koreksi terhadap depresiasi

4
KOREKSI TERHADAP DEPRESIASI Seperti diketahui bahwa dalam proses alokasi harga perolehan aktiva tetap (depresiasi) sebagian besar didasarkan atas taksiran. Oleh karena itu mungkin saja terjadi kesalahan dalam taksiran yang telah dilakukan. Jika hal ini terjadi maka harus dilakukan koreksi atas besarnya depresiasi. Adapun hal-hal yang menyebabkan perlunya koreksi atas depresiasi adalah: a. Perubahan Metode Depresiasi Dengan dilakukannya perubahan metode depresiasi maka harus dibuat penyesuaian terhadap selisih saldo akumulasi depresiasi yang dihitung menurut metode yang baru sampai dengan saat terjadinya perubahan metode. Selisihnya dicatat sebagai koreksi depresiasi dan dilaporkan dalam laporan laba rugi. Contoh soal : Pada awal tahun 1986 PT X membeli mesin seharga Rp 2.700.000 dengan taksiran umur 8 tahun & disusutkan dengan metode Jumlah angka tahun. Pada awal tahun 1989 perusahaan merubah metode depresiasi menjadi metode garis lurus. Diminta : Siapkan jurnal koreksi yang diperlukan !!! Pembahasan : Jurnal koreksi : Akumulasi depresiasi .......................................... Rp 562.500,- Laba koreksi depresiasi ...........................................Rp 562.500,- Perhitungan : TH METODE JUMLAH ANGKA TAHUN METODE GARIS LURUS SELISIH 1986 1987 1988 8/36 x Rp2.700.000 = Rp 600.000 7/36 x Rp2.700.000 = Rp 525.000 6/36 x Rp2.700.000 = Rp 450.000 Rp 337.500 Rp 337.500 Rp 337.500 Rp 262.500 Rp 187.500 Rp 112.500 Rp 1.575.000 1.012.500 562.500 Nilai buku setelah perubahan metode = Rp 2.700.000 - Rp 1.012.500 = Rp 1.687.500 Depresiasi setelah terjadi perubahan metode = Rp 1.687.500 : 5 = Rp 337.500 b. Adanya taksiran umur aktiva tetap yang tidak tepat. Apabila terjadi kesalahan dalam menaksir umur ekonomis aktiva tetap, maka akan berakibat bahwa depresiasi yang telah dilakukan akan terlalu besar atau terlalu kecil. Oleh karena itu depresiasi dan akumulasi depresiasi harus dikoreksi. Untuk itu dikenal dua pendekatan atau cara, yaitu :

Upload: nora-anastasia-simbolon

Post on 15-Jan-2016

359 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

KOREKSI TERHADAP DEPRESIASI

TRANSCRIPT

Page 1: KOREKSI TERHADAP DEPRESIASI

KOREKSI TERHADAP DEPRESIASI

Seperti diketahui bahwa dalam proses alokasi harga perolehan aktiva tetap (depresiasi) sebagian

besar didasarkan atas taksiran. Oleh karena itu mungkin saja terjadi kesalahan dalam taksiran

yang telah dilakukan. Jika hal ini terjadi maka harus dilakukan koreksi atas besarnya depresiasi.

Adapun hal-hal yang menyebabkan perlunya koreksi atas depresiasi adalah:

a. Perubahan Metode Depresiasi

Dengan dilakukannya perubahan metode depresiasi maka harus dibuat penyesuaian terhadap

selisih saldo akumulasi depresiasi yang dihitung menurut metode yang baru sampai dengan saat

terjadinya perubahan metode. Selisihnya dicatat sebagai koreksi depresiasi dan dilaporkan dalam

laporan laba rugi.

Contoh soal :

Pada awal tahun 1986 PT X membeli mesin seharga Rp 2.700.000 dengan taksiran umur 8 tahun

& disusutkan dengan metode Jumlah angka tahun. Pada awal tahun 1989 perusahaan merubah

metode depresiasi menjadi metode garis lurus.

Diminta :

Siapkan jurnal koreksi yang diperlukan !!!

Pembahasan :

Jurnal koreksi :

Akumulasi depresiasi .......................................... Rp 562.500,-

Laba koreksi depresiasi ...........................................Rp 562.500,-

Perhitungan :

TH

METODE JUMLAH ANGKA

TAHUN

METODE

GARIS LURUS

SELISIH

1986

1987

1988

8/36 x Rp2.700.000 = Rp

600.000

7/36 x Rp2.700.000 = Rp

525.000

6/36 x Rp2.700.000 = Rp

450.000

Rp 337.500

Rp 337.500

Rp 337.500

Rp 262.500

Rp 187.500

Rp 112.500

Rp

1.575.000

1.012.500 562.500

Nilai buku setelah perubahan metode

= Rp 2.700.000 - Rp 1.012.500 = Rp 1.687.500

Depresiasi setelah terjadi perubahan metode

= Rp 1.687.500 : 5 = Rp 337.500

b. Adanya taksiran umur aktiva tetap yang tidak tepat.

Apabila terjadi kesalahan dalam menaksir umur ekonomis aktiva tetap, maka akan berakibat

bahwa depresiasi yang telah dilakukan akan terlalu besar atau terlalu kecil. Oleh karena itu

depresiasi dan akumulasi depresiasi harus dikoreksi. Untuk itu dikenal dua pendekatan atau cara,

yaitu :

Page 2: KOREKSI TERHADAP DEPRESIASI

a. Depresiasi tahun sebelumnya tidak dikoreksi dan koreksi hanya dilakukan terhadap depresiasi

untuk periode setelah diketahuinya terjadi kesalahan, yang besarnya sama dengan nilai buku

dibagi dengan taksiran umur yang baru, sehingga dalam hal ini tidak diperlukan adanya jurnal.

b. Depresiasi tahun sebelumnya dikoreksi sehingga nilai buku menunjukkan nilai yang sesuai

dengan taksiran umur yang baru. Untuk periode berikutnya depresiasi dihitung dengan membagi

nilai buku setelah dikoreksi dengan taksiran umur yg baru. Dalam hal ini diperlukan adanya

jurnal koreksi.

Contoh Soal :

Sebuah mesin yang harga perolehannya Rp 370.000,-ditaksirkan berumur 12 tahun dengan nilai

sisa Rp 10.000,- Setelah dipergunakan selama 9 tahun dirasa bahwa taksiran umur keliru.

Taksiran yang lebih tepat adalah 15 tahun.

Diminta :

Hitunglah depresiasi yang baru dan jurnal yang diperlukan baik untuk pendekatan yang pertama

maupun yang kedua !

Pembahasan :

a. Nilai buku setelah digunakan selama 9 tahun

( Rp 370.000 - Rp 10.000 )

= Rp 370.000 - 9 x

12

= Rp 100.000,-

Sisa taksiran umur yang baru = 15 - 9 = 6 tahun

Depresiasi yang baru = Rp 100.000,- : 6 = Rp 16.667,-

Dala hal ini tidak diperlukan jurnal koreksi.

b. Akumulasi Depresiasi sebelum koreksi :

( Rp 370.000 - Rp 10.000 )

9 x

...............................Rp 270.000,-

12

Akumulasi Depresiasi setelah koreksi :

( Rp 370.000 - Rp. 10.000)

9 x .............................Rp

216.000,-

15

SELISIH LEBIH .................................................................Rp 54.000,-

Jurnal :

Akumulasi Depresiasi .......... Rp 54.000.-

Koreksi Laba Tahun Lalu ....... Rp 54.000,-

Dan depresiasi per tahun seelah koreksi adala sebesar

= Rp 24.000,-

c. Adanya Pengeluaran Modal yang dikapitalisasikan dalam Aktiva Tetap.

( Uraiannya silahkan lihat bab sebelumnya ) .

Page 3: KOREKSI TERHADAP DEPRESIASI

8. AKTIVA TETAP YANG SUDAH HABIS DIDEPRESIASI.

Untuk aktiva tetap yang sudah habis didepresiasi tetapi masih digunakan karena perusahaan

tidak mampu menggantinya , maka harga perolehan aktiva dan akumulasi depresiasi tetap

dicantumkan dalam neraca dengan keterangan . Jika dikeluarkan biaya perbaikan atau

pemeliharaan tidak boleh ditambahkan pada harga perolehan tapi dicatat sebagabiaya periode

yang bersangkutan.

9. PENGHENTIAN AKTIVA TETAP

Aktiva tetap dapat dihentikan daripemakaiannya karena dijual, rusak, ditukar dengan

aktiva lain ata dibuang begitu saja . Dalam penghentian ini rekenng aktiva tetap dan akumulasi

depresiasi dihapuskan, dan rugi laba diakui sebesar uang yang diterima dikurangi nilai bukunya.

Untuk aktiva yang dihentikan sebelum batas waktunya, depresiasi dihitung ampai tanggal

dihentikannya. Tetapi untuk aktiva yang didepresiasi dengan metode group atau complete tidak

perlu adanya pengakuan rugi laba.

Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi dan ditelantarkan begiu saja tanpa ada perolehan

uang maka harus diakui adanya kerugian sebesar nilai bukunya. Tetapi apabila aktiva tidak

digunakan dan tidak segera dilepaskan harus dicatat dalam rekening aktiva lain-lain sebesar nilai

bukuna.

Contoh Soal :

Pada 1 April 1987 PT ABC menghentikan sebuah mesin dan menjualnya sehargaRp 750.000,-

Mesin tersebut dibeli pada awal tahun 1980 seharga Rp 4.500.000,- yang ditaksir berumur 10

tahun dan nilai sisa Rp 500.000,- Metode Garis Lurus dipergunakan.

Diminta :

Siapkan jurnal untuk mencatat transaksi diatas!

Pembahasan :

Depresiasi .................................. Rp 100.000,.

Akumulasi depesiasi ................. Rp 100.000,.

(Untuk mencatat depresiasi selama tahun 1987)

Perhitungan :

3/12 x (Rp 4.500.000 – Rp 500.000) = Rp 100.000

10

Kas .................................................................. Rp 750.000,.

Akumulasi depresiasi...................................... Rp 2.900.000,-

Rugi..................................................................Rp 850.000,-

Mesin............................................................... Rp 4.500.000,-

( Untuk mencatat penjualan mesin )

Perhitungan :

Harga jual ........................................................... Rp 750.000,-

Harga perolehan.................... Rp 4.500.000,-

Akumulasi Depresiasi.......... ...Rp 2.900.000,-*)

Nilai buku............................................................ Rp 1.600.000,-

Rugi........................................................................Rp 850.000,-

*) Akumulasi Depresiasi selama 1-1-1980 s/d 1-1-1987 :

Page 4: KOREKSI TERHADAP DEPRESIASI

7 x ( Rp 4.500.000 – Rp 500.000 ) ........................ Rp 2.800.000,-

10

Akumulasi Depresiasi selama th 1987 .................. Rp 100.000,-

Total ...................................................................... Rp 2.900.000,-