kos bunga

6
Kos Bunga FASB menyebutkan bahwa tujuan mengkapitalisasi kos bunga adalah untuk mendapatkan angka kos pemerolehan yang paling merefleksikan investasi total kesatuan usaha dalam asset dan untuk membebankan suatu kso yang berkaitan dengan pemerolehan suatu sumber ekonomik yang akan memberi manfat dimasa datang untuk ditandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh manfaat tersebut. Tujuan terakhir dimaksudkan agar terjadi bandingan yang tepat terutama bila waktu pembangunan atau perioda pemerolehan cukup lama. Argumen Pendukung Beberapa argument diajukan untuk mendukung kapitalisasi kos bunga. Argumen-argumen tersebut adalah : 1. Dengan kesiapan pemakaian atau penggunaan sebagai batas kegiatan pengukuran kos asset, kos bunga jelas merupakan unsur kos asset. 2. Bila kesatuan usaha tidak membangun sendiri fasilitas fisis bersangkutan, penghargaan sepakatan sebagai kos pemerolehan pada umumnya termasuk pula bunga yang harus dibayar oleh kontraktor selama pembangunannya. 3. Pembebanan kos bunga langsung pendapatan selama masa konstruksi akan mendistorsi laba terutama kalau konstruksi didanai dari pinjaman khusus untuk keperluan tersebut. 4. Kos bunga selama masa pembangunan bukan merupakan kos pendanaan karena kalau pembangunan didanai dari penerbitak ekuitas baru, kos pendanaan secara konseptual

Upload: tamitamita

Post on 18-Dec-2015

111 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

kos bunga

TRANSCRIPT

Kos BungaFASB menyebutkan bahwa tujuan mengkapitalisasi kos bunga adalah untuk mendapatkan angka kos pemerolehan yang paling merefleksikan investasi total kesatuan usaha dalam asset dan untuk membebankan suatu kso yang berkaitan dengan pemerolehan suatu sumber ekonomik yang akan memberi manfat dimasa datang untuk ditandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh manfaat tersebut. Tujuan terakhir dimaksudkan agar terjadi bandingan yang tepat terutama bila waktu pembangunan atau perioda pemerolehan cukup lama.

Argumen PendukungBeberapa argument diajukan untuk mendukung kapitalisasi kos bunga. Argumen-argumen tersebut adalah :1. Dengan kesiapan pemakaian atau penggunaan sebagai batas kegiatan pengukuran kos asset, kos bunga jelas merupakan unsur kos asset.2. Bila kesatuan usaha tidak membangun sendiri fasilitas fisis bersangkutan, penghargaan sepakatan sebagai kos pemerolehan pada umumnya termasuk pula bunga yang harus dibayar oleh kontraktor selama pembangunannya.3. Pembebanan kos bunga langsung pendapatan selama masa konstruksi akan mendistorsi laba terutama kalau konstruksi didanai dari pinjaman khusus untuk keperluan tersebut.4. Kos bunga selama masa pembangunan bukan merupakan kos pendanaan karena kalau pembangunan didanai dari penerbitak ekuitas baru, kos pendanaan secara konseptual terjadi dan digeser ke pemegang saham dalam bentuk dividen yang pembayarannya mungkin ditunda samapai pembangunan selesai.

Argumen PenolakBeberapa argument menolajk dikapitalisasinya bunga. Penlokaan tersebut didasarkan atas argument-argumen berikut :1. Bunga lebih merupakan kos pendapatan daripada unsur kos aset karena perusahaan sebenarnya dapat menghindari bunga tersebut dengan melihat alternative pendanaan dengan ekuitas.2. Dengan konsep nilai setara yunai atau nilai sekarang aliran kas diskunan dalam mengukur kos suatu aset, kos pemerolehan suatu fasilitas fisis seharusnya tidak dipengaruhi oleh kebijakan pemilihan cara pendanaan pembangunannya.3. Dengan konsep kesatuan usaha, bunga lebih bermakna sebagai pembagian laba daripada sebagai upaya untuk memperoleh pendapatan.4. Karena merupakan kos pendanaan yang terpisah dengan kos pemerolehan aset, alokasi bunga ke semua asset nonmoneter hanya akan kecil pengaruhnya terhadap laba periodik.

Alternatif PerlakuaanBeberapa alternatif perlakuan adalah :1. Bunga tidak dikapitalisasi dan diperlakukan sebagai biaya perioda.2. Bunga dikapitalisasi dan dimasukkan sebagai bagian dari kos fasilitas fisis yang dibangun sendiri.3. Bunga dikapitalisasi tetapi tidak dimasukkan sebagai elemen kos fasilitas fisis yang dibangun sendiri.

Jumlah Rupiah KapitalisasianAlternatif (2a) didasarkan pada argumen bahwa bunga merupakan elemen kas konstruksi tetapi hanya bunga yang memang benar-benar dibayar untuk dana khusus tersebut yang menunjukkan unsur kos pemerolehan aset. Alternatif (2b) berusaha untuk mengatasi kesulitan dalam usulan pertama. Dasar pikirannya adalah bahwa semua utang dianggap digunakan investasi dakan pembangunan sarana secara fisis. Alternatif (2c) mendasarkan diri pada asumsi bunga seluruh dana yang tertanam dalam perusahaan merupakan kos ekonomik. Kos aset disini diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dikorbankan dalam rangka memperoleh aset tersebut.

Standar Yang MengaturSecara konseptual memang layaklah kalau kos bunga selama konstruksi dikapitalisasi tetapi perlu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yang berkaitan dengan jenis aset yang dapat dilekati kos bunga, besarnya kos bunga yang dikapitalisasi, dan perioda kapitalisasi. Standar yang relevan dengan hal ini di Amrika adalah SFAS No. 34.

Aset Memenuhi SyaratFASB menetapkan bahwa kapitalisasi bunga hendaknya dilakukan untuk aset yang memenuhi syarat :1. Aset yang dibangun atau diproduksi untuk digunakan sendiri oleh perusahaan.2. Aset dibangun atau diproduksi dengan tujuan untuk dijual sebagai suatu unit atau projrk yang berdiri sendiri terpisah dari orijek atau kegiatan operasi lainnya.3. Investasi jangka panjang yang diperlukan dengan metoda ekuitas sementara terinvestasi sedang melaksanakan kegiatan pembangunan fasilitas fisis.Karakteristik lain suatu aset tidak dapat dikapitalisasi adalah :a. Asetyang sudah digunakan atau yang sudah siap digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dalam operasi menghasilkan pendapatan.b. Aset yang belum digunakan dalam kegiatan menghasilkan pendapatan perusahaan dan juga tidak mengalami penyelesaian/perbaikan atau kegiatan lain yang diperlukan untuk menjadikan aset tersebut siap digunakan dalam operasi.c. Aset yang tidak dimasukkan dalam neraca konsolidasian perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anaknya.d. Investasi yang diperlakukan dengan metoda ekuitas setelah kegiatan operasi utama yang direncanakan oleh terinvestasi dimulai.e. Investasi dalam perusahaan regulasian yang mengkapitalisasi baik kos utang maupun ekuitas .f. Aset yang diperoleh dengan dana hadiah atau hibah yang dibatasi penggunaannya oleh penghadiah atau penghibahan semata-mata untuk pemerolehan aset tersebut.

Besarnya Kapitalisasi BungaBesarnya bunga yang harus dikapitalisasi adalah baguan dari kos bunga yang terjadi selama perioda-perioda pemerolehan asset secara teoretis dapat dihindari seandainya kesatuan usaha tidak membangun fasilitas fisis yang bersangkutan. Jadi, kos bunga yang dikapitalisasi adalah kos kesempatan sebagaimana dijadikan argument bagi alternatif (2b).Jumlah rupiah yang dikapitalisasi dalam suati perioda akuntansi selama perioda pemerolehan adalah tingkat bunga atau tariff kapitalisasi dikalikan dengan rata-rata pengeluaran dana untuk konstruksi selama perioda akuntansi tersebut.

Perioda KapitalisasiPerioda kapitalisasi dimulai ketika tiga kondisi berikut dipenuhi :1. Pengeluaran untuk pembangunan aset telah dilakukan atau terjadi.2. Kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menyesuaikan pembangunan sampai siap dipakai masih berlangsung.3. Kos bunga telah terhimpun atau terjadi bersamaan dengan berjalannya pembangunan aset.Kapitalisasi bunga dapat terus dilakukan untuk tiap perioda akuntansi selama ketiga kondisi di atas dipenuhi. Perioda kapitalisasi akan berakhir apabila konstruksi bersangkutan secara substansial telah selsesai dan siap dioperkasikan.

PengungkapanAgar statemen keuangan tetap informatif, hal-hal berikut ini harus diungkapkan sebagai penjelasan statemen keuangan :a. Bila tidak ada kos bunga yang dikapitalisasi, total bunga yang terjadi selama perioda dan dibebankan sebagai biaya perioda tersebut.b. Bila sebagian kos bunga dikapitalisasi, bunga total yang terjadi dan bagian yang dikapitalisasi.

PenyajianSecara umum, prinsip akuntansi berterima umum memberi pedoman dan pengungkapan aset sebagai berikut :a. Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca berformat akun atau bagian atas dalam neraca berformat laporan.b. Aset diklasifikasi menjadi aset lancer dan tetap.c. Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan pertama.d. Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos tertentu harus diungkapkan.