konsep-kegawat-daruratan.pdf

25
KONSEP KEGAWAT-DARURATAN Ns. Muhamad Rofii, S.Kp., M.Kep

Upload: itoeoe14

Post on 25-Oct-2015

258 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Konsep Kegawatdaruratan

TRANSCRIPT

KONSEP KEGAWAT-DARURATAN

Ns. Muhamad Rofii, S.Kp., M.Kep

PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat)

• Suatu pertolongan yg cepat dan tepat untuk mencegah kematian maupun kecatatan.

• Berasal dari istilah critical ill patient (pasien kritis/gawat) dan emergency patient (pasien darurat).

Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)

• Keberhasilan PPGD sangat bergantung dari kecepatan dan kualitas pertolongan yg didapat penderita.

• Kematian krn sumbatan jalan nafas akan lebih cepat drpd kematian krn kemampuan bernafas

• Kematian krn ketidakmampuan bernafas akan lebih cepat drpd kematian krn kehilangan darah

• Kematian berikutnya akan diikuti oleh karena penyebab intra kranial

Penderita Gawat Darurat

• Penderita yang mendadak berada dalam keadaan gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.

• Contoh : AMI, Fraktur terbuka, trauma kepala.

Penderita Gawat Tidak Darurat

• Penderita yang memerlukan pertolongan “ segera” tetapi tidak terancam jiwanya / menimbulkan kecacatan bila tidak segera mendapatkan pertolongan.

• Misalnya kanker stadium lanjut.

Penderita Darurat Tidak Gawat

• Penderita akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya.

• Contoh: luka sayat dangkal.

Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat

• Penderita yang menderita penyakit yang tidak mengancam jiwa/kecacatan.

• Contoh: Pasien DM terkontrol, flu, maag dan sebagainya.

Tujuan PPGD

1. Mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb).

2. Merujuk penderita gawat darurat

3. Menanggulangi korban bencana.

• Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah satu sistem/organ di bawah ini yaitu :

1.Susunan saraf pusat2.Pernapasan3.Kardiovaskuler4.Hati5.Ginjal6.Pancreas

Penyebab Kegagalan Organ

1. Trauma/cedera

2. Infeksi

3. Keracunan (poisoning)

4. Degenerasi (failure)

5. Asfiksi

6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of wafer and electrolit)

• Kegagalan sistem susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernapasan dan hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit),

• Kegagalan sistem/organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih lama.

Mati Klinis

• Otak kekurangan Oksigen dlm 6-8 mnt

• Terjadi gangguan fungsi

• Sifat Reversible

Mati Biologis

• Otak kekurangan Oksigen dlm 8-10 mnt

• Terjadi kerusakan sel

• Sifat Irreversible

Kategori Kasus Penyebab Kematian

• Immediately Life Threatening Case :1. Obstruksi Total jalan Napas2. Asphixia3. Keracunan CO4. Tension Pneumothorax5. Henti jantung6. Tamponade Jantung (cairan/gas di jantung)

Kategori Kasus Penyebab Kematian

• Potentially Life Threatening Case1. Ruptura Tracheobronkial2. Kontusio Jantung / Paru3. Perdarahan Masif 4. Koma

Kategori Kasus Penyebab Kematian

Kelompok kasus yang perlu penanganan segera karena adanya ancaman kecacatan

1. Fraktur tulang disertai cedera pada persyarafan

2. Crush Injury (trauma kompresi)

3. Sindroma Kompartemen

Faktor Penentu Keberhasilan PPGD

1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat

2. Kecepatan meminta pertolongan

3. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan di tempat kejadian, dalam perjalanan ke RS dan pertolongan selanjutnya di puskesmas / RS.

Filosofi Dasar PPGD

1. Universal

2. Penanganan oleh siapa saja

3. Penyelesaian berdasarkan masalah

Prinsip

1. Penanganan cepat dan tepat2. Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang

menemukan pasien tersebut (awam, perawat, dokter)

Meliputi tindakan :A. Non medis : Cara meminta pertolongan, transportasi,

menyiapkan alat-alat.B. Medis : Kemampuan medis berupa pengetahuan

maupun ketrampilan : BLS, ALS

Triage1. Gawat darurat – merah

Pasien gawat / akan mjd gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.

2. Gawat tidak darurat – putihPasien gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut.

3. Tidak gawat, darurat – kuningPasien akibat musibah yg datang tiba-tiba, tetapi tidak mêngancam nyawa dan anggota badannya, misanya luka sayat dangkal.

4. Tidak gawat, tidak darurat – hijau5. Meninggal - hitam

PRINSIP PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT

• Kecepatan menemukan penderita gawat darurat

• Kecepatan meminta pertolongan

• Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan ditempat kejadian, dalam perjalanan ke RS, dan pertolongan selanjutnya secara mantap di Puskesmas atau RS.

URUTAN PERTOLONGAN

• A : Air way, with cervical spine control

• B : Breathing and Ventilation

• C : Circulation with haemorrhage control

• D : Disability on neurologic status

• E : Exposure/Undress with temperature control

Kematian dini karena masalah airway

1. Gagal mengetahui adanya kebutuhan airway

2. Tidak mampu membuka airway

3. Gagal mengetahui adanya airway yg dipasang secara keliru

4. Perubahan letak airway yg sebelumnya telah dipasang

5. Gagal mengetahui adanya kebutuhan ventilasi

6. Aspirasi isi lambung, darah

Tanda-tanda Sumbatan Airway1. LookTerlihat pasien gelisah dan perubahan kesadaran (gejala hipoksia dan hipercarbia), cyanosis sekitar mulut, ujung jari kuku. Juga terlihat adanya kontraksi dari otot pernafasan tambahan.

2. ListenDengarkan suara seperti org ngorok, kumur-kumur, bersiul, yg mungkin b.d adanya sumbatan partial pada faring/laring.

3. Feel Rasakan sumbatan udara saat ekspirasi