kontribusi bea balik nama kendaraan bermotor … filethe contribution of bea balik nama kendaraan...

64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA (STUDI KASUS KANTOR SAMSAT SURAKARTA) TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh: Luthfiani Asriyah Azzahroh F3409044 PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: voanh

Post on 11-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA

(STUDI KASUS KANTOR SAMSAT SURAKARTA)

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh:

Luthfiani Asriyah Azzahroh F3409044

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

THE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA

(A Case Study on Kantor Samsat Surakarta)

ABSTRACT

Luthfiani Asriyah Azzahroh

F3409044

The objective of research is to find out the Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) revenue in Kantor Samsat Surakarta and the extent of BBNKB’s contribution to Pendapatan Asli Daerah (PAD).

This research was conducted using observation and interview method. Observation was to observe directly the object studied. Interview was to interview directly the Treasurer of Kantor Samsat.

Based on the result of research, it could be found that BBNKB revenue increased from 2007 period through 2011. The realization of BBNKB in fiscal year of 2007-2011 was proven affected the PAD with average contribution of 36,30%.

Based on the result of research, the writer recommended the Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) to maximize consistently the BBNKB revenue by making socialization about the BBNKB payment in order to increase the Pendapatan Asli Daerah. The socialization dealt with requirements the Wajib Pajak (WP) should comply with in paying BBNKB and with the Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) tariff raise from the local Jasa Raharja to the society.

Keywords: Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, tax revenue, tax contribution, Pendapatan Asli Daerah.

Page 3: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir dengan judul:

KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA

(STUDI KASUS KANTOR SAMSAT SURAKARTA)

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat

Ahli Madya Program Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

Surakarta, Juni 2012

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Christiyaningsih Budiwati, SE., M.Si., Ak.

NIP. 19751103 200012 2 001

Page 4: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-

syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Perpajakan.

Surakarta, Juni 2012

Tim Penguji Tugas Akhir

1. M. Syafiqurrahman, SE., MM., Ak. ( )

NIP. 19800604 200501 1 001

Dosen Penguji

2. Christiyaningsih Budiwati, SE., M.Si., Ak. ( )

NIP. 19751103 200012 2 001

Dosen Pembimbing

Page 5: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

· Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu

tidak mengetahui (An-Nahl: 43).

· Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu, orang-

orang yang masih terus belajar akan menjadi pemilik masa depan (Golden

Ways).

· Disiplin dalam bertugas, dewasa dalam bertindak, dan dinamis dalam

kegiatan (Penulis).

· Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan (Herodotus).

· Suatu kegagalan bukan berarti akhir dari segalanya melainkan kunci

menuju suatu keberhasilan yang mutlak (Penulis).

Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini kepada:

© Allah SWT yang telah memberikan semua

pelajaran hidupku

© Ayahandaku dan ibundaku tercinta

© Adik-adiku tersayang

© pacarku tersayang

© Sahabat-sahabatku yang aku sayangi

© Almamaterku yang selalu kubanggakan

Page 6: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan

judul Kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta (Studi Kasus Kantor Samsat

Surakarta) ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini bertujuan sebagai salah satu syarat

untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma Perpajakan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penulisan maupun

punyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih banyak

kekurangan dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis

miliki, sehingga penulis masih membutuhkan informasi dan kerja sama dari pihak

untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya. Untuk itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak berikut ini:

1. Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat serta karunia-Nya.

2. Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi Diploma III

Perpajakan Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.

3. Christiyaningsih Budiwati, SE., M.Si., Ak., selaku Pembimbing Laporan

Tugas Akhir yang memberikan nasehat dan pengarahan sampai Laporan

Tugas Akhir ini terselesaikan.

4. Seluruh dosen Pengajar dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang selama ini telah memberikan ilmu kepada penulis.

Page 7: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Rachmanto, MM., selaku pimpinan UP3AD Kota Surakarta beserta Samsat

yang telah memberikan penjelasan-penjelasan dan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan praktek kerja dan penelitian.

6. Niken Damayanti, SE., M.Si., selaku Bendahara Kantor Samsat Surakarta

yang telah memberikan saran dan masukan-masukan dalam penulisan

Laporan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh karyawan Kantor Samsat Surakarta yang telah membimbing penulis

selama melakukan penelitian.

8. Kedua orang tua yang selalu memberikan cinta kasih sayang dalam setiap

langkah untuk memotivasi dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.

9. Adik-adiku yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

10. Buat pacarku terima kasih semangat dan dukungannya karena sangat

membantu bagi penulis.

11. Untuk Umi, Tyas, dan Sunarti terima kasih buat saran dan masukan-

masukannya, semoga setelah kita lulus nanti kita bisa saling mengingat

tentang pesahabatan yang kita jalin selama ini.

12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis yang telah

memberikan bantuan kepada penulis.

Page 8: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan yang ada dalam penulisan

Laporan Tugas Akhir ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis

terima dengan senang hati. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Luthfiani Asriyah Azzahroh

Page 9: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

ABSTRACT............................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................... v

KATA PENGANTAR.............................................................................. Vi

DAFTAR ISI............................................................................................ Ix

DAFTAR TABEL................................................................................... Xi

DAFTAR GAMBAR............................................................................... Xii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan............................……... 1

1. UP3AD Kota Surakarta…...……...........…………... 1

2. Kantor Samsat Kota Surakarta…........……........….. 16

B. Latar Belakang Masalah………..………………........... 21

C. Rumusan Masalah..........................……………............ 23

D. Tujuan Penelitian............................................................ 23

E. Manfaat Penelitian.......................................................... 24

F. Metode Penelitian........................................................... 24

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Page 10: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

A. Tinjauan Pustaka.......................................................... 27

1. Pajak........................................................................ 27

2. Pendapatan Daerah................................................. 33

3. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor................... 36

B. Pembahasan Masalah................................................... 39

1. Mekanisme Penerimaan BBNKB di Kantor

Samsat Surakarta....................................................

39

2. Kontribusi BBNKB terhadap PAD di Kota

Surakarta.................................................................

43

BAB III TEMUAN

A. KELEBIHAN............................................................... 47

B. KELEMAHAN............................................................ 47

BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN................................................................. 48

B. SARAN........................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Realisasi Penerimaan PKB dan BBNKB Tahun Anggaran

2007-2011...............................................................................

40

II.2 Realisasi Penerimaan BBNKB Tahun Anggaran 2007-

2011............................................................................................

42

II.3 Kontribusi Realisasi BBNKB terhadap PAD Tahun Anggaran

2007-2011...................................................................................

45

Page 12: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Struktur Organisasi UP3AD Kota Surakarta.................... 5

2.1 Realisasi Penerimaan BBNKB di Kantor Samsat

Surakarta...................................................................

42

Page 13: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Melakukan Kegiatan Magang

2. Lembar Penilaian Kegiatan Magang

3. Tanda Terima Laporan Kegiatan Magang

4. Surat Pernyataan Tugas Akhir

5. Realisasi BBNKB di Kantor Samsat Surakarta Tahun Anggaran 2007-2011

6. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2007-2011

7. Peraturan Daerah Probinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2002 tentang Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor

8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak

Daerah

Page 14: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA

(STUDI KASUS KANTOR SAMSAT SURAKARTA)

ABSTRAKSI

Luthfiani Asriyah Azzahroh F3409044

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di Kantor Samsat Surakarta dan mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan BBNKB terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasi dan wawancara. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti. Wawancara adalah melakukan wawancara langsung terhadap Bendahara bagian Kantor Samsat. Berdasarkan hasil penelitian, penerimaan BBNKB dari tahun 2007-2011 mengalami peningkatan. Realisasi penerimaan BBNKB pada tahun anggaran 2007-2011 terbukti dapat mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah yaitu rata-rata kontribusinya 36,30%. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan rekomendasi kepada Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) untuk terus memaksimalkan penerimaan BBNKB dengan mengadakan sosialisasi mengenai pembayaran BBNKB guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Sosialisasi tersebut tentang syarat-syarat yang harus dibawa Wajib Pajak (WP) dalam pembayaran BBNKB maupun tentang kenaikan tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu lintas Jalan (SWDKLLJ) dari pihak Jasa Raharja kepada masyarakat. Kata kunci : Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, penerimaan pajak, kontribusi

pajak, Pendapatan Asli Daerah.

Page 15: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

THE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA

(A Case Study on Kantor Samsat Surakarta)

ABSTRACT

Luthfiani Asriyah Azzahroh

F3409044

The objective of research is to find out the Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) revenue in Kantor Samsat Surakarta and the extent of BBNKB’s contribution to Pendapatan Asli Daerah (PAD).

This research was conducted using observation and interview method. Observation was to observe directly the object studied. Interview was to interview directly the Treasurer of Kantor Samsat.

Based on the result of research, it could be found that BBNKB revenue increased from 2007 period through 2011. The realization of BBNKB in fiscal year of 2007-2011 was proven affected the PAD with average contribution of 36,30%.

Based on the result of research, the writer recommended the Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) to maximize consistently the BBNKB revenue by making socialization about the BBNKB payment in order to increase the Pendapatan Asli Daerah. The socialization dealt with requirements the Wajib Pajak (WP) should comply with in paying BBNKB and with the Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) tariff raise from the local Jasa Raharja to the society.

Keywords: Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, tax revenue, tax contribution, Pendapatan Asli Daerah.

Page 16: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah

(UP3AD) Kota Surakarta

a. Sejarah UP3AD Kota Surakarta

UP3AD Kota Surakarta dipercaya mengelola pendapatan di

Provinsi Jawa Tengah, berupaya menjadi instansi yang menerapkan

transparansi akuntabillitas maupun kredibilitas dalam melayani

masyarakat. Guna meningkatkan pendapatan daerah, dirintis usaha

intensifikasi dan ekstensifikasi sampai timbulnya Sistem Administrasi

Manunggal Satu Atap (SAMSAT).

Dalam perkembangannya, pada tahun 2008 kelembagaan Unit

Pelayanan Pendapatan Daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Jawa Tengah berganti menjadi Unit Pelayanan Pendapatan dan

Pemberdayaan Aset Daerah (UP3AD). Dasar pelaksanaannya adalah

Pasal 84 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas

Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah

Nomor 40 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah

Page 17: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Provinsi Jawa Tengah. UP3AD merupakan unit operasional Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah yang

berada disetiap Kabupaten/ Kota, dalam pelaksanaan tugas pokoknya

selain melayani pemungutan Pajak Daerah juga melayani pemungutan

Retribusi Daerah dan Pendapatan lain-lain yang sah, serta

Pemberdayaan Aset Daerah Provinsi. Susunan terdiri atas:

1) Kepala Unit

2) Subbagian Tata Usaha

3) Seksi Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

4) Seksi Pendapatan Lain-lain

5) Seksi Pembukuan dan Pelaporan

6) Seksi Penagihan dan Pemberdayaan Aset Daerah

7) Kelompok Jabatan Fungsional

Khusus untuk Kepala Unit Pelayanan Pendapatan dan

Pemberdayaan Aset Daerah Kota Surakarta, berdasarkan Peraturan

Gubernur Jawa Tengah Nomor 120 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Pengelola Asrama Haji Donohudan Provinsi Jawa Tengah, mendapat

tugas tambahan sebagai Kepala Pengelola Asrama Haji Donohudan,

yang membawahi:

1) Urusan Tata Usaha

2) Urusan Sarana dan Prasarana

3) Urusan Pelayanan dan Promosi

Page 18: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 21 Tahun

2011 Tanggal 1 April 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak

Daerah, maka untuk menjamin kelancaran dalam pelaksanaannya

dipandang perlu untuk memberikan Petunjuk Teknis bagi para aparat

pemungut pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah

khususnya Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah

(UP3AD). Dalam pelaksanaan tugas pokoknya selain melayani

pemungutan Pajak Daerah juga melayani pemungutan Retribusi Daerah

dan Pendapatan lain-lain yang sah, serta Pemberdayaan Aset Daerah

Provinsi.

b. Visi dan Misi UP3AD

1) Visi

Menjadi Dinas yang mampu mewujudkan Pendapatan Daerah yang

optimal guna mendukung kemandirian pelaksanaan Otonomi

Daerah dengan dilandasi pelayanan memuaskan bagi masyarakat.

2) Misi

a) Mengupayakan pencapaian target dan peningkatan pendapatan

daerah secara berkelanjutan.

b) Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat Wajib

Pajak (WP), wajib retribusi pihak ketiga.

c) Meningkatkan kelancaran pelaksanaan sistem.

Page 19: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

d) Melaksanakan pembinaan dan pengendalian mutu pelayanan.

e) Mengutamakan peningkatan kemampuan Sumber daya

Aparatur secara terus menerus.

c. Tugas Pokok dan Fungsi UP3AD

UP3AD Kota Surakarta mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dinas di bidang pelayanan pendapatan dan pemberdayaan

aset daerah. Sedangkan fungsi UP3AD sendiri yaitu:

1) Penyusunan rencana teknis operasional pelayanan pajak dan Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pendapatan lain-lain,

Pembukuan dan Pemberdayaan Aset Daerah.

2) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional pelayanan pajak dan Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pendapatan lain-lain,

Pembukuan, Pelaporan, Penagihan dan Pemberdayaan Aset

Daerah.

3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang pelayanan pendapatan

dan pemberdayaan aset daerah.

4) Pengelolaan ketatausahaan.

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dengan

pokok dan fungsinya.

Page 20: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

d. Struktur Organisasi

Dasar peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 40 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas

Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Gambar 1.1

Struktur Organisasi UP3AD Kota Surakarta

UP3AD dipimpin Kepala Unit dan dibantu Kepala Subbagian Tata

Usaha, Kepala Seksi Pajak Kendaraan Bermotor, Kepala Seksi

Pendapatan lain-lain, Kepala Seksi Pembukuan dan Pelaporan serta

Kepala Seksi Penagihan dan Pemberdayaan Aset. Secara fungsional

UP3AD Kota Surakarta juga sebagai Koordinator UP3AD se-Wilayah

Surakarta, maka UP3AD Kota Surakarta sebagai UP3AD koordinator

juga dilengkapi Sekretaris Koordinator.

Page 21: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

e. Deskripsi Jabatan

Setiap bagian atau unit, mempunyai tugas masing-masing :

1) Kepala UP3AD

Uraian tugas:

a) Menyusun rencana teknis operasional pengelolaan dan

pelayanan pendapatan daerah.

b) Mengkaji dan menganalisis teknis operasional pengelolaan dan

pelayanan pendapatan daerah.

c) Melaksanakan kebijakan teknis Dinas Pendapatan Daerah.

d) Melaksanakan pemungutan Pajak Daerah, Retribusi Daerah

dan Penerimaan Lain-lain.

e) Melaksanakan koordinasi pungutan pendapatan daerah dan

pendapatan lainnya.

f) Melakukan pelayanan penunjang penyelengaraan tugas dinas.

g) Membina, membimbing, dan memberikan arahan terhadap

staf.

h) Melakukan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan tugas

staf.

i) Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

kepada Kepala Dinas berupa Laporan Bulanan, Triwulan, dan

Tahunan.

j) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan.

Page 22: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2) Subbagian Tata Usaha

Uraian tugas:

a) Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan

perundang-undangan dan ketentuan berkaitan dengan

Subbagian Tata Usaha.

b) Menyusun rencana dan melaksanakan urusan administrasi

kepegawaian, keuangan, dokumentasi, informasi,

perpustakaan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat,

dan pelaporan.

c) Membagi tugas, membimbing dan membina, dan memberi

arahan kepada staf Subbagian Tata Usaha.

d) Melakukan koordinasi dengan Kasi di UP3AD Surakarta.

e) Menindak lanjuti disposisi Kepala UP3AD .

f) Mengusulkan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala.

g) Mengusulkan bantuan kesra, ijin belajar, dan cuti.

h) Membuat Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan bidang ke

Tata Usahaan.

i) Membuat Daftar Urut Kepegawaian (DUK).

j) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UP3AD

yang berkaitan dengan tugas Subbagian Tata Usaha.

k) Mengatur kebersihan, keindahan, dan keamanan.

l) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan.

Page 23: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3) Kasir Pengeluaran

Uraian tugas:

a) Melaksanakan arahan teknis administrasi keuangan dari

Kepala UP3AD sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b) Mempersiapkan kelengkapan persyaratan pengurusan gaji,

insentif, dan uang makan pegawai.

c) Mengambil dan membagi uang gaji, insentif, dan uang makan

serta biaya operasional.

d) Memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan

(PPh) dari rekanan yang menerima pembayaran dari UP3AD

Kota Surakarta dan menyetorkan ke Kantor Pajak/ Bank yang

ditunjuk.

e) Menerima potongan gaji dan atau insentif atas kewajiban

pegawai dan menyetorkan kepada yang berhak sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

f) Melaksanakan administrasi penerimaan, penyimpanan, dan

pembayaran sesuai perundang-undangan yang berlaku.

g) Membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan dana

bendaharawan rutin, insentif maupun operasional Dinas.

h) Membuat laporan realisasi pembayaran uang gaji, insentif, dan

uang makan serta Biaya Operasional kepada Dipenda Jateng.

Page 24: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

i) Mengajukan, mendistribusi, dan melaporkan biaya

penyelenggaraan lelang.

j) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan

atasan.

4) Pembantu Pemegang Barang/ Inventaris

Uraian tugas:

a) Melaksanakan arahan teknis administrasi Pembantu Pemegang

Barang/ Inventaris dari Kepala UP3AD sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

b) Melakukan urusan pengadaan penyimpanan, pendistribusian,

dan pemeliharaan fasilitas, barang perlengkapan serta

inventaris lainnya.

c) Mempersiapkan kelengkapan persyaratan dalam melakukan

urusan penerimaan barang dan inventaris.

d) Mengusulkan dan menerima kebutuhan barang kuasi kepada

Subbag. Perlengkapan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset

Daerah (DPPAD) Povinsi Jawa tengah sesuai kebutuhan

kantor sepengetahuan Kepala UP3AD dan Kasubbag. Tata

Usaha.

e) Membuat Laporan Bulanan, Triwulan, dan Tahunan,

penerimaan dan penggunaan barang-barang kuasi dan

inventaris.

Page 25: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

f) Membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Kartu

Pemeliharaan Inventaris.

g) Melakukan pengecekan secara periodik keadaan barang

inventaris di setiap ruagan.

h) Melaporkan kepada Kasubbag. Tata Usaha keadaan inventaris

yang perlu dilakukan pemeliharaan/ perbaikan.

i) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

5) Seksi Pendapatan Lain-lain

Uraian tugas:

a) Menyusun rencana kegiatan administrasi dan operasional Seksi

Pendapatan Lain-lain.

b) Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan

perundang-undangan dan ketentuan yang berkaitan dengan

tugas Seksi Pendapatan Lain-lain.

c) Menindak lanjuti disposisi oleh Kepala UP3AD.

d) Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait yang berada di

Kota.

e) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

f) Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan atas pendataan

dan penerimaan pendapatan lain-lain.

Page 26: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

g) Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan penerimaan

pendapatan lain-lain yang pungutannya dilakukan oleh dinas-

dinas.

h) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, Kasubbag. Tata

Usaha dan para kepala seksi di lingkungan Unit Pelayanan

Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah Kota Surakarta.

i) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UP3AD

yang berkaitan dengan tugas-tugas Seksi Pendapatan Lain-lain.

6) Pengadministrasi Kepegawaian

Uraian tugas:

a) Mempersiapkan surat perjalanan dinas, surat tugas dan edaran

bagi pegawai.

b) Mempersiapkan pengumuman bagi pegawai dan WP atau

masyarakat.

c) Menyiapkan dan mengatur perlengkapan pertemuan/ rapat.

d) Mengendalikan (mengagenda, memberikan lembar disposisi,

menyiapkan buku ekspedisi meneruskan, dan mengarsip) surat

masuk dan surat keluar.

e) Menyiapkan kelengkapan administrasi untuk kenaikan

pangkat, gaji berkala, cuti, ijin belajar, dan lain-lain.

Page 27: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

f) Mengarsip surat yang berhubungan dengan data kepegawaian

di file kepegawaian serta mengisi buku penjagaan kenaikan

pangkat dan kenaikan gaji berkala.

g) Melaksanakan tugas-tugas pengetikan surat keluar, Laporan

Bulanan, Triwulan maupun Laporan Tahunan Subbagian Tata

Usaha.

h) Menyediakan dan mengarsip presensi apel dan kehadiran

pegawai.

i) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan

atasan.

7) Seksi Pajak Kendaraan Bermotor

Uraian tugas:

a) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala UP3AD.

b) Membina, membimbing, dan memberikan tugas dan arahan

kepada staf Seksi Pajak Kendaraan Bermotor dalam

pelaksanaan tugas.

c) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, Kasubbag. Tata

Usaha dan para kepala seksi di lingkungan Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Jawa Tengah.

d) Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan staf Seksi PKB.

e) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

Page 28: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

f) Menyiapkan bahan untuk menyelenggarakan pengelolaan

administrasi dan pelaksanaan pemungutan, pemungutan

doleansi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan

pemungutan PKB/ BBNKB.

g) Menyusun rencana kegiatan tahunan, meliputi target

penerimaan dan estimasi KBM baru serta pengelolaan

administrasi dan pelaksanaan pemungutan, pengelolaan

doleansi, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

pemungutan PKB/ BBNKB.

h) Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala UP3AD.

i) Melaksanakn waskat terhadap staf seksi pajak kendaraan

bermotor sesuai dengan peraturan perundangundangan yang

berlaku.

j) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UP3AD

yang berkaitan dengan tugas-tugas Seksi Pajak Kendaraan

Bermotor.

8) Seksi Pembukuan dan Pelaporan

Uraian tugas:

a) Menyelenggarakan administrasi penetapan, penerimaandan

tunggakan pajak, dan pendapatan lain-lain.

b) Menyampaikan laporan online semua penerimaan pajak dan

pendapatan lain-lain.

Page 29: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

c) Menyiapkan dan menyampaikan laporan 10 harian, bulanan

maupun tahunan atau sewaktu-waktu diperlukan atas

penetapan, penerimaan, dan tunggakan pajak daerah dan

pendapatan lain-lain.

d) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

e) Mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan

perundangundangan dan ketentuan yang berkaitan dengan

tugas Seksi Pembukuan dan Pelaporan.

f) Melaksanakan dan menyelenggarakan administrasi dan

pembukuan hasil kegiatan pemungutan pajak daerah dan

pendapatan lain-lain.

g) Mengadministrasi Blokir Kendaraan Bermotor.

h) Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala UP3AD.

9) Seksi Pendapatan Asli Daerah

Uraian tugas:

a) Menyusun rencana kegiatan Seksi Penagihan.

b) Meyiapkan surat teguran untuk disampaikan kepada wajib

pajak/ retribusi daerah yang tidak mengindahkan surat

peringatan yang telah disampaikan.

Page 30: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c) Menginventarisasi dan menyelenggarakan administrasi

hubungannya aset Provinsi Jawa Tengah yang berada di

Kabupaten.

d) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

e) Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan

perundangundangan dan ketentuan yang berkaitan dengan

tugas seksi Penagihan dan Pemberdayaan Aset.

f) Memonitor pelaksanaan pengiriman surat peringatan kepada

Wajib Pajak yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.

g) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, Kasubbag. Tata

Usaha dan para kepala seksi di lingkungan Unit Pelayanan

Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah.

h) Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala UP3AD.

f. Kebijakan Mutu

Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah

berkomitmen mewujudkan pelayanan prima dengan cara melakukan

perbaikan pelayanan pendapatan dan pemberdayaan aset daerah secara

berkesinambungan.

Page 31: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kota

Surakarta

a. Sejarah Kantor Samsat

Sejak pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) diserahkan kepada

Pemerintah Daerah Tingkat I, maka Pajak Kendaraan Bermotor menjadi

salah satu Pajak Daerah. Pelimpahan wewenang tersebut diatur dan

dilandasi oleh peraturan dan Undang-undang seperti:

1) PP No. 3 Tahun 1957, tentang Pelimpahan wewenang Pajak Pusat

kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah

Tingkat II

2) UU No.11/Darurat/Tahun 1957, tentang Peraturan Umum Pajak

Daerah

3) UU No.12/Darurat/Tahun 1957, tentang Peraturan Umum Retribusi

Daerah

Tujuan dari pelimpahan wewenang ini adalah Daerah diberi

kesempatan mengelola Pajak Daerah dan memudahkan pemungutan

Pajak Daerah. Setelah berjalan beberapa tahun, terjadi beberapa kendala

dalam pemungutan Pajak Daerah khususnya Pajak Kendaraan

Bermotor. Kendala tersebut antara lain:

1) Kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat mengenai

pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

Page 32: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2) Pelayanan dan pelaksanaan pajak oleh instansi pemerintah yang

terkait (dalam hal ini Pajak Kendaraan Bermotor) yang masih

terpisah.

3) Birokrasi pelayanan yang tidak praktis, efektif, dan efisien.

Oleh karena terjadi banyak kendala, maka pemerintah pada tanggal

28 Desember 1976 menerbitkan Surat Keputusan Bersama

Menhankam/Pangab, Menkeu dan Mendagri No. Kep/13/XII/1976, Kep

1169/MK/IV/76, No. 311 Tahun 1976 tentang Penyederhanaan

Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor yang berkaitan dengan

Pelayanan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Sumbangan

Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) dalam suatu

kantor bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT).

Dengan diterbitkan Surat Keputusan bersama ini diharapkan dapat

menciptakan keseragaman dalam pengurusan Surat Tanda Nomor

Kendaraan (STNK) di seluruh wilayah Daerah Tingkat I.

Tujuan dari penyatuan ini adalah memudahkan pengurusan Pajak

Kendaraan Bermotor serta meningkatkan pelayanan kepada para

pemilik kendaraan bermotor. Dengan demikian diharapkan dapat

meningkatkan Pendapatan Negara dan Daerah serta menertibkan data

kendaraan.

Page 33: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Keuntungan terbentuknya Kantor Samsat adalah :

1) Adanya kerjasama intansi-instansi yang tergabung dalam

pelaksanaan Samsat (POLRI, DIPENDA, dan Jasa Raharja).

2) Adanya sistem pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan

(STNK), PKB, BBNKB, dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan

Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang seragam.

3) Pengenaan pajak dan SWDKLLJ disesuaikan dengan masa

berlakunya STNK, terhitung sejak tanggal pendaftaraan dan setiap

tahun wajib melaksanakan pengesahan STNK.

4) Pembayaran PKB, BBNKB dan SWDKLLJ dapat dibayar

sekaligus di satu tempat.

5) Pelayanan dilakukan secara “open service”, wajib pajak dilayani

langsung tatap muka dengan petugas pelayanan.

6) Berlakunya asas FIFO (first in first out), wajib pajak yang datang

pertama dilayani terlebih dahulu.

b. Tugas dan Fungsi Kantor Samsat

Melaksanakan pemungutan dan pelayanan Pajak Kendaraan

Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),

Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ),

Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Tanda Nomor Kendaraan

Bermotor (TNKB) dalam suatu koordinasi pelayanan yang tekait.

Page 34: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

c. Kantor Samsat Surakarta

Dalam perjalanannya, muncul lagi Perda yang baru yaitu Perda No.

6 Tahun 2008, Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 40 Tahun 2008

tentang organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas

Pendapatan dan Pengeloalaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah,

UP3AD (Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah)

merupakan unit operasional Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset

Daerah Provinsi Jawa Tengah yang berada di setiap Kabupaten/ Kota,

dalam pelaksanaan tugas pokoknya selain melayani pemungutan Pajak

Daerah juga melayani pemungutan Retribusi Daerah dan Pendapatan

lain-lain yang sah, serta Pemberdayaan Aset Daerah Provinsi.

Kantor UP3AD beserta Samsat Kota Surakarta berlokasi di dalam

satu komplek yang terletak di Jalan Prof. Dr. Suharso nomor 17 Jajar,

Laweyan Kota Surakarta, dengan nomor telpon (0271) 714919 &

718007. Sejak awal Oktober 2006 Samsat Surakarta telah melayani

pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Se-Jateng dengan

memanfaatkan teknologi komputer (online). Hal ini dilakukan untuk

mempermudah pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan

meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.

Sebagai kelengkapan pelayanan Wajib Pajak maupun Wajib

Retribusi, di Samsat Kota Surakarta menyediakan beberapa fasilitas

yaitu:

1) Tempat parkir yang luas

Page 35: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Tempat cek fisik kendaraan bermotor

3) Tempat pencetakan TNKB

4) Pelayanan informasi PKB

5) Monitor proses pelayanan

6) Pelayanan khusus lansia dan wanita hamil

7) Kartu antrian

8) Tempat ibadah (mushola)

9) Fotokopi

10) Kantin

Papan petunjuk untuk Wajib Pajak kendaraan bermotor telah

tersedia dan dapat diakses secara jelas dan bebas, baik berupa baliho

maupun banner serta moving sign. Jika belum mencukupi, informasi

juga dapat ditanyakan melalui petugas khusus informasi dan pengaduan

pelayanan.

d. Visi dan Misi Kantor Samsat Surakarta

1) VISI

“Terwujudnya pelayanan prima berbasis teknologi informasi

menuju pemerintahan yang bersih.”

2) MISI

a) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

b) Meningkatkan sumber daya manusia.

Page 36: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c) Meningkatkan identifikasi keamanan dan kepemilikan

kendaraan bermotor.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam menghadapi era globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan,

maka Pemerintah harus tetap meningkatkan penerimaan negara. Pajak

merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam memberikan

kontribusi bagi penerimaan negara. Selain dari sektor Migas dan Non Migas,

Pemerintah juga meningkatkan penerimaan negara melalui sektor Pajak

khususnya Pajak Daerah.

Pemerintah daerah dituntut lebih banyak dalam menggali potensi

ekonomi daerahnya. Kemampuan daerah dalam melaksanakan otonomi

daerah terletak pada kemampuan daerah dalam mengelola keuangan

daerahnya. Artinya daerah otonom harus memiliki kewenangan dan

kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri (Soekristiono,

2003).

Berkaitan dengan hal itu, status Direktorat Pendapatan Daerah di Jawa

tengah ditingkatkan menjadi Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) Provinsi

Jawa Tengah, meski status berubah pendapatan tetap ditingkatkan targetnya.

Status Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu

dinas yang mendukung Pendapatan Asli Daerah, berupaya untuk terus

menerus mengoptimalkan seluruh kemampuan dinas agar Pendapatan Asli

Daerah setiap tahun meningkat seiring tuntutan kemajuan perkembangan

Page 37: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

perekonomian di Jawa Tengah. Guna meningkatkan pendapatan daerah,

dirintis usaha intensifikasi dan ekstensifikasi sampai timbulya Sistem

Administrasi Manunggal Satu Atap selanjutnya disingkat SAMSAT

(Damayanti, 2008).

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu unsur dari

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Salah satu hal penting dalam

peningkatan PAD adalah dengan mengupayakan peningkatan penerimaan

daerah yang berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah. Salah satunya

adalah Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) melalui Unit

Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah (UP3AD) beserta

Kantor Samsat Kota Surakarta.

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang

pajak daerah dan retribusi daerah, BBNKB diharapkan akan mampu menjadi

sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta yang potensial, karena

sebagian besar pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,

dan pelayanan masyarakat di Kota Surakarta akan didukung dari penerimaan

pajak tersebut.

Untuk mencapai tujuan di atas, sudah sewajarnya dan perlu bahwa sistem

administrasi dan sistem pemungutan pajak daerah, khususnya BBNKB untuk

dianalisis dan diketahui seberapa besar penerimaan BBNKB sebagai salah

satu dari Pendapatan Asli Daerah yang menunjang meningkatnya otonomi

sebagai sumber biaya pembangunan. Dalam penelitian ini, peneliti lebih

memfokuskan pada penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Page 38: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

terhadap Pendapatan Asli Daerah. Atas dasar latar belakang tersebut, maka

dalam menyusun tugas akhir penulis mengambil judul “KONTRIBUSI BEA

BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SURAKARTA (STUDI

KASUS KANTOR SAMSAT SURAKARTA)”.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan bahwa

yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar

kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta tahun 2007-2011.

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan gambaran umum penelitian dan rumusan masalah di atas,

maka tujuan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(BBNKB) di Kantor Samsat Surakarta terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) selama lima tahun tersebut.

Page 39: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi penulis sendiri diharapkan kajian ini dapat memperluas wawasan

tentang perkembangan penerimaan BBNKB di Kantor bersama Samsat

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta.

2. Bagi Kantor Samsat hasil penelitian ini sebagai landasan dan bahan

pertimbangan dalam mengambil langkah kebijakan dalam pelayanan pajak

agar secara terus menerus meningkatkan penerimaan BBNKB.

3. Bagi pembaca diharapkan memberikan jawaban atas permasalahan yang

diteliti sehingga pembaca memperoleh pengetahuan mengenai kontribusi

BBNKB terhadap Pendapatan Asli Daerah.

F. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Desain kasus, dimana pertanyaan

“bagaimana” menjadi permasalahan utama penelitian dengan keharusan

membuat deskripsi/ analisis/ sintetis yang terbatas pada kasus tertentu

untuk menjawab permasalahan tersebut.

2. Obyek Penelitian

Penelitian ini berlokasi pada Unit Pelayanan Pendapatan dan

Pemberdayaan Aset Daerah (UP3AD) Kota Surakarta beserta Unit

Pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap berlokasi dalam satu

komplek yang terletak di Jalan Prof. Dr. Suharso nomor 17 Jajar, Laweyan

Kota Surakarta, dengan nomor telepon (0271) 714919 & 718007.

Page 40: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Sumber Data

Sumber data penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu teknik

pengumpulan data yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan

penelitian. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa

bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data

dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data ini

berupa sejarah berdirinya Kantor Bersama Samsat, Struktur Organisasinya

serta data yang didapat dari petugas pengadministrasi pelayanan dan

Kepala Seksi Pajak Kendaraan Bermotor.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode sebagai

berikut:

a. Observasi

Observasi adalah teknik yang dilakukan dengan cara pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap gejala dan fenomena yang diteliti

oleh penulis. Penulis melakukan pengamatan terhadap penerimaan

BBNKB selama lima tahun pada Kantor Bersama Samsat, kemudian

mengetahui bagaimana kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kota Surakarta.

Page 41: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Wawancara

Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk

mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,

motivasi, perasaan yang dilakukan antara dua pihak yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang di wawancarai.

Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang berkompeten

dibidangnya, dalam hal ini penulis melakukan wawancara terhadap

Bendahara bagian Samsat.

5. Teknik Pembahasan

Penelitian ini mendasarkan pada metode analisis dan kualitatif. Bogdan

dan Taylor dalam Fatimah (2010) berpendapat bahwa metode kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati, sedangkan Biklen dalam Fatimah (2010) mengatakan penelitian

kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain.

Page 42: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pajak

Djajadiningrat dalam Resmi (2009) menjabarkan, pajak sebagai suatu

kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang

disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan

kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan

yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa

timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara secara umum.

Feldman dalam Resmi (2009) menjabarkan, pajak adalah prestasi yang

dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-

norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontraprestasi,

dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluran

umum.

Pengertian pajak menurut Soemitro dalam Resmi (2009) adalah iuran

rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat

dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang

langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum. Soemahamidjaja dalam Resmi (2009) menjelaskan

bahwa pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut

oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya

Page 43: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai

kesejahteraan umum.

a. Ciri-ciri yang Melekat pada Pengertian Pajak

Ciri-ciri pajak yang tersimpul dalam berbagai definisi menurut

Suandy (2005) adalah:

1) pajak peralihan kekayaan dari orang/ badan ke pemerintah.

2) pajak dipungut berdasarkan/ dengan kekuatan undang-undang serta

aturan pelaksanaannya sehingga dapat dipaksakan.

3) dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya

kontraprestasi langsung secara individual yang diberikan oleh

pemerintah.

4) pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah.

5) pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah,

yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan

untuk membiayai investasi publik.

6) pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan terrtentu

dari pemerintah.

7) pajak dapat dipungut secara langsung atau tidak langsung.

Page 44: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b. Fungsi Pajak

Ilyas (2010) mendefinisikan fungsi pajak dibagi menjadi empat

yaitu fungsi budgeter, fungsi regulerend, fungsi demokrasi, dan fungsi

redistribusi. Fungsi budgeter adalah fungsi yang terletak di sektor

publik, yaitu fungsi untuk mengumpulkan uang pajak sebanyak-

banyaknya sesuai dengan UU berlaku yang pada waktunya akan

digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara, yaitu

pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan dan bila ada sisa

(surplus) akan digunakan sebagai tabungan pemerintah untuk investasi

pemerintah.

Fungsi regulerend adalah suatu fungsi bahwa pajak-pajak tersebut

akan digunakan sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu yang letaknya diluar bidang keuangan. Fungsi demokrasi dari

pajak adalah suatu fungsi yang merupakan salah satu wujud sistem

gotong royong, termasuk kegiatan pemerintah dan pembangunan demi

kemaslahatan manusia. Misalnya, apabila seseorang telah melakukan

kewajibannya membayar pajak kepada sesuai ketentuan yang berlaku,

maka ia mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan yang baik bagi

pemerintah.

Fungsi redistribusi yaitu fungsi yang lebih menekankan pada unsur

pemerataan dan keadilan dalam masyarakat. Hal ini dapat terlihat,

misalnya dengan adanya tarif progresif yang mengenakan pajak lebih

besar kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan besar dan pajak

Page 45: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yang lebih kecil kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih

sedikit. Fungsi pajak ketiga dan keempat tersebut sering kali disebut

sebagai fungsi tambahan karena fungsi ketiga dan keempat bukan

merupakan tujuan utama dalam pemungutan pajak melainkan sebagai

keseimbangan dalam mewujudkan kewajiban masyarakat.

c. Jenis Pajak

Terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat dikelompokkan menjadi

tiga, yaitu pengelompokkan menurut golongan, sifat, dan lembaga

pemungutnya (Resmi, 2009).

1) Menurut golongan

a) Pajak Langsung

Adalah pajak yang harus ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak

dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain

atau pihak lain.

Contoh: Pajak Penghasilan.

b) Pajak Tidak Langsung

Pajak yang akhirnya dapat dibebankan kepada orang lain atau

pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu

kegiatan, peristiwa, atau perrbuatan yang menyebabkan

terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Page 46: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Menurut Sifat

a) Pajak Subyektif

Pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi Wajib

Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan

subyeknya.

Contoh: Pajak Penghasilan (PPh).

b) Pajak Obyektif

Pajak yang pengenaannya memerhatikan obyeknya baik berupa

benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang yang

mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa

memerhatikan keadaan pribadi Wajib Pajak maupun tempat

tinggal.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas

Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB).

3) Menurut Lembaga Pemungut

a) Pajak Negara (Pajak Pusat)

Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk

membiayai rumah tangga negara pada umumnya.

Contoh: PPh, PPN dan PPnBM, PBB, serta Bea Perolehan Hak

atas Tanah dan bangunan (BPHTB).

Page 47: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b) Pajak Daerah

Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat

I (pajak provinsi) maupun daerah tingkat II (pajak

kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai rumah tangga

masing-masing. Pajak provinsi (daerah tingkat I) meliputi Pajak

kendaraan bermotor dan kendaraan di atas Air, Bea Balik Nama

kendaraan Bermotor dan kendaraan di atas Air, Pajak bahan

Bakar kendaraan Bermotor, serta Pajak Pengambilan dan

Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. Pajak

Kabupaten/ Kota (daerah tingkat II) meliputi Pajak Hotel, Pajak

Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan

Jalan, Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C, dan Pajak

Parkir.

d. Sistem Pemungutan Pajak

Menurut Waluyo (2007) sistem pemungutan pajak dapat dibagi

menjadi empat yaitu:

1) Official Assessment System

Sistem ini merupakan sistem pemunngutan pajak yang memberi

wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya

pajak yang terutang.

Page 48: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Ciri-ciri Official Assessment System:

a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada

pada fiskus.

b) Wajib pajak bersifat pasif.

c) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak

oleh fiskus.

2) Self Assessment System

Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang,

kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk

menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri

besarnya pajak yang harus dibayar.

3) With Holding System

Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya

pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

2. Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah merupakan hak pemerintah daerah yang diakui

sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun

bersangkutan. Undang-Undang No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam Pasal 5

menyatakan bahwa sumber pendapatan daerah terdiri atas:

Page 49: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

a. Pendapatan Asli Daerah

Adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan

peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sumber-sumber PAD yaitu:

1) Hasil pajak daerah

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi

atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang,

yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundangan yang

berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

2) Hasil retribusi daerah

Retribusi daerah adalah pungutan pemerintah daerah kepada orang

atau badan berdasarkan norma-norma yang ditetapkan retribusi

berhubungan dengan jasa timbal (kontraprestasi) yang diberikan

secara langsung atas permohonan dan untuk kepentingan orang

atau badan yang memerlukan, baik prestasi yang berhubungan

dengan kepentingan umum maupun yang diberikan oleh

pemerintah.

3) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan

milik daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan daerah yang

berasal dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan.

Page 50: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

4) Lain-lain PAD yang sah

Lain-lain PAD yang sah meliputi hasil penjualan kekayaan daerah

yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan

selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, komisi,

potongan, ataupun bentuk lain akibat dari penjualan/ pengadaan

barang/ jasa oleh daerah.

b. Dana perimbangan

Adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara) yang dialokasikan kepada daerah

untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi. Dana perimbangan terdiri atas:

1) Dana bagi hasil, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN

yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan persentase untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi.

2) Dana alokasi umum, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan

keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi.

3) Dana alokasi khusus, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan

untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan

urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

Page 51: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah merupakan pendapatan daerah

dari sumber lain, terdiri atas:

1) Pendapatan Hibah

Pendapatan Hibah ialah penerimaan daerah yang berasal dari

pemerintah negara asing, badan/ lembaga asing, badan/lembaga

internasional, pemerintah, badan/ lembaga dalam negeri atau

perseorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang

dan/ atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu

dibayar kembali.

2) Pendapatan Dana Darurat

Pendapatan Dana Darurat yaitu dana dari APBN yang dialokasikan

kepada daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar

biasa, dan/atau krisis solvabilitas.

3. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

a. Pengertian Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta

gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat, dan

digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya

yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya enegi tertentu

menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk

alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan

Page 52: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan

bermotor yang dioperasikan di air.

b. Pengertian BBNKB

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah menjelaskan bahwa Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor

sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau

keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan,

atau pemasukan ke dalam badan usaha.

c. Obyek BBNKB

1) Penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor.

2) Penguasaan kendaraan bermotor melebihi 12 bulan berturut-turut

dianggap sebagai penyerahan.

d. Subyek BBNKB

Subyek BBNKB adalah orang pribadi, Badan atau Instansi Pemerintah

(Pemerintah, TNI/ POLRI, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah

Kabupaten/ Kota) yang menerima penyerahan kendaraan bermotor.

e. Persyaratan Pendaftaran BBNKB (Ganti Pemilik)

1) Formulir pendaftaran

2) Identitas diri

a) Perorangan (KTP, SIM, Surat Keterangan)

b) Badan Hukum (fotokopi akte)

3) STNK asli

Page 53: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4) BPKB asli

5) Kwitansi

6) Tanda lunas PKB

7) Cek fisik

f. Tarif BBNKB

1) Penyerahan pertama sebesar 12,5% dari NJKB.

2) Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1% dari NJKB.

3) Khusus Alat-alat berat tarifnya ditetapkan:

a) Penyerahan pertama sebesar 0,75% dari NJKB.

b) Penyerahan kedua & seterusnya sebesar 0,75% dari NJKB.

g. Kewajiban BBNKB

Setiap wajib pajak, wajib mengisi dan menyampaikan Surat

Pemberitahuan Objek Pajak Daerah (SPOPD) atau dokemen lain yang

dipersamakan dengan jelas dan lengkap.

1) Setiap WP mendaftarkan penyerahan kendaraan bermotor dalam

jangka waktu paling lambat 30 hari sejak saat penyerahan dengan

menggunakan SPOPD atau dokumen lain yang dipersamakan.

2) Apabila terjadi perubahan atas kendaraan bermotor dalam masa

BBNKB, baik perubahan bentuk dan atau penggantian mesin, wajib

melaporkan dengan mengisi SPOPD atau dokumen lain yang

dipersamakan paling lambat 30 hari sejak ubah/ganti mesin selesai

dilaksanakan.

h. Sanksi Administratif BBNKB

Page 54: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1) Terlambat mendaftar

Dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% setiap

bulan dari BBNKB terutang untuk jangka waktu paling lama 24

bulan.

2) Terlambat membayar

Dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% setiap

bulan untuk paling lama 15 bulan sejak saat terutangnya BBNKB.

B. PEMBAHASAN MASALAH

1. Mekanisme Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor di

Kantor Samsat Surakarta

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Pajak Daerah Provinsi Jawa Tengah pasal 93 ayat (1) mengenai Bagi Hasil

dan Penggunaan Pajak menjelaskan bahwa hasil penerimaan PKB dan

BBNKB diserahkan kepada Kabupaten/ Kota sebesar 30%. Penerimaan

BBNKB dimasukkan dalam Dana Alokasi Umum (DAU). Dana Alokasi

Umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara) yang dialokasikan kepada setiap Daerah

Otonom (provinsi/kabupaten/kota) setiap tahunnya sebagai dana

pembangunan. DAU pemanfaatannya sebagai pemerataan kemampuan

keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan Daerah Otonom dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi. Berikut tabel yang menyajikan

penerimaan PKB dan BBNKB tahun anggaran 2007-2011.

Page 55: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel II.1 Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun Anggaran 2007-2011

Tahun

Anggaran Realisasi PKB Realisasi BBNKB Jumlah

2007 59.942.375.320 39.062.235.525 99.004.610.840

2008 68.061.249.330 54.425.487.050 122.486.736.380

2009 74.392.929.275 50.239.528.650 124.632.457.925

2010 93.122.138.400 72.623.782.025 165.745.920.425

2011 109.777.162.900 91.662.966.400 201.440.129.300

Sumber: Kantor Samsat Surakarta

Dari tabel di atas, perhitungan hasil penerimaan BBNKB yang

diserahkan kepada Kota Surakarta sebagai berikut. Namun demikian,

keterbatasan perhitungan ini tidak disebutkan sebagaimana di maksud pada

Peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah pasal 93 ayat (2).

a. Tahun Anggaran 2007

Realisasi BBNKB = 30% x 99.004.610.840 = 29.701.383.250

Realisasi BBNKB pada tahun anggaran 2007 adalah sebesar

Rp29.701.383.250,00.

b. Tahun Anggaran 2008

Realisasi BBNKB = 30% x 122.486.736.380 = 36.746.020.890

Realisasi BBNKB pada tahun anggaran 2008 adalah sebesar

Rp36.746.020.890,00.

c. Tahun Anggaran 2009

Realisasi BBNKB = 30% x 124.632.457.925 = 37.389.737.370

Page 56: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Realisasi BBNKB pada tahun anggaran 2009 adalah sebesar

Rp37.389.737.370,00.

d. Tahun Anggaran 2010

Realisasi BBNKB = 30% x 165.745.920.425 = 49.723.776.120

Realisasi BBNKB pada tahun anggaran 2010 adalah sebesar

Rp49.723.776.120,00.

e. Tahun Anggaran 2011

Realisasi BBNKB = 30% x 201.440.129.300 = 60.432.038.790

Realisasi BBNKB pada tahun anggaran 2011 adalah sebesar

Rp60.432.038.790,00.

Penerimaan BBNKB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

yang signifikan, dengan adanya pelayanan sistem yang ada di Kantor

Samsat Surakarta diharapkan dapat memberikan pengaruh secara

maksimal terhadap pendapatan BBNKB. Realisasi penerimaan BBNKB

tahun 2007 sebesar Rp29.701.383.250,00 dan pada tahun 2008 realisasinya

sebesar Rp36.746.020.890,00 dengan kenaikan realisasi sebesar 23,72%

dari tahun 2007. Tahun 2009 realisasi penerimaan sebesar

Rp37.389.737.370,00 atau mengalami kenaikan realisasi sebesar 1,75%

dari tahun 2008, sedangkan kenaikan realisasi pada tahun 2010 sebesar

32,99% dari tahun 2009. Tahun 2011 realisasi penerimaannya sebesar

Rp60.432.038.790,00 atau dengan kenaikan realisasi sebesar 21,53% dari

tahun 2010. Selama tahun anggaran 2007-2011 kenaikan realisasi paling

tinggi terjadi pada tahun anggaran 2010 sebesar 32,99%. Berikut

Page 57: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

disampaikan tabel dan penerimaan BBNKB yang diserahkan kepada Kota

Surakarta untuk tahun anggaran 2007-2011.

Tabel II.2 Realisasi Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Tahun Anggaran 2007-2011

Tahun Anggaran

Realisasi BBNKB Kenaikan Realisasi

2007 29.701.383.250 -

2008 36.746.020.890 23,72%

2009 37.389.737.370 1,75%

2010 49.723.776.120 32,99%

2011 60.432.038.790 21,53%

Sumber: Kantor Samsat Surakarta

Gambar 2.1 Realisasi Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor di Kantor

Samsat Surakarta

0

20.000.000.000

40.000.000.000

60.000.000.000

80.000.000.000

100.000.000.000

2007 2008 2009 2010 2011

Grafik Realisasi Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Page 58: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan bermotor terhadap

Pendapatan Asli Daerah di Kota Surakarta

Keberhasilan suatu daerah dapat diukur dengan melihat kemampuan

daerah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah yang kemudian

digunakan untuk membiayai pengeluaran daerah. Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor salah satu komponen dari Pendapatan Asli Daerah.

Sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, yang artinya merupakan

sumber pembiayaan jalannya pemerintahan dan pembangunan.

Kontribusi disini dapat diartikan sebagai sumbangan yang yang

diberikan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli

Daerah. Kontribusi BBNKB dapat diketahui dengan perbandingan realisasi

penerimaan BBNKB terhadap Pendapatan Asli Daerah. Persentase Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah

dihitung dengan rumus:

Perhitungan rasio kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

terhadap Pendapatan Asli Daerah adalah sebagai berikut.

a. Tahun Anggaran 2007

Pada tahun 2007 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor memberikan

kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 33,21%.

Kontribusi BBNKB = x 100%

Page 59: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Tahun Anggaran 2008

Pada tahun 2008 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor memberikan

kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 35,70%.

c. Tahun Anggaran 2009

Pada tahun 2009 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor memberikan

kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 36,67%.

d. Tahun Anggaran 2010

Pada tahun 2010 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor memberikan

kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 43,56%.

e. Tahun Anggaran 2011

Pada tahun 2011 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor memberikan

kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 33,37%.

f. Rata-rata

Rata-rata kontribusi Bea Balik Nama Kendaraan bermotor terhadap

Pendapatan Asli Daerah tahun anggaran 2007-2011 sebesar 36,30%.

Page 60: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Berikut adalah tabel yang menyajikan perbandingan antara realisasi

penerimaan BBNKB terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran

2007-2011.

Tabel II.3 Kontribusi Realisasi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadap

Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2007-2011

Tahun Anggaran

Realisasi BBNKB Realisasi PAD Kontribusi

2007 29.701.383.250 89.430.977.982 33,21%

2008 36.746.020.890 102.929.501.970 35,70%

2009 37.389.737.370 101.972.318.682 36,67%

2010 49.723.776.120 114.141.348.062 43,56%

2011 60.432.038.790 181.095.479.831 33,37%

Rata- Rata 42.798.591.280 117.913.925.300 36,30%

Sumber: Kantor Samsat Surakarta dan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset (DPPKA) Surakarta

Dari tabel II.3 di atas dapat diketahui bahwa kontribusi Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan penurunan

(fluktuasi). Untuk tahun anggaran 2007 hingga tahun 2010 kontribusi

BBNKB terhadap PAD mengalami peningkatan. Kontribusi BBNKB

tahun 2007 dan 2008 sebesar 33,21% dan 35,70%. Peningkatan persentase

kontribusi tersebut hanya sebesar 2,49%. Kontribusi tahun 2009 dan 2010

sebesar 36,67% dan 43,56%. Peningkatan persentase kontribusi tersebut

Page 61: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

sebesar 6,89%. Kenaikan PAD yang diimbangi dengan kenaikan

penerimaan BBNKB yang signifikan menyebabkan kontribusi penerimaan

BBNKB terhadap PAD mengalami peningkatan. Persentase kontribusi

mengalami penurunan hanya pada tahun anggaran 2011 yaitu

kontribusinya sebesar 33,37%. Penurunan persentase kontribusi tersebut

dikarenakan kenaikan PAD yang tidak diimbangi dengan kenaikan

penerimaan BBNKB secara signifikan. Tahun anggaran 2011 PAD

meningkat sebesar Rp66.954.131.800,00 dari tahun sebelumnya. Realisasi

penerimaan BBNKB pada tahun 2011 mengalami peningkatan hanya

sebesar Rp10.708.262.670,00 dari tahun 2010. Rata-rata kontribusi yang

diberikan BBNKB terhadap PAD Kota Surakarta selama tahun anggaran

2007-2011 sebesar 36,30%, dapat diartikan bahwa rata-rata penerimaan

BBNKB pada tahun 2007 hingga 2011 sebesar 36,30% dari keseluruhan

PAD.

Page 62: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB III

TEMUAN

A. KELEBIHAN

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terdapat kelebihan-

kelebihan sebagai berikut.

1. Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang diserahkan kepada

Kota Surakarta dari tahun 2007-2011 terus mengalami peningkatan.

Kenaikan realisasi paling tinggi pada tahun 2010 sebesar 32,99%.

2. Realisasi penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor pada tahun

anggaran 2007-2011 terbukti dapat mempengaruhi Pendapatan Asli

Daerah yaitu rata-rata kontribusinya sebesar 36,30%.

B. KELEMAHAN

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penulis menemukan

kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan penulis dalam

sistem penerimaan BBNKB di Kantor Samsat Surakarta adalah Nilai Jual

Kendaraan Bermotor (NJKB) yang bersangkutan tidak ada dalam tabel NJKB

dan rusaknya komputer atau mesin cetak STNK yang dipakai dalam

pengoperasian sistem pembayaran yang berada di Kantor Samsat. Adanya

kerusakan mengakibatkan proses pembayaran tertunda dikarenakan petugas

harus memperbaiki kerusakan tersebut agar pelayanan bisa diteruskan.

Page 63: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Dengan sistem yang saat ini berjalan, penerimaan BBNKB yang

diserahkan kepada Kota Surakarta dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan. Pada tahun anggaran 2008 besar kenaikan penerimaan adalah

sebesar 23,72% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 mengalami

peningkatan penerimaan hanya sebesar 1,75%. Tahun anggaran 2010

kembali mengalami kenaikan penerimaan sebesar 32,99%, sedangkan

tahun 2011 sebesar 21,53%. Selama tahun anggaran 2007 hingga 2011

kenaikan realisasi paling tinggi yaitu pada tahun 2010.

2. Kontribusi penerimaan BBNKB dari tahun 2007-2011 mengalami

peningkatan dan penurunan (fluktuasi). Pada tahun 2007 hingga 2010

penerimaan BBNKB mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun 2007

dan 2008 kontribusinya sebesar 33,21% dan 35.70%. Tahun 2009 dan

2010 kontribusinya sebesar 36,67% daan 43,56%. Namun demikian, tahun

anggaran 2011 mengalami penurunan yaitu kontribusinya sebesar 33,37%.

Rata-rata kontribusi yang diberikan BBNKB terhadap Pendapatan Asli

Daerah adalah 36,30%.

Page 64: KONTRIBUSI BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR … fileTHE CONTRIBUTION OF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TO PENDAPATAN ASLI DAERAH ON THE KOTA SURAKARTA (A Case Study on Kantor Samsat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

B. SARAN

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penulis memberikan

saran dalam sistem penerimaan BBNKB di Kantor Samsat Surakarta untuk

menigkatkan kontribusi BBNKB. Saran tersebut adalah apabila Nilai Jual

Kendaraan Bermotor (NJKB) yang bersangkutan tidak ada dalam tabel

NJKB, petugas harus melakukan upaya koordinasi. Koordinasi unit-unit kerja

pemungut PAD dengan kantor pusat agar dicapai kesatuan langkah dengan

harapan akan mencapai kinerja yang optimal dalam proses meningkatkan

kontribusi BBNKB.