koperasi thailand unpad
DESCRIPTION
Koperasi Thailand UnpadTRANSCRIPT
Koperasi Thailand -Cooperative Thailand
Dosen :
Gema Wibawa Mukti & Tuti Karyani
Disusun oleh :
Rendy Ryandy 150610090035
Muhammad Edwin Nugraha 150610100081
Ridhan Nur Aliza 150610100106
Dinan Nurhayat 150610100107
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
Koperasi Thailand -Cooperative Thailand
Sejarah perkoperasian, terutama pembentukan departemen koperasi di Thailand ternyata
sudah cukup tua. Uniknya, pembentukan departemen yang mengurusi koperasi pada 1915
mendahului kelahiran koperasi pertama di negeri Gajah Putih ini. Apa saja strategi pemerintah
memajukan koperasi?
Kala itu resminya di bawah koordinasi Kementerian Keuangan, dibentuk seksi urusan
koperasi. Maksudnya, kementerian keuangan inilah yang bertugas menyiapkan sekaligus
mempromosikan pembentukan kementerian koperasi. Dalam perjalanannya atau sebelum
kementerian koperasi terbentuk, sempat pula ditransformasi serta bernaung di bawah
Kementerian Perdagangan. Yang jelas, secara formal Kementerian Koperasi di Thailand
akhirnya berdiri pada tahun 1952.
Kementerian Koperasi ini selanjutnya mengalami beberapa reorganisasi. Ambil contoh,
mengikuti reorganisasi struktur di tubuh pemerintah pada tahun 1963, keberadaan kementerian
ini pernah dihapuskan. Sebagai penggantinya, strukturnya mengalami penyederhanaan dan
masuk di bawah koordinasi Kementerian Pembangunan Nasional. Di bawah kementerian baru
ini, ada beberapa divisi baru yang didirikan dan bertanggungjawab terhadap semua jenis tugas-
tugas koperasi. Misalnya ada divisi mengenai koperasi pertanahan, divisi audit koperasi serta
divisi koperasi perdagangan dan keuangan.
Kemudian sekali lagi terjadi reorganisasi pada tahun 1972. Kementerian Pembangunan
Nasional dihapus dan diganti menjadi Kementerian Pertanian dan Koperasi. Semua pekerjaan
menyangkut koperasi—kecuali tugas di bawah divisi audit koperasi—dilebur menjadi satu di
bawah departemen baru bernama Departemen Promosi Koperasi (Cooperative Promotion
Department, CPD).
Perspektif Kemandirian
Keberadaan Departemen Promosi Koperasi memiliki visi utama mempromosikan dan
mengembangkan koperasi maupun kelompok-kelompok petani menuju pada ketahanan
kemandirian. Sedangkan di sisi penjabaran tanggung jawab operasionalnya, departemen ini juga
bertugas mempopulerkan ideologi, prinsip dan cara-cara untuk bekerjasama antar perorangan,
kelompok petani dan masyarakat.
Sementara di aspek kelembagaan, kementerian tersebut senantiasa berupaya mendukung
dan memperkuat sistem koperasi, meningkatkan proses pembelajaran koperasi untuk
meningkatkan kapasitas manajemen bisnis pada aspek efisiensi secara operasional. Bersamaan
dengan ini, kementerian secara konsisten berusaha mendorong penguatan jaringan bisnis
koperasi pada tingkat internasional. Semua kebijakan tersebut, tidak lain bermuara pada
peningkatan demi kualitas kehidupan yang lebih baik bagi para anggota.
Sementara itu secara konsepsional, Departemen Promosi Koperasi mesti bertanggung
jawab agar komunitas perkoperasian dalam praktik bisnisnya sesuai dengan berbagai
perundangan yang berlaku. Baik undang-undang koperasi, undang-undang pengalokasian tanah
untuk kesejahteraan, dan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan dengan aktifitas
koperasi. Terkait dengan tugas ini, departemen koperasi seringkali melakukan pengkajian,
menganalisa dan melaksanakan penelitian untuk pengembangan sistem koperasi.
Seiring dengan itu, departemen satu ini aktif mempelajari dan menganalisa pedoman
maupun arah pengembangan koperasi untuk menunjang sistem perekonomian secara nasional.
Implementasi berikutnya, jajaran birokrasi departemen ini mengkaji dan menganalisa pasar
produk koperasi. Kalau perlu ikut menciptakan jaringan bisnis di antara koperasi dengan
koperasi, maupun interaksi koperasi dengan sektor usaha domestik maupun internasional.
Manajemen Hulu
Dalam konteks pengembangan koperasi, pemerintah Thailand tampak tidak setengah-
setengah. Ambil contoh, melalui Departemen Promosi Koperasi kesempatan koperasi
mengaspirasikan kepentingan anggota secara individu maupun kelompok tani sangat dihargai.
Bahkan sampai batas tertentu, departemen koperasi memberikan bimbingan di sisi efisiensi
administrasi secara kelembagaan atau melalui kelompok tani tersebut.
Dilihat dari pendekatan usaha pertanian, pemerintah Thailand sangat serius mendorong
penguatan di sisi hulu. Bagaimana caranya? Antara lain, meningkatkan kapasitas produksi
koperasi dan kelompok-kelompok petani di atas standar sesuai kebutuhan pasar. Selanjutnya,
melalui departemen koperasinya pemerintah juga mendampingi peningkatan penanganan standar
manajemen pasca panen untuk meningkatkan nilai dari proses produksi.
Selanjutnya di sisi manajemen, pemerintah terlibat dalam merehabilitasi pengelolaan
administrasi dan infrastruktur pertanian koperasi serta mengefisienkan peran kelompok-
kelompok petani. Biasanya bersamaan dengan ini, pemerintah dapat mengetahui, mana saja
kebijakan di bidang pertanian yang perlu disempurnakan, dibantu dan mendapat dukungan. Hal
ini memudahkan pemerintah saat harus mengklasifikasi koperasi yang sehat dan perlu
dikembangkan secara berkesinambungan.
Manfaat lain dari pengklasifikasian tersebut, pemerintah bisa merumuskan database
koperasi maupun kelompok-kelompok petani. Misalnya berdasarkan kualitas produk, teknologi
produksi dan pemasaran. Bagaimana dengan aspek keuangan untuk mendukung sisi hilir alias
pemasaran ini?
Secara jeli pemerintah juga mendorong atau mempromosikan pendirian jaringan di antara
koperasi dan petani. Targetnya, antara lain membantu para petani agar mereka memetik
keuntungan baik di lini produksi, pemasaran dan keuangan. Sebaliknya, para kelompok tani juga
harus memiliki kesadaran menabung melalui unit simpan pinjam di koperasi mereka masing-
masing.
Sementara pada aspek pinjaman, pemerintah mendukungnya dengan cara mema¬sang
suku bunga rendah khusus bagi koperasi dengan kelompok-kelompok tani yang aktif. (Husni
Rasyad)