konvulsi

64
Convulsive Disorders ( Epilepsies, Epileptic Of Seizures ) Observasi Kejang

Upload: nsyukriya

Post on 06-Aug-2015

37 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

konvulsi

TRANSCRIPT

Page 1: konvulsi

Convulsive Disorders ( Epilepsies, Epileptic Of Seizures )

Observasi Kejang

Page 2: konvulsi

• Kejang :–Ggn neurologi yang banyak pada

anak.

• Kejang demam : –Bentuk kejang yang paling umum

Pendahuluan

Page 3: konvulsi

Definisi • Serangan sekali atau berulang :–Gerakan kejang–Kehilangan kesadaran–Gangguan perasaan –Gangguan kelakuan

• Serangan timbul disebabkan :–Lepasnya muatan listrik yang

berlebihan di otak yang bersifat sementara

Page 4: konvulsi

Kejadian • Berbeda-beda bergantung pada

penduduk yang diteliti – Pada semua anak, tanpa kejang demam : • 1 - 1,5 % pada populasi umum,

– Prevalensi rate : • 2,5 - 5 % pada bayi / anak / dewasa

– Semua • Kejang + kejang post trauma : 7 %

– Pada bayi / anak • Kejang demam, kejang berulang gambaran riil : 2,5 - 5 %.

Page 5: konvulsi

Etiologi

• Epilepsi yg tidak diketahui sebabnya :–Epilepsi idiopatik–Epilepsi kriptogenik–Epilepsi primer akibat kelainan

biokimia yang periodik–Ggn elektrofisiologinya dpt ditegakkan

Page 6: konvulsi

• Faktor genetik–Kembar monozigote menderita

epilepsi yg sama –Kejadian epilepsi • Pd famili : 2,5 %, • Pd populasi : 0,5 %• Keluarga kejang demam : ada 9 %

menderita kejang demam

Page 7: konvulsi

• Epilepsi yang faktor-faktor

penyebabnya diketahui :–Ggn. perkembangan dan degenerasi•Malformasi korteks• Akibat infeksi ibu hamil muda • Pengaruh sinar Rongent, • Ggn p. darah, hipoksia, kern ikterus• Ggn metabolisme : protein / lemak / KH• Degenerasi : tuberous sclerosis

Page 8: konvulsi

–Infeksi• Infeksi sistemik - kejang demam :–Pd sal. Nafas : 70 - 77,7% –Pd sal. Pencernaan : 23,3 - 30%–Terutama pd umur : 6 bl - 4 th–Kejang umum >>, lama kejang 20 menit – ♂ : = 1,4 : 1♀

• Infeksi selaput otak dan otak : –Meningitis, ensefalitis, abses otak,–Toksoplasmosis–Sitomegalovirus–Rubella

Page 9: konvulsi

– Metabolik dan toksis• Ggn keseimbangan air & elektrolit :

– Keracunan air– Hiponatremia :

» Kurang makan garam» Hilang Na banyak melalui keringat

– Hipochloremia, – Hipernatremia :

» Makan garam berlebihan» Kurang dapat cairan, retensi na

– Hipokalsemia : » Kadar ca ++ < 7 - 9 mg %» Timbul ok : hiperfosfatemia, hipotiroidia, rikets,

steatorrhoe, peny. Celiac,pseudohipotiroidia

Page 10: konvulsi

–Hipoglikemi : bila kadar gula darah 20 - 40 mg%»Ggn.Saraf autonomik : keringat, mau muntah,

pucat, palpitasi, tremor»Tak sadar, kejang » Insulin berlebihan»Hipopituitari, inefisien adrenal, glikogen storage,

hiperplasia pulau-pulau langerhans, adenoma pankreas.

–Peny. Hepar : Reye’s syndrome–Defisiensi vit. B6–Fenilktonuria–Kekurangan enzim fenilalanin hidroksilase

Page 11: konvulsi

– Faktor fisik :• Sebagian kecil serangan epilepsi timbul bila kena

cahaya tertentu / TV epilepsi.

– Neoplasma otak• Dapat menimbulkan kejang fokal / umum• Jarang.

– Peny. Pemb. Darah otak• Trombus dan embolus

Page 12: konvulsi

–Trauma kepala• Trauma lahir : kontusio / laserasi• Trauma sesudah lahir :•6 bl - 3 th sesudah kerusakan• Sulit mengingat ada trauma

kepala•Ada kejang fokal sesuai lokasi lesi

Page 13: konvulsi

Patologi• Tidak ada patologi khusus• Pada kejang demam + epilepsi idiopatik : – Ggn neuro-fisiologik ok. ggn. biokimia.

• Pd. Epilepsi simptomatik : – Ada perubahan patologik pd mikroskop ok• Infeksi, trauma, neoplasma.

• Pd epilepsi lobus temporalis : – Sklerosis mesial temporalis.

Page 14: konvulsi

-

Gejala-gejala dan Klasifikasi• Kejang umum (grand mal) : – Seluruh tubuh kejang

• Kejang fokal : – Frontal, parietal, ccipital, temporal lobe.

• Kejang umum lain :– Petit mal, absens

• Tipe kejang lain :– Brainstem seizures– Paroxysmal abdominal pain, cyclic vomiting,

paroxysmal headache

Page 15: konvulsi

• Guna klasifikasi : –Menetapkan lokasi kerusakan pd otak –Dasar memilih antikonvulsan yg tepat –Menyulitkan : pd seorang terdapat 2

atau lebih tipe kejang

Page 16: konvulsi

• Kejang Grand mal– Aura : tanda yg mendahului serangan kejang– Hilang kesadaran sampai terjatuh kelantai– Apnoe : sianosis– Gerakan tonik / klonik otot anggota gerak / badan– Lidah tergigit, air ludah banyak– Inkontinentia urine et alvi– Bbp detik / menit sadar kembali kemudian mengantuk

atau tidur

Page 17: konvulsi

– Waktu timbul serangan : setiap hari, mau tidur, bangun tidur, malam atau siang

– Status konvulsivus :• serangan berulang-ulang tanpa diselingi sadar• 1/3 pd thn pertama• 85 % sebelum umur 5 th• Bila tjd pd umur 6 bl kebawah, sebab kerusakan

otal yg luas

– Pd penderita grand mal, bisa bersama petit mal atau psychomotor dll.

Page 18: konvulsi

• Kejang petit mal– Abcens = lapse attack– Biasanya muncul pd umur 4 – 10 th– Lama serangan : bbp detik - 30 detik– Tiba-tiba kesadaran hilang– Mata melirik kedepan– Sinar wajah kosong– Kelopak mata tertutup / berkedip sekejap– Anak segera sadar dan merasa segar dpt

melanjutkan kegiatannya– Kejadian saat serangan tdk diketahui.

Page 19: konvulsi

–Bisa kepala terjatuh / sedikit gerakan tangan–Inkontinentia urine jarang sekali–Tdk sampai terjatuh kelantai–Banyak serangan 1x - beratus kali /

hari–Selama pubertas frek menurun–Petit mal bisa bersama grand mal atau

mjd grand mal.

Page 20: konvulsi

• Kejang fokal ( lobus frontalis, parietalis, occipitalis )–Kejang tonik / klonik pd sebelah sisi

tubuh–Kejang ini sering disertai parese

sementara ( Todd’s paralysis )–Reflex tendon menurun–Reaksi ekstensi telapak kaki–Serangan dpt mengenai seb. tubuh nanti

sisi lain

Page 21: konvulsi

–Serangan bisa diikuti hemiparese menetap–Kejang dpt dimulai dgn twitching angg.

gerak–Serangan menjalar dari jari --> lengan --

> muka --> badan dan tungkai sebelah kanan –Kesadaran tetap baik–Sekali-kali menyebar keseb -->

kesadaran hilang

Page 22: konvulsi

• Kejang adverse sederhana–Waktu serangan kepala & mata

berputar kesatu arah–Anggapan discharge dari lobus pre

frontalis.

Page 23: konvulsi

• Kejang fenomena visual–Serangan pandangan melihat warna

Cahaya berupa garis-garis yg tdk teratur.–Lokasi kelainan didaerah occipital.

Page 24: konvulsi

• Kejang lob temporalis ( Kejang psychomotor )– Tjd pd umur 3 - 16 th, tertinggi pd umur 7-11 th– Serangan dgn gerakan separoh bertujuan ada

kelainan kesadaran.– Contoh :• mengusap muka, menggenggam, menjilat bibir, gerakan

menelan,– Bicara tdk relevan, kelakuan yg tdk senonoh.– Keadaan mengantuk sering terjadi– Lama serangan 1 - 2 mnt, sekali-sekali berjam- jam.

Page 25: konvulsi

• Kejang olfactory–Penciuman berubah : berbau busuk–Hampir serupa dgn auditory,

gustatory phenomena

Page 26: konvulsi

• Kejang mioklonus–Serangan menyentak secara tiba-

tiba bgn tubuh–Waktu serangan sering bangun /

mau tidur–Bila mioklonus tdk teratur --> peny.

Saraf difus

Page 27: konvulsi

• Kejang akinetik–Serangan dgn kesadaran hilang

sekejap–Tonus otot penegak hilang–Setelah serangan segar / bangkit

kembali–Bisa hanya kepala terjatuh

Page 28: konvulsi

• Infantil spasm– Sindr link dr berbagai kelainan– Timbul pd umur 1-13 bl– Serangan : kepala, angg. gerak tiba-tiba fleksi &

adduksi– Frek 1x dalam bbp hari sampai 200x / hari– Waktu serangan plg banyak baru bangun dan

sesudah makan.– Bisa berhenti spontan pd umur 3 – 4 th– Sebagian berobah mjd fokal epilepsi– 90 % disertai retardasi mental– Pd ensefalografi: pelebaran ventrikel

Page 29: konvulsi

• Kejang batang otak–Kejang postur tonik–Hiper ekstensi badan –Tungkai ekstensi dan adduksi lengan

Page 30: konvulsi

• Paroxysmal abdominal pain, cyclic vomiting, abdominal epilepsi– Serangan sakit perut ber-ulang2 secara tiba-

tiba– Tidak dijumpai peny. penyebab di visceral– Adanya disritmia paroxysmal pd EEG– Ada respon terhadap antikonvulsan

Page 31: konvulsi

Pemeriksaan Fisik• Dokter yg dpt menyaksikan kejang --> jelas

tipe kejang• Pem. neurologi setelah kejang normal• Setelah kejang periksa kulit / badan, apa ada

kerusakan akibat serangan• Diteliti apa penyebab kejang yg sebenarnya

Page 32: konvulsi

• Diukur lingk. kepala: – Mikro / makrosefali

• Badan sebelah dibandingkan dgn sebelah lagi

• Pem sendi – sendi dan funduskopi• Pem sistematik : – Kesadaran – Motorik– Sensibilitas – Koordinasi – Refleks

Page 33: konvulsi

Pemeriksaan Laboratorium• EEG– Perlu pd penderita kejang– Dilakukan diantara kejang– Penderita kejang 75-85 % memp EEG abnormal

• EEG grand mal: – Gel cepat, voltase tinggi – Spikes

• EEG petit mal: – Spike and wave disemua daerah cortex

• EEG mioklonik: – Polyspike wave

Page 34: konvulsi

• Rontgenogram–X-Ray foto kepala : • fraktur, peregangan sutura,

pengapuran, abnormal besar / btk kepala

• Cerebral angiography• Pneumo-encephalography• X- Ray photo tl pjg --> keracunan

Pb

Page 35: konvulsi

• Pemeriksaan cairan otak–Membuktikan : •meningitis• Ensefalitis•Kejang demam

Page 36: konvulsi

Diferensial Diagnosis• Pem ditujukan menetapkan

penyebab kejang• Anak baru lahir :– Malformasi otak – Hipokalsemia– Anoxia– Trauma lahir– Infeksi– Kern ikterus– Hipoglikemi

Page 37: konvulsi

• Pemeriksaan urine dan feses–Menyingkirkan kelainan pd ginjal–Menyingkirkan keracunan fenotiazin–Menentukan kadar gula darah–Test Toxoplasmin–Isolasi Shigella

Page 38: konvulsi

• Umur 3 hr-10 bl :– Piridoksin

• Umur bl pertama :– Fenilketonuria– Maple syrup dis– Ibu keracunan morfin-heroin

• Umur 1 bl - 6bl : – Infantil spasm

• Umur 6 bl-1 th : – Breath holding spell

Page 39: konvulsi

• Umur 6 bl - 4 th : – Kejang demam

• Umur 2 th : – Kejang berulang ( epilepsi )– Kerusakan struktur otak– Ggn metabolik

• Umur 4 th – 10 h : – Petit mal epilepsi.

Page 40: konvulsi

Pengobatan• Pemberian IVFD• Piridoksin 20 – 50 mg IV• MgSO4 2 %• Calcium glukonat 5 %• Glukose• Diazepam 0,2 – 1 mg / kg bb

Page 41: konvulsi

Epilepsi

Page 42: konvulsi

Defenisi• Epilepsi ialah terjadinya

serangan sementara –Ggn kesadaran–Gerakan kejang –Ggn perasaan–Kelakuan –Dgn frekuensi dua kali atau lebih

yang sifatnya sama

Page 43: konvulsi

Klasifikasi

• International Classification of the Epilepsi Gastaut H 1982

Page 44: konvulsi

• Epilepsi umum–Epilepsi umum primer• Epilepsi petit mal absence• Epilepsi petit mal myoclonic• Epilepsi grand mal• Epilepsi gab petit mal dan grand

mal

Page 45: konvulsi

–Epilepsi umum sekunder• Epilepsi umum sekunder dari

encephalopathia khusus• Epilepsi umum sekunder dari

encephalopathia tdk khusus–West’s syndrome–Lennox-gastaut syndrome–Related syndrome

Page 46: konvulsi

• Epilepsi partiel–Epilepsi partiel primer• Epilepsi partiel motor dgn gel paku ( spike )

di centro mid temporal• Epilepsi partiel affective dgn gel paku

( spike ) di mid temporal• Epilepsi partiel sensorimotor dgn gel paku

( spike ) di parietal• Epilepsi partiel visual dgn gel paku ombak

(spike-wave,di occipital )

Page 47: konvulsi

–Epilepsi partiel sekunder

• Epilepsi partiel secunder dgn simptomatologi elementer.

• Epilepsi partiel secunder dgn simptomatologi kompleks.

Page 48: konvulsi

Kejang Demam( Febrile Convulsion )

Page 49: konvulsi

Definisi

• Suatu serangan kejang akibat kenaikan suhu tubuh ok proses yg tjd diluar kranium.

Page 50: konvulsi

Patologi

• Kejang lama : – sel neuron kekurangan darah– hilang sel gliosis dlm korteks otak kecil, thalamus,

nukleus amygdaloid, hypocampus dan uncus.

• Kejang singkat : PA (-)

Page 51: konvulsi

Biokimia

• Sifat otak, peka kejang bila panas belum jelas diketahui.

• Perubahan pd : Na, K, Ca (-)• Hiperglikemia sementara (-) • Hipoglikemi dan hipokalsemi masing-

masing 3 / 1000 kasus ( Wolf 1978 )

Page 52: konvulsi

Gambaran klinik• Insiden 3-4% dr anak-anak yg usia muda.• Kejangnya sebentar dan berhenti sendiri• Plg sering pd usia 6 bl - 3 th.• Variasi kejang : tonik-klonik, tonik, klonik

fokal, akinetik• Serangan kejang terjadi dlm 24 jam• Pertama dr peny. panas• Anak laki-laki > anak perempuan• Setelah kejang, tdk ada reaksi beberapa

menit kmd sadar kembali dan suhu tubuh naik

Page 53: konvulsi

Penyakit penyerta

• Yg sering penyakit :– Sal nafas bgn atas– Otitis media– Pharingitis, – Roseola – Shigellosis

Page 54: konvulsi

Faktor predisposisi

• Umur• Tingkat kenaikan suhu • Sifat panas yg terjadi• Cepatnya kenaikan suhu• Anak-anak yg seblumnya abnormal

pertumbuhan / perkembangan• Ambang kejang yg rendah

Page 55: konvulsi

Differensial diagnosis

• Perlu anamnese yg benar• Bedakan : – Gemetar– Menggigil– Quivering– Menyentak ( jerk )– Tremulous, twitching

Page 56: konvulsi

• Faktor-faktor lain dianggap menurunkan ambang kejang seperti : – Ggn metabolik – Elektrolit– Racun– Bakteri– Obat-obatan– Dsb.

Page 57: konvulsi

• Menigitis ( bakteri, viral, granulomatous )• Ensefalitis• Infeksi subdural / epidural• Arteritis• Infeksi toxocara• Embolus sepsis• Reye’s syndrome• Intoksikasi Pb• Sindroma hemolitik – uremik • Thrombophlebitis karotis

Page 58: konvulsi

Prognosis

• Meninggal : tidak ada• Hemiparesis menetap : 0,2 %• Epilepsi : 2 – 4 % ( Nelson Ellenberg 1976 )

Page 59: konvulsi

• Tiga faktor peramal penderita kejang epilepsi :–Kelainan neurologi + perkembangan (+)–Famili / keluarga ada penderita epilepsi–Kejang demam yg pertama :• Fokal• Multiple, • Lama kejang 15 – 30 mnt.

Page 60: konvulsi

• Bila satu faktor resiko 3 % epilepsi• Bila dua atau lebih faktor resiko 13 % epilepsi• Epilepsi tjd mulai dalam 1 th pertama setelah

kejang demam• 3/4 kasus mjd epilepsi dlm 3 th dr kejang demam• Kejang demam berulang : 1/3 kasus plg sdkt 1 x

berulang• Dan dr yg berulang 1/2 lagi akan mengalami

kejang demam ulangan lagi• Kejang demam yg pertama lebih dini

kemungkinan berulang lebih banyak

Page 61: konvulsi

• Inteligence :– IQ dlm batas yg serupa dgn saudara-saudaranya.

• Ggn belajar :– Kemajuan pendidikan dibandingkan dgn yg

kejang demam tdk ada.

• Genetics :– Kejang demam sering terdpt dlm famili /

keluarga, 10 % org tua penderita kejang demam, positif peny. yg serupa

Page 62: konvulsi

Pengobatan

• Akut :– Kejang harus diakhiri dgn cepat / tepat

sesuai dgn bahan / fasilitas yg ada setempat

– Jalan nafas dipertahankan agar tetap bebas jangan terjadi aspirasi

– Suhu tbh diturunkan dgn membuka baju, kompres es, obat aspirin / anti piretik

Page 63: konvulsi

Evaluasi• Hrs dianggap penyakit yg serius• Lakukan anamnesa yg baik• Pemeriksaan seri atau anjuran

pemeriksaan khusus yg penting : – Anamnese – Pungsi lumbal – EEG – Bila perlu CT-scan– X- foto kepala

Page 64: konvulsi

Pencegahan

• Pemberian diazepam per rektal• Pencegahan jangka lama : – Phenobarbital– Valproic acid

• Penanganan umum : – Menurunkan suhu tubuh– Membuat posisi miring– Pengobatan infeksi– Mengatasi kejang