konsep kenabian dalam doktrin kristen...

88
i KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMON Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Nurdewi Mayang Sari NIM: 1113032100022 JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017M

Upload: doanthu

Post on 03-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

i

KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMON

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Nurdewi Mayang Sari

NIM: 1113032100022

JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017M

Page 2: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi
Page 3: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi
Page 4: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi
Page 5: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

v

ABSTRAK

Nurdewi Mayang sari

Judul Skripsi: “Konsep Kenabian Dalam Doktrin Kristen Mormon ”

Gereja Mormon adalah gereja yang didirikan oleh seorang nabi,pelihat dan pewahyu yaitu Joseph Smith di Utara New York pada tahun 1830. JosephSmith dipanggil untuk memulihkan Injil. Ia membuktikan kelayakannya, diberi misikhusus sebagai seorang nabi Allah. Melalui ia, Tuhan melaksanakan suatu pekerjaanyang besar dan menakjubkan dengan menampilkan Kitab Mormon, memulihkanimamat, menyatakan kebenaran-kebenaran Injil yang berharga, mengorganisasiGereja Yesus Kristus, serta menetapkan pekerjaan Bait Suci.

Kajian pokok studi ini adalah menggambarkan konsep kenabian dalamdoktrin Kristen Mormon. Selain itu penulis juga menjelaskan bagaimana implikasikonsep kenabian dalam doktrin Kristen Mormon. Untuk menjelaskan masalah di ataspenulis menggunakan metode deskriptif dan analisis kristis. Metode deskriptif inidimaksudkan untuk menguraikan masalah yang sedang dibahas mengenai konsepkenabian dalam doktrin Kristen Mormon dengan melakukan pendekatan historis.

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa Kenabian merupakan kunci atasorganisasi gereja untuk menerima proses berlanjutnya pemulihan gereja tersebut.Penganut Mormon percaya terhadap nabi-nabi yang hidup hingga saa tini. Merekapercaya bahwa Joseph Smith dan semua presiden berikutnya dari gereja itu adalahnabi dan wakil Yesus Kristus. Konsep ini merupakan bagian yang tidak terpisahkandari asal dan restorasi Gereja Mormon.

Keyword: Gereja, Mormon, Joseph Smith, Konsep kenabian.

Page 6: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

karunia dan kasih sayang yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Konsep Kenabian dalam Doktrin Kristen Mormon”.

Ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga Alah SWT limpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan umat-Nya.

Merupakan kebahagiaan bagi penulis ketika penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Dengan segenap hati penulis menyadari bahwa tulisan

ini tidak memakan waktu yang sebentar, tenaga yang tidak sedikit, pikiran dan

segenap doa serta berbagai macam usaha telah dicurahkan demi terselesainya satu

karya ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan,

petunjuk bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis

ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang luar biasa kepada semua pihak

yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung, selama

proses masa studi hingga selesainya penulisan skripsi ini.Untuk itu penulis

persembahkan rangkaian kata “TerimaKasih” yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

vii

2. Prof. Dr. Masri Mansoer, M.A, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Prof. Dr. Ikhsan Tangok, M.A, selaku Wadek I bidang Akademik Fakultas

Ushuluddin. Dr. Bustami, M.A, selaku Wadek II bidang Administrasi

Umum. Dr. M. Suryadinata, M.A, selaku Wadek III bidang

Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Media Zainul Bahri, M.A, selaku Ketua Jurusan Studi Agama-Agama

dan Dr. Halimah Mahmudy M.A, selaku Sekretaris Jurusan Studi Agama-

Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan

pelayanan kepada mahasiswanya dengan baik.

5. Dr. Ahmad Ridho, DESA, selaku Penasehat Akademik yang memberikan

arahan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan dengan baik.

6. Ismatu Ropi, M.A.,Ph.D selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga, fikiran dan kesabaran dalam

memberikan arahan, motivasi serta bimbingan kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya telah memberikan

ilmu pengetahuan, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi penulis.

Page 8: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

viii

8. Seluruh Staff Akademik Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

9. Para karyawan/karyawati Perpustakaan Utama dan Fakultas Ushuluddin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan fasilitas dalam

rangka penulisan skripsi ini.

10. Direktur Indonesia Nasional Public Affairs (Humas) Gereja Mormon Agus

Kusumamarmanto, SH dan Jemmy, serta penganut Gereja Mormon

khususnya Gereja mormon di Serpong dan Bogor yang baik hati telah

bersedia mengizinkan penulis untuk penelitian dan menjadi narasumber

dalam skripsi ini serta memberikan banyak referensi buku.

11. Orang tua tercinta Ayahanda Darmansyah dan Ibunda Nurhalena serta

kakak M. Nur Syarif yang selalu memberikan semangat, motivasi, kasih

sayang, dan doa yang tulus untuk kesuksesan penulis. Semoga Allah selalu

melimpahkan rahmat-Nya dan memberikan umur panjang pada mereka.

12. Teman-teman Studi Agama-Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2012. Febi Ayu Darmayanti, Ardi, Siti Maliha, Auliya Nufus,

Eky Almas Oktaviani, Adelina Fauziah, Dita Sopia, Nurul Fitriyani, Heri

Handoko, Mardianto, Riswandi, Agus, Asep, Jarkasih, Aris, Ijang, Laili,

Rini, Ita, Jamil, dkk yang selalu kompak dan saling menyemangati satu

sama lain.

Page 9: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

ix

13. Sahabat-sahabat d’geebers (Nurma, Danik, Nailal, Ranti, Vasthi, Hilda).

Terimakasih atas doa dan motivasinya selama ini.

14. Teman-teman KKN THE ART (Nufus, Nisa, Afwah, Devi, Bn, Fauzi,

Farid, Firman, Fatah, Fahmi, Ucup, Encep,Izhar). Terimakasih atas

semangat dan sarannya.

15. Sahabat tercinta (Nisa, Nita, Salmi, Kak Needa, Kak Muneebah, Salma,

Nazatul) yang selalu bersedia menjadi pendengar yang baik, memberikan

candatawa dan selalu memberikan motivasi untuk lulus ketika penulis

hamper putus asa dalam penulisan skripsi.

Akhirnya penulis hanya bisa berdoa untuk semua pihak yang telah

mendukung penulis baik moril maupun material cukuplah Allah yang membalas

dengan segala kebaikan-Nya. Penulis menyadari masih banyak terdapat

kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu kritik

dan saran yang membangun merupakan sesuatu yang sangat penulis harapkan.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis dan umumnya bagi seluruh

yang membaca.

Tangerang Selatan, 22 Agustus 2017

Nurdewi Mayang Sari

Page 10: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

x

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Romanisasi

Standar Bahasa Arab (Romanization of Arabic) yang pertama kali diterbitkan tahun 1991 dari

American Library Association (ALA) dan Library Congress (LC).

A. Konsonan Tunggal dan Vokal

Arab Indonesia Inggris Arab Indonesia InggrisA A Ṭ Ṭ

B B Ẓ Ẓ

T T ‘ ʻ

Ts Th Gh Gh

J J F F

Ḥ Ḥ Q Q

Kh Kh K K

D D L L

Dz Dh M M

R R N N

Z Z W W

S S H H

Sy Sh ’ ’

Ṣ Ṣ Y Y

Ḍ Ḍ H H

Vokal

Ā Ā Ū Ū

Page 11: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

xi

Ī Ī Aw Aw

Ay Ay - Á Á

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah

Mu’assasah

Mutaʻaddidah

C. Tā’ Marbūṭah(ة)

ṣalāh Biladimatikan

Mir’āt al-zamān Bilaiḍafah

D. Singkatan

Swt : Subḥānahuwa-taʻālá

Saw :ṢallaAllāhʻalayhwa-sallam

ra : RaḍiyaAllāhʻanhu

M : Masehi

H : Hijriyah

QS : al-Qur’an: Surat

HR : HadisRiwayat

h. : Halaman

Page 12: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN.................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN PENULIS………………………………………. iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. iv

ABSTRAK........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR........................................................................................ vi

PEDOMAN TRANSLITERASI……………………………………………… x

DAFTAR ISI........................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah.............................................. 7

C. Tujuan Penelitian.................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian.................................................................. 7

E. Tinjauan Pustaka.................................................................... 8

F. Metodologi Penelitian............................................................. 9

G. Sistematika Penulisan.............................................................. 11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NABI DAN RASUL DALAM

AGAMA-AGAMA SAMAWI

A. Nabi dan Rasul dalam Islam.................................................... 13

B. Nabi dan Rasul dalam Kristen................................................. 24

Page 13: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

xiii

BAB III SEJARAH GEREJA YESUS KRISTUS DARI ORANG-ORANG

SUCI ZAMAN AKHIR (OSZA)

A. Riwayat Hidup Joseph Smith................................................. 32

B. Sejarah Gereja Mormon......................................................... 34

C. Ajaran-ajaran Gereja Mormon............................................... 41

BAB IV KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMON

A. Konsep Kenabian dalam Doktrin Kristen Mormon................. 50

B. Joseph Smith, Nabi Pemulihan............................................... 64

C. Implikasi Konsep Kenabian dalam Doktrin Kristen Mormon... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................. 71

B. Saran....................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 76

Page 14: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Besarnya jumlah organisasi gereja dan yayasan gerejawi di Indonesia,

yang bertentangan mengenai ajaran-ajaran mereka banyak menimbulkan

pertanyaan mengenai asal-usul gereja. Gereja atau kekristenan adalah wujud

keagamaan yang berasal dari luar Indonesia pada umumnya. Karena itu,

berbicara tentang organisasi gereja dan yayasan-yayasan Kristen, pasti

semuanya mempunyai akar dan sumber langsung maupun tak langsung di luar

Indonesia, terutama dari Eropa Barat dan Amerika Serikat. Disatu sisi hal ini

banyak menimbulkan persoalan, antara lain: apakah peranan budaya daripihak

penyebar agama itu maupun pihak yang menerima tidak membuat ajaran

agama itu tercemar bahkan terselewengkan?1 Tetapi disisi lain memang para

penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi dan

berakomodasi dengan budaya pihak penerima itulah ajaran Kristen (Injil

Kristus) dapat disebarluaskan ke seluruh dunia dan umat manusia dapat diajak

untuk menerimanya.

Pada masa setelah Perang Dunia II, yang sering juga disebut sebagai

era post-modernisme,2 muncul berbagai gerakan dan aliran keagamaan baru

(New Religious Movement; NRM). Dalam NRM ini terdapat variasi yang

1Jan S. Aritonang, Belajar Memahami Sejarah di Tengah Realitas (Bandung: Jurnal InfoMedia, 2007), h. 5.

2Era post Modernism adalah pembaharuan-pembaharuan corak/model kehidupan; gayahidup modern;adat hidup modern. Pius Partanto, dkk.,Kamus Ilmiah Populer (Yogyakarta: ArkolaSurabaya, 2001), h. 482.

Page 15: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

2

sangat luas, baik dalam hal pemahaman maupun praktik, mulai dari yang

sangat lembut dan hangat, sampai pada yang sangat keras. Didalam gerakan

atau aliran tertentu terlihat pengaruh atau serapan dari berbagai agama klasik

atau besar: Kristen, Islam, Hindu, Budha, Yahudi, dan sebagainya, yang

kadang-kadang dicampur adukkan, pada umumnya NRM tidak suka terikat

pada ajaran, tatacara, dan sistem organisasi dari agama-agama besar tersebut.

Dari waktu ke waktu jumlah gerakan/perkumpulan dari gerakan NRM, jumlah

penganutnya terus bertambah, dan tidak sedikit dari mereka berasal dari

lingkungan gereja-gereja yang besar, Katolik maupun Protestan.

Sementara itu dikalangan Kristen yang masih tetap mempertahankan

keyakinan yang Asasi (antara lain berpegang pada Alkitab, percaya pada Allah

Tritunggal, yakin bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat dan

bahwa keselamatan hanya pada dia) juga terlihat beberapa perkembangan.

Banyak dari mereka yang sudah tidak suka pada bentuk gereja yang

melembaga (dengan segala peraturan, sistem organisasi, dan tata ibadah yang

baku), misalnya GKI (Gereja Kristen Indonesia), GPI (Gereja Protestan di

Indonesia).3

Hampir semua gerakan menganut pemahaman atas Alkitab dan sangat

menekankan kesalehan. Mereka juga menganut paham kepemilikan kolektif

atas harta benda. Karena jumlah gerakan dan persekutuanini tidak begitu besar

namun pada umumnya mereka mewakili perhatian bangsa itu terhadap

semangat pembaharuan moral dalam kehidupan beragama. Untuk maksud itu

3Jan S. Aritonang, Belajar Memahami Sejarah di Tengah Realitas, h. 48.

Page 16: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

3

mereka menetapkan sejumlah perintah dan larangan yang sangat bernada

moralistis.

Pada tahun 1830-an ‘masa perasaan enak’ berangsur-angsur berganti

dengan ‘masa pertikaian’ (era of controversy). Masa pertikaian itu mula-mula

ditandai oleh ‘seksionalisme’ yaitu jatidiri republik yang belum lama terbentuk

itu mulai dipersoalkan diantara sejumlah negara bagian yang ingin punya hak

dan kedaulatan tersendiri. Sementara itu, ketegangan tentang masalah

perbudakan (diperbolehkan, termasuk oleh agama, atau dilarang) dan juga

‘Nativisme’ (penonjolan asal-usul suku atau bangsa) yang mengancam

kesatuan negara dan bangsa itu.4

Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa situasi keagamaan di

Amerika pada awal abad ke-19 mempersiapkan iklim yang kondusif bagi

perkembangan gerakan-gerakan keagamaan baru. Gereja – gereja utama

(antara lain Episcopal, Metodis, Baptis, Presbyterian, dan

Kongregasionalis)5secara umum lemah, sedangkan kemajemukan dan

kebebasan beragama yang dijamin undang-undang merangsang pengungkapan

rasa keagamaan yang bersifat individual dan independen.

4Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan diSekitar Gereja (Jakarta: PT BPKGunung Mulia, 2016), h. 365.

5Episcopal adalah suatu bentuk tata kelola gereja yang bersifat hierarkis, di manapemimpin otoritas setempatnya disebut Uskup. Metodis adalah salah satu praktik hidup Kristianiyang berawal mula sebagai gerakan pembaharuan di Inggris di bawah kepemimpinan John Wesleydan saudaranya Charles. Baptis adalah nama untuk gereja-gereja di lingkungan Protestan yangdicirikan antara lain oleh penolakannya terhadap baptisan anak (baptisan yang diberikan kepadabayi dan anak kecil). Presbyterian adalah salah satu denominasi di lingkungan gereja-gerejaProtestan, yang berakar pada gerakan reformasi pada abad ke-16 di Eropa Barat. Kongregasionalisadalah jenis pemerintahan gereja yang berpusat pada jemaat atau gereja lokal. Ten Napel, KamusTeologi (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2015), h. 126-253.

Page 17: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

4

Demokratisasi6kebudayaan Amerika, kebangunan besar kedua dan

kebangunan rohani yang merupakan lanjutannya, ikut merangsang dan

meningkatkan individualism religious ini. Ditambah dengan berbagai

pertikaian dan kekhawatiran disepanjang tahun 1830-an, maka lahirlah

gerakan-gerakan baru, terutama dari gereja-gereja Protestan. Salah satu

diantaranya adalah Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir

(OSZA) atau The Church of Jesus Christ of Latter Day Saints. Orang-orang di

luar gereja ini mengenalnya dengan Gereja Mormon.7

Gereja ini didirikan oleh seorang nabi, pelihat dan pewahyu yaitu

Joseph Smith di Utara New York pada tahun 1830.8 Dia tidak mengklaim

sebagai penggagas agama baru tapi menganggap dirinya sebagai pemulih dari

ajaran Yesus Kristus. Pusat gerejaberada di Salt Lake City, Utah New York.

Utah di mana seluruh misi dan cabangnya terpusat di sana.9

Keunikan dalam Mormon ini adalah kepercayaan mereka terhadap

nabi-nabi yang masih hidup hingga saat ini. Joseph Smith merupakan nabi

mereka di era modern, dilanjutkan dengan Bringham Young dan seterusnya

hingga sekarang yang masih hidup adalah Thomas S. Monson. Keunikan

inilah yang membuat rasa penasaran penulis untuk melakukan pengkajian

tentang Mormonisme. Sebelum penulis menjelaskan mengenai kenabian

6Demokratisasi adalah pergerakan untuk merombak bentuk pemerintahan dengan yangdemokratis (penerapan sistem yang demokratis). Pius Partanto, dkk., Kamus Ilmiah Populer, h.106.

7Carol S. Mathews, New Religions (United States of America: Chelsea House Publishers,2005), h. 13.

8Klaus J. Hansen, “ Mormonism,” in Mircea Eliade, ed., The Encyclopedia of Religion,vol. x (New York: Mc Millan Library Reference, 1993), h. 108.

9Reed Smoot, “Church of Jesus Christ of Latter Day Saint,” in Robert M. Mutchins, ed.,Encyclopedia Britanica, vol. 13 (Chicago, William Benton, 1965), h. 795.

Page 18: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

5

dalam mormon, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian nabi

secara umum dan nabi dalam agama lain. Selama ini masyarakat hanya

mengetahui bahwa kata kenabian hanya terdapat di dalam Agama Islam.

Tetapi,juga ditemukan bahwa ada agama lain yang mengakui adanya nabi

meskipun dengan pengertian dan pandangan yang berbeda. Secara umum

dalam agama samawi nabi adalah manusia yang menerima wahyu dari Tuhan

tentang agama dan misinya untuk memberikan petunjuk kepada umat

manusia.

Nabi dalam Islam berdasarkan asal kata dan pengertian pertama, nabi

berarti orang yang memiliki berita, sedangkan menurut asal kata dan

pengertian kedua, nabi berarti orang yang memiliki derajat dan kedudukan

yang tinggi.10 Dalam hal ini seorang nabi adalah seseorang yang ditinggikan

derajatnya oleh Allah dengan memberinya berita (wahyu).11Jadi, seseorang

dikatakan nabi karena mereka adalah makhluk yang mulia atau tertinggi

derajat atau kedudukannya dan mereka adalah orang yang menceritakan suatu

berita yang diberitahu beritanya (lewat wahyu).

Sedangkan dalam Kristen nabi adalah orang-orang yang berbicara

tentang pesan Allah dan menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada bangsa

Israel. Pesan-pesan itu didapatkannya secara khusus, seperti penglihatan

(contoh Zakaria), sesekali dengan bisikan (seperti Yesaya). Nabi-nabi itu

bertugas menegur seseorang yang hidup tidak bermoral atau menyalahi janji

Tuhan, terutama para petinggi Israel agar mereka kembali bertobat. Istilah

10“Kenabian (Nubuwwah) dalam al-Qur’an,”Tafsir al-Qur’an Tematik (Jakarta: LajnahPentashihan Mushaf al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2012), h. 4.

11Abdul Hafidz, dkk., Risalah Aqidah (Ciputat: Aulia Press, 2007), h. 65.

Page 19: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

6

nabi hanya ada pada Alkitab Perjanjian Lama sedangkan dalam Alkitab

Perjanjian Baru dikenal dengan istilah “rasul”, ialah orang yang mendapat

ilham penulisan bagian-bagian dari Perjanjian Baru tidak pada yang lain. Para

rasul dalam Kristen terdiri dari murid-murid Yesus.12

Dalam Kristen Mormon nabi adalah orang yang dipanggil Allah untuk

menjadi wakil-Nya di bumi yang merupakan saksi khusus pagi Kristus, yang

bersaksi tentang keillahian-Nya dan mengajarkan injil-Nya. Sedangkan, nabi

menurut Penatua Harold B. Lee bahwa:

“Dalam arti yang luas, seorang nabi adalah orang yang berbicara,yang diilhami Allah untuk berbicara atas nama-Nya”. MengenaiYesus Kristus, yang terbesar dari antara semua nabi, Tuhanmengatakan kepada Musa, “Seorang nabi akan Kubangkitkanbagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Akuakan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akanmengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkankepadanya” (Ulangan 18:18). Itulah peran yang diberikan kepadasetiap nabi yang dipanggil oleh Allah. Nabi Joseph Smithmenjelaskan bahwa orang yang memiliki kesaksian terhadapYesus “memiliki roh nubuat, dan itu dimiliki oleh seorangnabi.”13

Oleh karena itu, seorang nabi adalah orang yang melalui kuasa Roh

Kudus mengetahui bahwa Yesus adalah Kristus.

Dari penjelasan di atas ketertarikan penulis untuk melakukan

penelitian tentang Konsep Kenabian dalam Doktrin Kristen Mormon ada

beberapa alasan. Pertama, kenabian dalam gereja ini masih terus berlangsung

sampai saat ini, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan ajaran yang

lainnya. Kedua, referensi untuk kajian akademik tentang gereja ini masih

12Abujamin Roham, Ensiklopedi Lintas Agama (Jakarta: PT. Intermasa, 2009), h. 525-526.

13The Church of Jesus Christ of Latter Day Saints, Teachings of the Prophet JosephSmith (Salt Lake City, Utah: Intellectual Reserve, Inc, 1982), h. 269.

Page 20: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

7

sangat jarang, kalaupun ada hanya dalam bahasa Inggris dan juga hanya ada

dalam lingkup gereja ini saja. Berdasarkan alasan tersebut di atas penulis ingin

memaparkan lebih luas lagi dalam bentuk skripsi dengan judul “Konsep

Kenabian dalam Doktrin Kristen Mormon”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, agar

sebuah penelitian ini berfokus pada satu tujuan, maka penulis hanya

membatasi pada pembahasan Konsep Kenabian dalam Doktrin Kristen

Mormon. Yang kemudian, batasan masalah tersebut dirumuskan sebagai

berikut: Bagaimana Konsep Kenabian dalam Doktrin Kristen Mormon ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian mengenai “Konsep Kenabian dalam Doktrin

Kristen Mormon” adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sejarah kemunculan Gereja Mormon.

2. Mengetahui sejarah kenabian dalam Gereja Mormon.

3. Mengetahui ajaran-ajaran Gereja Mormon.

4. Mengetahui kepemimpinan Gereja Mormon.

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan

pemikiran dalam pengembangan khasanah ilmu pengetahuan Fakultas

Ushuluddin, terutama Jurusan Studi Agama-Agama.

Page 21: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

8

D. Tinjauan Pustaka

Dari penelusuran penelitian mengenai Konsep Kenabian dalam

Doktrin Kristen Mormon penulis berkeyakinan bahwa penelitian ini belum

ada yang meneliti baik dalam skripsi, maupun karya ilmiah lainnya. Untuk

menghindari terjadinya plagiarism, berhubung penelitian mengenai ini jarang

sekali dan penulis hanya menemukan dua karya ilmiah, maka penulis

menampilkan beberapa karya ilmiah tentang Kristen Mormon di antaranya

adalah:

Pertama, dalam skripsi James Tangkawarouw Mahasiswa Fakultas

Ilmu Budaya Jurusan Sastra Inggris Universitas Sam Ratulangi Manado tahun

2016 yang berjudul Analisis Koherensi pada Kitab Mormon. Skripsi ini

mendeskripsikan tentang jenis koherensi yang terdapat dalam kumpulan ayat

pada setiap pasal dari pasal satu sampai pasal sembilan pada Kitab Mormon.

Kedua, dalam skripsi Ahmad Paoji Mahasiswa Fakultas Ushuluddin

Jurusan Perbandingan Agama Universitas UIN Syarif Hidayatullah

Jakartatahun 2009 yang berjudul Eskatologi dalam Gereja Yesus Kristus dari

Orang-orang Suci Zaman Akhir (OSZA). Skripsi ini mendeskripsikan tentang

rentetan perjalanan kehidupan manusia dari kematian sampai permuliaan dan

peran yang dimainkan oleh anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang

Suci Zaman Akhir (OSZA).

Page 22: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

9

E. Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah sebagai seperangkat pendekatan yang

menyeluruh untuk mengumpulkan data dan menganalisis masalah-masalah

tertentu yaitu mencakup teknik dan alat.14

1. JenisPenelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif,

pengertian metodologi kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.15

2. Pendekatan

Berhubung penelitian ini mengkaji Konsep Kenabian Dalam Doktrin

Kristen Mormon maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan sejarah (historis) ditinjau dari biografi yang akan

melacak proses awal lahirnya Kristen Mormon dengan demikian penulis dapat

mengetahui masalah lebih jelas.

3. Jenis Data

Guna mencapai maksud dan tujuan dalam penelitian ini, maka penulis

melakukan dengan cara memahami literatur yang ada dan mengumpulkan

data-data serta mengolah data-data tersebut berdasarkan kriteria sumbernya.

Dalam penelitian ini penulis membagi dua sumber data sebagai berikut:

14Matheos Nalle, Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan(Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2001), h. 313.

15Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2007), h. 4.

Page 23: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

10

a. Penulis membaca langsung sumber primer yang diterbitkan oleh gereja

ini diantaranya kitab-kitab standarnya (Al-Kitab, Kitab Mormon,

Ajaran dan Perjanjian, Mutiara yang sangat berharga), Asas-Asas Injil,

dan Ajaran-ajaran Presiden Gereja.

b. Sumber sekunder dalam penelitian ini penulis menggunakan buku-

buku yang membahas tentang Kristen Mormon. Sumber sekunder ini

meliputi buku-buku dari tokoh yang menguatkan dan memberikan

interpretasi dari pemikiran yang ada pada sumber primer.

4. Metode Pengumpulan Data

Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah konsep kenabian dalam

doktrin Kristen Mormon. Maka, dalam pengumpulan data, metode yang

dipakai adalah metode Library Research, yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mencari data informasi dengan bantuan materi buku

dan jurnal yang terdapat di perpustakaan, tentunya yang berkaitan dengan

penelitian ini. 16

Data-data yang berkaitan dengan penelitian tersebut dikumpulkan

melalui studi pustaka atau telaah literature yang berupa buku-buku, jurnal atau

bahan-bahan dokumentasi.

16Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1986), h. 49.

Page 24: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

11

5. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang penulis gunakan adalah metode deskriptif

analitik, yaitu metode yang dilakukan dengan cara menguraikan sekaligus

menganalis data-data yang menjadi hasil pengkajian dan pendalaman atas

bahan-bahan penelitian. Metode deskriptif lebih banyak bekaitan dengan kata-

kata, di mana semua data-data hasil penelitian diterjemahkan ke dalam bentuk

bahasa, baik lisan maupun tulisan. Kemudian, data-data yang berbentuk

bahasa ini dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian sehingga menghasilkan

kesimpulan.17

Dengan menguraikan (deskriptif) dan menganalisa (analitik), penulis

berharap dapat memberikan gambaran secara maksimal atas objek penelitian

(permasalahan) yang dikaji. Hasil dari analisis data disajikan dalam bentuk

narasi.

6. Teknik Penulisan

Dalam menyusun karangan ilmiah ini, penulis menggunakan buku

Pedoman Penulisan Karyailmiah (skripsi, tesis dan disertasi) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality

Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.

17Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu SosialHumaniora Pada Umumnya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 337.

Page 25: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

12

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan karangan ilmiah ini terdiri dari 5

(lima) bab yang dari tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub bab. Diantaranya:

Bab pertamamerupakan pendahuluan yang meliputi, latar belakang

masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua membahas tentang tinjauan umum tentang nabi dan rasul

dalam agama-agama samawi yang terdiri dari dua sub bab. Sub bab petama

membahas mengenai nabi dan rasul dalam Islam. Sub bab kedua, membahas

mengenai nabi dan rasul dalam Kristen.

Bab ketiga membahas tentang Joseph Smith dan Gereja Yesus Kristus

dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (OSZA) terdiri dari tiga sub bab. Sub bab

pertama, membahas tentang riwayat hidupJoseph Smith. Sub bab kedua

tentang sejarah Gereja Mormon. Sub bab ketiga, tentang ajaran-ajaran Gereja

Mormon.

Bab keempat membahas Kenabian dalam Doktrin Kristen Mormon

terdiri dari tiga sub bab. Sub bab pertama, konsep kenabian dalam doktrin

Kristen Mormon. Sub bab kedua, Joseph Smith, nabi pemulihan. Sub bab

keempat membahas tentang implikasi konsep kenabian dalam doktrin Kristen

Mormon.

Bab kelima merupakan kesimpulan dan saran dari tiap-tiap

pembahasan pada bab di atas.

Page 26: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

13

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG NABI DAN RASUL DALAM AGAMA-

AGAMA SAMAWI

A. Nabi dan Rasul dalam Islam

Secara etimologi kata nabiy berasal dari kata (نبي) naba´a-yanba´u-nab´an

نبأ) ینبأ- Kata ini, jika berdiri sendiri, mempunyai banyak pengertian, antara .(نبأ-

lain: ‘bersuara pelan’, ‘naik’ atau ‘tinggi’, dan juga berarti ‘menghindar dan

menjauh’. Dari kata ini muncul bentuk yang lain, seperti anba´a-yunbi´u-inba´an

ینبأ-إنباء) ’yang berarti ‘memberitakan’, ‘memberitahukan’, serta ‘mengusir (أنبأ-

dan ‘mengasingkan’. Nabba´a- yunabbi´u-tanbi’an ( تنبیئا-ینبئ-نبأ ) yang berarti

‘memberitakan dan memberitahukan’.1 Kata nabi disebut sebanyak 75 kali dalam

20 surat, sedangkan kata naba’ disebut sebanyak 29 kali dalam 21 surat.2

Menurut ar-Ragib al-Isfahani3 kata nabi, berasal dari kata naba yang (نبا)

bermakna tinggi sebagai akar dari kata nabi, karena tidak semua orang yang

mendapatkan berita melalui ilham atau al-kasyfas-sufi (intuisi mistik) dapat

1Ahmad Thib Raya, “Nabiy,” dalam Quraish Shihab, ed., Ensiklopedia Al-Qur’an: KajianKosakata, vol. 2 ( Jakarta: Lentera Hati, 2007), h. 678.

2Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci( Jakarta: Paramadina, 1996), h. 304.

3Ar-Ragib al-Isfahaninama lengkapnya Abu al-Qasim al-Husain bin Muḥammad bin al-Mufadhal adalah seorang ahli sejarah, sastra, ilmu balaghah (retorika) dan sya’ir. WahyuniShifaturrahmah Blog, “Pemikiran Ar-Ragib al-Iṣfahani,” artikel ini diakses pada 5 November 2016dari https://wahyunishifaturrahmah.wordpress.com/2010/02/16/pemikiran-al-raghib-al-asfahani-tentang-al-quran-tafsir-dan-tawil/

Page 27: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

14

mencapai kedudukan tinggi sebagai seorang nabi di atas kedudukan semua

manusia lainnya. Sebagaimana Firman Allah:

ورفعناه مكانا علیا

Dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.(Maryam: 57).4

Jadi, nabi secara istilah adalah seseorang yang di beri kedudukan tinggi

oleh Allah SWT. sebagai pengemban amanat-Nya untuk disampaikan kepada

umatnya. 5 Sedangkan menurut Abdul Halim Mahmud 6 setiap orang yang

dijadikan nabi oleh Allah SWTdengan berita dan pengetahuan (wahyu) pasti

memiliki derajat dan kedudukan yang tinggi, sedangkan orang yang memiliki

derajat dan kedudukan yang tinggi tidak mesti mendapatkan berita dan

pengetahuan atau wahyu tersebut.7

Menurut istilah an-nubuwwah adalah penunjukan atau pemilihan Allah

terhadap salah seorang dari hamba-Nya dengan memberinya wahyu. Lafal

nabiyun adalah fa’ilun dengan makna ismu fa’il (nama pelaku) dan bermakna

isim maf’ul (nama penderita). Hal ini terlihat jelas adanya kecocokan antara

makna istilah dengan makna bahasa. Dalam konteks isim fa’il, makna nabi adalah

4 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya(Jakarta: Lembaga Percetakan al-Qur’an Kementerian Agama RI, 2006), h. 309.

5Ahmad Thib Raya, “Nabiy,” dalam Quraish Shihab, ed., Ensiklopedia Al-Qur’an: KajianKosakata, vol. 2, h. 678-679.

6 Abdul Halim Mahmud adalah mantan rektor al-Azhar yang menulis banyak tentangtasawuf.Iadisebut dengan gelar kehormatan, karena kemampuannya yang unik untuk mengintegrasikandimensi eksoteris dan esoteris Islam.

7 “Kenabian (Nubuwwah) dalam al-Qur’an,”Tafsir al-Qur’an Tematik(Jakarta: LajnahPentashihan Mushaf al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2012)h. 4.

Page 28: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

15

pelaku yang memberitakan tentang perkara/hal gaib yang beliau terima melalui

wahyu, atau bermakna orang yang lebih tinggi daripada yang lain karena ia telah

dipilih oleh Allah untuk diberikan wahyu. Sedangkan dalam konteks makna isim

maf’ul adalah ia terkena beban untuk menyampaikan hal-hal atau perkara gaib,

atau bermakna ia menjadi lebih tinggi daripada yang lain karena terpilih sebagai

hamba yang diberi wahyu oleh-Nya.8

Di samping definisi dari kalangan teolog muslim, kalangan filsuf yang

diwakili oleh al-Farabi dan Ibnu Sina mengatakan bahwa manusia memperoleh

kenabian itu dianugerahi akal yang hebat dan kuat serta berdaya suci (al-hads al-

qudsi). Dengan akal yang istimewa itu mereka dapat berhubungan dengan akal

aktif (al-‘aql al-fa’al) yang disebut Jibril dan dapat menerima cahaya atau wahyu

ilahi.9 Dengan kata lain, menurut kedua filsuf itu, manusia yang memperoleh akal

mustafad10tanpa melalui usaha dengan daya imajinasi kompositifnya (al-quwwah

al-mutakhayyilah) itulah manusia yang menerima nubuat yang disebut nabi.11

Untuk memperjelas pembahasan tentang kenabian maka kata nabi akan

disandangkan dengan kata rasul.Kata rasul berasal dari kata al-irsal ( لاإلرسا ), yang

8 Abdurrahman Hasan Habanakah al-Maidani, Pokok-pokok Akidah Islam, terj. A.M.Basalamah (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), h. 224.

9 Kata wahyu ini berasal dari kata waha-yahi-wahyan.Secara etimologi istilah wahyu inimemiliki varian makna. Diantaranya adalah wahyu diartikan sebagai suara, bisikan, isyarat, kecepatan,tulisan,dan kitab. Alimin Mesra, dkk.,Ulum Quran (Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Jakarta, 2005), h.24.

10Akal Mustafad adalah akal yang telah sanggup berfikir tentang hal-hal abstrak tanpa perludaya upaya. Akal seperti inilah yang dapat berhubungan dan menerima limpahan ilmu pengetahuandari akal aktif. Hasyim Syah Nasution, Filsafat Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999), h. 73.

11“Kenabian (Nubuwwah) dalam al-Qur’an,”Tafsir al-Qur’an Tematik, h. 7.

Page 29: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

16

berarti utusan dan pengarahan.12Dalam hal ini seorang rasul adalah seorang yang

diutus oleh Allah untuk menyampaikan misi, pesan (ar-risalah). 13 Dengan

demikian, seorang rasul berarti orang yang mengikuti berita yang diperintahkan

kepadanya.14Dikarenakan Allah telah mengutus dan mengirim mereka dengan

membawa risalah kepada umat mereka, serta membebankan kepada mereka agar

membawa dan menyampaikan risalah tersebut.15 Allah berfirman:

رسلنا تتراثم أرسلنا

“ Kemudian Kami utus rasul-rasul Kami berturut-turut.”(Al-Mu’minun: 44).16

Adapun menurut istilah adalah bahwa ia mempunyai beban berupa syariat-

Nya yang Allah letakkan kepada para nabi-Nya untuk disampaikan kepada para

umat. Dengan redaksi lain bahwa rasul adalah orang (hamba) yang terbebani

syariat Allah untuk disampaikan kepada umat manusia.17Jadi, baik nabi dan rasul

adalah manusia biasa yang dipilih Allah untuk menerima wahyu.

Terdapat perbedaan pendapat dalam menanggapi perbedaan antara nabi

dan rasul.Sebagian ulama mengatakan tidak ada perbedaan antara keduanya,

sedangkan sebagian lainnya yang menjadi pendapat mayoritas, menyatakan

adanya perbedaan antara nabi dan rasul.

12Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul (Jakarta: Ummul Qura, 2014), h. 24.13Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam (Yogyakarta: LPPI, 2001), h. 129.14 Abdurrahman Hasan Habanakah al-Maidani, Pokok-pokok Akidah Islam, terj. A.M.

Basalamah, h. 224.15Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, h. 25.16Kementerian Agam RI, Al-Qur’an dan TerjemahnyaKementerian Agama RI, h. 345.17 Abdurrahman Hasan Habanakah al-Maidani, Pokok-pokok Akidah Islam, terj. A.M.

Basalamah, h. 224-225.

Page 30: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

17

Kelompok pertama, yang tidak membedakan antara nabi dan rasul,

mengatakan bahwa baik nabi maupun rasulsama-sama berasal dari kata yang

memiliki arti berita. Oleh karena itu, nabi adalah orang yang memberitakan

wahyu yang diterimanya, sedangkan rasul adalah orang yang menyampaikan

berita kerasulan (wahyu) kepada umatnya. Selain itu, juga ada pemahaman di

kalangan ulama yang menyatakan bahwa kedua lafal bermakna sama; disebut

nabi karena ia menyampaikan berita penting dari Tuhan kepada umatnya, dan

disebut rasul karena ia diutus Tuhan menyampaikan risalah kepada umatnya.18

Hal ini terlihat dalam surah an-Nisa ayat 165:

ا رسلا مبشرین ومنذرین لئلا یكون للناس على اللھحجة بعد الرسل وكان اللھ عزیز

حكیما

“Mereka kami utus selaku rasul-rasul pembawa berita gembiradan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagimanusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu.”19

Kelompok kedua, yang membedakan antara nabi dan rasul, mengajukan

beberapa argumen antara lain sebagai berikut:

1. Surah al-Hajj/22: 52

وما أرسلنا من قبلك من رسول ولا نبي

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak (pula)seorang nabi sebelum engkau (Muhammad).”20

18 Abdul Aziz Dahlan, Nabi dalam Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: Ichtiar Baru VanHoeve, 1996), h.1276.

19Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 104.

Page 31: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

18

Pakar tafsir, al-Alusi, setelah memaparkan pendapat para ulama tentang

makna nabi dan rasul, menyatakan bahwa adanya kata penghubung (al-‘atf)

antara lafal nabi dan rasul menunjukan adanya perbedaan antara keduanya di

mana kata nabi lebih umum maknanya ketimbang makna rasul.21

2. Surah al-A‘rāf/ 7: 157

الأمي الذي یجدونھ مكتوبا عندھم في التوراة والإنجیل الذین یتبعون الرسول النبي

یأمرھم

“(Yaitu) orang-orang yang mengikuti rasul, nabi yang ummi(tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis didalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka.”22

Penyebutan dua sifat/kedudukan/identitas, baik secara umum (nakirah)

maupun secara definitif (ma’rifah ) bagi seseorang yakni lafal rasul dan nabi

dalam ayat tersebut menunjukkan adanya perbedaan antara kedua

sifat/kedudukan/identitas tersebut.23Menurut al-Alusi, lafal nabi digunakan dalam

kaitannya dengan penerimaan berita/wahyu(naba) dari Allah, sementara lafal

rasul dikaitkan dengan tugasnya menyampaikan wahyukepada umat manusia.

Oleh karena itu, menurut al-Alusi, setiap rasul adalah nabi dan tidak

sebaliknya.Inilah sebab mengapa dalam ayat di atas, lafal rasul lebih dulu disebut

20KementerianAgama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h.338.21“Kenabian (Nubuwwah) dalam al-Qur’an,”Tafsir al-Qur’an Tematik, h. 13.22Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h.170.23Abdul Aziz Dahlan, Nabi dalam Ensiklopedi Hukum Islam, h.1277.

Page 32: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

19

daripada lafal nabi, untuk menunjukkan bahwa rasul lebih khusus dan istimewa

ketimbang nabi.24

Di kalangan jumhur ulama yang membedakan antara lafal nabi dan rasul

sebenarnya terjadi perbedaan pendapat dalam menentukan titik perbedaan antara

nabi dan rasul. Perbedaan antara keduanya yang paling sering dimunculkanialah:

1) Rasul senantiasa memiliki kitab atau lembaran-lembaran yang memuat syariat

baru dan sebagian dari syariat lama yang tidak dianulir (nasakh), sedangkan nabi

tidak selalu memilikinya; 2) Rasul menerima wahyu dengan perantaraan Malaikat

Jibril, sedangkan nabi tidak harus selalu malaikat, tetapi dapat melalui

pemberitahuan dari Allah dengan ilham atau mimpi ketika tidur; dan 3) Rasul

diperintahkan untuk menyampaikan wahyu, sedangkan nabi tidak diperintahkan

untuk menyampaikannya.25Selain itu semua manusia pilihan Tuhan, baik nabi

maupun rasul bagi mereka yang membedakannya harus memiliki ismah.26

Nabi dan rasul semuanya terdiri dari laki-laki, tidak seorangpun nabi dan

rasul dari jenis perempuan. Hak kenabian diberikan kepada kaum laki-laki,

sebagaimana firman Allah:

فاسألوا أھل الذكر إن كنتم لا تعلمونوما أرسلنا قبلك إلا رجالا نوحي إلیھم

“Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad),melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyukepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang

24“Kenabian (Nubuwwah) dalam al-Qur’an,”Tafsir al-Qur’an Tematik, h. 13-14.25Abdul Aziz Dahlan, Nabi dalam Ensiklopedi Hukum Islam, h.1277.26Ali bin Muhammad as-Sayyid as-Sarif al-Jurjani mendefenisikan ismah sebagai malakah

(kekuatan hati) yang terdapat pada diri seseorang yang dapat mencegah dan melarangnya dari berbuatkesalahan dan kemaksiatan.

Page 33: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

20

yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (Al-Anbiya’21:7).27

Hal ini karena Allah menciptakan laki-laki dengan sifat-sifat yang utama,

seperti memiliki kekuatan, kesabaran, mendahulukan akal daripada perasaannya

dan kelebihan-kelebihan lainnya. Oleh karena itu, kaum laki-laki lebih mampu

untuk memikul beban dan penderitaan di dalam menyampaikan risalah ilahiyah

dibandingkan dengan kaum perempuan.28

Manusia-manusia yang terpilih inilah yang pada akhirnya dikenal dengan

para nabi dan rasul, sebagai wakil Tuhan di bumi ini.Namun tetap saja, antara

satu dan yang lainnya memiliki keistimewaan masing-masing yang Tuhan berikan

kepada mereka. Di dalam al-Quran, Allah menjelaskan bahwa antara satu nabi

dengan yang lainnya tidak dibedakan,29 hal ini dijelaskan dalam surah al-Baqarah

ayat 285:

إلیھ من ربھ والمؤمنون كل آمن باللھ وملائكتھ وكتبھ ورسلھ آمن الرسول بما أنزل

لا نفرق بین أحد من رسلھ وقالوا سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإلیك المصیر

“Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkankepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yangberiman.Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (merekamengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antaraseseorangpun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya”, danmereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” Mereka

27Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 322.28Abdul Aziz bin Fathi bin as-Sayyid Aid Nada, Syarah Aqidah ash-Shahihah, terj. Ronny

Mahmuddin (Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2005), h. 78.29Arsyad Abrar, “Nabi Perempuan dalam Al-Qur’an: Kajian Terhadap al-Jami’li Ahkam al-

Qur’an, al-Qurtubi,” (Thesis S2 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 28-29.

Page 34: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

21

berdoa: “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepadaEngkaulah tempat kembali.”30

Banyaknya pendapat tentang perbedaan term nabi dan rasul sebagaimana

dipaparkan di atas, seluruh ulama dari berbagai mazhabsepakat bahwa seorang

nabi atau rasul harus didukung oleh bukti dari Tuhan bahwa ia memang benar-

benar seorang nabi atau rasul yang diutus Tuhan. Bukti kebenaran itu disebut

dengan mukjizat, yaitu suatu hal yang luar biasa dari seorang nabi untuk

membuktikan kebenaran kenabiannya yang disertai tantangan dan tidak dapat

ditandingi. Misalnya, ketika Allah mengirimkan mukjizat kepada Nabi

Muḥammad yakni al-Qur’an dan menjamin kebenaran agama-Nya sampai akhir

zaman.31

Semua nabi dan rasul yang diutus oleh Allah mempunyai tujuan yang

sama yakni menegakkan kalimat tauhid. Untuk lebih jelas tentang tugas para nabi

dan rasul akan dijelaskan di bawah ini, yakni tugas nabi dan rasul adalah sebagai

berikut:

Pertama, berdakwah kepada seluruh makhluk untuk beribadah kepada

Allah.Hal ini merupakan tugas utama, bahkan tugas terbesar yang karenanya

Allah mengutus para rasul yang mulia, yakni mengenalkan makhluk dengan Sang

Khaliq; menunjukkan mereka kepada keimanan terhadap keesaan-Nya; serta

30Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 49.31“Kenabian (Nubuwwah) dalam al-Qur’an,”Tafsir al-Qur’an Tematik, h. 15.

Page 35: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

22

mengkhususkan peribadatan hanya kepada-Nya tanpa yang lainnya. 32 Allah

berfirman:

ولقد بعثنا في كل أمة رسولا أن اعبدوا اللھ واجتنبواالطاغوت

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiapumat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), danjauhilah Thaghut itu.” (An-Nahl: 36).

Kedua, menyampaikan perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-

Nya kepada manusia. Para rasul menyampaikan risalah Allah seperti apa yang

diperintahkan kepadanya tanpa menambahi, mengurangi, mengubah, ataupun

menyembunyikan.33 Sebagaimana firman Allah:

یأیھا الرسول بلغ ما أنزل إلیك من ربك و إن لم تفعل فما بلغت رسالتھ و اللھ

یعصمكمن الناس إن اللھ ال یھدى القوم الكفرین

“Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dariTuhanmu dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkanitu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allahmemelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allahtidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (al-Ma´idah: 67).34

Jadi, para rasul merupakan mediator Allah kepada manusia serta pembawa

wahyu-Nya.Dengan demikian apa yang diturunkan kepada mereka dalam al-

Qur’an, maka rasul menyampaikan kepada mereka (umat manusia). Dalam

menjelaskan tugasnya para rasul berperan sebagai pemberi kabar gembira berupa

32Ali Muhammad Ash-Shallabi, Iman Kepada Rasul, h. 72-73.33Abdurrahman Hasan Habanakah al-Maidani, Pokok-pokok Akidah Islam, h. 237.34Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 119.

Page 36: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

23

rahmat dari Allah dan bahwa Allah akan memberikan keridhaan, pahala dan

balasan surga bagi orang yang beriman; selain itu juga memberi peringatan akan

azab Allah bagi mereka yang tak mau beriman. Allah berfirman:

“Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untukmemberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Siapa sajayang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak adakekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedihhati. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami,mereka akan ditimpa siksa disebabkan mereka selalu berbuatfasik.” (al-An’am 6: 48-49).35

Ketiga, memberi hidayah kepada manusia menuju jalan kebaikan dan

menunjukkan mereka ke jalan yang lurus.Keempat, memberikan teladan yang

baik. Kelima, menjelaskan makna nash yang diturunkan kepadanya sehingga

dapat dipahami.36

Dalam satu riwayat dari Abu Zar al-Giffari 37 salah seorang sahabat

rasulullah disebutkan bahwa dalam suatu dialog rasulullah menjelaskan jumlah

nabi adalah 124.000 orang dan rasul sebanyak 315 orang (HR. Ahmad bin

Hanbal).Akan tetapi, menurut Abu bakr Jabir al-Jaza’iri38 sanad hadis itu tidak

kuat.Ia tetap beranggapan tidak ada informasi yang pasti, baik dari al-Qur’an

35Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h.113.36Abdurrahman Hasan Habanakah al-Maidani, Pokok-pokok Akidah Islam, h. 237-239.37Abu Zar al-Giffari berasal dari suku Ghifar (dikenal sebagai penyamun pada masa sebelum

datangnya Islam).Ia memeluk Islam dengan sukarela, ia salah satu sahabat yang terdahulu dalammemeluk Islam. Ia mendatangi Nabi Muhammad langsung ke Mekkah untuk menyatakankeislamannya dan dikenal sebagai sosok yang setia kepada rasulullah.

38Abu bakr Jabir al-Jaza’iri adalah seorang Syekh, ‘Alim, ahli tafsir, dan seorang dai kepadaagama Allah. Kontribusi beliau dalam berdakwah dan pendidikan sangatlah banyak, beliau jugamemiliki andil besar dalam penulisan karya tulis islami dan ceramah-ceramah. Syaikh Al-Jaza’iri jugatelah banyak melakukan kunjungan ke berbagai negara yang hal itu tidak lain adalah dalam rangkamenyebarkan dakwah islam dan ishlah. Beliau adalah seorang yang fashih, dan ilmunya sangat luas.

Page 37: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

24

maupun hadis tentang jumlah nabi tersebut. Jumlah nabi dan rasul jauh lebih

banyak daripada yang disebut didalam al-Qur’an, karena menurut al-Qur’an

sendiri setiap bangsa sudah turun kepada mereka seorang atau lebih rasul (QS.

16:36). Al-Qur’anhanya mencantumkan nama sebagian dari nabi dan rasul,

sementara yang lainnya tidak disebutkan. 39 Jumlah nabi dan rasul yang

dikemukakan di dalam al-Qur’an sebanyak 25 orang. Mereka itu adalah Adam,

Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Ismail, Lut, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayub,

Zulkifli, Syu’aib, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakaria,

Yahya, Isa, dan Muhammad.40

Al-Qur’an banyak menyebut nama-nama nabi dan rasul yang 25 orang

tersebut dalam berbagai surat dan ayat dengan berbagai tema dan kisah yang

menjadi petunjuk, pelajaran dan contoh teladan bagi umat manusia.41

B. Nabi dan Rasul dalam Kristen

Nabi adalah orang yang menyampaikan pesan yang diterimanya dari Roh

Ilahi. Maka seorang nabi disebut ‘mulut’ (Yahwe), karena mengumumkan kepada

manusia apa yang dipesankan oleh Allah.42 Istilah nabi terdapat pada Alkitab

39Abdul Aziz Dahlan, Nabi dalam Ensiklopedi Hukum Islam, h.1278-1279.40 Ahmad Thib Raya, “Nabi,”in Quraish Shihab, ed., Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian

Kosakata dan tafsirnya, vol. 2, h. 2.41Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, h. 133.42A. Heukeun SJ,“Nabi,”in Ensiklopedi Gereja, vol III (Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka,

1993), h. 199.

Page 38: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

25

Perjanjian Lama sedangkan istilah rasul dijelaskan dalam Alkitab Perjanjian

Baru.43

1. Panggilan nabi dalam Perjanjian Lama

Dalam Perjanjian Lama nabi memiliki peranan paling penting dalam

kehidupan umat Israel. Nabi merupakan suatu jabatan kepada seseorang yang

mengambil tempat utama dan menyolok dalam kehidupan bangsa Israel.

Secara etimologi kata nabi berasal dari bahasa Ibrani navi. Kata navi dapat

dikembalikan ke suatu akar kata akkad yang artinya seseorang yang dipanggil

ataupun seorang yang memanggil yakni kepada manusia atas nama Allah.

Kedua arti tersebut sangat cocok kepada gambaran nabi dalam zaman

Perjanjian Lama.44

Dalam Perjanjian Lama nabi memiliki dua ciri khas yang khusus yaitu:

a. Suatu panggilan dari Allah. Setiap nabi yang dipanggil Allah dan

diberi tugas untuk bernubuat (Yes 6:1-8).45Pemanggilan menjadi

seorang nabi tidak berdasarkan keturunan ataupun dilantik kepada

jabatan tertentu melainkan ketentuan langsung dari Tuhan.

43Abujamin Roham, Ensiklopedi Lintas Agama, h. 525-526.44Benny Hutagalung” Panggilan Nabi dalam Perjanjian Lama.”Artikel diakses pada tanggal 10

Januari 2017 darihttp://benny-hutagalung.blogspot.co.id/2011/12/panggilan-nabi-dalam-perjanjian-lama.html

45Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab (Jakarta: LAI, 2013), h. 271.

Page 39: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

26

b. Sebagai penyampai firman Tuhan kepada manusia lain. Berita

atau firman yang disampaikan bukan suatu karangan manusia

melainkan sesuatu yang diterima dari Allah (bnd. Yer 23:18).

Mengenai kenabian dalam permulaan kerajaan Israel, terdapat tiga

penekanan sebutan bagi seorang nabi yakni :

a) Ish ha Elohim (abdi Allah)

Sebutan ini untuk menyatakan hubungan yang erat dengan

Allah yang juga secara bersamaan sebagai penghormatan terhadap

nabi untuk membedakan kedudukan yang lebih tinggi.

b) Ish ha Ruakh (manusia rohani)

Sebutan ini juga digunakan bagi nabi dikarenakan pekerjaan

yang didasarkan atas kuasa Allah (1 Sam 16:13; Yeh

11:5).Dengan demikian seorang nabi telah bernubuat maka roh

Allah hadir kepada nabi tersebut.

c) Ro’eh (pelihat) dan hozeh (peramal)

Sebutan ini ditujukan kepada seorang nabi yang memiliki

kemampuan dalam melihat masa depan dan meramalkan masa

depan (2 Sam 24:11: 2 Raja 17:13, Yes 28:15).46

Pemanggilan dan pengutusan para nabi merupakan suatu tindakan

Allah demi kepentingan umat-Nya.Hal ini seringkali dikatakan dimulai

46Browning, Kamus Alkitab: a dictionary of the Bible, terj. Liem Kiem Yang, dkk (Jakarta:Gunung Mulia, 2010), h. 281.

Page 40: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

27

dengan suatu peristiwa yang bersifat rahasia dimana Allah berkenan

mengerahkan seseorang menjadi peserta didalam pelaksanaan karya-Nya.Para

nabi tidak bertugas sebagi alat yang pasif, namun sebaliknya mereka

digerakkan secara aktif. Peranan panggilan para nabi juga sebagai pejuang

yang memanggil umat Israel kembali pada prinsip-prinsip yang menjadi

landasan mereka. Dalam tugas mereka menguraikan makna perjanjian dan

makna iman etis serta menerapkan pada situasi zaman mereka. Dengan

demikian sumbangan mereka kepada perkembangan iman Israel merupakan

sumbangan yang penting sekali.Para nabi dengan jelas berbicara pada situasi

di zaman mereka terutama terhadap peringatan-peringatan bimbingan

mengenai masa depan. Hampir setiap nabi tampil pertama-tama sebagai

peramal. Ada tiga dasar praktik-praktik ramalan yang dilakukan para nabi,

antara lain:

1. Bahwa jika orang ingin melakukan pertanggungjawaban moral yang

patut pada masa kini, maka harus sadar akanmasa depan. Ini serentak

menempatkan nubuat Perjanjian Lama di luar bidang ramalan dan

keingin tahuan semata-mata.

2. Nubuat timbul karena para nabi berbicara atas nama yang maha kudus

pemerintah sejarah. Dengan demikian panggilan nabi pertama-tama

adalah untuk mengenal Allah. Dari pengalaman itu munculah kesadaran

pada apa yang akan dilakukan-Nya sementara ia memimpin sejarah

menurut asas-asas yang tidak dapat berubah berdasarkan tabiat-Nya

Page 41: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

28

yang kudus. Ini berarti bahwa sebagai nabi mereka memiliki segala asas

informasi sebab dengan melalui Musa dan keluran dari Mesir Allah

telah mengumumkan nama-Nya untuk selamanya (Kel 3:15).

3. Nubuat tampaknya termasuk gagasan asasi pelayanan kenabian. Ini

tampak dalam Ulangan 18:9 ketika Israel memasuki tanah Kanaan

bukan hanya diperingatkan tentang keburukan orang Kanaan namun

juga tentang para pelaku agama Kanaan seperti peramal. Memang

orang-orang seperti itu terlibat dalam apa yang disebut meramal

keberuntungan. Mereka menawarkan untuk mengetahui masa depan

dengan alat apa saja. Bagi Israel sebagai penggantinya akan ditampilkan

seorang nabi yang akan dibangkitkan Tuhan dari antara mereka.

Keberadaan nabi adalah seorang manusia yang tidak berbeda dengan

sesamanya.Namun nabi memiliki hal khusus yang membedakan mereka

dengan masyarakat biasa.Nabi merupakan abdi Allah yang dipanggil untuk

menyampaikan pesan Allah kepada manusia. Dalam Alkitab Perjanjian Lama

orang pertama yang disebut nabi yakni Abraham. Ia menerima panggilan

khusus dan bersifat pribadi dari Allah.

Di dalam Perjanjian Lama ada nabi-nabi terdahulu dan nabi-nabi

kemudian.Nabi-nabi terdahulu sebagian besar berasal dari zaman pendudukan

kanaan oleh Israel dan masa awal kerajaan, sedangkan nabi-nabi kemudian

berasal dari abad-abad akhir kerajaan yang terpecah itu.Nabi-nabi terdahulu

Page 42: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

29

bersifat lebih historis, mengenai peristiwa-peristiwa sejarah Israel.47Adapun

nabi-nabi terdahulu dimulai dari Yosua, Hakim-Hakim, I dan II Samuel, I dan

II Raja-Raja.48Sedangkan nabi-nabi kemudian lebih bersifat profetik artinya

mengandung lebih banyak pemberitaan nabi-nabi, suatu unsur yang hampir

tidak ada dalam nabi-nabi terdahulu.49 Nabi-nabi kemudian terdiri dari nabi-

nabi besar yaitu Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel sedangkan nabi-

nabi kecil yaitu Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk,

Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi.50

2. Panggilan rasul dalam Perjanjian Baru

Istilah rasul berasal dari kata Yunani yaitu apostolos yang memiliki

arti orang yang diutus, utusan.51 Rasul adalah seseorang yang dipilih Jesus

untuk mewakili-Nya dengan cara khusus untuk memberitakan Injil. 52 Jadi,

dalam Perjanjian Baru rasul-rasul menyaksikan pesan Yesus dan melanjutkan

pekerjaan-Nya. Sebab itu, murid-murid Yesus yang sebanyak 12 orang

(Petrus, Andreas, Yakobus, Yakobus [muda], Yudas Tadeus, Philipus,

Bartolomeus, Matius, Simon, Matias, Thomas, dan Yohanes) disebut

47Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 1: taurat dan sejarah, terj. Werner Tan, dkk (Jakarta:Gunung Mulia, 2012), h. 272.

48Blommendalal, Pengantar Kepada Perjanjian Lama (Jakarta: Gunung Mulia, 1985), h. 65-66

49Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 1: taurat dan sejarah,, h. 273.50Blommendalal, Pengantar Kepada Perjanjian Lama, h. 107.51Browning, Kamus Alkitab: a dictionary of the Bible, h. 380.52Abujamin Roham, Ensiklopedi Lintas Agama, h. 615.

Page 43: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

30

rasul.53Namun demikian, sejumlah petinggi gereja berpendapat bahwa setiap

penyebar ajaran Yesus dapat disebut rasul, seperti halnya Rasul Paulus.54

Keduabelas rasul dipilih dan dididik oleh yesus selama 3 tahun dan

mereka tokoh-tokoh utama di gereja. Yesus memilih dua belas murid secara

khusus untuk memperlihatkan dengan jelas bahwa kedua belas suku Israel

sebagi bangsa terpilih Perjanjian Lama diteruskandalam gereja sebagai Israel

baru. Maka, hubungan Allah dengan umat manusia tidak terjadi lagi melalui

bangsa Yahudi, melainkan melalui gereja yang didirikan Kristus atas dasar

keduabelas rasul dengan Petrus sebagai ketua kelompok itu.55

Petrus merupakan salah seorang murid Yesus yang dihubungkan

pertama sekali dengan penginjilan kepada bangsa non Yahudi. Hal itu yang

menjadi bukti dalam pribadi Petrus sendiri terhadap makna panggilannya

menjadi seorang rasul. Dalam perkembangan selanjutnya makna dan peranan

kerasulan dilanjutkan oleh Paulus. Awal pemanggilan Paulus menjadi seorang

rasul dimulai saat perjalanannya ke Damsyik untuk memburu para pengikut

Kristus. Hal itu dilatarbelakangi atas kebencian Paulus terhadap pengikut

Kristus. Kebencian yang ada pada diri Paulus oleh karena pemahaman yang

fundamental terhadap tradisi luhur Yahudi yang memelihara hukum taurat.

Saat menuju ke Damsyik Paulus mendapatkan suatu peristiwa yang mengubah

seluruh hidup serta karakteristiknya. Dibalik semua kebencian Paulus, Allah

53Browning, Kamus Alkitab: a dictionary of the Bible, h. 381.

55A. Heukeun SJ,“Nabi,”in Ensiklopedi Gereja, vol III, h. 89.

Page 44: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

31

memakainya sebagai seorang rasul dalam mengabarkan Injil kerajaan Allah di

luar kebudayaan Yahudi.56

Karena Paulus memiliki semangat yang besar dalam dirinya dan tidak

mengenal semua tantangan, tidak mengenal lelah, penderitaan dan bahaya

maut (bnd. 1 Kor 4:9-13; 2 Kor 4:8).Kisah para rasul tidak menceritakan kisah

semua rasul.Hanya beberapa dari mereka yang sering disebut yaitu Petrus dan

Paulus.Jadi, masa-masa sesudah Perjanjian Lama berganti Perjanjian Baru.

Kata nabi sudah tidak ditemukan tetapi hanya sebutan rasul.

56Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 3 (Jakarta: Gunung Mulia, 2012), h. 145.

Page 45: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

32

BAB III

SEJARAH GEREJA YESUS KRISTUS DARI ORANG-ORANG SUCI

ZAMAN AKHIR (OSZA)

A. Riwayat Hidup Joseph Smith

Joseph Smith lahir tanggal 23 Desember 1805 di Vermont, anak kelima

dari sebelas anak dalam keluarga Joseph Smith Sr. dan Lucky Mack Smith

dilingkungan keluarga yang menganut paham Universalis.1Iamenghabiskan

banyak waktu untuk bekerja membantu ayahnya dan kakak lelakinya menebang

pohon dan bercocok tanam di tanah pertanian keluarganya.Pada tahun 1816

keluarga Smith pindah ke Manchester, dekat kota Palmyra, bagian barat negara

bagian New York, karena tekanan kemiskinan dan dalam upaya mencari

kesempatan hidup yang lebih baik. Joseph mengakui bahwa ia dipanggil dan

dipilih oleh Allah untuk memulihkan Gereja Yesus Kristus yang sejati. Ia juga

mengakui bahwa ia dan Oliver Cowdery dikunjungi oleh Petrus, Yakobus,

dan Yohanes, (tiga Rasul Yesus Kristus) dan diberi kuasa dan wewenang untuk

bertindak dalam nama Allah serta mendirikan Gereja Yesus Kristus kembali di

atas bumi. Ia mendirikan "Gereja Yesus Kristus" yang kemudian dinamai Gereja

1Universalisme adalah paham yang percaya bahwa semua manusia pada akhirnya akanmendapat bagian pada keselamatan oleh Yesus Kristus. Keselamatan yang didapatkan itu adalahanugerah Allah. Paham ini sudah muncul di Eropa selambat-lambatnya pada abad ke-16 dan meluas keAmerika melalui para kolonis atau imigran Inggris sejak akhir abad ke-18. I. Suharyo, Kamus Teologi(Yogyakarta: Kanisius, 1996), h. 345.

Page 46: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

33

Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (OSZA) atau lebih di kenal

dengan istilah Gereja Mormon. Joseph menikah dengan Emma Hale pada tanggal

18 Januari 1827, yang ditemuinya sewaktu ia bekerja di Harmony Pennsylvania.

Mereka menikah di rumah Pejabat Hukum Lokal Tarbill, di South Bainbridge,

New York.2

Joseph dan Emma memiliki sebelas anak diantaranya lima orang yang

masih hidup dan enam orang sudah meninggal.Ia seorang suami yang setia dan

penyayang terhadap keluarganya, beban berat memimpin gereja tidak

mengalihkan perhatian Joseph dari tanggung jawabnya bagi istri dan anak-

anaknya melainkan meningkatkan kasihnya kepada mereka.Meskipun Joseph

sering kali dianiaya dan terkadang dipenjarakan atas tuduhan palsu, pikiran

pertamanya selalu tertuju kepada keluarganya. Dia menulis kepada istrinya,

Emma, ketika dia dipenjara di Missouri:

"Katakan kepada anak-anak bahwa aku masih hidup danpercayalah aku akan datang serta melihat mereka tak lama lagi.Hiburlah hati mereka sebisamu, dan berusahalah untukmenghibur dirimu sendiri sebisamu."3

Kesetiaanya dan penyayang terhadap keluargamembuatnya ia dikenang

oleh semua orang yang menyayanginya.

2Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Mutiara yang SangatBerharga;Joseph Smith-Sejarah pasal 57-59 (Jakarta: Gereja OSZA, 2010), h. 80.

3Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, “Joseph Smith,” artikel diaksespada 18 November 2016 dari https://www.mormon.org/ind/joseph-smith

Page 47: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

34

B. Sejarah Gereja Mormon

Gerakan ini berawal dari kegelisahan Joseph Smith dalam memilih agama.

Sebagian anggota keluarga Joseph menjadi anggota Gereja Presbyterian dan

sebagian lagi menjadi Metodis, sambil tetap memelihara ‘kepercayaan rakyat’

pada masa itu. Semula Joseph Smith tidak berminat besar pada agama atau gereja,

malah ia tidak bergabung dalam persekutuan agama.Gerakan keagamaan itu

membuat Joseph Smith berada dalam kebingungan, lama-kelamaan pikirannya

cenderung kepada sekte Metodis. Namun, begitu besar kebingungan dan

pertengkaran di antara golongan agama yang berbeda-beda itu, membuat Joseph

smith menarik kesimpulan tentang siapa yang benar dan siapa yang salah. Suatu

hari ia membaca surat Yakobus 1:5 yang berbunyi:

“Tetapi apabila di antara kamu ada yang kurang hikmat,hendaklah dia menanyakan kepada Allah, yang memberikankepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit maka hal itu akan diberikan kepadanya.” 4

Ayat tersebut sangat berkesan baginya dan ia merenungkan berulang-

ulang serta pada akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa ia harus tetap berada

dalam kegelapan dan kebingungan atau menanyakan kepada Allah. Dengan tekad

yang kuat akhirnya ia pergi ke hutan untuk melakukan percobaan. Di tengah

hutan ia berlutut dan mulai menyatakan keinginan hatinya kepada Tuhan. Ketika

ia melakukan itu, tiba-tiba ia dicekam oleh suatu kekuatan yang menguasai

seluruh dirinya. Kegelapan telah mengelilingi dirinya dan hampir membuat ia

4Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab(Jakarta: LAI, 2013), h. 271.

Page 48: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

35

binasa. Namun, dengan seluruh kekuatan yang ada, ia berseru kepada Allah

supaya dibebaskan dari kekuatan itu. Pada saat itu ia melihat tepat di atas

kepalanya, suatu tiang cahaya yang lebih terang dari pada sinar matahari yang

perlahan-lahan turun sampai mengenai dirinya. Kegelapan itu telah hilang dan ia

melihat dua orang yang terang dan kemuliannya tidak dapat dilukiskan, yang

berdiri di atas dirinya (di udara). Salah satu dari mereka berkata kepada dirinya,

dan memanggil namanya dan mengatakan (sambil menunjuk yang lain) “Inilah

Putra-Ku yang Kukasihi. Dengarkanlah Dia!”5

Dari kejadian ini, Joseph Smith mendapat jawaban dari kedua orang

tersebut bahwa mereka menyarankan untuk tidak mengikuti gereja atau sekte

manapun karena mereka akan mengajarkan gereja yang sebenarnya. Banyak

orang yang tidak percaya atas kejadian yang dialaminya bahkan ia diejek dan

dikucilkan tetapi itu tidak membuat Joseph putus asa dan membuatnya semakin

yakin atas penglihatannya itu. Kebenaran telah dibukakan Tuhan kepadanya dan

ia harus siap dengan segala cobaan kepadanya.

Pengalaman yang dialami Joseph Smith belum berakhir, pada malamhari

tanggal 23 September 1823 ia didatangi oleh seorang malaikat yang bernama

Moroni.6Tujuan kedatangan Moroni adalah untuk memberitahu Joseph Smith

5Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Presiden GerejaJoseph Smith (Jakarta: Gereja OSZA, 2007), h. 36.

6Moroni adalah nabi terakhir dalam kitab Mormon. Tepat sebelum kematian Mormon, diamenyerahkan sebuah catatan sejarah yang disebut lempengan-lempengan Mormon kepada putranyaMoroni. Moroni menyelesaikan menyusun lempengan tersebut dan menambahkan pasal 8 dan 9 kedalam Kitab Mormon. Moroni menyembunyikan lempengan tersebut di bukit Kumorah. Kemudian iadiutus sebagai makhluk yang dibangkitkan untuk mengungkapkan Kitab Mormon kepada Joseph

Page 49: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

36

bahwa ada tulisan kuno yang ditulis di atas lempengan-lempengan emas,

lempengan ini mengisahkan riwayat penduduk Amerika sebelumnya beserta asal

usulnya.Lempengan tersebut tersembunyi di bukit kecil dekat Desa Manchester

Provinsi Ontario, New York, dimana terdapat bukit yaitu Kumorah.

Tidak jauh dari puncaknya, terdapat sebuah batu yang cukup besar yang

mana terletak sebuah peti yang di dalamnya tersimpan lempengan-lempengan

emas, Urim, Tumim7dan baju Zirah. Kunjungan Moroni terjadi sebanyak 3 kali

setiap tanggal 22 September, segala yang diucapkannya sama persis dengan

perkataan yang pertama. Kemudian pada tanggal 22 September 1827 Joseph

menerima seluruh lempengan-lempengan tersebut dan Urim, Tumimserta baju

Zirah.Ia pun memulai menerjemahkan lempengan-lempengan tersebut yang

dibantu oleh Oliver Cowdery (pengikut pertama Joseph Smith).

Pengalaman berikutnya terjadi pada tanggal 15 Mei 1829, ketika Joseph

Smith dan Oliver Cowdery pergi ke sungai Susquehanna di dekat rumah Joseph di

Harmony untuk berdoa dan bertanya kepada Tuhan mengenai pembaptisan untuk

pengampunan dosa. Di luar dugaan mereka, seorang makhluk yang bernama

Yohanes Pembaptis mengunjungi mereka untuk memberikan kewenangan

pertobatan, pelayanan, dan pembaptisan. Wewenang ini sering disebut Imamat

Harun. Setelah itu Petrus, Yakobus, dan Yohanes menampakkan diri kepada

Smith.The Church of Jesus Christ of Latter Day Saints, The Book of Mormon;KKM 1:1, Morm. 8:1(Salt Lake City , Utah, 2010), h. 718 & 805.

7Urim dan Tumim adalah sebuah alat yang digunakan untuk menerjemahkan catatan suci.Alat ini telah diberikan kepada para nabi, salah satunya Abraham. Henk Ten Napel, Kamus Teologi(Jakarta: Gunung mulia, 2015), h. 321.

Page 50: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

37

mereka di tempat yang samauntuk menganugerahkan wewenang tertinggi

(Imamat Melkisedek) dan menahbiskan mereka sebagai rasul untuk memegang

kunci-kunci kerajaan Allah di atas bumi. Melalui wewenang ini seluruh

pengetahuan, ajaran, rencana keselamatan, dan segala hal yang penting

diungkapkan dari surga.8 Kedua imamat tersebut menjadi dasar bagi

pengorganisasian gereja dan sebagai bukti kebenaran ajaran Gereja Yesus

Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir sampai saat ini.

Pada bulan Juni 1829, Joseph Smith menyelesaikan penerjemahan Kitab

Mormon. Terjemahan tersebut kemudian dicetak dan diterbitkan untuk umum

pada tanggal 26 Maret 1830. Pada tanggal 6 April 1830 di rumah kayu Peter

Whitmer Jr. 9di Fayette, New York, gereja ini diorganisasikan sesuai dengan

wahyu Allah (Ajaran dan Perjanjian 115:4).10Ada 60 orang yang hadir di

sana. Enam di antara pria yang hadir diperkenalkan sebagai anggota pendiri

gereja yang baru yaitu Joseph Smith, Oliver Cowdery, Hyrum Smith, Peter

Whitmer Jr., Samuel Smith, dan David Whitmer. Di bawah kepemimpinan

Joseph Smith , gereja tumbuh di Kanada, Inggris, serta bagian sebelah timur

Amerika serikat, khususnya di Ohio, Missouri, dan Illinois

8Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Pusaka Kita;Sejarah SingkatGereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (Jakarta: Gereja OSZA, 1996), h. 13-15.

9Peter Whitmer Jr. adalah pemimpin awal di dalam gereja yang dipulihkan dan salah seorangdari delapan saksi Kitab Mormon. Tuhan memberikannya petunjuk pribadi dalam Ajaran danPerjanjian 16 serta 30:5-8.

10Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Pusaka Kita;Sejarah SingkatGereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, h. 16.

Page 51: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

38

(Nauvoo).Kepemimpinan Joseph Smith meluas melampaui tanggung jawab

keagamaannya. Di Nauvoo, Joseph terlibat dalam pelayanan kemasyarakatan,

hukum, bisnis, pendidikan, dan militer. Ia menginginkan kota Nauvoo kemajuan

budaya dan madani penduduknya. Pada Januari 1844, Joseph mengumumkan

pencalonan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat alasannya karena Joseph

kecewakepada pejabat negara dan federal gagal menyediakan ganti rugi bagi hak

dan harta milik yang diambil dari para orang suci di Missouri. Pada tanggal 6

April 1841 para orang suci membangun bait suci, membangun bait suci menuntut

para orang suci untuk melakukan pengorbanan yang sangat besar, karena pada

umumnya mereka miskin dengan perpindahan yang terus berlangsung ke kota

yang sedang berkembang. Gereja Mormon berkembang sangat pesat di Nauvoo,

hal ini merupakan ancaman sangat besar bagi masyarakat yang bukan penganut

Mormon. Berbagai upaya dan siasat untuk menjatuhkan gerakan mereka, Joseph

merasa bahwa misi duniawinya sudah mendekati akhir. Ia mengadakan

pertemuan pada bulan Maret 1844 untuk menyerahkan tanggung jawab kepada

Dewan Dua Belas untuk memimpin gereja setelah kematiannya dan mereka

memiliki semua kunci dan wewenang yang diperlukan untuk melakukannya.11

11Wilford Wooddruff, anggota Kuorum Dua Belas menyatakan bahwa ia memberikankesaksian bahwa pada awal musim semi tahun 1844, di Nauvoo, Joseph Smith mengumpulkan semuarasul untuk memberikan kepada mereka tata cara gereja dan Kerajaan Allah. Ia memateraikan ke ataskepala mereka, dan ia memberi tahu bahwa mereka harus menegakkan bahu dan Kerajaan Allah ataumereka akan terkutuk. Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-AjaranPresiden Gereja Wilford Woodruff (Jakarta: Gereja OSZA, 2004), h. 20-22.

Page 52: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

39

Pada tahun 1844 tuduhan pemberontakan dikenakan kepada Joseph, ia

diundang oleh gubernur di sana untuk menghadap pengadilan di kota Carthage

dengan berbagai tuduhan bahwa umatnya terlibat dalam berbagai kerusuhan.

Joseph Smith bersama Hyrum Smith dan dua orang pengikutnya memenuhi

panggilan itu namun, sebelum pengadilan di gelar mereka diinapkan di penjara di

kota itu pada sore hari 27 Juni 1844. Mereka ditembak oleh tentara yang

bersekongkol dengan pengawal penjara setempat. Joseph Smith dan Hyrum Smith

tewas dan kematian mereka dipandang sebagai kesyahidan.

Kematian Joseph Smith dan Hyrum Smith membuat kepemimpinan gereja

kosong. Para anggota gereja mormon terpecah menjadi beberapa kelompok

dengan pemimpinnya masing-masing. Pertama, kelompok yang dipimpin oleh

Sidney Rigdon yang membentuk gerejanya sendiri di Pennsylvania. Di tahun

sebelumnya, ia sudah mulai mengambil sikap yang berlawanan dengan nasehat

Nabi Joseph Smith dan menjauhkan diri dari gereja. Ia menolak bertemu dengan

tiga orang anggota dua belas yang sudah berada di Nauvoo, ia berbicara dengan

sekelompok orang-orang suci yang menghadiri pertemuan hari minggu untuk

memberitahukan tentang penglihatan yang diterimanya di mana ia tahu bahwa

tidak ada seorangpun yang dapat menggantikan Joseph Smith. Ia mengatakan

bahwa seorang pengawas bagi gereja harus ditetapkan, dan pengawas itu adalah

Sidney Rigdon. Kedua, kelompok yang diketuai oleh Brigham Young yang di

perkuat oleh Dewan Dua Belas Rasul. Ketiga, kelompok yang sebagian besar

adalah keluarga Smith (termasuk istrinya, Emma) bersama beberapa pengikutnya

Page 53: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

40

yang membentuk gereja sendiri dengan nama The Reorganized Church of Jesus

Christ of Latter-Day Saintsdi bawah pimpinan Joseph Smith III yang mengungsi

ke Independence, Missouri.12

Gereja Mormon pertama kali dikenal sebagai sebuah yayasan di Indonesia

pada tahun1969. Gereja ini mendaftar ke Departermen Agama Republik

Indonesia sebagai Yayasan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman

Akhir pada tanggal 18 April 1970 dengan No. Dd/P/VIII/25/294/70 dengan akta

notaris No. 22 tanggal 14 April 1970. Pada tanggal 14 Mei 1987 gereja ini

menerima surat keputusan penetapan dari Dirjen Bimas (Kristen) Protestan

Departemen Agama Republik Indonesia dengan No. 63 tahun 1987 tentang

pendaftaran “Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir” yang di

tandatangani oleh Direktur Dirjen Bimas (Kristen) Protestan. Untuk

mengkoordinir pekerjaan misionaris, pada tanggal 1 Juli 1975 diresmikan Kantor

Misi Jakarta-Indonesia di Jl. Senopati No. 115di Kebayoran Jakarta Selatan.13

Pada tahun 1984 gereja ini memiliki 14 buah cabang dengan pejabat- pejabat

gereja yaitu 14 orang pendeta, 37 orang guru Injil, dan 30 orang guru sekolah

minggu serta terdapat lima buah gereja yang permanen. Akan tetapi, gereja ini

12Jan S. Aritonang, BerbagaiAliran di Dalam dan di Sekitar Gereja(Jakarta: PT BPK GunungMulia, 2016), h. 446.

13Dirjen Bimas (Kristen) Protestan, Peta Kehidupan dan Pelayanan Umat Kristen diIndonesia (Jakarta: DEPAG, 1984), h. 151.

Page 54: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

41

telah berada di 14 kota dengan 23 cabang di bawah tiga distrik yaitu Jawa,

Medan, dan Manado.14

Laporan Statistik per 31 Desember 2015 menunjukan terdapat 149 bait

suci yang sedang beroperasi, dengan 3.174 wilayah gereja, 418 misi, 558 distrik,

dan 30.016 lingkungan dan cabang di seluruh dunia. Jumlah keanggotaan gereja

di seluruh dunia terus bertambah tercatat 15.634.199 anggota dengan anggota

baru selama tahun 2015 sebanyak 114.550 orang.15

C. Ajaran-ajaran Gereja Mormon

Pokok-pokok ajaran Gereja Mormon dirumuskan Joseph Smith dalam

dokumen yang dinamakan Articles of Faith (Pasal-pasal Iman), yang dimuat pada

bagian terakhir Kitab Suci ketiga dari gereja ini, yaitu Pearl of Great Price

(Mutiara yang Sangat Berharga). Pasal-pasal kepercayaan yang berjumlah 13

butir sebagai berikut:

1. Kami percaya kepada Allah, Bapa yang kekal, serta Putra-Nya, Yesus

Kristus, dan Roh Kudus.

2. Kami percaya bahwa manusia akan dihukum karena dosa-dosa mereka sendiri, dan

bukan karena pelanggaran Adam.

14Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, “Sejarah Gereja di Indonesia,”artikel diakses pada 24 Desember 2016 dari https://apps.lds.org/cws/id/index.php/about/sejarah-indonesia#

15Brook P. Hales,Laporan Statistik 2015, Liahona, Mei 2016, h. 30.

Page 55: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

42

3. Kami percaya bahwa melalui Pendamaian Kristus, seluruh umat manusia boleh

diselamatkan, melalui kepatuhan pada hukum dan tata cara Injil.

4. Kami percaya bahwa asas dan tata cara pertama Injil adalah: pertama, Iman kepada

Tuhan Yesus Kristus; kedua, Pertobatan; ketiga, Baptisan melalui pencelupan

untuk pengampunan akan dosa-dosa; keempat, Penumpangan tangan untuk karunia

Roh Kudus.

5. Kami percaya bahwa seseorang mesti dipanggil oleh Allah, melalui nubuat, dan

melalui penumpangan tangan oleh mereka yang memiliki kuasa, untuk

mengkhotbahkan Injil dan melaksanakan tata caranya.

6. Kami percaya pada organisasi yang ada di dalam Gereja Zaman Dahulu, yaitu,

rasul, nabi, gembala, pengajar, pemberita Injil, dan sebagainya.

7. Kami percaya pada karunia bahasa, nubuat, wahyu, penglihatan, penyembuhan,

penafsiran bahasa, dan sebagainya.

8. Kami percaya Alkitab adalah firman Allah sejauh diterjemahkan secara benar;

kami juga percaya Kitab Mormon adalah firman Allah.

9. Kami percaya segala yang telah Allah ungkapkan, segala yang sekarang Dia

ungkapkan, dan kami percaya bahwa Dia masih akan mengungkapkan banyak hal

yang besar dan penting berkaitan dengan Kerajaan Allah.

10. Kami percaya pada pengumpulan harfiah Israel dan pada pemulihan Sepuluh Suku;

bahwa Sion (Yerusalem Baru) akan dibangun di Benua Amerika; bahwa Kristus

akan memerintah secara pribadi di atas bumi; dan bahwa bumi akan diperbarui dan

menerima kemuliaan firdausnya.

Page 56: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

43

11. Kami menuntut hak istimewa untuk menyembah Allah Yang Maha Kuasa menurut

suara hati nurani kami sendiri, dan memperkenankan semua orang hak istimewa

yang sama, biarlah mereka menyembah bagaimana, di mana, atau apa yang mereka

kehendaki.

12. Kami percaya untuk tunduk kepada raja, presiden, penguasa, dan pejabat hukum,

dalam mematuhi, menghormati, dan mendukung hukum.

13. Kami percaya harus jujur, benar, suci, baik hati, bajik, dan melakukan kebaikan

kepada semua orang; sesungguhnya, kami boleh berkata bahwa kami mengikuti

petuah Paulus-kami percaya segala hal, kami mengharap segala hal, kami telah

bertahan dalam banyak hal, dan berharap sanggup bertahan dalam segala hal. Jika

ada apa pun yang bajik, indah, atau dikatakan baik atau layak dipuji, kami

mengupayakan hal-hal ini.16

Dari pasal-pasal kepercayaan di atas, ada beberapa ajaran pokok gereja yang

masih belum lengkap.

1. Ketuhanan

Dalam konsep ketuhanan, sebagaimana terdapat dalam pasal-pasal

kepercayaan yang pertama, Gereja Mormon meyakini bahwa Allah (Bapa

Surgawi), Yesus Kristus, dan Roh Kudus adalah pribadi yang berbeda tetapi

dengan tugas ketuhanan yang sama yaitu menyelamatkan manusia menuju kepada

kebahagian. Menurut Joseph Smith, Allah adalah manusia yang dipermuliakan

serta disempurnakan, seseorang yang berdaging dan bertulang. Tubuh-Nya dapat

16Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Mutiara yang Sangat Berharga,h. 88-89.

Page 57: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

44

diraba dan terdapat jiwa yang kekal. Yesus Kristus adalah satu-satunya putra

sulung Allah yang telah bersedia untuk menjadi penebus dosa manusia.17 Adapun

Roh Kudus adalah anggota ketiga tubuh ketuhanan. Dia adalah pribadi roh, tanpa

tubuh yang berdaging dan bertulang. Dia sering dirujuk sebagai Roh, Roh Kudus,

Roh Allah, Roh Tuhan, atau Sang Penghibur.

Ketiganya (Allah/Bapa Surgawi, Yesus, dan Roh Kudus) satu sama lain

terpisah dan tidak pernah bersatu atau dalam istilah umum disebut

trinitas.KaumMormon tidak mengakuinya mereka menyatakan bahwa Allah dan

Yesus adalah dua pribadi yang tidak sama. Bahwa Yesus sebagai Yehuwa, yang

pertama lahir dari antara roh-roh yang sudah ada sebelumnya, Yesus lahir bukan

tanpa campur tangan manusia , bahwa manusia itu adalah Allah, Allah Bapa

adalah manusia yang mempunyai hubungan jasmani dengan Maria,dan manusia

super yang dapat menjelma secara badaniah, memiliki kekuatan yang jauh lebih

besar daripada manusia biasa. Kemungkinan manusia lain juga akanakan dapat

menjadi tuhan dengan kekuatan yang dimilikinya, termasuk orang yang

meninggal. sehingga lahirlah Yesus atau Yehuwa.18

2. Kenabian

Kenabian tidak pernah putus sampai akhir zaman. Para nabi dalam Gereja

Mormon hidup diantara para jamaah gereja ini. Dia adalah Presiden Gereja yang

mempunyai hak atas wahyu bagi seluruh gereja. Peran nabi dipulihkan kembali

17Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Kitab Mormon; Satu KesaksianLagi Tentang Yesus Kristus (Jakarta: Gereja OSZA, 2010), h. 495-497.

18Abdullah Ali, Agama dalam Ilmu Perbandingan (Bandung: Nuansa Aulia, 2007), h. 146.

Page 58: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

45

oleh Allah (Bapa Surgawi) kepada Nabi Joseph Smith dengan memberinya kuasa

imamat19 melalui Yohanes Pembaptis, Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Hal ini

akan dijelaskan lebih lanjut di Bab IV.

3. Kitab Suci

Para anggota gereja meyakini 4 kitab dan kata-kata para nabi yang hidup

sebagai sumber ajaran gereja. Empat kitab itu adalah sebagai berikut:

a. Alkitab yang diyakini sebagai firman Allah. Alkitab yang dimaksud

adalah versi King James. Meskipun pada tahun 1831-1833 Joseph Smith

merevisinya kembali dan sekarang disertakan dalam Alkitab versi King

James edisi Gereja Mormon.20

b. Kitab Mormon adalah catatan suci mengenai beberapa orang yang hidup

di benua Amerika tahun 2000 SM sampai 400 M.

c. Ajaran danPerjanjian. Kitab ini berisi wahyu-wahyu mengenai Gereja

Mormon yang telah dipulihkan pada zaman akhir.

d. Mutiara yang Sangat Berharga. Kitab ini berisikan 1) Kitab Musa (sebuah

laporan mengenai beberapa penglihatan serta tulisan Musa, yang

19Imamat adalah kuasa dan wewenang kekal dari Allah. Kuasa Imamat dalam Gereja OSZAada dua yaitu Imamat Melkisedek dan Imamat Harun. Imamat Melkisedek adalah kuasa danwewenang kekal dari Allah, dimana imamat ini meliputi hak tentang kepresidenan dan mempunyaikekuasan atau wewenang yang meliputi segala jabatan di dalam gereja. Imamat ini juga memegangkunci-kunci semua pemberkatan kerohanian daripada gereja. Jabatan-jabatan dalam imamat ini yaituKuorum 12 Rasul, Kuorum Tujuh Puluh, Bapa Bangsa, Imam besar dan penatua serta yang tertinggiadalah Presiden Gereja. Imamat Harun merupakan imamat yang lebih rendah dan juga suatupenambahan bagi Imamat Melkisedek. Mereka yang memegang Imamat Harun mempunyai wewenanguntuk melakukan pelayanan tata cara jasmani kepercayaan, pertobatan dan pembaptisan. Jabatan padaImamat Harun adalah Diaken, Pengajar, Imam dan Uskup. Gereja Yesus Kristus dari Orang-orangSuci Zaman Akhir, Pemulihan Injil Yesus Kristus(Jakarta: Gereja OSZA, 2005), h. 18-19.

20Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, h. 454.

Page 59: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

46

dinyatakan kepada Joseph Smith dalam bulan Juni dan Desember 1830),

2) Kitab Abraham (sebuah gulungan papyrus yang diambil dari kuburan

orang Mesir yang diterjemahkan Joseph Smith yang berisi keterangan

yang sangat berharga mengenai penciptaan, Injil, hakekat Allah, dan

keimamatan), 3) Tulisan-tulisan Joseph Smith (berisi sebuah cuplikan dari

terjemahan Alkitab yaitu Matius pasal 23 ayat 39 dan pasal 24, cuplikan

kehidupan Joseph Smih, dan tulisan mengenai penglihatan mengenai

penebusan orang yang telah mati.

4. Hukum Kesehatan (Kata Kebijaksanaan)

Hukum kesehatan adalah hukum yang diwahyukan Tuhan kepada manusia

untuk kepentingan jasmani dan rohani manusia. Dalam wahyu ini, Tuhan

menyuruh untuk mengkonsumsi makanan apa saja yang baik bagi tubuh dan

makanan apa yang tidak baik bagi tubuh. Di antara perintah Tuhan itu adalah

melarang minuman yang beralkohol, menghisap tembakau, meminum teh dan

kopi, serta narkoba (Ajaran & Perjanjian 89: 5-9), menganjurkan memakan sayur-

sayuran, buah-buahan, daging, biji-bijian, dan sebagainya (Ajaran & Perjanjian

89: 10-17).21

21Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Asas-Asas Injil (Jakarta: GerejaOSZA, 2009), h. 187-190.

Page 60: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

47

5. Pendirian Sion

Di masa millenium22 nanti, Yesus akan datang untuk memerintah

kerajaannya. Manusia akan dikumpulkan di antara dua tempat, yaitu di

Yerussalem (Israel) dan Missouri (Amerika Serikat). Di sion, manusia hidup

sehati, sepikiran, serta dalam kebenaran; dan tidak ada yang miskin di antara

mereka (Musa 7: 18). Untuk kehidupan ini semua tempat di mana orang suci

berada adalah sion, dan yang terpenting adalah sifat dan karakter dari sion itu

sendiri, yaitu menjadi satu dengan sehati dan sepikiran, menjadi sebuah umat

yang kudus, dan merawat mereka yang miskin dan yang membutuhkan. Ketika

Yesus datang, baru kemudian manusia dikumpulkan ke dalam dua tempat tersebut

(Yerussalem di Israel dan Missouri di Amerika Serikat).23

6. Bait suci

Bait suci atau bait Allah adalah rumah Tuhan, tempat peribadatan kudus

dilaksanakan. Orang-orang yang diperbolehkan memasuki bait suci hanya

anggota Gereja Mormon yang dipandang layak memasukinya. Kelayakan itu

menyangkut kesaksian terhadap Allah (Bapa Surgawi) dan korban tebusan Yesus

Kristus, serta melaksanakan seluruh tata cara Injil. Kelayakan itu kemudian

dibuktikan oleh surat rekomendasi yang diperoleh dari uskup atau presiden

cabangnya.

22Millenium adalah periode kedamaian seribu tahun yang akan dimulai ketika Kristus kembaliuntuk memerintah secara pribadi di atas bumi. Abujamin Roham, Ensiklopedi Lintas Agama (Jakarta:PT. Intermasa, 2009), h. 486.

23D. Todd Christofferson, Datanglah Ke Sion, Liahona, November 2008, h. 37.

Page 61: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

48

Bait suci menjadi tempat diadakannya upacara-upacara khusus dan kudus

seperti baptisan orang mati, endowment (penganugerahan),24 dan perkawinan

untuk kekekalan.

7. Baptisan orang mati

Baptisan orang mati ini bukan berarti orang yang mati akan dibaptis

seperti orang yang yang baru mau dibaptis, Karena semua yang pernah hidup di

bumi tidak memiliki kesempatan untuk dibaptiskan dengan wewenang yang tepat

selama hidup mereka di bumi. Mereka yang sudah mati diwakilkan oleh anggota

gereja yang masih hidup. Caranya yaitu pertama, mencatat identitas orang yang

sudah meninggal yang akan diselamatkan (dibaptis). Orang yang bertindak

sebagai wakil hanya menggunakan nama orang yang telah meninggal tersebut.

Untuk mencegah duplikasi, gereja menyimpan catatan orang-orang yang telah

meninggal yang telah dibaptis.; kedua, pembatisan diselenggarakan di dalam Bait

Suci dengan catatan anggota gereja tersebut sudah mendapat rekomendasi untuk

24Endowment adalah pemberian pengetahuan atas dasar perjanjian dengan Tuhan untukmendapatkan keselamatan dan kemuliaan. Perjanjian itu meliputi menerima petunjuk, kuasa dari atas,dan berkat-berkat yang dijanjikan dengan syarat kesetiaan kita terhadap perjanjian-perjanjian yangdibuat. Tata caranya yaitu pria dan wanita dipisahkan dalam suatu upacara mandi istimewa. Merekadiurapi dengan minyak; dimulai dengan kepala, dan mencakup semua organ tubuhnya. Kemudianmereka mengenakan jubah khusus warna putih untuk meneruskan upacara. Sejumlah dramadilakonkan, seperti peristiwa penciptaan dunia, kejatuhan Adam, dan melintasi kerudung bait suciSalomo. Upacara ini berlangsung hampir sehari penuh. Boyd K. Packer, Datanglah ke Bait Suci,Liahona, Oktober 2007, h. 14; lihat juga Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja,h. 461.

Page 62: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

49

memasuki bait suci; ketiga, orang (wakil) tersebut akan diselamkan ke dalam bak

air (dibaptis) lalu dibacakan Kitab Injil.25

8. Pernikahan yang kekal

Pernikahan dilaksanakan di dalam Bait Suci dengan wewenang Imam

Melkisedek. Di Bait Suci, pasangan-pasangan gereja berlutut di salah satu altar

sakral di hadapan keluarga dan teman-teman mereka yang telah menerima

Endowmen Bait Suci. Mereka membuat perjanjian pernikahan mereka di

hadapan Allah.

9. Puasa

Anggota gereja ini melaksanakan puasa setiap satu hari dalam sebulan,

mereka berpuasa selama 24 jam. Mereka secara sukarela menjauhkan diri dari

makan dan minum untuk tujuan lebih mendekat kepada Tuhan dan meminta

berkat-Nya. Di mana uang yang seharusnya mereka belanjakan untuk hidangan

disumbangkan ke gereja, gereja menggunakan persembahan puasa tersebut untuk

menolong orang yang miskin dan yang membutuhkan.26

25Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, h. 459-460.26Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Asas-Asas Injil, h. 159-162.

Page 63: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

50

BAB IV

KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMON

A. Konsep Kenabian dalam Doktrin Kristen Mormon

Nabi adalah seseorang yang ditugaskan oleh Allah untuk menjadi juru

bicara-Nya dan untuk menjadi seorang guru, pewahyu dan saksi kebenaran Injil.

Presiden Gereja adalah seorang nabi, demikian juga para rasul. Para rasul dan

nabi modern adalah karakteristik khas Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang

Suci Zaman Akhir.1Penganut Mormon percaya terhadap nabi-nabi yang hidup

hingga saat ini. Mereka percaya bahwa Joseph Smith dan semua presiden

berikutnya dari gereja itu adalah nabi dan wakil Yesus Kristus. Konsep ini

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari asal dan restorasi Gereja Mormon.

Istilah nubuat mencakup seluruh ucapan-ucapan yang diilhami Ilahi dari seorang

nabi baik sebagai penerus orang yang bercerita atau sebagai peramal. Nubuat

merupakan karunia rohani yang diberikan oleh Roh Kudus2, nubuat berdasarkan

sejarah dan para nabi sebagai juru bicara Tuhan yang memiliki kekuatan untuk

mengungkapkan hal-hal yang relevan dengan masa lalu, masa sekarang, dan masa

depan. Menurut mereka bahwa kepemilikan karunia rohani, termasuk karunia

1Gereja OSZA ”Nabi.” Artikel inidiakses pada 27 Februari 2017 darihttp://www.mormonnewsroom.or.id/artikel/nabi

2Roh kudus adalah satu dari pribadi-pribadi tubuh ketuhanan. Bapa dan Putra memiliki tubuhdari daging dan tulang, pribadi roh yang memberikan kesaksian mengenai Bapa dan Putra kepadaanak-anak manusia dan mengenai semua kebenaran(A&P 130:22). Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Wilford Woodruff (Jakarta: Gereja OSZA,2004), h. 53.

Page 64: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

51

nubuat adalah salah satu cara penting membimbing gereja yang benar.3 Kerajaan

Allah adalah teokrasi, artinya bahwa semuawewenang dalam kerajaan terpusat

pada Tuhan. Tuhan mendelegasikan kepada manusia kuasa dan wewenang untuk

bertindak atas nama-Nya yaitu imamat. Nabi Joseph Smith menulis, “Imamat

tersebut Imamat Melkisedek adalah hukum teokrasi yang sempurna, dan

berfungsi sebagai simbol Allah untuk memberikan hukum-hukum kepada

manusia, melayani putra dan putri Adam yang tak terhitung banyaknya. Oleh

karena itu, imamat adalah pemerintahan dari Allah. Kuasa untuk memberikan

hukum, melayani, dan menghakimi hanya dimiliki oleh Allah saja. Ia memilih

dan menahbiskan nabi-nabi-Nya yang hidup, pelihat, dan pewahyu. Tidak ada

seorang pun yang dapat melaksanakan peran sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu

ini bagi dirinya sendiri (lihat Ibrani 5:4; Keluaran 28:1). Dalam menjelaskan

pemanggilan para nabi yang diutus Tuhan untuk memimpin gereja, Penatua Bruce

R.McConkie mengatakan:

“Seorang nabi sejati adalah orang yang memiliki kesaksianterhadap Yesus; orang yang mengetahui melalui wahyu pribadibahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah yang hidup, dan bahwaDia harus atau telah disalibkan bagi dosa-dosa dunia; orangyang kepadanya Allah berbicara dan yang mengenali suaralembut Roh. Seorang nabi sejati adalah orang yang memegangimamat kudus; yang merupakan pemimpin yang sah; orang yangmemiliki kuasa dan wewenang dari Allah untuk mewakili-Nyadi bumi. Seorang nabi sejati adalah guru kebenaran yangkepadanya kebenaran-kebenaran Injil telah diwahyukan danyang mempersembahkannya kepada sesama manusia agarmereka dapat menjadi ahli waris keselamatan di surga tertinggi.

3David R. Seely, “Prophecy,”in Daniel H. Ludlow, ed., Encyclopedia of Mormonism, vol. 3 (New York: Macmillan Publishing Company, 1992), h. 1161.

Page 65: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

52

Seorang nabi sejati adalah saksi, saksi yang hidup, orang yangmengetahui, dan orang yang bersaksi. Nabi seperti itu, biladiperlukan, menubuatkan mengenai masa depan danmewahyukan kepada manusia hal-hal yang diwahyukan Tuhankepadanya”.4

Dalam Gereja Yesus Kristus dari orang-orang Suci Zaman Akhir, Tuhan

membimbing umat perjanjian-Nya melalui nabi gereja, yang didukung sebagai

nabi, pelihat, dan pewahyu. Presiden Gereja memimpin keseluruhan gereja.

Tuhan memberikan kepada para nabi, pelihat, dan pewahyu-Nya wewenang dan

kunci-kunci keimamatan yang mereka butuhkan untuk bertindak atas nama-Nya.

Kunci-kunci tersebut adalah hak untuk membentuk presidensi. Kuasa

pemerintahan tertinggi gereja dipercayakan kepada Presiden bersama para

penasihatnya. Presidensi Utama memimpin seluruh dewan, seluruh kuorum, dan

seluruh organisasi gereja, dengan kuasa pengangkatan dan kuasa penunjukan

tertinggi.5 Kuasa pengangkatan, penunjukan, dan kepemimpinan dapat

didelegasikan oleh Presidensi Utama kepada orang-orang lain yang dapat mereka

pilih dan yang didukung oleh jemaat untuk mewakili presidensi dalam

pemerintahan Gereja.

Sebagai imam besar ketua bagi seluruh anggota gereja, Presidensi Utama

membentuk dewan tertinggi gereja dan merupakan wewenang akhir untuk segala

urusan. Presidensi Dewan Tinggi akan mempunyai kekuasaan untuk memanggil

4Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Nabi yang Hidup,(Jakarta: Gereja OSZA,1982), h. 8.

5Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran dan Perjanjian (Jakarta:Gereja OSZA, 2010), h. 285.

Page 66: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

53

para imam besar lainnya, bahkan dua belas orang, untuk menolongnya sebagai

para penasihatnya. Dengan demikian Presidensi imamat tinggi serta penasihatnya

akan mempunyai kekuasaan yang sesuai dengan hukum-hukum gereja untuk

memutuskan atas dasar pembuktian. Segala urusan yang berhubungan dengan

administrasi gereja berada di bawah pengarahan Presiden Utama.6Joseph F. Smith

menulis:

“Adalah perlu bahwa setiap tindakan yang dilaksanakanberdasarkan wewenang ini dilakukan pada saat dan waktu yangtepat, dengan cara yang benar, dansesuai dengan tata cara yangsemestinya. Kuasa untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan inimencakup kunci-kunci imamat. Dalam kepenuhannya, kunci-kunci ini dipegang oleh satu orang pada suatu saat tertentu, yaituoleh nabi dan Presiden Gereja. Ia dapat mendelegasikan bagianmana pun dari kuasa ini kepada orang lain, dalam hal manaorang tersebut memegang kunci-kunci untuk pekerjaan tertentuyang didelegasikan tersebut”.7

Para Kuorum Dua Belas Rasul8 adalah juga nabi, pelihat, dan pewahyu.

Mereka bersama dengan presidensi utama, adalah para saksi khusus akan nama

Kristus di seluruh dunia. Mereka bertindak di bawah pengarahan presidensi utama

untuk membangun gereja serta mengurus segala persoalannya pada semua

bangsa. Setiap rasul, ketika ditahbiskan dan telah dianugerahi semua kunci dan

wewenang yang diberikan oleh Joseph Smith kepada para rasul sebelum

6Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Nabi yang Hidup,h. 27-28.

7Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Presiden GerejaJoseph Fielding Smith (Jakarta: Gereja OSZA,1979), h. 175.

8Pada awal bulan Juni 1829, Oliver Cowdery dan David Whitmer diinstruksikan untukmencari Dua Belas pria. Enam tahun kemudian nama dua belas pria diberikan untuk ditahbiskansebagai rasul. Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran danPerjanjian18:37-39, h. 285.

Page 67: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

54

kematiannya. Mereka didukung sebagai nabi dalam gereja, tetapi hanya satu

pewahyu untuk gereja yakni Presiden Gereja.9Adapun para anggota kuorum tujuh

puluh dipanggil untuk mengkhotbahkan Injil dan membangun gereja. Mereka

bekerja di bawah pengarahan dua belas rasul dan kepemimpinan dari tujuh orang

pemimpin yang dipanggil untuk melayani sebagai presiden tujuh puluh. Para

anggota kuorum pertama dan kedua tujuh puluh ditetapkan sebagai pembesar

umum, dan mereka dapat dipanggil untuk melayani di mana saja di seluruh dunia.

Keuskupan ketua adalah Presidensi Imamat Harun di seluruh gereja. Uskup yang

mengetuai dan para penasihatnya melayani di bawah pengerahan presidensi utama

untuk melaksanakan urusan-urusan jasmani gereja seperti pembaptisan, sakramen,

dan sebagainya. Organisasi remaja putra, lembaga pertolongan, remaja putra,

pratama, dan sekolah minggu semuanya memiliki presidensi yang mengawasi

organisasi mereka untuk memberikan petunjuk dan arahan.10 Setiap cabang

diketuai oleh seorang Presiden Cabang, dibantu oleh dua penasihat. Sebuah

cabang dapat diorganisasi bila setidaknya terdapat dua anggota tersebut adalah

seorang pemegang Imamat Melkisedek yang layak atau seorang imam dalam

Imamat Harun yang layak. Presiden wilayah, misi, dan distrik mengorganisasi

dan mengawasi cabang tersebut. Sebuah cabang dapat berkembang menjadi

lingkungan jika cabang tersebut terletak di dalam sebuah wilayah. Distrik adalah

9Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Nabi yang Hidup,h. 35.

10Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Teguh Pada Iman, SebuahReferensi Injil (Jakarta: Gereja OSZA, 2004), h. 6

Page 68: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

55

bentuk yang lebih kecil dari wilayah. Distrik diorganisasi jika terdapat cukup

jumlah cabang yang terletak di sebuah area, yang memungkinkan komunikasi

yang mudah dan perjalanan yang nyaman ke pertemuan-pertemuan distrik.

Presiden Distrik dipanggil untuk mengetuainya, dengan pertolongan dari dua

penasihatnya. Presiden Distrik melapor ke Presiden Misi. Sebuah distrik dapat

berkembang menjadi sebuah wilayah.11

Meskipun gereja memiliki banyak orang yang melayani sebagai Pembesar

Umum, hanya Presidensi Utama dan anggota Kuorum Dua Belas Rasul yang

didukung sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu. Karena harus ada tata tertib di

gereja, maka hanya satu orang sekali waktu yang melayani sebagai nabi, pelihat,

dan pewahyu bagi seluruh gereja. Dia diberi peran unik dan endowmen rohani

khusus. Sejumlah PembesarUmum diberi tugas pemanggilan khusus, mereka

memiliki karunia khusus dan didukung sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu yang

memberi mereka endowmen rohani khusus dalam hal yang berhubungan dengan

tugas mereka mengajar umat. Mereka memiliki hak, kuasa, dan wewenang untuk

menyatakan pikirandan kehendak Allah bagi umat-Nya, sesuai dengansemua

kuasa dan wewenang yang dimiliki PresidenGereja. Beberapa Pembesar Umum

lainnya tidak diberi endowmen rohani khusus dan wewenang ini dalam

pengajaran mereka, mereka memiliki batasan, dan batasan terhadap kuasa dan

wewenang mereka dalam mengajar berlaku bagi setiap pejabat dan anggota gereja

11Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Teguh Pada Iman, SebuahReferensi Injil, h. 5

Page 69: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

56

lainnya, karena tidak satu pun dari merekadiberi endowmen rohani sebagai nabi,

pelihat, dan pewahyu. Selain itu Presiden Gereja memiliki endowmen rohani

khusus dan lebih lanjut dalam mengajaranggota gereja, karena dia adalah nabi,

pelihat, danpewahyu bagi seluruh gereja.12

Presiden Spencer W. Kimball memberikan kesaksian bahwa Tuhan

membimbing gereja-Nya dari hari ke hari melalui wahyu kepada nabi-Nya yang

hidup.

“Saya bersaksi kepada dunia sekarang bahwa lebih darisatusetengah abad yang silam. Surga telahdibukakan, dan sejak saatitu wahyu-wahyu telah datang secara berkelanjutan. Sejak hariyang penting tahun 1820 itu, tulisan suci tambahan terus datang,termasuk banyak wahyu pentingyang tercurah dalam aliran yangtak henti-hentinya dariAllah kepada para nabi-Nya di bumi.kami bersaksi kepada dunia bahwa wahyu berlanjutdan bahwalemari besi dan arsip-arsip Gereja berisiwahyu-wahyu ini yangdatang setiap bulan dan setiaphari. Kami bersaksi juga bahwasejak Gereja YesusKristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhirdiorganisasi pada tahun 1830, terdapat seorang nabi yangdiakuiAllah dan umat-Nya, dan akan terus ada seorangnabiselama waktu masih berlanjut, yang akan terus menafsirkanpikiran dan kehendak Tuhan”.13

Jadi, kunci-kunci dan wewenang yang sama yang diberikan kepada Joseph

Smith telah diturunkan kepada setiap presiden gereja yang menggantikannya.

Wewenang yang sama dengan yang dipegang Joseph, kunci-kunci dan kuasa yang

sama itu, yang merupakan inti sesungguhnya dari hak yang diberikan kepadanya

oleh Ilahi untuk memimpin, ia anugerahkan kepada Dua Belas Rasul dengan

12Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Nabi yang Hidup,h. 10.

13Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Presiden GerejaSpencer W. Kimball , (Jakarta: Gereja OSZA,1982), h. 126.

Page 70: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

57

Brigham Young sebagai pemimpinnya. Sejak saat itu setiap Presiden Gereja

menduduki jabatan yang paling tinggi dan kudus itu dari Dewan Dua Belas. Setiap

dari orang-orang ini telahdiberkati dengan roh dan kuasa wahyu dari ketinggian.

Semua anggota presidensi utama dan dua belas didukung secara teratur sebagai

para nabi, pelihat, dan pewahyu. Siapa pun di antara para rasul, yang dipilih dan

ditahbiskan dengan cara demikian, dapat memimpin atas gereja jika dia dipilih

oleh Kuorum Dua Belas Rasul.14 Rantai wewenang ini tidak pernah putus sejak

dari Joseph Smith, Jr., hingga presiden sekarang.

14Gereja OSZA, “Mengindahkan Utusan Sejati Yesus Kristus,” artikeldiakses tanggal 27Februari 2017 dari https://www.lds.org/manual/teachings-harold-b-lee/chapter-9?lang=ind

Page 71: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

58

Berikut ini adalah Struktur Jabatan dalam Gereja Mormon

Yesus KristusKepala Gereja

Presiden Gereja

PenasihatKedua

PenasihatPertama

Kuorum 12 rasul

Kuorum 70

PresidenWilayah/Distrik

Uskup/ Presidencabang

Organisasiremaja putra

Sekolahminggu

Organisasipratama

Lembagapertolongan

Organisasiremaja putri

PresidenMisi

Misionaris

Page 72: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

59

Di Gereja ini, semua Pembesar Umum dan pejabat lainnya di seluruh

gereja didukung, dalam arti khusus, dipilih oleh Kuorum Gereja dalam sebuah

Konferensi Umum yang dalam bahasa politik artinya majelis konstituante.Di

gereja ini, wewenang untuk mencalonkan ataumemanggil pada jabatan, tidak

diberikan kepada Kuorum Gereja. Kuasa ini diberikan kepada para Pembesar

Umum Gereja, dan dalam analisis akhir kepadaPresiden Gereja yang memimpin

di bawah bimbinganwahyu yang diilhami. Ketika pembesar ketua telah

mencalonkan atau memilih atau memanggil siapa pun pada jabatan dengan

carademikian, orang tersebut kemudian dibawa ke Kuorum Gereja untuk

didukung,yaitu dipilih. Dengan demikian, Kuorum Gereja tidak memiliki

wewenang memanggil atau mencalonkan, melainkan hanyamendukung, atau

wewenang untuk memilih. Ketika pembesar ketua membawa siapa pun kepada

Kuorum Gereja untuk didukung, satu-satunya wewenang yang dimiliki sidang

jemaat adalah memberikansuara, dengan mengangkat tangan, baik untuk

mendukung maupun untuk tidak mendukung. Kuorum Gereja maupun para

anggotanya tidak dapat mengusulkan orang-orang lain untukdipanggil pada

sebuah jabatan, karena wewenang dan fungsi untuk memanggil orang pada suatu

jabatanhanya dimiliki oleh pembesar ketua.Oleh karena itu, semua perdebatan,

semua usulan untuk mengajukan nama lain, semua pembahasan tentang

pencapaian dan kelayakan, sama sekali tidaksesuai dengan aturan dalam sidang

jemaat semacam itu.Siapa pun yang mencoba mengganggu prosedur yang ada

Page 73: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

60

adalah orang yang mengganggu ketertiban umum,dapat dikenakan sanksi oleh

Pejabat Gereja dan akan diproses.15

Proses pemilihan Presiden Gereja Mormon diadakan di Tabernakel

Taman Bait Suci, Salt Lake City, dalam sebuah Sidang Kudus resmi anggota

gereja untuk meminta suara pendukungan pertama bagi seorang Presiden Gereja

yangbaru melalui suara jemaat gereja. Sidang ini sesuai dengan praktik yang

dilakukan gereja untuk memberikan suara pendukungan pertama dalam

konferensi umum kepada Presiden baru, hingga saat ini.Imamat Gereja,

sepanjang yang dapat ditampung dalamTabernakel, duduk di sini sebagai kuorum

imamat.Presidensi Utama, Dewan Dua Belas, bersama para asisten mereka, Bapa

Bangsa bagi gereja, para PresidenDewan Pertama Tujuh Puluh, dan Keuskupan

Ketua duduk di kursi yang biasa mereka tempati di podiumTabernakel.Para

Wakil Regional dari Dua Belas dan Wakil Misi dariDua Belas dan Dewan

Pertama Tujuh Puluh menempati kursi di bagian utara dan selatan podium, yaitu

barisankursi-kursi bagian bawah yang berada di bagian susuran dan yang berada

pada level podium, dan kursi-kursibagian depan di lantai utama Tabernakel. Para

bapa bangsa menempati kursi di dekat bagian depan lantai utama Tabernakel.

Para imam besar gereja, termasuk Presiden Wilayah dan penasihat

mereka, para anggota dewan tinggi, presidensi dan para anggota kuorum, dan

15Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Nabi yang Hidup,h. 60-61.

Page 74: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

61

Keuskupan Lingkungan, menempati bagian tengah gedung lantai utama, sampai

ke arah timur galeri. Para anggota tujuh puluh menempati bagian utara gedung di

lantai utama di bawah galeri utara. Para penatua menempati bagian selatan

gedung di lantai utama di bawah galeri.Imamat Harun (imam, pengajar, dan

diaken) menempati tempat duduk di lantai utama, tepat di belakang para imam

besar, di bawah galeri di bagian timur. Keanggotaan umum gereja menempati

bagian lainnya di dalam gedung. Anggota yang berkumpul di Assembly Hall,

Salt Palace, dan di rumah mereka, dan di mana pun mereka berada, mereka dapat

berperan serta dalam pemungutan suara. Pemungutan suara akan dilakukan oleh

Kuorum Imamat terlebih dahulu, dan kemudian oleh para anggota yang hadir

lainnya. Kuorum dan kelompok kuorum akan memberikan suara sesuai dengan

urutan berikut ini:

1. Presidensi Utama

2. Kuorum Dua Belas

3. Bapa Bangsa

4. Para anggota imam besar, termasuk Asisten Dua Belas, para Wakil Regional

dan Wakil Misi, para Presiden Wilayah dan Penasihat Mereka, para anggota

dewan tinggi, Presidensi Kuorum, para Anggota Kuorum, Keuskupan Ketua,

dan Keuskupan Lingkungan.

5. Tujuh puluh

6. Penatua

Page 75: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

62

7. Imamat Harun (imam, pengajar dan diaken)

8. Seluruh jemaat yang berkumpul, termasuk keimamatan.

Pemungutan suara akan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Ketika setiap kuorum atau kelompok dipanggil, mereka akan diminta

memberikan suara untuk mendukung pejabat yang diusulkan. Saat dipanggil,

mereka yang memberikan suara, akan berdiri. Ketika suara yang setuju diminta,

mereka yang memberikan suara setuju mengangkat lengan kanannya sebahu

untuk menyatakan kepada Tuhan bahwa mereka mendukung pejabat yang

mereka setujui. Lalu mereka akan menurunkan tangan mereka. Kemudian,

mereka yang tidak setuju akan diminta untuk mengangkat lengan kanan mereka

sebahu untuk memberikan kesaksian kepada Tuhan bahwa mereka tidak bersedia

mendukung pejabat yang telah diminta untuk didukung. Setelah suara yang

setuju dan tidak setuju diberikan, para anggota kuorum akan kembali ke tempat

duduk mereka. Semua kuorum akan memberikan suara dengan cara ini. Setiap

orang benar-benar bebas untuk memberikan suara sesuai dengan keinginannya

masing-masing. Tidak ada paksaan dalam bentuk apa pun dalam pemungutan

suara ini.

Ketika mereka memberikan suara untuk menyatakan dukungan, mereka

membuat perjanjian kudus dengan Tuhan bahwa mereka akan mendukung, yaitu,

memberikan kesetiaan dan dukungan penuh mereka, tanpa kebohongan atau

Page 76: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

63

keraguan, terhadap pejabat yang telah mereka dukung. Setelah semua kuorum

memberikan suara mereka, suara kemudian akan dimintakan dari seluruh jemaat,

mereka yang memegang imamat dan mereka yang tidak memegang imamat.

Semua harus berdiri. Mereka yang memberikan suara untuk mendukung harus

mengangkat lengan mereka sebahu, untuk memberikan kesaksian bahwa mereka

mendukung para pejabat yang mereka setujui. Setelah mereka menurunkan

tangannya, suara yang tidak setuju akan diminta pernyataannya dan akan

dinyatakan dengan mengangkat lengan kanan mereka sebatas bahu. Para pejabat

gereja yang akan dimintakan suaranya dari kuorum-kuorum adalah sebagai

berikut. Presiden Gereja, Penasihat pertama bagi Presiden Gereja, Penasihat

kedua bagi Presiden Gereja, Presiden Kuorum Dua Belas, Dewan Dua Belas,

Bapa Bangsa bagi gereja, Pendukungan para penasihat dalam presidensi, Dewan

Dua Belas, dan Bapa Bangsa, sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu gereja. Setelah

pemungutan suara oleh kuorum-kuorum untuk mendukung para pejabat gereja

ini, Pembesar Umum, pejabat umum gereja, dan para pejabat organisasi

pelengkap umum gereja lainnya akan didukung melalui pemungutan suara

sebagaimana layaknya dalam konferensi umum biasa.16

16Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Nabi yang Hidup,h. 41-42.

Page 77: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

64

B. Joseph Smith, nabi pemulihan

Joseph Smith adalah nabi Allah yang dipanggil untuk memulihkan Injil. Ia

membuktikan kelayakannya, ia diberi misi khusus sebagai seorang nabi Allah.

Melalui ia, Tuhan melaksanakan suatu pekerjaan yang besar dan menakjubkan

dengan menampilkan Kitab Mormon, memulihkan imamat, menyatakan

kebenaran-kebenaran Injil yang berharga, mengorganisasi Gereja Yesus Kristus,

serta menetapkan pekerjaan Bait Suci. Kebenaran Gereja Yesus Kristus dari

Orang-orang Suci Zaman Akhir didasarkan pada kebenaran Penglihatan Pertama

dan wahyu-wahyu lain yang Tuhan berikan kepada Joseph Smith. Presiden John

Taylor, Presiden ketiga gereja, menulis, “Joseph Smith, Nabi dan Pelihat Tuhan,

telah berbuat lebih banyak daripada orang lain yang pernah hidup di dunia” (A&P

135:3).17

Smith pun mengaku "hanya" meneruskan dan menghidupkan kembali

ajaran Isa al-Masih as, khususnya berkenaan dengan kitab sucinya yang

"hilang," yang disampaikan oleh Isa al-Masih kepada penghuni kuno

keduabenua Amerika (Utara dan Selatan), yaitu Buku Mormon (TheBook of

Mormon).18

Joseph Smith adalah seorang nabi Allah, seorang pelihat dan pewahyu. Ia

meletakkan dasar gereja dan kerajaan serta hidup cukup lama untuk meneruskan

17Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Teguh pada Iman, h. 52.18Nurcholish Madjid, “Artikel Yayasan Paramadina,” artikel diakses tanggal 21 Februari 2017

dari http://media.isnet.org/kmi/islam/Paramadina/Konteks/NabiPenutupN1.html

Page 78: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

65

kunci-kunci kerajaan kepada para penatua Israel, kepada Dua Belas Rasul.Ia

menghabiskan beberapa bulan untuk mengajarkan mereka tentang kerajaan Allah.

Beberapa saat sebelum kematiannya Nabi Joseph Smith di ilhami Tuhan untuk

mengantisipasi keberangkatannya sendiri dari kehidupan duniawi. Ini

diperlihatkan dalam beragam cara namun, terutama dalam kegelisahan yang

ditunjukkannya untuk segera menganugerahkan kepada Dua Belas Rasul semua

kunci dan wewenang Imamat Kudus yang telah diterimanya. Dia menyatakan

secara pribadi dan di depan umum bahwa mereka telah diperlengkapi serta

sepenuhnya memenuhi syarat , dan bahwa dia telah menggulirkan Kerajaan Allah

ke atas bahu Dua Belas Rasul.

Joseph Smith hidup sampai dia memberikan kesaksiannya pada dunia, dan

ketika dia telah memeteraikan semua kunci , kuasa, serta berkat ke atas kepala

Brigham Young dan sesama pemimpin lainnya; Ketika dia telah menanamkan

kunci-kunci ini di bumi agar tidak dapat diambil lagi selamanya; ketika dia telah

melakukan ini, dan membawa keluar catatan itu, kitab wahyu itu, pernyataan yang

melibatkan tujuan dari seluruh generasi ini. Bangsa Yahudi, bangsa bukan

Yahudi, Sion dan Babilon, semua bangsa di bumi, dia memeteraikan kesaksian itu

dengan darahnya di penjara Carthage, di mana nyawanya dan nyawa saudara

lelakinya, Hyrum direnggut oleh tangan orang-orang yang jahat. Joseph Smith,

melalui perintah Allah serta melalui kuasa dan wahyu surga, telah ditetapkan dan

meletakkan dasar bagi masa kelegaan dan kegenapan zaman yang besar ini.

Joseph ditetapkan untuk mengorganisasi Gereja Kristus untuk terakhir kalinya di

Page 79: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

66

atas bumi, untuk menumpahkan darahnya sebagai suatu kesaksian pada masa

kelegaan. Joseph Teguh, setia, dan berani dalam kesaksian mengenai Yesus

sampai hari kematiannya. Ia memberikan kesaksiaanya dalam catatan, dan

memeteraikannya dengan darahnya serta memberikan nyawanya, dan kesaksian

sampai akhir zaman.19

Joseph Smith adalah orang yang telah dibesarkan Tuhan sejak kecil dan

dianugerahi dengan wewenang ilahi dan mengajarkan hal-hal yang diperlukan

olehnya untuk mengetahui dan memperoleh imamat dan meletakkan landasan bagi

kerajaan Allah di zaman akhir. Menurut sejarah, para pemimpin yang juga

merupakan nabi dipilih dari antara lapisan masyarakat yang rendah hati yang

didik secara ilmu ketuhanan dalam seminari-seminari teologi. Tuhan memilih

orang yang dapat dijadikan bijaksana mengenai hal-hal Allah, hal-hal yang

mungkin sekali akan menjadi kebodohan bagi mereka yang telah dididik hanya

dalam hal-hal duniawi. Di dalam kehidupan pemuda nabi Joseph Smith, sebelum

dia diberikan anugerah dua dari wahyu-wahyu terbesar yang pernah diberikan

kepada manusia, kedua wahyu tersebut didahului dengan diperlihatkannya

kekuatan si jahat di hutan kudus, dan di Bukit Kumora. Perlu bagi nabi untuk

memahami sifat dan kekuatan si jahat tersebut agar dia dapat dipersiapkan untuk

menang melawannya. Seorang nabi tidak secara otomatis menjadi seorang

pemimpin yang rohani dengan mempelajari kitab-kitab mengenai agama, juga dia

19Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Presiden GerejaWilford Woodruff, h. 22-23.

Page 80: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

67

tidak menjadi pemimpin yang rohani dengan mengahadiri seminari teologi.

Seseorang menjadi nabi dan pemimpin keagamaan melalui hubungan-hubungan

rohani yang sesungguhnya. Misi Joseph Smith telah dikenal paling tidak 2.400

tahun sebelum dia dilahirkan. Nubuat-nubuat mengenai Musa dan Joseph dicatat

pada lemping-lemping kuningan dan diperoleh dari Laban oleh putra-putra Lehi.

Pada tanggal 21september 1823, Moroni menampakkan diri kepada Joseph

Smith dan menyatakan sebagian, bahwa pekerjaan persiapan bagi kedatangan

kedua Mesias akan segera dimulai, bahwa waktunya sudah tiba bagi Injil dalam

segala kegenapannya dikhotbahkan dalam kekuatan, kepada seluruh bangsa. Agar

bangsa dapat dipersiapkan bagi pemerintahan Millenium, yang atinya bagi

kedatangan Tuhan. Dengan kata lain, tujuan utama pemulihan injil adalah untuk

mempersiapkan bangsa agar siap berdiri di hadirat Tuhan ketika dia datang.

Pekerjaan Kerajaan Allah di bumi adalah tugu peringatan bagi nama nabi Joseph

Smith. Penganut Mormon telah menerima kemuliaan misinya.20

20Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Presiden GerejaHarold B. Lee, (Jakarta: Gereja OSZA, 2000), h.76-79.

Page 81: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

68

C. Implikasi Kenabian dalam Tradisi Kristen Mormon

Konsep kenabian dalam Mormon yaitu nabi berbicara kepada Tuhan dan

ajarannya diterima oleh para pengikutnya. Para anggota Gereja harus memahami

komitmen dan perjanjian yang mereka buat ketika mereka mendukung seseorang

sebagai rasul atau nabi.

Para anggota gereja memiliki kesempatan untuk memberikan suara untuk

mendukung para nabi. Proses pendukungan para pemimpin berasal dari masa awal

pemulihan. Dalam sebuah wahyu yang diberikan pada bulan Juli 1830, Tuhan

menegaskan bahwa “segala hal akan dilakukan dengan suara bulat dalam gereja”

(A&P 26:2). Siapa pun pejabat yang melayani dalam pemanggilan di gereja harus

menerima suara pendukungan resmi dari jemaat yang akan dia layani. Tuhan telah

menyatakan bahwa “tiada seorang pun dapat ditahbiskan kepada sesuatu jabatan

dalam gereja ini, di mana ada suatu cabang yang biasa, tanpa pemungutan suara

jemaah gereja itu” (A&P 20:65).

Walaupun suara pendukungan resmi diberikan dalam sebuah pertemuan

gereja, mendukung berarti lebih dari sekadar mengangkat tangan untuk

memberikan dukungan pada seseorang yang telah diangkat. Mendukung seorang

pemimpin berarti memberikan suara untuk mendukung pengangkatannya dan

mendukung, menjunjung tinggi, dan mengikutinya.

Mendukung pembesar umum gereja ataupun para nabi merupakan hak

prerogatif penting bagi para orang suci. Di gereja ini, wewenang untuk

‘mencalonkan’ atau ‘memanggil’ pada jabatan, tidak diberikan kepada Kuorum

Page 82: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

69

Gereja. Kuasa ini diberikan kepada para Pembesar Umum Gereja, dan dalam

analisis akhir kepada Presiden Gereja yang memimpin di bawah bimbingan wahyu

yang diilhami. Bagi anggota Mormon bahwa nabi bukan orang biasa, mereka

adalah orang yang terpilih, diurapi, dan diberi tanggung jawab kudus oleh Allah.

Oleh karena itu, kesetiaan kepada para nabi Tuhan, menunjukkan kesetiaan

kepada Allah.21 Mendukung seorang nabi berarti memberikan suara untuk

mendukung pengangkatannya dan mengikutinya, Penatua Gordon B. Hinckley

mengatakan:

“Apabila tidak mematuhi nasihatnya berarti menolakpemanggilan kudusnya dan apabila hidup sesuai dengannasihatnya, maka akan diberkati oleh Allah.”

Anggota Gereja yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk hidup

sesuai dengan Injil tidak mengalamikesulitan untuk mendukung para nabi dan

menerima nasihat mereka. Penganut Mormon yang benar-benar bertobatmengakui

bahwa para nabi berkewajiban untuk mewahyukan kehendak Allah bagi mereka

dan bahwa mereka berkewajiban melalui perjanjian untuk mengikutinya.Anggota

Mormon memiliki hak pilihan bebas, tidak ada pemaksaan dalam memilih seorang

nabi.22 Mereka dapat menerima ataupun menolak apa yang diucapkan para nabi

tetapi ada konsekuensi apabila mengikuti pengarahan dari para nabi dan apabila

menolak nasihat para nabi. Sejak awal pemulihan, para anggota telah diberi tahu

mengenai konsekuensi dari menolak para pemimpin gereja yakni orang Mormon

21Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Ajaran-Ajaran Nabi yang Hidup,h. 56-62.

22John Taylor, “Journal of Discourses,” (1859), h. 326.

Page 83: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

70

yang menolak para nabi akan dianggap murtad dan kehilangan Roh Tuhan.

Mereka yang mengikuti para nabi berada di jalan keselamatan, masuk surga, dan

memperoleh hidup yang kekal di surga.23

23Wawancara Pribadi dengan Pak Agus, Jakarta, 17 Februari 2017.

Page 84: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di akhir penulisan skripsi ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa Gereja

Mormon memiliki ajaran yang khas dan berbeda dengan ajaran agama-agama

lainnya, salah satunya mengenai kenabian. Gereja mormon didirikan 6 April

1830 oleh pendiri dan nabi mereka, Joseph Smith di New York. Kenabian

merupakan kunci atas organisasi gereja untuk menerima proses berlanjutnya

pemulihan gereja tersebut. Penganut Mormon percaya terhadap nabi-nabi yang

hidup hingga saat ini. Mereka percaya bahwa Joseph Smith dan semua presiden

berikutnya dari gereja itu adalah nabi dan wakil Yesus Kristus. Konsep ini

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari asal dan restorasi Gereja Mormon.

Tuhan memberikan kepada para nabi, pelihat, dan pewahyu-Nya

wewenang dan kunci-kunci keimamatan yang mereka butuhkan untuk bertindak

atasnama-Nya. Kunci-kunci tersebut adalah hak untuk membentuk presidensi.

Kuasa pemerintahan tertinggi gereja dipercayakan kepada Presiden bersama para

penasihatnya. Presidensi Utama memimpin seluruh dewan, seluruh kuorum, dan

seluruh organisasi gereja, dengan kuasa pengangkatan dan kuasa penunjukan

tertinggi. Kuasa pengangkatan, penunjukan, dan kepemimpinan dapat

didelegasikan oleh Presidensi Utama kepada orang-orang lain yang dapat mereka

pilih dan yang didukung oleh jemaat untuk mewakili presidensi dalam

Page 85: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

72

pemerintahan gereja. Meskipun gereja memiliki banyak orang yang melayani

sebagai Pembesar Umum, hanya Presidensi Utama dan anggota Kuorum Dua

Belas Rasul yang didukung sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu. Orang Mormon

yang menolak para nabi akan dianggap murtad dan kehilangan Roh Tuhan

sedangkan mereka yang mengikuti para nabi berada di jalan keselamatan, masuk

surga, dan memperoleh hidup yang kekal di surga.

B. Saran Penelitian

1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan analisa yang lebih mendalam

mengenai konsep kenabian dalam doktrin Kristen Mormon dan ketika

melakukan kajian ilmiah terhadap agama lain hendaklah menghilangkan

perasaan negatif dan mengkaji secara serius ajaran agama tersebut.

2. Kepada umat Islam penulis berharap dengan tulisan ini dapat menambah

keimanan kita terhadap kebenaran al-Qur’an, untuk itu penulis berharap agar

kita bisa meluangkan sedikit waktu untuk membaca, memahami, dan mencoba

untuk mengerti ajaran agama, karena al-Qur’an sendiri mengajarkan supaya

kita membaca.

Page 86: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

73

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2013.

Aritonang, Jan S. Berbagai Aliran Di Dalam dan Di Sekitar Gereja. Jakarta: PT BPKGunung Mulia,2016.

Aritonang, Jan S.Belajar Memahami Sejarah di Tengah Realitas. Bandung: JurnalInfo Media, 2007.

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Ajaran-Ajaran PresidenGereja Joseph Smith. Jakarta: Gereja OSZA, 2007.

_______.Asas-Asas Injil. Jakarta: Gereja OSZA, 1995.

_______. Pusaka Kita;Sejarah Singkat Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang SuciZaman Akhir. Jakarta: Gereja OSZA, 1996.

_______. Mutiara yang Sangat Berharga. Jakarta: Gereja OSZA, 2010._______. Kitab Mormon; Satu Kesaksian Lagi Tentang Yesus Kristus. Jakarta: Gereja

OSZA, 2010._______. Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Wilford Woodruff. Jakarta: Gereja OSZA,

2004._______. Pemulihan Injil Yesus Kristus. Jakarta: Gereja OSZA, 2005._______. Ajaran-Ajaran Nabi yang Hidup. Jakarta: Gereja OSZA,1982._______. Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Joseph Fielding Smith. Jakarta: Gereja

OSZA,1979._______. Teguh Pada Iman, Sebuah Referensi Injil. Jakarta: Gereja OSZA, 2004._______. Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Spencer W. Kimball. Jakarta: Gereja

OSZA,1982.Hansen, Klaus J.” Mormonism,” in MirceaEliade, ed. The Encyclopedia of Religion,

vol. x.New York: McMillan Library Reference, 1993.

Smoot, Reed. “Church of Jesus Christ of Latter Day Saint,” in Robert M. Mutchins,ed.Encyclopedia Britanica, vol. 13. Chicago: William Benton, 1965.

Seely,David R. “Prophecy,”in Daniel H. Ludlow, ed., Encyclopedia of Mormonism,vol. 3. New York: Macmillan Publishing Company, 1992.

Keene, Michael.Agama-Agama Dunia. Yogyakarta: Kanisius,2006.

Pius, Partanto. dkk. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Arkola Surabaya, 2001.Abdullah, Ali. Agama dalam ilmu perbandingan. Bandung: Nuansa Aulia,2007.

Heuken, Adolf. Ensiklopedi Gereja. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 2005.

Nalle, Matheos. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2001.

Page 87: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

74

Roham, Abujamin. Ensiklopedi Lintas Agama.Jakarta: PT. Intermasa, 2009.Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007.

Ratna, Nyoman Kutha. Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu SosialHumaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: PustakaPelajar, 2010.

Mathews, Carol S. New Religion.United States of America: Chelsea HousePublishers, 2005.

Hafidz, Abdul, dkk.Risalah Aqidah, Ciputat: Aulia Press, 2007.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1986.The Church of Jesus Christ of Latter Day Saints.Teachings of the ProphetJoseph Smith. Salt Lake City, Utah: Intellectual Reserve, inc, 1982.

Kenabian (Nubuwwah) dalam alqur’an. Tafsir al-Qur’an Tematik. Jakarta: LajnahPentashihan Mushaf al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat KementerianAgama RI, 2012.

Raya, Ahmad Thib. “Nabiy,”in Quraish Shihab, ed.,Ensiklopedia Al-Qur’an: KajianKosakata, vol. 2. Jakarta: Lentera Hati, 2007.

Rahardjo,Dawam. Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci. Jakarta: Paramadina, 1996.

Al-Qur’an dan Terjemahnya Kementerian Agama RI. Jakarta: Lembaga Percetakanal-Qur’an Kementerian Agama RI, 2006.

al-Maidani, Abdurrahman Hasan Habanakah, Pokok-pokok Akidah Islam, terj. A.M.Basalamah. Jakarta: Gema Insani Press, 1998.

Nasution, HasyimSyah. Filsafat Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999.

Ash-Shallabi, Ali Muhammad. Iman Kepada Rasul. Jakarta: Ummul Qura, 2014.

Ilyas, Yunahar. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI, 2001.

Dahlan, Abdul Aziz. Nabi dalam Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar BaruVan Hoeve, 1996.

Aid Nada, Abdul Aziz bin Fathi bin as-Sayyid. Syarah Aqidah ash-Shahihah, terj.Ronny Mahmuddin. Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2005.

Abrar, Arsyad. Nabi Perempuan dalam Al-Qur’an: Kajian Terhadap al-Jami’liAhkam al-Qur’an, al-Qurtubi. Thesis S2 Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Browning. Kamus Alkitab: a dictionary of the Bible, terj. Liem Kiem Yang, dkk.Jakarta: Gunung Mulia, 2010.

Page 88: KONSEP KENABIAN DALAM DOKTRIN KRISTEN MORMONrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36629/2/NURDEWI... · penginjil itu sadar bahwa dengan cara mengadopsi atau beradaptasi

75

Lasor. Pengantar Perjanjian Lama 1: taurat dan sejarah, terj. Werner Tan, dkk.Jakarta: GunungMulia, 2012.

Blommendalal. Pengantar Kepada Perjanjian Lama. Jakarta: GunungMulia, 1985.

Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 3. Jakarta: Gunung Mulia, 2012.

Dirjen Bimas (Kristen) Protestan. Peta Kehidupan dan Pelayanan Umat Kristen diIndonesia. Jakarta: DEPAG, 1984.

Sumber Majalah dan Internet:

Hales, Brook P. “LaporanStatistik 2015.” Liahona, Mei 2016.

Christofferson, D. Todd. “Datanglah KeSion.”Liahona, November 2008.

Gereja OSZA. “Mengindahkan Utusan Sejati Yesus Kristus.”Artikel diakses pada 27Februari 2017 dari https://www.lds.org/manual/teachings-harold-b-lee/chapter-9?lang=ind

_________. “Joseph Smith.” Artikel diakses pada 18 November 2016 darihttps://www.mormon.org/ind/joseph-smith

_________. “Sejarah Gereja di Indonesia.” Artikel diakses pada 24 Desember 2016dari https://apps.lds.org/cws/id/index.php/about/sejarah-indonesia#

_________. ”Nabi.” Artikel ini diakses pada 27 Februari 2017 darihttp://www.mormonnewsroom.or.id/artikel/nabi

Hutagalung, Benny. ”Panggilan Nabi dalam Perjanjian Lama.”Artikel diakses pada10 Januari 2017 dari

http://benny-hutagalung.blogspot.co.id/2011/12/panggilan-nabi-dalam-perjanjian-lama.html

Madjid, Nurcholish. “Artikel Yayasan Paramadina.” Artikel diakses pada 21 Februari2017 dari

http://media.isnet.org/kmi/islam/Paramadina/Konteks/NabiPenutupN1.html

Taylor, John. “Journal of Discourses.”1859.

Wawancara Pribadi dengan Agus Kusumarmanto, SH. Jakarta, 28 Desember 2016dan17 Februari 2017.

Wawancara Pribadi dengan Jemmy. Jakarta, 10 Desember 2016.