korupsi

3
FANDI ADITYA F 105030100111074 HUKUM ADM.PUBLIK / B Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp 1 triliun lebih dari penanganan kasus korupsi sepanjang 2010. Dari jumlah tersebut, KPK menyelamatkan Rp 700 miliar, sedangkan Polri Rp 339,65 miliar. Aset negara yang berhasil diselamatkan dari sisi penindakan mencapai Rp 175,9 miliar. Sedangkan dari sisi pencegahan KPK berhasil menyelamatkan lebih dari Rp 526 miliar. Penyelamatan uang negara dari bidang penindakan dilakukan KPK dengan 52 kegiatan penyelidikan, 62 penyidikan, dan 55 kegiatan penuntutan dari kasus lama maupun kasus baru.Di 2010, 35 kasus tindak pidana korupsi dapat dieksekusi dan telah berkekuatan hukum tetap. Uang negara yang telah dimasukan ke kas negara dari penindakan berasal dari uang pengganti, hasil sitaan, hasil lelang barang rampasan, maupun denda. Sementara itu, dari hasil koordinasi, monitoring, dan supervisi yang dilakukan Tim Penertiban Barang Milik Negara dari KPK di lingkungan kementerian/lembaga BUMN dan pemerintah daerah pencegahan kerugian negara dapat dilakukan mencapai lebih dari Rp 526 miliar.Dari tindakan pencegahan, tim khusus penertiban aset, tidak kurang dari Rp 2,5 triliun potensi kerugian Negara berhasil dicegah KPK. Sementara itu, Polri pada 2010 menangani 277 perkara korupsi, sementara itu pada 2009 terjadi 427 perkara, maka terdapat penurunan sebanyak 150 perkara atau 35,12%. 10 Alasan mengapa KPK harus ada: 1. Pasal 6 UNCAC (UU No.7 th. 2006) bahwa: (1)“Setiap negara peratifikasi (peserta) UNCAC wajib, berdasarkan prinsip-prinsip dasar sistem hukumnya, menjamin/memastikan keberadaan/eksistensi satu atau beberapa lembaga, sejauh diperlukan dalam mencegah korupsi. (2) Setiap negara peratifikasi wajib menjaga independensi lembaga tersebut agar mampu menjalankan fungsinya secara efektif dan bebas dari pengaruh yang tidak diinginkan .

Upload: bibibubap15

Post on 23-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

xz

TRANSCRIPT

FANDI ADITYA F105030100111074HUKUM ADM.PUBLIK / B

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp 1 triliun lebih dari penanganan kasus korupsi sepanjang 2010. Dari jumlah tersebut, KPK menyelamatkan Rp 700 miliar, sedangkan Polri Rp 339,65 miliar.Aset negara yang berhasil diselamatkan dari sisi penindakan mencapai Rp 175,9 miliar. Sedangkan dari sisi pencegahan KPK berhasil menyelamatkan lebih dari Rp 526 miliar.Penyelamatan uang negara dari bidang penindakan dilakukan KPK dengan 52 kegiatan penyelidikan, 62 penyidikan, dan 55 kegiatan penuntutan dari kasus lama maupun kasus baru.Di 2010, 35 kasus tindak pidana korupsi dapat dieksekusi dan telah berkekuatan hukum tetap. Uang negara yang telah dimasukan ke kas negara dari penindakan berasal dari uang pengganti, hasil sitaan, hasil lelang barang rampasan, maupun denda.Sementara itu, dari hasil koordinasi, monitoring, dan supervisi yang dilakukan Tim Penertiban Barang Milik Negara dari KPK di lingkungan kementerian/lembaga BUMN dan pemerintah daerah pencegahan kerugian negara dapat dilakukan mencapai lebih dari Rp 526 miliar.Dari tindakan pencegahan, tim khusus penertiban aset, tidak kurang dari Rp 2,5 triliun potensi kerugian Negara berhasil dicegah KPK. Sementara itu, Polri pada 2010 menangani 277 perkara korupsi, sementara itu pada 2009 terjadi 427 perkara, maka terdapat penurunan sebanyak 150 perkara atau 35,12%.10 Alasan mengapa KPK harus ada:1. Pasal 6 UNCAC (UU No.7 th. 2006) bahwa:(1)Setiap negara peratifikasi (peserta) UNCAC wajib, berdasarkan prinsip-prinsip dasar sistem hukumnya, menjamin/memastikan keberadaan/eksistensi satu atau beberapa lembaga, sejauh diperlukan dalam mencegah korupsi.(2) Setiap negara peratifikasi wajib menjaga independensi lembaga tersebut agar mampu menjalankan fungsinya secara efektif dan bebas dari pengaruh yang tidak diinginkan .2. Pasal 36 UNCAC (UU No.7 th. 2006) bahwa:Setiap negara peratifikasi UNCAC wajib sesuai dengan prinsip dasar sistem hukumnya, memastikan keberadaan/eksistensi suatu lembaga untuk memerangi korupsi melalui penegakan hukum (penindakan). Lembaga tersebut wajib dijamin independensinya dan terbebas dari tekanan atau pengaruh yang tidak diinginkan.3. Kesepakatan Indonesia dalam G20 Working Group on Anti-corruption Action Plan No.8 (Indonesia bersama Perancis memimpin group ini): To strengthen the effective functioning of anti-corruption bodies or enforcement authorities in the prevention and fight against corruption and enable these authorities to carry out their function free from undue influence, G20 countries will take as soon as possible the necessary actions to implement Article 6 (anti-corruption body or bodies) and Article 36(specialized authorities) of the UNCAC.((Untukmemperkuatfungsiefektifdaribadan-badananti-korupsiatauaparat penegak hukumdalampencegahandan pemberantasan korupsidanmemungkinkanotoritas iniuntuk melaksanakanfungsimerekabebasdaripengaruhyang tidak semestinya,negara-negaraG20akanmengambilsecepatmungkintindakan yangdiperlukanuntuk melaksanakan ketentuan Pasal6(anti-korupsibadanataubadan)dan Pasal36(otoritaskhusus)dariUNCAC))4. Strategi nasional dalam rencana aksi pemberantasan korupsi 2010-2025Terdiri dari 6 poin yaitu: Memperkuat kelembagaan lembaga anti korupsi Membangun KPK perwakilan di daerah Mengangkat penyidik KPK Memperkuat Koordinasi dan Supervisi kasus korupsi Memperkuat pengadilan tipikor Reformasi brirokrasi 5. Tidak boleh mengulangi kesalahan masa lalu 6. IPK kita masih rendah7. KPK tidak pernah GAGAL8. Mampu mengembalikan asset Total USD 46 million in 2008 Total USD 16 million in 2009 Total USD 16 million in 20099. Reformasi birokrasi telah berjalan atas inisiatif KPK10. KPK tidaklah sendirian di dunia ini.Terdapat lembaga Korupsi di beberapa dunia seperti: CPIB Singapore Corrupt Practices Investigation Bureau 1952 MACC Malaysia Anti Corruption Agency 1967 ICAC Hong Kong Independent Commission Against Corruption 1974 ACB Brunei Anti Corruption Bureau 1982 SFO Serious Fraud office United Kingdom - 1988 ICAC New South wales Australia - 1989 NAB Pakistan National Accountability Bureau 1999 NACC Thailand National Anti Corruption Commission1999 CCAC Macau Commission Against Corruption 1999 ACRC/KICAC South Korea 2008/2002 Central Vigilance Commission of India 2003 KPK Indonesia Corruption Eradication Commission 2003 ACC Bangladesh Anti Corruption Commission 2004 IAAC Mongolia Independent Authority Against Corruption2006 NCPB China - National Corruption Prevention Bureau -2007