kostumisasi rancangan sistem informasi …digilib.its.ac.id/public/its-master-9864-paper.pdf ·...
TRANSCRIPT
KOSTUMISASI RANCANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
PADA IMPLEMENTASI POWERMAX
(STUDI KASUS PT. ALSTOM POWER ENERGY SYSTEM INDONESIA)
Pratama Wicaksana Budiarta
1, Nur Iriawan
1,2
1Program Studi Magister Manajemen Teknologi – Insitut Teknologi Sepuluh Nopember
2Jurusan Statistik Industri – Fakultas MIPA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember
EEmmaaiill:: pprraattaammaa..ww..bbuuddiiaarrttaa@@ppoowweerr..aallssttoomm..ccoomm
ABSTRAK
Globalisasi dunia manufaktur menuntut PT. ALSTOM Power ESI dapat mengelola
informasi dengan baik, sehingga kebutuhan informasi masing – masing pihak yang
berkepentingan dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat. Perkembangan teknologi informasi yang
hingga saat ini terus berkembang dapat mengotomatisasi proses pengelolaan informasi dari mulai
proses memasukkan informasi, menyimpan, dan memperbaruinya setiap saat sehingga setiap
karyawan bisa mendapatkan informasi terbaru dan melakukan analisis dengan lebih mudah.
Dalam sistem informasi manufaktur ini tidak hanya mencakup proses produksi saja, tetapi juga
mencakup semua proses dari mulai seleksi material, seleksi jenis produk, penjadwalan sampai
pelacakan progress pekerjaan sebuah produk. Keluaran dari sistem informasi ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang relevan dan up to date bagi stakeholder (supplier, staff
produksi, engineer, middle manajemen, top manajemen, dst).
Visi dari PowerMax adalah untuk menjadi program bisnis global untuk harmonisasi,
simplifikasi dan implementasi proses dalam sebuah sistem informasi global. Sistem baru ini akan
meningkatkan ketersediaan informasi, konsistesi, transparansi dan kepercayaan sehingga seluruh
staff dapat bekerja sama dengan lebih efektif. PowerMax sangat diharapkan bisa menjadi sistem
informasi yang lebih baik bagi perusahaan. Dengan menyajikan proses implementasi yang tepat,
maka sistem ini akan dapat menyediakan informasi yang lebih baik dan dapat membuat user
untuk melakukan aktivitas lebih mudah, aman dan efisien. Untuk itu diperlukan rancangan
kustomisasi sistem informasi manufaktur di PT. ALSTOM Power ESI yang dapat
diimplementasi kedalam sistem PowerMax.
Analisis kostumisasi rancangan sistem informasi manufaktur dalam makalah ini
menggunakan analisis terstruktur dimulai dari pembuatan data flow diagram (DFD) lalu entity
relationship diagram (ERD) dan sketsa user interface. Hasil penelitian ini berupa integrasi aliran
informasi pada modul production planning khususnya pada proses MRP, capacity planning dan
production schedulling dimana sebelumnnya masing – masing proses berjalan secara terpisah
dan dikerjakan dengan beberapa software yang berbeda. Selain itu, hasil penelitian ini juga
mampu mengeliminasi penggunaan metoda peramalan kualitatif yang hanya mengandalkan
adjustment pada proses estimasi penjadwalan dan menggantinya dengan dengan metoda
peramalan dengan deret waktu yang menggunakan data waktu masa lampau sebagai dasar
estimasi penjadwalannya.
Kata kunci : PowerMax, Sistem Informasi Manufaktur, Data Flow Diagram, Entity
Relationship Diagram dan User Interface. �
�
�
�
1. Pendahuluan
Persaingan yang semakin ketat di antara perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia
maupun global mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan sistem informasi manajemen
yang sebaik-baiknya termasuk penyediaan informasi yang up to date dan akurat bagi internal
users maupun costumer. Globalisasi dunia manufaktur menuntut PT. ALSTOM Power Energy
Sytems Indonesia untuk dapat mengelola informasi dengan baik, sehingga kebutuhan informasi
masing - masing pihak yang berkepentingan dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat.
Perkembangan teknologi informasi yang hingga saat ini terus berkembang dapat
mengotomatisasi proses pengelolaan informasi dari mulai proses memasukkan informasi,
menyimpan, dan memperbaruinya setiap saat sehingga setiap karyawan bisa mendapatkan
informasi terbaru dan melakukan analisis dengan lebih mudah.
Kebutuhan sistem informasi perusahaan yang dikaji dalam penelitian ini adalah PT.
ALSTOM Power Energy Systems Indonesia, sebuah perusahaan industri berteknologi tinggi
yang merupakan pemain besar dalam pasar untuk sistem, peralatan dan jasa-jasa pada
pembangkitan listrik. PT. ALSTOM Power Energy System Indonesia atau lebih dikenal dengan
PT. ALSTOM Power ESI yang merupakan perusahaan multinational yang bergerak di bidang
pembangkit tenaga listrik khususnya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit
listrik tenaga gas & uap (PLTGU).
Sistem informasi yang sedang diimplementasikan masih merupakan sistem informasi
dengan fitur standard program dari SAP dan belum sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena
itu perlu adanya kostumisasi rancangan sistem informasi basis data, rancangan proses dan desain
user interface yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan mendukung proses implementasi
PowerMax. Menurut Budisusetija selaku President Director dari PT. ALSTOM Power ESI,
PowerMax akan menjadi sistem ERP baru PT. ALSTOM Power ESI, menggantikan sistem
syteline yang sudah ada. PowerMax sangat diharapkan bisa menjadi sistem informasi yang lebih
baik bagi perusahaan. Dengan menyajikan proses implementasi yang tepat, maka sistem ini akan
dapat menyediakan informasi yang lebih baik dan dapat membuat sistem melakukan aktivitas
lebih mudah, aman dan efisien (Budisusetija, 2009). Untuk itu perlu pengembangan rancangan
sistem informasi manufaktur di PT. ALSTOM Power ESI yang dapat diadopsi oleh sistem
PowerMax.
2. ERP
ERP singkatan dari tiga elemen kata, yaitu Enterprise (perusahaan/ organisasi), Resource
(sumber daya) dan Planning (perencanaan). Tiga kata ini mencerminkan sebuah konsep yang
berujung pada sebuah kata, yaitu ‘Planning’, yang berarti bahwa ERP menekankan kepada
aspek perencanaan yang terintergrasi di suatu organisasi/perusahaan, bersifat lintas fungsional,
terdiri atas berbagai fitur dengan tujuan agar dapat merencanakan dan mengelola sumber daya
organisasi dengan lebih efisien dan dapat merespon kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh seperangkat aplikasi dan
infrastuktur komputer baik software dan hardware sehingga pengelolaan data dan informasi
dapat dilakukan dengan mudah dan terintegrasi.
Kata ‘Enterprise’ sendiri cenderung dipertahankan karena memiliki makna yang tidak
dapat diwakili oleh kata lain (Wallace dan Kremzar, 2001), misalkan perusahaan atau organisasi.
Pengembangan ERP sudah mulai digulirkan pada awal tahun 1990. Hasil dari pengembangan
proyek ERP ini berupa sebuah software solusi dengan informasi terintegrasi dan proses bisnis
yang mampu berbagi informasi melalui lintas organisasi. Ketika ERP mulai diimplementasikan
pada sistem manufaktur dan perencanaan produksi, ruang lingkup ERP kembali berkembang
pada pertengahan tahun 1990 yang memasukkan fungsi administrasi perkantoran seperti order
management, financial management, asset management, dan human resources management
(Swartz dan Orgill, 2001).
3. Data flow diagram Pada bagian akan dibahas mengenai bahasa DFD yang sudah termasuk satu set symbol
dan aturan syntax. Terdapat empat symbol dalam bahasa DFD (process, data flow, data store
dan external entity) dimana masing direpresentasikan dengan symbol yg berbeda. Ada dua jenis
symbol yang paling sering digunakan, satu set dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson
dan set lainnya oleh Tom Demarco dan Ed Yourdan seperti pada Gambar 1 (Dennis dan Wixom,
2003).
4. Entity relationship diagram
Terdapat 3 elemen dasar dalam bahasa permodelan data (entity, attribute dan
relationship), dimana masing – masing elemen direpresentasikan dengan symbol yang berbeda.
Terdapat banyak sekali jenis symbol yang bisa digunakan dala ERD tetapi tidak satupun simpol
yang dominan digunakan dalam industrsi dan tidak ada satupun yang lebih baik dari yang
lainnya. Pada Gambar 2 memuat kesimpulan tiga elemen dasar yang bisa digunakan pada ERP
dan symbol yang akan digunakan (Dennis dan Wixom, 2003)
Gambar 1. Data Flow Diagram Elements Gambar 2. Data Modelling Symbol Sets
(Dennis dan Wixom, 2003) (Dennis dan Wixom, 2003)
5. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui serangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara
sistematis dan terencana untuk memperoleh jawaban dari masalah di PT. ALSTOM Power ESI.
Adapun metodologi penelitian ini disusun untuk mengembangkan konsep manajemen sistem
informasi manufaktur di PT. ALSTOM Power ESI dengan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Studi pustaka, studi pendataan & sistem informasi di PT. ALSTOM Power ESI dan studi
sistem PowerMax.
2. Penentuan ruang lingkup sistem informasi manufaktur di PT. ALSTOM Power ESI.
3. Analisis kebutuhan sistem informasi manufaktur di PT. ALSTOM Power ESI
4. Kostumisasi rancangan sistem informasi manufaktur di PT. ALSTOM Power ESI
5. Evaluasi kesesuaian rancangan sistem informasi manufaktur di PT. ALSTOM Power ESI
Tahapan kerja tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir yang ditunjukkan
pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram alir metodologi penelitian �
6. Analisis dan pembahasan Permasalahan utama dalam sistem yang selama ini digunakan adalah :
• Proses dalam sistem informasi manufaktur yang lama masih berjalan secara terpisah dengan
menggunakan software yang berbeda, seperti contoh pada pengolahan data capacity planning
dikerjakan dengan menggunakan software Ms. Excel lalu setelah itu data akan digunakan untuk input
pada proses production scheduling yang menggunakan software syteline, hal ini mengakibatkan aliran
data dari satu proses ke proses lainnya tidak berjalan dengan efisien dan memperbesar terjadinya
human error ketika pemindahan data dari satu proses ke proses lainnya.
• Terdapat beberapa proses yang masih dilakukan secara manual, seperti contohnya pada proses
material requirement planning (MRP) dimana pengumpulan data bill of material dilakukan dengan
membuka data bill of material satu per satu lalu melakukan copy – paste kedalam satu basis data.
Tabel 1. Proses yang akan dikembangkan dalam sistem baru
Level 2 processes New System (PowerMax)
MRP Production Planning Module
Capacity Planning Production Planning Module
Production Scheduling Production Planning Module
Pada sistem baru, semua proses aliran informasi manufaktur akan diintegrasikan dalam satu
sistem yaitu PowerMax yang terbagi dalam 2 modul utama yaitu Production Planning dan Production
Execution. Tetapi modul yg akan dibahas pada thesis ini hanyalah Production Planning yang terbagi
dalam tiga sub proses yang tercantum pada Tabel 1 yaitu MRP seperti pada Gambar 4, capacity planning
seperti pada Gambar 5, dan production scheduling seperti pada Gambar 6.
Gambar 4. MRP Flowchart Gambar 5. Capacity Planning Flowchart
Gambar 6. Production Scheduling Flowchart
7. Kostumisasi rancangan sistem
7.1. Rancangan basis data
Rancangan basis data digambarkan dengan DFD (Data Flow Diagram) yang akan
menampilkan basis data yang lengkap dengan komponen – komponen yang menunjukkan file
yang dipergunakan, sumber dan tujuan data,serta aliran data pada setiap proses. DFD level 0
bisa dilihat pada Gambar 6.
7.2. Rancangan proses
Rancangan proses digambarkan dengan ERD (Entity Relationship Diagram) yang akan
menampilkan kegiatan sistem lengkap dengan kumpulan basis data yang menjadi satu dalam
suatu kesatuan proses yang seperti pada Gambar 7.
Gambar 6. Context Diagram
Gambar 7. Entity Relationship Diagram
7.3. Rancangan user interface Langkah selanjutnya setelah rancangan proses adalah sketsa rancangan user interface
yang akan digunakan oleh programmer untuk membuat desain user interface.
• User interface untuk proses MRP terdiri dari form demand data pada Gambar 8, form
project material requirement pada gambar 9, form production master data pada gambar
10, form run MRP pada gambar 11 dan form material master seperti gambar 12.
• User interface untuk proses capacity planning terdiri dari form capacity analysis seperti
pada Gambar 13 dan form planned order seperti pada gambar 14.
• User interface untuk proses production scheduling terdiri dari form production order
seperti pada Gambar 15, material availability check seperti pada gambar 16 dan form
form reschedule production plan seperti pada Gambar 17.
Gambar 8 . Form Demand Data Gambar 9. Form Project Material Requirement
Gambar 10. Form Production Master Data Gambar 11. Form Run MRP
Gambar 12. Form Capacity Analysis Gambar 13. Form Material Master
Gambar 14. Form Planned Order
Gambar 15. Form Production Order
Gambar 16. Form Material Availability Check Gambar 17.Form Reschedule Production Plan
8. Kesimpulan
1. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah integrasi aliran informasi pada modul
production planning khususnya pada proses MRP, capacity planning dan production
schedulling dimana sebelumnnya masing – masing proses berjalan secara terpisah dan
dikerjakan dengan beberapa software yang berbeda dan juga mengeliminasi
penggunaan metoda peramalan kualitatif yang hanya mengandalkan adjustment pada
proses estimasi penjadwalan dan menggantinya dengan dengan metoda peramalan
dengan deret waktu yang menggunakan data waktu masa lampau sebagai dasar
estimasi penjadwalan. Desain user interface masih bisa berubah setelah dilaksanakan
user acceptance test dimana diharapkan agar bisa lebih user friendly dengan
pengguna.
2. Beberapas saran dalam penelitian ini adalah tahapan memasukan data pada sub proses
purchase request dan subcontractor request masih manual dan seharusnya bisa
diotomatisasi, desain user interface masih perlu dikembangkan lagi agar tidak terlihat
kaku dan monoton dan sistem informasi manufaktur ini masih bisa dikembangkan
lagi sampai pada tahap subsistem production execution sehingga semua pergerakan
informasi manufaktur di PT. ALSTOM ESI dapat terintegrasi secara keseluruhan.
9. Daftar Pustaka
Budisusetija, J (2009), “Our President Director’s Introduction”, PMX Indonesia.,
Surabaya.
Dennis, A dan Wixom, B.H (2003), “Systems Analysis Designs Second Edition”, John
Wiley & Sons, Inc., New York.
Dhewanto, W dan Fahalah, (2007), “Enterprise Resource Planning Menyelaraskan
Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis” , Informatika Bandung., Bandung.
McLeod, R.Jr. (1996 a), “Sistem Informasi Manajemen”, Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1,
PT. Prehallindo., Jakarta.
Swartz, D. dan Orgill, K (2001), “Higher Education ERP: Lessons Learned”, Educause
Quarterly, West Virginia University.
Wallace, T.F. dan Kremzar, M.H (2001). “ERP Making it Happen”, John Wiley & Sons,
Inc., New York.