kp 10.9 siklus kanker ().pptx

42
KARSINOGENESIS : DASAR MOLEKULAR KANKER Dr. H. Delyuzar, Sp. PA

Upload: mayangsukma13

Post on 26-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

KARSINOGENESIS :DASAR MOLEKULAR KANKER

Dr. H. Delyuzar, Sp. PA

Page 2: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

PENDAHULUAN

Sel normal terdiri dari :

Membran sel (selaput sel)

Mitokondria

Retikulum

Sitoplasma Ribosom

Lisosom

Aparatus Golgi

Selaput inti

Inti sel Inti sel kromosom

Anak inti (nukleolus)

Page 3: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Gen terdapat dalam kromosom atau DNA yang mengandung kode genetik yang spesifik untuk setiap spesies.

Mengatur,mengkoordinasi mengawasi serta mengendalikan semua proses kehidupan, seperti bentuk organ,fungsi organ,pertumbuhan ,keturunan,dll.

Satu gen dapat sekaligus mengatur beberapa struktur/fungsi tertentu dan sebaliknya dapat pula satu struktur/fungsi diatur bersama oleh beberapa gen.

Sel tumor adalah sel tubuh kita sendiri yang mengalami transformasi.

Transformasi sel itu terjadi karena adanya mutasi gen.

Page 4: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Prinsip untuk mempelajari dasar genetik kanker• Kerusakan genetik nonletal merupakan hal

sentral dalam karsinogenesis• Kelas gen regulator normal : Protoonkogen Tumor suppressor gen

Programmed cell death / apoptosis

Gen yang mengatur perbaikan DNA yang rusak

Merupakan sasaran utama pada kerusakan genetik

• Karsinogenesis adalah proses banyak tahap,baik pada tingkat fenotip maupun genotip

Page 5: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Acuired(enviromentalDNA damaging agents

ChemicalRadiation

viruses

Normal cell

DNA Damage

Skema sederhana dasar molekular kanker

Successful DNA repair

Failure ofDNA repair

Clonal expansion

Additional mutation (progression)

Heterogeneity

Mutation in theGenom of

Somatic cells

Activation of Growth-promoting

oncogens

Alteration ofGenes that

Regulate apoptosis

Inactivation ofCancer suppressor

genes

Expression of altered gene productsAnd loss of regulatory gene products

Malignant neoplasma

Inhereted mutation in• Genes affecting DNA repair

• Genes affecting cell growth or apoptosis

Page 6: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Enam perubahan mendasar dalam fisiologi sel yang

bersama-sama menentukan fenotipe ganas :Self sufficiency (menghasilkan sendiri) sinyal pertumbuhan. (S)

Insensitivitas terhadap sinyal penghambat pertumbuhan. (I)

Menghindari apoptosis. (A)

Potensi replikasi tanpa batas (yaitu mengalahkan penuaan sel) (R)

Angiogenesis berkelanjutan. (A)

Kemampuan menginvasi dan beranaksebar. (I)

Page 7: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Enam tanda utama kanker

Page 8: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

MENGHASILKAN SENDIRI SINYAL PERTUMBUHAN

Onkogen

gen yang meningkatkan pertumbuhan otonom

pada sel kanker

Berasal dari mutasi pada protoonkogen

Ditandai dengan kemampuan mendorong

pertumbuhan sel walaupun tidak terdapat sinyal

pendorong pertumbuhan yang normal

Produknya : Onkoprotein

Page 9: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Proliferasi sel secara fisiologi

Terikatnya faktor pertumbuhan ke reseptor spesifik di membran sel Aktivasi reseptor faktor pertumbuhan secara transien dan terbatas,mengaktifkan beberapa protein transduksi sinyal di lembar dalam membran plasma Transmisi sinyal transduksi melalui sitosol menuju inti sel Induksi dan aktivasi faktor regulatorik inti sel yang memicu transkripsi DNA Sel membelah.

Dengan latar belakang ini,kita dapat mengidentifikasi berbagai cara yang dilakukan oleh sel kanker untuk memperoleh self sufficiency, dengan mengelompokkan berdasarkan peranannya dalam jenjang transduksi sinyal.

Page 10: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

1.Faktor pertumbuhanSel normal memerlukan rangsangan dari faktor pertumbuhan untuk dapat berproliferasi.

Sebagian besar faktor pertumbuhan yang dapat larut dibuat oleh satu jenis sel dan bekerja pada sel sekitarnya untuk merangsang pertumbuhan (kerja parakrin).

Banyak sel kanker memperoleh kemampuan untuk tumbuh sendiri karena mampu mensintesis faktor pertumbuhan.

Contoh:PDGF,TGF-α

Page 11: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

2.Reseptor faktor pertumbuhanProtein reseptor mutan menyalurkan sinyal mitogenik kontinu ke sel,walaupun tidak terdapat faktor pertumbuhan di sekitarnya.

Yang lebih sering terjadi Ekspresi berlebihan faktor pertumbuhan yang menyebabkan sel kanker bereaksi berlebihan terhadap kadar normal faktor pertumbuhan.

Contoh:Reseptor EGF

ERBB1,reseptor EGF mengalami ekspresi berlebihan pada 80% karsinoma sel skuamosa paru

Page 12: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

3.Protein transduksi sinyalTerjadi mutasi gen yang mengkode berbagai komponen di jalur penghantar sinyal.

Molekul penghantar sinyal ini menghubungkan reseptor faktor pertumbuhan ke sasarannya di inti sel.

Yang terpenting: RAS,ABL

RAS

Sering diaktifkan melalui mutasi titik,yang berpusat pada kodon 12,13 dan 61 mengganggu hidrolisa GTP yang penting untuk mengubah RAS aktif menjadi inaktif

Page 13: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Kerja gen RAS

Page 14: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

ABL

Protoonkogen ABL memiliki aktivitas tirosin kinase yang dihambat oleh domain regulatorik negatif.

Pada leukemia mieloid kronik dan beberapa leukimia akut aktivitas ini menjadi tidak terkendali.

Gen ABL mengalami translokasi dari tempat normalnya di kromosom 9 ke kromosom 22, tempat gen tersebut menyatu dengan bagian dari gen breakpoint cluster region (BCR).

Page 15: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

4.Faktor Transkripsi NukleusDapat terjadi otonomi pertumbuhan akibat mutasi yang mengenai gen yang mengendalikan transkripsi DNA.Produk onkogen yang dapat ditemui di inti sel MYC,MYB,JUN,FOS dan REL.

MYC paling sering terlibat dalam tumor manusia.

Protein MYC berikatan dengan DNA aktivasi transkripsional beberapa gen terkait pertumbuhan, termasuk berbagai kinase dependen siklin ( CDK) dimana produknya mendorong sel masuk ke siklus sel.

Page 16: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Pada sel normal

Kadar MYC turun mendekati kadar basal saat siklus sel dimulai.

Versi onkogenik

Gen MYC berkaitan dengan ekspresi gen yang menetap atau berlebihan sehingga proliferasi berlangsung terus menerus.

Page 17: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

5.Siklin dan Kinase Dependen SiklinHasil akhir dari semua rangsangan yang mendorong pertumbuhan adalah masuknya sel yang semula dalam keadaan tenang ke dalam siklus sel.

Perjalanan sel melalui berbagai fase siklus sel dikendalikan oleh CDK setelah CDK diaktifkan oleh pengikatannya ke famili protein lain yang disebut siklin.

CDK menyebabkan fosforilasi berbagai protein sasaran yang penting dan diekspresikan selama siklus sel, tetapi dalam bentuk inaktif.

Page 18: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Sebaliknya,siklin baru disintesis sewaktu fase tertentu dari siklus sel dan fungsi siklin adalah mengaktifkan CDK dengan berikatan dengannya

kadar siklin akan cepat turun.

Sementara siklin membangkitkan CDK,

inhibitor siklin menekan CDK dan menimbulkan kontrol negatif terhadap siklus sel.

Page 19: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Skema peran siklin,kinase dependen-siklin(CDK) dan inhibitor kinase dependen siklin(CDKI)

Page 20: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Mutasi yang menyebabkan disregulasi aktivitas siklin dan CDK akan memudahkan sel berproliferasi.Kesalahan yang mengenai ekspresi siklin D atau CDK4 tampaknya sering terjadi pada transformasi neoplastik.Gen siklin D mengalami ekspresi berlebihan di banyak kanker.Mutasi yang mengenai siklin B dan siklin E serta CDK lain juga terjadi pada beberapa neoplasma ganas,tetapi mutasi ini jarang.

INSENSITIVITAS TERHADAP SINYAL YANG MENGHAMBAT PERTUMBUHAN

Selain onkogen yang memproduksi berbagai protein yang mendorong pertumbuhan sel,terdapat pula produk gen penekan tumor yang merupakan rem bagi proliferasi sel.

Gangguan terhadap gen ini menyebabkan sel refrakter terhadap inhibisi pertumbuhan.

Page 21: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Gen Retinoblastoma (RB),prototipe gen penekan kanker yang pertama kali ditemukan.

Page 22: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

PrinsipSinyal antipertumbuhan dapat mencegahproliferasi sel melalui dua mekanisme : Sinyal antipertumbuhan dapat menyebabkan sel yang

sedang membelah masuk kedalam G0 (tenang),dimana sel akan bertahan sampai isyarat eksternal mendorongnya masuk kembali ke siklus proliferasi.

Sel mungkin masuk ke tahap pasca mitotik dan berdiferensiasi serta kehilangan potensi replikatifnya.

Page 23: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Ditingkat molekuler sinyal antipertumbuhan menimbulkan efek di tahap G1 S

Gen RB dan siklus sel

Produk gen RB adalah suatu protein pengikat DNA yang diekspresikan pada semua sel yang diteliti,protein tersebut berada dalam bentuk terhipofosforilasi aktif dan terhiperfosforilasi tidak aktif.

Pada keadaan aktif, RB berfungsi sebagai rem untuk menghambat melajunya sel dari fase G1 S pada siklus sel.

Page 24: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx
Page 25: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Jalur transforming growth factor-β

Molekul yang menyalurkan sinyal antiproliferasi yang paling dikenal adalah TGF-β.

Pada sebagian besar sel epitel,endotel dan hemopoietik normal, TGF-β adalah inhibitor kuat bagi proliferasi dengan berikatan dengan tiga reseptor yang disebut tipe I,II,III.

TGF-β menghentikan sel di fase G1 siklus sel dengan merangsang produksi CDKI p15 dan dengan menghambat transkripsi CDK2,CDK4 serta siklin A dan E.

Page 26: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Pada banyak bentuk kanker

Efek jalur TGF-β menghambat pertumbuhan terganggu oleh mutasi di jalur penghantar sinyal TGF-β.

Mutasi dapat mengenai reseptor TGF-β tipe II atau molekul SMAD yang berfungsi menyalurkan sinyal antiproliferasi dari reseptor ke inti sel.

Page 27: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Jalur poliposis coli adenomatosa-β catenin

Gen APC (Poliposis coli adenomatosa) merupakan suatu protein sitoplasma yang fungsi utamanya adalah mengatur kadar intrasel β-katenin.

Fungsi β-katenin

β-katenin berikatan dengan bagian sitoplasma dari E kaderin,suatu protein permukaan yang memperthankan perlekatan antar sel.

β-katenin dapat mengalami perpindahan ke inti sel dan mengaktifkan proliferasi sel.

Page 28: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx
Page 29: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Pada sel normal dalam keadaan istirahat APC mencegah sinyal β katenin dengan mendorong penguraian zat tersebut.

Pada sel ganas Hilangnya APC,penguraian β katenin terhambat dan respon terhadap sinyal WNT terus diaktifkan transkripsi gen yang mendorong pertumbuhan.

Gen TP53:Pengawal genomDulu dikenal dengan p53Dapat menimbulkan efek antiproliferasiMengendalikan apoptosisMerupakan monitor sentral untuk stres mengarahkan sel untuk

memberikan tanggapan yang sesuai baik berupa penghentian siklus sel maupun apoptosis.

Stres yang dapat memicu jalur respon TP53 termasuk anoksia,ekspresi onkogen yang tidak sesuai dan kerusakan pada integritas DNA.

Page 30: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx
Page 31: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Secara singkatTP53 mendeteksi kerusakan DNA melalui mekanisme yang

tidak di ketahui dan membantu perbaikan DNA dengan menyebabkan penghentian G1 dan memicu gen yang memperbaiki DNA.

Sel yang mengalami kerusakan DNA dan tidak dapat diperbaiki diarahkan oleh TP53 untuk mengalami apoptosis.

Berdasarkan aktivitas ini TP53 dianggap sebagai “pengawal genom”

Apabila kehilangan TP53 secara homozigot,kerusakan DNA tidak dapat diperbaiki dan mutasi akan terfiksasi di sel yang membelah sehingga sel akan masuk jalan satu arah menuju transformasi keganasan.

Seperti protein RB, TP53 normal juga dapat dibuat nonfungsional oleh beberapa virus DNA tertentu (HPV onkogenik,HBV dan mungkin virus Epstein Barr)

Page 32: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

MENGHINDAR DARI APOPTOSIS

Yang mungkin sudah dipastikan adalah peran BCL2 yang melindungi sel dari apoptosis.

Dua mekanisme baru yang digunakan sel tumor untuk

menghindari apoptosis. Pada sel melanoma tertentu mengalami kehilangan APAF-1 menghambat jalur mitokondria-sitokrom c

sel resisten terhadap apoptosis yang diinduksi oleh TP53.

Pada beberapa tumor terjadi peningkatan transkripsional inhibitor apoptosis yang menyebabkan inaktivasi kaspase.

Page 33: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx
Page 34: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

KEMAMPUAN REPLIKASI TANPA BATAS

Sel manusia normal memiliki kapasitas menggandakan diri 60-70 kali setelah itu sel kehilangan kemampuan membelah diri.

Hal ini terjadi karena pemendekan progresif telomer di ujung-ujung kromosom, pada setiap kali pembelahan telomer memendek dan setelah titik tertentu, hilangnya telomer menyebabkan kelainan masif kromosom dan kematian.

Untuk dapat tumbuh tanpa batas,sel tumor harus menciptakan cara untuk menghindar dari proses penuaan,hal ini didapat dengan mengaktifkan enzim telomerase yang dapat mempertahankan panjang telomer.

Page 35: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

TERJADINYA ANGIOGENESIS BERKELANJUTAN

Tumor tidak dapat membesar lebih dari 1 sampai 2 mm apabila tidak memiliki vaskularisasi.

Diperkirakan jarak 1-2 mm merupakan jarak maksimal dari pembuluh darah yang dapat ditempuh oleh oksigen dan nutrien melalui proses difusi

Neovaskularisasi memiliki efek ganda pada pertumbuhan tumor:

Merangsang pertumbuhan sel tumor disekitarnya

Metastase

Page 36: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Bagaimana sel tumor yang sedang tumbuh membentuk aliran darahnya?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tumor mengandung faktor yang mampu mempengaruhi seluruh rangkaian kejadian yang berperan dalam pembentukan kapiler baru.

Faktor angiogenik terkait tumor (tumor associated angiogenic factor) mungkin dihasilkan oleh sel tumor atau mungkin berasal dari sel radang.Faktor angiogenik yang paling penting adl VEGF(Vaskular Endothelian Growth Factor) dan Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF)

Page 37: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Faktor antiangiogenesis,seperti tromboposdin-1,mungkin dihasilkan oleh sel tumor sendiri atau produksinya mungkin dipicu oleh sel tumor (angiostatin,endostatin,vaskulostatin yang berasal dari penguraian plasminogen,kolagen dan transtiretin secara proteolitis)

Paradigma yang muncul adl bahwa pertumbuhan tumor dikendalikan oleh keseimbangan antara faktor angiogenik dan fakor yang menghambat angiogenesis

Page 38: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Pada awal pertumbuhannya sebagian tumor manusia tidak memicu angiogenesis,tumor akan tetap kecil atau insitu selama bertahun-tahun sampai terjadi angiogenic switch yang mengakhiri stadium quisence vascular.

Dasar molekuler angiogenic switch ini masih belum jelas seluruhnya,tetapi mungkin melibatkan peningkatan produksi faktor angiogenik atau hilangnya inhibitor angiogenesis.

Page 39: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

KEMAMPUAN MELAKUKAN INVASI DAN METASTASIS

Jenjang metastase dapat dibagi lagi menjadi dua fase:

1. Invasi matriks ekstrasel

2. Penyebaran vaskular dan sasaran sel tumor

Page 40: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Jenjang Metastatik

Page 41: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Invasi matriks ekstrasel

Jaringan manusia tersusun menjadi serangkaian kompartemen yang dipisahkan satu sama lain oleh dua jenis matriks ekstrasel (ECM) :

Membran basal dan Jaringan ikat intertisium.Tiap-tiap komponen ECM ini terdiri atas : kolagen,glikoprotein dan proteoglikan.Invasi ECM memerlukan 4 langkah :

Terlepasnya sel tumor satu sama lainMelekatnya sel tumor ke komponen matriksPenguraian ECMMigrasi sel tumor

Page 42: KP 10.9 Siklus Kanker ().pptx

Penyebaran vaskular dan sasaran sel tumorSaat berada di dalam sirkulasi sel tumor rentan terhadap destruksi oleh sel imun penjamu.

Di dalam aliran darah sebagian sel tumor membentuk embolus dengan membentuk gumpalan dan melekat ke leukosit terutama trombosit sel tumor yang menggumpal ini mendapat perlindungan dari serangan sel efektor antitumor penjamu.

Namun sebagian besar sel tumor masuk ke dalam sirkulasi sendiri-sendiri.

Ekstravasasi sel tumor bebas atau embolus sel memerlukan perlekatan ke endotel vaskular yang diikuti oleh pergerakan melalui membran basal dengan mekanisme yang serupa dengan yang berperan dalam

invasi