kornea

2
1. Anatomi dan Histologi Kornea Kornea berasal dari bahasa Latin, kornu, yang berarti tanduk. Kornea merupakan bagian tunika fibrosa yang transparan, tidak mengandung pembuluh darah, dan kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah depan bola mata. 1 Kornea berhubungan dengan sklera pada limbus yang merupakan depresi sirkumferensial yang dapat disebut juga dengan sulkus sklera. Ketebalan kornea pada manusia dewasa rata-rata adalah 0,52 mm pada bagian tengah, dan 0,65 mm pada bagian perifer, dengan diameter 11,75 mm secara horizontal. 2 Kornea bertanggung jawab terhadap ¾ kekuatan optik dari mata. Dengan tidak adanya pembuluh darah maka untuk memenuhi kebetuhan nutrisi dan pembuangan produk metabolik pada kornea dilakukan melalui aqueous humor pada bagian posterior dan melalui air mata yang melewati air mata pada bagian anterior. Korena diinervasi oleh cabang pertama dari nervus trigeminus yang menyebabkan segala kerusakan pada kornea (abrasi kornea, keratitis, dll) menimbulkan rasa sakit, fotofobia, dan refleks lakrimasi. 3 Secara histologis, kornea dibagi menjadi 5 bagian yaitu: a. Epitel kornea 1,3 Epitel kornea merupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk. Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung kontak dengan dunia luar dan terdiri atas 5-6 lapis sel. Basal sel kolumnar pada lapis sel pertama melekat dengan membran basement dibagian bawahnya dengan hemidesmosome. Dua lapisan diatas sel basal tersebut merupakan sel ”wing”, atau sel payung, dan dua lapisan diatas berikutnya merupakan sel gepeng. Epitel kornea ini mengandung banyak ujung- ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang terletak di permukaan cepat menjadi aus dan digantikan oleh sel-sel yang terletak di bawahnya yang bermigrasi dengan cepat. Stem cell epitelial ini terletak pada superior dan inferior limbus. b. Membran Bowman 1,2 Membran Bowman merupakan lapisan fibrosa aseluler yang terletak di bawah epitel tersusun dari serat kolagen tipe 1. c. Stroma Kornea 1,2 Stroma kornea tersusun dari serat-serat kolagen tipe 1 yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen dengan sel-sel fibroblast diantaranya. Lamel kolagen ini berjalan paralel dengan permukaan kornea dan bertanggung jawab terhadap kejernihan kornea. Ketebalan stroma kornea mencakup 90% dari ketebalan kornea. Stroma kornea tidak dapat beregenerasi. d. Membran Descemet 1,2,3 Membran descemet merupakan membran dasar yang tebal tersusun dari serat-serat kolagen yang dapat dibedakan dari stroma kornea. Memiliki ketebalan sekitar 3 mm pada saat lahir dan

Upload: dyslipidemia1

Post on 22-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: kornea

1. Anatomi dan Histologi Kornea

Kornea berasal dari bahasa Latin, kornu, yang berarti tanduk.

Kornea merupakan bagian tunika fibrosa yang transparan, tidak mengandung pembuluh darah,

dan kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke

sebelah depan bola mata.1 Kornea berhubungan dengan sklera pada limbus yang merupakan

depresi sirkumferensial yang dapat disebut juga dengan sulkus sklera. Ketebalan kornea pada

manusia dewasa rata-rata adalah 0,52 mm pada bagian tengah, dan 0,65 mm pada bagian

perifer, dengan diameter 11,75 mm secara horizontal. 2

Kornea bertanggung jawab terhadap ¾ kekuatan optik dari mata. Dengan tidak adanya

pembuluh darah maka untuk memenuhi kebetuhan nutrisi dan pembuangan produk metabolik

pada kornea dilakukan melalui aqueous humor pada bagian posterior dan melalui air mata yang

melewati air mata pada bagian anterior. Korena diinervasi oleh cabang pertama dari nervus

trigeminus yang menyebabkan segala kerusakan pada kornea (abrasi kornea, keratitis, dll)

menimbulkan rasa sakit, fotofobia, dan refleks lakrimasi.3

Secara histologis, kornea dibagi menjadi 5 bagian yaitu:

a. Epitel kornea1,3

Epitel kornea merupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa

lapisan tanduk. Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung kontak dengan

dunia luar dan terdiri atas 5-6 lapis sel. Basal sel kolumnar pada lapis sel pertama melekat

dengan membran basement dibagian bawahnya dengan hemidesmosome. Dua lapisan diatas

sel basal tersebut merupakan sel ”wing”, atau sel payung, dan dua lapisan diatas berikutnya

merupakan sel gepeng.

Epitel kornea ini mengandung banyak ujung- ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang terletak di

permukaan cepat menjadi aus dan digantikan oleh sel-sel yang terletak di bawahnya yang

bermigrasi dengan cepat. Stem cell epitelial ini terletak pada superior dan inferior limbus.

b. Membran Bowman 1,2

Membran Bowman merupakan lapisan fibrosa aseluler yang terletak di bawah epitel tersusun

dari serat kolagen tipe 1.

c. Stroma Kornea1,2

Stroma kornea tersusun dari serat-serat kolagen tipe 1 yang berjalan secara paralel membentuk

lamel kolagen dengan sel-sel fibroblast diantaranya. Lamel kolagen ini berjalan paralel dengan

permukaan kornea dan bertanggung jawab terhadap kejernihan kornea. Ketebalan stroma

kornea mencakup 90% dari ketebalan kornea. Stroma kornea tidak dapat beregenerasi.

d. Membran Descemet1,2,3

Membran descemet merupakan membran dasar yang tebal tersusun dari serat-serat kolagen

yang dapat dibedakan dari stroma kornea. Memiliki ketebalan sekitar 3 mm pada saat lahir dan

Page 2: kornea

meningkat ketebalannya sepanjang usia. Membran Descemet memiliki potensi untuk

beregenerasi.

e. Endotel kornea

Lapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari epitel selapis gepeng

atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin diperlukan untuk memelihara

membran Descement. Sel-sel ini mempunyai banyak vesikel dan dinding selnya mempunyai

pompa natrium yang akan mengeluarkan kelebihan ion-ion natrium ke dalam kamera okuli

anterior. Ion-ion klorida dan air akan mengikuti secara pasif. Kelebihan cairan di dalam stroma

akan diserap oleh endotel sehingga stroma tetap dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi

(kurang cairan), suatu faktor yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas refraksi kornea.

Kornea bersifat avaskular (tak berpembuluh darah) sehingga nutrisi didapatkan dengan cara

difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari humor aquoeus di bagian tengah.

Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal mengeluarkan kelebihan cairan di stroma.

Pada manusia dewasa, densitas dari endotel kornea adalah sekitar 2.500 sel/mm2. Densitas ini

berkurang sepanjang usia kurang lebih 0,6% setiap tahun dan sel-sel endotel tetanga membesar

berusaha untuk mengisi ruang kosong. Sel-sel endotel ini tidak dapat beregenerasi. Pada

densitas 500 sel/mm2, akan terjadi edema kornea dan transparansi menjadi berkurang.