kornea

12
KORNEA Kornea adalah selaput bening yang letaknya dibagian terdepan bola mata dan bersifat tembus pandang. Cahaya dapat masuk dan mencapai sel-sel penerima cahaya didalam bola mata. Bagian luar kornea dilapisi air mata, sedang bagian dalamnya terdapat cairan akuos. Kegunaan Kornea • Kornea mempunyai kemempuan membiaskan cahaya yang paling kuat dibanding dengan sistem optik retraktif lainnya. • Kubah kornea akan membiaskan sinar kelubang pupil didepan lensa. Kubah kornea yang semakin cembung akan memiliki daya bias yang kuat. • Peran kornea sangat penting dalam menghantarkan cahaya masuk kedalam mata untuk menghasilkan penglihatan yang tajam, maka kornea memerlukan kejernihan, kehalusan dan kelengkungan yang tertentu. Faktor yang menyebabkan kejernihan kornea • Tidak mengandung zat tanduk, pembuluh darah, struktur dan susunan jaringan relatif homogen dan teratur. • Permukaan kornea dikelilingi oleh cairan, agar mampu menahan cairan dan untuk mempertahankan kadar cairan pada tingkat tertentu maka dibagian depan kornea terdapat epitel dan dibagian belakang dilapisi endotel, yang berfungsi memompa cairan keluar kornea apabila berlebihan. Mengapa kornea keruh? Terganggunya faktor yang menyebabkan kejernihan tersebut, seperti tersebut diatas terganggu dapat menimbulkan kekeruhan kornea. Menurunnya tingkat kejernihan atau kekeruhan dapat bersifat sementara atau menetap atau selemanya. Kekeruhan kornea dapat disebabkan karena kornea terluka, misalnya: karena trauma, infeksi oleh bakteri, jamur atau virus, atau terjadi reaksi penolakan tubuh atau autoimun, atau akibat kelainan bawaan yaitu terdapat penumpukan material abnormal, kerusakan endotel akibat kenaikan tekanan bola mata, bahkan komplikasi tindakan bedah. Penurunan kejernihan kornea dapat menimbulkan gangguan penglihatan, mulai dari rasa silau sampai terjadi penurunan ketajaman penglihatan sampai kebutaan. Sebagian penderita yang terganggu penglihatannya atau kebutaan akibat kerusakan kornea masih dapat dipulihkan kembali penglihatannya dengan

Upload: jarmy-nda

Post on 27-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bh

TRANSCRIPT

Page 1: KORNEA

KORNEAKornea adalah selaput bening yang letaknya dibagian terdepan bola mata dan bersifat tembus pandang. Cahaya dapat masuk dan mencapai sel-sel penerima cahaya didalam bola mata. Bagian luar kornea dilapisi air mata, sedang bagian dalamnya terdapat cairan akuos.

Kegunaan Kornea• Kornea mempunyai kemempuan membiaskan cahaya yang paling kuat dibanding dengan sistem optik retraktif lainnya.• Kubah kornea akan membiaskan sinar kelubang pupil didepan lensa. Kubah kornea yang semakin cembung akan memiliki daya bias yang kuat.• Peran kornea sangat penting dalam menghantarkan cahaya masuk kedalam mata untuk menghasilkan penglihatan yang tajam, maka kornea memerlukan kejernihan, kehalusan dan kelengkungan yang tertentu.

Faktor yang menyebabkan kejernihan kornea• Tidak mengandung zat tanduk, pembuluh darah, struktur dan susunan jaringan relatif homogen dan teratur.• Permukaan kornea dikelilingi oleh cairan, agar mampu menahan cairan dan untuk mempertahankan kadar cairan pada tingkat tertentu maka dibagian depan kornea terdapat epitel dan dibagian belakang dilapisi endotel, yang berfungsi memompa cairan keluar kornea apabila berlebihan.

 

 

Mengapa kornea keruh?Terganggunya faktor yang menyebabkan kejernihan tersebut, seperti tersebut diatas terganggu dapat menimbulkan kekeruhan kornea. Menurunnya tingkat kejernihan atau kekeruhan dapat bersifat sementara atau menetap atau selemanya.Kekeruhan kornea dapat disebabkan karena kornea terluka, misalnya: karena trauma, infeksi oleh bakteri, jamur atau virus, atau terjadi reaksi penolakan tubuh atau autoimun, atau akibat kelainan bawaan yaitu terdapat penumpukan material abnormal, kerusakan endotel akibat kenaikan tekanan bola mata, bahkan komplikasi tindakan bedah.Penurunan kejernihan kornea dapat menimbulkan gangguan penglihatan, mulai dari rasa silau sampai terjadi penurunan ketajaman penglihatan sampai kebutaan.Sebagian penderita yang terganggu penglihatannya atau kebutaan akibat kerusakan kornea masih dapat dipulihkan kembali penglihatannya dengan tindakan pencangkokan (transplantasi) kornea, dalam istilah kedokteran disebut KERATOPLASTI.

Transplantasi KorneaPencangkokan kornea dilakukan dengan cara mengangkat kornea penderita yang keruh dan menggantinya dengan kornea donor yang masih jernih.

Tindakan ini dibedakan menjadi:Pencangkokan Kornea Lameler, hanya sebagian dilapisi kornea yang diganti oleh kornea donor. Tindakan ini dilakukan apabila lapisan endotel penderita masih dapat menjalankan fungsi pompanya dengan baik.

Pencangkokan Kornea Tembus, dilakukan apabila seluruh lapisan kornea penderita diangkat dan digantikan dengan kornea donor.

Page 2: KORNEA

Tujuan dan Indikasi dilakukan pencangkokan kornea dibagi menjadi:• Indikasi OptikBertujuan untuk memulihkan kemampuan penglihatan penderita secara optimal. Biasanya dilakukan pada kerusakan kornea yang minimal dan tanpa ada penyulit tindakan.• Indikasi TerapeutikDilakukan untuk menghilangkan keadaan patologik dijaringan kornea yang diperkirakan dapat merusak bola mata secara keseluruhan, misalnya karena infeksi bakteri atau jamur.• Indikasi TektonikDilakukan untuk memperbaiki struktur jaringan kornea yang mengalami penipisan dan kerusakan yang mengancam keutuhan bola mata. Keadaan ini sering disebabkan oleh infeksi maupun trauma.• Indikasi KosmetikTindakan ini dilakukan hanya untuk memulihkan kejernihan kornea, karena kemampuan penglihatan tidak dapat dipulihkan karena sistem saraf penglihatan terganggu.

Syarat calon donor:• Kornea calon donor jernih.• Usia tidak terlalu tua.• Tidak menderita penyakit : Hepatitis, HIV, Tumor mata, Septikhemia, Sipilis, Glaukoma, Leukimia, serta tumor-tumor yang meyebar seperti: kanker payudara dan kamker leher rahim.• Mata harus diambil kurang dari 6 jam setelah meninggal dunia.• Kornea donor harus digunakan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Syarat calon resipien:• Letak kerusakan kornea dibagian tengah.• Tidak ada bentukan pembuluh darah.• Relatif dalam keadaan tenang.• Jaringan kornea yang keruh bebas dari perlekatan dengan jaringan lain didalam bola mata.• Tekanan bola mata normal.• Kondisi airmata dan selaput lendir (konjungtiva) relatif normal.Tingkat KeberhasilanTingkat keberhasilan tindakan teransplantasi kornea tergantung banyak faktor antara lain:• Keadaan kornea calon donor• Kondisi mata calon resipien• Penyulit operasi• Penyulit paska bedah• Reaksi penolakan Kornea donor• Status Retraktif

Kelopak : Blefaritis, Konjungtiva: Konjungtivitis, Episklera : Episkleritis, Sklera : Skleritis, Kornea: Keratitis, Uvea: Uveitis, Iris : Iritis, Badan siliar : Siklitis, Koroid : Koroiditis, Retina : Retinitis, N II : Neuritis optika, Okular : Endoftalmitis, Orbita : Selulitis

Diagnosa suatu kondisi mata dijabarkan sebagai berikut:

Kelainan mata:

1. Mata Merah: o Visus normal:

Page 3: KORNEA

Tidak kotor: pterigium pinguekula Episkleritis Perdarahan sub-konjungtiva

Kotor: Konjungtivitis Trakoma Dry eyes Deficienci vit A

o Visus Menurun: Keratitis Ulkus Kornea Glaukoma Akut Uveitis Endoftalmitis Panoftalmitis

2. Mata Tenang: o Visus menurun perlahan:

Katarak Glaukoma simpleks Retinopati

o Visus menurun mendadak: Neuritis Optik Ablasio Retina Oklusi arteri retina sentral Oklusi vena retina sentral Perdarahan/Kekeruhan vitreus Uveitis posterior CSR Trombosis interna Malingering

Ok, kita masuk ke salah satu kondisi yang banyak dan panjang sekali tuh…., yaitu keratitis dimana mata akan kelihatan merah dan visus atau tajam penglihatannya menurun dan seterusnya…. nanti dibawah yaaa…

Kerititis itu radang kornea, superfisial dan profunda, yang disebabkan oleh dry eyes, toksis obat, alergi, infeksi. Secara klinis akan tampak tanda-tanda dan gejala : mata merah, silau, nyeri, berair, mengganjal,visus turun ini akan terjadi jika disentral/tengah dari kornea.

Kondisi lanjut dari radang kornea diatas, selanjutnya ada yang hilang dari permukaan kornea itu, nah kondisi itu disebut ulkus kornea. Penyebabnya alergi, reaksi imun, infeksi dengan gejala dan tanda seperti keratitis dan tentunya lebih parah. Terapi yang dilakukan biasanya adalah tergantung penyebabnya dan umumnya yaitu antibiotika atau antifungal.

Tindakan bedah yang dilakukan misalnya: Keratektomi superfisial atau profunda, Transpantasi membran amnion, Flap konjungtiva, Keratoplasti (cangkok kornea), eviserasi bahkan bisa enukleasi.

Page 4: KORNEA

Jadi terutama anda yang mempunyai keluhan atau kondisi mata kering, harap waspada, karena gesekan kondisi kornea bisa lebih rentan disebabkan pelumasnya aja kurang dan pemakai lensa kontak yang konvensional apalagi di pakai tidur dan jarang di ganti apalgi jarang dibersihkan sehingga kotor bisa membuat kornea itirasi, akhirnya keratitis dan selanjutnya bisa ulkus kornea. Jika anda mempunyai keluhan atau tanda diatas, segera kunjungi dokter mata anda.

blefaritis

A. PENDAHULUANBlefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang bertukak atau tidak pada tepi kelopak bisanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi yang biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia, iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Di kenal bentuk blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket dan epiforia. Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis.

Page 5: KORNEA

Biasanya blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat, dan kemudian diberikan antibiotik yang sesuia. Penyulit blefaritis yang dapat timbul adalah konjungtivitis, keratitis, hordeolum, kalazoin, dan madarosis.

B. PATOFISIOLOGIPatofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan ,kerusakan sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri , sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.

C. ANATOMI

Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. Palpebra merupakan alat penutup mata yang berguna untukmelindungi bola mata terhapat trauma, trauma sinar dan pengeringan mata.Kelopak mempunyai lapisan kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal.Pada kelopak terdapat bagian-bagian :• Kelenjar seperti kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar meibom pada tarsus.• Otot seperti : M. Orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. M. Orbikularis berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N. fasial. M. Levator palpebra berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata.• Di dalam kelopak terdapak tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar di dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo palpebra.• Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosa berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.

D. ETIOLOGITerdapat 2 jenis blefaritis, yaitu :1. Blefaritis anterior : mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat melekatnya bulu mata). Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan seborrheik. Blefaritis stafilokok dapat disebabkan infeksi dengan Staphylococcus aureus, yang sering ulseratif, atau Staphylococcus epidermidis atau stafilokok koagulase-negatif. Blefaritis seboroik(non-ulseratif) umumnya bersamaan dengan adanya Pityrosporum ovale.2. Blefaritis posterior : mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata). Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak. Dua penyakit kulit yang bisa menyebabkan blefaritis posterior adalah rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis seboreik).

E. KLASIFIKASI1. Blefaritis superfisial

Page 6: KORNEA

Bila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus maka pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan sulfisolksazol. Sebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah. Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom (Meibormianitis), yang biasanya menyertai.12. Blefaritis SeboroikBlefaritis sebore biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 Tahun), dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Gejalanya adalah sekret yang keluar dari kelenjar Meiborn, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia dan hipertropi papil pada konjungtiva. Pada kelopak dapat terbentuk kalazion, hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng.Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukar penanganannya. Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom ditekan dan dibersihkan dengan shampoo bayi. Penyulit yang dapat timbul berupa flikten, keratitis marginal, tukak kornea, vaskularisasi, hordeolum dan madarosis.3. Blefaritis SkuamosaBlefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit. Merupakan peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit di daerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut minyak. Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik ataupun oleh jamur. Pasien dengan blefaritis skuamosa akan terasa panas dan gatal. Pada blefaritis skuamosa terdapat sisik berwarna halus-halus dan penebalan margo palpebra disertai madarosis. Sisik ini mudah dikupas dari dasarnya mengakibatkan perdarahan.Pengobatan blefaritis skuamosa ialah dengan membersihkan tepi kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai dengan memperbaiki metabolisme pasien. Penyulit yang dapat terjadi pada blefaritis skuamosa adalah keratitis, konjungtivitis.4. Blefaritis UlseratifMerupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat infeksi staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng berwarna kekunung-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang yang kecil dan mengeluarkan dfarah di sekitar bulu mata. Pada blewfaritis ulseratif skuama yang terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan disertai perdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius. Ulserasi berjalan lebih lanjut dan lebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok (madarosis).Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik. Pengobatan pada blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin. Biasanya disebabkan stafilokok maka diberi obat staphylococcus. Apabila ulseratif luas pengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia.Penyulit adalah madarosis akibat ulserasi berjalan lanjut yang merusak folikel rambut, trikiasis, keratitis superfisial, keratitis pungtata, hordeolum dan kalazion. Bila ulkus kelopak ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parut yang juga dapat berakibat trikiasis.5. Blefaritis angularisBlefaritis angularis merupakan infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di sudut kelopak atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata (kantus eksternus dan internus)

Page 7: KORNEA

sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi puntum lakrimal. Blefariris angularis disebabkan Staphylococcus aureus. Biasanya kelainan ini bersifat rekuren.Blefaritis angularis diobati dengan sulfa, tetrasiklin dan Sengsulfat. Penyulit pada pungtum lakrimal bagian medial sudut mata yang akan menyumbat duktus lakrimal.6. MeibomianitisMerupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar tersebut. Meibomianitis menahun perlu pengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam berulang kali disertai antibiotik lokal.

F. GAMBARAN KLINIKGejala :1. Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk sisik dan keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata.2. Blefaritis bisa menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya.Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan menjadi merah.Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa helai bulu mata rontok.3. Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya terang.Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak mata; jika keropeng dilepaskan, bisa terjadi perdarahan. Selama tidur, sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.Tanda :• Skuama pada tepi kelopak• Jumlah bulu mata berkurang• Obstruksi dan sumbatan duktus meibom• Sekresi Meibom keruh• Injeksi pada tepi kelopak• Abnormalitas film air mata

G. DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata.

H. PENATALAKSANAANPengobatan utama adalah membersihkan pinggiran kelopak mata untuk mengangkat minyak yang merupakan makanan bagi bakteri. Bisa digunakan sampo bayi atau pembersih khusus. Untuk membantu membasmi bakteri kadang diberikan salep antibiotik (misalnya erythromycin atau sulfacetamide) atau antibiotik per-oral (misalnya tetracycline). Jika terdapat dermatitis seboroik, harus diobati. Jika terdapat kutu, bisa dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu mata.

I. PROGNOSISPada blefaritis prognosis sangat baik dan dapat hilang dengan terapi.

Page 8: KORNEA

Blefaritis

Blefaritis adalah radang pada kelopak dan/atau tepi kelopak.

Etiologi

Infeksi atau alergi yang biasanya berjalan kronik atau akibat disfungsi kelenjar Meibom. Alergi dapat disebabkan debu, asap, bahan kimia iritatif, atau bahan kosmetik. Infeksi oleh bakteri disebabkan Stafilokok, Streptococcus alpha atau beta hemolyticus, Pneumokok, Pseudomonas, Demodex folliculorum, hingga Pityrosporum ovale yang menyebabkan blefaritis seboroik. Infeksi oleh virus disebabkan Herpes zoster, Herpes simpleks, Vaksinia, dan sebagainya, sedangkan oleh jamur dapat menyebabkan infeksi superfisial atau sistemik.

Manifestasi Klinis

Kelopak mata merah, bengkak, sakit, gatal, eksudat lengket bergantungan pada bulu mata, dan epifora. Sering disertai konjungtivitis, keratitis, hordeolum, dan kalazion. Pada laki-laki lanjut usia biasanya terjadi blefaritis seboroik dengan keluhan mata kotor, panas, eksudat berminyak, dan rasa kelilipan.

Komplikasi

Trikiasis, hordeolum, kalazion, keratitis, madarosis, dan konjungtivitis.

Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan pemeriksaan mikrobiologi untuk mengetahui penyebabnya.

Penatalaksanaan

Bersihkan dengan garam fisiologis hangat dan antibiotik yang sesuai. Pada blefaritis sering diperlukan kompres hangat. Pada infeksi ringan, diberi antibiotik lokal sekali sehari pada kelopak dan kompres basah dengan asam borat. Bila terjadi blefaritis menahun, maka dilakukan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah.

Pada blefaritis seboroik, kelopak harus dibersihkan dengan kapas lidi hangat, soda bikarbonat, atau nitras argenti 1%. Dapat digunakan salep sulfonamid untuk aksi keratolitiknya. Kompres hangat selama 5-10 menit, tekan kelenjar Meibom dan bersihkan dengan sampo bayi. Diberikan antibiotik lokal, prednisolon

Page 9: KORNEA

0,125% dua kali sehari, dan antibiotik sistemik, tetrasiklin 2 x 250 mg atau eritromisin 3 x 250 mg atau sesuai dengan hasil kultur.

Pengobatan pada infeksi virus bersifat simtomatik, antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sekunder.

Bila disebabkan jamur, infeksi superfisialis diobati dengan griseofulvin 0,5-1 gram sehari dengan dosis tunggal atau dibagi dan diteruskan sampai 1-2 minggu setelah gejala menurun. Bila disebabkan Kandida diberikan nistatin topikal 100.000 unit per gram. Pada infeksi jamur sistemik, bila disebabkan Aktinomises atau Nokardia diobati dengan sulfonamid, penisilin, atau antibiotik spektrum luas. Amfoterisin B diberikan untuk histoplasmosis, sporotrikosis, aspergilosis, dan lainnya, dimulai dengan 0,05-0,1 mg/kg BB secara intravena lambat selama 6-8 jam dalam dekstrosa 5%. Dosis dinaikkan sampai 1 mg/kg BB, namun total tidak boleh lebih dari 2 gram. Pengobatan diberikan setiap hari selama 2-3 minggu atau sampai gejala berkurang. Hati-hati karena toksik terhadap ginjal.