konsep sehat sakit

4
A. Pengertian 1. Sehat menurut WHO 1974 Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, s!ial bukan han"a bebas d pen"akit, !a!at dan kelemahan. #. $$ %&. #'(199# tentang kesehatan kesehatan adalah suatu keadaan se)ahtera dari badan *)asmani+, )i a *rhani+ dan "ang memungkinkan setiap rang hidup prduktif se!ara s!ial dan eknmis. '. Pepkin-s Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan "ang dinamis antara bentuk tubuh dan fun "ang dapat mengadakan pen"esuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar. 4. Kesehatan mental menurut $$ %.'(19 1 adalah suatu kndisi "ang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emsinal "ang ptimal dari seserang dan perkembangan itu ber)alan selaras dengan keadaan rang lain. /. Kesehatan s!ial adalah suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan mas"arakat dilingkungann"a. . Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsin"a tidak ganguan sehingga memungkinkan perkembangan psiklgis, dan s!ial serta dapat melaksanakan kegiatan sehari0hari dengan ptimal. Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bah a kesehatan terdir dimensi "aitu fisik, psikis dan s!ial "ang dapat diartikan se!ara lebih psitif kata lain bah a seserang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas0luasn"a kemampuan "ang diba an"a se)ak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat. eskipun terdapat ban"ak pengertian(definisi, knsep sehat adalah tidak standart baku serta tidak dapat diterima se!ara mutlak dan umum. Apa "ang dianggap nrmal seserang masih mungkin dinilai abnrmal leh rang lain, masing0masing rang(kelmpk(mas"arakat memiliki patkan tersendiri dalam mengartikan sehat. 2an"ak rang hidup sehat alau status eknmin"a kekurangan, tinggal ditempat "a kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh adan"a gangguan alau setelah ditimbang berat badan"a diba ah nrmal. Pen)elasan ini menun)ukan bah a knsep sehat bersi relatif "ang ber3ariasi sangat luas antara sesama rang alau dalam satu ruang( i Sehat tidak dapat diartikan sesuatu "ang statis, menetap pada kndisi tertentu, harus dipandang sesuatu fenmena "ang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spe!trum merupakan suatu kndisi "ang fleksibel antara badan dan mental "ang dibedakan da rentang "ang selalu berfluktuasi atau bera"un mendekati dan men)auhi pun!ak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat "ang sempurna. Sehat sebagai suatu spe!trum, Pepkins mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan "ang dinamis dari badan dan fungsi0fungsin"a sebagai hasil pen"esua "ang dinamis terhadap kekuatan0kekuatan "ang !enderung menggangun"a. 2adan seserang beker)a se!ara aktif untuk mempertahankan diri agar tetap sehat sehing kesehatan selalu harus dipertahankan. 2erikut adalah tahap0tahap spe!trum keseha Psiti3e Health 2etter Health

Upload: dessy-angghita

Post on 03-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

konsep sehat sakit makalah

TRANSCRIPT

A

A. Pengertian

1. Sehat menurut WHO 1974

Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

2. UU N0. 23/1992 tentang kesehatan

kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.

3. Pepkins

Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.

4. Kesehatan mental menurut UU No.3/1961 adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.

5. Kesehatan social adalah suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat dilingkungannya.

6. Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak ada ganguan sehingga memungkinkan perkembangan psikologis, dan social serta dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal.

Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan social yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.

Meskipun terdapat banyak pengertian/definisi, konsep sehat adalah tidak standart atau baku serta tidak dapat diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh seseorang masih mungkin dinilai abnormal oleh orang lain, masing-masing orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri dalam mengartikan sehat. Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya kekurangan, tinggal ditempat yang kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh adanya gangguan walau setelah ditimbang berat badanya dibawah normal. Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat relatif yang bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu ruang/wilayah.

Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna.

Sehat sebagai suatu spectrum, Pepkins mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang cenderung menggangunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan. Berikut adalah tahap-tahap spectrum kesehatan :

Positive Health

Better Health

Freedom from Sickness

Spektrum

Kesehatan

Unrecognized Sickness

Mild Sickness

Severe Sickness

Death

Konsep Sakit

A. Pengertian

1. Perkins mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivtas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani dan social

2. R. Susan mendefinisikan sakit adalah tidak adanya keserasian antara lingkungan dan individu.

3. Oxford English Dictionary mengartikan sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.

Keadaan sehat Sakit

A. Kontinum Sehat sakit

Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian , yang sifatnya dinamis. Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub kematian maka seseorang berada pada area sakit (illness area) dan bila status kesehatan bergerak kearah sehat (optimal well being) maka seseorang dalam area sehat (wellness area).

Kematian Sehat

Illness area Wellness area

B. Mempertahankan status kesehatan

1. Sesuai dengan sifat sehat-sakit yang dinamis, maka keadaan seseorang dapat dibagi menjadi sehat optimal, sedikit sehat, sedikit sakit, sakit berat dan meninggal.

2. Bila seseorang dalam area sehat maka perlu diupayakan pencegahan primer (primary prevention) yang meliputi health promotion dan spesific protection guna mencegah terjadinya sakit.

3. Bila seseorang dalam area sakit perlu diupayakan pencegahan sekunder dan tersier yaitu early diagnosisand promt treatment, disability limitation dan rehabilitation.

C. Factor yang berpengaruh terhadap perunbahan sehat sakit

A. Blum, mengemukakan terdapat 6 faktor yang mempengaruhi status sehat-sakit, yaitu :

1. Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan dll.

2. Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan manusia, adat istiadat.

3. Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko, ras dll.

4. Factor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

5. Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.

6. Factor social ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan dll.

D. Tingkat Pencegahan

Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:

Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific protection).

Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), pembatasan cacat (disability limitation)

Pencegahan tersier: rehabilitasi.

1. Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang dilakukan ialah:

a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.

b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.

2. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit

a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah 1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular, dan 2) untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.

b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.

3. Pencegahan tersier

a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.

Adapun skema dari ketiga upaya pencegahan itu dapat di lihat pada gambar dua. Pada gambar dua proses perjalanan penyakit dibedakan atas a) fase sebelum orang sakit: yang ditandai dengan adanya keseimbangan antara agen (kuman penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan lingkungan dan b) fase orang mulai sakit: yang akhirnya sembuh atau mati.

Gambar dua: Tingkat pencegahan penyakit (sumber: Leavel and clark, 1958)

Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh orang misalnya makan makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat, meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit misalnya menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman penyakit, mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor penyakit misalnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes, atau terhadap agent penyakit seperti misalnya dengan memberikan antibiotika untuk membunuh kuman.

Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya imunisasi atau proteksi pada bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman penyakit misalnya mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk mencegah infeksi, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.

Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker payudara, kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan, sehingga pengobatan dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.

Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada kegiatan yang tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan tetapi juga dapat digolongkan pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker pada rahim dapat termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.

Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan kesehatan dokter, perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga dikenal empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat tahapan itu (Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:

Apa masalahnya (surveillance). Identifikasi masalah, apa masalahnya, kapan terjadinya, dimana, siapa penderitanya, bagaimana terjadinya, kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya dengan musim atau periode tertentu.

Mengapa hal itu terjadi (Identifikasi faktor resiko). Mengapa hal itu lebih mudah terjadi pada orang tertentu, faktor apa yang meningkatkan kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yang menurunkan kejadian (faktor protektif).

Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar kedua langkah terdahulu, dapat di rancang upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah, menanggulangi dengan segera penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan pendampingan untuk menolong korban dan menilai keberhasilan tindakan itu dalam mencegah dan menanggulangi masalah.

Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi dalam skala besar). Setelah diketahui intervensi yang efektif, tindakan selanjutnya bagaimana melaksanakan intervensi itu di pelbagai tempat dan setting dan mengembangkan sumber daya untuk melaksanakannya.

Gambar 3. Empat tahapan kegiatan kesehatan masyarakat

Masalah

Response

Sumber: Rossenberg, Mercy and Annest, 1998