konsep publik policy

6
I. Public Policy Kehidupan politik tidak pernah terlepas dari persoalan kebijakan publik. Setiap permasalahan yang menyangkut segala macam peraturan selalu dikaitkan dengan kebijakan publik. Esensi dari kebijakan publik telah mempengaruhi dinamika politik dan pemerintahan kontemporer tidak hanya pada tataran konseptual namun juga telah merasuki hampir seluruh segi kehidupan sebagai dampak dari adanya kebijakan publik. Pada dasarnya, istilah kebijakan publik atau yang dikenal dengan sebutan Public Policy bukanlah suatu hal yang baru dalan kajian studi ilmu politik dan pemerintahan. Akan tetapi, paradigma yang selama ini berkembang di dalam alam pikiran para pemerhati masalah politik maupun masyarakat pada umumnya sering mempersepsikan kebijakan publik identik dengan peraturan yang sifatnya tertulis dan administratif. Pendapat semacam itu tidaklah sepenuhnya salah. Namun hal ini perlu dilakukan pelurusan bahwa seiring dengan adanya pergeseran paradigma politik dan pemerintahan dimana logika pikir politik dan pemerintahan klasik yang menempatkan negara sebagai satu – satunya aktor yang berhak mengeluarkan keputusan yang menyangkut kemaslahatan umum atau yang dikenal dengan konsep Government menjadi Governance dimana pihak lain, dalam hal ini adalah pasar dan masyarakat turut serta terlibat dalam proses perumusan keputusan politik, harus disesuaikan dengan kebutuhan dari masing

Upload: hans-jonni

Post on 19-Jun-2015

590 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Publik Policy

I. Public Policy

Kehidupan politik tidak pernah terlepas dari persoalan kebijakan publik. Setiap permasalahan

yang menyangkut segala macam peraturan selalu dikaitkan dengan kebijakan publik. Esensi dari

kebijakan publik telah mempengaruhi dinamika politik dan pemerintahan kontemporer tidak

hanya pada tataran konseptual namun juga telah merasuki hampir seluruh segi kehidupan sebagai

dampak dari adanya kebijakan publik.

Pada dasarnya, istilah kebijakan publik atau yang dikenal dengan sebutan Public Policy bukanlah

suatu hal yang baru dalan kajian studi ilmu politik dan pemerintahan. Akan tetapi, paradigma

yang selama ini berkembang di dalam alam pikiran para pemerhati masalah politik maupun

masyarakat pada umumnya sering mempersepsikan kebijakan publik identik dengan peraturan

yang sifatnya tertulis dan administratif.

Pendapat semacam itu tidaklah sepenuhnya salah. Namun hal ini perlu dilakukan pelurusan

bahwa seiring dengan adanya pergeseran paradigma politik dan pemerintahan dimana logika

pikir politik dan pemerintahan klasik yang menempatkan negara sebagai satu – satunya aktor

yang berhak mengeluarkan keputusan yang menyangkut kemaslahatan umum atau yang dikenal

dengan konsep Government menjadi Governance dimana pihak lain, dalam hal ini adalah pasar

dan masyarakat turut serta terlibat dalam proses perumusan keputusan politik, harus disesuaikan

dengan kebutuhan dari masing – masing pihak yang memiliki kepentingan terhadap persoalan

kebijakan publik.

Banyak pakar yang mengemukakan definisi kebijakan publik. Antara pakar yang satu dengan

pakar yang lain mendefinisikan kebijakan publik secara berbeda – beda sesuai dengan

pendekatan yang menjadi Mainstream logika berpikir pakar tersebut. Riant Nugroho D

menyatakan bahwa Kebijakan Publik adalah suatu peraturan yang mengatur kehidupan bersama

yang dibuat oleh negara dimana di dalamnya ada Rewarding bagi yang mendukung aturan dan

Punishment bagi para pelanggarnya. Jika dilihat lebih jauh, definisi tersebut cenderung mengacu

kepada persoalan teknis administratif dari suatu peraturan karena mengharuskan adanya

kewajiban bagi seluruh pihak untuk melaksanakan apa yang telah disepakati dalam kebijakan

tersebut.

Sementara itu, Syahrin Narhasy mengungkapkan bahwa Kebijakan Publik merupakan studi

tentang bagaimana dan apa efek dari tindakan aktif dan pasif dari pemerintah. Definisi tersebut

Page 2: Konsep Publik Policy

tidak jauh berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Riant Nugroho dimana definisi tersebut

sama – sama mengedepankan persoalan administratif. Akan tetapi Syahrin melihat bahwa

persoalan teknis dari kebijakan publik lebih penting bila dibandingkan dengan administrasinya.

Hal tersebut dikarenakan kebijakan publik lebih menyangkut persoalan sejauh mana pemerintah

tanggap terhadap aspirasi masyarakat yang menuntut pemerintah untuk segera memberikan

solusi untuk menyelesaikannya.

Harold J. Laswell menyatakan bahwa Kebijakan Publik merupakan suatu program yang

diproyeksikan pada tujuan, nilai, dan praktek tertentu. Apabila dicermati, pernyataan definisi

tersebut mengedepankan aspek teknokratis dimana kebijakan publik lebih dipahami sebagai

sebuah rancangan program, tidak hanya bersifat administratif saja seperti yang tertuang dalam

peraturan tertentu.

Lain halnya dengan apa yang dikemukakan oleh Carl J. Friedrich. Kebijakan publik dimaknai

sebagai serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu

lingkungan tertentu, dengan ancaman dan peluang yang ada dimana kebijakan yang diusulkan

tersebut ditujukan untuk memanfaatkan potensi dan sekaligus mengatasi hambatan yang ada

dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Ada hal menarik apabila kita mencermati definisi yang dikemukakan oleh Friedrich. Kebijakan

publik tidak harus selalu berasal dari usulan pemerintah selaku pemegang otoritas politik, akan

tetapi dapat berasal dari individu atau sekelompok masyarakat tertentu yang memiliki sejumlah

aspirasi dan menginginkan agaraspirasi tersebut mendapatkan tanggapan dan dikeluarkan

menjadi sebuah kebijakan. Hal ini sesuai dengan konsep Governance dimana ada

kesinambungan antara pihak pihak yang terkait dalam setiap pembuatan keputusan politik, tidak

hanya didominasi oleh aktor negara dimana dalam hal ini adalah hanya pemerintah semata.

Di sisi yang lain, George C. Edward dan Ira Sharkansky mengatakan bahwa kebijakan publik

adalah menyangkut persoalan apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan oleh pemerintah

serta hal tersebut merupakan tujuan akhir dari program pemerintah. Definisi ini mirip dengan apa

yang dikemukakan oleh Thomas R. Dye bahwa kebijakan publik merupakan persoalan

pemerintah untuk mengambil pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Ketiga

pakar tersebut mengedepankan prinsip pilihan rasional ( Rational Choice ) dimana pemerintah

diminta untuk mengambil suatu pilihan antara melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Hal ini

jika dikaji lebih jauh ada keterkaitan dengan persoalan pengelolaan konflik dimana sebuah

Page 3: Konsep Publik Policy

pilihan yang diambil akan menentukan arah yang akan ditempuh dalam menyelesaikan suatu

persoalan politik.

H. Hugh Heclo mengatakan bahwa kebijakan publik merupakan sebuah analisa untuk

mengkarakterisasi apa yang terdapat dalam studi pemerintahan tentang persoalan publik. Apa

yang dipikirkan oleh Heclo terkait dengan definisi kebijakan publik cenderung bersifat

administratif. Hal ini dikarenakan bahwa kebijakan publik dianggap sebagai sebuah kajian

teoritis mengenai ciri khas dalam setiap persoalan publik yang dihadapi oleh suatu pemerintahan.

Pakar lain yang memiliki definisi tersendiri mengenai kebijakan publik adalah E. S. Quade.

Menurutnya, kebijakan publik merupakan seperangkat analisa yang umumnya mempresentasikan

sejumlah informasi sebagai langkah untuk basis pengembangan bagi pembuat kebijakan guna

memberikan keputusan.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa kebijakan publik lebih dipahami sebagai suatu hal

yang sifatnya cenderung teknokratis. Ini terlihat dari sejumlah aturan yang telah dihasilkan

dimana aturan tersebut menuntut adanya suatu tindak lanjut dalam wujud praktis yang terlihat

dari adanya sejumlah presentasi dari beberapa informasi yang terdapat di dalamnya.

Begitu juga halnya dengan apa yang dikemukakan oleh William N. Dunn mengenai konsep dasar

dari kebijakan publik. Dunn mengatakan bahwa kebijakan publik merupakan bagian dari disiplin

ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai macam metodologi dan sejumlah argumentasi

guna menghasilkan dan transformasi informasi kebijakan yang relevan yang akan digunakan

dalam peraturan politik untuk mengatasi persoalan kebijakan. Definisi tersebut lebih

mengedepankan sifatnya yang teknokratis, hal tersebut terlihat dari adanya keharusan untuk

transformasi segala macam informasi yang terdapat di dalam sebuah kebijakan yang sagat

diperlukan untuk menyelesaikan persoalan publik.

Sebagai catatan penutup, ada baiknya apabila kita melihat definisi kebijakan publik dari Dimock,

salah seorang pakar yang concern dengan berbagai macam persoalan publik. Menurutnya,

kebijakan publik lebih didefinisikan sebagai sebuah rekonsiliasi dan kristalisasi dari pandangan

serta keinginan dari sejumlah orang maupun kelompok tertentu dalam sebuah struktur sosial.10

Adanya rekonsiliasi sebagai sebuah pendekatan yang dikedepankan oleh Dimock

mengisyaratkan bahwa perlu adanya penggunaan pendekatan pengelolaan konflik. Hal ini

penting dikarenakan setiap kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah, dampaknya akan

Page 4: Konsep Publik Policy

dirasakan secara langsung oleh masyarakat selaku pemegang otoritas tertinggi dalam

pemerintahan yang demokatis. Kebijakan yang dikeluarkan merupakan pencerminan dari adanya

prose penyatuan berbagai macam aspirasi masyarakat dimana apabila tidak ditangani secara

bijak akan berakibat terciptanya sebuah konflik, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal.