konsep laba

48
MATERI TEORI AKUNTANSI BAB 4 “KONSEP LABA“ OLEH : Resta Puspita S. (11080694210) Irene Kristianti (11080694211) Firda Maulidiyah A. (11080694212) Kartika Fahru A. (11080694213) M. Farid M. (11080694214) S1 AKUNTANSI 2011 AA FAKULTAS EKONOMI

Upload: farreed-maulana-malik-ibrahim

Post on 21-Nov-2015

84 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

konsep laba teori akuntansi

TRANSCRIPT

MATERI TEORI AKUNTANSIBAB 4KONSEP LABA

OLEH :

Resta Puspita S.(11080694210)Irene Kristianti(11080694211)Firda Maulidiyah A.(11080694212)Kartika Fahru A.(11080694213)M. Farid M.(11080694214)

S1 AKUNTANSI 2011 AAFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA2014

4.1 PendahuluanMenurut Belkaoui ( 1997 ) konsep laba merupakan suatu pos dasar dan penting yang memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks, seperti1. Sebagai dasar perpajakanOrang pribadi, badan, dan warisam yang belum terbagi termasuk objek pajak. Cara pengukuran atau perhitungan pajak untuk badan berdasarkan laba yang diperoleh selama periode tertentu dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh dinas Perpajakan2. Kebijakan Deviden dan laba DitahanSaham yang ditanamkan oleh stakeholder merupakan salah satu modal perusahaan. Imbalan atas penanaman modal saham tersebut berupa deviden yang diberikan perusahaab pasa periode tertentu sesuai dengan laba yang diperoleh perusahaan dan besar presentase saham yang ditanam oleh masing masing stakeholder3. Investasi dan pengambilan keputusanPara Stakeholder mempertimbangkan penanaman sahamnya pada suatu perusahaan salah satunya dengan melihat besarnya laba perusahaan tersebut dan prospek di masa yang akan datang4. Sebagai alat prediktifLaba dapat digunakan untuk estimasi besarnya laba yang akan datang dan peristiwa ekonomi yang akan terjadi5. Sebagai ukuran efisiensi

4.2 Polomik Tentang LabaAgio saham merupakan laba, dengan alasan pokok sebagai berikut1. Biasanya perusahaan membagikan keuntungan dikemudian hari oleh karenanya meminta agio.Penulis berpendapat bahwa agio muncul dari perbedaan harga jual saham dengan harga nominalnya yang telah dibayar investor secara mempertimbangkan secara rasional. Agio merupakan pos lain di luar laba, baik laba ditahan maupun laba tahun berjalan2. Dikarenakan agio bukan modal saham maka prinsip akuntansi secara ketat menangkap agio harus dicantumkan terpisah. Pencantuman agio saham secara terpisah dari perkiraan modal saham otomatis dianggap sebagai laba ( untuk melaksanakan prinsip full disclosure ).3. Dikarenakan boleh membagi deviden dari agio saham maka agio juga merupakan laba4. Agio boleh langsung diterima emitenAgio boleh langsung diterima emiten, namum laba tidak sama dengan penerimaan kas. Laba rugi adalah penghasilan dikurangi biaya, dimana definisi penghasilan dan biaya diatur oleh standar akuntansi. Dari definisi ini, akuntansi menganggap bahwa agio sebagai saham bukan laba. Itu hanya penerimaan kas.Laba Merupakan informasi yang penting dalam suatu laporan keuangan. Angka ini penting untuk 1. Berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan diterima Negara2. Menghitung deviden yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang akan ditahan perusahaan3. Menjadi pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan4. Menjadi dasar peramalan laba maupun kejadian ekonomi di masa datang5. Menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi6. Menilai kinerja/segmen perusasahaan/divisi7. Perhitungan Zakat

4.3 Konsep Konsep LabaKonsep Laba Pada Tingkat StrukturalMenurut FASB Statement Account Concepts No. 1 dalam Hendriksen ( 1997 : 30 ), dikemukakan bahwa laba akuntansi merupakan pengukuran yang baik atas prestasi perusahaan dan dapat digunakan untuk memprediksi arus kas dimana yang akan datang.1. Pendekatan Tranksaksi terhadap pengukuran laba. Jenis Tranksaksinya ada dua yaitu : Pendekatan internal, terjadi karena adanya penggunaan atau konversi dalam perusahaan Pendekatan eksternal, terjadi karena adanya kegiatan transfer aktiva/kewajiban dengan pihak laina. Komponen laba bersih dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara seperti menurut produk atau kelompok pelangganb. Laba yang berasal dari operasi dan tranksaksi ekrternal dapat dilaporkan secara terpisahc. Sebagai dasar penetuan jenis dan kuantitas aktiva dan kewajiban pada akhir perioded. Berbagai la[poran yang dibuat dapat saling melengkapi agar dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam2. Pendekatan kegiatan terhadap pengukuran labaBerdasarkan pendekatan kegiatan, laba dianggap timbul bila terjadi kegiatan tertentu. Misalkan laba dari kegiatan akan dicatat selama proses perencanaan, pembelian, produksi dan penjualan serta penagihan.Kelebihan dari pendekatan ini adalah :a. Pengukuran konsep laba yang berbeda dapat digunakan untuk tujuan yang berbedab. Efisiensi Manajemen dapat diukur lebih baik jika komponen laba dikalsifikasikan menurut berbagai jenis operasi atau kegiatanc. Menghasilkan ramalan yang lebih baik karena pola perilaku yang berbeda dari berbagai jenis kegiatan.

4.4 Konsep Interpretatif Atas Konsep Perilaku LabaMenurut Hendriksen (1997:130), modal adalah persediaan kekayaan yang dapat memberikan jasa di masa yang akan datang, sedangkan laba sebagai arus kas kekayaan atau jasa yang melebihi keperluan untuk mempertahankan modal konstan.Konsep Laba sebagai pemeliharaan kekayaanMenurut PSAK nomor 1 informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumberdaya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumberdaya (IAI 2007).Ekuivalen kas saat berjalanMenurut Hendriksen (1997:141), modal perusahaan merupakan alternatif lain bagi kapitalisasi perusahaan, berfungsi sebagai jumlah uang atau ekuivalen kas dari semua aktiva dikurangi jumlah ekuivalen uang dari kewajiban.Harga masukan historisMenurut Hendriksen (1997:142), konsep pemeliharaan kekayaan yang dianggap sama dengan yang terjadi dalam praktek adalah penggunaan harga masukan dalam arti harga perolehan historis atau harga perolehan (beli) berlaku (dikurangi penyusutan jika perlu).Harga masukan berlakuMenurut Hendriksen (1997:142), bila masukan dinyatakan dalam nilai yang sedang berlaku, maka perhitungan laba sama dengan harga perolehan hstoris, tetapi laba yang dihasilkan mencakup keuntungan dan kerugian pemilikan yang timbul dari perubahan harga, baik keuntungan dan kerugian yang telah terealisasi atau belum melalui penjualan atau pertukaran.Mempertahankan daya beli yang konstanMenurut Hendrikse (1997:143), upaya mempertahankan daya beli yang konstan dengan cara melakukan penyesuaian nilai modal.IkhtisarMengevaluasikan aktiva dan kewaiban total atau tertentu pada awal dan akhir periode.Laba sebagai pengukuran efisiensiMenurut Hendriksen (1997:143), operasi yang efisien dari perusahaan mempengaruhi baik arus dividen yang sedang berjalan maupun penggunaan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan arus dividen di masa yang akan datang.

4.5 Konsep Perilaku LabaImplikasi perilaku laba adalah sebagai berikut :a. Laba sebagai estimasi/alat ramal.Menurut FASB Statement of Financial Concepts No. 1 dalam Hendriksen (1997:145), mengasumsikan bahwa ada hubungan antara laba yang dilaporkan dan arus kas termasuk distribusi kas kepada pemilik. Oleh karena itu hubungan antara laba yang dilaporkan dan distribusi dividen merupakan harapan investor akan laba dimasa yang akan datang. Penggunaan laba yang akan datang banyak digunakanoleh investor sebagai faktor utama dalam meramalkan distribusi dividen di masa yang akan datang.b. Konsep perilaku lainnya.Pengambilan keputusan manajerialManajemen menggunakan informasi laba sebagai alat pengambilan keputusan dan pengendalian jika kerbitreran alokasi dan penandingan diminimalisasi dan dinetralisasi.Teori estimasiTeori estimasi berbeda dengan teori kapitalisasi laba, yaitu dalam hal tingkat hasil pengembalian internal yang digunakan, bukannya suatu tingkat oportunitas. Keungulan teori estimasi adalah tidak memerlukan perubahan besar dari laba akuntansi tradisional.Pendekatan orientasi pemakaiDengan hipotesis pasar yang efisien bentuk semikuat yaitu harga surat berharga mencerminkan sepenuhnya informasi umum mengenai perusahaan, maka pengguna informasi dari laba yang dilaporkan diasumsikan berdasarkan reaksi pasar terhadap informasi tersebut. Beberapa alasan pemakai menginginkan informasi mengenai laba akuntansi :1. Laba akuntansi yang dilaporkan telah menjadi dasar untuk banyak hubunganlegal dan kontraktual di dalam masyarakat.2. Para investor berpandangan bahwa terdapat hubungan antara perubahan dalam laba akuntansi dan arus kas perusahaan termasuk pembayaran dividen.3. Para investor menghendaki informasi laba hanya jika dalam model pengambilan keputusan atau bahwa para investor lain yakin bahwa terdapat relevansi semantik dalam angka laba.

4.6 Laba EkonomiAwal abad 20 Fischer, Lindahl dan Hick menjelaskan sifat-sifat laba ekonomi mencakup tiga tahap sebagai berikut : Physical Income : Konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan, laba jenis ini tidak dapat diukur. Real Income : Ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan terhadap kesenangan fisik. Ukuran yang dapat digunakan adala biaya hidup. Money Income : Merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk mengkonsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup.Konsep Capital MaintenanceMenurut Harahap (2007:298), konsep laba baru ada setelah modal dikeluarkan tetap masih ada atau biaya yang telah tertutupi atau pengembalian modal. Berdasarkan kedua konsep tersebut, dihasilkan empat konsep sebagai berikut :1. Financial Capitala. Money Maintenance yaitu financial capital yang diukur menurut unit uangb. General Purchasing Power Money Maintenance yaitu financial capital yang diukur menurut tenaga beli yang sama2. Physical Capitala. Productive Capacity Maintenance yaitu physical capital yang diukur dengan konsep uang.b. Capitalization atau Present Value Method yaitu jumlah bersih dari arus kas yang diharapkan diterima selama umur ekonomisnya yang didiskontokan pada saat sekarang. Perlu diketahui : Arus kas yang diharapkan dari penggunaan/ penjualan aset tersebut Jangka waktu arus kas tersebut Jumlah sisa umur aktiva tersebut Disconto ratec. Current Entry Price yaitu jumlah kas atau aktiva lainnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan aktiva yang sejenis. Istilah yang sering digunakan : Replacement Cost Used : Jumlah kas yang dibutuhkan untuk mendapatkan aset yang serupa yang memiliki umur pemakaian yang sama di pasaran barang bekas. Reproduction Cost Used : Jumlah kas yang diperlukan untuk mendapatkan aset yang persis sama dengan aktiva yang ada sekarangd. Current Exit Price adalah jumlah kas yang diterima/utang yang dianggap lunas apabila aset tersebut dijual. Umumnya nilai ini bermakna : Harga penjualan yang ada dalam keadaan pasar bebas bukan harga yang timbul karena terpaksa Harga jual pada saat berlangsungnya pengukuran/pencatatane. General Purchasing, Power Productive Capacity Maintenance yaitu physical capital yang diukur dengan unit tenaga beli yang sama

4.7 Konsep Konsep Laba Dan Pemeliharaan ModalMenurut Edward dan Bell (1961:59) dalam Harahap (2007) konsep laba adalah business profit terdiri dari :1. Current operating profit, kelebihan nilai keluaran yang dijual dari harga perolehan2. Realizable cost saving, kenaikan harga perolehan aktiva yang ada di perusahaan selama periode tertentu. Realizable cost saving diganti dengan istilah holding gain and losses karena istilah tersebut lebih dapat diterima oleh akuntan (Kam 1986:235)

Laba ekonomi adalah perbedaan antara present value dari net cash flow yang diharapkan antara dua titik pada suatu waktu tertentu selain additional investment by dan distribution to owner. Laba ekonomi terdiri dari expected income atau distributable cash flow dan unexpected income.Current operating profit sama dengan unexpected income dan holding gain and losses sama dengan unexpected income (Revsine 1979:517). Laba dari konsep Current Cost Accounting merupakan laba ekonomi pada pasar persaingan sempurna.Pemisahan antara current operating profit dan holding gain and losses kurang berarti karena keputusan manajemen secara langsung memengaruhi kedua hal tersebut. Pada pendekatan semantic untuk mengukur laba, modal harus konstan. Modal konstan adalah jumlah yang dapat dikonsumsi seseorang selama suatu periode dan tetap sebaik permulaan pada akhir periode. Konsep modal konstan dikenal dengan Capital Maintenance Concept dan Physical Capital Maintenance.Concept Capital Financial Capital Maintenance memasukkan unsure holding gain and losses. Physical Capital Maintenance Concept tidak memasukkan unsure holding gain and losses. Konsep general Price Level Accounting konsisten dengan Physical Capital Maintenance Concept yang tidak memasukkan keuntungan atau kerugian elemen elemen moneter kedalam komponen laba tetapi dianggap sebagai penyesuaian modal. SFAC 33 menegaskan bahwa keuntungan atau kerugian daya beli atas elemen elemen moneter dan perubahan harga perolehan berlaku bersih dari inflasi tidak boleh dimasukkan dalam laba.

4.8 Akuntansi InflasiKelemahan yang mendasar dari konsep Historical Cost Accounting adalah asumsi bahwa nilai uang stabil atau dengan kata lain perubahan nilai dalam unit moneter tidak material. Adanay kenyataan bahwa harga harga selalu berubah, mendorong para ahli mencari model yang sudah memperhitungkan perubahan tingkat harga. Akuntansi inflasi merupakan suatu proses data akuntansi untuk menghasilkan informasi yang telah memperhitungkan perubahan tingkat perubahan harga,informasi yang dihasilkan menunjukkan ukuran satuan mata uang degan tingkat harga yang berlaku.Perubahan hargaPerubahan harga terjadi apabila harga barang dan jasa berbeda dari harga sebelumnya di pasar yang sama baik dipasar masukan, pasar keluaran atau dikedua pasar itu. Perubahan harga barang dan jasa dapat disebabkan oleh karena perubahan social politik, kemajuan teknologi, pertauran pemerintah dan perubahan daya beli uang. Istilah daya beli mengacu pada kemampuan membeli barang dan jasa dengan sejumlah uang tertentu dibandingkan dengan apa yang dapat dibeli dengan jumlah yang sama pada suatu waktu.Ditinjau dari karakteristik perubahan harga barang dan jasa, ada 3 jenis yaitu perubahan tingkat harga umum, perubahan tingkat harga khusus, dan perubahan tingkat harga relative. Semua perubahan tersebut memiliki dampak terhadap relevansi pengukuran dalam akuntansi yang menggunakan unit moneter sebagai satuan pengukuran.Perubahan harga pada saat realisasi penjualan meliputi tiga jenis perubahan harga yaitu, :a. Perubahan harga dipasarb. Kesempatan yang dibuat produsenc. Kenaikan atau penurunan harga jual

4.9 Akuntansi KonvensionalSeluruh proses akuntansi pada dunia usaha pada umumnya selalu mendasarkan diri pada asumsi adanya stable monetary unit yang mengakibatkan semua transaksi yang terjadi dicatat atas dasar nilai historis. Disisi lain disadari pula bahwa stable monetary unit pada dasarnya tidak ada. Penggunaan nilai historis dalam akuntansi financial disebabkan karena beberapa alasan. Pertama, relevan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Kedua, nilai historis yang berdasarkan data obyektif dapat dipercaya, dapat diaudit, dan lebih sulit untuk memanipulasi bila dibandingkan dengan nilai yang lain. Ketiga, karena telah disepakati berlakunya prinsip akuntansi pada penggunaan nilai historis memudahkan untuk melakukan perbandingan baik antara industry maupun antar waktu untuk suatu industry.Kelemahan penggunaan nilai historis antara lain :a. Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk suatu hal tertentu pada saat tertentu akan dibebani biaya yang didasarkan pada suatu nilai uang yang telah ditetapkan beberapa periode yang lau saat pencatatan terjadinya biaya tersebutb. Nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai nilai yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan perkembangan harga daya beli uang terahir.c. Alokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi akan dibebankan terlalu kecil dan mengakibatkan laba dihitung terlalu besard. Laba/rugi yang terjadi yang dihasilkan oleh perhitungan laba/rugi yag didasarkan pada asumsi adaya stable monetary unit tersebut tidaklah riil apabila diukur dengan perkembangan daya beli uang yang sedang berlangsunge. Perusahaan tidak akan mempertahankan real capitalnya dan ada kecenderungan terjadinya kanibalisme terhadap modal sehubungan dengan pembayaran pajak perseroan dan pembagian laba yang lebih besar daripada semestinyaf. Menyalahi mathematical principle Karena berbagai himpunan yang tidak sama dijumlahkan menjadi satu.

4.10 Model Akuntansi Pada Masa InflasiUntuk menyelesaikan masalah penyajian informasi keuangan berkaitan dengan adanya perubahan harga ada beberapa konsep yang dapat diterapkan yaitu a. Konsep Current Cost Accounting (Replacement Cost Accounting ataupun Current Reproduction Value Accounting). Konsep ini mempertahankan satuan pengukuran tetapi menyimpang dari Historical Cost Accounting.b. Konsep Constant Dollar Accounting (Stabilized Accounting ataupun General Price Level Accounting atau Current Purchasing Power Accounting). Konsep ini merubah satuan pengukuran tetapi mempertahankan model pelaporan atas dasar Historical Cost.c. Konsep lain yang tidak banyak penganutnya yaitu konsep penyesuaian laba terhadap pengaruh inflasi oleh Profesor Lawson (Hadibroto 1987:127).Konsep General Price Level AccountingMasalah akuntansi yang berhubungan dengan perubahan harga pertama kali disajikan secara sistematis dalam artikel Effects of Inflation on German Accounting (Sweenet 1927:180-191). Gagasan ini timbul dari pentingnya kualitas informasi yang disediakan oleh akuntan untuk manajemen dan para pemakai informasi keuangan lainnya. Masalah dasar dalam perusahaan (Edwards dan Bell 1961:20) adalah (1) berapa jumlah aktiva yang seharusnya tersedia pada suatu waktu? (2) dalam bentuk apa sebaiknya aktiva tersebut dimiliki? (3) bagaimana seharusnya aktiva tersebut dibiayai? Masalah itu bila diperhatikan merupakan masalah ekspansi, masalah komposisi aktiva, dan masalah pendanaan. Informasi akuntansi akan bermanfaat bila data tersebut dibandingkan antar periode. Masalah yang timbul dalam menerapkan General Price Level Accounting adalah penyusunan laporan keuangan pada tahun tertentu, penggunaan indeks dan masalah penggolongan pos moneter dan pos non moneter (Rosenfield 1981:116).Tujuan Konsep General Price Level AccountingTujuan konsep General Price Level Accounting tidak dimaksudkan untuk menggantikan Historical Cost Accounting. Metode ini bertujuan untuk menunjukkan akibat perubahan harga terhadap posisi dan hasil uasaha perusahaan yang ditunjukkan sebagai informasi tambahan terhadap laporan yang disuusn dengan Historical Cost Accounting. Tujuan General Price Level Accounting adalah (1) Metode ini menyajikan informasi tentang akibat perubahan harga terhadap usaha perusahaan. (2) General Price Level Accounting meningkatkan daya banding dari laporan keuangan antar periode dalam suatu perusahaan (3) General Price Level Accounting yang dilaporkan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan Historical Cost Accounting dapat meniadakan pengaruh perubahan harga tanpa struktur akuntansi yang baru. Kontroversi penggunaan General Price Level Accounting (1) Laporan keuangan yang tidak disesuaikan dengan tingkat harga umum atau dengan kata lain disajikan berdasarkan nilai historis tidak mencerminkan kemampuan atau daya beli (2) Conventional Historical Cost Accounting tidak mengukur pendapatan dengan sewajarnya sebagai hasil matching rupiah dalam laporan laba rugi. (3) General Price Level Accounting relatif mudah diterapkan (4) General Price Level Accounting menyediakan informasi yang relevan bagi manajemen dalam evaluasi dan penggunaannya. Relevansi lebih berkepentingan dalam masa sekarang dan masa mendatang. Karena itu, informasi yang didasarkan pada nilai historis dianggap kurang releven untuk tujuan pengmabilan keputusan.Di sisi lain penolakan terhadap General Price Level Accounting didasarkan pada beberapa argumentasi berikut ini (1) kebanyakan studi empiris mengindikasikan bahwa relevansi dari tingkat dari harga umum juga lemah atau dengan kata lain tidak dapat diterima (2) tingkat harga umum merubah rekening hanya untuk perubahan dalam tingkat harga secara umum dan tidak merubah rekening ke dalam tingkat harga tertentu (3) pengaruh atau akibat adanya inflasi akan berbeda dalam setiap perusahaan (4) biaya yang diimplementasikan lebih besar dari nilai pokoknya dalam General Price Level Accounting dibanding benefitnya.

4.11 Laba Akuntansi Dan Ilustrasi Perhitungan LabaLaba Akuntansi dan Money IncomeMoney Income berbeda dengan Accounting Income. Accounting Income adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu. Perbedaan income atau profit sangat sederhana yaitu jika suatu transaksi yang dilakukan sangat sempurna, tidak ada saldo piutang, sisa persediaan atau aktiva tetap. Semua terjual menjadi kas. Untuk kasus seperti ini, laba adalah jumlah kas yang ada setelah semua dikonversikan ke kas pada akhir periode dikurangi dengan jumlah kas (modal awal) pada awal periode. Transaksi perusahaan yang sudah sempurna dilaksanakan, masih banyak lagi transaksi yang belum sempurna pelaksanaannya, yang masih memerlukan pengorbanan lainnya. Dalam konteks ini Kam (1986) memberi dua kemungkinan yaitu :1. Kondisi pasti, dimana jumlah harga atau kas yang akan diterima atau dibayarkan di masa yang akan datang dapat ditentukan.2. Kondisi penuh ketidakpastian, dimana jumlah harga atau kas yang akan diterima atau dibayarkan di masa yang akan datang belum dapat ditentukan secara pasti.Dalam kondisi yang demikian maka harga akan ditetapkan berdasarkan nilai mata uang, dan menentukan harga diantaranya :1. Harga historis2. Harga sekarang atau harga ganti3. Harga nanti, bisa harga ganti nanti4. Harga diskontoDalam akuntansi konvensional masih lebih banyak menggunakan harga historis. Harga ini sangat menentukan dalam perhitungan laba, income atau profit.

Hal-hal yang Mempengaruhi Penentuan LabaMenurut Harahap (2007:301), ada dua hal yang mempengaruhi penentuan laba yaitu sebagai berikut :1. Modal (Capital)Modal adalah aktiva bersih. Laba menaikkan modal atau aktiva bersih. Laba adalah arus kas kekayaan sedangkan modal adalah simpanan kekayaan. Modal bisa berarti financial capital dimana tekanannya adalah nilai uang dari aktiva dikurangi dengan nilai kewajiban yang merupakan kontribusi uang pemilik kepada perusahaan. 2. Replacement Cost IncomeDalam konsep replecement cost income dikenal dua komponen yaitu :a. Current Operating Profit dihitung dari pengurangan biaya pengganti dari penghasilanb. Realized Holding Gain and Loss yang dihitung dari perbedaan antara replacement cost dari barang yang sama. Laba rugi ini dapt dibagi dua, yaitu :1. Yang direalisasi dan accured selama periode itu2. Yang direalisasi pada periode itu tetapi accured pada periode sebelumnyaMenurut Belkaout (1997) Accounting Income dapat dirumuskan sebagai berikut :Pa = X+Y+ZPa : Accounting IncomeX : Current Operating ProfitY : Realisasi dari accured holding gain pada periode iniZ: Realisasi holding gain pada periode itu tetapi accured pada periode sebelumnya Money Income berbeda dengan Accounting Income dalam hal :1) Money Income dihitung berdasarkan nilai replacement cost, sedangkan Accounting Income berdasarkan historical cost.2) Money Income hanya mengikuti gain yang accured pada periode itu.Dengan demikian dapat diketahui bahwa money income dapat dihitung sebagai berikut :Pm = Pa-Z+W Pm : Money IncomePa : Accounting IncomeZ : Realisasi holding gain pada periode itu tetapi accured pada periode sebelumnyaW : holding gain dan loss yang belum direalisasi

Atau bisa juga dihitung sebagai penjumlahan dari :1) Current Operating Profit atau X2) Realisasi dan accured holding gain atau pada periode itu atau Y3) Holding gain dan loss yang belum direalisasi yang accured pada hari ituContoh soal :Dari 1000 unit produk A seharga Rp. 100,00 per unit. Pada akhir 31 Desember 2012 replacement cost adalah Rp. 200,00. Jumlah 1000 unit dijual pada akhir tahun 2013 dengan harga Rp. 300,00 per unit. Harga replacement cost adalah Rp. 250,00/unit.2012 : Accounting Year adalah Rp. 0,00 Pa = X+Y+Z = 0+0+0 = 0,00Money Income adalah Rp. 1.000,00Pm = X+Y+Z = 500+500+0 = 1.000,002013 : Accounting Income adalahRp. 2.000,00Atau 500 + 500 + 1.000Rp. 2.000,00Money Income adalahRp. 1.000,00Atau 500+500Rp. 1.000,00Atau Pa-Z+W2.000 1.000=Rp. 1.000,00Pada tahun pertama accounting income tidak ada laba, namun pada dua periode tersebut accounting income sama dengan money income. Perbedaan antara laba akuntansi dan laba ekonomi dapat dilihat dari rumus sebagai berikut :Accounting Income + Perubahan Aktiva Berwujud yang Tidak Direalisasi - Perubahan Aktiva Berwujud yang Terjadi Awal Periode + Perubahan Nilai Aktiva Tidak Berwujud = Laba Ekonomi

Ilustrasi Perhitungan Laba Untuk membedakan keempat konsep laba diatas, dibawah ini kita berikan contoh sebagai berikut :PT Sipangko Jaya memiliki kekayaan bersih sebesar Rp. 10.000.000,00 pada tanggal 1 Januari 2000 dan pada tanggal 31 Desember 2000 menjadi Rp. 15.000.000,00. Untuk mempertahankan kapasitas produksi fisik yang sebenarnya, diperlukan biaya Rp. 12.500.000,00. Sedangkan tingkat harga umum naik 10 % selama periode itu. Hitunglah laba menurut keempat konsep itu :1) Money MaintenanceNet Asset 31 Des 2000= Rp. 15.000.000,00Net Asset 1 Januari 2000= Rp. 10.000.000,00 -Laba= Rp. 5.000.000,00

2) GPP-Money MaintenanceNet Asset 31 Des 2000= Rp. 15.000.000,00Net Asset 1 Januari 2000 = Rp. 10.000.000,00Penyesuaian GPL= Rp. 1.000.000,00= Rp. 11.000.000,00 - Rp. 4.000.000,003) Productive Capacity MaintenanceNet Asset 31 Des 2000= Rp. 15.000.000,00 Bagian yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas produksi= Rp. 12.500.000,00 - Laba Rp. 2.500.000,00

4) GPP Productive Capacity MaintenanceNet Asset 31 Des 2000= Rp. 15.000.000,00 Bagian yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas produksi dan Penyesuaian GPL= Rp. 13.750.000,00 Rp. 1. 250.000,00

4.12 Laba Menurut Konsep AkuntansiLaba akuntansi disebut sebagai laba komprehensif yang mencakup seluruh perubahan akuitas perusahaan dalam satu periode kecuali yang berasal dari deviden dan investasi pemilik (Statement of Financial accounting concepts no 3 dalam Fischer,Taylor,Leer : 1990). Sedangkan menurut Sofyan Safri, laba akuntansi adalah selisih dari revenue dan expenses dari transaksi pada periode tertentu. Laba dapat dilihat daro 5 sudut pandang yaitu:1. Berdasarkan transaksi yang benar benar terjadi atas hasil dan biaya2. Berdasarkan postutal periodic3. Berdasarkan prinsip revenue tertentu4. Memerlukan perhitungan biaya historis untuk memperoleh hasil tertentu5. Berdasarkan prinsip matching yang mengurangi hasil dengan pengeluaran pada periode tertentuSehingga, dapat disimpulkan bahwa laba menurut konsep akuntansi adalah besarnya angka yang tersisa dari perubahan hasil dengan biaya pada periode akuntansi yang sama. Sedangkan ciri ciri laba akuntansi adalah sebagai berikut :1. Menggunakan konsep periodic2. Seluruh nilai fenomena dan periode yang dapat diukur3. Mengizinkan agregasi berupa input&output4. Perbandingan input dan output menghasilkan sisa5. Angka tersebut dapat digunakan untuk berbagai tujuan

4.13 Hal Hal Yang Perlu Dimasukkan Dalam LabaMenurut Harahap (2007:148), terhadap hal-hal yang perlu dimasukkan dalam laba dengan informasi tambahan bahwa penghitungan laba berdasarkan penilaian tahunan atas perusahaan menimbulkan pertanyaan tentang metode penilaian yang tepat. Keterbatasan yang lebih penting dari prosedur penilaian tahunan adalah ketidakmampuan untuk mengungkapkan sifat dan komposisi laba.Padahal sumber-sumber atau sebab-sebab laba merupakan hal yang penting dalam pengevaluasian secara tepat kemajuan perusahaan. Tetapi beberapa akuntan berpendapat bahwa angka yang disebut laba bersih untuk periode harus mencakup semua kejadian ekonomi yang dicatat dan bahwa laba yang timbul dari sumber khusus harus dijelaskan secara tepat . Kontroversi ini telah menghasilkan dua konsep laba dan posisi lanjutan yang disyaratkan dalam Accounting Principles Board Opinion No.30 dan FASB Statement No. 16 antara lain :1. Konsep laba operasi berjalanMerupakan konsep yang memusatkanpada pengukuran efisiensi usaha perusahaan yang mengacu pada pemanfaatan secara efektif sumber daya perusahaan dalam menjalankan usaha dan dalam menghasilkan laba.Faktor-faktor yang berkaitan, termasuk dalam produksi seperti : tanah, tenaga kerja, modal dan manajemen. Dalam perhitungan laba, penekanan khusus diberikan pada istilah berjalan (current) dan operasi (operating). Hanya perubahan nilai dan peristiwa yang dapat dikendalikan oleh manajemen dan yang berasal dari keputusan periode berjalan yang harus dimasukkan. Dalam konsep laba operasi berjalan terbagi atas beberapa point yakni :a. Laba berulang (rutin) dan tidak berulang (tidak rutin)Pos operasi umumnya didefinisikan operasi usaha yang sifatnya berulang dan non operasi umumnya dianggap tidak teratur dan tidak dapat diramalkan, namun ada pula pos operasi yang tidak terjadi secara berulang. Laba bersih yang didasarkan pada kejadian berulang umumnya lebih berguna bagi para investor dalam meramalkan laba dan arus dividen yang mungkin di masa datang.Kebaikan dan kelemahan pengklasifikasian beban dan kredit laba secara berulang maupun tidak berulang adalah : Kebaikan didasarkan pada meningkatnya penggunaan angka laba bersih dalam pembuatan ramalan oleh para investorKelemahan laba berulang ini termasuk dalam konsep laba all inclusive.b. Penyesuaian periode sebelum (prior periode adjustment)FASB sudah hampir menganut konsep laba all-inclusive untuk tujuan pelaporan tahunan dalam Statement No 16, yang menyatakan bahwa hanya dengan dua pengecualian antara lain : Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan periode sebelumnya, terdiri atas :1) Kesalahan (Error) yakni kesalahan sistematis 2) Kesalahan yang terletak pada obyektivitas dan verifiabilitas laba bersih yang dilaporkan 3) Koreksi estimasi dan pengukuran periode sebelumnya untuk dimasukkan dalam perhitungan laba yang dilaporkan untuk periode berjalan. Kemungkinan adanya functional fixation mengenai angka laba bersih, maka pos yang tidak berulang harus dikeluarkan dengan obyektif tanpa memberi peluang bagi manipulasi laba yang dilaporkan c. Pos luar biasa (extraordinary system) APB Opinion No.30 menyatakan bahwa pos luar biasa (extraordinary system) mencakup kejadian dan transaksi yang tidak berulang (tidak sering) dan tidak biasa (tidak termasuk operasi normal) dan diklasifikasikan dalam pos luar biasaTujuannya untuk membatasi pengguna klasifikasi ini terhadap pos tidak biasa yang dapat mempengaruhi prediktabilitas tetapi tidak memberi peluang bagi manajemen untuk menggunakan kebijakannya dalam menentukan perhitungan laba bersih sebelum pos luar biasa.2. Konsep Laba Sebagai Pertambahan Nilai Merupakan konsep yang memandang perusahaan sebagai kelompok besar yang menaungi pemegang hak atau pihak yang berkepentingan bukan hanya pemilik dan investor melainkan juga karyawan dan tuan tanah sebagai penerima laba perusahaan.Konsep ini menjadi sangat bermanfaat diterapkan pada perusahaan besar yang menafkahi ribuan orang serta memiliki dampak ekonomi dan sosial yang sangat luas diluar kepentingan pemilik dan pemegang saham.Laba pertambahan nilai meliputi : upah, sewa, bunga, pajak, dividen yang dibayarkan, serta laba yang ditahan.Dalam konsep laba sebagai pertambahan nilai dibagi menjadi beberapa point antara lain :a) Laba bersih bagi perusahaan Ini berarti bahwa pemegang saham, kreditor, dan pemerintah adalah pihak penerima manfaat atas perusahaan ditinjau dari pos-pos (beban bunga, pajak penghasilan, pembagian laba) adalah distribusi laba bersih bukan pengurangan sebelum mendapatkan laba bersih Konsep ini memiliki keunggulan ditinjau dari segi pemisahan aspek keuangan perusahaan dari aspek operasi. b) Laba bersih bagi investor Konsep ini menekankan pada perbedaan utama investor dengan pemegang saham maupun pemilik mengenai prioritas hak atas laba dan terhadap aktiva dalam likuidasi. Dengan penekanan pada umur yang tidak terbatas dari kebanyakan dari peusahaan besar . maka hak dalam likuidasi menjadi kurang penting. Sehingga dianggap sama posisinya baik pemegang saham, kreditor jangka panjang serta investor modal permanent.Keunggulan konsep ini adalah: Keputusan mengenai sumber modal jangka panjang merupakan masalah keuangan ketimbang masalah operasi Karena adanya perbedaan struktur keuangan, perbandingan di kalangan perusahaan dapat dilakukan lebih cepat berdasarkan konsep laba ini Memiliki tingkat efisiensi lebih baik atas tingkat hasil pengembalian dari total investasi yang dihitung dengan konsep laba ini c) Laba bersih bagi pemegang sahamMerupakan konsep yang menyatakan bahwa hasil pengembalian (return) bagi pemilik usaha. Namun banyak penulis yang menerapkan pada pendekatan kesatuan usaha, dimana laba akuntansi kesatuan usaha (entity) sebagai kewajiban kepada pemiliknya.Konsep laba bersih bagi pemegang saham juga mendapat dukungan dalam ilmu ekonomi , menurut para ahli ekonomi biasanya memperlakukan laba akuntansi secara statis sebagai total hasil pengembalian bagi pengusaha dalam berbagai perannya sebagai manajer, investor, spekulasi, atau pesewa. Dan terbukti bahwa pemakai laporan akuntansi biasanya menginterpretasikan laba bersih sebagai hasil pengembalian bagi pemegang saham.d) Laba bersih bagi pemilik modal residuDalam perusahaan yang menguntungkan dengan umur tak terbatas, para pemilik modal residu terdiri dari pemegang saham biasa atau investor yang dapat menjadi pemegang saham biasa melalui konversi atau penggunaan hak lainnya. Laba bersih residu menunjukkan tingkat keamanan hak prioritas dan juga menunjukkan jumlah yang tersedia untuk didistribusikan kepada pemegang hak residu.Jadi memandang laba bersih berjalan sebagai hasil pengembalian bagi pemegang saham, namun pemili ekuitas residu potensial harus dipertimbangkan dalam meramal laba dan dividen per lembar saham, maka jumlah yang ditambahkan ke laba yang ditahan dapat dibagi serta oleh para calon pemegang saham biasa ini.e) Ikhtisar Klasifikasi laba bersih menurut pihak penerima laba Berikut ini konsep laba perusahaan perseroan yang diklasifikasi menurut pihak penerima laba:Konsep LabaLaba mencakupPihak penerima laba

Pertambahan nilaiHarga jual produk dikurangi harga pokok barang dan jasa yang diperoleh melalui transferSemua karyawan, pemilik, kreditor dan pemerintah

Laba bersih perusahaanKelebihan pendapatan atas beban, semua keuntungan dan kerugian. Beban tidak mencakup beban bunga, pajak penghasilan, dan pembagian laba yang sebenarnyaPemegang saham, pemegang obligasi, dan pemerintah

Laba bersih bagi investasiSama seperti laba bersih perusahaan, tetapi sesudah dikurangi beban bunga dan pembagian laba.Pemegang saham dan hutang jangka panjang

Laba bersih bagi pemegang sahamLaba bersih bagi investor dikurangi beban bunga dan bagian labaPemegnag saham (Saham preferen dan saham biasa)

Laba bersih bagi pemilik ekuitas residu (residual equity holders)Laba bersih bagi pemegang saham dikurangi deviden preferenPemegang saham biasa yang ada dan yang potensial kecuali jika pembayaran prioritas tidak dapat dipenuhi

4.14 Ikhtisar Konsep Laba PerusahaanKonsep laba yang paling tepat untuk pelaporan operasi keuangan perusahaan utamanya ditentukan oleh tujuan dari penerima ikhtisar data akuntansi dan makna interpretif laporan.Konsep dasar interpretif adalah sebagai berikut :1. Konsep penjagaan kekayaan sebagai hal pokok karena ditunjang oleh teori ekonomi 2. Laba bersih dan komponennya sebagai ukuran efisiensi (pemanfaatan optimum sumber daya yang terbatas) manajemen Tujuan pelaporan laba menjadi 3 1. Tujuan umum : laba harus sesuai dengan aturan dan prosedur yang logis serta konsisten secara internal 2. Tujuan jangka panjang laba harus berhubungan dengan observasi dunia nyata 3. Tujuan utama : sebagai sarana estimasi bagi para investor Analisis terhadap APB Opinion No.30 mengisyaratkan format perhitungan laba rugi sebagai berikut :Laba dari operasi yang berkesinambungan sebelum pajak penghasilan, pos luar biasa dan pengaruh kumulatif perubahan prinsip akunansi .......................xxxxxPenyisihan untuk pajak penghasilan .................................................xxxxxLaba dari operasi yang berkesinambungan dan pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi.......................................................xxxxxRugi atas pelepasan segmen, termasuk atas penyisihan untuk rugi operasi selama periode penghentian(dikurangi pajak penghasilan Rp...).............................................................xxxxx Pos luar biasa (dikurangi beban pph) ................................................xxxxxPengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi terhadap tahun-tahun sebelumnya (dikurangi beban pph)...................................................xxxxxLaba bersih .......................................................................................xxxxx

4.15 Laba Menurut Konsep AkuntansiMenurut Belkaoni (1986), definisi tentang laba itu mengandung lima sifat berikut ini: Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yang timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodiklaba itu artinya merupakan prestasi perusahaan saat itu Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil. Laba akuntamsi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi biaya yang diterima/dikeluarkan dalam periode yang sama.Most menambahkan ciri-ciri laba akuntansi sebagai berikut : Laba akuntansi menggunakan konsep periodik Laba akuntansi diperluas bukan hanya transaksi dan termasuk seluruh nilai fenomena dan periode yang dapat diukur Laba akuntansi mengizinkan agregasi kedalam kategori berupa input atau output Oleh karena itu, perbandingan input dan output akan menghasilkan sisa Dengan demikian mayoritas mereka yang berkepentingan terhadap angka itu dapat menggunakannnya untuk berbagai tujuan Beberapa kebaikan dari konsep laba akuntansi adalah sebagai berikut : Dapat terus menerus ditelusuri dan diuji Karena perhitungannya didasarkan pada kenyataan yang terjadi dan dilaporkan secara obyektif, perhitungan laba ini dapat diperiksa (verifiability) Memenuhi prinsip konservatisme, karena yang diakui hanya laba yang direalisasi dan tidak memperhatikan perubahan nilai Dapat disajikan sebagai alat kontrol oleh manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.Namun disamping ada keistimewaan ada kelemahan yang terkandung didalamnya antara lain : Tidak menunjukkan laba yang belm terealisasi yang timbul dari kenaikan nilai. Kenaikan ini ada, namun belum terealisasi Sulit mengakui kebenaran jika dilakukan perbandingan. Hal ini timbul karena perbedaan dalam menghitung cost, perbedaan waktu antara realisasi hasil dan biaya. Penerapan prinsip realisasi, historical cost, dan conservatisme dapat menimbulkan salah pengertian terhadap data yang disajikan Kelemahan laba akuntansi sebagai berikut : Konsep laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas dalam teori akuntansi karena dinilai belum mampu memberi ukuran terbaik untuk menentukan nilai arus jasa , belum sepakat dalam penentuan mana yang masuk dalam perhitungan laba Standart akuntansi yang diterima umum masih mangandung berbagai cara yang berbeda-beda dan mengandung ketidak konsistenan baik antar perusahaan maupun dalam periode tertentu Perubahan tingkat harga telah mengubah arti laba yng diukur berdasarkan nilai historis sehingga perubahan nilai uang atau tingkat inflasi belum diperhitungkan dalam laporan keuangan Kurang bermanfaat untuk keputusan jangka pendek Informasi lainnya di luar data historis dinilai lebih bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan Kurangnya informasi fisik dan perilaku yang membuat informasi laba semakin bermanfaat

A. LOGIKA ILMIAHTeori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta. Seperangkat hipotesis tersebut merupakan hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi ilmiah setara dengan pengertian teori dalam astronomi, ekonomika, fisika , biologi dan sebagainya.Akuntansi dapat dipandang sebagai praktek dan teori, hal ini pada akhirnya dapat bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai pengambil keputusan. Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor social, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi.Teori merupakan kristalisasi dari fenomena empiris yang terjadi yang digambarkan dalam bentuk dalil dalil dan disajikan dalam bentuk kalimat kalimat pendek yang berlaku secara umum. Teori akuntansi dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Teori Akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang didasarkan atas metode ilmiah atau logika. Teori terdiri dari dua bagian pertama, Asumsi asumsi klasik termasuk definisi variabel variabelnya dan logika yang menghubungkan antara variabel tersebut. Kedua, himpunan hipotesis hipotesis yang penting. Sedangkan hipotesis merupakan anggapan awal dari fenomena atau masalah yang akan di analisis. Tujuan dari Teori Akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi.Teori Akuntansi adalah konsep, definisi, serta dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang akan muncul. Teori akuntansi sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang. Pada awal prakteknya bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi. Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatatan yang berlaku dalam praktiknya, semua diizinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat. Oleh karena itu preskripsi akuntansi dikembangkan untuk memecahkan masalah masalah khusus. Secara umum, fungsi utama dari Teori Akuntansi adalah untuk memberikan kerangka pengembangan ide ide baru dan membantu proses pemilihan akuntansi.Teori akuntansi sebagai pendekatan ilmiah. pedekatan ini juga digunakan oleh banyak peneliti atau ahli akuntansi dan dipublikasikan di sebagian jurnal atau akuntansi akdemik.perlu diingat bahwa ini didasarkan pada asumsi ontologi yang pasti (cara kita memandang dunia) yang mana berdampak pada epistemologi yang berbeda ( bagaimana kita belajar) dan metodepenelitian ilmiah untuk kajian yang berbeda.Pendekatan penelitian umumnya digambarkan sebagai pendekatan ilmiah dan merupakan pendekatan yang dominan saat ini digunakan oleh para peneliti di bidang akuntansi, khususnya di Amerika Serikat. Penting untuk dicatat bahwa itu didasarkan pada asumsi ontologis tertentu (cara kita memandang dunia), yang menyiratkan epistemologi yang berbeda (cara kita mengumpulkan pengetahuan) dan metodologi penelitian dan metode yang berbeda. Hal ini, pada gilirannya, mempengaruhi jenis masalah penelitian yang diajukan dan hipotesis yang diuji.Hal ini penting bagi para peneliti akuntansi dengan jelas mengenai asumsi yang mendasari penelitian mereka dan untuk mempertimbangkan apakah pendekatan penelitian alternatif yang lebih tepat.Ada tubuh tumbuh sastra, longgar dicap sebagai penelitian naturalistik, yang sangat penting dari pendekatan yang sangat terstruktur diadopsi oleh ilmiah peneliti. Pendekatan ilmiah diterapkan untuk akuntansi Kesalahpahaman tujuan. Banyak kesalahpahaman tentang ada upaya untuk menerapkan pendekatan ilmiah untuk akuntansi.Beberapa percaya bahwa upaya ini adalah untuk membuat para ilmuwan dari praktisi akuntansi.Pandangan ini, tentu saja, adalah konyol.Seorang ilmuwan adalah salah satu yang menggunakan metode ilmiah dan, oleh karena itu, terutama peneliti.Profesi medis memberikan analogi yang baik dari perbedaan antara peneliti dan praktisi dan penggunaan dan efek dari metode ilmiah.Seorang akuntan yang percaya pada pendekatan ilmiah ingin bukti empiris dan penjelasan logis untuk mendukung praktik akuntansi sehingga praktisi dapat merekomendasikan metode yang paling sesuai untuk situasi yang diberikan berdasarkan bukti ini.Orang menemukan pernyataan yang lebih meyakinkan ketika didukung secara obyektif, bukti empiris dari pernyataan berdasarkan rasionalisasi hanya bisa diperdebatkan. Bahkan, akuntan sering tidak yakin tentang keabsahan apa yang mereka diarahkan untuk meresepkan.

B. PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF1. Teori Sebagai PenalaranTeori dapat dirumuskan berdasarkan model penalaran yang digunakan, artinya bagaimana suatu teori tersebut dihasilkan, apakah melalui argument/penalaran yang berasal dari sesuatu yang bersifat umum ke khusus ( penalaran deduktif ) atau kah berasal dari sesuatu yang bersifat khusus ke umum ( penalaran induktif )a. Penalaran DeduktifPenalaran deduktif dalam akuntansi adalah penarikan dari tujuan dan postulat (generalisasi) menjadi prinsip-prinsip yang spesifik dan logis sebagai dasar penerapan yang konkrit/praktis. Dalam proses deduktif, perumusan tujuan sangat penting karena tujuan yang berbeda akan mensyaratkan struktur yang sama sekali berbeda dan menghasilkan prinsip-prinsip yang berbeda pula. Kelemahan metode deduktif adalah jika postulat dan premis salah. Maka kesimpulannya juga akan salah. Pendekatan ini juga dianggap menyimpang dari kenyataan untuk bisa menurunkan prinsip-prinsip yang realistis dan berguna atau untuk memberikan dasar bagi aturan-aturan praktis.

b. Penalaran InduktifProses induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan pengukuran yang spesifik. Dalam akuntansi, proses induktif melibatkan pengamatan data keuangan perusahaan. Jika terdapat hubungan yang berulang-ulang, maka generalisasi prinsip dapat dirumuskan, sehingga prinsip baru dapat ditemukan. Misalnya, pengamatan terhadap sejumlah perusahaan dapat dibuktikan kecenderungan histories dari penjualan masa lalu merupakan alat ramal yang lebih baik untuk kas yang akan diterima dari pelanggan di masa yang akan datang. Keunggulan pendekatan induktif adalah tidak dibatasi oleh model/struktur yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Peneliti bebas mengadakan pengamatan yang dianggap relevan.Kelemahan dari pendekatan ini adalah : Data mentah mungkin berbeda bagi setiap perusahaan, yang mungkin hubungannya berbeda sehingga sulit untuk menarik generalisasi dan prinsipprinsip dasar. Misalnya, hubungan antara total pendapatan dan harga pokok penjualan mungkin konstan untuk beberapa perusahaan, tetapi hal ini bukan berarti konsep laba kotor histories merupakan pengukuran yang baik untuk meramalkan operasi suatu perusahaan pada masa yang akan datang dalam seluruh kasus. Para pengamat cenderung dipengaruhi oleh ide-ide di bawah sadar mengenai hubungan apa yang relevan dan data apa yang harus diamati. Dengan metode deduktif, penerapan dan aturan-aturan praktis disimpulkan dari postulat dan bukan dari pengamatan praktek. Dengan metode induktif, prinsipprinsip dapat dismpulkan dari praktek terbaik yang sedang berlaku.

C. TEORI NORMATIF DAN DESKRIPTIFa. Teori NormatifTeori normatif mencoba menetapkan data apa yang harus dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus disajikan. Berarti, teori ini menjelaskan apa yang seharusnya dan bukan apa yang sebenarnya disajikan. Pertanyaan normative mencoba mengungkapkan cara terbaik untuk mempertanggungjawabkan suatu transaksi. Sedangkan pertanyaan positif mencoba mengungkapkan bagaimana manajemen dan pihak-pihak lainnya memutuskan cara mana yang terbaik bagi mereka. Teori akuntansi telah didefinisikan sebagai seperangkat prinsip-prinsip logis yang koheren, yang bertujuan untuk : Memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai prinsip-prinsip yang ada sekarang kepada para praktisi, investor, manajer, dan mahasiswa. Memberikan kerangka dasar konseptual untuk mengevaluasi praktik-praktik akuntansi yang ada sekarang. Mengarahkan perkembangan praktek dan prosedur baru.Teori akuntansi merupakan penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang memberikan kerangka acuan umum yang dapat digunakan untuk menilai praktek akuntansi memberi arah pengembangan prosedur dan praktek baru.

b. Teori DeskriptifTeori deskriptif mengemukakan dan menjelaskan informasi keuangan apa yang disajikan dan dikomunikasikan kepada para pemakai laporan keuangan sertabagaimana penyajian dan pengkomunikasiannya. Teori-teori induktif menurut sifatnya biasanya bersifat positif.

D. ARAH PENELITIAN AKUNTANSIa. Pendekatan Pengambilan keputusanPendekatan ini tidak menanyakan informasi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, tetapi lebih berkonsentrasi apakah informasi ini berguna dalam pengambilan keputusan. Orientasinya dapat normative dan deduktifb. Penelitian Pasar modalBanyak penelitian induktif menggambarkan bahwa harga dari saham yang dijual secara umum bereraksi secara cepat terhadap informasi baru.c. Penelitian PrilakuFokus utama penelitian ini adalah bagaimana pengguna informasi akuantnasi menggunakannya untuk membuat keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan. Metode yang digunakan adalah deskriptif, walaupun pendekatan model keputusan adalah normative. Penelitian prilaku terbagi dua:1. Prilaku yang melibatkan pertimbangan dalam pengaturan satu orang2. Eksperimen yang interaktif yang melibatkan lebih dari satu orang dan berefek pada keputusan seseorang pda keputusan orang laind. Teori AgensiPenelitian ini muncul akibat pemisahan kepentingan. Teori agensi ini mungkin deduktif maupun induktif dan banyak mengambil sampel pada penelitian keprilakuan. Teori agensi berfokus pada macam macam biaya dari pemantauan dan melaksanakan hubungan antar beberapa kelompok.e. Ekonomi informasiMeningkatnya biaya dalam mendapatkan informasi akuntansi menjadi lading baru bagi penelitian ekonomi informasi. Ekonomi informasi ermasuk asumsi teori agensi dan situasinyaf. Akuntansi kritisAdalah teori akuntansi yang mempunyai peranana sangat penting dalam menengahi konflik antara perusahaan dan komunitas seperti buruh, konsumen dsb.Akuntnasi kritis terbagi menjadi dua :1. Akunatansi kepentingan umum yang berfokus pada pekerjaan sukarela sebagai penasihat pajak dan keuangan bagi orang yang tak dapat membayar jasa tersebut2. Akuntansi social berfokus pada mengukur dan membawa biaya laporan pendapatan perusahaan lebih terbuka seperti polusi