kota bontang dinas perikanan, kelautan, dan pertanian kota...
TRANSCRIPT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 1
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
1.1 Latar Belakang
Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian merupakan bagian
integral dan tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan jangka menengah
daerah (RPJMD) Kota Bontang. Dokumen renstra ini dijadikan pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian. Renstra
yang disusun ini merupakan operasionalisasi RPJMD Kota Bontang khususnya dibidang
Perikanan, Kelautan dan Pertanian. Dokumen Renstra ini memiliki kedudukan penting
dalam pembangunan daerah, disamping sebagai kewajiban bagi semua SKPD dalam
pelaksanaan amanat peraturan perundangan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
mempunyai tugas pokok melaksanakan pemerintahan dalam bidang perikanan, kelautan
dan pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, hortikulktura, perkebunan,
kehutanan dan peternakan dengan azas otonomi dan pembantuan.
Kota Bontang merupakan satu di antara daerah 14 kabupaten/kota yang
terdapat di Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah Kota Bontang yang terletak diantara
117023’ – 117
038’ Bujur Timur dan antara 0
001’ – 0
012’ Lintang Utara memiliki luas
wilayah 49.757 ha, terdiri dari 34.977 ha (70,3 %) wilayah laut dan 14.780 ha
(29,7%) wilayah daratan. Wilayah pesisir dan laut yang terbentang pada panjang garis
pantai 24,4 km, berada pada posisi Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) Selat
Makassar, sedangkan wilayah daratan berada pada poros jalan Trans Kalimantan
(Samarinda – Bontang – Sangatta). Potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki oleh
wilayah ini dapat dikelompokkan menjadi sumberdaya alam di perairan pesisir dan laut,
serta perairan umum, sumberdaya manusia (SDM) dan sumberdaya modal (kapital)
sebagaimana ditampilkan oleh tabel dibawah ini.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 2
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Tabel 1.1. Potensi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Kota Bontang
No Indikator Potensi Satuan Nilai
A Perairan Pesisir dan Laut
A.1 Hutan Mangrove Ha 2.935
a. Kondisi Baik
b. Kondisi Sedang
c. Kondisi Rusak
1.715
273
947
A.2 Gosong Pulau * Ha 940
A.3 Padang Lamun (sea grass) Ha 741
A.4 Terumbu Karang : Ha 6.454
a. Kondisi Cukup Ha 3.254
b. Kondisi Kurang Ha 3.200
A.5 Area Marikultur Ikan dan Rumput Laut Ha 423
A.6 Tambak Produktif Ha 149
B Perairan Umum
B.1 Area Karamba Tawar Ha 8
B.2 Kolam Ha 21
C SDM dan Kapital
C.1 Jumlah RTP Laut 2.991
a. Perahu Tanpa Motor RTP 464
b. RTP Motor Tempel RTP 790
c. RTP Kapal Motor
- < 5 GT
- 5 – 10 GT
- 10 – 20 GT
RTP
868
965
98
C.2 Perahu/Kapal Perikanan 1.347
a. Perahu Tanpa Motor Unit 81
b. Motor Tempel Unit 480
c. Kapal Motor
- < 5 GT
- 5 – 10 GT
- 10 – 20 GT
Unit
295
254
20
C.3
Jumlah Unit Penangkapan
a. Perahu Tanpa Motor
b. Motor Tempel
c. Kapal Motor
- < 5 GT
- 5 – 10 GT
- 10 – 20 GT
Unit
464
951
665
443
23
C.4 RTP Budidaya
a. Tambak RTP 90
b. Kolam RTP 62
c. Karamba Tawar RTP 48
d. Marikultur RTP 311
C.5 Jumlah Nelayan KK 2.991
C.6
Jumlah Kelompok Nelayan (penangkapan,
budidaya, dan pengolahan) Kelompok 136
D Produksi dan Nilai Produksi
D.1 Perikanan Tangkap
a. Jumlah Produksi Ton 10.234,90
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 3
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
b. Nilai Produksi Rp.000 447.883.006
D.2 Perikanan Budidaya
a. Jumlah Produksi Berupa Komoditi Ikan Ton 7.962,2
b. Jumlah Produksi Rumput Laut Ton 7.860,8
b. Nilai Produksi Rp.000 16.491.860
Keterangan : * Semua gosong pulau memiliki ekosistem hutan mangrove kecuali
pulau beras basah
Sumber : Buku tahunan Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Tahun
2012), RPJMD Kota Bontang 2011 – 2016 dan Blueprint Perikanan dan
Kelautan Kota Bontang (2009)
Pemanfaatan potensi sumberdaya ikan di wilayah perairan pesisir dan laut pada
tahun 2011 mencapai jumlah produksi 10,234,90 ton dengan nilai produksi
Rp. 447.883.006.000. Jenis ikan ekonomis penting yang dihasilkan dari perikanan
tangkap pada tahun yang sama berupa cakalang (728,4 ton), tongkol (1.181,8 ton),
kembung (585,4 ton) serta udang, rajungan dan teripang (597 ton). Sentra produksi
perikanan tangkap berada di wilayah Tanjung Laut Indah, Berbas Pantai, Tanjung Limau
dan Loktuan. Produksi perikanan budidaya laut (karamba tancap dan apung) dan
perairan darat/umum(kolam) meliputi kerapu, kakap, baronang, kuwe, mas, nila dan
lele mencapai mencapai 7.962,2 ton (50,32% dari total produksi perikanan budidaya)
dan produksi rumput laut sebesar 7.860,8 ton berat basah (49,68%). Sentra produksi
perikanan budidaya berada di wilayah Bontang Kuala, Tanjung Laut Indah, Berbas
Pantai, Gunung Elai, Loktuan, Sekambing, Guntung dan Kanaan
Potensi dibidang pertanian tanaman pangan berupa daya dukung lahan,
pertanian bukan sawah seluas 4.397 ha dan lahan bukan lahan pertanian adalah 10.239
Ha. Lahan tersebut umumnya diusahakan untuk tanaman palawija dan hortikultura.
Produktivitas lahan pertanian sejak tahun 2006 – 2010 relatif konstan berada pada
besaran 3,2 ton/ha. Lahan yang tersedia ini dapat juga dimanfaatkan sebagai penghasil
hijauan untuk pakan ternak berupa jerami atau sisa hasil pertanian atau hijauan yang
tumbuh dipematang atau dipinggir jalan setapak. Jumlah populasi ternak pada tahun
2012 sebesar 666 ekor ternak besar (sapi, kerbau, sapi perah), 2.212 ekor ternak kecil
(kambing, domba, babi) dan 75.670 ekor ternak unggas (ayam buras dan itik). Usaha
peternakan yang terus berkembang adalah penggemukan sapi potong, kerbau dan
kambing. Ternak ini sebagian didatangkan dari luar daerah. Jumlah kelompok tani
ternak di Kota Bontang sebanyak 12 kelompok. Usaha peternakan lain yang tergolong
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 4
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
pesat pertumbuhannya saat ini adalah ternak babi dan usaha Rumah Burung Walet
sebanyak 482 unit.
Luas lahan perkebunan di wilayah Kota Bontang mencapai 74,5 ha, dengan
komoditi yang diusahakan yaitu kelapa dalam, kopi, kakao, kemiri, aren, jamnu mete
dan kepala sawit. Perkebunan komoditi kelapa dalam memiliki luas lahan terbesar
disbanding komoditi lain yaitu 26,5 ha (35,57%), disusul perkebunan kemiri 22 ha
(29,53%) dan perkebunan kelapa sawit 10 ha (13,42%)
Potensi dibidang kehutanan berupa kawasan hutan lindung dan Taman Nasional
Kutai seluas 5.950 Ha (11,96 %). Kawasan Hutan Lindung terdapat di Kelurahan
Bontang Lestari, Kelurahan Telihan, Kelurahan Belimbing dan Kanaan, sedangkan
Kawasan Taman Nasional Kuta terdapat di Kelurahan Bontang Kuala, Bontang Baru,
Gunung Elai dan Guntung.
Dalam rangka memanfaatkan potensi di sektor perikanan, kelautan dan
pertanian yang ada, agar dapat memberikan hasil yang optimal, maka perlu disusun
perencanaan strategis yang didasarkan pada potensi, peluang serta kendala yang
dihadapi dalam pengembangan dan pembangunan perikanan, kelautan dan pertanian
selama lima tahun kedepan.
Rencana strategis menjadi rangkaian rencana kegiatan seluruh komponen
organisasi yang dapat diimplementasikan untuk mencapai visi dan misi Dinas Perikanan
Kelautan dan Pertanian. Rencana Strategis yang disusun memiliki orientasi terhadap
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 2011 – 2016 dan merupakan langkah awal
untuk menetapkan sasaran kinerja yang terukur
1.2 Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Pemerintah
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten
Kutai Timur dan Kota Bontang
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 5
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
6. Undang-undang No 31 tahun 2009 tentang Perikanan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
9. Undang-undang No 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
10. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil.
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2000 tentang
Tata Cara Pertanggung jawaban Kepala Daerah;
12. Peraturan Pemerintah no 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
14. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi
Pemerintah;
15. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan
Daerah nomor 5 Tahun 2007 tentang Rencana pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bontang tahun 2006-2011;
16. Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bontang Tahun 2011 – 2016
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tanggal 21 Nopember 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah Kota Bontang dan Peraturan Daerah
Nomor 6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka Renstra
Dinas Perikanan dan Kelautan serta Renstra Dinas Pertanian perlu disempurnakan.
Renstra Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang 2011 – 2016 merupakan
pedoman arah kebijakan dan strategi pembangunan dalam bidang pertanian dan
perikanan dalam kurun waktu 2011 – 2016. Adapun maksud penyusunan Renstra Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Tahun 2011-2016 adalah :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 6
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
a. Sebagai dokumen perencanaan jangka menengah Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian Kota Bontang selama 5 (lima) tahun yang selaras dengan RPJMD Kota
Bontang Tahun 2011–2016.
b. Sebagai arahan dan pedoman penyusunan program dan kegiatan 5 (lima) tahun
dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) pada tiap-tiap tahun.
1.4 Sistematika Penyajian Rencana Strategis
Penyajian Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota
Bontang terdiri dari enam bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika dan Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
2.2 Sumber Daya SKPD
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
1) Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD 2006-2010
2) Tabel 2.2 Anggaran dan realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD 2006-2010
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi SKPD
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3 Strategi dan Kebijakan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 7
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 8
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan di bidang perikanan dan kelautan dan bidang pertanian
berdasarkan azas otonomi dan pembantuan. Adapun tugas pokok tersebut :
a. Perumusan kebijakan teknis lingkup bidang perikanan tangkap dan
budidaya, bidang kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil, bidang bina usaha
dan pengolahan hasil, bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan serta
bidang peternakan
b. Pengkoordinasian, pengendalian seluruh kegiatan pada unit kerja dinas
c. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas pejabat structural, kelompok
jabatan fungsional dan staf di lingkungan dinas
d. Pelaksanaan pelaporan tugas dinas sebagai pertanggungjawaban
e. Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan
2.1.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
berdasarkan Peraruran Daerah Kota Bontang Nomor 29 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah, terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan
3. Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya, membawahkan :
a. Seksi Perikanan Budidaya
b. Seksi Perikanan Tangkap
4. Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, membawahkan
a. Seksi Tata Ruang, Pemberdayaan Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
b. Seksi Pengawasan Pengendalian Kelautan dan Perikanan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 9
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
5. Bidang Bina Usaha dan Pengolahan Hasil
a. Seksi Bina Usaha Perikanan
b. Seksi Pengolahan Hasil
6. Bidang Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
a. Seksi Pertanian Pangan dan Hortikultura
b. Seksi Kehutanan dan Perkebunan
7. Bidang Peternakan
a. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
b. Seksi Produksi, Pengembangan dan Penyebaran Ternak
8 a UPT. Pangkalan Pendaratan Ikan ( PPI )
b UPT. Balai Benih Ikan Pantai (BBIP)
2.2 Sumberdaya Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
2.2.1. Kepegawaian
Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang pada tahun 2011
memiliki sumber daya manusia aparatur sebanyak 81 (delapan puluh satu) orang
pegawai, yang terdiri dari 51 (lima puluh satu) orang PNS, 11 (sebelas) CPNS, 8
(delapan) orang pegawai tidak tetap (PTT), 9 (sembilan) honor kegiatan dan 2 (dua)
Tenaga Pendamping Pusat. Jumlah Pegawai menurut latar belakang pendidikan adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Menurut Latar Belakang Pendidikan
No Uraian
Latar Belakang Pendidikan
S 2 S 1 SM/D3 SLTA SLTP
1. Kepala Dinas 1 - - - -
2. Sekretariat - 6 2 2 2
3. Bidang Perikanan
Tangkap dan Budidaya - 6 1 1 -
4. Bidang Kelautan Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil 1 3 - 3 -
5. Bidang Bina Usaha dan
Pengolahan Hasil - 3 - 4 -
6.
Bidang Pertanian,
Kehutanan dan
Perkebunan
- 5 - 1
7. Bidang Peternakan 1 6 - - -
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 10
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No Uraian
Latar Belakang Pendidikan
S 2 S 1 SM/D3 SLTA SLTP
8. UPT. Pangkalan
Pendaratan Ikan ( PPI ) - 2 1 - -
9. UPT. Balai Benih Ikan
Pantai (BBIP) - 4 - - -
10. Balai Penyuluh Pertanian - 6 - - -
JUMLAH 3 41 4 11 2
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2013)
Jumlah pegawai Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang menurut
struktur organisasi dan jabatannya adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Menurut Struktur Organisasi
No Uraian
Jumlah Pegawai
Jumlah Eselon
2
Eselon
3
Eselon
4
Staf
PNS Non
PNS
1. Kepala Dinas 1 - - 1 - 1
2. Sekretariat - 1 2 9 2 14
3.
Bidang Perikanan
Tangkap dan
Budidaya
- 1 2 5 13 21
4. Bidang Kelautan Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil - 1 1 4 - 7
5. Bidang Bina Usaha
dan Pengolahan Hasil - 1 1 5
- 7
6.
Bidang Pertanian,
Kehutanan dan
Perkebunan
- 1 2 3 9 15
7. Bidang Peternakan - 1 2 5 6 14
8. UPT. Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) - - 2 1 5 8
9. UPT. Balai Benih Ikan
Pantai - - 2 2 10 14
10. Balai Penyuluh
Pertanian (BPP) - - - 6 - 6
JUMLAH 1 6 14 41 45 107
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2013)
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 11
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dari data di atas terdapat pegawai honor dari pusat ditempatkan di bidang
Perikanan Tangkap 1 orang, Perikanan Budidaya 1 orang dan di bidang peternakan
1 orang.
2.2.2. Perlengkapan
Untuk menunjang kegiatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang telah memiliki gedung kantor di
kawasan perkantoran Pemerintah Kota Bontang. Sarana dan prasarana pelayanan yang
telah dibangun adalah:
a. Balai Penyuluhan Pertanian di Bontang Lestari
b. Balai Benih Ikan Pantai di Tanjung Laut Indah
c. Pangkalan Pendaratan Ikan di Tanjung Limau
d. Rumah Potong Hewan
Sarana prasarana perkantoran yang telah dimiliki tersebut masih perlu
ditingkatkan, karena kondisinya belum memadai dalam memperlancar pemberian
pelayanan kepada masyarakat.
2.3. Kinerja Pelayanan
Selama periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2006-
2011, Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian telah melaksanakan program dan
kegiatan masing-masing bidang sebagaimana yang diwajibkan dan diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Pelaksanaan program dan kegiatan
tersebut diukur menggunakan empat indikator pencapaian kinerja pelayanan yang
meliputi Meningkatnya Produksi Perikanan, Meningkatnya Produksi Pertanian,
Meningkatnya Produksi Peternakan, Rehabilitasi, rebosisasi dan konservasi Hutan dan
lahan kritis, Pemulihan Terumbu Karang.
Pecapaian kinerja pelayanan selanjutnya dituangkan pada Tabel 2.3 berikut :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 12
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Tabel 2.3. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perikanan, Kelautan dan Perikanan Kota Bontang
No
Indikator Kinerja
sesuai Tugas dan
Fungsi SKPD
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikat-
or
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1
Meningkatnya
Produksi Perikanan
(Ton)
- Ada -
1.225
2.030
2.850
6.385
14.281
1.172
1.863
5.554
7.998
11.387
95,63
91,75
194,88
125,26
79,73
2
Meningkatnya
Produksi Pertanian
(Ton)
- Ada - - - - - - 409,6 360,8 435,2 444,8 262,4 - - - - -
3
Meningkatnya
Produksi Peternakan
(Ton)
- Ada - - - - - - 254,19 256,79 - 263,118 - - - - -
4 Kehutanan : Ada -
a Reboisasi Hutan
Lindung (Ha) - Ada - 25 275 525 775 1125
375
-
150
-
-
1.500
-
28,57
-
-
b Hutan Rakyat (Ha) - Ada - 25 50 50 50 50
449
-
-
-
-
1.796
-
-
-
-
c Rehabilitasi Mangrove
(Ha) - Ada - 0 100 150 250 300
-
-
76,0
16,96
5,0
-
-
50,67
6,78
1,67
d
Konservasi Tanah
(Sumur Resapan)
(Unit)
- Ada - 0 222 422 622 722
-
18
-
54
- - 811 - 868 0
5 Pemulihan Terumbu
Karang (Ha) - 1 Dok - 0 0 1,5 2 3,5 0 0,21* 1,6 2,79 3,86 - - 106,67 139,50 110,29
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2011)
Keterangan :
* Pemulihan tahun 2007 adalah kegiatan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur yang dilakukan di wilayah Kota
Bontang. Luas total terumbu karang adalah 6.454 ha, dengan luas kerusakan 3.227 ha. Luas terumbu karang yang mengalami pemulihan
pada tahun 2011, seluas 5,27 ha.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 13
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi pelayanan masyarakat
khususnay dibidang perikanan, pertanian, peternakan dan kehutanan, serta dalam
upaya mencapai target indikator kinerja yang ditetapkan maka, kemampuan
pengelolaan pendanaan yang telah di anggarkan menjadi salah satu tolok ukur
penting terrealisasinya target kinerja tersebut. Selama tahun 2007-2010, alokasi
anggaran pendanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan pada kurun
waktu tersebut telah mencapai pertumbuhan rata-rata dan angka realisasi rata-rata
per tahunnya sebagaimana diperlihat oleh Tabel 2.4 berikut:
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 14
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Tabel.2.4
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Uraian
Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun Rata-rata Pertumbuhan
2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 2007
2008 2009
2010 Anggaran Realisasi
1 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18
BELANJA DAERAH
Belanja tidak langsung
Belanja pegawai
643.000.000
2.315.505.923
4.059.065.509
3.610.222.844
575.988.725
1.768.301.927
2.957.302.459
3.521.680.541
89,58
76,37
72,86
97,55 722.044.569
704.336.108
Belanja langsung
Belanja pegawai
1.689.205.000
1.433.311.000
1.776.101.375
1.419.958.000
1.319.644.075
933.981.000
1.296.124.620
1.232.760.320
78,12
65,16
72,98
86,82 283.991.600
246.552.064
Belanja barang dan jasa
4.132.902.856
6.550.821.247
7.909.445.096
9.173.804.338
3.686.382.773
4.590.439.908
6.237.444.840
8.342.229.250
89,20
70,07
78,86
90,94
1.834.760.868
1.668.445.850
Belanja modal
2.276.909.898
1.843.568.980
2.362.128.075
1.057.126.100
2.064.439.898
1.361.690.100
2.086.746.800
947.305.690
90,67
73,86
88,34
89,61 211.425.220
189.461.138
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2011)
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 15
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang memiliki tantangan
dalam mewujudkan visi berupa :
a. Sistem dan organisasi pemerintahan Kota Bontang yang selalu Dinamis
(mengalami perubahan pada waktu-waktu tertentu) dalam upaya peningkatan
kualitas penyelenggaraan SKPD
b. Keterbatasan sumberdaya alam yang dimiliki berupa lahan pertanian tanaman
pangan dan peternakan serta perairan laut untuk kegiatan budidaya pantai,
marikultur (budidaya laut) dan penangkapan
c. Keterbatasan modal usaha bagi nelayan, pembudidaya ikan dan petani serta
keterbatasan adopsi teknologi pengolahan hasil perikanan dan jaringan
pemasaran
d. Keterbatasan sumberdaya manusia pada Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian
e. Adanya degradasi sumberdaya alam perairan pesisir dan laut seperti sumberdaya
mangrove, terumbu karang dan padang lamun (sea grass)
Adapun beberapa hal yang menjadi peluang bagi Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian dalam mewujudkan visi tersebut adalah :
a. Adanya dukungan pemerintah provinsi berupa program penghijauan lahan
pertanian dalam arti luas (Kaltim Green) dan pengembangan usaha perikanan
melalui program 500.000 karamba untuk budidaya perikanan
b. Adanya dukungan perusahaan BUMN (PKT dan PT. Badak) untuk
mengembangkan usaha rakyat dibidang perikanan dan pertanian dalam bentuk
program pemberdayaan masyarakat (corporate social responsibility)
c. Adanya potensi SDA khususnya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil dan SDM
dibidang perikanan dan pertanian : kelompok nelayan dan pembudidaya ikan,
kelompok pengolahan hasil perikanan dan kelompok petani
d. Adanya kebutuhan pasar regional dan internasional terhadap produk perikanan
laut yang belum mampu dipenuhi
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 16
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsinya
Aspek Kajian Capaian/Kondisi
Saat ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan
Pelayanan SKPD INTERNAL
(KEWENANGAN
SKPD)
EKSTERNAL
(DILUAR
KEWENANGAN
SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Produksi Perikanan
79,73
Komsumsi Ikan
193,43
Cakupan Bina Kelompok Nelayan
6,54
Produksi Perikanan Kelompok Nelayan
79,73
Berdasarkan Peraturan Walikota No 29 Tahun 2008 mengenai tugas pokok
dan fungsi Dinas Perikanan, kelautan dan Pertanian Kota Bontang yang menitikberatkan
pada pelayanan dalam bidang perikanan, kelautan dan pertanian, dalam
pelaksanaannya masih menemui beberapa permasalahan diantaranya :
3.1.1. Perikanan Tangkap dan Budidaya
Ikan-ikan tangkapan nelayan hanya memenuhi kebutuhan lokal sedangkan
kebutuhan regional dan internasionalnya hanya dapat dipenuhi dalam kebutuhan kecil.
Dengan demikian pengembangan kegiatan perikanan mempunyai peluang yang sangat
besar mengingat kebutuhan konsumsi ikan baik dalam negeri maupun luar negeri terus
mengalami peningkatan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 17
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pengelolaan sumberdaya alam perikanan belum optimal dan masih tergantung
pada alam, sehingga dilakukan upaya penangkapan ikan dengan mengembangkan
teknologi modern yang dapat melakukan kegiatan penangkapan ikan hingga ke perairan
Selat Makassar, yang merupakan lalu lintas migrasi ikan dengan potensi sumberdaya
ikan yang cukup besar. Berdasarkan data PDRB, kontribusi sub sektor perikanan
terhadap total perekonomian regional Bontang masih berada dibawah 2% .
Jumlah produksi perikanan tangkap maupun budidaya belum mampu memenuhi
permintaan untuk konsumsi di Kota Bontang, walaupun jumlah total produksi perikanan
pada tahun 2012 cenderung meningkat dari dua tahun sebelumnya yaitu 2010. Pada
tahun 2012 jumlah produksi perikanan (tidak termasuk rumput laut) mencapai 26.057,9
ton (terdiri dari 10.234,9 ton dari perikanan tangkap dan 15.823 ton dari perikanan
budidaya yang terdiri dari 7.962,2 ton komoditi ikan, udang, moluska dan 7.860,8 ton
komoditi rumput laut), sedangkan pada tahun 2010, jumlah produksi perikanan
mencapai 11.386,6 ton (terdiri dari 8.384,6 ton dari perikanan tangkap dan 3.002 ton
dari perikanan budidaya). Jumlah peningkatan produksi perikanan termasuk komoditi
rumput laut selama kurun waktu 2010 – 2012 sebesar 14.671,3 ton. Peningkatan jumlah
produksi ini belum mampu mengimbangi peningkatan konsumsi ikan di wilayah Kota
Bontang, yang mengalami peningkatan sebesar 46,43% (dari 103,6 menjadi 193,40 kg
per kapita) selama kurun waktu 2006 – 2010.
Sumberdaya perikanan khususnya yang terdapat di wilayah perairan pesisir dan
laut masih belum tergarap secara optimal. Kebijakan pembangunan daerah baik
ditingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota selama ini cenderung berorientasi ke
wilayah daratan, sehingga alokasi sumberdaya pembangunan tidak dilakukan secara
seimbang dalam mendukung pembangunan wilayah darat dan laut sebagai sentra
produksi perikanan. Secara umum permasalahan pengembangan perikanan tangkap di
Wilayah Kota Bontang adalah sebagai berikut :
a. Belum memadainya prasarana pendaratan hasil tangkapan dan belum mampu
menampung kapal yang berukuran 30 GT atau lebih, sebagai akibat dari alur
pelayaran yang dangkal
b. Pemanfaatan PPI belum maksimal sebagai sentra produksi perikanan
c. Masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan nelayan dalam melakukan
penangkapan (illegal and destructive fishing)
d. Pengetahuan, sikap dan keterampilan nelayan masih rendah sehingga
berdampak terhadap rendahnya produktivitas usaha
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 18
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
e. Kurangnya Ketersediaan Bahan Bakar
f. Kurangnya Dukungan Pendanaan, Terutama dari Lembaga-Lembaga Keuangan
(Bank), walaupun ada, tetapi nelayan tidak mampu memenuhi persyaratan
administrasinya seperti keharusan adanya jaminan atau agunan (sertifikat tanah
dan rumah, surat kepemilikan kendaraan roda 2 atau 4)
g. Belum maksimalnya jalinan kerjasama pemerintah kota Bontang dengan
pemerintah kabupaten tetangga (seperti Kutim dan Kukar) dalam
mengembangkan kegiatan perikanan laut, mengingat adanya nelayan Bontang
yang melakukan perluasan fishing ground ke wilayah perairan kabupaten Kutim
dan Kukar
Kebijakan pengembangan perikanan budidaya di wilayah Kota Bontang
diarahkan kepada pengembangan usaha budidaya laut (marikultur) dengan komoditas
unggulan perikanan seperti rumput laut, kerapu, kakap, kuwe dan beberapa jenis ikan
ekonomis penting lainnya. Usaha marikultur rumput laut maupun jenis ikan ekonomis
penting perlu terus dikembangkan, baik melalui intensifikasi (teknik budidaya dan pasca
panen, penggunaan bibit unggul dan pakan) maupun ektensifikasi (didalam dan luar
perairan Kota Bontang melalui kerjasma antar pemda dan kelompok pembudidaya).
Wilayah Kota Bontang memiliki kendala atau tantangan dalam hal
pengembangan marikultur rumput laut, ikan dan biota laut lainnya, berupa adanya
keterbatasan lahan perairan laut. Beberapa bagian dari perairan laut telah dibatasi
penggunaannya, hanya untuk alur pelayaran kapal-kapal pengangkut gas bumi dan
pupuk yang diproduksi oleh PT. Badak dan PT. Pupuk Kaltim. Potensi perairan pesisir
dan laut yang masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan adalah 9.384 ha.
Luas lahan yang dapat dugunakan untuk kegiatan marikultur sebesar 1.000 ha.
Beberapa permasalahan lain yang sering ditemui dalam usaha perikanan budidaya
adalah sebagai berikut :
a. Keterbatasan bibit/benih. Benih masih bergantung pada benih alam dan dari
luar daerah
b. serangan hama dan penyakit bagi komoditi budidaya rumput laut, jenis ikan dan
udang
c. Teknologi budidaya dan pasca panen yang digunakan sangat terbatas akibat
kurangnya dukungan keuangan
d. Produktivitas usaha masih berada pada skala subsisten, belum berorientasi pada
skala ekonomi khususnya pada jenis usaha marikultur karamba jaring apung
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 19
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
e. Kurang tertatanya irigasi tambak yang ada
f. Perhatian Pembudidaya pada Kelestarian Lingkungan masih kurang
g. Adanya dinamika (penurunan) kualitas perairan laut (fisika kimia biologi) sebagai
media marikultur, yang dapat mengganggu perkembangbiakan ikan, rumput laut
dan biota laut lainnya. Hal ini dapat berupa pencemaran lingkungan perairan
oleh kegiatan industri dan aktivitas manusia di wilayah pesisir
3.1.2. Pesisir, Kelautan dan Pulau-pulau kecil
Pengelolaan perairan pesisir dan laut dan pulau-pulau kecil belum optimal.
Wilayah Kota Bontang memiliki sumberdaya alam di wilayah perairan pesisir, laut dan
pulau-pulau kecil (yang berjumlah 16 pulau) mangrove, terumbu karang dan padang
lamun (sea grass). Citra IKONOS 2006 menunjukkan bahwa luas ekosistem mangrove
di pesisir dan laut Kota Bontang adalah 2.073 ha (DKP Bontang & PT Plarenco, 2008),
dengan tingkat kerusakan 46,19%. Hutan mangrove di wilayah pesisir Kota Bontang ini
terdiri atas 12 jenis yaitu paku laut (Acrostichum aureum), bakau (Rhizopora apiculata,
R. stylosa, R. mucronata), tancang (Bruguiera gymnorrhiza), rambai laut (Sonneratia
alba), api-api (Avicenia marina, A. alba), nipah (Nypa sp), Ceriops decandra, Lumnitzera
littorea, dan L. racemosa. Beberapa aktivitas manusia yang dapat mengancam
kelestarian mangrove adalah perluasan pemukiman di sepanjang wilayah pesisir,
pembukaan lahan tambak, penebangan pohon manrove untuk berbagai kebutuhan, dan
pencemaran kronis terhadap perairan. Penurunan kualitas dan kuantitas hutan
mangrove ditandai dengan menurunnya kerapatan tegakan dan munculnya spot-spot
baru di belakang garis terluar yang tampak dari air.
Sumberdaya lain dari pesisir dan laut adalah lamun. Lamun merupakan
produsen utama yang sangat diperlukan oleh ikan-ikan herbivora. Ancaman kerusakan
terhadap padang lamun sangatlah berdampak terhadap perkembangbiakan populasi
ikan, yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil tangkapan ne;ayan, khususnya
yang menggunakan alat tangkap jaring insang dan belat. Jenis-jenis biota laut yang
sering dijumpai di kawasan padang lamun ini adalah ikan baronang, ikan bawis, ikan
kerapu, ubur-ubur, udang, kerang, keong, bulu babi, teripang, dan lain-lain. Luas
padang lamun di Perairan Laut Kota Bontang adalah 741 ha, 296 ha (45%) mengalami
kerusakan. Terdapat 11 jenis lamun di kawasan pesisir dan laut Kota Bontang, 6 jenis
diantaranya merupakan jenis yang umum dijumpai pada tiap-tiap pulau, yaitu:
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 20
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Halophila ovalis,
Syringodium isoetifolium, Thalassia hemprichii. Terdapat 2 jenis lamun yang hanya
dijumpai pada pulau tertentu saja, yaitu Halodule pinifolia, dan Halophila minor
misalnya, di P. Manuk-manuk. Beberapa aktivitas manusia yang dapat berdampak
buruk terhadap keberadaan padang lamun adalah pengerukan konvensional oleh
masyarakat untuk menancapkan keramba yang berada di padang lamun, serta perluasan
pemukiman di atas air misalnya di kampung Tihik-Tihik dan Selangan. Adapun jenis-
jenis lamun yang terdapat di wilayah perairan pesisir Bontang disajikan di bawah ini
Tabel. 3.1. Jenis, Kerapatan dan Persen Penutupan Lamun di Perairan Kota Bontang
No Spesies Kerapatan (ind/m2) Persen Penutupan Relatif (%)
1 Syringodium 1 8,99
2 Thalassia hemprichii 64 27,45
3 Enhalus acoroides 23 20,15
4 Halophilla ovalis 87 43,5
Sumber: Survei, 2008, dalam: DKP Bontang & PT Plarenco, 2008
Sumberdaya lain yang tidak kalah pentingnya dalam memicu percepatan
produksi perikanan laut adalah terumbu karang. Ekosistem terumbu karang tersebar
hampir di seluruh bagian pesisir dan pulau-pulau. Perairan Laut Kota Bontang memiliki
terumbu karang seluas 6.454 ha, 3.200 ha berada pada kondisi rusak. Adapun jenis
terumbu karang meliputi Acropora, Montiphora, Euphylia, Plerogyra, Fungia,
Heliofungia Caulastrea, Pectinia, Goniopora dan Mellepora. Jenis karang lunak lainnya
meliputi Lobophyton, Sinularia, dan Sarcophyton. Pada umumnya karang berada
dalam radius 1,5 – 2 mil laut pada posisi yang berhadapan dengan pabrik PT PKT dan
PT Badak LNG. Rata-rata persentase tutupan karang dalam kategori sedang (berkisar
antara 30 – 50 %). Substrat dasar terumbu karang di daerah yang jauh dari lokasi pabrik
berupa pecahan karang (Rubble, R) dan karang mati (Dead Coral, DC atau Dead Coral
with Algae, DCA). Daerah yang berdekatan dengan lokasi industri misalnya Pulau
Gusung didominasi oleh substrat pasir (PT PKT, 2001). Pada kawasan sejarak >2 mil
laut, persentase tutupan karang meningkat menjadi >50%, hal ini misalnya terlihat di
wilayah Karang Segajah, pulau Beras Basah, dan Kedindingan. Adapun persentase
penutupan karang berdasarkan wilayah penyebarannya ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 3.2. Pensentase Penutupan Karang Keras di Beberapa Wilayah Penyebaran
No Wilayah Penyebaran % Penutupan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 21
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No Wilayah Penyebaran % Penutupan
1 Tanjung Sekubur 35,99
2 Selangan 13,89
3 Melahing 32,35
4 Pulau Agar-agar 33,14
5 Tebok Batang 2,00
6 Kedidingan 30,73
7 Pulau Beras Basah 30,86
8 Manuk-manukan 5,83
9 Karang Segajah 15,29
10 Karang Kiampau 5,29
11 Tihik-tihik 14,83
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2011)
Beberapa hal yang dapat mengancam kelestarian terumbu karang adalah
sedimentasi lumpur pada kawasan terumbu karang dan pencemaran perairan, terutama
yang diakibatkan oleh aktivitas manusia baik secara berkelompok, individu maupun
lembaga (perusahaan). Berdasarkan hasil studi yang dilakukan PT PKT & PPLH UNDIP
(2001) dengan membandingkan nilai ruderal-competitor-stress tolerator dalam r-c-s
ternary diagram yang digolongkan berdasarkan morfologinya, memperlihatkan bahwa
terumbu karang di 12 stasiun pengamatan tergolong kelas CC=1. Hal ini berarti terumbu
karang tersebut didominasi oleh karang massive dan submassive yang relatif toleran
terhadap sedimen. Sedimentasi yang terjadi kemungkinan berasal dari bahan-bahan
organik serasah lamun atau mangrove, mengingat lokasi ekosistem terumbu karang yang
dekat dan karenanya berinteraksi dengan lamun maupun komunitas mangrove. Enam
stasiun (stasiun 10, 11, 15, 16, 19, dan 20,) termasuk kelas CC=2 (Gambar 3.3.4.), artinya
terumbu karang di stasiun tersebut didominasi oleh karang cabang selain Acropora yaitu
Porites cylindrica dan karang foliose (Montipora foliose, M. lamellosa). Jenis karang
tersebut berkemampuan sangat baik untuk hidup di perairan keruh yang disebabkan
oleh sedimen organik. Penyebab kekeruhan mungkin berasal dari serasah lamun
dan/atau mangrove yang telah mati, mengingat sebagian besar stasiun pengamatan
tersebut berdekatan dengan ekosistem lamun dan mangrove. Sebuah stasiun sekitar
Bontang Kuala (T-5, 000 8,389’ LU - 117
0 32,350’BT) merupakan satu-satunya stasiun
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 22
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
yang termasuk dalam kelas CC=3. Pada stasiun tersebut ditemukan 24 spesies, termasuk
Acropora tabulata yang kerapatannya tergolong sedang.
Pengelolaan pulau-pulau kecil dalam bentuk berbagai program pembangunan
relatif masih belum optimal. Pengadaan sarana prasarana wilayah seperti jaringan air
bersih dan listrik belum terwujud, sehingga sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan
sosial ekonomi masyarakatnya. Pada hal pulau-pulau kecil relatif memiliki potensi
sumberdaya perikanan terutama dalam hal mendukung pemenuhan kebutuhan produk
perikanan di tingkat lokal hingga nasional, kegiatan wisata bahari dan penelitian. Secara
umum permasalahan yang sering timbul dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil adalah sebagai berikut :
a. Sarana Prasarana wilayah yang masih kurang dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat di wilayah pulau-pulau kecil (air bersih, listrik, jembatan
pemukiman) seperti perkampungan atas air Melahing, Selangan dan Tihik-tihik
b. Kerusakan Ekosistem pesisir, laut dan pulau-pulau kecil (mangrove, terumbu
karang dan padang lamun) akibat adanya aktivitas manusia (illegal fishing,
budidaya tambak, dan industri)
c. Tumpang tindih dan konflik pemanfaatan ruang
d. Belum ditetapkannya perda mengenai tata ruang laut, pesisir dan pulau-pulau
kecil untuk zonasi wilayah pemanfaatan ekonomi dan konservasi
e. Beberapa kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan lindung oleh
masyarakat dan pemerintah masih dimanfaatkan sebagai kawasan ekonomi
rumah tangga
Sedangkan permasalahan yang timbul dan dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat
dalam kegiatan pengawasan dan pengendalian adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Pengendalian
b. Kurangnya Tenaga Pengawas
c. Penggunaan Surat Ijin yang kadaluarsa
d. Belum maksimalnya kerjasama pemkot Bontang dengan pemda tetangga (seperti
Kutim dan Kukar) dalam hal pengawasan dan pengendalian kegiatan perikanan
khususnya di wilayah perairan pesisir dan laut
3.1.3. Bina Usaha dan Pengolahan Hasil
Usaha pengolahan hasil perikanan cukup berkembang di daerah ini. Usaha
pengolahan umumnya berbahan baku dari sumberdaya perikanan laut seperti rumput
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 23
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
laut, ikan, dan udang. Hasil pengolahan sudah mulai dipasarkan di wilayah Kalimantan
Timur. Terdapat 5 wilayah sentra produksi pengolahan hasil perikanan sebagaimana
ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 3.3. Wilayah Sentra Produksi Pengolahan Hasil Perikanan
No Sentra Produksi Keterangan
1 Tanjung Laut Indah Pengolahan ikan kering dan dodol rumput laut
2 Berbas Pantai Pengolahan ika n tuna (gillet), ikan asin, rumput laut
kering, teripang, sirip ikan hiu, kerang-kerangan
3 Berbas Tengah Pengolahan amplang, dodol, dan manisan/permen
rumput laut
4 Bontang Kuala Pengolahan ikan asin, rumput laut kering, teripang, sirip
ikan hiu, kerang-kerangan, dodol rumput laut, terasi,
udang papai
5 Gunung Elai Pengolahan amplang ikan bandeng
6 Loktuan Pengolahan kepiting rajungan, ikan asin dan ebi
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang (2011)
Secara umum permasalahan bina usaha dan pengolahan hasil adalah sebagai berikut :
a. Aneka komoditas produk perikanan yang dikembangkan sudah mengalami
diversifikasi produk dan sering ditampilkan pada kegiatan pameran tingkat lokal,
regional Kaltim dan nasional, namun demikian, upaya segmentasi dan penetrasi
pasar lokal hingga nasional belum maksmial dilaksanakan oleh pelaku usaha,
pemerintah dan mitra lainnya.
b. Monitoring keanggotaan kelompok belum maksimal dilakukan sehingga sering
terjadi keanggotaan kelompok yang masih tumpang tindih dengan kelompok
lain (keanggotaan kelompok yang bersifat ganda)
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, perlu upaya peningkatan pemasaran
produk olahan perikanan dan penataan keanggotaan kelompok beserta manajemennya.
3.1.4. Bidang Pertanian, Kehutanan dan Peternakan
a. Pertanian Tanaman Pangan
Potensi pertanian tanaman pangan Kota Bontang tidak terlalu menonjol
mengingat Bontang adalah daerah perkotaan. Selama ini Kota Bontang masih
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 24
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
mengandalkan suplai bahan-bahan makanan dari daerah lain seperti Kutai Kartanegara,
Kutai Timur dan Samarinda. Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum yang
berkaitan dengan urusan pertanian selama periode 2006-2010 dapat tergambar melalui
tabel berikut ini.
Tabel 3.4. Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanian Kota Bontang
Tahun 2006-2010
No Uraian
Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
1.
Produktivitas padi atau bahan
pangan utama lokal lainnya per
hektar
3,2 3,2 3,2 3,2 3,2
2.
Kontribusi sektor
pertanian/perkebunan terhadap
PDRB
a Dengan Migas 0,08 0,08 0,06 0,09
b Tanpa Migas 1,05 0,79 0,68 0,62
3.
Kontribusi sektor
perkebunan(tanaman keras)
terhadap PDRB
2,70 2,73 2,73 2,47
4. Cakupan bina kelompok petani 0,00 0,00 62,22 59,09 43,14
Sumber : Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang, Tahun 2011 dan
BPS Kota Bontang, Tahun 2010
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal di Kota Bontang selama 5
tahun ini sama yaitu sebesar 3,2 to/ha. Pada tahun 2006 – 2009, kontribusi sub sektor
pertanian terhadap ekonomi regional berkisar 0,06% - 0,09%, Sedangkan kontribusi
perkebunan berkisar 2,47% - 2,7%. Jumlah kelompok tani yang mendapatkan
bantuan dari pemerintah kota pada tahun 2008 sebesar 62,22%, pada tahun 2010
mengalami penurunan menjadi 43,14%.
Beberapa masalah yang ditemukan dalam pengembangan sub sektor pertanian
tanaman pangan di Kota Bontang berdasarkan data aktual adalah sebagai berikut:
Terbatasnya anggaran pembangunan untuk sektor pertanian
Terbatasnya jumlah petugas fungsional/ penyuluh
Terdapat beberapa kelompok tani yang tidak aktif
Masih rendahnya pengetahuan dan ketrampilan SDM pertanian dan pelaku
usaha pertanian.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 25
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Terbatasnya sarana prasarana penunjang
Terbatasnya sarana pembinaan dan penyuluhan
Terbatasnya lahan untuk pertanian, karena sebagian lahan masuk dalam
wilayah kabupaten tetangga
Terbatasnya kemampuan akses informasi petani tentang teknologi
pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
Masih rendahnya mutu produk pertanian dan hasil olahannya.
b. Peternakan
Kebutuhan daging di Kota Bontang sejak tahun 2008 hingga 2010 meningkat
tajam. Pada tahun 2008, pemotongan sapi tercatat 2.619 ekor dan kambing 1.526 ekor.
Jumlah pemotongan ini meningkat pada tahun 2010 menjadi 3.609 ekor untuk sapi
(37,8%) dan 1.884 ekor untuk kambing (23,5%). Namun demikian, Kota Bontang
hanya mampu menyediakan sapi sebesar 482 ekor (13,35%) dan kambing 295 ekor
(15,66%) untuk memenuhi kebutuhan daging pada tahun 2010. Dalam upaya
memenuhi kebutuhan akan daging ternak ruminansia (sapi, kerbau, dan kambing) dan
jenis unggas (ayam dan itik) maka Kota Bontang harus mendatangkan dari luar daerah.
Bila dibandingkan tahun 2007 hingga tahun 2010, keadaan populasi peternakan
di Kota Bontang mengalami dua kondisi yaitu (a) kondisi peningkatan populasi yang
terjadi pada jenis ternak sapi (18,46%) dan ayam buras (0,58%), dan (b) kondisi
penurunan populasi yang terjadi pada jenis ternak kerbau (71,43%), kambing (20%)
dan itik (168,63%). Populasi dan jumlah pemotongan ternak di Kota Bontang pada
tahun 2007 hingga 2010 dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 3.5. Populasi Ternak di Kota Bontang pada Tahun 2007 - 2010
No. Jenis Ternak
Tahun
2007 2008 2009 2010
----------------------------- ekor ---------------------------
1. Sapi 393 343 257 482
2. Kerbau 12 15 5 7
3 Kambing 354 283 268 295
4. Ayam Buras 68.578 77.885 76.227 68.975
5. Itik 2.055 838 666 765
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 26
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Sumber : Bontang Dalam Angka 2010
Tabel 3.6. Jumlah Pemotongan Hewan di Kota Bontang pada Tahun 2008 - 2010
No. Jenis ternak
Tahun
2008 2009 2010
------------------------------ ekor -------------------------
1. Sapi 2.619 3.030 3.609
2. Kerbau - - -
3. Kambing 1.526 1.696 1.884
4. Ayam Buras - - -
5. Itik - - -
Sumber : Bontang Dalam Angka 2010
Dengan meningkatnya permintaan akan ternak ruminansia, terutama sapi
potong, merupakan peluang yang besar dalam mengembangkan populasi ternak jenis
ini. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi pengadaan ternak dari luar daerah Kota
Bontang dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
peternak lokal. Upaya peningkatan populasi sapi potong membutuhkan daya dukung
lahan, daya dukung hijauan, dan daya dukung sumberdaya manusia yang memadai.
Oleh sebab itu, ketiga hal tersebut perlu menjadi perhatian dalam mengembangkan
ternak di Kota Bontang.
Dalam hal daya dukung lahan, pada tahun 2010 Kota Bontang memiliki lahan
pertanian bukan sawah yang relatif sempit, yaitu hanya 4.397 ha. Lahan tersebut
umumnya diusahakan untuk tanaman palawija dan hortikultura. Apabila dikelola
dengan baik, maka sebagian dari lahan tersebut secara terintegrasi dapat dimanfaatkan
sebagai penghasil hijauan untuk pakan ternak. Integrasi ternak di lahan pertanian tidak
saja berasal dari jerami atau sisa hasil pertanian, namun juga dapat berasal hijauan yang
tumbuh dipematang atau dipinggir jalan setapak. Apabila hijauan tersebut merupakan
hijauan pakan yang memiliki kualitas tinggi, maka daya dukungnya menjadi tinggi.
Potensi ini masih belum diperhatikan, padahal komponen ini merupakan potensi yang
besar dalam pemeliharaan ternak ruminansia. Mengenai hal ini perlu adanya studi
potensi sumberdaya pakan hijauan untuk mendukung pengembangan ternak.
Peternak pada umumnya memperoleh pengetahuan beternak secara turun
temurun dari orang tuanya. Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman saja
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 27
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
tanpa diiikuti dengan adopsi inovasi teknologi. Kemampuan beternak tersebut pada
umumnya sangat terbatas, sehingga untuk meningkatkan kemampuan cara beternak
yang benar dan baik maka perlu dilakukan pelatihan keterampilan beternak, terutama
bagi peternak baru yang akan mendapatkan bantuan sapi dari pemerintah. Untuk
melaksanakan kegiatan ini perlu membentuk kelompok-kelompok petani-peternak agar
koordinasi antara pemerintah (penyuluh) dengan kelompok petani-peternak dapat
berjalan sesuai dengan program-program yang dibuat bersama.
Jumlah pemotongan sapi yang terus terjadi sejak tahun 2009 – 2010 (7 ekor – 10
ekor per hari) tentunya membutuhkan rumah pemotongan hewan (RPH) yang
memadai. Direktorat Jenderal Peternakan menekankan perlunya produk ternak yang
ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal). Hal ini dimaksudkan untuk menjamin penerapan
RPH yang hiegenis dengan sanitasi yang baik. Agar diperoleh rumah potong hewan
yang memadai, perlu dilakukan studi kelayakan mengenai rencana pembangunan rumah
potong hewan tersebut. Selain itu, tenaga pemotong hewan merupakan orang yang
terlatih dan menguasai tehnik pemotongan hewan, dan penanganan ternak sebelum dan
setelah pemotongan agar diperoleh daging dengan kualitas yang baik. Berdasarkan
uraian di atas, maka beberapa permasalahan yang ditemukan antara lain:
1. Kurangnya populasi ternak, khususnya untuk ternak ruminansia memberikan
implikasi terhadap masuknya ternak dari luar daerah, yang berarti berkurangnya
pendapatan masyarakat akibat terbatasnya pemeliharaan ternak.
2. Belum optimalnya peran kelompok petani-peternak
3. Sistem pemeliharaan ternak hanya berdasarkan pengalaman secara turun temurun.
4. Belum terbangunnya RPH yang ASUH
5. Kurangnya SDM yang mampu menangani RPH yang ASUH
c. Kehutanan
Berdasarkan data penggunaan tanah Kota Bontang, diketahui bahwa luas
penggunaan tanah untuk kepentingan pemukiman dan kawasan industri/pabrik adalah
seluas 3.422.38 ha atau 23,15 % dari luas total wilayah terestrial (daratan) kota
Bontang, sementara luas hutan (hutan kota, hutan sejenis dan bakau) adalah seluas
4.076,97 ha atau 27,58 % dari luas total wilayah terestrial kota Bontang. Kondisi ini
merupakan gambaran aktual pengunaan lahan dan hutan di Kota Bontang berdasarkan
hasil pemaparan pada dokumen RPJM, sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 28
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Tabel 3.7. Jenis Penggunaan Tanah di Kota Bontang
N
o
Jenis Penggunaan Tanah Luas
Hektar %
1 Permukiman
a. Rumah/Bangunan Gedung 1.355,56 9,17
b. Pekarangan 980,64 6,63
c. Fasilitas Sosial 29,76 0,20
d. Fasilitas Umum 462,43 3,13
e. Permukiman Atas Air 53,94 0,36
f. Jasa 69,52 0,47
2 Tambak produktif dan non produktif 323,18 2,19
3 Kawasan Industri/Pabrik
a. PT. Pupuk Kaltim 192,46 1,30
b. PT. Badak NGL 278,07 1,88
4 Rawa 53,54 0,36
5 Danau/Waduk/Situ 15,11 0,10
6 Hutan Kota 196,98 1,33
7 Hutan Sejenis 2.764,48 18,70
8 Bakau 1.115,51 7,55
9 Belukar 6.870,98 46,49
10 Tanah Terbuka 17,83 0,12
Jumlah 14.780,00 100,00
Sumber : Naskah Akademik RTRW dan RPJM (2011)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa proporsi hutan di Kota
Bontang berada pada posisi di bawah proporsi hutan yang dipersyaratkan yaitu minimal
30%. Luas hutan ini akan dapat dipastikan semakin berkurang apabila tidak dilakukan
pengelolaan dalam jangka waktu yang cepat. Seiring dengan pertambahan penduduk
yang semakin cepat maka kebutuhan lahan untuk berbagai kepentingan akan bertambah
Dengan demikian lahan hutan dipastikan mendapat tekanan yang tinggi, terutama untuk
kepentingan pertambangan, pertanian, perkebunan, pemukiman, galian C dan
pemanfaatan hasil hutan kayu dan non kayu baik yang bersifat legal maupun illegal.
Berdasarkan data luas hutan sebagaimana tergambar pada tabeldi atas maka
dapat diketahui permasalahan dibidang kehutanan sebagai berikut:
Kondisi hutan lindung sekarang ini adalah hutan yang telah dibuka, semak
belukar dan padang alang-alang. Kerusakan lahan di wilayah Kota Bontang
ditandai dengan adanya tanah terbuka sekitar 17,83 Ha (0,12 %) dan semak
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 29
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
belukar seluas 6.870,98 Ha (46,49%). Kondisi lahan ini dapat mengarah kepada
kondisi lahan kritis. Hingga tahun 2010 luas lahan kritis di wilayah Kota
Bontang mencapai 2.361 ha
Wilayah kota Bontang sebagai kawasan hilir akan menjadi obyek penerima
dampak dari setiap kegiatan yang ada pada kawasan hulu.
Faktor eksternal pengelolaan : Keterbatasan lahan bagi kebutuhan lahan
pertanian/perkebunan, pendidikan masyarakat, dan keterbatasan pemahaman
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Faktor internal pengelolaan : keterbatasan kualitas dan kuantitas tenaga
pengelola (tenaga penyuluh dan tenaga tehnis), keterbatasan sarana/ prasaran
pengelolaan, dan keterbatasan dana pengelolaan.
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih
Dinas Perikanan, kelautan dan Pertanian Kota Bontang mempunyai peran dan
posisi penting baik dalam upaya menyukseskan visi dan misi pemerintah Kota Bontang
maupun pencapaian tugas pokok dan fungsi seperti yang tertuang dalam Peraturan
Walikota No 29 Tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan, Kelautan
dan Pertanian Kota Bontang. Berdasarkan tupoksinya, maka dilakukan penyusunan
rencana strategi yang berbasis pada isu-isu strategis yang diidentifikasi dari adanya
kondisi nyata saat ini, capaian kinerja pada periode rentsra sebelumnya dan target
capaian kinerja pada renstra 5 tahun mendatang (2011 – 2016), sehingga rencana
strategis lebih realistis.
Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian penting dokumen rencana
strategis dan sangat menentukan dalam penyusunan renstra bidang pembangunan
perikanan kelautan dan pertanian untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah
dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan
akseptabilitas prioritas pembangunan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara
moral dan etika birokrasi. Oleh karena itu penyajian analsis adalah untuk menjelaskan
butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5
(lima) tahun mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan
bidang perikanan kelautan dan pertanian dan isu strategis. Kepala daerah terpilih
menyampaikan 10 isu-isu strategis pembangunan kota Bontang sebagai berikut:
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 30
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
1) Kependudukan
2) Pendidikan
3) Kesehatan
4) Ketenagakerjaan
5) Kesejahteraan sosial
6) Lingkungan hidup
7) Perikanan dan kelauatan
8) Parawisata
9) Energy listrik
10) Air minum
Adapun telaah terhadap isu-isu strategis daerah Kota Bontang yang berkaitan
dengan Perikanan, Kelautan dan Pertanian adalah sebagai berikut :
Isu No 5 : Kesejahteraan Sosial
Aspek kesejahteraan sosial sangat memegang peranan penting dalam
menentukan angka kemiskinan. Pada tahun 2010, angka kemiskinan di wilayah
Kota Bontang masih tinggi sebesar 19%, berada di atas target penurunan angka
kemiskinan nasional sebesar 3%. Tingginya tingkat kemiskinan ni tidak terlepas
dari kondisi masyarakat petani dan nelayan yang masih berada pada kondiski
kesejahteraa sosial yang relatif rendah, sehingga memberikan sumbangan yang
signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Jumlah petani yang termasuk dalam
kategori keluarga miskin sebanyak 803 jiwa, sedangkan nelayan miskin sejumlah
701 orang. Pada tahun 2011 – 2016, diupayakan secara maksimal pencapaian
peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak, terutama yang berada di wilayah pesisir dan
laut. Berbagai program pembangunan yang berkaitan dengan kesejahteraan
sosial terus diwujudkan selama periode tersebut, baik dalam hal bantuan sarana
produksi perikanan pertanian, peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah (listrik
dan air bersih serta jembatan) pemukiman nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak, peningkatan skill nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak, pembentukan jaringan pemasaran dan kemitraan
untuk pengembangan usaha dibidang perikanan, kelautan, pertanian, peternakan
dan kehutanan.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 31
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Isu No 6. Lingkungan hidup
Kondisi lingkungan hidup di Kota Bontang saat ini mengalami kerusakan, baik
akibat ulah manusia maupun akibat pencemaran lingkungan. Secara umum
ekosistem mangrove Kota Bontang terus mengalami degradasi akibat pembukaan
lahan dan pemanfaatan kayu. Mangrove dimanfaatkan untuk keperluan kayu
bakar, alat tangkap belat, bahan bangunan rumah. Sementara itu, kondisi
terumbu karang di perairan laut Kota Bontang secara umum mempunyai kualitas
sedang, artinya hanya beberapa lokasi saja yang mempunyai kondisi cukup
bagus.
Upaya konservasi dan rehabilitasi lingkungan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil
dengan kandungan sumberdaya ekosistem mangrove, padang lamun dan
terumbu karang, terus diupayakan agar mampu memberikan daya dukung
maksimal terhadap produktivitas sumberdaya alam perikanan yang terkandung
didalamnya. Rehabilitasi dan konservsi sumberdaya mangrove memberikan arti
penting bagi terjaganya kondisi yang baik bagi sumberdaya padang lamun (sea
grass) dan terumbu karang. Terjaganya kondisi sumberdaya ini secara langsung
maupun tidak, dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya ikan dan
biota laut lainnya, sehingga sangat mendukung usaha perikanan yang dilakukan
nelayan seperti usaha budidaya (marikultur rumput laut dan ikan), dan
penangkapan. Peningkatan produktivitas kedua jenis usaha ini akan mampu
meningkatkan produktivitas usaha pengolahan yang menjadi kunci pencapaian
visi dinas. Ekosistem yang terdapat dikawasan hutan lindung dan TNK juga
perlu dilakukan upaya rehabilitasi dan konservasi melalui pendekatan
pemberdayaan masyarakat dengan pola hutan kemasyarakatan, yang
memperhatikan keseimbangan aspek sosial ekonomi dan ekologi/lingkungan.
Isu No 7. Perikanan dan Kelautan
Ikan-ikan hasil tangkapan hasil tangkapan nelayan hanya memenuhi kebutuhan
lokal sedangkan kebutuhan pasar regional dan internasional hanya dapat
dipenuhi dalam jumlah kecil. Diperlukan upaya peningkatan produktivitas usaha
yang dijalankan oleh nelayan baik dalam hal budidaya (terutama marikultur)
maupun penangkapan ikan dan biota laut lainnya. Konsep migrasi nelayan ke
wilayah penangkapan Kabupaten tetangga (Kukar, Kutim, Berau), dapat
dilakukan melalui kerjasama regional antar pemerintah dan masyarakat. Usaha
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 32
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
perikanan rakyat perlu terus didukung dengan memberikan bantuan penguatan
modal (kapital, skill dan pengetahuan) dan pasar, terutama melalui pola
kemitraan usaha nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah dengan usaha
menengah/besar secara menguntungkan dan berkelanjutan, yang difasilitasi oleh
pemkot. pengembangan wilayah penangkapan dalam sistem zonasi (WPP 713
dan WPP 716) terus ditingkatkan agar dapat menghasilkan kapasitas produksi
yang optimal dan berkelanjutan.
Pola kemitraan yang dapat berjalan dengan baik akan mampu meningkatkan
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan hingga ke perairan selat
Makassar, secara optimal berdasarkan aspek sosekbud dan lingkungan. Hal ini
dapat meringankan beban pemerintah dalam hal pemberian bantuan modal
usaha (kapital dan non kapital) kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani, dan peternak, dengan demikian fenomena ketergantungan mereka
terhadap pemerintah dapat diminimalisasi. Tujuan pengelolaan sumberdaya
perikanan yaitu peningkatan pendapataan masyarakat (pelaku usaha perikanan)
dan pendapatan regional Bontang dapat tercapai secara maksimal
Isu No 8 Pariwisata
Wilayah Kota Bontang memiliki sumberdaya pesisir dan laut (mangorve,
lamun, terumbu karang, pantai, biota laut dan ikan) yang potensial
dikembangkan sebagai tujuan wisata pantai dan bahari. Keberadaan pulau-
pulau kecil yang dihuni oleh masyarakat nelayan yang mengusahakan
kegiatan penangkapan, marikultur, pengolahan dan pengawetan hasil
perikanan menjadi faktor penarik bagi wisatawan dalam dan luar Kota
Bontang.
Konsep ekowisata bagi masyarakat umum dan peneliti merupakan hal yang
bisa diterapkan dalam pengembangan ke depan. Hasil perikanan tangkap
maupun marikultur yang diolah secara tradisional dan khas daerah menjadi
sajian utama kuliner bagi wisatawan, begitu pula halnya dengan hasil olahan
perikanan yang dapat dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan. Produktivitas
usaha pembudidaya dan nelayan perlu ditingkatkan dalam mendukung
kegiatan wisata tersebut. Peningkatan sektor pariwisata terutama dari
wisata bahari dan pantai, akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
dan ekonomi regional Kota Bontang. Urusan kepariwisataan ini bukanlah
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 33
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
merupakan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian, namun demikian, secara tidak langsung, dinas memiliki peran vital
dalam menyukseskan tujuan pembangunan kepariwisataan yang ingin dicapai
oleh Pemerintah Kota Bontang.
Berdasarkan isu-isu strategis tersebut, maka dirumuskan Visi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kota Bontang 2011 – 2016 yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Kota Bontang yang Berbudi Luhur, Maju, Adil dan
Sejahtera”.
Visi ini diharapkan akan mewujudkan, keinginan dan amanat masyarakat Kota
Bontang dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan
dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya bagi masyarakat Kota Bontang dan selaras
dengan RPJM Nasional 2009-2013 serta RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2008 –
2013 serta RPJPD Kota Bontang 2005 - 2025.
Adapun telaah terhadap makna dari butir-butir visi tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Berbudi Luhur dimaksudkan sebagai suatu karakter masyarakat yang berbudi
luhur dan memiliki sikap budaya bangsa sesuai dengan nilai-nilai agama dan
Pancasila. Masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan
peternak yang memiliki karakteristik kepribadian yang keras diharapkan dapat
menjalankan makna dari visi ini dengan meningkatkan solidaritas dalam
masyarakat, menerima dengan baik semua pihak yang bertujuan untuk
membangun daerah demi kepentingan negara dan bangsa, dan mengembangkan
nilai-nilai kearifan luhur yang tidak bertentangan dengan agama dan negara,
terutama nilai-nilai kearifan lokal dibidang usaha perikanan, kelautan dan
pertanian yang cenderung lebih mengakar dalam kehidupan sosial masyarakat.
Maju dimaksudkan sebagai suatu kondisi wilayah dan masyarakat yang memiliki
daya saing dan unggul baik dalam skala regional maupun nasional dalam
berbagai bidang pembangunan. Wilayah pemukiman masyarakat petani dan
nelayan yang umumnya berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil haruslah
menjadi wilayah utama yang merepleksikan tercapainya butir ini. Penataan
lingkungan pemukiman nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah yang berada
di kawasan pesisir serta pemukiman petani dan peternak menjadi pilar utama
keberhasilan perwujudan visi. Masyarakat nelayan, pembudidaya ikan,
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 34
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
pengolah, petani, dan peternak harus memiliki daya saing yang tinggi terhadap
dunia luar (regional dan internasional) dalam hal produk perikanan dan
pertanian yang dihasilkan, manajemen usaha dan sosial kapital (manajemen dan
solidaritas kelompok)
Adil dimaksudkan sebagai suatu kondisi masyarakat yang memiliki kesamaan hak
dalam hukum dan pelayanan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan
yang dapat mewujudkan pemerataan distribusi dan akses terhadap sumberdaya
dan hasil-hasil pembangunan. Sasaran pembangunan tidak hanya dititikberatkan
pada wilayah industri, pertokoan, kantor dan jasa saja, tetapi lebih diarahkan
pada wilayah sentra produksi pertanian dan perikanan, yang sebagian besar
terletak di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dengan demikian masyarakat
yang bermukim di wilayah tersebut dapat menikmati sumberdaya –sumberdaya
yang dimiliki daerah serta hasil pembangunan yang diciptakan. Perlakuan yang
sama dalam hal pemberian hak hukum dan pelayanan terhadap semua
komponen masyarakat tidak terkecuali nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani, dan peternak, menjadi pilar utama dari butir misi ini
Sejahtera dimaksudkan sebagai suatu kondisi wilayah dan masyarakat Kota
Bontang yang secara lahiriah dan batiniah mendapatkan rasa aman dan makmur
dalam menjalankan kehidupan. Peningkatan kesejahteraan sosial bagi
masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak menjadi
bagian penting pada butir visi ini. Secara faktual, masyarakat nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah yang umumnya berada pada kondisi geografis
yang relatif terisolir dari daratan masih berada pada kondisi kesejahteraan sosial
yang relatif rendah, begitu pula halnya dengan petani dan peternak. Pelaku
usaha mikro ini membutuhkan penanganan kesejahteraan pada aspek
pendidikan, kesehatan, sumberdaya ekonomi produktif dan kemananan.
Adapun telaah terhadap misi ke 3 dan misi ke 4 dari pembangunan Kota
Bontang yang berkaitan dengan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Merupakan upaya pemerintah dan masyarakat Kota Bontang untuk meningkatan
kualitas dan kelestarian lingkungan hidup sebagai upaya untuk mengelola daya
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 35
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
dukung dan memulihkan kualitas daya tampung lingkungan hidup dalam rangka
mewujudkan pembangunan di Kota Bontang yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan, sehingga seiring dengan meningkatnya kualitas dan keletarian
lingkungan hidup Kota Bontang keberlanjutan pembangunan di daerah ini dapat
lebih terjamin. Misi ini sangat relevan dengan misi ke 5 dari Dinas Perikanan,
Kelautan dan Pertanian Kota Bontang yaitu meningkatkan pelestarian hutan, lahan,
ekosistem pesisir, laut dan pulau-puau kecil. Upaya perbaikan/pemulihan
lingkungan daratan (pertanian, kehutanan, dan peternakan) serta lingkungan pesisir
dan laut perlu terus ditingkatkan dalam mendukung misi ini. Konservasi dan
rehabilitasi daratan, lingkungan pesisir dan laut terus diupayakan agar mampu
memberikan daya dukung maksimal terhadap kualitas lingkungan hidup dan
produktivitas sumberdaya yang terkandung didalamnya, sehingga secara
berkelanjutan dapat meningkatkan upaya pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya lingkungan perikanan, kelautan dan pertanian, yang dapat berdampak
positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat pelaku usaha (nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak) dan ekonomi regional
Bontang.
b. Memperkuat Struktur Ekonomi Dan Mempercepat Pemenuhan Kebutuhan Listrik,
Air Bersih Serta Infrastruktur Lainnya.
Misi ini merupakan upaya pemerintah dan masyarakat Kota Bontang
meningkatkan kemampuan perekonomian daerah dengan struktur perekonomian
yang kokoh, dan mempercepat upaya pemenuhan kebutuhan listrik dan air bersih,
pembangunan infrastruktur wilayah secara efektif dan efisien dalam rangka
pemenuhan kebutuhan masyarakat kota dan mendorong investasi serta tumbuh
kembangya ekonomi berbasis kerakyatan dan sektor ekonomi basis yang
mempunyai daya saing baik ditingkat regional, nasional dan internasional. Misi ini
sangat berkaitan erat dengan misi ke 1, 2, 3, dan 4 dari Dinas Perikanan, Kelautan
dan Pertanian Kota Bontang. Beberapa upaya yang dilakukan adalah penciptaan
lingkungan pemukiman petani nelayan yang higinis dan berestitika sehingga
mendukung peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat, produktivitas usaha dan
peningkatan daya tarik wilayah bagi pengunjung dalam dan luar daerah Kota
Bontang melalui konsep ekowisata bahari dan pantai. Pengadaan infrastruktur
jembatan, jalan, air bersih dan listrik merupakan tujuan prioritas bagi
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 36
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu pembangunan
infrastruktur di wilayah pesisir dan pantai dapat menambah estetika lingkungan
dan mempertahankan serta memulihkan kelestariannya. Penguatan struktur
ekonomi daerah dapat dimulai dari fondasi awal perekonomian makro wilayah
yaitu meningkatkan kekuatan ekonomi masyarakat pelaku usaha produktif mikro
khususnya yang bergerak dibidang usaha pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya alam perikanan, kelautan dan pertanian melalui bantuan sarana
produksi bagi nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, peternak, pengadaan
sarana prasarana pendukung perikanan dan pertanian, dan peningkatan skill
nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan peternak.
3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga (K/L)
3.3.1. Telaah Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tujuan RPJM 2011-2015 diarahkan untuk Kerangka pencapaian tujuan RPJMD
dirumuskan lebih lanjut dalam Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian Kota Bontang Tahun 2011-2016 (Renstra DPKP) yang merupakan penjabaran
dari visi dan misi Kota Bontang 2011 – 2016 yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Bontang yang Berbudi Luhur, Maju, Adil
dan Sejahtera”
Rencana Strategis Pembangunan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota
Bontang Tahun 2011-2016 memiliki kaitan dengan 5 prioritas nasional sebagai berikut :
1. Prioritas 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; Pemantapan tata kelola
pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh
integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan.
Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh efisiensi struktur
pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang
memadai, dan data kependudukan yang baik.
2. Prioritas 4: Penanggulangan Kemiskinan; Penurunan tingkat kemiskinan absolut
nasional pada tahun 2014 menjadi 8-10%. Angka kemiskinan di Kota Bontang
masih cukup tinggi sekitar 19,2%. Diupayakan penanggulangan tingkat
kemiskinan di wilayah ini bisa mencapai target nasional maupun daerah yang
sebesar 9%. Masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 37
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
peternak, yang masih berada pada garis kemiskinan sebesar 1.605 orang (data
tahun 2012). Upaya penurunan angka kemiskinan dapat ditempuh melalui
perbaikan distribusi pendapatan para nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani, dan peternak melalui peningkatan produktivitas dan skala usaha menjadi
layak dan bankable, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan
ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah yang selaras dengan program
PNPM.
3. Prioritas 5: Ketahanan Pangan; Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan
revitalisasi pemanfaatan sumberdaya alam kelautan, perikanan dan pertanian
untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk
kelautan, perikanan dan pertanian, peningkatan pendapatan petani dan nelayan,
serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Kontribusi sektor pertanian
dalam arti luas (perikanan, kelautan, tanaman pangan, perkebunan, kehutanan,
peternakan) pertahun terhadap PDRB Kota Bontang dengan migas atas dasar
harga konstan selama 2011 – 2016 diupayakan meningkat setiap tahunnya berada
pada kisaran 1% - 3% dan Indeks Nilai Tukar nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani, dan peternak pada tahun 2014 sebesar 115-120
4. Prioritas 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; Konservasi dan
pemanfaatan lingkungan hidup, perairan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil
mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan,
disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untuk mengantisipasi
perubahan iklim dan mitigasi di wilayah pesisir dan laut
5. Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik; wilayah
Bontang, satu diantaranya tersusun oleh komponen pulau, yang membentuk
pemukiman di atas air, dan berada di wilayah perairan laut. Secara geografis
dan sosial ekonomi, wilayah-wilayah ini termasuk sebagai wilayah tertinggal, dan
perlu peningkatan pembangunan di berbagai bidang (air, listrik, jalan/jembatan,
sarana keagamaan, pendidikan, kesehatan, wisata bahari), yang dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tertinggal, serta keberlangsungan
kehidupan yang damai. Rencana aksi yang dapat dilakukan adalah
pengelolaan/pemberdayaan pulau-pulau kecil untuk tujuan produksi perikanan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 38
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
dan wisata bahari, dan pengembangan matapencaharian alternatif berbasis
sumberdaya kelautan dan perikanan.
Rencana strategis pemanfaatan dan pengelolaan perikanan, kelautan dan
pertanian dalam kurun waktu 2011 – 2016 sangat ditentukan oleh “tiga pilar strategi
pembangunan berkelanjutan sebagaimana dicantumkan dalam Renstra Kementerian
Kelautan dan Perikanan RI tahun 2009 - 2014
1. Pilar ekonomi; peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kontribusi
kelautan, perikanan dan pertanian (tanaman pangan, peternakan dan kehutanan)
pada perekonomian regional (PDRB) Kota Bontang 2011 -2016, dan dampak
ekonomi melalui peningkatan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani, dan peternak
2. Pilar sosial ; meningkatkan partisipasi masyarakat pelaku pembangunan kelautan,
perikanan dan pertanian, partisipasi masyarakat petani, pembudidaya, nelayan,
pengolah, dampak terhadap struktur sosial masyarakat, serta tatanan atau nilai
sosial yang berkembang di masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani, dan peternak
3. Lingkungan hidup, dampak kegiatan pemanfataan sumberdaya alamdi wilayah
daratan dan perairan pesisir dan laut terhadap kualitas air, udara dan lahan serta
ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Dalam mendukung kebijakan pembangunan nasional, maka kebijakan
pembangunan disektor perikanan dan kelautan diarahkan pada program dan
kegiatan yang bersifat :
Pro poor
Pendekatan Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi
masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Pro job
Pendekatan Pro-job dilakukan melalui optimalisasi potensi perikanan budidaya
yang belum tergarap untuk menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha
membuka lapangan kerja diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan
kepastian berusaha.
Pro growth
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 39
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pendekatan pro-growth dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor
kelutan dan perikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui
transformasi pelaku ekonomi kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi
subsisten menjadi pelaku usaha modern, melalui berbagai dukungan
pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi.Rencana Strategis
Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014
Pro sustainability
Pendekatan pro-sustainability dilakukan melalui upaya pemulihan dan
pelestarian lingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta mitigasi dan
adaptasi terhadap perubahan iklim.
Strategi pembangunan sektor perikanan dan kelautan yang dapat ditempuh agar dapat
mewujudkan program pembangunan yang sesuai dengan ke empat sifat tersebut adalah
Pengembangan Minapolitan.
Strategi ini dapat ditempuh melalui :
Pembangunan sarana dan prasarana perikanan
Pengembangan ekspor melalui pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) berpotensi ekspor
Mendorong peningkatan nilai investasi perikanan
Perluasan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan
dan Perikanan
Pengembangan lembaga pembiayaan kelautan dan perikanan melalui
program KKMB (Konsultan Keuangan Mitra Bank)
Pembangunan prasarana pulau-pulau kecil, khususnya di pulau-pulau kecil
terluar
Peningkatan kapasitas skala usaha dan kewirausahaan
Entreprenuership
Pengembangan kewirausahaan dan peningkatan skala usaha (entrepreneurship)
yang dilaksanakan melalui upaya membangun kepercayaan (trust building) bagi para
pelaku, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan
Networking
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 40
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KKP akan mengoptimalkan hasil pembangunan kelautan dan perikanan dengan
memberikan fasilitas pengembangan jejaring kerja, melalui penciptaan dan penguatan
networking, baik secara internal di lingkup KKP, antara pusat-daerah, antar daerah,
antar instansi/lintas sektor, komunitas bisnis, kerjasama internasional (bilateral,
multilateral, dan regional).
Technology and Innovation
Kegiatan penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menemukan teknologi-
teknologi baru dalam rangka meningkatkan optimasi pemanfaatan sumber daya ikan
secara lestari dan bertanggung jawab.
Empowering
Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan
langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematis, terpadu dan menyeluruh
melalui program pemberdayaan mayarakat yang diarahkan pada (i) peningkatan
kemandirian masyarakat melalui pengembangan kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas
sumber daya manusia, partisipasi mayarakat, penguatan modal dan pengutan
kelembagaan masyarakat, (ii) peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengelola
dan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkelanjutan sesuai dengan kaidah
kelestarian lingkungan, (iii) pengembangan kemitraan dengan lembaga swasta dan
pemerintah.
Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat
Keberadaan kelompok pembudidaya, nelayan, pengolah, pelaku pasar hasil
perikanan dan pengawasan akan memberikan keuntungan bagi anggota kelompoknya.
Melalui kelompok akan terjadi interaksi antar anggota untuk saling tukar pengalaman
dan menumbuhkan kesadaran bersama untuk menguatkan posisi tawar, serta
kemudahan dalam pembinaan, penyampaian informasi, dan diseminasi teknologi..
Berdasarkan berbagai uraian di atas, pembangunan kelautan dan perikanan
dalam 5 tahun ke depan menjadi bagian dari pembangunan bidang Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup, dan diarahkan pada pencapaian dua prioritas yakni (i)
Peningkatan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Perikanan, serta (ii) Peningkatan
Pengelolaan Sumber Daya Kelautan.
3.3.2. Telaah Renstra Kementerian Pertanian
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 41
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dalam Rancangan RPJM 2010-2014 terdapat 11 prioritas pembangunan nasional.
Diantara 11 prioritas pembangunan nasional tersebut terkait dengan Kementerian
Pertanian adalah prioritas ke 5 (lima) yakni” Ketahanan Pangan”. Dalam Rancangan
RPJM tersebut tema prioritas ketahanan pangan adalah” Peningkatan ketahanan pangan
dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan
daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestestarian
lingkungann dan sumberdaya alam” selaian prioritas nomor 5 (lima) Ketahanan Pangan.
Kementeritan Pertanian juga dapat amanah untuk terlibat dalam pelaksanaan priorirtas
nomor 1 (satu) yaitu Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, nomor 8 (delapan) Energi dan
nomor 9 (Sembilan) Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Disamping terlibat
dalam pencapaian Prioritas Nasional (RPJMN 2010-2014 Buku I), pembangunan
pertanian ditempatkan pada kelompok pembangunan Bidang SDA dan Lingkungan
Hidup (RPJMN 2010-2014 Buku II) dengan 7 prioritas bidang. Dari 7 prioritas bidang
tersebut yang terkait dengan Kementerian Pertanian adalah prioritas nomor 1(satu)
yaitu” Peningkatan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan”:
Selain berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, arah kebijakan strategi
nasional bidang pertanian menjadi acuan nasional yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan kebijakan oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
adalah:
1. Peningkatan produksi dan produktivitas pangan, pertanian, perikanan dan
kehutanan terus dilakukan untuk mendukung peningkatan ketersediaan pangan
dan bahan baku industri
2. Peningkatan efesiensi distribusi pangan untuk menjamin agar seluruh rumah
tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup
sepanjang waktu, dengan harga terjangkau
3. Peningkatan pemenuhan konsumsi pangan menjadi kebijakan dan strategi
pembangunan ketahanan pangan yang perlu memperoleh perhatian yang
memadai agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah
mutu, keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalan
4. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan pemasaran produk pertanian,
perikanan dan kehutanan
5. Peningkatan kapasistas masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan
Strategi pembangunan dibidang pertanian pada wilayah Kota Bontang, yang
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 42
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
dirujuk pada Kebijakan Kementerian Pertanian adalah : a) revitalisasi infrastruktur dan
sarana pertanian, b) revitalisasi kelembagaan kelompok petani, c) pengembangan petani
produsen menjadi petani pemasok dan d) revitalisasi teknologi pertanian yang
berwawassan lingkungan. Tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga kelestarian
sumber daya pertanian agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya kemakmuran
masyarakat tanpa merusak lingkungan, termasuk di dalamnya adalah upaya antisipasi
dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang terjadi.
Berdasarkan perspektif pelaksanaan prioritas pembangunan bidang Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Hidup, pembangunan kehutanan ditujukan guna memberikan
dampak pada pemanfaatan sumberdaya hutan untuk pembangunan ekonomi, serta
peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup, yang secara bersamaan akan
memberikan kontribusi pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan
kualitas lingkungan hidup.
3.3.3. Telaah Renstra Kementerian Kehutanan
Prioritas pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup yang terkait
dengan tugas dan fungsi Kementerian kehutanan diarahkan pada 2 (dua) prioritas
bidang, yaitu:
1. Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dengan
terdiri dari fokus prioritas:
Peningkatan produksi dan produktivitas untuk memenuhi ketersediaan
pangan dan bahan baku industri dari dalam negeri.
Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan pemasaran produk pertanian,
perikanan dan kehutanan.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
2. Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan, dengan 4 (empat)
fokus prioritas, meliputi:
Pemantapan kawasan hutan.
Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan.
Peningkatan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS).
Pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan.
Berdasarkan arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional di atas
ditetapkan visi pembangunan kehutanan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun
2010-2014, yaitu Hutan Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 43
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Guna mewujudkan visi tersebut ditetapkan beberapa misi Kementerian Kehutanan,
dengan arah kebijakan prioritas pembangunan pada:
1) Pemantapan kawasan hutan.
2) Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS.
3) Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan.
4) Konservasi keanekaragaman hayati.
5) Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan.
6) Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan.
7) Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan.
8) Penguatan kelembagaan kehutanan.
Sejalan dengan proses restrukturisasi program dan kegiatan dalam kerangka
reformasi perencanaan, dan berdasarkan sasaran yang ingin dicapai pada Renstra Tahun
2010-2014, Kementerian Kehutanan menyelenggarakan 7 (tujuh) program, yaitu:
1) Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan
Hutan.
2) Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi.
3) Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan.
4) Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS)
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.
5) Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan.
6) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara
Kementerian Kehutanan.
7) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Kehutanan.
3.4. Telaah Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur
Pengelolaan wilayah pesisir, laut dan perairan umum sebagai media
pengembangan usaha perikanan yang dilakukan oleh masyarakat perikanan (nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah) di Provinsi Kalimantan Timur dilaksanakan oleh
pemerintah provinsi melalui instansi teknisnya yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan.
Adapun isu-isu strategis yang akan menjadi dasar perumusan strategi dan arah kebijakan
pembangunan adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan benih sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah
b. Produktivitas perikanan per satuan lahan masih rendah. Kondisi ini
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 44
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
berdampak terhadap semamkin luasnya lahan tambak tidak produktif.
Kota Bontang memiliki luas total tambak 323,18 ha (berdasarkan RPJMD
Kota Bontang 2011 – 2016), 148,7 merupakan tambak produktif
c. Belum meratanya ketersediaan induk dari varietas-varietas unggul pada
tingkat UPR dan pembudidaya
d. Adanya serangan hama dan penyakit. Masyarakat pembudidaya ikan di
wilayah pesisir dan laut Kota Bontang mengalami kondisi ini, terutama
dalam kegiatan budidaya ikan dan rumput laut
e. Penggunaan bahan kimia antibiotik dan bahan berbahaya lainnya dalam
proses pembudidayaan sampai pengolahan
f. Konstruksi wadah budidaya terutama pertambakan tidak sesuai
rekomendasi teknis
g. Pembukaan lahan pertambakan tanpa mempertimbangkan jalur hijau
h. Belum optimalnya pelaksanaan standarisasi pembenihan dan
pembudidayaan ikan
i. Jangkauan penangkapan masih tidak terlalu jauh (dibawah 10 mil). Hal
ini sangat berkaitan dengan keterbatasan sarana prasarana penangkapan
yang dimiliki oleh nelayan
j. Belum optimalnya penerapan perijinan perikanan. Hal ini merupakan
permasalahan yang sering terjadi di Kota Bontang, tidak jarang terdapat
beberapa armada penangkapan tidak memiliki ijin perikanan terutama
dibidang perikanan tangkap
k. Belum optimalnya penangkapan ikan
l. Penanganan masih adanya pelanggaran perikanan baik dari bidang
budidaya, penangkapan maupun pengolahan perikanan
m. Masih kurangnya akses permodalan bagi usaha-usaha perikanan. Pelaku
usaha perikanan di wilayah Kota Bontang umumnya berada pada skala
usaha mikro. Mereka relatif kurang memiliki akses permodalan
khususnya ke lembaga penyalur modal seperti lembaga bank dan non
bank. Permasalahan klasik yang selalu muncul adalah tidak terpenuhinya
persyaratan administrasi seperti kelengkapan dokumen agunan/jaminan
(sertifikat rumah dan tanah)
n. Belum adanya komitmen yang kuat pada penataan ruang laut, pesisir dan
pulau-pulau kecil
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 45
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
o. Masih rendahnya sumberdaya manusia pembudidaya, nelayan dan
pengolah hasil perikanan. Hal ini membutuhkan penanganan serius
antara pihak provinsi dan kabupaten/kota. Pemerintah Kota Bontang
memiliki komitmen untuk meningkatkan kapasitas SDM nelayan,
pembudidaya ikan, dan pengolah melalui misi yang diangkat oleh Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Adapun beberapa misi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan
Timur memiliki kesamaan tujuan strategis yang ingin dicapai terutama dalam hal
peningkatan kemampuan SDM nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah, dan
peningkatan produksi dan produktivitas masyarakat perikanan dan kelautan yang
berkelanjutan. Adapun telaah terhadap misi adalah sebagai berikut :
Misi 1 : Meningkatkan kualitas SDM aparatur, pembudidaya ikan, nelayan, dunia
usaha dan mendorong penciptaan kesempatan kerja.
Misi ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Dinas Perikanan, Kelautan
dan Pertanian Kota Bontang yaitu peningkatan keterampilan teknis sumber daya
manusia nelayan, pembudidaya ikan, petani dan peternak melalui misi
pertamanya “Meningkatkan kualitas SDM perikanan, kelautan, dan pertanian”
Misi 4 : Pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan secara optimal
mendukung ketersediaan pangan dan pemerataan konsumsi ikan. Misi ini
memiliki keselarasan dengan tujuan strategis yang ingin dicapai oleh Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang yaitu peningkatan produksi
pangan yang bersumber dari ikan, ternak dan tanaman pangan melalui misi 2
yaitu “Meningkatkan penyediaan bahan pangan yang bersumber dari protein
hewani dan nabati “
3.5. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bontang
Perwujudan Visi Pembangunan Kota Bontang Tahun 2011-2016 dijalankan
melalui misi pembangunan daerah lima tahun kedepan dengan memantapkan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota yang serasi dan berwawasan lingkungan.
Mengingat Kota Bontang merupakan kota pesisir wilayah Bontang yang lebih
didominasi oleh perairan laut (70%), serta adanya kawasan perairan laut yang telah
dialokasikan secara tetap untuk mendukung kegiatan pengolahan gas bumi dan pupuk,
maka pemanfaatan ruang daratan, pesisir dan laut selain untuk kegiatan pembangunan
lain, juga diarahkan pada peningkatan produksi sub sektor perikanan sebagai komoditi
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 46
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
dominan baik melalui usaha penangkapan maupun budidaya rumput laut, ikan, udang
dan biota laut lainnya serta sub sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan dan
peternakan sebagai sub sektor pendukung. Potensi perairan laut untuk kegiatan
perikanan sekitar 9.384 ha atau sekitar 26,83% dari luas wilayah laut Kota Bontang,
sehingga potensi pengembangan wilayah laut untuk kegiatan perikanan dan kelautan
menjadi sangat terbatas. Pemanfaatan lahan perairan laut terbesar adalah untuk alur
pelayaran, baik alur pelayaran swasta, rakyat maupun alur pelayaran nasional.
Tabel 3.8. Penggunaan Lahan Wilayah Laut Kota Bontang
No Penggunaan Luas (Ha)
%
A Flat
- Gosong karang
940 2,69
- Pasir 158 0,45
- Pasir lumpur 100 0,29
B Terumbu karang 2.799 8,00
C Alur pelayaran
- PT. Badak NGL 1.311 3,75
- PT.PKT 3.464 9,90
D Area efektif utk kegiatan perikanan 9.384 26,83
E Penggunaan lain (alur rakyat, alur Tanjung Laut, & kegiatan lainnya)
16.821,0 48,092
Luas Total Wilayah Laut 34.977,00 100,00
Sumber : RTRW Kota Bontang 2011-2030
Dalam kerangka strategis penataan ruang secara nasional, maka wilayah Kota
Bontang memiliki peran penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional,
mempertahankan teritorial NKRI, dan menyeimbangkan ketimpangan antar wilayah.
Wilayah Kota Bontang yang merupakan pusat industri pengolahan terbesar nasional
dibidang gas bumi dan pupuk, mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
peningkatan ekonomi regional Kaltim dan ekonomi nasional
Dalam Kerangka Strategis penataan Ruang yang berorientasi Ekonomi, maka ada
poros pembangunan nasional yang akan dikembangkan terkait dengan wilayah Kota
Bontang yaitu Poros Pengembangan Strategis Global/Nasional. Poros pengembangan
strategis global/nasional untuk kawasan andalan dan kawasan ekonomi terpadu
diarahkan melintasi Kota Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kertanegara dan
Bontang dari keterkaitannya dengan Kota-kota di pulau jawa.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 47
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pengembangan dan pembangunan di kawasan tersebut akan memberikan
pertumbuhan ekonomi regional kawasan andalan di Kota Bontang yang dapat
berdampak pada persaingan dari aspek pasar, keseragaman infrastruktur (dari aspek
fasilitas), dan kemiripan kebijakan pusat dalam pengembangan sektor-sektor unggulan.
Agar Kota Bontang mampu menjadi pelaku dominan kawasan Poros Pengembangan
Strategis Global/Nasional, maka perlu dipersiapkan sektor unggulan yang sustainable dan
renewable berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam yaitu
perikanan tangkap, perikanan budidaya payau dan marikultur, yang diarahkan pada
usaha pengolahan dan pengawetan hasil-hasil perikanan yang bernilai ekonomi tinggi.
3.6. Penentuan Isu-isu Strategis
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) dimasa mendatang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu
kondisi/kejadian penting/keadaan yang apabila tidak diantisifasi, akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Adapun isu-isu strategis pembangunan perikanan, kelautan dan pertanian
adalah sebagai berikut
3.6.1. Bidang Perikanan dan Kelautan
a. Wilayah Kota Bontang dengan luas 49.757 ha terdiri dari wilayah perairan laut
(70%) dan wilayah daratan (30%). Kondisi ini memberikan pertimbangan
penting untuk melakukan upaya penggalian potensi dengan tetap
memperhatikan kelestarian ekosistem yang ada. Luas wilayah perairan laut yang
masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan sebesar 9.384 ha (26,83%).
Wilayah perairan laut sebagian besar dimanfaatkan untuk alur pelayaran swasta,
rakyat maupun alur pelayaran nasional.
b. Pemanfaatan sumberdaya ikan dapat dilakukan melalui kegiatan penangkapan
dan budidaya. Beberapa komoditi perikanan unggulan yang memiliki nilai
ekonomis penting di pasar regional, nasional dan internasional meliputi kepiting,
ikan kerapu, kakap, lobster, teripang, rumput laut dan jenis ikan air tawar.
Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ikan tersebut dapat memenuhi kebutuhan
ikan yang tinggi khususnya bagi masyarakat Bontang. Komoditi rumput laut
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 48
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
merupakan komoditi dominan yang diusahakan oleh masyarakat pembudidaya
ikan, dengan jumlah produksi pada tahun 2010 sebesar 2.945,9 ton berat kering
c. Ikan-ikan hasil tangkapan hasil tangkapan nelayan hanya memenuhi kebutuhan
lokal sedangkan kebutuhan pasar regional dan internasional hanya dapat
dipenuhi dalam jumlah kecil. Tingginya daya serap produk perikanan di kota ini
tidak terlepas dari tingginya konsumsi ikan per kapita yang terus meningkat sejak
tahun 2006 (31,08 kg/kapita/tahun) hingga 2010 (58,03 kg/kapita/tahun).
Angka ini melampaui target daerah (30 kg/kapita/tahun) dan nasional (26
kg/kapita/tahun). Dengan demikian pengembangan kegiatan perikanan
mempunyai peluang yang sangat besar mengingat kebutuhan konsumsi ikan baik
dalam negeri maupun luar negeri terus mengalami peningkatan
d. Pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan belum optimal dan masih
tergantung pada alam. Dalam rangka peningkatan pendapatan nelayan tangkap
di masa mendatang, maka metode penangkapan yang selama ini bersifat
tradisional harus dirubah dengan mengembangkan teknologi modern sehingga
wilayah penangkapannya bukan hanya di perairan Bontang. Selat Makassar
dapat memberikan hasil perikanan yang lebih besar pada nelayan karena
merupakan lalu lintas migrasi ikan sehingga potensi ikannya cukup besar.
e. Upaya peningkatan mutu dan diversifikasi hasil olahan perikanan melalui
pendidikan dan pelatihan terhadap pelaku usaha (nelayan dan pembudidaya)
harus dilaksanakan secara maksimal oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian. Hal ini penting untuk meningkatkan nilai tambah terhadap hasil
olahan perikanan sehingga mampu mendorong kenaikan pendapatan pengolah
hasil perikanan.
f. Target Indonesia sebagai penghasil produk perikanan dan kelautan terbesar 2010
-2015, dengan capaian peningkatan produksi budidaya dan tangkap 353%.
Wilayah Kota Bontang memiliki peluang untuk memberikan kontribusi
pencapaian target tersebut selama periode 2010 - 2015. Sebagai gambaran, sejak
tahun 2006 – 2010, realisasi kuantitas produksi perikanan berada pada
kecenderungan yang meningkat. Secara aggreggat, realisasi produksi perikanan
tangkap dan budidaya pada periode tersebut mencapai 27.972,7 ton (104,49%
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 49
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
dari target produksi yang ditetapkan : 26.771 ton), sebagaimana ditampilkan
pada Tabel 2.3di atas tentang Indikator Pencapaian Kinerja DPKP Kota Bontang.
g. Peluang pasar internasonal produk perikanan dan kelautan mensyaratkan mutu,
keamanan pangan dan aspek lingkungan.
h. Usaha budidaya perikanan umumnya dilakukan pada skala kecil dengan tingkat
pendidikan dan ketrampilan pengelolaan yang relatif masih berada pada skala
subsisten dengan modal yang terbatas
i. Institusi permodalan umumnya kurang tertarik pada sector perikanan karena
usaha perikanan memiliki risiko yang cukup besar. Hal ini masih ditambah
dengan belum adanya skema permodalan dan pola kemitraan usaha yang tepat
antara usaha perikanan rakyat dengan usaha besar/menengah di bidang
perikanan
j. Lemahnya kelembagaan perikanan pendukung dalam hal penyediaan sarana
produksi, permodalan, penerapan teknologi dan pemasaran
k. Lemahnya pelaksanaan sistem MSC (monitoring, control dan surveillance)
terhadap pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan kelautan
3.6.2. Bidang Pertanian Tanaman Pangan
Potensi pertanian tanaman pangan Kota Bontang relatif kurang menonjol
mengingat Bontang adalah daerah perkotaan. Selama ini Kota Bontang masih
mengandalkan suplai bahan-bahan makanan dari daerah lain seperti Samarinda dan
Kutai Kartanegara. Luas lahan pertanian Kota Bontang cenderung sulit untuk
ditingkatkan karena luas daratan hanya 30% dari luas total wilayah. Luas lahan
pertanian padi sawah mengalami penyusutan dari 228 ha menjadi 128 ha. Isu-isu
strategis bidang pertanian dan tanaman pangan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
SKPD adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan pangan untuk mendukung
peningkatan ketersediaan pangan belum optimal dilakukan dikarenakan adanya
keterbatasan lahan.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 50
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
b. Efesiensi distribusi pangan untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat
memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu,
dengan harga terjangkau.
c. Peningkatan pemenuhan konsumsi pangan menjadi kebijakan dan strategi
pembangunan ketahanan pangan yang perlu memperoleh perhatian yang
memadai agar pola pemanfaatan pangan memenuhi kaidah mutu, keragaman,
kandungan gizi, keamanan dan kehalalan.
d. Peningkatan nilai tambah, daya saing/kualitas dan pemasaran produk pertanian
dan tanaman pangan dan hortikultura
e. Pelaku bidang pertanian tanaman pangan belum melakukan usahanya secara
optimal
f. Pelaku bidang hasil pertanian tanaman pangan juga belum optimal dalam
memanfaatan peluang yang tersedia
3.6.3. Bidang Kehutanan
a. Rehabilitasi dan Konservasi
Wilayah Kota Bontang memiliki komponen – komponen penting dalam hal
tutupan lahan atau jenis penggunaan tanah yang sangat berperan dalam sistem dan pola
pemanfaatan ruang daratan dan laut oleh berbagai aktivitas perekonomian. Adapun
Komposisi Wilayah Kota Bontang Berdasarkan Jenis Penggunaan Tanah sebagai berikut
Tabel 3.9. Komposisi Wilayah Kota Bontang Berdasarkan Jenis Penggunaan Tanah
No Jenis Penggunaan Tanah
Luas
Hektar %
1 Permukiman
g. Rumah/Bangunan Gedung 1.355,56 9,17
h. Pekarangan 980,64 6,63
i. Fasilitas Sosial 29,76 0,20
j. Fasilitas Umum 462,43 3,13
k. Permukiman Atas Air 53,94 0,36
l. Jasa 69,52 0,47
2 Tambak 323,18 2,19
3 Kawasan Industri/Pabrik
c. PT. Pupuk Kaltim 192,46 1,30
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 51
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No Jenis Penggunaan Tanah
Luas
Hektar %
d. PT. Badak NGL 278,07 1,88
4 Rawa 53,54 0,36
5 Danau/Waduk/Situ 15,11 0,10
6 Hutan Kota 196,98 1,33
7 Hutan Sejenis 2.764,48 18,70
8 Bakau 1.115,51 7,55
9 Belukar 6.870,98 46,49
10 Tanah Terbuka 17,83 0,12
Jumlah 14.780,00 100,00
Sumber : Naskah Akademik RTRW Kota Bontang dan RPJMD Kota Bontang 2011 - 2016
Berdasarkan data komposisi wilayah di atas maka terdapat lahan belukar dan
tanah terbuka yang akan dapat memberikan dampak berupa pengaruh pemanasan
global jika tidak dapat dikelola dengan baik. Upaya rehabilitasi dan konservasi hutan
sebagai isu strategis dibidang kehutanan perlu dilakukan pada wilayah dengan kualitas
penutupan lahan yang kurang baik, terutama wilayah terbuka dan semak belukar. Isu
strategis tentang rehabilitasi dan konservasi hutan bagi wilayah Kota Bontang menjadi
penting dalam kaitannya dengan:
a. Pengembangan elemen pengendali banjir
b. Pemanfaatan air untuk irigasi
c. Pemanfaatan air untuk RT dan Industri
d. Perikanan darat
e. Pengendalian pencemaran
f. Pengendalian kekeringan
g. Pengembangan air tanah
Disisi lain, konservasi dan rehabilitasi hutan/ lahan sejalan dengan prinsip
perbaikan ekologi global dalam hal:
1. Rehabilitasi hutan/ lahan untuk pengikatan karbon (Carbon sequestration)
melalui pertumbuhan vegetasi berpohon,
2. Konservasi hutan/ lahan dalam rangka pengurangan suhu global (Global
temperature),
3. Konservasi hutan/ lahan dalam rangka peningkatan produksi dan kualitas air
tanah (groundwater/ freshwater).
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 52
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pola rehabilitasi hutan/lahan yang diusulkan menganut pola pemberdayaan
masyarakat melalui Hutan Kemasyarakatan (HKm). Program ini merupakan pendekatan
peningkatan partisipasi masyarakat dengan cara melaksanakan rehabilitasi hutan/ lahan
terdegradasi dengan tanaman yang diharapkan dapat memberikan efek ganda, yaitu
keuntungan ekonomi dan ekologis secara berimbang. Peluang pengembangan Hutan
Kemasyarakatan (HKm) membuka peluang usaha masyarakat yang bertujuan
meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjaga kelestarian hutan. Peluang ini
terbuka bagi di kota Bontang terutama ditujukan untuk pemanfaatan kawasan dan jasa
lingkungan khususnya pada hutan lindung, semak belukar dan tanah terbuka.
3.6.4. Bidang Peternakan
a. Meningkatnya Kebutuhan Terhadap Daging Ternak
Kota Bontang merupakan kota industri yang terus berkembang. Pertambahan
penduduk setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2007 penduduk kota Bontang
tercatat 129.700 jiwa dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 140.787 jiwa.
Peningkatan penduduk yang pesat ini dipicu oleh adanya dua industri besar, yaitu PT
Pupuk Kalimantan Timur dan PT Badak LNG, serta satu perusahaan pertambangan
batubara, PT Indominco. Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Bontang,
maka kebutuhan konsumsi akan daging juga meningkat. Kondisi aktual menunjukkan
bahwa, terdapat waktu-waktu tertentu yang berdampak terhadap peningkatan konsumsi
daging seperti pada saat akhir pekan (sabtu dan minggu). Peningkatan kebutuhan akan
daging ternak terlihat dari peningkatan jumlah pemotongan jenis ternak sapi dan
kambing yang terjadi pada tahun 2007 – 2010, sebagaimana telah diuraikan pada bab
sebelumnya. Adapun keadaan penduduk pada tahun 2007 hingga tahun 2010 tertera
pada Tabel berikut.
Tabel 3.10. Keadaan Penduduk Kota Bontang pada Tahun 2007 - 2010
No.
Kecamatan
Tahun
2007 2008 2009 2010
……………………. jiwa …………………….
1. Bontang Selatan 54.866 53.774 55.319 57.047
2. Bontang Utara 52.470 55.219 58.806 58.829
3. Bontang Barat 22.364 24.519 25.224 24.911
Kota Bontang 129.700 133.512 137.349 140.787
Sumber : Bontang Dalam Angka 2010
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 53
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
b. Terbatasnya Sumberdaya Lahan
Dengan meningkatnya permintaan akan ternak sapi potong, maka perlu
dilakukan peningkatan populasi sapi potong. Hal ini diperlukan untuk mengurangi
pengadaan ternak dari luar daerah kota Bontang sekaligus dapat mensejahterakan
masyarakat melalui pemeliharaan sapi potong. Untuk meningkatkan populasi sapi
potong diperlukan daya dukung lahan, daya dukung hijauan, dan daya dukung
sumberdaya manusia yang memadai. Keterbatasan luas lahan ternak yang dimiliki oleh
wilayah ini, menjadikan peluang pengembangan usaha peternakan menjadi kecil. Hal
yang dapat dilakukan adalah melakukan kerjasama kemitraan dengan peternak luar
derah dalam hal penanaman modal usaha peternakan, sehingga suplai dan stok untuk
komoditi ternak dapat stabil dalam memenuhi permintaan pasar.
Kota Bontang pada Tahun 2010 tercatat memiliki lahan pertanian bukan sawah
yang relatif sempit, yaitu hanya 4.397 ha. Lahan tersebut umumnya diusahakan untuk
tanaman palawija dan hortikultura. Apabila dikelola dengan baik, maka sebagian dari
lahan tersebut secara terintegrasi dapat dimanfaatkan sebagai penghasil hijauan untuk
pakan ternak. Integrasi ternak di lahan pertanian tidak saja berasal dari jerami atau sisa
hasil pertanian, namun juga dapat berasal hijauan yang tumbuh dipematang atau
dipinggir jalan setapak. Apabila hijauan tersebut merupakan hijauan pakan yang
memiliki kualitas tinggi, maka daya dukungnya menjadi tinggi. Berkaitan denga hal
tersebut, diperlukan kebun bibit hijauan makanan ternak yang memadai sebagai sumber
bibit hijauan bagi peternak.
c. Peningkatan Kapasitas Rumah Potong Hewan
Jumlah pemotongan sapi pada tahun 2010 tercatat 3.609 ekor atau setara
dengan sekitar 10 ekor per hari. Untuk memotong hewan dengan jumlah tersebut
memerlukan rumah pemotongan hewan yang memadai dengan kapasitas RPH yang
mampu menghasilkan produk ternak yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal)
berdasarkan standar dari Direktorat Jenderal Peternakan. Agar diperoleh rumah potong
hewan yang memadai, maka perlu dilakukan studi kelayakan mengenai rencana
pembangunan rumah potong hewan tersebut. Selain itu, tenaga pemotong hewan
diperlukan orang yang terlatih. Terlatih dalam hal ini tidak saja kepada tehnik
pemotongan hewan saja, melainkan juga dalam hal penanganan ternak sebelum dan
setelah pemotongan agar diperoleh daging dengan kualitas yang baik.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 54
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
4.1. Visi dan Misi
4.1.1. Visi Pemerintah Kota Bontang
Dengan memperhatikan peluang dan tantangan yang ada untuk memacu
pembangunan di Kota Bontang, maka visi Pemerintah Kota Bontang adalah
“Terwujudnya Masyarakat Bontang yang Berbudi Luhur, Maju, Adil dan
Sejahtera”
4.1.2. Misi Pemerintah Kota Bontang
Untuk mewujudkan visi Pemerintah Kota Bontang, maka Misi Pemerintah Kota
Bontang yang berkaitan dengan lingkup kewenangan Dinas Perikanan Kelautan dan
Pertanian Kota Bontang adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Bontang yang
Berakhlak Mulia dan Profesional.
b. Meningkatkan Kualitas Tata Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance).
c. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
d. Memperkuat Struktur Ekonomi Kota Bontang Dengan Cara Mempercepat
Pemenuhan Kebutuhan Listrik, Air Bersih Serta Infrastruktur Lainnya.
4.1.3. Visi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Bontang, maka Visi Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang, yaitu :
4.1.4. Misi
Untuk mewujudkan visi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang perlu pula untuk
Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Kelautan dan Pertanian
yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 55
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
menggariskan beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang yaitu sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) perikanan, kelautan, dan
pertanian.
b. Mendorong peningkatan usaha dan kualitas hasil perikanan, dan pertanian
c. Meningkatkan penyediaan bahan pangan yang bersumber dari protein hewani
dan nabati.
d. Meningkatkan sarana dan prasarana kelautan, perikanan, dan pertanian
e. Meningkatkan pelestarian hutan, lahan, ekosistem laut, pesisir dan pulau-pulau
kecil.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perikanan Kelautan
dan Pertanian Kota Bontang
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan
tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah
yang selajutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja SKPD selama lima
tahun.
4.2.1. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan
meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan
kegiatan dalam melaksanakan misi, tujuan dicanangkan untuk jangka waktu 5 tahun.
Pada dasarnya tujuan adalah suatu kondisi ideal, lebih berhasil, lebih maju, yang ingin
diwujudkan atau dihasilkan, atau dengan kata lain ingin menjadikan suatu realita antara
keinginan dan kenyataan, pada kurun waktu tertentu.
Karakteristik tujuan dapat diartikan sebagai :
1. Idealistik artinya adalah suatu pemahaman dan keyakinan yang kuat akan suatu
dan keinginan untuk mewujudkan keadaan menjadi lebih baik, dan berhasil;
2. Jangkauan ke depan dicapai dalam jangka waktu 5 tahun atau lebih
sebagaimana yang ditetapkan oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang;
3. Abstrak, bahwa tujuan belum tergambar secara kuantitatif, tetapi menunjukkan
suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa yang akan datang;
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 56
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
4. Konsisten, yaitu tujuan harus konsisten sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
organisasi;
Adapun tujuan utama dari pembangunan perikanan kelautan dan pertanian
adalah mewujudkan masyarakat nelayan dan petani Kota Bontang yang sejahtera
melalui :
1. Meningkatkan kemampuan keterampilan teknis sumberdaya manusia nelayan,
pembudidaya ikan, petani dan peternak
2. Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan peluang
pasar
3. Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani dan peternak
4. Meningkatkan sarana dan prasarana produksi, pengolahan hasil pertanian,
peternakan dan perikanan
5. Meningkatkan kelestarian hutan, lahan dan ekosistem pesisir
Tujuan perencanaan hasil analisis SWOT tersebut diatas, maka perlu diuraikan
keterkaitannya dengan Misi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tabel 4.1. Misi dan Tujuan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
No Misi Tujuan
1 Meningkatkan kualitas SDM
perikanan, kelautan, dan per-
tanian
Meningkatkan kemampuan keterampilan
teknis sumber daya manusia nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
peternak
2 Meningkatkan penyediaan
bahan pangan yang bersumber
dari protein hewani dan nabati
Meningkatkan produksi dengan
intensifikasi usaha untuk memanfaatkan
peluang pasar
3 Mendorong peningkatan usaha
dan kualitas hasil perikanan, dan
pertanian
Meningkatkan kemampuan modal usaha
nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani, peternak
4. Meningkatkan sarana dan
prasarana perikanan, kelautan,
dan pertanian
Meningkatkan sarana prasarana produksi,
pengolahan hasil perikanan, pertanian,
dan peternakan
5. Meningkatkan pelestarian hutan,
lahan, ekosistem pesisir, laut dan
pulau-pulau kecil
Melestarikan hutan, lahan dan ekosistem
pesisir, laut dan pulau-pulau kecil
4.2.2. Sasaran
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 57
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang dalam jangka
waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis
yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas.
Sasaran merupakan bagian integral dalam sistem perencanaan Strategis yang
terfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas. Sasaran
bersifat spesifik, terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga dapat diukur
secara nyata dalam jangka waktu tertentu baik tahunan, semesteran, triwulanan atau
bulanan. Sasaran tersebut merupakan aplikasi tujuan yang terukur dari Dinas Perikanan,
Kelautan dan Pertanian. Penjabaran tujuan ke sasaran adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Sasaran Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
No Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kemampuan
keterampilan teknis sumber daya
manusia nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
Meningkatnya jumlah nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak yang terampil dan
produktif
2. Meningkatkan produksi dengan
intensifikasi usaha untuk
memanfaatkan peluang pasar
Meningkatnya jumlah produksi
perikanan, pertanian tanaman pangan
dan peternakan
3. Meningkatkan kemampuan modal
usaha nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
Meningkatnya kemampuan skala usaha
nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani dan peternak
4. Meningkatkan sarana prasarana
produksi, pengolahan hasil
perikanan, pertanian, dan peternakan
Meningkatnya sarana dan prasarana
dalam bidang perikanan, pertanian dan
peternakan
5. Melestarikan hutan, lahan dan
ekosistem pesisir, laut dan pulau-
pulau kecil
Terciptanya hutan, lahan dan ekosistem
pesisir, laut dan pulu-pulau kecil yang
lestari.
Berdasarkan sasaran pembangunan pertanian, peternakan dan perikanan
dimaksud, maka sasarannya harus dapat diukur, salah satu cara adalah dengan indikator
kinerja. Indikator kinerja dari sasaran tersebut akan menjadi kegiatan dari program
pembangunan jangka pendek. Adapun Indikator Kinerja dari masing-masing sasaran
tersebut adalah sebagai berikut
Tabel 4.3. Indikator Kinerja Sasaran Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang
Sasaran Indikator Sasaran
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 58
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Sasaran Indikator Sasaran
Meningkatnya
jumlah nelayan,
pembudidaya
ikan, pengolah,
petani dan
peternak yang
terampil dan
produktif
a. Terlaksananya penyuluhan agribisnis dan pendampingan petani
b. Terlaksananya penyuluhan dan pelatihan teknis perikanan (penangkapan dan budidaya ikan dan biota laut lainnya)
c. Terlaksananya pembinaan kelompok tani dan nelayan untuk peningkatan kapasitas lembaga kelompok
d. Ketersediaan energi dan protein perkapita kota bontang
e. Penguatan Cadangan Pangan Kota Bontang
f. Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan
g. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
h. Skor Pola Pangan Harapan Kota Bontang
i. Pengawasan dan pembinaan Keamanan Pangan
j. Penanganan Daerah Rawan Pangan
k. Tersedianya sarana prasarana balai penyuluhan
l. Terlaksananya pelatihan mata pencaharian alternatif bagi nelayan, pembudiaya ikan dan pengolah
m. Tersedia dan Terdistribusinya Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir
n. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan Usaha Ekonomi Bagi Ibu Nelayan ( Kedai Pesisir )
o. Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh dan aparatur
p. Terlaksananya Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Perikanan, Pertanian dan Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Perikanan, Pertanian
Meningkatnya
jumlah produksi
perikanan,
pertanian
tanaman pangan
dan peternakan
a. Terlaksananya monitoring hama dan penyakit. b. Tersedia dan terdistribusinya bibit unggul pertanian dan perkebunan c. Tersedia dan terdistribusinya sarana produksi pertanian d. Tersedia dan terdistribusinya benih ikan e. Terlaksananya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit ternak
Meningkatnya
kemampuan skala
usaha nelayan,
pembudidaya
ikan, pengolah,
petani, dan
peternak
a. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan kapal perikanan dan alat tangkap ikan
b. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit ternak c. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit pertanian d. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan alat pertanian e. Terlaksananya Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan
Sarang Burung Walet f. Terlaksananya Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak g. Terlaksananya Pendampingan Pada Kelompok Nelayan
Meningkatnya
sarana dan
prasarana dalam
bidang perikanan,
pertanian dan
a. Tersedianya sarana pengolahan hasil perikanan, pertanian dan perikanan
b. BBIP dapat beroperasi dengan optimal. c. PPI dapat beroperasi dengan optimal d. Terbangunnya RPH yang ASUH
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 59
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Sasaran Indikator Sasaran
peternakan e. Berfungsinya Balai Penyuluhan Pertanian. f. Tersedianya Studi Kelayakan Rumah Pemotongan Hewan g. Tersedianya Studi Kelayakan Penangkaran Buaya h. Tersedianya sarana teknologi biogas. i. Tersedianya sarana prasarana budidaya ikan j. Tersedianya masterplan pengembangan perikanan tangkap
terpadu k. Tersedianya data potensi perikanan tangkap dan budidaya l. Terlaksananya pendampingan dan pelatihan budidaya ikan
pada kelompok pembudidaya m. Terlaksananya pendampingan dan pembinaan terhadap
pengolah hasil perikanan n. Tersedianya hasil kajian sarang burung walet, dan
pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan o. Terlaksananya monitoring harga ikan di pasar p. Terlaksananya promosi hasil perikanan dan kelautan
Terciptanya
hutan, lahan dan
ekosistem pesisir,
laut dan pulau-
pulau kecil yang
lestari.
a. Tersedianya bibit tanaman kehutanan b. Terlaksananya pembinaan, pengendalian dan gerakan
rehabilitasi hutan dan lahan c. Terlaksananya pemeliharaan hutan kota d. Terlaksananya konservasi daerah tangkapan air dan
sumber-sumber air e. Terlaksananya penyusunan draft raperda dibidang
kehutanan f. Terlaksananya penyuluhan masyarakat dibidang kehutanan,
illegal fishing dan kawasan konservasi laut g. Terlaksananya pengamanan pantai Pulau Beras Basah h. Terlaksananya penyusunan Draft Raperda Kawasan
Konservasi, sosialisasi dan penerapan i. Terlaksananya pengawasan perikanan
j. Terlaksananya bimtek bagi aparatur MCS
k. Tersedianya masterplan kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang Lamun
l. Tersedianya renstra mitigasi bencana
m. Terlaksananya rehabilitasi terumbu karang
n. Tersedianya data statistik, hasil review data base, dan hasil kajian dibidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
o. Tersedianya renstra dan rencana aksi WP3K
p. Tersedianya profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Berdasarkan sasaran dan indikator yang dirumuskan, maka dapat diperoleh
program dan kegiatan selama periode 2011 – 2016, yang dikelompokkan berdasarkan
misi dan tujuan yang akan dicapai, sebagaimana ditampilkan pada Tabel 4.4
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 60
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 61
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 62
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 63
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 64
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
4.3. Strategi dan Kebijakan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 65
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dalam rangka untuk mewujudkan tujuan, misi dan visi maka perlu disusun
strategi untuk mewujudkannya. Rencana Strategis merupakan rencana yang
menyeluruh tentang segala upaya yang meliputi penetapan kebijaksanaan, program dan
kegiatan dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang
dihadapinya, sehingga diperlukan strategi yang tepat guna memberikan kesatuan
pandang dalam melaksanakan tujuan dan sasaran.
Strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus yang terjabar dalam bentuk
kebijakan sehingga merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu. Dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran, Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota
Bontang mempunyai kebijakan, yaitu :
a. Pengentasan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak miskin
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
c. Mengendalikan dan merehabilitasi kerusakan hutan mangrove, hutan lindung,
hutan rakyat, lahan dan ekosistem pesisir
d. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
e. Mendorong pembentukan jaringan pemasaran hasil perikanan dan pertanian
4.3.1. Faktor Kunci Keberhasilan
Untuk mengetahui arah tujuan dan sasaran untuk mewujudkan misi dan visi,
maka perlu dilakukan analisis SWOT sehingga diperoleh Faktor Kunci Keberhasilan.
Strategi dirancang melalui analisis lingkungan internal dan eksternal, dengan
mempertimbangkan nilai luhur sebagai berikut :
a. Kerja sama
b. Tanggung jawab
c. Keterbukaan
4.3.2. Analisis SWOT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 66
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Langkah selanjutnya untuk menentukan strategi adalah dengan menggunakan
Analisis SWOT. Analisis terhadap lingkungan strategis yang meliputi lingkungan internal
dan lingkungan eksternal menggunakan analisis SWOT melalui pencarian faktor kunci
keberhasilan lingkungan internal dan eksternal. Dengan analisis lingkungan internal (ALI)
dapat diidentifikasi beberapa faktor kekuatan dan kelemahan dari Dinas Perikanan,
Kelautan dan Pertanian Kota Bontang antara lain sebagai berikut:
a. Kekuatan yang dimiliki Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang
Adanya Peraturan Walikota Bontang Nomor 29 tahun 2008 tentang Rincian
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian.
Adanya Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah
Adanya peralatan kantor dan sarana prasarana perikanan
Tersedianya prosedur tetap
Adanya tenaga administrasi
Adanya tenaga teknis perikanan dan pertanian
b. Kelemahan dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Terbatasnya anggaran pembangunan
Terbatasnya jumlah petugas fungsional/ tenaga penyuluh
Terbatasnya kualitas SDM tenaga teknis
Terbatasnya sarana prasarana penunjang
Terbatasnya sarana pembinaan dan penyuluhan
Terbatasnya pemahaman terhadap peraturan perundangan-undangan dan
prosedur tetap
Analisis lingkungan eksternal (ALE) yaitu mengidentifikasi beberapa faktor-faktor
peluang dan ancaman sebagai berikut :
a. Peluang
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 67
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Adanya teknologi untuk mengelola sumberdaya perikanan, kelautan, dan
pertanian
Adanya peluang pasar hasil perikanan, kelautan, dan pertanian ditingkat
lokal hingga nasional
Adanya dukungan pimpinan daerah dan perusahaan BUMN dalam bentuk
program CSR untuk pengembangan usaha perikanan, kelautan dan
pertanian
Adanya kelompok nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
peternak
Adanya potensi sumberdaya pesisir dan laut di wilayah dalam dan luar
Bontang yang dapat diakses dengan menguatkan hubungan kelembagaan
pemerintah daerah dan kelembagaan masyarakat lokal
Adanya peraturan dibidang perikanan, pertanian, peternakan dan
kehutanan
b. Tantangan
Keterbatasan lahan pertanian, marikultur dan fishing ground untuk
pengembangan usaha
Keterbatasan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak
Terbatasnya kualitas sumber daya manusia nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
Terbatasnya sarana produksi, pemasaran dan pengolahan hasil
Adanya serangan hama dan penyakit
Terdapatnya kerusakan hutan, lahan dan ekosistem pesisir dan pulau-pulau
kecil.
Berdasarkan pertimbangan dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal dapat
dilakukan pendekatan
1. Strategi S+O ( memaksimalkan kekuatan untuk menangkap peluang), yaitu :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 68
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
a. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk menyebarluaskan
teknologi kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
peternak dalam rangka peningkatan produksi
b. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk mengembangkan
teknologi pengelolaan sumberdaya perikanan
c. Melaksanakan tupoksi untuk pemanfaatan potensi ekosistem laut, pesisir
dan pulau-pulau kecil
d. Manfaatkan tenaga administrasi, tenaga teknis dan sarana prasarana untuk
membina nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak agar
dapat memanfaatkan peluang pasar.
e. Manfaatkan peraturan dan prosedur kerja yg ada untuk pengembangan
usaha perikanan, kelautan dan pertanian melalui dukungan pemkot, CSR
dan kerjasama dengan pemda tetangga
2. Strategi S+T (Memaksimalkan kekuatan untuk menghindari ancaman), yaitu :
a. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk memanfaatkan
lahan dan fishing ground yang terbatas untuk pengembangan usaha
b. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk
meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak
c. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk
mengatasi kerusakan lahan, ekosistem pesisir dan serangan hama/penyakit
d. Tingkatkan koordinasi internal dan eksternal lembaga dinas untuk
meningkatkan modal nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
peternak.
3. Strategi W+O (Meminimalkan kelemahan untuk menangkap peluang), yaitu :
a. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah dan peraturan yang ada untuk
meningkatkan anggaran dalam mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana
penunjang dan upaya menjalin kerjasama dengan pemda tetangga dalam
hal pemanfaat sumberdaya perikanan dan kelautan
b. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah untuk mengatasi kekurangan
petugas fungsional dan meningkatkan kualitas SDM tenaga teknis.
c. Manfaatkan petugas fungsional untuk pendampingan nelayan, petani,
peternak dan pembudidaya dalam berusaha
d. Tingkatkan sarana prasarana penunjang untuk meningkatkan produksi dan
menangkap peluang pasar
e. Ciptakan dan kembangkan pola kemitraan usaha perikanan rakyat dengan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 69
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
usaha menengah/besar yang sesuai dengan kondisi fisik sda dan sosekbud
serta kondisi dukungan CSR
4. Strategi W+T (meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman) yaitu :
a. Tingkatkan anggaran untuk meningkatkan sarana produksi, pengolahan
hasil dan pemasaran
b. Tingkatkan anggaran untuk menyelenggarakan pengawasan, pencegahan,
pengendalian kerusakan hutan, lahan dan ekosistem pesisir.
c. Tingkatkan kuantitas dan kemampuan tenaga fungsional serta sarana
pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak.
d. Tingkatkan anggaran dan sarana prasarana penunjang untuk
mengendalikan serangan hama/penyakit dalam rangka meningkatkan
produksi.
Adapun pola diagram dari faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang
mempengaruhi upaya Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian dalam menjalankan
tupoksinya ditampilan pada gambar dibawah ini
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 70
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
PELUANG
II 1,73
(1,14 ; 1,73)
CONSERVATIVE / TURN AROUND
AGGRESSIVE
1
0,5
KELEMAHAN -1,5 -1 -0,5
0,5 1 1,14 1,5 KEKUATAN
-0,5
III -1
IV
DEFENSIVE KOMPETITIVE / DIVERSIFIKASI
-1,5
ANCAMAN
Gambar 4.1. Diagram Posisi Strategi dari Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Berdasarkan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal dari analisis
SWOT yang ada pada Lampiran 1, 2 dan 3, diperoleh titip posisi strategi pada 1,14 ;
1,73. Titik posisi ini terdapat pada kuadran I atau pada posisi agresif (aggressive). Hal ini
merupakan posisi yang menguntungkan bagi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang. Pada posisi ini, diperoleh faktor lingkungan eksternal (peluang >
ancaman) dan lingkungan internal (kekuatan > kelemahan) yang mampu mendukung
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 71
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
strategi pertumbuhan yang agresif. Adapun skenario strategi yang dapat digunakan
dengan memaksimalkan pengaruh peluang dan kekuatan dan meminimalkan pengaruh
ancaman dan kelemahan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.5. Identifikasi Komponen SWOT dan Skenario Strategi
ANALISIS
LINGKUNGAN
EKSTERNAL (ALE)
ANALISIS
LINGKUNGAN
EKSTERNAL (ALE)
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Adanya Perwali No. 29
tahun 2008 tentang
Rincian tupoksi Dinas
Perikanan Kelautan dan
Pertanian.
2. Adanya Perda No. 6
Tahun 2008 tentang
organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah
3. Adanya peralatan
kantor dan sarana
prasarana perikanan
4. Tersedianya prosedur
tetap
5. Adanya tenaga
administrasi
6. Adanya tenaga teknis
perikanan dan
pertanian
1. Terbatasnya anggaran
pembangunan
2. Terbatasnya jumlah
petugas fungsional/
tenaga penyuluh
3. Terbatasnya kualitas SDM
tenaga teknis
4. Terbatasnya sarana
prasarana penunjang
5. Terbatasnya sarana
pembinaan dan
penyuluhan
6. Terbatasnya pemahaman
terhadap peraturan
perundangan-undangan
dan prosedur tetap
Peluang (opportunity) Strategi S+O Strategi W+O
1. Adanya teknologi
untuk mengelola
sumberdaya
perikanan, kelautan,
dan pertanian
2. Adanya peluang pasar
hasil perikanan,
kelautan, dan
pertanian ditingkat
lokal hingga nasional
3. Adanya dukungan
pimpinan daerah dan
perusahaan BUMN
dalam bentuk
program CSR untuk
1. Manfaatkan tenaga
teknis dan sarana
prasarana untuk
menyebarluaskan
teknologi kepada
nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani
dan peternak dalam
rangka peningkatan
produksi
2. Manfaatkan tenaga
teknis dan sarana
prasarana untuk
mengembangkan
teknologi pengelolaan
sumberdaya perikanan,
1. Manfaatkan dukungan
pimpinan daerah dan
peraturan yang dan
untuk meningkatkan
anggaran dalam
mengatasi terbatasnya
sarana dan prasarana
penunjang dan upaya
menjalin kerjasama
dengan pemda tetangga
dalam hal pemanfaat
sumberdaya perikanan
dan kelautan
2. Manfaatkan dukungan
pimpinan daerah untuk
mengatasi kekurangan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 72
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
pengembangan usaha
perikanan, kelautan
dan pertanian
4. Adanya kelompok
nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani
dan peternak
5. Adanya potensi
sumberdaya pesisir
dan laut di wilayah
dalam dan luar
Bontang yang dapat
diakses dengan
menguatkan hubungan
kelembagaan
pemerintah daerah
dan kelembagaan
masyarakat lokal
6. Adanya peraturan
dibidang perikanan,
pertanian, peternakan
dan kehutanan
kelautan dan pertanian.
3. Melaksanakan tupoksi
untuk pemanfaatan
potensi ekosistem laut,
pesisir dan pulau-pulau
kecil
4. Manfaatkan tenaga
administrasi, tenaga
teknis dan sarana
prasarana untuk
membina nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan
peternak agar dapat
memanfaatkan peluang
pasar.
5. Manfaatkan peraturan
dan prosedur kerja yg
ada untuk
pengembangan usaha
perikanan, kelautan dan
pertanian melalui
dukungan pemkot, CSR
dan kerjasama dengan
pemda tetangga
petugas fungsional dan
meningkatkan kualitas
SDM tenaga teknis.
3. Manfaatkan petugas
fungsional untuk
pendampingan nelayan,
petani, peternak dan
pembudidaya dalam
berusaha
4. Tingkatkan sarana
prasarana penunjang
untuk meningkatkan
produksi dan menangkap
peluang pasar
5. Ciptakan dan
kembangkan pola
kemitraan usaha
perikanan rakyat dengan
usaha menengah/besar
yang sesuai dengan
kondisi fisik sda dan
sosekbud serta kondisi
dukungan CSR
Ancaman (Threat) Strategi S+T Strategi W+T
1. Keterbatasan lahan
pertanian, marikultur
dan fishing ground
untuk pengembangan
usaha
2. Keterbatasan modal
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan
peternak
3. Terbatasnya kualitas
sumber daya manusia
nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani
dan peternak
4. Terbatasnya sarana
produksi, pemasaran
dan pengolahan hasil
5. Adanya serangan
hama dan penyakit
1. Manfaatkan tenaga
teknis dan sarana
prasarana untuk
memanfaatkan lahan
dan fishing ground yang
terbatas untuk
pengembangan usaha
2. Manfaatkan tenaga
teknis, tenaga
administrasi dan sarana
prasarana untuk
meningkatkan kualitas
SDM nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan
peternak
3. Manfaatkan tenaga
teknis, tenaga
administrasi dan sarana
prasarana untuk
mengatasi kerusakan
1. Tingkatkan anggaran
untuk meningkatkan
sarana produksi,
pengolahan hasil dan
pemasaran
2. Tingkatkan anggaran
untuk menyelenggarakan
pengawasan,
pencegahan,
pengendalian kerusakan
hutan, lahan dan
ekosistem pesisir.
3. Tingkatkan kuantitas dan
kemampuan tenaga
fungsional serta sarana
pembinaan dan
penyuluhan untuk
meningkatkan kualitas
SDM nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 73
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
6. Terdapatnya
kerusakan hutan,
lahan dan ekosistem
pesisir dan pulau-
pulau kecil.
lahan, ekosistem pesisir
dan serangan
hama/penyakit
4. Tingkatkan koordinasi
internal dan eksternal
lembaga dinas untuk
meningkatkan modal
nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani
dan peternak.
peternak.
4. Tingkatkan anggaran dan
sarana prasarana
penunjang untuk
mengendalikan serangan
hama/penyakit dalam
rangka meningkatkan
produksi.
Berdasarkan analisis SWOT tersebut diatas ditentukan faktor kunci keberhasilan
(Critical Success Faktor ) sebagai berikut :
a. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk menyebarluaskan
teknologi kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
dalam rangka peningkatan produksi;
b. Tingkatkan anggaran untuk meningkatkan sarana produksi, pengolahan hasil
dan pemasaran
c. Manfaatkan petugas fungsional untuk pendampingan nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani dan peternak dalam berusaha
d. Manfaatkan tenaga teknis untuk memanfaatkan lahan dan fishing ground
yang terbatas untuk pengembangan usaha
e. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk mengembangkan
teknologi pengelolaan sumberdaya perikanan
f. Manfaatkan tenaga administrasi dan tenaga teknis untuk membina nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak agar dapat memanfaatkan
peluang pasar
g. Tingkatkan koordinasi internal dan eksternal lembaga dinas untuk
meningkatkan modal nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
peternak
h. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah dan peraturan yang ada untuk
meningkatkan anggaran dalam mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana
penunjang dan upaya menjalin kerjasama dengan pemda tetangga dalam hal
pemanfaat sumberdaya perikanan dan kelautan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 74
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
i. Tingkatkan kuantitas dan kemampuan tenaga fungsional serta sarana
pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak.
j. Ciptakan dan kembangkan pola kemitraan usaha perikanan rakyat dengan
usaha menengah/besar yang sesuai dengan kondisi fisik sda dan sosekbud serta
kondisi dukungan CSR
k. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk
mengatasi kerusakan lahan, ekosistem pesisir dan serangan hama/penyakit
Setelah diketahui Faktor Kunci Keberhasilan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan perencanaan pembangunan perikanan, kelautan, pertanian, kehutanan
dan peternakan adalah dengan :
1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani dan peternak
2. Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan
peluang pasar
3. Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
4. Meningkatkan sarana dan prasarana produksi, pengolahan hasil pertanian,
peternakan dan perikanan
5. Meningkatkan kelestarian hutan, lahan dan ekosistem pesisir
6. Menciptakan pola kemitraan untuk penguatan modal usaha, adopsi ipteks
dan perbaikan pemasaran hasil perikanan dan pertanian
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 75
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
5.1. Program dan Kegiatan
Kebijakan terinci dalam program kerja yang merupakan proses penentuan
jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana.
Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang telah menetapkan Program
operasional, sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
4. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
5. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
7. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
8. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
9. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
10. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
11. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
12. Program Perlindungan dan Konservasi Hasil Hutan
13. Program dan Penertiban Industri Hasil Hutan
14. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
15. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
16. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
17. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
18. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
19. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 76
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
20. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumber Daya Kelautan
21. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan
22. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut
23. Program Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
24. Program Pemetaan Ruang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
25. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
26. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
27. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Kegiatan
Agar tujuan dan sasaran dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan dalam visi
Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang berdasarkan program–program
di atas, maka ditetapkan kegiatan untuk periode tahun 2011-2016, sedangkan Rencana
Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
ditampilkan pada Tabel 5.1, dengan rincian kegiatan sebagai berikut
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, meliputi :
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis
Penyediaan Sarana dan Prasarana Operasional Balai Penyuluhan
Peningkatan Kemampuan Lembaga Kelompok Tani
Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfataan dan Produktivitas Lahan Tidur
b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, meliputi :
Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM)
Penyusunan Data Cadangan Pangan
Pengumpulan Data daqn Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan
Pengumpulan data Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Penyusunan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Bontang
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 77
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pengambilan Sampel Produk Pangan Segar dan Pelatihan dan Penyuluhan
Keamanan Pangan Segar
Identifikasi Daerah Rawan Pangan
c. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan, meliputi
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan
Tepat Guna
d. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan, meliputi :
Penyediaan Sarana Produksi Pertanian Dan Perkebunan
Pengembangan Bibit Unggul Pertanian dan Perkebunan
e. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan, meliputi :
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan
f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, meliputi :
Pemeliharaan Kesehatan dan Penyakit Menular Ternak
Surveilans dan Epidemiologi Penyakit Hewan / Ternak
Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Epidemik
g. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, meliputi :
Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak Yang Didistribusikan Kepada
Masyarakat
Pendistribusian Ternak Kepada Masyarakat
Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Sarang Burung Walet
h. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, meliputi :
Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Pasar Hasil Produksi
Peternakan
Studi Kelayakan Pembangunan RPH dan Pemindahan Kandang Babi
Peningkatan Kualitas dan Teknis Kemasan Hasil Produksi Peternakan
Pematangan Lahan dan Pembangunan RPH Bontang Lestari
Kajian Ilmiah Sarang Burung Walet
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan
i. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, meliputi :
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 78
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
j. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, meliputi :
Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan
Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan
Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan Lindung dan Mangrove
k. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, meliputi :
Pembuatan Bibit / Benih Tanaman Kehutanan
Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Pemeliharaan Kawasan Hutan Lindung / Mangrove Dan Wisata
Penanaman Pohon Pada Kawasan Terbuka Hijau
l. Program Perlindungan dan Konservasi Hasil Hutan, meliputi :
Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pengelolaan Industri
Hasil Hutan
m. Program dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi :
Penyusunan Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Sosialisasi Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Pengawasan dan Penertiban Pelaksanaan Peraturan Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil Hutan
n. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi :
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Bahan Bacaan, dan Peraturan Perundang-undangan
Penyediaan Bahan Logistik Kantor
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi / Teknis Perkantoran
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 79
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
o. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi :
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor
p. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, meliputi :
Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
q. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, meliputi :
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Pengembangan Sistem Kearsipan dan Dokumentasi
Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Pendidikan dan Pelatihan Character Bullding
r. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan, meliputi :
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Penyusunan Laporan Statistik
Penyusunan Renstra SKPD
Penyusunan Blue Print Perikanan, Kelautan, dan Pertanian
Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaporan
s. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, meliputi :
Penyuluhan dan Pembinaan Kelompok Nelayan
Monitoring Kelompok Usaha Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan
Bidang Peternakan
Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan
Bidang Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Yang Memiliki Potensi
Bidang Perikanan, Pertanian
Diseminasi Teknologi Bagi Aparatur Ke Balai Riset
Pelatihan Aparatur Evaluasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir di Institut
Pertanian Bogor
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 80
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pelatihan Mata Pencaharian Alternatif
Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir dalam Rangka
PNPM-KP
Bantuan Usaha Ekonomi Yang Berbasis Pengentasan Kemiskinan Bagi Ibu
Nelayan ( Kedai Pesisir )
Pelatihan Teknis Budidaya Karang Hias dan Sponge
Fasilitasi Penyediaan Saranan Pengolahan Hasil Perikanan (Bantuan
Keuangan Provinsi)
Peningkatan Saranan dan Prasarana Perikanan
Pembuatan Lantai Jemur Ikan RT.01 Kelurahan Gunubg Elai
Kajian Sosial Ekonomi Perikanan Pertanian, Kehutanan dan Masyarakat
Pesisir.
t. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumber daya Kelautan, meliputi :
Penandaan dan Sosialisasi Batas Kawasan Konservasi Perairan
Laut Kota Bontang
u. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam
Pendayagunaan, meliputi :
Pengawasan Perikanan dan Pengawasan Pengolahan Hasil Perikanan (
WASKAN )
Penyuluhan Masyarakat Pesisir Terhadap illegal Fishing
Bimbingan Teknis Untuk Aparatur Monitoring, Controlling dan
Surveilence Pengawasan
Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Perda Rencana Zonasi
WP3K
v. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut, meliputi
Penyusunan Rencana Strategis Mitigasi Bencana di Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Kota Bontang
Kajian Rencana Pengaman Pulau Beras Basah
Pembangunan Pengaman Pulau Beras Basah
Peningkatan Kepahaman Masyarakat Pesisir Tentang Kawasan Konservasi
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 81
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Penyusunan Master Plan Kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu
Karang dan Padang Lamun
Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang dan Karang Hias
w. Program Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, meliputi
Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Penyusunan Data Statistik Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Indentifikasi, Pemetaan, Penanaman, Pengelolaan dan Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Penyusunan Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
x. Program Pemetaan Ruang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil, meliputi :
Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kota Bontang
Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota
Bontang
Review Rencana Strategis Pesisir Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kota Bontang (WP3K)
Penyusunan Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
y. Program Pengembangan Budidaya Perikanan, meliputi :
Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
Pelatihan Pembenihan Ikan Air Tawar, Payau, Laut
Monitoring Hama, Penyakit Ikan dan Obat-obatan
Penyediaan Sarana Produksi Budidaya Tawar, Payau dan Laut
Pembuatan dan Pecetakan Kolam Ikan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pembenihan pada UPR
One School One Fishpond
Pembinaan Pengembangan Usaha Budidaya
Pengoperasian Balai Benih Ikan Pantai
Pembangunan Balai Benih Ikan Pantai
Peningkatan Sistem Pendataan dan Pengelolaan Data Statistik Perikanan
Budidaya
Kajian Pengembangan Potensi Budidaya Perikanan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Budidaya Rumput Laut
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 82
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
z. Program Pengembangan Perikanan Tangkap, meliputi :
Pendampingan Pada Kelompok Nelayan Perikanan Tangkap
Fasilitasi Bantuan Sarana Bagi Nelayan Tangkap
Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI)
Pengoperasian PPI/TPI dan Operasional Kapal Latih
Pembangunan Fasilitas PPI/TPI
Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pengelolaan Pelabuhan
Perikanan
Pengembangan Perikanan Tangkap Terpadu (Minapolitan)
Peningkatan Sistem Pendataan Statistik Perikanan Tangkap
aa. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, meliputi :
Pembinaan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Perikanan
Pembinaan Dan Promosi Hasil Perikanan dan Kelautan
Optimalisasi Perizinan Usaha Perikanan
Pendampingan Para Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan
Monitoring dan Survey Harga Ikan di Pasar-Pasar Ikan
Studi Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian
Dan Peternakan
Penempatan Produk-Produk Hasil Perikanan dan Pertanian
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 83
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 84
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 85
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 86
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 87
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 88
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 89
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 90
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 91
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Indikator Kinerja dari program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian selama periode 2011 – 2016 dapat dilihat dalam
Tabel 6.1 sebagai berikut :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 92
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 93
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 94
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 95
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 96
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 97
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Perencanaan Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
periode 2006-2011 merupakan serangkaian perencanaan tindakan dan kegiatan yang
mendasar untuk dapat diimplementasikan oleh seluruh jajarannya untuk mencapai
tujuan organisasi.
Penyusunan Perencanaan Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
berpedoman kepada kebijakan pembangunan jangka menengah Pemerintah Kota
Bontang, sehingga arah dan tujuan pembangunan dalam bidang perikanan dimaksudkan
untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Bontang.
Rencana Strategi ini disusun dengan sederhana agar dapat dilakukan evaluasi dan
pertanggungjawaban pelaksanaannya untuk setiap tahun anggaran.
Demikian Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota
Bontang ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam penyusunan program maupun
pelaksanaan pembangunan perikanan, kelautan dan pertanian, sehingga akan tercipta
sasaran dan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
Bontang, Desember 2011
Kepala Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang
Ir. Hj. Aji Erlynawati, MT
NIP 19651022 199203 2 008
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 98
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Lampiran 1. Perhitungan Analisis SWOT
No ANALISIS LINGKUNGAN Bobot
SKALA
RATA-
RATA NILAI Rating Score
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
A KEKUATAN
1
Adanya Perwali No. 29 tahun
2008 tentang Rincian tupoksi
Dinas Perikanan Kelautan dan
Pertanian.
4 0,174 0,087 4 0,348
2
Adanya Perda No. 6 Tahun 2008
tentang organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah
4 0,174 0,087 4 0,348
3
Adanya peralatan kantor dan
sarana prasarana perikanan 4 0,174 0,087 4 0,348
4 Tersedianya prosedur tetap
3 0,130 0,065 4 0,261
5 Adanya tenaga administrasi
4 0,174 0,087 3 0,261
6
Adanya tenaga teknis perikanan
dan pertanian 4 0,174 0,087 4 0,348
Sub Jumlah
23 1 0,500 1,913
B KELEMAHAN
1
Terbatasnya anggaran
pembangunan
1 0,111 0,056 2 0,111
2
Terbatasnya jumlah petugas
fungsional/ tenaga penyuluh
1 0,111 0,056 1 0,056
3
Terbatasnya kualitas SDM tenaga
teknis
1 0,111 0,056 1 0,056
4
Terbatasnya sarana prasarana
penunjang
2 0,222 0,111 2 0,222
5
Terbatasnya sarana pembinaan
dan penyuluhan
2 0,222 0,111 1 0,111
6
Terbatasnya pemahaman terhadap
peraturan perundangan-undangan
dan prosedur tetap
2 0,222 0,111 2 0,222
Sub Jumlah 9 1 0,500 0,778
Jumlah 1,000 2,691 1,14
SSUUMMBBUU
XX
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 99
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No ANALISIS LINGKUNGAN Bobot
SKALA
RATA-
RATA NILAI Rating Score
ANALISIS LINGKUNGAN
EXTERNAL
A PELUANG
1
Adanya teknologi untuk
mengelola sumberdaya perikanan,
kelautan, dan pertanian
3 0,143 0,100 4 0,400
2
Adanya peluang pasar hasil
perikanan, kelautan, dan
pertanian ditingkat lokal hingga
nasional
4 0,190 0,133 3 0,400
3
Adanya dukungan pimpinan
daerah dan perusahaan BUMN
dalam bentuk program CSR untuk
pengembangan usaha perikanan,
kelautan dan pertanian
4 0,190 0,133 4 0,533
4
Adanya kelompok nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah,
petani dan peternak
4 0,190 0,133 4 0,533
5
Adanya potensi sumberdaya
pesisir dan laut di wilayah dalam
dan luar Bontang yang dapat
diakses dengan menguatkan
hubungan kelembagaan
pemerintah daerah dan
kelembagaan masyarakat lokal
3 0,143 0,100 4 0,400
6
Adanya peraturan dibidang
perikanan, pertanian, peternakan
dan kehutanan
3 0,143 0,100 3 0,300
Sub Jumlah
21 1 0,500 2,567
B ANCAMAN
1
Keterbatasan lahan pertanian,
marikultur dan fishing ground
untuk pengembangan usaha
2 0,250 0,167 2 0,333
2
Keterbatasan modal usaha
nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
2 0,250 0,167 1 0,167
3
Terbatasnya kualitas sumber daya
manusia nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani dan
1 0,125 0,083 1 0,083
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 100
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No ANALISIS LINGKUNGAN Bobot
SKALA
RATA-
RATA NILAI Rating Score
peternak
4
Terbatasnya sarana produksi,
pemasaran dan pengolahan hasil
1 0,125 0,083 1 0,083
5
Adanya serangan hama dan
penyakit
1 0,125 0,083 1 0,083
6
Terdapatnya kerusakan hutan,
lahan dan ekosistem pesisir dan
pulau-pulau kecil.
1 0,125 0,083 1 0,083
Sub Jumlah 8 1 0,500 0,833
Jumlah 1,000 3,400
1,733
SSUUMMBBUU
YY
NILAI RATING KEKUATAN/PELUANG
NILAI RATING
KELEMAHAN/ANCAMAN
4 Sangat Berpengaruh 1 Sangat Berpengaruh
3 Berpengaruh 2 Berpengaruh
2 Kurang Berpengaruh 3 Kurang Berpengaruh
1 Tidak Berpengaruh 4 Tidak Berpengaruh
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 101
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Lampiran 2. Pola Diagram dari Faktor-Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal
OPPORTUNITY
2,6
STRENGTH 1,91 1,5
WEAKNESS -0,78
OPPORTUNITY 2,67 1
THREAT -0,83
0,5
WEAKNESS -1,5 -1 -0,5
0,5 1 2 STRENGTH
-0,5
-1
-1,5
THREAT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 102
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Lampiran 3. Hasil Rangking Strategi
No
STRATEGI
KETERKAITAN DENGAN
JML URUTAN
CSF VISI MISI NILAI
1 2 3 4 5 1 2 3
STRATEGI SO
1
Manfaatkan tenaga teknis dan sarana
prasarana untuk menyebarluaskan
teknologi kepada nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak dalam rangka
peningkatan produksi
4 4 4 4 1 3 4 4 4 32 1
2
Manfaatkan tenaga teknis dan sarana
prasarana untuk mengembangkan
teknologi pengelolaan sumberdaya
perikanan
4 1 3 4 2 3 4 4 4 29 5
3
Melaksanakan tupoksi untuk
pemanfaatan potensi ekosistem laut,
pesisir dan pulau-pulau kecil
4 1 2 2 1 4 4 4 4 26 12
4
Manfaatkan tenaga administrasi,
tenaga teknis dan sarana prasarana
untuk membina nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak agar dapat
memanfaatkan peluang pasar.
3 4 4 2 2 1 4 4 4 28 6
5
Manfaatkan peraturan dan prosedur
kerja yg ada untuk pengembangan
usaha perikanan, kelautan dan
pertanian melalui dukungan pemkot,
CSR dan kerjasama dengan pemda
tetangga
3 1 2 4 3 2 4 4 4 27 14
STRATEGI ST
1
Manfaatkan tenaga teknis dan sarana
prasarana untuk memanfaatkan lahan
dan fishing ground yang terbatas
untuk pengembangan usaha
4 2 4 4 1 3 4 4 4 30 4
2
Manfaatkan tenaga teknis, tenaga
administrasi dan sarana prasarana
untuk meningkatkan kualitas SDM
nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
4 4 1 2 1 1 4 4 4 25 15
3
Manfaatkan tenaga teknis, tenaga
administrasi dan sarana prasarana
untuk mengatasi kerusakan lahan,
ekosistem pesisir dan serangan
hama/penyakit
4 1 3 2 1 4 4 4 4 27 11
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 103
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No
STRATEGI
KETERKAITAN DENGAN
JML URUTAN
CSF VISI MISI NILAI
1 2 3 4 5 1 2 3
4
Tingkatkan koordinasi internal dan
eksternal lembaga dinas untuk
meningkatkan modal nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak.
4 1 3 4 3 1 4 4 4 28 7
STRATEGI WO
1
Manfaatkan dukungan pimpinan
daerah dan peraturan yang ada untuk
meningkatkan anggaran dalam
mengatasi terbatasnya sarana dan
prasarana penunjang dan upaya
menjalin kerjasama dengan pemda
tetangga dalam hal pemanfaat
sumberdaya perikanan dan kelautan
3 3 2 2 4 2 4 4 4 28 8
2
Manfaatkan dukungan pimpinan
daerah untuk mengatasi kekurangan
petugas fungsional dan meningkatkan
kualitas SDM tenaga teknis.
4 4 1 2 1 1 4 4 4 25 13
3
Manfaatkan petugas fungsional untuk
pendampingan nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani, peternak
dalam berusaha
4 4 3 4 1 2 4 4 4 30 3
4
Tingkatkan sarana prasarana
penunjang untuk meningkatkan
produksi dan menangkap peluang
pasar
4 1 3 2 4 1 4 4 4 27 12
5
Ciptakan dan kembangkan pola
kemitraan usaha perikanan rakyat
dengan usaha menengah/besar yang
sesuai dengan kondisi fisik sda dan
sosekbud serta kondisi dukungan CSR
3 1 3 4 2 2 4 4 4 27 10
STRATEGI WT
1
Tingkatkan anggaran untuk
meningkatkan sarana produksi,
pengolahan hasil dan pemasaran
4 2 4 4 4 1 4 4 4 31 2
2
Tingkatkan anggaran untuk
menyelenggarakan pengawasan,
pencegahan, pengendalian kerusakan
hutan, lahan dan ekosistem pesisir.
4 1 3 2 1 4 4 4 4 27 13
3
Tingkatkan kuantitas dan kemampuan
tenaga fungsional serta sarana
pembinaan dan penyuluhan untuk
4 4 2 3 1 2 4 4 4 28 9
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 104
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No
STRATEGI
KETERKAITAN DENGAN
JML URUTAN
CSF VISI MISI NILAI
1 2 3 4 5 1 2 3
meningkatkan kualitas SDM nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak.
4
Tingkatkan anggaran dan sarana
prasarana penunjang untuk
mengendalikan serangan
hama/penyakit dalam rangka
meningkatkan produksi.
3 1 4 3 1 1 4 4 4 25 16
Keterangan :
1 KERJASAMA
2 TANGGUNG JAWAB
3 KETERBUKAAN
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 105
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Lampiran 4. Indikator Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani :
1. Penyuluhan dan Pendampingan Petani
dan Pelaku Agribisnis
Terlaksananya penyuluhan dan
pendampingan
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana
Operasional Balai Penyuluhan
Tersedianya Sarana dan Prasarana Balai
Penyuluh
3. Peningkatan Kemampuan Lembaga
Kelompok Tani
Meningkatnya SDM Petani dalam
manajemen kelompok
4. Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfataan
dan Produktivitas Lahan Tidur
Meningkatnya SDM Petani yang mampu
memanfaatkan lahan tidur
Program Peningkatan Ketahanan Pangan :
1. Penyusunan Data Base Potensi Produksi
Pangan
Tersedianya Data potensi produksi
pangan
2. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi
dan Suplai Pangan
Tersedianya Data Pola Konsumsi dan
Suplai Pangan
3. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan
Pokok
Tersedianya Data berkala Harga Pangan
Pokok
4. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif Terlaksananya Penyuluhan Sumber
Pangan Alternatif
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian
/ Perkebunan :
1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh
Pertanian / Perkebunan
Meningkatnya kapasitas tenaga
penyuluh pertanian /perkebunan
Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir :
1. Penyuluhan dan Pembinaan Kelompok
Nelayan
terbinanya kelembagaan kelompok
nelayan dan terselenggaranya
manajemen kelompok
2. Monitoring Kelompok Usaha Bidang
Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang
Peternakan
Tersedianya validasi kelompok
3. Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Bidang
Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang
Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah
Yang Memiliki Potensi Bidang Perikanan,
Pertanian
Termotivasinya pelaku utama usaha
Bidang Perikanan, Pertanian dan
Peternakan untuk meningkatkan
usahanya
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 106
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
4. Diseminasi Teknologi Bagi Aparatur Ke
Balai Riset
Terpenuhinya aparatur yang cakap dan
mampu dalam penerapan teknologi
tepat guna
5. Pelatihan Aparatur Evaluasi Ekonomi
Sumberdaya Pesisir di Institut Pertanian
Bogor
Tersedianya 7 Aparatur yang terampil
6. Pelatihan Mata Pencaharian Alternatif
Meningkatnya kemampuan SDM dalam
hal Mata Pencaharian Alternatif di
wilayah pesisir
7. Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi
Masyarakat Pesisir dalam Rangka PNPM-
KP
Tersedianya Bantuan Bagi Masyarakat
Pesisir
8. Bantuan Usaha Ekonomi Yang Berbasis
Pengentasan Kemiskinan Bagi Ibu
Nelayan ( Kedai Pesisir )
Peningkatan Usaha Bagi 1 Kelompok Ibu
Nelayan
9. Pelatihan Teknis Budidaya Karang Hias
dan Sponge
Meningkatan keterampilan bagi nelayan
dalam pengembangan Budidaya Karang
Hias dan Sponge 60 orang
Program Peningkatan Produksi Pertanian /
Perkebunan :
1. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian
Dan Perkebunan
Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
2. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian
dan Perkebunan Tersedianya Bibit Bagi Masyarakat
Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Ternak :
1. Pemeliharaan Kesehatan dan Penyakit
Menular Ternak
Meningkatnya Kesehatan Hewan/Ternak
Milik Masyarakat
2. Surveilans dan Epidemiologi Penyakit
Hewan / Ternak
Tersedianya Informasi Penyebaran
Penyakit
3. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit
Penyakit Epidemik Tersedianya Dana Taktis
Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan :
1. Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak
Yang Didistribusikan Kepada Masyarakat
Penyuluhan ke Kelompok Peternak
2. Pendistribusian Ternak Kepada
Masyarakat
Tersedianya Bibit Ternak untuk
mendukung swasembada Daging 1000
ekor dan Peningkatan Kesejahteraan
Peternak
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 107
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
3. Pengawasan dan Pengendalian
Pengusahaan Sarang Burung Walet
Termitoringnya Usaha Sarang Burung
Walet
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
:
1. Pendampingan Pada Kelompok Nelayan
Perikanan Tangkap
Terlaksananya pembinaan teknis bagi
nelayan tangkap Kota Bontang
2. Fasilitasi Bantuan Sarana Bagi Nelayan
Tangkap
Terlaksananya Bantuan dan Peningkatan
SDM Bagi Nelayan Tangkap :
- Pelatihan AKAPIN III
- Pelatihan BST
- Pelatihan Penangkapan Ikan
- Alat Tangkap Perikanan
- Pengadaan Kapal 10 GT
- Pengadaan Kapal 30 GT dan Alat
Tangkap
Program Pengembangan Budidaya
Perikanan :
1. Pendampingan Pada Kelompok Tani
Pembudidaya Ikan
Pendampingan dan Pembinaan pada
kelompok pembudidaya ikan
2. Pelatihan Pembenihan Ikan Air Tawar,
Payau, Laut
Meningkatnya SDM tentang Budidaya
pembenihan Ikan
3. Monitoring Hama, Penyakit Ikan dan
Obat-obatan
Meningkatnya SDM tentang Budidaya
pembesaran ikan
4. Penyediaan Sarana Produksi Budidaya
Tawar, Payau dan Laut
Terkendalinya Hama dan Penyakit Ikan
serta pengendadalian obat
5. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Meningkatnya produksi Budidaya
6. Pembuatan dan Pecetakan Kolam Ikan Meningkatnya jumlah pembudidaya
untuk mendapatkan bantuan dari
lembaga keuangan SDM Pembudidaya
7. Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pembenihan pada UPR
Meningkatnya Areal Budidaya
8. One School One Fishpond Tersedianya Sarana dan Prasarana
Pembenihan pada UPR
9. Pembinaan Pengembangan Usaha
Budidaya
Meningkatnya Pengetahuan Masyarakat
Tentang Teknik Budidaya
10. Pengoperasian Balai Benih Ikan Pantai Beroperasinya BBIP
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 108
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
11. Pembangunan Balai Benih Ikan Pantai Tersedianya Operasional BBIP
12. Peningkatan Sistem Pendataan dan
Pengelolaan Data Statistik Perikanan
Budidaya
Tersedianya sistem data statistik
perikanan budidaya
13. Kajian Pengembangan Potensi Budidaya
Perikanan
Tersedinya Dokumen Pengembangan
Potensi Budidaya Perikanan
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
1. Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI) Terlaksananya restoking dan dan
Pengawasan SDI serta tersedianya data
potensi SDI a. Restoking Ikan
b. Kajian Potensi SDI
c. Optimalisasi Pengawasan SDI Terlaksananya Pengawasan SDI
2. Pengoperasian PPI/TPI dan Operasional
Kapal Latih
Tersedianya Dana untuk Pengeporasian
PPI/TPI dan Kapal Latih
3. Pembangunan Fasilitas PPI/TPI Terlaksananya Pembangunan TPI/PPI
a. Pemagaran Keliling PPI
b. Pembangunan Lantai Pakir PPI
c. Pengerukan Alur Dermaga Tambat dan
Kolam Labuh
d. Pembangunan Musholla
e. Pos Jaga Satpam
f. Pintu Gerbang PPI
g. Balai Pertemuan Nelayan
h. Review dokumen lingkungan PPI/TPI
4. Peningkatan Dukungan Manajemen dan
Pengelolaan Pelabuhan Perikanan
Meningkatnya SDM pengelolaan PPI
a. Manajemen Pengelolaan PPI
b. Penetapan Status Pengelolaan WKOPP
c. Peningkatan Statis PPI ke PPP
5. Pengembangan Perikanan Tangkap
Terpadu (Minapolitan)
Terlaksananya Pengembangan perikanan
tangkap terpadu melalui Model
minapolitan a. Revisi DED & RAB
b. Pengembangan Minapolitan
6. Peningkatan Sistem Pendataan Statistik
Perikanan Tangkap
Tersedianya data statistik perikanan
tangkap yang akurat di Kota Bontang
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 109
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan :
1. Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan
Prasarana Pasar Hasil Produksi Peternakan
Tersedianya Sarana Prasana RPH
2. Studi Kelayakan Pembangunan RPH dan
Pemindahan Kandang Babi
Terbangunnya Sarana Pendukung RPH
500 m2
3. Peningkatan Kualitas dan Teknis Kemasan
Hasil Produksi Peternakan
Meningkatnya kualitas hasil peternakan
pada usaha hasil peternakan
4. Pematangan Lahan dan Pembangunan
RPH Bontang Lestari
Tersedianya kesiapan lahan dan
terbangunya RPH
5. Kajian Ilmiah Sarang Burung Walet Tersedianya Dokumen Ilmiah Budidaya
Burung Walet
6. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar
Produksi Hasil Peternakan
Terbangunnya Pagar dan sarana
pengolahan Limbah
Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Peternakan :
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Peternakan Tepat Guna
Tersedianya Sarana dan Prasarana
Teknologi Peternakan
Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian / Perkebunan :
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat
Guna
Tersedianya Produksi Pertanian dan
Perkebunan
Program Optimalisasi Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi Perikanan :
1. Pembinaan Pasca Panen dan Pengolahan
Hasil Perikanan
Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan
Hasil Perikanan dan Pertanian
2. Pembinaan Dan Promosi Hasil Perikanan
dan Kelautan
Terlaksanaya Pengenalan Produk-produk
pelaku usaha hasil perikanan, pertanian
dan peternakan
3. ptimalisasi Perizinan Usaha Perikanan Terlaksananya pengurusan perijinan
usaha perikanan yang optimal
4. Pendampingan Para Pelaku Usaha
Pengolahan Hasil Perikanan
Terlaksananya peningkatan pengetahuan
dan keterampilan bagi pelalu usaha
pengolahan hasil perikanan dan
pertanian
5. Monitoring dan Survey Harga Ikan di
Pasar-Pasar Ikan
Tersedianya Data Harga Ikan
6. Studi Pengolahan Hasil Perikanan,
Pertanian dan Peternakan
Tersedianya dokumen studi Pengolahan
Hasil Perikanan, Pertanian dan
Peternakan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 110
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
7. Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian
Dan Peternakan
Tersedianya Sarana dan Prasarana
Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian
dan Peternakan
8. Penempatan Produk-Produk Hasil
Perikanan Dan Pertanian
Tersedianya tempat-tempat hasil
produk-produk hasil perikanan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
Hutan :
1. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan Tersusunya dokumen pengelolaan dan
pemanfaatan hutan
2. Perencanaan dan Pengembangan Hutan
Kemasyarakatan
Pelestarian Kawasan Hutan dan
Peningkatan Pendapatan Masyarakat
3. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan
Lindung dan Mangrove
Pelestarian Kawasan Hutan Lindung dan
Mangrove
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan :
1. Pembuatan Bibit / Benih Tanaman
Kehutanan
Terlaksananya penghijauan Lingkungan
dan Kawasan Hutan
2. Pembinaan, Pengendalian dan
Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan
dan Lahan
Terlaksananya Gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat
Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Penghijauan Lingkungan 40 Ha/Tahun)
4. Pemeliharaan Kawasan Hutan Lindung /
Mangrove Dan Wisata
Penghijauan Lingkungan
5. Penanaman Pohon Pada Kawasan
Terbuka Hijau
Penghijauan Lingkungan
Program Perlindungan dan Konservasi Hasil
Hutan :
a. Penyuluhan Kesadaran Masyarakat
Mengenai Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian
Kawasan Hutan
Program dan Penertiban Industri Hasil
Hutan :
1. Penyusunan Peraturan Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Draft Raperda Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
2. Sosialisasi Peraturan Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Peningkatan Kapasitas Masyarakat
3. Pengawasan dan Penertiban Pelaksanaan
Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan
Industri Hasil Hutan
Tertibnya Pengelolaan Industri Hasil
Hutan Sesuai dengan Perda
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 111
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya
Kelautan :
1. Penandaan dan Sosialisasi Batas Kawasan
Konservasi Perairan Laut Kota Bontang
sosialisasi dan Penandaan kawasan
konservasi Perairan Laut Kota Bontang
Program Peningkatan Kesadaran dan
Penegakan Hukum Dalam
Pendayagunaan :
1. Pengawasan Perikanan dan Pengawasan
Pengolahan Hasil Perikanan ( WASKAN )
Meningkatnya Pengawasan Sektor
Perikanan dan Mutu hasil pengolahan
hasil perikanan serta peran serta
masyarakat dalam pengawasan
perikanan
2. Penyuluhan Masyarakat Pesisir Terhadap
Ilegal Fishing
Pembinaan terhadap masyarakat pesisir
tentang ilegal fishing sebanyak 300
orang
3. Bimbingan Teknis Untuk Aparatur
Monitoring, Controlling dan Surveilence
Pengawasan
Bimbingan teknis bagi aparatur
monitoring, controling dan surveilence
Pengawasan untuk 10 orang Aparatur
4. Penyusunan Naskah Akademis dan
Rancangan Perda Rencana Zonasi WP3K
Tersusunya Naskah Akademis dan
rancangan Perda Zonasi WP3K
Program Peningkatan Mitigasi Bencana
Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut :
1. Penyusunan Rencana Strategis Mitigasi
Bencana di Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kota Bontang
Tersedianya Dokumen Rencana Strategis
Mitigasi Bencana di P3K
2. Kajian Rencana Pengaman Pulau Beras
Basah
Tersedianya Dokumen Rencana
Pengaman Pulau Beras Basah
3. Pembangunan Pengaman Pulau Beras
Basah
Terlaksananya kegiatan Pengaman Pulau
Beras Basah
4. Peningkatan Kepahaman Masyarakat
Pesisir Tentang Kawasan Konservasi
Memberikan pembinaan masyarakat
tentang kawasan konservasi
5. Penyusunan Master Plan Kawasan
Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang
dan Padang Lamun
Tersedianya dokumen Master Plan
Kawasan Rehabilitasi Mangrove,
Terumbu Karang dan Padang Lamun
6. Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang
dan Karang Hias
Berkembangnya Ekosistem Terumbu
Karang dan Karang Hias
Program Pengembangan Aplikasi dan
Teknologi Informasi dan Komunikasi :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 112
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
1. Review Data Base dan Kajian Potensi Laut,
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya Dokumen Review Data
Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
2. Penyusunan Data Statistik Bidang
Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya Dokumen Statistik
Perikanan, Kelautan dan Pertanian
3. Indentifikasi, Pemetaan, Penanaman,
Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya Dokumen Indentifikasi,
Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan
Pendayagunaan Sumber Pesisir dan
Pulau-Pulau kecil
4. Penyusunan Profil Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
Tersedianya Dokumen Profil Ekosistem
Laut dan Pesisir Kota Bontang
Program Pemetaan Ruang Perencanaan
Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil :
1. Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan
Kota Bontang
Terlaksananya Pengelolaan Konservasi
Perairan Kota Bontang
2. Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota
Bontang
Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
3. Review Rencana Strategis Pesisir Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota
Bontang (WP3K)
Dokumen Review Strategis Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
4. Penyusunan Rencana Aksi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran, meliputi :
Terwujudnya peningkatan kinerja
manajemen internal dalam rangka
pelaksanaan tugas rutin
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya kelancaran surat
menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Terwujudnya kelancaran komunikasi
kedinasan
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional
Tersedianya dana perijinan kendaraan
dinas
4. Penyediaan Alat Tulis Kantor Tersedianya Alat Tulis Kantor
5. Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Tersedianya Cetakan dan Penggandaan
Kantor
6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /
Penerangan Bangunan Kantor
Tersedianya komponen listrik dan
penerangan
7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Tersedianya peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 113
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
8. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Tersedianya Peralatan Rumah Tangga
Kantor
9. Penyediaan Bahan Bacaan, dan
Peraturan Perundang-undangan
Tersedianya Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
10. Penyediaan Bahan Logistik Kantor Tersedianya Logistik Kantor
11. Penyediaan Makanan dan Minuman Tersedianya Makan dan Minum Tamu
dan Rapat
12. Rapat-Rapat koordinasi dan Konsultasi
Ke Luar Daerah
Jumlah Kegiatan Koordinasi yang
dilaksanakan
13. Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi /
Teknis Perkantoran
Tersedianya tenaga administrasi non
PNS yang diperlukan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, meliputi :
1. Pengadaan Kendaraan Dinas /
Operasional
Tersedianya kendaraan operasional
2. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung
Kantor
Tersedianya Pemeliharaan Gedung
Kantor
3. Pemeliharaan Rutin / Berkala
Kendaraan Dinas / Operasional
Tersedianya Pemeliharaan Kendaraan
Operasional
4. Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan
Gedung Kantor
Tersedianya Pemeliharaan peralatan
gedung kantor
Program Peningkatan Disiplin Aparatur,
meliputi :
1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan Tersedianya Pakaian Lapangan SKPD
2. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari
Tertentu
Tersedianya Pakaian Olah Raga
Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur, meliputi :
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal Presentase Aparatur yang mengikuti
Diklat
2. Pengembangan Sistem Kearsipan dan
Dokumentasi
Presentase Sistem Pengembangan
Kearsipan dan Dokumentasi
3. Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian
Tersedianya Profil Dinas Perikanan,
Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,
meliputi :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 114
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar
Tersusunnya LAKIP SKPD
2. Penyusunan Laporan Keuangan
Semesteran dan Prognosis Realisasi
Laporan Semesteran dan Prognosis
3. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir
Tahun
Tersusunya Laporan Keuangan Akhir
Tahun
4. Penyusunan Laporan Statistik Tersusnya Laporan Statistik SKPD
5. Penyusunan Renstra SKPD Tersusunnya Renstra SKPD
6. Penyusunan Blue Print Perikanan,
Kelautan, dan Pertanian
Tersusunya Blue Print SKPD
7. Pengembangan Sistem Monitoring dan
Evaluasi Pelaporan
Tersedianya Sistem Monitoring dan
Evaluasi
Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan : - - 363.250.000 - 1.012.990.000 - 1.200.000.000 - 1.340.000.000 3.916.240.000 - 1.550.000.000 DPKP Bontang
1. Penyusunan Data Base
Potensi Produksi Pangan
Tersedianya Data
potensi produksi
pangan
96.100.000 96.100.000 100.000.000
2. Analisis dan
Penyusunan Pola
Konsumsi dan Suplai
Pangan
Tersedianya Data
Pola Konsumsi dan
Suplai Pangan
100.000.000 100.000.000 100.000.000
3. Pemantauan dan
Analisis Harga Pangan
Pokok
Tersedianya Data
berkala Harga
Pangan Pokok
75.000.000 75.000.000 75.000.000
c. Terlaksananya
pembinaan kelompok
tani dan nelayan
untuk peningkatan
kapasitas lembaga
4. Penyuluhan Sumber
Pangan Alternatif
Terlaksananya
Penyuluhan Sumber
Pangan Alternatif
92.150.000 92.150.000 100.000.000
5. Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
Terlaksananya
Pembinaan Kegiatan
Penganekaragaman
Pangan
250 orang 333.990.000 250 orang 350.000.000 250 orang 400.000.000 750 orang 1.083.990.000 250 orang 350.000.000
d. Ketersediaan
energi dan protein
perkapita kota
bontang
Penyusunan Neraca
Bahan Makanan (NBM)
Tersedianya Data 75.000.000 80.000.000 90.000.000 245.000.000 100.000.000
e. Penguatan
Cadangan Pangan
Kota Bontang
Penyusunan Data
Cadangan Pangan
Tersedianya Data 40.000.000 50.000.000 60.000.000 150.000.000 70.000.000
f. Ketersediaan
Informasi Pasokan,
Harga dan Akses
Pangan
Pengumpulan data dan
Informasi Pasokan, Harga
dan Akses Pangan
Tersedianya Data 100.000.000 110.000.000 120.000.000 330.000.000 130.000.000
g. Stabilitas Harga
dan Pasokan Pangan
Penyusunan Data
Stabilitas Harga dan
Pasokan Pangan
Tersedianya Data 40.000.000 50.000.000 60.000.000 150.000.000 70.000.000
Penyusunan Skor Pola
Pangan Harapan (PPH)
Kota Bontang
Lomba Cipta Menu 2BSA
Pelatihan Kader Pangan
i. Pengawasan dan
pembinaan
Keamanan Pangan
Pengambilan sampel
produk pangan segar dan
Pelatihan dan penyuluhan
keamanan pangan segar
tersedianya Data
dan terllaksananya
pelatihan dan
penyuluhan
150.000.000 250.000.000 275.000.000 675.000.000 150.000.000
j. Penanganan
Daerah Rawan
Pangan
Identifikasi daerah rawan
pangan
Tersedianya Data
dan Bantuan daerah
rawan pangan
124.000.000 150.000.000 165.000.000 439.000.000 125.000.000
k. Tersedianya
sarana prasarana
balai penyuluhan
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani : 356.805.840 - 856.450.000 - 1.364.166.000 - 987.000.000 - 970.000.000 4.534.421.840 - 770.000.000 DPKP Bontang
l. Terlaksananya
pelatihan mata
pencaharian alternatif
bagi nelayan,
pembudiaya ikan dan
pengolah
1. Penyuluhan dan
Pendampingan Petani dan
Pelaku Agribisnis
Terlaksananya
penyuluhan dan
pendampingan
140 orang dan 5
Lembaga Petani70 orang 134.490.000 70 orang 503.250.000 100 orang 516.335.000 70 orang 237.000.000 70 orang 140.000.000 350 orang 1.531.075.000 70 orang 150.000.000
m. Tersedia dan
Terdistribusinya
Bantuan Sarana dan
Prasarana Bagi
Masyarakat Pesisir
2. Penyediaan Sarana
dan Prasarana
Operasional Balai
Penyuluhan
Tersedianya Sarana
dan Prasarana Balai
Penyuluh
222.315.840 53.200.000 537.831.000 430.000.000 Pagar 500.000.000 1.743.346.840 250.000.000
n. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan Usaha
Ekonomi Bagi Ibu
Nelayan ( Kedai
3. Peningkatan
Kemampuan Lembaga
Kelompok Tani
Meningkatnya SDM
Petani
5 Lembaga
Petani3 lembaga 150.000.000 3 Lembaga 155.000.000 3 lembaga 160.000.000 3 lembaga 165.000.000 12 Lembaga 630.000.000 3 lembaga 200.000.000
o. Terlaksananya
Peningkatan
Kapasitas Tenaga
Penyuluh dan
aparatur
4. Penyuluhan dan
Bimbingan Pemanfataan
dan Produktivitas Lahan
Tidur
Meningkatnya SDM
Petani yang mampu
memanfaatkan lahan
tidur
-20 orang, Bantuan
Saprodi 150.000.000
20 orang, Bantuan
Saprodi 155.000.000
20 orang, Bantuan
Saprodi 160.000.000
20 orang,
Bantuan Saprodi 165.000.000
80 orang, Bantuan
Saprodi 630.000.000
20 orang,
Bantuan Saprodi 170.000.000
Program
Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian /
Perkebunan :
- 45.000.000 - 45.000.000 - 72.000.000 - 160.000.000 - 322.000.000 165.000.000 DPKP Bontang
1. Peningkatan Kapasitas
Tenaga Penyuluh
Pertanian / Perkebunan
Meningkatnya
kapasitas tenaga
penyuluh pertanian
/perkebunan
Meningkatnya
SDM Penyuluh
Terasedianya
Insentif Bagi 12
Penyuluh
Pertanian,
Peternakkan
dan Perikanan
Insentif bagi 12
Penyuluh Pertanian 45.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 4 Unit
Sarana Penyuluh
45.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 4 Unit
Sarana Penyuluh
72.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 4 Unit
Sarana Penyuluh
160.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 12 Unit
Sarana Penyuluh
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 12 Unit
Sarana Penyuluh
322.000.000
Insentif 12
Penyuluh
Pertanian dan 4
Unit Sarana
Penyuluh
165.000.000
Program
Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
Pesisir :
350.900.000 1.951.325.000 2.514.590.000 2.185.000.000 2.290.000.000 9.291.815.000 860.000.000 DPKP Bontang
1. Penyuluhan dan
Pembinaan Kelompok
Nelayan
terbinanya
kelembagaan
kelompok nelayan
dan
terselenggaranya
manajemen
kelompok
60 Klp 30 Klp 350.900.000 30 Klp 366.325.000 30 Klp 180.000.000 30 Klp 190.000.000 30 Klp 450.000.000 150 Kelmpok 1.186.325.000 150 Klp 250.000.000
2. Monitoring Kelompok
Usaha Bidang Perikanan,
Bidang Pertanian dan
Bidang Peternakan
Tersedianya validasi
kelompok100% 30 Klp 50.000.000 30 Klp 50.000.000 30 Klp 70.000.000 30 Klp 80.000.000 120 Kelompok 250.000.000 30 Klp 90.000.000
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode
RPJMD
tahun 2016 masa transisiUnit Keja
PenanggungjawabLokasi
480.000.000 180.000.000
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
a. Terlaksananya
penyuluhan agribisnis
dan pendampingan
petani
b .Terlaksananya
penyuluhan dan
pelatihan teknis
perikanan
(penangkapan dan
budidaya ikan dan
biota laut lainnya)
1. Meningkatkan
kemampuan
keterampilan teknis
sumber daya
manusia nelayan,
petani, dan
peternak
Meningkatnya
jumlah nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani
dan peternak yang
terampil dan
produktif
p. Terlaksananya
Temu Lapang Bagi
Pelaku Utama
Perikanan, Pertanian
dan Peternakan Ke
Sentra – Sentra
Daerah Perikanan,
Pertanian
2011 2012 2013 2014 2015Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
(Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Data Capaian
pada awal
tahun
perencanaan
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
h. Skor Pola Pangan
Harapan Kota
Bontang
Tersedianya Data 150.000.000 160.000.000 170.000.000
3. Temu Lapang Bagi
Pelaku Utama Bidang
Perikanan, Bidang
Pertanian dan Bidang
Peternakan Ke Sentra –
Sentra Daerah Yang
Memiliki Potensi Bidang
Perikanan, Pertanian
Termotivasinya
pelaku utama untuk
meningkatkan
usahanya
30 Kelompok 10 Klp 60.000.000 10 Klp 80.000.000 20 Kelompok 140.000.000 10 Klp 80.000.000
4. Diseminasi Teknologi
Bagi Aparatur Ke Balai
Riset
Terpenuhinya
aparatur yang cakap
dan mampu dalam
penerapan teknologi
tepat guna
5 0rang 50.000.000 10 orang 70.000.000 15 Kelompok 120.000.000 10 orang 90.000.000
5. Pelatihan Aparatur
Evaluasi Ekonomi
Sumberdaya Pesisir di
Institut Pertanian Bogor
Tersedianya 7
Aparatur yang
terampil
7 Aparatur 275.000.000 7 Aparatur 275.000.000
6. Pelatihan Mata
Pencaharian Alternatif
Meningkatnya
kemampuan SDM30 Orang 150.000.000 30 orang 150.000.000
7. Bantuan Sarana dan
Prasarana Bagi
Masyarakat Pesisir dalam
Rangka PNPM-KP
Tersedianya Bantuan
Bagi Masyarakat
Pesisir
-1 Unit Pengolah
Air Bersih/ Pulau 300.000.000
1 Unit Pengolah Air
Bersih/ Pulau 300.000.000
1 Unit Pengolah
Air Bersih/ Pulau 350.000.000
8. Bantuan Usaha
Ekonomi Yang Berbasis
Pengentasan Kemiskinan
Bagi Ibu Nelayan ( Kedai
Pesisir )
Peningkatan Usaha
Bagi 1 Kelompok Ibu
Nelayan
-1 Kedai Pesisir /
Pulau 150.000.000
1 Kedai Pesisir /
Pulau 165.000.000
1 Kedai Pesisir /
Pulau 165.000.000 2 Kedai Pesisir / Pulau 480.000.000
Meningkatan
keterampilan bagi
nelayan dalam
pengembangan
Budidaya Karang
Hias dan Sponge 60
orang
30 Orang 250.000.000 30 orang 275.000.000 60 orang 525.000.000
Fasilitasi Penyediaan
Saranan Pengolahan
Hasil Perikanan (bantuan
Keuangan Provinsi)
Meningkatkan
perekonomian
masyarakat
pengolahan rumput
laut dan pengolah
pakan ikan
3 unit pengeloh
rumput laut 750.000.000 3 unit lantai jemur 1.000.000.000 3 unit lantai jemur 1.000.000.000
3 unit lantai
jemur 1.000.000.000
3 unit pengolah
rumput laut dan 9 unit
lantai jemur
3.750.000.000 3 unit lantai
jemur 1.000.000.000
Peningkatan sarana dan
Prasarana Perikanan
Tercapainya Sarana
dan Prasarana
Perikanan
Mesin, Kapal, dan
karamba 150.000.000
Mesin, Kapal, dan
karamba 230.000.000
mesin, kapal,alat
tangkap dan
pengolah ikan
230.000.000
mesin, kapal,alat
tangkap dan pengolah
ikan
610.000.000
mesin,
kapal,alat
tangkap dan
pengolah ikan
230.000.000
Pembuatan Lantai Jemur
Ikan RT.01 Kelurahan
Gubung Elai
Tersedianya Lantai
Jemur IkanLantai Jemur Ikan 175.000.000 Lantai Jemur Ikan 230.000.000
Lantai Jemur
Ikan 230.000.000
3 buah lantai jemur
ikan 635.000.000
Lantai Jemur
Ikan 230.000.000
Kajian Sosial Ekonomi
Perikanan, Pertanian,
Kehutanan dan
Masyarakat Pesisir
Tersedianya
Dokumen Kajian
Monitoring dan
Evaluasi Program
Kegiatan Guna
Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat
dokumen 519.590.000 \ dokumen 519.590.000
a. Terlaksananya
monitoring hama dan
penyakit.
Program Peningkatan
Produksi Pertanian /
Perkebunan :
585.080.000 831.780.000 399.890.500 475.000.000 485.000.000 2.776.750.500 495.000.000 DPKP Bontang
1. Penyediaan Sarana
Produksi Pertanian Dan
Perkebunan
Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebuna
n
364.095.000 601.780.000 254.517.500 235.000.000 240.000.000 1.695.392.500 245.000.000
2. Pengembangan Bibit
Unggul Pertanian dan
Perkebunan
Tersedianya Bibit
Bagi Masyarakat 220.985.000 230.000.000 145.373.000 240.000.000 245.000.000 1.081.358.000 250.000.000
c. Tersedia dan
terdistribusinya
sarana produksi
pertanian
Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Ternak :
- 536.160.000 509.470.500 440.000.000 460.000.000 1.945.630.500 480.000.000 DPKP Bontang
d. Tersedia dan
terdistribusinya benih
ikan
1. Pemeliharaan
Kesehatan dan Penyakit
Menular Ternak
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan/Ternak Milik
Masyarakat
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan
Meningkatnya
Kesehatan Hewan 236.160.000
Meningkatnya
Kesehatan Hewan 199.470.500
Meningkatnya
Kesehatan Hewan 120.000.000
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan
130.000.000 Meningkatnya
Kesehatan Hewan 685.630.500
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan
140.000.000
e. Terlaksananya
pemeliharaan
kesehatan dan
pencegahan penyakit
ternak
2. Surveilans dan
Epidemiologi Penyakit
Hewan / Ternak
Tersedianya
Informasi
Penyebaran Penyakit
Tersedianya
Kesehatan
Hewan di 3
Kecamatan di
Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
100.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
110.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
120.000.000
Terjaganya
Kesehatan
Hewan Kota
Bontang
130.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
460.000.000 140.000.000
3. Pemusnahan Ternak
Yang Terjangkit Penyakit
Epidemik
Tersedianya Dana
Taktis
Tersedianya
Kesehatan
Hewan di 3
Kecamatan di
Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya
Kesehatan
Hewan Kota
Bontang
200.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
800.000.000
Terjaganya
Kesehatan
Hewan Kota
Bontang
200.000.000
a. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan kapal
perikanan dan alat
tangkap ikan
Program Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan : 406.150.000 193.990.000 237.145.000 257.145.000 277.145.000 1.371.575.000 297.145.000 DPKP Bontang
b. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan bibit ternak
1. Penyuluhan
Pengelolaan Bibit Ternak
Yang Didistribusikan
Kepada Masyarakat
Penyuluhan ke
Kelompok PeternakPenyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
60.100.000
Penyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
93.990.000
Penyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
10.000.000
Penyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
20.000.000 Penyuluhan kepada
80 Kelompok Peternak 184.090.000
Penyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
30.000.000
c. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan bibit
pertanian
2. Pendistribusian Ternak
Kepada Masyarakat
Tersedianya Bibit
Ternak untuk
mendukung
swasembada Daging
1000 ekor dan
Peningkatan
Kesejahteraan
Peternak
17 Kelompok
Ternak dan
Ternak Sapi 356
20 Ekor Sapi 346.050.000 ayam 100 ekor
dan itik 100 ekor 137.145.000
ayam 100 ekor dan
itik 100 ekor 147.145.000
ayam 100 ekor
dan itik 100 ekor 157.145.000
ayam 300 ekor dan
itik 300 ekor 787.485.000
ayam 100 ekor
dan itik 100 ekor 167.145.000
3. Meningkatkan
kemampuan modal
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
petani dan
peternak
Meningkatnya
kemampuan skala
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani
dan peternak
2. Meningkatkan
produksi dengan
intensifikasi usaha
untuk
memanfaatkan
peluang pasar
Meningkatnya
jumlah produksi
perikanan,
pertanian tanaman
pangan dan
peternakanb. Tersedia dan
terdistribusinya bibit
unggul pertanian dan
perkebunan
d. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan alat
pertanian
3. Pengawasan dan
Pengendalian
Pengusahaan Sarang
Burung Walet
Termitoringnya
Usaha Sarang
Burung Walet
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan
dan Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok pengusaha
walet
400.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
e. Terlaksananya
Pengawasan dan
Pengendalian
Pengusahaan Sarang
Burung Walet
Program
Pengembangan
Perikanan Tangkap : 3.383.359.500 - 1.451.576.000 - 911.337.840 - 1.600.000.000 - 5.290.000.000 12.636.273.340 - 5.300.000.000 DPKP Bontang
f. Terlaksananya
Penyuluhan
Pengelolaan Bibit
Ternak
1. Pendampingan Pada
Kelompok Nelayan
Perikanan Tangkap
Terlaksananya
pembinaan teknis
bagi nelayan
tangkap Kota
Bontang
10 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan 264.215.000 25 Klp Nelayan 269.738.000 25 Klp Nelayan 250.330.000 25 Klp Nelayan 280.000.000 25 Klp Nelayan 290.000.000 1.354.283.000 25 Klp Nelayan 300.000.000
g. Terlaksananya
Pendampingan Pada
Kelompok Nelayan
2. Fasilitasi Bantuan
Sarana Bagi Nelayan
Tangkap
Terlaksananya
Bantuan dan
Peningkatan SDM
Bagi Nelayan
Tangkap
15 Kelompok 3.119.144.500 1.181.838.000 661.007.840 1.320.000.000 5.000.000.000 11.281.990.340 5.000.000.000
- Pelatihan AKAPIN
III30 orang 30 orang 30 orang 90 orang 30 orang
- Pelatihan BST 30 orang 30 orang 30 orang 90 orang 30 orang
- Pelatihan
Penangkapan Ikan30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 150 orang 30 orang
- Alat Tangkap
Perikanan30 Unit 30 Unit 30 Unit 30 Unit 120 orang 30 Unit
- Pengadaan Kapal
10 GT5 Kapal 5 Kapal 5 Kapal 15 kapal 5 Kapal
- Pengadaan Kapal
30 GT dan Alat
Tangkap
1 2 3 kapal 2
Program
Pengembangan
Budidaya Perikanan :
2.252.176.000 6.127.794.300 5.266.406.300 7.589.000.000 8.199.000.000 29.434.376.600 7.440.000.000 DPKP Bontang
1. Pendampingan Pada
Kelompok Tani
Pembudidaya Ikan
Pendampingan dan
Pembinaan pada
kelompok
pembudidaya ikan10 Kelompok 15 Klp 422.690.000 20 Klp 598.875.000 199 orang/ 30 Klp 457.962.800 30 Klp 654.000.000 30 Klp 654.000.000 125 Klp 2.787.527.800
b. BBIP dapat
beroperasi dengan
optimal.
2. Pelatihan Pembenihan
Ikan Air Tawar, Payau,
Laut
Meningkatnya SDM
tentang Budidaya
pembenihan Ikan 15 orang 150.000.000 15 orang 150.000.000 15 orang 150.000.000 45 Klp 450.000.000 200.000.000
c. PPI dapat
beroperasi dengan
optimal
3. Monitoring Hama,
Penyakit Ikan dan Obat-
obatan
Meningkatnya SDM
tentang Budidaya
pembesaran ikan 30 orang 250.000.000 30 orang 250.000.000 30 orang 250.000.000 30 orang 250.000.000 120 orang 1.000.000.000 30 orang 250.000.000
d. Terbangunnya
RPH yang ASUH
4. Penyediaan Sarana
Produksi Budidaya Tawar,
Payau dan Laut
Terkendalinya Hama
dan Penyakit Ikan
serta
pengendadalian obat 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 4 Paket 400.000.000 1 paket 100.000.000
e. Berfungsinya Balai
Penyuluhan
Pertanian.
5. Pembinaan dan
Pengembangan
Perikanan
Meningkatnya
produksi Budidaya 100 orang 1.000.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 355 orang 3.550.000.000 100 orang 1.000.000.000
f. Tersedianya Studi
Kelayakan Rumah
Pemotongan Hewan
6. Pembuatan dan
Pecetakan Kolam Ikan
Meningkatnya jumlah
pembudidaya untuk
mendapatkan
bantuan dari
lembaga keuangan
SDM Pembudidaya15 Pembudidaya
30
Pembudidaya 369.265.000
30 Pembudidaya
dan 5
pengembangan
SDM
141.500.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
120 Pembudidaya
dan 26
pengembangan SDM
960.765.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
g. Tersedianya Studi
Kelayakan
Penangkaran Buaya
7. Penyediaan Sarana
dan Prasarana
Pembenihan pada UPR
Meningkatnya Areal
Budidaya Terlaksananya
Pembuatan Kolam
0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan Kolam
0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan Kolam
0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan
Kolam 0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan Kolam 2
Ha
1.400.000.000
Terlaksananya
Pembuatan
Kolam 0,5 Ha
350.000.000
h. Tersedianya
sarana teknologi
biogas.
8. One School One
Fishpond
Tersedianya Sarana
dan Prasarana
Pembenihan pada
UPR
15 UPR 345.000.000 15 UPR 350.000.000 15 UPR 225.000.000 15 UPR 225.000.000 60 UPR 1.145.000.000 15 UPR 250.000.000
i. Tersedianya sarana
prasarana budidaya
ikan
9. Pembinaan
Pengembangan Usaha
Budidaya
Meningkatnya
Pengetahuan
Masyarakat Tentang
Teknik Budidaya5 Sekolah 90.000.000 5 Sekolah 90.000.000 5 Sekolah 90.000.000 5 Sekolah 90.000.000 20 Sekolah 360.000.000 20 Sekolah 400.000.000
j. Tersedianya
masterplan
pengembangan
perikanan tangkap
terpadu
10. Pengoperasian Balai
Benih Ikan Pantai
Beroperasinya BBIP
966.306.300 1.217.954.500 1.300.000.000 1.000.000.000 4.484.260.800 100.000.000
k. Tersedianya data
potensi perikanan
tangkap dan
budidaya
11. Pembangunan Balai
Benih Ikan Pantai
Tersedianya
Operasional BBIP100% 1.089.059.000 100% 1.586.987.000 100% 1.068.704.000 100% 1.000.000.000 100% 1.500.000.000 100% 6.244.750.000 100% 1.500.000.000
l. Terlaksananya
pendampingan dan
pelatihan budidaya
ikan pada kelompok
pembudidaya
12. Peningkatan Sistem
Pendataan dan
Pengelolaan Data
Statistik Perikanan
Budidaya
Tersedianya sistem
data statistik
perikanan budidaya100% 371.162.000 100% 99.126.000 100% 121.785.000 100% 2.500.000.000 100% 2.750.000.000 5.842.073.000 100% 3.000.000.000
m. Terlaksananya
pendampingan dan
pembinaan terhadap
pengolah hasil
perikanan
13. Kajian
Pengembangan Potensi
Budidaya Perikanan
Tersedinya Dokumen
Pengembangan
Potensi Budidaya
Perikanan
1 Dokumen
Statistik Perikanan
Budidaya
100.000.000
1 Dokumen
Statistik Perikanan
Budidaya
110.000.000
1 Dokumen
Statistik Perikanan
Budidaya
120.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan
Budidaya
130.000.000 460.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan
Budidaya
140.000.000
3. Meningkatkan
kemampuan modal
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
petani dan
peternak
Meningkatnya
kemampuan skala
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani
dan peternak
4. Meningkatkan
sarana prasarana
produksi dan
pengolahan hasil
perikanan,
pertanian dan
peternakan
Meningkatnya
sarana prasarana
dalam bidang
perikanan,
pertanian dan
peternakan
a. Tersedianya
sarana pengolahan
hasil perikanan,
pertanian dan
perikanan
n. Tersedianya hasil
kajian sarang burung
walet, dan
pengolahan hasil
perikanan, pertanian
dan peternakan
1 Dokumen Kajian
Potensi Budidaya
Perikanan
350.000.000 350.000.000
14. Pengadaan Saranan
dan Prasarana Budidaya
Rumput Laut
Meningkatakan
pendapatan
masyarakat dai
sektor rumput laut1 Paket 99.062.000 2 Paket 230.000.000 2 Paket 230.000.000 5 Paket 559.062.000 2 Paket 230.000.000
o. Terlaksananya
monitoring harga ikan
di pasar
Program
Pengembangan
Perikanan Tangkap :
549.207.050 - 2.088.739.256 - 1.459.401.000 - 11.474.071.000 - 15.884.071.000 31.455.489.306 - 13.094.071.000 DPKP Bontang
1. Pengelolaan Sumber
Daya Ikan (SDI) 314.116.000 10.000.000 20.000.000 30.000.000
a. Restoking Ikan
b. Kajian Potensi SDI
c. Optimalisasi
Pengawasan SDI
2. Pengoperasian PPI/TPI
dan Operasional Kapal
Latih
Tersedianya Dana
untuk Pengeporasian
PPI/TPI dan Kapal
Latih100% 257.574.050 467.421.380 614.071.000 664.071.000 714.071.000 2.717.208.430 764.071.000
3. Pembangunan Fasilitas
PPI/TPI 291.633.000 1.064.787.376 241.930.000 500.000.000 5.000.000.000 7.098.350.376 2.000.000.000
a. Pemagaran Keliling PPI
b. Pembangunan Lantai
Pakir PPI
c. Pengerukan Alur
Dermaga Tambat dan
Kolam Labuh
d. Pembangunan
Musholla
e. Pos Jaga Satpam
f. Pintu Gerbang PPI
g. Balai Pertemuan
Nelayan
h. Review dokumen
lingkungan PPI/TPI
4. Peningkatan Dukungan
Manajemen dan
Pengelolaan Pelabuhan
Perikanan
Meningkatnya SDM
pengelolaan PPI Terlatihnya 7
Pengelola 150.000.000
Terlatihnya 7
Pengelola 150.000.000
Terlatihnya 7
Pengelola 150.000.000
a. Manajemen
Pengelolaan PPI
b. Penetapan Status
Pengelolaan WKOPP
c. Peningkatan Statis PPI
ke PPP
5. Pengembangan
Perikanan Tangkap
Terpadu (Minapolitan)
Review DED
Kawasan
Perikanan Terpadu
450.000.000
Pembangunan
Minapolitan
Perikanan
10.000.000.000
Lanjutan
Pembangunan
Minapolitan
Perikanan
10.000.000.000
Lanjutan
Pembangunan
Minapolitan
Perikanan
10.000.000.000
a. Revisi DED & RAB
b. Pengembangan
Minapolitan
6. Peningkatan Sistem
Pendataan Statistik
Perikanan Tangkap
Tersedianya data
statistik perikanan
tangkap yang akurat
di Kota Bontang
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
92.414.500
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan
Tangkap
153.400.000
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
150.000.000
Tersedianya
Dokumen
Statistik
Perikanan
Tangkap
150.000.000 545.814.500
Tersedianya
Dokumen
Statistik
Perikanan
Tangkap
150.000.000
7. Pelayanan Usaha
Perikanan Tangkap
Terlaksananya
pemberian ijin
nelayan tangkap200 orang 105.510.000 200 orang 110.000.000 200 orang 115.000.000 600 orang 330.510.000 200 orang 120.000.000
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan :
444.115.000 2.379.818.500 1.502.605.000 950.000.000 2.000.000.000 7.276.538.500 900.000.000 DPKP Bontang
1. Pemeliharaan Rutin /
Berkala Sarana dan
Prasarana Pasar Hasil
Produksi Peternakan
Tersedianya Sarana
Prasana RPHTerpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
372.340.000
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
1.479.818.500
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
1.092.605.000
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
500.000.000
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
500.000.000
Terpeliharanya
Sarana dan Prasarana
RPH
3.944.763.500
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
500.000.000
2. Studi Kelayakan
Pembangunan RPH dan
Pemindahan Kandang
Babi
Terbangunnya
Sarana Pendukung
RPH 500 m2
Tersedianya
Studi
Pembangunan
RPH
-
Tersedianya Studi
Pembangunan
RPH
550.000.000 Tersedianya Studi
Pembangunan RPH 550.000.000
3. Peningkatan Kualitas
dan Teknis Kemasan
Hasil Produksi
Peternakan
Meningkatnya
kualitas hasil
peternakan pada
usaha hasil
Terlaksanya
Penyuluhan ke
20 Kelompok
Peternak
71.775.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok
Peternak
100.000.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok
Peternak
110.000.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok
Peternak
150.000.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 80
Kelompok Peternak
431.775.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke
20 Kelompok
Peternak
200.000.000
4. Pematangan Lahan
dan Pembangunan RPH
Bontang Lestari
Tersedianya
kesiapan lahan dan
terbangunya RPH
- 300.000.000 300.000.000 600.000.000
5. Kajian Ilmiah Sarang
Burung Walet
Tersedianya
Dokumen Ilmiah
Budidaya Burung
Waret
Tersedian 1
Dokumen
Pengelolaan
Sarang Burung
Walet
250.000.000
Tersedian 1 Dokumen
Pengelolaan Sarang
Burung Walet
250.000.000
6. Pembangunan Sarana
dan Prasarana Pasar
Produksi Hasil
Peternakan
Terbangunnya Pagar
dan sarana
pengolahan Limbah -
Terlaksanya
Pemagaran
Keliling dan
Pembanguan
Sarana RPH
1.500.000.000
Terlaksanya
Pemagaran Keliling
dan Pembanguan
Sarana RPH
1.500.000.000
Pengadaan
Sarana dan
Prasaran RPH
200.000.000
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan :
- 172.581.000 203.289.600 213.289.600 223.289.600 812.449.800 233.289.600 DPKP Bontang
Terlaksananya
restoking dan dan
Pengawasan SDI
serta tersedianya
data potensi SDI
Terlaksananya
Pengembangan
perikanan tangkap
terpadu melalui
Model minapolitan
4. Meningkatkan
sarana prasarana
produksi dan
pengolahan hasil
perikanan,
pertanian dan
peternakan
Meningkatnya
sarana prasarana
dalam bidang
perikanan,
pertanian dan
peternakan
p. Terlaksananya
promosi hasil
perikanan dan
kelautan
Terlaksananya
Pembangunan
TPI/PPI
344.116.000
20.450.000.000
300.000.000
1. Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Peternakan Tepat Guna
Tersedianya Sarana
dan Prasarana
Teknologi
Peternakan
Tersedianya
sarana dan
Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
172.581.000
Tersedianya
sarana dan
Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
203.289.600
Tersedianya
sarana dan
Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
213.289.600
Tersedianya
sarana dan
Prasarana
pendukung
Teknologi
223.289.600
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung Teknologi
Ternak
812.449.800
Tersedianya
sarana dan
Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
233.289.600
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian / Perkebunan
:
212.765.000 601.780.000 254.517.500 235.000.000 - 1.304.062.500 235.000.000 DPKP Bontang
1. Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian / Perkebunan
Tepat Guna
Tersedianya
Produksi Pertanian
dan Perkebunan
Tersedianya 5
Unit Hand
Traktor
212.765.000
Tersedianya 15
Paket Sarana
Pertanian
601.780.000
Tersedianya 15
Paket Sarana
Pertanian
254.517.500
Tersedianya 15
Paket Sara
Pertanian
235.000.000 Tersedianya 60 Paket
Sara Pertanian 1.304.062.500
Tersedianya 15
Paket Sara
Pertanian
235.000.000
Program Optimalisasi
Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi
Perikanan :
494.584.000 1.150.000.000 1.220.000.000 1.145.000.000 1.095.000.000 5.104.584.000 1.245.000.000 DPKP Bontang
1. Pembinaan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil Perikanan
Terbinanya Pelaku
Usaha Pengolahan
Hasil Perikanan dan
Pertanian
Terbinanya
Pelaku Usaha
Pengolahan
Hasil Perikanan
dan Pertanian
7 Pertemuan 138.850.000 10 pertemuan 150.000.000 10 pertemuan 150.000.000 10 pertemuan 150.000.000 10 pertemuan 150.000.000 47 pertemuan 738.850.000 20 pertemuan 150.000.000
2. Pembinaan Dan
Promosi Hasil Perikanan
dan Kelautan
Terlaksanaya
Pengenalan Produk-
produk pelaku usaha
hasil perikanan,
pertanian dan
peternakan
100% 288.650.000 5 Kali 300.000.000 5 Kali 300.000.000 5 Kali 300.000.000 5 Kali 300.000.000 20 Kali 1.488.650.000 5 Kali 300.000.000
3. Optimalisasi Perizinan
Usaha Perikanan
Terlaksananya
pengurusan perijinan
usaha perikanan
yang optimal
100% 67.084.000 10% dari Pemilik
Kapal 150.000.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000
40% dari Pemilik
Kapal 427.084.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000
4. Pendampingan Para
Pelaku Usaha
Pengolahan Hasil
Perikanan
Terlaksananya
peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan bagi
pelalu usaha
pengolahan hasil
perikanan dan
pertanian
20 Orang 10 orang 100.000.000 10 orang 100.000.000 20 orang 200.000.000 10 orang 100.000.000
5. Monitoring dan Survey
Harga Ikan di Pasar-
Pasar Ikan
Tersedianya Data
Harga Ikan 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 200.000.000 4 Pasar 50.000.000
6. Studi Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian dan
Peternakan
Tersedianya
dokumen studi
Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian
dan Peternakan
1 Dokumen 250.000.000 1 Dokumen 250.000.000
7. Penyediaan Sarana
dan Prasarana
Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian Dan
Peternakan
Tersedianya Sarana
dan Prasarana
Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian
dan Peternakan
-
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
300.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
350.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
400.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah
Rumput Laut, 15
Unit Pengolah
Buah Mangrove
(Sirup & Dodol)
450.000.000
120 Klp, 120 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 60 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
1.500.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah
Rumput Laut, 15
Unit Pengolah
Buah Mangrove
(Sirup & Dodol)
500.000.000
8. Penempatan Produk-
Produk Hasil Perikanan
Dan Pertanian
Tersedianya tempat-
tempat hasil produk-
produk hasil
perikanan
5 Sentra 100.000.000 2 Sentra 50.000.000 3 Sentra 75.000.000 3 Sentra 75.000.000 13 Sentra 300.000.000 2 Sentra 75.000.000
a. Tersedianya bibit
tanaman kehutanan
Program Pemanfaatan
Potensi Sumber Daya
Hutan : 200.000.000 127.650.000 664.707.500 750.000.000 700.000.000 2.442.357.500 850.000.000 DPKP Bontang
b. Terlaksananya
pembinaan,
pengendalian dan
gerakan rehabilitasi
hutan dan lahan
1. Pengelolaan dan
Pemanfataan Hutan
Tersusunya
dokumen
pengelolaan dan
pemanfaatan hutan
Tersedianya
dokumen
pengelolaan
dan
Pemanfaatan
Hutan
200.000.000
Tersedianya dokumen
pengelolaan dan
Pemanfaatan Hutan
875.470.000 150.000.000
c. Terlaksananya
pemeliharaan hutan
kota
2. Perencanaan dan
Pengembangan Hutan
Kemasyarakatan
Pelestarian Kawasan
Hutan dan
Peningkatan
Pendapatan
Masyarakat
Terlaksananya
Pelestarian 25 Ha 116.887.500
Terlaksananya
Pelestarian 15 Ha 350.000.000
Terlaksananya
Pelestarian 15
Ha
400.000.000 Terlaksananya
Pelestarian 55 Ha 866.887.500
Terlaksananya
Pelestarian 25
Ha
400.000.000
d. Terlaksananya
konservasi daerah
tangkapan air dan
sumber-sumber air
3. Pengelolaan dan
Pemanfataan Hutan
Lindung dan Mangrove
Pelestarian Kawasan
Hutan Lindung dan
Mangrove
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
127.650.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
547.820.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
400.000.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
300.000.000
Terlaksanya
Pelestarian sebanyak
200 Ha
1.375.470.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
300.000.000
e. Terlaksananya
penyusunan draft
raperda dibidang
kehutanan
Program Rehabilitasi
Hutan dan Lahan : 981.177.500 1.822.222.000 1.726.650.000 1.038.202.500 1.048.202.500 6.616.454.500 1.058.202.500 DPKP Bontang
f. Terlaksananya
penyuluhan
masyarakat dibidang
kehutanan, illegal
fishing dan kawasan
konservasi laut
1. Pembuatan Bibit /
Benih Tanaman
Kehutanan
Terlaksananya
penghijauan
Lingkungan dan
Kawasan Hutan
Terlaksananya
Penghijauan
Hutan
68.050.000 Terlaksanya
Penghijauan Hutan 47.050.000
Terlaksanya
Penghijauan Hutan 198.405.000
Terlaksanya
Penghijauan Hutan 80.000.000
Terlaksanya
Penghijauan
Hutan
80.000.000 Terlaksanya
Penghijauan Hutan 473.505.000
Terlaksanya
Penghijauan
Hutan
80.000.000
g. Terlaksananya
pengamanan pantai
Pulau Beras Basah
2. Pembinaan,
Pengendalian dan
Pengawasan Gerakan
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Terlaksananya
Gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Terlaksananya
rehabilitasi
Hutan sebesar
25 Ha
514.750.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
185.545.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
99.825.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
109.825.000
Terlaksananya
rehabilitasi
Hutan sebesar
25 Ha
119.825.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 125 Ha
1.029.770.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
129.825.000
h. Terlaksananya
penyusunan Draft
Raperda Kawasan
Konservasi,
sosialisasi dan
penerapan
3. Peningkatan Peran
Serta Masyarakat Dalam
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Penghijauan
Lingkungan 40
Ha/Tahun)
Penghijauan
hutan
sebanyak 40
ha
398.377.500 Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha 1.589.627.000
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha 1.125.950.000
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha 398.377.500
Penghijauan
hutan sebanyak
40 ha
398.377.500 Penghijauan hutan
sebanyak 200 ha 3.910.709.500
Penghijauan
hutan sebanyak
40 ha
398.377.500
i. Terlaksananya
pengawasan
perikanan
4. Pemeliharaan Kawasan
Hutan Lindung /
Mangrove Dan Wisata
Penghijauan
LingkunganPenghijauan hutan
sebanyak 20 ha 70.360.000
Penghijauan hutan
sebanyak 20 ha 200.000.000
Penghijauan
hutan sebanyak
20 ha
200.000.000 Penghijauan hutan
sebanyak 60 ha 470.360.000
Penghijauan
hutan sebanyak
20 ha
200.000.000
j.Terlaksananya
bimtek bagi aparatur
MCS
5. Penanaman Pohon
Pada Kawasan Terbuka
Hijau
Penghijauan
LingkunganPenghijauan hutan
sebanyak 25 ha 232.110.000
Penghijauan hutan
sebanyak 25 ha 250.000.000
Penghijauan
hutan sebanyak
25 ha
250.000.000 Penghijauan hutan
sebanyak 75 ha 732.110.000
Penghijauan
hutan sebanyak
25 ha
250.000.000
k. Tersedianya
masterplan kawasan
Rehabilitasi
Mangrove, Terumbu
Karang dan Padang
Lamun
Program Perlindungan
dan Konservasi Hasil
Hutan : 100.058.000 - 50.000.000 55.000.000 205.058.000 60.000.000 DPKP Bontang
Terciptanya hutan,
lahan dan
ekosistem pesisir
yang lestari
5. Melestarikan
Hutan, Lahan dan
Ekosistem
Mangrove
l. Tersedianya renstra
mitigasi bencana
a. Penyuluhan
Kesadaran Masyarakat
Mengenai Pengelolaan
Industri Hasil Hutan
Peningkatan
Kapasitas dan
Pengendalian
Kawasan Hutan
Pembinaan kepada
Masyarakat 100.058.000
Pembinaan kepada
Masyarakat 50.000.000
Pembinaan
kepada
Masyarakat
55.000.000 Pembinaan kepada
Masyarakat 205.058.000
Pembinaan
kepada
Masyarakat
60.000.000
m. Terlaksananya
rehabilitasi terumbu
karang
Program dan
Penertiban Industri
Hasil Hutan :
- 250.000.000 34.925.000 250.000.000 275.000.000 809.925.000 250.000.000 DPKP Bontang
n. Tersedianya data
statistik, hasil review
data base, dan hasil
kajian dibidang
Kelautan, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
1. Penyusunan Peraturan
Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
Draft Raperda
Pengelolaan Industri
Hasil HutanTersedianya
Peraturan
mengenai
pengelolaan Hutan
250.000.000
Tersedianya
Peraturan mengenai
pengelolaan Hutan
250.000.000
o. Tersedianya
renstra dan rencana
aksi WP3K
2. Sosialisasi Peraturan
Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
Peningkatan
Kapasitas
Masyarakat
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil
Hutan
34.925.000
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil
Hutan
100.000.000
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil
Hutan
125.000.000
Sosialisasi Peraturan
Pengelolaan Industri
Hasil Hutan
259.925.000
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil
Hutan
100.000.000
p.Tersedianya profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
3. Pengawasan dan
Penertiban Pelaksanaan
Peraturan Daerah
Mengenai Pengelolaan
Industri Hasil Hutan
Tertibnya
Pengelolaan Industri
Hasil Hutan Sesuai
dengan Perda
Tertibnya
pengelolaan hutan
di Kota Bontang
150.000.000
Tertibnya
pengelolaan
hutan di Kota
Bontang
150.000.000
Tertibnya
pengelolaan hutan di
Kota Bontang
300.000.000
Tertibnya
pengelolaan
hutan di Kota
Bontang
150.000.000
Program
Pemberdayaan
Masyarakat Dalam
Pengawasan dan
Pengendalian Sumber
- 150.000.000 - - - 150.000.000 - DPKP Bontang
1. Penandaan dan
Sosialisasi Batas
Kawasan Konservasi
Perairan Laut Kota
Bontang
sosialisasi dan
Penandaan kawasan
konservasi Perairan
Laut Kota Bontang
Sosialisasi
Kawasan
Konservasi di Kota
Bontang
150.000.000
Sosialisasi Kawasan
Konservasi di Kota
Bontang
150.000.000
Program Peningkatan
Kesadaran dan
Penegakan Hukum
Dalam Pendayagunaan
276.196.000 400.334.000 590.622.000 500.000.000 550.000.000 1.767.152.000 675.000.000 DPKP Bontang
1. Pengawasan Perikanan
dan Pengawasan
Pengolahan Hasil
Perikanan ( WASKAN )
Meningkatnya
Pengawasan Sektor
Perikanan dan Mutu
hasil pengolahan
hasil perikanan serta
peran serta
masyarakat dalam
pengawasan
perikanan
100% 276.196.000 100% 300.334.000 100% 340.622.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 1.267.152.000 100% 425.000.000
2. Penyuluhan
Masyarakat Pesisir
Terhadap Ilegal Fishing
Pembinaan terhadap
masyarakat pesisir
tentang ilegal fishing
sebanyak 300 orang
Pembinaan pada
15 Kelompok
Nelayan
150.000.000
Pembinaan pada
15 Kelompok
Nelayan
150.000.000 Pembinaan pada 30
Kelompok Nelayan 300.000.000
Pembinaan pada
15 Kelompok
Nelayan
150.000.000
3. Bimbingan Teknis
Untuk Aparatur
Monitoring, Controlling
dan Surveilence
Pengawasan
Bimbingan teknis
bagi aparatur
monitoring,
controling dan
surveilence
Pengawasan untuk
10 orang Aparatur
10 orang aparatur 100.000.000 10 orang aparatur 100.000.000 10 orang
aparatur 100.000.000
4. Penyusunan Naskah
Akademis dan
Rancangan Perda
Rencana Zonasi WP3K
Tersusunya Naskah
Akademis dan
rancangan Perda
Zonasi WP3K
Tersusunya
naskah akademis
rancangan Perda
Zonasi
250.000.000
Tersusunya naskah
akademis rancangan
Perda Zonasi
250000000
Program Peningkatan
Mitigasi Bencana Alam
Laut dan Prakiraan
Iklim Laut :
405.362.500 1.544.304.000 1.636.350.000 2.900.000.000 2.450.000.000 8.936.016.500 650.000.000 DPKP Bontang
1. Penyusunan Rencana
Strategis Mitigasi
Bencana di Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil Kota
Bontang
Tersedianya
Dokumen Rencana
Strategis Mitigasi
Bencana di P3K
Tersedianya
Dokumen
Rencana Strategis
Mitigasi Bencana
di P3K
250.000.000
Tersedianya Dokumen
Rencana Strategis
Mitigasi Bencana di
P3K
250.000.000
2. Kajian Rencana
Pengaman Pulau Beras
Basah
Tersedianya
Dokumen Rencana
Pengaman Pulau
Beras Basah
Tersedianya
Dokumen Rencana
Pengaman Pulau
Beras Basah
400.000.000 400.000.000
3. Pembangunan
Pengaman Pulau Beras
Basah
Terlaksananya
kegiatan Pengaman
Pulau Beras Basah
Pengamanan
Pulau Beras Basah 1.000.000.000
Pengamanan
Pulau Beras
Basah
1.000.000.000 2.000.000.000
4. Peningkatan
Kepahaman Masyarakat
Pesisir Tentang Kawasan
Konservasi
Memberikan
pembinaan
masyarakat tentang
kawasan konservasi
Terbinanya
Masyarakat Pesisir 150.000.000 150.000.000
5. Penyusunan Master
Plan Kawasan
Rehabilitasi Mangrove,
Terumbu Karang dan
Padang Lamun
Tersedianya
dokumen Master
Plan Kawasan
Rehabilitasi
Mangrove, Terumbu
Karang dan Padang
1 dokumen Master
Plan Kawasan
Rehabilitasi
Mangrove,
Terumbu Karang
dan Padang
350.000.000 350.000.000
6. Rehabilitasi Ekosistem
Terumbu Karang dan
Karang Hias
Berkembangnya
Ekosistem Terumbu
Karang dan Karang
Hias
100% 405.362.500 4 ha 1.144.304.000 3,5 ha 1.386.350.000 4 ha 1.400.000.000 4,5 ha 1.450.000.000 20 ha 5.786.016.500 2 Ha 650.000.000
Program
Pengembangan
Aplikasi dan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi :
311.280.000 350.000.000 650.000.000 200.000.000 200.000.000 1.711.280.000 200.000.000 DPKP Bontang
1. Review Data Base dan
Kajian Potensi Laut,
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Tersedianya
Dokumen Review
Data Base dan
Kajian Potensi Laut,
Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Tersedianya
Dokumen Review
Data Base dan
Kajian Potensi
Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
350.000.000
Tersedianya Dokumen
Review Data Base
dan Kajian Potensi
Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
350.000.000
2. Penyusunan Data
Statistik Bidang Kelautan,
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan, Kelautan
dan Pertanian
1 Dokumen
Statistik Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian
200.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian
200.000.000
1 Dokumen Statistik
Perikanan, Kelautan
dan Pertanian
400.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian
200.000.000
3. Indentifikasi,
Pemetaan, Penanaman,
Pengelolaan dan
Pendayagunaan Sumber
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Tersedianya
Dokumen
Indentifikasi,
Pemetaan,
Penamaan,
Pengelolaan dan
Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan
Pulau-Pulau kecil
1 Dokumen
Indentifikasi,
Pemetaan,
Penamaan,
Pengelolaan dan
Pendayagunaan
Sumber Pesisir
dan Pulau-Pulau
kecil
650.000.000
1 Dokumen
Indentifikasi,
Pemetaan, Penamaan,
Pengelolaan dan
Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan
Pulau-Pulau kecil
650.000.000
4. Penyusunan Profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
Tersedianya
Dokumen Profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
1 Dokumen
Profil
Ekosistem Laut
dan Pesisir
Kota Bontang
311.280.000
1 Dokumen Profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
311.280.000
Program Pemetaan
Ruang Perencanaan
Pengelolaan Wilayah
Laut, Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil :
- 500.000.000 406.050.000 500.000.000 200.000.000 1.606.050.000 200.000.000 DPKP Bontang
1. Pengelolaan Kawasan
Konservasi Perairan Kota
Bontang
Terlaksananya
Pengelolaan
Konservasi Perairan
Kota Bontang
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
156.050.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
200.000.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
200.000.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi Perairan
Kota Bontang
556.050.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
200.000.000
2. Penyusunan Rencana
Zonasi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
Kota Bontang
Dokumen Zonasi
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
1 Dokumen Zonasi
Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau
Kecil
500.000.000
1 Dokumen Zonasi
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
500.000.000
3. Review Rencana
Strategis Pesisir Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Kota Bontang
(WP3K)
Dokumen Review
Strategis Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
Kota Bontang
1 Dokumen
Review Strategis
Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil Kota
Bontang
250.000.000
1 Dokumen Review
Strategis Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
Kota Bontang
250.000.000
4. Penyusunan Rencana
Aksi Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
Dokumen Rencana
Aksi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau
Kecil
1 Dokumen
Rencana Aksi
Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau
300.000.000
1 Dokumen Rencana
Aksi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
300.000.000
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran, meliputi :
Terwujudnya
peningkatan kinerja
manajemen internal
dalam rangka
pelaksanaan tugas
rutin
3.332.900.398 4.077.634.600 4.248.187.100 4.691.385.550 5.152.354.105 21.502.461.753 5.659.089.516 DPKP Bontang
1. Penyediaan Jasa
Surat Menyurat
Terlaksananya
kelancaran surat
menyurat
100% 9.750.000 100% 12.500.000 100% 12.250.000 100% 13.750.000 100% 15.125.000 63.375.000 100% 16.637.500
2. Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Terwujudnya
kelancaran
komunikasi
100% 82.800.000 100% 78.000.000 100% 60.000.000 100% 84.700.000 100% 85.000.000 100% 390.500.000 100% 85.000.000
3. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan
Perijinan Kendaraan
Dinas / Operasional
Tersedianya dana
perijinan kendaraan
dinas100% 10.600.000 100% 24.350.000 100% 19.950.000 100% 21.945.000 100% 24.139.500 100% 100.984.500 100% 26.553.450
4. Penyediaan Alat
Tulis Kantor
Tersedianya Alat
Tulis Kantor100% 125.755.000 100% 102.867.500 100% 155.086.600 100% 160.000.000 100% 176.000.000 100% 719.709.100 100% 193.600.000
5. Penyediaan
Barang Cetakan dan
Penggandaan
Tersedianya
Cetakan dan
Penggandaan Kantor
100% 164.643.600 100% 232.528.600 100% 277.372.500 100% 305.109.750 100% 335.620.725 100% 1.315.275.175 100% 369.182.798
6. Penyediaan
Komponen Instalasi
Listrik / Penerangan
Bangunan Kantor
Tersedianya
komponen listrik dan
penerangan100% 10.000.000 100% 10.348.500 100% 14.022.000 100% 15.424.200 100% 16.966.620 100% 66.761.320 100% 18.663.282
7. Penyediaan
Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Tersedianya
peralatan dan
Perlengkapan Kantor
100% 378.630.400 100% 496.560.000 100% 368.391.000 100% 405.230.100 100% 445.753.110 100% 2.094.564.610 100% 490.328.421
8. Penyediaan
Peralatan Rumah Tangga
Tersedianya
Peralatan Rumah
Tangga Kantor
100% 14.196.206 100% 23.400.000 100% 27.150.000 100% 29.865.000 100% 32.851.500 100% 127.462.706 100% 36.136.650
9. Penyediaan Bahan
Bacaan, dan Peraturan
Perundang-undangan
Tersedianya Bahan
Bacaan dan
Peraturan Perundang-
undangan
100% 65.360.000 100% 53.000.000 100% 59.360.000 100% 65.296.000 100% 71.825.600 100% 314.841.600 100% 79.008.160
10. Penyediaan Bahan
Logistik Kantor
Tersedianya Logistik
Kantor100% 16.055.192 100% 31.370.000 100% 36.685.000 100% 40.353.500 100% 44.388.850 100% 168.852.542 100% 48.827.735
11. Penyediaan
Makanan dan Minuman
Tersedianya Makan
dan Minum Tamu
dan Rapat
100% 35.000.000 100% 41.250.000 100% 50.000.000 100% 65.000.000 100% 71.500.000 100% 262.750.000 100% 78.650.000
12. Rapat-Rapat
koordinasi dan Konsultasi
Ke Luar Daerah
Jumlah Kegiatan
Koordinasi yang
dilaksanakan
100% 1.762.630.000 100% 2.200.000.000 100% 2.420.000.000 100% 2.662.000.000 100% 2.928.200.000 100% 11.972.830.000 100% 3.221.020.000
13. Penyediaan Jasa
Tenaga Administrasi /
Teknis Perkantoran
Tersedianya tenaga
administrasi non
PNS yang diperlukan
100% 657.480.000 100% 771.460.000 100% 747.920.000 100% 822.712.000 100% 904.983.200 100% 3.904.555.200 100% 995.481.520
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur, meliputi :
840.963.000 1.384.303.000 1.258.508.000 1.471.350.000 1.440.485.000 6.395.609.000 2.052.033.500 DPKP Bontang
1. Pengadaan
Kendaraan Dinas /
Operasional
Tersedianya
kendaraan
operasional100%
1 unit roda 4 dan
4 unit roda dua 439.303.000 1 unit roda tiga 36.686.000
4 unit kendaraan
roda 2 80.000.000
1 unit roda 4, 8 unit
kendaraan roda 2 dan
I unit roda tiga
555.989.000 100% 500.000.000
2. pengadaan komputer Tersedianya koputer
untuk aparatur 100% 93.322.000 100% 150.000.000 100% 75.000.000 100% 318.322.000 100% 50.000.000
3. Pemeliharaan
Rutin / Berkala Gedung
Kantor
Tersedianya
Pemeliharaan
Gedung Kantor
100% 20.000.000 100% 10.000.000 100% 100.000.000 100% 110.000.000 100% 121.000.000 100% 361.000.000 100% 133.100.000
4. Pemeliharaan
Rutin / Berkala
Kendaraan Dinas /
Operasional
Tersedianya
Pemeliharaan
Kendaraan
Operasional
100% 760.963.000 100% 850.000.000 100% 935.000.000 100% 1.028.500.000 100% 1.131.350.000 100% 4.705.813.000 100% 1.244.485.000
5. Pemeliharaan Rutin
/ Berkala Peralatan
Gedung Kantor
Tersedianya
Pemeliharaan
peralatan gedung
kantor
100% 60.000.000 100% 85.000.000 100% 93.500.000 100% 102.850.000 100% 113.135.000 100% 454.485.000 100% 124.448.500
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur,
meliputi :
102.100.000 103.700.000 175.000.000 192.500.000 211.750.000 785.050.000 232.925.000 DPKP Bontang
1. Pengadaan
Pakaian Kerja Lapangan
Tersedianya Pakaian
Lapangan SKPD100% 32.400.000 100% 39.950.000 100% 75.000.000 100% 82.500.000 100% 90.750.000 100% 320.600.000 100% 99.825.000
2. Pengadaan
Pakaian Khusus Hari-Hari
Tertentu
Tersedianya Pakaian
Olah Raga, pakaian
Non PNS dan PSR
100% 69.700.000 100% 63.750.000 100% 100.000.000 100% 110.000.000 100% 121.000.000 100% 464.450.000 100% 133.100.000
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur, meliputi :
192.112.312 478.500.000 399.550.000 1.089.505.000 483.455.500 2.643.122.812 531.801.050 DPKP Bontang
1. Pendidikan dan
Pelatihan Formal
Presentase Aparatur
yang mengikuti 100% 192.112.312 100% 478.500.000 100% 399.550.000 100% 439.505.000 100% 483.455.500 100% 1.993.122.812 100% 531.801.050
2. Pengembangan
Sistem Kearsipan dan
Dokumentasi
Presentase Sistem
Pengembangan
Kearsipan dan
Dokumentasi
Tersedianya
Sistem Kearsipan
dan Dokumentasi
350.000.000
Tersedianya Sistem
Kearsipan dan
Dokumentasi
350.000.000
3. Profil Dinas
Perikanan, Kelautan dan
Pertanian
Tersedianya Profil
Dinas Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian Kota
Bontang
Tersedianya Profil
Dinas Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian Kota
Bontang
300.000.000
Tersedianya Profil
Dinas Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian Kota
Bontang
300.000.000
4. Pendidikan dan
Pelatihan Character
Building
Terbinanya mental
dan fisik aparatur
serta terbentuknya
team keja di
100% 459.530.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 425.000.000 100% 1.634.530.000 100% 500.000.000
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan,
meliputi :
564.325.000 559.825.000 530.807.500 269.888.250 295.777.075 2.220.622.825 324.204.783 DPKP Bontang
1. Penyusunan
Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar
Tersusunnya LAKIP
SKPD 100% 13.375.000 100% 15.500.000 100% 17.050.000 100% 18.755.000 100% 20.630.500 100% 85.310.500 100% 22.693.550
2. Penyusunan
Laporan Keuangan
Semesteran dan
Prognosis Realisasi
Laporan Semesteran
dan Prognosis100% 26.750.000 100% 13.850.000 100% 15.235.000 100% 16.758.500 100% 18.434.350 100% 91.027.850 100% 20.277.785
3. Penyusunan
Laporan Keuangan Akhir
Tahun
Tersusunya Laporan
Keuangan Akhir
Tahun
100% 13.825.000 100% 14.375.000 100% 15.812.500 100% 17.393.750 100% 19.133.125 100% 80.539.375 100% 21.046.438
4. Penyusunan
Laporan Statistik
Tersusnya Laporan
Statistik SKPD100% 209.125.000 100% 166.100.000 100% 182.710.000 100% 200.981.000 100% 221.079.100 100% 979.995.100 100% 243.187.010
5. Penyusunan
Renstra SKPD
Tersusunnya
Renstra SKPD100% 301.250.000 Revisi Renstra 35.000.000 100% 336.250.000
6. Penyusunan Blue
Print Perikanan, Kelautan,
dan Pertanian
Tersusunya Blue
Print SKPD 100% 350.000.000 100% 350.000.000
7. Pengembangan
Sistem Monitoring dan
Evaluasi Pelaporan
Tersedianya Sistem
Monitoring dan
Evaluasi
100% 250.000.000 100% 250.000.000
8. Penyusunan
Rencana Kerja SKPD
Tersusunnya Renja
SKPD 100% 15.000.000 100% 16.000.000 1 16.500.000 100% 47.500.000 100% 17.000.000
Tujuan Sasaran
Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan : - - 363.250.000 - 1.012.990.000 - 1.200.000.000 - 1.340.000.000 3.916.240.000 - 1.550.000.000 DPKP Bontang
1. Penyusunan Data Base
Potensi Produksi Pangan
Tersedianya Data
potensi produksi
pangan
96.100.000 96.100.000 100.000.000
2. Analisis dan
Penyusunan Pola
Konsumsi dan Suplai
Pangan
Tersedianya Data
Pola Konsumsi dan
Suplai Pangan
100.000.000 100.000.000 100.000.000
3. Pemantauan dan
Analisis Harga Pangan
Pokok
Tersedianya Data
berkala Harga
Pangan Pokok
75.000.000 75.000.000 75.000.000
c. Terlaksananya
pembinaan kelompok
tani dan nelayan untuk
peningkatan kapasitas
lembaga kelompok
4. Penyuluhan Sumber
Pangan Alternatif
Terlaksananya
Penyuluhan Sumber
Pangan Alternatif
92.150.000 92.150.000 100.000.000
5. Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
Terlaksananya
Pembinaan Kegiatan
Penganekaragaman
Pangan
250 orang 333.990.000 250 orang 350.000.000 250 orang 400.000.000 750 orang 1.083.990.000 250 orang 350.000.000
d. Ketersediaan energi
dan protein perkapita
kota bontang
Penyusunan Neraca
Bahan Makanan (NBM)
Tersedianya Data 75.000.000 80.000.000 90.000.000 245.000.000 100.000.000
e. Penguatan
Cadangan Pangan
Kota Bontang
Penyusunan Data
Cadangan Pangan
Tersedianya Data 40.000.000 50.000.000 60.000.000 150.000.000 70.000.000
f. Ketersediaan
Informasi Pasokan,
Harga dan Akses
Pangan
Pengumpulan data dan
Informasi Pasokan, Harga
dan Akses Pangan
Tersedianya Data 100.000.000 110.000.000 120.000.000 330.000.000 130.000.000
g. Stabilitas Harga dan
Pasokan Pangan
Penyusunan Data
Stabilitas Harga dan
Pasokan Pangan
Tersedianya Data 40.000.000 50.000.000 60.000.000 150.000.000 70.000.000
Penyusunan Skor Pola
Pangan Harapan (PPH)
Kota Bontang
Lomba Cipta Menu 2BSA
Pelatihan Kader Pangan
i. Pengawasan dan
pembinaan Keamanan
Pangan
Pengambilan sampel
produk pangan segar dan
Pelatihan dan penyuluhan
keamanan pangan segar
tersedianya Data dan
terllaksananya
pelatihan dan
penyuluhan
150.000.000 250.000.000 275.000.000 675.000.000 150.000.000
j. Penanganan Daerah
Rawan Pangan
Identifikasi daerah rawan
pangan
Tersedianya Data dan
Bantuan daerah
rawan pangan
124.000.000 150.000.000 165.000.000 439.000.000 125.000.000
k. Tersedianya sarana
prasarana balai
penyuluhan
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani : 356.805.840 - 856.450.000 - 1.364.166.000 - 987.000.000 - 970.000.000 4.534.421.840 - 770.000.000 DPKP Bontang
l. Terlaksananya
pelatihan mata
pencaharian alternatif
bagi nelayan,
pembudiaya ikan dan
pengolah
1. Penyuluhan dan
Pendampingan Petani dan
Pelaku Agribisnis
Terlaksananya
penyuluhan dan
pendampingan
140 orang dan 5
Lembaga Petani70 orang 134.490.000 70 orang 503.250.000 100 orang 516.335.000 70 orang 237.000.000 70 orang 140.000.000 350 orang 1.531.075.000 70 orang 150.000.000
m. Tersedia dan
Terdistribusinya
Bantuan Sarana dan
Prasarana Bagi
Masyarakat Pesisir
2. Penyediaan Sarana dan
Prasarana Operasional
Balai Penyuluhan
Tersedianya Sarana
dan Prasarana Balai
Penyuluh
222.315.840 53.200.000 537.831.000 430.000.000 Pagar 500.000.000 1.743.346.840 250.000.000
n. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan Usaha
Ekonomi Bagi Ibu
Nelayan ( Kedai
3. Peningkatan
Kemampuan Lembaga
Kelompok Tani
Meningkatnya SDM
Petani
5 Lembaga
Petani3 lembaga 150.000.000 3 Lembaga 155.000.000 3 lembaga 160.000.000 3 lembaga 165.000.000 12 Lembaga 630.000.000 3 lembaga 200.000.000
o. Terlaksananya
Peningkatan
Kapasitas Tenaga
Penyuluh dan aparatur
4. Penyuluhan dan
Bimbingan Pemanfataan
dan Produktivitas Lahan
Tidur
Meningkatnya SDM
Petani yang mampu
memanfaatkan lahan
tidur
-20 orang, Bantuan
Saprodi 150.000.000
20 orang, Bantuan
Saprodi 155.000.000
20 orang, Bantuan
Saprodi 160.000.000
20 orang,
Bantuan Saprodi 165.000.000
80 orang, Bantuan
Saprodi 630.000.000
20 orang,
Bantuan Saprodi 170.000.000
Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian /
Perkebunan :
- 45.000.000 - 45.000.000 - 72.000.000 - 160.000.000 - 322.000.000 165.000.000 DPKP Bontang
1. Peningkatan Kapasitas
Tenaga Penyuluh
Pertanian / Perkebunan
Meningkatnya
kapasitas tenaga
penyuluh pertanian
/perkebunan
Meningkatnya
SDM Penyuluh
Terasedianya
Insentif Bagi 12
Penyuluh
Pertanian,
Peternakkan
dan Perikanan
Insentif bagi 12
Penyuluh Pertanian 45.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 4 Unit
Sarana Penyuluh
45.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 4 Unit
Sarana Penyuluh
72.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 4 Unit
Sarana Penyuluh
160.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 12 Unit
Sarana Penyuluh
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 12 Unit
Sarana Penyuluh
322.000.000
Insentif 12
Penyuluh
Pertanian dan 4
Unit Sarana
Penyuluh
165.000.000
Tabel 4.4. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (Outcome)
dan Kegiatan
(Output)
Data Capaian
pada awal tahun
perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
tahun 2016 masa transisiUnit Keja
PenanggungjawabLokasi
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
1. Meningkatkan
kemampuan
keterampilan teknis
sumber daya
manusia nelayan,
petani, dan peternak
Meningkatnya jumlah
nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan
peternak yang
terampil dan
produktif
a. Terlaksananya
penyuluhan agribisnis
dan pendampingan
petani
b .Terlaksananya
penyuluhan dan
pelatihan teknis
perikanan
(penangkapan dan
budidaya ikan dan
biota laut lainnya)
h. Skor Pola Pangan
Harapan Kota Bontang
1. Meningkatkan
kemampuan
keterampilan teknis
sumber daya
manusia nelayan,
petani, dan peternak
Meningkatnya jumlah
nelayan,
pembudidaya ikan,
petani, dan peternak
yang terampil dan
produktif
Tersedianya Data 150.000.000 160.000.000 170.000.000 480.000.000 180.000.000
p. Terlaksananya
Temu Lapang Bagi
Pelaku Utama
Perikanan, Pertanian
dan Peternakan Ke
Sentra – Sentra
Daerah Perikanan,
Pertanian
Program Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
Pesisir :
350.900.000 1.951.325.000 2.514.590.000 2.185.000.000 2.290.000.000 9.291.815.000 860.000.000 DPKP Bontang
1. Penyuluhan dan
Pembinaan Kelompok
Nelayanterbinanya
kelembagaan
kelompok nelayan dan
terselenggaranya
manajemen kelompok
60 Klp 30 Klp 350.900.000 30 Klp 366.325.000 30 Klp 180.000.000 30 Klp 190.000.000 30 Klp 450.000.000 150 Kelmpok 1.186.325.000 150 Klp 250.000.000
2. Monitoring Kelompok
Usaha Bidang Perikanan,
Bidang Pertanian dan
Bidang Peternakan
Tersedianya validasi
kelompok100% 30 Klp 50.000.000 30 Klp 50.000.000 30 Klp 70.000.000 30 Klp 80.000.000 120 Kelompok 250.000.000 30 Klp 90.000.000
3. Temu Lapang Bagi
Pelaku Utama Bidang
Perikanan, Bidang
Pertanian dan Bidang
Peternakan Ke Sentra –
Sentra Daerah Yang
Memiliki Potensi Bidang
Perikanan, Pertanian
Termotivasinya pelaku
utama untuk
meningkatkan
usahanya
30 Kelompok 10 Klp 60.000.000 10 Klp 80.000.000 20 Kelompok 140.000.000 10 Klp 80.000.000
4. Diseminasi Teknologi
Bagi Aparatur Ke Balai
Riset
Terpenuhinya
aparatur yang cakap
dan mampu dalam
penerapan teknologi
tepat guna
5 0rang 50.000.000 10 orang 70.000.000 15 Kelompok 120.000.000 10 orang 90.000.000
5. Pelatihan Aparatur
Evaluasi Ekonomi
Sumberdaya Pesisir di
Institut Pertanian Bogor
Tersedianya 7
Aparatur yang
terampil
7 Aparatur 275.000.000 7 Aparatur 275.000.000
6. Pelatihan Mata
Pencaharian Alternatif
Meningkatnya
kemampuan SDM30 Orang 150.000.000 30 orang 150.000.000
7. Bantuan Sarana dan
Prasarana Bagi
Masyarakat Pesisir dalam
Rangka PNPM-KP
Tersedianya Bantuan
Bagi Masyarakat
Pesisir
-1 Unit Pengolah
Air Bersih/ Pulau 300.000.000
1 Unit Pengolah Air
Bersih/ Pulau 300.000.000
1 Unit Pengolah
Air Bersih/ Pulau 350.000.000
8. Bantuan Usaha Ekonomi
Yang Berbasis
Pengentasan Kemiskinan
Bagi Ibu Nelayan ( Kedai
Pesisir )
Peningkatan Usaha
Bagi 1 Kelompok Ibu
Nelayan
-1 Kedai Pesisir /
Pulau 150.000.000
1 Kedai Pesisir /
Pulau 165.000.000
1 Kedai Pesisir /
Pulau 165.000.000 2 Kedai Pesisir / Pulau 480.000.000
Meningkatan
keterampilan bagi
nelayan dalam
pengembangan
Budidaya Karang
Hias dan Sponge 60
orang
30 Orang 250.000.000 30 orang 275.000.000 60 orang 525.000.000
Fasilitasi Penyediaan
Saranan Pengolahan Hasil
Perikanan (bantuan
Keuangan Provinsi)
Meningkatkan
perekonomian
masyarakat
pengolahan rumput
laut dan pengolah
pakan ikan
3 unit pengeloh
rumput laut 750.000.000 3 unit lantai jemur 1.000.000.000 3 unit lantai jemur 1.000.000.000 3 unit lantai jemur 1.000.000.000
3 unit pengolah rumput
laut dan 9 unit lantai
jemur
3.750.000.000 3 unit lantai jemur 1.000.000.000
Peningkatan sarana dan
Prasarana Perikanan
Tercapainya Sarana
dan Prasarana
Perikanan
Mesin, Kapal, dan
karamba 150.000.000
Mesin, Kapal, dan
karamba 230.000.000
mesin, kapal,alat
tangkap dan
pengolah ikan
230.000.000
mesin, kapal,alat
tangkap dan pengolah
ikan
610.000.000
mesin, kapal,alat
tangkap dan
pengolah ikan
230.000.000
Pembuatan Lantai Jemur
Ikan RT.01 Kelurahan
Gubung Elai
Tersedianya Lantai
Jemur IkanLantai Jemur Ikan 175.000.000 Lantai Jemur Ikan 230.000.000
Lantai Jemur
Ikan 230.000.000
3 buah lantai jemur
ikan 635.000.000 Lantai Jemur Ikan 230.000.000
Kajian Sosial Ekonomi
Perikanan, Pertanian,
Kehutanan dan Masyarakat
Pesisir
Tersedianya
Dokumen Kajian
Monitoring dan
Evaluasi Program
Kegiatan Guna
Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat
dokumen 519.590.000 \ dokumen 519.590.000
a. Terlaksananya
monitoring hama dan
penyakit.
Program Peningkatan
Produksi Pertanian /
Perkebunan :
585.080.000 831.780.000 399.890.500 475.000.000 485.000.000 2.776.750.500 495.000.000 DPKP Bontang
1. Penyediaan Sarana
Produksi Pertanian Dan
Perkebunan
Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan 364.095.000 601.780.000 254.517.500 235.000.000 240.000.000 1.695.392.500 245.000.000
2. Pengembangan Bibit
Unggul Pertanian dan
Perkebunan
Tersedianya Bibit
Bagi Masyarakat 220.985.000 230.000.000 145.373.000 240.000.000 245.000.000 1.081.358.000 250.000.000
Peningkatan kapasitas
tenaga penyuluh
pertanian/perkebunan
lapangan (bankeu prov)
72.000.000
2. Meningkatkan
produksi dengan
intensifikasi usaha
untuk
memanfaatkan
peluang pasar
Meningkatnya jumlah
produksi perikanan,
pertanian tanaman
pangan dan
peternakan b. Tersedia dan
terdistribusinya bibit
unggul pertanian dan
perkebunan
2. Meningkatkan
produksi dengan
intensifikasi usaha
untuk memanfaatkan
peluang pasar
Meningkatnya jumlah
produksi perikanan,
pertanian tanaman
pangan dan
peternakan
c. Tersedia dan
terdistribusinya sarana
produksi pertanian
Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Ternak :
- 536.160.000 509.470.500 440.000.000 460.000.000 1.945.630.500 480.000.000 DPKP Bontang
d. Tersedia dan
terdistribusinya benih
ikan
1. Pemeliharaan
Kesehatan dan Penyakit
Menular Ternak
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan/Ternak Milik
Masyarakat
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan
Meningkatnya
Kesehatan Hewan 236.160.000
Meningkatnya
Kesehatan Hewan 199.470.500
Meningkatnya
Kesehatan Hewan 120.000.000
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan
130.000.000 Meningkatnya
Kesehatan Hewan 685.630.500
Meningkatnya
Kesehatan Hewan 140.000.000
e. Terlaksananya
pemeliharaan
kesehatan dan
pencegahan penyakit
ternak
2. Surveilans dan
Epidemiologi Penyakit
Hewan / Ternak
Tersedianya Informasi
Penyebaran Penyakit
Tersedianya
Kesehatan
Hewan di 3
Kecamatan di
Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
100.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
110.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
120.000.000
Terjaganya
Kesehatan
Hewan Kota
Bontang
130.000.000 Terjaganya Kesehatan
Hewan Kota Bontang 460.000.000 140.000.000
3. Pemusnahan Ternak
Yang Terjangkit Penyakit
Epidemik
Tersedianya Dana
Taktis
Tersedianya
Kesehatan
Hewan di 3
Kecamatan di
Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya
Kesehatan
Hewan Kota
Bontang
200.000.000 Terjaganya Kesehatan
Hewan Kota Bontang 800.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
200.000.000
a. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan kapal
perikanan dan alat
tangkap ikan
Program Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan : 406.150.000 193.990.000 237.145.000 257.145.000 277.145.000 1.371.575.000 297.145.000 DPKP Bontang
b. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan bibit ternak
1. Penyuluhan Pengelolaan
Bibit Ternak Yang
Didistribusikan Kepada
Masyarakat
Penyuluhan ke
Kelompok PeternakPenyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
60.100.000
Penyuluhan kepada
20 Kelompok
Peternak
93.990.000
Penyuluhan kepada
20 Kelompok
Peternak
10.000.000
Penyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
20.000.000 Penyuluhan kepada 80
Kelompok Peternak 184.090.000
Penyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
30.000.000
c. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan bibit pertanian
2. Pendistribusian Ternak
Kepada Masyarakat
Tersedianya Bibit
Ternak untuk
mendukung
swasembada Daging
1000 ekor dan
Peningkatan
Kesejahteraan
Peternak
17 Kelompok
Ternak dan
Ternak Sapi 356
20 Ekor Sapi 346.050.000 ayam 100 ekor dan
itik 100 ekor 137.145.000
ayam 100 ekor dan
itik 100 ekor 147.145.000
ayam 100 ekor
dan itik 100 ekor 157.145.000
ayam 300 ekor dan itik
300 ekor 787.485.000
ayam 100 ekor
dan itik 100 ekor 167.145.000
d. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan alat pertanian
3. Pengawasan dan
Pengendalian
Pengusahaan Sarang
Burung Walet
Termitoringnya Usaha
Sarang Burung WaletPengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok pengusaha
walet
400.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
e. Terlaksananya
Pengawasan dan
Pengendalian
Pengusahaan Sarang
Burung Walet
Program Pengembangan
Perikanan Tangkap :
3.383.359.500 - 1.451.576.000 - 911.337.840 - 1.600.000.000 - 2.290.000.000 9.636.273.340 - 2.300.000.000 DPKP Bontang
f. Terlaksananya
Penyuluhan
Pengelolaan Bibit
Ternak
1. Pendampingan Pada
Kelompok Nelayan
Perikanan Tangkap
Terlaksananya
pembinaan teknis
bagi nelayan tangkap
Kota Bontang
10 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan 264.215.000 25 Klp Nelayan 269.738.000 25 Klp Nelayan 250.330.000 25 Klp Nelayan 280.000.000 25 Klp Nelayan 290.000.000 1.354.283.000 25 Klp Nelayan 300.000.000
g. Terlaksananya
Pendampingan Pada
Kelompok Nelayan
2. Fasilitasi Bantuan
Sarana Bagi Nelayan
Tangkap
Terlaksananya
Bantuan alat tangkap
dan kapal Bagi
Nelayan Tangkap15 Kelompok 3.119.144.500 1.181.838.000 661.007.840 1.320.000.000 2.000.000.000 8.281.990.340 2.000.000.000
- Alat Tangkap
Perikanan30 Unit 30 Unit 30 Unit 30 Unit 120 orang 30 Unit
- Pengadaan Kapal 10
GT5 Kapal 5 Kapal 5 Kapal 15 kapal 5 Kapal
- Pengadaan Kapal 30
GT dan Alat Tangkap1 2 kapal 3 kapal 2
Program Pengembangan
Budidaya Perikanan : 2.252.176.000 6.127.794.300 5.266.406.300 9.589.000.000 10.199.000.000 33.434.376.600 7.440.000.000 DPKP Bontang
1. Pendampingan Pada
Kelompok Tani
Pembudidaya Ikan
Pendampingan dan
Pembinaan pada
kelompok
pembudidaya ikan10 Kelompok 15 Klp 422.690.000 20 Klp 598.875.000 199 orang/ 30 Klp 457.962.800 30 Klp 2.654.000.000 30 Klp 2.654.000.000 125 Klp 6.787.527.800
b. BBIP dapat
beroperasi dengan
optimal.
2. Pelatihan Pembenihan
Ikan Air Tawar, Payau,
Laut
Meningkatnya SDM
tentang Budidaya
pembenihan Ikan 15 orang 150.000.000 15 orang 150.000.000 15 orang 150.000.000 45 Klp 450.000.000 200.000.000
c. PPI dapat
beroperasi dengan
optimal
3. Monitoring Hama,
Penyakit Ikan dan Obat-
obatan
Meningkatnya SDM
tentang Budidaya
pembesaran ikan 30 orang 250.000.000 30 orang 250.000.000 30 orang 250.000.000 30 orang 250.000.000 120 orang 1.000.000.000 30 orang 250.000.000
d. Terbangunnya
RPH yang ASUH
4. Penyediaan Sarana
Produksi Budidaya Tawar,
Payau dan Laut
Terkendalinya Hama
dan Penyakit Ikan
serta pengendadalian
obat 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 4 Paket 400.000.000 1 paket 100.000.000
e. Berfungsinya Balai
Penyuluhan Pertanian.
5. Pembinaan dan
Pengembangan Perikanan
Meningkatnya
produksi Budidaya 100 orang 1.000.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 355 orang 3.550.000.000 100 orang 1.000.000.000
3. Meningkatkan
kemampuan modal
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
petani dan peternak
Meningkatnya
kemampuan skala
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan
peternak
2. Meningkatkan
produksi dengan
intensifikasi usaha
untuk memanfaatkan
peluang pasar
Meningkatnya jumlah
produksi perikanan,
pertanian tanaman
pangan dan
peternakan
3. Meningkatkan
kemampuan modal
usaha nelayan,
pembudidaya
ikan,petani dan
peternak
Meningkatnya
kemampuan skala
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
petani dan peternal
4. Meningkatkan
sarana prasarana
produksi dan
pengolahan hasil
perikanan, pertanian
dan peternakan
Meningkatnya
sarana prasarana
dalam bidang
perikanan, pertanian
dan peternakan
a. Tersedianya sarana
pengolahan hasil
perikanan, pertanian
dan perikanan
4. Meningkatkan
sarana prasarana
produksi dan
pengolahan hasil
perikanan, pertanian
dan peternakan
Meningkatnya
sarana prasarana
dalam bidang
perikanan, pertanian
dan peternakan
f. Tersedianya Studi
Kelayakan Rumah
Pemotongan Hewan
6. Pembuatan dan
Pecetakan Kolam Ikan
Meningkatnya jumlah
pembudidaya untuk
mendapatkan bantuan
dari lembaga
keuangan SDM
Pembudidaya15 Pembudidaya
30
Pembudidaya 369.265.000
30 Pembudidaya
dan 5
pengembangan
SDM
141.500.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
120 Pembudidaya dan
26 pengembangan
SDM
960.765.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
g. Tersedianya Studi
Kelayakan
Penangkaran Buaya
7. Penyediaan Sarana dan
Prasarana Pembenihan
pada UPR
Meningkatnya Areal
Budidaya Terlaksananya
Pembuatan Kolam
0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan Kolam
0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan Kolam
0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan
Kolam 0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan Kolam 2
Ha
1.400.000.000
Terlaksananya
Pembuatan Kolam
0,5 Ha
350.000.000
h. Tersedianya sarana
teknologi biogas.
8. One School One
Fishpond
Tersedianya Sarana
dan Prasarana
Pembenihan pada
UPR
15 UPR 345.000.000 15 UPR 350.000.000 15 UPR 225.000.000 15 UPR 225.000.000 60 UPR 1.145.000.000 15 UPR 250.000.000
i. Tersedianya sarana
prasarana budidaya
ikan
9. Pembinaan
Pengembangan Usaha
Budidaya
Meningkatnya
Pengetahuan
Masyarakat Tentang
Teknik Budidaya5 Sekolah 90.000.000 5 Sekolah 90.000.000 5 Sekolah 90.000.000 5 Sekolah 90.000.000 20 Sekolah 360.000.000 20 Sekolah 400.000.000
j. Tersedianya
masterplan
pengembangan
perikanan tangkap
terpadu
10. Pengoperasian Balai
Benih Ikan Pantai
Beroperasinya BBIP
966.306.300 1.217.954.500 1.300.000.000 1.000.000.000 4.484.260.800
1 dokumen
masterplan
pengembangan
perikanan tangkap
terpadu
100.000.000
k. Tersedianya data
potensi perikanan
tangkap dan budidaya
11. Pembangunan Balai
Benih Ikan Pantai
Tersedianya
Operasional BBIP100% 1.089.059.000 100% 1.586.987.000 100% 1.068.704.000 100% 1.000.000.000 100% 1.500.000.000 100% 6.244.750.000 100% 1.500.000.000
l. Terlaksananya
pendampingan dan
pelatihan budidaya
ikan pada kelompok
pembudidaya
12. Peningkatan Sistem
Pendataan dan
Pengelolaan Data Statistik
Perikanan Budidaya
Tersedianya sistem
data statistik
perikanan budidaya100% 371.162.000 100% 99.126.000 100% 121.785.000 100% 2.500.000.000 100% 2.750.000.000 5.842.073.000 100% 3.000.000.000
m. Terlaksananya
pendampingan dan
pembinaan terhadap
pengolah hasil
perikanan
13. Kajian Pengembangan
Potensi Budidaya
Perikanan
Tersedinya Dokumen
Pengembangan
Potensi Budidaya
Perikanan
1 Dokumen Statistik
Perikanan Budidaya 100.000.000
1 Dokumen
Statistik Perikanan
Budidaya
110.000.000 1 Dokumen Statistik
Perikanan Budidaya 120.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan
Budidaya
130.000.000 460.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan
Budidaya
140.000.000
n. Tersedianya hasil
kajian sarang burung
walet, dan pengolahan
hasil perikanan,
pertanian dan
peternakan
1 Dokumen Kajian
Potensi Budidaya
Perikanan
350.000.000 350.000.000
14. Pengadaan Saranan
dan Prasarana Budidaya
Rumput Laut
Meningkatakan
pendapatan
masyarakat dai sektor
rumput laut1 Paket 99.062.000 2 Paket 230.000.000 2 Paket 230.000.000 5 Paket 559.062.000 2 Paket 230.000.000
o. Terlaksananya
monitoring harga ikan
di pasar
Program Pengembangan
Perikanan Tangkap : 549.207.050 - 2.088.739.256 - 1.459.401.000 - 11.474.071.000 - 15.884.071.000 31.455.489.306 - 13.094.071.000 DPKP Bontang
1. Pengelolaan Sumber
Daya Ikan (SDI) 314.116.000 10.000.000 20.000.000 30.000.000
a. Restoking Ikan
b. Kajian Potensi SDI Dokumen kegiatan
restocking, c. Optimalisasi
Pengawasan SDI
2. Pengoperasian PPI/TPI
dan Operasional Kapal
Latih
Tersedianya Dana
untuk Pengeporasian
PPI/TPI dan Kapal
Latih100% 257.574.050 467.421.380 614.071.000 664.071.000 714.071.000 2.717.208.430 764.071.000
3. Pembangunan Fasilitas
PPI/TPI 291.633.000 1.064.787.376 241.930.000 500.000.000 5.000.000.000 7.098.350.376 2.000.000.000
a. Pemagaran Keliling PPI
b. Pembangunan Lantai
Pakir PPI
c. Pengerukan Alur
Dermaga Tambat dan
Kolam Labuh
d. Pembangunan Musholla
e. Pos Jaga Satpam
f. Pintu Gerbang PPI
g. Balai Pertemuan
Nelayan
h. Review dokumen
lingkungan PPI/TPI
4. Meningkatkan
sarana prasarana
produksi dan
pengolahan hasil
perikanan, pertanian
dan peternakan
Meningkatnya
sarana prasarana
dalam bidang
perikanan, pertanian
dan peternakan
p. Terlaksananya
promosi hasil
perikanan dan
kelautan
Terlaksananya
restoking dan dan
Pengawasan SDI
serta tersedianya data
potensi SDI
344.116.000
4. Meningkatkan
sarana prasarana
produksi dan
pengolahan hasil
perikanan, pertanian
dan peternakan
Meningkatnya
sarana prasarana
dalam bidang
perikanan, pertanian
dan peternakan
Terlaksananya
Pembangunan
TPI/PPI
4. Peningkatan Dukungan
Manajemen dan
Pengelolaan Pelabuhan
Perikanan
Meningkatnya SDM
pengelolaan PPI Terlatihnya 7
Pengelola 150.000.000
Terlatihnya 7
Pengelola 150.000.000
Terlatihnya 7
Pengelola 150.000.000
a. Manajemen Pengelolaan
PPI
b. Penetapan Status
Pengelolaan WKOPP
c. Peningkatan Statis PPI
ke PPP
5. Pengembangan
Perikanan Tangkap
Terpadu (Minapolitan)
Review DED
Kawasan Perikanan
Terpadu
450.000.000
Pembangunan
Minapolitan
Perikanan
10.000.000.000
Lanjutan
Pembangunan
Minapolitan
Perikanan
10.000.000.000
Lanjutan
Pembangunan
Minapolitan
Perikanan
10.000.000.000
a. Revisi DED & RAB
b. Pengembangan
Minapolitan
6. Peningkatan Sistem
Pendataan Statistik
Perikanan Tangkap
Tersedianya data
statistik perikanan
tangkap yang akurat
di Kota Bontang
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
92.414.500
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
153.400.000
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
150.000.000
Tersedianya
Dokumen
Statistik
Perikanan
Tangkap
150.000.000 545.814.500
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan
Tangkap
150.000.000
7. Pelayanan Usaha
Perikanan Tangkap
Terlaksananya
pemberian ijin nelayan
tangkap200 orang 105.510.000 200 orang 110.000.000 200 orang 115.000.000 600 orang 330.510.000 200 orang 120.000.000
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan :
444.115.000 2.379.818.500 1.502.605.000 950.000.000 2.000.000.000 7.276.538.500 900.000.000 DPKP Bontang
1. Pemeliharaan Rutin /
Berkala Sarana dan
Prasarana Pasar Hasil
Produksi Peternakan
Tersedianya Sarana
Prasana RPHTerpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
372.340.000
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
1.479.818.500
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
1.092.605.000
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
500.000.000
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
500.000.000 Terpeliharanya Sarana
dan Prasarana RPH 3.944.763.500
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
500.000.000
2. Studi Kelayakan
Pembangunan RPH dan
Pemindahan Kandang Babi
Terbangunnya Sarana
Pendukung RPH 500
m2
Tersedianya
Studi
Pembangunan
RPH
- Tersedianya Studi
Pembangunan RPH 550.000.000
Tersedianya Studi
Pembangunan RPH 550.000.000
3. Peningkatan Kualitas
dan Teknis Kemasan Hasil
Produksi Peternakan
Meningkatnya kualitas
hasil peternakan pada
usaha hasil
peternakan
Terlaksanya
Penyuluhan ke
20 Kelompok
Peternak
71.775.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
100.000.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
110.000.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
150.000.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 80
Kelompok Peternak
431.775.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok
Peternak
200.000.000
4. Pematangan Lahan dan
Pembangunan RPH
Bontang Lestari
Tersedianya kesiapan
lahan dan
terbangunya RPH
- 300.000.000 300.000.000 600.000.000
5. Kajian Ilmiah Sarang
Burung Walet
Tersedianya
Dokumen Ilmiah
Budidaya Burung
Waret
Tersedian 1
Dokumen
Pengelolaan Sarang
Burung Walet
250.000.000
Tersedian 1 Dokumen
Pengelolaan Sarang
Burung Walet
250.000.000
6. Pembangunan Sarana
dan Prasarana Pasar
Produksi Hasil Peternakan
Terbangunnya Pagar
dan sarana
pengolahan Limbah -
Terlaksanya
Pemagaran
Keliling dan
Pembanguan
Sarana RPH
1.500.000.000
Terlaksanya
Pemagaran Keliling dan
Pembanguan Sarana
RPH
1.500.000.000
Pengadaan
Sarana dan
Prasaran RPH
200.000.000
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan :
- 172.581.000 203.289.600 213.289.600 223.289.600 812.449.800 233.289.600 DPKP Bontang
1. Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Peternakan Tepat Guna
Tersedianya Sarana
dan Prasarana
Teknologi Peternakan
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
172.581.000
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
203.289.600
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
213.289.600
Tersedianya
sarana dan
Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
223.289.600
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung Teknologi
Ternak
812.449.800
Tersedianya
sarana dan
Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
233.289.600
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian / Perkebunan :
212.765.000 601.780.000 254.517.500 235.000.000 - 1.304.062.500 235.000.000 DPKP Bontang
1. Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian / Perkebunan
Tepat Guna
Tersedianya Produksi
Pertanian dan
Perkebunan
Tersedianya 5
Unit Hand
Traktor
212.765.000
Tersedianya 15
Paket Sarana
Pertanian
601.780.000
Tersedianya 15
Paket Sarana
Pertanian
254.517.500
Tersedianya 15
Paket Sara
Pertanian
235.000.000 Tersedianya 60 Paket
Sara Pertanian 1.304.062.500
Tersedianya 15
Paket Sara
Pertanian
235.000.000
Program Optimalisasi
Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi
Perikanan :
494.584.000 1.150.000.000 1.220.000.000 1.145.000.000 1.095.000.000 5.104.584.000 1.245.000.000 DPKP Bontang
1. Pembinaan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil Perikanan
Terbinanya Pelaku
Usaha Pengolahan
Hasil Perikanan dan
Pertanian
Terbinanya
Pelaku Usaha
Pengolahan Hasil
Perikanan dan
Pertanian
7 Pertemuan 138.850.000 10 pertemuan 150.000.000 10 pertemuan 150.000.000 10 pertemuan 150.000.000 10 pertemuan 150.000.000 47 pertemuan 738.850.000 20 pertemuan 150.000.000
2. Pembinaan Dan
Promosi Hasil Perikanan
dan Kelautan
Terlaksanaya
Pengenalan Produk-
produk pelaku usaha
hasil perikanan,
pertanian dan
peternakan
100% 288.650.000 5 Kali 300.000.000 5 Kali 300.000.000 5 Kali 300.000.000 5 Kali 300.000.000 20 Kali 1.488.650.000 5 Kali 300.000.000
3. Optimalisasi Perizinan
Usaha Perikanan
Terlaksananya
pengurusan perijinan
usaha perikanan yang
optimal
100% 67.084.000 10% dari Pemilik
Kapal 150.000.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000 40% dari Pemilik Kapal 427.084.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000
300.000.000
Terlaksananya
Pengembangan
perikanan tangkap
terpadu melalui Model
minapolitan 20.450.000.000
4. Pendampingan Para
Pelaku Usaha Pengolahan
Hasil Perikanan
Terlaksananya
peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan bagi
pelalu usaha
pengolahan hasil
perikanan dan
pertanian
20 Orang 10 orang 100.000.000 10 orang 100.000.000 20 orang 200.000.000 10 orang 100.000.000
5. Monitoring dan Survey
Harga Ikan di Pasar-Pasar
Ikan
Tersedianya Data
Harga Ikan 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 200.000.000 4 Pasar 50.000.000
6. Studi Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian dan
Peternakan
Tersedianya dokumen
studi Pengolahan
Hasil Perikanan,
Pertanian dan
Peternakan
1 Dokumen 250.000.000 1 Dokumen 250.000.000
Dokumen Studi
Pengolahan Hasil
Perikanan,
Pertanian dan
Peternakan
7. Penyediaan Sarana dan
Prasarana Pengolahan
Hasil Perikanan, Pertanian
Dan Peternakan
Tersedianya Sarana
dan Prasarana
Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian
dan Peternakan
-
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
300.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
350.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
400.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah
Rumput Laut, 15
Unit Pengolah
Buah Mangrove
(Sirup & Dodol)
450.000.000
120 Klp, 120 Unit
Pengolah Rumput Laut,
60 Unit Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
1.500.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup
& Dodol)
500.000.000
8. Penempatan Produk-
Produk Hasil Perikanan
Dan Pertanian
Tersedianya tempat-
tempat hasil produk-
produk hasil
perikanan
5 Sentra 100.000.000 2 Sentra 50.000.000 3 Sentra 75.000.000 3 Sentra 75.000.000 13 Sentra 300.000.000 2 Sentra 75.000.000
a. Tersedianya bibit
tanaman kehutanan
Program Pemanfaatan
Potensi Sumber Daya
Hutan : 200.000.000 127.650.000 664.707.500 750.000.000 700.000.000 2.442.357.500 850.000.000 DPKP Bontang
b. Terlaksananya
pembinaan,
pengendalian dan
gerakan rehabilitasi
hutan dan lahan
1. Pengelolaan dan
Pemanfataan Hutan
Tersusunya dokumen
pengelolaan dan
pemanfaatan hutan
Tersedianya
dokumen
pengelolaan
dan
Pemanfaatan
Hutan
200.000.000
Tersedianya dokumen
pengelolaan dan
Pemanfaatan Hutan
875.470.000 150.000.000
c. Terlaksananya
pemeliharaan hutan
kota
2. Perencanaan dan
Pengembangan Hutan
Kemasyarakatan
Pelestarian Kawasan
Hutan dan
Peningkatan
Pendapatan
Masyarakat
Terlaksananya
Pelestarian 25 Ha 116.887.500
Terlaksananya
Pelestarian 15 Ha 350.000.000
Terlaksananya
Pelestarian 15
Ha
400.000.000 Terlaksananya
Pelestarian 55 Ha 866.887.500
Terlaksananya
Pelestarian 25 Ha 400.000.000
d. Terlaksananya
konservasi daerah
tangkapan air dan
sumber-sumber air
3. Pengelolaan dan
Pemanfataan Hutan
Lindung dan Mangrove
Pelestarian Kawasan
Hutan Lindung dan
Mangrove
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
127.650.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
547.820.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
400.000.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
300.000.000
Terlaksanya
Pelestarian sebanyak
200 Ha
1.375.470.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
300.000.000
e. Terlaksananya
penyusunan draft
raperda dibidang
kehutanan
Program Rehabilitasi
Hutan dan Lahan : 981.177.500 1.822.222.000 1.726.650.000 1.038.202.500 1.048.202.500 6.616.454.500 1.058.202.500 DPKP Bontang
f. Terlaksananya
penyuluhan
masyarakat dibidang
kehutanan, illegal
fishing dan kawasan
konservasi laut
1. Pembuatan Bibit / Benih
Tanaman Kehutanan
Terlaksananya
penghijauan
Lingkungan dan
Kawasan Hutan
Terlaksananya
Penghijauan
Hutan
68.050.000 Terlaksanya
Penghijauan Hutan 47.050.000
Terlaksanya
Penghijauan Hutan 198.405.000
Terlaksanya
Penghijauan Hutan 80.000.000
Terlaksanya
Penghijauan
Hutan
80.000.000 Terlaksanya
Penghijauan Hutan 473.505.000
Terlaksanya
Penghijauan
Hutan
80.000.000
g. Terlaksananya
pengamanan pantai
Pulau Beras Basah
2. Pembinaan,
Pengendalian dan
Pengawasan Gerakan
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Terlaksananya
Gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Terlaksananya
rehabilitasi
Hutan sebesar
25 Ha
514.750.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
185.545.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
99.825.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
109.825.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
119.825.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 125 Ha
1.029.770.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
129.825.000
h. Terlaksananya
penyusunan Draft
Raperda Kawasan
Konservasi, sosialisasi
dan penerapan
3. Peningkatan Peran
Serta Masyarakat Dalam
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Penghijauan
Lingkungan 40
Ha/Tahun)Penghijauan
hutan sebanyak
40 ha
398.377.500 Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha 1.589.627.000
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha 1.125.950.000
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha 398.377.500
Penghijauan
hutan sebanyak
40 ha
398.377.500 Penghijauan hutan
sebanyak 200 ha 3.910.709.500
Penghijauan
hutan sebanyak
40 ha
398.377.500
i. Terlaksananya
pengawasan
perikanan
4. Pemeliharaan Kawasan
Hutan Lindung / Mangrove
Dan Wisata
Penghijauan
LingkunganPenghijauan hutan
sebanyak 20 ha 70.360.000
Penghijauan hutan
sebanyak 20 ha 200.000.000
Penghijauan
hutan sebanyak
20 ha
200.000.000 Penghijauan hutan
sebanyak 60 ha 470.360.000
Penghijauan
hutan sebanyak
20 ha
200.000.000
j.Terlaksananya
bimtek bagi aparatur
MCS
5. Penanaman Pohon
Pada Kawasan Terbuka
Hijau
Penghijauan
LingkunganPenghijauan hutan
sebanyak 25 ha 232.110.000
Penghijauan hutan
sebanyak 25 ha 250.000.000
Penghijauan
hutan sebanyak
25 ha
250.000.000 Penghijauan hutan
sebanyak 75 ha 732.110.000
Penghijauan
hutan sebanyak
25 ha
250.000.000
k. Tersedianya
masterplan kawasan
Rehabilitasi Mangrove,
Terumbu Karang dan
Padang Lamun
Program Perlindungan
dan Konservasi Hasil
Hutan : 100.058.000 - 50.000.000 55.000.000 205.058.000 60.000.000 DPKP Bontang
l. Tersedianya renstra
mitigasi bencana
a. Penyuluhan Kesadaran
Masyarakat Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
Peningkatan
Kapasitas dan
Pengendalian
Kawasan Hutan
Pembinaan kepada
Masyarakat 100.058.000
Pembinaan kepada
Masyarakat 50.000.000
Pembinaan
kepada
Masyarakat
55.000.000 Pembinaan kepada
Masyarakat 205.058.000
Pembinaan
kepada
Masyarakat
60.000.000
m. Terlaksananya
rehabilitasi terumbu
karang
Program dan Penertiban
Industri Hasil Hutan : - 250.000.000 34.925.000 250.000.000 275.000.000 809.925.000 250.000.000 DPKP Bontang
n. Tersedianya data
statistik, hasil review
data base, dan hasil
kajian dibidang
Kelautan, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
1. Penyusunan Peraturan
Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
Draft Raperda
Pengelolaan Industri
Hasil Hutan Tersedianya
Peraturan mengenai
pengelolaan Hutan
250.000.000
Tersedianya Peraturan
mengenai pengelolaan
Hutan
250.000.000
o. Tersedianya renstra
dan rencana aksi
WP3K
2. Sosialisasi Peraturan
Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
Peningkatan
Kapasitas MasyarakatSosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil Hutan
34.925.000
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil Hutan
100.000.000
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil
Hutan
125.000.000
Sosialisasi Peraturan
Pengelolaan Industri
Hasil Hutan
259.925.000
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil
Hutan
100.000.000
5. Melestarikan
Hutan, Lahan dan
Ekosistem
Mangrove
Terciptanya hutan,
lahan dan ekosistem
pesisir yang lestari
5. Melestarikan
Hutan, Lahan dan
Ekosistem Mangrove
Terciptanya hutan,
lahan dan ekosistem
pesisir yang lestari
p.Tersedianya profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
3. Pengawasan dan
Penertiban Pelaksanaan
Peraturan Daerah
Mengenai Pengelolaan
Industri Hasil Hutan
Tertibnya Pengelolaan
Industri Hasil Hutan
Sesuai dengan PerdaTertibnya
pengelolaan hutan
di Kota Bontang
150.000.000
Tertibnya
pengelolaan
hutan di Kota
Bontang
150.000.000 Tertibnya pengelolaan
hutan di Kota Bontang 300.000.000
Tertibnya
pengelolaan hutan
di Kota Bontang
150.000.000
Program Pemberdayaan
Masyarakat Dalam
Pengawasan dan
Pengendalian Sumber
Daya Kelautan :
- 150.000.000 - - - 150.000.000 - DPKP Bontang
1. Penandaan dan
Sosialisasi Batas Kawasan
Konservasi Perairan Laut
Kota Bontang
sosialisasi dan
Penandaan kawasan
konservasi Perairan
Laut Kota Bontang
Sosialisasi
Kawasan
Konservasi di Kota
Bontang
150.000.000
Sosialisasi Kawasan
Konservasi di Kota
Bontang
150.000.000
Program Peningkatan
Kesadaran dan
Penegakan Hukum
Dalam Pendayagunaan :
276.196.000 400.334.000 590.622.000 500.000.000 550.000.000 1.767.152.000 675.000.000 DPKP Bontang
1. Pengawasan Perikanan
dan Pengawasan
Pengolahan Hasil
Perikanan ( WASKAN )
Meningkatnya
Pengawasan Sektor
Perikanan dan Mutu
hasil pengolahan hasil
perikanan serta peran
serta masyarakat
dalam pengawasan
perikanan
100% 276.196.000 100% 300.334.000 100% 340.622.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 1.267.152.000 100% 425.000.000
2. Penyuluhan Masyarakat
Pesisir Terhadap Ilegal
Fishing
Pembinaan terhadap
masyarakat pesisir
tentang ilegal fishing
sebanyak 300 orang
Pembinaan pada 15
Kelompok Nelayan 150.000.000
Pembinaan pada
15 Kelompok
Nelayan
150.000.000 Pembinaan pada 30
Kelompok Nelayan 300.000.000
Pembinaan pada
15 Kelompok
Nelayan
150.000.000
3. Bimbingan Teknis Untuk
Aparatur Monitoring,
Controlling dan Surveilence
Pengawasan
Bimbingan teknis bagi
aparatur monitoring,
controling dan
surveilence
Pengawasan untuk 10
orang Aparatur
10 orang aparatur 100.000.000 10 orang aparatur 100.000.000 10 orang aparatur 100.000.000
4. Penyusunan Naskah
Akademis dan Rancangan
Perda Rencana Zonasi
WP3K
Tersusunya Naskah
Akademis dan
rancangan Perda
Zonasi WP3K
Tersusunya naskah
akademis
rancangan Perda
Zonasi
250.000.000
Tersusunya naskah
akademis rancangan
Perda Zonasi
250000000
Program Pengembangan
Aplikasi dan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi : 311.280.000 350.000.000 650.000.000 200.000.000 200.000.000 1.711.280.000 200.000.000 DPKP Bontang
1. Review Data Base dan
Kajian Potensi Laut,
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Tersedianya
Dokumen Review
Data Base dan Kajian
Potensi Laut, Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya
Dokumen Review
Data Base dan
Kajian Potensi Laut,
Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
350.000.000
Tersedianya Dokumen
Review Data Base dan
Kajian Potensi Laut,
Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
350.000.000
2. Penyusunan Data
Statistik Bidang Kelautan,
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan, Kelautan
dan Pertanian
1 Dokumen Statistik
Perikanan, Kelautan
dan Pertanian
200.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian
200.000.000
1 Dokumen Statistik
Perikanan, Kelautan
dan Pertanian
400.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian
200.000.000
3. Indentifikasi, Pemetaan,
Penanaman, Pengelolaan
dan Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Tersedianya
Dokumen
Indentifikasi,
Pemetaan,
Penamaan,
Pengelolaan dan
Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan
Pulau-Pulau kecil
1 Dokumen
Indentifikasi,
Pemetaan,
Penamaan,
Pengelolaan dan
Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan
Pulau-Pulau kecil
650.000.000
1 Dokumen
Indentifikasi,
Pemetaan, Penamaan,
Pengelolaan dan
Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan
Pulau-Pulau kecil
650.000.000
4. Penyusunan Profil
Ekosistem Laut dan Pesisir
Kota Bontang
Tersedianya
Dokumen Profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
1 Dokumen
Profil Ekosistem
Laut dan Pesisir
Kota Bontang
311.280.000
1 Dokumen Profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
311.280.000
Program Pemetaan
Ruang Perencanaan
Pengelolaan Wilayah
Laut, Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil :
- 500.000.000 406.050.000 500.000.000 200.000.000 1.606.050.000 200.000.000 DPKP Bontang
1. Pengelolaan Kawasan
Konservasi Perairan Kota
Bontang
Terlaksananya
Pengelolaan
Konservasi Perairan
Kota Bontang
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
156.050.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi Perairan
Kota Bontang
200.000.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
200.000.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi Perairan
Kota Bontang
556.050.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
200.000.000
2. Penyusunan Rencana
Zonasi Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil Kota
Bontang
Dokumen Zonasi
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
1 Dokumen Zonasi
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
500.000.000
1 Dokumen Zonasi
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
500.000.000
3. Review Rencana
Strategis Pesisir Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Kota Bontang
(WP3K)
Dokumen Review
Strategis Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
Kota Bontang
1 Dokumen Review
Strategis Pesisir
dan Pulau-Pulau
Kecil Kota Bontang
250.000.000
1 Dokumen Review
Strategis Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil Kota
Bontang
250.000.000
4. Penyusunan Rencana
Aksi Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
Dokumen Rencana
Aksi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
1 Dokumen
Rencana Aksi
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
300.000.000
1 Dokumen Rencana
Aksi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
300.000.000
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran, meliputi :
Terwujudnya
peningkatan kinerja
manajemen internal
dalam rangka
pelaksanaan tugas
rutin
3.332.900.398 4.077.634.600 4.248.187.100 4.691.385.550 5.152.354.105 21.502.461.753 5.659.089.516 DPKP Bontang
1. Penyediaan Jasa
Surat Menyurat
Terlaksananya
kelancaran surat
menyurat
100% 9.750.000 100% 12.500.000 100% 12.250.000 100% 13.750.000 100% 15.125.000 63.375.000 100% 16.637.500
2. Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya
Air dan Listrik
Terwujudnya
kelancaran
komunikasi kedinasan
100% 82.800.000 100% 78.000.000 100% 60.000.000 100% 84.700.000 100% 85.000.000 100% 390.500.000 100% 85.000.000
3. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan Perijinan
Kendaraan Dinas /
Operasional
Tersedianya dana
perijinan kendaraan
dinas100% 10.600.000 100% 24.350.000 100% 19.950.000 100% 21.945.000 100% 24.139.500 100% 100.984.500 100% 26.553.450
4. Penyediaan Alat
Tulis Kantor
Tersedianya Alat
Tulis Kantor100% 125.755.000 100% 102.867.500 100% 155.086.600 100% 160.000.000 100% 176.000.000 100% 719.709.100 100% 193.600.000
5. Penyediaan Barang
Cetakan dan Penggandaan
Tersedianya Cetakan
dan Penggandaan
Kantor
100% 164.643.600 100% 232.528.600 100% 277.372.500 100% 305.109.750 100% 335.620.725 100% 1.315.275.175 100% 369.182.798
6. Penyediaan
Komponen Instalasi Listrik
/ Penerangan Bangunan
Kantor
Tersedianya
komponen listrik dan
penerangan100% 10.000.000 100% 10.348.500 100% 14.022.000 100% 15.424.200 100% 16.966.620 100% 66.761.320 100% 18.663.282
7. Penyediaan
Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Tersedianya peralatan
dan Perlengkapan
Kantor
100% 378.630.400 100% 496.560.000 100% 368.391.000 100% 405.230.100 100% 445.753.110 100% 2.094.564.610 100% 490.328.421
8. Penyediaan
Peralatan Rumah Tangga
Tersedianya
Peralatan Rumah
Tangga Kantor
100% 14.196.206 100% 23.400.000 100% 27.150.000 100% 29.865.000 100% 32.851.500 100% 127.462.706 100% 36.136.650
9. Penyediaan Bahan
Bacaan, dan Peraturan
Perundang-undangan
Tersedianya Bahan
Bacaan dan
Peraturan Perundang-
undangan
100% 65.360.000 100% 53.000.000 100% 59.360.000 100% 65.296.000 100% 71.825.600 100% 314.841.600 100% 79.008.160
10. Penyediaan Bahan
Logistik Kantor
Tersedianya Logistik
Kantor100% 16.055.192 100% 31.370.000 100% 36.685.000 100% 40.353.500 100% 44.388.850 100% 168.852.542 100% 48.827.735
11. Penyediaan
Makanan dan Minuman
Tersedianya Makan
dan Minum Tamu dan
Rapat
100% 35.000.000 100% 41.250.000 100% 50.000.000 100% 65.000.000 100% 71.500.000 100% 262.750.000 100% 78.650.000
12. Rapat-Rapat
koordinasi dan Konsultasi
Ke Luar Daerah
Jumlah Kegiatan
Koordinasi yang
dilaksanakan
100% 1.762.630.000 100% 2.200.000.000 100% 2.420.000.000 100% 2.662.000.000 100% 2.928.200.000 100% 11.972.830.000 100% 3.221.020.000
13. Penyediaan Jasa
Tenaga Administrasi /
Teknis Perkantoran
Tersedianya tenaga
administrasi non PNS
yang diperlukan
100% 657.480.000 100% 771.460.000 100% 747.920.000 100% 822.712.000 100% 904.983.200 100% 3.904.555.200 100% 995.481.520
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur, meliputi :
840.963.000 1.384.303.000 1.258.508.000 1.471.350.000 1.440.485.000 6.395.609.000 2.052.033.500 DPKP Bontang
1. Pengadaan
Kendaraan Dinas /
Operasional
Tersedianya
kendaraan
operasional100%
1 unit roda 4 dan 4
unit roda dua 439.303.000 1 unit roda tiga 36.686.000
4 unit kendaraan
roda 2 80.000.000
1 unit roda 4, 8 unit
kendaraan roda 2 dan I
unit roda tiga
555.989.000 100% 500.000.000
2. pengadaan komputer Tersedianya koputer
untuk aparatur 100% 93.322.000 100% 150.000.000 100% 75.000.000 100% 318.322.000 100% 50.000.000
3. Pemeliharaan Rutin
/ Berkala Gedung Kantor
Tersedianya
Pemeliharaan
Gedung Kantor
100% 20.000.000 100% 10.000.000 100% 100.000.000 100% 110.000.000 100% 121.000.000 100% 361.000.000 100% 133.100.000
4. Pemeliharaan Rutin
/ Berkala Kendaraan Dinas
/ Operasional
Tersedianya
Pemeliharaan
Kendaraan
Operasional
100% 760.963.000 100% 850.000.000 100% 935.000.000 100% 1.028.500.000 100% 1.131.350.000 100% 4.705.813.000 100% 1.244.485.000
5. Pemeliharaan Rutin /
Berkala Peralatan Gedung
Kantor
Tersedianya
Pemeliharaan
peralatan gedung
kantor
100% 60.000.000 100% 85.000.000 100% 93.500.000 100% 102.850.000 100% 113.135.000 100% 454.485.000 100% 124.448.500
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur,
meliputi :
102.100.000 103.700.000 175.000.000 192.500.000 211.750.000 785.050.000 232.925.000 DPKP Bontang
1. Pengadaan Pakaian
Kerja Lapangan
Tersedianya Pakaian
Lapangan SKPD 100% 32.400.000 100% 39.950.000 100% 75.000.000 100% 82.500.000 100% 90.750.000 100% 320.600.000 100% 99.825.000
2. Pengadaan Pakaian
Khusus Hari-Hari Tertentu
Tersedianya Pakaian
Olah Raga, pakaian
Non PNS dan PSR
100% 69.700.000 100% 63.750.000 100% 100.000.000 100% 110.000.000 100% 121.000.000 100% 464.450.000 100% 133.100.000
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur, meliputi :
192.112.312 478.500.000 399.550.000 1.089.505.000 483.455.500 2.643.122.812 531.801.050 DPKP Bontang
1. Pendidikan dan
Pelatihan Formal
Presentase Aparatur
yang mengikuti Diklat100% 192.112.312 100% 478.500.000 100% 399.550.000 100% 439.505.000 100% 483.455.500 100% 1.993.122.812 100% 531.801.050
2. Pengembangan
Sistem Kearsipan dan
Dokumentasi
Presentase Sistem
Pengembangan
Kearsipan dan
Dokumentasi
Tersedianya Sistem
Kearsipan dan
Dokumentasi
350.000.000
Tersedianya Sistem
Kearsipan dan
Dokumentasi
350.000.000
3. Profil Dinas
Perikanan, Kelautan dan
Pertanian
Tersedianya Profil
Dinas Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian Kota
Bontang
Tersedianya Profil
Dinas Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian Kota
Bontang
300.000.000
Tersedianya Profil
Dinas Perikanan,
Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang
300.000.000
4. Pendidikan dan
Pelatihan Character
Building
Terbinanya mental
dan fisik aparatur
serta terbentuknya
team keja di
100% 459.530.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 425.000.000 100% 1.634.530.000 100% 500.000.000
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan,
meliputi :
564.325.000 559.825.000 530.807.500 269.888.250 295.777.075 2.220.622.825 324.204.783 DPKP Bontang
1. Penyusunan
Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar
Tersusunnya LAKIP
SKPD 100% 13.375.000 100% 15.500.000 100% 17.050.000 100% 18.755.000 100% 20.630.500 100% 85.310.500 100% 22.693.550
2. Penyusunan
Laporan Keuangan
Semesteran dan Prognosis
Realisasi
Laporan Semesteran
dan Prognosis100% 26.750.000 100% 13.850.000 100% 15.235.000 100% 16.758.500 100% 18.434.350 100% 91.027.850 100% 20.277.785
3. Penyusunan
Laporan Keuangan Akhir
Tahun
Tersusunya Laporan
Keuangan Akhir
Tahun
100% 13.825.000 100% 14.375.000 100% 15.812.500 100% 17.393.750 100% 19.133.125 100% 80.539.375 100% 21.046.438
4. Penyusunan
Laporan Statistik
Tersusnya Laporan
Statistik SKPD100% 209.125.000 100% 166.100.000 100% 182.710.000 100% 200.981.000 100% 221.079.100 100% 979.995.100 100% 243.187.010
5. Penyusunan
Renstra SKPD
Tersusunnya Renstra
SKPD100% 301.250.000 Revisi Renstra 35.000.000 100% 336.250.000
6. Penyusunan Blue
Print Perikanan, Kelautan,
dan Pertanian
Tersusunya Blue
Print SKPD 100% 350.000.000 100% 350.000.000
7. Pengembangan
Sistem Monitoring dan
Evaluasi Pelaporan
Tersedianya Sistem
Monitoring dan
Evaluasi
100% 250.000.000 100% 250.000.000
8. Penyusunan
Rencana Kerja SKPD
Tersusunnya Renja
SKPD 100% 15.000.000 100% 16.000.000 1 16.500.000 100% 47.500.000 100% 17.000.000
Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan : - - 363.250.000 - 1.012.990.000 - 1.200.000.000 - 1.340.000.000 3.916.240.000 - 1.550.000.000 DPKP Bontang
1. Penyusunan Data Base
Potensi Produksi Pangan
Tersedianya Data
potensi produksi
pangan
96.100.000 96.100.000 100.000.000
2. Analisis dan
Penyusunan Pola
Konsumsi dan Suplai
Pangan
Tersedianya Data
Pola Konsumsi dan
Suplai Pangan
100.000.000 100.000.000 100.000.000
3. Pemantauan dan
Analisis Harga Pangan
Pokok
Tersedianya Data
berkala Harga
Pangan Pokok
75.000.000 75.000.000 75.000.000
c. Terlaksananya
pembinaan kelompok
tani dan nelayan untuk
peningkatan kapasitas
lembaga kelompok
4. Penyuluhan Sumber
Pangan Alternatif
Terlaksananya
Penyuluhan Sumber
Pangan Alternatif
92.150.000 92.150.000 100.000.000
5. Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
Terlaksananya
Pembinaan Kegiatan
Penganekaragaman
Pangan
250 orang 333.990.000 250 orang 350.000.000 250 orang 400.000.000 750 orang 1.083.990.000 250 orang 350.000.000
d. Ketersediaan energi
dan protein perkapita
kota bontang
Penyusunan Neraca
Bahan Makanan (NBM)
Tersedianya Data 75.000.000 80.000.000 90.000.000 245.000.000 100.000.000
e. Penguatan
Cadangan Pangan
Kota Bontang
Penyusunan Data
Cadangan Pangan
Tersedianya Data 40.000.000 50.000.000 60.000.000 150.000.000 70.000.000
f. Ketersediaan
Informasi Pasokan,
Harga dan Akses
Pangan
Pengumpulan data dan
Informasi Pasokan, Harga
dan Akses Pangan
Tersedianya Data 100.000.000 110.000.000 120.000.000 330.000.000 130.000.000
g. Stabilitas Harga
dan Pasokan Pangan
Penyusunan Data
Stabilitas Harga dan
Pasokan Pangan
Tersedianya Data 40.000.000 50.000.000 60.000.000 150.000.000 70.000.000
Penyusunan Skor Pola
Pangan Harapan (PPH)
Kota Bontang
Lomba Cipta Menu 2BSA
Pelatihan Kader Pangan
i. Pengawasan dan
pembinaan Keamanan
Pangan
Pengambilan sampel
produk pangan segar dan
Pelatihan dan penyuluhan
keamanan pangan segar
tersedianya Data dan
terllaksananya
pelatihan dan
penyuluhan
150.000.000 250.000.000 275.000.000 675.000.000 150.000.000
j. Penanganan Daerah
Rawan Pangan
Identifikasi daerah rawan
pangan
Tersedianya Data dan
Bantuan daerah
rawan pangan
124.000.000 150.000.000 165.000.000 439.000.000 125.000.000
k. Tersedianya sarana
prasarana balai
penyuluhan
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani : 356.805.840 - 856.450.000 - 1.364.166.000 - 987.000.000 - 970.000.000 4.534.421.840 - 770.000.000 DPKP Bontang
l. Terlaksananya
pelatihan mata
pencaharian alternatif
bagi nelayan,
pembudiaya ikan dan
pengolah
1. Penyuluhan dan
Pendampingan Petani dan
Pelaku Agribisnis
Terlaksananya
penyuluhan dan
pendampingan
140 orang dan 5
Lembaga Petani70 orang 134.490.000 70 orang 503.250.000 100 orang 516.335.000 70 orang 237.000.000 70 orang 140.000.000 350 orang 1.531.075.000 70 orang 150.000.000
m. Tersedia dan
Terdistribusinya
Bantuan Sarana dan
Prasarana Bagi
Masyarakat Pesisir
2. Penyediaan Sarana dan
Prasarana Operasional
Balai Penyuluhan
Tersedianya Sarana
dan Prasarana Balai
Penyuluh
222.315.840 53.200.000 537.831.000 430.000.000 Pagar 500.000.000 1.743.346.840 250.000.000
n. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan Usaha
Ekonomi Bagi Ibu
Nelayan ( Kedai
3. Peningkatan
Kemampuan Lembaga
Kelompok Tani
Meningkatnya SDM
Petani
5 Lembaga
Petani3 lembaga 150.000.000 3 Lembaga 155.000.000 3 lembaga 160.000.000 3 lembaga 165.000.000 12 Lembaga 630.000.000 3 lembaga 200.000.000
o. Terlaksananya
Peningkatan
Kapasitas Tenaga
Penyuluh dan
aparatur
4. Penyuluhan dan
Bimbingan Pemanfataan
dan Produktivitas Lahan
Tidur
Meningkatnya SDM
Petani yang mampu
memanfaatkan lahan
tidur
-20 orang, Bantuan
Saprodi 150.000.000
20 orang, Bantuan
Saprodi 155.000.000
20 orang, Bantuan
Saprodi 160.000.000
20 orang,
Bantuan Saprodi 165.000.000
80 orang, Bantuan
Saprodi 630.000.000
20 orang,
Bantuan Saprodi 170.000.000
Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian /
Perkebunan :
- 45.000.000 - 45.000.000 - 72.000.000 - 160.000.000 - 322.000.000 165.000.000 DPKP Bontang
1. Peningkatan Kapasitas
Tenaga Penyuluh
Pertanian / Perkebunan
Meningkatnya
kapasitas tenaga
penyuluh pertanian
/perkebunan
Meningkatnya
SDM Penyuluh
Terasedianya
Insentif Bagi 12
Penyuluh
Pertanian,
Peternakkan
dan Perikanan
Insentif bagi 12
Penyuluh Pertanian 45.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 4 Unit
Sarana Penyuluh
45.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 4 Unit
Sarana Penyuluh
72.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 4 Unit
Sarana Penyuluh
160.000.000
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 12 Unit
Sarana Penyuluh
Insentif 12 Penyuluh
Pertanian dan 12 Unit
Sarana Penyuluh
322.000.000
Insentif 12
Penyuluh
Pertanian dan 4
Unit Sarana
Penyuluh
165.000.000
Program Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
Pesisir :
350.900.000 1.951.325.000 2.514.590.000 2.185.000.000 2.290.000.000 9.291.815.000 860.000.000 DPKP Bontang
p. Terlaksananya
Temu Lapang Bagi
Pelaku Utama
Perikanan, Pertanian
dan Peternakan Ke
Sentra – Sentra
Daerah Perikanan,
Pertanian
480.000.000 180.000.000 150.000.000 160.000.000 170.000.000 Tersedianya Data
1. Meningkatkan
kemampuan
keterampilan teknis
sumber daya
manusia nelayan,
petani, dan
peternak
Meningkatnya
jumlah nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani
dan peternak yang
terampil dan
produktif
a. Terlaksananya
penyuluhan agribisnis
dan pendampingan
petani
b .Terlaksananya
penyuluhan dan
pelatihan teknis
perikanan
(penangkapan dan
budidaya ikan dan
biota laut lainnya)
h. Skor Pola Pangan
Harapan Kota
Bontang
Lokasi
2011 2012 2013 2014 2015 Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (Outcome)
dan Kegiatan
(Output)
Data Capaian
pada awal
tahun
perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
tahun 2016 masa transisiUnit Keja
Penanggungjawab
1. Penyuluhan dan
Pembinaan Kelompok
Nelayanterbinanya
kelembagaan
kelompok nelayan
dan terselenggaranya
manajemen kelompok
60 Klp 30 Klp 350.900.000 30 Klp 366.325.000 30 Klp 180.000.000 30 Klp 190.000.000 30 Klp 450.000.000 150 Kelmpok 1.186.325.000 150 Klp 250.000.000
2. Monitoring Kelompok
Usaha Bidang Perikanan,
Bidang Pertanian dan
Bidang Peternakan
Tersedianya validasi
kelompok100% 30 Klp 50.000.000 30 Klp 50.000.000 30 Klp 70.000.000 30 Klp 80.000.000 120 Kelompok 250.000.000 30 Klp 90.000.000
3. Temu Lapang Bagi
Pelaku Utama Bidang
Perikanan, Bidang
Pertanian dan Bidang
Peternakan Ke Sentra –
Sentra Daerah Yang
Memiliki Potensi Bidang
Perikanan, Pertanian
Termotivasinya
pelaku utama untuk
meningkatkan
usahanya
30 Kelompok 10 Klp 60.000.000 10 Klp 80.000.000 20 Kelompok 140.000.000 10 Klp 80.000.000
4. Diseminasi Teknologi
Bagi Aparatur Ke Balai
Riset
Terpenuhinya
aparatur yang cakap
dan mampu dalam
penerapan teknologi
tepat guna
5 0rang 50.000.000 10 orang 70.000.000 15 Kelompok 120.000.000 10 orang 90.000.000
5. Pelatihan Aparatur
Evaluasi Ekonomi
Sumberdaya Pesisir di
Institut Pertanian Bogor
Tersedianya 7
Aparatur yang
terampil
7 Aparatur 275.000.000 7 Aparatur 275.000.000
6. Pelatihan Mata
Pencaharian Alternatif
Meningkatnya
kemampuan SDM30 Orang 150.000.000 30 orang 150.000.000
7. Bantuan Sarana dan
Prasarana Bagi
Masyarakat Pesisir dalam
Rangka PNPM-KP
Tersedianya Bantuan
Bagi Masyarakat
Pesisir
-1 Unit Pengolah
Air Bersih/ Pulau 300.000.000
1 Unit Pengolah Air
Bersih/ Pulau 300.000.000
1 Unit Pengolah
Air Bersih/ Pulau 350.000.000
8. Bantuan Usaha
Ekonomi Yang Berbasis
Pengentasan Kemiskinan
Bagi Ibu Nelayan ( Kedai
Pesisir )
Peningkatan Usaha
Bagi 1 Kelompok Ibu
Nelayan
-1 Kedai Pesisir /
Pulau 150.000.000
1 Kedai Pesisir /
Pulau 165.000.000
1 Kedai Pesisir /
Pulau 165.000.000 2 Kedai Pesisir / Pulau 480.000.000
Meningkatan
keterampilan bagi
nelayan dalam
pengembangan
Budidaya Karang
Hias dan Sponge 60
orang
30 Orang 250.000.000 30 orang 275.000.000 60 orang 525.000.000
Fasilitasi Penyediaan
Saranan Pengolahan Hasil
Perikanan (bantuan
Keuangan Provinsi)
Meningkatkan
perekonomian
masyarakat
pengolahan rumput
laut dan pengolah
pakan ikan
3 unit pengeloh
rumput laut 750.000.000 3 unit lantai jemur 1.000.000.000 3 unit lantai jemur 1.000.000.000
3 unit lantai
jemur 1.000.000.000
3 unit pengolah
rumput laut dan 9 unit
lantai jemur
3.750.000.000 3 unit lantai jemur 1.000.000.000
Peningkatan sarana dan
Prasarana Perikanan
Tercapainya Sarana
dan Prasarana
Perikanan
Mesin, Kapal, dan
karamba 150.000.000
Mesin, Kapal, dan
karamba 230.000.000
mesin, kapal,alat
tangkap dan
pengolah ikan
230.000.000
mesin, kapal,alat
tangkap dan pengolah
ikan
610.000.000
mesin, kapal,alat
tangkap dan
pengolah ikan
230.000.000
Pembuatan Lantai Jemur
Ikan RT.01 Kelurahan
Gubung Elai
Tersedianya Lantai
Jemur IkanLantai Jemur Ikan 175.000.000 Lantai Jemur Ikan 230.000.000
Lantai Jemur
Ikan 230.000.000
3 buah lantai jemur
ikan 635.000.000 Lantai Jemur Ikan 230.000.000
Kajian Sosial Ekonomi
Perikanan, Pertanian,
Kehutanan dan
Masyarakat Pesisir
Tersedianya
Dokumen Kajian
Monitoring dan
Evaluasi Program
Kegiatan Guna
Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat
dokumen 519.590.000 \ dokumen 519.590.000
a. Terlaksananya
monitoring hama dan
penyakit.
Program Peningkatan
Produksi Pertanian /
Perkebunan :
585.080.000 831.780.000 399.890.500 475.000.000 485.000.000 2.776.750.500 495.000.000 DPKP Bontang
1. Penyediaan Sarana
Produksi Pertanian Dan
Perkebunan
Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebuna
n
364.095.000 601.780.000 254.517.500 235.000.000 240.000.000 1.695.392.500 245.000.000
2. Pengembangan Bibit
Unggul Pertanian dan
Perkebunan
Tersedianya Bibit
Bagi Masyarakat 220.985.000 230.000.000 145.373.000 240.000.000 245.000.000 1.081.358.000 250.000.000
Peningkatan kapasitas
tenaga penyuluh
pertanian/perkebunan
lapangan (bankeu prov)
72.000.000
c. Tersedia dan
terdistribusinya sarana
produksi pertanian
Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Ternak :
- 536.160.000 509.470.500 440.000.000 460.000.000 1.945.630.500 480.000.000 DPKP Bontang
d. Tersedia dan
terdistribusinya benih
ikan
1. Pemeliharaan
Kesehatan dan Penyakit
Menular Ternak
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan/Ternak Milik
Masyarakat
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan
Meningkatnya
Kesehatan Hewan 236.160.000
Meningkatnya
Kesehatan Hewan 199.470.500
Meningkatnya
Kesehatan Hewan 120.000.000
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan
130.000.000 Meningkatnya
Kesehatan Hewan 685.630.500
Meningkatnya
Kesehatan
Hewan
140.000.000
e. Terlaksananya
pemeliharaan
kesehatan dan
pencegahan penyakit
ternak
2. Surveilans dan
Epidemiologi Penyakit
Hewan / Ternak
Tersedianya
Informasi Penyebaran
Penyakit
Tersedianya
Kesehatan
Hewan di 3
Kecamatan di
Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
100.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
110.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
120.000.000
Terjaganya
Kesehatan
Hewan Kota
Bontang
130.000.000 Terjaganya Kesehatan
Hewan Kota Bontang 460.000.000 140.000.000
2. Meningkatkan
produksi dengan
intensifikasi usaha
untuk
memanfaatkan
peluang pasar
Meningkatnya
jumlah produksi
perikanan,
pertanian tanaman
pangan dan
peternakanb. Tersedia dan
terdistribusinya bibit
unggul pertanian dan
perkebunan
3. Pemusnahan Ternak
Yang Terjangkit Penyakit
Epidemik
Tersedianya Dana
Taktis
Tersedianya
Kesehatan
Hewan di 3
Kecamatan di
Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
200.000.000
Terjaganya
Kesehatan
Hewan Kota
Bontang
200.000.000 Terjaganya Kesehatan
Hewan Kota Bontang 800.000.000
Terjaganya
Kesehatan
Hewan Kota
Bontang
200.000.000
a. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan kapal
perikanan dan alat
tangkap ikan
Program Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan : 406.150.000 193.990.000 237.145.000 257.145.000 277.145.000 1.371.575.000 297.145.000 DPKP Bontang
b. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan bibit ternak
1. Penyuluhan
Pengelolaan Bibit Ternak
Yang Didistribusikan
Kepada Masyarakat
Penyuluhan ke
Kelompok PeternakPenyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
60.100.000
Penyuluhan kepada
20 Kelompok
Peternak
93.990.000
Penyuluhan kepada
20 Kelompok
Peternak
10.000.000
Penyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
20.000.000 Penyuluhan kepada
80 Kelompok Peternak 184.090.000
Penyuluhan
kepada 20
Kelompok
Peternak
30.000.000
c. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan bibit
pertanian
2. Pendistribusian Ternak
Kepada Masyarakat
Tersedianya Bibit
Ternak untuk
mendukung
swasembada Daging
1000 ekor dan
Peningkatan
Kesejahteraan
Peternak
17 Kelompok
Ternak dan
Ternak Sapi 356
20 Ekor Sapi 346.050.000 ayam 100 ekor dan
itik 100 ekor 137.145.000
ayam 100 ekor dan
itik 100 ekor 147.145.000
ayam 100 ekor
dan itik 100 ekor 157.145.000
ayam 300 ekor dan itik
300 ekor 787.485.000
ayam 100 ekor
dan itik 100 ekor 167.145.000
d. Tersedia dan
Terdistribusinya
bantuan alat pertanian
3. Pengawasan dan
Pengendalian
Pengusahaan Sarang
Burung Walet
Termitoringnya
Usaha Sarang
Burung Walet
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok pengusaha
walet
400.000.000
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok
pengusaha walet
100.000.000
e. Terlaksananya
Pengawasan dan
Pengendalian
Pengusahaan Sarang
Burung Walet
Program Pengembangan
Perikanan Tangkap :
3.383.359.500 - 1.451.576.000 - 911.337.840 - 1.600.000.000 - 2.290.000.000 9.636.273.340 - 2.300.000.000 DPKP Bontang
f. Terlaksananya
Penyuluhan
Pengelolaan Bibit
Ternak
1. Pendampingan Pada
Kelompok Nelayan
Perikanan Tangkap
Terlaksananya
pembinaan teknis
bagi nelayan tangkap
Kota Bontang
10 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan 264.215.000 25 Klp Nelayan 269.738.000 25 Klp Nelayan 250.330.000 25 Klp Nelayan 280.000.000 25 Klp Nelayan 290.000.000 1.354.283.000 25 Klp Nelayan 300.000.000
g. Terlaksananya
Pendampingan Pada
Kelompok Nelayan
2. Fasilitasi Bantuan
Sarana Bagi Nelayan
Tangkap
Terlaksananya
Bantuan alat tangkap
dan kapal Bagi
Nelayan Tangkap15 Kelompok 3.119.144.500 1.181.838.000 661.007.840 1.320.000.000 2.000.000.000 8.281.990.340 2.000.000.000
- Alat Tangkap
Perikanan30 Unit 30 Unit 30 Unit 30 Unit 120 orang 30 Unit
- Pengadaan Kapal
10 GT5 Kapal 5 Kapal 5 Kapal 15 kapal 5 Kapal
- Pengadaan Kapal
30 GT dan Alat
Tangkap
1 2 kapal 3 kapal 2
Program Pengembangan
Budidaya Perikanan : 2.252.176.000 6.127.794.300 5.266.406.300 9.589.000.000 10.199.000.000 33.434.376.600 7.440.000.000 DPKP Bontang
1. Pendampingan Pada
Kelompok Tani
Pembudidaya Ikan
Pendampingan dan
Pembinaan pada
kelompok
pembudidaya ikan10 Kelompok 15 Klp 422.690.000 20 Klp 598.875.000 199 orang/ 30 Klp 457.962.800 30 Klp 2.654.000.000 30 Klp 2.654.000.000 125 Klp 6.787.527.800
b. BBIP dapat
beroperasi dengan
optimal.
2. Pelatihan Pembenihan
Ikan Air Tawar, Payau,
Laut
Meningkatnya SDM
tentang Budidaya
pembenihan Ikan 15 orang 150.000.000 15 orang 150.000.000 15 orang 150.000.000 45 Klp 450.000.000 200.000.000
c. PPI dapat
beroperasi dengan
optimal
3. Monitoring Hama,
Penyakit Ikan dan Obat-
obatan
Meningkatnya SDM
tentang Budidaya
pembesaran ikan 30 orang 250.000.000 30 orang 250.000.000 30 orang 250.000.000 30 orang 250.000.000 120 orang 1.000.000.000 30 orang 250.000.000
d. Terbangunnya
RPH yang ASUH
4. Penyediaan Sarana
Produksi Budidaya Tawar,
Payau dan Laut
Terkendalinya Hama
dan Penyakit Ikan
serta pengendadalian
obat 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 4 Paket 400.000.000 1 paket 100.000.000
e. Berfungsinya Balai
Penyuluhan
Pertanian.
5. Pembinaan dan
Pengembangan Perikanan
Meningkatnya
produksi Budidaya 100 orang 1.000.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 355 orang 3.550.000.000 100 orang 1.000.000.000
f. Tersedianya Studi
Kelayakan Rumah
Pemotongan Hewan
6. Pembuatan dan
Pecetakan Kolam Ikan
Meningkatnya jumlah
pembudidaya untuk
mendapatkan
bantuan dari lembaga
keuangan SDM
Pembudidaya15 Pembudidaya
30
Pembudidaya 369.265.000
30 Pembudidaya
dan 5
pengembangan
SDM
141.500.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
120 Pembudidaya dan
26 pengembangan
SDM
960.765.000
30 Pembudidaya
dan 7
pengembangan
SDM
150.000.000
g. Tersedianya Studi
Kelayakan
Penangkaran Buaya
7. Penyediaan Sarana dan
Prasarana Pembenihan
pada UPR
Meningkatnya Areal
Budidaya Terlaksananya
Pembuatan Kolam
0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan Kolam
0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan Kolam
0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan
Kolam 0,5 Ha
350.000.000
Terlaksananya
Pembuatan Kolam 2
Ha
1.400.000.000
Terlaksananya
Pembuatan
Kolam 0,5 Ha
350.000.000
h. Tersedianya
sarana teknologi
biogas.
8. One School One
Fishpond
Tersedianya Sarana
dan Prasarana
Pembenihan pada
UPR
15 UPR 345.000.000 15 UPR 350.000.000 15 UPR 225.000.000 15 UPR 225.000.000 60 UPR 1.145.000.000 15 UPR 250.000.000
i. Tersedianya sarana
prasarana budidaya
ikan
9. Pembinaan
Pengembangan Usaha
Budidaya
Meningkatnya
Pengetahuan
Masyarakat Tentang
Teknik Budidaya5 Sekolah 90.000.000 5 Sekolah 90.000.000 5 Sekolah 90.000.000 5 Sekolah 90.000.000 20 Sekolah 360.000.000 20 Sekolah 400.000.000
4. Meningkatkan
sarana prasarana
produksi dan
pengolahan hasil
perikanan,
pertanian dan
peternakan
Meningkatnya
sarana prasarana
dalam bidang
perikanan, pertanian
dan peternakan
a. Tersedianya
sarana pengolahan
hasil perikanan,
pertanian dan
perikanan
3. Meningkatkan
kemampuan modal
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
petani dan peternak
Meningkatnya
kemampuan skala
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani
dan peternak
j. Tersedianya
masterplan
pengembangan
perikanan tangkap
terpadu
10. Pengoperasian Balai
Benih Ikan Pantai
Beroperasinya BBIP
966.306.300 1.217.954.500 1.300.000.000 1.000.000.000 4.484.260.800
1 dokumen
masterplan
pengembangan
perikanan
tangkap terpadu
100.000.000
k. Tersedianya data
potensi perikanan
tangkap dan budidaya
11. Pembangunan Balai
Benih Ikan Pantai
Tersedianya
Operasional BBIP
100% 1.089.059.000 100% 1.586.987.000 100% 1.068.704.000 100% 1.000.000.000 100% 1.500.000.000 100% 6.244.750.000 100% 1.500.000.000
l. Terlaksananya
pendampingan dan
pelatihan budidaya
ikan pada kelompok
pembudidaya
12. Peningkatan Sistem
Pendataan dan
Pengelolaan Data Statistik
Perikanan Budidaya
Tersedianya sistem
data statistik
perikanan budidaya100% 371.162.000 100% 99.126.000 100% 121.785.000 100% 2.500.000.000 100% 2.750.000.000 5.842.073.000 100% 3.000.000.000
m. Terlaksananya
pendampingan dan
pembinaan terhadap
pengolah hasil
perikanan
13. Kajian Pengembangan
Potensi Budidaya
Perikanan
Tersedinya Dokumen
Pengembangan
Potensi Budidaya
Perikanan
1 Dokumen
Statistik Perikanan
Budidaya
100.000.000
1 Dokumen
Statistik Perikanan
Budidaya
110.000.000
1 Dokumen
Statistik Perikanan
Budidaya
120.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan
Budidaya
130.000.000 460.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan
Budidaya
140.000.000
n. Tersedianya hasil
kajian sarang burung
walet, dan pengolahan
hasil perikanan,
pertanian dan
peternakan
1 Dokumen Kajian
Potensi Budidaya
Perikanan
350.000.000 350.000.000
14. Pengadaan Saranan
dan Prasarana Budidaya
Rumput Laut
Meningkatakan
pendapatan
masyarakat dai sektor
rumput laut1 Paket 99.062.000 2 Paket 230.000.000 2 Paket 230.000.000 5 Paket 559.062.000 2 Paket 230.000.000
o. Terlaksananya
monitoring harga ikan
di pasar
Program Pengembangan
Perikanan Tangkap : 549.207.050 - 2.088.739.256 - 1.459.401.000 - 11.474.071.000 - 15.884.071.000 31.455.489.306 - 13.094.071.000 DPKP Bontang
1. Pengelolaan Sumber
Daya Ikan (SDI) 314.116.000 10.000.000 20.000.000 30.000.000
a. Restoking Ikan
b. Kajian Potensi SDI Dokumen kegiatan
restocking, c. Optimalisasi
Pengawasan SDI
2. Pengoperasian PPI/TPI
dan Operasional Kapal
Latih
Tersedianya Dana
untuk Pengeporasian
PPI/TPI dan Kapal
Latih100% 257.574.050 467.421.380 614.071.000 664.071.000 714.071.000 2.717.208.430 764.071.000
3. Pembangunan Fasilitas
PPI/TPI 291.633.000 1.064.787.376 241.930.000 500.000.000 5.000.000.000 7.098.350.376 2.000.000.000
a. Pemagaran Keliling PPI
b. Pembangunan Lantai
Pakir PPI
c. Pengerukan Alur
Dermaga Tambat dan
Kolam Labuh
d. Pembangunan Musholla
e. Pos Jaga Satpam
f. Pintu Gerbang PPI
g. Balai Pertemuan
Nelayan
h. Review dokumen
lingkungan PPI/TPI
4. Peningkatan Dukungan
Manajemen dan
Pengelolaan Pelabuhan
Perikanan
Meningkatnya SDM
pengelolaan PPI Terlatihnya 7
Pengelola 150.000.000
Terlatihnya 7
Pengelola 150.000.000
Terlatihnya 7
Pengelola 150.000.000
a. Manajemen
Pengelolaan PPI
b. Penetapan Status
Pengelolaan WKOPP
c. Peningkatan Statis PPI
ke PPP
5. Pengembangan
Perikanan Tangkap
Terpadu (Minapolitan)
Review DED
Kawasan
Perikanan Terpadu
450.000.000
Pembangunan
Minapolitan
Perikanan
10.000.000.000
Lanjutan
Pembangunan
Minapolitan
Perikanan
10.000.000.000
Lanjutan
Pembangunan
Minapolitan
Perikanan
10.000.000.000
a. Revisi DED & RAB
b. Pengembangan
Minapolitan
6. Peningkatan Sistem
Pendataan Statistik
Perikanan Tangkap
Tersedianya data
statistik perikanan
tangkap yang akurat
di Kota Bontang
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
92.414.500
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
153.400.000
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
150.000.000
Tersedianya
Dokumen
Statistik
Perikanan
Tangkap
150.000.000 545.814.500
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan
Tangkap
150.000.000
7. Pelayanan Usaha
Perikanan Tangkap
Terlaksananya
pemberian ijin
nelayan tangkap200 orang 105.510.000 200 orang 110.000.000 200 orang 115.000.000 600 orang 330.510.000 200 orang 120.000.000
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan :
444.115.000 2.379.818.500 1.502.605.000 950.000.000 2.000.000.000 7.276.538.500 900.000.000 DPKP Bontang
Terlaksananya
Pembangunan
TPI/PPI
300.000.000
Terlaksananya
Pengembangan
perikanan tangkap
terpadu melalui
Model minapolitan 20.450.000.000
4. Meningkatkan
sarana prasarana
produksi dan
pengolahan hasil
perikanan,
pertanian dan
peternakan
Meningkatnya
sarana prasarana
dalam bidang
perikanan, pertanian
dan peternakan
p. Terlaksananya
promosi hasil
perikanan dan
kelautan
Terlaksananya
restoking dan dan
Pengawasan SDI
serta tersedianya data
potensi SDI
344.116.000
1. Pemeliharaan Rutin /
Berkala Sarana dan
Prasarana Pasar Hasil
Produksi Peternakan
Tersedianya Sarana
Prasana RPHTerpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
372.340.000
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
1.479.818.500
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
1.092.605.000
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
500.000.000
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
500.000.000 Terpeliharanya Sarana
dan Prasarana RPH 3.944.763.500
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
500.000.000
2. Studi Kelayakan
Pembangunan RPH dan
Pemindahan Kandang
Babi
Terbangunnya
Sarana Pendukung
RPH 500 m2
Tersedianya
Studi
Pembangunan
RPH
-
Tersedianya Studi
Pembangunan
RPH
550.000.000 Tersedianya Studi
Pembangunan RPH 550.000.000
3. Peningkatan Kualitas
dan Teknis Kemasan Hasil
Produksi Peternakan
Meningkatnya
kualitas hasil
peternakan pada
usaha hasil
Terlaksanya
Penyuluhan ke
20 Kelompok
Peternak
71.775.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
100.000.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
110.000.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
150.000.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 80
Kelompok Peternak
431.775.000
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok
Peternak
200.000.000
4. Pematangan Lahan dan
Pembangunan RPH
Bontang Lestari
Tersedianya kesiapan
lahan dan
terbangunya RPH
- 300.000.000 300.000.000 600.000.000
5. Kajian Ilmiah Sarang
Burung Walet
Tersedianya
Dokumen Ilmiah
Budidaya Burung
Waret
Tersedian 1
Dokumen
Pengelolaan
Sarang Burung
Walet
250.000.000
Tersedian 1 Dokumen
Pengelolaan Sarang
Burung Walet
250.000.000
6. Pembangunan Sarana
dan Prasarana Pasar
Produksi Hasil Peternakan
Terbangunnya Pagar
dan sarana
pengolahan Limbah -
Terlaksanya
Pemagaran
Keliling dan
Pembanguan
Sarana RPH
1.500.000.000
Terlaksanya
Pemagaran Keliling
dan Pembanguan
Sarana RPH
1.500.000.000
Pengadaan
Sarana dan
Prasaran RPH
200.000.000
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Peternakan :
- 172.581.000 203.289.600 213.289.600 223.289.600 812.449.800 233.289.600 DPKP Bontang
1. Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Peternakan Tepat Guna
Tersedianya Sarana
dan Prasarana
Teknologi Peternakan
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
172.581.000
Tersedianya
sarana dan
Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
203.289.600
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
213.289.600
Tersedianya
sarana dan
Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
223.289.600
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung Teknologi
Ternak
812.449.800
Tersedianya
sarana dan
Prasarana
pendukung
Teknologi Ternak
233.289.600
Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian / Perkebunan
:
212.765.000 601.780.000 254.517.500 235.000.000 - 1.304.062.500 235.000.000 DPKP Bontang
1. Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian / Perkebunan
Tepat Guna
Tersedianya Produksi
Pertanian dan
Perkebunan
Tersedianya 5
Unit Hand
Traktor
212.765.000
Tersedianya 15
Paket Sarana
Pertanian
601.780.000
Tersedianya 15
Paket Sarana
Pertanian
254.517.500
Tersedianya 15
Paket Sara
Pertanian
235.000.000 Tersedianya 60 Paket
Sara Pertanian 1.304.062.500
Tersedianya 15
Paket Sara
Pertanian
235.000.000
Program Optimalisasi
Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi
Perikanan :
494.584.000 1.150.000.000 1.220.000.000 1.145.000.000 1.095.000.000 5.104.584.000 1.245.000.000 DPKP Bontang
1. Pembinaan Pasca
Panen dan Pengolahan
Hasil Perikanan
Terbinanya Pelaku
Usaha Pengolahan
Hasil Perikanan dan
Pertanian
Terbinanya
Pelaku Usaha
Pengolahan
Hasil Perikanan
dan Pertanian
7 Pertemuan 138.850.000 10 pertemuan 150.000.000 10 pertemuan 150.000.000 10 pertemuan 150.000.000 10 pertemuan 150.000.000 47 pertemuan 738.850.000 20 pertemuan 150.000.000
2. Pembinaan Dan
Promosi Hasil Perikanan
dan Kelautan
Terlaksanaya
Pengenalan Produk-
produk pelaku usaha
hasil perikanan,
pertanian dan
peternakan
100% 288.650.000 5 Kali 300.000.000 5 Kali 300.000.000 5 Kali 300.000.000 5 Kali 300.000.000 20 Kali 1.488.650.000 5 Kali 300.000.000
3. Optimalisasi Perizinan
Usaha Perikanan
Terlaksananya
pengurusan perijinan
usaha perikanan
yang optimal
100% 67.084.000 10% dari Pemilik
Kapal 150.000.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000 40% dari Pemilik Kapal 427.084.000
10% dari Pemilik
Kapal 70.000.000
4. Pendampingan Para
Pelaku Usaha Pengolahan
Hasil Perikanan
Terlaksananya
peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan bagi
pelalu usaha
pengolahan hasil
perikanan dan
pertanian
20 Orang 10 orang 100.000.000 10 orang 100.000.000 20 orang 200.000.000 10 orang 100.000.000
5. Monitoring dan Survey
Harga Ikan di Pasar-Pasar
Ikan
Tersedianya Data
Harga Ikan 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 50.000.000 3 Pasar 200.000.000 4 Pasar 50.000.000
6. Studi Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian dan
Peternakan
Tersedianya
dokumen studi
Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian
dan Peternakan
1 Dokumen 250.000.000 1 Dokumen 250.000.000
Dokumen Studi
Pengolahan Hasil
Perikanan,
Pertanian dan
Peternakan
7. Penyediaan Sarana dan
Prasarana Pengolahan
Hasil Perikanan, Pertanian
Dan Peternakan
Tersedianya Sarana
dan Prasarana
Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian
dan Peternakan
-
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
300.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
350.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
400.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah
Rumput Laut, 15
Unit Pengolah
Buah Mangrove
(Sirup & Dodol)
450.000.000
120 Klp, 120 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 60 Unit Pengolah
Buah Mangrove (Sirup
& Dodol)
1.500.000.000
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup
& Dodol)
500.000.000
8. Penempatan Produk-
Produk Hasil Perikanan
Dan Pertanian
Tersedianya tempat-
tempat hasil produk-
produk hasil
perikanan
5 Sentra 100.000.000 2 Sentra 50.000.000 3 Sentra 75.000.000 3 Sentra 75.000.000 13 Sentra 300.000.000 2 Sentra 75.000.000
a. Tersedianya bibit
tanaman kehutanan
Program Pemanfaatan
Potensi Sumber Daya
Hutan : 200.000.000 127.650.000 664.707.500 750.000.000 700.000.000 2.442.357.500 850.000.000 DPKP Bontang
b. Terlaksananya
pembinaan,
pengendalian dan
gerakan rehabilitasi
hutan dan lahan
1. Pengelolaan dan
Pemanfataan Hutan
Tersusunya dokumen
pengelolaan dan
pemanfaatan hutan
Tersedianya
dokumen
pengelolaan
dan
Pemanfaatan
Hutan
200.000.000
Tersedianya dokumen
pengelolaan dan
Pemanfaatan Hutan
875.470.000 150.000.000
c. Terlaksananya
pemeliharaan hutan
kota
2. Perencanaan dan
Pengembangan Hutan
Kemasyarakatan
Pelestarian Kawasan
Hutan dan
Peningkatan
Pendapatan
Masyarakat
Terlaksananya
Pelestarian 25 Ha 116.887.500
Terlaksananya
Pelestarian 15 Ha 350.000.000
Terlaksananya
Pelestarian 15
Ha
400.000.000 Terlaksananya
Pelestarian 55 Ha 866.887.500
Terlaksananya
Pelestarian 25 Ha 400.000.000
5. Melestarikan
Hutan, Lahan dan
Ekosistem
Mangrove
Terciptanya hutan,
lahan dan ekosistem
pesisir yang lestari
d. Terlaksananya
konservasi daerah
tangkapan air dan
sumber-sumber air
3. Pengelolaan dan
Pemanfataan Hutan
Lindung dan Mangrove
Pelestarian Kawasan
Hutan Lindung dan
Mangrove
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
127.650.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
547.820.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
400.000.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
300.000.000
Terlaksanya
Pelestarian sebanyak
200 Ha
1.375.470.000
Terlaksanya
Pelestarian
sebanyak 50 Ha
300.000.000
e. Terlaksananya
penyusunan draft
raperda dibidang
kehutanan
Program Rehabilitasi
Hutan dan Lahan : 981.177.500 1.822.222.000 1.726.650.000 1.038.202.500 1.048.202.500 6.616.454.500 1.058.202.500 DPKP Bontang
f. Terlaksananya
penyuluhan
masyarakat dibidang
kehutanan, illegal
fishing dan kawasan
konservasi laut
1. Pembuatan Bibit / Benih
Tanaman Kehutanan
Terlaksananya
penghijauan
Lingkungan dan
Kawasan Hutan
Terlaksananya
Penghijauan
Hutan
68.050.000 Terlaksanya
Penghijauan Hutan 47.050.000
Terlaksanya
Penghijauan Hutan 198.405.000
Terlaksanya
Penghijauan Hutan 80.000.000
Terlaksanya
Penghijauan
Hutan
80.000.000 Terlaksanya
Penghijauan Hutan 473.505.000
Terlaksanya
Penghijauan
Hutan
80.000.000
g. Terlaksananya
pengamanan pantai
Pulau Beras Basah
2. Pembinaan,
Pengendalian dan
Pengawasan Gerakan
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Terlaksananya
Gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
Terlaksananya
rehabilitasi
Hutan sebesar
25 Ha
514.750.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
185.545.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
99.825.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
109.825.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
119.825.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 125 Ha
1.029.770.000
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
129.825.000
h. Terlaksananya
penyusunan Draft
Raperda Kawasan
Konservasi, sosialisasi
dan penerapan
3. Peningkatan Peran
Serta Masyarakat Dalam
Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Penghijauan
Lingkungan 40
Ha/Tahun)Penghijauan
hutan sebanyak
40 ha
398.377.500 Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha 1.589.627.000
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha 1.125.950.000
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha 398.377.500
Penghijauan
hutan sebanyak
40 ha
398.377.500 Penghijauan hutan
sebanyak 200 ha 3.910.709.500
Penghijauan
hutan sebanyak
40 ha
398.377.500
i. Terlaksananya
pengawasan
perikanan
4. Pemeliharaan Kawasan
Hutan Lindung / Mangrove
Dan Wisata
Penghijauan
LingkunganPenghijauan hutan
sebanyak 20 ha 70.360.000
Penghijauan hutan
sebanyak 20 ha 200.000.000
Penghijauan
hutan sebanyak
20 ha
200.000.000 Penghijauan hutan
sebanyak 60 ha 470.360.000
Penghijauan
hutan sebanyak
20 ha
200.000.000
j.Terlaksananya
bimtek bagi aparatur
MCS
5. Penanaman Pohon
Pada Kawasan Terbuka
Hijau
Penghijauan
LingkunganPenghijauan hutan
sebanyak 25 ha 232.110.000
Penghijauan hutan
sebanyak 25 ha 250.000.000
Penghijauan
hutan sebanyak
25 ha
250.000.000 Penghijauan hutan
sebanyak 75 ha 732.110.000
Penghijauan
hutan sebanyak
25 ha
250.000.000
k. Tersedianya
masterplan kawasan
Rehabilitasi
Mangrove, Terumbu
Karang dan Padang
Lamun
Program Perlindungan
dan Konservasi Hasil
Hutan : 100.058.000 - 50.000.000 55.000.000 205.058.000 60.000.000 DPKP Bontang
l. Tersedianya renstra
mitigasi bencana
a. Penyuluhan Kesadaran
Masyarakat Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
Peningkatan
Kapasitas dan
Pengendalian
Kawasan Hutan
Pembinaan kepada
Masyarakat 100.058.000
Pembinaan kepada
Masyarakat 50.000.000
Pembinaan
kepada
Masyarakat
55.000.000 Pembinaan kepada
Masyarakat 205.058.000
Pembinaan
kepada
Masyarakat
60.000.000
m. Terlaksananya
rehabilitasi terumbu
karang
Program dan Penertiban
Industri Hasil Hutan : - 250.000.000 34.925.000 250.000.000 275.000.000 809.925.000 250.000.000 DPKP Bontang
n. Tersedianya data
statistik, hasil review
data base, dan hasil
kajian dibidang
Kelautan, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
1. Penyusunan Peraturan
Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
Draft Raperda
Pengelolaan Industri
Hasil HutanTersedianya
Peraturan
mengenai
pengelolaan Hutan
250.000.000
Tersedianya Peraturan
mengenai pengelolaan
Hutan
250.000.000
o. Tersedianya renstra
dan rencana aksi
WP3K
2. Sosialisasi Peraturan
Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
Peningkatan
Kapasitas Masyarakat
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil
Hutan
34.925.000
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil Hutan
100.000.000
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil
Hutan
125.000.000
Sosialisasi Peraturan
Pengelolaan Industri
Hasil Hutan
259.925.000
Sosialisasi
Peraturan
Pengelolaan
Industri Hasil
Hutan
100.000.000
p.Tersedianya profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
3. Pengawasan dan
Penertiban Pelaksanaan
Peraturan Daerah
Mengenai Pengelolaan
Industri Hasil Hutan
Tertibnya
Pengelolaan Industri
Hasil Hutan Sesuai
dengan Perda
Tertibnya
pengelolaan hutan
di Kota Bontang
150.000.000
Tertibnya
pengelolaan
hutan di Kota
Bontang
150.000.000 Tertibnya pengelolaan
hutan di Kota Bontang 300.000.000
Tertibnya
pengelolaan
hutan di Kota
Bontang
150.000.000
Program Pemberdayaan
Masyarakat Dalam
Pengawasan dan
Pengendalian Sumber
Daya Kelautan :
- 150.000.000 - - - 150.000.000 - DPKP Bontang
1. Penandaan dan
Sosialisasi Batas Kawasan
Konservasi Perairan Laut
Kota Bontang
sosialisasi dan
Penandaan kawasan
konservasi Perairan
Laut Kota Bontang
Sosialisasi
Kawasan
Konservasi di Kota
Bontang
150.000.000
Sosialisasi Kawasan
Konservasi di Kota
Bontang
150.000.000
Program Peningkatan
Kesadaran dan
Penegakan Hukum
Dalam Pendayagunaan :
276.196.000 400.334.000 590.622.000 500.000.000 550.000.000 1.767.152.000 675.000.000 DPKP Bontang
1. Pengawasan Perikanan
dan Pengawasan
Pengolahan Hasil
Perikanan ( WASKAN )
Meningkatnya
Pengawasan Sektor
Perikanan dan Mutu
hasil pengolahan
hasil perikanan serta
peran serta
masyarakat dalam
pengawasan
perikanan
100% 276.196.000 100% 300.334.000 100% 340.622.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 1.267.152.000 100% 425.000.000
2. Penyuluhan Masyarakat
Pesisir Terhadap Ilegal
Fishing
Pembinaan terhadap
masyarakat pesisir
tentang ilegal fishing
sebanyak 300 orang
Pembinaan pada
15 Kelompok
Nelayan
150.000.000
Pembinaan pada
15 Kelompok
Nelayan
150.000.000 Pembinaan pada 30
Kelompok Nelayan 300.000.000
Pembinaan pada
15 Kelompok
Nelayan
150.000.000
3. Bimbingan Teknis
Untuk Aparatur Monitoring,
Controlling dan
Surveilence Pengawasan
Bimbingan teknis
bagi aparatur
monitoring, controling
dan surveilence
Pengawasan untuk
10 orang Aparatur
10 orang aparatur 100.000.000 10 orang aparatur 100.000.000 10 orang
aparatur 100.000.000
4. Penyusunan Naskah
Akademis dan Rancangan
Perda Rencana Zonasi
WP3K
Tersusunya Naskah
Akademis dan
rancangan Perda
Zonasi WP3K
Tersusunya
naskah akademis
rancangan Perda
Zonasi
250.000.000
Tersusunya naskah
akademis rancangan
Perda Zonasi
250000000
Program Pengembangan
Aplikasi dan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi : 311.280.000 350.000.000 650.000.000 200.000.000 200.000.000 1.711.280.000 200.000.000 DPKP Bontang
1. Review Data Base dan
Kajian Potensi Laut,
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Tersedianya
Dokumen Review
Data Base dan Kajian
Potensi Laut, Pesisir
dan Pulau-Pulau
Kecil
Tersedianya
Dokumen Review
Data Base dan
Kajian Potensi Laut,
Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
350.000.000
Tersedianya Dokumen
Review Data Base dan
Kajian Potensi Laut,
Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
350.000.000
2. Penyusunan Data
Statistik Bidang Kelautan,
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan, Kelautan
dan Pertanian
1 Dokumen
Statistik Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian
200.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian
200.000.000
1 Dokumen Statistik
Perikanan, Kelautan
dan Pertanian
400.000.000
1 Dokumen
Statistik
Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian
200.000.000
3. Indentifikasi, Pemetaan,
Penanaman, Pengelolaan
dan Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
Tersedianya
Dokumen
Indentifikasi,
Pemetaan,
Penamaan,
Pengelolaan dan
Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan
Pulau-Pulau kecil
1 Dokumen
Indentifikasi,
Pemetaan,
Penamaan,
Pengelolaan dan
Pendayagunaan
Sumber Pesisir
dan Pulau-Pulau
kecil
650.000.000
1 Dokumen
Indentifikasi,
Pemetaan, Penamaan,
Pengelolaan dan
Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan
Pulau-Pulau kecil
650.000.000
4. Penyusunan Profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
Tersedianya
Dokumen Profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
1 Dokumen
Profil Ekosistem
Laut dan
Pesisir Kota
Bontang
311.280.000
1 Dokumen Profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
311.280.000
Program Pemetaan
Ruang Perencanaan
Pengelolaan Wilayah
Laut, Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil :
- 500.000.000 406.050.000 500.000.000 200.000.000 1.606.050.000 200.000.000 DPKP Bontang
1. Pengelolaan Kawasan
Konservasi Perairan Kota
Bontang
Terlaksananya
Pengelolaan
Konservasi Perairan
Kota Bontang
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
156.050.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
200.000.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
200.000.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi Perairan
Kota Bontang
556.050.000
Terlaksanaya
Pengelolaan
Konservasi
Perairan Kota
Bontang
200.000.000
2. Penyusunan Rencana
Zonasi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
Kota Bontang
Dokumen Zonasi
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
1 Dokumen Zonasi
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
500.000.000
1 Dokumen Zonasi
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
500.000.000
3. Review Rencana
Strategis Pesisir Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Kota Bontang
(WP3K)
Dokumen Review
Strategis Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
Kota Bontang
1 Dokumen Review
Strategis Pesisir
dan Pulau-Pulau
Kecil Kota Bontang
250.000.000
1 Dokumen Review
Strategis Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil Kota
Bontang
250.000.000
4. Penyusunan Rencana
Aksi Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
Dokumen Rencana
Aksi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau
Kecil
1 Dokumen
Rencana Aksi
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
300.000.000
1 Dokumen Rencana
Aksi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
300.000.000
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran, meliputi :
Terwujudnya
peningkatan kinerja
manajemen internal
dalam rangka
pelaksanaan tugas
rutin
3.332.900.398 4.077.634.600 4.248.187.100 4.691.385.550 5.152.354.105 21.502.461.753 5.659.089.516 DPKP Bontang
1. Penyediaan Jasa
Surat Menyurat
Terlaksananya
kelancaran surat
menyurat
100% 9.750.000 100% 12.500.000 100% 12.250.000 100% 13.750.000 100% 15.125.000 63.375.000 100% 16.637.500
2. Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya
Air dan Listrik
Terwujudnya
kelancaran
komunikasi
100% 82.800.000 100% 78.000.000 100% 60.000.000 100% 84.700.000 100% 85.000.000 100% 390.500.000 100% 85.000.000
3. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan
Perijinan Kendaraan Dinas
/ Operasional
Tersedianya dana
perijinan kendaraan
dinas100% 10.600.000 100% 24.350.000 100% 19.950.000 100% 21.945.000 100% 24.139.500 100% 100.984.500 100% 26.553.450
4. Penyediaan Alat
Tulis Kantor
Tersedianya Alat
Tulis Kantor100% 125.755.000 100% 102.867.500 100% 155.086.600 100% 160.000.000 100% 176.000.000 100% 719.709.100 100% 193.600.000
5. Penyediaan Barang
Cetakan dan
Penggandaan
Tersedianya Cetakan
dan Penggandaan
Kantor
100% 164.643.600 100% 232.528.600 100% 277.372.500 100% 305.109.750 100% 335.620.725 100% 1.315.275.175 100% 369.182.798
6. Penyediaan
Komponen Instalasi Listrik
/ Penerangan Bangunan
Kantor
Tersedianya
komponen listrik dan
penerangan100% 10.000.000 100% 10.348.500 100% 14.022.000 100% 15.424.200 100% 16.966.620 100% 66.761.320 100% 18.663.282
7. Penyediaan
Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Tersedianya
peralatan dan
Perlengkapan Kantor
100% 378.630.400 100% 496.560.000 100% 368.391.000 100% 405.230.100 100% 445.753.110 100% 2.094.564.610 100% 490.328.421
8. Penyediaan
Peralatan Rumah Tangga
Tersedianya
Peralatan Rumah
Tangga Kantor
100% 14.196.206 100% 23.400.000 100% 27.150.000 100% 29.865.000 100% 32.851.500 100% 127.462.706 100% 36.136.650
9. Penyediaan Bahan
Bacaan, dan Peraturan
Perundang-undangan
Tersedianya Bahan
Bacaan dan
Peraturan Perundang-
undangan
100% 65.360.000 100% 53.000.000 100% 59.360.000 100% 65.296.000 100% 71.825.600 100% 314.841.600 100% 79.008.160
10. Penyediaan Bahan
Logistik Kantor
Tersedianya Logistik
Kantor100% 16.055.192 100% 31.370.000 100% 36.685.000 100% 40.353.500 100% 44.388.850 100% 168.852.542 100% 48.827.735
11. Penyediaan
Makanan dan Minuman
Tersedianya Makan
dan Minum Tamu dan
Rapat
100% 35.000.000 100% 41.250.000 100% 50.000.000 100% 65.000.000 100% 71.500.000 100% 262.750.000 100% 78.650.000
12. Rapat-Rapat
koordinasi dan Konsultasi
Ke Luar Daerah
Jumlah Kegiatan
Koordinasi yang
dilaksanakan
100% 1.762.630.000 100% 2.200.000.000 100% 2.420.000.000 100% 2.662.000.000 100% 2.928.200.000 100% 11.972.830.000 100% 3.221.020.000
13. Penyediaan Jasa
Tenaga Administrasi /
Teknis Perkantoran
Tersedianya tenaga
administrasi non PNS
yang diperlukan
100% 657.480.000 100% 771.460.000 100% 747.920.000 100% 822.712.000 100% 904.983.200 100% 3.904.555.200 100% 995.481.520
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur, meliputi :
840.963.000 1.384.303.000 1.258.508.000 1.471.350.000 1.440.485.000 6.395.609.000 2.052.033.500 DPKP Bontang
1. Pengadaan
Kendaraan Dinas /
Operasional
Tersedianya
kendaraan
operasional100%
1 unit roda 4 dan 4
unit roda dua 439.303.000 1 unit roda tiga 36.686.000
4 unit kendaraan
roda 2 80.000.000
1 unit roda 4, 8 unit
kendaraan roda 2 dan
I unit roda tiga
555.989.000 100% 500.000.000
2. pengadaan komputer Tersedianya koputer
untuk aparatur 100% 93.322.000 100% 150.000.000 100% 75.000.000 100% 318.322.000 100% 50.000.000
3. Pemeliharaan Rutin
/ Berkala Gedung Kantor
Tersedianya
Pemeliharaan
Gedung Kantor
100% 20.000.000 100% 10.000.000 100% 100.000.000 100% 110.000.000 100% 121.000.000 100% 361.000.000 100% 133.100.000
4. Pemeliharaan Rutin
/ Berkala Kendaraan Dinas
/ Operasional
Tersedianya
Pemeliharaan
Kendaraan
Operasional
100% 760.963.000 100% 850.000.000 100% 935.000.000 100% 1.028.500.000 100% 1.131.350.000 100% 4.705.813.000 100% 1.244.485.000
5. Pemeliharaan Rutin
/ Berkala Peralatan
Gedung Kantor
Tersedianya
Pemeliharaan
peralatan gedung
kantor
100% 60.000.000 100% 85.000.000 100% 93.500.000 100% 102.850.000 100% 113.135.000 100% 454.485.000 100% 124.448.500
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur,
meliputi :
102.100.000 103.700.000 175.000.000 192.500.000 211.750.000 785.050.000 232.925.000 DPKP Bontang
1. Pengadaan Pakaian
Kerja Lapangan
Tersedianya Pakaian
Lapangan SKPD 100% 32.400.000 100% 39.950.000 100% 75.000.000 100% 82.500.000 100% 90.750.000 100% 320.600.000 100% 99.825.000
2. Pengadaan Pakaian
Khusus Hari-Hari Tertentu
Tersedianya Pakaian
Olah Raga, pakaian
Non PNS dan PSR
100% 69.700.000 100% 63.750.000 100% 100.000.000 100% 110.000.000 100% 121.000.000 100% 464.450.000 100% 133.100.000
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur, meliputi :
192.112.312 478.500.000 399.550.000 1.089.505.000 483.455.500 2.643.122.812 531.801.050 DPKP Bontang
1. Pendidikan dan
Pelatihan Formal
Presentase Aparatur
yang mengikuti Diklat100% 192.112.312 100% 478.500.000 100% 399.550.000 100% 439.505.000 100% 483.455.500 100% 1.993.122.812 100% 531.801.050
2. Pengembangan
Sistem Kearsipan dan
Dokumentasi
Presentase Sistem
Pengembangan
Kearsipan dan
Dokumentasi
Tersedianya Sistem
Kearsipan dan
Dokumentasi
350.000.000
Tersedianya Sistem
Kearsipan dan
Dokumentasi
350.000.000
3. Profil Dinas
Perikanan, Kelautan dan
Pertanian
Tersedianya Profil
Dinas Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian Kota
Bontang
Tersedianya Profil
Dinas Perikanan,
Kelautan dan
Pertanian Kota
Bontang
300.000.000
Tersedianya Profil
Dinas Perikanan,
Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang
300.000.000
4. Pendidikan dan
Pelatihan Character
Building
Terbinanya mental
dan fisik aparatur
serta terbentuknya
team keja di
100% 459.530.000 100% 350.000.000 100% 400.000.000 100% 425.000.000 100% 1.634.530.000 100% 500.000.000
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan,
meliputi :
564.325.000 559.825.000 530.807.500 269.888.250 295.777.075 2.220.622.825 324.204.783 DPKP Bontang
1. Penyusunan
Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar
Tersusunnya LAKIP
SKPD 100% 13.375.000 100% 15.500.000 100% 17.050.000 100% 18.755.000 100% 20.630.500 100% 85.310.500 100% 22.693.550
2. Penyusunan
Laporan Keuangan
Semesteran dan Prognosis
Realisasi
Laporan Semesteran
dan Prognosis100% 26.750.000 100% 13.850.000 100% 15.235.000 100% 16.758.500 100% 18.434.350 100% 91.027.850 100% 20.277.785
3. Penyusunan
Laporan Keuangan Akhir
Tahun
Tersusunya Laporan
Keuangan Akhir
Tahun
100% 13.825.000 100% 14.375.000 100% 15.812.500 100% 17.393.750 100% 19.133.125 100% 80.539.375 100% 21.046.438
4. Penyusunan
Laporan Statistik
Tersusnya Laporan
Statistik SKPD100% 209.125.000 100% 166.100.000 100% 182.710.000 100% 200.981.000 100% 221.079.100 100% 979.995.100 100% 243.187.010
5. Penyusunan
Renstra SKPD
Tersusunnya Renstra
SKPD100% 301.250.000 Revisi Renstra 35.000.000 100% 336.250.000
6. Penyusunan Blue
Print Perikanan, Kelautan,
dan Pertanian
Tersusunya Blue
Print SKPD 100% 350.000.000 100% 350.000.000
7. Pengembangan
Sistem Monitoring dan
Evaluasi Pelaporan
Tersedianya Sistem
Monitoring dan
Evaluasi
100% 250.000.000 100% 250.000.000
8. Penyusunan
Rencana Kerja SKPD
Tersusunnya Renja
SKPD 100% 15.000.000 100% 16.000.000 1 16.500.000 100% 47.500.000 100% 17.000.000
Kondisi Kinerja pada
awal Periode RPJMD
Tahun 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016
a. Terlaksananya
penyuluhan agribisnis dan - - - - - -
Terlaksananya penyuluhan
dan pendampingan
140 orang dan 5
Lembaga Petani70 orang 70 orang 70 orang 70 orang 70 orang 70 orang 350 orang
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Balai Penyuluh
Meningkatnya SDM Petani 5 Lembaga Petani 3 lembaga 3 Lembaga 3 lembaga 3 lembaga 3 lembaga 12 Lembaga
Meningkatnya SDM Petani
yang mampu memanfaatkan
lahan tidur
-20 orang, Bantuan
Saprodi
20 orang, Bantuan
Saprodi
20 orang, Bantuan
Saprodi
20 orang, Bantuan
Saprodi
20 orang, Bantuan
Saprodi80 orang, Bantuan Saprodi
d. Tersedianya sarana
prasarana balai
penyuluhan - - - - - -
Tersedianya Data potensi
produksi pangan
Tersedianya Data Pola
Konsumsi dan Suplai
Panganf. Tersedia dan
Terdistribusinya Bantuan
Sarana dan Prasarana
Bagi Masyarakat Pesisir
Tersedianya Data berkala
Harga Pangan Pokok
g. Tersedia dan
Terdistribusinya bantuan
Usaha Ekonomi Bagi Ibu
Nelayan ( Kedai Pesisir )
Terlaksananya Penyuluhan
Sumber Pangan Alternatif
h. Terlaksananya
Peningkatan Kapasitas
Tenaga Penyuluh dan
aparatur
108.000.000 150.000.000 155.000.000 160.000.000 165.000.000 170.000.000
Meningkatnya kapasitas
tenaga penyuluh pertanian
/perkebunan
Meningkatnya SDM
Penyuluh
Terasedianya Insentif
Bagi 12 Penyuluh
Pertanian,
Peternakkan dan
Perikanan
108.000.000 150.000.000 155.000.000 160.000.000 165.000.000 170.000.000
terbinanya kelembagaan
kelompok nelayan dan
terselenggaranya
manajemen kelompok
60 Klp 30 Klp 30 Klp 30 Klp 30 Klp90 Klp, Pelaksanaan
PENAS 2015150 Klp
Terlaksanaya Pembinaan
Kelompok
Tersedianya validasi
kelompok100% 30 Klp 30 Klp 30 Klp 30 Klp 30 Klp
Termonitoringnya
Kelompok
Termotivasinya pelaku utama
untuk meningkatkan
usahanya
30 Kelompok 10 Klp 10 Klp 10 Klp 30 Kelompok
Terpenuhinya aparatur yang
cakap dan mampu dalam
penerapan teknologi tepat
guna
5 0rang 10 orang 10 orang 25 Aparatur
Tersedianya 7 Aparatur yang
terampil7 Aparatur 7 Aparatur
Meningkatnya kemampuan
SDM30 Orang 30 Orang
Tersedianya Bantuan Bagi
Masyarakat Pesisir-
1 Unit Pengolah Air
Bersih/ Pulau
1 Unit Pengolah Air
Bersih/ Pulau
2 Unit Pengolah Air Bersih,
2 Pulau
Peningkatan Usaha Bagi 1
Kelompok Ibu Nelayan-
1 Kedai Pesisir /
Pulau
1 Kedai Pesisir /
Pulau
1 Kedai Pesisir /
Pulau3 Kedai Pesisir utk 3 Pulau
Meningkatan keterampilan
bagi nelayan dalam
pengembangan Budidaya
Karang Hias dan Sponge 60
orang
30 Orang 30 orang 60 orang
a. Terlaksananya
monitoring hama dan
penyakit.
Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
Tersedianya Bibit Bagi
Masyarakat
c. Tersedia dan
terdistribusinya sarana
produksi pertanian
d. Tersedia dan
terdistribusinya benih ikan Meningkatnya Kesehatan
Hewan/Ternak Milik
Masyarakat
Meningkatnya
Kesehatan Hewan
Meningkatnya
Kesehatan Hewan
Meningkatnya
Kesehatan Hewan
Meningkatnya
Kesehatan Hewan
Meningkatnya
Kesehatan Hewan
Meningkatnya
Kesehatan Hewan
Meningkatnya Kesehatan
Hewan di Kota Bontang
e. Terlaksananya
pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit
ternak
Tersedianya Informasi
Penyebaran Penyakit
Tersedianya Kesehatan
Hewan di 3 Kecamatan
di Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan
Hewan Kota Bontang
Tersedianya Dana Taktis
Tersedianya Kesehatan
Hewan di 3 Kecamatan
di Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
Terjaganya
Kesehatan Hewan
Kota Bontang
Terjaganya Kesehatan
Hewan Kota Bontang
a. Tersedia dan
Terdistribusinya bantuan
kapal perikanan dan alat
tangkap ikan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
b .Terlaksananya
penyuluhan dan pelatihan
teknis perikanan
(penangkapan dan
budidaya ikan dan biota
laut lainnya)
c. Terlaksananya
pembinaan kelompok tani
dan nelayan untuk
peningkatan kapasitas
lembaga kelompok
Indikator Kinerja Program
(Outcome) dan Kegiatan
(Output)
Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RJMD
b. Tersedia dan
terdistribusinya bibit
unggul pertanian dan
perkebunan
Indikator Sasaran
e. Terlaksananya
pelatihan mata
pencaharian alternatif bagi
nelayan, pembudiaya ikan
dan pengolah
i. Terlaksananya Temu
Lapang Bagi Pelaku
Utama Perikanan,
Pertanian dan Peternakan
Ke Sentra – Sentra Daerah
Perikanan, Pertanian
b. Tersedia dan
Terdistribusinya bantuan
bibit ternak
Penyuluhan ke Kelompok
Peternak Penyuluhan kepada
20 Kelompok
Peternak
Penyuluhan kepada
20 Kelompok
Peternak
Penyuluhan kepada
20 Kelompok
Peternak
Penyuluhan kepada
20 Kelompok
Peternak
Penyuluhan kepada
20 Kelompok
Peternak
Penyuluhan kepada
20 Kelompok
Peternak
Penyuluhan kepada 20
Kelompok Peternak
c. Tersedia dan
Terdistribusinya bantuan
bibit pertanian
Tersedianya Bibit Ternak
untuk mendukung
swasembada Daging 1000
ekor dan Peningkatan
Kesejahteraan Peternak
17 Kelompok Ternak
dan Ternak Sapi 35620 Ekor Sapi 20 Ekor Sapi 20 Ekor Sapi 20 Ekor Sapi 20 Ekor Sapi 20 Ekor Sapi
100 Ekor Sapi dalam
rangka swasembada ternak
d. Tersedia dan
Terdistribusinya bantuan
alat pertanian
Termitoringnya Usaha
Sarang Burung WaletPengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok pengusaha
walet
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok pengusaha
walet
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok pengusaha
walet
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok pengusaha
walet
Pengawasan dan
Pembinaan
Kelembagaan
Kelompok pengusaha
walet
Pengawasan dan
Pembinaan Kelembagaan
Kelompok pengusaha walet
e. Terlaksananya
Pengawasan dan
Pengendalian
Pengusahaan Sarang
Burung Walet
- - - - - -
f. Terlaksananya
Penyuluhan Pengelolaan
Bibit Ternak
Terlaksananya pembinaan
teknis bagi nelayan tangkap
Kota Bontang 10 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan 25 Klp Nelayan 150 Klp
g. Terlaksananya
Pendampingan Pada
Kelompok Nelayan
Terlaksananya Bantuan dan
Peningkatan SDM Bagi
Nelayan Tangkap15 Kelompok
- Alat Tangkap Perikanan 30 unit 30 unit 30 unit 30 unit 120 orang
- Pengadaan Kapal 10 GT 5 unit kapal 5 unit kapal 5 unit kapal 15 unit kapal
- Pengadaan Kapal 30 GT
dan Alat Tangkap1 unit kapal 2 unit kapal 3 unit kapal
Pendampingan dan
Pembinaan pada kelompok
pembudidaya ikan10 Kelompok 15 Klp 20 Klp 199 orang/ 30 Klp 30 Klp 30 Klp 125 Klp
b. BBIP dapat beroperasi
dengan optimal.
Meningkatnya SDM tentang
Budidaya pembenihan Ikan 15 orang 15 orang 15 orang 45 Klp
c. PPI dapat beroperasi
dengan optimal
Meningkatnya SDM tentang
Budidaya pembesaran ikan 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 150 orang
d. Terbangunnya RPH
yang ASUH
Terkendalinya Hama dan
Penyakit Ikan serta
pengendadalian obat
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 5 paket
e. Berfungsinya Balai
Penyuluhan Pertanian.
Meningkatnya produksi
Budidaya 100 orang 85 orang 85 orang 85 orang 100 orang 100 orang
f. Tersedianya Studi
Kelayakan Rumah
Pemotongan Hewan
Meningkatnya jumlah
pembudidaya untuk
mendapatkan bantuan dari
lembaga keuangan SDM
15 Pembudidaya 30 Pembudidaya
30 Pembudidaya dan
5 pengembangan
SDM
30 Pembudidaya dan
7 pengembangan
SDM
30 Pembudidaya dan
7 pengembangan
SDM
30 Pembudidaya dan
7 pengembangan
SDM
30 Pembudidaya dan
7 pengembangan
SDM
150 Pembudidaya
g. Tersedianya Studi
Kelayakan Penangkaran
Buaya
Meningkatnya Areal
Budidaya Terlaksananya
Pembuatan Kolam 0,5
Ha
Terlaksananya
Pembuatan Kolam 0,5
Ha
Terlaksananya
Pembuatan Kolam 0,5
Ha
Terlaksananya
Pembuatan Kolam 0,5
Ha
Terlaksananya
Pembuatan Kolam 0,5
Ha
Terlaksananya Pembuatan
Kolam 2 Ha
h. Tersedianya sarana
teknologi biogas.
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Pembenihan pada
UPR15 UPR 15 UPR 15 UPR 15 UPR 15 UPR 15 UPR
i. Tersedianya sarana
prasarana budidaya ikan
Meningkatnya Pengetahuan
Masyarakat Tentang Teknik
Budidaya5 Sekolah 5 Sekolah 5 Sekolah 5 Sekolah 20 Sekolah 20 Sekolah
j. Tersedianya masterplan
pengembangan perikanan
tangkap terpadu
Beroperasinya BBIP 1 dokumen masterplan
pengembangan perikanan
tangkap terpadu
k. Tersedianya data
potensi perikanan tangkap
dan budidaya
Tersedianya Operasional
BBIP
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
l. Terlaksananya
pendampingan dan
pelatihan budidaya ikan
pada kelompok
Tersedianya sistem data
statistik perikanan budidaya 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
m. Terlaksananya
pendampingan dan
pembinaan terhadap
pengolah hasil perikanan
Tersedinya Dokumen
Pengembangan Potensi
Budidaya Perikanan1 Dokumen Statistik
Perikanan Budidaya
1 Dokumen Statistik
Perikanan Budidaya
1 Dokumen Statistik
Perikanan Budidaya
1 Dokumen Statistik
Perikanan Budidaya
1 Dokumen Statistik
Perikanan Budidaya
1 Dokumen Statistik
Perikanan Budidaya
n. Tersedianya hasil kajian
sarang burung walet, dan
pengolahan hasil
perikanan, pertanian dan
peternakan
1 Dokumen Kajian
Potensi Budidaya
Perikanan
1 Dokumen Kajian Potensi
Budidaya Perikanan
o. Terlaksananya
monitoring harga ikan di
pasar - - - - - -
Dokumen kegiatan
restocking, pengawasan
SDI dan data potensi SDI
Terlaksananya Pengawasan
SDITersedianya Dana untuk
Pengeporasian PPI/TPI dan
Kapal Latih
100%
Terlaksananya
Pembangunan TPI/PPI
Meningkatnya SDM
pengelolaan PPITerlatihnya 7
Pengelola
Terlatihnya 7
Pengelola
Terlatihnya 7
PengelolaTerlatihnya 7 Pengelola
Review DED
Kawasan Perikanan
Terpadu
Pembangunan
Minapolitan Perikanan
Lanjutan
Pembangunan
Minapolitan Perikanan
Lanjutan
Pembangunan
Minapolitan Perikanan
Terlaksanaya
Pembangunan Minapolitan
Perikanan
Tersedianya data statistik
perikanan tangkap yang
akurat di Kota Bontang
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
Tersedianya
Dokumen Statistik
Perikanan Tangkap
Tersedianya Dokumen
Statistik Perikanan
TangkapTersedianya Sarana Prasana
RPH
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana RPH
Terpeliharanya Sarana dan
Prasarana RPH
Terbangunnya Sarana
Pendukung RPH 500 m2
Tersedianya Studi
Pembangunan RPH
Tersedianya Studi
Pembangunan RPH
Terlaksananya
Pengembangan perikanan
tangkap terpadu melalui
Model minapolitan
Terlaksananya restoking dan
dan Pengawasan SDI serta
tersedianya data potensi SDI
p. Terlaksananya promosi
hasil perikanan dan
kelautan
a. Tersedianya sarana
pengolahan hasil
perikanan, pertanian dan
perikanan
Meningkatnya kualitas hasil
peternakan pada usaha hasil
peternakan
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
Terlaksanya
Penyuluhan ke 20
Kelompok Peternak
Terlaksanya Penyuluhan ke
20 Kelompok Peternak
Tersedianya kesiapan lahan
dan terbangunya RPH
Tersedianya Dokumen Ilmiah
Budidaya Burung Waret
Tersedian 1 Dokumen
Pengelolaan Sarang
Burung Walet
Tersedian 1 Dokumen
Pengelolaan Sarang
Burung Walet
Terbangunnya Pagar dan
sarana pengolahan Limbah
Terlaksanya
Pemagaran Keliling
dan Pembanguan
Sarana RPH
Pengadaan Sarana
dan Prasaran RPH
Terlaksanya Pemagaran,
Jalan Keliling dan Sarana
Prasarana RPH
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Teknologi
Peternakan
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung Teknologi
Ternak
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung Teknologi
Ternak
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung Teknologi
Ternak
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung Teknologi
Ternak
Tersedianya sarana
dan Prasarana
pendukung Teknologi
Ternak
Tersedianya sarana dan
Prasarana pendukung
Teknologi Ternak
Tersedianya Produksi
Pertanian dan Perkebunan
Tersedianya 5 Unit
Hand Traktor
Tersedianya 15 Paket
Sarana Pertanian
Tersedianya 15 Paket
Sarana Pertanian
Tersedianya 15 Paket
Sara Pertanian
Tersedianya 45 Paket Sara
Pertanian
Terbinanya Pelaku Usaha
Pengolahan Hasil Perikanan
dan Pertanian
Terbinanya Pelaku
Usaha Pengolahan
Hasil Perikanan dan
Pertanian
7 Pertemuan 10 pertemuan 10 pertemuan 10 pertemuan 10 pertemuan 20 pertemuan 67 Kali
Terlaksanaya Pengenalan
Produk-produk pelaku usaha
hasil perikanan, pertanian
dan peternakan
100% 5 Kali 5 Kali 5 Kali 5 Kali 5 Kali
Terlaksananya pengurusan
perijinan usaha perikanan
yang optimal
100%10% dari Pemilik
Kapal
10% dari Pemilik
Kapal
10% dari Pemilik
Kapal
10% dari Pemilik
Kapal
10% dari Pemilik
Kapal
Terlaksananya peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan bagi pelalu
usaha pengolahan hasil
perikanan dan pertanian
20 Orang 10 orang 10 orang 10 orang 30 Orang
Tersedianya Data Harga Ikan 4 Pasar 4 Pasar 4 Pasar 4 Pasar 4 Pasar
Tersedianya dokumen studi
Pengolahan Hasil Perikanan,
Pertanian dan Peternakan
1 Dokumen studi
Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian
dan Peternakan
1 Dokumen studi
Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian dan
Peternakan
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Pengolahan Hasil
Perikanan, Pertanian dan
Peternakan-
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
30 Klp, 30 Unit
Pengolah Rumput
Laut, 15 Unit
Pengolah Buah
Mangrove (Sirup &
Dodol)
150 Klp, 150 Unit Mesin
Pengolah Rumput Laut dan
75 Unit Pengolah Buah
Mangrove
Tersedianya tempat-tempat
hasil produk-produk hasil
perikanan
5 Sentra 2 Sentra 3 Sentra 3 Sentra 2 Sentra
a. Tersedianya bibit
tanaman kehutanan
b. Terlaksananya
pembinaan, pengendalian
dan gerakan rehabilitasi
hutan dan lahan
Tersusunya dokumen
pengelolaan dan
pemanfaatan hutan
Tersedianya dokumen
pengelolaan dan
Pemanfaatan Hutan
Tersedianya dokumen
pengelolaan dan
Pemanfaatan Hutan
c. Terlaksananya
pemeliharaan hutan kota
Pelestarian Kawasan Hutan
dan Peningkatan
Pendapatan MasyarakatTerlaksananya
Pelestarian 25 Ha
Terlaksananya
Pelestarian 25 Ha
Terlaksananya
Pelestarian 25 Ha
Terlaksananya
Pelestarian 25 Ha
Terlaksananya
Pelestarian 25 Ha
Terlaksananya Pelestarian
125 Ha
d. Terlaksananya
konservasi daerah
tangkapan air dan sumber-
sumber air
Pelestarian Kawasan Hutan
Lindung dan MangroveTerlaksanya
Pelestarian sebanyak
50 Ha
Terlaksanya
Pelestarian sebanyak
50 Ha
Terlaksanya
Pelestarian sebanyak
50 Ha
Terlaksanya
Pelestarian sebanyak
50 Ha
Terlaksanya
Pelestarian sebanyak
50 Ha
Terlaksanya Pelestarian
sebanyak 250 Ha
e. Terlaksananya
penyusunan draft raperda
dibidang kehutanan
f. Terlaksananya
penyuluhan masyarakat
dibidang kehutanan, illegal
fishing dan kawasan
konservasi laut
Terlaksananya penghijauan
Lingkungan dan Kawasan
Hutan
Terlaksananya
Penghijauan Hutan
Terlaksanya
Penghijauan Hutan
Terlaksanya
Penghijauan Hutan
Terlaksanya
Penghijauan Hutan
Terlaksanya
Penghijauan Hutan
Terlaksanya
Penghijauan Hutan
Terlaksanya Penghijauan
Hutan
g. Terlaksananya
pengamanan pantai Pulau
Beras Basah
Terlaksananya Gerakan
Rehabilitasi Hutan dan
LahanTerlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
Terlaksananya
rehabilitasi Hutan
sebesar 25 Ha
Terlaksananya rehabilitasi
Hutan sebesar 300 Ha
h. Terlaksananya
penyusunan Draft Raperda
Kawasan Konservasi,
sosialisasi dan penerapan
Penghijauan Lingkungan 40
Ha/Tahun) Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 40 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 240 ha
i. Terlaksananya
pengawasan perikanan
Penghijauan Lingkungan
Penghijauan hutan
sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 20 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 100 ha
j.Terlaksananya bimtek
bagi aparatur MCS
Penghijauan Lingkungan Penghijauan hutan
sebanyak 25 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 25 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 25 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 25 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 25 ha
Penghijauan hutan
sebanyak 125 ha
k. Tersedianya masterplan
kawasan Rehabilitasi
Mangrove, Terumbu
Karang dan Padang l. Tersedianya renstra
mitigasi bencana
Peningkatan Kapasitas dan
Pengendalian Kawasan
HutanPembinaan kepada
Masyarakat
Pembinaan kepada
Masyarakat
Pembinaan kepada
Masyarakat
Pembinaan kepada
Masyarakat
Pembinaan kepada
Masyarakat
m. Terlaksananya
rehabilitasi terumbu karang
n. Tersedianya data
statistik, hasil review data
base, dan hasil kajian
dibidang Kelautan, Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
Draft Raperda Pengelolaan
Industri Hasil HutanTersedianya
Peraturan mengenai
pengelolaan Hutan
Tersedianya Peraturan
mengenai pengelolaan
Hutan
o. Tersedianya renstra dan
rencana aksi WP3K
Peningkatan Kapasitas
MasyarakatSosialisasi Peraturan
Pengelolaan Industri
Hasil Hutan
Sosialisasi Peraturan
Pengelolaan Industri Hasil
Hutan Kota Bontang
p.Tersedianya profil
Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
Tertibnya Pengelolaan
Industri Hasil Hutan Sesuai
dengan PerdaTertibnya pengelolaan
hutan di Kota Bontang
Tertibnya pengelolaan
hutan di Kota Bontang
sosialisasi dan Penandaan
kawasan konservasi Perairan
Laut Kota BontangSosialisasi Kawasan
Konservasi di Kota
Bontang
Sosialisasi Kawasan
Konservasi di Kota Bontang
Meningkatnya Pengawasan
Sektor Perikanan dan Mutu
hasil pengolahan hasil
perikanan serta peran serta
masyarakat dalam
pengawasan perikanan
100% 100% 100% 100% 100%