rangkuman kebijakan publik konsep dan strategi

21
BAB I : PENDAHULUAN 1. Arti Penting Studi Kebijakan Publik A. Tuntutan masyarakat yang semakin banyak dan beragam, memerlukan suatu kajian berupa research and development sebelum kebijakan ditetapkan. B. Dibutuhkannya kemampuan yang mendalam bagi para policy maker, analisis kebijakan public dan penasehat kebijakan public . C. Perkembangan global yang bermuara pada kompetisi dan implementasi model pasar yang berkembang pesat membutuhkan perlunya kebijakan public disusun secara strategis dalam rangka menghadapi berbagai persoalan yang melingkupi, baik internal maupun eksternal. 2. Mispersepsi Tentang Ilmu Kebijakan Publik Kebijakan Publik merupakan cabang ilmu pengetahuan yang multidisiplin dan hamper menyentuh seluruh kehidupan public yang dimanage pemerintah. 3. Terminologi Publik Public berarti masyarakat umum, rakyat umum, orang banyak. 4. Definisi Kebijakan Publik A. Apapun yang tidak dilakukan atau yang dilakukan pemerintah (Howlett & Rhames) B. Studi yang bersifat aplikabel dan mencakup beberapa analisis dalam kerangka organisasi public (Quade) C. Konsen terhadap masalah-masalah public yang butuh alternative solusi BAB II : KONTEKS KEBIJAKAN PUBLIK 1. Aktor Aktor Terlibat Dalam Kebijakan Publik A. Eksekutif (Aktor senior pada Kementrian, Kabinet atau Departemen, Gubernur, Bupati) B. Legislative (DPR, DPRD)

Upload: audy-nuju-priyono

Post on 19-Jun-2015

12.321 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

BAB I : PENDAHULUAN

1. Arti Penting Studi Kebijakan PublikA. Tuntutan masyarakat yang semakin banyak dan beragam, memerlukan suatu kajian

berupa research and development sebelum kebijakan ditetapkan.B. Dibutuhkannya kemampuan yang mendalam bagi para policy maker, analisis

kebijakan public dan penasehat kebijakan public .C. Perkembangan global yang bermuara pada kompetisi dan implementasi model pasar

yang berkembang pesat membutuhkan perlunya kebijakan public disusun secara strategis dalam rangka menghadapi berbagai persoalan yang melingkupi, baik internal maupun eksternal.

2. Mispersepsi Tentang Ilmu Kebijakan PublikKebijakan Publik merupakan cabang ilmu pengetahuan yang multidisiplin dan hamper menyentuh seluruh kehidupan public yang dimanage pemerintah.

3. Terminologi PublikPublic berarti masyarakat umum, rakyat umum, orang banyak.

4. Definisi Kebijakan PublikA. Apapun yang tidak dilakukan atau yang dilakukan pemerintah (Howlett & Rhames)B. Studi yang bersifat aplikabel dan mencakup beberapa analisis dalam kerangka

organisasi public (Quade)C. Konsen terhadap masalah-masalah public yang butuh alternative solusi

BAB II : KONTEKS KEBIJAKAN PUBLIK

1. Aktor Aktor Terlibat Dalam Kebijakan PublikA. Eksekutif (Aktor senior pada Kementrian, Kabinet atau Departemen, Gubernur,

Bupati)B. Legislative (DPR, DPRD)C. Aktor Privat (Organisasi, Kadin, HIPMI, REI)D. Aktor Civil Society (LSM)

2. Membangun Jejaring KebijakanA. Pendekatan Advokasi Enterprenerial

Seseorang pambuat kebijakan public harus berusaha melakukan advokasi atau upaya pendukung semaksimal mungkin agar proposal kebijakan public yang akan ditetapkan dapat diterima dan didukung kuat berbagi pihak. Caranya, melakukan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang pihak-pihak yang berkaitan.

B. Pendekatan Pengembangan KebijakanMempunyai dasar pemikiran tentang arti penting mendesain, mengembangkan dan mengoperasionalisasikan proses pembuatan keputusan dalam lingkup tanggung jawab dan kewenangan pengambil kebijakan publik.

Page 2: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

C. Pendekatan negosiasiPendekatan ini menfokuskan diri pada pemikiran agar penganbilan kebijakan public harus mampu berkomunikasi dan melakukan bargaining dengan aktor – aktor laindalam proses pembuatan keputusan. Pembuat kebijakan harus mampu menyusun model negosiasi yang mempertimbangkan konteks, isu dan pihak-pihak yang berkaitan dalam keputusan kebijakan public.

D. Pendekatan deliberasi publicMendasarkan dan banyank dipengaruhi oleh teori-teori pembelajaran social (social learning), kepemimpinan (leadership)dan deliberasi public (public deliberation). Pendekatan ini meyakini dan menyarankan perlunya pelibatan public yang lebih luas baik struktur formal maupun diluar struktur formal.

E. Pendekatan komunikasi strategis.Mendasarkan diri pada pemikiran bahwa kemampuan persuasi, pemasaran dan komunikasi sangat penting dimiliki oleh para kebijakan.

3. Kelembagaan Dalam KebijakanAlasan pokok mengapa kelembagaan memegang peranan penting dalam kebijakan publicA. Lembaga lah yang pada akhirnya akan menentukan apakah sebuah proposal kebijakan

public akan terus diproses sehingga menjadi produk kebijakan.B. Kelembagaan bersifat kolektif dalam penentuan kebijakan public, pemahaman

tentang aspek koordinasi, kolaborasi dan kerja sama antar lembaga dalam proses kebijakan public menjadi sangat penting.

C. Lembaga menentukan inovasi-inovasi yang perlu dilakukan untuk membuat atau menindak lanjuti persoalan-persoalan public.

4. Kebijakan Dan Proses PolitikKebijakan adalah produk dari sebuah proses politik sebagai bagian dari sebuah proses politik, kebijakan public akan berkaitan dengan isu-isu dan aktor-aktor politik.

5. Siklus Kebijakan Dimulai dari identifikasi isu-isu, kemudian terus berproses melalui analisis dan implementasi, kemudian evaluasi dari dampak-dampak kebijakan dilanjutkan dengan umpan balik kebijakan, dan seterusnya umpan balik ini menjadi bagian dari identifikasi isu-isu tersebut. Keuntungan yang dapat diambil dari siklus kebijakan ini:A. Menegaskan bahwa pemerintah itu merupakan proses yang melibatkan banyak

institusi yang berdiri independen tanpa korelasi dengan pihak lain.B. Merupakan suatu model yang dapat digunakan untuk membantu mempermudah

kompleksitas kebijakan public.C. Memberikan kesempatan yang bagus untuk secara sistematis dan analitis melakukan

kajian-kajian kebijakan public yang relevan dengan area yang akan dibahas.D. Membantu pembuat kebijakan dan masyarakat banyak dalam menentukan langkah-

langkah srategis berkaitan dengan apa yang ingin dilakukan dalam sebuah kebijakan public.

Page 3: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

E. Juga akan memberikan gambaran yang komprehensip dan juga berbagai implikasi yang perlu dimengerti oleh pihak yang berkepentingan dengan kebijakan public.

F. Digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai efektifites dan efisiensi sebuah kebijakan.

BAB III: IDENTIFIKASI MASALAH KEBIJAKAN

1. Agenda KebijakanYaitu sejumlah daftar masalah yang telah diidentifikasi oleh lembaga pengambil keputusan untuk dijadikan pembahasan guna menentukan kebijakan public apa yang akan diambil. Srategi yang bias mempengaruhi pembuatan daftar agenda kebijakan:A. Lebih banyak tertarik kepada permasalahan-permasalahan dasar yang telah ada dalam

kewenangan daerah itu.B. Lebih tertarik dengan masalah-masalah yang menantang khalayak banyak.C. Adanya pressure atau tekanan yang cukup kuat dari berbagai pihak yang bersifat

politis, sosial, ekonomi atau psikologis baik secara halus atau vulgar.2. Pencetusan Masalah

Merupakan tahap pertama yang penting dalam kerangka agenda kebijakan public. Salah satu hal yang penting dan berpengsruh dalam pencetusan masalah adalah media massa. Alasannya:A. Punya segmen penbaca atau penonton yang lebih luas.B. Merupakan wahana control yang cukup efektif terhadap sebuah kebijakan public

khususnya dalam konteks memberikan apresiasi positif atau negative kepada pembuat kebijakan.

C. Sarana yang efektif bagi public maupun pemerintah untuk merealisasikan dan menyampaikan kepentingan masing-masing khususnya dalam rangka pembentukan kebijakan public yang bertumpu pada kebutuhan masyarakat.

3. Identifikasi MasalahTahapan atau strategi yang dapat dilakukan:A. Adanya kesepkatan bahwa masalah yang dihadapi adalah hal tertentu dan jelas.B. Menjanjikan kemungkinan realisasi solusi yang lebih meyakinkan.C. Dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang jelas dengan konsekuensi positif.D. Berkaitan langsung dengan ideology kepartaian.

Strategi dan keterampilan identifikasi masalah menyangkut beberapa hal:1. Monitoring sacara sistematik2. Membangun jejaring kebijakan3. Konsultasi public4. Pertukaran informasi antar berbagai organisasi, baik public, privat maupun LSM.5. Perekaman masalah

Page 4: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

4. Mengidentifikasi MasalahHerbert simon membagi masalah menjadi dua:1. Ill Structured yaitu masalah yang tidak tersrtuktur dengan jelas2. Well structured problems yaitu masalah yang memungkinkan dipecahkan segera

secara jelas5. Keterampilan Memahami Masalah

Strategi yang dapat dilakukan:1. Banyak melakukan konsultasi public kepada masyarakat luas secara periodic2. Banyak melakukan pembelajaran dengan mencoba memahami masalah secara

mendalam dengan pendekatan sebab akibat atau implikasi3. Banyak melakukan studi banding dalam rangka mencari the best practice yang dapat

digunakan sebagai masukan dalam membuat sebuah kebijakan public4. Banyak melakukan tindakan kepemimpinan yag dimulai dengan kemampuan

mendengarkan pendapat orang lain, merasakan pendapat atau keluhan orang lain.

BAB IV : ANALISIS KEBIJAKAN

1. Arti Penting Analisis KebijakanAda 5 arti penting analisis kebijakan :A. Dapat dijadikan dasar bagi semua penbuatan kebijakan publikB. Memungkinkan sebuah kebijakan di desain secara sempurna dalam rangka

merealisasikan tujuan berbangsa dan bernegara.C. Karna persoalan bersifat multi dimiensonal, saling terkait dan berkolerasi satu dengan

lainnya maka pihak analisis kebijakan harus berupa tim yang multi disiplin.D. Memungkinkan tersedianya panduan yang komprehensif bagi pelaksanaan dan

evaluasi kebijakan.E. Memberikan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan partisipasi public

2. Siapakah Analisis Kebijakan Itu?Yaitu yang mempunyai tugas pokok dalam mengkaji, mendalami, menimbang dan memberikan sumbang saran terhadap sebuah proposal kebijakan public. Analisis kebijakan resmi adalah pihak yang secara formal ditunjuk oleh penentu kebijakan. A nalisis kebijakan tidak resmi(perorangan, kelompok atau organisasi ) adalah berbagai pihak yang tanpa diminta secara formal oleh pengambil kebijakan.

3. Tahapan Analisis Dalam KebijakanA. Menformulasikan masalah kebijakan (LIPI, CSIS)B. Menentukan tujuan dan sasaran.C. Mengidentifikasi para meter kebijakan.D. Mencari alternative-alternatif.E. Memutuskan alternative-alternatif pilihan.

Page 5: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

4. Tiga Model Dasar Analisis Kebijakan PublikA. Model rasional komprehensip

Berkembang berdasarkan teori ekonomi yaitu teori public choice. Model ini mendasarkan diri pada informasi yang komprehensip

B. Model incrementalDipengaruhi sangat kuat oleh konsep administrative man. Mendasarkan diri pada parardigma pemikiran bahwa kebijakan public merupakan perbaikan dari berbagai kebijakan yang pernah ada.

C. Model campuranMendasarkan aplikasi pembuatan kebijakan dengan menggunakan rasional komprehensip dan imkremental secara flesibel tergantung dari masalah dan konteks yang dihadapinya.

5. Beberapa Teknik Analisis KebijakanA. SWOT Analysis

Merupakan metode dengan memperbandingkan berbagai factor internal(kekuatan dan kelemahan) dan factor eksternal(kesempatan dan ancaman ) dalam rangka menemukan suatu strategi yang paling tepat dan menguntungkan

B. CBA (cost benefit analysis)Pendekatan ini mengukur apakah keuntungan ekonomi yang bias dihasilkan dari sebuah rencana kebijakan public, membandingkan berbagai opsi yang dapat dipilih untuk ditentukan mana yang paling menguntungkan untuk direalisasikan .

C. PEST AnalysisMengkaji secara mendalam 4 faktor besar pokok(politik, ekonomi, technology dan social) terhadap sebuah proposal kebijakan public

D. Balanced Scorecard AnalysisMenilai dan mempertimbangkan semua hal yang mempengaruhi sebuah rencana tindakan organisasi.

BAB V : PERENCANAAN KEBIJAKAN

1. Konsep Perencanaan Kebijakan A. Merupakan proses untuk menentukan dan mengatur persoalan-persoalan public dalam

rangka mencapai kesejahteraan bersama.B. Proses merumuskan keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah-masalah

public.C. Proses pengatura permasalahan umum yang hanya bias dilakukan oleh lembaga yang

sah karna punya kekuatan memaksa kepada seluruh masyarakat tanpa pandang bulu.

Page 6: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

2. Teori –Teori Yang Mempengaruhi Perencanaan KebijakanA. Teori pluralism

Teori ini berkembang menjadi 3 kelompok besar( teori kelompok, teori tiga wajah kekuasaan, dan teori neo-pluralisme)

B. Teori MarxismeBerkembang menjadi 4 teori ( teori instrumentalisme, teori structural funsional, teori otonomi Negara dan teori sumber daya kekuasaan )

C. Teori InstitusionalismeMenekankan diri pada kelembagaan elit pemerintahan yang memang punya sumber daya yang kuat dalam proses penyusunan kebijakan public.

3. Karakteriastik Perencanaan Yang BaikKarakteristik perencanaan kebijakan yang baik :A. Merupakan respon yang positif dan pro aktif terhadap kepentingan public.B. Merupakan hasil dari kosultasi public, debat public ataupun analisis yang mendalam,

rasional dan memang ditujukan untuk kepentingan umum.C. Merupakan hasil dari management partisipatif yang tetap membuka diri terhadap

masukan dan input sepanjang belum ditetapkan sebagai kebijakan.D. Mudah dipahami, mudah dilakukan, mudah di evaluasi, indikatornya jelas sehingga

mekanisme akuntabilitasnya mudah pula.E. Merupakan produk pemikiran yang panjang yang telah mempertimbangkan berbagai

hal yang mempengaruhinya.F. Berfisi kedepan dan berdimensi luas dan bukan untuk kepentingan sesaat semata-

mata.4. Perencanaan Strategis Dan Otonomi Daerah

Perencanaan strateegis adalah usaha yang serius dan disiplin untuk menghasilkan keputusan-keputusan dan perbuatan-perbuatan yang pundamental yang menggambarkan dan memandu tentang apakah organisasi itu, apa yang dilakukan dan mengapa melakukan. Alasan dibutuhkannya perrencanaan strategis :A. Menjadi panduan yang akan memfasilitasi kemana aktifitas organisasi harus

diarahkanB. Dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan karna merupakan proses

sinergis dari berbagai elemen yang ada dalam sebuah organisasi.C. Akan meningkatkan responsiveness sebuah organisasi sehingga mampu menciptakan

kinerja maksimal.D. Akan mampu melayani “need of achievement” bagi para pelakunya.

Page 7: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

BAB VI : IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

1. Kerangka Dasar implementasiKerangka implementasi harus di disain sejak kebijakan public itu disusun. Harus ada desain dan peraturan yang jelas tentang lembaga-lembaga public mana saja yang terlibat, siapa yang berkoordinasi, kerjasama, dan lain lainnya.

2. Kondisi Kesuksesan ImplementasiMenurut Howlett dan Ramesh (ahli kebijakan) , implementasi kebijakan dipengaruhi oleh:A. Pangkal tolak permasalahan yang jelas maka implementasi kebijakan public itu akan

berjalan lancar.B. Tingkat keakutan masalah yang dihadapi pemerintah.C. Dampak perilaku yang diharapkan

Menurut Bridgman & Davis, Fenna, dan Turner & Hulme:

A. Jika sebuah kebijakan public didesain tidak berdasarkan pada kerangka dan acuan teori yang kuat dan jelas, maka implementasinya akan terganggu

B. Antera kebijakan dan implementasi harus disusun suatu korelasi yang jelas sehingga konsekuensi yang diinginkan jelas pula

C. Implementasi kebijakan public akan gagal jika terlalu banyak lembaga yang bermainD. Sosialisasi kebijakan kepada mereka yang akan melaksanakan kebijakan sangatlah

penting karena hal ini sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakanE. Evaluasi kebijakan secara terus menerus terhadap sebuah kebijakan sangatlah penting

karena sebuah kebijakan akan berevolusi menjadi baik dan efisien F. Untuk berhasil dengan baik, pembuat kebijakan public harus menaruh perhatian yang

sama terhadap implementasi dan perumusan kebijakan

Kondisi yang mempengaruhi kesuksesan sebuah implementasi kebijakan

A. Ada tidaknya keterbatasan-keterbatasan eksternal yang parahB. Keterbatasan waktu dan sumberdaya yang cukupC. Adanya dukungan kombinasi sumberdaya yang cukup dalam setiap tahapan

implementasi kebijakanD. Analisis kasualitas akan banyak mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakanE. Perlunya sebuah lembaga coordinator, yang diperlukan untuk lebih dominan

mengelola tahapan-tahapan implementasi kebijakanF. Dalam tahapan awal implementasi, harus ada kejelasan dan kesepakatan mengenai

tujuan dan sasaran apakah yang akan ditujuG. Adanya pembagian kerja yang jelas dalam setiap tahapan implementasiH. Adanya koordinasi, komunikasi dan kerjasama yang baik antar lembaga pelaksana

kebijakan

Page 8: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

I. Kepatuhan terhadap kesepakatan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam koordinasi implementasi tersebut, berpengaruh positif terhadap kesuksesan implementasi kebijakan

3. Koordinasi Dalam ImplementasiAlasan pentingnya koordinasi dalam tahapan implementasi kebijakan:A. Agar ada kejelasan arah, tujuan dan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan

implementasi sebuah kebijakan publicB. Akan menumbuhkan kesatupaduan tindakan dan metode yang akan dipakai dalam

implementasi kebijakan publicC. Memungkinkan sharing of information dari berbagai agen pelaksana kebijakanD. Memungkinkan partisipasi dan keterlibatan intensif dari berbagai elemen dan publicE. Memungkinkan pembagian pekerjaan yang jelas antara pelaksana kebijakan baik di

tingkat pusat maupun daerah

Agar koordinasi dalam implementasi kebijakan dapat berjalan dengan baik :

A. Adanya kesesuaian yang jelas antara kebijakan yang diambil dengan keputusan pelaksanaannya

B. Perlakuan yang sama terhadap semua lembaga atau pihak yang terlibatC. Perilaku yang baik dari para pegawai yang mengimplementasikan kebijakan tersebutD. Adanya penghargaan yang kuat dari para implementer terhadap prosedur dan proses

yang mesti dilalui dalam implementasi kebijakan termasuk ketaatan terhadap konsistensi terhadap deadline dari setiap tahapan dalam implementasi kebijakan

E. Adanya kejelasan tentang kebijakan dan tindakan pemerintah tentang apa diinginkan dan akan dilakukan

4. Kegagalan ImplementasiBeberapa hal yang mempengaruhi tingkat kegagalan dari implementasi kebijakan publicA. Spesifikasi kebijakan yang tidak lengkapB. Instansi yang tidak cocokC. Tujuan yang saling berlawananD. Insentif tidak memadaiE. Ketidak jelasan arah implementasiF. Keterbatasan keahlianG. Sumberdaya administrasi yang terbatasH. Kegagalan komunikasi

Page 9: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

BAB VII : EVALUASI KEBIJAKAN

1. Konteks Evaluasi KebijakanEvaluasi kebijakan dilakukan setelah kebijakan public itu diimplementasikan dalam rangka untuk menguji tingkat kegagalan dan keberhasilan, keefektifan dan keefisienannya. Dilakukan secara serius, jujur dan professional. Tujuannya:A. Untuk menguji apakah kebijakan yang diimplementasikan telah mencapai tujuannyaB. Untuk menunjukan akuntabilitas pelaksana public terhadap kebijakan yang telah

diimplementasikanC. Untuk memberikan masukan pada kebijakan-kebijakan public yang akan dating

Kebijakan dapat membantu dalam hal:

A. Menilai apakah kebijakan itu masih relevan untuk dipertahankan dalam konteks perubahan dewasa ini

B. Memberikan pemikiran apakah ada cara lain yang lebih efektif efisien dalam implementasi kebijakan

C. Menguji apakah dampak kebijakan yang diinginkan sudah tercapai sebagaimana yang tertulis

D. Menilai apakah program tersebut perlu diperluas, dipersempit, diperpanjang atau mungkin dihentikan sama sekali

E. Memutuskan apakah pada masa yang akan dating sumber daya pendukung kebijakan tersebut perlu ditambah, dikurangi atau dihentikan total.

F. Membantu meningkatkan kredibilitas pemerintah khususnya berkaitan dengan akuntabilitas kebijakan public pada umumnya

2. Siapakah Evaluator Itu?

Sejalan dengan asas demokrasi dalam penyelenggaraan urusan public semua orang berhak untuk melakukan kajian dan evaluasi terhadap sebuah kebijakan public, Indonesian Corruption Watch, Local Government Watch, Legislative Watch contohnya. BPK, BPKP, DPR, DPRD merupakan elamen evaluasi kebijakan public utama yang mempunyai legitimasi formal untuk menentukan kegagalan, keberhasilan atau penyelewengan kebijakan public.

3. Tipe-Tipe EvaluasiMenurut Finance ada 4 dasar tipe evaluasi sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu:A. Evaluasi Kecocokan yang menguji dan mengevaluasi apakah kebijakan yang sedang

berlangsung cocok untuk dipertahankan atau apakah kebijakan baru dibutuhkan untuk mengganti kebijakan yang lama.

B. Evaluasi Efektifitas yang menguji dan menilai apakah program kebijakan tersebut menghasilkan hasil dan dampak kebijakan yang diharapkan. Apakah tujuan yang

Page 10: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

ingin dicapai terwujud. Apakah dampaknya sebanding dengan usaha yang telah dilakukan.

C. Evaluasi Efesiensi yang menguji dan menilai berdasarkan tolak ukur ekonomisD. Meta Evaluasi yang menguji dan menilai proses evaluasi itu sendiri.

4. Pengukuran EvaluasiSecara umum evaluasi kinerja kebijakan mengacu pada 4 indikator pokok, yaitu:A. Indicator Input, yang menilai apakah sumberdaya pendukung ( uang, manusia dan

infrastruktur pendukung) dan bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan.

B. Indicator Outputs, yang menilai hasil atau produk yang dapat dihasilkan dari sistim atau proses kebijakan public.

C. Indicator Proses, yang menilai bagaimana sebuah kebijakan ditransformasikan dalam bentuk pelayanan langsung kepada masyarakat.

D. Indicator Outcomes (dampak) yang focus pada pertanyaan dampak yang diterima oleh masyarakat luas atau pihak yang terkena kebijakan.

5. Penemuan, Rekomendasi Dan ImplikasiEvaluasi terhadap kebijakan pasti menghasilkan temuan, baik positif maupun negative. Atas temuan itu muncul rekomendasi dengan tiga alternative utama, yaitu:A. Kebijakan itu tetap dipertahankan sesuai dengan kondisi saat ituB. Kebijakan itu diperluas cakupannya karene berhasil baikC. Kebijakan itu dihentikan karena tidak mencapai target yang diinginkan

BAB VIII : UMPAN BALIK KEBIJAKAN

1. Tahap Sering TerlupakanAlasan umpan balik tidak mendapat porsi perhatian yang cukup dalam kebijakan public:A. Sebagian besar praktisi kebijakan public Indonesia berpendapat bahwa proses

kebijakan public berakhir pada evaluasiB. Sebagian besar praktisi kebijakan beranggapan bahwa umpan balik sebagai proses

penyerapan aspirasi rakyat sudah cukup dilakukan dalam proses pembuatan keputusan yang dilakukan melalui tahapan agenda setting dan analisis kebijakan.

C. Karena umpan balik merupakan wujud dari demokrasi dimana melibatkan opini public biasanya memerlukan waktu lama maka sebagian besar praktisi kebijakan memilih untuk tidak melakukan karena pertimbangan praktis ini.

D. Umpan balik kadang-kadang justru dianggap sebagai factor yang bias saja menyebabkan kegagalan kebijakan public.

2. Arti Penting Umpan Balik1. Merupakan sebuah political correctness yang bertujuan memberikan masukan untuk

mengkoreksi berbagai kesalahan yang telah dilakukan dalam tahapan sebelumnya.2. Memberikan legitimasi baru bagi sebuah kebijakan public.

Page 11: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

3. Memungkinkan partisipasi politik rakyat yang lebih banyak dan lebih baik.4. Memberikan kesempatan pemerintah dan masyarakat bertukar fikiran, pendapat dan

gagasan mengenai sebuah kebijakan.5. Merupakan upaya pembantuan untuk meringankan beban pemerintah.

3. Strategi Umpan BalikAda beberapa straregi yg bisa ditempuh:1. Brainstorming (strategi curah fikir) tidak hanya dilakukan dalam perencanaan, tapi

bias juga dilakukan dalam tahapan pasca evaluasi kebijakan, yaitu dalam rangka mendapatkan masukan-masukan baru untuk kebijakan-kebijakan sejenis pada masa yang akan dating.

2. Seminar dan Lokakarya3. Survey, yang merupakan bagian dari tahap penelitian.4. Public Opinion Polling (Strategi Pengumpulan Pendapat)5. Strategi Turun Ke bawah adalah bentuk konsultasi public dimana para pembuat

keputusan melakukan studi langsung ke lapangan guna mendapatkan berbagai masukan dan tanggapan.

6. Public Meeting (Strategi Pertemuan Umum) misalnya rembug desa.4. Hambatan Di Lapangan

Hambatan dalam melaksanakan umpan balik:1. Keengganan (unwillingness), karena butuh waktu lama dan biaya yang mahal2. Ketidaktahuan yang membuat tidak peduli dengan umpan balik3. Keterbatasan Kemampuan4. Merasa tidak diperlukan5. Keterbatasan partisipasi

BAB IX : KASUS KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH: CATATAN KRITIS

1. Salah Kaprah Otonomi Daerah Di IndonesiaA. Konsep otonomi daerah itu sendiri, yang seharusnya desentralisasi, karena

desentralisasi merupakan transfer of management from the central to local governments.

B. Fungsi pemerintah pusat dan organisasinya, dalam hal ini tidak ada alas an bagi daerah untuk menolak, dikoordinasi, disupervisi ataupun dievaluasi oleh pemerintah pusat serta perangkatnya.

C. Menyangkut Kewenangan yang berbeda antara pusat dan daerah sesuai dengan maksud dan kepentingan masing-masing.

D. Struktur organisasi dan tata kerja.E. Arogansi daerahF. Konsep Putra Daerah yang bias berkembang menjadi sikap anti pluralism.G. Menyangkut tentang DPRDH. Menyangkut soal manajemen keuangan.

Page 12: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

I. Anggaran pembangunan yang sangat kecil disbanding anggaran rutinJ. Menyangkut inkonsistensi kebijakan.K. Banyak Perda dan Retribusi yang berupa pungutan daerah

Masalah yang dihadapi dalam implementasi otonomi daerah:

A. UU No. 22/1999 dan 25/1999, kebijakan yang sangat gegabah dan tidak hati-hati karena UU tersebut bukan merupakan kesepakatan Pusat dan daerah, tapi lebih karena desakan dan kepentingan politik tertentu khususnya oleh Pusat.

B. Penyerapan pegawai pusat ke daerah yang tidak ditangani dengan baik.C. Akuntabilitas yang dipertanyakan.D. Kepemimpinan pemerintah pusat untuk melaksanakan otonomi daerah yang terbatas

dan lebih banyak memberikan perintah ketimbang turun ke bawah memberikan supervise, teladan dan koordinasi.

2. Sistim Politik Lokal Tidak IdealHal ini dilihat dari tiga aspek, yaitu:A. Krisis Keterwakilan yaitu kondisi dimana rakyat pemilih tidak lagi mempercayai

bahwa wakilnya mampu mengelola aspirasinya diikuti dengan ketidak sensitifan anggota perwakilan untuk merespon nasib rakyat.

B. Nuansa Kepentingan PribadiC. Pertanggungjawaban Yang Tidak Akuntabel

3. Pemilihan kepala Daerah Langsung: Solusi IdealKondisi yang palind ideal pada konteks otonomi daerah saat ini, khususnya untuk mengikis krisis keterwakilan dan krisis kualitas parpol adalah perlunya Kepala daerah (Gubernur, Walikota/Bupati) dipilih langsung olrh rakyat daerahnya sehingga bertanggung jawab kepada rakyat dan tidak melalui agen , yakni DPRD. Selain Pilkada langsung sebagai alternative solusi, ada beberapa masukan yang bias dijadikan dasar pemikiran untuk memperbaiki implementasi otonomi daerah, yaitu:A. Perlunya pendampingan kepada daerah agar mereka mampu melaksanakan otonomi

daerah atas dasar kerangka dasar intelektual, kepraktisan dan kemampuan teknis yang mendasar.

B. Penelitian yang mendalam tentang implementation plan sehingga daerah punya kejelasan arah dan tujuan dari otonomi daerah.

C. Harus mempertimbangkan bottom up management dalam rangka pendemokrasian lembaga-lembaga di daerah baik legislative maupun eksekutif.

D. Menuntaskan PP dan nturan lainnya yang tidak controversial sehingga kejelasan implementasi menjadi nyata dan tidak berbenturan satu sama lain.

E. Harus mengembangkan transition planF. Harus ada kejelasan tentang kewenangan pengelolaan yang lebih jelas dan transparan

kepada daerah.

Page 13: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi

4. Masa Depan Otonomi DaerahBerdasarkan pada pratek kesalah kaprahan dan ketidak idealan sistim politik local saat ini, masa depan otonomi daerah di Indonesia akan diwarnai empat hal pokok:A. Otonomi daerah di Indonesia akan diwarnai dengan eksperimen (full trials and errors)B. Akan penuh dinamikaC. Akan diwarnai kekecewaan yang berasal dari Pusat maupun Daerah atau masyarakat

umum yang tidak puas dengan penyelenggaraan otonomi daerah.D. Akan diwarnai inkonsistensi kebijakan.

BAB X : PENUTUP

1. Prospek Ke DepanKebijaka public ke depan akan sangat dibutuhkan khususnya bagaimana menyusun kebijakan yang sesuai dengan kehendak dan aspirasi umum. Analisis-analisis kebijakan akan semakin dibutuhkan khususnya dalam rangka memberikan bantuan dan kontribusi terhadap lembaga-lembaga pembuatan kebijakan public di Pusat maupun Daerah.

2. Kebijakan Dan Teknologi InformasiBeberapa keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi informasi bagi ilmu kebijakan public:A. Teknologi Informasi akan banyak membantu dan menyumbangkan berbagai

informasi yang berkembang di lingkungan masyarakat.B. Teknologi informasi memungkinkan benchmarking dari berbagai praktek yang terjadi

di dunia, kemudian dijadikan sebagai masukan dalam rangka menyusun kebijakan public yang akuntabel dan demokratis.

C. Teknologi informasi memungkinkan para analisis dan pembuat kebijakan dapat lebih intens melakukan kontak satu sama lain karena ketidakterbatasan untuk saling berhubungan.

D. Teknologi informasi memungkinkan umpan balik yang cepat sesuai kebutuhan analisis dan pembuat kebijakan.

3. Kebijakan Dan Manajemen PublikKe depan, kebijakan dan manajemen public akan semakin dibutuhkan dan berkembang dan tentunya membutuhkan inovasi-inovasi baru dalam rangka menyempurnakan praktek kebijakan dan manajemen public di Indonesia.

4. Kebijakan Dan Otonomi DaerahUntuk memberdayakan Daerah, kedepannya berbagai stakeholders yang ada khususnya para pihak perguruan tinggi, lembaga penelitian, pusat-pusat kajian dan berbagai lembaga riset lainnya harus memberikan kesempatan yang lebih luas kepada Daerah dengan jalan memberikan pendampingan dan transfer of knowledge sehingga suatu saat Daerah benar-benar mampu merencanakan kebijakan publiknya sendiri. Bukan seperti sekarang ini, Daerah memilih dibuatkan rencana kebijakan atau tugas lainnya.

Page 14: Rangkuman Kebijakan Publik Konsep Dan Strategi