konsolidasi satu dimensi (one dimensional consolidation) · pdf fileteori rheologi konsolidasi...
TRANSCRIPT
KonsolidasiKonsolidasi SatuSatuDimensiDimensi ((One dimensional consolidation)One dimensional consolidation)
Dr.EngDr.Eng Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc.Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc.
TeoriTeori RheologiRheologi KonsolidasiKonsolidasi
(a) Tanah diidealisasikan sebagai pegas
Katup ditutup : tidak terdrainase
∆u = 0
TeoriTeori RheologiRheologi KonsolidasiKonsolidasi
(b) Tekanan air pori akan sama dengan P per satuan luas
Katup ditutup : tidak terdrainase
∆u = P/A
P
TeoriTeori RheologiRheologi KonsolidasiKonsolidasi
(c) Tekanan air pori berkurang akibat penambahan beban P
Katup dibuka : terdrainase
∆u < P/A
P
TeoriTeori RheologiRheologi KonsolidasiKonsolidasi
(d) Tekanan air pori berkurang dan sama dengan 0
Katup dibuka : terdrainase
∆u = 0
P
TekananTekanan Total, Total, TekananTekanan efektifefektif & & TekananTekanan air air poripori
∆σ = ∆σ’ + ∆u
∆σ
Clay
Sand
Sand
HDepth
TeganganTegangan Total, Total, TeganganTeganganefektifefektif & & TekananTekanan air air poripori
(a) Pada saat t = 0
∆σ
Clay
Sand
Sand
H
Depth
Total stress
Depth
∆σ ∆u = ∆σ
Pore water pressure Effective stress
Depth
∆σ’ = 0
TeganganTegangan Total, Total, TeganganTeganganefektifefektif & & TekananTekanan air air poripori
(b) Pada saat 0 < t < ∞
∆σ
Clay
Sand
Sand
H
Depth
Total stress
Depth
∆σ
Pore water pressure Effective stress
Depth
∆u < ∆σ ∆σ’ > 0
∆σ∆σ
TeganganTegangan Total, Total, TeganganTeganganefektifefektif & & TekananTekanan air air poripori
(c) Pada saat t = ∞
∆σ
Clay
Sand
Sand
H
Depth
Total stress
Depth
∆σ
Pore water pressure Effective stress
Depth
∆σ’ = ∆σ∆u = 0
UjiUji KonsolidasiKonsolidasi didi LaboratoriumLaboratorium
Alat uji konsolidasi (oedometer)
Soil SamplesSoil Samples
Porous stones
Confininingring
Dial gaugeLoading
Water bath
Loading plate
UjiUji KonsolidasiKonsolidasi didi LaboratoriumLaboratorium
1. Pemampatan : benda ujdibebani secara bertahap(incremental) mulai 7 kPa, 16 kPa, 32 kPa, 64 kPa, 128 kPa, 256 kPa.
2. Pengembangan : bebandikurangi menjadi 128 kPa, 32 kPa, 7 kPa.
3. Pemampatan kembali : bendauji dibebani kembali (seperti1).
HubunganHubungan penurunanpenurunan dandan waktuwaktu
Hubungan penurunan dan waktu selama uji konsolidasi denganbeban P
Waktu, t (skala log)
Penurunan
Pemampatan awal
Konsolidasi primer
Tahap I:
Tahap II:
Tahap III: KonsolidasiSekunder
Pori
HubunganHubungan TeganganTegangan dandan AngkaAngkaPoriPori
Tegangan efektif, σ’ (skala log)
AngkaPori, e
eo
e1
e2
σ’2σ’1
Fasa Padat
Benda Uji, Luas
= AHo
Hs
Hv = Ho-Hs
∆H1
∆H2
1
2
HitunganHitungan TeganganTegangan dandan AngkaAngkaPoriPori
1. Hitung tinggi fasa padat tanah (butir tanah), Hs
2. Hitung tinggi awal bagian pori, Hv :3. Hitung angka pori mula-mula (awal), eo :
4. Hitung perubahan angka pori akibat penambahan beban, ∆e :5. Hitung angka pori setelah konsolidasi akibat beban, ∆σ’ :6. Plot pasangan tegangan dan angka pori menjadi grafik.
ws
s
ws
ss AG
MAGWH
ργ==
sov HHH −=
s
v
s
v
s
vo H
HAHAH
VVe ===
sHHe ∆
=∆ 1o1 eee ∆−=
LempungLempung TerkonsolidasiTerkonsolidasi Normal Normal dandan BerlebihBerlebih
• Terkonsolidasi Normal (normally consolidated) : tegangan overburden efektif (σ’o) yang sekarangadalah tegangan maksimum yang terjadi masalampau.
• Terkonsolidasi Berlebih (over-consolidated) : tegangan overburden efektif (σ’o) yang sekaranglebih kecil dari tegangan yang pernah terjadi dimasa lampau (tegangan prakonsolidasi/pre-consolidation pressure, σ’c)
• Angka konsolidasi (over-consolidation ratio), OCR:
o
c
''OCR
σσ
=
PenentuanPenentuan TeganganTeganganPrakonsolidasiPrakonsolidasi
1. Normally consolidated :
2. Overconsolidated:
3. Underconsolidated :Tegangan efektif, σ’ (skala log)
AngkaPori, e
eo
σ’c
α
α
ec
1''OCRo
c ==σσ
1''OCRo
c >=σσ
1''OCRo
c <=σσ
PengaruhPengaruh KeterusikanKeterusikan(disturbance) Benda (disturbance) Benda UjiUji
• Benda uji akan mengalami remolded akibatketerusikan.
• Remolding akan menghasilkan deviasi grafike – log σ’ antara hasil uji di laboratoriumdan perilaku aktual di lapangan.
• Hasil uji laboratorium perlu dikoreksiterhadap keterusikan , agar mendekatiperilaku pemampatan aktual di lapangan.
KeterusikanKeterusikan lempunglempung NCNC
1. Bagian linear kurva 1 (lab.) diperpanjanghingga memotongkurva 6 di a (0.42eo)
2. Garis 7 dibuat vetikaluntuk σ’o = σ’c.
3. Kurva pemampatanlapangan dibuat denganmenarik garis dari titika hingga berpotongandi titik b.
4. Kemiringan garis abadalah indekpemampatan (Cc) untuklempung NC.Tegangan efektif, σ’ (skala log)
AngkaPori, e
eo
σ’o = σ’c
0.42eo
Kurvakonsolidasi(lapangan)Kurva konsolidasi
(laboratorium)
Kurva konsolidasi(remolded)
1 23
5
6
a
b
4
7
Cc
c
d
KeterusikanKeterusikan lempunglempung OCOC
1. Bagian linear kurva 1 (lab.) diperpanjang hingga memotongkurva 6 di a (0.42eo)
2. Kurva 7 & 8 dibuat untuk σ’odan σ’c.
3. Kurva rebound 9 dibuat sejajardengan kurva 3 berpotongandengan kurva 5 & 7 di titik d & f.
4. Kurva pemampatan lapangandibuat dengan menarik garisdari titik a hingga berpotongandi titik f.
5. Kemiringan garis af = Cc dankemiringan garis df = Cr untuklempung OC.
Tegangan efektif, σ’ (skala log)
AngkaPori, e
eo
σ’c
0.42eo
Kurvakonsolidasi(lapangan)
Kurva konsolidasi(laboratorium)
Kurvapengembangan(rebound)
1
2
3
5
6
a
b
4
7
Cc
σ’o
d
8
f
9
ce
Cr
Cr
IndekIndek PemampatanPemampatan (C(Ccc) ) dandanPengembanganPengembangan (C(Crr))
• Indek pemampatan (compression index, Cc) pada dasarnya menunjukkan derajatpenurunan konsolidasi tanah di lapangan.
• Indek pengembangan (rebound index atauswell index, Cr, Cs) menunjukkan potensipengembangan tanah setelah mengalamikonsolidasi.
• Dari uji konsolidasi di laboratorium, nilai Crbiasanya < Cc
Penurunan Penurunan KonsolidasiKonsolidasi Primer Primer (S(Scc))
• Penurunan konsolidasi primer :• Nilai ∆e diberikan oleh :
– Lempung NC :
– Lempung OC :σ’o + ∆σ’ ≤ σ’c :σ’o + ∆σ’ > σ’c :
He1eS
oc +
∆=
( )⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ∆+=∆
o
oc '
''logCeσ
σσ
( )⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ∆+=∆
o
os '
''logCeσ
σσ
( )⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ∆++⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛=∆
c
oc
o
cs '
''logC''logCe
σσσ
σσ
Penurunan Penurunan KonsolidasiKonsolidasi SekunderSekunder(S(Sss))
• Indek pemamapatansekunder :
• Penurunan konsolidasisekunder :
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛∆
=
1
2
ttlog
eCα
Waktu, t (skala log)
Ang
kaPo
ri
Pemampatan awal
Konsolidasi primer
Tahap I:
Tahap II:
Tahap III: KonsolidasiSekunder
t1 t2
∆e
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛=
1
2s t
tlogHC'S α
ep
pe1CC'+
= αα
tp
KecepatanKecepatan KonsolidasiKonsolidasi (time(time--rate rate of consolidation)of consolidation)
• Koefisien pemampatan :
• Koefisien pemampatanvolume :
• Koefisien consolidasi :
2Hdr
u/γw
Lempung
Pasir
Pasir
A
∆σ
'eav σ∆
∆=
o
vv e1
am+
=
vwv m
kcγ
=
KecepatanKecepatan KonsolidasiKonsolidasi
• Pendekatan matematikadidasarkan pada asumsi :
– sistem lempung-air homogen,
– Proses penjenuhanselesai,
– Pemampatan air danbutir tanah diabaikan(tapi butir tanahrearrange),
– Aliran air hanya satuarah (arahpemampatan)
– Hukum Darcy masihrelevan.
( )v2TM
m
0m dr
o eHMzsin
Mu2u −
∞=
=∑ ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛=
• Tekanan air pori :
• Time factor :
2dr
vv H
tcT =
( )1m22
M +⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
π
DerajatDerajat KonsolidasiKonsolidasi
Grafik derajat konsolidasi
2H
Dra
inas
e2
arah uo
H
Dra
inas
e1
arah uo
H
Dra
inas
e1
arah uo
DerajatDerajat KonsolidasiKonsolidasi & Time & Time Factor (Factor (TTvv))
• Konsolidasi terjadi karena disipasi kelebihan tekanan air pori (excess pore water pressure).
• Derajat konsolidasi (Uz) pada kedalaman z untuk waktut :
• Pendekatan penghitungan derajat konsolidasi :
( )%U100log933.0781.1T 60%,U Untuk100
%U4
T 60%,-0U Untuk
v
2
v
−−=>
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛==
π
o
z
o
zoz u
u1u
uuU −=−
= ( )v2TM
m
0m2z e
M21U −
∞=
=∑−=
KoefisienKoefisien KonsolidasiKonsolidasi : : MetodeMetodeLogLog--WaktuWaktu (t(t5050))
1. Bagian linear kurva konsolidasiprimer diperpanjang hinggamemotong perpanjang kurva linear konsolidasi sekunder di titik A (100% consolidasi, d100).
2. Tentukan t1 & t2 pada kurvapemampatan awal dimana t2 = 4t1. Beda penurunan pada t1 & t2adalah x.
3. Buat garis horisontal sejarak x diatas titik B, yang menunjukkan 0% konsolidasi, do).
4. Penurunan pada 50% konsolidasi(d50) ditentukan dari separuh darido dan d100 (titik C) dengan waktut50.
5. Untuk U = 50%, Tv = 0.197.
Waktu, t (skala log)
Penu
runa
n
t1 t2
Ad100
xxdo
B
Cd50
2dd 100o +
50
2dr
v tH197.0c =
t50
KoefisienKoefisien KonsolidasiKonsolidasi : : MetodeMetodeAkarAkar KuadratKuadrat WaktuWaktu ( )( )
1. Tarik garis AB melalui bagianyang penurunan awal padakurva.
2. Buat garis AC dimana jarak OC = 1.15 x OB.
3. Perpotongan garis AC dengankurva adalah
4. Untuk U = 50%, Tv = 0.848.
Penu
runa
n
A 90
2dr
v tH848.0c =
90t
t,waktuB C
D
90t
O
90t
KoefisienKoefisien KonsolidasiKonsolidasi : : MetodeMetodeHyperbolaHyperbola
1. Dari data uji konsolidasi dilaboratorium, untuk waktu (t) dan penurunan (∆H), diplotkanmenjadi grafik hubungan (t/ ∆H) dan t.
2. Bagian kurva yang lurus (garisab) diteruskan hingga c (garisbc). Tentukan nilai D.
3. Tentukan kemiringan garis ab(m).
4. Note: satuan D adalah menit/matau detik/cm, dan m adalah1/m atau 1/cm.
O
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛=
DmH3.0c
2dr
v
m
1
D
Waktu, t
Ht
∆
a
b
c
KoefisienKoefisien KonsolidasiKonsolidasi : : MetodeMetodeTahapTahap AwalAwal LogLog--t (tt (t22.1422.14))
1. Tentukan do seperti padaMetode Log-Waktu (t50), danbuat garis horisontal melalui do.
2. Buat garis lurus melalui bagiankurva yang lurus dari titikinfleksi penurunan sekunder(titik B) hingga memotong garisA di C
3. Tentukan waktu pada titik C sebagai t22.14.
4. Untuk U = 22.14%, Tv = 0.0385
14.22
2dr
v tH0385.0c =
A
Waktu, t (skala log)
Penu
runa
n
do
B
C
t22.14