitian ................................................................................................ 39

C. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................................. 40

D. Intrument Penelitian ........................................................................................... 45

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data…………………………….. 39

F. Analisis Data ........................................................................................................ 50

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................................... 55

A. Deskripsi Data ..................................................................................................... 55

B. Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era Abad 21 .......................... 56

C. Temuan Penelitian .............................................................................................. 68

D. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 72

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 73

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 73

B. Implikasi .............................................................................................................. 74

C. Saran .................................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 76

Page 12: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Yang Relevan………... 37

Tabel 3.1. Sumber Data Penelitian……………………………………… 41

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Intrument Penelitian Kreativitas Guru

Pendidikan Islam di Era Abad 21……………………………………….. 46

Tabel 3.3. Intrument Penelitian Untuk Kepala Sekolah………………… 47

Tabel 3.4. Instrument Penelitian Untuk Guru…………………………... 48

Tabel 4.1. Tabel Guru SMP Azhari Islamic School…………………….. 93

Tabel 4.2. Tabel Daftar Peserta Didik SMP Azhari Islamic School……. 95

Tabel 4.3. Fasilitas Sekolah SMP Azhari Islamic School………………. 95

Page 13: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Komponen dalam Analisis Data Menurut Miles dan

Huberman ……………………………………………………………..... 51

Gambar 4.1. Kegiatan Pelatihan Kompetensi Guru……………………...96

Gambar 4.2. Kegiatan Sharing bersama guru…………………………....97

Gambar 4.3. Pembelajaran Online menggunakan Google Classrom…... 98

Gambar 4.4. Pembelajaran Online menggunakan Aplikasi Zoom………98

Gambar 4.5. Perangkat Pembelajaran di Dalam Kelas………………….99

Gambar 4.6. Kegiatan Pesiar (Pesantren Siswa Azhari)………………...99

Gambar 4.7. Kegiatan Mabita (Malam iman dan Takwa)………………100

Gambar 4.8. Kegiatan Shalat Berjamaah……………………………….100

Gambar 4.9. Penggunaan fasilitas dalam proses Pembelajaran……...... 101

Page 14: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang amat penting bagi manusia dalam

segala aspek kehidupannya. Pendidikan memberi pengaruh yang besar bagi

manusia agar mampu bertahan hidup dengan membangun interaksi yang

baik dengan sesamanya sehingga kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan

mudah. Idealnya, pendidikan sudah diberikan sejak dini supaya nilai yang

ada di dalam pendidikan tersebut semakin mudah diterapkan di usia

dewasa.1

“Pendidikan dalam arti luas adalah mendidik, membimbing,

mengajar dan melatih. Pendidikan juga kunci untuk semua kemajuan dan

perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat

mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai

warga masyarakat.2

Begitu pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi kehidupan

manusia, terutama dalam mencapai ketentraman bathin dan kesehatan

mental pada umumnya untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar.

Agama Islam merupakan bimbingan hidup yang paling baik, pencegah

perbuatan salah dan munkar yang paling ampuh, pengendali moral yang

tiadataranya. Oleh karena itu, diperlukan kompetensi guru dalam

menyampaikan materi agama Islam agar mudah diterima dan tidak

menimbulkan salah persepsi bagi siswa dalam mengamalkan ajaran agama

Islam.3

1 Siti Shafa Marwah, Dkk. ‘’ Relevansi konsep pendidikan menurut ki hadjar dewantara

dengan pendidikan islam’’, Indonesian Journal of Islamic Education, Vol. 5, No.1, 2018, Hlm. 15. 2 Panut Setiono dan Intan Rami, Kreativitas Guru Dalam Menggunakan Media

Pembelajaran Di Kelas V Sekolah Dasar, Jurnal Gentala Pendidikan Dasar Vol.2 No. 2 Desember

2017, Hlm. 220. 3 Ernawati, ‘’Pemanfaatan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar PAI Pada Siswa Kelas V SDN Kalianget Timur X’’, Jurnal Pedagogia, Vol. 3, No. 2

Agustus 2014, Hlm. 82.

Page 15: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

2

Pembelajaran PAI, sebagaimana ditegaskan dalam PP 55 tahun 2007

tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, berfungsi

mempersiapkan para siswa untuk menjadi orang beriman, bertakwa,

berakhlak mulia, dan mampu menjaga kerukunan. Dengan demikian

pembelajaran PAI harus di bawah kontrol guru sebagai orang yang terlebih

dahulu mengenal sebuah kebaikan pada agama dan beragama, dan

pengalaman tersebut ditransformasikan pada para siswa untuk menjadi

seperti dia atau bahkan lebih baik.4

Pola pembelajaran terhadap materi PAI diatas sudah saatnya

dirubah. Guru yang menjadi ujung tombak keberhasilan sebuah

pembelajaran harus menyadari bahwa tanggung jawabnya terhadap

keberhasilan pembelajaran PAI tidak hanya pada tataran kognitif saja.

Tetapi tidak kalah penting adalah bagaimana memberikan kesadaran kepada

siswa bahwa Pendidikan Agama Islam adalah sebuah kebutuhan sehingga

siswa mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melaksanakan pengetahuan

agama yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. 5

Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang sangat

besar dan strategis. Guru yang langsung berhadapan dengan siswa untuk

menstransfer ilmu pengetahuan melalui bimbingan dan keteladanan. Dalam

kaitannya dengan hal ini, Allah swt. Berfirman dalam Q.S. al-Nahl/16: 125

انراد سن هياح مةوال مو عظةال حسنةوجادل هم بالتي معالىسبي لرب كبال حك بكهواع

سبي ه ضلعن تدي ناع موهو بمن ١٥٢-بال مه

‘’ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang

4 Dede Rosyada, Madrasah dan Profesionalisme Guru Dalam Arus Dinamika Pendidikan

Islam di Era Otonomi Daerah, (Depok: Kencana, 2017), Hlm. 105. 5 Nur Ainiyah, ‘’Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam’’, Jurnal Al-

Ulum Vol 13 No 1 Juni 2013, Hlm. 34.

Page 16: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

3

sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat

petunjuk ’’.6

Memasuki abad ke 21, sistem pendidikan nasional menghadapi

tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya

manusia yang kompeten serta mampu menghadapi tantangan pendidikan

secara global, upaya yang tepat untuk dapat menyiapkan sumber daya

manusia tersebut salah satu wadahnya adalah pendidikan. Dalam dunia

pendidikan peran pendidik atau guru merupakan salah satu faktor yang

sangat siginifikan dalam mencapai keberhasilan pendidikan.7

Pada abad-21 ini, sekolah sebagai subsistem pendidikan. Akibat

perubahan ini, peran sekolah dan pendidikan juga akan berbeda baik dalam

sistem pendidikan maupun di masyarakat. Bersama dengan berubahan yang

begitu cepat, maka guru juga akan mengalami perubahan pada abad ini.

Guru abad ke 21 yang harus dipersiapkan, diantaranya untuk diberikan

kesempatan belajar yang didukung teknologi bagi siswa mereka dan harus

tahu bagaimana teknologi dapat mendukung pembelajaran. Dengan

demikian, diabad-21 yang juga disebut era globalisasi ini, tuntutan dan

tekanan yang dihadapi guru menjadi semakin besar dan kuat. Untuk

menghadapinya, tidak ada jalan lain kecuali institusi pendidikan harus

menyiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang handal.8

Guru abad 21 dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola

kegiatan kelas dengan efektif, namun juga dituntut untuk mampu

membangun hubungan yang efektif dengan siswa dan komunitas sekolah,

menggunakan teknologi untuk mendukung peningkatan mutu pengajaran,

serta melakukan refleksi dan perbaikan praktek pembelajarannya secara

terus menerus. Guru profesional abad 21 adalah guru yang terampil dalam

6 https://quran.kemenag.go.id/ 7 Maya Meilia dan Murdiana, ‘’ Pendidik harus melek kompetensi dalam menghadapi

pendidikan abad ke-21’’, Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam P-ISSN: 2088-7981 E-

ISSN: 2685-1148, Hlm. 89. 8 Fitri Mariani, ‘’ Pembelajaran dan kompetensi pendidikan abad 21’’, Prosiding Seminar

Nasional Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED ISBN: 978-623-92913-0-3, Hlm 595.

Page 17: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

4

pengajaran, mampu membangun dan mengembangkan hubungan antara

guru dan sekolah dengan komunitas yang luas, dan seorang pembelajar

sekaligus agen perubahan di sekolah.9

Guru dalam konteks pendidikan merupakan sarana yang besar dan

strategis hal ini disebabkan guru merupakan barisan terdepan dalam

pelaksanaan pendidikan. Guru yang langsung berhadapan dengan siswa

untuk menteransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik

dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan, umat yang

terbaik yang mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang

mungkar, sebgaimana firman Allah swt. dalam Q.S. Ali Imran/3:110

من و نب هو نعنال من كروت ؤ نبال مع رو فوت ن لناستأ مرو رجت رامةاخ تم خي كن ولو ال ه

ث رهمال فسقو ن من و نواك همال مؤ من رالهم لال كتبلكانخي ١١١-امناه

‘’Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah

dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab

beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang

beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik’’.10

Arah pendidikan abad 21 ini sangat relevan dengan tujuan

pendidikan di Indonesia sebagaimana tercantum Undang Undang Sisdiknas

No. 20 Tahun 2003, Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Pembelajaran diarahkan pada

9 Dwi Esti Andriani, ‘’ Mengembangkan profesionalitas guru abad 21 melalui program

pembimbingan yang efektif’’, No. 02, Th VI, Oktober 2010, Hlm 79. 10 https://quran.kemenag.go.id/

Page 18: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

5

penciptaan suasana aktif, kritis, analisis, dan kreatif dalam pemecahan

masalah melalui pengembangan kemampuan berpikir.11

Karena itu, peranan guru tidak lagi hanya memberikan pelajaran

dengan ceramah atau mendikte tanpa memperhatikan perbedaan

kemampuan, bakat, dan minat peserta didik. Guru juga tidak dapat lagi

menggunakan bahan pelajaran yang sudah ketinggalan zaman. Guru juga

tidak dapat lagi hanya membantu peserta didik dapat menjawab pertanyaan

yang sifatnya hafalan. Guru dalam era globalisasi harus mampu merancang

dan memilih bahan pelajaran serta strategi pembelajaran yang sesuai dengan

latar belakang peserta didik yang berbeda; serta mengelola proses

pembelajaran secara praktis dan menyenangkan, mampu memilih media

belajar, dan merancang program evaluasi yang sesuai dengan tujuan

pendidikan yang berorientasi kepada penguasaan kompetensi. 12

Istilah kreatif menurut “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (KBBI)

adalah memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan serta

mengandung mengandung makna daya cipta sedangkan kreativitas berarti

kemampuan untuk menciptakan daya cipta atau perihal berkreasi. Guru

kreatif adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan.13

Dalam konteks kreativitas guru, guru dituntut untuk menerapkan

kreativitas dalam proses pembelajaran sehingga menciptakan pembelajaran

kreatif dan inovatif. Kualitas kehidupan negara ditentukan oleh dua bagian

dalam pendidikan dan pengajaran, yakni siswa, dan guru. Oleh karena itu

guru tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan dan kemampuan mengajar

saja, tetapi juga mewujudkan kompleksitas peran sesuai dengan tugas dan

fungsi yang diembannya secara kreatif. Kreativitas guru dalam suatu

pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa karena

11 Suciati Sudarisma, Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembaelajaran Biologi Dalam

Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 Serta Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013, Jurnal

Florea, Vol. 2, No. 1, 2015, Hlm. 31. 12 Danny Ivanno Ritonga, ‘’ Isu-isu kritis dalam pendidikan mengenai kompetensi

guru/dosen pada abad 21’’, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, Hlm. 138. 13 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa-Depdiknas, 2008, Hlm. 760.

Page 19: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

6

semakin guru kreatif dalam menyampaikan materi maka semakin mudah

siswa memahami pelajaran. 14

Guru yang kreatif sangat berpengaruh didalam proses pendidikan

peserta didik. Karena itu kreativitas mutlak diperlakukan dari para pendidik

dengan cara-cara yang menyenangkan dapat membuat siswa aktif dan

termotivasi untuk terus belajar sehingga pemahaman yang benar terhadap

pendidik akan membuat pola aktifitas pendidikan menjadi optimal. Dalam

konteks dunia sekolah, pengembangan kreativitas dimaksudkan sebagai

sebagai salah satu upaya peningkatan mutu atau kualitas pendidikan. 15

Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan

menyenangkan guru dituntut mengembangkan kreativitasnya. Pembelajaran

kreatif mengharuskan guru untuk mampu merangsang peserta didik

memunculkan kreatifitas, baik dalam konteks kreatif berfikir maupun dalam

konteks kreatif melakukan sesuatu. Kreatif dalam berfikir merupakan

kemampuan imajinatif namun rasional. Berfikir kreatif selalu berawal dari

berfikir kritis yakni menemukan dan melahirkan sesuatu yang sebelumnya

tidak ada atau memperbaiki sesuatu yang sebelumnya tidak baik.16

Disinilah dibutuhkan kreatifitas guru dalam menyampaikan

pembelajaran, dimana pembelajaran PAI seharusnya tidak hanya diajarkan

didalam kelas saja, tetapi bagaimana guru dapat memotivasi dan

memfasilitasi pembelajaran agama diluar kelas melalui kegiatan-kegiatan

yang bersifat keagamaan dan menciptakan lingkungan sekolah yang religius

dan tidak terbatas oleh jam pelajaran saja. Pengelolaan kelas harus bersifat

dinamis, artinya guru harus mampu menyerap perkembangan model-model

pembelajaran yang terbaru untuk diaplikasikan di kelas guna memberi

pelayanan yang optimal kepada peserta didik.

14 Iklimatul Wardah dkk, Kreativitas guru dalam proses pembelajaran di sekolah dasar

negeri 14 banda aceh, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume 3

Nomor 2, April 2018, Hlm. 45-46. 15 Helda Jolanda Pentury, Pengembangan kreativitas guru dalam pembelajaran kreatif

pelajaran bahasa inggris, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 3 Nopember 2017,

Hlm.266. 16 Helda Jolanda Pentury, Loc.Cit, Hlm. 267.

Page 20: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

7

Maka dari itu, guru Pendidikan Agama Islam dituntut untuk

memiliki seperangkat kemampuan dalam pemecahan masalah menguasai

bahan pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Selain itu

kretivitas guru juga menjadi sangat penting dalam proses belajar mengajar.

Kreativitas guru dalam pembelajaran sangat berpengaruh terhadap

pemahaman anak, karena semakin guru kreatif dalam menyampaikan materi

maka semakin mudah anak memahami pelajaran dan menjadikan anak lebih

kreatif dalam belajar. Bila guru semakin kreatif dalam pembelajaran maka

anak tidak mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran. Guru pun akan

lebih mudah menciptakan suasana kelas yang kondusif. 17

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik membahas lebih lanjut

mengenai kreativitas guru dengan mengangkat judul ‘’KREATIVITAS

GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 (STUDI

KASUS DI SMP AZHARI ISLAMIC SCHOOL LEBAK BULUS)’’.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat

diidentifikasi masalah- masalah sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran Pendidikan

Agama Islam kurang bervariasi. Sehingga tidak jarang ditemui siswa

kurang aktif dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

Hal tersebut berdasarkan pengamatan peneliti ketika melakukan

kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di Sekolah SMA

PGRI 56 Ciputat.

2. Masih banyaknya guru yang tidak mampu menggunakan IT sebagai

media pembelajaran. Hal tersebut berdasarkan pengamatan peneliti

ketika melakukan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP)

di Sekolah SMA PGRI 56 Ciputat. Di era abad 21 ini guru dituntut harus

17 Mimik Supartini, ‘’Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Kreatifitas guru

terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi di SDN Mangunharjo 3 Kecamatan Manyangan

Kota Probolinggo’’, Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Vol 10 No 2, 2016, Hlm. 278-

279.

Page 21: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

8

melek akan informasi, melek media dan melek TIK. Karena dengan

memanfaatkan teknologi dan informasi dalam proses pembelajaran,

dapat melahirkan kreativitas guru dan peserta didik dengan

memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar. Sehingga dapat

menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman

menjadi lebih baik.

3. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di era abad

21 ini, guru tidak lagi memberikan pelajaran dengan ceramah atau

mendikte. Akan tetapi guru sudah seharusnya merancang dan memilih

bahan pembelajaran yang menarik sesuai dengan latar belakang peserta

didik agar siswa dapat aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran.

Sehingga dapat melatih keterampilan adad 21 peserta didik seperti,

kemampuan untuk memecahkan masalah, menganalisis masalah,

berfikir kritis dan kreatif, serta mampu membuat keputusan dengan baik.

C. Pembatasan Masalah

Setelah melihat identifikasi masalah di atas, penulis membatasi

masalah dalam penelitian ini pada 4 Aspek Kreativitas Guru yaitu Aspek

Kelancaran berfikir, Keluwesan berfikir, Elaborasi dan Originalitas. Penulis

meneliti pada saat diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di SMP

Azhari Islamic School Lebak Bulus, dengan fokus penelitian untuk

mendeskripsikan bagaimana kreativitas guru Pendidikan Agama Islam era

abad 21 dan faktor pendukung dan penghambat kreativitas guru Pendidikan

Agama Islam era abad 21 di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kreativitas guru Pendidikan Agama Islam era abad 21 di

SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus?

2. Apa saja faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat

kreativitas guru Pendidikan Agama Islam era abad 21 di SMP Azhari

Islamic School Lebak Bulus?

Page 22: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

9

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui kreativitas guru Pendidikan Agama Islam era

abad 21 di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan

penghambat kreativitas guru Pendidikan Agama Islam era abad 21

di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti adalah

1. Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai kreativitas guru

Pendidikan Agama Islam era abad 21 di SMP Azhari Islamic

School Lebak Bulus.

2. Untuk memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar

sarjana strata-1 di Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Manfaat Praktis

1) Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut:

Dapat membantu penulis memperdalam materi yang telah di

ajarkan selama masa perkuliahan, serta menerapkan teori

yang ada ke dalam dunia Pendidikan.

2) Bagi anak, penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut:

Seorang guru yang memiliki kreativitas di era abad 21 dapat

memudahkan anak dalam memahami pembelajaran.

3) Bagi guru, penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut:

Penelitian dapat mengembangkan profesionalitas guru karena

guru mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya.

Membuat guru lebih percaya diri karena mampu mengenali

kelemahan dan kelebihan dalam mengajar.

4) Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut:

Page 23: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

10

Dengan adanya guru-guru kreatif dapat meningkatkan mutu

pendidikan sekolah

Berbagai strategi/teknik pembelajaran dapat dihasilkan

sekolah dan disebarluaskan ke sekolah lain dan sekolah

memiliki guru yang berpotensi dan profesional dalam

mengelola kelas

5) Bagi Prodi, penelitian ini diharapkan berguna sebagai

berikut:

Diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya tentang kreativitas guru dan sebagai

bahan penelitian lebih lanjut.

Page 24: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kreatifitas Guru

1. Pengertian Kreativitas Guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan bahwa:

kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan/ daya cipta.18 Kreativitas

menurut Leni Hartati adalah suatu kemampuan seseorang untuk melihat

bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah

dengan melahirkan suatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya

nyata, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah

ada sehingga lebih efisien, efektif dan produktif.19

Menurut Galagher yang dikutip oleh Yeni Rachmawati & Euis Kurniati,

mengatakan bahwa ‘’ Creativity is a mental process by witch an individual

creates new ideas or products, or recombines exiting ideas and product, in

fashion that is novel to him or her’’ (Kreativitas merupakan suatu proses

mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau

mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada

dirinya).20

Istilah kreativitas dalam kehidupan sehari-hari selalu dikaitkan dengan

prestasi yang istimewa dalam menciptakan sesuatu yang baru, menemukan

cara dalam menciptakan sesuatu yang baru, menemukan cara-cara

pemecahan masalah yang tidak dapat ditemukan oleh kebanyakan orang,

ide-ide baru, dan melihat adanya berbagai kemungkinan. Oleh karena itu,

kreativitas juga merupakan potensial asal manusia, sehingga merupakan

tugas utama bagi seorang pendidik atau guru untuk selalu mengembangkan

18 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa-Depdiknas, 2008, Hlm. 760. 19 Leni Hartati, Upaya Guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata

pelajaran pai kelas XI SMAN 1 Kabupaten Bengkulu Tengah, al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember

2016, Hlm. 4. 20 Yeni Rachmawati & Euis Kurniati, Strategi Pembangunan Kreativitas Pada Anak

“Usia Taman Kanak-Kanak”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), Hlm. 13.

Page 25: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

12

potensial asal yang sudah ada pada dirinya. Hal ini seperti yang tertera

dalam Q.S. Al-An’am: 135 yang berbunyi:

تكو نله من مو ن فسو فت ع

عامل قو ماع مو اعىمكانتكم ان ي ارعاقبة قل ي انهالد

حل ١٣٢-الظ مو ني ف

‘’ Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut

kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui,

siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti).

Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung ‘’.21

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa kreativitas itu muncul dari

diri kita sendiri. Oleh sebab itu, seorang guru hendaknya mengembangkan

kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk

meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik. Dan kreativitas guru harus

didukung oleh jiwa yang ikhlas, tidak riya, mengerti karakter siswa, dan

menguasai materi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

kreativitas guru di sini adalah upaya maksimal dari tenaga pendidik untuk

menemukan cara dan/strategi pembelajaran yang baru, yang bisa

dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan disetiap satuan

pendidikan.22

2. Aspek – Aspek Kreativitas Guru

Kreativitas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai kemampuan

berfikir kreatif, karakteristik pribadi kreatif, kemampuan menghasilkan

sesuatu yang baru. Aspek-aspek kreativitas penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Kelancaran berfikir (Fluency of thinking), yaitu proses dimana

seseorang mampu menghasilkan banyak ide atau pemecahan

masalah, kemampuan untuk mencetuskan banyak gagasan jawaban,

dan memberikan banyak cara untuk melakukan berbagai hal.

21 https://quran.kemenag.go.id/sura/6/135 22 Momon Sudarma, Profesi Guru, Jakarta: Rajawali Press, 2014, Hlm. 74.

Page 26: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

13

b. Keluwesan berfikir (fleksibility), yaitu kemampuan menggunakan

bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran dalam mengatasi

persoalan, memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau

pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah

dari sudut pandang yang berbeda-beda. Orang kreatif adalah orang

yang luwes dalam berfikir.

c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan untuk memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan atau produk, dan mampu

menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek

gagasan atau situasi sedemikian sehingga menjadi lebih menarik.

d. Originalitas (originality/keaslian), yaitu kemampuan untuk

melahirkan gagasan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak

lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.23

Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nahl:

78 telah dijelaskan sebagai berikut:

ع وجعللكمالسم ا مو نشي بطو نامهتكم لت ع

رجكم م ن وال هاخ

كرو ن-٨٧ لعكم تش دة ف ب صاروال وال

‘’Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu

pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur’’.24

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah telah

menganugerahkan manusia pendengaran, penglihatan, dan hati

nurani, agar kita berfikir untuk mengetahui apa saja yang belum

diketahui. Berpikir adalah bagian dari proses kreatif manusia untuk

menciptakan/ menghasilkan ide/ gagasan karya, karya atau produk.

3. Indikator Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

Peran dan posisi guru yang strategis, tidak akan menghasilkan kualitas

SDM yang unggul, bila tidak dibarengi dengan kreativitasnya dalam

23 Ramlih Abdullah, Pembelajaran Dalam Perspektif Kreativitas Guru Dalam

Pemanfaatan Media Pembelajaran, Lantanida Journal, Vol. 4, No. 1, 2016 , Hlm. 37-38. 24 https://quran.kemenag.go.id/sura/16/78

Page 27: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

14

mengembangkan layanan pembelajaran. Pada dasarnya, tugas utama guru

adalah kreatif dalam merumuskan desain pembelajaran atau model

pembelajaran. 25

a. Kreativitas mengelola Model Pembelajaran

Dalam merumuskan model-model pembelajaran ini, ada

beberapa aspek penting yang bisa dikelola oleh seorang guru. Yaitu,

tata ruang kelas, tempat duduk, pola komunikasi, pola sajian materi,

pola evaluasi, dan tempat belajar. Semua itu merupkan hal penting

yang bisa dijadikan sebagai ruang kreativitas guru dalam

pengemasan model-model pembelajaran.26

b. Kreativitas mengelola materi berbasis teknologi

Menurut Iskandar Agung yang dikutip oleh Momon

Sudarma, menyebutkan bahwa salah satu strategi pengembangan

kreativitas pada guru itu adalah dengan cara memanfaatkan

teknologi pembelajaran. Guru kreatif yaitu guru yang mampu

mengembangkan model pembelajaran secara variatif, dan

menyenangkan. Keberadaan media dan alat bantu pembelajaran

pun, perlu dirancang dan dimanfaatkan secara optimal dalam rangka

meningkatkan layanan pendidikan.27

4. Kreativitas Guru PAI

Pendidik (guru) Agama Islam harus mempunyai keistimewaan atau

kekhasan tersendiri agar tampil berbeda dengan guru yang bukan Islam,

seperti kekhasan dalam sifat-sifatnya, tingkah lakunya dan perangainya.

Islam mengajarkan bahwa pendidik (guru) memiliki beberapa istilah

seperti muallim, muaddib, murabbi, dan ustad. (1) Mualim yaitu lebih

menekankan posisi pendidik sebagai pengajar dan penyampai pengetahuan

dan ilmu. (2) Muaddib yaitu lebih menekankan pendidik sebagai Pembina

25 Momon Sudarma, Op.Cit, hlm. 83. 26 Momon Sudarma, Op.Cit, .hlm 84. 27 Maya Meilia dan Murdiana, ‘’Pendidik harus melek kompetensi dalam menghadapi

pendidikan abad ke-21’’, Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam P-ISSN: 2088-7981 E-

ISSN: 2685-1148, hlm. 87.

Page 28: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

15

moralitas dan akhlak peserta didik dengan keteladanan. (3) Murabbi yaitu

lebih menekankan pengembangan dan pemeliharaan baik dalam aspek

jasmaniah maupun ruhaniah. (4) Ustad merupakan istilah umum yang sering

dipakai dan memiliki cakupan makna yang luas yang sering disebut sebagai

guru. 28

Ada beberapa prinsip dalam ajaran Agama Islam yang dilandasi

profesionalitas pendidik (guru);

a. Ajaran Islam memberikan motivasi bagi pendidik (guru) agar

bekerja sesuai dengan keahlian

b. Ajaran Islam menekankan pentingnya keikhlasan dalam bekerja.

c. Agama memberikan motivasi agar selalu berusaha dalam

meningkatkan dan mengembangkan profesionalitasnya

d. Salah satu tujuan manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah untuk

melaksanakan Ubudiyah kepada Allah SWT. 29

Berbagai perubahan monumental dalam bidang pembelajaran

menandai datangnya abad-21 dengan tawaran-tawaran model dan

pendekatan yang sangat variatif dalam rangka mengembangkan proses

pembelajaran yang efektif. Definisi terkini tentang mengajar sudah sangat

berbasis pada siswa dimana guru hanya mengambil peran dalam

perancangan untuk memberi peluang pada siswa-siswanya

mengembangakan aktivitas belajar, serta mengeksplorasi berbagai

pengalaman baru untuk mencapai berbagai kompetensi yang diidealkannya

dan telah menjadi kesepakatan-kesepakatan kelas bersama dengan

gurunya.30

5. Karakteristik Guru Kreatif

Agar membantu anak tetap memiliki dan mengembangkan potensinya,

dibutuhkan seorang guru yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

28 Ahmad Sulaiman, dkk, Karakteristik Guru Perspektif M. Quraish Shihab dalam Tafsir

Al-Misbah, Edu Riligia, Vol. 1 No. 1 Januari-Maret 2017), Hlm.50. 29 Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), Hlm. 99. 30 Dede Rosyada, Madrasah dan Profesionalisme Guru, (Depok: Kencana, 2017), Hlm.

135.

Page 29: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

16

a. Menyukai tantangan

Guru tidak hanya terpaku pada rutinitas ataupun mengandalkan program

yang ada namun ia akan senantiasa mengembangkan, memperbarui dan

memperkaya aktivitas belajarnya dari waktu ke waktu.

b. Menghargai karya anak

Menghargai anak sangatlah prisipil sifatnya, tanpa sikap ini mustahil

anak akan bersedia mengekspresikan dirinya secara bebas dalam

menyelesaikan tugas-tugasnya.

c. Menerima anak apa adanya

Penerimaan terhadap anak, erat kaitannya dengan rasa aman. Jika anak

merasa diabaikan dan tidak diterima oleh gurunya, maka ia akan

kehilangan rasa amannya ketika berdekatan dengan gurunya. Tanpa rasa

aman, seorang anak tidak dapat belajar dengan baik.

d. Motivator

Seorang pengembang kreativitas adalah seorang motivator/pendorong

bagi peserta didik dan seluruh komponen akademika untuk terus

mengembangkan diri dan memaksimalkan potensi kreatif yang mereka

miliki. Dengan sikap ‘’Tut Wuri Handayani’’ dari seorang guru, maka

anak akan terus mengembangkan karya-karya kreatif mereka.

e. Ekspresif

Sikap yang ekspresif dalam menunjukkan penghargaan dan bimbingan

terhadap peserta didik, dapat menjadi modal berkembangnya kreativitas

terhadap anak.

f. Pecinta seni dan keindahan

Guru pengembang kreativitas adalah seorang pecinta seni dan

keindahan, banyak hasil karya kreativitas berbentuk karya seni. Konsep

dasar mengenai estetika memang selayaknya dimiliki oleh guru

pengembang kreativitas.

g. Memiliki kecintaan yang tulus terhadap anak

Kecintaan yang tulus terhadap anak akan memberikan kenyamanan

secara psikologis bagi anak untuk dapat dengan tenang dan senang

melakukan eksplorasi terhadap potensi dirinya.

Page 30: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

17

h. Memiliki ketertarikan terhadap perkembangan anak

Masa The Golden Ege yang dimiliki oleh anak, memerlukan suatu

pendekatan yang tepat untuk dapat memfasilitasi optimalnya aspek-

aspek perkembangan yang mereka miliki. Guru pengembang kreativitas

hendaknya memiliki kepedulian terhadap aspek-aspek perkembangan

anak.

i. Hangat dalam bersikap

Kenyamanan secara psikologis dengan menciptakan suatu iklim yang

kondusif sangat diperlukan bagi pengembangan kreativitas.

j. Fleksibilitas

Dibutuhkan guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami kondisi

anak didik, memahami cara belajar mereka, serta mempu mendekati

anak didik melalui berbagai cara sesuai kecerdasan dan potensi masing-

masing anak.31

B. Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Di dalam Pendidikan Agama Islam dikenal dua istilah yang

kesemuanya mengarahkan kepada makna yang hampir sama. Pertama

dikenal istilah ‘’tarbiyah’’ dengan makna pendidikan yang didalamnya

termuat unsur-unsur pengaturan, bimbingan dan upaya pendewasaan.

Istilah lain adalah ‘’ta’lim’’ dengan makna pengajaran yang berisikan

upaya penanaman nilai intelektual atau penetrasi pengetahuan.32

Guru besar Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Gunung Jati

Bandung, Prof. Dr. Ahmad Tafsir sebagaimana yang dikutip oleh

As’aril Muhajir, menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

pendidikan agama islam adalah bimbingan terhadap seseorang agar

berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran islam. Bimbingan ini

berarti mengarahkan segenap potensi yang dimiliki oleh anak didik

31 Yeni Rachmawati & Euis Kurniati, Strategi Pembangunan Kreativitas Pada Anak Usia

Taman Kanak-Kanak’’, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), Hlm. 45-50. 32 Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), Hlm, 85.

Page 31: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

18

dalam kerangka menuju ke arah kesempurnaan, baik dalam segi jasmani

maupun rohaninya menuju manusia yang beriman, berilmu, terampil

dan bermoral. Dengan posisi yang ideal semacam ini, manusia akan

mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah.33

Dalam hal ini Zakiah Darajat menyatakan, “Guru adalah seseorang

yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan

dalam melaksanakan peranannya dalam membimbing siswanya, ia

harus sanggup berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain,

selain itu perlu diperhatikan pula bahwa ia juga memiliki kemampuan

dan kelemahan.”34

Guru atau pendidik adalah orang yang mengajar dan memberi

pengajaran yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab

tentang pendidikan peserta didik. Guru adalah seseorang yang bukan

hanya sekedar member ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya, akan

tetapi ia seorang tenaga professional yang dapat menjadikan murid-

muridnya mampu merencanakan, menganalisa dan menyimpulkan

masalah yang dihadapi. 35

Penekanan Pendidikan Agama Islam adalah pada aspek bimbingan.

Bukan pada pengajaran, dimana guru sebagai subjek pendidikan

memiliki otoritas penuh terhadap proses belajar mengajar di kelas.

Dalam pengertian pendidikan sebagai proses bimbingan di sini, guru

lebih berfungsi sebagai fasilitator atau penunjuk jalan kearah penggalian

potensi peserta didik.36

Menurut Zakiah Daradjat guru agama adalah “sebagai pembina

pribadi, sikap dan pandangan hidup anak. Karena itu, setiap guru

33 As’aril Muhajir, Ilmu Pendidikan Perspektif Kontektual, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2011), Hlm. 73. 34 Zakiah Darajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),

cet.I, h. 266 35 Jakarian, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Radikalisme Di

Sekolah, Journal Of Islamic Education, Vol. II No. 1 Mei 2017, Hlm. 91. 36 Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam, (Jakarta: CRSD PRESS Jakarta, 2005),

Hlm. 20.

Page 32: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

19

agama harus berusaha membekali dirinya dengan segala persyartan bagi

guru, pendidik dan pembina hari depan anak didik”.37

Ahmad Tafsir mengemukakan, bahwa “guru agama adalah orang-

orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik

dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik; baik

potensi afektif, kognitif, ataupun potensi psikomotorik.”38

Guru pendidikan agama Islam merupakan unsur utama dalam

keseluruhan proses pendidikan agama Islam. Tanpa guru, pendidikan

hanya akan menjadi slogan muluk karena segala bentuk kebijakan dan

program pada akhirnya akan ditentukan oleh kinerja pihak yang berada

di garis terdepan yaitu guru. Sosok guru yang berakhlak kuat dan cerdas

diharapkan mampu mengemban amanah dalam mendidik peserta

didiknya. Untuk menjadi guru atau tenaga pendidik yang handal harus

memiliki seperangkat kompetensi. Kompetensi utama yang harus

melekat pada tenaga pendidik adalah nilai-nilai keamanahan,

keteladanan dan mampu melakukan pendekatan pedagogis serta mampu

berfikir dan bertindak tegas. 39

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Guru

Pendidikan Agama Islam adalah orang yang memberikan materi

pengetahuan agama Islam dan juga mendidik siswa-siswanya agar kelak

menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Guru pendidikan

agama Islam sebagai pembimbing yang memberikan bimbingan agar

anak didik sejak dini dapat bertindak dengan prinsip-prinsip Islam dan

dapat memperaktikkan agama syariat Islam. Oleh karena itu guru

pendidikan agama bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan

agama, melainkan juga dituntut untuk bisa membimbing dan membina

anak didik agar menjadi manusia yang matang dan dewasa serta dapat

37 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), h. 80 38 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dan Perspek Islam, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 1994), Cet. II, h. 74. 39 Syarnubi, Profesionalisme guru pendidikan agama islam dalam membentuk religiusitas

siswa kelas iv di sdn 2 pengarayan, Tadrib, Vol. V, No. 1, Juni 2019, Hlm. 89.

Page 33: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

20

selalu berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai ajaran

agama Islam.

2. Tugas-Tugas Guru Pendidikan Agama Islam

Guru Pendidikan Agama Islam dengan tugas utama mendidik,

membimbing, mengarahkan, mengajar, melatih, menilai, dan

mengevaluasi siswa. Guru yang terampil harus memiliki kompetensi di

bidang pedagogis, profesional, kepribadian dan sosial. Guru

bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pendidikan,

memberikan bimbingan dan instruksi kepada siswa. Tanggung jawab ini

diwujudkan dalam bentuk membimbing siswa untuk belajar,

memelihara pribadi, karakter, fisik siswa, mengatasi kesulitan belajar,

dan menilai kemajuan belajar siswa. 40

Guru Pendidikan Agama Islam dituntut untuk komitmen terhadap

profesionalitas dalam mengemban tugasnya, sehingga dalam dirinya

melekat sikap dedikatif yang tinggi terhadap tugasnya, sikap komitmen

terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta sikap continous

improvement, yakni selalu berusaha memperbaiki dan memperbaharui

model-model atau cara kerjanya sesuai dengan tuntutan zamannya, yang

dilandasi oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas mendidik adalah tugas

menyiapkan generasi penerus yang akan hidup pada zamannya di masa

depan.41

Guru Pendidikan Agama Islam yang komitmen terhadap

profesionalitasnya seyogyanya tercermin dalam segala aktivitasnya

sebagai murabbî, mu'allim, mursyid, mu'addib, dan mudarris.

a. Sebagai murrabbî, ia akan berusaha menumbuhkembangkan,

mengatur dan memelihara potensi, minat dan bakat serta

kemampuan peserta didik secara bertahap ke arah aktualisasi

40 Jauhar Fuad. Pembelajaran Toleransi Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Menangkal Paham Radikal di Sekolah, Proceedings Annual Conference For Muslim Scholars, April

2018, Hlm 563. 41Rasyid Ridla, Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Proses

Pembelajaran, Tadris, Vol.3, No. 1, 2008, Hlm 33.

Page 34: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

21

potensi, minat, bakat serta kemampuannya secara optimal,

melalui kegiatan-kegiatan penelitian, eksperimen di

laboratorium, problem solving dan sebagainya, sehingga

menghasilkan nilai-nilai positif yang berupa sikap rasional-

empirik, obyektif-empirik dan obyektif-matematis.

b. Sebagai mu'allim, ia akan melakukan transfer

ilmu/pengetahuan/nilai, serta melakukan internalisasi atau

penyerapan / penghayatan ilmu, pengetahuan, dan nilai ke dalam

diri sendiri atau peserta didiknya, serta berusaha membangkitkan

semangat dan motivasi mereka untuk mengamalkannya.

c. Sebagai mursyid, ia akan melakukan transinternalisasi

akhlak/kepribadian kepada peserta didiknya.

d. Sebagai mu'addib, maka ia sadar bahwa eksistensinya sebagai

guru Pendidikan Agama Islam memiliki peran dan fungsi untuk

membangun peradaban yang berkualitas di masa depan melalui

kegiatan pendidikan. Dan sebagai mudarris, ia berusaha

mencerdaskan peserta didiknya, menghilangkan ketidaktahuan

atau memberantas kebodohan mereka, serta melatih

keterampilan mereka, baik melalui kegiatan pendidikan,

pengajaran maupun pelatihan.42

Sebagai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) profesional,

penguasaan bidang studi tidak bersifat terisolasi. Dalam

melaksanakan tugasnya penguasaan bidang studi terintegrasi dengan

kemampuan memahami peserta didik, merancang pembelajaran,

melaksanakan proses pembelajaran yang mendidik, dan

mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran. Sebagai seorang

profesional, guru harus mengenal siapa dirinya, kekuatan,

kelemahan, kewajiban dan arah pengembangan dirinya. Dunia yang

selalu berubah menyebabkan tuntutan yang dinamis pula terhadap

42 Rasyid Ridla, Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Proses

Pembelajaran, Tadris, Vol.3, No. 1, 2008, Hlm 34.

Page 35: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

22

kecakapan guru. Karenanya guru harus pandai memilih strategi yang

efektif untuk mengembangkan diri secara terus menerus. 43

Pengembangan profesionalisme guru merupakan usaha

menyiapkan guru agar memiliki berbagai wawasan, pengetahuan,

keterampilan, dan memberikan rasa percaya diri untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai tenaga profesional.

Guru yang profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu, bahan

ajar, menguasai metode yang tepat, mampu memotivasi peserta

didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas

terhadap dunia pendidikan, tetapi juga harus memiliki pemahaman

yang mendalam tentang hakikat manusia sebagai landasan pola pikir

dan pola kerja guru dan loyalitasnya kepada profesi pendidikan yang

mampu mengembangkan budaya organisasi kelas, dan menciptakan

suasana pendidikan yang bermakna, kreatif dan dinamis, bergairah,

dialogis sehingga menyenangkan bagi peserta didik.44

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan

melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-

nilai kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti

mengembangkan keterampilan pada siswa. Tugas guru dalam

bidang kemanusiaan, harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang

tua kedua, mampu menarik simpati dan menjadi idola bagi para

siswanya. Tugas guru dalam masyarakat yaitu diharapkan mampu

memberikan pengetahuan pada masyarakat dalam rangka

memajukan dan meningkatkan kualitas mutu masyarakat.45

43 Muhammad Nasir, Profesionalisme Guru Agama Islam (Sebuah Upaya Peningkatan

Mutu Melalui LPTK), Dinamika Ilmu Vol. 13. No. 2, Desember 2013, Hlm. 194 44 Syamsu. S, Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Berbasis

Musyawarah Guru Mata Pelajaran pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Palopo Propinsi

Sulawesi Selatan, Volume 2, Nomor 2, 2017. Hlm. 8. 45 Rahmat Hidayat, Sarbini, Ali Maulida, Peran Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti Dalam Membentuk Kepribadian Siswa SMK Al-Bana Cilebut Bogor, Prosiding Al Hidayah

Pendidikan Agama Islam, P-ISSN: 2654-5829 E-ISSN: 2654-3753, Hlm. 150.

Page 36: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

23

3. Persyaratan Guru Pendidikan Agama Islam

Prinsip profesionalitas yang tercantum pada pasal 8 UU Guru dan

Dosen, Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Disini

kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 dalam

Undang-Undang Guru Dan Dosen UU RI No. 14 Th. 2005 meliputi

Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan

kompetensi profesional. 46 Kompetensi ini merupakan komponen yang

tidak bisa dipisahkan dari eksistensi guru dalam melaksanakan

profesinya sebagai guru, karena pekerjaan guru itu tidak gampang dan

tidak sembarang dikerjakan. Adapun penjelasan setiap kompetensi

tersebut sebagai berikut:

a. Kompetensi Pedagogik adalah setiap guru harus mampu

menyusun kurikulum operasional, merencanakan pembelajaran,

melaksanakan proses pembelajaran yang lebih banyak

mendorong aktivitas belajar siswa, dapat menyusun instrument

evaluasi dengan baik, dan dapat mendorong motivasi para siswa

untuk belajar sengan serius sehingga menjadi siswa-siswa yang

berprestasi.47

Jadi, harapannya guru dapat memiliki kompetensi pedagogik

yang baik sehingga dapat menyusun rancangan pembelajaran

dan melaksanakannya. “Guru diharapkan dapat memahami

landasan pendidikan, mampu menerapkan teori belajar, dapat

menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik

46 Hidayat Ginanjar, Marfuah As-Surur, Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Pengaruhnya

Terhadap Peningkatan Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Karawang Jawa

Barat, Vol. I, No. 2, Juli 2018, Hlm. 210. 47 Dede Rosyada, Madrasah dan Profesionalisme Guru Dalam Arus Dinamika Pendidikan

Islam di Era Otonomi Daerah, (Depok: Kencana, 2017), cet. 1, Hlm. 234.

Page 37: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

24

siswa, dan mampu menyusun rancangan pembelajaran

berdasarkan strategi yang tepat.’’48

b. Kompetensi Kepribadian adalah karakteristik pribadi yang harus

dimiliki oleh seorang guru sebagai individu yang mantap, stabil,

dewasa, arif dan berwibawa, serta menjadi teladan bagi peserta

didik dan berakhlak karimah.49

Untuk menjadi seorang guru yang mempunyai kepribadian

yang baik, seseorang juga harus memiliki sifat manajerial,

dengan fleksibilitasnya dalam menghadapi para siswa dalam

kelas. Guru harus memiliki beberapa keahlian seperti dalam

perencanaan kelas, mengorganisasi kelas sejak hari pertama dia

bertugas, cepat memulai kelas, melewati masa transisi dengan

baik, memiliki kemampuan dalam mengatasi dua atau lebih

aktivitas kelas dalam satu waktu yang sama. Kemudian guru

juga harus mampu memelihara waktu bekerja serta

menggunakannya secara efisisen dan konsisten, dapat

meminimalis gangguan, dapat mengkondusifkan suasana kelas

yang ribut dengan kegiatan pembelajaran, memiliki teknik untuk

mengontrol kelas, dapat memelihara suasana tenang dalam

belajar, dan tetap dapat menjaga siswa untuk tetap belajar

menuju kesuksesan.50

c. Kompetensi sosial

Yang dimaksud dengan kompetensi sosial di dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pada pasal 28 ayat 3 butir d,

ialah “kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat

untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta

48 Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi

Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), cet. 3, Hlm. 103 49 Saepul Anwar, Studi Realitas Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan

Agama IslamSekolah Menengah Atas Di Kabupaten Bandung Barat, Ta’lim Vol. 9 No. 2, 2011,

Hlm. 146 50 Ibid, Dede Rosyada, Hlm. 273.

Page 38: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

25

didik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik dan

masyarakat sekitar.”51

Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar ini sangat berkaitan

erat dengan kemampuan guru dalam berkomunkasi dengan

masyarakat di sekitar sekolah dan masyarakat tempat guru

tinggal sehingga peranan dan cara guru berkomunikasi di

masyarakat di harapkan mempunyai karakteristik tersendiri yang

memiliki perbedaan dengan orang lain yang bukan guru. Misi

yang diemban guru adalah misi kemanusiaan. Mengajar dan

mendidik adalah tugas memanusiakan manusia.52

d. Kompetensi Profesional

Guru profesional adalah guru yang mempunyai kompetensi yang

dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan

pengajaran. Kompetensi di sini meliputi pengetahuan, sikap, dan

keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial,

maupun akademis. Kompotensi profesional adalah kemampuan

dasar yang harus dimiliki seorang guru.53

Guru yang mempunyai kompetensi profesional harus dapat

memilah dan memilih serta mengelompokkan materi

pembelajaran yang disampaikan para siswa-siswi sesuai dengan

jenisnya. Tanpa kompetensi tersebut, dapat dipastikan bahwa

guru tersebut akan mengalami berbagai kesulitan dalam

membentuk kompetensi siswa, bahkan dapat gagal dalam

melaksanakan pembelajaran.54

Kompetensi seorang guru juga merupakan tuntutan yang dimiliki

karena sebuah kebutuhan dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Hamalik menegaskan, bahwa Guru yang terampil mengajar tentu harus

51 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah RI Tentang Pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2007), Hlm. 63. 52 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah RI Tentang Pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2007), Hlm.64. 53 Loc. Cit. Hlm. 64 54 Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi

Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), cet. 3, Hlm. 117

Page 39: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

26

memiliki kompetensi baik dalam bidang pedagogisnya, profesionalnya,

kepribadian dan sosial kemasyarakatannya. Guru bertanggung jawab

melaksanakan kegiatan pendidikan sedemikian hingga guru bertugas

dalam memberikan bimbingan dan pengajaran kepada peserta didik.

Tanggung jawab ini direalisasikan dalam bentuk melaksanakan

pembinaan kurikulum, menuntun peserta didik belajar, membina

pribadi, watak, dan jasmaniah siswa, menganalisis kesulitan belajar,

serta menilai kemajuan belajar para peserta didik.55

4. Peran guru Pendidikan Agama Islam

Tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat, seiring

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai

komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu

mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru

di sekolah diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang

memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup

dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi. Sekarang dan

kedepan, sekolah (pendidikan) harus mampu menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas, baik secara keilmuwan (akademis) mapun

secara sikap mental.56

Guru yang memiliki peran utama dalam melakukan proses

pembelajaran dituntut untuk kreatif dan inovatif. Hal ini penting

mengingat proses pembelajaran berlangsung dinamis. Sebelum

melaksanakan kegiatan belajar mengajar seorang guru harus

mempersiapkan administrasi pendidikan, agar proses pembelajaran

berlangsung dengan efektif dan efisien. Pembelajaran yang dilakukan

oleh guru akan berhasil dengan baik jika didukung dengan administrasi

yang baik pula. Secara langsung administrasi guru harus memenuhi

55 Mulyani Mudis Taruna, Perbedaan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (Studi

Kompentensi Guru PAI Tersertifikasi dan Belum Tersertifikasi di MTs Kabupaten Banjar

Kalimantan Selatan), Jurnal “Analisa” Volume XVIII, No. 02, Juli - Desember 2011, Hlm. 187. 56 Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), Hlm. 37.

Page 40: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

27

persyaratan agar proses pembelajaran berjalan secara maksimal.

Termasuk keberadaan administrasi guru PAI sangat penting dalam

menunjang kegiatan pembelajaran PAI di sekolah/madrasah karena

merupakan pedoman kerja seorang guru PAI yang telah direncanakan

dengan cermat.57

Guru PAI yang produktif diitandai oleh kemampuan menghasilkan

produk berpikir, bertindak kreatif dan diimplementasikan secara nyata

dalam serangkaian tugas dan fungsinya selama proses pembelajaran

untuk menghantarkan dan mencetak peserta didik yang mampu

memenangkan persaingan secara global. Sebagai konsekuensinya

pembinaan dan bimbingan kepada guru harus sesuai dengan target dan

tahap pengembangan sekolah. Tujuan pembinaan tenaga kependidikan

bukan hanya sekedar meningkatkan keterampilan yang bersangkutan,

tetapi yang terpenting adalah peningkatan produktivitas guru. 58

Peran guru PAI di sekolah kedudukannya sebagai pengajar dan

pendidik. Berdasarkan kedudukannya sebagai guru, ia harus

menunjukkan perilaku yang baik, sehingga bisa dijadikan teladan oleh

siswanya. Pekerjaan guru adalah untuk mendidik dan mempersiapkan

siswa untuk dapat membuat serta mengelola dan mempertahankan hasil

ciptaannya untuk tidak menyebabkan bencana bagi dirinya sendiri,

masyarakat dan alam sekitarnya. Guru bertanggung jawab

mempersiakan siswa menjadi generasi yang terbuka, demokratis dan

bersikap toleran dalam menyikapi perbedaan.59

Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi

manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, Karena

guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu

57 Salmiati, Riyang Septiawansyah, Peranan Administrasi Pendidikan dalam

Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada MTs DDI Cilellang,

Kabupaten Barru, Vol. 1, No. 1 (Januari-Juni 2019), Hlm. 48. 58 Nurul Zuliawati, Pengaruh Kreativitas dan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Guru

Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Sekecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri, Volume. 1,

No. 1, Januari – Juni 2016, Hlm. 25. 59 Jauhar Fuad. Pembelajaran Toleransi Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Menangkal Paham Radikal di Sekolah, Proceedings Annual Conference For Muslim Scholars, April

2018, Hlm. 564.

Page 41: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

28

sumber informasi. Dalam bukunya yang berjudul Reinventing

Education, Louis V. Gerstmer, Jr, sebagaimana yang dikutip oleh

Muhammad Anwar menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peran

guru mengalami perluasan, yaitu guru sebagai:60

a. Sebagai pelatih, guru harus memberikan peluang yang sebesar-

besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajaran

itu sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing.

b. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi

interaksi belajar mengajar yang akrab sehingga siswa dapat

melakukan pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif

tanpa ada jarak atau kekakuan (rasa canggung) siswa dengan guru.

c. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan

otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan

belajar mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber penunjang

pembelajaran.

d. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar, akan

tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal

ini mengandung makna bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber

belajar, melainkan juga fasilitator pembelajaran siswa.

e. Sebagai pemimpin, diharapkan guru mampu menjadi seorang yang

mampu menggerakkan siswa untuk mewujudkan perilaku menuju

tujuan bersama.

f. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar TIK

dalam rangka menyegarkan kompetensinya di samping

meningkatkan kualitas profesionalnya. Dengan meningkatnya

kemampuan guru dalam penguasaan TIK, maka proses

pembelajaran akan semakin menarik dan menyenangkan.

g. Sebagai pengarang (penulis), guru harus selalu kreatif dan inovatif

menghasilkan berbagai karya tulis yang akan digunakan untuk

melaksanakan tugas-tugas profesionalnya.61

60 Muhammad Anwar, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: PrenadaMedia Group, 2018),

Hlm. 205. 61 Ibid, Hlm 206.

Page 42: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

29

5. Ciri-ciri Guru Pendidikan Agama Islam Profesional

Dalam konteks profesi guru, kinerja guru dapat diukur berdasarkan

keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas pendidikan sesuai dengan

tanggung jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang

telah ditetapkan selama periode tertentu dalam kerangka mencapai

tujuan pendidikan. Kinerja guru juga dapat diukur melalui tanggung

jawabnya menjalankan amanah, profesi yang diembannya, dan

tanggung jawab moral. Semua itu akan terlihat pada kepatuhan dan

loyalitasnya di dalam menjalankan tugasnya di dalam dan luar kelas. 62

Adapun ciri- ciri guru Pendidikan Agama Islam sebagi berikut:

a. Terampil Mempersiapkan Program Belajar Mengajar

Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai kegiatan atau tindakan

mengajar, jika kegiatan itu didasarkan atas suatu rencana yang

matang dan teliti. Setiap perencanaan selalu berkenaan dengan

perkiraan mengenai apa yang akan dilakukan. Demikian halnya

dalam perencanaan mengajar, guru harus memperkirakan mengenai

tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu melaksanakan

pengajaran (proses belajar mengajar).

b. Terampil Dalam Penguasaan Bahan Pelajaran

Kemampuan guru dalam menguasai bahan pelajaran merupakan

bagian integral dari proses belajar mengajar. Guru yang bertaraf

profesional mutlak harus menguasai bahan pelajaran yang akan di

sampaikan pada anak didiknya. Penguasaan bahan pelajaran akan

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hubungan

penguasaan bahan pelajaran guru dengan hasil belajar yang dicapai

oleh siswa sangat erat sekali. Makin tinggi penguasaan bahan

pelajaran oleh guru, maka makin tinggi pula hasil belajar siswa.

c. Terampil Dalam Pengelolaan Kelas

62 Ibid, Syamsu S, Hlm. 9.

Page 43: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

30

Pengelolaan kelas yang dilakukan guru bertujuan untuk

menciptakan kondisi dalam kelompok kelas yang berupa lingkungan

kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan

kemampuannya serta dapat mengantarkan anak didik dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.

d. Terampil dalam Penggunaan Metode Mengajar

Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau

pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang

dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik kalau siswa

banyak aktif dibandingkan dengan guru. Oleh karenanya metode

mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan

kegiatan belajar siswa.

e. Terampil dalam Penggunaan Media Mengajar

Dalam proses belajar mengajar media adalah alat bantu apa saja

yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan seperti manusia, benda

ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh

pengetahuan dan keterampilan guna mencapai tujuan pengajaran.

Oleh sebab itu kehadiran media dalam proses belajar mengajar

mempunyai arti sangat penting, karena dengan media ketidakjelasan

dan kerancuan bahan yang disampaikan guru akan teratasi

(terhindari).

f. Terampil Mengevaluasi Hasil Belajar

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation.

Menurut Wand dan Brown dalam buku Essentials of Educational

Evaluation, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk

menentukan nilai dari pada sesuatu.63

63 Rasyid Ridla, Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Proses

Pembelajaran, Tadris, Vol.3, No. 1, 2008, Hlm. 34-42.

Page 44: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

31

C. Pendidikan Abad Abad 21

1. Pendidikan Abad 21

Abad ke-21 ditandai sebagai abad keterbukaan atau abad globalisasi,

artinya kehidupan manusia pada abad ke-21 mengalami perubahan-

perubahan yang fundamental yang berbeda dengan tata kehidupan

dalam abad sebelumnya. Dikatakan abad-21 adalah abad yang meminta

kualitas dalam segala usaha dan hasil kerja manusia. Dengan sendirinya

abad ke-21 meminta sumber daya manusia yang berkualitas, yang

dihasilkan oleh lembaga-lembaga yang dikelola secara profesional

sehingga membuahkan hasil unggulan. 64

Menurut Richard Crawford sebagaimana yang dikutip oleh Afandi

dkk, menyebut proses transformasi abad 21 ini sebagai Era of Human

Capital, suatu era di mana ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya

teknologi komunikasi berkembang sangat pesat yang berdampak pada

persaingan bebas yang begitu ketat dalam segala aspek kehidupan

manusia.65

Perkembangan ilmu pengetahuan diakui melaju pesat di abad 21,

terutama bidang teknologi, informasi dan komunikasi yang membuat

beragam informasi dari berbagai negara mampu diakses dengan instan,

cepat, mudah oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Abad 21

menuntut kecakapan gobal dalam hal cara berfikir, bekerja, penguasaan

teknologi, dan sebagai warga dunia. 66

Hasil pendidikan yang diharapkan meliputi pola kompetensi dan

intelegensi yang dibutuhkan untuk berkiprah pada abad ke-21.

Pendidikan bukan hanya menyiapkan masa depan, tetapi juga

bagaimana menciptakan masa depan. Pendidikan harus membantu

perkembangan terciptanya individu yang kritis dengan tingkat

64 Etistika Yuni Wijaya, Dkk, Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan

Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Matematika, Vo.1, 2016, Hlm. 263. 65 Afandi Dkk, Implementasi Digitas-Age Literacy Dalam Pendidikan Abad 21 Di

Indonesia, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS), 2016, Hlm. 114. 66 Dini Rakhmawati, Konselor Sekolah Abad 21: Tantangan dan Peluang, Jurnal

Konseling, Vol. 3, No. 1, 2017, Hlm 440.

Page 45: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

32

kreativitas yang sangat tinggi dan tingkat keterampilan berfikir yang

lebih tinggi pula.67

2. Peran Pendidik Abad 21

Guru abad 21 dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola

kegiatan kelas dengan efektif, namun juga dituntut untuk mampu

membangun hubungan yang efektif dengan siswa dan komunitas

sekolah, menggunakan teknologi untuk mendukung peningkatan mutu

pengajaran, serta melakukan refleksi dan perbaikan praktek

pembelajarannya secara terus menerus. Guru profesional abad 21 adalah

guru yang terampil dalam pengajaran, mampu membangun dan

mengembangkan hubungan antara guru dan sekolah dengan komunitas

yang luas, dan seorang pembelajar sekaligus agen perubahan di

sekolah.68

Associated with IT-based learning media, it is time for educators to

utilize educational portals, collect and sort and select digital content that

is in line with the interests of Generation Z. The role of educators as

digital content guides is very important so that learners do not get caught

in negative content or inappropriate content. Educators can take

advantage of a variety of Islamic game applications, which contain the

values of patience when faced with challenges, and get rewarded as a

picture of heaven or hell when it has completed the game. The ability of

educators in utilizing and optimizing the technology becomes important

and urgent, especially if accompanied by an attractive appearance and

there impression slang, so it is expected to encourage interest in learning

Generation Z. Educators also need to provide space for the promotion

of the creation of learners by uploading their work to the media Youtube,

blog, website and others.69

67 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Depok:

PT Raja Grafindo Persada, 2014), Hlm. 230. 68 Dwi Esti Andriani, Mengembangkan Profesionalitas Guru Abad 21 Melalui Program

Pembimbingan Yang Efektif, Jurnal Mengembangkan Profesionalitas Guru Abad 21, No. 02,

2010. Hlm. 79. 69 Marhamah Saleh, Lukmanul Hakim, Optimizing The Education For Generation Z In

The Era Of Demography Bonus, The 3rd International Conference on Education in Muslim

Society (ICEMS), October, 25-26th 2017, Hlm. 224. http://irep.iium.edu.my/78947/1/PROCEEDINGS-ICEMS2017-watermark-%20%281%29_Jakarta.pdf

Page 46: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

33

Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa, demi kepentingan Generasi

Z, pendidik sudah saatnya memanfaatkan portal pendidikan,

mengumpulkan dan memilah serta menyeleksi konten digital dengan

media pembelajaran IT. Peran pendidik sebagai pemandu konten digital

sangat penting agar peserta didik tidak terjebak dalam konten negatif

atau konten yang tidak pantas. Kemampuan pendidik dalam

memanfaatkan dan mengoptimalkan teknologi menjadi hal yang penting

dan mendesak, apalagi jika diiringi dengan tampilan yang menarik.

Sehingga diharapkan dapat mendorong minat belajar Generasi Z.

Pendidik juga bisa memberikan apresiasi terhadap peserta didik dengan

cara mengunggah karyanya ke media Youtube, blog website dan lain-

lain.

Saat ini, pendidikan berada di masa pengetahuan (knowledge age)

dengan percepatan peningkatan pengetahuan yang luar biasa. Di abad

ke 21 ini, pendidikan menjadi semakin penting untuk menjamin siswa

memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan

menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja, dan

bertahan dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (lifeskills). 70

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik garis besar

bahwa pembelajaran yang dapat melatihkan keterampilan abad 21 harus

pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik, kerjasama tim, serta

pembelajaran yang berkaitan dengan konteks kehidupan sehari-hari

peserta didik. Permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari

dapat digunakan sebagai topik pembelajaran yang akan dicari

pemecahannya dengan memanfaatkan konsep-konsep pengetahuan

yang telah didapatkan oleh peserta didik.71

70 Zaenal Arifin, Mengembangkan Instrumen Pengukur Critical Thinking Skill Siswa

pada Pembelajaran Matematika Abad 21, Jurnal Theorems Vo. 1 No. 2, 2017, Hlm. 93. 71 Tantri Mayasari Dkk, Apakah Model Pembelajaran Problem Based Learning dan

Project Based Learning Mampu Melatihkan Keterampilan Abad 21, JPFK, Vol. 2, No. 1, 2016,

Hlm. 51.

Page 47: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

34

3. Model Pembelajaran Abad 21

Pembelajaran abad 21 dituntut berbasis teknologi untuk

menyeimbangkan tuntutan zaman era milenia dengan tujuan, nantinya

peserta didik terbiasa dengan kecakapan hidup abad 21. Siswa yang

hidup pada abad 21 harus menguasai keilmuan, berketerampilan

metakognitif, mampu berpikir kritis dan kreatif, serta bisa

berkomunikasi atau berkolaborasi yang efektif, keadaan ini

menggambarkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Oleh karena itu, pemerintah merancang pembelajaran abad 21 melalui

kurikulum 2013 yang berbasis pada siswa.72

Model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis, berkolaborasi, berkomunikasi dan berpikir kreatif sangat

dibutuhkan dalam era pendidikan abad 21. Pembelajaran berbasis

proyek (PBL) menjadi salah satu model pembelajaran yang tidak hanya

membekali siswa dengan ilmu pengetahuan namun dalam proses

pengerjaan proyek tersebut menuntut siswa untuk dapat

mengimplementasikan pemahamannya dalam kehidupan nyata melalui

kerja sama dalam tim.73

4. Keterampilan Abad 21

Keterampilan abad ke-21 merupakan keterampilan penting yang

harus dikuasai oleh setiap orang agar berhasil dalam menghadapi

tantangan, permasalahan, kehidupan, dan karir di abad ke -21.

Keterampilan abad 21 yang sangat diperlukan oleh lulusan untuk

berprestasi dan berkompetisi di abad ke-21 telah diidentifikasi oleh

Century Skill. Keterampilan ini dapat meningkatkan kemampuan daya

72 Lina Sugiyarti, Dkk, Pembelajaran Abad 21 di SD, Prosiding Seminar dan Diskusi

Nasional Pendidikan Dasar, ISSN: 2528-5564, 2018, Hlm. 440. 73 Finita Dewi, Proyek Buku Digital: Upaya Peningkatan Keterampilan Abad 21 Calon

Guru Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Jurnal Metode Didaktik Vol.

9, No. 2, 2015, Hlm. 1.

Page 48: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

35

jual (marketability), kemampuan bekerja (employability), dan kesiapan

menjadi warga negara (readiness for citizenship) yang baik.74

a. Berfikir Kritis dan Memecahkan Masalah (Problem Based

Learning)

Keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah dianggap

sebagai keterampilan yang mendasar dalam pembelajaran abad 21.

Pada setiap subjek dan pada setiap tingkatan pendidikan, proses

pembelajaran dan instruksi perlu mengintegrasikan pembelajaran

content knowledge, dengan kegiatan-kegiatan yang menuntut

kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.75

Problem Based Learning (PBL) dapat dimaknai sebagai metode

pendidikan yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan

bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-

masalah di dunia nyata. simulasi masalah digunakan untuk

mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai mempelajari

suatu obyek. PBL menyiapkan siswa untuk berfikir secara kritis dan

analitis, serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara

tepat sumber-sumber pembelajaran.76

b. Berkomunikasi dan Kolaborasi

Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan untuk

mengungkapkan pemikiran, gagasan, pengetahuan, ataupun

informasi baru, baik secara tertulis maupun lisan. Keterampilan

kolaborasi merupakan keterampilan bekerja bersama secara efektif

dan menunjukkan rasa hormat kepada anggota tim yang beragam,

melatih kelancaran dan kemauan dalam membuat keputusan yang

diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.77

Lebih luas lagi, abad 21 menuntut adanya portofolio individu

yang komprehensif dalam berkomunikasi dan berkolaborasi untuk

74 I Wayan Redhana, Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam Pembelajaran

Kimia, Jurnal Inovasi Kimia, Vol. 13, No. 1, 2019, Hlm. 2242. 75 Ibid, Finita Dewi, Hlm. 3. 76 Marhamah Saleh, Strategi Pembelajaran Fiqh Dengan Problem Based Learning, Jurnal

Ilmiah DIDAKTIKA, Vol. XIV No. I, Agustus 2013, Hlm. 203. 77 Op.Cit, I Wayan Redhana, Hlm. 2241.

Page 49: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

36

meningkatkan kemampuan untuk belajar dan bekersa bersama.

Keterampilan ini dapat diperoleh melalui berbagai jenis metode,

namun cara yang paling efektif adalah melalui komunikasi social –

dengan berkomunikasi dan berkolaborasi langsung baik dengan cara

tatap muka maupun melalui media virtual.78

c. Kreativitas dan Inovasi

Kebutuhan akan kreativitas dan inovasi yang tinggi menjadi

bagian dari keterampilan utama di Abad 21. Saat ini, pengetahuan

saja dianggap tidak cukup untuk mengimbangi percepatan inovasi

yang sangat menghargai kemampuan memecahkan masalah dengan

cara yang baru, menemukan dan mengadaptasi teknologi baru, atau

bahkan menemukan cabang ilmu baru dan industri yang bener-benar

baru.79

d. Literasi Digital

Keterampilan indvidu dalam literasi digital dan informasi sangat

perlu ditingkatkan baik di dunia pekerjaan, di sekolah, di rumah

maupun di komunitas. Peningkatan tersebut diperlukan dalam

kaitannya dengan aspek-aspek berikut:

1) Mengakses informasi secara efektif dan efisien

2) Mengevaluasi informasi secara kritis

3) Menggunakan informasi secara akurat dan kreatif.

D. Hasil Penelitian yang relevan

Dalam suatu penelitian, diperlukan hasil-hasil penelitian yang relevan

yang mendukung serta meperkuat pentingnya penelitian ini dilakukan.

Penulis telah menelaah beberapa kajian atau hasil penelitian yang terkait

dengan judul ‘’KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ERA ABAD 21 DI SMP Azhari Islamic School’’, yaitu sebagai berikut:

78 Finita Dewi, Proyek Buku Digital: Upaya Peningkatan Keterampilan Abad 21 Calon

Guru Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Jurnal Metode Didaktik Vol.

9, No. 2, 2015, Hlm. 4. 79 Loc.Cit, Hlm. 4.

Page 50: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

37

Tabel 2.1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Yang Relevan

No Nama Peneliti, Judul dan

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Nama: Etistika Yuni Wijaya dkk

(2016)

Judul: Transformasi Pendidikan

Abad 21 Sebagai Tuntunan

Pengembangan Sumber Daya

Manusia di Era Global

Hasil: Era globalisasi memberi

dampak yang cukup luas dalam

berbagai aspek kehidupan, termasuk

tuntutan dalam penyelenggaraan

pendidikan Salah satu tantangan

nyata tersebut adalah bahwa

pendidikan hendaknya mampu

menghasilkan sumberdaya manusia

yang memiliki kompetensi utuh,

dikenal dengan kompetensi abad ke-

21

Pendidikan

Abad 21

Peneliti meneliti

tentang kreativitas

guru Pendidikan

Agama Islam di

era Abad 21

sedangkan

penelitian Etistika

Yuni Wijaya dkk

meneliti tentang

transformasi

Pendidikan Abad

21 Sebagai

Tuntunan

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia di Era

Global.

2. Nama: Edi Syahputra (2018)

Judul: Pembelajaran Abad 21 dan

Penerapannya di Indonesia

Hasil: Pembelajaran di abad 21 harus

dapat mempersiapkan generasi

manusia Indonesia menyongsong

kemajuan teknologi informasi dan

komunikasi dalam kehidupan

bermasyarakat. Implikasi pada

pembelajaran di sekolah-sekolah di

Indonesia mengharuskan semua

stageholder pendidikan harus

menguasai ICT literacy skill.

Pembelajaran

Abad 21

Perbedaanya

terletak pada

lokasi penelitian

3. Nama: Sahdan Mulia (2010)

Judul: Kreativitas Guru Agama

Dalam menungkatkan Kualitas

Pendidikan Agama Islam DI

Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu

Kota Batu

Hasil: upaya guru agama dalam

meningkatkan kreativitasnya, serta

faktor pendukung dan penghambat

dalam meningkatkan kretivitas guru

tersebut

Meneliti tentang

kreativitas guru

Agama

Perbedaannya

pada hasil

kreativitas guru

dan lokasi

penelitian

4. Nama: Tina Tri Layanthi (2007)

Judul: Kreativitas Guru Agama

Dalam Meningkatkan Kualitas

Meneliti tentang

kreativitas guru

Agama

Perbedaannya

pada hasil

kreativitas guru

Page 51: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

38

Pendidikan Agama Islam Di Sekolah

Menengah Pertama Negeri

Kecamatan Negeri Kabupaten

Jembrana-Bali

Hasil: Kreativitas guru dalam

pembelajaran PAI di Sekolah

tersebut menggunakan berbagai cara,

diantaranya pada kegiatan

pembelajaran, yang menyangkut

perbaikan sistem mengajar, guru

dituntut untuk menciptakan sistem

pembelajaran di kelas lebih menarik,

nyaman dan menyenangkan.

dan lokasi

penelitian

5. Nama: Asep (2013)

Judul: Kreativitas Guru Agama

Dalam Meningkatkan Kualitas

Pendidikan Agama Islam

Hasil: Kreativitas guru agama dalam

meningkatkan kualitas pendidikan

agama islam, upaya yang dilakukan

guru untuk meningkatkan kualitas

pendidikan agama islam serta faktor

pendukung dan penghambat guru

agama untuk berkreativitas di

Sekolah Dasar Islam terpadu Meranti

Senen Jakarta Pusat.

Meneliti tentang

kreativitas guru

Agama

Perbedaannya

pada hasil

kreativitas guru

dan lokasi

penelitian

Page 52: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus,

yang beralamat di Jl. Pertanian Raya No. 43, RT. 10/RW. 4, Lebak Bulus,

Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan. Adapun waktu yang digunakan

oleh peneliti untuk memperoleh data yang berhubungan dengan objek

penelitian yaitu dimulai pada bulan Maret dan berakhir pada bulan Juli

2020.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian metode kualitatif deskriptif,

yaitu penelitian dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi

objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang

dikumpulkan terutama data kualitatif. Dengan menggunakan penelitian

kualitatif, maka peneliti akan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

kejadian dan bertemu langsung dengan responden untuk menggali data dan

mengetahui lokasi penelitian. Proses penelitian yang dimaksud antara lain

melakukan observasi terhadap orang dalam kehidupannya sehari-hari,

berinteraksi dengan mereka, dan berupaya memahami bahasa dan tafsiran

mereka tentang dunia sekitarnya.80

Menurut Kirk dan Miller sebagaimana yang dikutip oleh Uhar Saputra,

mendifinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-

orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya.81

80 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), Hlm.

140. 81 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), Hlm.

181.

Page 53: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

40

Desain penelitian kualitatif (observasi partisipan) bersifat

fleksibel/lentur, serta urutannya tidak mesti hierarkis seperti dalam

penelitian kuantitatif, tetapi desain penelitian lebih merupakan guidelines

mengenai apa menjadi masalah untuk dijawab melalui penelitian yang akan

dilakukan, serta tentang bagaimana prosedur penelitian yang dilakukan

untuk dapat menjawab tujuan yang dimaksud dalam penelitian.82

Disimpulkan bahwa konsep penelitian kualitatif sebenarnya

menekankan pada proses dan sifat realita yang dibangun secara sosial.

Peneliti sangat berperan penting dan penuh dengan nilai. Salah satu

argument yang harus dikedepankan oleh peneliti kualitatif adalah keunikan

manusia dan fenomenanya yang tidak dapat dianalisis dengan pendekatan

positivis, sehingga menuntut peneliti untuk melakukan pengamatan

langsung di lapangan. Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis dengan

non-statistik sekalipun penelitian kualitatif tidak tabu dengan angka atau

bilangan. 83

Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap data dan informasi

sebanyak mungkin tentang kemampuan Kreativitas guru Pendidikan Agama

Islam di Era Abad 21 di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus.

Penelitian ini tidak diarahkan pada kesimpulan salah-benar, tidak menguji

suatu hipotesis diterima-ditolak, tetapi lebih ditekankan pada pengumpulan

data untuk mendeskripsikan keadaan sesungguhnya yang terjadi di lapangan

secara mendalam.

C. Prosedur Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian Kualitatif menurut Spradley

sebagaimana yang dikutip Sugiyono dinamakan ‘’social situation’’ atau

situasi social yang terdiri ada tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku

(actors) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi

82 Uhar Suharsaputra, Ibid. Hlm. 194. 83 Zainal Arifin, Op. Cit, Hlm. 143.

Page 54: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

41

social tersebut, dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin

diketahui ‘’ apa yang terjadi’’ di dalamnya. Pada situasi sosial atau objek

penelitian ini dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity)

orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. 84

Sehubungan dengan pengumpulan data ini Bogdan & Biklen

sebagaimana yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto, mengatakan bahwa

dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti sangat penting

kedudukannya. Oleh karena penelitian kualitatif adalah studi kasus

maka segala sesuatu akan sangat tergantung pada kedudukan peneliti.

Begitu penting dan keharusan keterlibatan peneliti dan penghayatan

terhadap permasalahan dan subjek penelitian, dapat dikatakan bahwa

peneliti melekat erat dengan subjek penelitian. Itulah sebabnya dalam

penelitian kualitatif dituntut adanya pengamatan mendalam dan

wawancara mendalam.85

Dalam penelitian ini akan menggali dari beberapa sumber data yang

ada. Berikut sumber data yang akan dimanfaatkan peneliti:

a) Sumber data primer: Sumber data primer adalah sumber data

utama dalam penelitian ini, yang peneliti dapatkan langsung

dilapangan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Tabel 3.1. Sumber Data Penelitian

No Sumber

Data

Teknik Instrument

1. Kepala

Sekolah

Wawancara dan

Dokumentasi

Pedoman

wawancara kepala

sekolah dan Catatan

dokumentasi

2. Guru Observasi/catatan

Lapangan, wawancara dan

Dokumentasi

Observasi/Catatan

lapangan, Pedoman

wawancara kepala

84 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), Hlm. 215. 85 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010), Hlm. 24.

Page 55: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

42

sekolah dan Catatan

dokumentasi

b) Sumber Sekunder: sumber sekunder adalah sumber data

tambahan yang dapat diperoleh melalui buku-buku terkait

penelitian, artikel, jurnal dan lain sebagainya

Dengan demikian, juga menurut Moleong, sumber data penelitian

kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang

dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya

agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau

bendanya.86

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis mewanwancarai beberapa

elemen dalam lembaga yang terkait yang penulis lakukan secara

berkala. Sumber data dalam penelitian ini adalah seseorang yang

memberikan informasi dan keterangan yang berkaitan dengan

kreativitas guru dalam pengembangan media pembelajaran. Selain itu

dokument, foto atau data yang berhubungan dengan permasalahan yang

teliti, yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Jenis sumber data

yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini meliputi:

a. Hasil observasi/catatan lapangan

b. Wawancara

c. Dokumentasi

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data yang

didasarkan pada pemantauan atas kejadian, proses yang terjadi.

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik

86 Ibid, Hlm. 22.

Page 56: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

43

terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu kejadian atau

gejala-gejala/fenomena dalam objek penelitian. Bentuk

perolehan data dari observasi bersifat langsung dari lapangan,

namun demikian kemungkinan kekeliruan dalam melakukannya

bisa saja terjadi karena luasnya objek yang

diamati/diobservasi/dipantau, untuk itu diperlukan suatu

pedoman observasi yang dapat memberikan fokus pada kegiatan

dan proses yang terjadi.87

Pada tahap awal penelitian dilakukan untuk observasi segala

sesuatu di sekeliling kita dan menanyakan mengapa sesuatu

tersebut dapat terjadi. Semua kejadian dan fenomena di alam

semesta mempunyai alasan di belakangnya, dan alasan

dilakukannya penelitian adalah untuk memahami dan

mengevaluasi mengapa hal tersebut terjadi. Sesederhana apapun

suatu fenomena atau kejadian ada jawaban yang intuitif dan

logis. Menjelaskan hasil observasi dari semua kejadian tersebut

merupakan tujuan penelitian berikutnya, apakah itu studi kasus

ataupun melalui desain eksperimen.88

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih

dan berlangsung antara yang diwawancara/narasumber dan

pewawancara/peneliti untuk mendapat pemahaman akan

pandangan seseorang (makna subjektif) terkait dengan hal atau

kegiatan tertentu. Tujuan dari wawancara adalah untuk

mendapat data/informasi di mana sang pewawancara

mengemukakan pertanyaan - pertanyaan untuk dijawab oleh

orang yang diwawancarai. 89

87 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), Hlm.

264. 88 Restu Kartiko Widi, Asas metodologi Penelitian (Sebuah Pengenalan dan Penuntun

Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), Hlm. 59. 89 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), Hlm.

269.

Page 57: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

44

Dengan demikian secara garis besar wawancara dapat

digolongkan berdasarkan fleksibilitasnya:

a. Wawancara tak terstuktur

Kekuatan utama wawancara tak terstuktur adalah

kebebasan yang diberikan pada peneliti dalam hal isi dan

struktur wawancara memungkinkan para peneliti

melakukan kajian yang mendalam dan sesuai apapun yang

dikehendakinya. Peneliti mempunyai kebebasan

merumuskan pertanyaan dan cara menjelaskannya kepada

responden serta diskusi yang menyertainya.90

b. Wawancara Terstruktur

Dalam wawancara terstruktur peneliti memberikan

pertanyaan kepada responden dengan pertanyaan yang isi

dan strukturnya telah ditentukan, dirancang dan ditulis oleh

peneliti. Peneliti menggunakan pertanyaan dengan kalimat

dan urutan yang sama dan tercatat dalam daftar rencana

wawancara.91

Lebih lanjut, dalam penelitian ini, peneliti akan

mewawancarai guru Pendidikan Agama Islam di SMP Azhari

Islamic School Lebak Bulus. Wawancara dilaksanakan ketika

proses belajar mengajar selesai dan digunakan untuk

memperoleh data terkait dengan kreativitas guru dalam

penggunaan media pembelajaran. Wawancara dilakukan sekitar

30 menit menggunakan teknik wawancara terstruktur.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber non manusia, karena

sumber ini adalah sumber yang cukup bermanfaat, dan juga

sumber yang stabil dan akurat untuk kondisi yang sebenarnya

90 Restu Kartiko Widi, Asas metodologi Penelitian (Sebuah Pengenalan dan Penuntun

Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), Hlm. 241. 91 Ibid, Hlm. 242.

Page 58: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

45

serta dapat dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak

mengalami perubahan.92 Pengumpulan dokument pada

penelitian ini berupa gambar, tulisan, dan karya-karya yang

berhubungan dengan media pembelajaran.

Dokument dapat juga menghasilkan informasi yang melatar

belakangi suatu kejadian atau aktivitas tertentu. Dokumen

merupakan sumber data penting dalam analisis konsep dan studi

bersejarah.93 Dokumentasi dimaksudkan untuk menambah atau

memperkuat apa yang terjadi, dan sebagai bahan untuk

melakukan komparasi dengan hasil wawancara, sejauh ada

dokumentasi yang bisa diperoleh di lapangan.94

Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data-data

tentang sejarah berdirinya sekolah, daftar guru, daftar anak,

daftar tenaga administrasi, prestasi belajar, foto, video, dan

berbagai kegiatan belajar anak, juga untuk menggali data

mengenai masalah yang sedang diteliti.

D. Intrument Penelitian

Dalam Penelitian pada awalnya dimana permasalahan belum jelas,

dan pasti, maka yang menjadi instrument adalah peneliti sendiri. Tetapi

setelah masalahnya yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan

suatu instrument. Menurut Nasution dalam Sugiyono, menyatakan bahwa

dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan

manusia sebagai intruiment penelitian utama. Alasannya ialah bahwa,

segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus

penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang

diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas

92 Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Pedoman penulisan skripsi,

(Jakarta: UIN Jakarta, 2013), Hlm. 50. 93 Uhar Suharsaputra, Op. Cit, Hlm. 215. 94 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), Hlm.

205.

Page 59: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

46

sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang

penelitian itu. Keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada

pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang

dapat mencapainya. 95

Agar mendapat instrument penelitian yang lebih baik, maka sebelum

instrument disusun, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi instrument.

Selanjutnya akan dijadikan acuan dalam menyusun instrument penelitian.

Kisi-kisi instrument yang disusun peneliti dibuat dalam bentuk tabel

berikut:

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Intrument Penelitian

Kreativitas Guru Pendidikan Islam di Era Abad 21

95 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), Ibid, Hlm. 223.

Variabel Aspek Indikator Tekik

Pengumpulan

Data

Kreativitas

Guru

Pendidikan

Agama

Islam di

Era Abad

21

Kelancaran

(Fluency)

a. Kelancaran dalam

menghasilkan ide/

pemecahan masalah

terhadap Pendidikan

Agama Islam di Era Abad

21.

Wawancara,

Observasi/Catat

an Lapangan,

Dokumentasi

b. Kelancaran dalam

memberikan alternative

cara mengatasi kesulitan

belajar siswa dan membuat

kelas tetap kondusif saat

kegiatan pembelajaran

berlangsung.

Wawancara,

Observasi/Catat

an Lapangan,

Dokumentasi

Fleksibilitas

(Fleksibility)

a. Fleksibilitas/Keluwesandal

am mengatasi kendala atau

masalah dalam

mengembangkan kognitif

siswa selama proses

pembelajaran

Wawancara,

Observasi/Catat

an Lapangan,

Dokumentasi

b. Fleksibilitas/Keluwesan

dalam memanfaatkan

Wawancara,

Observasi/Catat

Page 60: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

47

Tabel 3.3. Intrument Penelitian

Kisi-Kisi Wawancara Untuk Kepala Sekolah

Tabel 3.4. Instrument Penelitian

Kisi- Kisi Wawancara Untuk Guru

sarana-sarana yang ada

untuk

menumbuhkembangkan

keaktifan siswa dan

kemampuan kognitif siswa

an Lapangan,

Dokumentasi

Elaborasi

a. Elaborasi dalam

mengembangkan cara guru

Pendidikan Agama Islam di

era abad 21dalam kegiatan-

kegiatan sekolah yang

islami

Wawancara,

Observasi/Catat

an Lapangan,

Dokumentasi

Orisinalitas a. Orisinalitas dalam

menciptakan ide yang baru

dan unik

Wawancara,

Observasi/Catat

an Lapangan,

Dokumentasi

No. PERTANYAAN JAWABAN INFORMAN

1. Apa tanggapan ustad sebagai

kepala sekolah tentang kreativitas

guru?

2. Menurut ustad, apakah kreativitas

perlu dimiliki oleh semua guru di

SMP Azhari Islamic School?

3. Bagaimanakah kreativitas guru di

SMP Azhari Islamic School

terkhusus guru Pendidikan Agama

Islam?

4. Menurut ustad, bagaimanakah ciri-

ciri kepribadian guru yang kreatif?

5. Usaha apa yang dilakukan untuk

mengembangkan kreativitas guru?

6. Apa saja sarana dan prasarana yang

menunjang kreativitas guru dalam

kegiatan pembelajaran di SMP

Azhari Islamic School?

Page 61: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

48

No. PERTANYAAN JAWABAN INFORMAN

1. Menurut Ustad, arti kreatif itu seperti apa?

Dan perlukah kreativitas dalam mengajar?

2. Dalam mata pelajaran PAI, strategi

pembelajaran apa yang ustad terapkan

guna menumbuh kembangkan keaktifan

siswa dan kemampuan kognitif siswa di

dalam kelas?

3. Bagaimana ustad menghasilkan berbagai

ide untuk mengembangkna materi

pembelajaran yang disajikan di dalam

kelas?

4. Metode pembelajaran apa yang sering

ustad gunakan dalam proses pembelajaran

PAI? Adakah variasi metode setiap kali

ustad mengajar?

5. Apakah ada hambatan/ kendala yang biasa

terjadi saat ustad mencoba

mengembangkan kognitif siswa dengan

kreativitas yang ustad gunakan dalam

proses belajar mengajar?

6. Bagaimana usaha yang dilakukan untuk

mengatasi kendala tersebut?

7. Apakah ada faktor pendukung dan

penghambat kreativitas ustad dalam

melaksanakan proses pembelajaran?

8. Bagaimana pengelolaan pembelajaran

yang ustad lakukan sebagai guru PAI di

sekolah ini agar materi tersampaikan

kepada peserta didik?

9. Apakah ustad selalu mempersiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

sebelum mengajar?

10. Bagaimana cara ustad mengatasi kesulitan

belajar siswa dalam proses pembelajaran

di kelas?

11. Bagaimana usaha ustad untuk membuat

kelas tetap kondusif saat kegiatan

pembelajaran berlangsung?

12. Apakah ustad selalu menyediakan soal

evaluasi untuk siswa tiap akhir kegiatan

pembelajaran?

13. Apakah acuan yang ustad gunakan untuk

menentukan materi pembelajaran yang

Page 62: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

49

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji

validitas dan reliabilitas, karena dalam penelitian kualitatif kriteria utama

pada data penelitian adalah valid, reliable, dan objektif. 96 Triangulasi

dilakukan melalui wawancara, observasi langsung dan observasi tidak

langsung. Observasi tidak langsung ini dilaksanakan dalam bentuk

pengamatan atas beberapa kelakuan dan kejadian, yang kemudian dari hasil

pengamatan tersebut ditarik benang merah yang menghubungkan antara

berbagai fenomena kejadian.97 Pemeriksaan keabsahan data penelitian

kualitatif dilakukan dengan teknik-teknik berikut ini: 98

1. Triangulasi

Memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi

dalam pengujian ini diartikan sebagai data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian

terdapat beberapa triangulasi yaitu sebagai berikut:

a. Triangulasi sumber, berarti membandingkan dan mengecek baik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

96 Sugiyono, Ibid, Hlm. 267. 97 Uhar Suharsaputra, Loc.Cit, 205. 98 Muh. Fitra dan Luthfiyah, Metodologi Penelititian: Penelitian Kualittaif, Tindakan

Kelas & Studi Kasus, (Sukabumi: Jejak, 2017), Hlm. 94.

akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran?

14. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana

yang menunjang kegiatan pembelajaran di

SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus?

15. Dalam meningkatkan kreativitas guru,

apakah guru-guru di SMP Azhari Islamic

School ini sudah pernah mengikuti

kegiatan pelatihan seminar untuk

meningkatkan kompetensi guru?

Page 63: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

50

b. Triangulasi metode, yaitu melakukan perbandingan, pengecekan

kebenaran dan kesesuaian data penelitian melalui metode yang

berbeda.

Dalam rangka menghilangkan atau mengurangi bias pemahaman

peneliti dengan pemahaman isi pelaku maka perlu diadakan pengecekan

berupa triangulasi pada objek lain mengenai hal yang sama. Triangulasi ini

dilakukan untuk menjamin bahwa data yang dikumpulkan benar-benar telah

merepresentasikan fenomena yang menjadi fokus penelitian.99

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif di SMP Azhari Islamic School

Lebak Bulus yang dilakukan sejak sebelum terjun ke lapangan, observasi,

selama pelaksanaan penelitian di lapangan dan setelah selesai penelitian di

lapangan. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data lebih

didasarkan pada pengembangan analisis dari data yang ditemukan

sebelumnya, sehingga kehati-hatian dan kecermatan dalam melakukan

reduksi dan penyajian menjadi amat penting, dan semua itu berawal dari

kecermatan dalam melakukan observasi, wawancara, atau penggalian data

melalui studi dokumen atau artefak. 100

Dalam penelitian kualitatif proses penelitian bersifat siklikal dan yang

digunakan adalah metode berfikir induktif yang bertitik tolak dari ‘’khusus

ke umum’’; bukan dari ‘’umum ke khusus’’ sebagaimana dalam logika

deduktif verifikasi. Karenanya antara kegiatan pengumpulan data dan

analisis data menjadi tidak mungkin dipisahkan satu sama lain. Hal ini

berarti bahwa ketika seorang peneliti melakukan pengumpulan data , maka

pada saat itu juga usaha melakukan analisis data dilakukan, sehingga dalam

prosesnya menunjukkan langkah bolak-balik antara analisis dan

99 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), Hlm.

220. 100 Uhar Suharsaputra, Loc.Cit, Hlm. 220.

Page 64: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

51

pengumpulan data, jika dalam analisis data masih dirasakan terdapat

informasi yang kurang, maka peneliti menggali kembali data di lapangan

untuk melengkapinya, sehingga dapat diperoleh suatu analisis yang dapat

mendorong pada keyakinan akan kesimpulan yang akan diambil sampai

dicapai situasi saturated (jenuh) yaitu suatu kondisi dimana penggalian data

baru di lapangan tidak menambah informasi baru bagi kepentingan

analisis.101

Sesuai dengan jenis penelitian di atas, maka peneliti menggunakan

model interaktif dari Miles dan Huberman untuk menganalisis data hasil

penelitian. Miles dan Huberman sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono,

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data

reduction (reduksi data), data display (penyajian data), conclustion

drawing/ferivication (kesimpulan, penarikan atau verifikasi).102

Gambar 3.1. Komponen dalam Analisis Data Menurut Miles dan

Huberman

Komponen- komponen analisis data model interaktif dijelaskan

sebagai berikut:

101 Uhar Saputra, Ibid, Hlm. 217. 102 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), Hlm. 246.

Page 65: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

52

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu

perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan

mencarinya bila diperlukan.103

Sedangkan kriteria reduksi data yang digunakan adalah: (1)

arahkan perhatian langsung kepada fenomena dari pengalaman,

sebagaimana ia menampakkan diri, (2) mendeskripsikan

pengamatan itu dan jangan menerangkan, (3) ‘’horisontalkan’’

memberikan bobot yang sama terhadap fenomena-fenomena

yang secara langsung menampakkan diri, dan (4) carilah dan

tlitilah struktur dasar yang tak beraneka dari fenomena itu.104

Pada tahap ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara

memilah-milah dan mengkategorikan dari catatan lapangan,

wawancara dan dokumentasi.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksikan, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data

bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, flowchart, dan sejenisnyadalam hal ini Miles dan

Huberman dalam Sugiyono menyatakan ‘’the most frequent

from of display data for qualitative research data in the past has

been narrative text’’. Yang paling sering digunakan untuk

103 Ibid. Hlm. 247. 104 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), Hlm.

218.

Page 66: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

53

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif.105

Dengan kata lain menyajikan data (data display) yaitu untuk

lebih menyistematiskan data yang telah direduksi sehingga

terlihat sosoknya yang lebih utuh. Dalam display datalaporang

yang sudah direduksi dilihat kembali gambaran secara

keseluruhan, sehingga dapat tergambar konteks data secara

keseluruhan, dan dari situ dapat dilakukan penggalian data

kembali apabila dipandang perlu untuk lebih mendalami

masalahnya. Penyajian data ini amat penting dan menentukan

bagi langkah selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan/verifikasi

karena dapat untuk memudahkan upaya pemaparan dan

penegasan kesimpulan. 106

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah suatu

tahap lanjutan dimana pada tahap ini peneliti menarik

kesimpulan dari temuan data. Ini adalah interprestasi peneliti

atas temuan dari wawancara atau sebuah dokumen. Kesimpulan

dalam penelitiann kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,

karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan

masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan

akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.107

Menarik kesimpulan dan verifikasi dilakukan sejak awal

terhadap data yang diperoleh, tetapi kesimpulannya masih kabur

(bersifat tentatif), diragukan tetapi semakin bertambahnya data

105 Sugiyono, Op. Cit, Hlm. 249. 106 Uhar Suharsaputra, Op. Cit, Hlm. 219. 107 Sugyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), Hlm. 252-253.

Page 67: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

54

maka kesimpulan itu lebih ‘’grounded’’ (berbasis data

lapangan). Kesimpulan harus diverifikasi selama penelitian

masih berlangsung. Dalam kaitan ini, diperlukan kepekaan dan

ketajaman daya lacak si peneliti itu sendiri di dalam melakukan

komparasi ketika proses pengumpulan data. Oleh karena itu,

analisis data dalam penelitian kualitatif tidak merupakan bagian

kronologis dalam pelaksanaannya, namun bersifat sesimultan,

artinya ketiga kegiatan sebagaimana dikemukakan di atas terjadi

bukan dalam urutan namun secara paralel simultan.108

Berdasarkan kategorisasi dicari makna dalam penarikan

kesimpulan, agar data tidak hanya sampai digambarkan tapi juga

ditafsirkan. Dalam kegiatan ini penafsiran data perlu dilakukan

oleh peneliti secara inovatif melalui pengembangan ide-ide

dengan argument yang didasarkan pada data yang ditemukan

dari hasil reduksi dan penyajian data. Bertolak dari cara itu,

maka penemuan pada suatu waktu merupakan pedoman untuk

langkah selanjutnya.109

108 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), Hlm.

219-220. 109 Ibid. Hlm. 220.

Page 68: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Lokasi

a. Profil Sekolah SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus

Azhari Islamic School adalah salah satu cabang dari Al-Azhar

Kairo-Mesir di Indonesia. Azhari Islamic School mengkombinasikan

antara kurikulum Nasional yang diperkaya dengan kurikulum Al-Azhar

Kairo-Mesir. Hal ini didasarkan kepada perjanjian kerjasama antara

Azhari Islamic School dengan Al-Azhar Kairo pada tanggal 12 Januari

2004. Azhari Islamic School berada di bawah naungan Yayasan

Cakrawala Insan Qur’ani. Azhari Islamic School memberikan sistem

pendidikan interaktif dengan rintisan tiga bahasa, sehingga putra-putri

anda siap memasuki dunia modern dengan wawasan yang luas dibekali

dengan pemahaman Islam yang menyeluruh.

SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus merupakan bagian dari

Azhari Islamic School Lebak Bulus, berdiri di tahun 2010. Komitmen

kami adalah mendirikan sebuah sekolah rujukan bagi pembentukan

generasi muslim yang memiliki Aqidah yang hanif dan kuat dan

terefleksikan dalam akhlak sehari-hari.

Selain memiliki kekuatan dalam beragama Islam, kami juga

berusaha menciptakan keseimbangan antara pengetahuan Agama

dengan pengetahuan umum dengan kemampuan akademis yang baik.

Keseimbangan adalah sebuah ajaran Islam yang diajarkan Rasulullah

SAW, dengan bekal kemampuan akademis yang baik disertai

pengembangan kecerdasan majemuk maka diharapkan siswa-siswi

Page 69: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

56

SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus dapat bersaing secara global

di masa depan.

Untuk mendukung semua itu kami berkomitmen melalui SDM

kami yang dipilih secara selektif agar dapat memberikan layanan

edukasi yang memuaskan. Fasilitas kenyamanan menjadi bagian tak

terpisahkan dalam proses pembelajaran fullday school sehingga siswa

dapat belajar dengan menyenangkan. Pengembangan teknologi

Informasi menyongsong era informasi siswa dibekali dengan

kemampuan TIK yang cukup. Bekerja sama dengan lembaga

bersertifikasi internasional CAL agar dapat memberikan pendidikan

yang unggul. Di harapkan juga dengan penggunaan netbook dalam

menunjang pembelajaran siswa SMP Azhari Islamic School Lebak

Bulus dapat memiliki wawasan yang luas. Komitmen kami memberikan

layanan dengan sepenuh hati, dengan cinta dan dengan kebanggaan

dalam membentuk calon pemimpin masa depan.

b. Konsep Pendidikan

Konsep pendidikan yang diterapkan oleh Azhari Islamic School

terintegrasi dengan Al Qur’an dan Sunnah, mengacu kepada Kurikulum

Al-Azhar Kairo dan Kurikulum Nasional (KTSP dan Kurikulum 2013

revisi). Melalui konsep ini, Azhari Islamic School berharap dapat

meluluskan siswa berkualitas dengan cara:

1) Menanamkan sejak dini nilai-nilai Islam yang bersifat universal

2) Menjadikan Al Qur’an hidup di dalam pribadi anak dengan program

tahfidz sampai 12 Juz dan hafalan hadits-hadits pilihan.

3) Menjadikan anak akrab dengan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab

standar

4) Mengajarkan dan mencontohkan serta membiasakan akhlak mulia

sesuai dengan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW

Page 70: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

57

5) Bimbingan melalui masa remaja dengan program mentoring dan

keputrian

6) Keahlian untuk mandiri melalui kegiatan Kepanduan

(PRAMUKA).

2. Visi dan Misi

a. Visi SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus

‘’Terwujudnya sekolah unggul, efektif dan berstandar internasional

dalam membentuk pemimpin masa depan yang berbekal dan

berkarakter Islami’’.

b. Misi SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus

1) Membentuk SDM sekolah yang memiliki komitmen keislaman,

berkarakter kuat, dan memiliki kompetensi yang unggul

2) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai

Islam dari setiap anggota sekolah

3) Membentuk siswa yang berkarakter mulia, memiliki kemampuan

akademis yang baik, dan memiliki sifat kepemimpinan

4) Memberikan layanan edukasi dan administratif maksimal yang

dapat membangun citra sekolah sebagai institusi yang dipercaya

3. Guru dan Tenaga Kependidikan

Guru SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus berjumlah 24 orang.

Terdiri dari 12 orang berstatus Guru Tetap Yayasan dan 12 orang yang

berstatus Guru Tidak Tetap. Ditinjau dari kualifikasi pendidikan, yang

memiliki ijazah D3/Sarjana Muda berjumlah 2 orang, S1 berjumlah 18

orang dan S2 berjumlah 4 orang. 110

4. Peserta Didik

110 Tabel Guru SMP Azhari Islamic School dapat dilihat pada lampiran Tabel 4.1.

Page 71: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

58

Rekapitulasi Peserta Didik SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus

Tahun Pelajaran 2010/2011 s.d. 2019/2020. 111

5. Sarana dan Prasarana

SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus berdiri pada tahun 2011 dan

digunakan pada tahun 2014. Memiliki luas tanah 3.497,02 m2, dan Luas

bangunan 2.479 m2 (3 lantai). 112

6. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam yaitu Ustad

Maulani Zada Furkon, Lc. (Ust M) dan Ustad Ahmad Fikrie, Lc. (Ust A).

Disamping itu untuk memperkuat hasil penelitian, subjek pada penelitian ini

ditambah dengan Kepala Sekolah yaitu Ustad Moh. Urip, Lc. M.Ag. (Ust Ur).

B. Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era Abad 21

Adapun kreativitas ini meliputi Kelancaran (Fluency), Fleksibilitas

(Fleksibility), Elaborasi dan Originalitas. Adapaun penjelasannya sebagai

berikut:

1. Kelancaran (Fluency)

a. Kelancaran dalam menghasilkan Ide/Pemecahan masalah

terhadap Pendidikan Agama Islam di Era Abad 21

Sebagai pengajar, guru tidak hanya berperan dalam

neyampaikan ilmu tetapi juga berkewajiban melakukan evaluasi,

mengelola kelas, mengembangkan perangkat pembelajaran dan lain-

111 Tabel daftar peserta didik SMP Azhari Islamic School dapat dilihat pada lampiran Tabel

4.2. 112 Tabel Fasilitas Sekolah SMP Azhari Islamic School dapat dilihat pada lampiran Tabel 4.3.

Page 72: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

59

lain. Oleh karena itu, seorang guru memiliki peran dan tanggung

jawab dalam pendidikan. Dengan guru dapat mendidik kepribadian

yang lebih baik. Sehingga dibutuhkan kreativitas seorang guru untuk

dapat mengajak seluruh warga masyarakat yang ada di sekolah

terutama pelaku yang ada di sekolah yaitu murid untuk dapat

membentuk kedesipilnan beribadah yang lebih baik. Sebagaimana

yang telah diungkapkan oleh Ust Ur sebagai kepala sekolah bahwa:

‘’Kreativitas guru dalam KBM sangatlah diperlukan agar

pembelajaran lebih bervariasi, lebih mudah dipahami oleh siswa,

lebih menyenangkan dan tentunya tidak membosankan, pembelajaran

tidak selalu di dalam kelas, namun interaksi dan komunikasi siswa

dengan gurunya baik di dalam kelas maupun di luar kelas dari mulai

siswa menginjakan kakinya masuk sekolah sampai pulang sekolah

sejatinya adalah pembelajaran.’’113

Lalu Ust A, Menambahkan bahwa:

‘’Kreatif itu merancang pembelajaran sesuai dengan

audiens yang sedang kita hadapi semenarik mungkin dan tidak

membosankan dan sangat perlu kreativitas dalam mengajar’’.114

Ditambahkan oleh Ust M, bahwasanya:

‘’Arti kreatif itu adalah pembaharuan. Kreativitas dalam

mengajar sangat diperlukan khususnya diera yang sudah

memasuki industri 4.0 yang dimana semua orang sudah

mengerti visualisasi’’.115

Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Azhari Islamic

School Lebak Bulus mempunyai berbagai macam ide terkait

Pendidikan Abad 21, sebagaimana yang dikatakan oleh ust M

mengatakan bahwa:

‘’Guru belajar dari berbagai sumber dan pengalaman

pribadi ketika menjadi murid, pengalaman ketika belajar belajar

113 Dilaksanakan tanggal 4 Juli 2020 pada jam 18.41 WITA melalui Via Online 114 Dilaksanakan tanggal 1 Juli 2020 pada jam 19.41 WITA melalui Via Online 115 Dilaksanakan tanggal 5 Juli 2020 pada jam 09.09 WITA melalui Via Online

Page 73: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

60

di kampung inggris (Pare, Kediri), mengikuti seminar-seminar

yang di presentasikan oleh presentator anak-anak muda, dan

melihat dan belajar dari pengalaman guru-guru senior Azhari,

serta sharing dengan guru-guru beda instansi’’.116

Ditambahkan oleh ust A, bahwasanya:

‘’ Guru mengikuti beberapa pelatihan kompetensi guru

yang diadakan oleh pihak sekolah maupun luar sekolah (internal

dan eksternal) seperti pelatihan media pembelajaran Guru

Azhari Islamic School dan yang lainnya. Serta sharing bersama

guru mata pelajaran yang lainnya’’.117

b. Kelancaran dalam memberikan alternatif cara mengatasi

kesulitan belajar siswa dan membuat kelas tetap kondusif

saat kegiatan pembelajaran berlangsung

Guru SMP Azhari Islamic School mempunyai caranya

sendiri dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam proses

pembelajaran. Dalam melakukan kreativitasnya guru

memberikan cara dalam mengatasi belajar siswa dalam proses

pembelajaran. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ust A, beliau

mengatakan bahwa:

‘’Memberikan materi tambahan bisa dengan cara

visualisai atau yang lainnya dan apabila belum juga paham akan

kami jelaskan secara berulang-ulang kemudian setelah itu

pemberian soal-soal evaluasi terkait materi tersebut. Atau

adanya komunikasi dengan wali kelas kemudian orang tua

kemudian guru BK ketika ada masalah. Karena masalah dalam

proses pembelajaran banyak faktor yang terkait salah satunya

faktor dari rumah. Maka dari itu guru harus mendiskusikan

kepada guru BK dan wali kelas’’.118

116 Dilaksanakan tanggal 23 Juli 2020 pada jam 13.34 WITA melalui Via Online 117 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 13.19 WITA melalui Via Online 118 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 13.19 WITA melalui Via Online

Page 74: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

61

Ditambahkan oleh Ust M, yang mengatakan bahwa:

‘’ Apabila terdapat siswa yang belum paham terkait

materi yang diajarkan di dalam kelas, siswa akan datang ke

ruang guru menemui guru yang bersangkutan dan bertanya di

luar jam pelajaran. Sedangkan disaat Pandemik seperti ini

adanya tambahan jam pelajaran di luar dari jadwal mengajar

yang telah ditentukan oleh pihak sekolah’’.119

Sedangkan dalam hal membuat kelas tetap kondusif saat

kegiatan pembelajaran berlangsung, Ust. A mengatakan bahwa:

‘’Guru membuat peraturan di awal pembelajaran dan

memberikan hukuman sesuai dengan kesepakatan bersama bagi

siapa saja yang melanggar peraturan. Atau siswa mendengarkan

cerita dalam artian guru menceritakan tentang peristiwa-

peristiwa yang berkaitan dengan materi pembelajaran.’’120

Ditambahkan oleh Ust M, yang mengatakan bahwa:

‘’ Guru harus bisa mencairkan suasana yang relax dan

nyaman dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk

mengambil posisi tempat duduk dimana mereka bisa nyaman

dan fokus pada penyampaian materi. Bagi mereka yang duduk

dibagian belakang boleh maju untuk duduk dengan membawa

kursinya kedepan walau memang suasana kelas jadi berantakan

tapi yang jadi fokus guru adalah bagaimana anak bisa menyerap,

mendengarkan dan mengerti apa yang telah guru sampaikan.

Setelah sesi pembelajaran selesai tentunya siswa akan

merapikan kembali kursi ketempat semestinya. Dan diakhir

pembelajaran akan adanya pertanyaan untuk meneliti sejauh

mana siswa paham pada sesi pertemuan tersebut. Ketika siswa

sudah merasa bosan, guru akan bercerita tentang topik

pembahasan lain tapi tetap pada ranah pendidikan. Seperti

dampak positif dan negatif dari sebuah pergaulan atau

memberikan sebuah motivasi tapi tetap pada ranah

pendidikan.’’121

119 Dilaksanakan tanggal 23 Juli 2020 pada jam 14.14 WITA melalui Via Online 120 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 13.19 WITA melalui Via Online 121 Dilaksanakan tanggal 11 Juli 2020 pada jam 08.14 WITA melalui Via Online

Page 75: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

62

2. Fleksibilitas (Fleksibility)

Keluwesan berfikir (fleksibility), adalah Kemampuan

menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran

dalam mengatasi persoalan, memproduksi sejumlah ide, jawaban-

jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat

suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. Orang kreatif

adalah orang yang luwes dalam berfikir.

a. Fleksibilitas/keluwesan dalam mengatasi kendala atau

masalah dalam mengembangkan kognitif siswa selama

proses pembelajaran

Mengenai kendala yang dihadapi dalam proses

pembelajaran, Ust A mengatakan bahwa:

‘’Terkait hambatan dan kendala, semua guru

mempunyai hambatan/ kendala dalam proses pembelajaran.

Hambatan-hambatan itu terkait dengan pemahaman materi.

Ada materi yang mudah untuk dijelaskan dan ada juga materi

yang sukar untuk mendeskripsikannya kepada peserta didik.

Contoh salah satunya adalah masalah tentang keyakinan Iman

kepada Malaikat dan hari akhir. Untuk itu perlunya ada

visualisais dalam proses belajar mengajar agar mempermudah

materi yang akan disampaikan oleh peserta didik. Dan

terkadang juga kegiatan seminar yang dilaksanakan baik

secara Internal maupun Eksternal bertepatan dengan jadwal

jam pelajaran. Seharusnya materi disampaikan pada hari itu

menjadi tidak tersampaikan karena kegiatan tersebut’’122

Dan solusi untuk hambatan ini Ust A, menambahkah

bahwa:

‘’Berusaha semaksimal mungkin mencari satu bahan

atau materi yang bisa sedikitnya mendekat terhadap

penjelasan secara keseluruhan dari materi yang guru

sampaikan. Serta dengan cara visualisasi yaitu menampilkan

gambar atau video terkait materi yang diajarkan kepada siswa

contohnya peristiwa iman kepada hari akhir, gurupun tidak

mengetahui proses terjadinya hari akhir/kiamat karena belum

122 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 13.19 WITA melalui Via Online

Page 76: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

63

terjadi maka dari itu minimal gambaran tentang hari kiamat itu

dengan membacakan surat al-Qari’ah beserta artinya. Serta

menyampaikan ilustrasi-ilustrasi berbentuk video kepada

siswa.123

Sedangkan dalam masa pandemik ini Ustad A

mengatakan bahwa:

‘’ Hambatan siswa dalam masa pandemik ini, siswa suka

bosan dengan pembelajaran jarah jauh akhirnya dapat diatasi

dengan membuat pembelajaran semenarik mungkin dengan

membuat video pembelajaran. Pembelajaran daring ini

menggunakan aplikasi zoom, Google classroom, dan Google

form’’. 124

Ditambahkan oleh Ust M, yang mengatakan bahwa:

‘’Penghambatnya adalah suasana pandemic covid-19

yang sedang kita hadapi sekarang ini. Jadi chemistrynya

(sentruman) dalam transfer ilmunya agak berkurang beda

halnya dengan pembelajaran secara face to face’’.125

Dan solusi untuk hambatan ini Ust M, mengatakan

bahwa:

‘’Dengan cara menggunakan beberapa ‘’platform’’

dalam pembelajaran daring yaitu Google Classroom, Google

Meet, Zoom dan Grup Whatsapp. Dengan menggunakan

beberapa platform tersebut memudahkan guru dalam

menyampaikan materi yang akan diajarkan kepada peserta

didik’’. 126

b. Fleksibilitas /keluwesan dalam memanfaatkan sarana-

sarana yang ada untuk menumbuhkembangkan keaktifan

siswa dan kemampuan kognitif siswa

Salah satu kreativitas yang dimiliki guru SMP Azhari

Islamic School di Era Abad 21 ini yaitu dengan memanfaatkan

123 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 13.19 WITA melalui Via Online 124 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 13.19 WITA melalui Via Online 125 Dilaksanakan tanggal 5 Juli 2020 pada jam 10.33 WITA melalui Via Online 126 Dilaksanakan tanggal 13 Juli 2020 pada jam 12.01 WITA melalui Via Online

Page 77: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

64

sarana yang ada di sekolah. Salah satunya Proyektor, LCD,

Wifi, dan Hall, Leptop. dan Ipad buat guru yang ketika peneliti

melakukan wawancara kepada Ust A, beliau mengatakan

bahwa:

‘’Untuk menumbuhkembangkan keaktifan dan

kemampuan kognitif siswa, Guru menggunakan beberapa

metode. Metode yang paling efektif dalam pembelajan agama

di sini adalah metode ceramah karena dengan metode ceramah

sangat mengerti dan memahami apa muatan nilai yang harus

dipamahi peserta didik terhadap materi. Berbeda dengan mata

pelajaran lain, untuk mata pelajaran agama metode yang

paling utama adalah ceramah. Yang kedua adalah praktikum,

siswa tidak akan memahami secara pasti dan jelas terkait

materi yang dijelaskan tanpa ada praktikum. Karena itu guru

harus barengi dengan praktikum. Mencontohkan apa yang

harus dilakukan oleh peserta didik terhadap materi yang

dijelaskan. Sehingga tujuan pembelajaran itu bisa terwujud.

Untuk dukungan yang lain itu tentu kita harus menggunakan

slide power point dalam menjelaskan sehingga secara visual

peserta didik dapat melihat, merasakan, mendengarkan secara

langsuung bagaimana sebenarnya muatan dari materi

pembelajaran itu’’.127

Ditambahkan oleh Ust M, beliau mengatakan bahwa:

‘’Metode seminar yang dimana cara penyampaiannya

seperti halnya yang disampaikan oleh presentator dari kalangan

anak-anak muda. Karena generasi Z akan suka dengan metode

seperti ini. Banyak seminar-seminar dikampus yang mana

presentatornya di bawakan ala anak muda generasi milineal dan

pastinya ada candaan sedikit supaya cair suasananya. Mengenai

bahan ajarnya, jangan jadikan siswa menjadi seorang penghafal

buku secara tekstual. Akan tetapi guru lebih suka siswa paham

dan menjawab semua soal-soal pertanyaan dengan pemikiran

dan pemahaman yang disampaikan dengan bahasa mereka

sendiri. Dan alat ajarnya sama seperti yang digunakan oleh para

presentator seminar pada umumnya. Bahan ajarnya

menggunakan materi yang ditayangkan kedalam PPT, foto dan

Video. Tapi nanti kedepannya sudah disiapkan oleh pihak

127 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 13.19 WITA melalui Via Online

Page 78: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

65

sekolah anak-anak akan divasilitasi Ipad yang terkoneksi

dengan Ipad gurunya. Jadi cukup nantinya melihat ke Ipad

masing-masing’’.128

3. Elaborasi

Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan untuk

memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, dan

mampu menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu

objek gagasan atau situasi sedemikian sehingga menjadi lebih

menarik.

a. Elaborasi dalam mengembangkan cara guru Pendidikan

Agama Islam di era abad 21 dalam kegiatan-kegiatan

sekolah yang islami

Peneliti menanyakan kepada Ust A, kegiatan-kegiatan

apa saja yang mendukung keberhasilan dalam

mengembangkan kreativitas guru Pendidikan Agama Islam di

era abad 21, Ust A mengatakan bahwa:

‘’Di SMP Azhari Islamic School ini, ada beberapa

kegiatan keagamaan yang yang menunjang kreativitas guru

Pendidikan Agama Islam. Yaitu diadakannya kegiatan

Malam Bina Iman dan Takwa (MABITA), Pesantren Siswa

Azhari, serta Praktek Keagamaan seperti praktik untuk

menjadi Imam Sholat, Dzikir, Doa dan Praktek Azan.yang

dilakukan setiap dua waktu sholat selama proses belajar

mengajar yaitu sholat Dzuhur dan Ashar)’’.129

Lalu ditambahkan oleh Ust M, beliau mengatakan

bahwa:

‘’Faktor pendukung kreativitas guru sini adalah secara

fasilitas tentu yang utama adalah sarana dan prasaran yang

di sini sudah sangat lengkap. Dari segi wifi, LCD dan

sebaginya. Untuk yang lalu kita bertatap muka, pastinya kita

128 Dilaksanakan tanggal 5 Juli 2020 pada jam 09.34 WITA melalui Via Online 129 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 13.19 WITA melalui Via Online

Page 79: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

66

sebagai guru Agama selalu menyiapkan diri lebih awal

terhadap materi yang yang disampaikan, dimana tujuan

pembelajaran itu menjadi acuan utama dalam proses

pembelajaran. Dari tujuan pembelajaran itu memunculkan

ide-ide dari kreativitas seorang guru dalam menyampaikan

materinya. Yang kedua seluruh hal-hal yang mendukung

tercapainya tujuan pembelajaran itu guru harus siapkan.

Adapun kegiatan islami di SMP Azhari Islamic School

yaitu, ada Muharram day, kegiatan orientasi siswa baru

dalam bermuamalah dan beradab pada guru dan teman’’. 130

4. Originalitas

Originalitas (originality/keaslian), yaitu kemampuan untuk

melahirkan gagasan yang baru dan unik, memikirkan cara yang

tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.

a. Originalitas dalam menciptakan ide yang baru dan unik

Guru melalui fasilitas di sekolah menciptakan cara dalam

menyalurkan ide-ide kreativitasnya dalam proses

pembelajaran. Terkait ini, Ust A mengatakan bahwa:

‘’ Dengan fasilitas yang telah ada guru Pendidikan

Agama Islam dalam proses pembelajaran, menggunakan

metode pemecahan masalah salah satunya yaitu PBL

(Problem Based Learning) yang mana metode ini

memberikan suatu tema kemudian dari sub-sub tema yang

sudah dibagikan mereka akan diskusi dengan teman

kelompok mereka yang telah dibagikan dan diakhir sesi

mereka akan mempresentasikan di depan kelas. Kemudian

guru juga sering memberikan sub-sub tema dan mereka

membentuk kelompok 2 sampai 3 orang. Dan mereka sendiri

yang membuat slide power pointnya dan setelah itu mereka

mempresentasikannya di depan kelas. Kemudian Guru

menyimak dan mengevaluasi seluruh presentasi yang

dilakukan oleh siswa. Harapan guru agar dengan

menggunakan metode PBL ini dalam proses pembelajaran,

130 Dilaksanakan tanggal 25 Juli 2020 pada jam 20.33 WITA melalui Via Online

Page 80: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

67

siswa di abad 21 ini lebih kritis lagi dalam menghadapi

setiap materi yang disampaikan oleh guru’’.131

Lalu ditambahkan oleh Ust Ur, beliau mengatakan

bahwa:

‘’Kreativitas guru Pendidikan Agama Islam di sini sudah

lumayan, artinya guru-guru sudah bisa membuat bahan ajar

yang berbeda-beda dari materi ke materi yang lain agar lebih

menarik, juga menggunakan metode-metode yang berbeda

sehingga pada intinya siswa memahami materi yang

diajarkan. Ada yang menggunakan metode Tanya jawab

atau diberikan quiz. Apalagi sekarang semua serba online,

maka kreativitas guru sangat diperlukan dalam

memodifikasi bahan ajar, menampilkan-menampilkan

materi yang menyenangkan, menampilan PPT yang menarik

atau animasi yang menggambarkan terkait materi yang

diajarkan’’.132

Kemudian mengenai kegiatan pelatihan seminar untuk

meningkatkan kompetensi guru, Ustad A mengatakan

bahwa:

‘’Di SMP Azhari Islamic School ini, sering diadakan

kegiatan seminar baik secara internal maupunm eksternal

yang dilakukan sebanyak dua kali setiap tahunnya di awal

semester. Sebelum masuk semester 1 dan sebelum masuk

semester 2’’.133

Lalu ditambahkan oleh Ustad Ur, bahwa beliau

mengatakan:

‘’ Dari pihak sekolah sudah melakukan pelatihan guru-

guru terutama dalam mengembangkan kreativitas model

pembelajarannya. Dan juga sudah melakukan pelatihan

membuat video pembelajaran yang menarik. Serta guru

sudah membuat bahan ajar yang bermacam-macam, dengan

cara membuat video, animasi, ppt yang divideokan

131 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 13.19 WITA melalui Via Online 132 Dilaksanakan tanggal 29 Juli 2020 pada jam 09.13 WIB melalui Via Online 133 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 13.19 WITA melalui Via Online

Page 81: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

68

kemudian membuat hal-hal yang membuat materi itu terasa

ringan dan mudah dipahami oleh siswa’’.134

C. Temuan Penelitian

1. Kelancaran dalam menghasilkan Ide/Pemecahan masalah terhadap

Pendidikan Agama Islam di Era Abad 21

Saat peneliti melakukan observasi, peneliti menemukan upaya yang

dilakukan guru dalam menghasilkan ide/pemecahan masalah terhadap

Pendidikan Agama Islam di era abad 21. Berdasarkan indikator tersebut

kelancaran berfikir dalam menghasilkan ide/pemecahan masalah terhadap

Pendidikan Agama Islam di era abad 21 merupakan aspek kelancaran dalam

kreativitas. Guru memiliki ide yang beragam dalam pemecahan masalah

terhadap Pendidikan Agama Islam di era abad 21. Dapat disimpulkan dari

temuan data bahwa guru Pendidikan Agama Islam memiliki ide yang

beragam yaitu ada dari pengalaman ketika menjadi murid dengan guru yang

menarik, pengalaman ketika belajar di kampung inggris (Pare, Kediri),

seminar-seminar yang di presentasikan oleh presentator anak-anak muda

maupun seminar yang diadakan oleh Pihak sekolah, melihat dan belajar dari

pengalaman guru-guru senior Azhari, dan sharing dengan guru-guru mata

pelajaran lain.

2. Kelancaran dalam memberikan alternative cara mengatasi kesulitan

belajar siswa dan membuat kelas tetap kondusif saat kegiatan

pembelajaran berlangsung

Saat peneliti melakukan observasi, kelancaran dalam memberikan

alternative cara mengatasi kesulitan belajar siswa dan membuat kelas tetap

kondusif saat kegiatan pembelajaran berlangsung itu Guru menggunakan

beragam cara yaitu dengan cara memberikan materi tambahan bisa dengan

cara visualisai atau yang lainnya dan menjelaskan secara berulang-ulang

134 Dilaksanakan tanggal 22 Juli 2020 pada jam 09.13 WIB melalui Via Online

Page 82: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

69

kemudian setelah itu pemberian soal-soal evaluasi terkait materi tersebut.

Atau dengan menggunakan cara lain adanya komunikasi dengan wali kelas,

orang tua dan guru BK bila adanya masalah terkait peserta didik. Sedangkan

disaat Pandemi seperti ini siswa biasanya meminta jam tambahan kepada

guru di luar jam pelajaran.

Adapun cara alternatif lain yaitu Membuat peraturan di awal

pembelajaran yang sudah disetujui oleh peserta didik dan memberikan

hukuman sesuai dengan kesepakatan bersama bagi siapa saja yang

melanggar peraturan tersebut. Serta dengan cara menceritakan tentang

peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan materi pembelajaran atau

dengan bercerita tentang topik pembahasan lain tapi tetap pada ranah

pendidikan.

3. Fleksibilitas/keluwesan dalam mengatasi kendala atau masalah dalam

mengembangkan kognitif siswa selama proses pembelajaran

Saat peneliti melakukan observasi dan wawancara, peneliti menemukan

kendala yang dihadapi oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam

mengembangkan kognitif siswa selama proses pembelajaran. Kendala dan

masalah tersebut diungkapkan oleh para guru yaitu terkait dengan

pemahaman materi. Ketika guru menjelaskan pasti ada materi yang mudah

untuk dijelaskan dan ada juga materi yang sukar untuk mendeskripsikannya

kepada peserta didik. Untuk itu perlunya ada visualisais dalam proses

belajar mengajar agar mempermudah materi yang akan disampaikan oleh

peserta didik. Kendala lain dalam suasana pandemik covid-19 yang

dihadapi sekarang ini, tentu sangat berbeda tatap muka secara langsung dan

tidak. Hasil yang diinginkan tidak lagi sama dengan pembelajaran secara

normal. Semaksimal apapun guru dalam menyampaikan materi kepada

peserta didik untuk sampai ke tujuan pembelajaran itu secara daring sangat

jauh berbeda hasilnya dengan bertatap muka secara langsung (Face to face).

Page 83: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

70

Usaha dalam mengatasi kendala tersebut, guru melakukan berbagai

cara. Cara yang pertama yaitu, berusaha semaksimal mungkin mencari satu

bahan atau materi yang bisa sedikitnya mendekat terhadap penjelasan

secara keseluruhan dari materi yang guru sampaikan. Serta dengan cara

visualisasi yaitu menampilkan gambar atau video terkait materi yang

diajarkan kepada siswa.

4. Fleksibilitas /keluwesan dalam memanfaatkan sarana-sarana yang ada

untuk menumbuhkembangkan keaktifan siswa dan kemampuan

kognitif siswa

Saat peneliti melakukan observasi dan wawancara tentang kreativitas

guru dalam memanfaatkan fasilitas yang ada untuk menumbuhkembangkan

keaktifan siswa dan kemampuan kognitif siswa.

Salah satu kreativitas cara guru dalam memanfaatkan fasilitas sekolah

di era abad 21 ini untuk menumbuhkembangkan keaktifan siswa dan

kemampuan kognitif siswa adalah menggunakan beberapa metode salah

satunya adalah Metode Ceramah dan yang kedua adalah praktikum. Untuk

dukungan yang lain guru Pendidikan Agama Islam di SMP Azhari Islamic

School harus menggunakan slide power point dalam menjelaskan sehingga

secara visual peserta didik dapat melihat, merasakan, mendengarkan secara

langsung bagaimana sebenarnya muatan dari materi pembelajaran itu.

Selain itu guru juga menggunakan Metode seminar. Metode seminar

adalah Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh

beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas atau

mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari

jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya. Bahan

ajarnya menggunakan materi yang ditayangkan kedalam PPT, foto dan

Video.

Page 84: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

71

5. Elaborasi dalam mengembangkan kreativitas guru Pendidikan Agama

Islam di era abad 21 dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang islami

Guru di SMP mengelaborasi mengembangkan kreativitasnya dengan

kegiatan-kegiatan yang islami, kegiatan Malam Bina Iman dan Takwa

(MABITA), Pesantren Siswa Azhari, serta Praktek Keagamaan seperti

praktik untuk menjadi Imam Sholat, Dzikir, Doa dan Praktek Azan yang

dilakukan setiap dua waktu sholat selama proses belajar mengajar yaitu

sholat Dzuhur dan Ashar.

6. Originalitas dalam menciptakan ide yang baru dan unik

Guru kreativitasnya masing-masing dalam pelaksanaan pembelajaran,

salah satunya adalah guru-guru sudah bisa membuat bahan ajar yang

berbeda-beda dari materi ke materi yang lain agar lebih menarik, juga

menggunakan metode-metode yang berbeda sehingga pada intinya siswa

memahami materi yang diajarkan. Ada yang menggunakan metode Tanya

jawab atau diberikan quiz dan metode seminar. Dengan pembelajaran

online ini guru sudah bisa memodifikasi bahan ajar, menampilkan-

menampilkan materi yang menyenangkan, menampilan PPT yang menarik

atau animasi yang menggambarkan terkait materi yang diajarkan. Selain itu

guru Pendidikan Agama Islam menggunakan metode pemecahan masalah

salah satunya yaitu PBL (Problem Based Learning).

Yang mana kegiatan ini didukung oleh kreativitas guru di dalamnya,

maka dari itu di SMP Azhari Islamic School sering diadakan kegiatan

seminar baik secara internal maupun eksternal yang dilakukan sebanyak

dua kali setiap tahunnya di awal semester. Sebelum masuk semester 1 dan

sebelum masuk semester 2 untuk mengembangkan kompetensi yang

dimiliki oleh guru.

Page 85: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

72

D. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian, peneliti telah

berusaha melakukan dan mencapai kesempurnaan hasil penelitian, namun

karena adanya keterbatasan penelitian yang disebabkan karena peneliti kurang

teliti saat proses penelitian yang sedang berlangsung baik dari segi waktu,

tenaga, dan biaya maka hasil penelitian perlu disempurnakan. Adapun

keterbatasan penelitian tersebut antara lain dijabarkan sebagi berikut:

Penelitian dilakukan pada bulan bulan awal april dengan sebelumnya

sudah melakukan Izin observasi di bulan maret. Namun karena maraknya masa

pandemik Covid 19 di Indonesia pada saat itu jadi komunikasi awal oleh

peneliti dengan pihak sekolah hanya bisa dilakukan secara online yaitu melalui

via Whatsaap. Dan disampaikan oleh kepala sekolah bahwa pengambilan data

awal akan dilaksanakan pada bulan Mei. Akan tetapi pada bulan mei sudah

berlakunya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), sehingga pengambilan

data awal tertunda. Dan pada bulan Juni adanya konfirmasi dari pihak sekolah

bahwa pengambilan data awal bisa melalui Via Online. Maka dari itu,

pengambilan data awal dilaksanakan pada bulan juni melalui via Whatsapp.

Selanjutnya wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini, dilakukan kepada guru Pendidikan Agama Islam dimulai pada

akhir bulan juni. Kendala yang dihadapi peneliti saat melakukan penelitian

secara online sangat beragam macamnya. Akan tetapi penelitian secara online

tentu tidak seefektif dengan penelitian yang dilakukan secara langsung. Dengan

tidak bisa melakukan observasi dan wawancara secara langsung kepada kepala

sekolah dan guru, sehingga hanya bisa dilakukan secara online. Maka dari itu

peneliti memerlukan data apa saja yang terkait di dalam sesi wawancara untuk

memperkuat hasil penelitian.

Page 86: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang kreativitas guru Pendidikan Agama Islam

era Abad 21 di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Azhari Islamic School mampu

Berfikir kritis dengan memberikan pembelajaran berbasis PBL, dan

memiliki kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi seperti

memberikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik,

kerjasama tim, serta pembelajaran yang berkaitan dengan konteks

kehidupan sehari-hari peserta didik. Serta aktif melakukan inovasi

pembelajaran seperti guru membuat bahan ajar yang berbeda-beda dari

materi ke materi yang lain agar lebih menarik, ada yang menggunakan

metode Tanya jawab atau diberikan quiz dan metode seminar. Dengan

menampilkan materi yang menyenangkan, menampilkan PPT, foto dan

video yang menarik atau animasi yang menggambarkan terkait materi

yang diajarkan. Pembelajaran abad 21 dituntut berbasis teknologi

untuk menyeimbangkan tuntutan zaman era milenial dengan tujuan,

nantinya peserta didik terbiasa dengan kecakapan hidup abad 21.

2. Faktor pendukug kreativitas guru adalah melalui kegiatan-kegiatan

sekolah yang islami yaitu adanya kegiatan Malam Bina Iman dan

Takwa (MABITA), Pesantren Siswa Azhari, serta Praktek Keagamaan

seperti praktik untuk menjadi Imam Sholat, Dzikir, Doa dan Praktek

Azan yang dilakukan setiap dua waktu sholat selama proses belajar

mengajar yaitu sholat Dzuhur dan Ashar. Yang mana kegiatan ini

didukung oleh kreativitas guru di dalamnya, maka dari itu di SMP

Azhari Islamic School sering diadakan kegiatan seminar baik secara

internal maupun eksternal yang dilakukan sebanyak dua kali setiap

Page 87: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

74

tahunnya di awal semester. Sebelum masuk semester 1 dan sebelum

masuk semester 2 untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki

oleh guru. Sedangkan faktor penghambat yang dihadapi guru adalah

selama proses pembelajaran jarak jauh, beberapa siswa sering merasa

bosan dalam mengikuti pembelajaran akan tetapi guru dapat mengatasi

hal tersebut dengan memodifikasi bahan ajar, seperti menampilkan

materi yang menyenangkan, menampilan PPT yang menarik atau

animasi dan membuat video pembelajaran yang terkait dengan

pembelajaran.

B. Implikasi

Sehubungan dengan kesimpulan hasil penelitian ini, maka implikasi

dalam hasil penelitian ini terdapat beberapa implikasi yang harus dilakukan

untuk mencapai kondisi ideal dalam Pendidikan Agama Islam di era Abad 21

di SMP Azhari Islamic School.

1. Kreativitas guru di era abad 21 dengan penggunaan metode

ceramah, PBL (Problem Base Learning), dan metode Seminar ini

berpengaruh positif bagi siswa yaitu dapat memberikan stimulus

bagi siswa dalam mengembangkan keterampilan berfikir dan

memecahkan masalah serta menjadikan siswa antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran.

2. Dengan diadakannya beberapa kegiatan seminar/pelatihan

kompetensi guru dan pelatihan yang lainnya baik secara Internal

maupun Eksternal, dapat menambah wawasan dan meningkatkan

kreativitas guru yang dimiliki.

Page 88: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

75

C. Saran

Berdasarkan penelitian mengenai ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama

Islam era Abad 21 di SMP Azhari Islamic School Lebak Bulus’’ maka saran

yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga

a. Diharapkan bagi lembaga untuk menambah kegiatan pelatihan-

pelatihan tentanng kreativitas guru baik secara Internal maupun

Eksternal.

2. Bagi Guru

a. Diharapkan lebih banyak lagi mengikuti pelatihan-pelatihan

pengembangan diri khususnya tentang pengembangan

kreativitas guru bukan hanya secara internal akan tetapi

pelatihan secara eksternal sangat diperlukan

b. Diharapkan lebih banyak berdiskusi dengan guru yang lebih

kreatif dalam Pendidikan di era Abad 21 dan Guru diharapkan

lebih meningkatkan lagi kualitas diri terutama cara

pengelolahan Pendidikan di era Abad 21 sehingga siswa

semakin antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menindaklanjuti

penelitian ini dengan variasni dan literature yang lebih

mendalam guna untuk pemahaman lebih lanjut tentang

kreativitas guru Agama dalam Pendidikan di Era Abad 21.

Page 89: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ramlih. Pembelajaran Dalam Perspektif Kreativitas Guru Dalam

Pemanfaatan Media Pembelajaran, Lantanida Journal, Vol. 4, No. 1, 2016.

Afandi Dkk. Implementasi Digitas-Age Literacy Dalam Pendidikan Abad 21 Di

Indonesia, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS), 2016.

Ainiyah, Nur. ‘’Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam’’, Jurnal Al-

Ulum, Vol. 13, No. 1, Juni 2013.

Anwar, Muhammad. Menjadi Guru Profesional, Jakarta: Kencana, 2018.

Andriani, Dwi Esti. Mengembangkan Profesionalitas Guru Abad 21 Melalui Program

Pembimbingan Yang Efektif, Jurnal Mengembangkan Profesionalitas Guru Abad

21, No. 02, 2010.

Saepul Anwar, Studi Realitas Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan

Agama IslamSekolah Menengah Atas Di Kabupaten Bandung Barat, Ta’lim Vol.

9 No. 2, 2011.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014

Arief, Armai. Reformulasi Pendidikan Islam, Jakarta: CRSD PRESS Jakarta,

2005.

Arifin, Zaenal. Mengembangkan Instrumen Pengukur Critical Thinking Skill Siswa

pada Pembelajaran Matematika Abad 21, Jurnal Theorems Vo. 1 No. 2, 2017.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2010.

Dewi, Finita. Proyek Buku Digital: Upaya Peningkatan Keterampilan Abad 21 Calon

Guru Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Jurnal

Metode Didaktik Vol. 9, No. 2, 2015.

Darajat, Zakiyah. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996,

cet.I.

Daradjat, Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah RI Tentang Pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2007

Page 90: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

77

Ernawati, ‘’Pemanfaatan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar PAI Pada Siswa Kelas V SDN Kalianget Timur X’’, Jurnal

Pedagogia, Vol. 3, No. 2, Agustus 2014.

Esti Andriani, Esti. ‘’ Mengembangkan profesionalitas guru abad 21 melalui program

pembimbingan yang efektif’’, No. 02, Th VI, Oktober 2010.

Fadjar, Malik, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Fajar Dunia, 1999.

Fitra Surya, Yenni. Penggunaan Model Pembelajaran, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan

Anak Usia Dini Vol. 1 Issue 1, 2017.

Fuad, Jauhar. Pembelajaran Toleransi Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Menangkal Paham Radikal di Sekolah, Proceedings Annual Conference For

Muslim Scholars, April 2018.

Ginanjar, Hidayat. Marfuah As-Surur. Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Pedagogik Guru Pendidikan Agama

Islam di SMP Negeri 3 Karawang Jawa Barat, Vol. I, No. 2, Juli 2018.

Hidayat, Rahmat. Sarbini, Ali Maulida. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti Dalam Membentuk Kepribadian Siswa SMK Al-Bana Cilebut Bogor,

Prosiding Al Hidayah Pendidikan Agama Islam, P-ISSN: 2654-5829.

https://quran.kemenag.go.id/

Ivanno Ritonga, Danny. ‘’ Isu-isu kritis dalam pendidikan mengenai kompetensi

guru/dosen pada abad 21’’, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Medan.

Jalaluddin, Teologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Jakarian, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Radikalisme Di

Sekolah, Journal Of Islamic Education, Vol. II No. 1 Mei 2017.

Jolanda Pentury, Helda. Pengembangan kreativitas guru dalam pembelajaran kreatif

pelajaran bahasa inggris, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 3

Nopember 2017.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa-Depdiknas, 2008.

Kunandar, Guru Profesional, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Hartati, Leni. Upaya Guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata

pelajaran pai kelas XI SMAN 1 Kabupaten Bengkulu Tengah, al-Bahtsu: Vol.

1, No. 2, Desember 2016.

Page 91: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

78

Mariani, Fitri. ‘’ Pembelajaran dan kompetensi pendidikan abad 21’’, Prosiding

Seminar Nasional Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED ISBN: 978-

623-92913-0-3.

Mayasari, Tantri. Dkk. Apakah Model Pembelajaran Problem Based Learning dan

Project Based Learning Mampu Melatihkan Keterampilan Abad 21, JPFK,

Vol. 2, No. 1, 2016

Meilia, Maya. & Murdiana. ‘’ Pendidik harus melek kompetensi dalam menghadapi

pendidikan abad ke-21’’, Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam P-

ISSN: 2088-7981 E-ISSN: 2685-1148.

Muhajir, As’aril, Ilmu Pendidikan Perspektif Kontektual, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2011.

Mudis Taruna, Mulyani. Perbedaan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (Studi

Kompentensi Guru PAI Tersertifikasi dan Belum Tersertifikasi di MTs

Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan), Jurnal “Analisa” Volume XVIII, No.

02, Juli - Desember 2011

Nasir, Muhammad. Profesionalisme Guru Agama Islam (Sebuah Upaya Peningkatan

Mutu Melalui LPTK), Dinamika Ilmu Vol. 13. No. 2, Desember 2013

Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Pedoman penulisan skripsi, Jakarta:

UIN Jakarta, 2013.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2007), cet.4.

Rachmawati, Yeni. & Kurniati, Euis. Strategi Pembangunan Kreativitas Pada Anak

‘’Usia Taman Kanak-Kanak’’, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.

Rakhmawati, Dini. Konselor Sekolah Abad 21: Tantangan dan Peluang, Jurnal

Konseling, Vol. 3, No. 1, 2017.

Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, Jakarta: Kalam Mulia, 2013.

Redhana, I Wayan. Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam Pembelajaran

Kimia, Jurnal Inovasi Kimia, Vol. 13, No. 1, 2019.

Rasyid Ridla, Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Proses

Pembelajaran, Tadris, Vol.3, No. 1, 2008.

Rosyada, Dede. Madrasah dan Profesionalisme Guru, Depok: Kencana, 2017.

Page 92: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

79

Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Depok:

PT Raja Grafindo Persada, 2014.

Saleh, Marhamah. Strategi Pembelajaran Fiqh Dengan Problem Based Learning,

Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Vol. XIV No. I, Agustus 2013.

http://irep.iium.edu.my/78947/1/PROCEEDINGS-ICEMS2017-watermark-

%20%281%29_Jakarta.pdf

Salmiati, Riyang Septiawansyah, Peranan Administrasi Pendidikan dalam

Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada MTs

DDI Cilellang, Kabupaten Barru, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2019.

Setiono, Panut. & Rami, Intan. Kreativitas Guru Dalam Menggunakan Media

Pembelajaran Di Kelas V Sekolah Dasar, Jurnal Gentala Pendidikan Dasar Vol.2

No. 2, Desember 2017.

Shafa Marwah, Siti, Dkk. Relevansi konsep pendidikan menurut ki hadjar dewantara

dengan pendidikan islam’’, Indonesian Journal of Islamic Education, Vol. 5,

No.1, 2018.

Sudarma, Momon. Profesi Guru, Jakarta: Rajawali Press, 2014.

Sudarisma, Suciati. Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembaelajaran Biologi

Dalam Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 Serta Optimalisasi Implementasi

Kurikulum 2013, Jurnal Florea, Vol. 2, No. 1, 2015.

Sulaiman, Ahmad. Dkk. Karakteristik Guru Perspektif M. Quraish Shihab dalam

Tafsir Al-Misbah, Edu Riligia, Vol. 1 No. 1 Januari-Maret 2017.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian, Bandung: PT Refika Aditama, 2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2012.

Supartini, Mimik. ‘’Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Kreatifitas guru

terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi di SDN Mangunharjo 3 Kecamatan

Manyangan Kota Probolinggo’’, Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Vol

10 No 2, 2016.

Suprihatiningrum, Jamil. Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi &

Kompetensi Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), cet. 3.

Page 93: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

80

Syamsu. S, Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Berbasis

Musyawarah Guru Mata Pelajaran pada Sekolah Menengah Pertama di Kota

Palopo Propinsi Sulawesi Selatan, Volume 2, Nomor 2, 2017.

Syarnubi, Profesionalisme guru pendidikan agama islam dalam membentuk

religiusitas siswa kelas iv di sdn 2 pengarayan, Tadrib, Vol. V, No. 1, Juni 2019.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dan Perspek Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

1994.

Wardah Iklimatul. Dkk, Kreativitas guru dalam proses pembelajaran di sekolah dasar

negeri 14 banda aceh, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Unsyiah Volume 3 Nomor 2, April 2018.

Widi, Restu Kartiko. Asas metodologi Penelitian Sebuah Pengenalan dan Penuntun

Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Zuliawati, Nurul. Pengaruh Kreativitas dan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas

Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Sekecamatan Baturetno

Kabupaten Wonogiri, Volume. 1, No. 1, Januari – Juni 2016.

Page 94: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

81

LAMPIRAN: INSTRUMENT PENELITIAN DAN HASIL WAWANCARA

KEPALA SEKOLAH (USTAD MOH. URIP, Lc., M. Ag)

Nama : Ustad Moh. Urip, L.c., M. Ag

Kedudukan : Kepala Sekolah

No. PERTANYAAN JAWABAN INFORMAN

1. Apa tanggapan ustad sebagai

kepala sekolah tentang

kreativitas guru?

Kreativitas guru dalam KBM sangatlah

diperlukan agar pembelajaran lebih bervariasi,

lebih mudah dipahami oleh siswa, lebih

menyenangkan dan tentunya tidak

membosankan, pembelajaran tidak melulu di

dalam kelas, namun interaksi dan komunikasi

siswa dengan gurunya baik di dalam kelas

maupun di luar kelas dari mulai siswa

menginjakan kakinya masuk sekolah sampai

pulang sekolah sejatinya adalah pembelajaran.

2. Menurut ustad, apakah

kreativitas perlu dimiliki oleh

semua guru di SMP YPS

Singkole?

Kreativitas itu sangat diperlukan. Karena

dengan kreatif yang dimiliki guru dapat dilihat

metode-metode apa yang digunakan, bahan ajar

yang menarik sehingga siswa dapat mudah

memahami terkait materi yang dijaarkann dan

agar siswa tidak jenuh dapat proses

pembelajaran. Maka dari itu kreativitas guru

sangat diperlukan

3. Bagaimanakah kreativitas guru

di SMP Azhari Islamic School

terkhusus guru Pendidikan

Agama Islam?

Kreativitasnya sii sudah lumayan, artinya guru-

guru sudah bisa membuat bahan ajar yg

berbeda-beda ya dari segi materi ke materi yg

lain menarik, metode yang berbeda sehingga

pada initinya siswa memahami materi yang

diajarkan. juga menggunakan model dan cara

yang berbeda. Ada yg menggunakan model

Tanya jawab, diberikan quiz. Dengan

pembelajatan daring Maka kreaivitas sangat

diperlukan sekali, jadi guru pendidikan agama

islam ini harus bisa memodifikasi dengan

tampilan-tampilan materi yang menyenagkan.

Jadi buat ppt yang menarik buat animasi2 yang

menggambarkan terkait materi itulah salah satu

kreativitasnya guru pai

Page 95: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

82

4. Menurut ustad, bagaimanakah

ciri-ciri kepribadian guru yang

kreatif?

Selalu bergerak selalu melakukan hal yg belum

pernah dilakukannya. Seperti ketika

menggunakan mengajarkan materi satu bab

tertentu menggunakan metode a, ketika

mengajarkan materi yg lain menggunakan

metode b dan sebagainya. Dan biasanya saya

juga bisa menanyakan apa materinya,

bagaimana modep pembelajaran kemuduan

bagaiman siswa menerimanya jadi semuanya

tharus ditanyakan terkait apa saja yang

diklakukan dalam penyampaian materi

5. Usaha apa yang dilakukan

untuk mengembangkan

kreativitas guru?

Kita dari pihak sekolah baru-baru ini sudah

melakukan pelatihan guru-guru terutama dalam

mengembangkan kreativitas model

pembelajarannya. Kemarin kita sudah

melakukan pelatihan membuat video ngajar

membuat pembelajaran yang menarik. Dan

Alhamdulillah guru sudah membuat bahan ajar

yang bermacam0macam, bisa dengan cara

membuat video, animasi, ppt yang divedikan

kjemudian membuat hal2 yang membuat materi

itu terasa ringan dan mudah dipahami oleh siswa

6. Apa saja sarana dan prasarana

yang menunjang kreativitas

guru dalam kegiatan

pembelajaran di SMP Azhari

Islamic School?

Sekolah sudah menyediakan Wifi, LCD,

Proyektor dan Ipad karena dalam membuat

bahan ajar yang menyenagkan diperlukan

fasilitas-fasilitas tersebut

Page 96: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

83

LAMPIRAN: INSTRUMENT PENELITIAN DAN HASIL WAWANCARA

KEPADA GURU (USTAD AHMAD FIKRIE, Lc.)

Nama : Ustad Ahmad Fikrie, L.c

Kedudukan : Guru Pendidikan Agama Islam

No. PERTANYAAN JAWABAN INFORMAN

1. Menurut Ustad, arti kreatif itu

seperti apa? Dan perlukah

kreativitas dalam mengajar?

Kretif itu menurut sy merancang

pembelajaran sesuai dengan audiens yg sdg kt

hadapi semenarik mungkin dan tidak

membosankan.dan sangat perlu kreativitas

dan mengajar.

2. Dalam mata pelajaran PAI,

strategi pembelajaran apa yang

ustad terapkan guna

menumbuh kembangkan

keaktifan siswa dan

kemampuan kognitif siswa di

dalam kelas?

Metode saya kebanyakan model ceramah dan

tanya jawab sering ditampilkan

permasalahan2 keseharian agar siswa mampu

menganalisa. Untuk menumbuhkembangkan

keaktifan dan kemampuan kognitif siswa,

saya menggunakan beberapa metode. Metode

yang paling efektif dalam pembelajan agama

disini adalah metode ceramah karena dengan

metode ceramah sangat mengerti dan

memahami apa muatan nilai yang harus

dipamahi peserta didik terhadap materi.

Berbeda dengan mata pelajaran lain, untuk

mata pelajaran agama metode yang paling

utama adalah ceramah. Yang kedua adalah

praktikum, tidak mungkin siswa memahami

secara pasti dan jelas terkait materi yang

dijelaskan tanpa ada praktikum. Karena itu

kita harus barengi dengan praktikum.

Mencontohkan apa yang harus dilakukan oleh

peserta didik terhadap materi yang dijelaskan.

Sehingga tujuan pembelajaran itu bisa

terwujud. Untuk dukungan yang lain itu tentu

kita harus menggunakan slide power point

dalam menjelaskan sehingga secara visual

peserta didik dapat melihat, merasakan,

mendengarkan secara langsuung bagaimana

sebenarnya muatan dari materi pembelajaran

itu.

Page 97: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

84

3. Bagaimana ustad

menghasilkan berbagai ide

untuk mengembangkna materi

pembelajaran yang disajikan di

dalam kelas?

Saya mengikuti beberapa pelatihan

kompetensi guru yang diadakan oleh pihak

sekolah maupun luar sekolah (internal dan

eksternal) seperti pelatihan media

pembelajaran Guru Azhari Islamic School

dan yang lainnya. Serta sharing bersama guru

mata pelajaran yang lainnya.

4. Metode pembelajaran apa yang

sering ustad gunakan dalam

proses pembelajaran PAI?

Adakah variasi metode setiap

kali ustad mengajar?

Metode saya kebanyakan model ceramah dan

tanya jawab sering ditampilkan

permasalahan2 keseharian agar siswa mampu

menganalisa

5. Apakah ada hambatan/ kendala

yang biasa terjadi saat ustad

mencoba mengembangkan

kognitif siswa dengan

kreativitas yang ustad gunakan

dalam proses belajar mengajar?

Terkait hambatan dan kendala pasti semua

guru mempunyai hambatan/ kendala dalam

proses pembelajaran. Hambatan-hambatan itu

terkait dengan pemahaman materi. Ketika kita

menjelaskan pasti ada materi yang mudah

untuk dijelaskan dan ada juga materi yang

sukar untuk mendeskripsikannya kepada

peserta didik. Contoh salah satunya adalah

masalah tentang keyakinan Iman kepada

Malaikat dan hari akhir. Untuk itu perlunya

ada visualisais dalam proses belajar mengajar

agar mempermudah materi yang akan

disampaikan oleh peserta didik. Hambatan

siswa dalam masa pandemik ini, siswa suka

bosan dengan pembelajaran jarah jauh

akhirnya dapat diatasi dengan membuat

pembelajaran semenarik mungkin dengan

membuat video pembelajaran. Pembelajaran

daring ini menggunakan aplikasi zoom,

Google classroom, dan Google form’’

6. Bagaimana usaha yang

dilakukan untuk mengatasi

kendala tersebut?

Berusaha semaksimal mungkin mencari satu

bahan atau materi yang bisa sedikitnya

mendekat terhadap penjelasan secara

keseluruhan dari materi yang guru sampaikan.

Serta dengan cara visualisasi yaitu

menampilkan gambar atau video terkait

materi yang diajarkan kepada siswa Seperti

saya tadi contohkan iman kepada hari akhir,

gurupun tidak mengetahui proses terjadinya

hari akhir/kiamat karena belum terjadi maka

Page 98: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

85

dari itu minimal gambaran tentang hari

kiamat itu dengan membacakan surat al-

Qari’ah beserta artinya. Serta menyampaikan

ilustrasi-ilustrasi berbentuk video kepada

siswa.

7. Apakah ada faktor pendukung

dan penghambat kreativitas

ustad dalam melaksanakan

proses pembelajaran?

Faktor pendukung dari segi fasilitas di sini

sudah lebih dari cukup. Fasilitas disini

tergolong sangat lengkap. Sedangkan

penghambatnya adalah biasanya jadwal

diadakannya pelatihan/seminar bersamaan

dengan jadwal jam pelajaran jadi materi yang

harus disampaikan pada hari itu harus

tertunda.

8. Bagaimana pengelolaan

pembelajaran yang ustad

lakukan sebagai guru PAI di

sekolah ini agar materi

tersampaikan kepada peserta

didik?

Dengan fasilitas yang telah ada guru

Pendidikan Agama Islam dalam proses

pembelajaran, menggunakan metode

pemecahan masalah salah satunya yaitu PBL

(Problem Based Learning) yang mana metode

ini memberikan suatu tema kemudian dari

sub-sub tema yang sudah dibagikan mereka

akan diskusi dengan teman kelompok mereka

yang telah dibagikan dan diakhir sesi mereka

akan mempresentasikan di depan kelas.

Kemudian guru juga sering memberikan sub-

sub tema dan mereka membentuk kelompok 2

sampai 3 orang. Dan mereka sendiri yang

membuat slide power pointnya dan setelah itu

mereka mempresentasikannya di depan kelas.

Kemudian Guru menyimak dan mengevaluasi

seluruh presentasi yang dilakukan oleh siswa.

Harapan guru agar dengan menggunakan

metode PBL ini dalam proses pembelajaran,

siswa di abad 21 ini lebih kritis lagi dalam

menghadapi setiap materi yang disampaikan

oleh guru.

9. Apakah ustad selalu

mempersiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran

(RPP) sebelum mengajar?

Iya satu RPP biasanya untuk 2 kali pertemuan

10. Bagaimana cara ustad

mengatasi kesulitan belajar

Memberikan materi tambahan bisa dengan

cara visualisai atau yang lainnya dan apabila

belum juga paham akan kami jelaskan secara

Page 99: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

86

siswa dalam proses

pembelajaran di kelas?

berulang-ulang kemudian setelah itu saya

berikan soal-soal evaluasi terkait materi

tersebut. Atau adanya komunikasi dengan

wali kelas kemudian org tua kemudian guru

BK kalau ada masalah. Karena biasanya

masalah dalam proses pembelajaran itu

banyak yang terkait salah satunya biasanya

faktor dari rumah. Ada siswa yang tidak

mengumpulkan tugas, tidak aktif ternyata pas

dilihat dirumahnya bermasalah, orang tuanya

sudah pisah kemudian anaknya tinggal di

nenek jadi tidak adanya yang mengontrol

siswa tersebut. Maka dari itu kita biasanya

diskusikan kepada guru BK dan wali kelas.

Rata-rata mengenai kesulitan belajar itu pasti

dipengaruhi oleh faktor lain.

11. Bagaimana usaha ustad untuk

membuat kelas tetap kondusif

saat kegiatan pembelajaran

berlangsung?

Membuat peraturan di awal pembelajaran dan

memberikan hukuman sesuai dengan

kesepakatan bersama bagi siapa saja yang

melanggar peraturan. Atau paling senang

siswa kalau mendengarkan cerita,

menceritakan tentang peristiwa-peristiwa

yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

12. Apakah ustad selalu

menyediakan soal evaluasi

untuk siswa tiap akhir kegiatan

pembelajaran?

Pasti selalu diadakan soal evaluasi untuk

menguji kepahaman siswa terhadap materi

yang disampaikan.

13. Apakah acuan yang ustad

gunakan untuk menentukan

materi pembelajaran yang akan

digunakan dalam kegiatan

pembelajaran?

Kurikulum cairo dan kurtilas diknas

14. Bagaimana keadaan sarana

dan prasarana yang menunjang

kegiatan pembelajaran di SMP

Azhari Islamic School Lebak

Bulus?

Alhamdulillah sudah lengkap

15. Dalam meningkatkan

kreativitas guru, apakah guru-

guru di SMP YPS Singkole

ini sudah pernah mengikuti

kegiatan pelatihan seminar

Di SMP Azhari Islamic School ini, sering

diadakan kegiatan seminar baik secara

internal maupunm eksternal yang dilakukan

sebanyak dua kali setiap tahunnya di awal

Page 100: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

87

untuk meningkatkan

kompetensi guru?

semester. Sebelum masuk semester 1 dan

sebelum masuk semester 2

Page 101: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

88

LAMPIRAN: INSTRUMENT PENELITIAN DAN HASIL WAWANCARA

KEPADA GURU (MAULANI ZADA FURKON, Lc.)

Nama : Ustad Maulani Zada Furkon, L.c

Kedudukan : Guru Pendidikan Agama Islam

No. PERTANYAAN JAWABAN INFORMAN KODE

1. Menurut Ustad, arti kreatif itu

seperti apa? Dan perlukah

kreativitas dalam mengajar?

Arti kreatif itu adalah pembaharuan.

Kreativitas dalam mengajar sangat

diperlukan khususnya di era yang

sudah memasuki industri 4.0 yang

dimana semua orang sudah mengerti

visualisasi.

2. Dalam mata pelajaran PAI,

strategi pembelajaran apa yang

ustad terapkan guna

menumbuh kembangkan

keaktifan siswa dan

kemampuan kognitif siswa di

dalam kelas?

Untuk membangkitkan semangat atau

keaktifan anak dimulai dari

membanding diri gurunya. Siapa kita

dan apa kita. Setelah anak tau tentang

kita, buat suasana senyaman mungkin

karena secara psikologi anak akan

merasa dekat dan akan lebih mudah

terbuka terutama menanyakan perihal

pelajaran yang tidak dimengerti. Lalu

masuk ketahap bahan ajar dan alat apa

yang akan kita digunakan untuk

disampaikan ke anak.

3. Bagaimana ustad

menghasilkan berbagai ide

untuk mengembangkna materi

pembelajaran yang disajikan di

dalam kelas?

Saya belajar dari berbagai sumber dan

pengalaman pribadi :

Pengalaman saya ketika menjadi

murid dengan guru yang menarik

menurut penilaian saya pribadi,

Pengalaman saya ketika saya belajar

di kampung Inggris (pare, Kediri),

Seminar-seminar yang di

presentasikan oleh presentator anak-

anak muda, melihat dan belajar dari

pengalaman guru-guru senior azhari,

serta sharing dengan guru-guru beda

instansi (teman-teman dekat).

Page 102: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

89

4. Metode pembelajaran apa

yang sering ustad gunakan

dalam proses pembelajaran

PAI? Adakah variasi metode

setiap kali ustad mengajar?

Metode seminar yang dimana cara

penyampaiannya seperti halnya yang

disampaikan oleh presentator dari

kanalangan anak-anak muda. Karena

generasi Z itu sejauh saya

menganalisa mereka dalam perihal

kebutuhan mereka suka yang seperti

itu. Banyak kok seminar-seminar

dikampus yang mana presentatornya

di bawakan ala anak muda generasi

milenial dan pastinya ada candaan

sedikit supaya cair susananya. Saya

tambahkan sedikit soal bahan ajarnya

ya. Jangan jadikan anak-anak itu

seorang penghafal buku secara

tekstual. Saya lebih suka mereka

paham dan menjawab semua soal-soal

pertanyaan dengan pemikiran dan

pemahaman yang disampaikan

dengan bahasa mereka sendiri.Saya

hanya menggunakan metode seminar

ala anak muda milenial karena saya

termasuk generasi milenial. Dan alat

ajarnya sama kok seperti yang

digunakan oleh para presentator

seminar pada umumnya. Coba sekali-

kali mba ikut acara seminar marketing

digital baik di kantor Market place

yang sudah besar. Bagus2 cara

penyampaiannya.

5. Apakah ada hambatan/ kendala

yang biasa terjadi saat ustad

mencoba mengembangkan

kognitif siswa dengan

kreativitas yang ustad gunakan

dalam proses belajar mengajar?

Selama saya mengajar dalam 1

semester awal. Alhamdulillah aman

walau ada beberapa anak yang

memang perlu perhatian khusus dari

gurunya. Karena dari awal saya

katakan untuk mengembangkan

kognitif anak itu. Saya berusaha

menerapkan pemahaman materi

bukan penghapalan secara tekstual

dari sebuah definisi dll dan saya

memberikan kebebasan dalam

berpendapat dengan gaya bahasa

Page 103: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

90

(opini) mereka sendiri. Dengan itu

anak akan jauh mengerti, paham dan

tentunya kritis dalam menemukan hal

baru. Untuk alatnya menggunakan

LCD, Bahan ajarnya menggunakan

materi yang ditayangkan kedalam

PPT, foto dan video. Nanti disesi akhir

ada praktek nya. Penghambatnya

adalah suasana pandemi covid-19

yang sedang kita hadapi sekarang ini.

Jadi chemistry-nya (setruman) dalam

transfer ilmunya agak berkurang beda

halnya dengan pembelajaran secara

face to face.

6. Bagaimana usaha yang

dilakukan untuk mengatasi

kendala tersebut?

Dalam pembelajaran online ini guru

menggunakan beberapa ‘’platform’’

dalam pembelajaran daring yaitu

Google Classroom, Google Meet,

Zoom dan Grup Whatsapp. Dengan

menggunakan beberapa platform

tersebut memudahkan guru dalam

menyampaikan materi yang akan

diajarkan kepada peserta didik.

7. Apakah ada faktor pendukung

dan penghambat kreativitas

ustad dalam melaksanakan

proses pembelajaran?

Faktor pendukung kreativitas guru

sini adalah secara fasilitas tentu yang

utama adalah sarana dan prasaran

yang di sini sudah sangat lengkap.

Dari segi wifi, LCD dan sebaginya.

Untuk yang lalu kita bertatap muka,

pastinya kita sebagai guru Agama

selalu menyiapkan diri lebih awal

terhadap materi yang yang

disampaikan, dimana tujuan

pembelajaran itu menjadi acuan utama

dalam proses pembelajaran. Dari

tujuan pembelajaran itu memunculkan

ide-ide dari kreativitas seorang guru

dalam menyampaikan materinya.

Yang kedua seluruh hal-hal yang

mendukung tercapainya tujuan

pembelajaran itu guru harus siapkan.

Adapun kegiatan islami di SMP

Page 104: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

91

Azhari Islamic School yaitu, ada

Muharram day, kegiatan orientasi

siswa baru dalam bermuamalah dan

beradab pada guru dan teman’’

8. Bagaimana pengelolaan

pembelajaran yang ustad

lakukan sebagai guru PAI di

sekolah ini agar materi

tersampaikan kepada peserta

didik?

Saya membuat materi modul

pembelajaran berupa ringkasan bab

yang akan saya ajar di PPT,

Teknisnya: Penjelasan isi materi,

Kesimpulan isi materi, Pertanyaan

dari siswa mengenai materi ajar,

Pertanyaan untuk siswa dari pengajar

untuk mengukur pemahaman anak

murid, Jika dirasa sudah paham

mengenai bab ajar pada saat itu akan

diberikan tugas untuk kesempatan

selanjutnya.

9. Apakah ustad selalu

mempersiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran

(RPP) sebelum mengajar?

RPP itu penting mba. Yang tidak

kalah pentingnya adalah bahan ajar

dan alatnya yang akan kita gunakan

dalam penyampaian materi dikelas

sehingga anak dapat mengerti dan apa

maksud yang guru sampaikan

10. Bagaimana cara ustad

mengatasi kesulitan belajar

siswa dalam proses

pembelajaran di kelas?

Mereka biasanya akan datang

ketempat saya dan bertanya di luar

jam pelajaran. Atau disaat Pandemi

seperti ini mereka biasanya minta jam

tambahan diluat jam ngajar normal.

11. Bagaimana usaha ustad untuk

membuat kelas tetap kondusif

saat kegiatan pembelajaran

berlangsung?

Seperti yang pernah saya sampaikan

diobrolan sebelumnya. Guru harus

bisa mencairkan suasana yang relax

dan nyaman. Kalau saya pribadi

memberikan kebebasan kepada anak

untuk mengambil posisi tempat duduk

dmn mereka bisa nyaman dan fokus

pada penyampaian materi. Contoh:

mereka boleh sambil ngemil snack

(bkn makan berat). Boleh duduk

lesehan didepan sambil merhatikan

modul PPT dan saya menerangkan

begitupun menerangkan dipapan

tulis.Atau bagi mereka yang kursi

duduknya ada dibagian depan boleh

Page 105: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

92

untuk maju pas didepan saya secara

pribadi sehingga mereka bisa

mendengar suara saya secara jelas.

Dan ada selingan (jedah) untuk kita

berinteraktif antara guru dan siswa

dengan pertanyaan untuk meneliti

sejauh mana mereka paham pada sesi

pertemuan tersebut dan harus ada

candaan pastinya (bisa cerita2 sedikit)

atau lawakan untuk memancing

perhatian mereka disaat mereka

merasa mulai bosan. Maaf ralat bagi

mereka yang diduduk dibagian

belakang boleh maju untuk duduk dg

mambawa kursinya kedepan walau

memang suasana kelas jadi

berantakan tapi yang jadi fokus saya

adalah bagaimana anak bisa

menyerap, mendengarkan dan

mengerti apa yang telah saya

sampaikan. Setelah sesi pembelajaran

selesai tentunya akan saya minta

untuk Merapikan kembali kursi

ketempat semestinya. lo ice breaking

saya gk setiap saat mba.

Karena klo udah bosan biasanya

mereka pengen sesuatu hal yang lain

atau di luar topik pelajaran dan yang

pastinya saya sudah selesai

penyampaian materi pada saat itu.

Jadi, biasanya saya ngajak ngobrol

atau bercerita tentang topik

pembahasan lain tp tetap pada ranah

pendidikan. Seperti dampak positif

dan negatif dari sebuah pergaulan atau

memberikan sebuah motivasi

semangat. Itu salah satunya saja.

Bercerita atau memotivasi tapi tetap

pada ranah pendidikan.

12. Apakah ustad selalu

menyediakan soal evaluasi

Iya seperti yang kita tau evaluasi itu

penting untuk mengetahui sejauh

Page 106: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

93

untuk siswa tiap akhir kegiatan

pembelajaran?

mana pemahaman peserta didik

terhadap materi.

13. Apakah acuan yang ustad

gunakan untuk menentukan

materi pembelajaran yang akan

digunakan dalam kegiatan

pembelajaran?

Kalau yang ini saya berkonsultasi ke

ustadz fikry mengenai acuan materi

pembelajaran. Karena beliau

merupakan ketua tim untuk

pembelajaran PAI. Untuk lebih

detailnya bisa ditanyakan langsung ke

beliau

14. Bagaimana keadaan sarana

dan prasarana yang menunjang

kegiatan pembelajaran di SMP

Azhari Islamic School Lebak

Bulus?

Contoh kecilnya saja ya seperti

proyektor, LCD, WIFI, Hall.

Itu bagi saya untuk mengajar pada

semester ganjil sudah lebih dari

cukup. Tinggal bagaimana kita

menggunakannya dg sebaik mungkin

15. Dalam meningkatkan

kreativitas guru, apakah guru-

guru di SMP YPS Singkole ini

sudah pernah mengikuti

kegiatan pelatihan seminar

untuk meningkatkan

kompetensi guru?

Iya sudah pernah

Page 107: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

94

LAMPIRAN TABEL GURU, SISWA DAN SARANA PRASARANA DI SMP

AZHARI ISLAMIC SCHOOL

1. Tabel 4.1. Tabel Guru SMP Azhari Islamic School

No.

Nama

Guru/Pegawai

Jabatan

Ijazah Terakhir Mata

Pelajaran

yang

Diajarkan

NIP/NRK Jurusan/Tahun

1 Moh. Urip, Lc.,

M.Ag.

Kepala

Sekolah S2-PTIQ Jakarta

Bhs. Arab

2 Heri, S.Si., MM. Guru

S2-Manajemen

Univ.

Muhammadiyah

Jakarta

Fisika

3

Sri

Wahyuningsih,

SE.

Guru

S1-Akuntansi

Univ. Pancasila

Jakarta

Bhs.

Indonesia

& IPS

4 Nur Khozin, ST. Guru S1, Ponpes

Raudhotul Qur'an

Al Qur'an

5 Siti Mahbubah,

S.Pd. Guru

S1-Pend.

Matematika

UHAMKA Jakarta

Matematika

6 Said Muhtarom,

SQ, S.Ud. Guru

S1-Al Qur'an PTIQ

Jakarta

Al Qur'an

7 Ani Setiya

Rahayu, S.Pd. Guru

S1-Pend. Ekonomi IPS

Terpadu

UIN Jakarta

8 M. Sufli, SQ,

S.Ud. Guru

S1-Al Qur'an PTIQ

Jakarta

Al Qur'an

9 Krisnadi Tamsil,

A.Md. Guru

D3-Teknik Mesin

Komputer

Univ. Negeri

Jakarta

10 Ahmad Fikrie,

Lc. Guru

S1-Syariah Univ.

PAI

Al Azhar Cairo

Mesir

11 Guru S1-Bahasa Inggris

Page 108: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

95

Tatik Sutinah,

S.Pd.

Univ. Negeri

Jakarta

Bahasa

Inggris

12 Wasi'atul

Hidayah, M.Pd. Guru

S-2 Ilmu Tafsir

PTIQ, Jakarta

Al Qur'an

13 Hamzah Anwar,

S.Ud. Guru

S1-Fak. Tarbiyah

PTIQ Jakarta

Al Qur'an

14 Ahmad Rizal,

S.Pd.O Guru

S1-

Pend.Keolahragaan

Univ. Negeri

Jakarta

PJOK

15 Lis Isma Ismaya,

S.Pd. Guru

S1-

Pend.Keolahragaan

Univ. Negeri

Jakarta

PA &

Matematika

16

Nadya Maris

Najmi Sakhiyyah,

S.Pd

Guru S1-Pend.Bahasa &

Sastra UIN Jakarta

Bahasa

Indonesia

17 Fitriana Amani,

S.Pd Guru

S1-Pend. Bahasa

Inggris UIN

Jakarta

Bahasa

Inggris

18 Zulfiana Ulfi,

S.Pd. Guru

S1-Pend. Biologi

UIN Jakarta Biologi

19 Abdan Dzikri

Rabbani Guru

S2-Ilmu Al-Qur'an

dan Tafsir PTIQ

Jakarta

Al-Qur'an

20 Iryansyah, S.Ag Guru

S1- Tafsir Hadits

STKQ Al Hikam

Depok

Al-Qur'an

21

Maulani Zada

Furkon,

Lc.

Guru

S1-Syariah Univ.

Al Azhar Cairo

Mesir

PAI

22 Irvan Aladip

Mahfudin, S.Ip. Guru

S1-Ilmu Politik

Univ. Brawijaya

Malang

Al Qur'an

23 Farah Fathia

Mardiyah, S.Si Guru

S1-Pend. Kimia

UIN Jakarta Matematika

24 Achmad Rifai,

A.Md Tata Usaha D3-MI, AMIK BSI -

Page 109: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

96

2. Tabel 4.2. Tabel Daftar Peserta Didik SMP Azhari Islamic School

TAHUN

PELAJARAN

KELAS VII KELAS VIII KELAS IX TOTAL

Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

2010 / 2011 11 1 0 0 0 0 11 1

2011 / 2012 17 1 11 1 0 0 28 2

2012 / 2013 24 2 17 1 11 1 52 4

2013 / 2014 22 2 23 2 17 1 62 5

2014 / 2015 40 2 21 1 21 1 82 4

2015 / 2016 28 2 42 2 21 1 91 5

2016 / 2017 44 2 33 2 42 2 119 6

2017 / 2018 42 2 41 2 33 2 116 6

2018 / 2019 66 3 44 2 40 2 150 7

2019 / 2020 66 3 65 3 44 2 175 8

JUMLAH TOTAL 886 48

3. Tabel 4.3. Fasilitas Sekolah SMP Azhari Islamic School

Gedung:

Status tanah : Milik sendiri

Status Bangunan : Permanen

Kondisi Bangunan : Baik

NO. Jenis Prasarana Unit Luas (m2)

1. Ruang Kantor

a. R. Kepala Sekolah

b. R. Guru

1

1

12

36

2 Ruang Kelas 7 48

3 Ruang Perpustakaan 1 56

4 Ruang Lab. Komputer 1 48

5 Ruang Lab. IPA 1 48

6 Ruang Lab. Bahasa 1 48

7. Ruang BK/Konseling 1 12

Page 110: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

97

8. Ruang UKS 1 12

9. Ruang OSIS/ASCO 1 12

10. Ruang Gudang 1

11. Hall 1 144

12. Pengeras Lapangan Ton Blok

13. Instalasi Air Jet PAM (Air

Tanah)

14. Listrik 56 kva

15. Pagar Teralis besi / tembok

DOKUMENTASI KEGIATAN DI SMP AZHARI ISLAMIC SCHOOL

Page 111: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

98

Gambar 4.1. Kegiatan Pelatihan Kompetensi Guru

Gambar 4.2. Kegiatan Sharing bersama guru

Page 112: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

99

Gambar 4.3. Pembelajaran Online menggunakan Google Classrom

Gambar 4.4. Pembelajaran Online menggunakan Aplikasi zoom

Page 113: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

100

Gambar 4.5. Perangkat Pembelajaran di Dalam Kelas

Gambar 4.6. Kegiatan Pesiar (Pesantren Siswa Azhari)

Page 114: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

101

Gambar 4.7. Kegiatan Mabita (Malam iman dan Takwa)

Gambar 4.8. Kegiatan Shalat Berjamaah

Page 115: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

102

Gambar 4.9. Guru menggunakan fasilitas yang ada dalam Proses

Pembelajaran

Page 116: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

103

KURIKULUM KAIRO

Page 117: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

104

Page 118: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

105

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Andini Lestari Masnur

NIM : 11160110000108

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era Abad 21

(Studi Kasus di SMP Azhari Islamic School)

NO. REFERENSI HALAMAN PARAF

PEMBIMBING

1. Siti Shafa Marwah, Dkk. ‘’ Relevansi konsep

pendidikan menurut ki hadjar dewantara

dengan pendidikan islam’’, Indonesian Journal

of Islamic Education, Vol. 5, No.1, 2018.

15

2. Panut Setiono dan Intan Rami, Kreativitas Guru

Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Di

Kelas V Sekolah Dasar, Jurnal Gentala

Pendidikan Dasar Vol.2 No. 2 Desember 2017

220

3. Nur Ainiyah, ‘’Pembentukan Karakter Melalui

Pendidikan Agama Islam’’, Jurnal Al-Ulum, Vol.

13, No. 1 Juni 2013

34

4. Ernawati, ‘’Pemanfaatan Media Pembelajaran

Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

PAI Pada Siswa Kelas V SDN Kalianget Timur

X’’, Jurnal Pedagogia, Vol. 3, No. 2 Agustus 2014

82

5. Dede Rosyada, Madrasah dan Profesionalisme

Guru Dalam Arus Dinamika Pendidikan Islam di

Era Otonomi Daerah, (Depok: Kencana, 2017.

105,135,234,

273

Page 119: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

106

6. Maya Meilia dan Murdiana, ‘’ Pendidik harus

melek kompetensi dalam menghadapi pendidikan

abad ke-21’’, Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan

Budaya Islam P-ISSN: 2088-7981 E-ISSN:

2685-1148

87, 89

7. Fitri Mariani, ‘’ Pembelajaran dan kompetensi

pendidikan abad 21’’, Prosiding Seminar

Nasional Teknlogi Pendidikan Pascasarjana

UNIMED ISBN: 978-623-92913-0-3

595

8. Dwi Esti Andriani, ‘’ Mengembangkan

profesionalitas guru abad 21 melalui program

pembimbingan yang efektif’’, No. 02, Th VI,

Oktober 2010

79

9. Suciati Sudarisma, Memahami Hakikat dan

Karakteristik Pembaelajaran Biologi Dalam

Upaya Menjawab Tantangan Abad 21 Serta

Optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013,

Jurnal Florea, Vol. 2, No. 1, 2015

31

10. Danny Ivanno Ritonga, ‘’ Isu-isu kritis dalam

pendidikan mengenai kompetensi guru/dosen

pada abad 21’’, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Medan

138

11. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat

Bahasa-Depdiknas, 2008

760

12 Iklimatul Wardah dkk, Kreativitas guru dalam

proses pembelajaran di sekolah dasar negeri 14

banda aceh, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru

Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume 3 Nomor 2,

April 2018

45-46

13 Helda Jolanda Pentury, Pengembangan

kreativitas guru dalam pembelajaran kreatif

pelajaran bahasa inggris, Faktor Jurnal Ilmiah

Kependidikan Vol. 4 No. 3 Nopember 2017

266-267

Page 120: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

107

14. Mimik Supartini, ‘’Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Kreatifitas guru

terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi di

SDN Mangunharjo 3 Kecamatan Manyangan

Kota Probolinggo’’, Jurnal Penelitian dan

Pendidikan IPS (JPPI) Vol 10 No 2, 2016

278-279

15. Leni Hartati, Upaya Guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata

pelajaran pai kelas XI SMAN 1 Kabupaten Bengkulu Tengah, al-Bahtsu:Vol. 1, No. 2,

Desember 2016

4

16. Yeni Rachmawati & Euis Kurniati, Strategi

Pembangunan Kreativitas Pada Anak “Usia

Taman Kanak-Kanak”, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010)

13,45-50

17. Momon Sudarma, Profesi Guru, Jakarta:

Rajawali Press, 2014

74, 83-84

18. Ramlih Abdullah, Pembelajaran Dalam

Perspektif Kreativitas Guru Dalam

Pemanfaatan

Media Pembelajaran, Lantanida Journal,

Vol. 4, No. 1, 2016

37-38

19. Ahmad Sulaiman, dkk, Karakteristik Guru

Perspektif M. Quraish Shihab dalam Tafsir

AlMisbah, Edu Riligia, Vol. 1 No. 1 Januari-

Maret 2017)

50

20. Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan,

(Jakarta: Kalam Mulia, 2013)

99-100

Page 121: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

108

21. Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2002)

85

22. As’aril Muhajir, Ilmu Pendidikan Perspektif

Kontektual, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011)

73

23. Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam,

(Jakarta: CRSD PRESS Jakarta, 2005)

20-21,82-84

24. Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2007)

37

25. Muhammad Anwar, Menjadi Guru Profesional,

(Jakarta: PrenadaMedia Group, 2018)

205-206

26. Rasyid Ridla, Profesionalitas Guru Pendidikan

Agama Islam Dalam Proses Pembelajaran,

Tadris, Vol.3, No. 1, 2008.

33-42

Page 122: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

109

27 Etistika Yuni Wijaya, Dkk, Transformasi

Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan

Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era

Global, Vol.1, 2016.

263

28. Afandi Dkk, Implementasi Digitas-Age Literacy

Dalam Pendidikan Abad 21 Di Indonesia,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains

(SNPS), 2016.

114

29. Dini Rakhmawati, Konselor Sekolah Abad 21:

Tantangan dan Peluang, Jurnal Konseling, Vol.

3, No. 1, 2017.

440

30. Rusman, Model-Model Pembelajaran

Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2014)

230

31. Marhamah Saleh, Lukmanul Hakim,

Optimizing The Education For Generation Z In

The Era Of Demography Bonus, The 3rd

International Conference on Education in

Muslim Society (ICEMS), October, 25-26th

2017.

http://irep.iium.edu.my/78947/1/PROCEEDIN

G S-ICEMS2017-

watermark%20%281%29_Jakarta.pdf

224

32. Zaenal Arifin, Mengembangkan Instrumen

Pengukur Critical Thinking Skill Siswa pada

Pembelajaran Matematika Abad 21, Jurnal

Theorems Vo. 1 No. 2, 2017.

93

31 Tantri Mayasari Dkk, Apakah Model

Pembelajaran Problem Based Learning dan

Project Based Learning Mampu Melatihkan

Keterampilan Abad 21, JPFK, Vol. 2, No. 1,

2016.

51

Page 123: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

110

34. Lina Sugiyarti, Dkk, Pembelajaran Abad 21 di

SD, Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional

Pendidikan Dasar, ISSN: 2528-5564, 2018

440

35. Finita Dewi, Proyek Buku Digital: Upaya

Peningkatan Keterampilan Abad 21 Calon Guru

Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran

Berbasis Proyek, Jurnal Metode Didaktik Vol. 9,

No. 2, 2015.

1,3,4

36. I Wayan Redhana, Mengembangkan

Keterampilan Abad Ke-21 Dalam Pembelajaran

Kimia, Jurnal Inovasi Kimia, Vol. 13, No. 1,

2019.

2241-2242

37. Marhamah Saleh, Strategi Pembelajaran Fiqh

Dengan Problem Based Learning, Jurnal Ilmiah

DIDAKTIKA, Vol. XIV No. I, Agustus 2013.

203

38. Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2014)

140,143

39. Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014)

181,194, 205,

215,

217, 218, 219,

220, 264, 269

Page 124: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

111

40. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), 215, 223, 246-

247, 249, 252-

253, 267

41. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu

pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2010)

22,24

42. Restu Kartiko Widi, Asas metodologi Penelitian

(Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah demi

Langkah Pelaksanaan Penelitian),

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010)

59, 241, 242,

43. Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Pedoman penulisan skripsi, (Jakarta:

UIN Jakarta, 2013)

50

44. Muh. Fitra dan Luthfiyah, Metodologi

Penelititian: Penelitian Kualittaif, Tindakan

Kelas & Studi Kasus, (Sukabumi: Jejak, 2017)

94

45. Zakiah Darajat, Metodologi Pengajaran Agama

Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), cet.I

266

46. Jakarian, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Mencegah Radikalisme Di Sekolah,

Journal Of Islamic Education, Vol. II No. 1 Mei

2017

91

Page 125: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

112

47. Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta:

Bulan Bintang, 2003)

80

48. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dan Perspek

Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994)

74

49. Syarnubi, Profesionalisme guru pendidikan

agama islam dalam membentuk religiusitas

siswa kelas iv di sdn 2 pengarayan, Tadrib, Vol.

V, No. 1, Juni 2019

89

50. Jauhar Fuad. Pembelajaran Toleransi Upaya

Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Menangkal Paham Radikal di Sekolah,

Proceedings Annual Conference For Muslim

Scholars, April 2018

563, 564

51. Muhammad Nasir, Profesionalisme Guru

Agama Islam (Sebuah Upaya Peningkatan Mutu

Melalui LPTK), Dinamika Ilmu Vol. 13. No. 2,

Desember 2013

194

52. Syamsu. S, Peningkatan Kompetensi Guru

Pendidikan Agama Islam Berbasis Musyawarah

Guru Mata Pelajaran pada Sekolah Menengah

Pertama di Kota Palopo Propinsi Sulawesi

Selatan, Volume 2, Nomor 2, 2017

8, 9

53. Rahmat Hidayat, Sarbini, Ali Maulida, Peran

Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Dalam Membentuk Kepribadian Siswa SMK Al-

Bana Cilebut Bogor, Prosiding Al Hidayah

Pendidikan Agama Islam, P-ISSN: 2654-5829

150

Page 126: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

113

54. Hidayat Ginanjar, Marfuah As-Surur,

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Pedagogik

Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3

Karawang Jawa Barat, Vol. I, No. 2, Juli 2018

210

55. Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional

Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi

Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), cet. 3

103, 117

56. Saepul Anwar, Studi Realitas Tentang

Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan

Agama IslamSekolah Menengah Atas Di

Kabupaten Bandung Barat, Ta’lim Vol. 9 No. 2,

2011

146

57. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,

Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah RI Tentang Pendidikan, (Jakarta:

Departemen Agama RI, 2007

63-64

58. Mulyani Mudis Taruna, Perbedaan Kompetensi

Guru Pendidikan Agama Islam (Studi

Kompentensi Guru PAI Tersertifikasi dan Belum

Tersertifikasi di MTs Kabupaten Banjar

Kalimantan Selatan), Jurnal “Analisa” Volume

XVIII, No. 02, Juli - Desember 2011

187

59. Salmiati, Riyang Septiawansyah, Peranan

Administrasi Pendidikan dalam Meningkatkan

Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam

(PAI) pada MTs DDI Cilellang, Kabupaten

Barru, Vol. 1, No. 1 (Januari-Juni 2019)

48

60. Nurul Zuliawati, Pengaruh Kreativitas dan

Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Guru

Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar

Sekecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri,

Volume. 1, No. 1, Januari – Juni 2016

25

Page 127: KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA ABAD 21 · 2020. 10. 8. · ii ABSTRAK Andini Lestari Masnur (11160110000108), ‘’Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam di Era

114

BIODATA PENULIS

Andini Lestari Masnur, lahir di Malili, 30 Juli 1996. Penulis tinggal di BTN

Wija Virgon Puncak Indah Malili Sulawesi Selatan. Penulis memulai Pendidikan

di SDN 221 Malili pada tahun 2003-2008, kemudian melanjutkan ketingkat

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin

Makassar (2008) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pondok Modern

Darussalam Gontor Jawa Timur (2009). Setelah lulus SMA penulis melanjutkan

kuliah S1 pada tahun 2016 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

mengambil program studi Pendidikan Agama Islam.