kota malang dan batu

34
Kota Malang Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Kota Batu Lambang Kota Batu Moto : Hakaryo Guno Mamayu Bawono (Berkarya Guna Memajukan Dunia) Peta lokasi Kota Batu Koordinat : 7° 44' 55,11" s/d 8° 26' 35,45" LS 122° 17' 10,90" s/d 122° 57' 00,00" BT Provinsi Jawa Timur Dasar hukum UU No. 11/2001 Tanggal 21 Juni 2001 Pemerintahan - Walikota Eddy Rumpoko - DAU Rp. 374.362.261.000.- (2013)[1] Luas 202,30 km² Populasi - Total 190,184 (BPS 2010 ) [2] - Kepadatan 873 Demografi - Kode area telepon 0341 Pembagian administratif - Kecamatan 3 - Kelurahan 24 - Situs web www.batukota.go.id Kota Malang Lambang Kota Malang Moto : Malang Kuçeçwara "Tuhan Menghancurkan Yang Bathil" Peta lokasi Kota Malang Koordinat : 112,34'09" - 11,41'34" BT 7,54'52", 22 - 8,03'05", 11 LS Provinsi Jawa Timur Dasar hukum - Tanggal 1 April 1914 Pemerintahan - Wali kota Drs. Peni Suparto, M.AP - DAU Rp. 746.686.937.000.- (2013)[1] Luas 110,06 km² Populasi - Total 820.243 (BPS, 2010) [2] - Kepadatan 6.171 Demografi - Kode area telepon 0341 Pembagian administratif - Kecamatan 5 - Kelurahan 57 - Situs web Situs Resmi Kota Malang

Upload: diana-permatasari-kairupan

Post on 21-Jan-2016

502 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kota malang dan batu

TRANSCRIPT

Page 1: Kota Malang Dan Batu

Kota MalangDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kota Batu

Lambang Kota BatuMoto: Hakaryo Guno Mamayu Bawono (Berkarya Guna

Memajukan Dunia)

Peta lokasi Kota BatuKoordinat: 7° 44' 55,11" s/d 8° 26' 35,45" LS

122° 17' 10,90" s/d 122° 57' 00,00" BT

Provinsi Jawa Timur

Dasar hukum UU No. 11/2001

Tanggal 21 Juni 2001

Pemerintahan

 - Walikota Eddy Rumpoko

 - DAU Rp. 374.362.261.000.-(2013)[1]

Luas 202,30 km²

Populasi

 - Total 190,184 (BPS 2010)[2]

 - Kepadatan 873

Demografi

 - Kode area telepon 0341

Pembagian administratif

 - Kecamatan 3

 - Kelurahan 24

 - Situs web www.batukota.go.id

Kota Malang

Lambang Kota MalangMoto: Malang Kuçeçwara "Tuhan Menghancurkan Yang Bathil"

Peta lokasi Kota MalangKoordinat: 112,34'09" - 11,41'34" BT 7,54'52", 22 - 8,03'05", 11

LS

Provinsi Jawa Timur

Dasar hukum -

Tanggal 1 April 1914

Pemerintahan

 - Wali kota Drs. Peni Suparto, M.AP

 - DAU Rp. 746.686.937.000.-(2013)[1]

Luas 110,06 km²

Populasi

 - Total 820.243 (BPS, 2010)[2]

 - Kepadatan 6.171

Demografi

 - Kode area telepon 0341

Pembagian administratif

 - Kecamatan 5

 - Kelurahan 57

 - Situs web Situs Resmi Kota Malang

Kota Malang, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota pelajar.Sejarah[sunting]

Wilayah cekungan Malang telah ada sejak masa purbakala menjadi kawasan pemukiman. Banyaknya sungai yang mengalir di sekitar tempat ini membuatnya cocok sebagai kawasan pemukiman. Wilayah Dinoyo dan Tlogomas diketahui merupakan kawasan pemukimanprasejarah.[3] Selanjutnya, berbagai prasasti (misalnya Prasasti Dinoyo), bangunan percandian dan arca-arca, bekas-bekas fondasi batu bata, bekas

Page 2: Kota Malang Dan Batu

saluran drainase, serta berbagai gerabah ditemukan dari periode akhir Kerajaan Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9) juga ditemukan di tempat yang berdekatan.[3][4]

Nama "Malang" sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para ahli sejarah. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas asal-usul nama "Malang". Sampai saat ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut.Malangkuçeçwara (baca: Malangkusheswara) yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkuçeçwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti Candi Jago dan Candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman Kerajaan Singasari.Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci Malangkuçeçwaraitu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu. Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi, sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………” Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti itu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi.Nama Malangkuçeçwara terdiri atas 3 kata, yakni mala yang berarti kecurangan, kepalsuan, dan kebatilan; angkuça (baca: angkusha) yang berarti menghancurkan atau membinasakan; danIçwara (baca: ishwara) yang berarti "Tuhan". Sehingga, Malangkuçeçwara berarti "Tuhan telah menghancurkan kebatilan".Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang.Timbulnya Kerajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang.Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah. Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya, Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial Hindia Belanda. Fasilitas umum direncanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif masih berbekas hingga sekarang, misalnya ''Ijen Boullevard'' dan kawasan sekitarnya. Pada mulanya hanya dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang menjadi monumen hidup dan seringkali dikunjungi oleh keturunan keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim di sana.Pada masa penjajahan kolonial Hindia Belanda, daerah Malang dijadikan wilayah "Gemente" (Kota). Sebelum tahun 1964, dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkuçeçwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masaKen Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkuçeçwara.Kota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri. Tahun 1767 Kompeni Hindia Belanda memasuki Kota Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun. 1 April  1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja 8 Maret  1942 Malang diduduki Jepang 21 September  1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia 22 Juli  1947 Malang diduduki Belanda 2 Maret  1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang. 1 Januari  2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.Makna Lambang[sunting]

DPRDGR mengkukuhkan lambang Kotamadya Malang dengan Perda No. 4/1970. Bunyi semboyan pada lambang adalah "MALANG KUÇEÇWARA"

Motto "MALANG KUÇEÇWARA" berarti Tuhan menghancurkan yang bathil, menegakkan yang benar Arti Warna :

Merah Putih, adalah lambang bendera nasional Indonesia Kuning, berarti keluhuran dan kebesaran Hijau adalah kesuburan Biru Muda berarti kesetiaan pada Tuhan, negara dan bangsa Segilima berbentuk perisai bermakna semangat perjuangan kepahlawanan, kondisi geografis, pegunungan, serta semangat

membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.Semboyan tersebut dipakai sejak hari peringatan 50 tahun berdirinya KOTAPRAJA MALANG 1964, sebelum itu yang digunakan adalah : "MALANG NAMAKU, MAJU TUJUANKU", yang merupakan terjemahan dari "MALANG NOMINOR, SURSUM MOVEOR"Yang disahkan dengan "Gouvernement besluit dd. 25 April 1938 N. 027". Semboyan baru itu diusulkan oleh Prof.DR. R.Ng.Poerbatjaraka, dan erat hubungannya dengan asal mula Kota Malang pada zaman Ken Arok.

Page 3: Kota Malang Dan Batu

Wali Kota Malang[sunting]

Masa Penjajahan Hindia Belanda: 1919–1929 H.I. Bussemaker 1929–1933 Ir. E.A. Voorneman 1933–1936 Ir. P.K.W. Lakeman 1936–1942 J.H. BoerstraMasa Penjajahan Jepang: 1942–1942 Raden Adipati Ario Sam 1942–1945 Mr. Soewarso TirtowidjojoMasa Kemerdekaan: 1945–1958 M. Sardjono Wiryohardjono 1958–1966 Koesno Soeroatmodjo 1966–1968 Kol. M. Ng Soedarto 1968–1973 Kol. R. Indra Soedarmadji 1973–1983 Brigjen TNI–AD Soegiyono 1983–1983 Drs. Soeprapto 1983–1988 dr. H. Tom Uripan 1988–1998 H. M Soesamto 1998–2003 Kol. H. Suyitno 2003–2008 Drs. Peni Suparto (wakil: Drs. Bambang Priyo Utomo, B.Sc) 2008–2013 Drs. Peni Suparto (wakil: Drs. Bambang Priyo Utomo, B.Sc)Pembagian Administratif[sunting]

Kota Malang terdiri atas 5 kecamatan, yaitu:1. Kedungkandang 2. Sukun 3. Klojen 4. Blimbing 5. Lowokwaru

Demografi[sunting]

Jumlah penduduk Kota Malang 820.243 (2010), dengan tingkat pertumbuhan 3,9% per tahun.Sebagian besar adalah suku Jawa, serta sejumlah suku-suku minoritas seperti Madura, Arab, dan Tionghoa.Agama mayoritas adalah Islam, diikuti dengan Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Bangunan tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak zaman kolonial antara lain Masjid Jami (Masjid Agung), Gereja Hati Kudus Yesus, Gereja Kathedral Ijen (Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel), Klenteng di Kota Lama serta Candi Badut di Kecamatan Sukun dan Pura di puncak Buring. Malang juga menjadi pusat pendidikan keagamaan dengan banyaknya Pesantren, yang terkenal ialah Ponpes Al Hikam pimpinan KH. Hasyim Muzadi, dan juga adanya pusat pendidikan Kristen berupa Seminari Alkitab yang sudah terkenal di seluruh Nusantara, salah satunya adalah Seminari Alkitab Asia Tenggara.Bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran adalah bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Kalangan minoritas Suku Madura menuturkan Bahasa Madura.Malang dikenal memiliki dialek khas yang disebut Boso Walikan, yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, misalnya Malang menjadi Ngalam,bakso menjadi oskab' burung menjadi ngurub, dan contoh lain seperti saya bangga arema menang-ayas bangga arema nganem . Gaya bahasa masyarakat Malang terkenal egaliter dan blak-blakan, yang menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa-basi.Geografis[sunting]

Terletak pada ketinggian antara 429 - 667 meter diatas permukaan air laut. 112,06° - 112,07° Bujur Timur dan 7,06° - 8,02° Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung : Gunung Arjuno  di sebelah Utara Gunung Semeru  di sebelah Timur Gunung Kawi  dan Panderman di sebelah Barat Gunung Kelud  di sebelah SelatanIklim[sunting]

Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2006 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,2 °C - 24,5 °C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,3 °C dan suhu minimum 17,8 °C . Rata kelembaban udara berkisar 74% - 82%. dengan kelembaban maksimum 97% dan minimum mencapai 37%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Desember. Sedangkan pada bulan Juni, Agustus, dan Nopember curah hujan relatif rendah.Keadaan Geologi[sunting]

Keadaan tanah di wilayah Kota Malang antara lain : Bagian selatan merupakan dataran tinggi yang cukup luas, cocok untuk industri Bagian utara merupakan dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur Bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi daerah pendidikanPendidikan[sunting]

Perguruan Tinggi[sunting]Malang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan, karena memiliki sejumlah perguruan tinggi ternama, Sebagai kota pendidikan, banyak mahasiswa berasal dari luar Malang yang kemudian menetap di Malang, terutama dari wilayah Indonesia Timur seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua, bahkan dari luar negeri sekalipun. berikut adalah nama-nama perguruan tinggi di Malang : Universitas Brawijaya  (UB) Universitas Negeri Malang  (UM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang  (UIN

Malik Ibrahim) Universitas Muhammadiyah Malang  (UMM) Universitas Merdeka Malang  (UNMER) Universitas Gajayana  (UNIGA) Universitas Islam Malang  (UNISMA) Universitas Kanjuruhan  (UNIKAN)

Universitas Wisnuwardhana Malang Universitas Widyagama  (UWIGA) Universitas Ma Chung Universitas Kristen Ciptawacana Universitas Katolik Widya Karya Universitas Tribhuwana Tungga Dewi IKIP Budi Utomo Institut Pertanian Malang Institut Teknologi Palapa Malang

Page 4: Kota Malang Dan Batu

Institut Teknologi Nasional  (ITN) Politeknik Negeri Malang  (POLINEMA) Politeknik Kota Malang  (POLTEKOM) Politeknik Kesehatan Malang  (POLTEKES) Perguruan Tinggi ASIA Akademi Pemerintah Dalam Negeri Akademi Penyuluh Pertanian  (APP) Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang Akademi Keperawatan Ken Dedes Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Negeri Sekolah Tinggi Akuntansi Negara  (STAN) Sekolah Tinggi Teknik Atlas Nusantara Sekolah Tinggi Bahasa Asing Malang Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Widya Sasana Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indoçakti

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kertanegara Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jaya Negara Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pemnas Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sunan Giri Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Malang Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Sekolah Tinggi Teknik Budi Utomo Sekolah Tinggi Sosial Politik Waskita Darma Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia STECOM RRI (STT RRI) Malang STIKES Maharani Malang STIKES Widyagama STIE Malangkuçeçwara STMIK Indonesia STMIK Ppkia Pradnya Paramita DLL

Sekolah Menengah Atas (SMA)[sunting]Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah atas yang namanya sudah terkenal hingga tingkat nasional bahkan internasional. Beberapa di antaranya bahkan telah ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, dipelopori oleh SMA Negeri 3 Malang, selanjutnya diikuti oleh SMA Negeri 1, 4, 5, 8, 10 Malang dan SMA Katolik St. Albertus Malang (SMA Dempo). Sedangkan SMA Swasta lainnya yang cukup bergengsi di Kota Malang antara lain SMA Katolik Kolese Santo Yusup (Hua Ind), SMAK Santa Maria (SMA Langsep), SMAK Cor Jesu,Charis National Academy dan sebagainya.Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)[sunting]Selain itu ada SMK yang berstatus sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang menjadi andalan kota Malang yaitu SMK Negeri 8 Malang. Sekolah ini sudah terkenal di dunia Internasional dan Nasional karena prestasi dan Kualitasnya yang sangat baik. Selain itu ada SMK Negeri 4 Malang SMK Negeri 5 Malang , SMK Cor Jesu. yang berstatus SMK Bertaraf Internasional. Adapun sekolah swasta yang menjadi pesaing adalah SMK Telkom Sandhy Putra Malang Dan SMK PGRI 3 Malang.Budaya[sunting]

Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada malang.Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian "BANTENGAN" kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat malang namun baru sekaranglah "BANTENGAN" lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan.Festival tahunan yang menjadi event ikon kota juga sering diadakan setiap tahunnya. Beberapa festival kota tahunan diantaranya adalah: Festival Malang Kembali: Diadakan untuk memperingati HUT Kota Malang, biasa digelar pada tanggal 21 Mei. Festival ini mengusung situasi

kota pada masa lalu, mengubah jalan-jalan protokol kota menjadi museum hidup selama kurang lebih 1 minggu festival ini diadakan. Karnaval Bunga Karnaval Lampion: Biasa diadakan untuk merayakan hari raya imlek.Transportasi[sunting]

Transportasi Udara[sunting]Bandara Kota Malang yang dikenal dengan Bandara Abdul Rachman Saleh mulai berkembang sejak Lumpur Lapindo menghambat perjalanan dari Malang ke Bandara Juanda, Surabaya. Sebelumnya bandara ini adalah bandara militer yang sesekali digunakan untuk event-event tertentu, seperti balap mobil drag race yang memerlukan lintasan yang panjang. Saat ini ada 7 penerbangan, Malang-Jakarta (vice versa) setiap hari dilayani oleh Sriwijaya Air (3 penerbangan), Batavia Air (1 penerbangan) dan Garuda Indonesia (2 penerbangan). Serta Malang-Denpasar dilayani oleh Wings Air (1 penerbangan)Trasportasi Darat[sunting]Kota Malang dilalui jalur kereta api Surabaya-Malang-Blitar-Kediri-Kertosono. Kereta api harian kelas ekonomi (Penataran) melayani jalur Surabaya-Malang via Bangil. Selain itu juga terdapatkereta api Gajayana (eksekutif) jurusan Malang-Jakarta, kereta api Malabar (eksekutif-bisnis-ekonomi) jurusan Malang-Bandung, dan yang terbaru kereta api Malioboro Express (eksekutif) jurusan Malang-Yogyakarta kereta api Tawang Alun (ekonomi) jurusan Malang-Banyuwangi serta Matarmaja (ekonomi) juga dengan jurusan Malang-Jakarta(Pasar Senen),Kereta api Tumapel (ekonomi) jurusan Malang-Surabaya. Stasiun utama adalah Stasiun Malang (Kota Baru) (+444 M). 2 Stasiun lainnya adalah Stasiun Malang Kotalama (+429 M) dan Stasiun Blimbing (+471 M).Untuk jalur bus, Terminal Arjosari yang merupakan terminal terbesar di Malang melayani rute ke seluruh jurusan kota-kota utama di pulau Jawa, Bali, NTB dan Sumatera baik kelas ekonomi, Bisnis maupun eksekutif. Untuk pemberangkatan tujuan luar kota Malang terminal Arjosari tidak siaga 24 jam. Pemberangkatan bus terakhir ke Surabaya habis pukul 22.30 WIB dan Baru ada pagi hari pukul 03.00 WIB. Sedangkan untuk kedatangan bus dari luar kota ke Arjosari siaga 24 jam. Terminal Arjosari relatif aman dari calo yang sering memaksa penumpang. Saat ini biaya peron/jasa ruang tunggu Terminal Arjosari telah dihapuskan (gratis).Terminal Gadang melayani rute Malang-Lumajang, Malang-Blitar-Tulungagung-Trenggalek. Namun, saat ini keberadaan Terminal Gadang telah digantikan oleh Terminal Hamid Rusdi yang terletak kurang lebih 2 KM di sebelah timur Terminal Gadang. Sedangkan Terminal Landungsari melayani rute Malang-Kediri, Malang-Jombang dan Malang-Tuban.Adapun 2 sub terminal lainnya adalah Sub-Terminal Madyopuro di bagian timur Kota Malang, tepatnya di daerah Madyopuro (dekat Sawojajar) dan Sub-Terminal Mulyorejo yang terlatak di sebelah barat daya Kota Malang, tepatnya di daerah Mulyorejo Kecamatan Sukun. Terminal tersebut hanya disinggahi oleh angkutan kota.Kelima terminal ini terhubung dengan berbagai angkutan kota (biasa disebut angkota). Sebagai contoh, Arjosari-Gadang (AG) (saat ini huruf G diganti dengan huruf H untuk Hamid Rusdi), Hamid Rusdi-Landungsari (HL), Arjosari-Landungsari (AL), dan lain sebagainya termasuk juga dengan angkot yang menuju sub-terminal. Terdapat sekitar 20 trayek angkot di Kota Malang dan 80% wilayah Kota Malang dilalui oleh ke-20 angkot tersebut. Tidak semua angkot di Malang beropersi 24 jam hanya angkot yang melewati jalur tengah saja yang melayani penumpang 24 jam seperti angkot AG dan GA (Arjosari-Gadang) via alun-alun. Tarif angkota di Kota Malang ini sebesar Rp 2.300,- (untuk umum) dan Rp 1.500,- (untuk pelajar).Industri[sunting]

Kota Malang memiliki pola pertumbuhan industri yang unik, dimana sebagian besar industrinya disokong oleh sektor industri kecil dan mikro. Hanya terdapat beberapa industri manufaktur besar yang terdapat di Kota Malang sebagian disusun atas industri manufaktur padat karya.

Page 5: Kota Malang Dan Batu

Industri Manufaktur[sunting] Industri Rokok Industri Tekstil & GarmenIndustri Kecil dan Mikro[sunting] Industri Tempe dan Keripik Tempe Industri Makanan & Minuman Industri Kerajinan Kaos Arema Industri Kerajinan Sarung Bantal Dekorasi Industri Kerajinan Rotan Industri Kerajinan Mebel Industri Kerajinan Topeng Malangan Industri Kerajinan Lampion Industri Kerajinan Patung & Taman Industri Kerajinan Keramik & Gerabah Industri Advertising dan PercetakanKompleks Industri Manufaktur & Sentra Industri Mikro[sunting] Kompleks Industri Karya Timur Kompleks Industri Karanglo Kompleks Industri Pandanwangi Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Sentra Industri Mebel Blimbing Sentra Industri Rotan Arjosari Sentra Industri Keramik Dinoyo Sentra industri sarang burungPusat Rekreasi, Perbelanjaan & Fasilitas Umum[sunting]

Taman Kota & Ruang Terbuka Hijau[sunting] Tarekot (Taman Rekreasi Kota), terletak di belakang kantor

Walikota/ Balai kota Alun-Alun Kota (depan Masjid Jami' Kota Malang & Gedung

Pemkab Malang) Alun-Alun Tugu (depan Balai Kota Malang) Hutan Kota MalabarMuseum & Perpustakaan[sunting] Museum Brawijaya Malang Museum Bentoel Museum Mpu Purwa Museum zoologi Frater Vianney Perpustakaan Kota Malang (Jalan Ijen)Taman Rekreasi & Pasar Wisata[sunting]{{Col|2} Kebun Raya Purwodadi (kebun raya kedua di Indonesia)} Taman Rekreasi Senaputra Taman Wisata Tlogomas Pasar Minggu Semeru (Jalan Semeru) Pasar Minggu Vellodrome (lingkar luar arena Velodrome

Sawojajar) Wisata Kuliner Pulosari Taman Kridha Budaya Jawa Timur Taman Rekreasi Lembah Dieng Playground Malang Tempoe Doeloe 1 tahun sekali dan di adakan saat

pertengahan tahun. Pantai Sendang Biru Tempat Wisata Keluarga Selecta Pemandian Kendedes (peninggalan jaman kerajaan Singosari) Taman Ria Sengkaling Wisata Alam Bromo Kebun TehSarana Olahraga[sunting] Stadion Gajayana Malang GOR Ken Arok GOR Bima Sakti Arena Balap Vellodrome Araya Golf & Family Club Dieng Family Club Lembah Dieng swimming pool Futsal Champion, Futsal Arena, dll Stadion Kanjuruhan  Arema Stadium ClabMall & Pusat Perbelanjaan[sunting] Mall Malang Town Square (MATOS) Mall Olympic Garden (MOG) Mall Araya Mall Sarinah, terletak di jalan Basuki Rahmad Mall Sarinah 2, sawojajar

Mall Malang Plasa, terletak di jalan KH. Agus Salim Mall Gadjah Mada Plasa, terletak di jalan KH. Agus Salim Mall Mitra I Dept. Store, terletak di jalan KH. Agus Salim Mall Carefour Express, terletak di Jalan A. Yani Mall Matahari Dept. Store di pasar besar Mall Ramayana yg terletak di Jl Merdeka Dieng Computer Square, jalan Raya Dieng @MX Mall, jalan Veteran Hartono elektronik Gunung Sari Intan TREND Shop Sardo Swalayan Hypermart veteran Giant kawi Giant dinoyo Giant sawojajar Pasar Besar Malang Pasar Blimbing Pasar Dinoyo Pasar Bunul Pasar Mergan Pasar Tawangmangu Pasar Bareng Pasar Sukun Pasar Gadang Pasar Induk Gadang Pasar Burung & Tanaman Hias Pasar Comboran Pertokoan Kayutangan Pertokoan Arif Margono Pusat Ruko Sawojajar Pusat Ruko Sulfat Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Sentra Kuliner PulosariBioskop dan Cinema21[sunting] Matos21 Mandala21 Dieng21 Hotel Dan Guest House [5][sunting]

Hotel Tugu Park Hotel Santika Malang Hotel The Graha Cakra Malang Hotel Aria Gajayana Gadjah Mada Hotel Hotel Grand Palace Hotel Griyadi Montana Hotel Olino Garden Regents Park Hotel Hotel Kartika Graha Hotel Pelangi Hotel Trio Indah II Hotel Wisata Tidar Hotel Mutiara Hotel UB Hotel UMM Inn Hotel Splendiid Inn Hotel Agung Hotel Aloha Hotel Arjosari Hotel Arjuna Hotel Armi Hotel Bahagia Hotel Camelia Hotel Emma Hotel Emma Mustika Sari Hotel Flamboyant Hotel Garuda Hotel Graha Dewata Hotel Gress Home Stay Hotel Griyo Asri Hotel Griyo Margosuko

Page 6: Kota Malang Dan Batu

Hotel Griyo Sari Hotel Helios Hotel Kahuripan Hotel Kalpataru Hotel Kartika Kusuma Hotel Kosabra I Hotel Kosabra II Hotel Malang Hotel Malinda Hotel Mandala Puri Hotel Melati Hotel Megah Mansion Hotel Megawati Hotel Nugraha Hotel Pajajaran Park Hotel Pelangi II Hotel Pusposari Hotel Riche Hotel Sahid Montana Hotel Santoso Hotel Semarang Hotel Setia Budi Hotel Simpang Tiga Hotel Tirto Hotel Tlogo Mas Hotel Tosari Hotel Wilis Indah Hotel Windu Kencono Lovender Guest House Arman Guest House D'fresh Guest House Enny Guest House PeYe Guest House Hotel Royal IinKuliner Khas[sunting]

Bakso malang Bakso Bakar Cwie mie  / Pangsit mie Rawon  khas Malang Kaldu kambing kacang ijo Soto ayam Soto kambing  Tunggulwulung Tempe  dan Kripik tempe Sanan Tahu sukun Orem-orem Kripik buah  (kripik apel, nangka, dll.) Nasi pecel

Rujak buah Angsle Ronde Sop dengkul Sayur asem  buah apel Kare kikil  Singosari Tahu campur Mendol Cenil Klub/Tim Olahraga[sunting]

Arema Malang  (Sepak bola) Persema Malang  (Sepak bola) Bima sakti Nikko Steel  / Avian Bima Sakti (Basket) United Kencana Bike Team  Sepeda Sasana Arema Singo Edan BC  Tinju Sasana Dhory Gym BC Malang  Tinju Sasana d’Kross Malang Kirno Armase  Tinju Sasana Gajayana Boxing camp  Tinju Sasana Jaguar BC Malang  Tinju Sasana Yon Bek Ang Boxing Camp  Tinju Brazilian Martial Arts Capoeira Senzala Malang  CapoeiraMedia[sunting]

Televisi[sunting]Stasiun TV Lokal Agropolitan TV Batu Televisi Dhamma TV JTV Malang Malang TV NDTV Malang  (Nusantara Damai Televisi) FTV  (Family Televisi) Spacetoon (Indonesia) Singosari TV Gajayana TV NAA TVStasiun TV Nasional TVRI RCTI SCTV MNC TV ANTV Indosiar Trans 7 Metro TV Trans TV TV One Global TV

Buletin & Media Massa Lokal[sunting] Jawa Pos Radar Malang Memo Arema Malang Post Putera Daerah[sunting]

Andrie Wongso ,Motivator Soebandrio ,Tokoh Politik Sylvia Saartje ,Penyanyi Abadi Soesman ,Musisi Aji Santoso , Legenda sepak bola Rudini , Mantan Mendagri Sudomo Munir , Aktivis HAM Teguh Santosa  (Komikus) Elpamas Ian Antono Ismay Hamzah Krisdayanti Yuni Shara Syaharani Suara Persaudaraan Aage Meinesz  (penjahat Belanda) Eka Budianta  (Sastrawan) Ve AFI Adit AFI

Tarzan  (pelawak) Topan  (pelawak) Leysus  (pelawak) Kwartet S  (pelawak) Nurbuat  (pelawak) Anto Baret  (musisi) Cindy Fatika Sari Alexandra Gotardo Sheila Marcia Joseph Dennis Adhiswara Baim Cilik Akbar Khalil Alkatiri Della Puspita Yuki kato Putih  (band) D'bagindas  (band) UNDA UNDI  (band) Flanella  (band) Apel Band  (band) Vanya Pranashinta  (mamamia) Lolita Agustine Roullete  (band) Ririn Dwi Ariyanti Bram Moersas Roweina Umboh

Alena , Penyanyi Feni Rose Franda Tiffany Fessy Alwi Putri Viola  (jurnalis) Sunar Mudiyanto  (Jurnalis) Rizal Djibran Marcelino Andhika Pratama Mey Chan  (duo maia) Salikin Hardjo  (penulis tentang

tenaga kerja Jawa diSuriname) Gerrit Korteweg  (perenang Belanda) Johannes Drijber  (politikus Belanda) Walter Nobbe  (seniman Belanda) Anton Zijderveld  (sosiolog Belanda) Sandi Prasetya Harm Albertus van

Weerden (Seniman Belanda) Gwen Priscilla  (Mahadewi) Hans Herbert Moritz Fuhri  (perwira

AL Belanda) Josef Ferdinand Arens  (kimiawan

Belanda)

Page 7: Kota Malang Dan Batu

Julukan[sunting]

Paris van East Java, karena kondisi alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk dan kotanya yang bersih, bagaikan kota "Paris"-nya Jawa Timur.

Kota Wisata, kondisi alam yang elok dan menawan, bersih, sejuk, tenang dan fasilitas wisata yang memadai merupakan ciri-ciri sebuah kota tempat berlibur.

Kota Pendidikan Internasional, situasi kota yang tenang, penduduknya ramah, harga makanan yang relatif murah dan fasilitas pendidikan yang memadai sangat cocok untuk belajar/menempuh pendidikan. Sedikitnya ada lima universitas negeri yang berdiri di Malang: Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Kesehatan Malang dan puluhan atau mungkin ratusan PTS.

Kota Militer, terpilih sebagai Kota Kesatrian. Di kota Malang ini didirikan tempat pelatihan militer, asrama dan mess perwira di sekitar lapangan Rampal, dan pada zaman Jepang dibangun lapangan terbang "Sundeng" di kawasan Perumnas sekarang, selain itu juga ada pabrik amunisi, senjata & kendaraan tempur, Pindad, di Turen, Kabupaten Malang .

Kota Sejarah, sebagai kota yang menyimpan misteri embrio tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar seperti Tumapel, Kanjuruhan, Singosari, Kediri (Dhoho), Mojopahit, Demak dan Mataram. Di kota Malang juga terukir awal kemerdekaan Republik bahkan kota Malang tercatat masuk nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia.

Kota Bunga, cita-cita yang merebak di hati setiap warga kota senantiasa menyemarakkan sudut kota dan tiap jengkal tanah warga dengan warna-warni bunga.

Kota Olahraga, Banyak lahir bibit-bibit olahragawan yang berasal dari malang, yang paling terkenal dengan olah raga sepak bolanya terbukti dengan berdirinya 2 team sepak bola seperti Persema dan Arema yang mempunyai prestasi cukup baik di tingkat regional dan nasional,di tambah lagi supporter yang sangat fanatik dan atraktif Ngalamania serta Aremania.

Kota Apel, mempunyai produksi apel yang melimpah berpusat di wilayah Kota Batu dan Poncokusumo sehingga banyak di ekspor ke dalam dan luar negeri. Disana apel diolah menjadi bermacam-macam makanan maupun minuman, Contohnya Sari apel, Keripik Apel, Manisan dll.

Kota Susu, mempunyai produksi susu skala nasional dan internasional yang produksinya terletak di wilayah Pujon Kabupaten Malang. Susu yang didapatkan berasal dari sapi luar negeri sehingga susu yang diperoleh mempunyai kualitas bagus.

Kota Dingin, karena memiliki letak geografis yang dikelilingi pegunungan, a.l. Gunung Arjuno Welirang, Gunung Kawi-Panderman, Gunung Bromo-Semeru.

Kota Pelajar, karena malang memiliki banyak universitas negeri ataupun swsta yang cukup terkenal sehingga banyak orang dari luar pulau yang pindah ke Malang untuk mencari pendidikan yang lebih baik dari kota lain.

Kota Kuliner, Di malang banyak sekali jenis makanan khas yang menggugah selera banyak wisatwan.

KEADAAN KOTA MALANG DI HARI KEMUDIANApr 22nd, 2008 by Pustakawan | 0Keadaan ini dapat dibagi dalam dua bagian ialaha) Masa peralihan ;b) Masa sesudah peralihan ini ;Dalam masa peralihan kita harus menindjau, adakah Malang sanggup untuk memberikan djaminan, djika kedudukan Pemerintah Agung sekarang djuga dipindahkan ke Malang. Untuk mengimbangi keadaan demikian, maka apakah jang harus kita tindakkan ? Gedung didalam kota Malang, di Batu maupun di Lawang tjukup banjak dan luas pula untuk dapat mentjukupi keperluan ruangan2 pelbagai djawatan Pemerintah, Ambassades d.1.l., dalam sementara waktu ini. Adapun gedung2 ini kini kebanjakan dipergunakan oleh badan2perdjoangan, badan2 usaha d.s.b., jang nanti dapat dipindahkan misalnja ketangsi2 jang pada azasnja masih tjukup luas untuk diisi. Hanjalah perumahan tangsi ini banjak jang rusak sehingga perlu diperbaiki terlebih dahulu. Sudah barang tentu pemindahan ini akan menimbulkan kesukaran2, tetapi dengan sekedar sikap bidjaksana, misalnja dengan pemberian penerangan2, maka kesukaran2 ini akan dapat kita atasi. Tentang kesanggupan kota Malang untuk menambah djaminan kepada penduduk kota jang pasti akan bertambah djumlahnja berhubung dengan pemindahan Pemerintahan Pusat, tidak perlu dichawatirkan, berdasarkan kenjataan, bahwa hingga kini tiada tampak tanda2 akan adanja atau adanja kekurangan makanan serta minuman, sekalipun Malang pernah menerima sedjumlah 70.000 orang pengungsi dari daerah lain.Mungkinkah dikandung kechawatiran, bahwa kota Malang kian hari akan bertambah kian surut sehingga achirnja akan mendjadi sebuah kota ?mati?? Kemungkinan demikian patut kita kupas seksama, berhubung pula dengan pengembalian2 kota2 jang kini diduduki Belanda kepada fihak Republik.Seorang stedebouwkundige pada tahun 1935 telah meramalkan, bahwa kota Malang bukannja akan ?mati?, melainkan dan bahkan pula senantiasa akan kian meluas, terutama disebabkan oleh letaknja setinggi 444 m sehingga kebaikan iklim terdjamin, lagi pula oleh perkebunan2 (bergcultures) jang terdapat di daerah Malang.Disamping ini sjarat2 stedebouw telah pula dipenuhi, dan dapat dilaksanakan paralel dengan stedeschoon, sedang perlaksanaan stedebouw dengan kedua bagaiannja, ialah opbouw dan uitbouw tjukup terdjamin adanja. Sjarat2 ketiga ini tidak mudah dipenuhi oleh daerah2 lain. Daerah2 untuk verkeers-, woon-, industrie- dan ontspanningsdoeleinden tjukup tersediakan, demikian pula halnja dengan groen- dan re-creatie-gebieden. Adapun ramalan tsb, didasarkan pula kepada djumlah penduduk jang kian lama bukannja kian susut, melainkan kian bertambah dan meningkat.Djumlah penduduk jang pada tahun 1920 ada 42.981 orang, pada tahun 1936 telah mendjadi 95.375 djiwa. Selandjutnja stedebouwkundige tsb, mengemukakan pendapatnja, bahwa dalam sedikit waktu lagi Malang menghadapi penambahan djumlah penduduk jang mengagumkan. Ramalan demikian achirnja njata tiada meleset. Dalam tahun 1946 djumlah penduduk kota Malang meningkat mendjadi 226.653 orang tiada terhitung 70.000 orang pengungsi sedang ditahun 1954 djumlah penduduk jang tertjatat ada 271.870 djiwa.Selain dari pada ?bevolkings-aanwas? ini, maka sjarat2 lainnja untuk mendjamin langsung-hidup maupun kemadjuanja telah dipenuhi oleh kota Malang. Adapun jang mengenai uitbouw, ditilik dari sudut kesehatan maka sebaiknja apabila djalannja uitbouw ini ialah ke Barat dan Utara, karena daerah2 ini sehat lagi pula pemandangan alamnja tjukup indah pula, selandjutnja kesukaran2 technisch tidak akan banjak timbul. Selain dari pada itu letak kota Malang jang djauh dari ?tectonische epicentra? (dekat Nusakambangan serta Wonosobo) sedang ?epicentra? jang agak dekat (jang pernah diketahui ialah: Timurnja semenandjung Blambangan dan 100 ? 200 km. Selatan dari Pantai-Selatan Malang) tidak perlu menimbulkan kechawatiran dalam usaha membangun gedung2 ?Kebesaran-Negara?, sekalipun kemungkinan timbulnja gempa-bumi tetap patut diperhatikan, karena pulau Djawa adalah memang penuh bergunung api.Dalam soal lalu-lintas dan perhubungan pun Malang meghadapi kemungkinan2jang luas. Lapangan terbang jang sudah ada dapat diperluas, diperbaiki serta diperlengkapi untuk dapat melajani perhubungan udara jang sempurna.Dalam pada itu perlu dikemukakan, bahwa ahli2 penerbangan berpendapat, bahwa lapangan terbang di Singosari adalah jg terbaik diseluruh Djawa, karena luasnja tanah-datar Singosari/Sundeng dengan corridor Lawang-Kepandjen, lagi pula karena terangnja udara (tidak mistig).Tenaga listrik jang tjukup banjak sumber2nja serta tjukup kuat pula, membuka kemungkinan2 ?electrificatie locaal transport?, sedang bukan barang mustahil pula bila kelak di Malang berdjalan sebuah ?trolley?. Perhubungan tjepat Malang-Surabaja sekarang telah diselenggarakan dengan ?diesel electrische treinen?.

Page 8: Kota Malang Dan Batu

Dalam soal ?industrialisatie? tenaga listrik ini merupakan pula factor jang penting. Dan dalam hal inipun Malang menghadapi kemungkinan jang tiada terkirakan luasnja. Tanah2 dalam daerah kota seluas 4.225 ha,kini merupakan tanah-persediaan untuk melaksanakan segala kemungkinan2 itu, sedang diluar daerah kota masih be-ratus2 ha. tanah jang dapat dipergunakan pula.Demikianlah, maka factor2 sekaliannja ini silih-berganti akan hidup-menghidupkan, saling dorong-mendorong, mendjamin seteguhnja langsung-hidupnja, meluasnja serta madjunja kota Malang dihari kemudian.

KISAH SEJARAH MALANG02.02.2008 · Posted in Budaya, SejarahA. Masa kerajaan KlasikSejarah kota Malang dimulai pada abad VIII, pada jaman ketika kerajaan-kerajaan masih lestari dan Malang adalah salah satu teritorial yang diperebutkan oleh beberapa kerajaan seperti kerajaan Medaeng yang didirikan oleh Empu Sendok. Wilayah Malang juga pernah berada di wilayah kerajaan Kediri dibawah kekuasaan Sri Baginda Kretajaya antara 1188-1222.Salah satu cerita paling terkenal adalah tentang kekuasaan teritorial yang dipegang oleh Akuwu Tunggul Ametung yang ditunjuk langsung oleh Kretajaya dari kerajaan Kediri.Pada masa tersebut, Tunggul Ametung yang banyak memerintah dengan kurang baik, mengambil putri seorang Brahmana yang bernama Ken Dedes, yang menimbulkan ketidak setujuan dari kalangan Hindu, sehingga banyak muncul perlawanan. Ken Arok adalah salah seorang yang tidak menyukai kenyataan tersebut, dan dia sendiri adalah seorang pemuda yang berani meskipun tidak memiliki banyak kekuasaan. Sifatnya yang ksatria dibina oleh seseorang yang bernama Bango Samparan. Dengan sifat ini pula dia mendapatkan banyak pengikut.Pada suatu saat yang dirasa tepat, Ken Arok melakukan perlawanan dan kudeta terhadap Tunggul Ametung. Salah satu alasan mengapa dia melakukan kudeta adalah karena juga tertarik dengan Ken Dedes.Dengan dibantu oleh pengikutnya yang setia, Ken Arok berhasil membunuh Tunggul Ametung dengan keris Empu Gandring. Kudeta ini membebaskan rakyat dari pemerintahan Tunggul ametung yang menindas. Ini adalah salah satu cerita kudeta pertama kali terjadi di Nusantara dan merupakan salah satu cerita terhebat.Ken Arok langsung naik tahta menggantikan Tunggul Ametung dengan kerajaan baru yaitu Tumapel, serta mengambil Ken Dedes sebagai permaisurinya. Tumapel berusaha melepaskan diri dari kerajaan Kediri dan kemudian berperang melawan kerajaan yang sebelumnya menguasai teritorial Malang ini. Hebatnya, perlawanan ini berhasil sehingga Ken Arok berhasil mengalahkan Kediri dan menjadi kekuatan baru kerajaan Tumapel dengan pusat di Singosari.Ken Arok dan Ken Dedes memiliki anak yaitu Mahisa Wong Ateleng, yang memiliki cicit bernama Raden Wijaya, yang membangun kerajaan baru yaitu kerajaan Majapahit. Majapahit adalah kerajaan yang sangat besar dan memiliki armada maritim yang sangat tangguh dan kerajaan tersebut bisa dibandingkan dengan kerajaan Romawi di Eropa.B. Masa penjajahan dan pembebasanKota Malang diresmikan menjadi Kota Madya (kota tingkat menengah) oleh para Londo pada tanggal 1 April 1914 melalui Staadsblad no. 297, dikepalai oleh seorang walikota. Sebenarnya bukan hanya hal negatif yang dibawa penjajah Belanda, namun juga hal positif seperti pembangunan gedung-gedung dan perencanaan kota yang baik. Belanda bahkan melihat potensi kota Malang sebagai kota wisata, dengan membangun bangunan-bangunan pendukung wisata, misalnya di Selecta sekarang.Pada awalnya, Malang tidak berdiri sendiri sebagai sebuah kota, tetapi berada dibawah Karesidenan Pasuruan. Setelah Kodya Malang terbentuk, Walikota dipilih pada 1919 yang adalah seorang arsitek Belanda.Sebelumnya, terjadi perjuangan sengit melawan pendudukan Belanda pada 1722 namun Belanda menang dan mengibarkan benderanya di kota Malang. Belanda juga membangun Loji (benteng) yang berlokasi di RSU Syaiful Anwar Malang. Kata Loji juga disebut ‘ke-lojian’ yang menjadi awal sebutan ‘Klojen’.Belanda memandang kota Malang sangat baik untuk dijadikan kota peristirahatan dengan berbagai fasilitas seperti area hiburan, misalnya gedung di lokasi Sarinah Plasa jaman dulu adalah lokasi hiburan bagi para Londo.Tata kota Malang juga sangat baik mengadopsi konsep kota taman dan wisata, kita masih bisa melihat hasilnya adalah Jalan Ijen, dimana tipe rumah-rumahnya adalah rumah vila.Belanda juga membangun berbagai rumah ibadah, atau setidaknya memberikan kesempatan pembangunan gereja dan masjid di sekitar alun-alun kota.Pada tahun 1914, Malang menjadi ‘Kota Madya’ (Gemeente) atau kota skala sedang. Pada 1942, Jepang datang dan menduduki Malang, merampas bangunan dan tanah untuk kepentingan invasi mereka. Jepang juga memaksa rakyat jelata untuk bekerja rodi membangun pangkalan-pangkalan militer.Setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, Jepang mengaku kalah dan menyerah. Mereka meninggalkan Malang pada tahun 1945 dan Malang menjadi bagian Republik Indonesia yang telah merdeka.

Malang juga mengecap agresi militer Belanda untuk merebut kembali tanah jajahannya. Namun rakyat Malang berusaha mati-matian untuk mempertahankan tanah kelahirannya ini. Dan Malang tetap menjadi bagian dari Republik Indonesia, melalui sejarah perjuangan yang panjang.

Sejarah dan Asal-usul Kota MalangAdalah seorang raja yang bijaksana dan amat sakti, Dewasimha namanya. Ia menjaga istananya yang berkilauan serta dikuduskan oleh

api suci Sang Putikewara (Ciwa). Berbahagialah sang Raja Dewasimha karena dewa-dewa telah menganugerahkan dalam hidupnya seorang putera sebagai pewaris mahkotanya. Putra yang kemudian menjadi pelindung kerajaan itu bernama Liswa atau juga dikenal sebagai Gajayana. Adalah Gajayana seorang raja yang begitu dicintai rakyatnya, berbudi luhur dan berbuat baik untuk kaum pendeta serta penuh baktu sesungguh-sungguhnya kepada Resi Agastya.

Sebagai tanda bakti yang tulus kepada Resi tersebut, sang Raja Gajayana telah membangun sebuah candi yang permai untuk mahresi serta untuk menjadi penangkal segala penyakit dan malapetaka kerajaan. Jikalau nenek moyangnya telah membuat arca Agstya dari kayu cendana, maka Raja Gajayana sebagai pernyataan bakti dan hormatnya telah memerintahkan kepada pemahat-pemahat ternama di seantero kerajaan untuk membuat arca Agastya dari batu hitam nan indah, agar semua dapat melihatnya. Arca Agastya yang diberi nama Kumbhayoni itu, atas perintah raja yang berbudi luhur tersebut kemudian diresmikan oleh para Regveda, para Brahmana, pendeta-pendeta terkemuka dan para penduduk negeri yang ahli, pada tahun Saka, Nayana-Vava-Rase(682) bulan Magasyirsa tepat pada hari Jum’at separo terang.

Ia Raja Gajayana yang perkasa itu adalah seorang agamawan yang sangat menaruh hormat kepada para pendeta. Dihadiahkannya kepada mereka tanah-tanah beserta sapi yang gemuk, sejumlah kerbau, budak lelaki dan wanita, serta berbagai keperluan hidup seperti sabun-sabun tempat mandi, bahan upacara sajian, rumah-rumah besar penuh perlengkapan hidup seperti : penginapan para brahmana dan tamu, lengkap dengan pakaian-pakaian, tempat tidur dan padi, jewawut. Mereka yang menghalang-halangi kehendak raja untuk memberikan hadiah-hadiah seperti itu, baik saudara-saudara, putera-putera raja, dan Menteri Pertama, maka mereka akan menjadi celaka karena pikiran-pikiran buruk dan akan masuk ke neraka dan tidak akan memperoleh keoksaan di dunia atau di alam lain. Ia, sebaliknya selalu berdoa dan berharap semoga keturunannya bergirang hati dengan hadiah-hadiah tersebut, memperhatikan dengan jiwa yang suci, menghormati kaum Brahmana dan taat beribadat, berbuat baik, menjalankan korban, dan mempelajari Weda. Semoga mereka menjaga kerajaan yang tidak ada bandingannya ini seperti sang Raja telah menjaganya.

Raja Gajayana mempunyai seorang puteri Uttejena yang kelak meneruskan Vamcakula ayahandanya yang bijaksana itu.Cerita di atas diangkat sari satu prasasti yang bernama “Prasasti Dinaya atau Kanjuruhan” menurut nama desa yang disebutkan dalam

piagam tersebut. Seperti tertulis di dalamnya, prasasti ini memuat unsure penanggalan dalam candrasengkala yang berbunyi : “Nayana-vaya-rase” yang bernilai 682 tahun caka atau tahun 760 setelah Masehi.

Apabila prasasti itu dikeluarkan oleh Raja Gajayana pada tahun 760 sesudah Masehi, maka paling tidak prasasti itu merupakan sumber tertulis tertua tentang adanya fasilitas politik yakni berdirinya kerajaan Kanjuruan di wilayah Malang. Tempat itu sekarang dikenal dengan nama

Page 9: Kota Malang Dan Batu

Dinoyo terletak 5 km sebelah barat Kota Malang. Di tempat ini menurut penduduk disana, masih ditemukan patung Dewasimha yang terletak di tengah pasar walaupun hampir hilang terbenam ke dalam tanah.

Malangkucecwara berasal dari tiga kata, yakni : Mala yang berarti segala sesuatu yang kotor, kecurangan, kepalsuan, atau bathil, Angkuca yang berarti menghancurkan atau membinasakan dan Icwara yang berarti Tuhan. Dengan demikian Malangkucecwara berarti “TUHAN MENGHANCURKAN YANG BATHIL”.

Walaupun nama Malang telah mendarah daging bagi penduduknya, tetapi nama tersebut masih terus merupakan tanda tanya. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas pernyataan tersebut di atas. Sampai saat ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut. Malangkucecwara yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.

Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti candi Jago dan candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman kerajaan Singasari.

Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci Malangkucecwara itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu.

Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi, sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………”

Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti tiu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi.

Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang.

Timbulnya karajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang.

Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah.

Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.Mengapa Malang?

Sebelum tahun 1964, dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkucecwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkucecwara.Sekilas Sejarah PemerintahanKota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.Malang merupakan sebuah Kerajaan yang berpusat di wilayah Dinoyo, dengan rajanya Gajayana.

Tahun 1767 Kompeni memasuki Kota Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun. 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang. 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.

(disadur dengan sedikit perubahan dari digilib.malangkota.go.id) SUNDAY, APRIL 7, 2013Sejarah Panjang Kota Malang Sejak Zaman Prasejarah sampai ModernDaerah Malang merupakan peradaban tua yang tergolong pertama kali muncul dalam sejarah Indonesia yaitu sejak abad ke 7 Masehi. Peninggalan yang lebih tua seperti di Trinil (Homo Soloensis) dan Wajak - Mojokerto (Homo Wajakensis) adalah bukti arkeologi fisik (fosil) yang tidak menunjukkan adanya suatu peradaban.Peninggalan purbakala disekitar wilayah Kota Malang seperti Prasasti Dinoyo (760 Masehi), Candi Badut, Besuki, Singosari, Jago, Kidal dan benda keagamaan berasal dari tahun 1414 di Desa Selabraja menunjukkan Malang merupakan pusat peradaban selama 7 abad secara kontinyu.

Malang merupakan wilayah kekuasaan 5 dinasti yaitu Dewasimha / Gajayana (Kerajaan Kanjuruhan), Balitung / Daksa / Tulodong Wawa (Kerajaan Mataram Hindu), Sindok / Dharmawangsa / Airlangga / Kertajaya (Kerajaan Kediri), Ken Arok hingga Kertanegara (Kerajaan Singosari), Raden Wijaya hingga Bhre Tumapel 1447 - 1451 (Kerajaan Majapahit).

MASA KERAJAAN KANJURUHANKerajaan Kanjuruhan menurut para ahli purbakala berpusat dikawasan Dinoyo Kota Malang sekarang. Salah satu bukti keberadaan Kerajaan Kanjuruhan ini adalah Prasasti Dinoyo yang saat ini berada di Museum Jakarta. Prasasti Dinoyo ditemukan di Desa Merjosari (5 Km. sebelah Barat Kota Malang), di kawasan Kampus III Universitas Muhammadiyah saat ini. Prasasti Dinoyo merupakan peninggalan yang unik karena ditulis dalam huruf Jawa Kuno dan bukan huruf Pallawa sebagaimana prasasti sebelumnya. Keistimewaan lain adalah cara penulisan tahun berbentuk Condro

Page 10: Kota Malang Dan Batu

Sangkala berbunyiNayana Vasurasa (tahun 682 Saka) atau tahun 760 Masehi. Dalam Prasasti Dinoyo diceritakan masa keemasan Kerajaan Kanjuruhan sebagaimana berikut :

Ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja yang sakti dan bijaksana dengan nama Dewasimha Setelah Raja meninggal digantikan oleh puteranya yang bernama Sang Liswa Sang Liswa terkenal dengan gelar Gajayana dan menjaga Istana besar bernama Kanjuruhan Sang Liswa memiliki puteri yang disebut sebagai Sang Uttiyana Raja Gajayana dicintai para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman diseluruh negeri Raja dan rakyatnya menyembah kepada yang mulia Sang Agastya Bersama Raja dan para pembesar negeri Sang Agastya (disebut Maharesi) menghilangkan penyakit Raja melihat Arca Agastya dari kayu Cendana milik nenek moyangnya Maka raja memerintahkan membuat Arca Agastya dari batu hitam yang elok

Salah satu Arca Agastya ada di dalam kawasan Candi Besuki yang saat ini tinggal pondasinya saja. Bukti lain keberadaan Kerajaan Kanjuruhan adalah Candi Badut yang hingga kini masih cukup baik keadaannya serta telah mengalama renovasi dari Dinas Purbakala. Peninggalan lain adalah Patung Dewasimha yang berada di tengah Pasar Dinoyo saat ini.

MASA KERAJAAN MATARAM HINDUKeturunan Dewasimha dan Gajayana mundur sejalan dengan munculnya dinasti baru di daerah Kediri yaitu Balitung, Daksa, Tulodong dan Wawa yang merupakan keturunan Raja Mataram Hindu di Jawa Tengah. Balitung (898 - 910) adalah Raja Mataram pertama yang menguasai Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dinasti ini memusatkan kekuasaannya di daerah Kediri yang lebih dekat ke Jawa Tengah dibandingkan dengan bekas pusat kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan di Malang. Pada masa ini Malang hanyalah sebuah wilayah yang tidak begitu penting kedudukannya.

MASA KERAJAAN KEDIRI, DAHA DAN JENGGALADinasti berikutnya yang menguasai Kediri setelah kemunduran Mataram Hindu adalah keturunan Sindok, Dharmawangsa, Airlangga dan terakhir Kertajaya (1216 - 1222). Pada masa ini pusat kekuasaan beralih ke Daha / Jenggala sedangkan daerah Malang menjadi sebuah wilayah setingkat Kadipaten yang maju dan besar terutama sebagai dalam bidang keagamaan dan perdagangan, dipimpin oleh seorang Akuwu.

MASA KERAJAAN SINGOSARI

Singosari dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di tanah Jawa yang disegani diseluruh Nusantara dan manca negara. Singosari semula adalah sebuah Kadipaten dibawah kekuasaan Raja Kediri yaitu Kertajaya. Kadipaten tersebut bernama Tumapel dipimpin oleh Akuwu Tunggul Ametung yang kemudian direbut kedudukannya oleh Ken Arok. Ken Arok kemudian mengembalikan pusat kekuasaan ke daerah Malang setelah Kediri ditaklukkan. Selama 7 generasi Kerajaan Singosari berkembang pesat hingga menguasai sebagian besar wilayah Nusantara. Bahkan Raja terakhir yaitu Kertanegara mempermalukan utusan Maharaja Tiongkok Kubhilai Khan yang meminta Singosari menyerahkan kekuasaannya.

Singosari jatuh ketangan Kediri ketika sebagian besar pasukan Kertanegara melakukan ekspedisi perang hingga ke Kerajaan Melayu dan Sriwijaya. Namun tidak lama kemudian pasukan Kediri berhasil dipukul mundur oleh keturunan Kertanegara yaitu Raden Wijaya yang kemudian dikenal sebagai pendiri Kerajaan Majapahit. Pada saat yang hampir bersamaan Raden Wijaya juga harus menghadapi serbuan dari armada Tiongkok yang menuntut balas atas perlakuan Raja Singosari sebelumnya (Kertanegara) terhadap utusannya. Armada Tiongkok inipun berhasil dikalahkan oleh Raden Wijaya berkat bantuan dari Penguasa Madura yaitu Arya Wiraraja.

MASA KERAJAAN MAJAPAHITKerajaan Majapahit mencapai masa keemasan ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patihnya Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Majapahit menaklukkan hampir seluruh Nusantara dan melebarkan sayapnya hingga ke seluruh Asia Tenggara. Pada masa ini daerah Malang tidak lagi menjadi pusat kekuasaan karena diduga telah pindah ke daerah Nganjuk. Menurut para ahli di Malang ditempatkan seorang penguasa yang disebut Raja pula.

Dalam Negara Kertagama dikisahkan Hayam Wuruk sebagai Raja Majapahit melakukan ziarah ke makam leluhurnya (yang berada disekitar daerah Malang), salah satunya di dekat makam Ken Arok. Ini menunjukkan bahwa walaupun bukan pusat pemerintahan namun Malang adalah kawasan yang disucikan karena merupakan tanah makam para leluhur yang dipuja sebagai Dewa. Beberapa prasasti dan arca peninggalan Majapahit dikawasan puncak Gunung Semeru (Telaga Ranu Gumbolo) dan juga di Gunung Arjuna menunjukkan bahwa kawasan Gunung Bromo - Tengger - Semeru serta Gunung Arjuna adalah tempat bersemayam para Dewa dan hanya keturunan Raja yang boleh menginjakkan kaki di wilayah tersebut. Bisa disimpulkan bahwa berbagai peninggalan tersebut merupakan rangkaian yang saling berhubungan walaupun terpisah oleh masa yang berbeda sepanjang 7 abad.

ASAL USUL NAMA KOTA MALANGNama Batara Malangkucecwara disebutkan dalam Piagam Kedu (tahun 907) danPiagam Singhasari (tahun 908). Diceritakan bahwa para pemegang piagam adalah pemuja Batara (Dewa) Malangkucecwara, Puteswara (Putikecwara menurut Piagam Dinoyo), Kutusan, Cilahedecwara dan Tulecwara. Menurut para ahli diantaranya Bosch, Krom dan Stein Calleneis, nama Batara tersebut sesungguhnya adalah nama Raja setempat yang telah wafat, dimakamkan dalam Candi Malangkucecwara yang kemudian dipuja oleh pengikutnya, hal ini sesuai dengan kultus Dewa - Raja dalam agama Ciwa.

Nama para Batara tersebut sangat dekat dengan nama Kota Malang saat ini, mengingat nama daerah lain juga berkaitan dengan peninggalan di daerah tersebut misalnya Desa Badut (Candi Badut), Singosari (Candi Singosari). Dalam Kitab Pararaton juga diceritakan keeratan hubungan antara nama tempat saat ini dengan nama tempat di masa lalu misalnya Palandit (kini Wendit) yang merupakan pusat mandala atau perguruan agama. Kegiatan agama di Wendit adalah salah satu dari segitiga pusat kegiatan Kutaraja pada masa Ken Arok (Singosari - Kegenengan - Kidal - Jago : semuanya berupa candi).

Pusat mandala disebut sebagai panepen (tempat menyepi) salah satunya disebutKabalon (Kebalen di masa kini). Letak Kebalen kini yang berada di tepi sungai Brantas sesuai dengan kisah dalam Pararaton yang menyebut mandala Kabalon dekat dengan sungai. Disekitar daerah Kebalen - Kuto Bedah - DAS Brantas banyak dijumpai gua buatan manusia yang hingga kini masih dipakai sebagai tempat menyepi oleh pengikut mistik dan kepercayaan. Bukti lain kedekatan nama tempat ini adalah nama daerahTuryanpada kini Turen, Lulumbang kini Lumbangsari, Warigadya kini Wagir, Karuman kini Kauman.

Pararaton ditulis pada tahun 1481 atau 250 tahun sesudah masa Kerajaan Singosari menggunakan bahasa Jawa Pertengahan dan bukan lagi bahasa Jawa Kuno sehingga diragukan sebagai sumber sejarah yang menyangkut pemerintahan dan politik. Penulisan Pararaton sudah . 

Namun pendekatan yang dipakai para ahli dalam menyelidiki asal usul nama Kota Malang didasarkan pada asumsi bahwa nama tempat tidak akan jauh berubah dalam kurun waktu tersebut. Hal ini bisa dibuktikan antara lain dari nama Kabalon (tempat menyepi) ternyata juga disebutkan dalam Negara Kertagama. Dalam kitab tersebut dikisahkan bahwa puteri mahkota Hayam Wuruk yaitu Kusumawardhani (Bhre Lasem) sebelum menggantikan ayahnya terlebih dahulu menyepi di di Kabalon dekat makam leluhurnya yaitu Ken Arok atau Rangga Rajasa alias Cri Amurwabumi. Makam Ken Arok tersebut adalah Candi Kegenengan.

Page 11: Kota Malang Dan Batu

Namun istilah Kabalon hanya dikenal dikalangan bangsawan, hal inilah yang menyebabkan istilah Kabalon tidak berkembang. Rakyat pada masa itu tetap menyebut dan mengenal daerah petilasan Malangkucecwara dengan nama Malang hingga diwariskan pada masa sekarang.

MASA KOLONIALSetelah kemunduran Kerajaan Majapahit yang terdesak oleh Kerajaan Mataram Islam, daerah Malang semakin ditinggalkan bahkan dijauhi karena kultus Dewa - Raja dan agama Hindu bertentangan dengan ajaran Islam. Peninggalan peradaban Hindu - Ciwa tidak lagi diperhatikan karena sisa pengikut Kerajaan Majapahit yang memeluk agama Hindu Ciwa menyingkir ke daerah Tengger dan keturunannya dikenal sebagai masyarakat Tengger sekarang.

Kedatangan bangsa kulit putih antara lain Portugis, Belanda dan Inggris pada akhirnya mengakibatkan kemunduran Kerajaan mataram sehingga Nusantara jatuh kedalam masa penjajahan. Dalam masa pertengahan penjajahan menurut Buku History of Java karangan Gubernur Jenderal Raffles (1812), Malang merupakan daerah perkebunan dibawah Kabupaten Pasuruan. Malang berkembang pesat setelah ada jalur kereta api dan dibukanya berbagai perkebunan terutama tebu untuk industri gula. Sampai saat ini dua pabrik gula peninggalan kolonial masih beroperasi yaitu PG. Krebet Baru dan PG. Kebon Agung.

MASA KEMERDEKAAN

Pada masa sesudah Proklamasi Kemerdekaan di Malang didirikan Pemerintah Daerah Sementara dan pada masa Perang Kemerdekaan (Clash I 1947 dan Clash II 1949) daerah Malang menjadi basis perjuangan baik politis maupun gerilya.

Berbagai pasukan antara lain TGP dan pasukan Hamid Rusdi sangat terkenal dengan kegigihan dan keberaniannya. Salah satu pertempuran dahsyat dalam mempertahankan Kota Malang yang selalu dikenang adalah front Jalan Salak (kini Jalan Pahlawan Trip). Pada saat itu gugur 35 orang anggota Brigade 17 Detasemen I Trip Jawa Timur. Di bekas lokasi pertempuran tersebut kini didirikan Monumen dan Makam Pahlawan Trip. Makam Pahlawan yang lain terletak di Jalan Veteran tidak jauh dari Jalan Pahlawan Trip.

MASA ORDE LAMA

Pergolakan politis pada akhir masa Orde Lama juga terjadi di Malang karena aktifitas PKI / Komunis cukup banyak mempengaruhi masyarakat terutama golongan pemuda. Terjadi rapat2 umum, demonstrasi, kerusuhan dan bentrokan fisik antara pendukung Komunis dengan pendukung Pancasila, salah satunya yang terkenal adalah penyerbuan Gedung Sarinah sekarang. Akhirnya kelompok Komunis dapat dikalahkan dan melarikan diri ke daerah Blitar sehingga dilakukan operasi militer Sandhi Yudha yang mengakhiri petualangan Komunis di Indonesia.

MASA ORDE BARUKota Malang berkembang pesat pada masa Orde Baru berkat perkembangan perekonomian yang semakin baik dan semangat masyarakat yang kuat untuk meraih hari depan yang lebih baik. Berbagai kegiatan pembangunan di segala bidang terus dilakukan dan memberikan hasil yang memuaskan.

MASA REFORMASIMalang sebagai Kota Pendidikan juga menjadi salah satu barometer aksi yang menggulirkan reformasi. Ribuan Pelajar dan Mahasiswa turun ke jalan untuk memperjuangkan hak rakyat dan prinsip demokrasi hingga berhasil. Dan perjuangan terus dilanjutkan di daerah antara lain dengan mengupayakan pemilihan Pimpinan Daerah (Walikota) yang demokratis.

SEJARAH KOTA MALANG

Malang, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota pelajar.

Wilayah cekungan (dataran rendahnya) Malang telah sejak masa purbakala menjadi kawasan pemukiman. Banyaknya sungai yang mengalir di sekitar tempat ini membuatnya cocok sebagai kawasan pemukiman. Wilayah Dinoyo dan Tlogomas diketahui merupakan kawasan pemukiman prasejarah. Selanjutnya, berbagai prasasti (misalnya Prasasti Dinoyo), bangunan percandian dan arca-arca, bekas-bekas pondasi batu bata, bekas salurandrainase, serta berbagai gerabah ditemukan dari periode akhir Kerajaan Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9).

Nama “Malang” sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para ahli sejarah. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas asal-usul nama “Malang”. Sampai saat ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut. Malangkucecwara yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang.

Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang. Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti Candi Jago dan Candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman Kerajaan Singasari.

Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suciMalangkucecwara itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu. Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi daerah Blitar. Dalam prasati itu tertuliskan" taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran ". Yang Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : " Di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa", Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti itu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi. Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang.

Page 12: Kota Malang Dan Batu

Timbulnya Kerajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang. Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah. Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya, Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial Hindia Belanda. Fasilitas umum direncanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif masih berbekas hingga sekarang, misalnya ”Ijen Boullevard” dan kawasan sekitarnya. Pada mulanya hanya dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang menjadi monumen hidup dan seringkali dikunjungi oleh keturunan keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim di sana.

Pada masa penjajahan kolonial Hindia Belanda, daerah Malang dijadikan wilayah “Gemente” (Kota). Sebelum tahun 1964, dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkucecwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkucecwara.

Kota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.

1. Tahun 1767 Kompeni Hindia Belanda memasuki Kota2. Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas3. Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen4. Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun.5. 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja6. 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang7. 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia8. 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda9. 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang.10. 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.

Budaya dan Tradisi :1. Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi kebersamaan dan setia kepada malang.2. Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat malang namun baru sekaranglah “BANTENGAN” lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan.3. Festival tahunan yang menjadi event ikon kota juga sering diadakan setiap tahunnya. Beberapa festival kota tahunan diantaranya adalah:4. Festival Malang Kembali: Diadakan untuk memperingati HUT Kota Malang, biasa digelar pada tanggal 21 Mei. Festival ini mengusung situasi kota pada masa lalu, mengubah jalan-jalan protokol kota menjadi museum hidup selama kurang lebih 1 minggu festival ini diadakan.5. Karnaval Bunga, Karnaval Lampion: Biasa diadakan untuk merayakan hari raya imlek.

Julukan Kota Malang : Paris van East Java , karena kondisi alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk dan kotanya yang bersih,  Malang bagaikan kota “Paris“-nya Jawa Timur. Kota Wisata, kondisi alam yang elok dan menawan, bersih, sejuk, tenang dan fasilitas wisata yang memadai merupakan ciri-ciri sebuah kota tempat berlibur. Kota Pendidikan Internasional, situasi kota yang tenang, penduduknya ramah, harga makanan yang relatif murah dan fasilitas pendidikan yang memadai sangat cocok untuk belajar/menempuh pendidikan. Sedikitnya ada lima universitas negeri yang berdiri di Malang: Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Kesehatan Malang dan puluhan atau mungkin ratusan PTS. Kota Militer, terpilih sebagai Kota Kesatrian. Di kota Malang ini didirikan tempat pelatihan militer, asrama dan mess perwira di sekitar lapangan Rampal, dan pada zaman Jepang dibangun lapangan terbang “Sundeng” di kawasan Perumnas sekarang, selain itu juga ada pabrik amunisi, senjata & kendaraan tempur, Pindad, di Turen, Kabupaten Malang . Kota Sejarah, sebagai kota yang menyimpan misteri embrio tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar seperti Tumapel, Kanjuruhan, Singosari, Kediri (Dhoho), Mojopahit, Demak dan Mataram. Di kota Malang juga terukir awal kemerdekaan Republik bahkan kota Malang tercatat masuk nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia. Kota Bunga, cita-cita yang merebak di hati setiap warga kota senantiasa menyemarakkan sudut kota dan tiap jengkal tanah warga dengan warna-warni bunga. Kota Olahraga, Banyak lahir bibit-bibit olahragawan yang berasal dari malang, yang paling terkenal dengan olah raga sepak bolanya terbukti dengan berdirinya 2 team sepak bola seperti Persema dan Arema yang mempunyai prestasi cukup baik di tingkat regional dan nasional,di tambah lagi supporter yang sangat fanatik dan atraktif Ngalamania serta Aremania. Kota Apel , mempunyai produksi apel yang melimpah berpusat di wilayah Kota Batu dan Poncokusumo sehingga banyak di ekspor ke dalam dan luar negeri. Disana apel diolah menjadi bermacam-macam makanan maupun minuman, Contohnya Sari apel, Keripik Apel, Manisan dll. Kota Susu, mempunyai produksi susu skala nasional dan internasional yang produksinya terletak di wilayah Pujon Kabupaten Malang. Susu yang didapatkan berasal dari sapi luar negeri sehingga susu yang diperoleh mempunyai kualitas bagus.

Page 13: Kota Malang Dan Batu

Kota Dingin, karena memiliki letak geografis yang dikelilingi pegunungan, Gunung Arjuno, Welirang, Gunung Kawi, Gunung Bromo, Semeru. Kota Pelajar, karena malang memiliki banyak universitas negeri ataupun swasta yang cukup terkenal sehingga banyak orang dari luar pulau yang pindah ke Malang untuk mencari pendidikan yang lebih baik dari kota lain. Kota Kuliner, Di malang banyak sekali jenis makanan khas yang menggugah selera banyak wisatawan.

Sejarah dan Asal-usul Kota MalangAdalah seorang raja yang bijaksana dan amat sakti, Dewasimha namanya. Ia menjaga istananya yang berkilauan serta dikuduskan oleh

api suci Sang Putikewara (Ciwa). Berbahagialah sang Raja Dewasimha karena dewa-dewa telah menganugerahkan dalam hidupnya seorang putera sebagai pewaris mahkotanya. Putra yang kemudian menjadi pelindung kerajaan itu bernama Liswa atau juga dikenal sebagai Gajayana. Adalah Gajayana seorang raja yang begitu dicintai rakyatnya, berbudi luhur dan berbuat baik untuk kaum pendeta serta penuh baktu sesungguh-sungguhnya kepada Resi Agastya.

Sebagai tanda bakti yang tulus kepada Resi tersebut, sang Raja Gajayana telah membangun sebuah candi yang permai untuk mahresi serta untuk menjadi penangkal segala penyakit dan malapetaka kerajaan. Jikalau nenek moyangnya telah membuat arca Agstya dari kayu cendana, maka Raja Gajayana sebagai pernyataan bakti dan hormatnya telah memerintahkan kepada pemahat-pemahat ternama di seantero kerajaan untuk membuat arca Agastya dari batu hitam nan indah, agar semua dapat melihatnya. Arca Agastya yang diberi nama Kumbhayoni itu, atas perintah raja yang berbudi luhur tersebut kemudian diresmikan oleh para Regveda, para Brahmana, pendeta-pendeta terkemuka dan para penduduk negeri yang ahli, pada tahun Saka, Nayana-Vava-Rase(682) bulan Magasyirsa tepat pada hari Jum’at separo terang.

Ia Raja Gajayana yang perkasa itu adalah seorang agamawan yang sangat menaruh hormat kepada para pendeta. Dihadiahkannya kepada mereka tanah-tanah beserta sapi yang gemuk, sejumlah kerbau, budak lelaki dan wanita, serta berbagai keperluan hidup seperti sabun-sabun tempat mandi, bahan upacara sajian, rumah-rumah besar penuh perlengkapan hidup seperti : penginapan para brahmana dan tamu, lengkap dengan pakaian-pakaian, tempat tidur dan padi, jewawut. Mereka yang menghalang-halangi kehendak raja untuk memberikan hadiah-hadiah seperti itu, baik saudara-saudara, putera-putera raja, dan Menteri Pertama, maka mereka akan menjadi celaka karena pikiran-pikiran buruk dan akan masuk ke neraka dan tidak akan memperoleh keoksaan di dunia atau di alam lain. Ia, sebaliknya selalu berdoa dan berharap semoga keturunannya bergirang hati dengan hadiah-hadiah tersebut, memperhatikan dengan jiwa yang suci, menghormati kaum Brahmana dan taat beribadat, berbuat baik, menjalankan korban, dan mempelajari Weda. Semoga mereka menjaga kerajaan yang tidak ada bandingannya ini seperti sang Raja telah menjaganya.

Raja Gajayana mempunyai seorang puteri Uttejena yang kelak meneruskan Vamcakula ayahandanya yang bijaksana itu.Cerita di atas diangkat sari satu prasasti yang bernama “Prasasti Dinaya atau Kanjuruhan” menurut nama desa yang disebutkan dalam

piagam tersebut. Seperti tertulis di dalamnya, prasasti ini memuat unsure penanggalan dalam candrasengkala yang berbunyi : “Nayana-vaya-rase” yang bernilai 682 tahun caka atau tahun 760 setelah Masehi.

Apabila prasasti itu dikeluarkan oleh Raja Gajayana pada tahun 760 sesudah Masehi, maka paling tidak prasasti itu merupakan sumber tertulis tertua tentang adanya fasilitas politik yakni berdirinya kerajaan Kanjuruan di wilayah Malang. Tempat itu sekarang dikenal dengan nama Dinoyo terletak 5 km sebelah barat Kota Malang. Di tempat ini menurut penduduk disana, masih ditemukan patung Dewasimha yang terletak di tengah pasar walaupun hampir hilang terbenam ke dalam tanah.

Malangkucecwara berasal dari tiga kata, yakni : Mala yang berarti segala sesuatu yang kotor, kecurangan, kepalsuan, atau bathil, Angkuca yang berarti menghancurkan atau membinasakan dan Icwara yang berarti Tuhan. Dengan demikian Malangkucecwara berarti “TUHAN MENGHANCURKAN YANG BATHIL”.

Walaupun nama Malang telah mendarah daging bagi penduduknya, tetapi nama tersebut masih terus merupakan tanda tanya. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas pernyataan tersebut di atas. Sampai saat ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut. Malangkucecwara yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.

Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti candi Jago dan candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman kerajaan Singasari.

Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci Malangkucecwara itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu.

Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi, sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………”

Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti tiu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi.

Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang.

Timbulnya karajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang.

Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah.

Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.Mengapa Malang?

Sebelum tahun 1964, dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkucecwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkucecwara.Sekilas Sejarah PemerintahanKota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api

Page 14: Kota Malang Dan Batu

pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.Malang merupakan sebuah Kerajaan yang berpusat di wilayah Dinoyo, dengan rajanya Gajayana.

Tahun 1767 Kompeni memasuki Kota Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun. 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang. 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.

(disadur dengan sedikit perubahan dari digilib.malangkota.go.id)MalangFrom Wikipedia, the free encyclopedia

Malang is the second largest city in East Java province, Indonesia. It has an ancient history dating back to the Mataram Kingdom. The city population at the 2010 Census was 820,243 (BPS, 2010).[1] During the period of Dutch colonization, it was a popular destination for European residents. The city is famous for its cool air and the surrounding country regions of Tumpang, Batu, Singosari, and Turen. People in East Java sometimes call it "Paris of East Java." Malang was spared many of the effects of the Asian financial crisis, and since that time it has been marked by steady economic and population growth.[2]

Etymology[edit]

The etymology of the name Malang is uncertain. One of the theory said that the name Malang is derived from the wordsMalangkucecwara which means "God has destroyed the false and enforced the right". The words was taken from an ancient stele which mention a legendary temple called Malangkucecwara supposedly located near the city Malang. The word Malangkucecwara was applied as the motto of the city of Malang.History[edit]

The history of Malang Regency could be revealed through the Dinoyo inscription 760 AD as the primary official document to support the birth of Malang before a new inscription was discovered in 1986, which is so far not yet revealed. According to the inscription, it was concluded that the 8th century was the beginning of the existence of Malang Regency's government due to the birth of King Gajayana's ruling of his kingdom in Malang. From the Dinoyo inscriptions, it is noted that the inscription used the "Candra Sengkala" or "Cronogram" Calendar, and stated that the birth date of Malang Regency was on Jum'at Legi (sweet Friday) of 28 November 760 AD.[3]

The city was incorporated into Mataram Sultanate in 1614, then transferred to Dutch colonial rule. Malang was modernized under the Dutch; its cool climate which results from its elevation, along with its proximity to the major port of Surabaya, made it a popular destination for the Dutch and other Europeans. In 1879, Malang was connected to Java's railroad network, further increasing development and leading to increased industrialization.Along with growth came urbanization. The government could not satisfy the population’s needs for affordable housing, which lead to the building of shanty towns along the rivers and rail tracks. Up until today, the shanty towns still exist; although some have been transformed into “better” housing.Geography[edit]

Malang has a total area of 252.136 km2. It shares its borders with Pasuruan Regency (North), Lumajang Regency (East), and Batu City (West). Mount Bromo, one of Java's largest volcanoes and a major tourist attraction, is located just to the east of the city. Malang is served by the Abdul Rachman Saleh Airport, a domestic airport with flights to Jakarta and Bali. Connection to another city will be available in the near future.Subdistricts[edit]Malang is divided into five subdistricts: Blimbing Kedungkandang Klojen Lowokwaru Sukun Turen KepanjenDemographics[edit]

Malang municipality has a population of a bit over 800 thousand, with around 2 million clustering in the Malang Valley, making it the province's second city. However, the population growth is not very high, at roughly 1 percent a year.Ethnic backgrounds[edit]The racial makeup of the city is mainly of Javanese and Madurese, with a small percentage of Arabic and Chinese descent. There is no apparent racial discrimination against minority Chinese descendants.Religion[edit]Like most of Java, a large majority of Malang residents are Muslim; there are small minorities of Catholics, Hindus, and Buddhists. Many buildings of worship still stand from their construction in the colonial era. For example, City of Malang Grand Mosque or Masjid Agung Kota Malang in Malang City Square or Alun-alun kota Malang; Catholic Church of the Sacred Heart of Jesus (Gereja Katolik Hati Kudus Yesus) in Kayutangan; Saint Mary from Mount Carmel Cathedral (Gereja Ijen or Katedral Santa Maria dari Gunung Karmel) in Ijen Street, which is the seat for the Roman Catholic Diocese of Malang; the Immanuel Church in Alun-alun; and Eng An Kiong Buddhist Temple in JL. Laksamana Martadinata No 1 Malang. Malang is also famous for being the centre of religious education, this is evident with the existence of many Islamic schools (pesantren) and bible seminaries.Language[edit]Javanese is the day-to-day language used by Malang people. Many of the native Malang youths adopt a dialect that is called 'boso walikan', it is simply done by reversing the pronunciation of the words, an example of this is by pronouncing “Malang” as “Ngalam” instead. Like Surabaya, Malang residents adopt an egalitarian form of Javanese. As it becomes the educational city, there are many languages from outside Java spoken in Malang.Art and culture[edit]As a centre of tourism, Malang has various places of interest which can be classified into local, regional, national and international standards, including traditional dance performances such as Tari Topeng (Mask Dance), Jaran Pegon, Tari Beskalan (Beskalan Dance), etc. There are also 'Topeng' or Mask handicraft at the villages of Jabung and Kedungmonggo which have become a familiar landmark in Malang Regency.Malang is also home to a thriving transgender (waria) community headed by Miss Waria Indonesia 2006, Merlyn Sopjan.[4]

Non-residents[edit]

Page 15: Kota Malang Dan Batu

Temporary residents to Malang are mostly for educational reasons. They come from other islands especially from East of Indonesia, which includes Bali, Madura, Nusa Tenggara, East Timor, Papua, Maluku, Sulawesi, Borneo, etc.Education[edit]

Malang has a strong reputation throughout Indonesia as a centre for higher education and learning.[5] Colleges and Universities in Malang : State University of Malang Brawijaya University Ma Chung University State Polytechnic of Malang (Polinema) STIE Malangkucecwara University of Muhammadiyah Malang (UMM) Widyagama University of Malang (UWG) Malang State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim

(UIN Maliki) Institut Teknologi Nasional Malang (ITN) Merdeka University (Unmer) VEDC (Vocational and Educational Development Center) IKIP Budi Utomo Malang

Gajayana University of Malang Senior High Schools in Malang : SMAK St. Maria SMUK Kolese Santo Yusup SMAK St. Albertus SMA Negeri 1 Malang SMA Negeri 2 Malang SMA Negeri 3 Malang SMA Negeri 4 Malang SMA Negeri 7 Malang SMU Negeri 8 Malang SMP-SMA AR-ROHMAH MALANG

Malang also has two international schools, Wesley International School and Bina Bangsa School, and some national-plus schools, such as Charis National Academy, Catholic Elementary School SD Katolik Santa Maria II MalangTransport[edit]

Road[edit]Malang is located in Indonesian National Route 23, which connects it to Gempol and Kepanjen. Malang has a large intercity bus terminal, Arjosari, located in northern Malang. The primary means of public transportation is by Microvan (most of them are Suzuki Carry) and has Blue color, called ANGKOT (from ANGkutan=transportation and KOTa=city) but mostly local people call it "Mikrolet". They serve certain routes throughout the city, operated privately and cheap, around Rp. 2500 (25 sen) but these city shuttles are not usually known for being comfortable because we use it by sharing it with another people.Train[edit]The largest train station in Malang is Malang Station. The station is frequently called "Kotabaru Station", to distinguish it from Kotalama Station located in the south. Another train station isBlimbing, located in the north. Previously, there was a tram system in Malang, now defunct.To ease commuters from Yogyakarta to Malang vice versa, on May 20, 2012 Malioboro Express (Moleks) has been operated. [6]

Air[edit]

Malang is served by Abdul Rachman Saleh Airport, located in the outskirts of Malang. This airport can be accessed by taxis and travels.Sport[edit]

Persema Malang, Arema Indonesia  plays in the Indonesian top league, the Indonesia Super League (ISL). The supporter is called Laskar Ken Arok and Aremania.Sidoarjo mud flow[edit]

Main article: Sidoarjo mud flowOn 28 May 2006, a blow-out occurred during a drilling for an exploration of natural gas. The blow-out initially produced 5000 m³ of mud flow per day. 18 months after the incident, the mud flow is estimated to be 80,000 m³ to 100,000 m³ per day. This ongoing mud flow has forced the closure of the Porong-Gempol toll road in East Java, which effectively cut off the transport line from Surabaya to Malang.[7]

Berikut beberapa Tempat Wisata di Malang yang bisa Anda kunjungi :

Tugu Kota MalangDi Jalan Tugu adalah bangunan kuno peninggalan jaman kolonial Belanda.Monumen tugu adalah eks taman JP Zoen Coen yang di kelilingi kolam dan di tumbuhi Lily air serta di kelilingi oleh pohon Trembesi raksasa yang berusia sangat tua.

Balai Kota MalangMasih di sekitar Tugu Malang, kita dapat menjumpai Balai Kota Malang.Di sekitar Balai Kota terdapat beberapa bangunan sekolah dan Hotel

Toko OenToko Oen merupakan salah satu toko tertua di Kota Malang, yang didirikan sekitar tahun 1930, dan terletak di dekat Alun-Alun Kota Malang, tepatnya di Jalan Basuki Rahmad Malang. Toko ini merupakan tujuan wisata kuliner Indonesia yang cukup dikenal di Kota ini.

Pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini, kita akan disuguhi suasana yang lain, kuno, berkesan sangat klasik. Menu pilihan utama di toko ini yaitu ‘Ice Cream’, selain itu masih banyak menu pilhan lain seperti bistik dan cake. Tempat terbaik di toko ini adalah dari pintu utama, anda berjalan ke arah kanan, pilihlah meja dekat jendela. Anda akan merasakan semilir sejuk angin Malang. Momen terbaik tempat ini adalah untuk makan siang dan menghabiskan waktu. Toko ini kerap dipergunakan sebagai titik temu para wisatawan

Page 16: Kota Malang Dan Batu

 

 

Pasar Bunga dan HewanBegitu anda masuk ke Jl. Brawijaya,ada tempat yang menarik perhatian. Namanya Pasar Hewan dan Pasar Bunga. Kawasan ini terdapat dua wilayah, wilayah atas adalah tempat untuk menjual berbagai macam bunga, sedangkan untuk kawasan bawah terdapat tempat menjual berbagai species hewan piaraan.

SenaputraBerada di Jl Belakang Rumah sakit merupakan sarana hiburan anak-anak dan dewasa,di lengkapi dengan arena bermain dan kolam renang.Di setiap Minggu pagi di pentaskan hiburan Tari Jaran Kepang dan band.Juga merupakan tempat latihan tari, pencak silat dan karate.Terletak hanya 500 meter dari pusat kota.

Alun-alun KotaMerupakan Taman yang Indah dikelilingi oleh bangunan kuno seperti masjid Jamidan gereja Katolik serta pusat perbelanjaan.Alun-alun kini tidak hanya sebagai pusat kota tapi telah menjadi tempat berkunjung warga, maupun wisatawan domestik.Akses teknologi informasi juga mulai merambah kota malang di beberapa titik,seperti halnya alun-alun, kini dilengkapi dengan hotspot, yang memungkinkan akses informasi setiap saat. Peremajaan taman kota yang selalu dilakukan pemerintah kota malang kian menambah indahnya kota malang.

Taman Krida BudayaTerletak di Soekarno Hatta, merupakan tempat penyelenggaraankegiatan Seni Budaya dan Pariwisata Jawa Timur dan Malang.

Sentra Kerajinan Keramik.Di Jl MT Haryono dan MayJend Panjaitan merupakan pusat keramik khas Malang. Pengunjung dapat menyaksikan dan melihat proses pembuatan di pabrik.

Taman Tlogo MasTerletak di daerah Tlogomas merupakan tempat rekreasi yang di lengkapi kolam renang dan arena bermain berjarak 7 km dari pusat kota.

Ijen BoulevardDi Jalan Ijen merupakan jalur hijau yang di hiasi bunga Bougenvil dan pohon Palem dengan latar belakang perumahan bergaya kolonial Belanda. Pada saat tertentu, kawasan ini digunakan event “Malang Tempoe Doeloe”, dimana kita akan merasakan hidup pada jaman dulu, dilengkapi dengan suasana dan panganan khas tempo dulu.

Kerajinan RotanDi daerah Arjosari, tempat pembuatan dan penjualan kerajinan rotan di Malang. Berjarak lebih kurang 5 km dari pusat kota.

Pasar MingguDapat dijumpai pada  setiap hari Minggu pagi mulai pukul 05.00 Pagi hingga 10.00 di luar Lapangan Gajayana.Bermacam kerajinan dan souvenir dapat di jumpai disini,bahkan segala macam kebutuhan rumah tangga, jenis-jenis makanan tradisional dan produk unggulan dapat di temukan disini.

Taman Rekreasi KotaTaman Rekreasi Kota (Tareko), terletak di tengah Kota Malang yaitu di Jl. Simpang Majapahit, tepatnya di belakang Gedung Balaikota Malang, Dibangun pada tahun 2002, Taman Rekreasi Kota Malang adalah untuk memenuhi keinginan masyarakat akan sarana rekreasi atau tempat bermain anak-anak di tengah kota yang memadai dan terjangkau.Taman Rekreasi Kota Malang memiliki fasilitas antara lain :Joging trac, Kolam renang, Area senam bersama, Hotspot AreaTanaman (flora), Taman mini satwa (fauna), Stand produk unggulan, Stand gasebo (makanan khas malang, Sarana/tempat bermain anak-anak.

Page 17: Kota Malang Dan Batu

Museum BrawijayaMuseum Kota Malang didirikan pada tanggal 4 Mei 1968, resmi disah-kan oleh Purnawirawan Dr. Soewondo.Letak yang cukup strategis membuat Museum Brawijaya lebih mudah dijangkau.Untuk dapat menikmati barang – barang peninggalan sejarah didalam museum kita cukup mengeluarkan uang Rp. 1.500,- perorang, relatif sangat murah dan bisa dijangkau untuk semua kalangan.Semboyan dari museum Brawijaya Malang adalah “Citra Uthapana Cakra”.Dari bahasa San sekerta Citra berarti Sinar, Uthapana berarti Yang Membangkitkan, dan Cakra adalah Kekuatan. Berarti jika disatukan arti semboyan tersebut mempunyai makna “Sinar Yang Membangkitkan Kekuatan”.Untuk pengunjung, Museum Brawijaya Malang terhitung cukup terkenal, mulai dari sabang sampai merauke, bahkan dari luar negeri juga pernah mengunjungi Museum tersebut, diantaranya Australia, Jepang, China, Amerika dan Negara-negara besar lainnya.

Taman Wisata Bendungan SelorejoTaman Wisata Selorejo merupakan salah satu bendungan di daerah Kabupaten Malang Jawa Timur yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Keindahan bendungan yang dikelilingi oleh perbukitan dan gunung Anjasmoro, gunung Kelud, serta gunung Kawi menambahkan kesejukan udara yang dapat dirasakan. Suhu yang sejuk 22 Celcius membuat  orang betah disana. Sepanjang perjalanan menuju ke Taman Wisata Selorejo, Anda akan disuguhi sekian banyak panorama alam yang begitu indah dan mempesona,sekaligus tantangan menapaki jalanan naik-turun yang berliku-liku. Keadaan seperti itu dialami dari titik mana pun Anda bertolak, baik lewat Malang-Batu, Kediri-Pare, Jombang-Pare, maupun Blitar-Wlingi. Namun, perjalanan yang bisa disebut menyerempet “petualangan” itu segera berakhir begitu Anda memasuki kompleks wisata Waduk Selorejo.Istirahatlah di lokasi “pasar makanan” yang didominasi berbagai jenis ikan goreng dan bakar. Pilih warung yang berlokasi di pinggir waduk, dan Anda bisa sepuas-puasnya menatap panorama indah di atas airsampai menembus desa-desa di seberang sana. Jembatan gantung di Taman Wisata Selorejo menjadi sarana untuk menghubungkan kolam renang dengan taman wisata. Bagi mereka yang mempunyai hobi jalan sehat, jembatan gantung merupakan jalur jogging track di sepanjang sisi waduk. Keliling Taman Wisata Selorejo menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang ingin menikmati keindahan pemandanganwaduk Selorejo dengan

Pemandian WenditLokasi wisata alam yang dipadu dengan wisata buatan dan menempati lahan seluas 9 hektar itu memiliki beberapa prototipediantaranya untuk wisata olah raga air, sejarah, pendidikan dan konserva si hutan kota.Biaya yang dikenakan pengunjung agar bisa masuk ke areal Wisata Wendit itu untuk tiket masuk saja sebesar Rp10 ribu (dewasa)dan Rp5 ribu untuk anak-anak, tiket perahu dayung Rp5 ribu untuk sekali putaran, perahu dayung sedang Rp20 ribu per jam,perahu dayung kecil Rp15 ribu per jam dan kolam renang internasional sebesar Rp25 ribu.Selain itu, tiket water technology sebesar Rp15 ribu, sepeda air Rp10 ribu, fishes park Rp15 ribu, galeri Iptek Rp15

Candi SingosariKabupaten Malang memiliki banyak sekali peninggalan-peninggalan dari kerajaan-kerajaan di masa lalu.Salah satunya yaitu “Candi Singosari” atau disebut juga dengan “Candi Singhasari”. Candi ini terletak di Kecamatan Singosari yang lebih kurang 11 km sebelah utara dari pusat kota Malang. Candi Singosari juga merupakan makam Raja Kertanegara (1268 – 1292) sebagai Bhirawa atau dewa Syiwa dalam bentuk ganas.

Candi KidalSelain candi Singosari, di kabupaten Malang juga terdapat Candi Kidal yang terletak sekitar 7 Km dari Kecamatan Tumpang tepatnya di Desa Kidal. Candi Kidal ini menghadap Barat, mempunyai tinggi 12,5 meter dan merupakan tempat abu jenazah raja kedua dari Kerajaan Singhasari (1227 – 1248)yaitu Anusapati yang dipuja sebagai Syiwa. Diperkirakan pembangunan candi ini sekitar tahun 1260.Pada dinding candi di sebelah belakang terdapat pahatan-pahatan yang indah dan menggambarkan Garuda sedang membawa Amarta, air kehidupan untuk menebus ibunya yang diperbudak oleh saudaranya.

Page 18: Kota Malang Dan Batu

Arca DwarapalaPeninggalan lain adalah dua buah arca besar yang memiliki ketinggian sekitar 3,7 m. Arca ini terletak di sebelah barat candi Singosari, sekitar 100 Meter. Kedua arca ini disebut sebagai penjaga atau lebih dikenal dengan Arca Dwarapala dari sebuah taman yang indahdan luas pada jaman kerajaan Singhasari.

Candi BadutCandi Badut terletak di kawasan Tidar, kota Malang. Dapat ditempuh dengan kendaraan umum jurusan Tidar.  Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun dan diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi.

Kata Badut di sini berasal dari bahasa sansekerta “Bha-dyut” yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Hal itu terlihat pada ruangan induk candi yang berisi sebuah pasangan arca tidak nyata dari Siwa dan Parwati dalam bentuk lingga dan yoni. Pada bagian dinding luar terdapat relung-relung yang berisi arca Mahakal dan Nadiswara. Pada relung utara terdapat arca Durga Mahesasuramardhini. Relung timur terdapat arca Ganesha. Dan disebelah Selatan terdapat arca Agastya yakni Syiwa sebagai Mahaguru. Namun diantara semua arca itu hanya arca Durga Mahesasuramardhini saja yang tersisa.Candi Jago

Candi Jago berasal dari kata “Jajaghu”, didirikan pada masa Kerajaan Singhasari di abad ke-13. Berlokasi di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, atau sekitar 22 km dari Kota Malang, pada koordinat 8°0′20.81″S 112°45′50.82″E / 8.0057806°LS 112.7641167°BT / -8.0057806; 112.7641167.Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian dan menurut cerita setempat karena tersambar petir. Relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra dapat ditemui di candi ini. Sengan keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesitPada candi inilah Adityawarman kemudian menempatkan Arca Manjusri seperti yang disebut pada Prasasti Manjusri. Sekarang Arca ini tersimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris D. 214.

Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Keseluruhannya memiliki panjang 23,71 m, lebar 14 m, dan tinggi 9,97 m. Bangunan Candi Jago nampak sudah tidak utuh lagi; yang tertinggal pada Candi Jago hanyalah bagian kaki dan sebagian kecil badan candi. Badan candi disangga oleh tiga buah teras. Bagian depan teras menjorok dan badan candi terletak di bagian teras ke tiga. Atap dan sebagian badan candi telah terbuka. Secara pasti bentuk atap belum diketahui, namun ada dugaan bahwa bentuk atap Candi Jago menyerupai Meru atau Pagoda.

Pada dinding luar kaki candi dipahatkan relief-relief cerita Kresnayana, Parthayana, Arjunawiwaha, Kunjarakharna, Anglingdharma, serta cerita fabel. Untuk mengikuti urutan cerita relief Candi Jago kita berjalan mengelilingi candi searah putaran jarum jam (pradaksiana).

Pada sudut kiri candi (barat laut) terlukis awal cerita binatang seperti halnya cerita Tantri. Cerita ini terdiri dari beberapa panel. Sedangkan pada dinding depan candi terdapat fabel, yaitu kura-kura. Ada dua kura-kura yang diterbangkan oleh seekor angsa dengan cara kura-kura tadi menggigit setangkai kayu. Di tengah perjalanan kura-kura ditertawakan oleh segerombolan serigala. Mereka mendengar dan kura-kura membalas dengan kata-kata (berucap), sehingga terbukalah mulutnya. Ia terjatuh karena terlepas dari gigitan kayunya. Kura-kura menjadi makanan serigala. Maknanya kurang lebih memberikan nasihat, janganlah mundur dalam usaha atau pekerjaan hanya karena hinaan orang.

Pada sudut timur laut terdapat rangkaian cerita Buddha yang meriwayatkan Yaksa Kunjarakarna. Ia pergi kepada dewa tertinggi, yaitu Sang Wairocana untuk mempelajari ajaran Buddha.

Beberapa hiasan dan relief pada kaki candi berupa cerita Kunjarakarna. Cerita ini bersifat dedaktif dalam kepercayaan Buddha, antara lain dikisahkan tentang raksasa Kunjarakarna ingin menjelma menjadi manusia. Ia menghadap Wairocana dan menyampaikan maksudnya. Setelah diberi nasihat dan patuh pada ajaran Buddha, akhirnya keinginan raksasa terkabul.

Pada teras ketiga terdapat cerita Arjunawiwaha yang meriwayatkan perkawinan Arjuna dengan Dewi Suprabha sebagai hadiah dari Bhatara Guru setelah Arjuna mengalahkan raksasa Niwatakawaca.

Hiasan pada badan Candi Jago tidak sebanyak pada kakinya. Yang terlihat pada badan adalah relief adegan Kalayawana, yang ada hubungannya dengan cerita Kresnayana. Relief ini berkisah tentang peperangan antara raja Kalayawana dengan Kresna. Sedangkan pada bagian atap candi yang dikirakan dulu dibuat dari atap kayu/ijuk, sekarang sudah tidak ada bekasnya.

Pemandian Watu GedePemandian Watu Gede merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Singosari. Pada jaman kerajaan itu, tempata ini sering dipakai sebagai tempat pemandian oleh raja-raja Singosari. Yang cukup menarik dari pemandian ini yaitu sumber airnya yang tersebar disisi pemandian dengan debit air yang cukup tinggi.Letaknya kurang lebih 10 km dari pusat kota Malang, 100 m dari stasiun kereta api Singosari.

Pemandian Air Panas CangarCangar wisata terletak di desa Tulungrejo, Bumiaji kabupaten. Cangar lain adalah tempat wisata gunung. Cangar juga memiliki sumber air panas kolam renang dengan suhu 30 C – 40 C. renang ini juga dapat menyembuhkan penyakit kulit. Pengunjung akan menikmati pemandangan alam di sekelilingnya.Cangar pariwisata memiliki beberapa fasilitas pariwisata yang akan membuat semua pengunjung nyaman untuk mengunjungi kawasan wisata ini,mereka adalah; wisata alam, ground camp, sumber air panas kolam renang, hutan penelitian, balai, dll

Page 19: Kota Malang Dan Batu

Taman Rekreasi SengkalingTaman rekreasi Sengkaling dilengkapi dengan kolam renang standar internasional.Sebagaimana tempat rekreasi keluarga, tempat  ini juga terdapat kolam khusus untuk anak-anak.Semua kolam renang di tempat Rekreasi Sengkaling diisi dengan air sumber yang jernih dan menyegarkan.Bukan hanya kolam renang saja yang disajikan di tempat rekreasi Sengkaling,ada juga danau buatan yang berpanorama indah dengan penuh pepohonan rindang di sekitarnya. Jika anda ingin menikmati danau ini, anda dapat bersantai mengelilinginya dengan mempergunakan sepeda air atau perahu dayung.Baraneka ragam permainan dan rumah makan juga banyak terdapat di taman rekreasi ini. Dan setiap hari Sabtu dan Minggu,taman

Kawasan Wisata SonggoritiBila Anda mengunjungi kota Batu, pastikan anda mengunjungi Kawasan wisata Songgoriti. Lokasinya yang berada di lembah “gunung banyak”menawarkan tempat wisata yang unik dan layak untuk dikunjungi.Banyak tempat yang bisa dikunjungi di kawasan ini, dari kolam renang, tempat pemandian air panas, pasar wisata yang menjual beraneka ragam souvenir serta jajanan khas kota Batu. Oh ya, di kawasan ini anda juga bisa menemui sebuah candi peninggalan kerajaan Majapahit yaitu Candi Supo yang menurut kepercayaan masyarakat sekitarnya biasa digunakan untuk mencuci pusaka.

Kawasan Wisata Payung ( Puncak )Kumpul bersama teman atau keluarga sangat cocok disini. Selain kita bisa menikmati berbagai macam hidangan, kita juga disuguhi panorama kota malang dilihat dari kawasan Batu. Kawasan ini sangat ramai bila weekend, jadi kalau anda ingin mencari view yang tepat, dat anglah lebih awal.

Wisata ParalayangDiatas kawasan wisata ini yang tepatnya berlokasi di puncak “gunung banyak”, anda bisa menemui kawasan yang diperuntukkan untuk olahraga paragliding atau paralayang. Wah asyik tuh! Hanya dengan Rp. 250.000 anda bisa menikmati indahnya kota Batu dari udara dan ini bisa menjadi pengalaman yang luar biasa bagi anda yang memang hobby dengan olahraga ini.

Jatim ParkJawa Timur Park  (Jatim Park) merupakan obyek wisata keluarga di Kota Batu, Malang, yang menawarkan wahana belajar dan rekreasi yang komplit untuk segala usia. Anak-anak sekolah, mulai dari TK hingga SLTA, mahasiswa, dan masyarakat umum pun bisa belajar sambil berekreasi di kawasan Jatim Park. Di dalam obyek wisata yang luasnya sekitar 22 hektar dengan ketinggian 850 meter di atas permukaan laut ini, terdapat wahana taman bermain dan taman belajar yang disertai alat peraga ilmu terapan, seperti biologi, kimia, matemetika, dan fisika. Begitu masuk kawasan taman belajar, pengunjung langsung bisa menyaksikan dan mencoba hasil karya teknologi inovasi pengetahuan dan permainan dari 12 outlet yang luasnya rata-rata 1000 meter persegi.

BNS ( Batu Night Spectaculer )Wisatawan yang berkunjung ke Batu bisa dipastikan bergeser kota Malang untuk mencari hiburan malam. Kini, mereka tak perlu jauh-jauh. Cukup 15 menit dari hotel, hiburan malam sudah bisa mereka nikmati.Malam Batu kini memang tak seperti dulu. Ada Batu Night Spectacular (BNS) yang telah menjadi tujuan utama wisata malam di kota ini. “Memang BNS untuk menjawab pertanyaan wisatawan kalau malam di Batu pergi ke mana,” kata Direktur BNS, Dodok, kemarin.Di tempat wisata malam hari ini, wisatawan bisa menikmati becak yang berjalan seolah di atas awan. Dari becak ini, wisatawan akan merasakan kesejukan udara Kota Batu. Selain itu, wisatawan bisa melihat kilauan Kota Malang.Belum lagi beberapa wahana yang membuat adrenalin wisatawan menjadi naik. Wahana tersebut adalah Flying Swinger dan Galeri Hantu.Bagi anak-anak, BNS merupakan tempat yang menyenangkan. Sebab hampir separuh area BNS merupakan tempat bermain anak-anak.Tidak hanya itu, BNS juga merupakan surga bagi penggemar otomotif dimana terdapat ajang go kart dan Drag Race serta slalom test. Lintasan go kart, slalom test dan drag race yang ada di BNS cukup panjang yaitu sekitar 1 kilometer.“Memang BNS kita desain untuk semua kalangan dan semua hobi. Bagi yang senang shoping ada, bagi yang mempunyai hobi makan kita ada food court. Bagi yang senang musik, tiap malam di food court juga ada live musik serta karaoke keluarga,” kata Dodok.Dijelaskan, sampai saat ini saat-saat tertentu, pengunjung BNS sudah pernah mencapai 7 ribu orang satu malam. Sedangkan pada hari sepi, bisa mencapai 500 orang pengunjung.“Keramaian tergantung dari hari libur yang ada. Jika hari libur tiga hari, dipastikan pengunjung akan ramai. Jika malam minggu, pengunjungnya bisa dikatakan sedang-sedang saja,” tuturnya.Sementara itu, Walikota Batu, Eddy Rumpoko mengatakan kehadiran BNS merupakan

Page 20: Kota Malang Dan Batu

BNS ( Batu Night Spectaculer )Wisatawan yang berkunjung ke Batu bisa dipastikan bergeser kota Malang untuk mencari hiburan malam. Kini, mereka tak perlu jauh-jauh. Cukup 15 menit dari hotel, hiburan malam sudah bisa mereka nikmati.Malam Batu kini memang tak seperti dulu. Ada Batu Night Spectacular (BNS) yang telah menjadi tujuan utama wisata malam di kota ini. “Memang BNS untuk menjawab pertanyaan wisatawan kalau malam di Batu pergi ke mana,” kata Direktur BNS, Dodok, kemarin.Di tempat wisata malam hari ini, wisatawan bisa menikmati becak yang berjalan seolah di atas awan. Dari becak ini, wisatawan akan merasakan kesejukan udara Kota Batu. Selain itu, wisatawan bisa melihat kilauan Kota Malang.Belum lagi beberapa wahana yang membuat adrenalin wisatawan menjadi naik. Wahana tersebut adalah Flying Swinger dan Galeri Hantu.Bagi anak-anak, BNS merupakan tempat yang menyenangkan. Sebab hampir separuh area BNS merupakan tempat bermain anak-anak.Tidak hanya itu, BNS juga merupakan surga bagi penggemar otomotif dimana terdapat ajang go kart dan Drag Race serta slalom test. Lintasan go kart, slalom test dan drag race yang ada di BNS cukup panjang yaitu sekitar 1 kilometer.“Memang BNS kita desain untuk semua kalangan dan semua hobi. Bagi yang senang shoping ada, bagi yang mempunyai hobi makan kita ada food court. Bagi yang senang musik, tiap malam di food court juga ada live musik serta karaoke keluarga,” kata Dodok.Dijelaskan, sampai saat ini saat-saat tertentu, pengunjung BNS sudah pernah mencapai 7 ribu orang satu malam. Sedangkan pada hari sepi, bisa mencapai 500 orang pengunjung.“Keramaian tergantung dari hari libur yang ada. Jika hari libur tiga hari, dipastikan pengunjung akan ramai. Jika malam minggu, pengunjungnya bisa dikatakan sedang-sedang saja,” tuturnya.Sementara itu, Walikota Batu, Eddy Rumpoko mengatakan kehadiran BNS merupakan

SelectaTaman rekreasi Selecta terletak di Desa Tulungrejo, Kota Batu, Jawa Timur dengan dikelilingi oleh Gunung Arjuno, Welirang dan Anjasmoro, dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari kota Malang dan 2 jam dari kota Surabaya. Tinggi dari permukaan laut 1.150 m dengan suhu udara berkisar antara 15 derajat C – 25 derajat C dan kedinginan air berkisar 18 derajat C.Pasar Wisata Selecta merupakan tempat ideal untuk berbelanja, yang menyediakan berbagai macam tanaman hias, suvenir, makanan ringan khas Batu dan buah – buahan bahkan kelinci ataupun hewan piaraan yang lain.

Air Terjun Coban RondoCoban Rondo, Coban adalah air terjun dan Rondo adalah Janda. Air terjun yang indah ini jatuh di lereng Gunung Panderman resor yaitu sekitar 32 km dari barat ke Malang, sangat menarik untuk melihat dan kunjungi.Ketinggian air terjun sekitar 84meter. Pengunjung dapat menemukan dan menikmati keindahan panorama bijih kesan damai di sekitar air terjun

Air Terjun Coban PelangiCoban Pelangi adalah air terjun yang indah, yang terletak sekitar 32 km ke Timur Malang. Ia telah alami, sejuk, dan air bersih yang memberikan kesan damai. Air terjun ini dapat dicapai dalam perjalanan ke Gunung Bromo melalui Malang. Menemukan sebuah resor gunung, panorama indah, mengesankan melihat dari buah apel dan sayuran 5. Air yang jatuh situs di desa bernama Gubuk Klakah, yang satu milik Poncokusumo kabupaten.Pengunjung yang akan menikmati udara segar, pemandangan alam, dan tentu saja indah air terjun. Kunjungi air terjun Coban Pelangi di Kabupaten Malang

Air Terjun Coban TalunCoban Talun wisata air terjun terletak di sub-desa Junggo, Desa Tulungrejo, Bumiaji kabupaten. Air terjun yang salah sih antara batu-batu besar. Besar batu batu putih telah menguasai isi sungai. Di dasar air terjun terdapat kolam renang air dangkal yang melebihi renang.Coban Talun air terjun dikelilingi oleh hutan dan di pegunungan yang sejuk. Karena dari keindahan alam, kawasan ini sering digunakan sebagai kawasan perkemahan. Ground camp ini terletak di satu wilayah dengan air terjun Coban Talun. Alam dan kawasan dingin, membuat banyak pengunjung, baik dari dunia pendidikan dan publik, menarik untuk mengunjungi camp ini. Tetapi pengunjung harus sesuai dengan daya tahan untuk mencapai lokasi, karena jalan miring adalah cara.Gua Jepang

Sebuah gua yang memiliki kedalaman 5 meter terletak di kawasan Coban Talun, tidak jauh dari kolam renang. Terletak di sub-desa Junggo, Desa Tulungrejo, Bumiaji kabupaten. Gua ini memiliki struktur unik; seperti huruf ‘T’.

Pantai BalekambangPantai memiliki tiga pulau dengan jarak sekitar seratus meter masing-masing, dua di antaranya telah terhubung satu meter dengan lebar jembatan ke pantai, Balekambang menawarkan suasana yang berbeda dari resort pantai di bagian Selatan Kota Malang. Satu dari tiga pulau bernama pulau Ismoyo memiliki candi Hindu, didirikan oleh Hinduists lokal.Setiap tahun, ritual dan upacara tradisional Jalanidhipuja (upacara Hindu) dan Suran (Jawa upacara Tahun Baru) yang diadakan setiap tahun di sini. Di area parkir, warung, inns, toko suvenir, dan lain pariwisata telah memberikan fasilitas bagi pengunjung. Indah pantai ini terletak di desa

Pantai Sendang BiruPantai Sendang biru terletak 69 km ke arah selatan dari kota Malang. Untuk bisa berkunjung di Pantai Sendang biru ini harus melewati Turen, kemudian Sumbermanjing Wetan. Tempatnya berada di kecamatan Sumber Manjing Wetan. Pantai Sendang biru lebih dikenal sebagai tempat pendaratan dan pelelangan ikan Kabupaten Malang.

Kebun Teh WonosariKesenangan perkebunan ini memberikan sebuah panorama yang sepesial, cantik berkesan dari perkebunan teh. Perkebunan ini merupakan sebuah wilayah pada landaian dari arjuno gunung, itu belongs sampai desa – Toyomarto singosari, wonosari daerah. Di sasaran tourist pengunjung, ini dapat menonton dan menikmati kesan spesial, memproses dari teh dari izin mengambil ke siap teh minum. Location adalah reachable, sekitar 30 km jauh ke North dari Malang. Facilities: swimming an dagang, cottages, wilayah jejak camping, jogging dasar, dan banyak lain.

Bendungan KarangkatesBendungan Karangkates terletak di desa Karangkates, Malang, Jawa Timur. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan, seperti: memancing, naik perahu, jalan-jalan, berbelanja, maupun belajar. Fasilitas yang ada bermacam-macam seperti: perahu motor, taman bermain anak-anak, kebun binatang mini, masjid, toilet, penjual souvenir, dan warung-warung kecil,

Page 21: Kota Malang Dan Batu

Kota BatuDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasUntuk kegunaan lain dari Batu, lihat Batu (disambiguasi).Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 15 km sebelah barat Kota Malang, berada di jalurMalang-Kediri dan Malang-Jombang. Kota Batu berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utara serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah kota ini berada di ketinggian 680-1.200 meter dari permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 15-19 derajat Celsius.Sejarah [sunting]

Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan.Pada waktu pemerintahan Raja Sindok , seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Raja Sendok untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti.Atas persetujuan Raja, Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti mandraguna itu mulai membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan serta dibangunnya sebuah candi yang diberi nama Candi Supo.Ditempat peristirahatan tersebut terdapat sumber mata air yang mengalir dingin dan sejuk seperti semua mata air di wilayah pegunungan. Mata air dingin tersebut sering digunakan mencuci keris-keris yang bertuah sebagai benda pusaka dari kerajaan Sendok. Oleh karena sumber mata air yang sering digunakan untuk mencuci benda-benda kerajaan yang bertuah dan mempunyai kekuatan supranatural (Magic) yang maha dasyat, akhirnya sumber mata air yang semula terasa dingin dan sejuk akhirnya berubah menjadi sumber air panas. Dan sumberair panas itupun sampai saat ini menjadi sumber abadi di kawasan Wisata Songgoriti.Wilayah Kota Batu yang terletak di dataran tinggi di kaki Gunung Panderman dengan ketinggian 700 sampai 1100 meter di atas permukaan laut, berdasarkan kisah-kisah orang tua maupun dokumen yang ada maupun yang dilacak keberadaannya, sampai saat ini belum diketahui kepastiannya tentang kapan nama "B A T U" mulai disebut untuk menamai kawasan peristirahatan tersebut.Dari beberapa pemuka masyarakat setempat memang pernah mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu. Dari kebiasaan kultur Jawa yang sering memperpendek dan mempersingkat mengenai sebutan nama seseorang yang dirasa terlalu panjang, juga agar lebih singkat penyebutannya serta lebih cepat bila memanggil seseorang, akhirnya lambat laun sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau batu sebagai sebutan yang digunakan untuk Kota Dingin di Jawa Timur.Sedikit menengok ke belakang tentang sejarah keberadaan Abu Ghonaim sebagai cikal bakal serta orang yang dikenal sebagai pemuka masyarakat yang memulai babat alas dan dipakai sebagai inspirasi dari sebutan wilayah Batu, sebenarnya Abu Ghonaim sendiri adalah berasal dari JawaTengah. Abu Ghonaim sebagai pengikut Pangeran Diponegoro yang setia, dengan sengaja meninggalkan daerah asalnya Jawa Tengah dan hijrah dikaki Gunung Panderman untuk menghindari pengejaran dan penangkapan dari serdadu Belanda (Kompeni)

Bendungan KarangkatesBendungan Karangkates terletak di desa Karangkates, Malang, Jawa Timur. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan, seperti: memancing, naik perahu, jalan-jalan, berbelanja, maupun belajar. Fasilitas yang ada bermacam-macam seperti: perahu motor, taman bermain anak-anak, kebun binatang mini, masjid, toilet, penjual souvenir, dan warung-warung kecil,

Pulau SempuPulau Sempu, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa. Pulau ini berada dalam wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Saat ini Sempu merupakan kawasan cagar alam yang dilindungi oleh pemerintah. Dalam pulau ini nyaris tidak ditemukan mata air payau.

Secara geografis, Pulau Sempu terletak diantara 112° 40′ 45″ – 112° 42′ 45″ bujur timur dan 8° 27′ 24″ – 8° 24′ 54″ lintang selatan. Pulau itu memiliki luas sekitar 877 hektar, berbatasan dengan Selat Sempu (Sendang Biru) dan dikepung Samudera Hindia di sisi selatan, Timur dan Barat.

Pulau Sempu dapat ditempuh dari Malang melalui Pantai Sendang Biru, dan penyeberangan menggunakan perahu nelayan, serta mendapat perijinan.Gunung PandermanGunung Panderman terletak di Toyomerto sub-desa, desa Songgokerto, Batu kabupaten. Panderman sangat terkenal sebagai hiking dan berkemah objek wisata. Oleh karena itu, tempat ini telah menjadi objek wisata favorit bagi pecinta alam dan petualang.Jika Anda dapat mencapai puncak gunung Panderman, Anda dapat melihat pemandangan alam yang indah dan juga melihat kota Malang dan Batu dari atas. Selain itu, ada juga bunga pusat dengan berbagai tanaman. Melalui Sidomulyo Street, kami dapat memenuhi berbagai jenis toko bunga.Gunung BromoTaman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki tipe ekosistem sub-montana, montana dan sub-alphin dengan pohon-pohon yang besar dan berusia ratusan tahun. Terdapat sekitar 137 jenis burung, 22 jenis mamalia dan 4 jenis reptilia di taman nasional ini.Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa laut pasir seluas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian kurang lebih 2.100 meter dari permukaan laut.Di laut pasir ditemukan tujuh buah pusat letusan dalam dua jalur yang silang-menyilang yaitu dari timur-barat dan timur laut-barat daya. Dari timur laut-barat daya inilah muncul Gunung Bromo yang termasuk gunung api aktif yang sewaktu-waktu dapat mengeluarkan asap letusan dan mengancam kehidupan manusia di sekitarnya (kurang lebih 3.500 jiwa).Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah kurang lebih 800 meter (utara-selatan) dan kurang lebih 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Upacara Kasodo diselenggarakan setiap tahun (Desember/Januari) pada bulan purnama. Melalui upacara tersebut, masyarakat Suku Tengger memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo, sementara masyarakat Tengger lainnya harus menuruni tebing kawah dan meraih untuk menangkap sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.Perebutan sesaji tersebut merupakan atraksi yang sangat menarik dan menantang sekaligus mengerikan.

Page 22: Kota Malang Dan Batu

Abu Ghonaim atau Mbah Wastu yang memulai kehidupan barunya bersama dengan masyarakat yang ada sebelumnya serta ikut berbagi rasa, pengetahuan dan ajaran yang diperolehnya semasa menjadi pengikut Pangeran Diponegoro. Akhirnya banyak penduduk dan sekitarnya dan masyarakat yang lain berdatangan dan menetap untuk berguru, menuntut ilmu serta belajar agama kepada Mbah Wastu.Bermula mereka hidup dalam kelompok (komunitas) di daerah Bumiaji, Sisir dan Temas akhirnya lambat laun komunitasnya semakin besar dan banyak serta menjadi suatu masyarakat yang ramai.Geografis [sunting]

Kota Batu terletak pada ketinggian rata-rata 871 m di atas permukaan laut. Kota Batu dikelilingi beberapa gunung, di antaranya adalah [3]: Gunung Anjasmoro  (2277 m) Gunung Arjuno  (3339 m) Gunung Banyak Gunung Kawi  (2651 m) Gunung Panderman  (2040 m) Gunung Welirang  (2156 m)Sebagai layaknya Wilayah Pegunungan yang wilayahnya subur, Batu dan sekitarnya juga memiliki Panorama Alam yang indah dan berudara sejuk, tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat lain untuk mengunjungi dan menikmati Batu sebagai kawasan pegunungan yang mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk itulah di awal abad 19 Batu berkembang menjadi daerah tujuan wisata, khususnya orang-orang Belanda, sehingga orang-orang Belanda itupun membangun tempat-tempat Peristirahatan (Villa) bahkan bermukim di Batu.Situs dan bangunan-bangunan peninggalan Belanda atau semasa Pemerintahan Hindia Belanda itupun masih berbekas bahkan menjadi aset dan kunjungan Wisata hingga saat ini. Begitu kagumnya Bangsa Belanda atas keindahan dan keelokan Batu, sehingga bangsa Belanda mensejajarkan wilayah Batu dengan sebuah negara di Eropa yaitu Switzerland dan memberikan predikat sebagai De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa.Peninggalan arsitektur dengan nuansa dan corak Eropa pada penjajahan Belanda dalam bentuk sebuah bangunan yang ada saat ini serta panorama alam yang indah di kawasan Batu sempat membuat Bapak Proklamator sebagai The Father Foundation of Indonesia yaitu Bung Karno dan Bung Hatta setelah Perang Kemerdekaan untuk mengunjungi dan beristirahat di kawasan Selecta Batu.Pembagian administratif [sunting]

Kota Batu terdiri atas 3 kecamatan yang dibagi lagi menjadi 19 desa dan 5 kelurahan. Kecamatan di Kota Batu adalah Batu, Bumiaji, danJunrejo.Kota Batu pernah dijuluki sebagai Swiss Kecil di Pulau Jawa serta kawasan wisata pegunungan yang sejuk. Di obyek wisata Songgoriti terdapat Candi Songgoroto dan patung Ganesha peninggalan Kerajaan Singosari serta tempat peristirahatan yang dibangun sejak zamanBelanda.Wisata gua [sunting] Wisata gua terdapat di Cangar dan TlekungAir terjun [sunting] Coban Rais Coban TalunPemandian [sunting] Songgoriti (pemandian air dingin dan panas) Selecta (pemandian air dingin) Cangar (pemandian air panas mengandung belerang)Agrowisata [sunting] Kusuma Agrowisata  (perkebunan apel, stroberi, jambu, dan jeruk, serta tempat outboundPerkemahan (hiking) [sunting] Taman Hutan Rakyat R. Soerjo  (Cangar) Gunung Panderman Coban Rondo Wisata Lainnya [sunting] Batu Secret Zoo  (Jatim Park 2) Jatim Park 1 Batu Night Spectacular Batu WonderlandAda pula objek wisata terbaru di Kota Batu berupa wisata udara paralayang. Setiap hari Minggu, di alun-alun Batu diselenggarakan Pasar WisataMinggu yang menjual makanan khas Batu serta berbagai macam kerajinan tangan. Jatim Park merupakan salah satu tempat wisata paling populer diJawa Timur, dan yang terbaru dari obyek wisata di Kota Batu adalah Museum Satwa. Di kota ini banyak terdapat villa serta sejumlah hotel berbintang lima.Batu juga dikenal sebagai kawasan agropolitan, sehingga mendapat julukan Kota Agropolitan. Seperti halnya kawasan Malang Raya dan sekitarnya, Batu banyak menghasilkan apel, sayur mayur, dan bawang putih. Batu juga dikenal sebagai kota seniman. Ada banyak sanggar lukis dan galeri seni di kota ini. Yang terbaru Batu Night Spectaculer, merupakan taman hiburan remaja dengan beberapa wahana mirip di Dunia Fantasi Ancol Jakarta. Tidak kalah menarik dari BNS / Batu Night Spectaculer, ada juga tempat Pariwisata pelajar dan Keluarga yaitu Museum Satwa. Museum yang Bertaraf Internasional dan bergaya Yunani ini adalah museum dimana replika Satwa di Dunia yang belum punah dan yang sudah punah ada di sini. Kita juga bisa melihat replika kerangka hewan purba. Di Museum Satwa ini juga pernah menjadi tempat pengambilan Video Clip lagu dari The Virgin dengan lagunya Belahan Jiwa. Berbagai sarana kegiatan luar ruang banyak tersedia, yang paling lengkap adalah BEJI outbound yang terletak di Desa Beji.Kuliner Khas [sunting]

Sate Kelinci Jagung Bakar (wisata payung) Berbagai produk apel, termasuk: sari apel, jenang dan dodol apel, cuka apel Berbagai keripik: keripik singkong, kentang, dan aneka buah lainnya Berbagai sari buah: Sari buah apel, dan lainnya Soto ayam (terdapat beberapa kedai soto terkenal yang mejual soto ayam yang rasanya digemari masyarakat) Ketan (jajanan pasar, terdiri dari ketan, bubuk kelapa dan gula manis) Bakso (dikenal sebagai Bakso Batu) Lalap ikan wader Angsle (sejenis kolak dengan ketan dan serabi juga petulo yang sangat nikmat dengan suasana dingin kota batu) Tape ketan hitam (bisa ditemukan pada pemandian cangar yang dapat menghangatkan tubuh) Sate Ayam, Kelinci, dan Kambing khas Wisata Payung Tahu Kentaki DHIGADHO (Gorengan tahu alami, dengan rasa yang khas rempah rempah pilihan) Sego Bancakan, Ikan Bakar Lempung, Penyet-penyet, Jangan Lombok khas Batu di Kampung Lumbung

Perkiraan penyebab kejadian[sunting]

Page 23: Kota Malang Dan Batu

Ada yang mengatakan bahwa lumpur Lapindo meluap karena kegiatan PT Lapindo di dekat lokasi itu.Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006 dengan menggunakan perusahaan kontraktor pengeboran PT Medici Citra Nusantara. Kontrak itu diperoleh Medici atas nama Alton International Indonesia, Januari 2006, setelah menang tender pengeboran dari Lapindo senilai US$ 24 juta.Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hingga kedalaman 8500 kaki (2590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Sumur tersebut akan dipasang selubung bor (casing ) yang ukurannya bervariasi sesuai dengan kedalaman untuk mengantisipasi potensi circulation loss (hilangnya lumpur dalam formasi) dan kick (masuknya fluida formasi tersebut ke dalam sumur) sebelum pengeboran menembus formasi Kujung.Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo “sudah” memasang casing 30 inchi pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inchi pada 1195 kaki, casing (liner) 16 inchi pada 2385 kaki dan casing 13-3/8 inchi pada 3580 kaki (Lapindo Press Rilis ke wartawan, 15 Juni 2006). Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3580 kaki sampai ke 9297 kaki, mereka “belum” memasang casing 9-5/8 inchi yang rencananya akan dipasang tepat di kedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan Formasi Kujung (8500 kaki).Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pemboran ini dengan membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pemboran mereka di zona Rembang dengan target pemborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Alhasil, mereka merencanakan memasang casing setelah menyentuh target yaitu batu gamping formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat di atasi dengan pompa lumpurnya Lapindo (Medici).

Setelah kedalaman 9297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping. Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai, padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik sangat porous (bolong-bolong). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk melawan lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik) atau circulation loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan.Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha menerobos ke luar (terjadi kick). Mata bor berusaha ditarik tetapi terjepit sehingga dipotong. Sesuai prosedur standard, operasi pemboran dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig segera ditutup & segera dipompakan lumpur pemboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Kemungkinan yang terjadi, fluida formasi bertekanan tinggi sudah terlanjur naik ke atas sampai ke batas antara open-hole dengan selubung di permukaan (surface casing) 13 3/8 inchi. Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak stabil & kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (natural fissures) yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu melewati rekahan alami tadi & berhasil. Inilah mengapasurface blowout terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu sendiri.Perlu diketahui bahwa untuk operasi sebuah kegiatan pemboran MIGAS di Indonesia setiap tindakan harus seijin BP MIGAS, semua dokumen terutama tentang pemasangan casing sudah disetujui oleh BP MIGAS.Dalam AAPG 2008 International Conference & Exhibition dilaksanakan di Cape Town International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American Association of Petroleum Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia, menghasilan pendapat ahli: 3 (tiga) ahli dari Indonesia mendukung GEMPA YOGYA sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara ahli menyatakan PEMBORAN sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara ahli menyatakan KOMBINASI Gempa dan Pemboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) ahli menyatakan belum bisa mengambil opini. Laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 29 Mei 2007 juga menemukan kesalahan-kesalahan teknis dalam proses pemboran.TEMPAT-TEMPAT WISATA DI KOTA MALANG JAWA TIMUR

Ada apa aja sih di kota Malang dan sekitarnya?? pastinya banyak sekali tempat - tempat menarik untuk di kunjungi.. posting kali ini ane mau berbagi informasi Wisata di kota Malang Dan Sekitarnya. kota terbesar kedua di provinsi Jawa Timur ini menyediakan berbagai macam ekowisata yang sangat indah, mulai dari gunung, pantai, air terjun, danau, dll.. nah, semoga artikel kali ini bisa jadi referensi menarik untuk teman-teman yang mempunyai rencana berwisata di kota Malang.Beberapa tempat yang menarik untuk di kunjungi adalah:

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru [TN BTS]o Secara geografis TN BTS masuk dalam wilayah 4 kabupaten yaitu Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. bagi

teman-teman yang berwisata ke kota Malang, mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hukum nya wajib.. hehe. mengingat Taman Nasional ini merupakan salah satu dari 10 Tempat Terindah di Indonesia. beberapa tempat menarik dalam kawasan TN BTS adalah

Gunung Semeru  [3.676 mdpl] - Merupakan gunung tertinggi di pulau jawa, mencapai puncak Semeru adalah merupakan keistimewaan tersendiri bagi para penggiat alam bebas.. disini kita juga akan menyaksikan berbagai macam keindahan alam seperti Ranu Kumbolo [Danau di ketinggian 2.400 mdpl], Oro-oro ombo [Padang Savana], Kalimati [Lembah yang di penuhi bunga edelweiss], dll.

Bromo  - Merupakan tempat yang sangat populer di mata para wisatawan baik asing maupun domestik, gunung dengan ketinggian 2.392 mdpl ini dikelilingi oleh lautan pasir atau segoro wedi dalam bahasa jawa.. yang paling terkenal dari Bromo adalah Sunrise nya yang begitu indah -yang bisa kita saksikan dengan sempurna dari Bukit Pananjakan. oh ya, selain diadakan upacara adat yang di sebut upacara kasodo [kasodoan] setiap purnama dalam bulan kasodo [bulan penanggalan jawa].

Coban Pelangi  - Letaknya beberapa kilometer dari Bromo, merupakan sebuah air terjun yang sangat istimewa, kenapa istimewa? karena pada siang hari jika cuaca sedang cerah kita bisa menyaksikan pelangi muncul di sisi air terjun. sangat indah..

Wisata lain dalam kawasan TN BTS adalah Ranu Pani, Ranu Regulo, Coban Trisula, dll Pulau Sempu

o Pulau Sempu terletak di ujung selatan Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Malang. Pulau ini merupakan sebuah kawasan konservasi alam yang tak jauh dari Pantai Sendang Biru. di pulau kecil ini ada sebuah danau air asin yang disebut Segara Anakan dan beberapa pantai dengan pemandangan yang sangat indah.. untuk menuju Segara Anakan, dari tepi pulau sempu kita masih harus berjalan kaki melewati hutan dengan jarak waktu sekitar 2 sampai 3 jam. dan jarak waktu tersebut bisa berubah menjadi 4 sampai 5 jam saat musim hujan karena jalan yang kita lalui akan berubah menjadi jalan berlumpur yang sangat licin. namun semua itu akan terbayar ketika kita menyaksikan sendiri keindahan Segara Anakan. begitu indahnya sampai banyak yang menjuluki danau ini sebagai The Hidden Paradise in Malang.

o Wisata lain di sekitar Pulau Sempu adalah Pantai Sendang Biru, Pantai Tamban, Pantai Goa Cina, Pantai Bajul Mati, dll

Kota Wisata Batuo Berwisata ke Malang tidak lengkap kalau tidak mampir ke Kota Batu.. beberapa tempat wisata di kota ini adalah

Bukit Paralayang Panderman Payung Songgoriti Jatim Park

Page 24: Kota Malang Dan Batu

Selecta Cangar dll

Festival Malang Kembali [Malang Tempoe Doeloe] - Khusus bulan Meio Merupakan festival tahunan yang diadakan setiap minggu ke tiga di bulan Mei selama 4 hari berturut-turut.. yaitu pada hari

Kamis, Jum'at, Sabtu, dan Minggu. dalam festival ini, sepanjang jalan Ijen Malang akan di sulap menjadi sebuah kota dengan nuansa tempo doloe yang sangat kental. banyak acara-acara seni budaya seperti pagelaran wayang, tarian rakyat, atau atraksi-atraksi menarik yang di gelar disini, pengunjung yang datang pun biasanya menggunakan berbagai macam kostum unik dan nyentrik ala tempo doloe.. muda mudi dengan pakaian kolonial belanda atau berkain kebaya sangat mudah di temui ketika festival ini berlangsung.. kuliner yang disediakan pun merupakan berbagai macam jajanan-jajanan khas tempoe doloe.. bisa hadir dan menyaksikan Festival Malang Kembali tentunya merupakan sebuah daya tarik tersendiri bagi para wisatawan luar kota Malang.

Sebenarnya masih banyak tempat-tempat menarik untuk di kunjungi, malah saking banyaknya sampe bikin ane bingung nulinsnya.. hehehe. beberapa tempat wisata lainnya adalah Panta Balekambang [Tanah Lot-nya Malang], Pantai Ngliyep, Situs-situs peninggalan kerajaan Singasari, Agrowisata di Batu, Coban Rondo & Coban Manten, Coban Talun, dll..

sumber :http://www.starskiru.blogspot.com/2012/10/tempat-wisata-di-kota-malang-dan.html

TEMPAT TEMPAT WISATA KULINER DI KOTA MALANG1. Dapur 33 : Menyediakan berbagai jenis masakan sunda, mulai dari nasi timbel yang enak, batagor, mie tek-tek dll, tempatnya di jalan candi-candi deket

STIE malangkucecwara, ada juga yang di singosari.2. Rumah Makan Padang Simpang Raya : ayam pop dan kepala ikannya enak banget, tempatnya dekat perumahan mondoroko raya3. Warung NIKMAT : di daerah mondoroko, menyediakan berbagai masakan jawa4. Warung sate dan gule

PAINO, di Bunul, gulenya enak, satenya empuk, sate ayamnya juga enak…5. Warung Bu Haji AREMA Menu Jawa istilah AREMA, perempatan Kidul Dalem, pernah masuk wisata kuliner nya Pak Bondan Winarno….banyak yg

beri rating 10/10 dari tabloid2 kuliner6. Lesehan Jogja : letaknya di perumahan griya shanta..menunya ayam bakar, gudeg, gurame bakar..dll, banyak dna enak27. Ayam goreng Crispy Cak Pi’i juga enak : menyediakan berbagai gorengan crispy, mulai ayam, jamur, tempe, dll8. Hot plate : di daerah Batu…mak nyusss9. Nasi goreng jawa, banyak yang jual antara lain, Pak Karso (Jl arjuno/bromo?), P. Roso (Pertigaan blimbing), Warung barokah (Jl. Candi-candi deket

STIE Malangkucecwara)10. Es Tawon : Es campur dengan gula asli yg menarik lebah2/tawon yg tidak diketahui asal muasalnya. Jadi kita minum es ditemani tawon2. Unik… di

perempatan Kidul Dalem, Pasar Besar.11. Warung Kopi dan Ketan Menu utama : ketan, bubuk kacang, gula jawa cair, kopi, teh, jahe. Lokasi : Pojokan perempatan Rampal – SKI, perempatan

Kauman depan RSB Muhammadiyah, Talun Gang sebelah bilyard12. Sego Campur Buk Disebut Buk karena yang jualan Ibu2 yang dalam bahasa Arodam dipanggil Buk. Menu utama : nasi sayur lodeh, paru goreng,

jeroan, ayam, empal Lokasi : Sebelah Pom Bensin Brantas, Pertokoan Stasiun Kota, Kidul Dalem depan Saguanto, Pasar Kebalen dan di Pasar Besar13. Sego Goreng dan Mie Jowo, Sego Resek Menu Utama : nasi goreng putih / mawut, mie goreng / rebus. Lokasi : Pojokan perempatan Kasin sebelah

bengkel Vespa, Pojokan perempatan Merapi – Buring (RRI Lama), Gang dekat perempatan Pattimura dan gedung WISH / BTC, Gang depan Soto Lonceng Wetan Pasar, Pak Wulan Klampok Kasri, Nasi Goreng Kambing Pedes dalam kampung Klampok Kasri

14. Martabak dan Terang Bulan Lokal Menu utama : martabak telor, terang bulan, tahu petis, menjes. Lokasi : Pasar Senggol, Kelud, Martabak Dinoyo depan Soto Kudus, Bang Sohel Tongan, Kairo pertigaan Kauman, Agung pertokoaan depan Mitra

15. Puthu lanang : Menu Utama : putu, lopis, cenil, klepon, gatot, sawut, horok2, ketan Lokasi : Gang Depan Dunkin Donat Celaket, adanya malam hari16. Orem-orem Menu Utama : sayur tempe orem2 (sayur kunir), krupuk, lontong atau nasi. Lokasi : depan pasar Kebalen, rel kereta Boldi, Pertukangan

depan Bioskop Jaya, adayang jualan didorong di daerah Dinoyo, Gajayana dan Veteran17. Sego Campur Korak dan Nasi Bebek Dijuluki korak karena menunya sangat urakan dan murah harganya. Menu utama : sayur lodeh, bening, sop,

kecambah, lauk tempe atau tahu plus krupuk ditambah teh pait atau air putih bisa tambah bonus rokok sebatang. Sedang nasi (pakan) bebek adalah nasi lauk pecel dan gorengan weci Lokasi : pojokan pertigaan jalan turun Bendungan Sutami ke IKIP lewat Ambarawa, gang2 kecil disekitar IKIP jalan Surabaya dan Jombang, gang Kerto2an di wilayah IAIN dan Unibraw, depan Kelud, depan Pasar Bareng, pertigaan jalan Jakarta – Ijen (nasi bebek khusus buka malam hari)

18. Dok-dok Makanan ala cina yang beredar dengan menu nyaris sama antara ratusan pedagang khas keliling sembari menabuh kentongan (dok dok). Menu utama : ala chinese food nasi goreng, mie rebus ato goreng, pu yung hai, cap jay, tami goreng, ayam mentega, nasi mawut, mihun dll. Lokasi : biasa bergerombol di depan Bank Bali jalan Semeru, gerbang UNMER, pertigaan jalan Jakarta – Ijen atau di setiap pelosok perumahan dan kost2an

19. Soto Dok Soto daging Lamongan, dijual dengan gaya khas membanting botol kecap dengan keras ‘DOK’ bunyinya sehingga dijuluki murah meriah + kaget ! Menu utama : soto daging, jeroan sapi, perkedel kentang dan teh manis legit. Lokasi : Dulu merupakan ciri khas daerah Bioskop President Jl. Sarangan sekarang sudah kegusur pindah pojokan depan gedung Pulosari dan di kios Pasar Tawangmangu

20. Soto Babon Khas soto ayam betina gemuk Lokasi : Pasar besi tua Bentoel Lama21. Soto Ayam lamongan Oro2 Dowo dan di Tlogomas, Khas Jalan Lombok dan cabangnya di dekat STIA Tlogomas spesial pake koyah (bubuk kedele)22. Soto Kambing (Ngelo) Khas soto daging dan jeroan kambing dengan koyah serta lontong banyak gajih (lemak). Lokasi : sekitar Kampus III Unmuh

Tlogomas (Terminal Landungsari)23. Soto Shampo Khas mirip Soto Lombok tapi lebih terasa bumbunya (spicy). Lokasi : perempatan Lapangan Shampo (Angkatan Laut dekat SMAN 5)

dengan warung yantg sederhana (awas suka antri dan habis sebelum jam 11 malem)24. Bakso Ciri khas Kota Malang, ada bakso kikil di sukarno hatta, bakso tulang di tawangmangu, bakso presdien (belakang mitra 2), bakso solo kidul

pasar, bakso kota, bakso gun (di depan BNI)25. Sego Pecel Dalam berbagai versi Blitar, Madiun, Ponorogo ataupun lokalan. Dapat dijumpai di Jalan Gede (Dempo), Jalan Rajekwesi, Jalan Kawi

dengan cabang di Letjen S. Parman dekat Wijaya Kusuma dan Dinoyo depan pasar, Jalan Bendungan Sutami depan Pom Bensin / Unmuh Kampus II,pecel di perumahan permata Jingga, Pasar Mergan – pas buat sarapan !

26. Ronde minuman khas dengan kacang, jahe pedas dan sejenis klepon disajikan panas dan Angsle berisi roti tawar dengan kuah santan penuh bumbu. Lokasi : hampir di tiap perkampungan ada yang jualan saat malam hari

27. Tahu Petis dan Telor Tahu dipotong kecil (dicampur telor dadar), digoreng dan disajikan dengan petis legit, bumbu kacang, lontong, kecambah, atau nasi dan krupuk kecil2. Lokasi : sekitar SMAN 5 malam hari, perempatan Kasin depan Sego Resek dan gang sebelah Sinar Brawijaya (depan Kapal Teknik Unibraw)

28. Tahu Campur Walaupun disebut tahu tapi justru unsur tahunya sedikit, campurannya banyak : singkong, sayur slada, kecambah, tahu, suun, bumbu petis plus kuah dan daging sapi. Yang enak yang ada di deket embong arab, ada lagi tahu campur sidodadi di dinoyo (depan bandung sport), depan telkom malang juga ada.

29. Mie Pangsit Lokasi : Belakang SMA Dempo, Pujasera Pulosari, jalan naik Tanjung – Mergan, Isor Uwit depan Pasar Oro2 Dowo, Mie Gloria depan Plasa Malang, Mie Gajah Mada Pecinan sebelah Rahman Sports

30. ITB, STMJ Khas minuman serba panas susu, telor, madu, jahe ada yang tambah ginseng dan ramuan jamu plus telur ayam kampung 1/2 matang. Lokasi : Malam hari bertebaran di setiap sudut kota, Jalan Kawi, Bareng dekat Jalan Semangka, Jalan Surabaya, Pujasera Pulosari biasanya dilengkapi dengan Roti dan Jagung Bakar

Page 25: Kota Malang Dan Batu

31. Rujak Petis (Cingur) Lokasi : hampir tiap kampung ada, Jalan Amprong, Jalan Lawu (pindah Sawojajar) Tenes Stadion Rujak Manis dan Es Degan Stadion dan Primagama Jalan Semeru, Stasiun Kota, Warung Pojok depan BTC Pajajaran, rujak sawo, rujak celaket di jalan bunga.

32. Sego Trancam Nasi dengan lauk sayur lodeh tahu, urap2, lamtoro khas disebut seglo slametan atau sego kuburan (orang mati). Lokasi : di pasar2, Kasin sebelah Sego Resek

33. Pecel Lele Warung Citra Kawi dan Soekarno Hatta, Kampung Klaseman (pagi), Depan Perbankan Unmer (malam) dan sejumlah tempat lain. Gurami Goreng dan Bakar di Pujasera2 dan Resto Alami seperti di kebon Agung

34. Sate Ayam ARODAM hampir di setiap sudut kota tersedia35. Tempe Penyet Kuburan Kasin, warung2 lain Tempe Sanan dan Kripik Tempe36. Ayam Bakar Pak No Pom Bensin Kasin Sawahan dan sejumlah tempat lainnya37. Ayam Goreng dan Fried Chicken Depan Perbankan Unmer, Jalan Galunggung depan Gading Pesantren dan di Pujasera238. Rawon Jahat Kawi Atas masuk Bareng, Nguling, Warung Perempatan Muharto39. Bang Sohel Tongan Sate Gule dan Etas Mbik diberbagai pelosok kota40. Sea Food di tiap Pujasera, jomplangan Ciliwung41. Pujasera DEMPO, Bondowoso, Pulosari, Soekarno Hatta, Kawi, Bengawan Solo (Sanan / Purwantoro jalan logam2)42. Warung Aneka Menu Minggu di Stadion pake Moko (Mobil Toko)43. Warung Top : Marhaen, Nyik Sun, Warung Lama H. Ridwan, Panglima Sudirman, Lesehan Stadion, Citra, Hok Lay, Toko Oen, Ayam Tenes, Ayam

Pemuda, Ayam Prambanan, Ringin Asri44. Rumah Makan Inggil di Jl. Gajahmada, berciri khas etnik Jawa Timur didekor lengkap mirip galeri dengan koleksi benda kuno jaman kolonial yang

bikin ngiler pengunjung. Masakan pilihan saya : Sambal Pencit yang cocok dengan Gurame Goreng atau Bakar. Momen terbaik jika Anda bersantap malam sebab suasana amat mendukung jika Anda ingin mengalami nuansa jaman kolonial dengan diiringi live music lagu-lagu tempo doeloe. Ditambah sentuhan pakaian daerah dari para pramusaji-nya yang ramah.

45. Toko Oen Restoran, restoran yang terletak dekat Alun-Alun Kota Malang ini didirikan tahun 1930. Dekor dan perangkat yang ditampilkan masih identik seperti saat itu. Masakan pilihan saya : Bistik Lidah Sapi dan Kopi Tubruk. Oh ya tempat terbaik adalah dari pintu utama Anda berjalan ke arah kanan, pilihlah meja dekat jendela. Anda akan merasakan semilir sejuk angin Malang. Momen terbaik buat saya adalah untuk makan siang dan menghabiskan waktu, dijamin kagak bakalan pramusaji akan bertanya-tanya mau pesan apa lagi ; sebab maklum restoran ini kerap dipergunakan sebagai titik temu para wisman yang berkunjung ke Malang. Jadi banyak wisman yang bisa duduk berjam-jam, termasuk saya pribadi. Karena Toko Buku Gramedia bersisian dengan restoran ini, Anda bisa beli buku di Gramedia dan membacanya disini ditemani Kopi Tubruk Anda ;

46. Padi Resto & Galerry di Jl. Pahlawan Trip, resto yang merangkap galeri di sebuah rumah tahun 30′an bergaya art deco. Masakan pilihan saya : Blackpepper Steak dengan sajian Medium. Cocok untuk makan malam. Tempat terbaik jika Anda membutuhkan privacy pilihlah tempat di lantai atas.

47. Taman Indie Resto, di New Indie – Araya, tempat yang sangat cocok buat makan malam dan terletak di tepi sungai. Tempat terbaik buat saya di bawah dan menu istimewanya Ikan Patin Bakar atau Sup Buntut Sapi Goreng. Tempat yang mempesona dan amat khas. Plus romantis.

48. Bakso Cak Man, pada pertokoan depan RS Lavallete. Nah jika yang ini agak berbeda sebab Anda akan diajak untuk berpetualang kuliner bakso Malang dari bakso bakar sampai bakso biasa. Yang menarik adalah konsep self service. Cocok buat di siang hari. Cuma gawatnya jika Anda datang kesiangan, jangan kecewa jika beberapa menu sudah habis keduluan pengunjung lain.

49. Pecel Glintung, di bilangan Jl. S.Parman ; nasi pecel terenak di Malang minimal menurut saya walau masih ada yang lain seperti Mbok Jo, Pecel Kawi dan seterusnya. Pecel Glintung terletak di pinggir jalan tapi terletak agak turun dari badan jalan. Bumbu dan menu pendamping seperti sate komoh, telur asin dan perkedel jagungnya membuat Anda kian seru menikmatinya. Semoga Anda sependapat dengan saya setelah mencobanya.

50. Depot 51, buat saya pribadi ini cwie mie (mie pangsit) terenak di Malang biar pun masih ada Mie Gang Jangkrik, Hot Cwie Mie dan lain-lain. Depot ini kecil nyelempit di bilangan Jl. S. Parman dekat lampu merah dan rada suah carinya sebab tidak pasang papan nama. Memang karena tempat agak sempit membuat orang kudu giliran buat memperoleh meja. Oh ya mohon jangan datang pada hari Selasa, sebab mereka libur tidak buka.

51. Ayam Goreng P. Saleh, di bilangan Karangploso. Satu-satunya restoran yang menyajikan gratis nasi putih. Ayam Goreng dan Sambal Terong-nya enak banget. Karena lokasinya menuju Batu dari arah Karanglo ; mungkin sebaiknya Anda mampir untuk makan siang dulu di tempat ini ketimbang ketemu macet (jika Anda kurang beruntung) saat menuju Batu. Tempat yang menyenangkan.

52. Nasi Buk, di bilangan Stasiun K.A. Malang. Ini nasi buk khas Madura paling enak di Malang. Memang tempatnya kecil dan harus desak-desakan tapi semua itu jadi sirna ketika kita menikmati kelezatannya. Jangan sungkan jika Anda tidak bisa bahasa Jawa Malangan ; tetap saja bicara bahasa Indonesia ; Anda pasti akan dilayani dengan baik. Cocok banget buat Anda makan pagi bersama Keluarga.

53. Nasi Rawon Nguling, Pecinan. Yang ini tidak boleh diabaikan. Jika Anda ke Malang belum makan nasi rawon rasanya belum beneran deh Anda ke Malang. Di tempat ini Anda akan disajikan super cepat banget. Cocok buat makan pagi. Disamping nasi rawon masih ada menu lainnya. Tempat terbaik bagi Anda dan Keluarga adalah di bagian belakang, lebih sejuk dan senyap serta lapang.

54. Soto Lombok, dekat RS RKZ. Ini juga khas Malang. Cuma Anda harus siap jika Anda tidak suka makan makanan yang dicampur. Karena nasi dan soto akan disajikan dalam satu mangkuk. Pilihlah menu soto komplit dan minumnya es teh manis. Cocok buat makan pagi.

sumber : http://jofanasha.wordpress.com/2009/04/07/wisata-kuliner-di-malangwisata-kuliner-di-malang……/

berikut ini adalah Daftar Objek Wisata Malang sesuai dengan kategori dan kawasan dimana tempat wisata tersebut berada dan yang dapat anda kunjungi meliputi sarana dan fasilitas yang ada di kota Malang :

Objek Wisata Kota Malang :

Taman Kota & Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang

1. Tarekot (Taman Rekreasi Kota), terletak di belakang kantor Walikota/ Balai kota

2. Alun-Alun Kota (depan Masjid Jami' Kota Malang & Gedung Pemkab Malang)

3. Alun-Alun Tugu (depan Balai Kota Malang)4. Hutan Kota Malabar

Museum & Perpustakaan di Kota Malang1. Museum Brawijaya Malang2. Museum Bentoel3. Museum Mpu Purwa4. Museum zoologi Frater Vianney5. Perpustakaan Kota Malang (Jalan Ijen)

Taman Rekreasi & Pasar Wisata di Kota Malang

1. Taman Rekreasi Senaputra2. Taman Wisata Tlogomas3. Pasar Minggu Semeru (Jalan Semeru)4. Pasar Minggu Vellodrome (lingkar luar arena

Velodrome Sawojajar)5. Wisata Kuliner Pulosari6. Taman Kridha Budaya Jawa Timur7. Taman Rekreasi Lembah Dieng

8. Playground9. Malang Tempoe Doeloe 1 tahun sekali dan di

adakan saat pertengahan tahun.Sarana Olahraga di Kota Malang

1. Stadion Gajayana Malang2. GOR Ken Arok3. GOR Bima Sakti4. Arena Balap Vellodrome5. Araya Golf & Family Club6. Dieng Family Club7. Lembah Dieng swimming pool8. Futsal Champion, Futsal Arena, dll9. Stadion Kanjuruhan Arema Stadium Clab

Mall & Pusat Perbelanjaan di Kota Malang1. Mall Malang Town Square (MATOS)2. Mall Olympic Garden (MOG)3. Mall Araya4. Mall Sarinah, terletak di jalan Basuki Rahmad5. Mall Sarinah 2, sawojajar6. Mall Malang Plasa, terletak di jalan KH. Agus Salim7. Mall Gadjah Mada Plasa, terletak di jalan KH. Agus

Salim8. Mall Mitra I Dept. Store, terletak di jalan KH. Agus

Salim9. Mall Carefour Express, terletak di Jalan A. Yani10. Mall Matahari Dept. Store di pasar besar

Page 26: Kota Malang Dan Batu

11. Mall Ramayana yg terletak di Jl Merdeka12. Dieng Computer Square, jalan Raya Dieng13. @MX Mall, jalan Veteran14. Hartono elektronik15. Gunung Sari Intan16. TREND Shop17. Sardo Swalayan18. Hypermart veteran19. Giant kawi20. Giant dinoyo21. Giant sawojajar22. Pasar Besar Malang23. Pasar Blimbing24. Pasar Dinoyo25. Pasar Bunul26. Pasar Mergan27. Pasar Tawangmangu28. Pasar Bareng29. Pasar Sukun30. Pasar Gadang31. Pasar Induk Gadang32. Pasar Burung & Tanaman Hias33. Pasar Comboran34. Pertokoan Kayutangan35. Pertokoan Arif Margono36. Pusat Ruko Sawojajar37. Pusat Ruko Sulfat38. Sentra Industri Keripik Tempe Sanan39. Sentra Kuliner Pulosari

Bioskop dan Cinema21 di Kota Malang1. Matos212. Mandala213. Dieng21

Hotel Dan Guest House di Kota Malang1. Hotel Tugu Park2. Hotel Santika Malang3. Hotel The Graha Cakra Malang4. Hotel Aria Gajayana5. Gadjah Mada Hotel6. Hotel Grand Palace7. Hotel Griyadi Montana8. Hotel Olino Garden9. Regents Park Hotel10. Hotel Kartika Graha11. Hotel Pelangi12. Hotel Trio Indah II13. Hotel Wisata Tidar14. Hotel Mutiara15. Hotel UB16. Hotel UMM Inn17. Hotel Splendiid Inn18. Hotel Agung19. Hotel Aloha20. Hotel Arjosari21. Hotel Arjuna22. Hotel Armi23. Hotel Bahagia24. Hotel Camelia25. Hotel Emma26. Hotel Emma Mustika Sari27. Hotel Flamboyant

28. Hotel Garuda29. Hotel Graha Dewata30. Hotel Gress Home Stay31. Hotel Griyo Asri32. Hotel Griyo Margosuko33. Hotel Griyo Sari34. Hotel Helios35. Hotel Kahuripan36. Hotel Kalpataru37. Hotel Kartika Kusuma38. Hotel Kosabra I39. Hotel Kosabra II40. Hotel Malang41. Hotel Malinda42. Hotel Mandala Puri43. Hotel Melati44. Hotel Megah Mansion45. Hotel Megawati46. Hotel Nugraha47. Hotel Pajajaran Park48. Hotel Pelangi II49. Hotel Pusposari50. Hotel Riche51. Hotel Sahid Montana52. Hotel Santoso53. Hotel Semarang54. Hotel Setia Budi55. Hotel Simpang Tiga56. Hotel Tirto57. Hotel Tlogo Mas58. Hotel Tosari59. Hotel Wilis Indah60. Hotel Windu Kencono61. Lovender Guest House62. Arman Guest House63. D'fresh Guest House64. Enny Guest House65. PeYe Guest House66. Hotel Royal Iin

Kuliner Khas Kota Malang1. Bakso malang2. Bakso Bakar3. Cwie mie / Pangsit mie4. Rawon khas Malang5. Kaldu kambing kacang ijo6. Soto ayam7. Soto kambing Tunggulwulung8. Tempe dan Kripik tempe Sanan9. Tahu sukun10. Orem-orem11. Kripik buah (kripik apel, nangka, dll.)12. Nasi pecel13. Rujak buah14. Angsle15. Ronde16. Sop dengkul17. Sayur asem buah apel18. Kare kikil Singosari19. Tahu campur20. Mendol21. Cenil

Demikian di atas adalah Tempat Wisata yang mencakup keseluruhan tempat wisata di Malang yang dapat anda kunjungi dan makanan khas Malang yang dapat anda temukan di kota malang Jawa Timur. Pulau Jawa memang yang paling padat penduduknya, bahkan satu kota saja dapat mempunyai banyak sekali Kabupaten yang terbagi dari daerah atau kawasan-kawasan kecil yang mengelilingi kota tersebut dan berikut ini juga saya sertakan Daftar Tempat Wisata di Kabupaten Malang :

Daftar Objek Pariwisata Kabupaten Malang :

Tempat Wisata gunung di Kabupaten Malang1. Gunung Kawi, terletak di wilayah Kecamatan Wonosari. Terkenal sebagai tempat wisata spiritual.2. Gunung Arjuno-Welirang, sering dipakai untuk pendakian dengan rute Junggo, Cangar, Singosari, Lawang, Purwosari,

atau Pandaan.3. Bromo lewat Desa Tumpang (Kecamatan Tumpang), Desa Gubuk Klakah - Kecamatan Poncokusumo.4. Gunung Semeru lewat desa Ngadas kecamatan Poncokusumo5. Gunung Anjasmoro lewat Kecamatan Pujon

Tempat Wisata Air di Kabupaten Malang1. Waduk Selorejo, terletak di Kecamatan Ngantang (di tepi jalan raya Malang-Kediri)2. Kasembon Rafting, merupakan obyek wisata bagi pencinta olahraga arung jeram, terletak di Kasembon (70 km barat

kota Malang).3. Bendungan Sutami, terletak di Kecamatan Sumberpucung.4. Bendungan Lahor,terletak di sebelah barat Bendungan Ir.Sutami (Sumberpucung,kab.Malang)

Page 27: Kota Malang Dan Batu

5. Taman Ria Sengkaling, terletak di tepi jalan raya Malang-Batu, terdapat kolam renang dan taman bermain.6. Wendit Water Park, terletak di jalan raya Mangliawan Pakis. Sebuah tempat wisata yang baru saja di renovasi. Obyek

wisata ini terkenal dengan sumber airnya dan kera-nya.7. Pemandian Umbulan,merupakan pemandian bernuansa pegunungan terletak di Kecamatan Dampit tepatnya di Desa

Ubalan 2 Km dari pusat kota.8. Pemandian Dewi Sri, terletak di Kecamatan Pujon, menyajikan wisata pemandian air pegunungan. Wisata ini berada di

dekat Pasar Pujon sebagai sentra pemasaran buah dan sayur mayur (Terminal Agribisnis Mantung).9. Pemandian Ken Dedes, terletak di Kecamatan Singosari10. Pemandian air panas Cangar,menyajikan kolam renang air panas di tengah hutan dan puncak gunung Arjuna. Kolam

cukup luas, dan pemandangan menarik (banyak kera bergelayutan di dahan pohon hutan)Tempat Wisata air terjun di Kabupaten Malang

1. Air terjun Coban Rondo, terletak di Kecamatan Pujon.2. Air terjun Parang Teja di Desa Gading Kulon kecamatan Dau3. Air terjun Coban Pelangi, terletak di Kecamatan Poncokusumo.4. Air terjun Coban Glothak, terletak di Kecamatan Wagir.

Tempat Wisata Sejarah di Kabupaten Malang1. Candi Singosari dan arca Dwarapala, terletak di Kecamatan Singosari,2. Candi Jago (Jayaghu) di Kecamatan Tumpang, merupakan makam Ranggawuni3. Candi Kidal di kecamatan Tumpang, merupakan makam Anusapati, perlu diketahui dimana semua candi di kabupaten

Malang sebagian besar adalah peninggalan sejarah kerajaan Singhasari, kecuali beberapa situs purbakala di sekitar wilayah Dau, Wagir dan Turen merupakan peninggalan kerajaan Kanjuruhan.

Tempat Wisata Pantai di Kabupaten Malang1. Donomulyo: Modangan (Sekitar 70 km dari Kota Malang), Ngliyep 62 km, Jonggring Saloko (Sekitar 69 km dari Kota

Malang), Kondang Bandung, Kondang Iwak, Bantol, Nglurung, Ngebros2. Gedangan: Bajul Mati (58 km dari Kota Malang), Wonogoro (55 km dari Kota Malang), Nganteb, Goa Cina3. Bantur: Balekambang (57 km dari Kota Malang), Kondang Merak (59 km dari Kota Malang), Kipas4. Sumbermanjing Wetan: Tamban (68 km dari Kota Malang , Rawa Indah, Tambak Asri (60 km dari Kota Malang ,

Sendangbiru (Segoro Anakan) (69 km dari Kota Malang),5. Tirtoyudo: Sipelot, Lenggoksono, Tanger (70 km dari Kota Malang)6. Ampelgading: Licin (64 km dari Kota Malang)

Tempat Wisata agro di Kabupaten Malang1. Kebun Teh PTPN Wonosari di kecamatan Lawang, terdapat agrowisata serta cottage yang dapat disewa jika ingin

berlibur.2. Wisata petik jeruk, di desa Selorejo kecamatan Dau3. PWEC (Petungsewu Wildlife Ecosystem Conservation) di desa Petungsewu Dau4. Wisata durian, disepanjang jalan raya Ngantang - Kasembon tepatnya di desa Pait.

Tempat Wisata religi di Kabupaten Malang1. Masjid Ajaib, berada di Sananrejo, Turen, Malang.

Sekian adalah Tempat-tempat Pariwisata Malang yang tercampur dalam bermacam kategori dan sesuai dengan kawasan.