korupsi dan pemberantasannya di indonesiadalam perspektif hukum islam

10
KORUPSI DAN PEMBERANTASANNYA DI INDONESIADALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ABSTRAK Bangsa Indonesia di mata dunia dianggap sebagai bangsa terkorup diAsia. Image negartif ini dilekatkan setelah anggaran dana yang seharusnyadinikmati rakyat dalam bentuk pemberdayaan sumber daya manusia maupun pembangunan fisik dikorupsi oleh para pejabatnya, sehingga tidak heran kalau para pejabat Indonesia kaya-kaya dari hasil korupsi yang dilakukan, sementararakyatnya dalam kemiskinan. Akibat merajalelanya korupsi ini jurang kesenjanganantara si kaya dan si miskin semakin terpaut jauh.Ironisnya wabah korupsi tidak lagi dilakukan secara individu denganmalu-malu dan sembunyi-sembunyi. Sekarang trend terbaru korupsi dilakukansecara berjama’ah, tanpa tedeng aling-aling . Korupsi telah mengakar kuat dalam budaya bangsa yang katanya religius ini, sehingga level korupsi di Indonesiasudah termasuk korupsi sistemik.Kalau sudah demikian halnya, maka seharusnya setiap elemen warga bangsa menyatakan perang terhadap tindak korupsi ini demi menyelamatkan nama baik bangsa yang susah payah dirintis oleh para founding fathers bangsa ini dan juga untuk menyelamatkan masa depan generasi yang akan datang. Perangterhadap korupsi bisa dilakukan dengan segala upaya mulai dari reformasi birokrasi, penegakan supremasi hukum dan juga memaksimalkan peranan agama.Upaya terakhir (maksimalisasi peranan agama) menurut penulis bisa dilakukandengan mencoba merombak doktrin-doktrin agama yang bisa dijadikan ‘senjata’untuk ikut memberantas korupsi.P e n e l i t i a n i n i merupakan usaha konkrit dalam rangka merealisasikanusaha tersebut. Oleh karena itu, yang menjadi pokok masalah dalam penelitian iniadalah bagaimana konsep-konsep hukum Islam tentang korupsi dan bagaimana pula kontribusinya terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan digunakan teorihukum pidana Islam yaitu mengenai pembagian dan operasionalisasi jinayah atau jarimah serta penerapan sanksi-sanksinya. Untuk memberantas korupsi yang sudah merajalela diIndonesia paling tidak ada empat usaha yang harus segera dilakukan, yaitu:

Upload: denzo-ryuga

Post on 25-Jul-2015

138 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Korupsi Dan Pemberantasannya Di Indonesiadalam Perspektif Hukum Islam

KORUPSI DAN PEMBERANTASANNYA DI INDONESIADALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMABSTRAK

Bangsa Indonesia di mata dunia dianggap sebagai bangsa terkorup diAs ia . Image negar t i f in i d i lekatkan sete lah anggaran dana yang seharusnyad in ikmat i rakyat da lam bentuk pemberdayaan sumber daya manus ia maupun  pembangunan fisik dikorupsi oleh para pejabatnya, sehingga tidak heran kalau para pejabat Indonesia kaya-kaya dari hasil korupsi yang dilakukan, sementararakyatnya dalam kemiskinan. Akibat merajalelanya korupsi ini jurang kesenjanganantara si kaya dan si miskin semakin terpaut jauh.Ironisnya wabah korupsi tidak lagi dilakukan secara individu denganmalu-malu dan sembunyi-sembunyi. Sekarang trend terbaru korupsi dilakukansecara berjama’ah, tanpatedeng aling-aling . Korupsi telah mengakar kuat dalam budaya bangsa yang katanya religius ini, sehingga level korupsi di Indonesiasudah termasuk korupsi sistemik.Kalau sudah demikian halnya, maka seharusnya setiap elemen warga bangsa menyatakan perang terhadap tindak korupsi ini demi menyelamatkan nama baik bangsa yang susah payah dirintis oleh para founding fathersbangsa ini dan  juga untuk menye lamatkan masa depan generas i yang akan datang. Perangterhadap korups i b isa d i lakukan dengan sega la upaya mula i dar i re formas i  birokrasi, penegakan supremasi hukum dan juga memaksimalkan peranan agama.Upaya terakhir (maksimalisasi peranan agama) menurut penulis bisa dilakukandengan mencoba merombak doktrin-doktrin agama yang bisa dijadikan ‘senjata’untuk ikut memberantas korupsi.Pene l i t ian in i merupakan usaha konkr i t da lam rangka merea l i sas ikanusaha tersebut. Oleh karena itu, yang menjadi pokok masalah dalam penelitian iniadalah bagaimana konsep-konsep hukum Islam tentang korupsi dan bagaimana pula kontribusinya terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan digunakan teorihukum pidana Islam yaitu mengenai pembagian dan operasionalisasi jinayahatau jarimahserta penerapan sanksi-sanksinya.

Untuk memberantas korups i yang sudah mera ja le la d i Indones ia pa l ing t idak ada empat usaha yang harus segera d i lakukan, ya i tu :

pertama, Memaksimalkan hukuman. Hukuman-hukuman dalam bentuk fisik perludiwacanakan dan kalau bisa diterapkan bahkan kalau perlu sampai hukuman mati.

Kedua, Penegakan Supremasi Hukum. Hukum harus tegak dan diberlakukan adiltanpa pandang bulu termasuk kalaupun korupsi dilakukan oleh para pejabat tinggiyang memiliki power dan pengaruh yang kuat.

Ketiga

Page 2: Korupsi Dan Pemberantasannya Di Indonesiadalam Perspektif Hukum Islam

, Perubahan dan perbaikan s i s tem. Perubahan da lam s is tem b i rokras i pemer intahan dan s i s tem hukum d i Indones ia harus segera d i lakukan mengingat s i s tem yang ada sudah bobrok .

Keempat , Revolusi Kebudayaan (mental) 

PENDAHULUANIndonesia menurut lembaga survey internasional Political and Economic Risk Consultancyyang bermarkas di Hongkong merupakan negeri terkorup diAsia. Indonesia terkorup di antara 12 negara di Asia, diikuti India dan Vietnam.Thailand, Malaysia, dan Cina berada pada posisi keempat. Sementara negara yangmenduduk i per ingkat terendah t ingkat korups inya ada lah S ingapura , Jepang,Hongkong, Taiwan dan Korea Selatan. Pencitraan Indonesia sebagai negara palingk o r u p b e r a d a p a d a n i l a i 9 , 2 5 d e r a j a t , s e m e n t a r a I n d i a 8 , 9 ; V i e t m a n 8 , 6 7 ; Singapura 0,5 dan Jepang 3,5 derajat dengan dimulai dari 0 derajat sampai 10.1 Has i l r i set yang d i lakukan o leh berbaga i lembaga, juga menunjukkan  bahwa tingkat korupsi di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini termasuk yang paling tinggi di dunia. Bahkan koran Singapura,The StraitsTimes , sekali waktu pernah menjuluki Indonesia sebagaithe envelope country.Mantan ketua Bappenas, Kwik Kian Gie, menyebut lebih dari Rp.300 triliun dana dari penggelapan pajak, kebocoran APBN, maupun penggelapan hasil sumberdayaalam, menguap masuk ke kantong para koruptor. Di samping itu, korupsi yang b iasanya d i i r ing i dengan ko lus i , juga membuat keputusan yang d iambi l o leh  pe jabat negara menjad i t idak opt imal . Heboh pr ivat i sas i se jumlah BUMN, lahirnya perundang-undangan aneh semacam UU Energi, juga RUU SDA, impor gula dan beras dan sebagainya dituding banyak pihak sebagai kebijakan yangsangat kolutif karena di belakangnya ada motivasi korupsi.Indonesia sebagai salah satu negara terkorup di dunia, pejabat dan birokrat d i negara in i d icap sebaga i tukang rampok, pemalak , pemeras , bena lu  self  seeking  , d a n rent seeker , khususnya di hadapan pengusaha baik kecil maupun besar, baik asing maupun pribumi. Ini berbeda dengan, konon, birokrat Jepang d a n K o r e a S e l a t a n y a n g m e m b a n t u d a n m e n d o r o n g p a r a p e n g u s a h a u n t u k   melebarkan sayapnya, demi penciptaan lapangan kerja alias pemakmuran warganegara.Korupsi semakin menambah kesenjangan akibat memburuknya distribusik e k a y a a n . B i l a s e k a r a n g k e s e n j a n g a n k a y a d a n m i s k i n s u d a h s e d e m i k i a n m e n g a n g a , m a k a k o r u p s i m a k i n m e l e b a r k a n k e s e n j a n g a n i t u k a r e n a u a n g terdistribusi secara tidak sehat atau dengan kata lain tidak mengikuti kaedah-kaedah ekonomi sebaga imana mest inya . Koruptor mak in kaya, yang misk insemakin misk in . Ak ibat la innya, karena uang seo lah mudah d ipero leh , s ikapk o n s u m t i f m e n j a d i s e m a k i n m e r a n g s a n g , t i d a k

Page 3: Korupsi Dan Pemberantasannya Di Indonesiadalam Perspektif Hukum Islam

a d a d o r o n g a n k e p a d a p o l a  produktif, akhirnya timbul inefisiensi dalam pemanfaatan sumber daya ekonomiyang telah tersedia.

Korupsi memang sudah mengakar kuat dan masuk ke setiap lini kehidupan bangsa Indones ia , o leh karenanya sega la daya dan kekuatan bangsa in i harus dicurahkan untuk memberantas penyakit kronis ini. Salah satu kekuatan yangmasih tersisa menurut penulis adalah kekuatan agama, apalagi bangsa ini adalah bangsa yang religius. Mayoritas penduduknya beragama Islam yang salah satudokt r in agama tersebut ada lah menentang sega la bentuk pengambi lan atau  penguasaan hak dengan cara yang bathil .

   

METODOLOGIDalam membedah korups i dan pemberantasannya d i Indones ia da lam perspektif hukum Islam penulis menggunakan kerangka teori pembagian Jinayah atau  jarimah dalam hukum pidana Islam. Jinayah dalam hukum Islam merupakantindakan yang dilarang oleh syara’ karena bisa menimbulkan bahaya bagi jiwa,harta, keturunan, dan akal. Sementara pengertian jarimah, menurut al-Mawardi:“Larangan-larangan syara’ yang diancam oleh Allah dengan hukuman had atau ta’zir  Jinayah atau jarimah dalam ketentuan hukum Islam memiliki sanksi yang berupa had dan ta’zir . Perbedaannya had ketentuan sanksinya sudah dipastikano leh nash sementara ta’zir  pelaksanaan hukumannya diserahkan sepenuhnyakepada penguasa.Menurut Makhrus Munajat,apa yang menyebabkan suatu perbuatandianggap sebagai suatu tindak kejahatan tidak lain adalah karena perbuatan itusangat merugikan kepada tatanan kemasyarakatan, atau kepercayaan-kepercayaana t a u h a r t a b e n d a , n a m a b a i k , k e h o r m a t a n , j i w a d a n l a i n s e b a g a i n y a , y a n g kesemuanya i tu menurut hukum syara ’ harus d ipe l ihara dan d ihormat i ser tadilindungi. Suatu sanksi diterapkan kepada pelanggar syara’ dengan tujuan agar seseorang tidak mudah berbuat jarimah. Korupsi adalah perbuatan yang sangatmerugikan baik kepada individu, masyarakat, dan negara. Bahkan dampak yangd i t imbulkan dar i per i laku korups i beg i tu luas terhadap mora l masyarakat (al akhlak al karimah), kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu, pantas kalau korupsi dalam hukum positif dimasukkan sebagai extraordinary crime’,kejahatan luar biasa.Setelah menyebutkan pembagian jinayah dan jarimah dalam hukum Islam penulis kemudian menelusuri tujuan-tujuan pemidanaan dalam Islam yaitu untuk menjaga hak-hak asasi manusia yang lima; jiwa, agama, akal, harta dan keturunan.Untuk mendukung teori ini penulis menggunakan pendekatan normatif dengancara mencar i norma-norma da lam hukum Is lam ba ik berupa teks a l -Qur ’an maupun hadis Nabi yang berkaitan dengan korupsi dan pemberantasannya.Metode yang penu l i s gunakan da lam pene l i t ian in i ada lah melakukan konstruksi pemikiran

Page 4: Korupsi Dan Pemberantasannya Di Indonesiadalam Perspektif Hukum Islam

dengan berpijak pada konsep umum tentang korupsi dan  p e m b e r a n t a s a n n y a l a l u m e m f o r m u l a s i k a n n y a d a l a m b e n t u k k e s i m p u l a n - kesimpulan yang bersifat khusus, parsial dan kasuistik yakni kasus korupsi dan pemberantasannya di Indonesia. Langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data yang terkumpul, yaitu pertama, menganalisis data-data mengenai korupsi dan pemberantasannya di Indonesia yang terkumpul sebagai dasar dalam penarikankesimpulan. Kedua, menganalisis seperangkat postulat hukum Islam yang bisadinisbatkan dengan korupsi untuk kemudian dikontekstualisasikan dengan kasuskorupsi di Indonesia

Page 5: Korupsi Dan Pemberantasannya Di Indonesiadalam Perspektif Hukum Islam

HASIL DAN PEMBAHASANPerspektif Hukum Islam Mengenai Korupsi danPemberantasannya di Indonesia

Islam datang untuk membebaskan dan memerangi sistem ketidakadilan bukan malah untuk melegalkan praktik-praktik yang melahirkan eksploitasidan ketidakadilan. Tindak korupsi tentu termasuk hal yang harus diperangiIslam karena dapat menimbulkan masalah besar.Tindak korupsi dari sudut pandang apapun jelas tidak bisa dibenarkan.Oleh karena itu, tindakan korupsi adalah perbuatan salah. Dalam hukum Islam, perbuatan dosa atau perbuatan salah disebut Jinayah atau jarimah . Abd al-Qodir Awdah mendefinisikan  Jinayah: “Perbuatan yang dilarang oleh syara’  baik perbuatan itu mengenai jiwa, harta benda, atau lainnya”. Jadi  jinayahmerupakan t indakan yang d i la rang o leh syara ’ karena b isa menimbulkan  bahaya bagi jiwa, harta, keturunan, dan akal. Sementara mengenai pengertian  jarimah, a l -Maward i mendef in is ikannya: “Larangan- larangan syara ’ yang diancam oleh Allah dengan hukuman had atau ta’zir . Jinayah atau jarimah dalam ketentuan hukum Islam memiliki sanksiyang berupa had  dan ta’zir  . Perbedaannya had ketentuan sanksinya sudahdipastikan oleh nash sementara ta’zir  pelaksanaan hukumannya diserahkansepenuhnya kepada penguasa.Menurut Makhrus Munajat,apa yang menyebabkan suatu perbuatan  

dianggap sebagai suatu tindak kejahatan tidak lain adalah karena perbuatan itus a n g a t m e r u g i k a n k e p a d a t a t a n a n k e m a s y a r a k a t a n , a t a u k e p e r c a y a a n - k e p e r c a y a a n a t a u h a r t a b e n d a , n a m a b a i k , k e h o r m a t a n , j i w a d a n l a i n sebagainya, yang kesemuanya itu menurut hukum syara’ harus dipelihara dandihormati serta dilindungi. Suatu sanksi diterapkan kepada pelanggar syara’dengan tujuan agar seseorang tidak mudah berbuat jarimah. Korupsi adalah perbuatan yang sangat merug ikan ba ik kepada ind iv idu , masyarakat , dan negara. Bahkan dampak yang ditimbulkan dari perilaku korupsi begitu luasterhadap moral masyarakat (al akhlak al karimah), kehidupan berbangsa dan  b e r n e g a r a . O l e h s e b a b i t u , p a n t a s k a l a u k o r u p s i d a l a m h u k u m p o s i t i f   dimasukkan sebagai ‘extraordinary crime’, kejahatan luar biasa.Meskipun tindak korupsi secara jelas merupakan perbuatan salah dantermasuk kategori  jinayah atau jarimahnamun secara je las syara ’ t idak  menyebutkan kata ‘korupsi’ dalam nash-nash baik al-Qur’an maupun hadis.O leh karena i tu , maka d ibutuhkan ‘ ijtihad’  misalnya dengan menggunakanmetode qiyas (analogi) untuk menemukan persamaan korupsi dalam literatur h u k u m I s l a m , m e l i h a t u n s u r - u n s u r u m u m -k h u s u s  jarimahnya d a n menentukan sanksinya Tindakan korupsi bisa dianalogikan denganGhulul , sariqoh , pengkhianatan dan risywah, untuk lebih jelsnya akan kamiuraikan satu demi satu berikut ini

 Pertama Ghulul. Ghulul 

Page 6: Korupsi Dan Pemberantasannya Di Indonesiadalam Perspektif Hukum Islam

ada lah penya lahgunaan jabatan. Jabatan adalah amanah, oleh sebab itu, penyalahgunaan terhadap amanah hukumnyaharam dan termasuk perbuatan tercela. Perbuatan ghulul misalnya menerimahadiah, komisi, atau apapun namanya yang tidak halal dan tidak semestinyadia terima. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:“Barangsiapa yang kami angkat menjadi karyawan untuk mengerjakan sesuatu, dan kami beri upah menurut semestinya, maka apa yang ia ambil lebih dari upah yang semestinya, maka itu namanya korupsi”. (H. R. Abu Daud).Jad i semua komis i a tau had iah yang d i ter ima seorang petugas atau  pe jabat da lam rangka menja lankan tugasnya bukan lah menjad i haknya.Misalnya seorang staf sebuah kantor pemerintahan dalam pembelian inventariskantornya dia mendapat discount  dar i s i pen jua l , maka discount tersebut bukanlah menjadi miliknya, tetapi menjadi milik kantor. Contoh lainnya yangser ing ter jad i ada lah seorang pe jabat mener ima had iah dar i ca lon tender  supaya ca lon tender yang member i had iah tersebut yang mendapat tender   tersebut. Hal inilah yang terjadi pada anggota KPU.Ghulul j u g a a d a l a h p e n c u r i a n d a n a ( h a r t a k e k a y a a n ) s e b e l u mdibag ikan, termasuk d i da lamnya ada lah dana ja r ing pengaman sos ia l . Contohnya adalah kasus pencurian Farid Faqih cs. (terlepas benar tidaknya)terhadap barang-barang bantuan yang seharusnya diserahkan kepada korban bencana alam berupa gempa dan tsunami di Aceh.Bentuk lain dari penyalahgunaan jabatan ( ghulul ) adalah perbuatankolutif misalnya mengangkat orang-orang dari keluarga, teman atau sanak k e r a b a t n y a y a n g t i d a k m e m i l i k i k e m a m p u a n u n t u k m e n d u d u k i j a b a t a n tertentu, padahal ada orang lain yang lebih mampu dan pantas menduduki jabatan tersebut. 

Kedua sariqah (pencurian).Menurut Syarbini al-Khatib yang disebut pencurian adalah mengambil barang secara sembunyi-sembunyi di tempat penyimpanan dengan maksud untuk memiliki yang dilakukan dengan sadar atau adanya pilihan serta memenuhi syarat-syarat tertentu.Islam mengakui dan membenarkan hak milik pribadi, oleh karena itu,Islam akan melindungi hak milik tersebut dengan undang-undang.Orangyang melakukan pencurian berarti ia tidak sempurna imannya karena seorangyang beriman tidak mungkin akan melakukan pencurian sebagaimana sabdaRasu lu l lah SAW. : “Pencur i t idak akan mencur i ket ika d ia da lam keadaan  beriman”Pencurian uang negara juga tidak boleh karena uang tersebut adalah

untuk kese jahteraan umum d i mana umat I s lam b isa mengambi l manfaatdarinya. Dalam konteks Indonesia, umat Islam-lah yang paling banyak akanm e m a n f a a t k a n u a n g t e r s e b u t k a r e n a m e r e k a a d a l a h m a y o r i t a s . N a m u n demikian umat non-Muslim juga berhak memanfaatkan uang negara tersebutkarena Islam menyuruh supaya memenuhi hak-hak mereka secara sempurnadan tidak dikurangi dan

Page 7: Korupsi Dan Pemberantasannya Di Indonesiadalam Perspektif Hukum Islam

supaya hidup damai berdampingan dengan merekadan saling menjaga jiwa dan harta mereka.Yang paling ironis apabila pencurian yang dilakukan oleh petugas atau pejabat yang berwenang untuk mengurus uang atau kekayaan negara. Olehk a r e n a i t u , m e n u r u t h u k u m I s l a m p e t u g a s a t a u p e j a b a t y a n g b e r t u g a s m e n g u r u s u a n g t e r s e b u t a p a b i l a m e l a k u k a n p e n c u r i a n d i a b e r d o s a d a n kesalahannya jauh lebih besar dan lebih banyak dan ia termasuk golonganorang yang berkhianat, karena menjaga amanat termasuk kewajiban Islam dankhianat dilarang secara mutlak.

 Ketiga

Khianat. Khianat adalah tidak menepati amanah, ia merupakansifat tercela. Sifat khianat adalah salah satu sifat orang munafiq sebagaimanasabda Rasulullah SAW. bahwa tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga, yaituapabila berkata berdusta, apabila berjanji ingkar, dan apabila diberi amanah berkhianat.Oleh karena itu, Allah SWT. sangat membenci dan melarang khianatMenurut ar -Raq ib a l - I s fahan i , seorang pakar bahasa Arab, kh ianatadalah sikap tidak memenuhi suatu janji atau suatu amanah yang dipercayakankepadanya. Ungkapan khianat juga digunakan bagi seseorang yang melanggar atau mengambil hak-hak orang lain, dapat dalam bentuk pembatalan sepihak  perjanjian yang dibuatnya, khususnya dalam masalah mu’amalah Jarimahkhianat terhadap amanah adalah berlaku untuk setiap harta bergerak baik jenisdan harganya sedikit maupun banyak.Orang-orang yang beriman mestinya menjauhi sifat tercela ini, bahkanseanda inya mereka d ikh ianat i , Rasu lu l lah melarang untuk membalasnya dengan pengkhianatan pula. Sabda beliau:“Sampaikan amanat kepada orang yang mempercayaimu dan janganberkhianat kepada orang yang mengkhianatimu” (H. R. Ahmad dan AbuDaud) Ketiga risywah. Secara har f iyah , suap ( risywah) berarti “batu bulatyang jika dibungkamkan ke mulut seseorang, ia tidak akan mampu berbicaraapapun”.Jadi suap bisa membungkam seseorang dari kebenaran. MenurutIbrah im an-Nakha’ i suap ada lah “Suatu yang d iber ikan kepada seseoranguntuk menghidupkan kebath i lan atau untuk menghancurkan kebenaran” .

  KESIMPULAN

Sebagai hasil dari penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut:1 . k o n s e p s i h u k u m I s l a m t e n t a n g k o r u p s i k h u s u s n y a d i I n d o n e s i a  paling tidak ada empat, yaitughulul( p e n y a l a h g u n a a n w e w e n a n g ) ,sariqah( p e n c u r i a n a t a u  penggelapan), khianat, danrisywah(suap atau sogok).

Page 8: Korupsi Dan Pemberantasannya Di Indonesiadalam Perspektif Hukum Islam

2 . A p a b i l a k o r u p s i u a n g n e g a r a d i lakukan o leh pe jabat yang d iber iamanat menge lo la , maka termasuk    pengkhianatan dan ghulul. A p a b i l a korupsi uang negara dilakukan oleho r a n g y a n g t i d a k d i b e r i a m a n a t mengelo la dengan cara mengambi l d a r i t e m p a t s i m p a n a n , m a k a dikategorikan pencurian dan ghulul .K e m u d i a n a p a b i l a k o r u p s i u a n g n e g a r a d i l a k u k a n o l e h o r a n g y a n g d i s e r a h i u a n g a t a u b a r a n g d a n d i a tidak mengakui menerima uang atau barang tersebut, maka dikategorikan ghulul dan pengkhianatan. Terakhir a p a b i l a w a r g a b i a s a m e m i l i k i  p rakarsa untuk menge luarkan dana, h a d i a h , j a s a a t a u b a r a n g l a i n n y a sebagai suap (bribery) kepada pejabatu n t u k m e m p e r l a n c a r a t a u u n t u k   memenuhi tuntutan/permohonannya,atau apabila prakarsa datangnya dari pejabat atau aparatur negara sebagai bentuk pemerasan (extortion) , m a k a kedua hal tersebut termasuk kategori risywah

.3 . U n t u k m e m b e r a n t a s k o r u p s i y a n g sudah merajalela di Indonesia palingt i d a k a d a e m p a t u s a h a y a n g h a r u s s e g e r a d i l a k u k a n , y a i t u :pertama,Memaksimalkan hukuman.Kedua,P e n e g a k a n S u p r e m a s i H u k u m .Ketiga, P e r u b a h a n d a n P e r b a i k a n Sistem.Keempat, R e v o l u s i Kebudayaan (mental)

DAFTAR PUSTAKAAhmad. S., Abu Abdul Halim,Suap Dampak Dan Bahyanya Bagi Masyarakat ,Cet 1, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1996.al Mawardi, Al-Ahkam al-Sultaniyah, Mesir: Dar al-Bab al-Halabi, 1973al-Asqolani, Ibn Hajar, Fathu al-Bari, Juz 12, ttp., al-Maktabah al-Salafi, tth.Alatas, Syed Hussein,Corruption and Destiny of Asia, S imon and Schuster , Malaysia, 1999.al-Azhari, Muhammad,Tahdzib al-Lughah, juz I I , Ka i ro : Dar a l -Qawmiyyah, 1964.a l - H a m i d , S y e k h M u h a m m a d ,  R u d u d ‘ a l a A b a t h i l  , B e i r u t : a l - M a k t a b a h al-‘Ashriyyah, 1997