korelasi antara minat baca dengan...
TRANSCRIPT
KORELASI ANTARA MINAT BACA DENGAN KEMAHIRAN
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3
TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
E-JOURNAL
YULI STIANINGSIH
NIM 120388201158
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
Judul Artikel
Nama Penyusun
Nim
Jurusan
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 05 Agustus 2016
Telah memenuhi syarat untuk diunggah ke e-journal
Dosen Pembimbing I
NIP 1987040320201404100r
lndahNIP I
PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JOURNAL
Korelasi Antara Minat Baca dengan Kemahiran Menulis Karangan
Deskripsi Siswa Kelas Xi SmkNegeri 3 Tan3ungpinang Tahun
Pelajaran 2A15DArc
: Yuli Stianingsih
:120388201158
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tanjungpinang, Agustus 2016
Dosen Perybimbing II
d,NIDN 1020077404
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan dan Sasfra Indonesia
ti, M.Pd.I40420003
ABSTRAK
Stianingsih, Yuli. 2016. “Korelasi antara Minat Baca dengan Kemahiran Menulis
Karangan Deskripsi Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 3 Tanjungpinang, Tahun Pelajaran 2015/2016.”Skripsi. Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing 1: Harry
Andheska, M.Pd., Pembimbing 2: Zaitun, M.Ag.
Kata kunci : Minat Baca dan Kemahiran Menulis Karangan Deskripsi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah korelasi antara
Minat Baca dengan Kemahiran Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas XI
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Tanjungpinang, Tahun Pelajaran
2015/2016. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode deskripstif
kuantitatif dengan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korelasional. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi
product moment hasil data yang diperoleh bahwa harga t hitung 6,019 selanjutnya
dibandingkan dengan harga t tabel untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan derajat
kebebasan (dk) = n-2 = 40 – 2 maka diperoleh t tabel 2,02, ternyata t hitung lebih
besar daripada t tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, terdapat
hubungan yang sangat kuat atau sangat tinggi antara variabel x dan variabel y,
yakni minat baca dan kemahiran menulis karangan deskripsi siswa kelas XI
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Tanjungpinang.
ABSTRACT
Stianingsih, Yuli. 2016. “Correlation Between Desire of Reading With Skill of
Writting Description Students Class XI Senior High School 3
Tanjungpinang, 2015/2016 Years.”Scrieption.Teacher dan Education
Science Mayor. Maritim Raja Ali Haji University. Advisor 1: Harry
Andheska, M.Pd., Advisor 2: Zaitun, M.Ag.
Key words: Desire of Reading and Skill of Writting Description
This research is to know how Correlation Between Desire of Reading With
Skill of Writting Description Students Class XI Senior High School 3
Tanjungpinang, 2015/2016 Years. For to reach this aim is research had used
method description with quantitative nearby and used one correlation design. By
hipotesis result got difference of result studied Indonesia Languange between
students had trained with correlation product moment and student had practice
that method has different result with d.b amount 40-2 that result “t” in count
value 𝑡𝑡, (𝑡𝑡5% = 2,02), different with (𝑡𝑜 = 6.019) so, becouse 𝑡𝑜 is more bigger
than 𝑡𝑡,that means has different score between before experiement and after
experiement by using picture tools to skill of writing descripstion.That why, get
relation very strong between x variable and y variable in Senior High School 3
Tanjungpinang.
.
1. Pendahuluan
Pada kegiatan menulis, penulis haruslah memanfaatkan grafologi, struktur
bahasa, dan kosa kata. Hal ini berarti seorang penulis dituntut untuk memiliki
intelektual yang cukup tinggi. Penulis harus memahami struktur dan unsur
kebahasaan, menguasai banyak kosa kata, memiliki kemampuan untuk menata
dan mengorganisasikan ide secara logis, serta menyajikannya dalam ragam
bahasa tulis sesuai kaidah penulisan yang sedang berlaku. Menulis adalah
keterampilan yang diajarkan pada siswa di sekolah secara terpadu dengan
keterampilan berbahasa lainnya. Pembelajaran menulis memiliki beberapa
bentuk salah satunya adalah keterampilan menulis karangan.
Keluhan tentang rendahnya minat membaca di tingkat Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), tidak bisa dikatakan sebagai kelalaian guru pada sekolah
yang bersangkutan. Namun hal ini harus dikembalikan lagi pada pembiasaan
membaca ketika siswa masih kecil. Peranan orang tualah yang lebih dominan
dalam membentuk kebiasaan membaca anak. Bagaimana mungkin seorang
anak memiliki kebiasaan membaca yang tinggi sedangkan orang tuanya tidak
pernah memberikan contoh dan mengarahkan anaknya agar terbiasa membaca.
Seorang anak akan lebih tertarik dan termotivasi melakukan sesuatu kalau
disertai dengan pemberian contoh, bukan hanya sekedar teori atau memberi
tahu saja. Ketika anak memasuki usia sekolah, barulah guru memiliki peran
dalam mengembangkan minat baca yang kemudian dapat meningkatkan
kebiasaan membaca siswa. Dengan demikian, orang tua dan guru sama-sama
memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan
kebiasaan membaca anak.
Peneliti menemukan permasalahan untuk diteliti di SMK Negeri 3
Tanjungpinang karena siswa di sekolah tersebut lebih terfokus pada teknik
kejuruan saja sehingga minat baca tergolong masih kurang terbukti dengan
sedikitnya jumlah buku bacaan yang dimiliki siswa dan kurangnya jumlah
kehadiran siswa dalam mengunjungi perpustakaan sekolah, menyebabkan
pengetahuan kosa kata yang dimiliki siswa tidak banyak serta tidak terstruktur
sehingga kemahiran menulis karangan siswa masih tidak cukup mencapai nilai
tuntas.
Berdasarkan keterampilan menulis di sekolah diwujudkan melalui
pembelajaran Bahasa Indonesia. Menurut Kurikulum 2013, salah satu tujuan
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik mampu memahami
struktur dan kaidah karangan deskripsi yang telah dikonversi dari teks
eksplanasi baik secara lisan maupun tulisan, mengonversi teks eksplanasi
terdapat pada Kompetensi Dasar 4.5, dengan kriteria penilaian pengetahuan
tes tertulis yaitu kemampuan memahami cara mengonversi teks eksplanasi ke
bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah baik secara lisan maupun
tulisan. Untuk membuktikan apakah minat membaca memiliki hubungan
dengan kemampuan menulis karangan deskripsi seperti yang telah dipaparkan
di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul
“Korelasi Minat Baca dengan Kemahiran Menulis Karangan Deskripsi Siswa
Kelas XI SMK Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016”.
2. Metode dan Bahan Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Mengah Kejuruan Negeri 3
Tanjungpinang yang terletak di Jalan Kampung Bulang. Penelitian dilakukan
pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang dilaksanakan pada bulan
Mei 2016. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa
kelas XI SMK Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2015/2016 yang
berjumlah 200 orang, populasi tersebut tersebar dari delapan kelas. Adapun
pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Sampel Random
(Random Sampling). Persentase pengambilan sampel yang dilakukan peneliti
yaitu 20% sehingga didapat jumlah sampel 40 siswa.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, menurut
Arikunto (2003:309) yaitu untuk mengumpulkan informasi mengenai status
gejala, penelitian secara langsung dan mengadakan penelitian dilapangan.
Penelitian kuantitatif menyajikan hasil-hasil statistik yang diwakili oleh
angka-angka. Tujuan utama dari metode kuantitatif adalah menghasilkan
generalisasi. Generalisasi merupakan suatu pernyataan kebenaran yang terjadi
dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku
pada suatu populasi. Penelitian ini menggunakan teknik korelasional. Teknik
korelasional berkaitan dengan penelitian hubungan antara dua atau lebih
fenomena.
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket untuk
mengetahui nilai minat baca siswa. Angket ini berisikan dua puluh sembilan
pertanyaan mengenai minat baca. Setelah siswa menjawab dua puluh sembilan
pertanyaan/ pernyataan tersebut, kemudian peneliti memberikan skor untuk
setiap butir soal. Bentuk tes yang digunakan yaitu dengan pemberian tugas
kepada siswa untuk membuat karya tulis, dalam hal ini tulisan karangan
deskripsi berdasarkan rangsang gambar atau objek yang ada di sekitar siswa.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada penelitian ini ada beberapa indikator minat baca yaitu (1) perasaan
senang dengan aktivitas membaca, (2) kebuthan membaca, (3) keinginan
untuk membaca, dan (4) frekuensi membaca. Setiap butir pertanyaan/
pernyataan diberikan skor maksimal 4 dan minimal 1. Pemberian skor tersebut
didasarkan pada indikator yang telah ditentukan. Setiap butir pertanyaan/
pernyataan diberi skor dengan merujuk pada empat indikator. Sedangkan
indikator tes kemahiran menulis karangan deskripsi yaitu (1) isi karangan, (2)
organisasi isi, (3) penggunaaan bahasa, (4) kosakata, (5) mekanik. Skor yang
digunakan dipenilaian karangan deskripsi ini ialah 4 skor maksimal dan 1 skor
minimal.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka dapat
diketahui bahwa hasil angket minat baca siswa dalam kualifikasi baik dengan
nilai rata-rata 53,5 dari 40 siswa. Nilai tertinggi untuk minat baca adalah 79,
sedangkan untuk nilai terendah adalah 32. Adapun jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 18 orang atau 45% dan 22 siswa atau 55%.
Sementara itu, hasil tes kemahiran menulis deskripsi termasuk ke
kualifikasi cukup dengan nilai rata-rata 62,12 dinyatakan baik dengan nilai
rata-rata 53,5 dari 40 siswa. Nilai tertinggi untuk karangan deskripsi adalah
95, sedangkan untuk nilai terendah adalah 45. Adapun jumlah siswa yang
tuntas sebanyak 27 orang atau 67,5% dan 13 siswa atau 32,5%
4. Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh oleh peneliti disimpulkan bahwa ada
hubungan antara minat baca dan kemahiran menulis karangan deskripsi siswa
kelas XI SMK Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2015/2016. Saran
kepada siswa, sebaiknya siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3
Tanjungpinang untuk lebih meningkatkan minat baca, Saran kepada guru,
sebaiknya dapat lebih memotivasi siswa dalam belajar karena guru memiliki
peranan penting dalam meningkatkan minat baca siswa di sekolah, sehingga
siswa memperoleh hasil yang sangat memuaskan khususnya di mata pelajaran
bahasa Indonesia.
DAFTARPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT Rineka Cipta
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT raja gravindo
persada
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung : cv.
Alfabeta
Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa