kota cirebon kotanya sunan gunung djati

21
KOTA CIREBON KOTANYA SUNAN GUNUNG DJATI TRIANDI WALIAN

Upload: triandi-walian

Post on 02-Jun-2015

822 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sekedar share tentang kota kelahiranku

TRANSCRIPT

Page 1: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

KOTA CIREBON KOTANYA SUNAN GUNUNG DJATI

TRIANDI WALIAN

Page 2: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Sejarah Keraton Kasepuhan Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di setiap

sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo didalamnya.

Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yang dikeramatkan yaitu kereta Singa Barong. Kereta ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.

Bagian dalam keraton ini terdiri dari bangunan utama yang berwarna putih. Didalamnya terdapat ruang tamu, ruang tidur dan singgasana raja.

Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1529 oleh [[Pangeran Mas Mochammad Arifin II] (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506. Ia bersemayam di dalem Agung Pakungwati Cirebon. Keraton Kasepuhan dulunya bernama Keraton Pakungwati, sedangkan Pangeran Mas Mochammad Arifin bergelar Panembahan Pakungwati I. Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Nama beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan.

Page 3: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Gedung Negara

Page 4: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Keraton Kasepuhan

Page 5: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

KERATON KASEPUHAN yang terletak di Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon merupakan keraton yang pertama sekali didirikan sekitar abad ke 13. Sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Cirebon pada masa itu.

Sebagai Keraton Kesultanan Cirebon yang pertama, Keraton Kasepuhan memiliki sejarah yang paling panjang dibanding ketiga keraton lainnya. Keraton ini juga memiliki wilayah kekeratonan yang terluas, wilayah kekeratonannya mencapai lebih dari 10 Ha. Keraton ini terletak di selatan alun-alun dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa di sebelah barat alun-alun.

Pada masa awal didirikannya yang pertama kali dibangun adalah bangunan Keraton Pakungwati I. Keraton Pakungwati dibangun menghadap ke arah Laut Jawa dan membelakangi Gunung Ciremai. Bangunan ini terdapat disebelah timur bangunan Keraton Pakungwati II.

Banyak sejarah penting yang tersimpan di dalam keraton ini, serta benda peninggalan yang terdapat didalamnya seperti: sebuah tandu berbentuk makhluk berkepala burung dan berbadan ikan. Hal ini melambangkan “Setinggi-tingginya seorang pemimpin dalam kepemimpinannya tetap harus mampu melihat dan menyelami keadaan setiap rakyat yang berada dibawahnya”.

Rentetan perjalanan panjang dalam membangun sebuah pemerintahan pada masa itu. Keraton Kasepuhan sebagai keraton yang pertama ada di Cirebon. Hal ini menunjukan betapa besar peran serta pengaruh budaya Cirebon dalam membangun ekonomi pada masa pemerintahan Kesultanan saat itu.

Page 6: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Gerbang Keberuntungan Keraton Kasepuhan

Page 7: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Kereta Paksi Naga Liman

Page 8: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Gua Sunyaragi

Page 9: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Bangsal Keraton Prabayaksa

Page 10: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Pemisahan Pada masa pemerintahan Sunan Syeh Syarief, juga diterapkan aturan yang tegas mengenai lelaki dan perempuan. Keraton atau

tempat kediaman untuk perempuan tidak boleh bercampur dengan lelaki. Bahkan, di dalam area keraton terdapat satu tempat khusus yang tidak boleh dikunjungi kaum perempuan, termasuk istri Sunan sekalipun.

Tempat khusus dan sakral itu bernama Patilasan Pangeran Cakrabuwana Sunan Gunung Jati. Pada pintu masuk patilasan, jelas tertulis Wanita tidak boleh masuk. Dalam tempat ini, Syekh Syarief dan putra mahkota menyebarkan ajaran agama Islam kepada semua lelaki yang tinggal di keraton.

Konon, Patilasan Pangeran Cakrabuwana ini memang tidak boleh tersentuh oleh kaki perempuan. Apabila ada perempuan yang berani masuk, maka ia keluar membawa petaka. Bisa-bisa, perempuan tersebut gila atau hilang kesadaran.

“Dulu sempat seorang pengunjung wanita masuk ke dalam keraton Patilasan Cakrabuwana. Tidak lama, wanita itu hilang kesadaran. Jadi, sampai sekarang kami melarang pengunjung wanita masuk ke tempat sakral tersebut,” ujar abdi dalam keraton Ferry Jamaladdin.

Di bagian kanan Patilasan Cakrabuwana terdapat Patilasan Keraton Dalem Agung Pakungwati. Tempat tersebut dibangun khusus bagi permaisuri, dayang-dayang, dan kaum perempuan. Dulunya, keraton Pakungwati ini sangat asri dan indah. Konon para putri Sunan dan permaisuri memiliki ruang pemandian yang besar. Permaisuri dan putri bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berendam dan mempercantik diri.

Sayangnya, keraton Pakungwati kini tak ubahnya seperti ruang kosong yang penuh dengan reruntuhan bebatuan. Tidak ada tanda-tanda pemeliharaan dari pemerintah daerah atas tempat bersejarah ini. Kamar sang permaisuri dan tempat pemandian pun tinggal puing-puing.

Bila dilihat dari kondisi keraton Kasepuhan, memang tidak jelas terbaca makna atau nilai sejarahnya. Namun, saat melihat ke dalam tempat penyimpanan benda-benda bersejarah barulah terasa. Ternyata, Sunan gemar mengoleksi benda berharga. Di area keraton, terdapat dua museum, yakni Museum Benda Kuno dan Museum Kereta Kencana Singa Barong.

Museum Benda Kuno, diisi oleh barang-barang pemberian dari kerabat Sunan. Keris berbagai jenis dan alat debus dari Banten, masih tersimpan di museum ini. Alat musik gamelan yang dulu dipakai oleh para penghibur Sunan juga masih tertata rapi.

Page 11: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Grage Hotel Cirebon

Page 12: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Pelabuhan Cirebon

Page 13: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Real Estate Kota Cirebon

Page 14: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Gedung Panin Bank

Page 15: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Proyek Aston Hotel Cirebon

Page 16: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Cirebon Super Block

Page 17: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Apita Cirebon Hotel

Page 18: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Sudut Keramaian Kota Cirebon

Page 19: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Pusat Perbelanjaan Cirebon

Page 20: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

Masjid At-taqwa Cirebon

Page 21: Kota cirebon kotanya sunan gunung djati

TERIMA KASIH