kontribusi pendidikan agama islam dalam...

86
KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KPRIBADIAN MUSLIM SISWA SMP Negeri 217 JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pdi) Oleh : YATHMI 106011000206 Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1431 H / 2010 M

Upload: vanxuyen

Post on 07-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM PEMBENTUKAN KPRIBADIAN MUSLIM

SISWA SMP Negeri 217 JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pdi)

Oleh :

YATHMI

106011000206

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

1431 H / 2010 M

Page 2: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM PEMBENTUKAN KPRIBADIAN MUSLIM

SISWA SMP Negeri 217 JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pdi)

Oleh :

YATHMI

106011000206

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

1431 H / 2010 M

Page 3: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

IDENTITAS

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

PETUNJUK

1. Sebelum menjawab pertanyaan hendaklah di mulai dengan membaca

basmalah !

2. Lingkarilah di antara jawaban (a, b, c dan d) yang tersedia sesual dengan

pendapat dan keyakinan anda!

3. Setiap pertanyaan hanya satu jawaban !

PERTANYAAN

A. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam ( Variabel X)

1. Guru agama saya menerapkan materi yang telah di jelaskan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pemah

2. Guru agama saya memberikan tugas di akhir pembelajaran

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. TidakPernah

3. Saya aktif mengikuti pelajaran agama

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pemah

4. Saya memahami materi pelajaran agama yang di berikan guru agama

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

5. Guru agama menyuruh saya untuk menghormati orang tua, guru dan teman

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

6. Guru agama memberikan bimbingan dan nasehat pada saat belajar

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

Page 4: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

7. Guru agama saya hadir pada saat ada pelajaran agama

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

8. Guru agama saya mewajibkan muridnya untuk mengikuti Rohis

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

9. Guru agama saya menyuruh saya untuk mengikuti pengajian di rumah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pemah

10. Guru agama saya menyuruh saya untuk mengikuti Sanlat

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

11. Guru agama saya memberikan motivasi untuk memperdalam ilmu agama

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pemah

12. Guru agama saya mengajak saya shalat dzuhur berjamaah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pemah

B. Kepribadian Muslim Siswa ( Variabel Y)

13. Saya berdo’a sebelum belajar

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

14. Saya melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

15. Saya berpuasa di bulan Ramadhan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

16. Saya membaca AI-Qur’an pada waktu siang dan malam

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pemah

Page 5: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

17. Saya melaksanakan shalat karena kemauan sendiri

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

18. Saya meininta izin orang tua ketika keluar dari rumah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

19. Saya merasa berdosa bila berbohong pada guru dan orang tua

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

20. Saya berjabat tangan dan memberi salam jika bertemu dengan guru di jalan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

21. Saya memperhatikan bapak / ibu guru menjelaskan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

22. Saya menghormati orang tua, guru dan ternan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

23. Saya membantu teman yang membutuhkan pertolongan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. TidakPernah

24. Saya mengikuti sanlat pada bulan Ramadhan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

25. Saya mengikuti kegiatan Rohis di sekolah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

26. Saya memberi salam dan mencium tangan orang tua ketika mau sekolah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak Pernah

Page 6: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

HASIL WAWANCARA

DENGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SMP NEGERI 217 JAKARTA TIMUR

Nama : H. Tarmizi

Jabatan : Guru bidang Studi Pendidikan Agama Islam

Hari / Tanggal : Rabu / 13 Oktober 2010

Tempat : Ruang Guru

POKOK PEMBICARAAN

1. Metode apa yang di gunakan dalam mengajarkan pelajaran pendidikan agama

Islam?

2. Apa target yang ingin di capai dalam pembelajaran agama Islam.

3. Usaha apa yang di lakukan untuk membentuk kepribadian muslim siswa?

4. Kendala apa yang di temukan selama pembelajaran agama Islam dan

bagaimana solusinya?

5. Apa target yang telah tercapai selama pembelajaran agama Islam?

6. Evaluasi apa yang di gunakan dalam mengajarkan pendidikan agama Islam?

HASIL WAWANCARA

1. Metode yang di gunakan dalam pembelajaran agama Islam adalah metode

ceramah dan praktek, akan tetapi guru lebih sering menggunakan metode

ceramah. Hal ini di karenakan sebagian besar materi pendidikan agama Islam

untuk kelas VIII lebih cocok menggunakan metode ceramah.

2. Target yang ingin di capai dari pembelajaran agama Islam adalah pertama

agar siswa bisa memahami makna pelajaran agama Islam dan mengetahui

bahwa pelajaran agama Islam sangat bermanfaat bagi mereka. Kedua agar

siswa bertakwa kepada Allah SWT, taat beribadah dan berakhlak mulia.

3. Mengontrol emosi siswa dengan cara melakukan pendekatan kepada siswa.

Dalam hal ini seorang guru tidak boleh langsung memberikan hukuman

kepada siswa yang bermasalah, akan tetapi guru harus terlebih dahulu

Page 7: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

melakukan pendekatan kepada anak untuk mengetahui pokok permasalahan

yang siswa alami. Hal ini dapat membantu memecahkan permasalahan yang

siswa alami.

4. Pertama, jam pelajaran yang sangat minim. Solusinya adalah dengan

memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran, memberikan tausiah. Kedua,

situasi di kelas, dimana jumlah siswa tertalu banyak. Solusinya adalah guru

selalu memantau dan mengawasi siswa gerak gerik siswa dan guru selalu

bersikap sabar dan tegas.

5. Target yang telah tercapai melalui pembelajaran agama Islam siswa taat dan

hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah, disiplin

dalam belajar. Dan terbentuknya kepribadian atau akhlak siswa meskipun

belum maksimal.

6. Evaluasi yang di gunakan terdiri dari evaluasi formatif yakni evaluasi hasil

belajar pada setiap akhir satuan pelajaran, evaluasi harian yang di lakukan

sehari-hari baik di beritahukan terlebih dahulu maupun tidak. Dan evaluasi

sumatif yakni evaluasi hasil belajar pada setiap akhir catur wulan (semester).

Adapun bentuk evaluasinya dengan cara tertulis maupun lisan. Untuk

mengevaluasi ketiga aspek binaan, aspek kognitif melalui pengetahuan, aspek

afektif melalui sikap keberagaman dan aspek kognitif melalui prilaku.

Jakarta, 13 Oktober 2010

H. Tarmizi Yathmi

Interviewee Intervieweer

Page 8: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

HASIL WAWANCARA

DENGAN KEPALA SEKOLAH

SMP NEGERI 217 JAKARTA TIMUR

Nama : Dra. Hj. Mastanah AS

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : Rabu / 13 Oktober 2010

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

POKOK PEMBICARAAN

1. Sejarah berdirinya SMP Negeri 217 Jakarta Timur.

2. Keadaan Guru dan Murid.

3. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 217 Jakarta Timur.

HASIL WAWANCARA

1. SMP Negeri 217 Jakarta yang berlokasi di jalan Gongseng Raya tepatnya di

Gg. Gotong Royong No. 30 Cijantung, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar

Rebo Jakarta Timur. SMPN 217 Jakarta Timur berdiri di atas tanah ± seluas 2.

155 M2 dengan luas bangunan 1. 450 M2, luas halaman 78 M2, lapangan olah

raga seluas 445, 60 M2 dan luas kebun sebesar 181, 40 M2. Lokasi tersebut

letaknya sangat strategis karena dapat dijangkau dari segala arah sehingga

para siswa tidak mengalami kesulitan dalam mencapainya. Di samping

letaknya yang sangat strategis kondisi wilayah di sekitar sekolah tersebut

sangat tenang dan aman, jauh dari kebisingan lalu lintas jalan raya sehingga

para siswa dapat belajar dengan nyaman.

2. Pada saat ini, SMP Negeri 217 Jakarta Timur memiliki tenaga pengajar

sebanyak 36 orang, Pendidikan terakhir para Guru-guru SMP Negeri 217

Jakarta Timur yaita 28 orang lulusan S1 dan 1 orang luhasan S2 dan lainya

lulusan SMA yang sederajat. Adapun keadaan siswa dan tahun ke tahun

mengalami peningkatan jumlah. Pada tahun ajaran 2008 / 2009 siswa SMP

Negeri 217 Jakarta Timur berjumlah 494 orang.

Page 9: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

3. Sarana dan Prasarana yang ada di SMP Negeri 217 Jakarta Timur terdiri dan

13 ruang kelas, satu ruang kepala sekolah dan satu ruang guru, satu ruang

perpustakaan, dua laboratorium, musholla, kantin, dua WC guru, tiga WC

siswa, lapangan bola, satu ruang UKS, satu ruang BP dan sata sanggar

pramuka.

Jakarta, 13 Oktober 2010

Dna. Hi. Mastanah AS Yathmi

Interviewee Intervieweer

Page 10: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,
Page 11: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat

manusia mengenai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi. Salah

satu ajaran Islam adalah mewajibkan kepada umat manusia untuk

melaksanakan pendidikan. Karena menurut ajaran Islam pendidikan

merupakan kebutuhan hidup manusia mutlak yang harus dipenuhi demi

tercapainya kebahagian dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.

Salah satu aspek yang diperhatikan Islam adalah pendidikan. Oleh

karena itu pendidikan adalah merupakan perubahan yang diinginkan dan di

usahakan oleh proses pendidikan atau usaha pendidik, baik pada tingkah laku

individual dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan

bermasyarakat serta alam sekitarnya.

Dalam pendidikan Islam, agama merupakan salat satu aspek yang

perlu ditanamkan dalam diri anak didik. Karena melalui pendidikan agama,

bukan hanya untuk mengembangkan intelek anak didik saja, tapi melalui

pendidikan agama kepribadian anak didikpun akan terbentuk secara

keseluruhan, mulai dari pengetahuan agama, latihan-latihan amaliah sehari-

hari, sikap keberagaman dan prilaku yang sesuai dengan ajaran agama, baik

yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia

lain serta manusia dengan dirinya sendiri.

1

Page 12: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

2

Untuk mewujudkan terbentuknya kepribadian anak didik tersebut,

maka penekanannya dititik beratkan melalui Pendidikan Agama Islam.

Sebagaimana dikemukakan oleh Drs. Ahmad D Marimba, beliau

mengatakan bahwa “Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani dan

rohani berdasarkan hukum-hukum ajaran Islam menuju kepada terbentuknya

kepribadian umat menurut ukuran-ukuran Islam”.1

Pembentukan kepribadian pada dasarnya adalah upaya untuk mengubah

sikap ke arah kecenderungan. Terhadap nilai-nilai yang berlaku umum

dan keislaman. Perubahan sikap tersebut tidak terjadi secara spontan,

akan tetapi di kepribadian yang dimaksud diatas adalah kepribadian

islami atau kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang seluruh

aspeknya, baik tingkah laku luar maupun dalam, seperti kegiatan-

kegiatan jiwanya, filsafat hidupnya dan kepercayaannya menunjukkan

pengabdian kepada Allah dan penyerahan kepada-Nya.2

Dengan demikian jelas bahwa tujuan dari Pendidikan Agama Islam

tidak terlepas dari tujuan hidup manusia yang menciptakan pribadi-pribadi

hamba Allah yang selalu bertakwa kepada-Nya dan dapat mencapai kehidupan

yang bahagia di dunia dan akhirat.

Sebagaimana diketahui bahwa siswa pada sekolah menengah pertama

adalah siswa yang sedang memasuki masa remaja yang penuh dengan

kontradiktif. Masa remaja ini ditandai oleh ketidak mantapan remaja

yang berpindah-pindah dari prilaku atau norma-norma lama ke norma-

norma baru atau sebaliknya. Masa ini sering disebut “Strum and drung”.

Artinya adalah emosi seorang remaja sering timbul dengan cepat,

sehingga menimbulkan kemauan-kemauan yang keras. Ia mulai sadar

dengan dirinya sendiri dan ingin melepaskan dirinya dari segala bentuk

kekangan dan bentrokan terhadap norma-norma yang berlaku yang

kiranya tidak dikehendakinya.3

Dengan demikian guru agama di sekolah menengah pertama ini selain

dituntut untuk menyampaikan materi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Oleh

karena itu dalam pelaksanaannya, guru agama Islam dituntut untuk mampu

mengorientasikan Pendidikan Agama Islam bukan hanya agar anak didik

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, tapi juga

1 Ahmad D. Marimba, Pengantar Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’Arif, 1980), h. 23

2 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat…, h. 68

3 H. Sahilin A. Masir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problem Remaja,

(Jakarta: Kalam Mulia, 1999), Cet. I. h. 64

Page 13: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

3

harus mampu mengupayakan bagaimana agar anak didik mempunyai

kepedulian sosial yang tinggi, mempunyai semangat kerja yang sesuai dengan

nilai-nilai ajaran Islam dan mampu berinteraksi dengan sesamanya (teman,

guru, orang tua dan lingkungan) dengan baik.

Dalam masyarakat tujuan Pendidikan Agama Islam sering

dipertanyakan mereka menganggap bahwa “Pendidikan agama yang diberikan

di sekolah hanya ditekankan pada aspek ibadah. Bukan untuk membangun

moral siswa. Sehingga banyak yang menyarankan agar Pendidikan Agama

Islam didekatkan pada masalah moralitas saja. Sedangkan masalah ibadah

sebaiknya diserahkan kepada keluarga.4

Pendidikan agama di sekolah sangat penting untuk pembinaan dan

penyempurnaan pertumbuhan kepribadian anak didik, karena pendidikan

agama mempunyai dua aspek terpenting, yakni aspek pendidikan agama yang

ditunjukkan kepada jiwa atau pembentukan kepribadian, dalam hal ini anak

didik dibimbing agar terbiasa kepada peraturan yang baik yang sesuai dengan

ajaran agama, aspek kedua ditunjukkan kepada pikiran yaitu pengajaran

agama itu sendiri, yakni kepercayaan kepada Tuhan.

Begitu pentingnya pendidikan agama dalam pembentukan kepribadian,

maka apabila pendidikan agama di sekolah dilakukan dengan baik maka

pembentukan pribadi anak terbentuk dengan baik pula dan sebaliknya apabila

pendidikan agama dilakukan dengan tidak baik, maka kepribadian anak akan

sulit dibentuk.

Begitu pentingnya pendidikan agama bagi pembentukan kepribadian

siswa. Memandang perlu untuk menciptakan suasana yang betul-betul islami

di lingkungan sekolah. Karena pendidikan agama disekolah merupakan

pendidikan lanjutan yang dilakukan oleh keluarga. Dengan demikian tugas

guru agama tidak hanya melaksanakan pendidikan agama secara baik, akan

tetapi ia juga harus mampu memperbaiki pendidikan agama secara yang telah

terlanjur salah diterima oleh anak didik, baik dalam keluarga maupun

4 Departemen Agama RI, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, (Jakarta: Direktorat

Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2005), h. 40

Page 14: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

4

masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu seorang guru agama harus mampu

melakukan langkah-langkah yang bersifat keagamaan. Contohnya adalah

membiasakan siswa secara rutin untuk melaksanakan shalat dzhuhur

berjamaah setiap hari, langkah lain dengan sesering mungkin melaksanakan

hari-hari besar Islam, Mengadakan Pesantren kilat, mengisi buku yang di

dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan ibadah yang dilaksanakan selama bulan

puasa dan sebagainya.

Kita mengetahui juga bahwa tujuan penting dari pendidikan Islam

adalah membentuk atau mencapai suatu akhlak atau budi pekerti yang mulia

dan sempurna karena ruh dari pendidikan Islam adalah pendidikan akhlak.

Secara sederhana dapat kita katakan bahwa akhlak yang baik itu bukan

terletak pada segi perbuatan yang lahir, akan tetapi terletak pada segi

dorongan hati nurani yang ikhlas, jika akhlak yang dimiliki baik, maka baik

pula perbuatan akhlak itu, dan jika perbuatan akhlak itu buruk maka lahirlah

perbuatan yang buruk pula.

Di zaman sekarang ini kita banyak dapat mengetahui bahwa anak-anak

sekolahan itu banyak melakukan prilaku tidak terpuji baik itu di sekolah

maupun diluar sekolah, misalnya di dalam sekolah itu sendiri para siswa

terkadang tidak mematuhi peraturan yang sudah diberikan oleh pihak sekolah,

apakah itu berupa dari segi berpakaian atau sopan santun terhadap guru,

sedangkan yang di luar itu sendiri para siswa setelah pulang dari sekolah

kebanyakan siswa duduk dipinggir jalan bahkan terkadang melakukan

perkelahian antar pelajar bahkan ada juga antar teman sendiri melakukan

keributan, yang sehingga dapat meresahkan masyarakat sekitar.

Kepribadian manusia itu pada dasarnya dapat menerima segala

pembentukan. Jika manusia membiasakan perbuatan jahat, maka ia akan

menjadi orang yang jahat. Oleh karena itu akhlak harus diajarkan, yaitu

dengan melatih jiwa kepada pekerjaan, sikap atau tingkah laku yang mulia.

Pentingnya pendidikan itu diberikan sejak dini, orang tua harus dapat

membimbing anak sejak kecil kepada hal-hal yang baik dan benar. Pendidikan

Page 15: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

5

akhlak terhadap anak didik akan mempengaruhi dan mewarnai watak, pribadi,

pola pikir, sikap dan prilaku serta tutur katanya setelah dewasa kelak.

Sebenarnya bila dicermati lebih teliti, salah satu penyebab dari

kelemahan Pendidikan Agama Islam yang gagal dalam membangun nuansa

ibadah dan moralitas sekaligus adalah keterbatasan waktu yang ada di sekolah.

Bagaimanakah membelajarkan agama dengan durasi dua jam perminggu,

sementara lingkungan sekolah dan setelah pulang sekolah. Seorang siswa

menghadapi suasana yang berbeda. Apakah memungkinkan untuk mencapai

tujuan Pendidikan Agama Islam itu sendiri, yaitu membentuk kepribadian

muslim siswa?

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis ingin

meneliti apakah Pendidikan Agama Islam memberikan kontribusi yang

signifikan dalam pembentukan kepribadian siswa SMP Negeri 217 Jakarta

Timur yang di kemas dalam sebuah skripsi yang berjudul “Kontribusi

Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Kepribadian Muslim Siswa

SMP Negeri 217 Jakarta Timur” .

B. Permasalahan

1. Identifikasi masalah

Sejalan dengan judul penelitian ini, maka masalah yang akan di

kaji antara lain adalah :

a. Prestasi siswa SMP Negeri 217 Jakarta Timur.

b. Akhlak siswa SMP Negeri 217 Jakarta Timur.

c. Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 217

Jakarta Timur.

d. Keadaan lingkungan SMP Negeri 217 Jakarta Timur.

e. Sarana Prasarana di SMP Negeri 217 Jakarta Timur.

2. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dan memperjelas masalah yang akan di teliti,

maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :

Page 16: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

6

a. Pendidikan Agama Islam yang dimaksud adalah Pendidikan Agama

Islam SMP yang akan dilihat dari segi unsur pengetahuan, perasaan

keberagaman, prilaku dan langkah-langkah yang dilakukan guru

agama dalam membentuk kepribadian siswa.

b. Kepribadian yang dimaksud disini adalah kepribadian Muslim, yakni

jati diri seseorang yang dapat diperolah dari cara dia berbuat dalam

kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah yang diwarnai

oleh ajaran agama Islam.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Kontribusi Terhadap

Pembentukan Kepribadian Muslim Siswa SMP Negeri 217 Jakarta

Timur?“.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini bertujuan untuk :

a. Untuk mengetahui sejauh mana guru agama Islam itu berperan dalam

kehidupan siswa SMP Negeri 217 Jakarta Timur.

b. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan sekolah dalam

memberikan sumbangan Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan

siswa SMP Negeri 217 Jakarta Timur yang lebih baik.

c. Untuk mengetahui tingkat pelaksanaan siswa dalam menjalankan

ajaran agama Islam.

d. Untuk mengetahui kontribusi Pendidikan Agama Islam di sekolah

dalam pembentukan kepribadian muslim siswa di SMP Negeri 217

Jakarta Timur.

Page 17: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

7

2. Manfaat Penelitian

a. Memberikan masukan kepada guru agama dalam upaya meningkatkan

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 217 Jakarta Timur.

b. Memberikan motivasi kepada guru agama untuk lebih meningkatkan

pengajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 217 Jakarta

Timur dalam rangka membentuk kepribadian siswa.

c. Menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi penulis sebagai calon

guru dan memberikan informasi tentang pentingnya Pendidikan

Agama Islam dalam upaya pembentukan kepribadian Muslim Islam.

Page 18: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya

awalan “pe” dan akhiran “an”, yang mengandung arti perbuatan. Istilah

pendidikan ini semula berasal dari bahasa yunani, yaitu “paedagogie”

yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Kemudian istilah ini

di terjemahkan ke dalam bahasa inggris “education” yang berarti

pengembangan atau bimbingan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa

“pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang

untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan,

proses, perbuatan dan cara mendidik.”1

Selanjutnya menurut H. M. Arifin, M. Ed disebutkan bahwa

“pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing

dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik, baik

dalam bentuk pendidikan formal maupun non formal.”2

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan P dan K, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. I, h. 204 2 H. M. Arifin, M. Ed, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan

Keluarga, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), h. 14

8

Page 19: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

9

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia dalam rangka

membentuk kepribadian yang berkualitas. Aktivitas pendidikan ini

dilaksanakan dalam suatu proses panjang baik melalui bimbingan,

pengajaran dan latihan-latihan secara formal maupun non formal.

Selanjutnya mengenai pengertian Pendidikan Agama Islam,

menurut Zakiah Daradjat adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak

didik agar ia memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan

ajaran agama Islam sebagai pendangan hidup demi keselamatan dan

kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.3

Dalam kurikulum PAI 2004 dijelaskan bahwa,

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati

hingga mengimani ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran dan latihan dengan tuntutan menghormati penganut agama

lain dalam hubungannya dengan kurikulum antar umat beragama

hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa.4

Selanjutnya menurut Sutrisno Muslimin,

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati

hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab Al-

Qur’an dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan

dan penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntunan untuk menghormati

penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar

umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa.5

3 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. III, h. 86

4 Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi PAI, diakses pada 15

Mei 2007 dari http://www.puskur.net/inc/si/smp/Pendidikan Agama Islam 5 Sutrisno Muslimin, Pengembangan nilai-nilai Islam dalam Kurikulum Pendidikan Agama

Islam, diakses pada 25 Mei 2007 dari http://sutrisno2.wordpress.pdf

Page 20: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

10

Sedangkan menurut Zuhairini, “Pendidikan Agama Islam adalah

usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik

agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran agama Islam.”6

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan secara

sistematis melalui bimbingan, pengarajan dan latihan dalam rangka

menyiapkan anak didik, untuk mengenal, memahami, menghayati,

mengimani bahkan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam

“Segala sesuatu yang dilakukan manusia memiliki dasar yang

menjadi landasan dan akan mengarahkan kepada tujuan yang akan dicapai.

Demikian juga dengan Pendidikan Agama Islam. Adapun dasar

pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dapat ditinjau dari segi religius,

yuridis formil dan sosial psikologis.”7

Ditinjau dari segi religius, Pendidikan Agama Islam berlandaskan

pada sumber ajaran agama Islam yang tertera dalam ayat Al-Qu’ran dan

Hadits Nabi. Dalam ajaran Islam pendidikan agama harus dilaksanakan

dan hal itu merupakan salah satu bentuk ibadah. Hal ini sebagaimana

dalam firman Allah yang berbunyi :

“Ajaklah kepada agama tuhanmu dengan cara yang bijaksana dan

dengan nasehat yang baik” (QS. An-Nahl: 125).

Ayat tersebut mengandung pengertian bahwa dalam ajaran Islam

terdapat perintah untuk melaksanakan Pendidikan Agama Islam, di mana

dengan pendidikan tersebut akan dapat mengantar seseorang kepada

agama Allah, yaitu agama Islam.

6 Zuhairini dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usana Offset Printing,

1981), h. 27 7 Yunus Namsa, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), h.

25

Page 21: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

11

Selain itu Rasulullah juga bersabda :

“Tidak ada seorangpun orang yang baru lahir melainkan dalam keadaan

suci. Maka kedua orang tuanya yang menjadikan anak tersebut beragama

yahudi, nasrani atau majusi”. (H. R. Muslim)8

Hadits tersebut menunjukkan bahwa pendidikan agama sangatlah

penting untuk mengantarkan manusia pada fitrahhnya. Yaitu percaya

kepada Allah SWT. Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam seharusnya

diberikan sejak dini kepada anak. Karena akan menentukan apakah anak

itu tetap pada fitrahnya, yaitu beragama Islam ataukah sebaliknya.

Dari segi yuridis formil, Pendidikan Agama Islam berlandaskan

pada perundang-undangan dan peraturan-peraturan yang berlaku di

Indonesia. Secara yuridis, ada tiga dasar yang menjadi landasan

pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yaitu Pancasila, UUD 1945.

Pada sila pertama pancasila disebutkan bahwa dengan sila

Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia percaya dan takwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan semua perintah-Nya dan

menjauhi semua larangan-Nya. Untuk merealisasikan hal tersebut maka

diperlukan adanya pendidikan agama yang akan mengantarkan bangsa

Indonesia untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Demikian juga dalam UUD 1945 pada Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2

disebutkan bahwa,

Negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa dan Negara menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-

masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. Bunyi

dari pada UUD 1945 tersebut mengandung pengertian bahwa bangsa

Indonesia harus beragama dan Negara akan menjamin umat beragama

untuk menjalankan ajaran agamanya. Oleh karena itu, agar bangsa

Indonesia bisa beribadah sesuai dengan ajaran agamanya masing-

masing, maka diperlukan pendidikan agama.9

8 Al-Imam Nawawi, Shahih Muslim. Jilid IV. Terjemahan dari Shahih Muslim Oleh

Ma’mun Daud, (Klang Slangor Book Centre, 1997), Cet. V, h. 243 9 Shahilin A. Nasir, Peranan Pendidika Agama……, h.45-46

Page 22: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

12

Selanjutnya pelaksanaan pendidikan agama telah diatur dalam

undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pada Bab VI pasal 30 ayat 3 yang

menyatakan bahwa “pendidikan keagamaan diselenggarakan pada jenjang

pendidikan formal, non formal dan informal.”10

Dari segi sosial psikologis, Pendidikan Agama Islam berlandaskan

pada kebutuhan manusia akan adanya pegangan hidup, yaitu agama.

Dengan beragama seseorang akan merasa jiwanya tentram, sehingga ia

akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah untuk

mendapatkan ketentraman jiwa tersebut. Dalam hai ini Pendidikan Agama

Islam akan mengarahkan fitrah manusia kea rah yang benar sehingga

mereka akan selalu mengamalkan ajaran agama Islam.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup keseluruhan

ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Ruang

lingkup tersebut meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara

hubungan manusia dengan Allah, dengan sesama manusia, dengan diri

sendir dan dengan lingkungannya.11

Selanjutnya ruang lingkup Pendidikan Agama Islam secara garis besar

dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek yang merupakan kerangka dasar

ajaran Islam,

Yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Akidah merupakan penjabaran dari

konsep iman, syari’ah merupakan penjabaran dari konsep islam dan

akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan. Dari ketiga kerangka

dasar tersebut berkembang berbagai kajian keislaman seperti ilmu

kalam yang merupakan pengembangan dari aqidah, ilmu fiqh yang

merupakan pengembangan dari syari’ah dan ilmu akhlak yang

merupakan pengembangan dari ilmu akhlak.12

10

Departemen Pendidikan Nasional, UU Sisdiknas, (Jakarta: Sinar Grafik, 2006), h. 16 11

Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi PAI, diakses pada 15

Mei 2007 dari hhtp://www.puskur.net/inc/si/smp/Pendidikan Agama Islam 12

Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis

Kompetensi Sekolah Menengah Pertama, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Lanjutan Tingkat

Pertama, 2004), h. 3

Page 23: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

13

Dari ketiga aspek di atas maka ruang lingkup Pendidikan Agama

Islam antara lain meliputi :

a. Pendidikan Keimanan dan Keislaman

Pokok yang utama dan pertama dalam Islam adalah beriman

dan mengi’tikadkan adanya Allah SWT. Oleh karena itu pendidikan

keimanan dan ketauhidan adalah pendidikan yang utama dan pertama

bagi setiap muslim.

Menurut Zakiah Daradjat, pembinaan keimanan dan ketauhidan

ini seharusnya diberikan kepada anak mulai sejak dalam kandungan,

karena pendidikan yang diberikan kepada anak ketika dalam

kandungan akan berpengaruh bagi perkembangan anak di masa yang

akan datang.13

Dalam surat Luqman terdapat ayat yang berkenaan tentang

pendidikan keimanan kepada Allah SWT :

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya,

di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah

kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan

(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13)

Ayat tersebut menjelaskan tentang pembentukan keyakinan

kepada Allah SWT yang ditanamkan Luqman kepada anaknya. Hal itu

menjadi pedoman bagi kita bahwa pendidikan yang pertama dan utama

adalah membentuk keyakinan kepada Allah SWT yang diharapkan

dapat melandasi sikap, tingkah laku dan kepribadian anak didik.

b. Pendidikan Akhlak Mulia

Sejalan dengan pembentukan dasar keyakinan dan keimanan,

maka diperlukan juga usaha membentuk akhlak yang mulia. Akhlak

13

Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, (Jakarta:

Ruhama, 1995), h. 55

Page 24: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

14

merupakan modal bagi semua orang yang hidup dalam lingkungan

sosial.

Akhlak sangat berhubungan erat dengan muamalah manusia

dengan manusia lainnya secara individual maupun kolektif, tidak

terbatas pada penyusunan hubungan antara manusia dengan manusia

lainnya, tetapi juga mengatur hubungan antara Tuhan dengan Hamba-

nya.

Salah satu ayat yang berhubungan dengan pendidikan akhlak

al-karimah adalah:

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)

kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam

Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam

dua tahun [1180]. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu

bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (QS. Luqman: 14)

Dari ayat di atas jelaslah bahwa pendidikan akhlak itu sangat

diperlukan bagi kehidupan kita. Dengan adanya pendidikan akhlak,

orang akan mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana

seharusnya dan mana yang tidak seharusnya.

Allah SWT berfirman dalam durat Luqman :

Artinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan

(oleh Allah)”. (QS. Luqman: 17)

Ayat di atas menceritakan tentang pendidikan yang dilakukan

Luqman kepada anaknya, yaitu untuk mendirikan shalat, berbuat baik

dan mencegah yang mungkar. Dari ayat tersebut jelaslah bahwa

Page 25: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

15

pendidikan dalam keluarga sangat berpengaruh bagi anak untuk bekal

di masa yang akan datang.

Adapun dalam pengajaran agama Islam ruang lingkup

Pendidikan Agama Islam digambarkan dalam mata pelajaran agama

Islam yang meliputi :

1) Al-Qur’an dan Hadits

2) Aqidah

3) Akhlak

4) Fiqh

5) Tarikh dan Kebudayaan Islam14

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Sebelum tujuan yang ingin dicapai dari Pendidikan Agama Islam,

maka terlebih dahulu harus diketahui fungsi dari Pendidikan Agama Islam

itu sendiri. Adapun funsi Pendidikan Agama Islam di sekolah lembaga

pendidikan formal adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan

Yaitu untuk mengembangkan dan meningkatkan keimanan dan

ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu fungsi Pendidikan

Agama Islam di sekolah adalah menumbuh kembangkan lebih lanjut

keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah

ditanamkan dalam keluarga melalui bimbingan, pengajaran dan

pelatihan.

b. Penyaluran

Yaitu menyalurkan peserta didik yang memiliki bakat khusus di

bidang agama sehingga dapat berkembang secara optimal.

c. Perbaikan

Yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan

pemahaman dan pengamalan ajara Islam dalam kehidupan sehari-hari.

14

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, diakses pada 15 Mei 2007 dari

http://www.puskur.net/inc/si/smp/Pendidikan Agama Islam.pdf

Page 26: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

16

d. Pencegahan

Yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan peserta didik

atau dari budaya asing yang dapat membahyakan pertumbuhan dan

perkembangan mereka.

e. Penyesuaian

Yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan mampu mengubah

lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

f. Sumber Nilai

Yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan di dunia

dan akhirat.

g. Pengajaran

Yaitu menyampaikan pengetahuan keagamaan secara fungsional.15

5. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai oleh seseorang yang

melakukan suatu kegiatan. Dalam bidang pendidikan tujuan merupakan

faktor yang sangat penting, karena merupakan arah yang hendak dituju

oleh pendidikan itu. Demikian pula halnya dalam pendidikan agama, maka

tujuan pendidikan agama itulah yang hendak di capai dalam pelaksanaan

pendidikan.

Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengamalan

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim

yang terus berkembang dalam keimanan, ketakwaan, berbangsa dan

bernegara serta untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.16

Dalam buku metodologi pengajaran agama Islam, Ahmad Tafsir

menyatakan,

15

Yunus Namsa, Metodolohi Pengajaran…., h. 34 16

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), h. 135

Page 27: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

17

Bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam harus meliputi aspek kognitif,

efektif dan psikomotorik. Untuk aspek kognitif tujuannya adalah

mengembangkan atau membina pemahaman agama Islam, agar siswa

paham akan ajaran Islam. Pada aspek efektif tujuan yang ingin dicapai

adalah siswa menerima ajaran islam tersebut. Sedangkan pada aspek

psikomotorik, tujuan yang ingin dicapai adalah agar siswa terampil

melakukan ajaran Islam dalam kehidupan sehair-hari.17

Dalam kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran PAI untuk

SMP disebutkan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah :

a. Menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan

serta pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang berkembang keimanan dan ketakwaannya

kepada Allah SWT.

b. Mewujudkan manusia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu

manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur,

adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga kehormatan secara

personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dan

komunitas sekolah.18

Menurut Zakiah Daradjat, “tujuan pengajaran agama Islam harus

mengandung bahan pelajaran yang bersifat menumbuhkan dan

memperkuat iman. Membekali dan memperkaya ilmu agama, membina

keterampilan beramal, menumbuhkan dan memupuk rasa sosial dan sifat-

sifat terpuji”.19

Menurut Yunus Namsa, “Pendidikan Agama Islam bertujuan

meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslin yang

17

Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 1997), h. 86 18

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, diakses pada 15 Mei 2007 dari

http://www.puskur.net/inc/si/smp/Pendidikan Agama Islam 19

Zakiah Daradjat, Metodologi pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara), h. 79

Page 28: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

18

beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.20

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

Pendidikan Agama Islam adalah merealisasikan manusia muslim yang

beriman, bertakwa dan berilmu pengetahuan serta berakhlak mulia dalam

kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang mampu

mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan menjalankan semua

perintah-Nya dan menjauhi larangan-nya.

B. Kepribadian Muslim

1. Pengertian Kepribadian Muslim

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau

suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang lain atau bangsa lain.21

Prof. Dr. Djalaluddin mengatakan bahwa kepribadian adalah sifat

khas seseorang yang menyebabkan seseorang mempunyai sifat yang

berbeda dengan orang lain.22

Sedangkan secara terminologis, banyak para ahli yang berpendapat

tentang arti kepribadian, antara lain :

a. G. W. Allport mengatakan bahwa “kepribadian adalah organisasi

dinamis dalam individu sebagai system psikofisik yang menentukan

caranya yang khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya”.23

b. E. Y. Kemp menyatakan bahwa “kepribadian adalah integritasi

daripada system kebiasaan-kebiasaan yang menunjukkan cara khas

pada individu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan”.24

20

Yunus Namsa, Metodologi Pengajaran…, h. 33 21

Tim Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa P dan K. Kamus Besar Bahasa

Indonesia, h. 70 22

Djalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 173 23

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1998), h.

136 24

Rahmayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 288

Page 29: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

19

c. Zuhairini mengatakan bahwa “kepribadian adalah hasil dari suatu

proses kehidupan yang dijalani seseorang’.25

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kepribadian adalah sifat khas seseorang yang menyebabkan seseorang

mempunyai sifat yang berbeda dari orang lain, baik daripada pola pikir,

sikap dan tingkah laku dalam kehidupannya untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungannya.

Selanjutnya pengertian kepribadian islami, adalah kepribadian

yang seluruh aspeknya, baik tingkah laku luar maupun dalam, seperti

kegiatan-kegiatan jiwanya, filsafat hidupnya dan kepercayaannya

menunjukkan pengabdian kepada Allah SWT dan penyerahan kepada-

Nya.26

2. Unsur-unsur Kepribadian Muslim

Menurut Ahmad D. Marimba kepribadian seseorang terdiri dari

tiga unsur, yaitu:

a. Aspek-aspek kejasmanian; meliputi tingkah laku luar yang mudah

Nampak. Seperti cara orang berbicara dan cara orang bertindak.

b. Aspek-aspek kejiwaan; meliputi aspek-aspek yang tidak segera tampak

dilihat. Seperti cara-cara berfikir, sikap dan minat seseorang.

c. Aspek-aspek kerohanian; aspek ini meliputi kejiwaan yang lebih

abstrak, yaitu filsafat hidup dan kepercayaan.27

Ketiga aspek tersebut (kejasmanian, kejiwaan dan kerohanian)

secara naluriah berada dalam satu kesatuan manusia secara utuh, yaitu

manusia berkehendak, berperasaan, berpikir dan berbuat. Apabila dalam

diri manusia tersebut memiliki jiwa yang sehat, ketiga unsure tersebut

bekerja dalam suatu susunan yang harmonis maka segala bentuk tujuan

dan segala gerak-geriknya selalu memenuhi keperluan dan keinginan

25

Zuhairini, filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 187 26

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat…, h. 68 27

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat…, h. 67

Page 30: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

20

manusia. Sebaliknya apabila ketiga sistem tersebut bertentangan satu sama

yang lainnya, maka orang tersebut akan dinamakan sebagai orang yang

tidak dapat menyesuaikan diri, ia menjadi tidak puas dengan dirinya dan

lingkungannya.

Dalam psikologi Kepribadian Islam “ketiga unsur diatas

dinamakan sebagai struktur kepribadian, yaitu aspek-aspek yang bersifat

stabil, menetap, abadi, serta merupakan unsur-unsur pokok pembentukan

pembukaan tingkah laku individu”.28

Dalam terminology Islam, “ketiga unsur di atas disebutkan dalam

istilah lain, yaitu struktur jasad, ruh dan nafs. Jasad merupakan aspek

biologis atau psikis manusia, sedangkan nafs merupakan aspek psikopisik

manusia yang merupakan sinergi antara jasad dan ruh”.29

Jasad kepribadian seseorang tidak akan bisa dipisahkan dari ketiga

unsur diatas (jasad, ruh dan nafs). Ketiga unsur tersebut akan saling

membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Keberadaan jasad tanpa

ruh merupakan substansi yang mati, sedangkan ruh tanpa jasad tidak akan

teraktualisasi. Oleh karena itu perlu adanya sinergi antara dua aspek

tersebut sehingga menjadi nafs. Dengan nafs ini maka masing-masing

keinginan jasad dan ruh akan terpenuhi.

3. Dinamika Kepribadian Muslim

Struktur kepribadian yang ada pada diri seseorang tidak dapat

dikatakan baik ataupun buruk sebelum ada usaha untuk

mengaktualisasikannya. Aktualisasi struktur tersebut tergantung pada

pilihan seseorang. Upaya seseorang untuk memilih dan

mengaktualisasikan potensi itu memiliki dinamika proses, seiring dengan

hal-hal lain yang mempengaruhinya.

Berdasarkan pembagian struktur kepribadian manusia yang telah di

kemukakan di atas, maka dinamika kepribadian seseorang terbagi menjadi

28

Abdul Mujib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006), h. 54 29

Abdul Mujib, Kepribadian Dalam…, h. 56

Page 31: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

21

dinamika struktur jasmani, dinamika struktur rohani dan dinamika struktur

nafsani.

a. Dinamika Struktur Jasmani

Struktur jasmani merupakan aspek psikologis dari struktur

kepribadian manusia. Aspek ini merupakan wadah struktur ruh dan

tidak dipersiapkan untuk membentuk tingkah laku. Kesendirian

struktur jasmani tidak akan mampu membentuk tingkah laku lahiriah

maupun batiniah. Struktur jasmani memiliki daya atau energi yang

menggambarkan proses fisiknya yang disebut dengan daya hidup.

Akan tetapi daya hidup ini belum mampu menggerakkan suatu tingkah

laku selama struktur jasmani ini belum ditempati oleh struktur ruhani.

b. Dinamika Struktur Ruhani

Struktur ruhani merupakan aspek psikologis dari struktur

kepribadian manusia. Ia diciptakan untuk menjadi substansi sekaligus

esensi kepribadian manusia. Eksistensinya tidak hanya di alam imateri,

tetapi juga di alam materi kedirian dan kesendiriannya mampu

bereksistensi meskipun sifatnya imateri di dunia. Tingkah laku

ruhaniah dapat terwujud dengan kesendirian struktur ruhani dan

tingkah laku dapat menjadi actual apabila struktur ruhani menyatu

dengan struktur jasmani.

Struktur ruhani sifatnya kekal, adanya lebih dulu dan

kehidupannya lebih lama dari pada kehidupan manusia.

Kedahuluannya memberikan motivasi bagi kehidupan nafs kelak, agar

manusia mengerjakan perbuatan yang benar dan meninggalkan

perbuatan yang salah. Sedang keabadiannya akan mendapatkan

balasan atas kepribadian yang telah diperbuat.

Ditinjau dari segi kontruksi kebutuhan hidup, ruh manusia

membutuhkan agama yang dapat membimbing kehidupan manusia

kearah fitrah aslinya, yaitu suci dan rindu akan kehadirat Allah SWT.

Page 32: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

22

Tanpa agama maka kehidupan manusia hanyalah sebatas susunan

tulang, daging dan organ-organ biologis semata. Apabila agama Islam

menjadi kerangka bagi kepribadian manusia, maka segala tindakan

kepribadiannya dianggap sebagai ibadah, karena ibadah merupakan

aktualisasi diri yang paling sesuai dengan konstruksi kepribadian

Islam. Aktualisasi diri ini akan membentuk suatu jati diri dan harga

diri yang benar-benar fitrahh dan islami. jati diri manusia dtentukan

oleh kemampuannya meningkatkan kualitas keberagaman melalui

ketakwaan.

c. Dinamika Struktur Nafsani

Struktur nafsani merupakan struktur psikofisik dari kepribadian

manusia. Struktur ini dapat mengaktualisasikan semua rencana dan

perjanjian Allah kepada manusia yang berwujud tingkah laku atau

kepribadian. Struktur nafsani merupakan paduan integral antara

struktur jasmani dan ruhani.

Struktur nafsani ini tediri dari aspek fisik dan psikis yang akan

selalu berinteraksi satu sama lain. Aspek struktur nafsani tidak sama

dengan struktur jasmani karena telah menyatu dengan aspek psikis

struktur ruhani. Dalam membentuk suatu kepribadian, kedua aspek ini

akan saling tarik menarik. Apabila struktur nafsani cenderung

mengikuti nature ruhani maka nilai kepribadiannya menjadi baik.30

Aspek fisik struktur nafsani tidak hanya digunakan untuk

memenuhi kebutuhan nafsu implusif jasmaniah, tapi juga harus

digunakan untuk membantu kebutuhan aspek psikis struktur nafsani.

Misalnya makan dan minum tidak hanya untuk sekedar menguatkan

tubuh, tapi setelah itu juga harus digunakan untuk beribadah.

Selanjutnya aspek psikis struktur nafsani juga memiliki

korelasi erat dengan aspek fisik. Misalnya penggunaan energi psikis

untuk berfikir harus diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan fisik.

Misalnya kegiatan berzikir, harus diimbangi dengan makan, minum,

30

Abdul Mujib, Kepribadian Dalam…, h. 124

Page 33: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

23

tidur dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar keduanya seimbang

sehingga seseorang akan terhindar dari penyakit.

4. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian

Untuk membentuk kepribadian seseorang bukanlah hal yang

mudah. Secara fitrah manusia memang terdorong melakukan sesuatu yang

baik dan benar. Namun terkadang naluri mendorong seseorang untuk

melakukan yang bertentangan dengan realita yang ada.

Kepribadian itu terkadang dan mengalami perubahan-perubahan.

Tetapi di dalam perkembangan itu makin terbentuklah pola-polanya yang

tetap dan khas sehingga merupakan ciri-ciri yang unik bagi setiap

individu.

Menurut M. Ngalim Purwanto, faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan dan terbentuknya kepribadian adalah :

a. Faktor Biologis

Faktor biologis ini berhubungan dengan keadaan jasmani.

Semenjak dilahirkan keadaan jasmani seseorang telah menunjukkan

adanya perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat dilihat pada setiap bayi

yang baru lahir yang menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada

pada seseorang ada yang diperoleh dari keturunan dan ada pula yang

merupakan pembawaan. Keadaan fisik baik yang berasal dari

keturunan maupun yang merupakan pembawaan yang dibawa sejak

lahir itu memainkan peranan penting pada kepribadian seseorang.

Contohnya mengenai konstitusi tubuh, seperti tingginya, besarnya,

beratnya dan sebagainya.

b. Faktor Sosial

Yang dimaksud faktor sosial adalah masyarakat, yaitu

manusia-manusia lain di sekitar individu yang bersangkutan. Yang

termasuk faktor sosial ini antara lain tradisi, adat istiadat, peraturan-

peraturan, bahasa dan sebagainya yang berlaku dalam suatu

masyarakat. Contohnya adalah anak sejak dilahirkan telah bergaul

Page 34: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

24

dengan orang-orang di sekitarnya. Pertama-tama dengan keluarganya,

terutama dengan ayah dan ibu, kemudian dengan anggota keluarga

yang lain seperti kakak dan adik. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa peran keluarga sangat penting dalam menentukan pembentukan

kepribadian anak selanjutnya. Demikian pula dengan tradisi dan

kebiasaan yang berlaku dalam keluarga itu.

c. Faktor Kebudayaan

Sebenarnya faktor ini masuk kedalam faktor sosial.

Kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kebudayaan tiap daerah atau Negara

itu berbeda. Hal itu menunjukkan bahwa cara-cara hidup, kebiasaan,

bahasa, kepercayaan dan sebagainya dari suatu daerah atau masyarakat

tertentu berbeda dengan daerah atau masyarakat lain. Contohnya

seorang anak cenderung meniru tingkah laku atau perbuatan orang-

orang yang ada di sekitarnya. Maka secara tidak langsung ia akan

menyerap sifat-sifat kepribadian orang-orang yang ditirunya.31

5. Proses Pembentukan Kepribadian

Sebagaimana kita ketahui bahwa segala sesuatu membutuhkan satu

proses untuk bisa mencapai tujuan yang di inginkan. Demikian pula

dengan pembentukan kepribadian seseorang dapat dilakukan melalui tiga

macam pendidikan :

a. Pranatal Education

Proses pendidikan ini dilakukan secara tidak langsung. Proses

ini dimulai di saat pemilihan calon suami atau istri dari kalangan yang

baik dan berakhlak. Kemudian dilanjutkan dengan sikap dan prilaku

orang tua yang islami disaat bayi sejak dalam kandungan ditambah lagi

dengan pemberian makanan dan minuman yang halal dan baik, serta

dilengkapi dengan sikap penerimaan yang baik dari kedua orang tua

atas kelahiran bayi tersebut.

31

Abdul Mujib, Kepribadian Dalam…, h. 130

Page 35: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

25

b. Education By Another

Proses pendidikan ini dilakukan secara langsung oleh orang

lain (orang tua di rumah, guru di sekolah dan pemimpin di

masyarakat). Manusia sewaktu dilahirkan tidak mengetahui suatu

apapun. Oleh karena itu diperlukan orang lain untuk mendidik manusia

agar ia mengetahui dirinya dan lingkungannya. Proses ini dimulai

semenjak anak lahir sampai anak mencapai kedewasaan baik jasmani

maupun rohani.

c. Self Education

Proses ini dilakunkan melalui kegiatan pribadi tanpa bantuan

orang lain, seperti membaca buku, majalah, Koran, mengadakan

penelitian dan sebagainya.32

C. Kerangka Berfikir

Pendidikan Agama Islam adalah suatu bimbingan yang dilakukan oleh

orang dewasa kepada peserta didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki

kepribadian muslim. Ia merupakan proses pendidikan yang mengarah pada

pembentukan akhlak atau kepribadian.

Pendidikan Agama Islam memiliki tujuan untuk merealisasikan

manusia muslim yang beriman dan bertakwa serta berilmu pengetahuan yang

mampu mengabdikan diri kepada Allah dengan sikap dan kepribadian bulat

yang merujuk pada penyerahan diri kepada-Nya dalam segala aspek

kehidupan, baik dunia maupun akhirat.

Kepribadian adalah sifat khas seseorang yang menyebabkan seseorang

mempunyai sifat yang berbeda dari orang lain, baik pola pikir, sikap dan

tingkah laku dalam kehidupannya untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

Setiap orang akan memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Hal itu

sangat dipengaruhi oleh faktor biologis, faktor sosial dan faktor kebudayaan.

32

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam…, h. 296-297

Page 36: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

26

Proses pembentukan kepribadian ini dapat dilakukan melalui pendidikan

prenatal, pendidikan oleh orang lain atau pendidikan oleh diri sendiri.

Sebagaimana di uraikan di atas bahwa pendidikan merupakan salah

satu prose pembentukan kepribadian seseorang. Dalam hal ini Pendidikan

Agama Islam ikut mewarnai terbentuknya pribadi muslim seseorang yang

mana hal itu merupakan tujuan akhir dari Pendidikan Agama Islam. Oleh

karena itu apabila seseorang telah mendapatkan Pendidikan Agama Islam

dengan baik, maka akan terbentuklah pribadi muslim pada dirinya, sehingga

ia akan memilki pribadi dan budi pekerti yang baik atau akhlak alkarimah.

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka semakin jelas bahwa

Pendidikan Agama Islam ikut andil dalam pembentukan kepribadian siswa.

Jika Pendidikan Agama Islam diberikan kepada siswa dengan baik dan

sempurna dalam proses pembelajaran, maka output yang akan dihasilkan dari

proses pembelajaran tersebut adalah terbentuknya kepribadian siswa sehingga

gerak dan tingkah lakunya akan sesuai dengan ajaran agama Islam.

Page 37: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

27

BAGAN HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DENGAN KEPRIBADIAN MUSLIM

Pendidikan Agama

Islam (X)

Aqidah

Akhlak

Ibadah

Muamalah

Kepribadian Islami

(Y)

Prilaku sehari-hari

Pelaksanaan ibadah

Hubungan dengan

masyarakat

Proses

pembelajaran

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yang

baik dalam proses pembelajaran akan

membentuk kepribadian muslim pada diri

siswa. Sehingga prilaku sehari-harinya,

pelaksanaan ibadah dan hubungan dengan

lingkungannya (masyarakat) akan selaras

dan sejalan dengan ajaran agama Islam.

Page 38: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai “obyek pengamatan atau fenomena

yang diteliti”.1 Dari judul penelitian penulis, yaitu Kontribusi Pendidikan

Agama Islam Dalam Pembentukan Kepribadian Muslim Siswa SMP Negeri

217 Jakarta Timur, maka ditetapkan variabel Pendidikan Agama Islam sebagai

variabel (X), yaitu variabel bebas yang dapat memberikan pengaruh terhadap

variabel yang lain, sedangkan pembentukan kepribadian muslim siswa

merupakan variabel (Y), yaitu variabel terikat yang dipengaruhi variabel bebas.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat yang di laksanakan Penelitian adalah SMP Negeri 217,

yang berlokasi di jalan Gongseng Raya tepatnya di Gg. Gotong Royong

Kelurahan Baru, Kecamatan pasar Rebo Jakarta Timur.

Adapun waktu yang diperlukan dalam kegiatan penelitian ini adalah

sejak tanggal 16 Juni 2010 sampai dengan 14 November 2010.

1 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,

(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1996), cet.ke-1, h. 156

28

Page 39: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

29

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”.2 Adapaun populasi

sasaran dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 217 Jakarta

Timur tahun ajaran 2008/2009. Populasi yang terjangkau adalah siswa-siswi

kelas VIII yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah keseluruhan 155 orang

siswa-siswi.

Sampel adalah “kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung

dalam penelitian”.3 Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan

yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto, yaitu apabila subyeknya kurang

dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya, jika subyeknya besar dapat diambil antara

10-15% atau 20-25% atau lebih.4 Maka sampel dalam penelitian ini diambil

21% dari populasi yakni berjumlah 32 orang. Adapaun teknik pengambilan

sampel menggunakan teknik simple random sampling atau system acak

sederhana.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun dalam pengumpulan data, penulis menggunakan penelitian

lapangan (Field Reseach) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun

langsung untuk mengumpulkan data yang diperlukan secara obyektif dari

lapangan penelitian.

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan

beberapa metode teknik pengumpulan data, yaitu:5

1. Teknik Observasi adalah “pengamatan dan pencatatan secara sistematik

dan langsung terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian”.

Pengamatan ini langsung terhadap obyek yeng diteliti oleh peneliti untuk

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002) cet. ke-12, h. 102 3 Ibnu Haja, dasar-dasar Metodologi…., h. 133

4 Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian…., h. 112

5 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet.

Ke-2, h. 158

Page 40: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

30

mengumpulkan data tentang gambaran umum, keadaan guru, siswa,

karyawan serta sarana dan prasarana di SMP Negeri 217 Jakarta Timur.

2. Teknik Interview (wawancara), adalah mengumpulkan informasi dengan

cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara

lisan pula. Dalam hal ini penulis melakukan interview kepada berbagai

pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti, di antaranya dengan

kepala sekolah dan guru bidang studi agama Islam.

Informasi yang di inginkan dari kepala sekolah adalah mengenai sejarah

dan latar belakang berdirinya SMP Negeri 217 Jakarta Timur, beserta

sarana dan prasarana yang tersedia. Selanjutnya untuk memperdalam data

angket, informasi di dapatkan dari kepala sekolah dan guru bidang studi

agama Islam mengenai kepribadian muslim siswa di sekolah.

Angket dan kuesioner, yaitu mengumpulkan informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab sacara

tertulis pula oleh responden. Dalam hal ini penulis menyebarkan kuesioner

(daftar pertanyaan) kepada 32 orang siswa-siswi SMP Negeri 217 Jakarta

Timur yang dijadikan sebagai sampel dan responden hanya memilih salah

satu jawaban dianggap paling tepat baginya.

Kisi-kisi Angket (kuesioner)

No Variabel Indikator Variabel Jumlah

Item

Jumlah

Item

1

Pendidikan

Agama Islam

1. Guru selalu memberikan contoh

dalam menjelaskan materi PAI

2. Guru mengadakan evaluasi

dalam proses pembelajaran PAI

3. Guru memberikan nasihat untuk

salaing menghormati

4. Guru mengajarkan untuk selalu

melaksanakan shalat lima waktu

(v, x)

12

1

2

5

12

Page 41: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

31

5. Guru memberikan nasihat dan

bimbingan

6. Guru memotivasi siswa untuk

mengikuti kegiatan keagamaan

7. Keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran

8. Pemahaman siswa terhadap

materi yang diberikan

9. Keaktifan guru agama dalam

PBM

6

8,9,10,11

3

7

4

2

Kepribadian

muslim siswa

1. Pelaksanaan ibadah siswa

2. Kesadaran siswa untuk

melaksanakan ibadah

3. Rasa hormat siswa terhadap

orang tua

4. Rasa hormat siswa terhadap

guru dan teman

5. Sikap tolong menolong

terhadap sesama

6. Keaktifan siswa mengikuti

kegiatan keberagamaan

(v,y)

14

1,2,3,4

5

6,7,14

8,9,10

11

12,13

E. Teknik Pengolahan Data

Dalam pengelolaan data, penulis menempuh cara-cara sebagai berikut :

1. Editing adalah penulis memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan

oleh responden serta memeriksa pengisian angket yang berhasil

dikumpulkan. Hal ini dilakukan agar angket terhindar dari keslahan dan

diharapkan nantinya hasil yang diperoleh benar-benar objektif.

Page 42: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

32

2. Scoring, setiap jawaban mempunyai angka kode sendiri untuk menghitung

data tentang penelitian ini dengan menggunakan angket, penulis

memberikan skor pada setiap pertanyaan/jawaban yang terdapat pada

angket.

Cara untuk menjumlahkan skor dalam angket pada variabel X

Pendidikan Agama Islam dengan memberikan bobot nilai sebagai berikut :

Jawaban Skor

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

Sedangkan untuk menjumlahkan skor dalam angket pada variabel Y

Kepribadian Muslim dengan memberikan bobot nilai sebagai berikut :

Jawaban Skor

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

3. Tabulating, berdasarkan data-data yang telah terkumpul setelah pemberian

skor, lalu data tersebut dimasukkan ke dalam table, kegiatan ini dilakukan

untuk memperoleh intrepetasi data lewat tabulasi. Adapaun rumus yang

digunakan yaitu :

Keterangan :

P : Angket persentase

F : Frekuensi jawaban

N : Jumlah of class

Page 43: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

33

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan teknik analisis

korelasi product moment, analisis korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui

ada tidaknya hubungan antara variabel X yaitu kontribusi Pendidikan Agama

Islam, dengan variabel Y yaitu pembentukan kepribadian muslim siswa.

Adapun rumus korelasi product moment tersebut, yaitu :

Keterangan :

rxy : Angka indeks korelasi “r” Product Moment

N : Number Of Cases

∑ χỵ : Jumlah hasil perkalian antara sektor X dan sektor Y

∑ χ : Jumlah seluruh sektor X

∑ ỵ : Jumlah seluruh sektor Y6

Selanjutnya hasil analisis dilakukan interpretasi dengan teknik analisis

sederhana dan kunsultasi tabel “r”.

G. Teknik Interpretasi Data

Setelah angka indeks korelasi diketahui, langkah selanjutnya adalah

melakukan interpretasi terhadap angka indeks korelasi yang telah didapat.

Teknik interpretasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Teknik interpretasi sederhana

Teknik interpretasi sederhana dilakukan dengan cara sederhana

yaitu dengan melihat posisi angka indeks korelasi yang telah didapat pada

tabel tingkat koefisien korelasi berikut ini:

6 Anas Sudjono, Pengantar Statistik pendidikan, (Jakarta: Rajawali Persana, 1994), Cet.

Ke-5, h. 206

Page 44: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

34

Klasifikasi Koefisien Korelasi

Besarnya “r”

Product moment

Interpretasi

0,00-0,20

0,20-0,40

0,40-0,70

0,70-0,90

0,90-1,00

Antara variabel V dan variabel Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat

lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu

(diabaikan atau dianggap tidak ada korelasi

antara variabel X dan variabel Y).

Antara variabel X dan variabel Y terdapat

korelasi yang lemah atau rendah.

Antara variabel X dan variabel Y terdapat

korelasi yang sedang atau cukup.

Antara variabel X dan variabel Y terdapat

korelasi yang kuat atau tinggi.

Antara variabel X dan variabel Y terdapat

korelasi yangdangat kuat atau sangat tinggi.

H. Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis

yang telah ditetapkan diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang

dirumuskan adalah sebagai berikut :

Ha : Pendidikan Agama Islam memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap pembentukan kepribadian muslim siswa SMP Negeri 217

Jakarta Timur.

Ho : Pendidikan Agama Islam tidak memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap pembentukan kepribadian muslim siswa SMP Negeri 217

Jakarta Timur.

1. Merumuskan hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis (Ho).

2. Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah di ajukan dengan cara

membandingkan besarnya “r” product moment (r hitung) dengan “r”

Page 45: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

35

yang tercantum dalam tabel (r tabel), dengan terlebih dahulu mencari

derajat bebasnya (db) atau Degrees of fredomnya (df) dengan rumus :

Keterangan :

df = Degrees of Freedom

N = Number of Casses

nr = Banyak variabel yang di korelasi

Dengan diperoleh “db” atau “df” dapat dicari besarnya “r” yang

tercantum dalam tabel nilai “r” product moment baik pada taraf signifikan 5%

maupun pada taraf signifikan 1% sama dengan atau lebih besar dari pada ”r”

maka hipotesa alternative (Ha) disetujui atau di terima atau terbukti

kebenarannya dan hipotesis nihil (Ho) tidak dapat disetujui atau di terima atau

tidak dapat diterima atau tidak terbukti kebenarannya.7

7 Anas Sudjono, Pengantar Statistik pendidikan ….., h. 193-195

df = N-nr

Page 46: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 217 Jakarta Timur

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 217 Jakarta Timur

SMP Negeri 217 Jakarta yang berlokasi di jalan Gongseng Raya

tepatnya di Gg. Gotong Royong No. 30 Cijantung, Kelurahan Baru,

Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. SMPN 217 Jakarta Timur berdiri di

atas tanah ± seluas 2. 155 M2 dengan luas bangunan 1. 450 M2, luas

halaman 78 M2, lapangan olah raga seluas 445, 60 M2 dan luas kebun

sebesar 181, 40 M2. Lokasi tersebut letaknya sangat strategis karena dapat

dijangkau dari segala arah sehingga para siswa tidak mengalami kesulitan

dalam mencapainya. Di samping letaknya yang sangat strategis kondisi

wilayah di sekitar sekolah tersebut sangat tenang dan aman, jauh dari

kebisingan lalu lintas jalan raya sehingga para siswa dapat belajar dengan

nyaman. Untuk menyalurkan bakat siswa, sekolah menyediakan sarana-

sarana berupa kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler berupa Pramuka, PMR,

Paskibra, Beladiri Ju Jit Su, Olahraga dan kegiatan keagamaan khususnya

Agama Islam. Alhamdulillah berkat bimbingan dari para pembina dan para

pelatih yang dibantu para alumni, Pramuka, PMR, Rohis dan Paskibra

SMPN 217 dapat terus berjalan, bahkan selalu meraih prestasi dalam

kegiatan lomba. Dalam memperingati hari-hari besar nasional maupun

hari-hari besar keagaman, OSIS SMPN 217 selalu turut aktif

merayakannya, seperti peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia,

36

Page 47: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

37

Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional, Maulid Nabi

Muhammad SAW. perayaan Idul Qurban, dan lain-lain.

Dalam bidang akademis, SMPN 217 berupaya terus mengadakan

pembenahan di sana-sini, guna dapat meraih prestasi, segenap dewan guru

telah berusaha secara maksimal untuk mewujudkan hal tersebut. Berkaitan

dengan hal tersebut, maka khusus untuk kelas III diadakan kegiatan

Pendalaman Materi (PM) yang dilaksanakan pada sore hari. Hal itu

dimaksudkan agar siswa kelas III dapat meraih nilai yang cukup memadai

untuk menaikkan peringkat sekolah ke jenjang yang lebih baik.

2. Letak Geografis

SMP Negeri 217 Jakarta yang berlokasi di jalan Gongseng Raya

tepatnya di Gg. Gotong Royong No. 30 Cijantung, Kelurahan Baru,

Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. SMPN 217 Jakarta Timur berdiri di

atas tanah ± seluas 2. 155 M2 dengan luas bangunan 1. 450 M2, luas

halaman 78 M2, lapangan olah raga seluas 445, 60 M2 dan luas kebun

sebesar 181, 40 M2.

3. Visi dan Misi

Visi SMP Negeri 217 Jakarta adalah Beriman Kuat, Berilmu

Manfaat Demi terwujudnya SMP yang Unggul dalam Iptek dan lmtaq.

Adapun misi SMP Negeri 217 Jakarta adalah

a. Mewujudkan sistem pembelajaran yang efektif, kreatif dan

menyenangkan.

b. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali dan menggali

potensi sehingga dapat di kembangkan secara optimal.

c. Memberi motivasi dan menumbuhkan semangat penghayatan dan

pengalaman ajaran Islam.

d. Meningkatkan strategi kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga di

peroleh lulusan terbaik.

e. Mendorong siswa untuk menguasai Iptek dal Imtaq.

Page 48: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

38

4. Keadaan Guru dan Staf Administrasi SMP Negeri 217 Jakarta

Pada saat ini, SMP Negeri 217 Jakarta memiliki tenaga pengajar

sebanyak 36 orang, Pendidikan terakhir para Guru-guru SMP Negeri 217

Jakarta yaitu 28 orang lulusan S1 dan 1 orang lulusan S2 dan lainya

lulusan SMA yang sederajat.

Kondisi mengajar di SMP Negeri 217 Jakarta sampai saat ini di

nilai baik, karena guru-guru di SMP Negeri 217 Jakarta, mengajar sesuai

dengan bidang yang dikuasai atau sesuai dengan disiplin ilmu yang telah

di pelajari selama di perkuliahan.

Sistim belajar yang di gunakan di SMP Negeri 217 Jakarta Sudent

Oriented atau berorientasi pada siswa. Guru hanya sebagai fasilitator, guru

tidak semata-mata di posisikan orang yang serba tahu, tetapi bisa sebagai

teman belajar.

Tabel 1

Data Personil Guru berdasarkan Pendidikan Terakhir serta Jabatan dan

Bidang Studi yang Dipegang

No Nama Pendidikan

Terakhir Jabatan Bidang Studi

1 Dra. Hj. Mastanah S1 Kepala Sekolah/Guru Matematika

2 Hj. Maronih, S. Ag S1 Wakil Kep.Sek/ Guru Bahasa

Indonesia

3 Drs. H. Marzuki S1 Guru PPKN

4 Dra. Hj. Siti Nurbaiti S1 Guru Matematika

5 Hj. Fatimah Bishry, BA S1 Guru IPA

6 Drs. Mastari A. Latif, MA S2 Guru Agama

7 Hj. Asmanih, BA - S1 Guru Sejarah

8 H. Tarmizi S1 Guru Agama

9 Abdul Wahab, S. Pd S1 Guru Pend. Jasmani

Page 49: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

39

10 Muhammad Zen

Guru PPKN

11 Dra. Masiti S1 Guru B. Indonesia

12 Drs. Subhan S1 Guru Komputer

13 Drs. H. Mansyur S1 Guru Seni Budaya

14 Dra. Hj. Muhibah Yusuf S1 Guru IPS

15 Mu’min, S. Pd S1 Guru Komputer

16 Hasan Asy’ari, S. Ag S1 Guru IPS

17 Sofiyah, S. Ag S1 Gum Agama

18 Yose Rusdiana, S. Pd S1 Guru B. Indonesia

19 Muh. Nur Kholily, S. Pd S1 Guru B. Inggris

20 Dra. Arfah S1 Guru PKN

21 Siti Maesaroh, SE S1 Guru IPS

22 Siti Hairoh, S. Ag S1 Guru PPKN

23 Siti Maryam, SP S1 Guru IPA

24 Ahmad Rijadi

Guru Matematika

25 Mukhtar Lutfi

Guru Seni Budaya

26 Hi. Suprihartini, S Ag S1 Guru Seni Budaya

27 Maryadi

Guru Bahasa Inggris

28 Supendi

Guru Komputer

29 Sri Rahayu Lestari, S. Pd S1 Guru Bahasa Inggris

30 Tuti Alfiyah Ustuti, S. Si S1 Guru Matematika

31 H. Syukron Kurniawan, Lc S1 Guru Bahasa Inggris

32 Nasrullah, S. Komp S1 Guru IPA

33 Budi Sabenih

Guru Penjas

Page 50: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

40

34 Hj. Nurun Nabilah, S. Ag S1 Guru Sejarah

35 Mahmudi

Guru Penjas

36 Khalifsyah

Pegawai

5. Keadaan Siswa SMP Negeri 217 Jakarta

Pada tahun ajaran 2008/2009 siswa siswi SMP Negeri 217 Jakarta

berjumlah 494 yang terbagi menjadi 13 kelas. Yaitu kelas VII Kelas VIII

Kelas IX. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut.

Tabel 2

Keadaan Siswa SMP Negeri 217 Jakarta

Kelas Rombongan Belajar L P Jurnlah

VII

VIII

IX

5

4

4

100

83

89

80

72

70

180

155

159

Jumlah 13 273 222 494

6. Sarana dan Prasarana

a. Bangunan / Gedung

Tabel 3

Bangunan / Gedung

No Uraian Jumlah Kondisi

1

2

3

4

5

6

Ruang Belajar

Ruang Perpustakaan

Ruang Laboratorium

a. LabBahasa

b. Lab Komputer

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Guru

Ruang Ibadah/Musholla

13

1

1

1

1

1

1

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Page 51: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

41

7

8

9

10

11

12

Ruang UKS/PMR

Ruang BP

Kantin

WC Siswa

WC Guru

Sanggar Pramuka

1

1

1

3

2

1

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

b. Sarana Penunjang

Selain Meniliki Prasarana yang berbentuk bangunan, SMP

Negeri 217 Jakarta juga mempunyai sarana penunjang, baik penunjang

kegiatan pembelajaran, maupun penunjang kegiatan. Adapun

rinciannya sebagai berikut:

Tabe 4

Alat Kegiatan

No Uraian Jumlah Kondisi

1.

2.

Kesenian

Marawis

Angklung

Qasidah

Band

Olah Raga

Lapangan Basket

Lapangan Volley

Lapangan Badminton

Lapangan Futsal

1

1

1

1

1

1

1

1

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

7. Kegiatan Kurikuler

Kegiatan Kurikuler di SMP Negeri 217 Cijantung Jakarta Timur

terdiri dari kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan intra

Page 52: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

42

kurikuler adalah kegiatan belajar mengajar yang mana kegiatan tersebut

telah di tetapkan dalam kurikulum.

Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang di

laksanakan di luar jam pelajaran yang mana kegiatan tersebut tidak ada

kaitannya dengan kegiatan kurikuler dan bertujuan untuk menambah

wawasan siswa. Kegiatan ekstra kurikuler tersebut adalah : Pramuka,

Paskibra, Futsal, KIR (Kajian Ilmiah Remaja), Volley, Basket dan

Marawis.

B. Pelaksanaan PAl di SMP Negeri 217 Jakarta

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMP Negeri 217 Jakarta

disampaikan dengan durasi waktu 1 jam dan 3 kali dalam dalam satu minggu.

Proses pembelajaran agama Islam lebih banyak di sampaikan dengan

menggunakan metode ceramah dan sesekali dengan menggunakan metode

praktek atau unjuk kerja ketika sampai pada sub pokok bahasan yang harus

dipraktekkan, seperti diantaranya thaharoh, shalat fardhu, dan ilmu

tajwid/bacaan Al-qur’an.

Target yang ingin di capai dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam

di SMP Negeri 217 Cijantung Jakarta Timur adalah mewujudkan insan yang

memiliki pengetahuan agama, membentuk insan yang berbudi pekerti luhur,

dan berakhlak mulia, menanamkan iman/aqidah yang benar, mewujudkan

insan yang memiliki imtaq (iman dan taqwa) dan memiliki rasa solidaritas

sosial dan setia kawan yang tinggi.1

Jadi secara garis besar target yang ingin di capai adalah mewujudkan

manusia yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuän yang luas tapi juga

berakhlak mulia, beriman, bertaqwa dan memiliki rasa solidaritas sosial yang

tinggi.

Untuk merealisasikan target tersebut maka usaha yang dilakukan guru

agama Islam adalah dengan cara memberikan dan menjadikan “Uswatun

Hasanah” (suri tauladan yang baik) kepada siswa. Dalam hal ini guru dituntut

1 Dra. Hj. Mastanah As, Kepala Sekolah MTs Miftahul Umam, (Jakarta: 27 Mei 2009)

Page 53: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

43

untuk membenikan contoh yang baik terlebih dahulu kepada siswa baru

kemudian siswa mengikutinya. Hal yang paling penting dilakukan oleh guru

agama adalah dakwah bil hal (mengajak dengan tindakan) dengan

berpedoman pada semboyan “Ibda’ binafsika” (mulailah dari diri sendiri).

Dalam usaha membentuk kepribadian siswa, guru agama juga harus

melakukan pendekatan kepada siswa. Hal ini di lakukan karena siswa SMP

adalah siswa yang memasuki masa remaja, yaitu suatu masa pancarobaan dan

masa dimana ia ingin mencari jati diri mereka. Oleh karena itu mereka tidak

bisa di kekang atau di paksa untuk mengikuti aturan-aturan tertentu melainkan

harus diberikan pengertian terlebih dahulu sehingga ia mau menerima aturan

tersebut.

Selanjutnya usaha yang dhlakukan dalam rangka membentuk

kepribadian siswa adalah mengontrol emosi siswa dengan cara melakukan

pendekatan kepada siswa. Dalam hal ini seorang guru tidak boleh langsung

memberikan hukuman kepada siswa yang bermasalah, akan tetapi guru harus

terlebih dahulu melakukan pendekatan kepada anak untuk mengetahui pokok

masalah yang siswa alami.2

Adapun target yang telah tercapai dan proses pembelajaran agama

Islam di SMP Negeri 217 Jakarta adalah terbentuknya kepribadian siswa

meskipun belum maksinal. Hal ini bisa di lihat dan sikap siswa yang selalu

mencium tangan dan memberi salam ketika bertemu dengan guru, mengetuk

pintu dan memberi salam ketika terlambat masuk kelas dan berdo’a sebelum

belajar.

SMP Negeri 217 Jakarta sangat kental dengan ajaran Islam dan mampu

melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah ubudiyah, muamalah

dan syariah secara terpadu dan konsekwen. Selain itu pendidikan agama Islam

di SMP Negeri 217 Jakarta tidak hanya memberikan kontribusi terhadap

kepribadian siswa ketika mereka berada di dalam lingkungan sekolah, tapi

juga sampai mereka menjadi alumni SMP Negeri 217 Jakarta.

2 Dra. Hj. Mastanah AS, Kepala Sekolah.

Page 54: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

44

C. Deskripsi Data

Data-data penelitian tentang kontribusi pendidikan Agama Islam

dalam pembentukan kepribadian siswa di SMP Negeri 217 Jakarta di peroleh

melalui observasi, wawancara dan angket. Wawancara penulis lakukan dengan

guru mata pelajaran Agama Islam dan Kepala sekolah untuk mendapatkan

gambaran tentang pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 217

Jakarta. Sedangkan angket diberikan kepada siswa kelas VIII.

Untuk mendapatkan gambaran mengenai kontribusi Pendidikan

Agama Islam dalam pembentukan kepribadian siswa SMP Negeri 217 Jakarta,

maka terlebih dahulu angket ini di analisa dengan cara di uraikan datam

bentuk tabel prosentase.

Data yang di ambil tentang kontribusi Pendidikan Agama Islam dalam

pembentukan kepribadian siswa SMP Negeri 217 Jakarta melalui angket

masing-masing di berikan 4 altematif jawaban, yaitu selalu, sering, kadan-

kadang dan tidak pernah.

Setelah data di peroleh berdasarkan hasil angket yang di berikan

kepada siswa kelas VIII, maka langkah pertama yang dilakukan adalah

mencari angka prosentase dalam bentuk tabel dengan menggunakan tehnik

prosentase sebagai berikut:

Dimana “P” adalah angka prosentase , “F” adalah yang sedang di cari

prosentasenya dan “N’” adalah jumlah responden.

Berikut ini penulis sajikan hasil angket dan 26 pernyataan yang di

berikan kepada 32 respondent (21% dari 494 siswa kelas VIII).

Page 55: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

45

1. Tabel Variabel X (Pendidikan Agama Islam)

Tabel 5

Guru mempraktekan materi yang telah di jelaskan

Alternatif Frekuensi %

Selalu 12 38

Sering 9 28

Kadang-kadang 10 31

Tidak Pernah 1 3

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu”38 %,

respondent yang menyatakan “sering” 28%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 31% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

3% maka dan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa guru mata

pelajaran Agama Islam selalu mempraktekan materi yang telah dijelaskan.

Tabel 6

Guru Agama saya memberikan tugas di akhir pembelajaran

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 22%,

respondent yang menyatakan “sering” 13%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 59% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

Alternatif Frekuensi %

Selalu 7 22

Sering 4 13

Kadang-kadang 19 59

TidakPernah 2 6

Jumlah 32 - 100

Page 56: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

46

6% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa guru Agama

jarang memberikan tugas di akhir pembelajaran.

Tabel 7

Keaktifan Siswa mengikuti pelajaran agama Islam

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 66%,

respondent yang menyatakan “sering” 22%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 12% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

0% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa selalu

mengikuti pelajaran agama Islam. Hal ini berarti respon siswa terhadap

mata pelajaran agama Islam sangat bagus.

Tabel 8

Siswa memahami materi pelajaran agama Islam

Alternatif Frekuensi %

Selalu 17 53

Sering 7 22

Kadang-kadang 6 25

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 53%,

respondent yang menyatakan “sering” 22%, respondent yang menyatakan

Alternatif Frekuensi %

Selalu 21 66

Sering 7 22

Kadang-kadang 4 12

TidakPernah 0 0

Jumlah 32 100

Page 57: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

47

“kadang-kadang” 25% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

0% maka dari hasil. Perhitungan tersebut diketahui bahwa tingkat

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran agama Islam sangat bagus.

Tabel 9

Guru menyurh siswa untuk menghormati orang tua, guru dan teman

Alternatif Frekuensi %

Selalu 22 69

Sering 6 19

Kadang-kadang 4 12

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 69%,

respondent yang menyatakan “sering” 19%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 12% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

0% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahul bahwa guru selalu

menyuruh siswa untuk menghormati orang tua, guru dan teman.

Tabel 10

Guru memberikan bimbingan dan nasehat waktu pembelajaran

Alternatif Frekuensi %

Selalu 22 69

Sering 8 25

Kadang-kadang 2 6

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 32 100

Page 58: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

48

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 69%,

respondent yang menyatakan “sering” 25%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 6% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah” 0%

maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa guru selalu

memberikan nasehat dan bimbingan pada waktu pembelajaran.

Tabel 11

Guru hadir pada mata pelajaran agama Islam

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 41%,

respondent yang menyatakan “sering” 22%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 37% dan respondent yang menyatakan “tidak pemah”

0% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa kehadiran guru

selalu hadir pada mata pelajaran agama Islam.

Tabel 12

Guru mewajibkan siswa untuk mengikuti Rohis

Alternatif Frekuensi %

Selalu 9 28

Sering 7 22

Kadang-kadang 8 25

Tidak Pernah 8 25

Jumlah 32 100

Alteniatif Frekuensi %

Selalu 13 41

Sering 7 22

Kadang-kadang 12 37

Tidak Pernah 0 0

Jumlab 32 100

Page 59: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

49

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 28%,

respondent yang menyatakan “sering” 22%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 25% dan respondent yang menyatakan “tidak pemah”

25% maka dari hasil perhitungan tersebut diletahui bahwa guru selalu

rnewajibkan siswa untuk mengikuti rohis.

Tabel 13

Guru menyuruh siswa untuk mengikuti pengajian di rumah

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 41%,

respondent yang menyatakan “sering” 19%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 28% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

13% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa guru selalu

niemotivasi siswa untuk mengikuti pengajian di rumah.

Tabel 14

Guru menyurub siswa untuk mengikuti shalat

Mternatif Frekuensi %

Selalu 13 4l

Sening 6 19

Kadang-kadang 9 28

Tidak Pemah 4 12

Jumlah 32 100

Alternatif Frekuensi %

Selalu 7 22

Sering 5 16

Kadang-kadang 11 34

Tidak Pernah 9 28

Jumlah 32 100

Page 60: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

50

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 22%,

respondent yang menyatakan “sering” 16% respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 34% dan respondent yang menyatakan “tidak pemah”

28% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa guru terkadang

menyuruh siswa untuk mengikuti sanlat di bulan Ramadhan.

Tabel 15

Guru agama saya memberikan motivasi untuk memperdalam ilmu agama

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 62%,

respondent yang menyatakan “sering” 22%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 16% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

0% maka dan hash perhitungan tersebut diketahui bahwa guru selalu

memberikan motivasi kepada siswa untuk memperdalam ilmu agama.

Tabel 16

Guru mengajak siswa untuk shalat dzuhur herjamaah

Alternatif Frekuensi %

Selalu 2 6

Sering 1 3

Kadang-kadang 24 75

Tidak Pemah 5 16

Jumlah 32 100

Atternatif Frekuensi %

Selalu 20 62

Sering 7 22

Kadang-kadang 5 - 16

Tidak Pemah 0 0

Jnmlah 32 100

Page 61: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

51

Dari hasil tersebut respondent yang menyamkan “selalu” 6%,

respondent yang menyatakan “sering” 3%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 75% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

16% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa guru sering

mengajak siswa untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah.

2. Tabel Variabel Y ( kepribadian)

Tabel 17

Siswa berdoa sebelum belajar

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “sela1u” 62,5%,

respondent yang menyatakan “sering” 28,1%, respondent yang

menyatakan “kadang-kadang” 9,4% dan respondent yang menyatakan

“tidak pernah” 0% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa

siswa selalu berdoa sebelum belajar.

Tabel 18

Siawa melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam

Alternatif Frekuensi %

Selalu 17 53,1

Sering 11 34,4

Kadang-kadang 3 9,4

Alternatif Frekuensi %

Selalu 20 62,5

Sering 9 28,1

Kadang-kadang 3 9,4

Tidak Pernah 0 0

Jumlah 32 100

Page 62: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

52

Tidak Pernah 1 3,1

Jumlab 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 53,1%,

respondent yang menyatakan “sering” 34,4%, respondent yang

menyatakan “kadang-kadang” 9,4% dan respondent yang menyatakan

“tidak pernah” 3,1% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa

siswa selalu melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam.

Tabel 19

Siswa melaksanakan puasa di bulan Ramadhan

Alternatif Frekuensi %

Selalu 22 69

Sering 4 12

Kadang-kadang 5 16

Tidak Pemah 1 3

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 69%,

respondent yang menyatakan “sering” 12%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 16% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

3% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa selalu

melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan.

Tabel 20

Siswa membaca Al-Quran waktu siang dan malam

Alternatif Frekuensi %

Selalu 1 3

Sering 4 13

Page 63: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

53

Kadang-kadang 27 84

Tidak Pemah 0 0

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 3%,

respondent yang menyatakan “sering” 13%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 84% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

0% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa terkadang

membaca Al-Quran waktu siang dan malam.

Tabel 21

Siswa melaksanakan shalat berdasarkan kemauan sendiri

Alternatif Frekuensi %

Selalu 16 50

Sering 5 16

Kadang-kadang 10 31

Tidak Pemah 1 3

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 50%,

respondent yang menyatakan “sering” 16%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 31% dan respondtnt yang menyatakan “tidak pernah”

3% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa selalu

melaksanakan shalat berdasarkan kemauan sendiri. ini berarti kesadaran

siswa dalam beribadah cukup bagus.

Page 64: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

54

Tabel 22

Siswa meminta ijin orang tua ketika keluar rumah

Alternatif Frekuensi %

Selalu 14 44

Sering 4 12

Kadang-kadang 12 38

Tidak Pemah 2 6

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 44%,

respondent yang menyatakan “sering” 12,5%, respondent yang

menyatakan “kadang-kadang” 38% dan respondent yang menyatakan

“tidak pernah” 6% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa

siswa selalu meminta izin kepada orang tua ketika keluar rumah.

Tabel 23

Siwa merasa berdosa ketika berbohong pada orang tua dan guru

Alternatif Frekuensi %

Selalu 19 59

Sering 4 13

Kadang-kadang 9 28

Tidak Pemah 0 0

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 59%,

respondent yang menyatakan “sering” 13%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 28% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

Page 65: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

55

0% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahul bahwa siswa selalu

merasa berdosa ketika berbohong kepada orang tua dan guru.

Tabel 24

Siswa berjabat tangan dan memberi salam ketika bertemu guru

Alternatif Frekuensi %

Selalu 20 62

Sering 6 19

Kadang-kadang 6 19

Tidak Pemah 0 0

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 62%,

respondent yang menyatakan “sering” 19%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 19% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

0% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa berjabat

tangan dan memberi salam ketika bertemu guru.

Tabel 25

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

Alternatif Frekuensi %

Selalu 15 47

Sering 9 28

Kadang-kadang 8 25

Tidak Pemah 0 0

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 47%,

respondent yang menyatakan “sering” 28%, respondent yang menyatakan

Page 66: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

56

“kadang-kadang” 25% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

0% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa selalu

memperhatikan penjelasan dari guru.

Tabel 26

Siswa menghormati orang tua, guru dan teman

Alternatif Frekuensi %

Selalu 23 72

Sering 6 19

Kadang-kadang 3 9

Tidak Pemah 0 0

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 72%,

respondent yang menyatakan “sering” 19%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 9% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah” 0%

maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa selalu

menghormati orang tua, guru dan teman.

Tabel 27

Siswa membantu teman yang membutuhkan pertolongan

Alternatif Frekuensi %

Selalu 12 38

Sering 10 31

Kadang-kadang 10 31

Tidak Pemah 0 0

Jumlah 32 100

Page 67: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

57

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 380%,

respondent yang menyatakan “sering” 31%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 31% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

0% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa selalu

membantu teman yang membutuhkan pertolongan.

Tabel 28

Siswa mengikuti sanlat pada bulan Ramadhan

Alternatif Frekuensi %

Selalu 6 19

Sering 3 9

Kadang-kadang 16 50

Tidak Pemah 7 22

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selatu” 19%,

respondent yang menyatakan “sering” 9%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 50% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

22% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa kadang-

kadang mengikuti sanlat pada bulan Ramadhan.

Tabel 29

Siswa mengikuti kegiatan rohis di sekolah

Alternatif Frekuensi %

Selalu 9 28

Sering 3 9

Kadang-kadang 7 22

Tidak Pemah 13 41

Jumlah 32 100

Page 68: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

58

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 28%,

respondent yang menyatakan “sering” 9%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 22% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

41% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa

terkadang mengikuti kegiatan rohis di sekolah.

Tahel 30

Siswa mencium tangan dan memberi salam kepada orang tua ketika

hendak sekolah

Alternatif Frekuensi %

Selalu 23 72

Sering 4 12

Kadang-kadang 5 16

Tidak Pemah 0 0

Jumlah 32 100

Dari hasil tersebut respondent yang menyatakan “selalu” 72%,

respondent yang menyatakan “sering” 12%, respondent yang menyatakan

“kadang-kadang” 16% dan respondent yang menyatakan “tidak pernah”

0% maka dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa siswa selalu

memberi salam dan mencium tangan orang tua ketika mau sekolah.

D. Analisis Data

Setelah memperoleh angka prosentase dari masing-masing angket

maka langkah berikutnya adalah mencari angka korelasi antara variabel X dan

variabel Y dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai

berikut:

Namun sebelumnya akan disajikan data tentang pendidikan agama

Islam (vaniabel X) dan data tentang kepribadian siswa (variabel Y)

berdasarkan scoring.

Page 69: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

59

Tabel 31

Data tentang pendidikan agama Islam (Variabel X) berdasarkan scoring

Page 70: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

60

Tabel 32

Data tentang kepribadian siswa (Variahel Y) berdasarkan scoring

Page 71: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

61

Selanjutnya akan dilakukan perhitungan untuk memperoleh indeks

korelasi antara variabel X dan variabel Y.

Tabel 33

Indeks Korelasi Antara Variabel X (Pendidikan Agama Islam)

dan Variabel Y (Kepribadian Siswa)

Page 72: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

62

30 33 42 1386 1089 1764

31 36 49 1764 1296 2401

32 36 49 1764 1296 2401

N=32 1143 1408 50607 41365 62644

Dari data yang telah diperoleh dapat diketahui :

N = 32

∑X = 1143

∑Y = 1408

∑XY = 50607

∑X² = 41365

∑Y² = 62644

Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

Page 73: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

63

Selanjutnya adalah memberikan interpretasi terhadap nilai “r” Product

memenat melalui dua cara :

1. Interpretasi sederhana

Berdasarkan perhitungan diatas, ternyata angka korelasi antara

variabel X dan variabel Y bertanda positif. Hal ini didasarkan dengan

memperhatikan hasil yaitu sebesar 0,5 16 yang besarnya berkisar

antara 0.40-0.70. Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa antara

variabel X dan variabel Y memang ada dan korelasi tersebut, sedang atau

cukup.

2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan

antara pendidikan agama Islam (variabel X) dengan kepribadian siswa

(Vanabel Y) atau tidak. Maka nilai “r” hasil perhitungan diatas

nnnndibandingkan dengan “r” tabel.

Langkah pertama yang ditempuh yaitu terlebih dahulu melakukan

uji hipotesa. Untuk melakukan uji hipotesa maka perlu dibuat rumusan

hipotesis sebagai berikut:

Ha : Terdapat korelasi yang signifikan antara pendidikan agama

Islam dalam pembentukan kepribadian muslim siswa.

Ho : Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

pendidikan agama Islam dalam pembentukan kepribadian

muslim siswa.

Untuk menguji kebenaran dan hipotesis yang telah di rumuskan di

atas, manakah yang benar, Ha atau Ho maka langkah selanjutnya yang

harus di tempuh adalah terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (df)

dengan menggunakan rumus: Df = N-x,y

Berdasarkan responden yang di teliti, maka df = 32 - 2 = 30

Setelah di ketahui df = 30 maka berikutnya adalah berkonsultasi

pada tabel nilai “r” Product Moment. Dengan memeriksa tabel “r” Product

Moment ternyata dengan df sebesar 30, pada taraf signifikansi 5%

diperoleh r tabel = 0,349, sedangkan pada taraf signifikansi 5% (0,516>

Page 74: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

64

0,349) maupun pada taraf signifikansi 1% (0,516 > 0,449). Dengan

demikian hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat hubungan positif

yang signifikan antara pendidikan agama Islam dengan kepribadian siswa

SMP Negeri 217 Jakarta. Meskipun hubungan antara kedua variabel

tersebut masih termasuk kategori sedang.

Adanya hubungan antara kedua variabel yang masih rendah

tersebut di sebabkan karena ada beberapa faktor yang menghambat

tercapainya tujuan Pendidikan Agama Islam secara utuh di SMP Negeri

217 Jakarta misalnya, shalat dzuhur berjamaah.

Jadi dapat di simpulkan bahwa pendidikan agama Islam yang di

laksanakan di SMP Negeri 217 Jakarta memberikan kontribusi terhadap

pembentukan kepribadian siswa. Kontribusi yang di berikan tersebut

adalah dalam aspek akidah dan akhlak, sedangkan dalam aspek ibadah dan

muamalah masih belum maksimal seperti terlihat dan hasil angket yang

menyatakan bahwa siswa belum maksimal dalam melaksanakan ibadah,

khusunya dalam shalat dzuhur berjamaah yang jumlah persentasenya

sebesar 75%.

E. Interpretasi Data (Penafsiran dari data/arti dari data)

Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang sangat penting

untuk mengantarkan manusia pada fitrahnya, yaitu percaya pada Allah SWT,

oleh karena itu pendidikan agama Islam seharusnya di berikan sejak dini

kepada anak, karena akan menentukan apakah anak itu tetap pada fitrahnya,

yaitu beragama Islam ataukah sebaliknya.

Pendidikan Agama Islam berlandaskan pada Al-Qur’an dan sunnah

yang merupakan pedoman hidup seluruh umat manusia. Oleh karena itu ruang

lingkup pendidikan agama Islam ini meliputi tiga aspek yang merupakan

kerangka dasar ajaran Islam, yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak. Dimana aqidah

merupakan penjabaran dan konsep iman yang berhubungan dengan

kepercayaan dan keyakinan seseorang. Syari’ah merupakan penjabaran dan

konsep Islam dan akhlak merupakan penjabaran dan konsep ihsan.

Page 75: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

65

Sehubungan dengan pendidika agama Islam yang di sampaikan dalam

proses pembelajaran di SMP, maka ketiga aspek yang masuk dalam ruang

lingkup pendidikan agama Islam yang memiliki pokok bahasan meliputi

keimanan, ibadah dan akhlak.

Pada pembahasan keimanan pendidikan agama Islam berfungsi untuk

meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa yang telah di tanamkan dalam

keluarga mereka. Sehingga di harapkan keimanan dan ketakwaan siswa

kepada Allah SWT semakin meningkat, bukan semakin menurun.

Pada pembahasan ibadah Pendidikan Agama Islam berfungsi untuk

menjadikan siswa selalu dan rajin menjalankan ibadah serta dapat

menjalankan ibadah dengan baik dan benar. Selain itu juga berfungsi untuk

memperbaiki kesalahan-.kesalahan dalam keyakinan, pemahaman dan

pengamalan ajaran Islam dalan kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya pada pembahasan akhlak Pendidikan Agama Islam

berfungsi untuk menangkal hal-hal negatif dan budaya asing yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan siswa.

Dari ketiga hal tersebut (keimanan, ibadah dan akhlak) setelah

disampaikan dalam proses pembelajaran di harapkan dapat merealisasikan

manusia muslim yang taat beribadah, bertakwa, berilmu pengetahuan dan

berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat. Inilah tujuan

akhir dari pendidikan agama Islam.

Akan tetapi tujuan tersebut akan tercapai apabila didukung oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah:

a. Pendidik

Yang di maksud pendidik di sini adalah guru, seorang guru yang

baik tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge),

tapi juga harus yang mampu mendidik peserta didiknya dalam rangka

membentuk kepribadian peserta didik.

Selanjutnya seorang guru juga harus pandai dalam memilih metode

mengajar. Ketika menyampaikan meteri tentang akhlak, guru harus

terlebih dahulu memberikan contoh atau suri tauladan yang baik terhadap

Page 76: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

66

peserta didiknya, baik itu di dalam lingkungan sekolah atau di luar sekolah.

Selain itu guru harus memantau keadaan siswa ketika mereka berada di

luar lingkungan sekolah, karena tugas guru tidak hanya selesai di dalam

ruang kelas tapi juga guru memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap

peserta didiknya di luar kelas. OIeh karena itu di harapkan ada kerjasama

yang baik antara guru dan orang tua demi tercapainya tujuan pendidikan

agama Islam secara sempurna.

b. Lingkungan

Perkembangan jiwa anak sangat di pengaruhi oleh keadaan

lingkungannya. Berhasil atau tidaknya Pendidikan agama Islam sangat di

pengaruhi oleh faktor lingkungan ini.

Dalam hal ini lingkungan yang di maksud adalah lingkungan di

luar sekolah. Lingkungan hidup anak akan memberikan pengaruh yang

besar terhadap pembentukan akhlak dan pribadinya, baik itu pengaruh

positif ataupun pengaruh negative, sesuai dengan keadaan lingkungan

tersebut.

Oleh karena itu yang pertama kali perlu mendapat perhatian adalah

lingkungan keluarga. Seorang anak akan berada di lingkungan keluarga

lebih lama dari pada ketika berada di lingkungan sekolah. Oleh karena itu

anggota keluarga, khususnya orang tua harus sëlalu menciptakan

lingkungan yang agamis. Meskipun orang tua telah menyerahkan

pendidikan anak kepada gurunya, akan tetapi orang tua tidak boleh lepas

tanggung jawab begitu saja. Orang tua harus selalu memberikan suri

tauladan yang baik bagi anak. Apa yang telah disampaikan oleh guru di

sekolah akan sia-sia apabila tidak didukung oleh orang tua dan keluarga.

Selain lingkungan keluarga , yaitu lingkumgan masyarakat juga

ikut mempengaruhi berhasil tidaknya pendidikan agama Islam. Pergaulan

dengan teman dan masyarakat sangat mempengaruhi kepribadian seorang

anak. Seorang anak, lebih-lebih pada usia remaja cenderung mudah

terpengaruh oleh pergaulan mereka sehari-sehari. Oleh karena itu keluarga,

khususnya orang tua tidak boleh lepas kontrol terhadap pergaulan anak.

Page 77: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

67

Pengaruh lingkungan dikatakan positif apabila lingkungan itu

dapat memberikan motivasi dan rangsangan bagi anak untuk melakukan

hal-hal yang baik dan membaawa dampak positif bagi anak. Seorang anak

yang mendapat pendidikan agama Islam di sekolah, selalu mendapatkan

bimbingan dari orang tua dan berada di lingkungan masyarakat yang

agamis, maka jiwa keagamaan dan kepribadian anak tersebut akan selalu

terpupuk dan terbina dengan baik. Sebaliknya apabila seorang anak

mendapatkan pendidikan agama Islam disekolah, akan tetapi keluarganya

tidak bisa menciptakan suasana agamis sehingga ia tidak pernah mendapat

bimbingan dari orang tuanya, ditambah lagi masyarakat yang ada

disekitarnya bukan masyarakat yang agamis, maka akan berpengaruh

negatif terhadap pertumbuhan jiwa keberagamaan dan kepribadian anak

karena kurang mendapatkan pembinaan dari lingkungannya.

Adapun faktor-faktor yang menghambat tercapainya tujuan

pendidikan agama Islam, yaitu terbentuknya kepribadian muslim adalah:

1. Guru hanya menyampaikan materi pendidikan agama Islam, tanpa

disertai dengan memberikan suri tauladan yang baik.

2. Tujuan guru menyampaikan materi hanya sebatas agar siswa bisa lulus

dalam ujian tanpa ada tujuan untuk membentuk akhlak siswa.

3. Guru sama sekali tidak memperhatikan tingkah laku siswa di luar kelas.

4. Orang tua tidak pernah memberikan bimbingan keagamaan.

5. Tidak adanya kerjasama antara orang tua dan guru.

6. Orang tua tidak mampu menciptakan lingkungan keluarga yang agamis

dan harmonis.

7. Lingkungan masyarakat juga non agamis

8. Orang tua membebaskan anak dalam pergaulan sehari-hari.

Pada kajian teori penulis mengemukakan sebuab teori yang

mengatakan bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam dengan baik

akan memberikan kontribusi dalam pembentukan kepribadian siswa,

sehingga perilaku sehari-harinya, pelaksanaan ibadahnya dan hubungan

sosialnya akan selaras dan sejalan dengan ajaran agama Islam.

Page 78: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

68

Akan tetapi setelah diadakan penelitian. ternyata kontribusi yang

diberikan dari pelaksanaan pendidikan agama Islam SMP Negeri 217

Jakarta Timur masih belum maksimal dikarenakan adanya beberapa faktor

penghambat. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan agama Islam

yang dilaksanakan di sekolah dapat membentuk kepribadian siswa apabila

didukung oleh beberapa faktor, diantaranya kerjasama yang baik antara

guru agama Islam atau pihak sekolah dengan orang tua siswa.

Kerjasama yang dimaksud adalah orang tua mampu menciptakan

suasana lingkungan yang agamis sebagaimana yang telah diciptakan

disekolah. Ketika seorang anak/siswa diwajibkan untuk melaksnakan

shalat zhuhur berjamaah di sekolah dengan tujuan agar siswa

melaksanakan shalat tepat pada waktunya (misalnya), akan tetapi orang

tua di rumah tidak pernah memerintahkan anak untuk melakukan shalat

tepat pada waktunya atau bahkan orang tua tidak pernah mengontrol

apakah anak melaksanaakan shalat atau tidak, maka suasana yang

dilakukan guru tersebut tidak akan membuahkan hasil dikarenakan

suasana yang ada di lingkungan sekolah sangat berbeda dengan suasan

yang ada di keluarga mereka.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa landasan teori yang

diajukan penulis dalam penelitian ini belum bisa diterima sepenuhnya di

SMP Negeri 217 Jakarta Timur. Hal ini dikarenakan tujuan dan

perndidikan agama Islam yaitu membentuk kepribadian siswa di SMP

Negeri 217 Jakarta Timur belum bisa tercapai secara sempurna.

Page 79: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis perbaiki, melakukan pengolahan data dengan hasil

penghitungan yang menggunakan rumus korelasi product moment, dihasilkan

perolehan angka korelasi 0,516 yang berada pada kisaran 0,40-0,70, maka

antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positif sedang atau cukupan.

Kemudian langkah selanjutnya yaitu dengan memeriksa tabel “r”

product moment, ternyata dengan df sebesar 30, pada tarif signifikansi 5%

diperoleh “r” tabel sebesar 0,349. Sedangkan pada taraf signifikan 1%

diperoleh “r” tabel sebesar 0,449.

Jika dilihat berdasarkan nilai “r” tabel tersebut, rxy lebih besar

daripada “r” tabel, baik pada taraf signifikansi 5% (0,516>0,349) maupun

pada taraf signifikansi 1% (0,516=0,449). Dari kedua hipotesis yang penulis

ajukan, setelah melakukan penelitian ternyata hipotesis pertama (hipotesis

alternatif) yang menyatakan terdapat korelasi positif antara pelajaran

Pendidikan Agama Islam dengan kepribadian muslim siswa diterima

walaupun pada taraf yang sedang, artinya kontribusi yang diberikan pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 217 Jakarta Timur masih belum

maksimal, hal ini dikarenakan masih ada beberapa faktor penghambat

diantaranya adalah: kurang adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah

dan keluarga siswa.

Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan tidak ada korelasi

positif antara Pendidikan Agama Islam dengan kepribadian muslim siswa

tidak dapat diterima atau dianggap gagal.

69

Page 80: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

70

Jadi dalam penelitian ini berdasarkan alasan-alasan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan di sekolah

akan memberikan kontribusi terhadap pembentukan kepribadian muslim siswa

apabila di barengi dengan adanya Pendidikan Agama Islam yang berlangsung

di lingkungan keluarga siswa.

Dengan demikian pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di keluarga

merupakan faktor terpenting demi tercapainya tujuan Pendidikan Agama

Islam di sekolah. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pihak sekolah

dan keluarga demi tercapainya tujuan Pendidikan Agama Islam, yaitu

terbentuknya kepribadian muslim siswa secara sempurna.

B. Saran

1. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diharapkan selalu berusaha

semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan tujuan pelajaran Agama

Islam yang belum tercapai secara maksimal.

2. Semua guru diharapkan untuk berpartisipasi dan selalu bekerjasama

dengan guru Agama Islam dalam rangka mencapai tujuan Agama Islam

yang ingin dicapai.

3. Guru mata pelajaran Agama Islam diharapkan mempunyai motivasi,

inovasi dan kreasi tersendiri dalam kegiatan belajar mengajar sebagai

solusi dari minimnya jam pelajaran Agama Islam yang diberikan sekolah.

4. Guru (Khususnya guru mata pelajaran Agama Islam) diharapkan menjalin

hubungan komunikasi yang baik dengan wali murid dalam rangka

mengontrol keadaan siswa diluar lingkungan sekolah.

5. Guru diharapkan senantiasa memberikan arahan, bimbingan dan motivasi

pada siswa.

6. Semua pihak yang ada disekolah atau (Guru dan seluruh Staffnya)

diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang islami, sehingga akan

menjadi suri tauladan bagi seluruh siswa.

7. Pendidikan Islam dan pengajaran dalam keluarga sebagai pendidikan non

formal terhadap peserta didik harus ditingkatkan pula dalam proses kerja

sama yang baik.

Page 81: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

71

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Persada, (1994), Cet. Ke-

5

Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Keluarga, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1984)

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet. III

______, Metodologi Pendidikan Agarna lslam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)

_______, Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta : Ruhama, 1995)

Departemen Agama RI, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, (Jakarta: Direktorat

Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2005)

Departemen Pendidikan Nasional, “Kurikulum Berbasis Kompetensi PAI”. Diakses pada 15

Mei 2007 dari http//www.puskur.Net/inc/si/smp/Pendidikan Agama Islam

______, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah

Pertama, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama, 2004)

______, UU Sisdiknas, (Jakarta: Sinar Grafik, 2006)

Djalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005)

Hajar, Ibnu, Dasar-áasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta:PT.

Raja Grafindo Persada, 1996), eet.ke-1, h.156

Mujib Abdul, Kepribadian Dalam Psikologi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006)

Marimba D. Ahmad., Pengantar Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’arif, 1980)

Muslimin, Sutrisno, Pengembangan nitai-nilai Islam dalam Kurikulum Pendidikan Agama

Islam, diakses pada 25 mei 2007 dari http:/sutrisno2.wordpress.pdf

Al-Nawawi, Imam, Shahih Muslim. Jiid IV. Terjemahan dari Shahih Muslim Oleh Ma„mun

Daud (Klang Slangor Book Centre, 1997), Cet. V

Namsa, Yunus, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000)

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1998)

71

Page 82: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

72

Rahmayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002)

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Diakses pata 15 Mei 2007 dari

http//www.puskur.net/inc/si/smp/Pendidikan Agama Is1am.pdf Abdul Madjid dan

Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2004)

Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandang : PT. Remaja Rosda Karya,

1997)

Tim Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa P dan K. Kamus Besar Bahasa

Indonesia

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan P dan K, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka, 1998), Cet. I

Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usana offset Printing, 1981)

_____, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995)

Page 83: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Permasalahan ............................................................................... 5

1. Identifikasi Masalah ............................................................... 5

2. Pembatasan Masalah .............................................................. 5

3. Perumusan Masalah ............................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6

1. Tujuan Penelitian ................................................................... 6

2. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 217 Jakarta ..................... 8

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 217

Jakarta ……………………………………………………….. 8

2. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 217

Jakarta ……………………………………………………….. 10

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 217

Jakarta ……………………………………………………….. 12

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 217

Jakarta …................................................................................. 15

5. Tujuan Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 217

Jakarta ………………………………..………....................... 16

B. Kepribadian Muslim SMP Negeri 217

Jakarta ………….......................................................................... 18

1. Pengertian Kepribadian Muslim ............................................. 18

Page 84: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

v

2. Unsur-unsur Kepribadian Muslim .......................................... 19

3. Dinamika Kepribadian Muslim .............................................. 20

4. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian ................................... 23

5. Proses Pembentukan Kepribadian .......................................... 24

C. Kerangka Berfikir ………………................................................ 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian ...................................................................... 28

B. Tempat dan Waktu …….............................................................. 28

C. Populasi dan Sampel …………................................................... 29

D. Teknik Pengumpulan Data …….................................................. 29

E. Teknik Pengolahan Data ……….................................................. 31

F. Teknik Analisis Data …………................................................... 33

G. Teknik Interpretasi Data .............................................................. 33

H. Hipotesis ………………………................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 217 ............................................. 36

B. Pelaksanaan PAI di SMP Negeri 217 …………………. ……..... 42

C. Deskripsi Data ………………..................................................... 43

D. Analisis Data …………………................................................... 58

E. Interpretasi Data ……………….................................................. 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………..................................................................... 69

B. Saran ………………..….............................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 85: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

vi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Data pesonil guru berdasarkan pendidikan terakhir serta jabatan

dan bidang studi yang dipegang ………………………………. 38

2. Tabel 2 Keadaan Siswa SMP Negeri 217 Jakarta ………………………. 40

3. Tabel 3 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 217 Jakarta …………..…....... 40

4. Tabel 4 Alat Kegiatan ………..…………................................................. 41

5. Tabel 5 Guru mempraktekkan materi yang telah di jelaskan ................... 44

6. Tabel 6 Guru Agama saya memberikan tugas di akhir pembelajaran ..... 45

7. Tabel 7 Keaktifan Siswa mengikuti pelajaran agama Islam ................. 45

8. Tabel 8 Siswa memahami materi pelajaran agama Islam ……............... 46

9. Tabel 9 Guru menyuruh siswa untuk menghormati orang tua, guru dan

teman …………………………….............................................. 46

10. Tabel 10 Guru memberikan bimbingan dan nasehat waktu pembelajaran . 47

11. Tabel 11 Guru hadir pada mata pelajaran agama Islam ……...................... 47

12. Tabel 12 Guru mewajibkan siswa untuk mengikuti Rohis ……............... 48

13. Tabel 13 Guru menyuruh siswa untuk mengikuti pengajian di rumah ..... 48

14. Tabel 14 Guru menyuruh siswa untuk mengikuti shalat ………….......... 49

15. Tabel 15 Guru agama saya memberikan motivasi untuk memperdalam

ilmu agama ............................................................................ 49

16. Tabel 16 Guru mengajak siswa untuk shalat dzuhur berjamaah ………. 50

17. Tabel 17 Siswa berdoa sebelum belajar .................................................... 50

18. Tabel 18 Siswa melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari

semalam ............................................................................. 51

19. Tabel 19 Siswa melaksanakan puasa di bulan Ramadhan ........................ 51

Page 86: KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2602/1/YATHMI... · hormat kepada guru, taat kepada tata tertib sekolah, taat beribadah,

vii

20. Tabel 20 Siswa membaca Al-Quran waktu siang dan malam ................. 52

21. Tabel 21 Siswa melaksanakan shalat berdasarkan kemauan sendiri …… 52

22. Tabel 22 Siswa meminta ijin orang tua ketika keluar rumah .................. 53

23. Tabel 23 Siswa merasa berdosa ketika berbohong pada orang tua dan guru 53

24. Tabel 24 Siswa berjabat tangan dan memberi salam ketika bertemu guru 54

25. Tabel 25 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru …........................ 54

26. Tabel 26 Siswa menghormati orang tua, guru dan teman ........................ 55

27. Tabel 27 Siswa membantu teman yang membutuhkan pertolongan …..... 55

28. Tabel 28 Siswa mengikuti shalat pada bulan Ramadhan …………......... 56

29. Tabel 29 Siswa mengikuti rohis di sekolah ............................................. 56

30. Tabel 30 Siswa mencium tangan dan memberi dalam kepada orang tua

ketika hendak sekolah ……………………............................... 57

31. Tabel 31 Data tentang pendidikan agama Islam (Variabel X)

berdasarkan scoring ................................................................. 58

32. Tabel 32 Data tentang kepribadian siswa (Variabel Y) berdasarkan

scoring ...................................................................................... 59

33. Tabel 33 Indeks Korelasi Antara Variabel X (Pendidikan Agama Islam)

dan Variabel Y (Kepribadian Siswa) ........................................ 60