kornea

7
KORNEA 1. Kejernihan kornea ditentukan oleh kadar air mata dalam stroma kornea yang higroskopis SEBAB endotel kornea mampu menentukan kadar air pada batas tertentu dari stroma dengan memompa air ke aquos. 2. Membran descement adalah lapisan yang penting pada kornea SEBAB membran descement dapat menahan infeksi bakteri. 3. Edema kornea sering menebabkan kornea tampak keruh SEBAB edema kornea disebabkan adanya penumpukan cairan pada lamel stroma kornea. 4. Pada orang koma dapat terjadi keratitis SEBAB pada orang koma terjadi lagoftalmus. 5. Pada lagoftalmus sering terjadi kelainan kornea bagian inferior SEBAB Lagoftalmus adalah kelainan kelopak mata yang menggantung. 6. Infilrat kornea adalah kelainan pada kornea yang dapat dengan mudah dibedakan dengan sikatriks kornea SEBAB infiltrat kornea adalah kelainan pada kornea yang berbatas kabur disertai injeksi silier. 7. Infiltrat adalah tanda peradangan akut pada kornea SEBAB infiltrat merupakan kumpulan sel radang yang berasal dari pembuluh darah sekitar limbus. 8. Pemeriksaan permukaan kornea dengan fluorecin dapat mengidentifikasi lesi apisan kornea SEBAB fluoresesin akan mewarnai bagian kornea yang mengalami defek epitel. 9. Pemeriksaan tes fluorosen membantu menegakkan diagnosa ulkus kornea SEBAB zat fluoresen dapat dengan mudah menembus kornea. 10. Kornea banyak ujung saraf dibandingkan konjungtiva SEBAB sensitivitas kornea menurun pada keratitis dendritika. 11. Pada ruptur kornea sebelum operasi harus diberikan zalf antibiotik SEBAB sediaan zalf lebih lama kontaknya daripada sediaan tetes.

Upload: arief-herdiawan

Post on 24-Jul-2015

885 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kornea

KORNEA

1. Kejernihan kornea ditentukan oleh kadar air mata dalam stroma kornea yang higroskopis SEBAB

endotel kornea mampu menentukan kadar air pada batas tertentu dari stroma dengan memompa

air ke aquos.

2. Membran descement adalah lapisan yang penting pada kornea SEBAB membran descement dapat

menahan infeksi bakteri.

3. Edema kornea sering menebabkan kornea tampak keruh SEBAB edema kornea disebabkan adanya

penumpukan cairan pada lamel stroma kornea.

4. Pada orang koma dapat terjadi keratitis SEBAB pada orang koma terjadi lagoftalmus.

5. Pada lagoftalmus sering terjadi kelainan kornea bagian inferior SEBAB Lagoftalmus adalah kelainan

kelopak mata yang menggantung.

6. Infilrat kornea adalah kelainan pada kornea yang dapat dengan mudah dibedakan dengan sikatriks

kornea SEBAB infiltrat kornea adalah kelainan pada kornea yang berbatas kabur disertai injeksi silier.

7. Infiltrat adalah tanda peradangan akut pada kornea SEBAB infiltrat merupakan kumpulan sel radang

yang berasal dari pembuluh darah sekitar limbus.

8. Pemeriksaan permukaan kornea dengan fluorecin dapat mengidentifikasi lesi apisan kornea SEBAB

fluoresesin akan mewarnai bagian kornea yang mengalami defek epitel.

9. Pemeriksaan tes fluorosen membantu menegakkan diagnosa ulkus kornea SEBAB zat fluoresen

dapat dengan mudah menembus kornea.

10. Kornea banyak ujung saraf dibandingkan konjungtiva SEBAB sensitivitas kornea menurun pada

keratitis dendritika.

11. Pada ruptur kornea sebelum operasi harus diberikan zalf antibiotik SEBAB sediaan zalf lebih lama

kontaknya daripada sediaan tetes.

12. Herpes zooster oftalmika biasanya mengenai kedua mata bersamaan SEBAB Herpes zooster

oftalmika merupakan penyakit mata yang menular.

13. Leukoma adheren menyebabkan penurunan penglihatan SEBAB Leukoma agheren terjadi pada ulkus

kornea yang berlanjut menjadi perforasi.

14. Lakrimasi gejala khas erosi kornea SEBAB erosi kornea dapat menyebabkan tanda radang

15. Ulkus kornea dengan hipopion harus pengobatan inisial trus dirujuk SEBAB Ulkus kornea dengan

hipopion dapat karena pseudomonas.

16. Pengobatan ulkus kornea perforasi : AB tetes spectrum luas dan rujuk SEBAB pada ulkus kornea

perforasi dapat terjadi ptosis bulbi.

Page 2: Kornea

17. Proses penyembuhan pada kornea :

a. Selalu menimbulkan jaringan sikatriks

b. Tidak selalu menimbulkan jar sikatriks

c. Tidak pernah sembuh sempurna karena tidak mempunyai vaskular

d. Selalu menimbulkan neovaskular

e. Kadang-kadang dilakukan tindakan keratoplasti

18. Pada keratitis :

a. Terdapat infiltrat, inj silier, ggn sensibilitas kornea

b. Terdapat nfiltrat, inj konjungtiva, tidak pernah ada ggn sensibilitas

c. Mata berair, fotofobia

d. Berbatas tegas, injeksi silier

e. BSSD

19. Ulkus kornea mungkin disebabkan jamur apabila

a. Resisten terhadap antibiotika

b. Didahului trauma

c. Disertai fenomena satelit

d. Disertai gejala umum

e. Semua benar

20. Kerusakan endotel kornea komplikasi :

a. Oedema kornea

b. Keratokonus

c. Glaukoma

d. Uveitis anterior

e. bssd

21. semua dibawah ini menyebabkan komplikasi ulkus kornea kecuali :

a. enteropion

b. coloboma palpebra

c. lagoftalmus

d. trikiasis

e. simblefaron

22. kerattis lagoftalmus terjadi akibat kelumpuhan

a. NII

Page 3: Kornea

b. NIII

c. NIV

d. NVI

e. NVII

23. Test fluoresent memberikan hasil positif pada kelainan ini, kecuali :

a. Keratitis punktata superfisialis

b. Ulkus mooren

c. Erosi kornea

d. Keratitis disciformis

e. Keratitis dendritika

24. Termasuk infiltrate khas ulkus kornea yang dapat langsung didiagnosis

a. Punctata

b. Numuler

c. Disciform

d. Dendritik

e. stelata

25.

26. Defek epitel kornea dapat diketahui dengan tes berikut

a. Refleks kornea

b. Tes placido

c. Tes sensibilitas kornea

d. Fluoresensi

e. bssd

27. Berat ringannya kerusakan jarigan kornea tergantung pada:

a. Respon peradangan host

b. Fungsi air mata

c. Derajat patogenik kuman

d. Produksi enzim kolagenase oleh kuman

28. Seorang petani 40 tahun datang keluhan penglihatan kabur dan silau. Pada pemeriksaan didapatkan

infiltrat berbentuk bulat terbentuk subepitel, sensibilitas kornea menurun, kelenjar pre-aurikuler

tidak membesar dan tidak adanya kelainan kulit. Kelainan yang diderita pasien adalah :

a. Epidemic kerato-konjungtivitis

Page 4: Kornea

b. Herpes zoster ophtalmika

c. Keratitis punctata superficialis

d. BSSD

29.

30. Keratitis pungtata superfisialis :

1. Sembuh tanpa bekas

2. Diobati dengan KS

3. Kekeruhan disentral kornea

4. Tes fluoresesin (+)

31. Pernyataan tentang sikatriks kornea yang benar ;

1. Sikatriks merupakan hasil fase penyembuhan luka dan akhir dari peradangan

2. Sikatriks merupakan penurunan penglihatan karena merupakan media refraksi yang harus jernih

3. Sikatriks merupakan bercak putih pada kornea yang berbatas tegas

4. Sikatriks dapat dilihat tanpa bantuan disebut nebula

32. Pada radang kornea:

1. Selalu terjadi penurunan tajam penglihatan

2. Terdapat bercak putih yang berbatas tidak tegas

3. Terdapat injeksi silier yang superfisial dan hilang pada tekanan

4. Terdapat injeksi silier yang dalam dan mengelilingi limbus.

33. Ulkus kornea bila hipopion yang mengalami perforasi menyebabkan keadaan :

1. COA mendangkal atau lenyap

2. Perdarahan intraokuler

3. Tekanan bola mata turun

4. Terasa sangat nyeri

34. Radang kornea harus dibedakan dengan ulkus kornea :

1. Digunakan pemeriksaan fluoresecin

2. Pengobatan berbeda

3. Derajat penyakit berbeda

4. Selalu terjadi pada tempat yang sama

35. Stafiloma kornea adalah :

1. Penonjolan dari seluruh lapisan kornea

2. Penonjolan dari sebagian lapisan kornea

Page 5: Kornea

3. Disertai dengan iris inkarserasi

4. Selalu disertai mata merah

36. Keratokonus

1. Dapat merupakan kelainan kongenital

2. Dapat karena trauma

3. Pada kasus agak lanjut akan didapat kelainan pada keratometri

4. Selalu disertai kelainan lensa

37. Lipatan descement adalah :

1. Kata lain dari descement fold

2. Merupakan keadaan fisiologis

3. Merupakan keadaan patologis descement

4. Serinf irreversible

38. Kelainan kelopak mata yang dapat mengakibatkan gangguan kornea :

1. Ptosis

2. Moneolian

3. Distrikiasis

4. koloboma

39. ruptur kkornea :

1. perdarahan subkonjungtiva

2. vitreus prolaps

3. COA dangkal

4. Iris prolaps

40. Pada perforasi kornea

1. TIO rendah

2. COA dangkal

3. Tes Fluoresens (+)

4. Tes Fistel

41. Pada pemeriksaan kornea hal yang dinilai :

1. Defek epitel dengan fluoresens

2. Kejernihan

3. Kelegkungan dengan tes placid

4. Adanya perforasi dengan tes fistel

Page 6: Kornea

42. Penurunan visus bias terjadi kareana pada kelainan akibat ;

1. Erosi epitel kornea luas

2. Infiltrate

3. Edema

4. sikatriks

43. gejala pada ulkus kornea dengan hipopion

1. lakrimasi

2. fotofobia

3. blefarospasme

4. epiforia

44. sikatrisk kornea harus dibedakan dengan infiltrate dengan mengamati

1. batas lesi

2. injeksi konjungtiva

3. injeksi silier

4. sinechia anterior

45.