korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid …
TRANSCRIPT
KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI
ILMU TAJWID DENGAN KEBENARAN
MEMBACA AL-QUR’AN PADA KEGIATAN
BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) PROGRAM
KEPUTRIAN KELAS X SMAN 70 JAKARTA
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Serjana Pendidikan Islam (S. Pd)
Oleh:
Wardiah Aeni
(13311302)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-
QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1438 H/ 2017 M
KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI
ILMU TAJWID DENGAN KEBENARAN
MEMBACA AL-QUR’AN PADA KEGIATAN
BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) PROGRAM
KEPUTRIAN KELAS X SMAN 70 JAKARTA
Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Serjana Pendidikan Islam (S. Pd)
Oleh:
Wardiah Aeni
(13311302)
Pembimbing:
Dr. Hj. Romlah Widayati M. Ag
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-
QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1438 H/ 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai
mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penutup para nabi dan rasul dengan perantara malaikat
Jibril, diriwayatkan secara mutawattir, membacanya
terhitung sebagai ibadah dan tidak ditolak kebenaranya.1
Al-Qur’an juga dapat diartikan kalamullah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk
disampaikan kepada umat manusia sebagai petunjuk hidup
bagi seluruh umat. Al-Qur’an merupakan pedoman,
tuntunan dan pegangan bagi umat muslim dalam menjalani
hidup.2 Pedoman inilah yang akan menuntun,
membimbing dan mengarahkan manusia kejalan yang
benar dan diridhoi oleh Allah SWT.
Al-Qur’an adalah bacaan umat Islam, sangat
dianjurkan untuk membacanya dan menjadikannya sebagai
1 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h.1. 2 Mudzakir AS, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Bogor: Pustaka Antar
Nusa, 2010), h 10-14.
2
bacaan keseharian.3 Membaca Al-Qur’an merupakan
perintah Allah SWT serta bernilai ibadah bagi para
pembacanya. Al-Qur’an memiliki banyak manfaat bagi
para pembacanya, sebagaimana diterangkan dalam firman
Allah SWT pada QS. al-Isra’ ayat 9:
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira
kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal
saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS.al-
Isra’ [17]: 9).
Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad
agar menjadi pedoman hidup bagi umat, nabi Muhammad
dalam menjalani kehidupan di dunia demi meraih
kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat. Sebagai
bacaan umat nabi Muhammad SAW dalam keseharian, Al-
Qur’an menjadikan/memberikan ketenangan dalam jiwa,
memperkokoh iman, menjadikan cahaya penerang hati
bagi mereka yang membacanya.
3 Abdul Aziz Abdur Rauf Al-Hafizh, Panduan Ilmu Tajwid
Aplikatif, (Jakarta: Markaz Al-Qur’an, 2015), h.1.
3
Akan tetapi yang perlu digaris bawahi disini adalah
untuk dapat memperoleh fungsi dan manfaat di atas, maka
umat Islam harus memperhatikan adab dan tatacara dalam
membaca Al-Qura’an yang baik dan benar. Ketika
membaca Al-Quran hendaknya harus menutup aurat dan
berada dalam kondisi yang suci, dan yang paling penting
adalah dalam membaca Al-Quran tidak boleh asal baca
tanpa memperhatikan kaedah dan hukum tajwidnya.
Allah yang menurunkan Al-Qur’an sebagai “bacaan
mulia” agar dapat menjadi petujuk bagi manusia dan
sangat peduli serta tidak segan-segan memberi peringatan
untuk tidak membacanya dengan “asal membaca”.4 Umat
Islam harus membaca Al-Qur’an seperti bacaan yang telah
diturunkan kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana yang
telah diajarkan Jibril as kepada Rasulullah SAW dan
Rasulullah SAW kepada para sahabatnya, yakni dengan
cara pelan-pelan, tenang, hati-hati dan tidak tergesa-gesa
(tartil).5
Orang yang mampu membaca Al-Qur’an dengan
fasih dan tartil serta berupaya mampu mengamalkan apa
4 Ahmad Fathoni, LC., M.A., Metode Maisura, (Jakarta: Fakultas
Ushuluddin Institut PTIQ jakarta, 2013), h. 1. 5 Magdy Shehab, et,al., Kemukjizatan Al-Qur’an dan Sunnah,
(Jakarta: Naylal Moona,2011), h. 25.
4
yang terkandung didalamnya, mereka akan mendapat
pahala yang berlipat ganda. Akan tetapi sebaliknya jika
tidak membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta
tidak mau memahami makna yang terkandung di
dalamnya, sehingga dalam membaca Al-Qur’an kita asal
baca tanpa memperhatian kaedah tajwidnya dan tanpa
memaknai maknanya, maka akan mendapat laknat dari
Allah SWT.
Dalam sebuah atsar yang disandarkan kepada Anas
bin Malik menjelaskan bahwa banyak sekali orang yang
harusnya mendapat pahala karena membaca Al-Qur’an
tetapi malah mendapat laknat, hal ini disebabkan karena
dalam membaca Al-Qur’an banyak orang yang tidak
memperhatikan adab, tatacara yang baik serta kaedah
tajwid dalam membaca Al-Qur’an.
يَلعَنُهُ انُرَلقُا وَ انٍرَرُبَّ تَا لٍ لِلقُ“Banyak orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan Al-
Qur’an melaknatnya”6
Membaca Al-Qur’an haruslah dengan baik dan benar
serta sesuai dengan kaidah hukum tajwidnya. Sebagaimana
6 Al-Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghozali,
Ilya Ulumuddin, jilid II, (Semarang:Toha Putra,2001), h.246
5
firman Allah SWT dalam QS al-Muzammil ayat 4 yng
berbunyai:
...
“...dan bacalah Al-Quran itu dengan tartil yang optimal”
(QS.al-Muzammil [73]: 4).7
Dalam QS. al-Muzzammil ini sangat jelas sekali
menekankan bahwa dalam membaca Al-Qur’an
diperintahkan untuk membaca secara perlahan, tartil dan
benar, sehingga makna yang terkandung di dalam Al-
Qur’an tidak berubah. Adapun maksud dengan perlahan
pada potongan ayat di atas adalah membaca Al-Qur’an
sesuai dengan kaedah hukum tajwid seperti bacaan mad,
idghm bi gunnah, idgham bila gunnah, iqlab, ikhfa’,
idzhar dan lain-lain.
Namun kenyataannya masih banyak ditemukan
masyarakat yang belum mengenal kaedah-kaedah tajwid,
bahkan masih banyak yang buta aksara Al-Qur’an. “Hasil
survei Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menyebutkan
bahwa 65 persen umat Islam di Indonesia ternyata masih
buta aksara Al-Qur’an, 35 persen hanya bisa membaca Al-
7 Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thabari, Tafsir ath-Thabari,
(Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), h. 638.
6
Qur’an saja sedangkan yang membaca dengan benar hanya
20 persen”8. Buta huruf Al-Qur’an tersebut tidak hanya
meliputi kalangan orang tua saja, tapi juga meliputi
kalangan pelajar. Kalangan muda atau pelajar sebagi
generasi penerus masa depan bangsa kini banyak yang
belum mengenal kaedah ilmu tajwid. Sebagaiman kita
ketahui bahwa ilmu tajwid adalah menjadi sarana
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Untuk tujuan
tersebut perlu kiranya generasi muda dibekali ilmu tajwid
agar fasih melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an, dengan
kemahirannya dalam melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an
akan tumbuh rasa cinta terhadap kitab sucinya, sehingga
Al-Qur’an akan menjadi kebutuhan dalam hidupnya. Dari
sinilah akan muncul generasi Al-Qur’an yang memiliki
akhlak mulia.
Untuk itu kiranya, pemerintah membuat kebijakan
untuk mulai memberlakukan kurikulum 2013 di sekolah-
sekolah dengan tujuan agar para siswa dan siswi tidak
hanya bagus pada ranah pengembangan kognitif
(pengethuan) saja, tetapi juga bagus pada ranah
pengembangan afektif (sikap) dan ranah pengembangan
8 Muhammad Amedz, Buta Huruf di Indonesia Sungguh
Menyedihkan, diakses pada tanggal 29 Maret 2017
7
psikomotorik (keterampilan). Kurikulum 2013 sangat
menekankan pada ranah afektif, hal ini dapat dilihat dari
isi K1(kompetensi inti) yaitu menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Salah satu
ajaran dan perintah agama Islam adalah agar seluruh umat
muslim bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Penelitian ini mencoba mengamati kegiatan belajar
mengajar Al-Qur’an di Sekolah Menengah Atas Negeri 70
Jakarta. Objek penelitian tersebut dilakukan atas dasar dua
hal. Pertama, karena dalam memberi pola pendidikan
kepada peserta didik, sekolah ini sudah menerapkan
kurikulum 2013 yang tidak hanya menekankan pada ranah
pengembangan kognitif (pengetahuan) siswa saja, tetapi
juga menekankan pada ranah afektif (sikap) dan ranah
psikomotorik (keterampilan) siswa. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya berbagai kegiatan yang
disajikan atau diprogramkan oleh pihak sekolah dan
pembina Rohani Islam (Rohis), guna membangun jiwa
keIslaman para peserta didik yang bergama Islam. Adapun
kegiatan yang disajikan adalalah: kegiatan salaman pagi,
kegiatan tilawah pagi, kegiatan kultum dan tadarrus
bersama pada hari jum’at serta kegiatan keputrian yang
meliputi bimbingan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Kedua,
8
SMA Negeri 70 Jakarta memiliki banyak keunggulan di
antaranya: merupakan salah satu sekolah favorit di Jakarta,
memiliki sarana dan prasana yang sudah memadai, serta
banyak menjuarai berbagai perlombaan yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Akan tetapi banyak dari
para siswa dan siswi di sekolah ini yang kualitas membaca
Al-Qur’annya masih perlu banyak bimbingan karena para
siswi banyak yang belum pandai membaca Al-Qur’an
sesuai kaedah dan hukum tajwid, sehingga dari pihak
sekolah mengadakan suatu program keputrian yang
meliputi pembelajaran BTQ yang diadakan setiap hari
jumat.
Salah satu kegiatan di SMAN 70 Jakarta yang
menarik rasa keingin tahuan penulis adalah kegiatan
keputrian yang dilaksanakan setiap hari Jumat, kegiatan
keputrian ini meliputi kegiatan Baca Tulis Al-Quran
(BTQ). Kegiatan ini merupakan kegiatan yang khusus
diprogramkan untuk para siswi, tujuannya adalah untuk
menambah pengetahuan siswi mengenai segala sesuatu
yang berkaitan dengan Al-Qur’an selagi para siswa
melaksanakan ibadah shalat jum’at. Para siswi sangat
ditekankan mengikuti kegiatan keputrian ini dengan
harapan bahwa kegiatan keputrian ini dapat membantu
9
siswi agar dapat membaca Al-Quran dengan baik dan
benar.
Kegiatan membaca Al-Qur’an di SMA Negeri 70
Jakarta sudah ada dari tahun 2009, namun kegiatan ini
hanya dilaksanakan dua kali dalam seminggu, yakni pada
hari selasa dan hari rabu. Seiring berjalannya waktu
kegiatan ini semakin berkembang dan menjadi rutinitas
yang dilaksanakan setiap pagi yakni 45 menit sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai. Pada tahun 2013 kegiatan
membaca Al-Qur’an menjadi salah satu kegiatan resmi
yang disebut dengan kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an
(BTQ) atau kegiatan keputrian yang dilaksanakan setiap
hari jum’at. Kegiatan BTQ diperuntukkan untuk para
siswa dan dimulai setelah para siswa menunaikan ibadah
shalat Jum’at, sedangkan kegiatan keputrian diperuntukan
untuk para siswi dan dimulai ketika para siswa
melaksanakan kegiatan ibadah shalat jum’at. Kegiatan
BTQ dan kepurian diberlakukan secara bertahap, yakni
pada awal 2013 kegiatan ini diperuntukan untuk kelas X
SMA kemudian pada tahun 2014 sampai dengan saat ini
10
kegiatan BTQ dan keputrian berlaku juga untuk kelas XI
SMA.9
Kegiatan keputrian pada kelas XI tidak berjalan
efektif seperti yang berlangsung pada kelas X, hal ini
dikarenakan kelas X lebih mudah diatur dan lebih
memiliki semangat untuk mengikuti kegiatan keputrian
dibandingkan dengan kelas XI. Hal ini dapat dibuktikan
dengan absen kehadiran siswi kelas X yang hampir
keseluruhannya selalu mengikuti kegiatan keputrian.
Sedangkan kelas XI sangat jarang mengikuti kegiatan
keputrian. Sehingga penulis lebih memfokuskan dan
membatasi penelitian ini terhadap kelas X guna
memperoleh data yang valid dan akurat.
Adapun penelitian ini dilakukan atas keingintahuan
penulis tentang adakah korelasi antara pengetahuan teori
ilmu tajwid dengan kebenaran membaca Al-Qur’an siswi
kelas X pada kegiatan BTQ program keputrian. Penulis
lebih menfokuskan penelitian ini kepada para siswi, karena
program keputrian ini dikhususkan untuk menambah
pengetahuan para siswi mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan Al-Qur’an ketika para siswa sedang melaksanakan
9 Wawancara dengan pembina Rohis SMA Negeri 70 Jakarta,
Muhammad Akhid, Bulungan, 29 Maret 2017
11
ibadah Shalat Jum’at. Dalam penelitian ini penulis akan
meneliti adakah korelasi antara teori ilmu tajwid dengan
kebenaran membaca Al-Qur’an siswi kelas X pada
program keputrian SMAN 70 Jakarta yang diajukan dalam
bentuk skripsi yang berjudul “Korelasi Antara
Pengetahuan Teori Ilmu Tajwid Dengan Kebenaran
Membaca Al-Qur’an Pada kegiatan Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ) Program Keputrian Kelas X SMAN 70
Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang disajikan pada latar
belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian
ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Peran sekolah terhadap pembentukan jiwa keIslaman
para siswi
2. Pengaruh kegiatan keputrian terhadap pembentukan
akhlak dan karakter siswi
3. Pengaruh kegiatan keputrian dalam meningkatkan
motivasi siwi dalam membaca dan menulis Al-Qur’an
4. Korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid dengan
kebenaran membaca Al-Qur’an
12
5. Korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid dengan
kemampuan siswi dalam menulis ayat Al-Qur’an
6. Peran orang tua terhadap kemanpuan anak dalam
mebaca dan menlis Al-Qur’an
7. Peran orang tua dalam membangun jiwa keIslaman bagi
para siswi
C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk menfokuskan permasalahan dan
membuat penelitian ini lebih terarah maka berdasarkan
latar belakang masalah di atas penulis membatasi
penelitian ini khusus pada analisis point 4 yaitu:
Korelasi Antara Pengetahuan Teori Ilmu Tajwid
Dengan Kebenaran Membaca Al-Qur’an Pada Kegiatan
Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Program Keputrian Siswi
Kelas X SMAN 70 Jakarta.
Peneliti memilih untuk melakukan penelitian
pada siswi kelas X dikarenakan beberapa alasan dan
pertimbangan di antaranya yaitu: Pertama, kegiatan
keputrian ini merupakan salah satu program yang
dibuat untuk para siswi khususnya kelas X. Kedua,
siswi kelas X lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
13
keputrian, sehingga akan mudah terlihat output atau
hasilnya sehingga data yang diperoleh menjadi lebih
valid. Ketiga, karena kelas X lebih mudah untuk diajak
kerjasma dalam pelaksanaan penelitian ini.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka
permasalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut: Adakah Korelasi Antara Pengetahuan
Teori Ilmu Tajwid Dengan Kebenaran Membaca Al-
Qur’an Pada Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
Program Keputrian Siswi Kelas X SMAN 70 Jakarta?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat
diketahui bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid
dengan kebenaran membaca Al-Qur’an pada kegiatan baca
tulis Al-Quran (BTQ) program keputrian siswi kelas X
SMAN 70 Jakarta
14
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Secara Toeritis
Manfaat teoritis adalah menjelaskan bahwa hasil
penelitian tersebut bemanfaat dalam memberikan
sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-
konsep, teori-teori terhadap ilmu pengetahuan.
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini secara
teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan model
pembelajaran serta praktek pengembangan ilmu
pengetahuan terutama bidang studi pendidikan agama
Islam
2. Secara Praktis
Manfaat praktis adalah menjelaskan bahwa hasil
penelitian bermanfaat memberikan sumbangan
pemikiran bagi pemecahan masalah yang berhubungan
dengan topik atau tema sentral dari suatu penelitian,
untuk memperbaiki, meningkatkan suatu keadaan
berdasarkan penelitian yang dilakukan.
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat:
15
a. Menyumbangkan pemikiran terhadap
pemecahan masalah yang berkaitan dengan
masalah kebenaran dalam membaca Al-Qur’an.
b. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi
penyusun program pemecahan masalah terhapat
kebenaran membaca Al-Qur’an.
c. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang ilmu tajwid dan kebenaran membaca
Al-Qur’an.
F. Tinjauan Pustaka
Sebagai rujukan komparatif, berikut disajikan
beberapa hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan
jenis penelitian masalah yang diteliti dalam penelitian ini.
Hasil penelitian yang sebelumnya yang akan dipaparkan
memberi inspirasi bagi munculnya penelitian ini, di mana
hasil penelitian tersebut membantu peneliti menentukan
fokus penelitian dengan melihat sisi-sisi yang belum
diteliti. Adapun penelitian-penilitian sebelumya yaitu:
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriani, Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Institut
Ilmu Al-Qur’an (IIQ), tahun 2014, dengan judul skripsi
“Pengaruh Metode Iqro’ Terhadap Kemampuan Anak
16
Dalam Membaca Al-Qur’an secara Fasih Dan Tartil”.
Fitriani menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara metode Iqro’ dengan kemampuan anak
membaca Al-Qur’an dengan fasih dan tartil. Dilihat dari
nilai “r” yaitu 0,459 kemudian dikombinasikan dengan
tabel nilai kritik Product Moment pada taraf signifikan
5%=0,433 Karena rxy pada taraf signifikan 5% lebih
besar dari pada rtabel maka hipotesis alternatif (Ha)
diterima kebenarannya.
Fitriani melakukan penelitian dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian yaitu
siswa TPQ Nurul Hikmah Gandul Cinere Depok.
Menurut analisis penulis, melakukan penelitian dengan
menyebarkan angket kepada siswa TPQ tidaklah
relevan dikarenakan usia yang masih kecil dan belum
faham terhadap pertanyaan yang dibagikan melalui
angket tersebut, sehingga akan menghasilkan data yang
kurang valid.
Persamaan judul skripsi fitriani dengan penulis adalah
sama-sama membahas tentang kemampuan anak dalam
membaca Al-Qur’an. Sedangkan perbedaan skripsi
yang dibahas oleh Ftriani adalah penerapan metode
Iqro’. Sedangkan fokus penulis adalah meneliti tentang
17
korelasi antara pengetahuan teori ilmu Tajwid tengan
kebenaran membaca Al-Qur’an pada kegiatan Baca
Tulis Al-Qur’an (BTQ) program keputrian siswi kelas
X SMAN 70 Jakarta.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rina Maenatul
Munawaroh, Jurusan Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun 2014, dengan judul skripsi
“Strategi Pengenalan Aksara Fungsional Dalam
Peningkatan Kemampan Membaca Al-Qur’an Anak
Usia Dini Di PAUD Ibnu Sina Cibening Pamijahan
Kab. Bogor ”. Rina menyimpulkan bahwa strategi
pengenalan aksara fungsional dalam peningkatan
kemampan membaca Al-Qur’an anak usia dini di
PAUD Ibnu Sina Cibening Pamijahan Bogor yaitu guru
mempunyai peran penting bagi kemampuan membaca
anak dan guru juga sebagai fasilitator yang mampu
memahami berbagai kondisi anak, sehingga dalam
pengenalan keaksaraan fungsional guru harus
mengevaluasi setiap saat pada anak.
Rina melakukan penelitian dengan menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan tolak ukur utama
yaitu metode wawancara dan observasi dengan subjek
18
penelitian yaitu guru PAUD Ibnu Sina Cibening
Pamijahan Bogor. Persamaan judul skripsi Rina dengan
penulis adalah sama-sama membahas tentang
kemampuan anak dalam membaca Al-Quran.
Sedangkan perbedaan skripsi yang dibahas oleh Rina
adalah mengenai starategi yang diterapkan oleh guru
PAUD Ibu Sina dalam dalam pengnalan aksara
fungsional yaitu menggunakan trategi individual dan
sorogan, abjad, kata kunci puzzle dll. Sedangkan fokus
penulis adalah meneliti tentang korelasi antara
pengetahuan teori ilmu tajwid tengan kebenaran
membaca Al-Qur’an pada kegiatan Baca Tulis Al-
Qur’an (BTQ) program keputrian siswi kelas X SMAN
70 Jakarta.
3. Hasil penelitin yang dilakukan oleh Annisa Fauziah,
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), tahun 2015, dengan judul
skripsi “Peran Perempuan Dalam Meningkatkan
Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an”.
Annisa menyimpulkan bahwa terdapat tidak terdapat
kolerasi yang signifikan antara peran perempuan
dengan kulaitas baca tulis Al-Qur’an. Dilihat dari nilai
rxy lebih kecil dari pada rtabel baik dari taraf signifikan
19
1% yaitu 0,463 maupun 5% yaitu 0,361 dan korelasi
antara variabel X dan variabel Y yang besarnya yaitu
0,232 merupakan korelasi yang lemah atau rendah.
Dengan demikian makahipotesis alternatif (Ha) ditolak
dan hipotesis nihil (Ho) diterima.
Annisa melakukan penelitian dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian
sejumlah 30 responden Majlis Taklim Nurul Fitri Kreo
Larangan Tangerang. Persamaan judul skripsi Anisa
dengan penulis adalah sama-sama membahas tentang
kualitas baca Al-Qur’an. Sedangkan perbedaan skripsi
yang dibahas oleh Annisa adalah mengenai objek yang
diteliti dan tempat berlangsungnya penelitian. Annisa
mengambil responden dari anggota Majlis Taklim
Nurul Fitri Kreo Larangan Tangerang sedangkan
penulis mengambil siswi kelas X sebagai objek
penelitian dan SMAN 70 Jakarta sebagai tempat
berlangsungnya penelitian.
4. Hasil penelitin yang dilakukan oleh Siti Nurhasahah,
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2015, dengan judul skripsi “Penerapan
Metode Demonstrasi Dan Latihan Untuk
20
Meningkatkan Kemampuan Baca Al-Qur’an Pada
Siswa Kelas IV SDN Cijayanti Kabupaten Bogor ”.
Siti menyimpulkan bahwa metode demontrasi dan
latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca Al-Qur’an. Dilihat dari hasil penelitian pada
siklus 1 yaitu sebanyak 17 siswa (53,13%) dapt
mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan pada siklus II terjadi peningkatan jumlah siswa
yang mencapai standar KKM menjadi 27 (84,38%).
Siti melakukan penelitian dengan menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas IV
SDN Cijayanti Kabupaten Bogor. Persamaan judul
skripsi Siti dengan penulis adalah sama-sama
membahas tentang kemampuan anak dalam membaca
Al-Quran. Sedangkan perbedaan skripsi yang dibahas
oleh Siti adalah mengeni penerapan metode demonstrasi
dan latihan pada siswa kelas IV SDN Cijayanti
Kabupaten Bogor. Sedangkan fokus penulis adalah
meneliti tentang korelasi antara pengetahuan teori ilmu
tajwid tengan kebenaran membaca Al-Qur’an pada
kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) program
keputrian siswi kelas X SMAN 70 Jakarta.
21
5. Hasi penelitian yang dilakukan oleh Wike Ulandari,
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), tahun 2015, dengan judul
skripsi “Efektifitas Metode Ummi Terhadap
Kemampuan Membaca Al-Qur’an”.
Wike menyimpulakan bahwa terdapat kolerasi yang
signifikan antara metode Ummi dengan kemampuan
membaca Al-Qur’an. Dilihat dari nilai rxy lebih besar
dari pada rtabel baik dari taraf signifikan 1% yaitu 0,561
maupun 5% yaitu 0,444 dan korelasi antara variabel X
dan variabel Y yang besarnya yaitu 1,63 merupakan
korelasi yang lemah atau rendah. Dengan demikian
makahipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis
nihil (Ho) ditolak.
Wike melakukan penelitian dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian yaitu
siswa kelas 4 SDIT Al-Hamdiyah Pancoran Depok.
Menurut analisis penulis, melakukan penelitian dengan
menyebarkan angket kepada siswa SD tidaklah relevan
dikarenakan usia yang masih kecil dan belum faham
terhadap pertanyaan yang dibagikan melalui angket
tersebut, sehingga akan menghasilkan data yang kurang
valid.
22
Persamaan judul skripsi Wike dengan penulis adalah
sama-sama membahas tentang kemampuan membaca
Al-Qur’an. Sedangkan perbedaan skripsi yang dibahas
oleh Wike adalah mengenai keefektifan penerapan
metode Ummi terhadap kemampuan membaca Al-
Qur’an siswa kelas IV SDIT Al-Hamadiah Pancoran
Depok. Sedangkan fokus penulis adalah meneliti
tentang korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid
tengan kebenaran membaca Al-Qur’an pada kegiatan
Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) program keputrian siswi
kelas X SMAN 70 Jakarta.
G. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis
penelitian dengan menggunakan Hipotesis Alternatif (Ha)
dan Hipotesis Nihil (Ho)
1. Hipotesis alternatif (Ha). Terdapat korelasi positif
yang signifikan antara variabel X (pengetahuan teori
ilmu tajwid) dan variable Y (Kemampuan membaca Al-
Qur’an)
2. Hipotesis nihil (Ho). Tidak terdapat korelasi positif
yang signifikan antara variable X (pengetahuan teori
23
ilmu tajwid) dan variable Y (Kebenaran membaca Al-
Qur’an).
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari
dan memahami skripsi ini, maka penulis akan membagi
sistematika penulisan ini menjadi lima bab yaitu:
Bab I: Pendahuluan: berisi tentang Latar Belakang
Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan
Masalah dan Perumusan Masalah, Tujuan
Penulisan, Manfaat Penulisan, Tinjauan
Pustaka, Hipotesis Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
Bab II: Pembahasan: kajian teoritis yang berisi tentang
Pengertian Ilmu Tajwid, hukum dan tujuan
mempelajari ilmu tajwid, sifat dan makhroj
huruf, pemaparan hukum-hukum bacaan dalam
ilmu tajwid, konsep kebenaran dalam membaca
Al-Qur’an, pengertian BTQ (Baca Tulis Al-
Qur’an) dan hal-hal yang berkaitan dengan BTQ
Bab III: Metedologi Penelitian: Tempat dan Waktu
Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan
24
Sampel, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik
Analisis Data.
Bab IV: Analisis Data: berisi tentang Gambaran Umum
SMA Negeri 70 Jakarta yang beralamat di jalan
Bulungan Blok C I Kelurahan Keramat Pela,
Kecamtan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
analisis data penelitian, analisis hipotesis,
analisis lanjut
Bab V: Penutup: berisi tentang kesimpulan, Saran-
Saran dan Penutup.
Daftar Pustaka
Lampiran
149
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat
memberi kesimpulan bahwa dengan didapatnya angka
koefisien korelasi sebesar 0,264 nila rxy ini lebih kecil
dari r tabel baik pada taraf signifika 5% (0,304) maupun
taraf signifikan 1% (0,393) maka hipotesis nihil
diterima dan hipotesis alternatif ditolak. Hal ini berarti
bahwa pengetahuan siswi kelas X kegiatan BTQ
program keputrian di SMA Negeri 70 Jakarta mengenai
teori ilmu tajwid tidak menjamin para siswi untuk dapat
membaca Al-Qur’an dengan benar. Sebaliknya
kemampuan siswi membaca Al-Qur’an dengan benar
tidak menjamin bahwa siswi tersebut memiliki
pengetahuan yang baik mengenai ilmu tajwid. Dengan
kata lain bahwa penguasaan teori mengenai ilmu tajwid
saja tidak menjamin seseorang dapat membaca Al-
Qur’an dengan benar.
Kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur’an
tidak dipengaruhi oleh pengetahuan terhadap ilmu
tajwid saja, melainkan dipengaruhi juga oleh faktor
150
pendukung lainnya baik itu faktor internal yakni faktor
dari dalam diri siswi seperti: siswi senang membaca Al-
Qur’an dan selalu melungkan waktu untuk membaca
Al-Qur’an dll, maupun faktor eksternal yakni faktor
dari luar diri siwi seperti: mengikuti les privat,
dukungan dan motivasi dari orang tua dll. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban-jawaban para siswi. Sebanyak 31
siswi atau sekitar 77,5% siswi mengatakan bahwa
mereka pernah mengikuti les privat membaca Al-
Qur’an tetapi terhenti disebabkan kegiatan atau
kesibukan lainnya, namun setiap hari mereka
menyisihkan waktu untuk membaca Al-Qur’an dan
dirumah orang tua mereka tetap mengontrol, memberi
motivasi dan mewajibkan mereka agar bisa membaca
Al-Qur’an. Sebanyak 5 siswi atau sekitar 12,5% siswi
masih mengikuti les privat membaca Al-Qur’an sampai
saat ini tetapi tidak memiliki minat atau keinginan yang
tinggi untuk membaca Al-Qur’an. Sebanyak 2 siswi
atau sekitar 5% memiliki latar belakang pernah
bersekolah di MI (Madrasah Ibtidaiyyah), 3 siswi atau
sekitar 7,5 % memiliki latar belakang pernah bersekolah
di MTS (Madrasah Tsanawiah) dan 1 siswi atau sekitar
151
2,5% siswi pernah bersekolah dan tinggal di pondok
pesantren.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka ada beberapa
saran yang kiranya perlu penulis sampaikan:
1. Bagi sekolah: tingkatkan motivasi dan upaya serta
kegiatan-kegiatan yang dapat membantu siswi agar
memiliki kemauan dan motivasi yang tinggi untuk
belajar membaca Al-Qur’an serta asah terus
kemampuan siswi mengenai ilmu tajwid sehingga
para siswi dapat meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an menjadi lebih benar dan lebih
baik sesuai dengan kaedah ilmu tajwid.
2. Bagi para siswi: harus memiliki motivasi yang
tinggi dalam mempelajari segala sesuatu yang
berkaitan dengan Al-Qur’an khususnya tentang
ilmu tajwid dan selalu menyisihkan waktu untuk
membaca Al-Qur’an agar dapat meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar.
3. Bagi orang tua siswi: perhatian, dukungan dan
motivasi dari lingkungan keluarga sangatlah
penting dan sangat mempengaruhi perkembangan
152
anak, untuk itu selalu tingkatkan perhatian,
dukungan dan motivasi kepada anak khususnya
yang berkaitan dengan hal-hal yang menunjang
kemampuan anak dalam membaca Al-Qur’an
dengan benar.
153
DAFTAR PUSTAKA
Ad-Dury, Sabeni Hamid, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid,
Jakarta: CV. Daar Al-Kutub Al-Ilmiyah Al-
Itqon, 2011.
Ahmad, Supriyadi, dkk, Modul Praktium Qiroat Al-
Qur’an, Jakarta: Uin Jakarta Press, 2007.
Al-Ghozali, Al-Imam Abu Hamid Muhammad Bin
Muhammad, Ihya Ulumuddin II, Semarang;
Toha Putra, 2001.
Al-Jarasy, Muhammad Makki Nasr, Nihayatul Qaulil
Mufid Fi ‘Ilmi At-Tajwid, tt.p.: Maktabah As-
Shafa 1999.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
1992.
Ath-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir, Tafsir
Ath-Thabari, Jakarta: Pustaka Azzam, 2009
.
BA, Hadis, Cara Termudah Belajar Membaca Al
Qur’an, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1993.
Fathoni, Ahmad, Kaidah Qiro’at Tujuh, Jakarta: Darul
Ulu Press, 2007.
______, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur’an
Metode Maisura, Jakarta: Fakultas Ushuluddin
Institut PTIQ jakarta, 2013.
154
Harun, Maidir dan Dasrizal, Kemampuan Membaca dan
Menulis Al-Qur’an, Jakarta: Puslitbang Lektur
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat
Departemen Agama, 2008.
Ishaq, Ummi Rif’ah, Pedoman Tilawah Al-Qur’an
(Ilmu Tajwid), Bekasi: Syukur Press, 2013.
Ismail, Abdul Mujib dan Maria Ulfa Nawawi, Pedoman
Ilmu Tajwid, Surabaya: Karya Abditama, 1995.
Irwan, Prasetyo, dkk, Metode Penelitian, Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009.
Khon, Abdul Majid, Praktikum Qira’at Keanehan
Bacaan Alquran Qira’at Iashim dari Hafsh,
Jakarta: Amzah, 2013
Kurnaedi, Abu Ya’la, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i,
Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2014.
Ma’afi, Rif’at Husnul, dkk., Ilmu Tajwid, (tt.p.: t.p., t.t.)
Muhammad Akhid, Wawancara, Jakarta, 29 Maret
2017.
Muslim, Imam, Ensiklopedia Hadis, Jakarta: Almahira,
2012.
Muzakkir, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Bogor: Pustaka
Antar Nusa, 2010.
Muzammil, Ahmad, Pnduan Tahsin Tilawah,
Tangerang: Ma’had Al-Qur’an Nurul Hikmah,
2015.
155
Nasir, Atiyah Qabil, Ghiyatul Murid Fi ‘Ilmi At-Tajwid,
Cairo: t.p., 1995.
Ra’uf , Abdul Aziz Abdur, Pedoman Dauroh Al-Qur’an
Kajian Ilmu Tajwid, Jakarta: Dzilal Press, 2001.
______, Pedoman Dauroh Al-Qur’an Panduan Ilmu
Tajwid Aplikatif, Jakarta: Markaz Al-Qur’an,
2015.
Shehab, Magdy, dkk, Kemukjizatan Al-Qur’an dan
Sunnah, Jakarta: Naylal Moona, 2011.
Suaid, Aiman Rusydi, Panduan Ilmu Tajwid
Bergambar, ter. At-Tajwid Al-Musyawwar oleh
Umar Mujtahid, Solo: Zamzam, 2015.
Sudijuno, Annas, Pengantar Statistik Pendidikan,
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008.
Sugianto, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2010.
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung:
Alfabeta, 2007.
Suharman, Winarmo, Pengantar Penelitian Ilmiah
Dasar Metode dan Tehnik, Bndung: Tarsito,
1992.
Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Semarang: Widya Karya, 2005.
156
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian
Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2005.
Suratmaputra, Ahmad Munif, Al-Qur’an Tilawah dan
Cara Menghafalnya, Jakarta: Pustaka Firdaus,
2008.
Syarbashi, Ahmad, Dimensi-Dimensi Kesejatian Al-
Qur’an, Yogyakarta: Penerbit Ababil, 1996.
Syarifuddin, Ahmad, Mendidik Anak Membaca,
Menulis dan Mencintai Al-Qur’an, Jakarta:
Gema Insani, 2014.
W, Ahsin, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an,
Jakarta: Bumi Aksara, 1994.
Widayati, Romlah, dkk, Buku 1 Pembelajarn Ilmu
Qira’at, Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta Press, 2010.
Yudoyoko, S. Eko Putro, Evaluasi Program
Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2015.
Zarkasyi, Imam, Pelajaran Tajwid, Ponorogo: Trimurti
Press, 1995.
157
NAMA:
KELAS:
HARI/TANGAL:
Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar Dengan
Cara Memberi Tanda Silang Pada Jawaban Yang
Dianggap Benar!
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu tajwid?
a. Ilmu yang membahas lagu-lagu dalam al-Qur’an
b. Ilmu yang menceritakan kisah-kisah dalam al-
Qur’an
c. Ilmu yang membahas cara membaca al-Qur’an
dengan benar
d. Semua jawaban benar
e. Semua jawaban salah
2. Apakah hukum mempelajari ilmu tajwid?
a. Sunnah
b. Mubah
c. Haram
d. Rardhu ‘ain
e. Fardhu kifayah
3. Apa yang dimaksud dengan iqlab dan izhar?
a. Membalik dan samar
158
b. Membalik dan jelas
c. Samar dan dengung
d. Jelas dan dengung
e. Bergema dan jelas
4. Dibawah ini yang merupakan huruf izhar adalah?
a. ا,ح,خ,ع,غ,ق,ه
b. ا,ث,ح,خ,ع,ل
c. ا,ح,خ,ع,غ,ه
d. ا,ح,خ,ع,ض,م
e. ل,ط,م,ض,و,ج
5. Manakah yang dimaksud huruf ikhfa’ dibawah ini?
a. ت,ث,ج,س,ش,ك
b. ش,ف,ق,ه,ج,ض
c. ا,ت,ر,ف,ق,ث,ط
d. ت,ن,ف,ق,ك,ط,ش
e. م,ب,ت,ج,ز,ص
6. Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan
huruf لا maka hukum bacaanya adalah?
159
a. Ikhfa’
b. Izhar
c. Iqlab
d. Idgom bi gunnah
e. Idgom bila gunnah
7. Perhatikan potongan ayat dibawah ini!
Hukum bacaan ayat yang digaris bawahi adalah?
a. Ikhfa’
b. Qalqalah
c. Idgom bi gunnah
d. Idgom bila gunnah
e. Mad
8. Perhatikan ayat dibawah ini!
Hukum bacaan ayat yang digaris bawahi adalah?
a. Ikhfa’, izhar, idgom bila gunnah
160
b. Ikhfa’, idghom bila gunnah, qalqalah
c. Izhar, idgom bigunnah, ikhfa,
d. Idgom bigunnah, izhar, ikhfa’
e. Idgom bila gunnah, izhar, ikhfa’
9. Apakah hukum bacaan ayat yang digaris bawahi
dibawah ini?
a. Iqlab dan ikhfa’
b. Iqlab dan izhar
c. Iqlab dan idgom bigunnah
d. Idgom bigunnah dan idgom bila gunnah
e. Izhar dan ikhfa’
10. Apabila ada mim mati bertemu dengan huruf ف
maka hukum bacaannya adalah?
a. Ikhfa’ haqiqi
b. Ikhfa’ syafawi
c. Izhar halqi
d. Izhar syafawi
161
e. Idgom mimi
11. Apabila ada mim mati bertemu dengan huruf ب
maka hukum bacaannya adalah?
a. Ikhfa’ haqiqi
b. Ikhfa’ syafawi
c. Izhar halqi
d. Izhar syafawi
e. Idgom mimi
12. Perhatikan potongan ayat dibawah ini!
Hukum bacaan ayat yang digaris bawahi adalah?
a. Ikhfa’ haqiqi
b. Ikhfa’ syafawi
c. Izhar halqi
d. Izhar syafawi
e. Idgom mimi
162
13. Perhatikan potongan ayat dibawah ini!
Hukum bacaan ayat yang digaris bawahi adalah?
a. Ikhfa’ haqiqi
b. Ikhfa’ syafawi
c. Izhar halqi
d. Izhar syafawi
e. Idgom mimi
14. Apakah hukum bacaan ayat yang digaris bawahi
dibawah ini?
a. Gunnah nun musyaddadah
b. Gunnah mim musyaddah
c. Idgom bigunnah
d. Iqlab
e. Idgom mimi
15. Apakah hukum bacaan ayat yang digaris bawahi
dibawah ini?
163
a. Gunnah nun musyaddadah
b. Gunnah mim musyaddah
c. Idgom bigunnah
d. Iqlab
e. Idgom mimi
16. Apakah hukum bacaan ayat yang digaris bawahi
dibawah ini?
a. Ikhfa’ haqiqi
b. Ikhfa’ syafawi
c. Qalqalah
d. Iqlab
e. Idgom mimi
17. Dibawah ini yang merupakan huruf qalqalah adalah?
a. ب,ج,د,ط,ق
b. ب,ج,ص,ط,ق
164
c. ب,ز,د,ط,ق
d. ب,ج,د,ط,ك
e. ب,ج,د,ط,غ
18. Apakah hukum bacaan pada potongan ayat yang
digaris bawahi dibawah ini?
a. Alif lam qomariah
b. Alif lam syamsiah
c. Mad
d. Qalqalah
e. Idgom
19. Apakah hukum bacaan ayat yang digaris bawahi
dibawah ini?
a. Alif lam qomariah
b. Alif lam syamsiah
c. Mad
165
d. Qalqalah
e. Idgom
20. Perhatikan huru-huruf hijaiyah dibawah ini!
ة-م-ي-ق-ع-ف-خ-ؤ-ك-خ-ح-غ-ب-ء
Huruf-huruf tersebut merupakan huruf dari?
a. Alif lam qomariah
b. Alif lam syamsiah
c. Izhar
d. Ikhfa’
e. Idgom
21. Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah dalam
satu kata disebut mad?
a. Mad far’i
b. Mad wajib
c. Mad jaiz
d. Mad badal
e. Mad ‘aridh
22. Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah dalam
dua kata disebut mad?
a. Mad far’i
166
b. Mad wajib
c. Mad jaiz
d. Mad badal
e. Mad ‘aridh
23. Apakah hukum bacaan mad pada ayat yang
digaris bawahi dibawah ini?
a. Mad liin
b. Mad wajib
c. Mad jaiz
d. Mad badal
e. Mad ‘iwad
24. Apakah hukum Ro’ pada lafaz yang bergaris
bawah brikut ini?
a. Qalqalah
167
b. Idgom bila gunnah
c. Tarqiqur ro’
d. Tafkhimur ro’
e. Mad ‘iwadh
25. Apakah hukum Ro’ pada lafaz yang bergaris
bawah brikut ini?
a. Qalqalah
b. Idgom bila gunnah
c. Tarqiqur ro’
d. Tafkhimur ro’
e. Mad ‘iwadh
168
SKALA PENILAIAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-
QUR’AN
Kelas: N
O
NAMA ASPEK YANG DINILAI TOTAL
A B C D E F G H
1
2
3
4
5
Dst
..
Keteragan:
A= Kemampuan melafalkan huruf berdasarkan makhrojul
hurufnya
B= Kemampuan melafalkan bacaan hukum nun mati/tanwin
C= Kemampuan melafalkan bacaan hukum mim mati
D= Kemampuan melafalkan bacaan hukum mim dan nun
bertasydid
E= Kemampuan melafalkan bacaan hukum qalqalah
F= Kemampuan melafalkan bacaan hukum lam ta’rif
G= Kemampuan melafalkan bacaan hukum mad
169
H= Kemampuan melafalkan bacaan hukum ro’ tafkhim dan
tarqiqi
Rentang nilai:
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Korelasi Antara Pengetahuan Teori
Ilmu Tajwid Dengan Kebenaran Membaca Al-Qur’an Pada
Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Program Keputrian
Kelas X SMA Negeri 70 Jakarta” yang disusun oleh Wardiah
Aeni Nomer Induk Mahasisiwi: 13311302 telah diperiksa dan
disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 05 Juni 2017
Pembimbing,
Dr. Hj. Romlah Widayati M. Ag
ii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Korelasi Antara Pengetahuan Teori Ilmu
Tajwid Dengan Kebenaran Membaca Al-Qur‟an Pada
Kegiatan Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) Program Keputrian
Kelas X SMA Negeri 70 Jakarta” oleh Wardiah Aeni dengan
NIM:13311302 telah diujikan disidang Munaqasyah Program
Strata 1 Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tanggal 13
Juni 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Jakarta, 13 Juni 2017
Dekan Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Wasmini
Penguji 1 Penguji II
Dr.Hj.Umi Khusnul Khotimah Dr.H.Ahmad Fathoni,LC, MA
Pembimbing
Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Wardiah Aeni
NIM: : 13311302
Tempat/Tanggal Lahir : Kediri, 02 Juli 1995
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Korelasi Antara
Pengetahuan Teori Ilmu Tajwid Dengan Kebenaran Membaca
Al-Qur‟an Pada Kegiatan Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ)
Program Keputrian Kelas X SMA Negeri 70 Jakarta” adalah
benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah
disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 05 Juni 2017
Penulis
Wardiah Aeni
iv
MOTTO
نَفۡسًا إِلَا وُسۡعَهَاۚ ٱللّهُيُكَلِّفُ لَا
“Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
KATA PENGANTAR
v
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta Alam,
yang telah memberi penulis rahamt, hidayah serta karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagi tugas
akhir Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
Shalawat beriring salam selalu tercurahkan kepada baginda
Nabi besar Muhammad SAW yang telah mengeluarkan
manusia dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang
benderang, dari manusia yang jahiliyyah menjadi insan yang
beriman dan bertakwa.
Ucapan syukur tiada henti-hentinya menghiasi lisan
atas segala kekuatan, kesabaran, serta pertolongan yang selalu
Allah berikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini, sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
Dalam proses penyelesaian penulisan skripsi ini,
tentunya banyak kendala yang penulis temui, namun berkat
doa, usaha serta dukungan dan bantuan dari orang-orang
disekitar penulis, kendala-kendala itu dapat diatasi. Sudah
sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
vi
mempersembahkan untaian terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, Rektor
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta yang telah berjasa
dalam kemajuan perguruan ini
2. Ibu Dr. Hj. Ummi Khusnul Khotimah, MA Dekan Fakultas
Tarbiyah IIQ Jakarta yang memberikan arahan dan
kesempatan kepada penulis untuk menulis skripsi ini.
3. Dosen pembimbing Dr. Hj. Romlah Widayati, MA yang
telah meluangkan waktu, memberikan arahan, nasihat
kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini.
4. Seluruh staf Fakultas Tarbiyah khususnya ibu Wasmini
dan ibu Yuyun yang telah membantu penulis serta selalu
memberikan motivasi dan arahan
5. Alm. Bapak tercinta (Bapak H. Masykur) dan Inak
tersayang Hj. Mas‟ah yang telah melimpahkan kasih
sayang, dukungan, kepercayaan serta doa yang tiada
hentinya untuk penulis, sehingga penulis selalu memiliki
semangat, kekuatan dan kemudahan dalam melakukan dan
menyelesaikan semua tugas penulis. Semoga Alm. Bapak
tercinta mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Dan semoga Inak tersayang diberikan umur yang panjang
vii
dan barokah serta selalu dalam lindungan dan pertolongan
Allah SWT.
6. Kakak-kakak tersayang: Warida Aeni, Wasila Aeni,
Ahmad Istanjir juga kepada kakak-kakak ipar: Hasbi,
Umar, Nana yang selalu memberi dukungan, semangat
dan bantuan kepada penulis dalam menjalani hidup
7. Seluruh teman-teman penulis, khususnya Ahyani Zakiani,
Zahidah Adawiah, Mawaddah Khaeriyah, Rosa Lestari,
Ririn Rif‟atul Mahmudah, Tengku Hana Hanifah, Husnur
Royan, Rizki Amelia, El, dan Nisa Amalia.
8. Kepala Sekolah SMA Negeri 70 Jakarta, yang telah
memberi izin kepada penulis untuk untuk melakukan
penelitian.
9. Pak Akhid selaku pembina Rohis SMA Negeri 70 Jakarta
yang telah banyak sekali membantu dalam memberikan
informasi dan berbagai macam bantuan lainnya yang
dibutuhkan penulis mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan SMA Negeri 70 Jakarta
10. Para siswi SMA Negeri 70 Jakarta, Khususnya siswi-siswi
kelas X yang mengikuti kegiatan keputrian
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terimakasih atas doa, perhatian dan bantuan yang telah
diberikan baik bantuan berupa materi maupun non materi.
viii
Semoga amal bail mereka diterima oleh Allah SWT dan
semoga mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari
Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amiin.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermnfaat
bagi semua pihak sehingga dapat membuka cakrawala berfikir
serta memberikan setitik khazanah pengetahuan untuk terus
memajukan dunia pendidikan. Amiin.
Jakarta, 05 Juni 2017
Wardiah Aeni
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... i
ix
LEMBAR PENGESAHAN ................................................ ii
PERNYATAAN PENULIS ................................................ iii
MOTTO ............................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................... xiii
PEDOMAN TRANSLITERSI ............................................ xvi
ABSTRAKSI ........................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................. 11
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................... 12
D. Tujuan Penelitian ...................................................... 13
E. Manfaat Penelitian .................................................... 14
F. Tinjauan Pustaka ....................................................... 15
G. Hipotesis Penelitian ................................................... 22
H. Sistematika Penulisan ............................................... 23
BAB II KAJIAN TEORI
A. Ilmu Tajwid
1. Definisi Ilmu Tajwid .......................................... 25
2. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid ..................... 28
3. Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid ...................... 30
4. Tingkat Tempo Bacaan Al-Qur‟an ..................... 32
x
5. Hukum Isti‟adzah dan Basmallah ...................... 35
6. Tempat Keluarnya Huruf (Makhraj Al-Huruf) . 38
7. Sifat-Sifat Huruf ................................................. 43
8. Hukum Sukun dan Tanwin ................................. 48
9. Hukum Mim Sukun ............................................ 54
10. Hukum Nun Tasydid dan Mim Tasydid ............. 57
11. Hukum Lam Ta‟rif ............................................. 58
12. Hukum Qalqalah ................................................ 59
13. Hukum Mad ....................................................... 61
14. Hukum Ro‟ Tebal dan Tipis ............................... 77
B. Konsep Kebenaran dalam Membaca Al-Qur‟an
1. Pengertian Al-Qur‟an ......................................... 70
2. Pengertian Kebenaran dalam Membaca Al-Qur‟an 72
3. Dasar Membaca Al-Qur‟an ................................ 73
4. Adab Membaca Al-Qur‟an ................................. 75
5. Keutamaan Membaca Al-Qur‟an ....................... 77
C. Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ)
1. Pengertian Baca Tulis Al-Qur‟an ....................... 78
2. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Kemampuan
Membaca dan Menulis Al-Qur‟an ..................... 79
3. Bentuk-Bentuk Kemampuan Membaca Al-Qur‟an 80
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 82
xi
B. Metode Penelitian ..................................................... 82
C. Variabel Penelitian .................................................... 83
D. Populsi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel ... 84
E. Tehnik Pengumpulan Data ........................................ 87
F. Instrumen Penelitian ................................................. 95
G. Tehnik Pengelolaan dan Analisis Data ..................... 96
H. Hipotesis Statistik ..................................................... 97
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Latar Belakang dan Objek Penelitian
1. Sejarah Bedirinya SMA Negeri 70 Jakarta ...... 98
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ........................ 100
3. Sarana Prasarana .............................................. 101
4. Prestasi SMAN 70 Jakarta ............................... 102
5. Kegiatan Ekstrakulikuler SMA Negeri 70 Jakarta 108
B. Deskripsi Data
1. Variabel X Pengetahuan Siswi Tentang Ilmu
Tajwid .............................................................. 113
2. Variabel Y Kebenaran Siswi dalam Membaca Al-
Qur‟an .............................................................. 127
3. Deskripsi Hasil Wawancara ............................. 137
4. Data Variabel X dan Variabel Y ...................... 138
C. Pengujian Hipotesis ................................................... 141
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................... 145
xii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................... 148
B. Saran-Saran ............................................................... 151
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 153
LAMPIRAN ......................................................................... 157
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 1.1 Tempat Keluarnya Huruf (Makhraj Al-
Huruf)
Tabel 1.2 Idzhar Halqi
Tabel 1.3 Idgham Bi Gunnah
Tabel 1.4 Idgham Bila Gunnah
Tabel 1.5 Iqlab
Tabel 1.6 Ikhfa’ Haqiqi
Tabel 1.7 Ikhfa’ Syafawi
Tabel 1.8 Idgham Mimi
Tabel 1.9 Idzhar Syafawi
Tabel 1.10 Nun dan Mim Bertasydid
Tabel 1.11 Qalqalah
Tabel 2.1 Instrumen Tes Objektif
Tabel 2.2 Instrumen Tes Praktek
Tabel 3.1 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator
Pengertian Tentang Ilmu Tajwid
Tabel 3.2 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Tabel 3.3 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator
Tentang Hukum Nun Mati dan Tanwin
Tabel 3.4 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator
Tentang Hukum Mim Mati
xiv
Tabel 3.5 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator
Tentang Hukum Mim Bertasydid dan Nun
Bertasydid
Tabel 3.6 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator
Tentang Hukum Qalqalah
Tabel 3.7 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator
Tentang Hukum Alif Lam
Tabel 3.8 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator
Tentang Hukum Mad
Tabel 3.9 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator
Tentang Hukum Ro’
Tabel 3.10 Tabel Perhitungan Skor Data Hasil Tes
Obyektif Mengenai Pengetahuan Siswa
Tentang Ilmu Tajwid
Tabel 4.1 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan
Huruf Hijaiyah Sesuai Makharijul Huuruf
Tabel 4.2 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan
Bacaan Hukum Nun Mati/Tanwin
Tabel 4.3 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan
Bacaan Hukum Mim Mati
Tabel 4.4 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan
Bacaan Mim dn Nun Bertasydid
xv
Tabel 4.5 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan
Bacaan Qalqalah
Tabel 4.6 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan
Bacaan Alif Lam
Tabel 4.7 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan
Bacaan Mad
Tabel 4.8 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan
Bacaan Ro’
Tabel 5.1 Tabel Perolehan Nilai Variabel X dan
Variabel Y
Tabel 5.2 Perhitungan Untuk Memperoleh Angka
Indeks Korelasi Antara Variabel X dan
Variabel Y
Tabel 6.1 Angka indeks korelasi dengan menggunakan
SPSS16
Tabel 7.1 Indeks Korelasi Product Moment
PEDOMAN TRANSLITERASI
xvi
Transliterasi adalah penyalinan dengan panggantian
huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan
skripsi di InstitutIlmu Al-Qur`an, transiliterasi Arab-Latin
mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
Th ط A أ
Zh ظ B ب
„ ع T ت
Gh غ Ts ث
F ف J ج
Q ق H ح
K ك Kh خ
L ل D د
M م Dz ذ
N ن R ر
W و Z ز
H ه S س
xvii
‟ ء Sy ش
Y ي Sh ص
Dh ض
2. Vokal
Vokal tunggal Vokal
panjang
Vokal
rangkap
Fathah : a أ : â ْى...´ : ai
Kasrah : i ى : î ْو....´ : au
Dhammah : u و : û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam )ال( qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
al-Baqarah : انبقزة
al-Madînah : انمدينت
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( syamsyiah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( syamsyiah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan
di depan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
as-Sayyidah : انسيدة ar-Rajul : انزجم
xviii
انشمس : asy-Syams اندارمي: ad-Dârimî
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab
digunakan lambang ( )ّ, sedangkan untuk alihaksara ini
dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara
menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini
berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di
tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah
kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.
Contoh:
Âmannâ billâhi : اَمَنَب بِبلِله
Âmana as-sufahâ‟u : اَمَنَ انسُفَهَبءُ
Inna al-ladzîna : اِنَّ انَذِيْنَ
waar-rukka„i : وَانزُكَّعِ
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau
diikuti oleh kata sifat (na‟at), maka huruf tersebut
dialihaksarakan menjadi huruf “h”. Contoh:
al-Af‟idah : الَأفْئِدَةِ
al-Jâmi„ah al-Islâmiyyah: انجبَمِعَتُ الِإسْلآمِيَتُ
xix
Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau
disambungkan (di-washal) dengan kata benda (ism),
maka dialihaksarakan menjadi huruf “t”. Contoh:
Âmilatun Nâshibah„ : عَبمِهَتٌ نَبصِبَتُ
al-Âyat al-Kubrâ : الآيَتُ انْكُبْزَى
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf
kapital, akan tetapi apabila telah dialihaksarakan maka
berlaku ketentuan ejaan yang disempurnakan (EYD)
bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf
awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam
alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak
tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama
diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf
yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh: „Alî Hasan al-„Âridh, al-
‟Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk
penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama surahnya
menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-
Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya
xx
ABSTRAKSI
Wardiah Aeni, NIM:13311302, Judul Skripsi “Korelasi
Antara Pengetahuan Teori Ilmu Tajwid Dengan Kebenaran
Membaca Al-Qur‟an Pada Kegiatan Baca Tulis Al-Qur‟an
(BTQ) Program Keputrian Kelas X SMA Negeri 70 Jakarta”.
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Ilmu Al-Qur‟an
(IIQ) Jakarta.
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan adakah
korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid dengan
kebenaran dalam membaca Al-Qur‟an. Ruang lingkup yang
dijadikan penelitian adalah pengetahuan siswi tentang ilmu
tajwid dengan kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur‟an
khususnya kelas X pada kegiatan BTQ program keputrian
tahun ajaran 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mencari korelasi antara pengetahuan siswi tentang teori ilmu
tajwid dengan kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur‟an.
Gejala yang timbul adalah banyak dari siswi yang mampu
membaca Al-Qur‟an dengan benar akan tetapi tidak
mengetahui teori tajwidnya, begitu pula sebaliknya banyak di
antara siswi yang mengetahui teori ilmu tajwid tetapi tidak
dapat membaca Al-Qur‟an dengan benar. Sehingga penulis
merasa perlu melakukan penelitian tentang latar belakang
gejala tersebut, dan meneliti ada tidaknya pengaruh ilmu tajwid
dengan kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur‟an.
Penelitian ini bersifat kuantitatif sehingga metode yang
digunakan adalah metode penelitian korelasi deskriptif dengan
menggunakan analisis product moment melalui program
SPSS16 yang menguji hubungan antara pengetahuan teori ilmu
tajwid dengan kebenaran membaca Al-Qur‟an. Dalam
pelaksanaannya peneliti mengadakan penelitian lapangan
dengan melakukan wawancara terhadap siswi yang menjadi
sampel penelitian, melakukan tes obyektif dalam bentuk
pilihan ganda, penilaian praktek membaca Al-Qur‟an, serta
observasi di sekolah yang menjadi tempat penelitian. Penelitian
xxi
dilakukan di SMA Negeri 70 Jakarta. Populasi pada penelitian
ini berjumlah 193 siswi. Adapun tehnik penarikan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik purposive
sampling, peneliti mengambil sampel 20-25% dari jumlah
populasi, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan
jumlah sampel yaitu sebanyak 40 siswi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara
pengetahuan siswi tentang teori ilmu tajwid dengan kebenaran
siswi dalam membaca Al-Qur‟an tidak menunjukan adanya
hubungan yang signifikan karena korelasi yang dihasilkan
lemah atau rendah. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan program SPSS16 sehingga didapat angka
koofisien korelasi sebesar 0,264 yang berkisar antara 0,20-
0,40. Adapun taraf signifikan 5% sebesar 0,304 dan pada taraf
signifikan 1% sebesar 0,393 maka r hitung lebih kecil dari r
tabel sehingga hipotesis nihil (Ho) diterima, sedangkan
hipotesis alternatif (Ha) ditolak.