konsep sehat sakit kdk.doc

18
BAB I PENDAHULUAN 1

Upload: gegodoh-mann

Post on 15-Jan-2016

86 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1

Page 2: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

KONSEP SEHAT DAN SAKIT

A. KONSEP SEHAT DAN SAKIT

1. definisi sehat menurut :

a. WHO ( 1947 )

Sehat suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial serta tidak

hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

Mengandung tiga karakteristik :

a. merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia

b. memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun

eksternal

c. sehat diartikan sebai hidup yang kreatif dan produktif

President’s Communision On Health Need Of Nation Stated ( 1953 )

Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian,

bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan suatu proses

Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi

terhadap lingkungan sosialnya.

Pender ( 1982 )

Sehat aktualisasi ( perwujudan ) yang diperoleh individu melalui kepuasan

dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan tujuan,

perawatan diri yang kompeten. Sedangkan penyesuaian diperlukan untuk

mempertahankan stabilitas dan integritas sosial.

Definisi sehat menurut Pender ini mencakup stabilitas dan aktualisasi

Payne ( 1983 )

Sehat fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care

Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action )

secara adekuat.

Self Care Resources mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap

Self Care Action perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan

untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi, psikososial dan

spiritual.

Menurut Perseorangan

Pengertian dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi, persepsi

2

Page 3: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

2. faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sehat

a. Status perkembangan

Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon

terhadap perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.

Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan

mengatsainya.

Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan

untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengantisipasi

perilaku-perilaku selanjutnya

b. Pengaruh sosiokultural

Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari

orang tua pada anaknya.

Contoh : Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang

Orang dengan ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan

merasa sehat

c. Pengalaman masa lalu

Seseorang dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi ( tidak berfungsi )

keadaan normal karena pengalaman sebelumnya

Membantu menentukan defenisi seseorang tentang sehat

d. Harapan seseorang tentang dirinya

Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik

maupun psikososialnya jika mereka sehat

e. faktor lain yang berhubungan dengan diri

Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik

Self Esteem. Body Image, kebutuhan peran dan kemampuan

Jika ada ancaman : anxiety ( cemas )

3

Page 4: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

3. definisi sakit

Defiasi/penyimpangan dari status sehat

1. Parsors ( 1972 )

Sakit Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan

organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya

2. Baursams ( 1965 )

Seseorang menggunakan tiga criteria untuk menentukan apakah mereka sakit :

Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri

Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit

Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja atupun sekolah

penyakit

Istilah medis yang digambarkan sebgai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan

berkurangnya kapasitas

Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit

Pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit

Hasil intraksi sesorang dengan lingkungan

Sebagai manifestasi keberhasilan/kegagalan dalam berdaptasi dengan lingkungan

Gangguan kesehatan : ketidakseimbangan antara factor : Host-Agent-Environment

faktor yang menmpengaruhi tingkah laku sehat

Sehat dan sakit berada pada suatu rentang dimana setiap orang bergerak sepanjang

rentang tersebut

Rentang sehat sakit :

Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan

seseorang

Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual

Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan

kematian pada titik lain.

Rentang sehat sakit menurut model “ Holistik Health “

Tahapan Sakit :

1) Tahap gejala

Tahap Transisi :

Individu percaya ada kelainan dalam tubuhnya, merasa dirinya tidak sehat,

merasa

4

Page 5: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

timbulnya berbagai gejala, merasa ada bahaya.

Mempunyai tiga asapek :

Secara Fisik : Nyeri, panas tinggi,

Kognitif : Interpretasi terhadap gejala

Respon emosi : Cemas

Konsultasi dengan orang terdekat : gejala dan perasaan, kadang-kadang

mencoba pengobatan di rumah.

2) Tahap asumsi terhadap peran sakit ( Sick Role )

Penerimaan terhadap sakit

Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan

peran sakit

Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain, mengobati sendiri,

mengikuti nasehat teman/keluarga.

Akhir dari tahap ini ditemukan bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih baik.

Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya.

Rencana pengobatan dipenuhi/dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman

selanjutnya.

1. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

- Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif

sendiri

- Tiga type informasi : Validasi keadaan sakit

Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti

Keyakinan bahwa mereka akan sembuh/lebih baik

- Jika tidak ada gejala : Individu mempresepsikan dirinya telah sembuh, jika

ada gejala kembali pada profesi kesehatan

2. Tahap ketergantungan

- Jika profesi kesehatan memvalidasi (memantapkan) bahwa seseorang sakit,

orang akan menjadi pasien yang tergantung untuk memperoleh bantuan

- Setiap orang mempunyai tingkat ketergantungan yang berbeda sesuai dengan

kebutuhan

- Perawat mempunyai tugas :

Mengkaji kebutuhan ketergantungan pasien dikaitkan dengan tahap

perkembangan

Support terhadap perilaku yang mengarah pada kemandirian

5

Page 6: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

3) Tahap penyembuhan

- Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada peran sehat

dan fungsi sebelum sakit

- Kesiapan untuk fungsi sosial

- Perawat mempunyai tugas :

a. Membantu pasien untuk berfungsi dengan meningkatkan kemandirian

b. Memberi harapan dan support

perilaku peran sakit (sick role behaviour)

Kegiatan yang dilakukan oleh individu yang mempertimbangkan dirinya sakit.

Dengan tujuan untuk memperoleh kesehatan

Parsons memandang ada empat aspek dari peran sakit :

a. Klien tidak memegang tanggung jawab untuk kondisi mereka (selama sakit)

b. Klien dibebaskan dari fuyngsi tugas dan sosial

c. Klien diharuskan untuk berusaha memperoleh kondisi sehat secepat mungkin

d. Klien dan keluarga harus mencari bantuan orang yang berkompeten

dampak sakit

Efek sakit terhadap anggota keluarga :

a. Perubahan peran

b. Meningkatkan stress sehubungan dengan kecemasan tentang hasil

dari penyakit dan konflik tentang ketidakbiasaan dan tanggung jawab

c. Masalah keuangan

d. Kesepian sebagai akibat dari perpisahan

e. Perubahan dalam kebiasaan social

dampak dirawat

Efek dari hospitalisasi dapat mengganggu :

a. Privacy seseorang

b. Autonomy

Keadaan kemandirian dan mengatur diri sendiri tanpa adanya kontrol dari luar

c. Gaya hidup

Adanya peraturan/ketentuan yang berlaku di RS

d. Peran

6

Page 7: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

e. Ekonomi

Perawat dapat memberi support terhadap aktivitas yang meningkatkan kesehatan

yang dapat mengembalikan klien terhadap aktivitas normal sesegera mungkin.

A. PERAN LINGKUNGAN

1. Lingkungan hidup sebagai tempat beraktivitas

Hal yang paling utama dan tak boleh dilupakan adalah bahwa lingkungan hidup merupakan

tempat beraktivitas semua makhluk hidup. Manusia, hewan dan tumbuhan selalu beraktivitas di

lingkungan hidup. Hewan dan tumbuhan menggunakan lingkungan hidup sebagai tempat

menjalani kehidupannya. Tempat mencari makan, tempat berkembangbiak, tempat berburu dan

lain- lain. Manusia menggunakan lingkungan hidup sebagai tempat beraktivitas secara lebih

kompleks lagi. Manusia mempunyai beberapa kelompok lingkungan hidup, diantaranya adalah

lingkungan social dan lingkungan alam. Lingkungan alam dan social sama- sama memberikan

fungsi sebagai tempat beraktivitas manusia. Lingkungan alam sudah jelas terlihat fungsinya,

sedangkan lingkungan social memberikan ruang beraktivitas sesama manusia untuk saling

berkomunikasi.

2. Lingkungan hidup sebagai penyedia unsur- unsur penting

Secara alami, lingkungan hidup bermanfaat sebagai penyedia unsur- unsur penting yang

dibutuhkan makhluk hidup. Unsur- unsur penting tersebut diantaranya adalah oksigen, air dan

mineral. Oksigen, air dan mineral merupakan unsur- unsur pokok yang dibutuhkan makhluk

hidup untuk melangsungkan kehidupan. Oksigen digunakan untuk bernafas, air digunakan

hampir diseluruh kegiatan makhluk hidup dan mineral digunakan sebagai pendukung pokok

kelangsungan hidup makhluk hidup.

3. Lingkungan hidup sebagai pemenuh kebutuhan kehidupan makhluk hidup

Manfaat lingkungan hidup bagi kehidupan makhluk hidup juga sebagai pemenuh kehidupan

makhluk hidup. Lingkungan hidup ( alam) ini sudah menyediakan berbagai sumber makanan.

Untuk hewan lingkungan hidup sudah menyediakan berbagai tumbuhan untuk dimakan. Untuk

tumbuhan lingkungan hidup sudah menyediakan karbondioksida, air dan zat hara untuk

kelangsungan hidup tumbuhan. Sementara untuk manusia, sudah jelas lingkungan hidup

menyediakan berbagai hal. Tubuh manusia yang memerlukan protein, vitamin dan mineral

sudah disediakan oleh alam lewat berbagai bahan makanan.

7

Page 8: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

4. Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan makhluk hidup

Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan makhluk hidup, karena segala hal yang

dibutuhkan oleh makhluk hidup sudah disediakan oleh lingkungan hidup secara alami.

Begitulah makhluk hidup dapat memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sumber kehidupannya

B. FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997)

Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain; Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

8

Page 9: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

Prinsip yang dianut dalam hukum administrasi merupakan dasar atau landasan dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Penyelenggaraan tersebut selalu meletakkan pada prinsip berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan tersebut dijadikan landasan dalam hukum administrasi yang merupakan instrumen dalam pengendalian masyarakat (Lutfi, 2004:9). Hukum Tata Lingkungan (HTL), mengatur penataan lingkungan guna mencapai keselarasan hubungan antara manusia dan lingkungan hidup, baik lingkungan hidup fisik maupun lingkungan hidup sosial budaya. Bidang garapannya meliputi (Taufik, 2004:11): tata ruang, tata guna tanah, tata cara peran serta masyarakat, tata cara peningkatan pelestarian fungsi lingkungan, tata cara penumpahan dan pengembangan kesadaran masyarakat, tata cara perlindungan lingkungan dan pemulihan lingkungan serta penataan keterpaduan pengelolaan lingkungan hidup.

Salah satu keterancaman bagi lingkungan hidup menurut ahli hukum lingkungan (N.H.T. Siahaan, 2004:56), adalah kehadiran pembangunan sebagai kebutuhan bagi masyarakat dan bangsa. Kehadiran pembangunan mungkin tidak akan menyumbang kerusakan tata ekologi separah yang terjadi sekarang, bila paradigma atas pembangunan itu dilihat sebagai hubungan yang tidak bertolak belakang dengan persoalan lingkungan. Akan tetapi, justru pembangunan ditafsirkan sebagai tujuan dari segalanya karena kecenderungan pembangunan itu dapat menyelesaikan kemiskinan, keterbelakangan dan masalah-masalah sosial ekonomi lainnya.

Perkembangan pembangunan nasional menunjukkan bahwa sejak era 1970-an sampai sekarang ini, perhatian terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam gerak maju pembangunan nasional makin menguat dan mengkristal dimata pengambil keputusan negeri ini.

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup diarahkan agar dalam segala usaha pendayagunaannya tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan serta kelestarian fungsi dan kemampuannya, sehingga disamping dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat tetap bermanfaat pula bagi generasi mendatang.

Sesuai Peraturan Presiden nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, disebutkan bahwa, ”sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi (resource based economy) dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan (life support system).

Didalam penyelenggaran tugas-tugas administrasi negara (Ridwan, 2007:187), pemerintah banyak mengeluarkan kebijaksanaan yang dituangkan berbagai bentuk Kebijakan, salah satu kebijakan pembangunan lingkungan hidup menurut Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 Bab 32 Huruf C (Arah Kebijakan), khususnya Aspek Pembangunan Lingkungan Hidup, diarahkan untuk antara lain :

1. Mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.2. Meningkatakan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup ditingkat nasional dan daerah.3. Meningkatkan upaya harmonisasi pengembangan hukum lingkungan dan penegakannya secara

konsisten terhadap pencemaran lingkungan.4. Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan.5. Meningkatkan kepastian pengelola lingkungan hidup baik ditingkat nasional maupun daerah

terutama dalam menangani permasalahan yang bersifat akumulasi, fenomena alam yang bersifat musiman dan bencana.

6. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif sebagai kontrol sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup.

7. Meningkatkan penyebaran data dan informasi lingkungan, termasuk informasi wilayah-wilayah rentan dan rawan bencana lingkungan dan informasi kewaspadaan diri terhadap bencana.

Memperhatikan komitmen bangsa Indonesia terhadap lingkungan hidup dalam agenda pembangunan nasionalnya tersebut di atas, menunjukkan kepedulian tinggi melindungi lingkungan hidup dari ancaman kerusakan atau pencemaran akibat menguatnya aktivitas pembangunan nasional

9

Page 10: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

dalam jangka panjang. Kepedulian bangsa Indonesia terhadap lingkungan hidup ini, secara teoritis-idealistis adalah sebauah tuntutan yang sulit terhindarkan oleh pemegang kekuasaan dalam mengartikulasikan gerak maju pembangunan itu sendiri, terutama implikasinya terhadap masalah lingkungan hidup di tanah air.

1. Aktualisasi prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup.Prinsip pelestarian fungsi lingkungan hidup ini dimaknai sebagai upaya mewujudkan

lingkungan hidup terhindar dari resiko pencemaran atau perusakan akibat kecerobohan atau kelalaian pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan yang dilakukannya, seperti kegiatan perusahaan-perusahaan industri di tanah air.

Intensitas kegiatan perusahaan industri nasional yang semakin meningkat, cepat atau lambat berimplikasi pula pada timbulnya resiko pencemaran lingkungan hidup, oleh sebab itu upaya penerapan prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup dengan konsisten sekurang-kurangnya dapat mencegah lingkungan hidup terhindar dari ancaman dan pencemaran limbah industri, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Landasan penerapan prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup tersebut merujuk pada ketentuan pasal 6 ayat (1) Undang Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) yang menyebutkan bahwa : “setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup”.

Pasal 14 ayat (1) UUPLH menegaskan pula bahwa : “Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”.

Kegiatan perusahaan industri mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup, upaya penerapan prinsip pelestarian fungsi lingkungan hidup ini diatur pula dalam Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, bahwa: “Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukan.

Prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup, secara teoritis-idealistis adalah sebuah prinsip yang menghendaki upaya-upaya konkret dilapangan untuk mewujudkan eksistensi kelestarian fungsi lingkungan hidup secara terus-menerus dari ancaman pencemaran atau kerusakan dari ancaman pencemaran atau kerusakan akibat kelalaian yang dilakukan oleh pelaku usaha atau kegiatan. Idealisme yang melandasi prinsip ini pada intinya adalah proses atau cara yang tepat untuk melakuan beragam upaya untuk mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

a. Amdal sebagai piranti pengendalian dampak lingkunganKonsep amdal sebagai salah satu piranti penting dalam upaya mewujudkan kelestarian fungsi

lingkungan hidup dari ancaman dan pencemaran limbah industri. Amdal sebagai nilai esensial karena diterima sebagai instrumen nasional, sehingga menjadi komitmen perusahaan-perusahaan nasional untuk mengaktualisasikan dalam aktivitas ekonominya.

Pengaturan Amdal dalam perundang-undangan nasional melalui Undang Undang Nomor 32 Tahun 1997 (UUPLH) dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 dinyatakan : “Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaran usaha dan/atau kegiatan.

Pasal 5 ayat (1) UUPLH menghendaki pula bahwa: “setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang dapat penimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Amdal”.

Berdasarkan konsep Amdal dalam peraturan tersebut, bahwa Amdal sebagai alat instrumen hukum yang memiliki makna dan arti penting untuk melindungi, khususnya yang dilakukan oleh para pelaku usaha yang kegiatannya dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap kelangsungan lingkungan hidup.

10

Page 11: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

Kepentingan Negara terhadap lingkungan hidup dapat ditelaah dari Penjelasan Umum UUPLH yang menggarisbawahi bahwa lingkungan hidup di Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan RahmatNya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta mahluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas itu sendiri.

b. Pengelolaan limbah oleh industriUpaya lain dalam pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan oleh pelaku usaha atau

perusahaan-perusahaan industri nasional adalah pengelolaan limbah industrinya. Selain Amdal yang disyaratkan oleh UUPLH, upaya pengelolaan limbah industri ini menjadi kewajiban pula pelaku usaha untuk mencegah pencemaran lingkungan hidup akibat limbah yang dihasilkan.

Karakteristik limbah industri sebagaimana dipahami mengandung bahan-bahan organik dan non organik yang berpotensi merusak kelestarian fungsi lingkungan hidup secara permanen, karena bahan-bahan ini mengandung zat-zat kimia yang jika dibuang sembarangan dapat membahayakan kehidupan masyarakat dan lingkungan hidup.

Pengelolaan limbah industri secara teknis operasional adalah secara teknis operasional adalah proses industri dapat mencegah atau mengeliminasi sisa-sisa bahan produksi berwujud limbah itu, tidak mencemari lingkungan hidup. Proses indsustri dalam pengelolaan limbahnya dapat berwujud modifikasi proses industri, daur ulang limbah industri, pemilihan jenis teknologi pengolah limbah industri dan relokasi industri (syamsuharya, 2008: 290).

Upaya modifikasi proses industri ini diharapkan dapat membantu industri mengurangi sisa-sisa bahan produksi, karena modifikasi proses ini merupakan sebuah metode yang dapat membantu untuk mengurangi beban pencemaran terhadap lingkungan hidup. Selain itu juga upaya daur ulang limbah industri dalam kerangka pengelolaan limbah ini, secara teoritis atau praktis ditujukan untuk kepentingan ekonomi industri meningkatkan kinerja sistem produksinya dengan optimal dalam rutinitas kegiatan industri.

C. STATUS KESEHATAN MASYARAKAT

Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan

masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Lingkungan

Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas

kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga

kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan

dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya.

Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan,

pendidikan, ekonomi, dan sebagainya

2. Perilaku

Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena

sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat

tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat

istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang

melekat pada dirinya.

11

Page 12: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

3. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan

kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan

masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi,

apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan,

informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta

program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang

memerlukan.

4. Keturunan

Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak

lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan asma bronehial.

Hendrik L Blum juga menyebutkan 12 indikator yang berhubungan dengan derajat

kesehatan, yaitu:

1. Life spam: yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, atau

dapat juga dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena mati tua.

2. Disease or infirmity: yaitu keadaan sakit atau cacat secara fisiologis dan

anatomis dari masyarakat.

3. Discomfort or ilness: yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan

somatik, kejiwaan maupun sosial dari dirinya.

4. Disability or incapacity: yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat

untuk melakukan pekerjaan dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit.

5. Participation in health care: yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat

untuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat.

6. Health behaviour: yaitu perilaku manusia yang nyata dari anggota

masyarakat secara langsung berkaitan dengan masalah kesehatan.

7. Ecologic behaviour: yaitu perilaku masyarakat terhadap lingkungan, spesies

lain, sumber daya alam, dan ekosistem.

8. Social behaviour: yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya,

keluarga, komunitas dan bangsanya.

9. Interpersonal relationship: yaitu kualitas komunikasi anggota masyarakat

terhadap sesamanya.

12

Page 13: KONSEP SEHAT SAKIT KDK.doc

10. Reserve or positive health: yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap

penyakit atau kapasitas anggota masyarakat dalam menghadapi tekanan-tekanan somatik,

kejiwaan, dan sosial.

11. External satisfaction: yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap

lingkungan sosialnya meliputi rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi.

12. Internal satisfaction: yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh

aspek kehidupan dirinya sendiri.

13