konsep sabar dalam kitab nashaihul ‘ibad karya imam...

90
KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM NAWAWI AL-BANTANI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Oleh: Nur Chasanah NIM : 111-14-222 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 25-Sep-2020

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA

IMAM NAWAWI AL-BANTANI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan(S.Pd.)

Oleh:

Nur Chasanah

NIM : 111-14-222

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

ii

HALAMAN JUDUL

Page 3: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

iii

KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA

IMAM NAWAWI AL-BANTANI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Nur Chasanah

NIM : 111-14-222

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018HALAMAN BERLOG

Page 4: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

iv

Page 5: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

v

Page 6: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

vi

Page 7: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

vii

MOTTO

ير اناش أفعهى نهاشخ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling

bermanfaat bagi manusia lain”(HR. Thabrani

dan Daruquthni)

Page 8: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya,

skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahku dan ibuku, Bapak Jupri dan Ibu Samirah. Motivator terbesar penulis

yang tak pernah berhenti memberikan doa dan dorongan agar segera

menyelesaikan skripsi ini. Kakakku sekeluarga, Mbak Dwi Astuti, Mas

Amin, dek Syifa dan Pakdhe Qoiman yang selalu memberikan semangat dan

doa

2. Abah KH. Cholid Ulfi Fatkhurrohman, Abah K. As‟ad Haris N.F., Abah K.

Taufiqurrahman, Ibunda Ny. Fatichah Ulfah dan Ummah Ny. Chusnul

Halimah, serta segenap keluarga besar kepengasuhan Yayasan PP. Al-Manar

yang senantiasa memberi tempat, wejangan, nasehatkepada penulis dalam

ngangsukaweruh (mencariilmu).

3. Pondok Pesantren Al-Manar, tempat penulis menemukan ilmu pengetahuan,

nilai-nilai kehidupan dan saudara.

4. Dosen pembimbing skripsiku, Bp. Dr. M. Gufron, M.Ag. yang selalu

memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama

proses skripsi ini.

5. Sahabat-sahabatku Endah Rofika, Rif‟a Muafia, Harnia Eka Prasanti, Qurnia

Nur Aieda, Isna Nur Rofiah yang selalu membantu dan menemani penulis

dalam perjalanan menyelesaikan skripsi ini.

6. Almamater penulis IAIN Salatiga.

Page 9: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

ix

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2014 IAIN Salatiga terkhusus PAI F,

teman-teman PPL SMA 1 Bringin (Mir‟a, Mbak Fitri, Muna, Anik, Ayuk,

Mbak Tatik, Arif, Rofik, Najib, Rino), KKN posko 127 (Sania, Ririn, Hani,

Mbak Okta, Mbak Rif‟atul, Sodiqin, Rokhim, Barra)

8. Mereka telah mendo‟akan & memberi semangat yang tidak dapat Penulis

sebutkan satu persatu.

9. Seluruh kaum muslimin dan muslimat yang senantiasa menuntut ilmu, selalu

senang belajar, berlatih, berkarya dalam memahami makna hidup hingga

mencapai tujuan keridloan Allah Swt. Sang Pencipta.

Page 10: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillahi robbil‟alamin, penulis panjatkan atas kehadirat

Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan Konsep

Sabar dalam kitab Nashaihul „Ibad Karya Imam Nawawi Al- Bantani inidengan

baik dan lancar.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung

Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa‟atnya di

yaumul akhir. aamiin.

Penulisan skripsi initidak akan pernah terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam.

4. Ibu Dr. M. Gufron, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Juz‟an.M. Hum.selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama

kuliah.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang

pendidikan S1.

7. Ayah, ibu dan kakak-kakakku

Page 11: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

xi

8. Sahabat-sahabatkuyang selalu memberikan motivasi kepadaku,

menyemangatiku dan membantu menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman KKN IAIN 2018 Dusun Deras, Desa DerasPosko 127.

10. Teman-teman PPL SMA NEGERI 1 BRINGIN.

11. Keluarga besar PAI IAIN Salatiga angkatan 2014.

12. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab

pengenyam perguruan tinggi yang tentunya kelak akan menjadi salah satu

referensi. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,

serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.

Salatiga,25 Juli 2018

Nur Chasanah

NIM: 111-14-222

Page 12: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

xii

ABSTRAK

Chasanah, Nur. 2018.Konsep Sabar dalam kitab Nashaihul „Ibad karya Imam

Nawawi Al-Bantani.Prodi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Pembimbing: Dr. M. Gufron, M.Ag.

Kata Kunci: Kosep. Sabar. Nashaihul „Ibad. Imam Nawawi Al-Bantani.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa Imam Nawawi al-Bantani

merupakan seorang ulama salaf pemikir yang menghasilkan karya-karya besar

yang terkenal. Beliau merasa bahwa sangat pentingnya sebuah pribadi yang

memiliki keimanan yang kuat, kesempurnaan akidah dan akhlak serta pendidikan

yang berkualitas dan memadai harus dimiliki oleh setiap orang dalam aktivitas

kehidupan sehari-hari. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa

konsep sabar yang terkandung di dalam kitab Nashaihul „Ibadkarya Imam

Nawawi al-Bantani. Pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah:

1). Bagaimana konsep sabar yang terdapat dalam kitab Nashaihul „Ibad ? 2).

Bagaimana relevansi konsep sabar dalam kitab Nashaihul „Ibad dengan konteks

kehidupan penuntut ilmu sekarang ?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan

pendekatan kepustakaan. Metode penelitian yang digunakan dengan jenis

penelitian perpustakaan (liberary research), sedangkan sumber data primer dari

penelitian ini adalah kitab Nashaihul „Ibad, sumber sekunder adalah buku-buku

lain yang relevan dengan penelitian dan sumber tersiernya diambil dari kitab-

kitab, buku-buku, dan media elektronik seperti: internet yang mendukung objek

penelitian.

Adapun teknik analisis data menggunakan metode content analysis,

metode induktif dan metode kontekstual. Bahwa temuan penelitian ini

menunjukkan konsep sabar dalam kitab Nashaihul „Ibad karya Imam Nawawi al-

Bantani ini sangat dibutuhkan bagi dunia pendidikan sekarang ini. Ciri pemikiran

beliau dapat digolongkan dalam corak praktis yang tetap berpegang teguh dengan

al-Qur‟an dan Hadits serta atsar para ulama‟. Beliau menuliskan bahwa sabar

adalah tidak suka mengeluh atas kesedihan yang timbul daripada musibah yang

menimpanya, kepada selain Allah serta ridha kepadaNya.

Konsep sabar yang terdapat dalam kitab Nashaihul „Ibad adalah konsep

sabar terhadap kesusahan, orang sabar merupakan orang yang paling bahagia,

sabar merupakan tanda iman dan sabar atas penganiyaan orang lain. Para penuntut

ilmu sekarang juga dapat mengambil dan menerapkan konsep sabar dari kitab ini

yaitu sabar terhadap Allah SWT, sabar terhadap dirinya sendiri dan sabar terhadap

lingkungan sekitar.

Page 13: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ......................................................................... ii

LEMBAR BERLOGO IAIN ........................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ................. iiError! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......... iError! Bookmark not

defined.

HALAMANPENGESAHAN KELULUSAN ................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ........................ vii

MOTTO .......................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

ABSTRAK ...................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

BAB IPENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

Page 14: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

xiv

E. Kajian Pustaka ...................................................................................... 5

F. Penegasan Istilah .................................................................................. 6

G. Metode Penelitian .................................................................................. 8

H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 10

BAB IIBIOGRAFI IMAM NAWAWI AL-BANTANI .............................. 12

A. Sistematika Penulisan Kitab Nashaihul „Ibad ...................................... 12

B. Riwayat Hidup Imam Nawawi ............................................................. 14

C.Pendidikan ............................................................................................. 16

D. Mengajar dan Menjadi Imam di Masjidil Haram ................................. 18

E. Murid-murid Imam Nawawi al-Bantani ............................................... 20

F. Nasionalisme ......................................................................................... 21

G. Gelar ..................................................................................................... 22

H. Karya-karya .......................................................................................... 23

I. Nasab-nasab Imam Nawawi................................................................... 30

J. Silsilah Guru Imam Nawawi ................................................................. 30

BAB IIIKONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD......... 33

A. Konsep Sabar ............................................................................................. 33

1. Pengertian Konsep Sabar ........................................................................ 34

2. Menumbuhkan Sifat Sabar ............................................................................ 38

B. Keutamaan dan Manfaat Sabar. ......................................................................... 42

Page 15: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

xv

BAB IVANALISIS RELEVANSI KONSEP SABAR DALAM KITAB

NASHAIHUL 'IBAD KARYA IMAM NAWAWIAL-BANTANI ..... 45

A. Analisis Konsep Sabar Dalam Kitab Nashaihul „Ibad Karya Imam Nawawi

Al-bantani .................................................................................................. 45

B. Relenvansi Konsep Sabar dalam Kitab Nashaihul „Ibad dalam Konteks

kehidupan Penuntut Ilmu Sekarang ........................................................... 53

BAB VPENUTUP .......................................................................................... 63

A. Kesimpulan ................................................................................................ 63

B. Saran .......................................................................................................... 64

C. Penutup. ............................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

xvi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup

2. Pengajuan Pembimbing

3. Lembar Konsultasi Skripsi

4. Laporan SKK

Page 17: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

17

Page 18: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Islam adalah sebuah pendidikan agama yang komplit

dan total. Komplit karena ia mengatur segala aspek kehidupan manusia,

baik yang berhubungan langsung dengan Tuhan atau dengan mahluk

lainnya. Total karena segala ketentuan tersebut bersifat menyeluruh dan

terperinci. Wilayah yang menjadi garapan pendidikan Islam mencangkup

banyak hal, misalnya akhlak, tasawuf dan fiqih. Semua urusan ini diatur

dan ditata rapi oleh Islam dengan tujuan untuk menciptakan pola interaksi

yang selaras dan harmonis.

Salah satu pendidikan agama Islam adalah tentang anjuran dalam

bersabar. Perlu diketahui, bahwa Allah menetapkan kesabaran sebagai

kedermawan yang tidak akan hilang, pedang yang tidak akan tumpul,

pasukan yang tidak akan kalah dan benteng yang tidak akan roboh atau

runtuh. Allah telah menjamin dalam Al-Quran, dia akan memberikan

pahala kepada siapa saja yang berlaku sabar. Allah juga telah mengajarkan

bahwa pokok ajaran agama Islam berporos pada kesabaran dan keyakinan

(Salamulloh, 2005: 23).

Ibnu Atha‟illah mengatakan bahwa sabar adalah tabah menghadapi

cobaan dengan penuh kesopanan, sedangkan Al-Qusyairi menyebutkan

bahwa sabar adalah lebur(fana‟) dalam cobaan tanpa menampakkan

keluhan sedikitpun. Sikap sabar dilandasi oleh suatu anggapan bahwa

Page 19: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

2

segala sesuatu yang terjadi merupakan iradah Tuhan (Jumantoro dan

Amin, 2005: 197).

Allah telah berfirman dan hanya dengan firmanNya orang-orang

yang diberi petunjuk mendapatkan petunjuk dengan benar:

Artinya:“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin

yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka

sabar. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.”(Q.S. As

Sajdah: 24).(Departemen Agama, 2005:333)

Sabar juga merupakan kemampuan untuk menahan diri terhadap

segala sesuatu yang dibenci, bahkan terhadap segala sesuatu yang

disenangi sekalipun. Sabar adalah kemampuan diri untuk menahan diri

dari mendapatkan atau menghilangkan sesuatu sebelum waktunya. Sabar

adalah kemampuan diri untuk menerima sesuatu yang telah ditetapkan-

Nya, tanpa menafikan usaha dan upaya. Dalam kesabaran ada ketabahan,

kepasrahan, ketenangan dan ketawakalan diri kepada Allah (Sutha, 2009:

1).

Pentingnya konsep sabar diterapkan oleh manusia dalam

menyikapi cobaan, ujian, musibah dan berbagai masalah lainnya.

Kemapuan sabar tidak hanya pada kemampuan bersifat pribadi semata,

melainkan juga kemampuan dibidang sosial, seperti kemampuan dalam

berempati, atau mengenali perasaan orang lain, bekerjasama dalam

mengelola konflik dengan solusi secara lebih tepat. Kemampuan ini sangat

penting diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dalam

dinamika kehidupan kontemporer.

Page 20: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

3

Dari sekian konsep sabar, dalam kitab Nashaihul „Ibad ini menarik

untuk dikaji. Alasannya karena penjelasannya lebih ringkas sehingga

pembaca lebih mudah memahami inti. Hal ini bukan berarti pakar lainnya

kurang menarik dan jelas, namun konsep sabar dalam kitab Nashaihul

„Ibad bisa dijadikan salah satu alternatif.

Di dalam kitab Nashaihul „Ibad ini berisi tentang nasehat-nasehat

yang berupa hadis. Salah satu hadis tersebut berisi tentang tiga nasehat

meliputi seseorang berilmu harus memiliki sopan-santun, orang yang

beragama harus bersikap sabar dan orang yang mempunyai derajat harus

memiliki sifat wara‟. Di dalam keterangan kitab Nashaihul „Ibad ini hanya

disebutkan empat macam sabar tetapi tidak dijelaskan secara global

bagaimana macam-macam dari jenis sabar tersebut.

Dalam kitab Nashaihul „Ibad, orang yang tidak sabar berarti ia

tidak menghayati sebuah ilmu. Sabar memiliki empat macam yaitu sabar

dalam menghadapi musibah, menghadapi kesulitan, melaksanaan taat dan

menjauhi maksiat.Dari arti-arti yang dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa kesabaran berasal dari orang yang berilmu. Orang

yang berilmu dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat, dan pahit pasti

akan menerima dan menghadapi dengan penuh tanggung jawab.

Konsep sabar dalam kitab Nashaihul „Ibad berkaitan dengan adab

menuntut ilmu karena dalam menuntut ilmu dibutuhkan kesabaran. Dalam

terjemah kitab Ta‟limul Muta‟alim terdapat keterangan bahwa seorang

yang mencari ilmu harus tekun dan bersabar menghadapi seorang guru,

buku pelajarannya hingga ia tidak meninggalkannya sama sekali. Dapat

Page 21: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

4

disimpulkan bahwa memang seorang pelajar harus mempunyai sifat sabar

dalam menghadapi hal-hal selama pelajar tersebut menuntut ilmu.

Dari berbagai latar belakang yang telah penulis paparkan di atas,

maka penulis mengambil kesimpulan tentang judul skripsi yang akan

penulis teliti, yaitu dengan judul “Konsep Sabar Dalam Kitab

Nashaikhul ‘Ibad Karya Imam Nawawi Al-Bantani ” dengan harapan

semoga dapat memberikan kontribusi dan manfaat terutama bagi penulis

dan umumnya bagi pembaca.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah konsep sabar yang terdapat dalam kitab Nashaihul

„Ibad ?

2. Bagaimanakah relevansi konsep sabar dalam kitab Nashaihul „Ibad

dengan konteks kehidupan penuntut ilmu sekarang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

1. Mengetahui bagaimanakah konsep sabar yang terdapat dalam kitab

Nashaihul „Ibad

2. Mengetahui relevansi konsep sabar dalam kitab Nashaihul „Ibad

dengan konteks kehidupan penuntut ilmu sekarang.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua bagian:

a. Manfaat teoritis, menjadi sumbangsih bagi ilmu pengetahuan dalam

bidang Pendidikan Agama Islam untuk menjadi landasan pemikiran

Page 22: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

5

dalam pengembangan Pendidikan Agama Islam yang bersifat

mendasar.

b. Manfaat Praktis, bagi penulis dan pembaca, dapat memperluas

khazanah dalam segi pendidikan, adalah “Konsep Sabar dalam Kitab

Nasaihul „Ibad Karya Imam Nawawi Al Bantany”.

E. Kajian Pustaka

Sepanjang pengetahuan peneliti, dalam penelitian diperpustakaan

IAIN Salatiga belum ditemukan skripsi yang judulnya sama menyangkut

sabar. Namun demikian sejauh yang peniliti ketahui telah banyak

penelitian yang membahas konsep sabar, tetapi belum ada yang

menyentuh dan menganalisis pemikiran Imam Nawawi Al-Bantany dala

kitab Nashaihul „Ibad.

Skripsi yang disusun Amin Husni jurusan Pendidikan Agama Islam

IAIN Walisongo dengan judul “Relevansi Konsep Imam Al-Gazali

Tentang Sabar Dalam Kitab Ihya Ulumuddin Dengan Tujuan Pendidikan

Islam”, skripsi ini menitikberatkan pembahasan konsep Imam Al-Ghazali

tentang sabar ditinjau dari tujuan pendidikan Islam.

Skripsi yang disusun Heri Stiono jurusan Pendidikan Agama Islam

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan judul “Konsep Sabar dan

Aktualisasinya Dalam Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Keluarga

(Kajian Buku Sabar dan Syukur Karya Ibnul Qayyim al-Jauziyah)”, skripsi

ini menitikberatkan pembahasan aktualisasi konsep sabar ditengah

keluarga dalam pendidikan agama Islam menurut Ibnu Qayyim menelaah

karyanya yang berjudul ; Iddah Al Shabirin wa Dzakirah al Syakirin.

Page 23: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

6

Skripsi yang disusun Siti Ernawati Fakultas Ushuluddin IAIN

Walisongo dengan judul “Konsep Sabar Menurut M.Quraish Shihab dan

Hubungannya dengan Kesehatan Mental”, skripsi ini menitikberatkan

pembahasan pemikiran M.Quraish Shihab tentang sabar dan relevansi

pemikiran M.Quraish Shihab tentang sabar dengan kesehatan mental.

Dengan mencermati uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian terdahulu berbeda dengan penelitian yang penulis susun.

Perbedaannya yaitu penelitian terdahulu belum mengungkapkan konsep

sabar dalam kitab Nashaihul „Ibad.

F. Penjelasan Istilah.

1. Konsep Sabar

Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk

mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada

umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian

(Soedjadi, 2000:14).

Kata sabar berasal dari bahasa Arab sabr, artinya

„menahan‟ atau mengekang. Bersabar artinya menahan diri dari

segala sesuatu yang disukai dan tidak disukai dengan tujuan

mendapat ridha dari Allah SWT. Menahan diri artinya

mengendalikan diri dari dorongan hawa nafsu yang cenderung

negatif(Ilham, 2000:8).

Page 24: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

7

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

konsep sabar adalah ide abstrak yang digunakan untuk

mengklasifikasikan diri seseorang agar tetap konsekuen dengan

bersikap baik dalam menghadapi cobaan.

2. Kitab Nashaihul „Ibad

Adalah sebuah karya Muhammad Nawawi bin Umar

Al-Bantany Al-Jawi yang disajikan untuk seorang hamba

sebagai pedoman dan rujukan berperilaku sesuai tuntunan

islami yang dapat membawa kearah kebaikan dan menjadikan

seseorang berbudi pekerti santun dan berjiwa lembut.

Kandungannya begitu dalam dan hakikatnya begitu tinggi,

sehingga bila dipahami dengan ikhlas dala kehidupan sehari-

hari dapat mengantarkan kita pada kebersihan hati, kesucian

jiwa dan kesantunan budi pekerti serta dapat mengingatkan kita

akan pentingnya memahami makna hidup haqiqi dan

mempersiapkan diri menghadap sang Maha Kuasa dengan

membawa berbagai amal kebaikan dan budi pekerti yang baik

(Kauma, 2005:5).

3. Imam Nawawi

Adalah Abu AbdulMu‟ti Muhammad Nawawi bin „Umar

bin „Arabi bin „Ali A-Tanari Al-Bantani Al-Jawi. Beliau

dilahirkan di desa Tanar, Banten, Jawa Barat, pada tahun

1230H bertepatan dengan 181M didalam keluarga yang mulia

dan terkenal dengan dakwah islamiyahnya. Seja kecil beliau

Page 25: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

8

hidup dan menimba ilmu di Makkatul Mukaromah dan

berbagai daerah seperti Madinah, Syria dan Mesir. Kemudian

menetap kembali di Makkah. Beliau dikenal dengan “Sayyid

Ulama Hijaz”, syeikh yang terkemuka, dermawan, bertakwa,

zuhud, rendah hati, lembut hatinya, pecinta fakir miskin. Beliau

wafat pada tahun 1314 H bertepat dengan tahun 1897 M di

Makkatul Mukaromah (Al-Qof, 2008: 183).

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Library Research,jenis penelitian ini

data-datanya diambil dari perpustakaan artinya penelitian Literature

yang dilakukan dengan penelitian menggali dan menganalisa data dari

bahan-bahan tertulis di perpustakaan yang relevan dengan masalah-

masalah yang diangkat (Warsito,1993:10).

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan metode library research

(penelitian kepustakaan). Maka penulis menggunakan teknik yang

diperoleh dari perpustakaan dan dikumpulkan dari kitab-kitab dan

buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Yang terdiri dari

tiga sumber:

a. Sumber Primer, adalah sumber yang langsung berkatan

dengan permasalahan yang didapat yaitu: kitab Nashoihul

„Ibad.

Page 26: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

9

b. Sumber Sekunder, adalah data yang diperoleh dari sumber

pendukung untuk memperjelas data primer. Yaitu

terjemahan kitab Nashoihul „Ibad.

c. Sumber Tersier, dalam penelitian ini, data tersiernya

penulis ambil dari kitab-kitab, buku-buku, dan media

elektronik seperti internet yang mendukung objek

penelitian.

3. Metode Analisis

Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi

ini adalah:

a. Metode Content Analysis. Analisis isi merupakan suatu

metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi

secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap pesan

yang tampak (Kriyantono, 2010: 232). Sedangkan menurut

Budd, analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk

menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat

untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku

komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih

(Kriyantono, 2010:233).

b. Metode Induktif merupakan cara berfikir dengan

berlandaskan pada fakta yang khusus dan kemudian ditarik

menjadi pemecahan yang bersifat umum (Hadi, 1981:42).

c. Metode Kontekstual

Page 27: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

10

Dalam kamus besar bahasa Indonesia konteks berarti apa

yang ada di depan dan di belakang (KKBI, 2005:521).

Metode kontekstual adalah metode yang digunkan untuk

mencari, mengolah, dan menemukan kondisi yang lebih

konkret (terkait dengan kehidupan nyata).

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang penulis maksud di sini adalah sistematika

penyusunan skripsi dari bab ke bab. Sehingga skripsi ini menjadi satu

kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Hal ini bertujuan

agar tidak ada pemahaman yang menyimpang dari maksud penulisan

skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut:

Bab Pertama. Berisi pendahuluan, menguraikan tentang :

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan

sistematika penulisan sebagai gambaran awal dalam memahami

skripsi.

Bab Kedua. Tinjuan tentang naskah dan biografi penulis

yang menguraikan tentang: gambaran umum kitab Nashoihul

„Ibad, latar belakang penulisan kitab Naskhoihul „Ibad, urgensi

kitab Nasoihul‟Ibad. Biografi dan pemikiran Imam Nawawy Al-

Bantany yang meliputi riwayat kelahiran, kehidupan intelektual,

dan perjalanan karirnya.Selain itu dalam bab ini juga membahas

perkembangan intelektual, karya-karyanya, silsilah nasab dan

silsilah gurunya.

Page 28: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

11

Bab Ketiga. Berisi tentang deskripsi pemikiran Imam

Nawawi Al-Bantany dalam kitab Nashoihul „Ibad, dimana disitu

diuraikan gambaran sabar secara umum, dilanjutkan konsep sabar

Imam Nawawi Al-Bantany dalam kitab Naskhoikul „Ibad.

Bab Keempat. Berisi tentang Analisis dan relevansi

Konsep Sabar menurut Imam Nawawi Al-Bantany Dalam Kitab

Nashoihul „Ibaddengan kehidupan penutut ilmu sekarang.

Bab Lima. Penutup yang meliputi tentang kesimpulan dan

saran.

Page 29: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

12

BAB II

BIOGRAFI IMAM NAWAWI AL-BANTANI

A. Sistematika Penulisan Kitab Nashailul ‘Ibad

Sistematika yang dipakai dalam penulisan kitab Nashaihul

„Ibadadalah tematik, yang penulisannya dari satu bab ke bab yang lain

berdasarkan jumlah nasehat dan pokok masalah yang terkandung di

dalamnya. Mulai dari dua pokok masalah, tiga pokok masalah, dan

seterusnya sampai sepuluh pokok masalah. Jumlah pembahasannya ada

214 yang didasarkan pada 45 Hadits dan sisanya merupakan atsar

(perkataan sahabat dan tabi‟in). Adapun rincian bab yang terdapat dalam

kitab ini yaitu:

1. Bab I, khutbatul kitab yang berisi kata pengantar dan sambutan dari

penulis.

2. Bab II, dalam bab ini terdapat 30 nasehat yang masing masing terdiri

dari 2 poin. Empat diantaranya berupa hadits nabi, sedang sisanya

berupa atsar. Adapun urutannya adalah:

a. Dua hal yang sangat utama

b. Dua perintah Nabi agar bergaul dengan ulama‟

c. Dua perumpamaan masuk kubur tanpa bekal

d. Dua kemuliaan

e. Dua kesedihan

f. Dua pencarian

g. Dua sikap orang mulia dan bijaksana

Page 30: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

13

h. Dua modal yang berbeda hasilnya

i. Dua dasar kemaksiatan

j. Dua jenis tangisan

k. Larangan meremehkan dosa kecil

l. Dua jenis dosa

m. Dua aktivitas utama

n. Dua bukti belum mengenal Allah dan dirinya sendiri

o. Dua kerusakan

p. Dua nasehat tentang nafsu dan sabar

q. Dua pengendalian akal

r. Dua keuntungan menjauhi keharaman

s. Dua wahyu Allah kepada Nabinya

t. Dua kesempurnaan akal

u. Dua perbedaan antara yang berilmu dan yang bodoh

v. Dua ciri orang yang taat kepada Allah

w. Dua aktivitas inti

x. Dua sumber dosa dan fitnah

y. Dua pengakuan kelemahan diri

z. Dua perbuatan tercela

3. Bab III, dalam bab ini terdapat 55 nasehat yang masing masing terdiri

dari 3 poin. Tujuh diantaranya berupa Hadits Nabi, sedang sisanya

berupa atsar.

Page 31: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

14

4. Bab IV, dalam bab ini terdapat 37 nasehat yang masing masing terdiri

dari 4 poin. Delapan diantaranya berupa Hadits Nabi, sedang sisanya

berupa atsar.

5. Bab V, dalam bab ini terdapat 27 nasehat yang masing masing terdiri

dari 5 poin. Enam diantaranya berupa Hadits Nabi, sedang sisanya

berupa atsar.

6. Bab VI, dalam bab ini terdapat 17 nasehat yang masing masing terdiri

dari 6 poin. Dua diantaranya berupa Hadits Nabi, sedang sisanya berupa

atsar.

7. Bab VII, dalam bab ini terdapat 10 nasehat yang masing masing terdiri

dari 7 poin. Lima diantaranya berupa Hadits Nabi, sedang sisanya

berupa atsar.

8. Bab VIII, dalam bab ini terdapat 5 nasehat yang masing masing terdiri

dari 8 poin. Satu diantaranya berupa Hadits Nabi, sedang sisanya

berupa atsar.

9. Bab IX, dalam bab ini terdapat 5 nasehat yang masing masing terdiri

dari 9 poin. Satu diantaranya berupa Hadits Nabi, sedang sisanya

berupa atsar.

10. Bab X, dalam bab ini terdapat 28 nasehat yang masing masing terdiri

dari 10 poin. Sebelas diantaranya berupa Hadits Nabi, sedang sisanya

berupa atsar.

B. Riwayat hidup Imam Nawawi

Beliau adalah seorang yang memiliki nama Abu Abdul Mu‟ti

Muhammad bin „Umar bin „Arabi bin „Ali at-Tanari al-Bantani al-Jawi.

Page 32: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

15

Beliau dilahirkan di desa Tanar, Banten, Jawa Barat pada tahun 1230

H/1813 M dalam keluarga yang terkenal dengan dakwah islamiahnya.

Kedua orang tua beliau memberi nama dengan Muhammad Nawawi.

Nama pada bagian awal diambil dari nama pemimpinnya para Nabi dan

Rasul yang memiliki risalah yaitu Muhammad bin Abdullah SAW. Dan

nama pada bagian dua diambil dari nama Syaikhul Islam Waliyullah

Mukhyiddin Abi Zakaria Yahya bi Syarif an-Nawawi (Al-Qof, 2008: 183-

184).

Ayah beliau bernama K.H „Umar bin „Arabi, seorang pejabat

penghulu yang memimpin sebuah masjid. Dilacak dari segi silsilah, Imam

Nawawi merupakan keturunan ke-11 dari Maulana Syarif Hidayatullah

(Sunan Gunung Jati, Cirebon), yaitu cucu dari Maulana Hasanuddin

(Sultan Banten I) yang bernama Sunyaratas (Tajul Arsy). Nasabnya

bersambung dengan Nabi Muhammad SAW. Melalui jalur imam Ja‟far

ash-Shadiq, Imam Muhammad al-Baqir, imam Ali Zainal Abidin,

Sayyidina Husain, Fatimah az-Zahra (Ghofur, 2008:189). Beliau

bersaudara tiga orang yaitu Nawawi, Tamim dan Ahmad (Syamsu,

1996:271).

Ketika masa beliau berusia 10 tahun, beliau sudah memulai hafalan

Al-Qur‟an dan membacakan kitab Fiqih pada sebagian ulma di sana.

Proses pembelajaran ini dikalangan Ahli Hadits lebih dikenal dengan

sebutan Al-Qira‟ah. Suatu ketika, secara kebetulan seorang ulama bernama

Syaikh Yasin bin Yusuf al-Marakisyi melewati perkampungan tersebut

dan menyaksikan banyak anak-anak yang memaksa An-Nawawi kecil

Page 33: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

16

untuk bermain, namun dia tidak mau bahkan lari dari kejaran mereka dan

menagis sembari membaca Al-Qur‟an. Syeikh ini kemudian

mengantarkannya kepada ayahnya dan menasehati sang ayah agar

mengarahkan anaknya tersebut untuk menuntut ilmu. Snag ayah setuju

dengan nasehat ini (Amirul Ulum, 2016:57).

Syekh Imam Nawawi al-Bantani wafat dalam usia 84 tahun di

Syeib „Ali, sebuah kawasan di pinggiran kota Mekah, pada 25 Syawal

1314 H. Ia dimakamkan di Ma‟la, Arab Saudi dekat makam istri

Rasulullah SAW. Yang pertama, Ummul Mukmini, Khadijah binti

Khuwalid RA. Beberapa tahun setelah ia wafat, makamnya dibongkar oleh

pemerintah Kerajaan Saudi untuk dipindahkan tulang belulangnya, dan

liang lahadnya akan ditumpuki jenazah lainnya seperti kebiasaan di Ma‟la.

Saat itulah, para petugas mengurungkan niatnya, sebab jenazah Syeikh

Imam Nawawi al-Bantani dan kain kafannya masih utuh, walaupun

jasadnya sudah bertahun-tahun dikubur. Oleh karena itu, jika kita

berangkat ibadah haji dan umrah ke Mekah, kita masih bisa berziarah ke

makamnya di Pemakaman Umum Ma‟la (Iskandar, 2011: 67).

C. Pendidikan

Imam Nawawi adalah pecinta ilmu agama yang mengamalkan

ilmunya, yang mencintai sampai dilubuk hatinya (Al-Qof, 2008:183).

Semenjak kecil beliau terkenal cerdas, otaknya dengan mudah menyerap

pelajaran yang diberikan ayahnya sejak umur 5 tahun. Pertanyaan-

pertanyaan kritisnya sering membuat ayahnya bingung. Melihat potensi

yang begitu besar pada putranya, pada usia 8 tahun sang ayah

Page 34: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

17

mengirimkannya keberbagai pesantren di Jawa. Beliau mula-mula

mendapat bimbingan langsung dari ayahnya, kemudian berguru kepada

kiyai Sahal banten, setelah itu mengaji kepada kiyai Yusuf Purwakarta

(http://id.Wikipedia.org).

Pada usia 15 tahun, Imam Nawawi bersama dua saudaranya

berangkat ke Makkah untuk menunaikan haji. Namun selepas musim haji,

ia enggan kembali ke Indonesia. Dahaga keilmuan yang mencekik telah

meneguhkan keinginannya untuk tetap menetap di Makkah. Di tanah suci

ini beliau mencerap pelbagai pengetahuan. Ilmu kalam (teologi), bahasa

dan sastra arab, ilmu hadis, tafsir dan terutama ilmu fiqih adalah sederet

pengetahuan yang dikajinya dari para ulama besar di sana (Ghofur,

2008:190). Beliau berguru kepada para ulama‟ terkenal di Makkah,

seperti: syeikh Khatib al-Sambasi, Abdul Ghani Bima, Yusuf

Sumbulaweni, „Abdul Hamid Dhagestani, Syeikh Ahmad Zaini Dahlan,

Syeikh Muhammad Khatib Hambali, dan Syeikh Junaid al-Betawi. Akan

tetapi guru yang paling berpengaruh adalah Syeikh Sayyid Ahmad

Nahrawi, Syeikh Juneid al-Betawi, dan Syeikh Ahmad Dimyati ulama‟

terkemuka di Makkah, lewat karakter ketiga syeikh inilah karakter beliau

terbentuk. Selain itu juga ada dua ulama‟ lain yang berpengaruh besar

mengubah alam pikirannya, yaitu Syeikh Muhammad Khatib al-Sambasi

dan Syeikh Ahmad Zaini Dahlan, ulama‟ besar Madinah

(http://id.Wikipedia.org).

Setelah beliau menggali ilmu di Madinah, kemudian beliau

mengembara jauh dari tempat tinggalnya di Makkah, menuju ke daerah

Page 35: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

18

Kinanah, Mesir, yang menjadi kota sekaligus gudangnya ilmu, dan menuju

universitas Al-Azhar yang menjadi kiblat ilmu dan ulama‟. Beliau disana

berkeinginan berjumpa dengan pembesar para ulama‟ (Al-Qof, 2008:183).

Merasa masih haus akan dunia keilmuwannya Imam Nawawi

mengembara lagi ke Negara-negara Islam di Timur Tengah untuk belajar

kepada Ulama-ulama‟ seperti Syam. Setelah menyerap banyak materi

Ulama‟ beliau kembali ke Hijaz untuk belajar dengan ulama‟-ulama‟ di

sana (Amirul Ulum, 2015:45).

Syekh Imam Nawawi al-Bantani berangkat ke Hijaz pada 1828 M.

Setelah 2 tahun memimpin pesantren ayahnya sejak 1828M. Setelah

kepergiannya tugas mengasuh pesantren ditumpahkan kepada adiknya,

terutama Tamim dan Syaid yang seperguruan dengannya ketika belajar

kepada K.H Sahal, Kyai Yusuf dan pengasuh Pesantren Cikempek (Amirul

Ulum, 2016:66).

D. Mengajar dan Menjadi Imam di Masjidil Haram

Kedatangan Syekh Imam Nawawi al-Bantani ke Hijaz tidak serta

mertanya langsung bisa mengajar di Masjidil Haram. Akan tetapi, ntuk

menuju itu semua harus melalui sebuah seleksi yang ketat dan

mendapatkan legalitas dari penguasa Hijaz yang di waktu itu dijabat oleh

Syarief Aunur Rofiq. Sebelum mengajar di Masjidil Haram, Syeikh Imam

Nawawi al-Bantani sudah aktif mengajar, terlebih di kediaman Syeikh

Syi‟if Ali atau perkampungan al-Jawi. Waktu melakukan penelitian Snock

Hurgronje atas Ulama-ulama Nusantara yang ada di Hijaz, ia sempat

bertemu dengan Syeikh Imam Nawawi al-Banatani. Untuk misinya itu,

Page 36: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

19

Snock berpura-pura masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Abdul

Ghaffar (Amirul Ulum, 2015:46).

Snock keheranan menyaksikan bagaimana cara penguasaan materi

dan penampaian tidak kalah hebat dengan para Syeikh yang mengajar di

Masjidil Haram. Snock bertanya kepada Syeikh Imam Nawawi “ mengapa

anda tidak mengajar di Masjidil Haram, tapi malah diperkampungan Jawa

?” “pakaianku yang jelek dan kepribadianku tidak cocok dan tidak pantas,

tidak layak bila disejajrkan dengan keilmuwan seorang Syeikh yang

berbangsa Arab”,” bukankah di Masjidil Haram banyak orang yang tidak

sepandai anda, akan tetapi mereka tetap dipersilahkan mengajr di Masjidil

Haram”, “tentunya mereka adalah orang-orang alim pilihan”, jawab Imam

Nawawi (Amirul Ulum, 2015:47).

Dalam mengajar Syekh Imam Nawawi al-Bantani dikenal dengan

sebutan Imam al-Manthuq wa al-Mafhum. Yaitu orang yang paling

menguasai dalam hal pemahaman ilmu dan cara penyampaiannya.

Sehingga para Ulama Mesir menyebutnya dengan Syyidu al-Ulama al-

Hijaz (penghulu para Ulama di Negri Hijaz). Ketika keilmuawan Imam

Nawawi terkenal di dataran Hijaz, akhirnya diambil menjadi bagian dari

Syekh yang ikut serta dalam mengajar di Masjidil Haram dan menjadi

Imam di dalamnya. Dengan tampilnya Syekh Imam Nawawi al-Bantani

sebagai pengajar di Masjidil Haram (Amirul Ulum, 2015:48).

Lantaran ketajaman otak Syekh Imam Nawawi al-Bantani, ia

tercatat sebagai salah satu murid terpandang di Masjidil Haram. Sewaktu

Syeikh Ahmad Khatib Sambas udzur sebagai Imam Masjidil Haram, Imam

Page 37: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

20

Nawawi ditujuk sebgai pengganti. Sejak saat itu, ia dikenal dengan

sebutan Syekh Nawawi al-Jawi (Ghofur, 2008:191).

E. Murid-murid Imam Nawawi al-Bantani

Ketika berada di Mesir, para ulama‟ Mesir memuliakan

kedudukannya dan derajatnya karena ketakjubannya pada beliau, dan

mereka memberikan gelar sebagai “Sayyid Ulama‟ Hijaz” yaitu tokoh

ulama Hijaz (jazirah Arab), atau sekarang lebih dikenal dengan Arab

Saudi, karena kesemangatannya yang tinggi di dalam keilmuwannya

sehingga Imam Nawawi al-Bantani mempunyai beberapa murid yang

belajar kepada beliau, diantaranya murid-murid Imam Nawawi baik yang

menjadi pengajar di Masjidil Haram maupun yang kembali ke daerahnya

adalah:

1. Syaikh Zainudi bin Badawi al-Sumbawa. (1230 H/1814 M-

1312 H/1897 M)

2. Syaikh Mahfudz al-Turmusi. (1285 H/1868 M-1336 H/1920

M)

3. Syeikh Asy‟ari al-Baweani

4. Syeikh Abdul Karim al-Bantani (1840 M- 1875 M)

5. Syeikh Jum‟an bin Makmun al-Tengerangi

6. Syeikh Kyai Hasyim Asy‟ari (1287 H/1871 M- 1366H/1915

M)

7. Syeikh Kyai Ahmad Dahlan (1868 M -1923 M)

8. Syeikh Abdul Hamid al-Qudsi (1277H/1860 M-1334H/1915

M)

Page 38: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

21

9. Kyai Wasith al-Bantani

10. Kyai Arsyad Thawil al-Bantani (1263 H/1847 M- 1328

H/1910)

11. Kyai Saleh Darat Semarang (1820 M-1903 M)

12. Syaikhona Khalil Bangkalan (1235 H/1820 M-1343 H/1925

M)

13. Kyai Umar bin Harun Rembang (1270 H/1855M-1328

H/1910 M)

Adapun untuk murid Imam Nawawi al-Bantani yang berasal dari

luar Nusantara yang menjadi pengajar di Masjidil Haram, diantaranya

adalah:

a. Sayyid Ali bin Ali al-Habsyi (1270 H-1333 H)

b. Syeikh Abdul Satar al-Dahlawi

c. Syeikh Abdul Satar bin Abdul Wahab dll. (Amirul Ulum,

2015:49-50).

F. Nasionalisme

Tiga tahun lamanya Imam Nawawi bermukim di Makkah. Setelah

merasa cukup, beliau kembali ke tanah air untuk menyebarkan ilmu dan

hukum yang ia peroleh, terhadap putra-putri atau generasi tanah air dan

para pecintanya. Beliau melakukannya dengan nasehat dan menguatkan

para tokoh mereka dengan jalan dakwah, dan berperan aktif dalam

membangun serta membina masyarakat Islam (Al-Qof, 2008:184).

Beliau mengajar di halaman rumahnya. Mula-mula muridnya cuma

puluhan, tapi makin lama makin jumlahnya kian banyak. Mereka datang

Page 39: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

22

dari berbagai penjuru dunia. Maka jadilah Syeikh Nawawi al-Bantani al-

Jawi sebagai ulama yang dikenal piawai dalam ilmu agama, terutama

tentang tauhid, fiqih, tafsir, dan tasawwuf (http://id.wikipedia.org).

Seorang orientalis kenamaan yang pernah berkunjung ke Makkah pada

1884-1885, Snouck Hourgronje, menuturkan bahwa Imam Nawawi setiap

hari sejak pukul 07.30-12.00 menyampaikan tiga perkuliahan sesuai

dengan kebutuhan jumlah muridnya. Di antara muridnya yang berasal dari

Indonesia adalah K.H. Asnawi dari Kudus, K.H. Tubagus Bakri, K.H.

Arsyad Thawil dari Banten, K.H. Hasyim Asy‟ari dari Jombang, dan K.H.

Kholil dari Madura. Merekalah yang kelak menjelma sebagai ulama besar

dan berpengaruh di Indonesia (Ghofur, 2008:191).

G. Gelar-gelar

Untuk kedua kalinya Imam Nawawi tinggal di Makkah.

Kesempatan ini tidak disia-siakannya. Bahkan, lantaran ketajaman

otaknya, ia tercatat sebagai salah satu murid terpandang di Masjidil

Haram. Sewaktu Syeikh Ahmad Khatib Sambas uzur sebagai Imam

Masjidil Haram, Imam Nawawi ditunjuk sebagai pengganti. Sejak saat itu,

ia dikenal dengan sebutan Syekh Nawawi al-Jawi (Ghofur, 2008:191).

Ketika berada di Mesir, para ulama‟ Mesir memuliakan

kedudukannya dan derajatnya karena ketakjubannya pada beliau, dan

mereka memberikan gelar sebagai “Sayyid Ulama‟ Hijaz” yaitu tokoh

ulama‟ hijaz (jazirah arab), atau sekarang lebih dikenal dengan Arab

Saudi, karena kesemangatannya yang tinggi di dalam meraih ilmu agama

dan kedudukan yang mulia dalam berilmu. Beliau merupakan seorang

Page 40: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

23

syeikh yang terkemuka, dermawan, bertakwa, zuhud, rendah hati, lembut

hatinya, dan pecinta para fakir miskin. Semoga Allah merahmati beliau

dan memberi ampunan (Al-Qof, 2008:104).

H. Karya-karya

Kurang lebih 15 tahun sebelum wafat, Imam Nawawi sangat subur

dalam membuahkan kitab. Waktu mengajarnya pun sengaja dikurangi

untuk menambah kesempatan menulis. Maka tak heran jika Nawawi

mampu melahirkan puluhan, bahkan menurut sebuah sumber ratusan karya

tulis meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti tauhid, ilmu teolog, sejarah,

syari‟ah, tafsir dan lainnya. Paling tidak, Yusuf alias Sarkis mencatat 34

karya Imam Nawawi dalam Dictionary of Arabic Printed Books (Ghofur,

2008:192).

Sedangkan ulama mesir Syeikh „Umar „Abdul Jabbar dalam

kitabnya “al-Durus min Madhi al-Ta‟lim wa Hadrilih bi al-Masjidil al-

Haram” (beberapa kajian masa lalu dan masa kini tentang pendidikan di

Masjidil Haram) menulis bahwa syeikh Nawawi sangat produktif dalam

menulis hingga karyanya mencapai seratus judul lebih, meliputi berbagai

disiplin ilmu. Banyak pula karyanya yang berupa syarah atau komentar

terhadap kitab-kitab klasik (http://id.wikipedia.org).

Sebagian diantara karya-karya Imam Nawawi diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Dalam bidang Tafsir, Imam Nawawi al-Bantani mempunyai

sebuah karya yaitu: Tafsir Al-Munir. Tafsir setebal dua jilid ini

selesai ditulis pada tanggal 5 Rabiul Awwal 1305 H/1886 M.

Page 41: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

24

Usai selesai menulis Imam Nawawi al-Bantani

menyodorkannya kepada ulama‟ Mesir. Ulama Mesir merasa

kagum dengan prestasi yang dimiliki Imam Nawawi al-

Bantani.

Kitab tersebut bahkan telah ditetapkan sebagai buku wajib

di dunia pesantren. Popularitasnya hanya diungguli oleh Tafsir

Jalalain karya Jalaludin as-Suyuthi dan Jalaludi al-Mahalli.

Lantaran karyanya yang bergaung luas dengan bahasa yang

mudah dicerna tanpa mengurangi kepadatan isi, nama Nawawi

termasuk dalam barisan ulama besar abad ke-14 H/ 19 M.

Karena keilmuannya ia dikaruniai gelar: al-Imam al-Muhaqqiq

wa al-Fahmah al-Mudaqqiq dan Sayyid Ulama al-Hijaz

(Ghofur, 2008:192).

2. Dalam bidang Fiqih, Imam Nawawi al-Bantani mempunyai

sebuah karya diantaranya:

a. Fatkhul Mujid, yang ditulis pada 1276 H, kitab ini

merupakan ulasan ringkas atas kitab Khatib al-Syarbani fi

al-Manasik.

b. Khasifatu al-Saja‟, yang ditulis pada 1292 H, kitab yang

berisi uraian pemikiran tauhid Syaikh Nawawi ini

merupakan ulasan atas kitab Syafinah al-Najah karya

Syaikh Salim ibn Samir al-Hadharami.

c. Mirqath al-Su‟ud al-Tasdiq, kitab yang ditulis pada 1292

H, ini berisi ulasan Syaikh Nawawi terhadap pemikiran

Page 42: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

25

Syaikh Abdullah ibn Hasyim Ba‟alawi dalam kitab Sullam

Taufiq.

d. Nihuyatu al-Zain, yang berisi ulasan atas pemikiran Syaikh

Zain al-DinAbdul Aziz al-Malibari dalam kitab Qurrah al-

Ain bi Muhimmat al-Din. Kitab tersebut ditulis pada 1297

H.

e. Al-Tausyik, yang ditulis pada 1314 H, ini berisi ulasan atas

kitab Fath al-Qarib al-Mujib karya Ibn Qasim al-Ghazi.

f. Al-Aqdu al-Tsamin, yang berisi ulasan atas kitab

Mandzumat al-Sittin Mas‟alatan al-Musamma bil al-Fath

al-Mubin karya Syaikh Mustofa ibn Usman al-Jawi al-

Quruti.

g. Uqudu al Lujain fi Bayan Huquq al Zaujain yang ditulis

pada 1297 H, ini membahas hak dan kewajiban suami isri.

h. Sullam al-Munanjat, kitab ini ditulis pada 1292 H dan

berisi ulasan atas kitab Syafinah al-Shalat karya Sayyid

Abdullah ibn Uma al-Hadhrami.

i. Al-Tsimar al-Yani‟ah yang berisi ulasan atas kitab al-

Riyadh al-Badi‟ah karya Syaikh Muhammad ibn Sulaiman

Hasb Allah (Samsul Munir, 2008:12).

3. Dalam hadist dan Musthalahu al-Hadist Imam Nawawi al-

Bantani mempunyai sebuah karya diantaranya:

a. Syarah Shahih Muslim

b. Riyadhuh al-Shalihin

Page 43: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

26

c. Sharah Shahih Bukhari al-Adzkar

d. Arba‟in Nawawi

e. Irsyad fi al-Ulum al-Hadist

f. Al-Tarqib wa al-Taisir

4. Dalam bidang bahasa dan kesastraan, Imam Nawawi al-

Bantani mempunyai sebuah karya diantaranya:

1. Fath al-Ghafir al-Khattiyah, yang berisi ulasan atas kitab

Nuzum al-Jurumiyah al-Musamma bi al-kaukab al-jauziyah

karya Imam Abdul Salam ibn Mujahid al-Nabrawi. Kitab

tersebut ditulis pada 1298 H.

2. Al-Jurumiyyah

3. Lubab al-Bayan yang membahas ilmu balaghah dan

merupakan ulasan atas kitab Risalat al-Isti‟arat karya

Husain alNawawi al-Maliki.

4. Al-Fushus al-Yaqutiyyah, ala Raudhat al-Mahiyah fi al

Abwab al-Tashrifiyyah yang membahas marfologi atas ilmu

Sharf. Kitab ini merupakan ulasan atas kitab al-Raudhah al-

Bahiyyah fi Abwab alTashrifiyyah.

5. Al-Kawakibi al-Jahiliyyah

6. Al-Nabrawasi

7. Al-Raudha al-Mahiyayah fi Abwabi

5. Dalam Akhlak dan Teologi, Imam Nawawi al-Bantani

mempunyai sebuah karya diantaranya:

Page 44: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

27

a. Bahjatu al-Wasail, yang merupakan ulasan atas Risalah al-

Jami‟ah baina Ushul al-Din wal Fiqh wat Tashawuf. Kitab

ini ditulis pada 1922 H.

b. Fath al-Majid, Kitab yang ditulis pada 1298 H ini

merupakan ulasan dari kitab al-Duru al-Farid fi al-tauhid.

c. Tijan ad-Durori, kitab yang ditulis pada 1298 H. Ini

merupakan ulasan dari kitab al-Duru al-Farid fi al-Tauhid.

d. Al-Najah al-Jadidah, yang ditulis pada 1303 H.

e. Dzari‟ah al-Yaqin ala Ummu al-Barahin, yang ditulis pada

1317H , kitab ini memberi ulasan pada Umm al-Barahain

karya al-Sanusi.

f. Al-Maraqi al-Ubudiyah, yang berisi ulasan atas kitab

Bidayah al-Hidayah karya Hujjah al-Islam, Abu Hamid al-

Ghazali.

g. Qami‟ al-Tughyan, kitab ini berisi ulasan atas kitab

Mandzumat al-Syu‟b al-Imam karya Syaikh Zain al-Din ibn

Ali ibn Ahmad al- Syafi‟i al-Kausyani al-Malibari.

h. Salalim al-Fudhala‟

i. Nashaihul „Ibad, kitab ini ulasan atas pemikiran Syaikh

Syihab al-Din Ahmad ibn Ahmad al-Asqalani dalam

karyanya al-Munabbihat ala al-Istidad li Yaum al-Ma‟ad.

(Samsul Munir, 2008: 14-16)

6. Dalam Tarikh, Imam Nawawi al-Bantani mempunyai sebuah

karya dantara:

Page 45: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

28

a. Tarqhib al-Mustaqim

b. Al-Ibriz al-Dani

c. Fath al-Shamad

Selain kitab-kitab di atas, Imam Nawawi al-Bantani juga mempunyai

banyak karya dalam berbagai kajian ilmu. Akan tetapi kitab yang

terdeteksi sangat sedikit jumlahnya (Amirul Ulum, 2015:51-52).

Karya-karya di atas itulah merupakan sebagian dari karya Imam

Nawawi yang penulis sebutkan hanya sebagian saja, masih banyak karya-

karya beliau yang belum bisa disebutkan di sini dikarenakan terbatasnya

sumber yang penulis dapatkan. Dan memang dari sumber yang penulis

dapatkan, banyak dari karya-karya beliau yang belum diterbitkan oleh

penerbit-penerbit.

I. Nasab Imam Nawawi

Telah disebutkan di atas, bahwa nasab Imam Nawawi bersambung

sampai pada baginda Nabi Muhammad SAW. Adapun urutan nasab beliau

adalah sebagai berikut:

1. Sayyiduna Muhammad Saw

2. Sayyiduda „Ali bin Abi Tholib Karomawallahu wajh wa

Sayyidatuna Hababah Fatimah Azzahro al-Batul Ra.

3. Sayyiduna Imam Maulana Husain Ra.

4. Sayyiduna Imam „Ali Zainal „Abidin Assajad Ra.

5. Sayyiduna Imam Muhammad Baqir Ra.

6. Sayyiduna Imam Ja‟far Shodiq Ra.

7. Sayyiduna Imam „Ali „Uroidhi Ra.

Page 46: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

29

8. Sayyiduna Imam Muhammad Naqib Ra.

9. Sayyiduna Imam Isa Syakir Arrumi Ra.

10. Sayyiduna Imam Ahmad al-Muhajir Ra.

11. Sayyiduna Imam Ubaidullah Ra.

12. Sayyiduna Imam Alawi Ra.

13. Sayyiduna Imam Muhammad Ra.

14. Sayyiduna Imam Alawi Ra.

15. Sayyiduna Imam „Ali Kholi Qosam Ra.

16. Sayyiduna Imam Muhannad Shohib Marbath Ra.

17. Sayyiduna Imam „Ali Hadroh Maut (yaman) Ra.

18. Sayyiduna Imam Abdul Malik Ra.

19. Sayyiduna Imam Abdullah Khon Ra.

20. Sayyiduna Imam Ahmad Syah Jalaliddin Ra.

21. Sayyiduna Imam Jamaluddin al-Akbar Ra.

22. Sayyiduna Imam „Ali Nurril „Alim Siyam Ra.

23. Sayyiduna Imam Abdullah Umdataddin Ra.

24. Sunan Gunung Jati Raden Syarif Hidayatullah Cirebon Ra.

25. Maulana Hasanuddin Banten Ra.

26. Maulana Yusuf Banten Ra.

27. Maulana Muhammad Nashriddin Banten Ra.

28. Maulana Abul Mafakhir Muhammad Abdil Qadir Ra.

29. Maulana Abul Ma‟ali Ahmad Kanari Banten Ra.

30. Maulana Abul Fath Abdil Fattah Tirtayasa Banten Ra.

31. Maulana Mangsuruddin Cikaduen Banten Ra.

Page 47: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

30

32. Maulana Nawawi Ra.

33. Maulana „Ali Ra.

34. Maulana „Umar Attanar al-Bantani Ra.

35. Syaikhul Kabir wa „Alim Hijaz Abdul Mu‟thi Muhammad

Nawawi Ra.

Demikianlah runtunan nasab beliau yang sampai pada baginda

Nabi Muhammad melalui jalur sayyiduna Husain ra

(http//id.wikipedia.org).

J. Silsilah Guru-guru Imam Nawawi

Guru Imam Nawawi yang paling berpengaruh terhadap beliau yang

mampu mengubah alam pikirnya adalah syeikh Khatib as-Sambasi yang

pada waktu uzur Imam Nawawi mengantikan beliau menjadi imam

masjidil haram sehingga menjadikan beliau masyhur dan terkenal sebagai

syekh Nawawi al-Jawi. Adapun silsilah guru-guru beliau melalui syeikh

Khatib as-Sambasi adalah sebagai berikut:

1. Allah SWT.

2. Malaikat Jibril

3. Nabi Muhammad SAW.

4. Sayyiduna „Ali bin Abi Thalib Karromawallahu Wajh.

5. Sayyiduna Imam Maulana Husain Ra.

6. Sayyiduna Imam Ali Zainal Abidin Ra.

7. Sayyiduna Imam Muhammad Baqir Ra.

8. Sayyiduna Imam Ja‟far Shodiq Ra.

9. Sayyiduna Imam Musal Khazim Ra.

Page 48: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

31

10. Sayyiduna Imam Ali Ridho Ra.

11. Sayyiduna Syeikh Abu Mahfuzh Ma‟ruf al-Kharkhi Ra.

12. Sayyiduna Syeikh Abul Hasan Sirriddin Assaqathi Ra.

13. Sayyiduna Syeikh Abul Qasimil Junaidi al-Baghdadi Ra.

14. Sayyiduna Syeikh Abu Bakar Dullaf bin Juhdur Asy-Syibli Ra.

15. Sayyiduna Syeikh Abdul Aziz at-Tamimi Ra.

16. Sayyiduna Syeikh Abu Fadl Abdil Wahid bin Abdil Aziz at-

Tamimi Ra.

17. Sayyiduna Syeikh Abul Faraj Ath-Thartusi Ra.

18. Sayyiduna Syeikh Abul Hasan Ali bin Yusuf al-Qirusyi al-

Hankari Ra.

19. Sayyiduna Abu Said Mubarrok bin Ali al-Makhzumi RA.

20. Sayyiduna Imam Ghoutsul A‟zhom Abu Muhammad Abdil

Qadir Jailani Ra.

21. Sayyiduna Imam Abdul Aziz bin Abdil Qadir jailani Ra.

22. Sayyiduna Syeikh Muhammad Hattak Ra.

23. Sayyiduna Syeikh Samsuddin Ra.

24. Sayyiduna Syeikh Syarofuddin Ra.

25. Sayyiduna Syeikh Nuruddin Zainiddin Ra.

26. Sayyiduna Syeikh Waliyuddin Ra.

27. Sayyiduna Syeikh Nuruddin Hisyamiddin Ra.

28. Sayyiduna Syeikh Yahya Ra.

29. Sayyiduna Syeikh Abu Bakar Ra.

30. Sayyiduna Syeikh Abdur Rohim Ra.

Page 49: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

32

31. Sayyiduna Syeikh Utsman Ra.

32. Sayyiduna Syeikh Abdul Fattah Ra.

33. Sayyiduna Syeikh Muhammad Murad Ra.

34. Sayyiduna Syeikh Syamsuddin Ra.

35. Sayyiduna Syeikh Ahmad Khatib Syambasi bin Abdil Ghaffar

Ra.

36. Syeikhul kabir wa Alimul Hijaz Abu Abdil Mu‟thi Muhammad

Nawawi Ra.

Demikian silsilah guru-guru beliau melalui jalur syeikh khatib as-

Sambasi yang wusul pada Allah SWT. yang mana telah kita ketahui di

atas, bahwasannya syeikh khatib merupakan guru beliau yang memberikan

kontribusi yang sangat besar bagi diri pribadi Imam Nawawi, sehingga diri

beliau lebih terbentuk dan termotivasi dengannya. Dengan demikian,

Semoga dapat memberikan kefahaman dan pengetahuan kepada para

pembaca.

Page 50: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

33

BAB III

KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD

KARYA IMAM NAWAWI

A. Konsep Sabar

1. Pengertian Konsep Sabar

Konsep adalah rancangan, ide, atau pengertian yang diabstrakkan

dari peristiwa konkret. Pengertian disini ruang lingkup tentang suatu

nilai terhadap pendidikan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:558).

Konsep juga berasal dari kata latin Concipere yang berarti

mencangkup, mengambil, menangkap. Dari kata concipere muncul

kata benda concipere muncul kata benda conceptus yang berarti

tangkapan. Konsep ini dalam bahasa Indonesia sering diterjemahan

dengan istilah pengertian yakni makna yang terkandung oleh sesuatu

(Bakri, 1986:2).

Kata sabar berasal dari bahasa Arab shabr, artinya „menahan‟

atau „mengekang‟. Bersabar artinya menahan diri dari segala sesuatu

yang disukai dan tidak disukai dengan tujuan mengharap ridha Allah

Swt .Menahan diri artinya mengendalikan diri dari dorongan hawa

nafsu yang cenderung negatif (Effendy, 2012:6). Secara terminologi

sabar adalah menahan dari jiwa yang lemah, lisan dari mengeluh, dan

organ tubuh dan berbuat sesuatu yang tidak layak untuk dilakukan (al-

Jauziyah, 1999: 20).

Page 51: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

34

Adapun menurut pengertian bahasa, sabar berarti melarang dan

menahan. Dalam hal ini berarti menahan hati agar tidak gusar,

menahan keluhan dan segala macam nafsu serta amarah. sabar

termasuk akhlak utama yang dapat menghindarkan diri seseorang dari

melakukan hal-hal yang tidak baik. Oleh sebab itu, sabar menjadi

kekuatan jiwa yang menentukan kebaikan dan kelurusan (Soebachman,

2014:67).

Sabar dalam Islam artinya sikap tahan menderita, hati-hati

dalam bertindak, tahan uji dalam mengabdi dan mengemban perintah-

perintah Allah Swt serta tahan dari godaan dan cobaan duniawi, seperti

yang sering ditunjukkan oleh para sufi (Dagun, 1997:987).

Sabar termasuk salah satu budi pekerti yang dapat dibentuk

oleh seseorang. Ia menahan nafsu dari putus asa, sedih, dan

sentimentil. Ia menahan jiwa dari kemarahan, menahan lidah dari

merintih kesakitan dan anggota badan dari melakukansesuatu yang

tidak pantas. Sabar merupakan ketegaran hati atas hukum takdir dan

hukum-hukum syariat (al-Jauziyah, 1998:30).

Orang-orang yang sabar selalu yakin dan optimis bahwa

penderitaan yang berkepanjangan, yang seakan tidak berkesudahan,

pasti akan ada akhirnya. Setelah itu, ia yakin akan munculnya

kemuliaan dan kejayaan. Bersikap sabar yang baik adalah tidak terlihat

apakah ia sedang mendapatkan musibah atau tidak. Akan tetapi bila

menampakkan keluhannya hanya kepada Allah.

Page 52: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

35

Sabar merupakan sebuah perkara yang penting sehingga Allah

Swt sampai berkali-kali menyebutkan dalam firmanNya. Diantaranya:

Artinya: “Bersabarlah (hai Muhammad) dan Tiadalah kesabaranmu itu

melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu

bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah

kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu

dayakan.”(Q.S an-Nahl: 127). (Departemen Agama, 2005:

224)

Manusia akan senantiasa diuji oleh Allah Swt. Bentuk ujiannya

bermacam-macam. Ada yang berat, ada yang ringan. Akan tetapi di

samping memberikan ujian tersebut, Allah Swt juga menganjurkan

manusia supaya menyikapi semua ujian tersebut dengan bersabar.

Sabar adalah suatu bagian utama yang dibutuhkan seseorang

muslim dalam masalah dunia dan agama. Ia harus mendasarkan amal

dan cita-citanya kepada sabar itu. Sebagai hamba Allah Swt, kita tidak

terlepas dari musibah yang menimpa kita, baik musibah yang

berhubungan dengan pribadi kita sendiri maupun musibah yang

menimpa sekelompok masyarakat maupun bangsa (al-Ghazali,

1990:258).

Berbagai pengertian di atas menunjukkan bahwa sabar merupakan

upaya pengendalian diri ketika mengalami kesulitan dengan cara tidak

Page 53: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

36

mengeluh, tidak gelisah, tidak merasa susah dan berlaku tenang. Orang

yang mampu menghadapi kesulitan tersebut tergolong sabar sehingga

membuatnya dapat mencapai keridhaan Allah Swt . Secara umum

terlihat bahwa sabar merupakan upaya seorang hamba untuk

mengendalikan diri dalam menghadapi kesulitan hidup.

Salah satu karya Imam Nawawi yang sudah dikenal dalam dunia

pesantren adalah kitab Nashaihul „Ibad. Karya beliau yang satu ini

mengajak kita terutama para pemuda untuk menjadi hamba yang

santun dan bijak dalam mencari ilmu. Dengan harapan agar dalam

mencari ilmu tidak hanya memperoleh pemahaman saja, namun juga

keberkahan dari ilmu yang dicari tersebut.

Karakteristik pemikiran konsep sabar Imam Nawawi al-Bantani

dalam kitab Nashaihul „Ibad dapat digolongkan dalam corak praktis

yang tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadits.

Dalam kitab Nashaihul „Ibad bahwa pengertian sabar menurut

Imam Nawawi adalah tidak suka mengeluh atas kesedihan yang timbul

daripada musibah yang menimpanya, kepada selain Allah serta ridha

kepadaNya (Solihin, 2006: 75).

Sabar meliputi seluruh kehidupan orang beriman sehingga sabar

adalah sikap pertama yang perlu kita bina apabila kita ingin mencoba

menggali kebahagian yang tersimpan dala diri kita. Kita harus sabar

apabila ada tujuan dalam hidup kita yang belum tercapai, kita juga

harus bersabar dalam usaha kita untuk mengendalikan pikiran kita,dsb.

Page 54: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

37

Semua yang kita kerjakan dan usahakan membutuhkan waktu untuk

diproses, dan untuk itu dibutuhkan kesabaran (Chalil, 2006:99).

Sabar yang ada pada kitab Nashaihul‟ Ibad dapat penulis paparkan

sebagai berikut:

1. Sabar menghadapi kesusahan

Dalam kitab Nashaihul „Ibad dituliskan dalam bab 2

maqalah ke 27 pada sebuah syair Bahar Kamil mengungkapkan

pada point ke empat dikatakan :

اصثر عه اهىانها ال يىت إال تاالءجم

Artinya: “Bersabarlah menghadapi kesusahan, tiada mati tanpa ajal

yang menentukan“ ( Ahmad, 852: 7).

2. Orang sabar sebenarnya adalah orang yang paling bahagia

Dalam kitab Nashaihul „Ibad dalam bab 3 maqalah ke 17

dikatakan :

ا ف انيذ اعة ت نه قهة عانى و ق قيم : اضعذ اناش ي

Artinya : “Dikatakan, bahwa manusia yang paling bahagia

ialah orang yang memiliki hati yang mengetahui

(bahwa Allah selalu bersamanya), memiliki jiwa

yang sabar, dan rela atas apa yang dimiliki”

(Ahmad, 852: 11).

3. Sabar merupakan tanda Iman

Dalam kitab Nashaihul „Ibad dituliskan dalam bab 4

maqalah ke 16 dikatakan :

ارتعة : انتقىي و انحياء وانشكر ا شعا ءر اإلي اء ا تعض انحك ع

انصثر و

Page 55: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

38

Artinya : “Sebagian ahli hikmah mengatakan, bahwa tanda-

tanda iman (Kepada Allah ) itu ada 4: Taqwa, Malu,

Syukur, Sabar” (Ahmad, 852:24).

4. Sabar atas penganiayaan orang lain

Dalam kitab Nashaihul „Ibad dituliskan dalam bab 5

maqalah ke 24 dikatakan :

ص خصال : انتقة تانهه و انتثري اء أه قال : انسهذ خ تعض انحك ع

ا ف انيذ ال انظهى وانقاعة ت م واحت انع انخهق واالءخالص ف ع

Artinya : “Sebagian ulama ahli hikmah mengatakan, bahwa

zuhud itu mengandung 5 hal yaitu Penuh

keyakinan kepada Allah, Berbuat baik kepada

sesama mahluk, Ikhlas dalam beramal, Sabar atas

penganiyaan orang lain, Qana‟ah” (Ahmad, 852:

40)

2. Menumbuhkan Sifat Sabar

Untuk menumbuhkan sifat sabar, maka seseorang harus

membekali diri dengan ilmu dan amal (perbuataan). Umpamanya

seseorang tidak dapat menahan nafsu syahwatnya, maka hendaknya

memiliki ilmu bagaimana cara mematahkan nafsu syahwatnya (Al

Ghazali, 2003: 316).

a. Dengan senantiasa berdoa;

Kita tidak akan mampu untuk bersabar kecuali

dengan pertolonganNya, Allah berfirman :

Page 56: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

39

Artinya:”Bersabarlah (hai Muhammad) dan Tiadalah

kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan

Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap

(kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit

dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan “(Q.S

Al-A‟raf: 126). (Departemen Agama, 2005:131)

b. Dengan mengingat kasih sayang Allah Swt kepada

manusia;

Sabar terasa mudah saat kita memikirkan

keberanian seorang hamba terhadap Rabb-nya,

sementara kemurahan Rabb-nya tetap bersamanya.

c. Dengan mengingat kondisi musuh Allah Swt;

d. Dengan mengingat pahala bersabar;

Ketika mengingat bahwa sabar itu akan menghapus

karat-karat dosa, kita pasti akan lebih bersemngat untuk

mendapatkan rahmat-Nya. Kita tentunya juga akan lebih

banyak ridho terhadap qadar Allah Swt.

e. Dengan memimpikan kesuksesan;

Tak akan pernah ada kesuksesan tanpa adanya

kesabaran. Kesuksesan itu butuh perjuangan. Prosesnya

bisa jadi dan membosankan. Bila kita tidak punya

kesabaran untuk melalui proses panjang itu tidak akan

mungkin ada keberhasilan dan perubahan.

Page 57: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

40

f. Dengan mengingat pahala sabar;

Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan

kepadamu, dengan sedikit kelaparan, ketakutan,

kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan

berikanlah berita gembira kepada orang-orang

yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila

ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna

lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".Mereka Itulah

yang mendapat keberkatan yang sempurna dan

rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah

orang-orang yang mendapat petunjuk.”(Q.S. Al-

Baqarah 155-157). (Departemen Agama,

2005:18)

Ayat di atas memberikan kesimpulan bahwa Allah SWT

menyediakan tiga pahala bagi orang-orang yang bersabar yaitu

kesejahteraan di dunia dan akhirat, rahmat dan kasih sayang Allah

SWT, dan petunjuk dalam menghadapi berbagai kesulitan yang

dihadapinya. Adakalanya kita merasa demikian berat untuk

bersabar, terutama di jalan Allah. Di saat-saat seperti inilah kiranya

kita perlu mengingat bahwa Allah SWT menganjurkan para

hambaNya agar memiliki sikap sabar.

Itulah cara-cara untuk menggapai sabar. Semuanya dapat

diupayakan sejauh kita mau berusaha keras. Pandai bersabar bukan

merupakan bakat. Melainkan melalui sebuah proses yang kadang

Page 58: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

41

panjang dan berliku berarti pula dapat diupayakan (Soebachman,

2014:82).

Langkah yang baik ketika kita ditimpa musibah adalah

mengembalikan segala sesuatu kepada Allah. Musibah tidak hanya

terjadi karena faktor alam, seperti sakit atau bencana alam, tetapi

juga dapat diakibatkan oleh tindakan seseorang. Tindakan yang

mengakibatkan dirinya tersakiti hati dan fisiknya. Ada pula

bencana yang terjadi karena faktor-faktor dosa yang telah

dilakukan, sehingga musibah tersebut hendaknya dijadikan bahan

peringatan bagi seseorang, dan dapat melakukan langkah

intropeksi.

Orang biasanya hanya sibuk memikirkan bagaimana

musibah dapat terjadi lewat hitung-hitungan, tetapi lupa bersabar

dan berdzikir, sehingga apapun musibah yang terjadi tidak

membawa pengaruh apapun terutama pelajaran yang mesti diambil.

Padahal dalam Islam suatu musibah tidak hanya terjadi secara

begitu saja, melainkan juga di dalamnya tersimpan kehendak Allah

Swt yang ditunjukkan kepada diri seseorang.

B. Keutaman dan Manfaat Sabar

Sabar merupakan akhlak terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.

Orang yang sabar tidak hanya bersikap lapang dada saat menghadapi

Page 59: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

42

kesulitan dan musibah, tetapi juga teguh pendirian (istiqamah) dalam

memperjuangkan kebenaran, dan selalu dinamis dan optimis dalam

meraih masa depan yang lebih baik dan bermakna (Elfanany,

2013:24).

Kiranya sudah jelas bahwa sabar memiliki banyak manfaat

(Soebachman, 2014:77). Diantaranya:

a. Sebagai penolong/penyelamat;

Kesabaran bisa menjadi penolong yang akan

menyelamatkan seseorang dari bahaya, baik bahaya dunia

maupun bahaya akhirat (Soebachman, 2014:77). Salah satu

firman Allah mengenai perintah untuk menjadikan sabar

sebagai penolong utama utama bagi setiap masalah ataupun

ujian yang tengah kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari

adalah:

Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan

Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali

bagi orang-orang yang khusyu'.”(Q.S Al-

Baqarah:45)(Departemen Agama, 2005: 7)

b. Sebagai pembawa keberuntungan;

Setiap manusia normal pasti menginginkan keberuntungan

dalam hal apapun. Bila ingin menjadi orang yang beruntung,

maka bersabarlah. Niscaya Allah SWT akan memberikan

Page 60: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

43

keberuntungan itu, sejauh kita bersabar dalam menjalani

prosesnya.

Sebagaimana tersurat dalam firman Allah SWT,

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu

dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap

siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah

kepada Allah, supaya kamu beruntung.”(Q.S Ali

Imran: 200) (Departemen Agama, 2005: 61)

c. Mendatangkan Keuntungan yang besar;

Allah SWT telah menyatakan keuntungannya yang besar

akan diraih oleh hamba-hambaNya yang sabar. dalam hal ini

dimaksudkan adalah sabar menjalankan perintahnNya dan

ajaran Rasulullah SAW meskipun keadaannya dalam keadaan

kesulitan.

Allah SWT berfirman:

Artinya: “sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan

melainkan kepada orang-orang yang sabar dan

tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-

orang yang mempunyai Keuntungan yang

besar.”(Q.S Fushshilat: 35) (Departemen Agama,

2005:383)

d. Sabar adalah obat

Sabar itu laksana obat. Pahit diminum, tetapi berkhasiat

untuk menyembuhkan penyakit. Di saat kita terkena musibah

Page 61: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

44

apapun bentuknya, wajar bila kita merasa sedih, terluka,

marah, bahkan menangis pilu. Namun, alangkah jauh lebih

baiknya jika di detik yang sama kita juga menyadari bahwa

semua itu merupakan bentuk sikap tidak sabar. Padahal sepilu

apa pun tangisan kita, musibah tetap saja tak terhapuskan dari

kehidupan kita. Jadi, tidak ada untungnya sama sekali jika kita

tidak mau bersabar.

BAB IV

ANALISIS RELEVANSI KONSEP SABAR

Page 62: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

45

DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM NAWAWI AL-

BANTANI

A. Analisis Konsep Sabar dalam Kitab Nashaihul ‘Ibad Karya Imam

Nawawi

Seorang yang berakal ialah yang sabar menempuh segala macam

kesulitan, berhati tabah menghadapi segala macam rintangan serta berani

mengorbankan jiwa untuk menyingkirkan apa saja yang menghalangi

usahanya dengan sungguh keberanian (AbdaiRahomy, 2000:5). Karena

sabar adalah sendi dasar yang harus dimiliki selama masih hidup di dunia.

Dan termasuk juga akhlak yang mulia (Munawir, 2007: 203).

Kesabaran adalah sisi yang penting dalam memeperbaiki dan

menghadapi kesulitan-kesulitan, baik yang bersifat mental maupun akal.

Sabar merupakan sifat utama dalam kehidupan akhlak (an-Najar, 2001:

48).

Nurcholish Madjid atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cak

nur, menekankan pengertian sabar pada kesanggupan untuk memikul

penderitaan, karena berharap kepada Allah untuk meraih kemenangan di

masa depan. Dan kesabaran itu sebenarnya ditentukan oleh dorongan hati,

hatilah yang kemudian harus dilatih dengan hal-hal yang positif agar selalu

terdorong kepada perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk

(Tebba, 2005: 29).

Menurut pendapat penulis bahwa manusia dalam menjalani

kehidupannya tidak akan selalu melalui jalan yang hanya datar saja. Tapi,

Page 63: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

46

adakalanya mendaki dan menurun, kadang-kadang jalan itu terjal dan

bertaburan duri. Adakalanya manusia mendapatkan nikmat dan adakalanya

manusia ditimpa kesusahan atau musibah. Ada saat tertawa dan ada

waktunya menangis; ada masa bahagia dan ada masa menderita;

adakalanya menang adakalanya kalah; dan lain-lain sebagainya.

Tidak terpenuhinya keinginan-keinginan dalam hidup ini tidak

hanya semata-mata karena kesalahan-kesalahan prosesnya saja, tetapi

selaku umat Islam harus memiliki keyakinan bahwa dibalik itu semua

terdapat ketentuan lain yang berasal dari Allah Swt. inilah yang sering

dipahami dengan ujian, cobaan atau musibah dari Allah Swt.

Maka tidak reda-redanya Allah swt, memberi peringatan kepada

hambaNya untuk tabah dan berpegang teguh dalam menghadapi segala

cobaan, sebagaimana Allah memberi peringatan kepada Rasul dan Nabi

dan pembawa da‟wah pada umumnya, bahwa mereka akan berjumpa dan

mengalami bermacam-macam cobaan (Natsir, 2000:259).

Sabar adalah kedudukan yang utama dalam agama dan merupakan

derajat utama pula bagi orang-orang yang menempuh jalan menuju Allah

Swt. Sebab sabar merupakan penggerak agama. Jika sabar itu konsisten

dan dapat mengalahkan hawa nafsu, maka seseorang akan mendapatkan

kemenangan di jalan Allah Swt (al-Qalami, 2003: 316).

Hawa nafsu menginginkan segala macam kenikmatan hidup,

kesenangan dan kemegahan dunia. Untuk mengendalikan segala keinginan

itu diperlukan kesabaran. Jangan sampai semua kesenangan hidup dunia

Page 64: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

47

itu membuat seseorang lupa diri, apalagi melupakan Allah Swt. Seperti

firman dalam al-Quran:

Artinya: “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu

melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat

demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.” (Q.S

Al-Munafiqun :9) (Departemen Agama, 2005:443)

Sabar adalah kunci kita ketika berperang dengan hawa nafsu. Sabar

ibarat dari tetapnya penggerak agama dalam menghadapi penggerak nafsu

syahwat. Kalau sabar itu tetap sehingga mengalahkan hawa nafsu dan

terus menerus menentangnya, maka ia telah menolong dirinya sendiri dari

kesenangan dunia sesaat yang akhirnya hanya akan meninggalkan

penyesalan.

Tetapnya penggerak agama adalah keadaan yang dihasilkan oleh

ma‟rifat dengan memusuhi nafsu syahwat dan melawannya untuk sebab-

sebab kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Ma‟rifatnya yang dinamakan

“iman” yaitu keyakinan bahwa hawa nafsu syhawat adalah musuh yang

memotong jalan menuju Allah Swt, niscaya penggerak agama kuat dan

apabila tetapnya penggerak agama kuat, niscaya perbuatan-perbuatan itu

sempurna dengan bertentangan terhadap apa yang dituntut oleh nafsu

syahwat (al-Ghazali, 2003:326).

Jadi, meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diinginkan oleh

nafsu syahwat adalah perbuataan yang dihasilkan oleh keadaan yang

Page 65: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

48

dinamakan sabar yaitu tetapnya penggerak agama yang tengah

menghadapi hawa nafsu.

Berdasarkan hal itu, menurut penulis bahwa dalam tiap keadaan

dan situasi haruslah dihadapi dengan jiwa yang telah digariskan oleh Al-

Quran. Sudah dijelaskan bahwa tatkala mendapat nikmat dan bahagia,

manusia haruslah bersyukur. Ketika mendapat kesusahan atau ditimpa

musibah (bencana) haruslah bersikap sabar. Kesusahan dan musibah itu

bermacam-macam. Adakalanya berbentuk tekanan jiwa, kemiskinan,

kehilangan keluarga atau benda dan lain-lain. Semua kesusahan itu adalah

cobaan.

Berangkat dari keterangan tersebut, konsep sabar dalam kitab

Nashaihul „Ibad karya Imam Nawawi menjadi bagian yang penting untuk

kehidupan manusia terutama ketika ditimpa kesulitan. Imam Nawawi

dalam kitabnya Nashaihul „Ibad menjelaskan tentang jenis kesabaran yang

dibutuhkan di dalam melaksanakan amal saleh. Beliau menuliskan bahwa

orang yang tidak sabar berarti dia tidak menghayati agamanya. Adapun

analisis yang dapat ditarik dari pembahasannya adalah:

1. Sabar menghadapi kesusahan dan menghadapi kemaksiatan

Orang yang bersabar dalam hal ini hendaknya memperlihatkan

beberapa hal berikut:

a) Hendaklah dia memperhatikan nafsunya. Nafsu yang ada dalam

diri manusia selalu bergejolak dan tidak memperhatikan akibat

yang timbul nantinya, sementara maksiat itu jelas. Maka, hanya

Page 66: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

49

ada dua kemumgkinan: hawa nafsu yang mengalahkan dirinya

ataukah iman yang mengalahkan hawa nafsu.

Dengan demikian, orang yang sabar menahan diri dari kemaksiatan

akan mengarahkan perhatiannya kepada dirinya dan faktor-faktor

yang bertarung di dalamnya. Jika keimanan berhasil menang atas

nafsu, maka hendaklah ia mengalihkan pandangannya pada yang

lain, yaitu hebatnya ancaman atas pelaku kemaksiatan.

b) Hendaklah memperhatikan ancaman yang tegas atas dilakukannya

kemaksiataan dengan menjaga keteguhan iman dan menjaga diri

dari hal-hal yang diharamkan.

c) Hendaklah memiliki rasa malu terhadap Allah Swt. Sehingga, kita

meminta pertolongan Allah Swt agar terhindar dari kemaksiatan

baik dengan melihat ancaman atau takut kepada-Nya. Faktor yang

mendorongnya adalah kekuatan kepercayaan terhadap kebaikan

dan membenarkan kandungannya. Sedangkan, rasa malu didorong

oleh kekuataan pengetahuan dan memahami makna asma‟ dan sifat

Allah Swt. Jika pendorongnya adalah kecintaan terhadap Allah

Swt, maka akan jauh lebih baik. Dia meninggalkan maksiat karena

cinta kepada Allah dan mencintai apa yang Dia cintai (al-Ghamidi,

2011:238).

Kemaksiatan bagi iman bagai noda-noda yang menempal

pada cermin. Jika noda-noda kemaksiatan itu begitu banyak dan

bertumpuk, maka cermin itu akan menjadi gelap, sehingga

Page 67: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

50

bayangan kita tidak lagi tampak di sana. Dalam kondisi ini, kita

harus menghapusnya seperti firman Allah Swt:

Artinya: “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi

dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.

Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu

menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.

Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.Dan

bersabarlah, karena Sesungguhnya Allah tiada menyia-

nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Q.S

Huud: 114-115)(Departemen Agama, 2005: 187)

Hal ini terwujud dengan berusaha selalu taat, ikhlas semata-mata

karena Allah Swt, dan melaksanakan apa yang dituntunkan al-Quran

dan sunnah Nabi.

Kedudukan sabar dalam ketaatan lebih tinggi dibanding dengan

sabar dalam meninggalkan maksiat. Karena meninggalkan maksiat

adalah penyempurnaan ketaatan. Larangan dimaksudkan untuk

perintah. Oleh karena itu perintah itu lebih kuat dibanding dengan

larangan. Ibnu Taimiyah mengatakan, sabar dalam ketaatan kepada

Allah itu lebih sempurna dan lebih mulia dibanding dengan kesabaran

dalam menjauhi hal-hal yang haram. Sebab, kemaslahatan karena

menjalankan ketaatan lebih disukai syari‟ dari kemaslahatan karena

meninggalkan maksiat. Dan kerusakan akibat tidak adanya ketaatan

lebih dibenci dari kerusakan akibat kemaksiatan (al-Jauziyah, :164).

Page 68: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

51

Menjaga diri dari kemaksiatan itu sesuatu yang jelas dan nyata,

sementara menjaga diri dalam ketaatan itu bersifat rahasia. Padahal,

melanggengkan sesuatu yang tersembunyi dan rahasia itu jauh lebih

sulit (Khoiri, 2011:236).

2. Sabar tanda Iman

Sabar itu sebagian dari iman (al-Qalami, 2003:314). Oleh karena

itu, sabar adalah separuh iman, sebab tidak satupun maqam iman kecuali

disertai kesabaran (Hawa, 2004:370). Bahkan Allah Swt akan memberikan

derajat yang tinggi dan kebaikan, dan menjadikannya sebagai buah dari

kesabaran. FirmanNya:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat

sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang

yang sabar.”(Q.S Al-Baqarah: 153). (Departemen Agama, 2005:

18)

Iman mencangkup seluruh aspek kehidupan, sementara dalam

hidup, kita senantiasa diberi kenikmatan. Kondisi ini meniscayakan kita

untuk bersyukur dan sabar. Dari sini, iman terbagi menjadi dua bagian,

yaitu sabar dan syukur. Sabar atas nikmat yang mengharuskan orang untuk

mensyukurinya (al-Ghamidi, 2011:243).

3. Sabar atas penganiyaan

Imam Nawawi menjelaskan kesabaran disini adalah ketabahan

dalam menghadapi bencana dan kedzaliman sesama manusia, juga

Page 69: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

52

kesabaran dalam menjauhi maksiat dan dalam menjalankan perintah

agama (Nawawi, 1983: 40).

1. Ketabahan dalam menghadapi bencana dan kedzaliman

Jenis kesabaran ini bisa dilakukan dengan cara berikut:

a) Memandang ringan terhadap bencana dan kedzaliman

Hal ini bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama,

mengingat besarnya nikmat Allah Swt dan menempatkan

bencana dan kedzaliman itu di tengah hamparan nikmat, maka

cobaan itu tampak bencana dan kedzaliman tersebut tampak

ibarat setitik air di tengan lautan. Kedua, mengingat nikmat

Allah Swt yang sudah diberikan di masa lampau, sehingga ia

akan menyadari kekuasaan Allah Swt dan merasa ringan untuk

menghadapi cobaan, bencana dan kedzaliman betapapun

besarnya.

b) Menunggu jalan keluar yang diberikan Allah Swt

Menunggu jalan keluar yang diberikan Allah Swt akan

meringankan beban saat menanggung kesusahan dan bersabar

terhadap bencana dan kedzaliman, sekalipun itu sangat besar,

khususnya ketika pengharapan itu sangat kuat.

4. Orang yang sabar adalah orang yang paling bahagia

Berat-ringan bencana dan kedzaliman yang dirasakan bergantung pada

tingkat kesadarannya terhadap imbalan atas kesabarannya dan terhadap

akan hadirnya kenikmatan setelah bencana dan kedzaliman berlalu. Sebab,

Page 70: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

53

nikmat tidak bisa dipahami dengan nikmat. Orang yang terus menerus

beristirahat tidak akan bisa merasakan nikmatnya istirahat dan justru akan

menanggung penderitaan. Oleh karena itu, harapan untuk mendapatkan

akhir yang baik akan membantu kita dalam bersabar, baik itu sebagai

pilihan maupun kepastian .

B. Relevansi Konsep Sabar dalam kitab Nashaihul ‘Ibad dalam Konteks

Kehidupan Penuntut Ilmu Sekarang

Dari keterangan di atas begitu banyak pernyataan-pernyataan

konsep sabar yang dapat kita aplikasikan di kehidupan kita dari kitab

Nashaihul‟Ibad dan dapat diterapkan kepada para penuntut Ilmu sekarang,

untuk menata kehidupan mereka yang saat ini sedang dalam kemerosotan

moral.

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan

mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama

sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan

dengan cita-cita untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep

pandangan hidup mereka.

Individu manusia lahir tanpa memiliki pengetahuan apapun, tetapi

ia telah dilengkapi dengan fitrah yang memungkinkannya untuk

menguasai berbagai pengetahuan dan peradaban. Dengan memfungsikan

fitrah itulah ia belajar dari lingkungan dan masyarakat orang dewasa yang

mendirikan institusi pendidikan (Aly, 2008: 1).

Page 71: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

54

Untuk memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan

menjadi sarana utama yang perlu dikelola, secara sistematis dan konsisten

berdasarkan berbagai pandangan teorotikal dan pratikal sepanjang waktu

sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu sendiri. Manusia adalah

makhluk yang dinamis, dan bercita-cita ingin meraih kehidupan yang

sejahtera dan bahagia dalam arti yang luas, baik lahiriah maupun

batiniyah, duniawi dan ukhrawi. Namun cita-cita demikian tak mungkin

dicapai jika manusia itu sendiri tidak berusaha keras meningkatkan

kemampuannya seoptimal mungkin melalui proses pendidikan, karena

proses kependidikan adalah suatu kegiataan secara bertahap berdasarkan

perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan atau cita-cita tersebut

(Ihsan, 1995:2-3).

Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berkualitas secara

lahiriyah dan bathiniyah. Secara lahiriyah pendidikan menjadikan manusia

bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, serta dapat menentukan arah

hidupnya ke depan. Sedangkan secara bathiniyah pendidikan diharapkan

dapat membentuk jiwa-jiwa berbudi, tahu tata krama, sopan santun dan

etika dalam setiap gerak hidupnya baik personal maupun kolektif. Hal ini

mengandung arti bahwa pendidikan akan membawa perubahan pada setiap

orang dengan aturan dan proses.

Secara etimologi, kata ilmu berasal dari bahasa Arab, bentuk

masdar dari kata „alima-ya‟lamu-„ilman‟, dengan wazan (timbangan)

fa‟illa-yaf alu-fi‟lan, yang berarti pengetahuan (Salminawati, 2011:78).

Secara terminologi, ilmu adalah pengetahuan tertentu tentang suatu

Page 72: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

55

bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat

digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.

Ilmu juga dapat dipahami sebagai pengetahuan atau kepandaian tentang

soal duniawi, akhirat, lahir, batin dan sebagainya. Contohnya adalah ilmu

akhirat yang berarti pengetahuan mengenai segala sesuatu yang

berhubungan dengan kehidupan di akhirat atau yang berhubungan dengan

kehidupan setelah manusia mati, ilmu akhlak yang berarti pengetahuan

tentang tabiat manusia. Selain itu masih banyak berbagai macam ilmu

yang lainnya (KBBI, 2007:423).

Istilah ilmu atau science merupakan suatau perkataan yang

bermakna jamak yaitu sebagai berikut:

1. Ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menunjuk pada

segenap pengetahuan ilmiah.

2. Pengertian ilmu yang menunjuk pada salah satu bidang

pengetahuan ilmiah tertentu, seperti ilmu Biologi, Antropologi,

Psikologi, Sejarah dan sebagainya. Sebenarnya ilmu dalam

pengertian yang kedua inilah yang lebih tepat digunakan

khususnya di lingkungan akademis (Salminawati, 2011:79).

Adapun tentang keutamaan ilmu, menurut Nasir ad-Din at-

Tusi, tidak seorang pun yang meragukan akan keutamaan ilmu.

Karena ilmu merupakan suatu sifat pemberian Allah Swt yang

diberikan khusus kepada umat manusia. Sedangkan sifat-sifat

selain ilmu, sama-sama dimiliki oleh manusia maupun hewan,

Page 73: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

56

seperti sifat pemberani, kuat, kasih sayang dan sebagainya. Dengan

ilmu pengetahuan, Allah Swt menampakkan kelebihan derajat Nabi

Adam a.s terhadap para malaikat dan Allah Swt memerintahkan

para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s (at-Tusi,

:273). Hal ini disebutkan dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah ayat 31

dan 34 yang berbunyi:

Artinya: “dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-

benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada

Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku

nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-

orang yang benar!"(Q.S al-Baqarah:31) (Departemen

Agama, 2005:6)

Artinya:“dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para

Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah

mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia

Termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Q.S Al-

Baqarah: 34) (Departemen Agama, 2005:6)

Istilah paling cocok untuk murid adalah penuntut ilmu, bukan

pelajar, anak didik, atau peserta didik. Istilah penuntut ilmu itu

mengembalikan kenangan kita pada tradisi guru sentris. Sebutan penuntut

ilmu bersifat umum, sama umumnya dengan sebutan murid, peserta didik

Page 74: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

57

dan anak didik. Di dalam Islam istilah itu diperkenalkan oleh kalangan

sufi. Istilah penuntut Ilmu dalam tasawuf mengandung pengertian orang

yang sedang belajar, menyucikan diri, dan sedang berjalan menuju jalan

Allah Swt. yang paling menonjol ialah kepatuhan penuntut ilmu pada

gurunya. Patuh disini adalah dalam arti tidak membantah sama sekali.

Hubungan guru dan penuntut ilmu adalah hubungan searah. Pengajaran

berlangsung dari subjek ke objek. Dalam ilmu pendidikan hal seperti ini

disebut pengajaran berpusat pada guru (Ahmad, 2006: 164-165).

Menuntut ilmu adalah perkara yang sangat mulia, tetapi juga

sangat sulit (az-Zarnuji, :274). Salah satu syarat utama seorang penuntut

ilmu dalam belajar adalah sabar. seperti telah dituliskan dalam sebuah

syair di dalam kitab „alala:

ىعها تثيا يج ثيك ع اال التال انعهى اال تطتة # ضأ

ركاء وحرص واصطثار وتهغة # وارشاد اضتار وطىل زيا

Artinya: “Ingatlah kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan ilmu

melainkan dengan enam syarat yang akan aku ceritakan

keseluruhannya secara jelas dan gamblang. Yaitu cerdas,

semangat, bersabar, bekal yang cukup, petunjuk (arahan) guru,

dan waktu yang lama” (Iskandar, 2012:7).

Sabar disini mengandung arti tidak mudah menyerah, dan tabah

akan setiap cobaan. Kebanyakan orang yang sedang mencari ilmu dilanda

cobaan seperti terkena penyakit, lingkungan yang tidak mendukung

semangat belajar hingga susahnya mempelajari ilmu yang memiliki tingkat

kesulitan yang tinggi sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Page 75: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

58

Ketika kita menuntut ilmu kita memang harus memiliki sifat sabar

untuk menghadapi pelajaran dan juga mengahadapi guru yang sedang

mengajarnya. Kita tidak boleh banyak mengeluh pada pelajaran, suasana,

bahkan guru yang tidak sesuai dengan apa yang tidak kita inginkan.

Menuntut ilmu itu harus bertahap dan melalui proses yang tidak praktis.

Ketika seorang penuntut ilmu tidak memiliki konsep sabar dalam dirinya

maka penuntut ilmu tersebut akan banya mengeluh dan mudah berputus

asa.

Allah swt berfirman dalam surat Al-Israa‟ ayat 106 dan Al- Furqon

ayat 32:

Artinya: “Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan

berangsur-angsur agar kamu membacakannya

perlahan-lahan kepada manusia dan Kami

menurunkannya bagian demi bagian.” (Q.S Al-Isra‟:

106) (Departemen Agama, 2005: 234)

Artinya: “berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran

itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?";

demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan

Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).”

(Q.S Al-Furqon: 32)(Departemen Agama, 2005:289)

Page 76: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

59

Diantara konsep sabar yang dapat diambil dan diterapkan terhadap

dunia pendidikan dari kitab Nashaihul „Ibadkarya Imam Nawawi al-

Bantani yang berhubungan dengan tiga pembagian besar yaitu: Konsep

Sabar terhadap Allah Swt, Konsep Sabar terhadap diri sendiri dan Konsep

Sabar terhadap lingkungan sekitar , antara lain dapat penulis uraikan

sebagai berikut:

1. Konsep Sabar terhadap Allah Swt

Maksud dari sabar terhadap Allah Swt adalah sabar terhadap apa saja

yang sudah menjadi keputusan Allah Swt. Para pelajar harus selalu

dapat bersikap sabar karena dengan sabar atas semua keputusan dari

Allah merupakan buah dari rasa cinta kepadaNya. Dengan itu pula

seseorang akan selalu memiliki sikap perasangka baik kepada Allah

Swt.

Dalam kitab Nashaihul „Ibaddikatakan:

ا كى قانىاصثر عه انثالء و شكر فقال صه انهه عهيه وضهى ويا عال ية اي

ؤ ان ت حقا ورب انكعةعه انرخاء وترض تهقضاء فقال عهيه انطالو: ا .يى

Artinya: “Nabi bertanya: “apakah tanda keimanan kalian? Para sahabat

menjawab kami bersabar dalam menghadapi musibah, kami

bersyukur atas nikmat di waktu kelapangan, dan rela enerima

semua ketetapan Allah, lalu Nabi bersabda: kalau begitu kalian

benar-benar orang mukmin yang sebenarnya. Demi Tuhan

pemilik kakbah” (An-nawawi, tt:13).

Sabar dengan keputusan Allah adalah menyakini bahwa seluruh

perbuataan Allah terjadi pada pihak yang paling tepat, paling adil, paling

baik dan paling sempurna.

Page 77: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

60

Selalu sabar dengan apa yang sudah menjadi keputusan Allah Swt

ini, relevan sekali dengan para penuntut ilmu sekarang, pendidikan ini

harus diberikan kepada penuntut ilmu saat ini. Karena kebanyakan mereka

saat ini belum seperti itu. Mereka masih memiliki prasangka buruk

terhadap Tuhannya ataupun orang lain apabila ada suatu kejelekan

menimpanya. Dengan konsep sabar ini mereka akan tertunutut menjadi

manusia yang bijaksana dalam segala hal yang menimpa padanya, karena

mereka sadar semuanya itu adalah memang sudah keputusan dari Allah

Swt, dan itulah yang memang terbaik untuknya.

2. Konsep Sabar terhadap diri sendiri

Seorang penuntut ilmu memerlukan kesabaran dalam menempuh

pendidikan yang memeras otak, tenaga dan waktu.haruslah memahami

bahwa untuk memperoleh sesuatu haruslah disertai dengan ikhtiyar,

kerja keras serta tawakal. Dan itu semua adalah komponen dari sabar.

Pembinaan sabar harus dimulai ketika seseorang dari proses

pencarian ilmu karena dalam proses pendidikan awal penanaman dan

akan bertahan lama.

Di dalam kitab Nashaihul „Ibaddikatakan:

ورع نه ال زنف نه وي الصثر نهال دي ال ادب نه ال عهى نه وي نهي Artinya: “orang yang tidak memiliki sopan santun berarti dia tidak

berilmu, orang yang tidak sabar berarti ia tidak menghayati

agamanya. Dan orang yang tidak memiliki sifat wara‟, berarti

tidak memiliki derajat” (H.R. Bukhori dan Muslim) (An-Nawawi, tt:11).

Page 78: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

61

Allah Swt berfirmanNya:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat

sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang

yang sabar.”(Q.S Al-Baqarah: 153) (Departemen Agama,

2005: 18)

Konsep untuk selalu bersabar atas segala sesuatu ini, sangat

relevan dengan keadaan para generasi muda sekarang, dikarenakan

sekarang banyak dijumpai seorang pemuda dalam bertindak tidak

sabaran dan mengedepankan emosionalnya dalam memutuskan sesuatu.

Kebanyakan dari mereka kurang sabar atas segala apa yang ada

padanya, baik dalam melakukan sesuatu atau keinginan terhadap

sesuatu dalam ranah kehidupannya. Seperti disaat mereka meminta

kebutuhan yang bisa menunjang lancarnya sekolah mereka seperti

meminta dibelikan sepeda motor atau handphone, akan tetapi itu bukan

kebutuhan primer dari penunjang sekolahnya. Misalnya yang bisa kita

lihat di sekitar lingkungan masyarakat kita, mereka para pelajar

meminta sepeda motor atau handphonekepada orang tuanya untuk

digunakan sebagai transport dan alat komunikasi penunjang dari

sekolah mereka, tetapi orang tua belum bisa membelikan barang-barang

yang diinginkan oleh anak itu. Tetapi mereka malah marah dan

mengancam orang tua mereka tidak akan berangkat ke sekolah dan

beralasan tidak akan bisa mengikuti zaman ketika tidak mengikuti

barang-barang tersebut. Oleh karena itu hal demikian perlunya konsep

sabar atas segala sesuatu, sangat dibutuhkan untuk merubah sikap

Page 79: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

62

mereka yang sering tidak sabar atas apa yang mereka inginkan untuk

segera terpenuhi.

3. Konsep sabar terhadap lingkungan sekitar

Seorang penuntut ilmu ketika belajar di sekolah atau dimanapun

mereka menuntut ilmu akan ada banyak orang disekitarnya entah itu

guru, atau penuntut ilmu lainnya yang sedang belajar seperti mereka.

Ketika mereka hidup bersama dalam sebuah lingkungan maka akan

banyak sifat yang dimiliki perorangan kita harus pandai-pandai memilih

teman mana yang dapat dicontoh dan diikuti akhlaknya dan mana yang

harus dapat kita jadikan pembelajaran agar kita tidak memiliki sifat-

sifat buruk. Harus saling membantu satu sama lain ketika ada salah satu

yang merasa kesusahan dengan jiwa yang ikhlas dan sabar.

Page 80: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahsan penelitian yang dilakukan oleh

penulis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep sabar yang terdapat dalam kitab Nashaihul „Ibad.

Dalam kitab Nashaihul „Ibad bahwa pengertian sabar menurut Imam

Nawawi adalah tidak suka mengeluh atas kesedihan yang timbul daripada

musibah yang menimpanya, kepada selain Allah serta ridha kepadaNya.

Dalam kitab Nashaihul „Ibad Imam Nawawi memaparkan betapa

pentingnya konsep sabar pada segala sendi kehidupan. Seorang muslim

harus memiliki konsep sabar sebagai pembeda dari makhluk lain. Sabar

adalah suatu bagian utama yang dibutuhkan seseorang muslim dalam

masalah dunia dan agama. Ia harus mendasarkan amal dan cita-citanya

kepada sabar itu. Sebagai hamba Allah Swt, kita tidak terlepas dari

musibah yang menimpa kita, baik musibah yang berhubungan dengan

pribadikita sendiri maupun musibah yang menimpa sekelompok

masyarakat maupun bangsa.

Konsep sabar yang terdapat dalam kitab Nashaihul „Ibad adalah

Konsep sabar terhadap kesusahan, orang sabar adalah orang yang paling

Page 81: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

64

bahagia, sabar merupakan tanda iman dan sabar atas penganiyaan orang

lain.

2. Bagaimanakah relevansi konsep sabar dalam kitab Nashaihul „Ibad

dengan konteks kehidupan pelajar sekarang.

Konsep sabar yang ada dalam kitab Nashaihul „Ibad karya Imam

Nawawi al-Bantani dengan konteks penuntut ilmu sekarang sangatlah

relevan dan sesuai. Beliau menuliskan bahwa orang yang tidak sabar

berarti dia tidak menghayati agamanya. Imam Nawawi menjelaskan

kesabaran disini adalah ketabahan dalam menghadapi bencana dan

kedzaliman sesama manusia, juga kesabaran dalam menjauhi maksiat

dan dalam menjalankan perintah agama. Konsep sabar yang dapat

diambil dan diterapkan pada pelajar sekarang dari kitab Nashaihul

„Ibad ini yaitu: Konsep Sabar Terhadap Allah SWT, terhadap diri

sendiri dan terhadap lingkungan sekitar.

B. Saran

Dengan memperhatikan konsep Imam Nawawi dari kitab

Nashaihul „Ibad tentang sabar, saran yang dapat penulis kemukakan antara

lain : bahwa perlu adanya peningkatan pemahaman terhadap masyarakat

tentang sabar yang hakikatnya dapat membangun manusia seutuhnya.

Agar adanya kesamaan dalam pandangan, maka menjadi tugas ulama dan

para penuntut ilmu sebagai ujung tombak syi‟ar Islam dalam

Page 82: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

65

mensosialisasikan manfaat sabar sebagai sebuah kebutuhan bagi manusia

untuk mengenal dirinya dan pada puncaknya untuk mengenal Allah Swt.

DAFTAR PUSTAKA

Al Ghazali, Imam. 2003.Ihya‟ Ulumuddin. Surabaya: Gita Media Press.

Al Ghazali, Muhammad.Tt Al „ilm, Terjemah oleh Baqir, Muhammad 1996.

Bandung:Karunia

Al-Hadad Sayyid Abdullah bin Alwi bin Muhammad. Tt. Risalatul Mua‟awanah.

Terjemah oleh Ihsan dan Suchaimi, ainul Ghoerry. Jalan Menempuh Ridho Allah.

Tt. Surabaya: Al-Hidayah.

Alhakim, Wasiat. 2013.Mendidik Buah hati dengan Hikmah ( Washaya lukman

libnihl). Solo: Tiga Serangkai.

Al- Ghalayini, Mustofa. 2000. „Idhatun Nasy‟in. Terjemah dari Abdal Rathomy.

Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Chalil, Komaruddin. 2006.Beranda Bahagia menghimpun kata dan cinta.

Bandung: MQ Publis

Effendy, Yudi. 2012.Sabar dan Syukur. Jakarta: Qultum Media.

Elfanany, Burhan. 2013.Rahasia Dahsyat dibalik keajaiban sabar, syukur dan

shalat. Yogyakarta: Pinang Merah Publistic.

Ghamidi, Abdullah. 2011.Cara mengajar (anak/ murid) al hikmah. Jogjakarta:

Sabil.

Isna Mansur. 2001. Diskursus Pendidikan Islam. Yogyakarta: Global

Jamal, Syaikh M Hasan al-.2005.Biografi 10 Imam Besar. Jakarta: Pustaka al-

Kautsar. cet 1

Jauziyyah, Ibn Qayyim al-. 1998.Melumpuhkan Senjata Setan. terj. Ainul Haris

Umar Arifin Thayib. Jakarta: Darul Falah

Munawir, az-Zahidy. 2007. Menggkapai Esensi Makrifatullah. Surabaya: Mutiara

Ilmu

Nata Abuddin. 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Angkasa.

Nawawi, Muhammad. Tt. Nashaihul „Ibad. Semarang: Karya Putra.

…………….………..Nashaihul „Ibad. Terjemah Oleh Asqolani. 2003.

Jakarta: Pustaka Amani

Pustaka Utama. Jalaluddin. 2003. Teologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Syukur, Abdul. 2009.Dahsyatnya Sabar, syukur dan ikhlas. Jakarta: PT Gelora

Aksara Pratama.

Soebachman, Adiba. 2014.6 Sprit mahadasyat ikhlas+ sabar+ syukur+ do‟a zikir.

Yogyakarta: Syuro Media Utama.

Page 83: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

66

Sudirman, Tebba. 2005.Hidup Bahagia cara sufi. Jakarta: Gugus Lintas Wacana.

Siroj, Zaenuri dan Adib Al Arif. 2009. Hebatnya Akhlak di Atas Ilmu dan Tahta.

Surabaya: Bintang Books.

Samsul Munir Amin. 2008. Karomah Para Kiai. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Sultoni, Ahmad. 2007. Sang Maha Segalanya Mencintai Sang Mahasiswa.

Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Sugiyono. 2012. Sejarah Kebudayaan Islam. Semarang: PT. Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

Sumitro, M. 2005. Akidah Akhlak. Jakarta: PT. Listafariska Putra.

Syamsu, Muhammad.1996. Ulama‟ Pembawa Islam di Indonesia dan

Sekitarnya.Jakarta: Lentera.

Syakir, Muhammad. 1997. Washaya. Semarang: Toha Putra.

Ulum Amirul. 2015. Ulama-ulama Nusantara yang Berpengaruh di Negeri Hijaz.

Yogyakarta: Pustaka Ulama

Taqiyuddin, 2009, Tanbihal ghafilin, Surabaya: Pustaka Basma.

(http//id.wikipedia.org). Diakses pada pada hari, Sabtu, 25 Agustus 2018. Pukul.

20.12.

Page 84: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

67

Page 85: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

68

Page 86: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

69

Page 87: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

70

Page 88: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

71

Page 89: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

72

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 90: KONSEP SABAR DALAM KITAB NASHAIHUL ‘IBAD KARYA IMAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4319/1/Nur Chasanah 111-14-2… · Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat,

73

Nama : Nur Chasanah

NIM : 111-14-222

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : S-1 Pendidikan Agama Islam

Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 30 Oktober 1996

Alamat : Dusun Kayuwangi Rt 03/Rw 02, Desa Gedong,

Kec. Banyubiru, Kab Semarang

Nama orangtua

Ayah : Jupri

Ibu : Samirah

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan : PGRI 03 Gedong Lulus Tahun 2002

SDN Gedong 02 Lulus Tahun 2008

MTS AL Manar Lulus Tahun 2011

MA AL Manar Lulus Tahun 2014

Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Banyubiru, 1 September 2018

Penulis,

Nur Chasanah

NIM 111-14-222