konsep tektonik lempeng

Upload: ana-walters

Post on 18-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Geologi Struktur Indonesia

TRANSCRIPT

  • Konsep Tektonik Lempeng

    Kepulauan Indonesia merupakan produk dari pertemuan antara tiga lempeng besar (mega-plates), yaitu :

    1. Lempeng Samudera Hindia-Australia yang bergerak ke utara 2. Lempeng Pasifik yang bergerak ke barat 3. Lempeng Asia Tenggara atau Sunda yang bergerak relatip ke

    Selatan

    Gaya tektonik secara kontinu menekan, menarik, membengkokan dan

    mematahkan batuan dilitosfir. Sumber energi tektonik berasal dari

    energi panas bumi yang diubah menjadi energi mekanik oleh konveksi.

    Bagaimana Batuan Terdeformasi?

    1. Strees dan Strain

    Strees uniform, menekan dengan energi yg sama dan besar dari segala

    arah.

    Differential strees, menekan tidak dari semua jurusan mendeformasi

    batuan.

    Ada 3 jenis differential strees, yaitu :

    a. tensional strees, menarik batuan b. compressional strees, memeras atau menekan bataun c. shear strees, menyebabkan pergeseran dan translasi.

    Batuan yang terkena strees mengalami perubahan bentuk dan atau

    volume dalam keadaan padat yang disebut strain.

  • Tahap deformasi

    1. Elastic deformation adalah deformasi sementara atau tidak permanen, elastisitas ini ada batasnya yang disebut elastic limit, yang apabila dilampaui maka batuan tidak akan kembali pada kondisi awal.

    2. Ductile deformation merupakan deformasi dimana jika elastic limit dilampaui maka perubahan bentuk dan volume batuan tidak akan kembali.

    3. Fracture terjadi apabila batas atau limit elastic dan ducktile deformasi dilampaui. Deformasi fracture dan ductile adalah sama, menghasilkan strain yang tidak kembali ke kondisi awal.

    2.Temperatur

    Makin tinggi suhu suatu benda padat semakin ductile sifatnya dan

    keregasannya makin berkurang. Misalnya, pipa kaca tidak dapat

    dibengkokkan pd suhu udara, bila dipaksa akan patah, karena regas

    (brittle).

    3.Waktu dan strain rate

    Pengaruh waktu dlm deformasi batuan sangat penting. Kecepatan strain

    sangat dipengaruhi waktu. Strain yang terjadi bergantung pada

    beberapa lama batuan dikenai strees.

    Kecepatan batuan untuk berubah bentuk dan volume disebut strain

    rate.

    Makin rendah strain rate batuan, maka makin besar pula

    kecenderungan terjadinya deformasi ducktile.

  • 4. Struktur geologi

    Dalam struktur geologi, deformasi akibat gaya tektonik dikelompokan

    sebagai struktur sekunder dan dibedakan dari struktur yang terbentuk

    pada saat atau sebelum batuan terbentuk yang dinamakan struktur

    primer.

    Struktur primer adalah struktur-struktur pada batuan sedimen, seperti

    bidang perlapisan, lapisan bersusun (graded bedding), lapisan silang siur

    (cross bedding) dan jejak binatang. Sedangkan pada batuan beku adalah

    rekahan-rekahan yang terbentuk akibat pendinginan, dinamakan kekar

    kolom (columnar joints).

    Struktur sekunder adalah struktur yang terbentuk setelah batuan

    terbentuk, Yaitu: lipatan (fold), kekar (joint) dan sesar (fault).

    a. Lipatan (fold)

    Lipatan merupakan perlengkungan lemah yang luas, bias lebih dari

    ratusan kilometer sampai yang sangat ketat berskala mikroskopis, atau

    berdimensi diantaranya.

    Lipatan merupakan hasil deformasi ducktile akibat kompresi dan shear

    strees.

  • Geometri lipatan

    Lipatan keatas, melengkung keatas atau cekung kearah bawah disebut

    antiklin umumnya kedua bentuk ini berpasangan. Lerengan sebelah

    menyebelah antiklin atau sinklin disebut sayap (limb). Puncaknya crest

    dan titik terendah trough.

    b.Kekar (joint)

    Kekar atau joint adalah rekahan-rekahan lurus planar yang membagi-

    bagi yang tersingkap menjadi blok-blok. Kekar umumnya terdapat

    sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar bidangnya.

    Rekahan ini terbentuk selama penimbunan dan litifikasi yang akan tetap

    selama tetimbun dikedalaman.

    c.Sesar (fault)

    Definisi sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergerakan

    sejajar bidangnya. Blok diatas bidang sesar disebut hanging wall

    sedangkan yang dibawah disebut foot wall

    Klasifikasi sesar

    Sesar diklasifikasikan berdasarkan atas : dip bidang sesar dan arah

    gerak relatifnya, menjadi sesar normal, sesar naik (reverse fault atau

    thrust fault) dan sesar mendatar (strike slip fault).

    Sesar normal disebut juga sesar turun, disebabkan oleh strees

    tensional yang seolah-olah menarik/memisahkan kerak.

  • Sesar normal didefinisikan sebagai sesar yang hanging wall-nya relatif

    turun terhadap foot wall.

    Blok yang turun dinamakan graben atau rift, jika dibatasi oleh dua

    sesar normal dan half graben. Apabila pelengseran hanya pada satu

    sesar normal blok yang naik dinamakan horst.

  • Sesar naik (reverese fault) dan thurst fault

    Sesar naik berkembang karena adanya strees komperesional.

    Gerak pada sesar naik akibat dari pergerakan blok hanging wall yg

    relatif naik terhadap blok foot wall.

    Sesar mendatar (strike slip fault)

    Sesar mendatar sering disebut sesar geser.

    Gerak utama sesar ini adalah horizontal dan sejajar dengan bidang

    sesarnya, akibat bekerjanya shear strees.

    Contoh sesar mendatar besar yabg terkenal adalah Indonesia, sesar

    Sumatra, sepanjang bagian barat pulau Sumatra, sesar palu-karo

    disulawes sesar sorong di Irian dan lainnya.

  • Indikasi gerak sesar

  • Ada beberapa jejak yang ditimbulkan dan terekam oleh pada batuan,

    diantaranya adalah gores-garis (slickensides), gesekan antara batuan

    yang keras, permukaan menjadi halus dan licin disertai goresan-goresan

    dan striasi pada bidang sesar.

    Posisi atau kedudukan bidang-bidang yang membentuk limb ini

    dinyatakan dalam jurus (strike) dan kemiringan (dip), yg dipergunakan

    untuk menyatakan kedudukan semua bidang di alam.

    Strike / Jurus adalah arah garis perpotongan bidang di alam dengan

    bidang horizontal di nyatakan terhadap arah utara.

    Dip / Kemiringan adalah sudut terbesar antara bidang (miring) di alam

    dengan bidang horinzontal dinyatakan dalam derajat. Bidang

    kemiringannya 0 dan bidang tegak 90.