konsep pembaruan dalam islam

13
KONSEP PEMBAHARUAN DALAM ISLAM MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM (PPMDI) DISUSUN OLEH: Eka Lusiandani Koncara SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DR. KHEZ. MUTTAQIEN PURWAKARTA 2 0 0 9

Upload: eka-l-koncara

Post on 11-Jun-2015

14.354 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Lebih lanjut, hubungi alamat berikut:[email protected]

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Pembaruan Dalam Islam

KONSEP PEMBAHARUAN DALAM ISLAM

MAKALAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM

(PPMDI)

DISUSUN OLEH:

Eka Lusiandani Koncara

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DR. KHEZ. MUTTAQIEN

PURWAKARTA

2 0 0 9

Page 2: Konsep Pembaruan Dalam Islam

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang senantiasa menganugerahkan

kepada kita limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita masih beraktifitas dan terus

berkreasi dari segala apa yang telah dianugerahkan sebagai bukti kongkrit bahwa kita

menyukuri rahmat yang telah dikaruniakan. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan

kepada pembela kebenaran yakni Rasulullah SAW.

Alhamdulliah karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini yang

diberi judul “Konsep Pembaharuan Dalam Islam” sebagai salah satu tugas mata kuliah

Perkembangan Pemikiran Modern Dalam Islam.

Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun tersebut masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis mengharap dari rekan-rekan kritik sekaligus saran yang

bersifat membangun.

Ungkapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Dosen Pembimbing dan rekan-

rekan yang selalu memotivasi penulis.

Demikian, semoga bermanfaat. Amin.

Purwakarta, 17 April 2009

Penulis

Page 3: Konsep Pembaruan Dalam Islam

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 1

BAB II KONSEP PEMBAHARUAN ISLAM .................................................................. 2

A. Pengertian Pembaharuan (Tajdid) ................................................................... 2

B. Fungsi Tajdid ................................................................................................... 3

C. Latar Belakang Munculnya Tajdid .................................................................. 3

D. Perbedaan Dengan Modernisasi ...................................................................... 4

E. Skema Materi................................................................................................... 5

F. Model Pembelajaran ........................................................................................ 6

1. Strategi Pembelajaran ............................................................................... 6

2. Metode Pembelajaran ................................................................................ 7

3. Media Pembelajaran .................................................................................. 7

4. Teknik Evaluasi ........................................................................................ 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 9

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 9

B. Saran ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

Page 4: Konsep Pembaruan Dalam Islam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuatu dikatakan “jadid” (baru), jika bagian-bagiannya masih erat menyatu dan

masih jelas maka upaya Tajdid (pembaharuan) seharusnya adalah upaya untuk

mengembalikan keutuhan dan kemurnian Islam.

Seputar tajdid ini Rasulullah SAW sendiri telah menegaskan dalam haditsnya tentang

kemungkinan itu, beliau berkata : “Sesungguhnya Allah akan mengutus untuk umat ini pada

setiap penghujung seratus tahun orang yang akan melakukan tajdid terhadap agamanya” (HR.

Abu Daud, No.3740).

Secara otomatis tajdid digencarkan untuk menjawab hal-hal yang mustahdatsat

persoalan-persoalan baru yang kontemporer dan untuk itu upaya tajdid sama sekali tidak

membenarkan segala upaya mengoreksi nash-nash yang shohih atau menafsirkan teks-teks

syar‟i dengan metode yang menyelisihi ijma ulama Islam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah dirumuskan

sebagai berikut:

i. Apakah gagasan-gagasan pembaharuan di era ini memiliki relevansi dengan

perjuangan Islam?

ii. Bagaimana penjelasan antara modernisme dan pembaharuan, apakah perbedaan antara

keduanya?

iii. Mengapa muncul ide pembaharuan?

iv. Apakah pembaharuan ini kemudian menyebabkan terjadinya syariat Islam?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah tentang konsep pembaharuan Islam adalah untuk:

a. Mengetahui arti serta fungsi pembaharuan.

b. Mengetahui bagaimana latar belakang munculnya ide pembaharuan.

c. Mengetahui perbedaan antara pembaharuan dengan modernisasi.

d. Memperoleh pengetahuan yang lebih tentang pembaharuan Islam .

Page 5: Konsep Pembaruan Dalam Islam

2

BAB II

KONSEP PEMBAHARUAN ISLAM

A. Pengertian Pembaharuan (Tajdid)

Secara bahasa, kata tajdid berarti pembaharuan ia merupakan proses menjadikan

sesuatu yang terlihat usang untuk dijadikan baru kembali. Dalam hal ini tajdid-aktivitas

koreksi ulang atau konseptualisasi ulang pada hakekatnya selalu berorientasi pada pemurnian

yang sifatnya kembali pada ajaran asal dan bukan adopsi pemikiran asing dalam

pelaksanaannya diperlukan pemahaman yang dalam akan paradigma dan pandangan hidup

Islam yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Sunnah, serta pendapat para ulama yang terdahulu

yang secara ijma dianggap shohih. Selain itu diperlukan juga pemahaman terhadap

kebudayaan asing dan pemikiran yang menjadi asasnya, namun pemahaman yang dimaksud

bukanlah mengambil konsep asing tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembaharuan Islam bukanlah sesuatu

yang evolusioner melainkan lebih cenderung devolusioner, dengan artian bahwa pembaharuan

bukan merupakan proses perkembangan bertahap di mana yang datang kemudian lebih baik

dari sebelumnya.

Pembaharuan Islam adalah proses pemurniaan di mana konsep pertama atau konsep

asalnya dipahami dan ditafsirkan sehingga menjadi lebih jelas bagi masyarakat pada masanya

dan lebih penting lagi penjelasan itu tidak bertentangan dengan aslinya. Di sini bukan

perubahan yang terjadi, tetapi peragaman makna dan penafsiran. Di samping itu, tajdid ini

bisa berarti memperbaharui ingatan orang yang telah melupakan ajaran agama Islam yang

benar, dengan memberi penjelasan dan argumentasi-argumentasi baru sehingga meyakinkan

orang yang tadinya ragu,dan meluruskan kekeliruan atau kesalahpahaman mereka yang keliru

dan salah paham.

Sebenarnya proses ini telah diramalkan sendiri oleh Nabi SAW dalam hadistnya.Hal

ini mengandung peringatan bagi kaum Muslim untuk selalu bersikap optimis dalam

menghadapi hidup,karena Allah tidak akan membiarkan kerusakan terjadi pada hamba-hamba

Nya.Sebaliknya Allah akan menyelamatkan hamba-hambaNya dari kesesatan dan

kebingungan dengan mengirim seorang Mujaddid yang akan menghidupkan kembali ajaran-

ajaranNya.Proses tajdid ini juga diperlukan karena pemahaman umat Islam terhadap ajaran

Islam telah semakin jauh dari bentuk aslinya .Namun sang Mujaddid akan tetap berpegang

teguh pada kebenaran mutlak yang terdapat dalam Al-quran .Pada pengertian ini ,

Page 6: Konsep Pembaruan Dalam Islam

3

pembaharuan Islam berbeda dengan pembaharuan yang terjadi di dunia lain yang bersifat

reformasi dan revolusi.Dimana yang datang kemudian akan menjadi evaluasi dan

menghapuskan pendapat yang lama.Begitu juga pembaharuan Islam mempunyai rujukan yang

jelas,yaitu Al-Quran.Sementara pembaharuan lain akan terus berproses mencari dan tidak

memiliki rujukan yang mutlak dan pasti.

B. Fungsi Tajdid

Upaya tajdid sama sekali tidak membenarkan segala upaya mengoreksi nash-nash

syar‟i yang shahih, atau menafsirkan teks-teks syar‟i dengan metode yang menyelisihi ijma’

ulama Islam. Adapun secara spesifik fungsi tajdid di antaranya:

i. Merupakan upaya untuk menghadirkan kembali sesuatu yang sebelumnya telah ada

untuk diperbaiki dan disempurnakan.

ii. Sebagai upaya pemurnian yang sifatnya kembali keajaran asal bukan dan bukan adopsi

pemikiran asing.

iii. Upaya yang sama sekali bukan pembenaran kepada segala upaya mengkoreksi nash-

nash syar‟i yang shahih, atau menafsirkan teks-teks syar‟i dengan metode yang

menyelesihi ulama.

iv. Upaya memodernisasikan Islam dari ketinggalan (yang bersifat tidak mutlak yang

dapat dirobah-robah) dengan tidak menghilangkan “ciri khas”nya (Al-Qur‟an dan

Hadits).

C. Latar Belakang Munculnya Tajdid

Kemunculan ide pembaruan dilatarbelakangi oleh suatu proses yang panjang. Sejak

awal abad ke-2 H (8M). Islam dalam perkembangan dakwahnya yang makin meluas

mengharuskan Islam berinteraksi dengan peradaban dan agama lain. Sehingga timbul

pergolakan pemikiran antara Islam dengan pemikiran asing. Hal ini mendorong para pemikir

Islam untuk membahas aqidah Islam dari berbagai segi. Termasuk mengemukakan

argumentasi untuk mempertahankan aqidah Islam ketika menghadapi aqidah lain (terutama

Nashrani dengan menggunakan cara berfikir filsafat Yunani). Akhirnya untuk menghadapi

orang-orang Nashrani, umat Islam pun mempelajari filsafat untuk membantah tuduhan-

tuduhan terhadap aqidah Islam, yang pada perkembangannya disebut dengan ilmu kalam.

Ilmu kalam ini dikembangkan oleh generasi setelah shahabat (khalaf) yang berbeda

dengan generasi shahabat (salaf). Kalangan khalaf telah membahas lebih jauh tentang dzat

Page 7: Konsep Pembaruan Dalam Islam

4

Allah dengan menggunakan metode pembahasan filosof Yunani. Metode ini menjadikan akal

sebagai dasar pemikiran untuk membahas segala hal tentang iman.

Para pemikir Islam berusaha mempertemukan Islam dengan pemikiran filsafat ini.

Cara berfikir ini memunculkan interpretasi dan penafsiran yang menjauhkan sebagian arti dan

hakekat Islam yang sebenarnya. Hal ini ditambahkan dengan masuknya orang-orang munafik

ke tubuh umat Islam. Mereka merekayasa pemikiran dan pemahaman yang bukan berasal dari

Islam dan justru menimbulkan saling pertentangan. Terlebih lagi kelalaian kaum muslimin

terhadap penguasaan bahasa Arab dan pengembangan Islam yang terjadi sejak abad ke-7 H,

mengakibatkan Islam semakin mengalami kemerosotan.

Terkikisnya pemahaman Islam yang hakiki terus berlanjut sampai awal abad ke-13 H.

Saat itu umat Islam mulai mengupayakan pembaruan untuk memahami syariat Islam yang

akan diterapkan dalam masyarakat. Islam ditafsirkan tidak semata-mata selaras dengan isi

kandungan nash-nash.

Disaat kaum muslimin mengalami kemerosotan berfikir, cara pandang mereka mulai

teracuni oleh cara pandang asing. Tsaqofah Islam kian melemah. Upaya-upaya pembaruan

semakin merebak. Para pembaru memandang perlunya mengatasi masalah dengan melakukan

interpretasi hukum-hukum Islam agar sesuai dengan kondisi yang ada. Mereka mengeluarkan

kaidah-kaidah umum dan hukum-hukum terperinci sesuai dengan pandangan tersebut. Bahkan

mereka membuat kaedah umum yang tidak berdasarkan perspektif wahyu (Al-Quran dan

Hadits).

Diantara kaedah dasar yang sering digunakan adalah : „Tidak ditolak perubahan

hukum karena perubahan zaman‟. „Adat istiadat dapat dijadikan patokan hukum‟.

D. Perbedaan Dengan Moderenisasi

Kata yang lebih dikenal dan lebih populer untuk pembaharuan ialah modernisasi.

Dalam masyarakat Barat kata modernisasi mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha

untuk merobah faham-faham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya agar semua

itu dapat disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadaan-keadaan baru ditimbulkan ilmu

pengetahuan modern. Pikiran dan aliran itu timbul di periode yang disebut Age of Reason atau

Englightenment (Masa Akal atau Masa Terang) 1650 – 1800 M.

Faham ini mempunyai pengaruh besar dalam masyarakat Barat dan segera memasuki

lapangan agama yang di Barat dipandang sebagai penghalang bagi kemajuan. Modernisasi

dalam hidup keagamaan di Barat mempunyai tujuan untuk menyesuaikan ajaran-ajaran yang

Page 8: Konsep Pembaruan Dalam Islam

5

terdapat dalam agama Katolik dan Protestan dengan ilmu pengetahuan dan falsafat modern.

Aliran itu akhirnya membawa kepada sekularisme di Barat.

Pembaharuan dalam Islam mempunyai tujuan yang sama. Tetapi dalam pada itu perlu

diingat bahwa dalam Islam ada ajaran-ajaran yang bersifat mutlak yang tak dapat dirobah-

robah. Yang dapat dirobah hanyalah ajaran-ajaran yang tidak bersifat mutlak, yaitu penafsiran

atau interpretasi dari ajaran-ajaran yang bersifat mutlak itu. Dengan lain kata pembaharuan

mengenai ajaran-ajaran yang bersifat mutlak tak dapat diadakan. Pembaharuan dapat

dilakukan mengenai interpretasi atau penafsiran dalam aspek-aspek teologi, hukum, politik

dan seterusnya dan mengenai lembaga-lembaga. Perkataan pembaharuan atau modernisasi

Islam kurang dapat dipakai yang tepat ialah “pembaharuan atau modernisas dalam Islam”.

E. Skema Materi

KONSEP PEMBAHARUAN ISLAM

TAJDID

KONSEP PEMBAHARUAN

ISLAM (TAJDID) Pengertian Pembaharuan (Tajdid)

Fungsi Tajdid

Latar Belakang Munculnya Tajdid

Perbedaan dan moderninasi

Model pembelajaran

Strategi

Pembelajaran

Metode

Pembelajaran

Media

Pembelajaran

Teknik

Evaluasi

Page 9: Konsep Pembaruan Dalam Islam

6

F. Model Pembelajaran

Model Stimulus – Respons : stimulus adalah informasi lisan dan gerakan yang

menyebabkan adanya rangsangan untuk meresponnya (Sudjana, 2005 : 121). Respon adalah

tanggapan, reaksi, dan jawaban dari stimulus yang diberikan oleh pendidik (Drs. Yadianto,

2001 : 439).

Jadi, stimulus respons adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

mendapatkan respons dari siswa guna mencapai tujuan pembelajaran, kegiatan belajar

mengajar terjadi apabila siswa menerima stimulus kemudian merespons dengan menggunakan

gerak atau dengan tingkah lain yang mengarah kepada penerimaan stimulus.

Dengan kata lain dalam model ini guru menjadi faktor utama, dan guru mempunyai

kedudukan strategis dalam mengembangkan kepribadian siswa dengan kegiatan belajar

mengajar.

Bentuk implementasi terhadap strateginya adalah sebagai berikut:

a) Perencanaan instruksional, yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan

organisasi belajar.

b) Organisasi belajar merupakan usaha menciptakan wadah dan fasilitas atau lingkungan

yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan terciptanya proses

belajar mengajar.

c) Menggerakkan anak didik yang merupakan usaha memancing membangkitkan, dan

mengarahkan motivasi belajar siswa

d) Supervisi dan pengawasan yakni usaha mengawasi, menunjang, membantu,

menugaskan, dna mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perencanaan

instruksional yang telah didesain sebelumnya.

e) Penelitian yang lebih bersifat assesment yang mengandung pengertian yang lebih luas

dibanding dengan pengukuran atau evaluasi pendidikan.

1. Strategi Pembelajaran

Strategi belajar mengajar dapat diklasifikasikan:

a) Konsep dasar strategi belajar;

b) Sasaran kegiatan belajar mengajar;

c) Belajar mengajar sebagai suatu sistem;

d) Hakikat belajar proses belajar;

Page 10: Konsep Pembaruan Dalam Islam

7

e) Entering behavior siswa;

f) Memilih sistem belajar mengajar

g) Pengorganisasian kelompok belajar; dan

h) Pengelolaan proses belajar mengajar.

Kegiatan Belajar Waktu Langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan

Menciptakan suasana

kegiatan belajar mengajar

yang kondusif

Free Test

15 Menit

Siswa mengucapkan salam

pendahuluan dan berdo‟a

Siswa menjawab pertanyaan

tentang pembaharuan

2. Kegiatan Inti

Menjelaskan pengertian

pembaharuan (Tajdid)

Menjelaskan fungsi

Tajdid

Menjelaskan latar

belakang munculnya

Tajdid

Menjelaskan perbedaan

tajdid dengan modernisme

60 Menit

Siswa mampu menjelaskan

pengertian dan fungsi tajdid

Siswa mampu menjelaskan latar

belakang munculnya tajdid

Siswa dapat mengetahui perbedaan

dengan tajdid dengan modernisme

3. Memberikan Post Test 15 Menit Siswa mampu menjawab

pertanyaan sesuai dengan materi

yang diberikan

2. Metode Pembelajaran

Ceramah dan tanya jawab merupakan salah satu metode pembelajaran yang baik

digunakan kepada anak didik yang posisinya sebagai koresponden baru dalam

mempelajari materi tersebut.

3. Media Pembelajaran

Media disesuaikan dengan materi yang akan diberikan. Jadi menurut hemat penulis

yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan ialah buku sumber dan infokus.

Page 11: Konsep Pembaruan Dalam Islam

8

4. Teknik Evaluasi

a) Nama Teknik

Kami menggunakan teknik evaluasi yang berupa tanya jawab dengan

menggunakan instrumen lembaran soal-soal essay. Siswa dinyatakan berhasil jika

tingkat pencapaiannya lebih dari 65%, memberikan remedial jika pencapaiannya

kurang dari 65%.

b) Contoh Instrumen

Isilah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Apa yang dimaksud tajdid?

2. Apa tujuan tajdid?

3. Apa saja fungsi tajdid?

4. Apa perbedaan antara modernisasi dengan pembaharuan?

5. Bagaimana pendapatmu terhadap pembaharuan (tajdid) Islam di Indonesia?

Page 12: Konsep Pembaruan Dalam Islam

9

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan yang telah kami uraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan

bahwa tajdid dalam Islam mempunyai 2 bentuk: Pertama, memurnikan agama -setelah

perjalanannya berabad-abad lamanya- dari hal-hal yang menyimpang dari Al-Qur‟an dan As-

Sunnah. Konsekuensinya tentu saja adalah kembali kepada bagaimana Rasulullah saw dan

para sahabatnya mengejawantahkan Islam dalam keseharian mereka.

Kedua, memberikan jawaban terhadap setiap persoalan baru yang muncul dan berbeda

dari satu zaman dengan zaman yang lain. Meski harus diingat, bahwa “memberikan jawaban”

sama sekali tidak identik dengan membolehkan atau menghalalkannya. Intinya adalah bahwa

Islam mempunyai jawaban terhadap hal itu.

Berdasarkan ini pula, maka kita dapat memahami bahwa bidang-bidang tajdid itu

mencakup seluruh bagian ajaran Islam. Tidak hanya fikih, namun juga aqidah, akhlaq dan

yang lainnya. Tajdid dapat saja dilakukan terhadap aqidah, jika aqidah ummat telah

mengalami pergeseran dari yang seharusnya.

B. Saran

Setelah menyimpulkan hasil penulisan makalah di atas penulis mencoba

mengemukakan beberapa saran:

1. Sebaiknya guru mempelajari materi yang akan disampaikan dengan sungguh-sungguh

agar tidak terjadi salah pemahaman dalam menjelaskan arti yang dimaksud.

2. Dalam proses belajar guru jangan terpaku kepada bahasan dan referensi.

Page 13: Konsep Pembaruan Dalam Islam

10

DAFTAR PUSTAKA

http://www.wahdah.or.id/wis/index.php?option=com_content&task=view&id=305&Itemid=1

93 16/04/2009

http://www.angelfire.com/md/alihsas/tinjauan.html 16/04/2009

http://zuh86.multiply.com/journal/item/4/tajdid 19/04/2009

Mansyur H. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Nasution Harun. 1978. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta : Universitas

Indonesia.

Rahman Fazlur. 2001. Gelombang Perubahan Dalam Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

Ridwan Saidi H. 1983. Islam Pembangunan Politik dan Politik Pembangunan. Jakarta :

Pustaka Panjimas.

__________. 2001. Studi Pundamentalis Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.